akne vulgaris

29
Akne Vulgaris 2014 LAPORAN TUTORIAL BISUL – BISUL KECIL PADA WAJAH DISUSUN OLEH : KELOMPOK II Ketua : Iga Yudha Pratama (12000015) Sekretaris : Saur Maria Fitri Sinambela (12000025) Anggota : Lis morina (12000044) Jesika Ita Naomi (12000034) Syahputra hutasoit (12000023) Christine iglesia (12000041) Novita saragih (12000045) Rici fernando sihombing (12000016) [Kelompok 2] Page 1

Upload: saur-maria-fitri-sinambela

Post on 18-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Akne Vulgaris2014

LAPORAN TUTORIALBISUL BISUL KECIL PADA WAJAH

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IIKetua: Iga Yudha Pratama(12000015)Sekretaris : Saur Maria Fitri Sinambela(12000025)Anggota: Lis morina(12000044) Jesika Ita Naomi(12000034) Syahputra hutasoit(12000023) Christine iglesia(12000041) Novita saragih(12000045) Rici fernando sihombing(12000016) Lestari gultom(12000038) Tri yusniarti(12000037)Fakultas KedokteranUniversitas HKBP NommensenMEDANPEMICUSeorang siswi pelajar, K, 19 tahun datang dengan keluhan adanya bisul bisul kecil bernanah pada daerah wajah, dada bagian atas, punggung dan lengan atas yang telah dialami sejak 3 bulan. Awalnya berupa bintil - bintil merah kecil namun lama kelamaan menjadi bisul bernanah. Kadang disertai adanya rasa gatal. Apa yang terjadi pada K ?MORE INFO IPada pemeriksaan dermatologi dijumpai : Ruam : komedo, papul, pustul, nodul,krusta. Lokasi : regio frontalis, maksilaris, mandibularis, nasalis, mentalis, infraclavicularis, deltoideus, dan supraskapularis dextra et sinistra.Hasil pemeriksaan darah rutin didapatkan : Hb 12,1 mg/dl, leukosit 6300/mm3, eritrosit 4,6 juta/mm3, trombosit 274.000/mm3, LED 8 mm/jam , hitung jenis leukosit : 0/2/4/60/28/6Bagaimana kesimpulan saudara mengenai keadaan K ?UNFAMILIAR TERMS_MASALAHObjektif: bintil - bintil merah kecil serta adanya bisul bisul kecil bernanahSubjektif: rasa gatalLokasi: pada daerah wajah, dada bagian atas, punggung dan lengan atasLamanya: 3 bulan

ANALISA MASALAHPelajar 19 tahun

Infeksi mikroorganisme

Pengeluaran mediator nflamasi

Inflamasi

Mengenai papilary dermis bintik merah kecil

Gatal bisul bernanahLEARNING ISSUE1. Diagnosis Banding Bisul Bisul kecil Bernanah2. Defenisi Akne Vulgaris3. Epidemiologi Akne Vulgaris4. Etiologi Akne Vulgaris5. Patogenesis Akne Vulgaris6. Derajat Keparahan Akne Vulgaris7. Faktor Predisposisi terjadinya Akne Vulgaris8. Gejala Klinis Akne Vulgaris9. Diagnosis Banding Akne Vulgaris10. Penegakan Diagnosa Akne Vulgaris11. Pencegahan dan Penatalaksanaan Akne Vulgaris12. Komplikasi dan Prognosis

hipotesa AKNE VULGARIS

Pembahasan learning issue1. Diagnosis Banding Bisul Bisul kecil BernanahAkne Miliaria

DefenisiPenyakit kulit yang tejadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustule, nodus, dan kista pada tempat predileksinyaKelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan adanya vesikel milier

Tanda dan GejalaTerdapat Komedo, Papula, Pustula, Nodul, Kista, jaringan parut, terasa gatal, dan terdapat bintil-bintil merah kecil Terdapat nodul-nodul yang kecil, terasa gatal

Etiologi Sampai sekarang belum diketahui secara pasti Penyebabnya.Sampai sekarang penyebab nya belum diketahui secara pasti

2. Defenisi Akne Vulgaris

Penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri (Wasitaatmadja, 2007).

Defenisi lain akne vulgaris atau disebut juga common acne adalah penyakit radang menahun dari apparatus pilosebasea, lesi paling sering di jumpai pada wajah, dada dan punggung. Kelenjar yang meradang dapat membentuk papul kecil berwarna merah muda, yang kadang kala mengelilingi komedo sehingga tampak hitam pada bagian tengahnya, atau membentuk pustu atau kista; penyebab tak diketahui, tetapi telah dikemukakan banyak faktor, termasuk stress, faktor herediter, hormon, obat dan bakteri, khususnya Propionibacterium acnes, Staphylococcus albus, dan Malassezia furfur, berpera dalam etiologi (Dorland, 2002).

3. Epidemiologi Akne Vulgaris

Kligman mengatakan bahwa tidak ada seorang pun (artinya 100%) yang sama sekali tidak pernah menderita acne. Di Amerika Serikat saja,tercatat lebih 17 jt penduduk yang menderita acne setiap tahunnya dimana 75-95% diantaranya adalah usia remaja.

Pada suatu studi prevalensi acne yang di lakukan di kota Palembang,dari 5204 sampel berusia 14-21 tahun,didapatkan bahwa usia 15-16 tahun.

Berdasarkan sebuah penelitian retrospektif di Taiwan, didapatkan data kejadian acne sebesar 83% pada laki-laki dan 87% pada perempuan. Acne derajat ringan seringkali dijumpai saat lahir,yang kemungkinan disebabkan karena stimulasi folikuler oleh androgen adrenal,dan dapat berlanjut hingga periode neonatal. Namun ,pada mayoritas kasus.Acne menjadi masalah signefikan sejak usia pubertas. Kasus terbanyak dijumpai pada pertengahan hingga akhir remaja.Setelah itu,insidennya menurun perlahan. Namun ,pada wanita acne dapat menetap hingga decade ketiga bahkan lebih (Zaengleindkk , 2008) .

Di RSUP.H. Adam Malik Medan,berdasarkan data yang di peroleh dari rekam medis selama januari desember 2008 , dari total 5.573 pasien yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulitdan Kelamin ,107 pasien (1,91%) diantaranya merupakan pasien dengan diagnosis acne vulgaris. Dari jumlah tersebut 8,41% berusia 0-12 tahun,90,6% berusia 13-40 tahun, dan hanya 0,93% yang berusia 41-65 tahun . hal ini menggambarkan bahwa acne vulgaris yang terbanyak adalah usia remaja dan dewasa muda.

4. Etiologi Akne VulgarisPenyakit yang disebabkan multifaktor, menurut Pindha (dalam Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya 2004) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya akne adalah: Faktor genetik. Faktor genetik memegang peranan penting terhadap kemungkinan seseorang menderita akne. Penelitian di Jerman menunjukkan bahwa akne terdapat pada 45% remaja yang salah satu atau kedua orang tuanya menderita akne, dan hanya 8% bila ke dua orang tuanya tidak menderita akne. Faktor ras. Warga Amerika berkulit putih lebih banyak menderita akne dibandingkan dengan yang berkulit hitam dan akne yang diderita lebih berat dibandingkan dengan orang Jepang. Hormonal. Hormonal dan kelebihan keringat semua pengaruh perkembangan dan atau keparahan dari jerawat (Ayer J dan Burrows N, 2006). Beberapa factor fisiologis seperti menstruasi dapat mempengaruhi akne. Pada wanita, 60- 70% akne yang diderita menjadi lebih parah beberapa hari sebelum menstruasi dan menetap sampai seminggu setelah menstruasi.

Diet. Tidak ditemukan adanya hubungan antara akne dengan asupan total kalori dan jenis makanan, walapun beberapa penderita menyatakan akne bertambah parah setelah mengkonsumsi beberapa makanan tertentu seperti coklat dan makanan berlemak.

Iklim. Cuaca yang panas dan lembab memperburuk akne. Hidrasi pada stratum koreneum epidermis dapat merangsang terjadinya akne. Pajanan sinar matahari yang berlebihan dapat memperburuk akne. Lingkungan. Akne lebih sering ditemukan dan gejalanya lebih berat di daerah industri dan pertambangan dibandingkan dengan di pedesaan. Stres. Akne dapat kambuh atau bertambah buruk pada penderita stres emosional.

5. Patogenesis Akne Vulgaris

Faktor PencetusMis : stress, masa pubertasPeningkatan kadar androgenFolikel rambut yang mengandung kelenjar sebasea besar menjadi tersumbat karena hiperkeratosisTimbul komedo tertutupMenyerang sebumMengeluarkan zat-zat kimiaMerangsang peningkatan produksi sebumDi dalam komedo Propionilbacterium acnes berproliferasi

PeradanganZat-zat kimia bocor ke dermisPapula, pustula, nodulaTubuh memberi respon peradangan akut

6. Derajat Keparahan Akne VulgarisBagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/ RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) membaginya menjadi tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat).

1. Ringan, bila : Beberapa lesi tdk meradang pada 1 predileksi Sedikit lesi meradang pada beberapa tempat predileksi Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi

2. Sedang, bila : Banyak lesi meradang pada 1 predileksi Beberapa lesi tak meradang pada lebih dari 1 predileksi Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi

3. Berat, bila : Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi

Terdapat 4 gradasi jerawat menurut Pillsbury (1963), yaitu : 1. Komedo di muka 2. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka 3. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka, dada, dan punggung. 4. Akne konglobata.

Frank (1970): 1. Akne komedonal non-inflamatoar 2. Akne komedonal inflamatoar 3. Akne papular 4. Akne papulo pustular 5. Akne agak berat 6. Akne berat 7. Akne nodulo kistik/ konglobata Burke dan Cunliffe (1984): 1. Akne minor yang terdiri atas gradasi , , . 2. Akne mayor yang terdiri atas gradasi 1,1 , 1 ,1 , 2,2 , 3, 4, 5, 6, 7.

Plewig dan Kligman (1975): 1. Komedonal yang terdiri atas gradasi: a. bila ada kurang dari 10 komedo dari satu sisi muka b. bila ada 10 samapi 24 komedo c. bila ada 25 sampai 50 komedo d. bila ada lebih dari 50 komedo

2. Papulopustul, yang terdiri atas 4 gradasi: a. bila ada kurang dari 10 lesi papulopustul dari satu sisi muka b. bila ada 10 sampai 20 lesi papulopustul c. bila ada 21 sampai 30 lesi papulopustul d. bila ada lebih dari 30 lesi papulopustul

3. Konglobata

7. Faktor Predisposisi Akne Vulgaris Bangsa/ras: Kulit putih lebih banyak daripada kulit berwarna. Makanan: Yang banyak mengandung lemak, mempermudah timbulnya akne. Musim/iklim: Kelembapan dan temperatur yang tinggi berpengaruh terhadap produksi sebum.

Kebersihan/higiene: Kebersihan yang buruk mempermudah timbulnya akne.

Faktor keturunan: Berpengaruh terhadap bentuk klinis akne.

Infeksi: Propionibacterium acnesberperanan dalam iritasi epitel folikel dan mempermudah terjadinya akne.

Hormonal: Androgenik lebih mudah menimbulkan penyakit.

Kosmetik: Pemakaian kosmetika (pada akne kosmetik) yang bersifat komedogenik dapat menimbulkan akne.

Kejiwaan/kelelahan: Faktor ini tampak jika seseorang susah tidur dan menghadapi pekerjaan yang memerlukan konsentrasi, maka akne akan kambuh.

8. Gejala Klinis Akne Vulgaris Penampakan pada kulitTanda fisik pertama yang perlu diperhatikan adalah wajah dan tubuh bagian atas menjadi sangat berminyak akibat peningkatan produksi sebum. Walaupun hal ini normal terjadi pada masa pubertas, tetapi pada akne produksi sebum sangat berlebihan.Rambut di kepala sering juga sangat berminyak.Kulit yang berminyak saja sudah cukup mengganggu sehingga mendorong pasien untuk mencari pertolongan.

KomedoAdanya komedo sangat membantu diagnosa.Ada dua tipe: tertutup (kepala putih/white head) dan terbuka (kepala hitam/black head). Komedo tertutup lebih mudah diraba daripada dilihat.Komedo ini berupa papula yang sangat kecil dengan titik atau penonjolan di tengah.Lesi ini paling banyak terdapat di dahi dan pipi.Sedikit sekali terjadi peradangan atau bahkan tidak ada. Komedo terbuka adalah folikel rambut yang tertutup dan melebar, tetapi tidak jelas apa penyebab bercak-bercak hitam yang khas itu.Lesi peradangan yang telah sembuh akan meninggalkan banyak bintik hitam,terutama pada bahu dan tubuh bagian atas.Adanya komedo hitam bersifat patognomonik (memunculkan gejala atau keluhan) untuk akne pada pasien muda (walaupun kerusakan akibat sinar matahari yang berlebihan dapat juga menyebabkan timbulnya bintik-bintik hitam). Papula dan pustulaPada sebagian besar pasien akne,timbul papula dan pustula.papula dan pustula dikenal baik sebagai bintik-bintik kecil berwarna merah atau pustula dengan dasar yang kemerahan.Keluhan nya adalah adanya rasa gatal atau sampai terasa sakit sekali.Papula cepat sekali timbul, sering hanya dalam beberapa jam, dan kemudian biasanya berkembang menjadi pustula.Sesudah beberapa hari akan menghilang.Sering kali lesi bisa muncul di tempat yang sama. Nodul dan kistaDengan semakin bertambah parahnya keadaan,dan semakin bertambah dalamnya peradangan, maka makin bertambah besarlah lesi yang dapat dilihat dan diraba, yang berakibat akan terbentuknya nodul dan kista yang sangat dalam.Pada kebanyakan pasien hanya timbul beberapa saja, tetapi pada beberapa orang bisa sangat banyak.Keadaan ini bisa disebut dengan istilah akne konglobata.Lesi tersebut sering sangat menggangu, dan juga bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan kebanyakan kelainan kulit superficial yang lain.Beberapa lesi menjadi kronis, dengan akibat bisa terbentuk kista yang permanen. Jaringan parut (SCAR)Perjalanan akhir dari proses peradangan pada akne adalah terbentuknya parut, yang akan menjadi penderitaan sepanjang hidup bagi remaja-remaja yang malang.Tanda yang khas adalah terbentuknya jaringan parut yang kecil, berbentuk seperti butiran es dan dalam, sedangkan pada kasus yang berat dapat terjadi perubahan yang besar, yaitu terjadi atrofi (pembentukan keloid).9. Diagnosis Banding Akne VulgarisErupsi AkneiformisRosaseaDermatitis Perioral

DefenisiKelainan kulit yang menyerupai akne berupa reaksi peradangan folikular dengan manifestasi klinis papulopustularPenyakit kulit kronis pada daerah sentral wajah yang ditandai dengan kemerahan pada kulit dan telangiektasi disertai episode peradanganKelainan kulit yang menetap dengan gambaran lesi kulit yang tampak sebagai papuloeritema dan pustule yang utamanya timbul disekitar mulut

EtiologiMasih belum jelas, namun induksi obat yang diberikan secara sistemik diakui sebagai factor penyebab utama, misalnya kortikosteroid, ACTH, INH.Tidak diketahui, namun factor penyebabnya adalah makanan, psikis, obat-obatan, infeksi, musim, imunologiMasih belum jelas, namun diduga penyebabnya berhubungan dengan penggunaan obat steroid

Gejala Klinis Terdapat papul dan pustul, monomorfik atau oligomorfik Pada mulanya tanpa komedo Disertai demam, malaise, dan umumnya tidak terasa gatal Eritema, telangiektasia, papul, edema, dan pustule Komedo tidak ditemukan, bila ada mungkin berkombinasi dengan akne Papul kemerahan tidak nyeri Bermanifestasi sebagai papul-papul eritematosa atau pustule kecil tanpa telangiektasia

Dapat disertai rasa gatal atau terbakar ringan

Tempat PredileksiDi seluruh bagian tubuh yang mempunyai folikel pilosebaseaSentral wajah, yakni hidung, pipi, dagu, kening dan alis. Kadang meluas ke leher bahakan pergelangan tangan atau kakiDi sekitar daerah mulut

Gambar

10. Penegakan Diagnosa Akne VulgarisA. AnamnesisPada anamnesis dapat dijumpai :1) Keluhan Objektif, berupa ruam berbentuk komedo, papul, pustul, nodul, dan kista.2) Keluhan Subjektif, berupa adanya rasa gatal pada lesi.3) Lokasi, ruam ditemukan di tempat predileksi, yaitu di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas.4) Lama timbul, akne vulgaris merupakan penyakit kulit akibat peradangan kronik. Jadi, lama terjadinya lebih dari dua minggu.

B. Pemeriksaan Penunjang Diagnosis akne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok Unna). Sebum yang menyumbat folikel tampak sebagai massa padat seperti lilin atau massa lebih lunak bagai nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam. Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa sebukan sel radang kronis di sekitar folikel pilosebasea dengan massa sebum di dalam folikel. Pada kista, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa cairan sebum yang bercampur dengan darah, jaringan mati, dan keratin yang lepas. Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi dan patogenesis penyakit dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi yang lengkap untuk tujuan penelitian, namun hasilnya kadang tidak memuaskan. Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids) dapat pula dilakukan untuk tujuan serupa. Pada akne vulgaris kadar asam lemak bebas (free fatty acid) meningkat dan karena itu pada pencegahan dan pengobatan digunakan cara untuk menurunkannya.

11. Pencegahan dan Penatalaksanaan Akne Vulgaris

Pencegahan Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari jerawat adalah sebagai berikut:a) Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipis sebum dengan cara diet rendah lemak dan karbohidrat serta melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran.b) Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya : hidup teratur dan sehat, cukup berolahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stres; penggunaan kosmetika secukupnya; menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras, pedas, rokok, dan sebagainya.c) Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab penyakit, pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya serta prognosisnya. Hal ini penting terhadap usaha penatalaksanaan yang dilakukan yang membuatnya.

PenatalaksanaanPengobatan akne dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan topikal, obat sistemik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.a) Pengobatan topikal. Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topical terdiri atas: bahan iritan yang dapat mengelupas kulit; antibiotika topical yang dapat mengurangi jumlah mikroba dalam folikel akne vulgaris.Terdiri atas:I.Bahan Iritan :1.Benzoil Peroksida -Antibakterial poten P.acnes -Efek keratolitik & komedolitik, serta mempercepat resorbsi radang -Akne papulopustular ringan & sedang serta akne komedonal -Jgn jangka lama sensitizer 2.Asam retinoat (as.vit.A,Tretinoin) -Menghambat hiperkeratosis,komedolitik -Untuk segala bentuk akne,terutama akne tanpa peradangan / akne komedonal -Cara:1x /hari(malam) Hindari sinar matahari,pembersih dgn alkohol tinggi,sabun. -Bentuk larutan,gel,krim (konst.0,025%;0,05%; 0,1%) 3.Asam azaleat - Inhibitor kompetitif tyrosinase,semula utk hiperpigmentasi,ternyata utk akne efektif - Untuk akne komedonal,akne papulopustular ringan &sedang ok efek bakteriostatik &anti komedogenik.

4.Zat iritan lain Sulfur precipitatum,as.salisilat,resorsinol II.Antibiotik topikal -Menurunkan &menghambat P.acnes -Menurunkan asam lemak bebas permukaan kulit. -Tetrasiklin 1%,eritromisin 1%,klindamisin fosfat 1% -Sangat efektif untuk akne yang meradang B).Pengobatan Sistemik Tujuan: -menekan aktifitas jasad renik -menurunkan reaksi radang -menekan produksi sebum -mempengaruhi keseimbangan hormonal Golongan Obat Sistemik I.Antibiotik-Tetrasiklin Dosis awal 4x250 mg/hr sblm mkn (2-4 mgg/ lbh) diturunkan sampai 250 mg/hr (6-8 mgg) Kontraindikasi: wanita hamil &menyusui,anak-anakDoksisiklin Varian tetrasiklin,penyerapan sangat baik,tidak dipengaruhi susu & makanan Dosis 1-2x50 mg/hr ssdh makan(2-4 minggu),selanjutnya sesuai keadaan lesi

-Eritromisin Dosis 4x250mg/hr sblm mkn (2-6 mgg/lbh),diturunkan sampai 250 mg/hr. Aman utk wanita hamil

-Minosiklin Dosis1x100mg/hr atau 2x50 mg(3-6minggu), selanjutnya sesuai keadaan lesi

II.Obat Hormonal Menekan produksi androgen & secara kompetitif menduduki reseptor organ target di kel.sebaseame produksi sebum. Indikasi: wanita dewasa dengan akne yang meradang, bila (-) respon obat konvensional 3 bulan Mis.:estrogen 50 mg/hr anti androgen:siproteron asetat 2 mg/hr atau kombinasi keduanya 6-12 bulan III.Retinoid Isotretinoin me produksi sebum &P.acnes Dosis 1mg/kgBB/hr (4-5 bln) Utk akne nodulokistika/konglobata yang tidak sembuh dgn pengobatan lain.TERAPI BEDAH Bedah listrik : Dilakukan pada komedo tertutup untuk mempermudah pengeluaran sebum yang dapat mempercepat penyembuhan. Bedah kimia : Dengn asam triklor asetat atau fenol untuk meratakan jaringan parut yang berbenjol. Bedah beku dengan bubur CO2 beku atau N2 cair : Untuk mempercepat penyembuhan radang Dermabrasi : Untuk meratakan jaringan parut hipotrofi atau hipertropi pasca akne yang luas. PENCEGAHAN AKNE VULGARISPencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari jerawat adalah sebagai berikut: Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipis sebum dengan cara diet rendah lemak dan karbohidrat serta melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran.

Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya : hidup teratur dan sehat, cukup berolahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stres; penggunaan kosmetika secukupnya; menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras, pedas, rokok, dan sebagainya. Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab penyakit, pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya serta prognosisnya. Hal ini penting terhadap usaha penatalaksanaan yang dilakukan yang membuatnya putus asa atau kecewa (Wasitaatmadja, 2007).

12. Komplikasi dan Prognosis Komplikasi* Lesi akne dapat berlanjut menjadi permanent scarring.

Prognosis* Pada pria, akne biasanya menghilang pada usia dewasa muda. Lima persen pria masih memiliki akne pada usia 25 tahun.* Pada wanita, 12% masih memiliki akne di usia 25 tahun, sedangkan 5% masih memiliki akne di usia 45 tahun.* Rata-rata prognosis orang dengan akne adalah baik.KESIMPULANDari hasil anamnesis serta pemeriksaan fisik, maka dapat didiagnosa pasien menderita akne vulgaris.karena dari anamnesis didapatkan bahwa adanya keluhan bisul-bisul kecil bernanah pada daerah wajah, dada bagian atas, punggung dan lengan atas yang telah dialami sejak 3 bulan. Dan pada pemeriksaan fisik didapati ruam seperti komedo, papul, pustul, nodul serta krusta.DAFTAR PUSTAKA Verma. S, Heffernan. MP. Fungal Disease. In, Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Ed. 7th . Vol 1 & 2. New York, Amerika. 2008. P.1807-1818 Djuanda, Adhi, dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Gunawan G. S, Nafrialdi S R, Elysabeth. (2007). Farmakologi dan terapi. Departemen farmakologi dan terapetik FKUI : Jakarta

[Kelompok 2]Page 15