ahmad munggaran (18311925)

Upload: ayu-fatimah-zahra

Post on 09-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nama : Ahmad MunggaranNPM: 18311925Kelas : SMTS 05 2011 BTugas : UAS Teknologi Bahan Konstruksi

1. Jelaskan peluang, ancaman, dan keunggulan penggunaan kayu sebagai bahan bangunan, dan bagaimanakah proses yang harus dilaksanakan sehingga dalam pemanfaatan kayu sebagai bahan bangunan tersebut dapat awet dab kuat.Jawab :Kayu sebagai bahan pokok bangunan konstruksi bangunan sampai dengan saat ini relatif belum tergantikan secara signifikan oleh material lain, terutama bagi konstruksi bangunan yang mempunyai kompleksitas sederhana. Beberapa komponen struktur dari bangunan tersebut tetap memerlukan kayu sebagai bahan pokoknya. Sehingga kebutuhan pasokan kayu masih tetap tinggi, sedang di lain pihak ketersediaannya semakin berkurang, terutama kayu kelas tinggi. Keadaan ini merupakan peluang bagi pasokan kayu kurang dikenal. Kayu kelas rendah terdiri dari jenis jenis kayu tercampur yang sebelumnya kurang dikenal atau jenis kayu yang sudah dikenal namun jumlahnya sedikit. Selain dari itu, kayu tersebut mempunyai karakteristik kelas awet dan kelas kuatnya yang rendah yaitu kelas kuat III atau kurang. Sebagian besar kayu demikian adalah jenis jenis kayu cepat tumbuh, dari hutan produksi atau hutan rakyat.Selain itu juga kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah mudah diproses menjadi barang lain. Kayu tidak mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain.misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan masih ada sifat-sifat lain lagi. Sifat-sifat seperti ini tidak dipunyai oleh bahanbahan baja, beton, atau bahan-bahan lain yang bisa dibuat oleh manusia.Bahan konstruksi adalah bahan yang dipergunakan untuk mendukung bebandalam arti memerlukan analisa/perhitungan yang cukup cermat, dan untuk kayu mencakup bahan-bahan untuk kuda-kuda, jembatan, tiang pancang dan sebagainya.Penggunaan kuda-kuda kayu dapat menghemat biaya sekitar 40-50% dibandingkan jika menggunakan baja. Diperkirakan sekitar 80% konsumsi kayu diperuntukkan pada bangunan rumah/gedung, sedangkan yang 20% untuk perancah, jembatan, dermaga dan lain-lain. Penggunaan kayu untuk pembangunan jembatan dan tiang pancang tidak lebih dari 5%. Jika kita akan bicara tentang kayu sebagai bahan struktur bangunan, maka yang harus diperhatikan antara lain adalah kekuatan dan keawetan kayu, karena tujuan umum para pemilik bangunan maupun perencana adalah membangun/mempunyai gedung yang aman dan kuat konstruksinya, biaya konstruksinya murah, umur bangunan cukup lama serta biaya pemeliaraannya ringan.Kayu adalah material anisotrop dan mempunyai sifat-sifat mekanik kayu ke berbagai arah tidak sama. Kayu dalam menerima gaya yang ke berbagai arah tidak sama. Kayu dalam menerima gaya yang bekerja padanya tergantung dari arah seratnya. Adapun gaya-gaya yang dapat diterima kayu adalah sebagai berikut : a. Kayu lebih kuat mendukung gaya tarik sejajar arah serat dari pada menurut gaya tarik tegak lurus arah serat.b. Kayu lebih kuat mendukung tarikan dari pada desakan, namun kayu juga mempunyai keuntungan dan kerugian, diantaranya kayu mempunyai kemampuan mudah dikerjakan dan relatif murah. Tetapi kerugiannya kayu mempunyai sifat yang kurang homogen dengan adanya cacat alam seperti arah serat yang berbentuk spiral dan diagonal serta adanya mata kayu.

Kayu mempunyai kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah, mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat mudah dikerjakan, relatif murah, dapat diganti dengan mudah, dan bisa didapat dalam waktu singkat. Ancaman kayu adalah mudah keropos dan terkena rayap. Alternatif agar kayu tidak mudah keropos karena rayap adalah campurkan oli dengan sedikit solar, perbandingan antara oli dan solar tidak terlalu penting yang penting tidak terlalu encer. Oleskan pada permukaan kayu yang akan digunakan secara merata, setelah campuran oli dan solat tersebut kering, kayu bisa langsung dicat. Selain oli dan solar anda dapat menggunakan bahan kimia anti rayap berupa cat yang dijual di toko bangunan, namun warna nya merah sehingga sedikit sulit apabila anda akan memolesnya lagi dengan finishing lainnya.Peluang kayu digunakan dalam bahan bangunan bisa dioptimalkan dengan menimbangkan hal-hal yang akan terjadi. Kerugiannya antara lain ialah sifat kurang homogen dengan cacat alam seperti arah serat yang membentuk menapang, spiral dan diagonal, mata kayu dan sebagainya. Beberapa kayu bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu. Kayu dapat memuai dan menyusut dengan perubahan kelembaban dan meskipun tetap elastis, pada pembebanan berjangka lama suatu balok akan terdapat lendutan yang relatif besar. Proses yang harus dilaksanakan sebelum kayu digunakan untuk bahan bangunan kayu harus terbebas dari kambium yang aktif, rayap tidak bisa memakan sari-sari kambium dalam kayu tersebut dengan merendamnya dulu dalam lumpur.

2. Dalam pemanfaatan baja sebagai bahan bangunan, jelaskan permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.Jawab :

Baja adalah suatu jenis bahan bangunan yang berdasarkan pertimbanganekonomi, sifat, dan kekuatannya, cocok untuk pemikul beban. Oleh karena itu baja banyak dipakai sebagai bahan struktur, misalnya untuk rangka utama bangunan bertingkat sebagai kolom dan balok, sistem penyangga atap dengan bentanganpanjang seperti gedung olahraga, hanggar, menara antena, jembatan, penahantanah, pondasi tiang pancang, bangunan pelabuhan, struktur lepas pantai, dindingperkuatan pada reklamasi pantai, tangki-tangki minyak, pipa penyaluran minyak,air, atau gas.Struktur dari baja mempunyai ukuran tampang yang lebih kecil daripada batang struktur dengan bahan lain, karena kekuatan baja jauh lebih tinggi daripada beton maupun kayu.Sesuai dengan kelebihan baja yang mempunyai sifat seperti :- Kuat tarik tinggi.- Tidak dimakan rayap- Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut- Bisa di daur ulang- Dibanding Stainless Steel lebih murah- Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan- Dibanding alumunium lebih kuatStruktur dari baja dapat dibongkar untuk kemudian dipasang kembali,sehingga elemen struktur baja dapat dipakai berulang-ulang dalam berbagaibentuk. Baja mempunyai beberapa keunggulan di bandingkan bahan konstruksi lainnya, misalnya dalam masalah daktilitas dan pengerjaan yang relatife lebih cepat dibandingkan penggunaan beton bertulang.Disamping keunggulan diatas, baja juga mempunyai beberapa kelemahandiantaranya adalah terhadap perubahan temperature. Apabila suatu struktur bajamengalami kebakaran atau terkena api secara langsung maka kekuatan strukturtersebut akan menurun. Penurunan kekuatan ini dapat mempengaruhi fungsi dari struktur baja tersebut. Pada sebuah penelitian dikatakan bahwa temperature yang dapat dicapai pada saat kebakaran yaitu 10000C dengan waktu lebih dari satu jam. Ketika sebuah elemen baja mengalami kenaikan temperature sampai dengan 7040C atau lebih, maka titik leleh baja tersebut akan menurun secara drastis. Hal ini bisa mengakibatkan sistem dari struktur bajatersebut menjadi tidak stabil dan runtuh. Kebakaran merupakan suatu proses perubahan temperature dengan siklus pemanasan dan pendinginan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan dari elemenelemen struktur baja baik secara fisik maupun kandungan kimiawinya. Adanya perubahan pola dan perilaku dari struktur baja tersebut sangat mempengaruhi perilaku inelastis baja pasca kebakaran, Oleh karena itu perlindungan pada struktur baja terhadap bahaya kebakaran sangat diperlukan mengingat mahalnya harga material baja pada saat ini.Pada kasus pasca kebakaran biasanya hanya menyisakan kerangka strukturnya saja, sehingga untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran maka perlu dilakukan perlindungan khusus terhadap baja tersebut dengan bahan pelindung tahan api. Dengan harapan kerangka tersebut dapat diusahakan untuk bisa dipakai kembali. Kelayakan daripada kerangka tersebut dapat diketahui dari perubahan pola dan perilaku struktur sebelum dan sesudah terbakar.Cara mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan Beberapa metode untuk melindungi baja dari bahaya kebakaran, diantaranya adalah encasement methode. Bila suatu struktur baja mengalami kebakaran, kekuatan struktur baja akan menurun sehingga mempengaruhi fungsi struktur baja tersebut. Beberapa metode telah dikembangkan untuk melindungi elemen baja dari pengaruh kebakaran, di antaranya adalah encasement method dimana bahan yang biasa digunakan adalah gypsum board. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui sifat-sifat mekanikal profil baja yang dilapisi gypsum board pasca pengujian pembakaran. Sifat-sifat mekanikal yang dianalisis adalah kurva hubungan tegangan- regangan, kurva kuat tarik yang tersisa, tegangan ultimate, waktu kritis, dan temperatur kritis dari profil baja setelah mengalami kebakaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengujian yang akan dilakukan meliputi pengujian pembakaran dan pengujian kuat tarik. Benda uji yang akan dipakai adalah baja karbon A36 sebanyak 4 buah. Pengujian pembakaran dilakukan terhadap benda uji tanpa lapisan, dan benda uji dilapisi gypsum board 12 mm dan 24 mm. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan baja yang tanpa mengalami pengujian pembakaran. Profil baja yang di lapis gypsum board dengan variasi ketebalan 12 mm dan 24 mm mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap kenaikkan temperatur pada saat mengalami kebakaran. Untuk mencapai temperatur 540 0C, baja yang tidak di lapis oleh gypsum board memerlukan waktu 8 menit, sedang baja yang di lapis 12 mm memerlukan waktu 32 menit dan baja yang di lapis 24 mm memerlukan waktu 52 menit. Tegangan tarik dan tegangan ultimate pada profil baja yang dilapisi atau tidak dilapisi dengan pelindung gypsum board setelah baja mengalami proses pendinginan pada udara terbuka tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Kekuatan baja karbon yang mengalami pendinginan secara normal akan kembali mendekati kekuatan awalnya.

3. Jelaskan proses pembuatan beton yang baik dan seragam.Jawab :Beton merupakan campuran homogen dengan perbandingan tertentu antara semen,agregat kasar, agregat halus dan air serta ditambah pula dengan bahan campuran tertentu bila dianggap perlu.Campuran beton yang baik dan seragam harus memenuhi syarat kekuatan dan keawetan yang disyaratkan oleh proyek, termasuk persyaratan pelaksanaan yang harus dilakukan oleh kontraktor. Pada umumnya beton terdiri dari campuran portland cement, agregat kasar, agregat halus, udaradan air, serta sering ditambah dengan bahan tambahan campuran lainnya guna mencapai mutu yang diinginkan.Bahan campuran beton :a. Pasta SemenSebagaimana diketahui bahwa beton dihasilkan dari campuranportland cement, kerikil (agregat kasar), pasir (agregat halus) dan air serta kadangkala bahan campuran tambahan lainnya, yang kemudian digunakan untuk kepentingan proyek konstruksi.b. SemenSemen adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu kapur (gamping) sebagai bahan utama dan lempung atau tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk atau bulk.Batu kapur atau gamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa Kalsium Oksida (CaO), sedangkan lempung/tanah liat adalah bahan alam yang mengandung senyawa : Silika Oksida (SiO2), Alumunium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3) dan Magnesium Oksida (MgO). Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk clinker-nya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gips dalam jumlah yang sesuai.c. AirSemua jenis air yang layak untuk diminum pada umumnya dianggap cukup layak untuk dipergunakan sebagai campuran beton. Syarat pH ait yang diizinkan adalah 4,5 - 8,5.d. AgregatPada umumnya kandungan agregat (kasar, sedang dan halus) meliputi 60% sampai dengan 75% dari volume beton. Yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat yang lebih besar dari saringan No.4, agregat halus untuk yang lebih kecil dari saringan No.4, dan agregat sedang yang berada diantaranya. Selanjutnya spesifikasi dan ketentuan yang menyangkut agregat dapat dilihat pada Peraturan Beton yang berlaku. Dalam perancangan campuran beton, faktor kelembaban agregat memegang peranan yang cukup penting, dan ini berkaitan dengan w/c-ratio (water cementitious ratio) yang terjadi. Kondisi kelembaban suatu agregat dapat dibagi sebagai berikut : Kering oven, kondisi ini biasanya dicapai melalui proses pemanasan hingga agregat mencapai kering total. Kering udara, agregat masih mengandung air sebagian (tidak jenuh). Jenuh dan kering permukaan, agregat jenuh air tetapi permukaannya kering. Pada kondisi ini agregat tidak menyerap air dan juga tidak menambah kandungan air pada campuran yang ada. Keadaan ini disebut keadaan SSD. Pada umumnya rancangan campuran didasarkan pada keadaan SSD. Lembab atau basah, pada kondisi ini agregat sudah melampaui keadaan jenuhnya sehingga pada permukaan agregat terlihat basah.Yang sering dijumpai di lapangan adalah agregat yang kering udara atau yang lembab atau basah.Sehingga dalam melakukan rancangan campuran perlu dilakukan koreksi-koreksi seperlunya. Setelah bahan yang akan digunakan untuk pembuatan beton, dilakukan pencucian pasir, pemilihan tipe semen, faktor air semen, jumlah perbandingan agregat kasar dan halus, dan buat data untuk mix desain dengan menghitung jumlah perbandingan semuanya serta tidak lupa berikan cadangan dalam mix desain guna memberikan antisipasi takaran yang berkurang atau kelebihan.Setelah itu kita lakukan pengecoran dalam concrete mixer agar bahan yang tercampur dapat merat atau homogen, setelah itu kita tes dengan slum agar mendapatkan jumlah takaran yang pas dengan mencari penurunan yaan beng telah ditentukan. Kemudian masukan dalam wadah yang akan menjadi tempat takaran desain campuran beton. Proses ini dilanjut dengan pemadatan dengan menggunakan meja getar selama 5 menit agar bahan tersebut menjadi padat, dan tunggu selama 1 hari sampai mengeras. Setelah mengeras lakukan curing agar beton tidak dehidrasi dan membuat beton lebih kuat.

4. Jelaskan langkah-langkah dan konsep dalam pengendalian kualitas dalam pembuatan beton sehingga dihasilkan beton yang berkualitas.Jawab :Langkah-langkah dan konsep dalam pengendalian kualitas dalam pembuatan beton sehingga dihasilkan beton yang berkualitas. Langkah yang dilakukan ialah dengan menyiapkan bahan yang akan digunakan dengan tidak mencamprkanya dengan material yang bisa mengganggu kekuatan beton. Berikut syarat yang harus dipenuhi :Ukuran Butir AgregatBerdasarkan ukurannya, agregat dibedakan menjadi dua, yaitu agregat kasar dan agregat halus. Agregat kasar adalah agregat batuan yang ukuran butirnya lebih besar dari 4,75 mm dan agregat halus adalah batuan yang lebih kecil dari 4,75 mm.Persyaratan Agregat Kasara) Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.b) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20 % dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh pengaruh cuaca, seperti terik matahari atau hujan.c) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur lebih dari 1 %, maka agregat kasar harus dicuci.d) Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang merusak beton, seperti zat-zat alkali yang reaktif.e) Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan Impact test dengan penumbuk seberat 15 lbs, dimana persentase kehancuran maksimum adalah 30%. Atau dengan mesin pengaus Los Angeles, dimana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50 %.f) Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan berturut-turut sebagai berikut : 31.5 mm, 16 mm, 8 mm, 4 mm, 2 mm, 1 mm, 0.5 mm, 0.25 mm, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Sisa diatas ayakan 31.5 mm, harus 0 % berat. Sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % - 98 % berat. Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60 % dan minimum 10 %.g) Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal pelat atau tiga perempat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkasberkas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini diijinkan, apabila menurut penilaian pengawas ahli, cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadinya sarang-sarang kerikil.Persyaratan Agregat Halusa) Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari atau hujan.b) Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0.063 mm. Jika lebih dari 5 % maka agregat harus dicuci.c) Tidak boleh mengandung bahan-bahan organis yang terlalu banyak, yang harus dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams-Harder (dengan larutan NaOH). Agregat halus yang tidak memenuhi persyaratan dari percobaan warna ini dapat juga dipakai, asal kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak boleh kurang dari 95 % dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan NaOH 3 %, yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air, pada umur yang sama.d) Agregat halus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan berturut-turut 31.5 mm, 16 mm, 8 mm, 4 mm, 2 mm, 1 mm, 0.5 mm, 0.25 mm (PBI 1971), harus memenuhi syarat sebagi berikut : Sisa diatas ayakan 4 mm, harus minimum 2 % berat. Sisa diatas ayakan 1 mm, harus minimum 10 % berat. Sisa diatas ayakan 0.25 mm, harus minimum 80% - 95% berat.e) Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan yang diakui.AirAir diperlukan pada pembuatan beton untuk memicu proses kimiawi beton, membasahi agregat, dan memberikan kemudahan dalam pengerjaan beton. Air yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan beton. Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar garam, minyak, gula, atau bahan-bahan kimia lainnya, bila dipakai dalam campuran beton akan menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat-sifat beton yang dihasilkan.Persyaratan airPemakaian air untuk campuran beton sebaiknya memenuhi persyaratan (PBI 1971 ) :a) Tidak mengandung lumpur (atau benda melayang lainnya) lebih dari 2 gram/liter.b) Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik, dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter.c) Tidak mengandung klorida ( Cl ) lebih dari 0.5 gram/liter.d) Tidak mengandung senyawa-senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.

Persyaratan adukan betonAgar diperoleh beton keras yang dengan kualitas yang baik, maka adukan beton segar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :a) Mudah dicampur dan diangkutb) Adukan beton harus seragam atau memenuhi syarat homogenitasc) Mudah dialirkan dan dibentukd) Dapat dipadatkan dengan baik tanpa mengeluarkan banyak tenagae) Tidak terjadi segregasi saat penuanganf) Dapat diselesaikan dengan mudah (finishing), dengan cetok ataupun alat penghalus permukaan lainnya

5. Jelaskan konsep beton mutu tinggi dan bagaimana cara perencanaan campurannya.Jawab :Beton didefinisikan sebagai campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat. Sifat-sifat dan karakteristik material penyusun beton akan mempengaruhi kinerja dari beton yang dibuat. Pemilihan material yang memenuhi persyaratan sangat penting dalam perencanaan beton, sehingga diperoleh kekuatan yang optimum. Selain itu kemudahan pengerjaan juga sangat dibutuhkan pada perancangan beton. Meskipun suatu struktur beton dirancang agar mempunyai kuat tekan yang tinggi, tetapi jika rancangan tersebut tidak dapat diimplementasikan di lapangan karena sulit untuk dikerjakan, maka rancangan tersebut menjadi percuma.Beton mutu tinggi (High Strength Concrete) Beton dengan kuat tekan yang lebih besar dari 40 MPa sudah bias dikategorikan sebagai beton mutu tinggi. Beton ini dikembangkan untuk membuat struktur yang menuntut tingkat kepentingan yang tinggi misalnya bangunan dengan tingkat keamanan tinggi seperti jembatan, gedung tinggi, reaktor nuklir dan lain-lain.Ada beberapa faktor utama yang bisa menentukan keberhasilan pengadaan beton bermutu tinggi, diantaranya adalah :a. Keadaan semen.b. Faktor air semen (fas) yang rendah.c. Kualitas agregat halus (pasir).d. Kualitas agregat kasar (batu pecah/krikil).e. Penggunaan admixture dan aditif mineral dalam kadar yang tepat.f. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton.g. Pengawasan dan pengendalian yang ketat pada keseluruhan prosedur dan mutu pelaksanaan.

Keadaan semenKeadaan semen yang dimaksud ialah semen yang digunakan apakah masih baru atau sudah lama tidak digunakan (sudah terbuka terlalu lama). Untuk semen yang sudah terlalu lama tidak digunakan tidak baik untuk bahan pembuatan beton, karena sudah terkontaminasi dengan zat lain yang bisa mempengaruhi kekuatan beton.Faktor air semen (fas) Dapat dicari berdasar jenis semen yang dipakai dan kuat tekan rata-rata silinder beton yang direncanakan pada umur 28 hari, ditetapkan nilai fas. Faktor air semen yang rendah, merupakan faktor yang paling menentukan dalam menghasilkan beton mutu tinggi, dengan tujuan untuk mengurangi seminimal mungkin porositas beton yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar volume faktor air-semen (fas) semakin rendah kuat tekan betonnya.Kualitas agregat halus (pasir)Kualitas agregat halus yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :a. Berbentuk bulat.b. Tekstur halus.c. Modulus kehalusan butir (MKB), menurut hasil penelitian menunjukan bahwa pasir dengan modulus kehalusan 2,5 s/d 3,80 pada umumnya akan menghasilkan beton mutu tinggi (dengan fas yang rendah) yang mempunyai kuat tekan.d. Kandungan lumpur pada pasir 2,5%.e. Bersih.f. Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama).Kualitas agregat kasar (batu pecah/krikil)Kualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :a. Porositas rendah.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa porositan rendah akan menghasilkan suatu adukan yang seragam, dalam arti mempunyai keteraturan atau keseragaman yang baik pada mutu (kuat tekan) maupun nilai slumpnya. Akan sangat baik bila bisa digunakan agregat kasar dengan tingkat penyerapan air yang kurang dari 1 %. Bila tidak, hal ini bisa menimbulkan kesulitan dalam mengontrol kadar air total pada beton segar. Kadar lumpur untuk agregat kasar sebesar 1%.b. Bentuk fisik agregat.Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa batu pecah dengan bentuk yang tajam ternyata menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan kerikil bulat. Hal ini tidak lain adalah karena bentuk yang tajam bisa memberikan daya lekat mekanik yang lebih baik antara batuan dan mortar. Untuk agregat kasar tidak boleh mengandung butiran-butiran yang pipih dan panjang lebih dari 20% dari berat keseluruhan.c. Ukuran maksimum agregat.Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa pemakian agregat yang lebih kecil (< 15 mm) bisa menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi. Namun pemakaian agregat kasar dengan ukuran maksimum 25 mm masih menunjukan tingkat keberhasilan yang baik dalam produksi beton mutu tinggi.d. Bersih dan kuat tekan hancur yang tinggi.e. Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama).Bahan tambah (admixture)Yang dimaksud dengan bahan tambah untuk beton (concrete admixture) adalah bahan atau zat kimia yang ditambahkan di dalam adukan beton pada tahap mula-mula sewaktu beton masih segar.Tujuan penggunaan bahan tambah untuk beton (admixture) secara umum adalah untuk memperoleh sifat-sifat beton yang diinginkan, sesuai dengan tujuan/keperluannya. Sifat-sifat beton yang dapat diperbaiki antara lain:a. Memperbaiki kelecakan beton segar.b. Mengatur faktor air semen pada beton segar.c. Mengurangi penggunaan semen.d. Mencegah terjadinya segregasi dan bleeding.e. Mengatur waktu pengikatan aduk beton.f. Meningkatkan kuat desak beton keras.g. Meningkatkan sifat kedap air pada beton keras.h. Meningkatkan sifat tahan lama pada beton keras (lebih awet), sifat tahan lama ini dapat berhubungan dengan tahan terhadap pengaruh zat kimia, tahan terhadap gesekan dan sebagainya.Untuk menghasilkan beton dengan mutu (kuat tekan beton) tinggi dibutuhkan Superplasticizer (high range water reducer) dan Aditif mineral yang bersifat cementitious yaitu berupa : Abu terbang (fly ash), Pozzofume (super fly ash), dan Mikrosilika (silicafume) dengan kadar yang tepat. Sebab bahan admixture dan aditif jika dicampur dengan kadar yang tidak tepat hasilnya akan sebaliknya, yaitu tidak meningkatkan kuat tekannya akan tetapi dapat menurunkan. Superplasticizer dalam hal ini mutlak diperlukan karena kondisi fas yang umumnya sangat rendah pada beton mutu tinggi atau sangat tinggi, untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang optimal pada beton segar, sehingga bisa dihasilkan kinerja pengecoran beton yang baik.Mikrosilika (Silicafume) merupakan aditif yang sangat baik untuk digunakan dalam pembuatan beton mutu tinggi dan sangat tinggi, yang merupakan produk sampingan sebagai abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau silicon alloy dalam tungku pembakaran listrik. Mikrosilika ini juga bersifat pozzolan (bahan yang mempunyai kandungan utama senyawa silika/silika dioksida dan alumina), dengan kadar kandungan senyawa silica-dioksida (Si O2) yang sangat tinggi (> 90 %), dan ukuran butiran partikel yang sangat halus, yaitu sekitar 1/100 ukuran rata-rata partikel semen.Dengan demikian penggunaan mikrosilika pada umumnya akan memberikan sumbangan yang lebih efektif pada kinerja beton, terutama untuk beton bermutu sangat tinggi. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton. Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka dibutuhkan prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton yang meliputi :a. Pengujian agregatb. Pengadukanc. Pengangkutand. Pengecorane. Perawatan

6. jelaskan tujuan dari perawatan beton serta metode yang digunakan, beserta kelebihan dan kekurangannya.Jawab :Tujuan perawatan beton (curing) adalah kegiatan penjagaan beton setelah pengecoran dan finishing pengecoran agar beton tetap lembab. Dengan menjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat bagus sehingga hal ini menjadikan beton anda berkwalitas baik, kuat dan tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran beton menjadikan beton jelek.Perawatan beton dilakukan juga dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan beton yang bagus (tidak banyak retak rambut pada permukaan beton), lebih awet dan perlindungan terhadap besi tulangan beton yang lebih baik.Perawatan beton dilakukan segera setelah pekerjaan finishing cor beton anda selesai dilakukan. Perawatan beton sangat segera dibutuhkan jika keadaan cuaca setelah pengecoran panas (suhu diatas 30 derajat Celsius), kontak langsung dengan cahaya matahari, udara dalam kondisi kering (kelembaban udara rendah) dan angin bertiup cukup kencang, karena hal itu menyebabkan air meguap dari beton dengan cepatnya.

Prinsip dasar perawatan beton agar senantisa lembab adalah : Menjaga Air Pada Permukaan Beton Menguyurkan air pada permukaan beton bahkan sampai mengenangi permukaan cor beton adalah cara yang relativ mudah juga sangat efektif dalam menjaga permukaan beton anda senantiasa lembab. Hal yang perlu diperhatiakan adalah bahwa umur beton anda masih muda menjadikan beton belum cukup keras , sehingga tekanan penyemprotan air anda harus kecil karena jika besar tekanan air penyemprotan besar tentu saja akan meninggalkan bekas pada permukaan beton anda . Hal ini tentu saja menjadikan tampang beton anda menjadi jelek. Hal yang sangat penting adalah permukaan beton anda harus selalu lembab, maka setiap kali beton anda sudah nampak kering maka harus segera dibasahi atau diguyur dengan air. Perlu diketahui metode penguyuran atau pengenagan air sangat bagus untuk permukaan beton cor yang horizontal (misalnya plat lantai atau dack lantai beton), tetapi bagaimana jika beton cor kita posisinya vertikal (misalnya tiang beton atau kolom). Jika memang keadaanya seperti itu maka metode kedualah yang paling tepat untuk dipakai. Menjaga Penguapan Air Pada Permukaan Beton Sesedikit MungkinMenjaga agar penguapan air pada permukaan beton sesedikit mungkin, artinya senantisa menjaga kelembaban beton dengan menjaga menguapnya air dari permukaan beton. Hal ini dilakukan dengan cara menyelimuti permukaan beton dengan lembaran plastik. Fungsi lembaran plastik menjaga agar jika terjadi penguapan pada permukaan beton, maka permukaan beton tetap lembab, karena air akan terperangkap anatara permukaan beton dan lembaran plastik. Curing Beton Dengan Penyelimutan Lembaran PlastikMetode ini selain sangat mudah juga bisa diterapkan dalam segala bentuk cor beton anda kecuali beton dengan bentuk yang sangat tidak beraturan Dengan Coupond Perawat BetonSecara prinsip cara pengunaanya adalah meluluri beton dengan zat khusus yang senantiasa dapat menjaga kelembaban beton. Metode ini sangat tepat digunakan untuk beton yang bentuk permukaanya tidak teratur.Pengaruh Curing terhadap Kekuatan BetonDapat dinyatakan bahwa perkembangan yang baik dari kekuatan beton tidak hanya dipengaruhi keseluruhan semen terhidrasi, dan ini terbukti dalam praktik di lapangan. Kualitas beton juga tergantung kepada gel / space ratio dari pasta semen. Jika sekiranya ruang yang terisi air dalam beton segar lebih besar dari volume yang dapat diisi oleh produksi dari hidrasi, hidrasi yang lebih banyak akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dan permeabilitas yang lebih rendah. Oleh sebab itu kehilangan air dari beton harus diproteksi, dan selanjutnya kehilangan air secara internal oleh pengeringan sendiri harus digantikan oleh air dari luar. Yaitu pemasukan air ke dalam beton harus difasilitasi sebaik mungkin, sehingga proses hidrasi yang terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton sangat terbantu oleh pengadaan airnya. Meskipun pada keadaan normal, air tersedia dalam jumlah yang memadai untuk hidrasi penuh selama pencampuran, perlu adanya jaminan bahwa masih ada air yang tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan proses hidrasi itu sendiri. Penguapan dapat menyebabkan suatu kehilangan air yang cukup berarti sehingga mengakibatkan terhentinya proses hidrasi, dengan konsekuensi berkurangnya peningkatan kekuatan .Pelaksanaan Konstruksi Beton dan Perawatannya dapat ditambahkan juga, bahwa penguapan dapat menyebabkan penyusutan kering yang terlalu awal dan cepat, sehingga berakibat timbulnya tegangan tarik yang mungkin menyebabkan retak, kecuali bila beton telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tegangan ini. Oleh karena itu direncanakan suatu cara perawatan untuk mempertahankan beton supaya terus menerus berada dalam keadaan basah selama periode beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Hal ini termasuk pencegahan penguapan dengan pengadaan beberapa selimut pelindung yang sesuai maupun dengan membasahi permukaannya secara berulang-ulang. Sehari setelah pengecoran merupakan saat yang terpenting untuk periode sesudahnya. Oleh sebab itu diperlukan perawatan dengan air sehingga untuk jangka panjang, kualitas beton, baik kekuatan maupun kekedapan airnya, dapat lebih baik. Perawatan dengan cara membasahi menghasilkan beton yang terbaik. Semakin erat pendekatan kondisi perawatan, semakin kuat beton yang dihasilkan.

7. Jelaskan cara quality control dalam pembetonan dilapangan proyek.Jawab :Sesuai dengan makna Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, membatasi masalah yang diketahui, mengurangi penyimpangan /perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai kualitas bagus. Cara quality control dalam pembetonan dilapangan proyek dilakukan untuk memperoleh hasil pekerjaan struktur yang sesuai dengan standar dan dapat dipertanggung jawabkan, maka dengan melihat campuran, langkah yang akan dibuat dalam hal yang berkenaan dengan pembetonan. Agar dapat menghasilkan kualitas yang baik. Disamping itu mengawasi pembetonan dilapangan proyek dilakukan dengan :a. Pengawasan terhadap gambar proyekPengawasan terhadap gambar memegang peranan yang tak kalah penting, dimana setiap pekerjaan lapangan harus sesuai dengan spesifikasi gambar. Setiap proses pembuatan gambar juga harus melalui proses pemeriksaan. Pembuatan shop drawing dilakukan oleh kontraktor pelaksana, kemudian dilakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh konsultan pengawas.b. Pengawasan pekerjaan form work / bekistingPengawasan pekerjaan form work adalah pengawasan terhadap pelaksanaan pembuatan bekisting. Yang merupakan pelaksanaan pekerjaan form work adalah pengawasan terhadap elevasi lantai, pinjaman as, dimensi bekisting, kekokohan scaffolding dan support, pemeriksaan bahan bekisting yang memenuhi syarat, dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan lapangan. Pentingnya pengawasan terhadap pekerjaan form work karena pekerjaan ini yang akan memberikan bentuk pekerjaan pembesian dan pekerjaan beton, sehingga pekerjaan form work harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi shop drawing. c. Pengawasan pekerjaan pembesianSetelah pengawasan pekerjaan form work, diisyaratkan pula untuk pemeriksaan mutu besi beton yang digunakan, besi beton yang dipakai dalam bangunan harus memenuhi persyaratan terhadap metode pengujian dan pemeriksaan untuk bermacam-macam mutu baja beton.d. Pengawasan terhadap mutu betonSelama masa pelaksanaan mutu beton dan mutu pelaksanaan perlu diawasi dan diperiksa secara kontinyu dengan jalan membuat dan menerima benda uji yang diambil dari campuran beton. Dimana bentuk dan ukuran dari benda uji yang akan dipergunakan dapat mempengaruhi kuat tekan dari beton.e. Pengawasan terhadap pekerjaan pasangan, plesteran, dan acian dindingPekerjaan terhadap pasangan, plesteran dan acian dinding harus diperhatikan karena jika pekerjaan pasangan lurus dan rapi maka ketebalan plesteran menjadi efisien karena ketebalan plesteran rata-rata sama.f. Pengawasan terhadap pekerjaan pasangan lantai (keramik)Pengawasan ini dilakukan untuk menjaga kualitas kerataan pemasangan, adukan perekat keramik, juga dalam kualitas material keramik yang akan berpengaruh pada kerapian pemasangan lantai keramik.g. Pengawasan terhadap pekerjaan pengecetanPengawasan ini perlu diperketat dalam hal pencampuran cat dengan pengencer cat, cat harus menutupi warna acian dinding. Untuk pengecatan dinding luar, dilapisi lagi oleh sealer alkali untuk melindungi cat dari panas dan hujan agar tidak mudah pudar.h. Pengawasan terhadap pekerjaan finishing lainnyaPengawasan ini biasanya dalam hal pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan jendela, saluran air, dan lain-lain.