ad-dakhil dalam tafsir al-khazin (analisa ad-dakhil pada

43
AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada Ayat-ayat Kisah di Surah an-Naml) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Fauziah NIM. 14210572 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN

(Analisa ad-Dakhil pada Ayat-ayat Kisah di Surah an-Naml)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Fauziah

NIM. 14210572

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN

(Analisa ad-Dakhil pada Ayat-ayat Kisah di Surah an-Naml)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Fauziah

NIM. 14210572

Pembimbing:

DR. Hj. Faizah Ali Syibromalisi, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Ad-Dakhil dalam Tafsir al-Khazin (Analisa ad-

Dakhil pada Ayat-Ayat Kisah di Surah an-Naml)” yang disusun oleh

Fauziah dengan Nomor Induk Mahasiswa 14210572 telah diujikan dalam

sidang Munaqasyah Fakulas Ushuluddin Insitut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)

Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2018. Skripsi ini diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).

Jakarta, 21 Agustus 2018

Dekan Fakulas Ushuluddin

Insitut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA Dra. Ruqoyyah Tamami

Penguji I, Penguji II,

Drs. Arison Sani, MA Ahmad Hawasyi, M.Ag

Pembimbing,

DR. Hj. Faizah Ali Syibromalisi, MA

Page 4: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fauziah

NIM : 14210572

Tempat/Tgl. Lahir : Sumenep, 19 Desember 1994

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Ad-Dakhil dalam Tafsir al-

Khazin (Analisa ad-Dakhil pada Ayat-Ayat Kisah di Surah an-Naml)”

adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah

disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 18 Agustus 2018

Fauziah

Page 5: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

iv

MOTTO

“Jika seseorang mengatakan bahwa sesuatu tidak

mungkin untuk dilakukan, itu adalah cerminan dari

batasan yang mereka miliki,

bukan batasanmu.”

(Rintisan.id)

“Change your life today, don’t gamble on the future.

Act now, without delay.”

(Simone de Beauvoir)

Page 6: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

v

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahhaturkan untuk kedua orangtua; Ayah

Moh. Tanzil dan Mama Helyatun Aziziyah

Serta kepada sidang pembaca sekalian.

Page 7: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan atas nikmat

serta ma’unah Allah swt, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi yang

berjudul “Ad-Dakhil dalam Tafsir al-Khazin (Analisa ad-Dakhil pada Ayat-

Ayat Kisah di Surah an-Naml)”

Shalawat beriring salam semoga selalu tercurahlimpahkan kepada

nabiyyuna, Muhammad saw. Serta seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Allahumma shalli ‘alaihim.

Dalam menyusun skripsi ini, tentu tidak bisa ditampik bahwa penulis

didukung oleh berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu, penulis ingin berterimakasih kepada mereka:

1. Allah swt, tempat bergantung, meminta kekuatan serta kesabaran

2. Kedua orangtua nun jauh di pulau Garam, Ayah Moh. Tanzil dan

Mama Helyatun Aziziyah. Terimakasih atas dukungan do’a yang

tanpa dipinta, dan harapan yang tak pernah pupus.

3. Keluarga besar, mbak Amel, mas Barok, mas Emi, mbak Maya, de

Dina, de Wida, atas support tanpa batas.

4. Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA., selaku Rektor Institut Ilmu

Al-Qur`an (IIQ) Jakarta atas kemampuan memimpin yang mumpuni,

hingga institut tercinta bisa menjalankan roda akademisnya.

5. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfah, MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, yang telah

memberikan arahan, motivasi dan dedikasinya atas kemajuan Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah.

6. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA kepala prodi Ilmu Al-

Qur`an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta, telah menjadi

figur yang keren dan guru dengan penuh dedikasi.

Page 8: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

vii

7. Dosen pembimbing Ibu Dr. Hj. Faizah Ali Syibromalisi, MA yang

telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan

bimbingan, arahan dan saran demi kelancaran skripsi ini. Semoga

beliau dalam lindungan Allah dan diberikan kesehatan.

8. Para instruktur tahfidz yang membersamai dan mendukung

perjuangan penulis untuk menuntaskan hafalan. Terkhusus ibu

Atiqoh, ibu Maunatul Mahmudah, dan Ka Ayuna Faizatul Fikriyah.

9. Seluruh dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta atas ilmu-ilmu

yang telah diberikan.

10. Seluruh Staf Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, terkhusus staf

Fakultas Ushuluddin yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dari proses awal hingga

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

11. Partner Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) IIQ Jakarta. Azza, Azmi,

Amah, Kyuna, Ulp, Ihwal, Ulfi, Ana. Buat semua semangat, canda,

travelling, curhat. Terimakasih sudah menjadi partner terkece!

12. Teman-teman Fakultas Ushuluddin `14. Meski tanpa kata, kalian

memompakan semangat yang tak pernah padam.

13. Roommate N4. Illy, Ayu Suai, Tia, Iis, Cipil, Ainun, Naimah,

Rahayu. Dan Halimah 1, mbak Ikri, teh Inay, Ruroh, mbak Anit. Buat

kebersamaan dan kepedulian 3 tahun di asrama, sampai sekarang, dan

semoga longlasting sampai Jannah.

14. Teman-teman Q-Razinica. Terima kasih atas kebersamaan selama 11

tahun ini.

15. Sahabat-sahabat tempat curhat, muara tangis dan keluh kesah. Laras

mblaem, makasih sudah jadi partner galau-galauan, A`yun yang

biasanya ngajak diskusi, nyi Dina anak “baru” di Jakarta tapi sudah

melancong kemana-mana, Nadia untuk tumpangan motornya dan

Page 9: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

viii

saran-saran bijaknya, teh Nufus yang baru setahun kenal sudah berasa

saudara.

16. Dan semua pihak terlibat lainnya, yang barangkali tidak

mempelihatkan dukungan namun diam-diam mendoakan.

Akhirul kalam, penulis berharap bahwa penelitian ad-dakhil ini akan

mengalami kontinuitas ke depannya dan tidak berhenti sampai disini saja.

Dan karya ini masih mempunyai banyak kekurangan yang perlu ditambal,

jadi tidak menutup kemungkinan untuk dikritisi. Harapan terakhir, semoga

skripsi ini dapat memberikan sumbangsih berarti bagi perkembangan ilmu

Al-Qur`an, khususnya di IIQ Jakarta, serta menjadi salah satu amal jariyah

penulis. Amin allahumma amin.

Jakarta, 18 Agustus 2018

Penulis

Page 10: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... xii

ABSTRAKSI .......................................................................................... xv

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 8

E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8

F. Metode Penelitian ........................................................................ 17

1. Jenis Penelitian ..................................................................... 17

2. Sumber Data ......................................................................... 18

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 18

4. Metode Analisis Data ........................................................... 18

G. Teknik dan Sistematika Penulisan ............................................... 19

Page 11: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

x

BAB II: DISKURSUS AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-

QUR`AN ................................................................................................. 21

A. Ad-Dakhil dalam Tafsir Al-Qur`an ............................................ 21

1. Pengertian ad-Dakhil ........................................................... 21

2. Sejarah Kemunculan dan Perkembangan ad-Dakhil ............ 24

3. Klasifikasi Bentuk ad-Dakhil .......................................... 32

4. Implikasi ad-Dakhil terhadap Tafsir Al-Qur`an .............. 37

5. Urgensi Mempelajari ad-Dakhil ...................................... 40

B. Surah an-Naml ............................................................................. 40

1. Gambaran Umum Surah an-Naml ................................. 40

2. Isi dan Kandungan Surah an-Naml ............................... 41

BAB III: BIOGRAFI AL-KHAZIN DAN KITAB TAFSIR LUBAB AT-

TA`WIL FI MA’ANI AT-TANZIL ........................................................ 45

A. Riwayat Hidup al-Khazin ............................................................ 45

1. Biografi dan Latar Belakang Sosio Historis al-Khazin ... 45

2. Perjalanan Intelektual ...................................................... 46

3. Guru-Gurunya .................................................................. 47

4. Karya-Karyanya ............................................................... 47

B. Profil Tafsir Lubab at-Ta`wil fi Ma’ani at-Tanzil ....................... 48

1. Latar Belakang Penulisan dan Penamaan Tafsir ............. 48

2. Aliran Kalam dan Mazhab Fikih ..................................... 49

3. Sumber dan Referensi Penafsiran .................................... 50

4. Metode dan Corak Penafsiran .......................................... 50

5. Karakteristik Penafsiran .................................................. 52

6. Sistematika Penulisan ...................................................... 53

BAB IV: ANALISA AD-DAKHIL PADA SURAH AN-NAML ........ 55

A. Ad-Dakhil pada Surah an-Naml .................................................. 55

1. Kekuasaan Nabi Sulaiman (Ayat 16) .............................. 55

Page 12: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

xi

2. Kemampuan Nabi Sulaiman Mentakwil Suara Burung

(Ayat 16) .......................................................................... 59

3. Perjalanan Nabi Sulaiman Hingga Sampai ke Lembah

Naml (Ayat 18) ................................................................ 62

4. Sebab Absennya Hud-Hud dari Parade Pasukan Nabi

Sulaiman (Ayat 21) .......................................................... 66

5. Ratu Balqis Keturunan Bangsa Jin (Ayat 23) .................. 72

6. Hadiah Ratu Saba` (Ayat 35) ........................................... 78

7. Pertemuan Nabi Sulaiman dan Ratu Saba`

(ayat 41-44) ..................................................................... 84

B. Analisa ad-Dakhil pada Surah an-Naml ...................................... 90

BAB V PENUTUP ............................................................................... 91

A. Kesimpulan .................................................................................. 91

B. Saran ............................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 93

Page 13: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Skripsi ini ditulis dengan menggunakan pedoman transliterasi sebagaimana

diuraikan di bawah ini. Trasliterasi ini ditulis dengan menggunakan pedoman

transliterasi huruf Arab ke huruf latin yang telah disusun oleh Institut Ilmu

Al-Qur`an (IIQ) Jakarta Tahun 2017.

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

‘ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ر

w : و z : ز

h : ه s : س

` : ء sy : ش

y : ي sh : ص

Page 14: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

xiii

dh : ض

2. Vokal

Vocal Tunggal Vocal Panjang : Vocal Rangkap:

Fathah : a أ: â ... ي : ai

Kasrah : i ي: î و…: au

Dhammah: u و: û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah

ditransliterasikansesuaidenganbunyinya, Contoh:

Al-Mâidah : المائدة Al-Baqarah : البقرة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan

sesuai dengan bunyinya. Contoh:

السيدة ar-rajulu : الرجل : as-Sayyidah

مسالش : asy-Syams الدارمي : ad-Dârimî

c. Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara Arab digunakan lambang (

_), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di

akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

Âmana as-Sufahâ’u :أمنالسفهاء Âmannâbillâhi :أمنابالل

الذي ن كع Inna al-ladzîna : إن waar-rukka’i : والر

Page 15: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

xiv

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh:

الأسلامية al-Af`idah : الأفئدة -al-Jâmiah al : الجامعة

Islâmiyah

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”. Contoh:

Âmilatun Nâshibah : عاملةناصبة

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi

apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainya.

Page 16: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

xv

ABSTRAKSI

Ad-Dakhil menjadi disiplin ilmu yang layak diperhitungkan dewasa ini.

Muhammad Ulinnuha menulis, bahwa tafsir adalah produk manusia. Jadi

alpa ataupun kesalahan pada produk tafsir merupakan keniscayaan. Ad-dakhil

dicetuskan antara lain untuk membersihkan dan menetralisir kesalahan

tersebut agar tafsir bersih dan steril dari unsur-unsur yang dapat

melemahkannya.

Salah satu karya tafsir yang menjadi sorotan adalah tafsir Lubab at-

Ta'wil fi Ma'ani at-Tanzil, atau yang lebih dikenal dengan tafsir al-Khazin.

Bukan hanya karena banyaknya pelansiran riwayat israiliyyat di dalamnya—

yang sering dibiarkan tanpa komentar meskipun berkategori bathil—, namun

juga masifnya pemotongan sanad riwayat-riwayat yang dicantumkan, yang

kemudian membuat tafsirnya tidak dijadikan rujukan oleh para ulama.

Karya-karya ilmiah mengenai ad-dakhil sudah banyak ditulis, meliputi

skripsi, tesis, dan jurnal-jurnal ilmiah. Semua karya-karya tersebut mengupas

ad-dakhil fi tafsir dengan sampel kitab-kitab tafsir yang berbeda. Dari hasil

pencarian, belum ditemukan penelitian ad-dakhil yang mengambil tafsir al-

Khazin.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa unsur-unsur ad-dakhil yang

terdapat di dalam tafsir al-Khazin, dengan sampel ayat-ayat kisah disurah an-

Naml. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kritik tafsir—ad-dakhil—dan

kritik hadis, menggunakan referensi kepustakaan terkait judul penelitian, dan

dianalisa menggunakan teknik deskriptif-analisis agar diketahui ayat-ayat

yang mengandung ad-dakhil serta bentuk-bentuknya.

Dari proses tersebut, kemudian diketahui bahwa ad-dakhil yang terdapat

di dalam sampel hanyalah ad-dakhil bi al-ma`tsur (riwayat), dengan deskripsi

bentuk-bentuknya sebagai berikut: 1 hadis maudhu', 1 hadis dhaif, 3

israiliyyat dengan kategori tawaqquf dan 2 israiliyyat dengan kategori bathil.

Page 17: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi ad-dakhil dalam tafsir Al-Qur`an terhitung baru, tidak seperti

ilmu-ilmu Al-Qur`an lainnya yang muncul berabad-abad silam. Meski

begitu, ad-dakhil sebagai suatu disiplin ilmu sudah diajarkan dan

dijadikan materi kuliah di berbagai universitas Islam terutama di jurusan

Tafsir Universitas al-Azhar Kairo, Mesir.1 Banyak buku tentang ilmu

ad-dakhil yang telah ditulis oleh para profesor dan dosen al-Azhar,

diantaranya Ushul ad-Dakhil fi Tafsir ayi at-Tanzil karya Jamal

Musthafa ‗Abd al-Hamid an-Najjar, ad-Dakhil di at-Tafsir al-Qur`an al-

Karim yang ditulis oleh ‗Abd al-Wahhab Fayed, ad-Dakhil fi at-Tafsir

karya Ibrahim ‗Abd ar-Rahman al-Khalifah. Sayangnya, kajian ilmu ad-

dakhil ini masih jarang ditemukan dan diajarkan di perguruan-

perguruan tinggi Islam di Indonesia. Padahal pada praktiknya, ad-dakhil

penting untuk dipelajari, terutama bagi para pemerhati tafsir, agar

produk tafsir Al-Qur`an bisa bersih dari segala hal yang nyatanya tidak

layak dimasukkan ke dalam penafsiran.

Menurut ar-Raghib al-Asfahani, kata ad-dakhil yang terdiri dari huruf

dal, kha`, dan lam berpusat maknanya pada aib dan cacat internal. Ibn

Manzhur mengatakan bahwa ad-dakhil adalah semua unsur eksternal

yang masuk ke dalam diri manusia, dan ia dapat merusak akal, mental

dan fisiknya.

Padanan kata ad-dakhil dalam bahasa Inggris adalah outsider, yang

bermakna orang luar dan infiltration yang berarti peresapan, penyusupan

1 Burhan Munawir, ―Al-Dakhil dalam Penafsiran Al-Qur`an tentang al-Sam‘iyyat

dan Al-Kauniyah‖, Tesis, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, 2008 hlm. 5.

Tidak diterbitkan (t.d)

Page 18: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

2

dan perembesan. Berdasarkan pemaknaan ini, maka secara bahasa virus

atau bakteri penyakit dapat disebut ad-dakhil karena ia merupakan unsur

eksternal yang meresap ke dalam tubuh manusia.

Secara terminologi, ad-dakhil berarti penafsiran Al-Qur`an yang

tidak memiliki sumber, argumentasi dan data yang valid dari agama.

Dengan kata lain, ad-dakhil adalah penafsiran yang tidak mempunyai

dasar yang valid dan ilmiah, baik dari Al-Qur`an, hadis sahih, pendapat

sahabat dan tabi‘in, maupun dari akal sehat yang memenuhi kriteria dan

prasyarat ijtihad.2

Ad-dakhil diklasifikasikan menjadi tiga. Pertama, ad-dakhil bi al-

ma`tsur yang bersumber dari riwayat (hadis nabi, pendapat sahabat dan

tabi‘in serta israiliyyat). Kedua, ad-dakhil bi al-ra`yi yang bersumber

dari rasio atau ijtihad. Dan ketiga, ad-dakhil bi al-isyarah yang

sumbernya berasal dari hati/intuisi. Klasifikasi ini kemudian memiliki

bentuknya masing-masing.3

Ditilik dari sejarahnya, bibit ad-dakhil telah muncul sejak Islam

belum masuk di Jazirah Arab. Sekelompok Ahli Kitab yang mendengar

dari pemuka agama mereka bahwa akan ada utusan yang disebutkan

dalam kitab dan mengembalikan mereka ke tanah suci yang telah

dijanjikan, berbondong-bondong menuju Yatsrib dan bermukim disana.

Interaksi sosial ini cukup lama, dan menyebabkan pertukaran kultur

dan budaya di kalangan bangsa Arab. Ketika Rasulullah membawa

risalah, beberapa diantara kalangan Ahli Kitab itu kemudian masuk

Islam. Mereka inilah yang kemudian terkadang menjadi rujukan para

sahabat untuk memahami kandungan Al-Qur`an, terutama yang

2

Muhammad Ulinnuha, ―Konsep al-Ashil dan al-Dakhil dalam Tafsir Al-Qur`an‖,

dalam Madania vol. 21., no. 2, Desember 2017 hlm. 129-130

3 Muhammad Ulinnuha, ―Konsep al-Ashil dan al-Dakhil dalam Tafsir Al-Qur`an‖,

dalam Madania vol. 21., no. 2, Desember 2017 hlm. 135

Page 19: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

3

berkenaan dengan kisah umat-umat terdahulu. Diantara para sahabat

yang banyak bertanya kepada mereka adalah Abdullah bin ‗Abbas, Abu

Hurairah, dan Abdullah bin ‗Amr bin ‗Ash.

Pelansiran israiliyyat dari ahli kitab yang masuk Islam ini semakin

marak pada masa tabiin sehingga seorang pembaca tafsir akan sulit

membedakan mana cerita yang sahih dan mana cerita yang dibuat-buat

oleh ahli kitab. Dan begitu seterusnya, dari generasi ke generasi,

fenomena ad-dakhil dalam tafsir Al-Qur`an (khususnya ad-dakhil bi al-

ma`tsur yang berasal dari israiliyyat) terus berkembang seiring

perkembangan zaman. 4

Ditambah dengan merebaknya fanatisme mazhab oleh beberapa

sekte—yang berujung pada berkembangnya ad-dakhil bi al-ra`yi—yang

menafikan makna lahiriah ayat serta menggunakan ayat-ayat Al-Qur`an

untuk mendukung mazhab mereka, infiltrasi ad-dakhil menjadi tidak

terbendung di dalam tafsir-tafsir Al-Qur`an. Fenomena ad-dakhil ini

berkembang pesat terutama pada masa dinasti Umayyah (661-750 M)

dan dinasti ‗Abbasiyah (750-1258 M) ketika kebudayaan, tradisi

penerjemahan dan kajian-kajian ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu

ditumbuhsuburkan.5

Diskursus tentang ad-dakhil bisa dikatakan menawarkan wajah baru

dalam dunia tafsir Al-Qur`an. Secara teologis-normatif, kebenaran Al-

Qur`an bersifat mutlak karena ia berasal dari Allah yang Maha Mutlak.

Namun setelah kebenaran mutlak Al-Qur`an itu masuk dan berpindah ke

dalam ―disket‖ pemikiran manusia, kebenarannya berubah menjadi

4 Muhammad Ulinnuha, ―Konsep al-Ashil dan al-Dakhil dalam Tafsir Al-Qur`an‖,

dalam Madania vol. 21., no. 2, Desember 2017 hlm. 131

5 Muhammad Ulinnuha, ―Konsep al-Ashil dan al-Dakhil dalam Tafsir Al-Qur`an‖,

dalam Madania vol. 21., no. 2, Desember 2017 hlm. 131-132

Page 20: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

4

relatif.6 Ungkapan ini tidak lain menunjukkan bahwa tafsir hanyalah

usaha manusia untuk mendalami makna yang terkandung di dalam Al-

Qur`an, oleh karena itu kebenarannya tidak bisa disamakan dengan

keshahihan Al-Qur`an yang berasal dari Allah swt. Tafsir bisa dikritisi

dan diperbaiki dengan studi ad-dakhil ini, agar kitab-kitab tafsir dapat

dipastikan bersih dari segala bentuk penyelewengan data dan informasi.7

Fakta di lapangan menunjukkan, bahwa penyusupan ad-dakhil

banyak masuk ke dalam tafsir Al-Qur`an, tidak hanya pada tafsir bi al-

ra`yi yang rentan terinfiltrasi karena sumber interpretasinya adalah rasio,

namun juga terdapat pada tafsir bi al-riwayah. Beberapa penelitian

menunjukkan hal tersebut, seperti pada tafsir al-Qurthubi, atau asy-

Syaukani.8

Salah satu produk penafsiran yang banyak mendapat perhatian

pemerhati tafsir Al-Qur`an adalah tafsir al-Khazin. Tafsir ini

mempunyai judul lengkap Lubab al-Ta`wil fi Ma’ani al-Tanzil. Muallif

nya adalah Syekh ‗Alauddin ‗Ali bin Muhammad bin Ibrahim al-

Baghdadi as-Syafi‘i as-Shufi9, atau yang lebih masyhur dengan sebutan

al-Khazin.

Dalam muqaddimahnya, al-Khazin mengatakan, bahwa kitab tafsir

yang disusunnya adalah ringkasan dari tafsir Ma’alim al-Tanzil karya al-

Baghawi. Selain menyanjung pribadi al-Baghawi, ia juga memuji

6 Ahmad Izzan, Metodologi Ilmu Tafsir, (Bandung: Tafakur, 2011) cet. III, hlm. 49

7 Muhammad Ulinnuha, ―Konsep al-Ashil dan al-Dakhil dalam Tafsir Al-Qur`an‖,

dalam Madania vol. 21., no. 2, Desember 2017 hlm. 143

8 Lihat Maryam Shofa, ―Ad-Dakhil dalam Tafsir al-Jami` li Ahkam al-Qur`an karya

al-Qurthubi: Analisis Tafsir Surah al-Baqarah‖, dalam Suhuf, Vol. 6 No. 2 2013, hlm. 271-

294; Azhar Amrullah Hafidz, ―Dakhil al-Israiliyyat Kisah Nabi Yusuf dalam al-Jami‘ li

Ahkam al-Qur`an karya Al-Qurthubi‖, dalam Mutawatir, vol. 5 no. 1 Juni 2015, hlm. 116;

Wahdah Farhati, Ad-Dakhil dalam Tafsir Fath Al-Qadir (Studi Analisis Ad-Dakhil dan

Implikasinya dalam Surat Yusuf), (Jakarta: PT Qaf Media Kreativa, 2017) .

9 Muhammad Husein adz-Dzahabi, at-Tafsir wa al-Mufassirun, (Kairo: Maktabah

Wahbah) juz 1 hlm. 220

Page 21: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

5

produk penafsiran al-Baghawi tersebut, yang kemudian menjadi sebab ia

meringkas tafsir al-Baghawi.

Sebagaimana hasil ringkasan yang biasanya hanya mengambil intisari

dari objeknya, maka tafsir al-Khazin juga mempunyai teknik yang sama.

Al-Khazin berkata bahwa apa yang dilakukannya memang hanyalah

sekedar menyalin dan memilih isi penafsiran—kendati di beberapa

tempat ditemukan komentar ataupun tafsir darinya—. Dalam

mencantumkan suatu riwayat, ia tidak menyajikan sanadnya secara

lengkap, karena menurutnya hal itu akan mempermudah pembaca

memahami artinya.10

Demikian dengan teks matan hadis, terkadang ia

hanya mencantumkan inti makna, tanpa menulisnya secara panjang lebar

seperti dalam tafsir ath-Thabari.

Beberapa faktor tersebut yang kemudian menjadikan tafsir al-Khazin

sebagai sasaran empuk kritikan-kritikan para pemerhati tafsir. Ditambah

dengan atensi al-Khazin yang cukup besar terhadap periwayatan

israiliyyat dalam tafsirnya.

Penggunaan riwayat sebagai sumber interpretasi dalam karya tafsir

al-Khazin ini sangat kentara dan bahkan lebih dari kitab tafsir al-

Baghawi yang sedang diringkas. Hanya saja penambahan yang

dilakukan al-Khazin terkadang berisi riwayat yang tidak bisa

difungsikan untuk menafsirkan ayat.

Mustafa al-Maraghi menyatakan bahwa al-Khazin dikelompokkan

pada mufasir yang menafsirkan ayat al-Qur`an dengan

mengkonsentrasikan pada cerita-cerita yang tidak valid, dimana adanya

campur tangan cerita-cerita yang tidak benar serta tanpa menyeleksi

mana yang menyelisihi syara` dan mengandung kontradiksi dengan akal

10

Al-Khazin, Lubab al-Ta`wil fi Ma’ani al-Tanzil, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-

Ilmiyah, 2004) hlm. 3-4

Page 22: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

6

dari kitab-kitab tarikh dan cerita-cerita israiliyyat. Ia juga menyertakan

kisah-kisah yang ganjil, hanya saja tidak berkaitan dengan akidah.

Senada dengan al-Maraghi, Husein adz-Dzahabi mengomentari,

bahwa al-Khazin banyak menggunakan kisah-kisah israiliyyat tanpa

penelitian yang kritis dan mendalam, diantara tafsir-tafsir yang bercorak

ra`yi. Juga dalam mengemukakan riwayat-riwayat israiliyyat tidak

menyertakan sanad, terkadang memberi isyarat terhadap kelemahannya,

dan ketidaksahihannya, namun terkadang tidak memberikan penilaian

sama sekali, walaupun riwayat tersebut bertentangan dengan ajaran

syari‘at.11

Karena banyaknya pelansiran riwayat israiliyyat yang

dilakukan oleh al-Khazin, membuat kitab tafsirnya dikategorikan ke

dalam tafsir bercorak qashashi.12

Hadis-hadis nabi yang digunakan dalam kitab tafsir akan ditemui

dalam setiap interpretasi ayat-ayat Al-Qur`an. Sedangkan riwayat

israiliyyat cenderung banyak tersebar dalam kisah-kisah yang mayoritas

tidak dijelaskan secara detail oleh Al-Qur`an. Banyaknya periwayatan

israiliyyat ini menyebabkan tercampurnya kisah yang orisinil dari Al-

Qur`an dan riwayat yang bersumber dari ahli kitab. Satu sisi memiliki

dampak positif, karena cerita yang disajikan lebih detail. Namun di sisi

lain, riwayat-riwayat israiliyyat membawa dampak negatif atas citra

tafsir itu sendiri. Sebab diantara riwayat-riwayat tersebut ada yang

bersifat batil dan tak dapat diterima baik secara naql ataupun aql.

Diantara banyaknya surah dalam Al-Qur`an, surah an-Naml

menyajikan beberapa kisah nabiyullah, antara lain kisah Musa a.s,

Sulaiman a.s dan Ratu Saba`, Saleh a.s dan Luth a.s. Dan di dalam tafsir

11 Zulfikri, dalam artikel ―Pemikiran Penafsiran Al-Qur`an, Tafsir dan Ta‘wil Abad

Pertengahan (Studi Tafsir Lubab al-Ta`wil fi Ma‘ani al-Tanzil)‖ hlm. 8

12 Zulfikri, dalam artikel ―Pemikiran Penafsiran Al-Qur`an, Tafsir dan Ta‘wil Abad

Pertengahan (Studi Tafsir Lubab al-Ta`wil fi Ma‘ani al-Tanzil)‖ hlm. 3

Page 23: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

7

al-Khazin sendiri, penulis mendapati adanya israiliyyat dan beberapa

riwayat pada surah an-Naml ini, yang terindikasi masuk dalam kategori

ad-dakhil bi al-ma`tsur.

Beberapa latar belakang diatas, yang kemudian menjadi sebab urgent

nya permasalahan ad-dakhil ini untuk diteliti lebih lanjut. Dan dalam hal

ini, penelitian akan berfokus menganalisa tafsir al-Khazin. Penelitian

skripsi ini akan dituangkan dalam judul, Ad-Dakhil dalam Tafsir al-

Khazin (Analisa ad-Dakhil pada Ayat-ayat Kisah di Surah an-Naml).

B. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan:

1. Perkembangan keilmuan dan fanatisme mazhab membuat maraknya

infiltrasi ad-dakhil ke dalam tafsir Al-Qur`an

2. Tafsir al-Khazin kental dengan periwayatan israiliyyat (ad-dakhil bi

al-ma`tsur), serta hadis-hadis tanpa sanad atau matan lengkap yang

perlu diteliti lebih lanjut kualitasnya.

3. Israiliyyat yang banyak terdapat pada interpretasi ayat-ayat kisah,

berdampak pada biasnya kebenaran kisah-kisah Al-Qur`an di dalam

tafsir.

4. Indikasi adanya ad-dakhil dalam surah an-Naml di tafsir al-Khazin.

Ayat-ayat dalam surah an-Naml menyajikan kisah beberapa nabi,

yang kemungkinan besar disusupi israiliyyat.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Menilik identifikasi masalah diatas, maka akan dilakukan pembatasan

masalah agar penelitian tidak meluas. Permasalahan yang akan dikaji

lebih detail adalah infiltrasi ad-dakhil ke dalam tafsir Al-Qur`an,

Page 24: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

8

meliputi sejarahnya serta bentuk-bentuk ad-dakhil. Studi analisa ad-

dakhil ini akan dikaji dari tafsir al-Khazin, yang dikerucutkan hanya

pada ayat-ayat kisah di surah an-Naml.

Permasalahan diatas dapat dirumuskan ke dalam poin berikut:

1. Bagaimana sejarah infiltrasi ad-dakhil ke dalam tafsir Al-

Qur`an? Dan bagaimana bentuk-bentuk ad-dakhil?

2. Bagaimana eksistensi ad-dakhil yang terdapat di ayat-ayat kisah

pada surah an-Naml dalam tafsir al-Khazin?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam mengenai ad-dakhil

dalam tafsir Al-Qur`an.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk ad-dakhil pada ayat-ayat kisah

di surah an-Naml dalam tafsir al-Khazin

Sedangkan kegunaan penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk memperkaya khazanah dunia tafsir dan ulumul Qur`an,

terutama berkenaan dengan ad-dakhil dalam tafsir Al-Qur`an.

2. Dalam tataran praktis, dapat digunakan sebagai salah satu

sumber menelaah kualitas riwayat atau penafsiran, khususnya

pada tafsir al-Khazin.

E. Tinjauan Pustaka

1. Tesis oleh Wahdah Farhati, Ad-Dakhil dalam Tafsir Fath Al-Qadir

(Studi Analisis Ad-Dakhil dan Implikasinya dalam Surat Yusuf).

Konsentrasi Ulumul Qur`an dan Ulumul Hadis, Program Studi Ilmu

Agama Islam, Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta,

diterbitkan oleh Penerbit Qaf.

Page 25: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

9

Tesis ini menganalisa adanya ad-dakhil dalam tafsir as-Syaukani

yang dikerucutkan hanya di surat Yusuf, lalu ditelaah implikasinya

terhadap penafsiran as-Syaukani.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa di dalam tafsir Fath al-Qadir

mengandung ad-dakhil dengan bentuk israiliyyat, hadis dhaif, dan

hadis maudhu’. Adanya riwayat-riwayat ad-dakhil tersebut disinyalir

karena as-Syaukani hanya menafsirkan Al-Qur`an berdasarkan

informasi dari gurunya tanpa mengadakan penelitian lebih lanjut atas

apa yang ia terima.

Sedangkan implikasinya antara lain; masuknya hal-hal yang

tidak penting untuk dibicarakan dan diberitahukan dalam tafsir,

sehingga melupakan hikmah atau tujuan dibalik suatu kisah dalam

Al-Qur`an itu sendiri; memungkinkan masuknya informasi yang

datangnya dari nabi, namun tidak bersumber dari nabi; membuat

kitab tafsir Fath al-Qadr diindikasi mengandung hadis yang maudhu’

dan dhaif, sebab as-Syaukani tidak mengomentari status hadis yang

dicantumkan; memberi kesan kitab tafsir Fath al-Qadir mengandung

banyak khurafat dan kisah-kisah yang datang dari ahli kitab,

sehingga untuk memahami dibutuhkan ketelitian.13

Tesis diatas menjadi bahan bacaan yang sangat mendukung

penulis untuk memahami ad-dakhil dan menyusun proposal

penelitian. Sebab tema yang diambil sama, hanya berbeda dalam

rumusan masalah dan kitab yang diteliti. Penulis akan meneliti ad-

dakhil dalam tafsir al-Khazin.

2. Tesis oleh Siar Ni‘mah, Ad-Dakhil dalam Tafsir Al-Mizan fi Tafsir

al-Qur`an karya Husain ath-Thabathaba’i (Studi Kritis Tafsir

13 Wahdah Farhati, Ad-Dakhil dalam Tafsir Fath Al-Qadir (Studi Analisis Ad-

Dakhil dan Implikasinya dalam Surat Yusuf), (Jakarta: PT Qaf Media Kreativa, 2017) hlm.

151.

Page 26: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

10

Esoterik Ayat-Ayat Imamah). Konsentrasi Ulumul Qur`an dan

Ulumul Hadis, Program Studi Ilmu Agama Islam, Pasca Sarjana

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, diterbitkan oleh Penerbit Qaf.

Penelitian ini berusaha mengulik ad-dakhil di dalam tafsir Syekh

Husain ath-Thabathaba‘i yang bermazhabkan Syiah. Peneliti

mengkhususkan objek penelitiannya pada penafsiran isyari Syekh

Husain terhadap ayat-ayat imamah.

Hasilnya, setelah meneliti riwayat-riwayat pada objek penelitian,

disimpulkan bahwa para perawinya kebanyakan merupakan perawi

yang majhul, kadzdzab, matruk al-hadits dan lain-lain, yang

mengindikasikan bahwa 22 hadis yang diteliti merupakan hadis

dha’if dan maudhu’. Maka penafsiran esoterik ayat-ayat imamah

dalam tafsir Al-Mizan adalah penafsiran yang menyimpang,

sehingga dapat dikatakan kualitas penafsiran isyari-nya bernilai

rendah. Fakta ini juga memperjelas bahwa dalam menafsirkan ayat-

ayat imamah ini, Syekh Husein masih mempunyai kecenderungan

pada mazhab Syiah yang dianutnya.14

3. Syarifah Monalisa, الدخيل في التفسير: قصة آدم عليه السلام نموذجا, Fakultas

Dirosat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015. Hasil

penelitian skripsi ini menyimpulkan dua hal. Pertama, ad-dakhil

adalah antonim dari al-ashil. Ad-dakhil secara bahasa memiliki

makna yang dekat dengan aib dan kerusakan internal. Sedangkan

secara istilah, ad-dakhil mempunyai arti sesuatu yang tidak

mempunyai landasan yang shahih dari agama. Ad-dakhil terbagi

menjadi dua; ad-dakhil bi al-ma`tsur dan ad-dakhil bi al-ra`yi. Dan

mayoritas yang tercantum di kitab tafsir adalah israiliyyat, hadis

14

Siar Ni‘mah, Ad-Dakhil dalam Tafsir Al-Mizan fi Tafsir Al-Qur`an karya Husain

ath-Thabathaba’i (Studi Kritis Tafsir Esoterik Ayat-Ayat Imamah), (Jakarta: PT Qaf Media

Kreativa, 2017) hlm. 155

Page 27: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

11

dhaif, dan hadis maudhu’. Kedua, ad-dakhil yang terdapat dalam

kisah nabi Adam a.s ada tujuh tema, yang disarikan dari surat al-

Baqarah dan al-A‘raf.15

Skripsi ini menambah pengetahuan penulis tentang ad-dakhil,

dengan titik persamaan yang terletak pada tema (ad-dakhil).

Perbedaannya, penulis akan mengambil sampel penelitian dari surat

an-Naml.

4. Muhammad Hizbullah, الدخيل في قصة يوسف عليه السلام الواردة في التفسير,

Fakultas Dirosat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2009. Kesimpulan skripsi ini adalah riwayat-riwayat yang

mempunyai landasan lemah mayoritas diriwayatkan dari Ka‘ab al-

Ahbar, Wahab bin Munabbih dan selainnya. Disertai dengan anjuran

agar para penikmat tafsir sedikit banyak mengetahui ad-dakhil agar

bisa memilih dan memilah riwayat-riwayat yang tercantum dalam

Al-Qur`an. Terlebih yang terdapat dalam kisah-kisah Al-Qur`an,

agar tidak mengaburkan hikmah sesungguhnya yang hendak Al-

Qur`an tampilkan, dalam pembahasan ini adalah kisah nabi Yusuf

a.s.16

Skripsi ini memperluas pemahaman penulis tentang urgensi ad-

dakhil, yang nyatanya sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang

berkecimpung dalam dunia penafsiran. Persamaannya dengan skripsi

ini adalah dari sisi tema, yakni ad-dakhil. Sedangkan perbedaannya

adalah pada sampel surat yang diambil. Penulis akan meneliti ad-

dakhil di dalam surat an-Naml.

15 Syarifah Monalisa, “الدخيل في التفسير: قصة آدم عليه السلام نموذجا, Skripsi, Fakultas

Dirosat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015 hlm. 63-64 . Tidak diterbitkan

(t.d)

16

Muhammad Hizbullah, ― عليه السلام الواردة في التفسيرالدخيل في قصة يوسف ‖, Skripsi,

Fakultas Dirosat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009 hlm. 47. Tidak

diterbitkan (t.d)

Page 28: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

12

5. Tesis yang ditulis oleh Burhan Munawir dengan judul Al-Dakhil

dalam Penafsiran Al-Qur`an tentang al-Sam’iyyat dan al-Kauniyyat,

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah tahun 2008. Peneliti

mengkaji sejarah perkembangan ad-dakhil dan realitas ad-dakhil di

dalam kitab –kitab tafsir berkenaan dengan al-Sam’iyyat dan al-

Kauniyat.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa penyimpangan secara

riwayat yang terjadi pada ayat-ayat al-Sam’iyyat di dalam kitab tafsir

umumnya karena penafsir tidak menyebutkan sanad—kecuali tafsir

ath-Thabari—dan tidak mentakhrij hadis-hadis dan keterangan yang

disebutkan di dalam menafsirkan ayat yang terkait. Selain itu, para

mufasir juga terkadang tidak menegaskan sikap terkait dengan

keterangan tafsirnya. Sedangkan penyimpangan secara akal terjadi

karena niat baik ingin menjelaskan persoalan-persoalan akustik

secara empiris, namun bertentangan dengan nash. Di dalam ayat-

ayat yang berkenaan dengan al-Kauniyyat, sebab-sebab

penyimpangan secara riwayat juga sama. Sedangkan penyimpangan

secara akal disebabkan oleh penjelasan tentang al-Kauniyyat yang

tidak didukung oleh fakta-fakta ilmiah.17

6. Jurnal Konsep al-Ashil dan al-Dakhil dalam Tafsir Al-Qur`an yang

ditulis oleh Muhammad Ulinnuha. Penulis mendapat banyak sekali

sumber informasi dari jurnal ini, antara lain ad-dakhil secara

etimologi dan terminologi, sejarah kemunculan ad-dakhil,

perkembangannya dari masa ke masa, klasifikasi bentuk ad-dakhil.

Dan barometer yang harus dipakai dalam penafsiran, yakni Al-

17 Burhan Munawir, ―Al-Dakhil dalam Penafsiran Al-Qur`an tentang al-Sam‘iyyat

dan Al-Kauniyah‖, Tesis, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, 2008 hlm. 154.

Tidak diterbitkan (t.d)

Page 29: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

13

Qur`an, as-sunnah, pendapat sahabat dan tabi‘in, bahasa Arab serta

ijtihad yang objektif dan sehat.

Serta dikemukakan urgensi mempelajari ad-dakhil adalah

sebagai upaya mengkritisi tafsir—yang merupakan karya turunan

dari Al-Qur`an—agar bersih dari segala bentuk penyelewengan data

dan informasi, sebab bagaimanapun tafsir adalah produk buatan

manusia, yang dibuat sebagai usaha menyelami kandungan dalam

Al-Qur`an.18

7. Artikel Pemikiran Penafsiran Al-Qur`an, Tafsir dan Ta’wil Abad

Pertengahan (Studi Tafsir Lubab at-Ta`wil fi Ma’ani at-Tanzil),

yang ditulis oleh Zulfikri.

Artikel ini membahas pola pemikiran dan penafsiran al-Khazin

tentang Al-Qur`an, tafsir dan ta‘wil, yang diawali dengan biografi

singkat al-Khazin, karya-karyanya, lalu penafsirannya tentang tafsir

dan ta`wil di dalam karya tafsirnya, ditambah dengan penjelasan

mengenai israiliyyat yang banyak ditemukan di dalam kitab Lubab

at-Ta`wil fi Ma’ani at-Tanzil.

Disimpulkan bahwa dalam penjelasannya mengenai Al-Qur`an,

tafsir dan ta`wil, al-Khazin masih dipengaruhi oleh pemikiran

mufasir sebelumnya, sedikit banyak dari al-Baghawi, dimana tafsir

Lubab at-Ta`wil fi Ma’ani at-Tanzil sendiri merupakan ringkasan

dari Ma’alim at-Tanzil karya al-Baghawi, dan Ma’alim at-Tanzil

karya al-Baghawi juga merupakan ikhtisar dari tafsir al-Kasyaf wa

al-Bayan ‘an Tafsir Al-Qur`an karya ats-Tsa‘laby. Dalam

penyantuman israiliyyat pun al-Khazin lebih sering tidak menyebut

18 Muhammad Ulinnuha, ―Konsep al-Ashil dan al-Dakhil dalamTafsir Al-Qur`an‖,

dalam Madania, Vol. 21 No. 2 Desember 2017, hlm. 127-143

Page 30: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

14

sanad secara lengkap, sehingga penafsirannya cenderung bersifat

deskriptif, bukan analisis.19

Artikel ini sangat membantu penulis mengetahui profil al-Khazin

dan sisi historis kritikan ulama tentang israiliyyat di tafsir al-Khazin.

8. Artikel al-Dakhil dalam Kitab al-Kasyfu wa al-Bayan ‘an Tafsir al-

Qur`an karya Imam ats-Tsa’laby (Mulai Awal Surat al-Qashash

sampai akhir Surat Saba`), yang ditulis oleh Khoirun Niat.

Disimpulkan bahwa dalam tafsir karya ats-Tsa‘laby, khususnya

dari surat Qashash sampai Saba` yang menjadi objek penelitian,

terdapat banyak hadis yang lemah sanadnya, bahkan termasuk hadis

palsu. Ats-Tsa‘laby merangkum semua hadis yang diketahuinya,

yang berkaitan dengan ayat, tanpa memerhatikan kualitas sanadnya.

Ia juga menyantumkan israiliyyat, yang lagi-lagi tanpa

memerhatikan riwayat tersebut bisa diterima atau tidak.20

Dalam artikel ini juga disebutkan beberapa komentar para ulama

terhadap tafsir karya ats-Tsa‘laby ini, yang menurut penulis

mempunyai titik kesamaan dengan al-Khazin. Tafsir al-Khazin yang

akan digunakan penulis juga banyak mendapat komentar bahkan

kritikan tajam dari ulama tentang riwayat-riwayat yang tercantum di

dalamnya, baik dari hadis maupun israiliyyat. Dan keduanya

memang berhubungan, sebab tafsir al-Khazin adalah ringkasan dari

tafsir al-Baghawi, dan tafsir al-Baghawi merupakan ikhtisar dari

tafsir ats-Tsa‘laby.

19 Zulfikri, dalam artikel ―Pemikiran Penafsiran Al-Qur`an, Tafsir dan Ta‘wil Abad

Pertengahan (Studi Tafsir Lubab al-Ta`wil fi Ma‘ani al-Tanzil)‖ hlm. 1-13

20

Khoirun Niat dalam artikel ―al-Dakhil dalam Kitab al-Kasyfu wa al-Bayan ‗an

Tafsir al-Qur`an karya Imam ats-Tsa‘laby (Mulai Awal Surat al-Qashash sampai akhir Surat

Saba`)‖ hlm. 1-14

Page 31: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

15

9. Jurnal ad-Dakhil dalam Tafsir al-Jami’ li Ahkam Al-Qur`an karya

al-Qurthubi: Analisis Tafsir Surah Al-Baqarah yang ditulis oleh

Maryam Shofa. Tulisan dalam artikel ini menjelaskan bahwa Tafsir

al-Qurthubi yang termasuk kategori bi al-ma`tsur, masih terindikasi

adanya ad-dakhil di dalamnya. Kendati al-Qurthubi sendiri

mensyaratkan adanya penyandaran sebuah riwayat kepada

perawinya, sedikit banyak ia tidak konsisten pada syarat yang ia

tetapkan.

Terdapat 5 ayat yang dikaji dalam artikel ini. Kesimpulannya

adalah adanya unsur ad-dakhil dalam tafsir al-Qurthubi. Sebagian

diantaranya berbentuk hadis dha’if atau maudhu’, sebagian berupa

israiliyyat yang bertentangan dengan nas atau akal sehat, serta hadis

dhaif atau palsu yang disandarkan kepada sahabat.

Faktor yang menjadikan adanya unsur ad-dakhil dalam tafsir al-

Qurthubi disebutkan karena ia kurang selektif mengutip hadis yang

digunakan dalam penafsirannya, dan masih menggampangkan

riwayat israiliyyat.21

10. Ibrahim Syuaib Z, Dakhil al-Naqli dalam Al-Qur`an dan Tafsirnya

Departemen Agama RI edisi 2004, Lembaga Penelitian Universitas

Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2009. Tulisan ini

mengungkap adanya ad-dakhil khusunya ad-dakhil al-naqli yang

terdapat di dalam Al-Qur`an dan Tafsirnya, yang disusun oleh

Departemen Agama Republik Indonesia.

Hasil penelitian yang mengambil sampel hanya 10 juz pertama

Al-Qur`an, menyebutkan adanya unsur ad-dakhil di dalam tafsir.

Terdiri dari 14 tafsir yang menggunakan hadis dhaif, satu tafsir

21 Maryam Shofa, ―Ad-Dakhil dalam Tafsir al-Jami` li Ahkam al-Qur`an karya al-

Qurthubi: Analisis Tafsir Surah al-Baqarah‖, dalam Suhuf, Vol. 6 No. 2 2013, hlm. 271-294

Page 32: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

16

menggunakan hadis maudhu’, dan satu tafsir menggunakan pendapat

sahabat yang kontradiksi dengan hadis sahih.22

11. Hana Andriana, Israiliyyat dalam Kisah Harut dan Marut

(Komparasi Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir al-Khazin). Skripsi ini

meneliti tentang kualitas israiliyyat kisah Harut dan Marut dari dua

tafsir, salah satunya al-Khazin yang juga menjadi objek penelitian

skripsi ini. Hasil akhirnya adalah adanya riwayat israiliyyat yang

disajikan dalam kedua tafsir tersebut, dan kualitasnya tertolak.23

Persamaannya dengan skripsi ini adalah kajian tentang israiliyyat

dalam tafsir al-Khazin (salah satu bentuk ad-dakhil bi al-ma`tsur).

Perbedaaannya, penulis tidak hanya meneliti tentang israiliyyat,

namun juga hadis dan riwayat lainnya.

12. Jurnal Kepemimpinan Wanita dalam Surah al-Naml (Analisis dalam

Perspektif Gender), yang ditulis oleh Suharno. Tulisan ini berfokus

menelaah kepemimpinan Balqis di dalam surat an-Naml. Didahului

dengan deksripsi umum mengenai surat an-Naml, perdebatan soal

hak perempuan untuk ada dalam kursi pemerintahan tertinggi, lalu

kajian tentang kepemimpinan Ratu Saba` di dalam surat an-Naml

yang dinilai dari perspektif gender. Kesimpulannya, wanita bisa saja

menjadi pemimpin asalkan memiliki kemampuan yang memadai

sehingga sanggup menjalankan roda pemerintahan, sebagaimana

yang ditampakkan Ratu Saba` dalam surat An-Naml.24

22 Ibrahim Syuaib Z, “Dakhil al-Naqli dalam Al-Qur`an dan Tafsirnya Departemen

Agama RI edisi 2004‖, Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung, 2009 hlm. 1-16

23 Hana Andriana, ―Israiliyyat dalam Kisah Harut dan Marut (Komparasi Tafsir

Ibnu Katsir dan Tafsir al-Khazin‖, Skripsi, Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an

(IIQ) Jakarta, 2017 h. 133-134. Tidak diterbitkan (t.d)

24 Suharno, “Kepemimpinan Wanita dalam Surah al-Naml (Analisis dalam

Perspektif Gender)‖, dalam Musawa, vol. 4, no. 1, Juni 202 hlm. 83-92

Page 33: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

17

Dari kajian-kajian pustaka diatas, dapat disimpulkan bahwa belum

ada yang meneliti tentang ad-dakhil dalam tafsir al-Khazin,

khususnya pada ayat-ayat tentang kisah di surah an-Naml,

sebagaimana judul skripsi ini.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif, yaitu suatu proses penemuan dan pengumpulan,

analisis dan interpretasi data visual dan naratif yang komprehensif untuk

mendapatkan pemahaman tentang suatu fenomena atau masalah yang

menarik perhatian25

, dimana peneliti sebagai instrumen kunci.26

Dan

akan diteliti dengan menggunakan pendekatan kritik tafsir dan kritik

hadis.

Kritik tafsir adalah cara, prosedur, langkah-langkah ilmiah dan

sistematis untuk melakukan analisis, evaluasi dan penilaian terhadap

tafsir Al-Qur`an. Metodologi kritik tafsir mempunyai berbagai macam

bentuk, diantaranya kritik sejarah, kritik sastra, hermeneutika, kritik al-

inhiraf, dan kritik ad-dakhil.27

Dalam hal ini, penelitian akan fokus

menelaah tentang unsur ad-dakhil.

Kritik hadis akan digunakan untuk menyeleksi riwayat-riwayat yang

dicantumkan dalam kitab tafsir. Ada dua tahapan dalam pendekatan

kritik ini, yakni meneliti sanad (jalur periwayatan/para perawi hadis).

Jika sudah didapatkan kesimpulan mengenai status sanad tersebut, dan

dapat dipastikan bahwa matan (materi) riwayat bersumber dari

25 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2017) hlm. 330

26

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2016) hlm. 347

27 Muhammad Ulinnuha, Rekonstruksi Metodologi Kritik Tafsir, (Jakarta:

Azzamedia, 2015) hlm. 70-86

Page 34: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

18

Rasulullah saw, tahap selanjutnya adalah meneliti matan guna

menjelaskan apabila terjadi kontradiktif atau kesulitan dalam

pemahamannya. Tahapan ini dilakukan secara hierarki.28

2. Sumber Data

Sumber data primer untuk penelitian ini adalah Al-Qur`an dan kitab

Tafsir Al-Khazin, Lubab at-Ta’wil fi Ma’ani at-Tanzil. Dan sumber data

sekunder akan dikaji dari buku-buku, kitab-kitab, jurnal, dan artikel-

artikel otoritatif yang mempunyai keterkaitan dengan judul skripsi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.

Dalam hal ini, penulis akan menggunakan studi dokumentasi (library

research)29

, yakni mengumpulkan data dari berbagai sumber data yang

telah disebutkan diatas untuk kemudian diklasifikasikan berdasarkan

sistematika pembahasan.

4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri dan

orang lain.30

Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif-analisis. Setelah data diperoleh, data itu akan diolah

28

Ahmad Fudhaili, Perempuan di Lembaran Suci, (Jakarta: Transpustaka, 2013)

hlm. 44-45

29

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2016) hlm. 396

30 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta 2016) hlm. 402

Page 35: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

19

menggunakan deskriptif-analisis. Metode deskriptif akan penulis

gunakan untuk menjabarkan ad-dakhil, yang meliputi pengertian ad-

dakhil, sejarah kemunculan dan perkembangannya, sumber serta

bentuknya dan sebagainya, lalu deskripsi singkat tentang surah an-Naml

serta ayat-ayat kisah di dalamnya. Juga akan digunakan di bab ketiga,

yakni deskripsi mengenai al-Khazin dan kitab tafsirnya. Sedangkan

metode analisis akan penulis gunakan untuk mengindikasi unsur ad

dakhil dalam penafsiran al-Khazin yang ditelaah pada ayat-ayat kisah di

surah an-Naml.

G. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Petunjuk Teknis

Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta tahun

2016.

Bab pertama. Di bab pertama ini penulis akan menjabarkan

pendahuluan skripsi yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, teknik dan sistematika

penulisan.

Bab kedua. Pada poin pertama penulis akan memaparkan deskripsi

mengenai ad-dakhil. Meliputi pengertiannya secara etimologi dan

terminologi, sejarah kemunculan dan perkembangannya, bentuk-bentuk

ad-dakhil, implikasi ad-dakhil terhadap penafsiran, serta urgensi

mempelajari ad-dakhil. Serta akan dijabarkan gambaran umum tentang

surah an-Naml serta yang berkaitan dengan kandungan maupun ayat-

ayat kisah di dalamnya. Pada bab ini, akan digunakan metode deskriptif.

Bab ketiga. Penulis akan mengisi bab tiga skripsi ini dengan

mendeskripsikan sumber primer yang akan didahului dengan biografi

Page 36: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

20

pengarangnya, yakni al-Khazin. Meliputi latar belakang sosio historis

kehidupannya, perjalanan intelektual, guru-guru dan karya-karyanya,.

Penulis juga akan menjabarkan profil kitab Lubab at-Ta’wil fi Ma’ani

at-Tanzil dari latar belakang penulisan tafsir dan latar belakang

penamaan kitab. Serta metodologi kitab yang meliputi metode dan corak

penafsiran, sumber dan referensi penafsiran, karakteristik penafsiran dan

sistematika penulisan, serta aliran kalam dan mazhab fikih yang

tentunya juga berpengaruh pada produk tafsir al-Khazin. Di bab ketiga

ini juga akan digunakan metode deskriptif.

Bab keempat adalah inti dari pembahasan skripsi. Penulis akan

menjabarkan analisa ad-dakhil di dalam tafsir al-Khazin. Analisa ayat

akan dijabarkan dalam tema-tema, dan disajikan dalam deretan angka.

Metode yang akan digunakan adalah metode analisis. Ayat-ayat yang

terindikasi unsur ad-dakhil akan dianalisa dengan pendekatan kritik

hadis dan kritik tafsir.

Bab kelima, yang merupakan bab terakhir. Di bab ini penulis akan

mencantumkan kesimpulan dari penelitian ini dan saran serta masukan

terkait.

Page 37: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai ad-dakhil dalam tafsir al-Khazin

ini, penulis dapat menyimpulkan:

1. Bibit ad-dakhil tumbuh bersamaan dengan sejarah masuknya

israiliyyat, yakni adanya akulturasi budaya serta intelektual antar

Ahli Kitab—yang mayoritas berbangsa Yahudi—dan masyarakat

Arab pada masa pra Islam. Ad-dakhil kemudian berkembang dan

tumbuh pesat antara lain disebabkan oleh fanatisme, perbedaan

mazhab, kebencian terhadap Islam, kepentingan politik dan lain-lain.

Bentuk-bentuk ad-dakhil secara garis besar terbagi menjadi

israiliyyat (dengan kategori tawaqquf dan bathil); maudhu’at (baik

hadis yang disandarkan kepada nabi dan pendapat yang dinisbahkan

pada sahabat atau tabi’in, ataupun pendapat keduanya yang

kontradiktif dan tidak dapat dipadukan dengan Al-Qur`an, sunnah,

ataupun akal); hadis dhaif (dengan penelitian komprehensif); serta

takwil (dari rasio) yang berlebihan, baik dari segi bahasa, sufistik,

ataupun saintifik.

2. Ad-Dakhil pada ayat-ayat kisah di surah an-Naml ditemukan dalam 6

ayat yang kesemuanya merupakan ad-dakhil bi al-ma`tsur

(riwayat), dan banyak didapati di kisah nabi Sulaiman serta kisah

Ratu Saba`. Bentuk-bentuknya berupa; 1 hadis maudhu’, 1 hadis

dhaif, 2 riwayat israiliyyat dengan kategori bathil, dan 3 israiliyyat

dengan kategori tawaqquf. Dan sangat disayangkan, bahwa al-

Khazin tidak mengemukakan komentar atau perhatian terhadap

riwayat-riwayat ad-dakhil tersebut.

Page 38: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

92

B. Saran

1. Penelitian mengenai ad-dakhil fi tafsir harus berkelanjutan, dengan

harapan agar produk tafsir bersih dari segala hal yang dapat

melemahkannya.

2. Studi ad-dakhil fi tafsir sudah selayaknya menjadi pertimbangan

serius untuk diajarkan di PTN/PTS Islam di Indonesia.

Page 39: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

93

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur`an al-Karim

Abidu, Yunus Hasan, Tafsir Al-Qur`an (Sejarah Tafsir dan Metode Para

Mufasir) terj. Qodirun Nur dan Ahmad Musyafiq, Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2007

Abu Syahbah, Muhammad, Israiliyyat dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-

Qur`an, terj. Mujahidin Muhayan dkk, Depok: Keira Publishing,

2016

Andriana, Hana, “Israiliyyat dalam Kisah Harut dan Marut (Komparasi

Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir al-Khazin”, Skripsi, Fakultas

Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, 2017. Tidak

diterbitkan (t.d)

al-Baghawi, Ma’alim at-Tanzil, Dar Thibah li an-Nasyr wa at-Tauzi’,

ditahqiq oleh Muhammad ‘Abdullah an-Namr dkk

al-Bukhari, Muhammad ibn Isma’il, Shahih al-Bukhari, Dar Tuq an-Najah

Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen

Agama RI, 2009

adz-Dzahabi, Husein, at-Tafsir wa al-Mufassirun, Kairo: Maktabah Wahbah

__________, Israiliyat dalam Tafsir dan Hadis, terj. Didin Hafidhuddin,

(Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa, 1993)

__________, Penyimpangan dalam Penafsiran Al-Qur`an, terj. Hamim Ilyas

dan Machnun Husein, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996)

Farhati, Wahdah, Ad-Dakhil dalam Tafsir Fath Al-Qadir (Studi Analisis Ad-

Dakhil dan Implikasinya dalam Surat Yusuf), Jakarta: PT Qaf

Media Kreativa, 2017

al-Farmawi, Abdul Hayy, Metode Tafsir Maudhui dan Cara Penerapannya,

terj. Rosihon Anwar, Bandung: CV Pustaka Setia, 2002

Page 40: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

94

Fudhaili, Ahmad, Perempuan di Lembaran Suci, Jakarta: Transpustaka,

2013

Hizbullah, Muhammad, “الدخيل في قصة يوسف عليه السلام الواردة في التفسير”,

Skripsi, Fakultas Dirosat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2009. Tidak diterbitkan (t.d)

Ibn Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, Dar Ihya` at-Turots al-‘Araby, 1988

________, Tafsir Al-Qur`an al-‘Adhim, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,

1419 H

Ibn Sulaiman, Muqatil, Tafsir Muqatil ibn Sulaiman, Beirut: Dar Ihya` at-

Turots, 1423 H, ditahqiq oleh ‘Abdullah Mahmud Syahatah

‘Itr, ‘Nuruddin, Ulumul Hadits, terj. Mujiyo, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012

Iyyazi, Ali, Al-Mufassirun Hayatuhum wa Manhajuhum, Teheran:

Muassasah ath-Thaba’ah wa an-Nasyr, 1212 H

Izzan, Ahmad, Metodologi Ilmu Tafsir, Bandung: Tafakur, 2011

Khaled, Amr, Pesona Al-Qur`an, terj. Ahmad Fadhil, Jatiwaringin: Sahara,

2005

al-Khatib, Muhammad ‘Ajjaj, Ushul al-Hadits (Pokok-pokok Ilmu Hadis),

Jakarta: Gaya Media Pratama, 2013

al-Khazin, Lubab al-Ta`wil fi Ma’ani al-Tanzil, Beirut: Dar Al-Kutub Al-

Ilmiyah, 2004

al-Maristan, Abu Bakr Muhammad, Ahadits asy-Suyukh ats-Tsiqat (al-

Masyikhah al-Kubra), Dar ‘Alim, 1422 H

al-Mishri, Ibn Mulqin Sirajuddin as-Syafi’i, Mukhtasar Istidrak al-Hafidz

adz- Dzahabi ‘ala Mustadrak Abi ‘Abdillah al-Hakim, Riyadh: Dar

al-‘Ashimah, 1411 H

al-Mizzy, Abu al-Hajjaj, Tahdzib al-Kamal fi Asma` ar-Rijal, Beirut:

Muassasah ar-Risalah

Page 41: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

95

Munawir, Burhan, “Al-Dakhil dalam Penafsiran Al-Qur`an tentang al-

Sam’iyyat dan Al-Kauniyah”, Tesis, Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah, 2008. Tidak diterbitkan (t.d)

Monalisa, Syarifah, “الدخيل في التفسير: قصة آدم عليه السلام نموذجا, Skripsi,

Fakultas Dirosat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015 . Tidak diterbitkan (t.d)

an-Naisaburi, Abu ‘Abdillah al-Hakim, al-Mustadrak ‘ala ash-Shahihain,

ditahqiq oleh Mustafa ‘Abdul Qadir ‘Atha, Beirut: Dar al-

Kutub al-Ilmiyah, 1990

an-Najjar, Jamal Musthofa, Usul ad-Dakhil fi Tafsir `Ayi at-Tanzil, Kairo:

Jami’ah al-Azhar 2009

Niat, Khoirun, dalam artikel “al-Dakhil dalam Kitab al-Kasyfu wa al-Bayan

‘an Tafsir al-Qur`an karya Imam ats-Tsa’laby (Mulai Awal Surat al-

Qashash sampai akhir Surat Saba`)”

Ni’mah, Siar, Ad-Dakhil dalam Tafsir Al-Mizan fi Tafsir Al-Qur`an karya

Husain ath- Thabathaba’i (Studi Kritis Tafsir Esoterik Ayat-Ayat

Imamah), Jakarta: PT Qaf Media Kreativa, 2017

al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur`an, Kairo: Dar al-Kutub al-Mishriyah,

1964

Samsurrohman, Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta: Amzah, 2014

as-Sayyid ‘Ali Isa, Ibrahim ‘Ali, Keutamaan Surah-Surah Al-Qur`an, terj.

Abdul Hamid, Jakarta: Sahara, 2010

ash-Shabuny, Muhammad ‘Ali, Cahaya Al-Qur`an, terj. Munirul Abidin,

Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2002

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah, (Ciputat: Lentera Hati, 2009

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2016

Sumarna, Elan, dan M. Abdurrahman, Metode Kritik Hadis, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013

Page 42: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

96

Suryadilaga M. Alfatih dkk, Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Penerbit

Teras, 2005

Sya’roni, Usman, Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis dan Kaum Sufi,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008

Syibromailisi, Faizah Ali, Tafsir bi al-Ma`tsur, Jakarta: PT Siwibakti Darma,

2010

Syuaib, Ibrahim, “Dakhil al-Naqli dalam Al-Qur`an dan Tafsirnya

Departemen Agama RI edisi 2004”, Lembaga Penelitian

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2009

ath-Thabari, Ibn Jarir, Jami’ al-Bayan ‘an Ta`wil ‘Ayi Al-Qur`an, Dar

Hijrah li ath-Thaba’ah wa an-Nashr

ath-Thabrani, Abu al-Qasim, Musnad asy-Syamiyyin, Beirut: Muassasah ar-

Risalah, 1984

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996

ats-Tsa’laby, Abu Ishaq, al-Kasyf wa al-Bayan ‘an Tafsir al-Qur`an,

Beirut: Dar Ihya at-Tsurots al-‘Araby, 2002

at-Turmudzi, Al-Hakim, Nawadir al-Ushul fi Ahadits ar-Rasul saw, Beirut:

Dar al-Jil

Ulinnuha, Muhammad, Rekonstruksi Metodologi Kritik Tafsir, Jakarta:

Azzamedia, 2015

Yusuf, A. Muri, Metode Penelitian, (akarta: Penerbit Kencana, 2017

Zulfikri, dalam artikel “Pemikiran Penafsiran Al-Qur`an, Tafsir dan Ta’wil

Abad Pertengahan (Studi Tafsir Lubab al-Ta`wil fi Ma’ani al-

Tanzil)” hlm. 8

Jurnal Fikri, Vol. 1 No.2 Desember 2016

Jurnal Madania Vol. 21 No. 2 Desember 2017

Jurnal Mutawatir, vol. 5 no. 1 Juni 2015

Page 43: AD-DAKHIL DALAM TAFSIR AL-KHAZIN (Analisa ad-Dakhil pada

97

Jurnal Musawa, Vol. 4 No. 1 Juni 202

Jurnal Suhuf, Vol. 6 No. 2 2013