abu fairuzabdurrohman bin soekojoalindonesiy al jawiy · pdf fileburuk yang tidak dibicarakan...

69
Pedan RantaiS (Luqman Ba Abd DiizinkanPe Abu Abdurro Abu FairuzAbdurroh ngTajamMemb Serangan Yang duh, Abdulloh Al Bukhoriydan Al Ba (bagiankeenam) enyebarannyaOlehAsySyaikh Al 'A ohmanYahya bin Ali SemogaAllohmenjagabeliau hman bin SoekojoAlIndo babat g Jahat ashiriyArofat) Allamah: i Al Hajuriy onesiy Al Jawiy

Upload: lycong

Post on 03-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

PedangTajamMembab

RantaiSerangan Yang Jah(Luqman Ba Abduh, Abdulloh Al Bukhoriydan Al BashiriyArof

DiizinkanPenyebarannya

Abu AbdurrohmanYahya bin Ali Al Hajuriy

Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy

PedangTajamMembab

RantaiSerangan Yang Jah(Luqman Ba Abduh, Abdulloh Al Bukhoriydan Al BashiriyArof

(bagiankeenam)

DiizinkanPenyebarannyaOlehAsySyaikh Al 'Allamah:

AbdurrohmanYahya bin Ali Al Hajuriy

SemogaAllohmenjagabeliau

Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy

PedangTajamMembabat

RantaiSerangan Yang Jahat (Luqman Ba Abduh, Abdulloh Al Bukhoriydan Al BashiriyArofat)

OlehAsySyaikh Al 'Allamah:

AbdurrohmanYahya bin Ali Al Hajuriy

Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy

Page 2: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

1

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

PedangTajamMembabat

RantaiSerangan Yang Jahat (Luqman Ba Abduh, Abdulloh Al Bukhoriydan Al BashiriyArofat)

(bagiankelima)

DiizinkanPenyebarannyaOlehAsySyaikh Al 'Allamah:

Abu AbdurrohmanYahya bin Ali Al Hajuriy

SemogaAllohmenjagabeliau

Dengan Kata PengantarShohibulFadhilah:

AsySyaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli

SemogaAllohmenjagabeliau

DitulisOleh:

Abu FairuzAbdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy SemogaAllohmemaafkannya

Page 3: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

2

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

��� هللا ا���� ا�����

Judul Asli:

"Dhorobatus Suyufil Batiroh 'Ala Salasil Hamlatil Jairoh

(Arofat Al Bashiriy, Abdulloh Al Bukhoriy dan Luqman Ba Abduh

Warotsatil Haddadiyyatil Fajiroh)"

Terjemah Bebas:

"Pedang Tajam Membabat Rantai Serangan Yang Jahat (Luqman Ba Abduh, Abdulloh Al Bukhoriy dan Al Bashiriy Arofat)"

Diizinkan Penyebarannya Oleh Asy Syaikh Al 'Allamah:

Abu Abdurrohman Yahya bin Ali Al Hajuriy

Semoga Alloh menjaga beliau

Dengan Kata Pengantar Shohibul Fadhilah:

Asy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli

Semoga Alloh menjaga beliau

Ditulis Oleh:

Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy

Semoga Alloh memaafkannya

Page 4: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

3

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

��� هللا ا���� ا�����

Pengantar Bagian Keenam

وأ"�� أن إ�� إ هللا وأن ���ا ���ه ور���� ا���� �� و��� ��� ��� ا��� :و��� آ�� أ%#�� أ�$ �#�

Maka sesungguhnya dengan pertolongan Alloh semata saya bisa

menyelesaikan penerjemahan bagian keenam, sebagai akhir dari rangkaian

terjemahan risalah ini.

Insya Alloh semua ini cukup sebagai bantahan atas tuduhan batil

Luqman dan para pendahulunya. Jika masih ada syubuhat yang hendak dia

tampilkan maka kami mohon pertolongan pada Alloh untuk

menghancurkannya.

Selamat menyimak, semoga Alloh memberkahi dan memberikan taufiq-Nya

pada kita semua.

Page 5: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

4

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Bab Duapuluh Enam: Tuduhan Mereka

Bahwasanya Asy Syaikh Yahya Terkena Aqidah

Qodariyyah

Luqman Ba Abduh berkata tentang Asy Syaikh Yahya: “Dan beberapa

aqidah Al Hajuriyyang mencocoki aqidah Qodariyyah, Asy’ariyyah dan yang

lainnya.” Barangkali itu bagian dari isyarat Abdulloh Al Bukhoriy tentang Asy

Syaikh Yahya: “… Ini adalah bagian dari sejumlah apa yang ada pada orang

itu yang berupa penyelewengan-penyelewenganaqidah dan ilmiyyah yang

buruk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi-

bayi tauhid.” “… tahu tentang bencana-bencana, kehinaan-kehinaan,

kesesatan-kesesatan dan penyelewengan-penyelewengan yang ada pada

Yahya.”“Maka aku tidak tahu perkara-perkara yang orang ini terjatuh ke

dalamnya, yang mana andaikata kumpulan perkara tersebut dibagi-bagikan

kepada masing-masing individu niscaya setiap orang dari mereka akan

dihukumi sebagai mubtadi.’ Bagaimana sementara perkara-perkara tadi telah

terkumpul pada Al Hajuriy?”

Dan itu semua diambil dari apa yang ditulis oleh Arofat Al Bashiriy:

“Prinsip yang keenam: terjatuhnya Al Hajuriy ke dalam suatu pendapat dari

pendapat-pendapat Qodariyyah dan Mu’tazilah, yang mana termasuk dari

prinsip mereka adalah bahwasanya orang yang mencari kebenaran sambil

mencurahkan kemampuannya itu pastilah (د� �) dia akan mendapatkannya.

Maka Al Hajuriy menetapkan ini. Al Hajuriy berkata dalam Syarh dia

terhadap Al Wasithiyyah (142): “Apa yang terjadi pada ahli ahwa, yang

berupa sikap menabrak-nabrak, itu adalah disebabkan oleh terjadinya

kekurangan pada mereka untuk mencari kebenaran dan mencapai

kebenaran. Soalnya jika tidak demikian, barangsiapa mencari kebenaran dia

akan mendapatkannya.”

Jawab kami –dengan taufiq dari Alloh-:

Tuduhan-tuduhan yang amat keji itu tidak boleh dibiarkan. Tuduhan

Arofat ini telah dibantah oleh saudara kita Rosyid Al Jazairiy dan yang lainnya

dan mereka membongkar kebatilannya dan membeberkan buruknya ,��ظ�م �

jalan Arofat, maka semoga Alloh membalas mereka dengan kebaikan. Dan saya

mengambil faidah dari jawaban mereka, merapikannya dan menambahkan

kepadanya jawaban-jawaban yang Alloh bukakan untuk saya. Dan karunia

adalah di tangan Alloh semata.

Page 6: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

5

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Ketahuilah bahwasanya Arofat Al Bashiriy itu telah memotong-motong

ucapan Asy Syaikh Yahya, seperti kebiasaan para hizbiyyin yang fasiq. Sekarang

marilah kita membaca ucapan Asy Syaikh Yahya � ظ��� dalam “Syarhul

Wasithiyyah,” (hal. 143): “Di dalam tafsir firman Alloh ل dan (ا��� ا���م) : ز و

sabda Nabi و��م ��� ��وم ا���وات وا�رض) : ��� � ) mereka berkata: “Maknanya

adalah bahwasanya Alloh tegak dengan diri-Nya sendiri, lalu dia menegakkan

yang lain, mengurusi yang lain, menciptakan yang lain, tidak butuh pada

sesuatu apapun. Tiada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia Sami’

(Maha Mendengar) dan Bashir (Maha Melihat). Dan sebagaimana ucapan

Syaikhul Islam � ر��� : “Sesungguhnya dugaan-dugaan yang batil itulah yang

menyebabkan sebagian orang untuk berbuat ta’wil (menyelewengkan lafazh

atau makna dari lahiriyyahnya kepada lafazh atau makna yang lemah tanpa

dalil yang menuntut itu) atau ta’thil (mengosongkan dari Alloh nama atau

shifat atau kedua-duanya, atau sebagiannya). Seandainya mereka diberi

petunjuk untuk menggabungkan antara dua perkara itu (penetapan sifat

sempurna untuk Alloh, dan mensucikan Alloh dari keserupaan dengan

makhluk), dengan firman Alloh ل ز و:

���� ��ء �� وھ� ا����� ا����

“Tiada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia Sami’ (Maha

Mendengar) dan Bashir (Maha Melihat).”

Peniadaan dan penetapan. Andaikata mereka mendapatkan taufiq niscaya

mereka selamat dari sikap menabrak-nabrak. Akan tetapi orang yang

mengikuti petunjuk kepada kebenaran, dia itu adalah orang yang mencari

kebenaran dan menelusurinya.

�ھ����اھ� ﴿� ،]17: ���[ ﴾وا�('&�ھ�"وازادھ�#" �آ

“Dan orang-orang yang mengikuti petunjuk, Alloh akan menambahinya

petunjuk dan memberikan pada mereka balasan ketaqwaan mereka.”

�ھ�"واھ"ىا��#و','" ﴿&')�� ﴾]�(�� :76[،

“Dan Alloh akan menambahi orang-orang yang mengikuti petunjuk dengan

petunjuk berikutnya.”

� إ�0 ا�/&.«�' ��6� 5#4 هللا ط ��7 ���' ��' ،»:9 8�5 ط

“Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu di

dalamnya, Alloh akan memudahkan untuknya jalan ke Jannah.”

Page 7: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

6

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Menempuh jalan tadi lahir dan batin, itu semua dengan maksud menempuh

jalan kebenaran, jalan ilmu yang bermanfaat, Alloh akan memudahkan bagi

dirinya jalan ke Jannah, dengan hidayah dan taufiq kepada ilmu dan amal tadi.

﴿ �#< �#'"#���=�� ،]9: )�*([ ﴾إ?��('&<:&�او6���اا��

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholih Robb mereka

akan memberikan petunjuk pada mereka.”

�ھ�"ى﴿ �@�=���>�آ:&6������ر��&CD��?82: ط�[ ﴾وإ[

“Dan sesungguhnya Aku benar-benar Maha Pengampun untuk orang yang

bertobat, beriman dan beramal sholih kemudian mengikuti petunjuk.”

﴿ 9�F��&������� *إ'�&�F"وإ'�� اط ا��F<�HD��G��#ا�*اھ"?�ا���D�#��F��F?I&')�� اطJ 9��� K﴾ ],�-$.7 - 5: ا�[،

“Hanya kepada-Mu sajalah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu sajalah

kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan

orang-orang yang Engkau berikan nikmat kepada mereka, bukan jalan

orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang

tersesat.”

Dan di dalam hadits Qudsiy:

»L< �� ب إ�� �� ا �� 9: �?��6�، و:9 أ� >L إ��� >�� � ب ذرا6��إ��� ذرا6� و:9 �� ھ و�.�� .»'��Q أ

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, aku akan

mendekatkan diri kepadanya sehasta. Dan barangsiapa mendekatkan diri

kepada-Ku sehasta, aku akan mendekatkan diri kepadanya sedepa. Dan

barangsiapa mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya

dengan lari-lari kecil.”

Dan Alloh ta’ala berfirman:

�Rا:&"'�رھ� ﴿Sواوأ R�#&')��CHF�&��UHF� �?أوأ )&��U&��:�F��FF�KأV�?�� أ��أوذوا7 ?Wا�#�=�&�' /���&/�#&�SدW��#��X���#&F? CW��ا�Y��او��Y���' ر� ،]195: آ�#�ان[ ﴾#

“Sesungguhnya Aku tidak akan menyia-nyiakan amal orang yang beramal

dari kalian, dari lelaki ataupun perempuan. Sebagian dari kalian adalah

bagian dari yang lain. Maka orang-orang yang berhijroh dan dikeluarkan

dari rumah-rumah mereka dan disakiti di jalan-Ku, dan berperang dan

membunuh atau dibunuh, pastilah Aku akan menghapus dari mereka

Page 8: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

7

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

kejelekan-kejelekan mereka, dan pastilah aku akan memasukkan mereka ke

dalam Jannah-jannah yang sungai-sungai mengalir di bawahnya.”

Alloh ta'ala berfirman:

� وإن هللا ��� ا��=�&�9 &��5 �#&'"#&� ��ھ"وا 7�&R 9')�ت[وا��U&F�69/ا[

"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari jalan Kami, pastilah

kami akan menunjuki mereka jalan-jalan keridhoan Kami. Dan sungguh Alloh

bersama orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al 'Ankabut: 69).

Apa yang terjadi pada ahli ahwa, yang berupa sikap menabrak-nabrak,

itu adalah disebabkan oleh terjadinya kekurangan pada mereka untuk mencari

kebenaran dan mencapai kebenaran. Soalnya jika tidak demikian, barangsiapa

mencari kebenaran dia akan mendapatkannya.

﴿ �U��/�5I�?�6د��U< ��Y9 و' Sا"�&#/?��S"�����د�F&F?و �U���&')��?\ ﴾]�/$0 :60[.

“Dan Robb kalian berfirman: berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan

memenuhi doa kalian, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan

diri dari beribadah kepada-Ku mereka akan masuk ke Jahannam dalam

keadaan hina.”

Salman �� � �� ,dulu adalah Majusi, termasuk dari penyembah api ر

dan beliau mencari kebenaran, dan terus-menerus berpindah dari satu agama

ke agama yang lain sampai Alloh memberinya petunjuk kepada Islam dan mati

sebagai seorang Shohabiy.”

Selesai dari ucapan Syaikh kami Yahya Al Hajuriy � ظ��� .

Orang yang merenungkan ucapan Syaikh kami Yahya Al Hajuriy � ظ���

dengan jujur, ilmu dan keadilan, akan nampak sangat jelas baginya dengan

seidzin Alloh bahwasanya Syaikh kami Yahya Al Hajuriy � ظ�� menyandarkan

hidayah kepada Alloh, dan bahwasanya semuanya itu kembali kepada

kehendak Alloh. Maka oleh karena itulah beliau menukilkan ayat ini: “Dan

orang-orang yang mengikuti petunjuk, Alloh akan menambahinya petunjuk

dan memberikan pada mereka balasan ketaqwaan mereka.”

Maka Asy Syaikh menetapkan hidayah taufiq itu di tangan Alloh, dan

bahwasanya Dia memberi pahala untuk orang-orang yang bertaqwa yang

mengikuti petunjuk dengan tambahan petunjuk dan pahala yang lainnya.

Page 9: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

8

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Demikian pula beliau menukilkan firman Alloh ta’ala: “Dan Alloh akan

menambahi orang-orang yang mengikuti petunjuk dengan petunjuk

berikutnya.”

Dan bertambah jelas dengan penukilan beliau terhadap sabda Nabi ��� ��� و��م� : “Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu

di dalamnya, Alloh akan memudahkan untuknya jalan ke Jannah.” Beliau

menisbatkan pemudahan kepada Alloh ta’ala. Dan Asy Syaikh terang-

terangan bahwasanya pemudahan dan taufiq itu di tangan Alloh, dengan

ucapan beliau: “Menempuh jalan tadi lahir dan batin, itu semua dengan

maksud menempuh jalan kebenaran, jalan ilmu yang bermanfaat, Alloh akan

memudahkan bagi dirinya jalan ke Jannah, dengan hidayah dan taufiq kepada

ilmu dan amal tadi.” Selesai.

Maka taufiq itu di tangan Alloh, Dia memberikannya pada orang yang

dikehendaki-Nya dari kalangan para hamba-Nya. Maka barangsiapa memenuhi

syarat-syarat Alloh, maka sesungguhnya Alloh tidak menyelisihi janji, bahkan

Dia memberikannya sebagaimana yang dijanjikannya sebagai karunia dari-Nya

dan pemuliaan dari-Nya, bukan karena para hamba mewajibkan itu pada Alloh.

Dan demikian pula penukilan Asy Syaikh Yahya � ظ��� terhadap firman

Alloh ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholih

Robb mereka akan memberikan petunjuk pada mereka.” Dan firman-Nya:

“Dan sesungguhnya Aku benar-benar Maha Pengampun untuk orang yang

bertobat, beriman dan beramal sholih kemudian mengikuti petunjuk.”

Maka hidayah itu di tangan Alloh, maka barangsiapa memenuhi syarat-

syaratnya, maka sesungguhnya Alloh menunaikan janji-Nya dengan

memberinya taufiq padanya sebagai pemuliaan untuknya dan karunia dari-Nya

untuknya.

Dan penukilan beliau terhadap pengakuan dan doa: “Hanya kepada-Mu

sajalah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu sajalah kami mohon

pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang

yang Engkau berikan nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang

dimurkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat.” Jelas sekali

bahwasanya Asy Syaikh jauh sekali dari aqidah Mu’tazilah, karena pengakuan

dan doa ini menunjukkan penunggalan Alloh dalam tawakkal dan isti’anah.

Adapun Mu’tazilah manakala mereka mengeluarkan hidayah manusia dan jin

dan kehendak mereka dari taqdirnya Alloh, mereka tidak berdoa pada Alloh

untuk mendapatkan hidayah, dan mereka tidak memohon pertolongan pada

Alloh.

Page 10: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

9

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Syaikhul Islam � ر��� berkata tentang keadaan orang yang merealisir

kandungan “Hanya kepada-Mu sajalah kami menyembah” maka dia

menyembah Alloh tapi tanpa beriman tada taqdir sehingga dia tidak mohon

pertolongan pada-Nya dan tidak merealisir “Dan hanya kepada-Mu sajalah

kami memohon pertolongan” : “Maka orang ini terkadang bermaksud untuk

menyembah-Nya tapi tidak memaksudkan hakikat isti’anah (mohon

pertolongan) pada-Nya, dan itu adalah keadaan Qodariyyah dari kalangan

Mu’tazilah dan yang semisal mereka yang menetapkan bahwasanya Alloh

bukanlah pencipta bagi perbuatan-perbuatan para hamba, dan bahwasanya

Alloh tidak menginginkan terjadinya kejadian-kejadian –sampai pada ucapan

beliau:- adapun orang yang Alloh beri petunjuk, maka sesungguhnya dia

merealisir firman-Nya: “Hanya kepada-Mu sajalah kami menyembah,dan

hanya kepada-Mu sajalah kami memohon pertolongan” dan mengetahui

bahwasanya setiap amalan yang tidak dikehendaki dengannya wajah Alloh dan

tidak mencocoki perintah-Nya itu tertolak. Dan setiap orang yang punya

maksud tapi tidak ditolong oleh Alloh, maka dia itu terhalangi dari tujuan-

tujuannya. Karena dirinya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang

benar selain Alloh, maka dia menyembah Alloh dengan memurnikan agama

untuk-Nya sambil mohon pertolongan pada Alloh untuk ibadah, dalam

keadaan beriman pada penciptaan-Nya dan perintah-Nya, pada taqdir-Nya dan

syariat-Nya, maka dia mohon pertolongan pada Alloh untuk menjalankan

ketaatan pada-Nya, dan bersyukur pada Alloh atas pertolongan tadi, dan dia

mengetahui bahwasanya ibadah tadi adalah karunia dari Alloh kepadanya, dan

memohon pertolongan pada Alloh dari kejelekan dirinya sendirinya, dan dari

kejelekan-kejelekan amalannya, dan dia mengetahui bahwasanya kejelekan

yang menimpanya adalah dari dirinya sendiri, disertai dengan ilmunya

bahwasanya segala sesuatu adalah dengan taqdir dan ketetapan Alloh, dan

bahwasanya Alloh memiliki hujjah yang tandas terhadap para makhluq-Nya,

dan bahwasanya Alloh dalam penciptaan-Nya dan perintah-Nya itu memiliki

hikmah yang tandas dan rohmat yang sempurna.” (“Majmu’ul Fatawa”/16/hal.

64-65).

Kemudian Asy Syaikh Yahya � ظ��� menyebutkan beberapa dalil yang

menunjukkan pada janji Alloh bagi orang yang mengikuti jalan-Nya dalam

mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat, dan bahwasanya Alloh itu tidak

menyia-nyiakan pahala orang yang memperbagus amalan. Tidak ada di

dalamnya serpihan aqidah Mu’tazilah, dan hanya saja beliau menyebutkan

dalil-dalil harapan sebagaimana yang dilakukan oleh para ulama dan para

imam � ر���م. Awal ucapan menunjukkan kepada apa yang beliau maksudkan.

Dan akhir ucapan juga menunjukkan kepada yang demikian itu. Asy Syaikh ظ���

Page 11: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

10

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

� berkata: Apa yang terjadi pada ahli ahwa, yang berupa sikap menabrak-

nabrak, itu adalah disebabkan oleh terjadinya kekurangan pada mereka untuk

mencari kebenaran dan mencapai kebenaran. Soalnya jika tidak demikian,

barangsiapa mencari kebenaran dia akan mendapatkannya.

“Dan Robb kalian berfirman: berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan

memenuhi doa kalian, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan

diri dari beribadah kepada-Ku mereka akan masuk ke Jahannam dalam

keadaan hina.” Selesai.

Dan ucapan Asy Syaikh � ظ���: “Salman �� � �� ,dulu adalah Majusi ر

termasuk dari penyembah api, dan beliau mencari kebenaran, dan terus-

menerus berpindah dari satu agama ke agama yang lain sampai Alloh

memberinya petunjuk kepada Islam dan mati sebagai seorang Shohabiy” itu

menunjukkan tidak cukupnya sekedar mencari kebenaran, akan tetapi Alloh

itulah yang memberinya petunjuk, dan Alloh menjaga keislaman beliau

sepanjang hidup beliau sampai meninggal di atas Islam dan sebagai shohabat

semoga Alloh meridhoi beliau dan seluruh Shohabat semuanya.

Asy Syaikh � ظ���telah mengumpulkan antara dorongan untuk

melakukan sebab-sebab mendapatkan hidayah sambil berpegang pada sebab

yang terbesar yaitu Alloh, dengan berdoa kepada-Nya dan beriman

bahwasanya beliau mengabulkan doanya. Dan telah lewat penukilan beliau

untuk firman Alloh ta’ala: “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus”. Dan ini

semua benar-benar menyelisihi jalan Mu’tazilah. Akan tetapi hizbiyyun semisal

Arofat Al Bashiriy, Abdulloh Al Bukhoriy, dan Luqman Ba Abduh tidak tahu.

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Dan hakikat ucapan Qodariyyah

Majusiyyah bahwasanya Alloh ta’ala bukanlah Robb bagi perbuatan-perbuatan

para makhluk hidup, dan perbuatan mereka tidak masuk ke dalam Rububiyyah

Alloh. Bagaimana Rububiyyah-Nya mencakup perkara yang tidak masuk ke

dalam kodrat dan kehendak-Nya dan penciptaan-Nya sementara keumuman

pujian untuk-Nya itu menuntut pujian untuk-Nya dikarenakan ketaatan para

makhluk-Nya, karena Dia itulah Yang menolong mereka untuk melaksanakan

ketaatan tadi dan memberikan taufiq pada mereka untuk melaksanakan

ketaatan tadi? Dan Alloh itulah yang menghendaki (menaqdirkan) ketaatan itu

dari mereka, sebagaimana Dia berfirman di beberapa tempat dari kitab-Nya:

�ءهللا﴿Q�?أG\?ءو�Q�� ﴾و:

“Dan tidaklah kalian menghendaki kecuali dengan kehendak Alloh.”

Page 12: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

11

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Maka Dia itu terpuji karena Dia menginginkan (keinginan yang sifatnya adalah

taqdir) ketaatan tadi kepada mereka tadi, dan menjadikan mereka

mengerjakannya, dengan taqdir-Nya dan kehendak-Nya. Maka pada

hakikatnya Dia itulah Yang terpuji karena ketaatan mereka tadi. Sementara

menurut para Qodariyyah Mu’tazilah mereka itulah yang terpuji karena

ketaatan tadi, dan hanya milik merekalah pujian karena mengerjakan ketaatan

tadi, dan bukan milik Alloh pujian atas perbuatan ketaatan tadi menurut

mereka. Dan menurut mereka bukanlah milik Alloh pujian atas pahala dan

ganjaran yang diberikan-Nya karena ketaatan tadi. Adapun yang pertama:

adalah karena ketaatan tadi adalah murni mereka sebagai pelakunya, bukan

dengan pertolongan Alloh. Adapun yang kedua: karena pahala tadi memang

wajib Alloh berikan pada mereka sebagaimana wajibnya seorang penyewa

untuk membayar gaji pegawai yang disewanya. Maka pahala tadi adalah hak

murni mereka yang wajib Alloh bayarkan pada mereka.

Dan di dalam firman Alloh: “Dan hanya kepada-Mu sajalah kami mohon

pertolongan” ada bantahan yang jelas terhadap para Qodariyyah Mu’tazilah

tadi, karena minta tolongnya mereka kepada-Nya itu hanyalah terjadi dari

sesuatu yang ada di tangan-Nya, dan di bawah qodrat dan kehendak-Nya.

Maka bagaimana orang yang di tangannya sendirilah perbuatan itu minta

tolong, sementara dia sendirilah yang mengadakannya, jika dia menghendaki

dia akan mengadakannya, dan jika dia tidak menghendaki maka dia tidak akan

mengadakannya, bagaimana dia minta tolong pada Dzat Yang perbuatan tadi

tidak ada di tangan-Nya, dan tidak masuk di dalam qodrat dan kehendak-Nya?

Dan di dalam firman-Nya: “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus” juga ada

bantahan terhadap mereka, karena hidayah yang mutlak dan sempurna itu

mengharuskan dihasilkannya ihtida (upaya untuk menjalankan petunjuk tadi).

Andaikata hidayah tadi tidak di tangan Alloh ta’ala semata, bukannya di tangan

mereka, niscaya mereka tidak memohonnya dari-Nya. Dan hidayah itu

mengandung bimbingan, penjelasan, taufiq dan pemberian kemampuan untuk

menjalankannya, dan Alloh menjadikan mereka menjalankan petunjuk tadi.

Dan bukanlah yang mereka minta itu sekedar penjelasan dan petunjuk semata

sebagaimana yang diduga oleh Qodariyyah, karena hidayah sebatas ini semata

tidak mengharuskan orang tadi mendapatkan taufiq dan tidak

menyelamatkannya dari kehinaan. Hidayah sebatas tadi (penjelasan dan

petunjuk) juga didapatkan oleh selain mereka dari kalangan orang-orang kafir,

yang lebih menyukai kebutaan daripada taufiq, dan membeli kesesatan dengan

petunjuk.”

(selesai dari “Madarijus Salikin”/1/hal. 62-63/Al Maktabatul ‘Ashriyyah).

Page 13: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

12

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Apa kaitan antara Qodariyyah, Majusiyyah dan Mu’tazilah?

Syaikhul Islam � ر��� berkata: “Dan barangsiapa mengakui syariat,

perintah dan larangan, kebaikan dan keburukan, tapi tidak mengakui taqdir,

dan penciptaan amalan-amalan sebagaimana itu adalah aqidah Mu’tazilah,

maka dia adalah termasuk Qodariyyah Majusiyyah yang menyerupai orang-

orang Majusiy. Dan Mu’tazilah punya banyak sekali penyerupaan dengan

orang-orang Majusiy dan Yahudiy.” (“Majmu’ul Fatawa”/16/hal. 238).

Maka jika engkau telah mengetahui ini, maka engkau harus mengetahui

bahwasanya ucapan Asy Syaikh Yahya � ظ��� : “Apa yang terjadi pada ahli

ahwa, yang berupa sikap menabrak-nabrak, itu adalah disebabkan oleh

terjadinya kekurangan pada mereka untuk mencari kebenaran dan mencapai

kebenaran. Soalnya jika tidak demikian, barangsiapa mencari kebenaran dia

akan mendapatkannya” itu tidak menyendiri (memisahkan diri) dari kehendak

Alloh, karena awal ucapan dan akhir perkataan menunjukkan sikap bernaung

dan memohon pada Alloh, disertai dengan pemenuhan syarat-syarat yang

dijadikan Alloh sebagai sebab untuk dihasilkannya akibat, yaitu taufiq dan

menepati kebenaran.

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Maka urusan ini semuanya

adalah milik Alloh. Dan pujian itu semuanya adalah milik-Nya, dan kebaikan itu

semuanya adalah di kedua tangan-Nya. Dan tidak ada sedikitpun bersama

hamba dari dirinya sama sekali. Bahkan Alloh itulah yangmemberikan sebab-

sebabnya dan hasil-hasilnya, dan Dia yang menjadikan sebab tadi sebagai

sebab, dan Dia memberikannya kepada orang yang dikehendaki-Nya dan

menghalanginya dari orang yang dikehendaki-Nya. Jika Dia menghendaki

kebaikan untuk hamba-Nya, Dia akan memberinya taufiq untuk menghabiskan

kemampuannya dan mencurahkan kerja kerasnya untuk berharap dan takut

kepada-Nya, karena kedua perkara ini adalah bahan dasar taufiq. Maka sesuai

kadar tegaknya rasa harap dan takut kepada-Nya di dalam hati itulah

dihasilkannya taufiq.” (“Syifaul ‘Alil”/hal. 107).

Maka ucapan syaikh kami Yahya � ظ��� adalah masuk dalam bab

kecerdasan (ا� �س), yaitu upaya menjalankan sebab yang bermanfaat yang

ditunjukkan oleh Al Kitab dan As Sunnah, bukan dalam bab pemastian untuk

menepati kebenaran tanpa taufiq dari Alloh. Lebih-lebih lagi Syaikh telah

menghiasai ucapan beliau tadi dengan sikap bernaung dan memohon pada

Alloh.

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Dan kecerdasan itu adalah

melaksanakan sebab-sebab yang Alloh ikat dengannya akibat-akibat yang

Page 14: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

13

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

bermanfaat bagi hamba dalam kehidupan dunianya dan akhiratnya. Maka ini

membuka amalan kebaikan.” (“Zadul Ma’ad”/2/hal. 325).

Maka barangsiapa menyalahkan langkah Asy Syaikh ini, maka

sesungguhnya dirinya itulah yang bodoh terhadap syariat. Jika dia bersikeras

dengan kesesatannya maka hendaknya dia menyalahkan para imam yang

menempuh jalan yang benar ini.

Dari Hudzaifah �� � �� :yang berkata ر

��F<GVH�"ا��K"��G��و��&�����)SI?\7،ا"�F<������ ا�� اءا5�����ا��5"�7QF:�' .

“Wahai para pembaca Al Qur’an, istiqomahlah kalian, karena dengan itu

sungguh kalian telah jauh mendahului. Tapi jika kalian mulai menyimpang ke

kanan dan ke kiri sungguh kalian tersesat dengan kesesatan yang jauh.”

(riwayat Al Bukhoriy (7282)).

Maka apakah kalian berkata bahwasanya Mu’adz bin Jabal �� � �� ر

terpengaruh oleh Mu’tazilah Qodariyyah karena beliau memakai kalimat pasti

tanpa mengucapkan “insya Alloh” atau “dengan seidzin Alloh” atau yang

semisal itu?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah � ر��� di dalam kitab “Al Wasithiyyah”

yang disyaroh oleh Asy Syaikh Yahya � ظ��� berkata: “Barangsiapa

mempelajari Al Qur’an dalam rangka mencari petunjuk darinya, akan jelaslah

baginya jalan kebenaran.” (hal. 35/cet.“Darul Atsar”).

Maka apakah kalian berkata bahwasanya Syaikhul Islam � ر���

terpengaruh oleh Mu’tazilah Qodariyyah karena beliau memakai kalimat pasti

tanpa mengucapkan “insya Alloh” atau “dengan seidzin Alloh” atau yang

semisal itu?

Syaikhul Islam � ر��� tidak bermaksud memastikan bahwasanya

Barangsiapa mempelajari Al Qur’an dalam rangka mencari petunjuk darinya,

akan jelaslah baginya jalan kebenaran, sama saja dengan kehendak Alloh atau

tanpa kehendak-Nya. Hanya saja beliau memusatkan pembicaraan

bahwasanya termasuk dari sebab-sebab taufiq adalah mempelajari Al Qur’an

dalam rangka mencari petunjuk darinya, akan tetapi para mubtadi’ah menjauh

dari sebab ini sehingga mereka tersesat.

Asy Syaikh Sholih Alusy Syaikh � ظ��� berkata: “Oleh karena itulah maka

Asy Syaikh mengingatkan dirimu kepada prinsip ini dengan perkataan beliau:

“Barangsiapa mempelajari Al Qur’an dalam rangka mencari petunjuk darinya,

Page 15: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

14

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

akan jelaslah baginya jalan kebenaran.” Sementara jalan ahli kalam dalam

menetapkan adanya Alloh itu mereka ambil dari ahli manthiq, dan bukan dari

Al Qur’an, jalan yang beraneka ragam.” (“Syarhul ‘Aqidatil Wasithiyyah”/1/hal.

385).

Asy Syaikh Sholih Al Fauzan � ظ��� berkata: “Dan barangsiapa

mempelajari Al Qur’an” yaitu: memikirkannya dan merenungkan hidayah yang

ditunjukkan olehnya, “akan jelaslah baginya jalan kebenaran.” Yaitu: jelaslah

untuknya jalan kebenaran. Dan mempelajari Al Qur’an itulah yang

menyenangkan dari pembacaannya. Alloh ta’ala berfirman:

�ب ﴿��Wأو��اا )����#�� واآ'< �ر��"��U��\ھ�&�,?I<��﴾

“Ini Adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu, kitab yang diberkahi, agar

mereka mempelajari ayat-ayat, dan agar orang-orang yang berpandangan

tajam menjadi sadar dan ingat.”

Dan Alloh ta’ala berfirman:

﴿�#��CYI<��� �F:I?آ ��� و?<"�'V7أ﴾

“Maka apakah mereka tidak mempelajari Al Qur’an? Ataukah di atas hati-

hati mereka ada penutup?”

واا���ل ﴿< ﴾أ7���"

“Apakah mereka tidak mempelajari perkataan tersebut?”

(selesai dari “Syarhul Aqidatil Wasithiyyah”/Asy Syaikh Al Fauzan/hal. 74).

Maka tidaklah dikatakan bahwasanya Asy Syaikh Al Fauzan � ظ���

mengikuti aqidah Mu’tazilah –sesuai batas pandangan dusta Al Bashiriy,

Luqman Ba Abduh dan yang lainnya- akan tetapi yang beliau maksudkan

adalah seperti yang kami sebutkan tadi.

Seperti itu pula ucapan syaikh kami Yahya � ظ��� bahwasanya kejujuran

dalam mencari dan mencurahkan perhatian dalam menelusuri kebenaran itu

adalah termasuk dari sebab datangnya taufiq, tapi para ahli ahwa kurang

dalam melakukan itu sehingga mereka tidak tertolong, sebagai hikmah dari

Alloh dan keadilan dari-Nya. Dan bukanlah ucapan beliau itu mengandung

keinginan untuk memisahkan diri dari kehendak Alloh.

Page 16: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

15

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Adapun kedustaan Arofat –dan diikuti oleh orang-orang fasiq semisal

Abdulloh Al Bukhoriy dan Luqman Ba Abduh- terhadap Asy Syaikh Yahya: “…

pastilah (د� �) dia akan mendapatkannya.” Maka Al Hajuriy menetapkan ini.

Ketahuilah bahwasanya Asy Syaikh Yahya !"ظ��� tidak mengucapkan

(pastilah (د��) dia akan mendapatkannya.) Hanyalah orang-orang fajir dan

fasiq tadi dan yang lainnya yang membikin kedustaan atas nama beliau. Dalam

hadits Abdulloh bin Umar -semoga Alloh meridhoi keduanya- berkata: Aku

mendengar Rosululloh -shollallohu 'alaihi wasallam- bersabda:

�ل 7 ...« Y 9:ل �و�Y � ج :�_' 0� 7�� أU5&� هللا ردa. ا�_��ل �� �: 9:b:«.

"… dan barangsiapa berkata tentang seorang mukmin dengan suatu perkara

yang tidak ada pada dirinya, maka Alloh akan menjadikan dia tinggal di

dalam rodghotul khobal (perasan penduduk neraka) sampai dia keluar dari

apa yang diucapkannya." (HR. Abu Dawud (3592) dan dishohihkan Imam Al

Wadi'y -semoga Alloh merohmatinya- dalam "Ash Shohihul Musnad" (755)).

Aku tambahkan lagi: Jika kalian melewati contoh yang tersebut dalam

“Syarh Ibni Aqil” (4/hal. 295):

،)وإ*5�652345(

“Dan jika engkau istiqomah, engkau akan beruntung.”

Aku hampir yakin bahwasanya kalian tidak akan menuduh bahwa Ibnu

Aqil � ر��� terkena aqidah Mu’tazilah Qodariyyah, karena ucapan itu adalah

ucapan yang telah dikenal dan dipahami maksudnya, bahwasanya mayoritas

orang yang istiqomah di atas kebenaran akan beruntung di dunia dan akhirat,

tanpa bermaksud memastikan atau melepaskan diri dari kehendak Alloh. Al

Imam Ibnul Qoyyim � ر���berkata: “Hukum-hukum itu hanyalah untuk

perkara yang dominan dan banyak, sementara perkara yang jarang itu

dihukumi tidak ada.” (“Zadul Ma’ad”/5/hal. 378/cet. Ar Risalah).

Demikian pula ucapan Syamsud Din Al Jaujariy Asy Syafi’iy � ر���:

).إ*5�895�و-�53�-234 (

“Jika engkau berusaha menghapal dan bekerja keras, engkau akan beruntung.”

(“Syarh Syudzuridz Dzahab”/2/hal. 625).

Maka bagaimana kalian menghujat Asy syaikh Yahya � ظ���?

Page 17: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

16

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Adapun jika berkata: (#� Jika engkau istiqomah maka“ (وإن $�$�م ( )د أن $

tidak bisa tidak, pastilah engkau akan beruntung.” Tiada keraguan bahwasanya

itu salah dan mencocoki Mu’tazilah. Akan tetapi Asy Syaikh Yahya � ظ��� tidak

mengucapkan itu. Beliau itu hanyalah menempuh jalan yang telah terkenal di

kalangan manusia dan ulama mereka.

Abbas bin Hasan � ر��� berkata: “Terus-menerus orang-orang berkata

sebagiannya pada yang lainnya –dengan fi’il mudhori’-:

�#�<�-��3ه،و-���#���،-.�2،و)<=�رز;:(5�-(.

“Konsentrasilah dengan amalanmu dan perbaguslah, serta bersemangatlah

padanya, niscaya engkau beruntung dan rizqimu banyak.”

Dan seorang ayah berkata dan menasihati anaknya:

.)-9ا�8و-�5.5@�?�رو�<2345(

“Ulang-ulanglah pelajaranmu, dan palingkan dirimu pada pelajaran-

pelajaranmu niscaya engkau sukses.”

Maksudnya adalah –dengan fi’il amr-: Konsentrasilah dengan amalanmu dan

perbaguslah, serta bersemangatlah padanya, niscaya engkau beruntung.

Ulang-ulanglah pelajaranmu, dan palingkan dirimu pada pelajaran-pelajaranmu

niscaya engkau sukses.”

(“An Nahwul Wafi”/4/hal. 367).

Adapun para pengekor hawa nafsu semisal Arofat, Luqman Ba Abduh

dan yang lainnya, dikarenakan kerasnya fitnah di dalam hati mereka, mereka

tidak kenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang munkar kecuali hawa

nafsu yang diserap. Bahkan mereka menjadikan yang ma’ruf menjadi munkar,

dan yang mungkar menjadi ma’ruf. Dari Hudzaifah �� � �� :berkata ر

�6دا�6دا«:��B��� ���5#?$���#��������6ل��=��U<����� �F&�C��K F�، 'I7?�#< �I����.�5داءU&#�C��ء،H�<.�U&#�C�U?� ھU?I���'9،وأ��6 ��� ��� �`:H�V7�C��V��H�<I �6

�وا��اWرض������دا::.&�Cرھ،��دا���Uز:/_�< أ�5د:Seاإ،وا U&: U&'Gو� و7F�7 F'G&�< �أ�:G�#اه«).�%�Cأ���144(.((

Aku mendengar Rosululloh م�و� ���� � ��� bersabda: “Fitnah-fitnah

dipaparkan kepada hati-hati bagaikan tikar sehelai demi sehelai. Hati

manapun yang menyerapnya, akan dititikkan padanya titik hitam. Dan hati

manapun yang mengingkarinya, akan dititikkan padanya titik putih. Sampai

menjadi dua macam hati: hati yang putih seperti batu yang halus, tidak

Page 18: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

17

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

membahayakannya fitnah selama langit dan bumi masih ada. Dan yang lain

adalah hati yang hitam kelabu seperti belanga dalam kondisi terbalik, tidak

mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali apa

yang diserap dari hawa nafsunya.” (HR. Muslim (144)).

Maka Rosululloh و��م ��� � ��� menyebutkan dua jenis hati, dan cocok

untuk ahli ahwa adalah pemilik hati yang sakit yang Al Imam Ibnul Qoyyim ر���� berkata tentangnya: “Hati yang jika disodorkan padanya fitnah, dia akan

menyerapnya sebagaimana spon menyerap air. Maka dititikkanlah di dalam

hatinya titik hitam. Dan terus-menerus dia menyerap setiap fitnah yang

disodorkan padanya sehingga dia menghitam dan terbalik. Dan itulah makna

sabda beliau: “seperti belanga dalam kondisi terbalik” yaitu tertelungkup dan

terbalik. Maka jika hati itu telah menghitam dan terbalik, disodorkanlah

padanya dua penyakit itu, dua penyakit yang berbahaya yang saling

melemparkan penderitanya kepada kebinasaan. Yang pertama adalah:

keserupaan di benaknya antara perkara yang makruf dengan perkara yang

mungkar, sehingga dia tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang

munkar. Dan bisa jadi dia dikuasai oleh penyakit ini sampai dia meyakini

bahwasanya yang ma’ruf itu adalah munkar, dan yang munkar itu adalah

ma’ruf, yang sunnah itu adalah bid’ah dan bid’ah itu adalah sunnah, yang

benar adalah batil, dan yang batil adalah benar. Yang kedua adalah: dia

menguasakan hawa nafsunya terhadap apa yang dibawa oleh Rosul ��� � ��� dan dia menaati hawa nafsunya dan mengikutinya.” (“Ighotsatul وآ�� و��م

Lahfan”/hal. 12).

Maka langkah Asy Syaikh Yahya � ظ��� itu ma’ruf di kalangan para imam

berkata: “Maka banyak sekali kesalahan bani ر��� � Syaikhul Islam .ر���م �

Adam adalah disebabkan oleh kurangnya mereka dalam mencari kebenaran,

bukan karena ketidaksanggupan yang mutlak.” (“Jami’ur Rosail”/1/hal. 241).

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Dan barangsiapa merenungkan

sejarah Nabi و��م ��� � ��� dan para Shohabat beliau dalam membikin

manusia condong mendekat pada Islam dengan berbagai jalan, jelaslah

baginya hakikat perkara ini.” (“Ahkam Ahlidz Dzimmah”/hal. 248).

Beliau � ر��� juga berkata: “… dan kedua kelompok itu keliru dalam

syariat dengan kekeliruan yang buruk dan parah. Hanyalah mereka itu terkena

bencana tadi karena kurangnya mereka dalam mengenal syariat yang Alloh

turunkan kepada Rosul-Nya dan Alloh syariatkan di antara para hamba-Nya.”

(“Ath Thuruqul Hukmiyyah”/hal. 151).

Page 19: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

18

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Tiada seorang imampun yang menghukumi para imam tadi bahwasanya

mereka terkena paham Mu’tazilah Qodariyyah.

Page 20: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

19

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Bab Duapuluh Tujuh: Tuduhan Mereka Bahwasanya

Asy Syaikh Yahya Terkena Aqidah Asy’ariyyah

Luqman Ba Abduh berkata tentang Asy Syaikh Yahya: “Dan beberapa

aqidah Al Hajuriyyang mencocoki aqidah Qodariyyah, Asy’ariyyah dan yang

lainnya.” Barangkali itu bagian dari ucapan Abdulloh Al Bukhoriy tentang Asy

Syaikh Yahya: “… Ini adalah bagian dari sejumlah apa yang ada pada orang

itu yang berupa penyelewengan-penyelewenganaqidah dan ilmiyyah yang

buruk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi-

bayi tauhid.” “… tahu tentang bencana-bencana, kehinaan-kehinaan,

kesesatan-kesesatan dan penyelewengan-penyelewengan yang ada pada

Yahya.”“Maka aku tidak tahu perkara-perkara yang orang ini terjatuh ke

dalamnya, yang mana andaikata kumpulan perkara tersebut dibagi-bagikan

kepada masing-masing individu niscaya setiap orang dari mereka akan

dihukumi sebagai mubtadi.’ Bagaimana sementara perkara-perkara tadi telah

terkumpul pada Al Hajuriy?”

Itu semua diambil dari apa yang ditulis oleh Arofat Al Bashiriy: “Prinsip

keenam: Al Hajuriy menganggap bagus bait syair di dalam “As Safariniyyah”

yang berjalan di atas madzhab Asya’iroh yang mana si penyair di situ

membolehkan Alloh untuk menyiksa para hamba tanpa dosa. Al Hajuriy

berkata dalam “As Safariniyyah” (hal. 152): si penyair berkata:

�ز �����0 أن(Rب ا��رى و)F' #ى R م R Gو h?ذ �: �a 9:(

“Dan boleh bagi Al Maula untuk menyiksa para makhluk tanpa ada dosa

ataupun kejahatan yang berlangsung.”

Lebih bagus dari bait ini adalah ucapan Ath Thohawiy ��ر � dalam

matan “Ath Thohawiyyah”: “Alloh memberikan petunjuk pada orang yang

dikehendaki-Nya, menjaga, dan memberikan keselamatan, sebagai karunia,

… dan jika Dia merohmati mereka maka itu dengan karunia-Nya dan

kedermawanan-Nya.”

Maka jawaban kami –dengan taufiq dari Alloh- adalah sebagai berikut,

dengan metode yang sama dengan metode yang terdahulu dalam menjawab:

Sesungguhnya Arofat memotong-motong ucapan Asy Syaikh Yahya ظ���� sesuai dengan hawa nafsunya.

Page 21: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

20

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Syaikh kami Yahya � ظ��� berkata dalam syarh beliau terhadap kalimat

syair tadi: “Lebih bagus dari bait ini adalah ucapan Ath Thohawiy � ��ر

dalam matan “Ath Thohawiyyah”: “Alloh memberikan petunjuk pada orang

yang dikehendaki-Nya, menjaga, dan memberikan keselamatan, sebagai

karunia, dan menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya, dan menelantar,

dan menguji sebagai bentuk keadilan. Dan mereka semua berbolak-balik di

dalam kehendak-Nya, di antara karunia-Nya dan keadilan-Nya.”Selesai (dari

ucapan Ath Thohawiy).

Alloh ta’ala berfirman:

﴿ 'G �ن�I����ھ�FC'� �F�I�﴾ ]ء���?W23: ا[،

“Dia tidak ditanya terhadap apa yang dikerjakan-Nya, dan mereka itu yang

ditanya.”

Dan Alloh subhanahu wa ta’ala Maha Pemaaf dan Maha Dermawan. Alloh

subhanah berfirman:

﴿ VH7G��و#����&U�أ>"او" I&��U&� ز��#�� �ء �#�F�U��رQ�&�� .]21: ا�&�ر[ ﴾�,

“Dan andaikata bukan karena karunia Alloh dan rohmat-Nya kepada kalian

niscaya tiada yang suci dari kalian seorangpun selamanya. Akan tetapi Alloh

mensucikan orang yang Dia kehendaki.”

Maka karunia adalah milik Alloh ta’ala –sebelum dan sesudahnya-, maka

andaikata Alloh menyiksa para hamba semuanya, tidaklah Dia zholim

terhadap mereka. Dan jika Dia merohmati mereka, maka itu dengan karunia-

Nya dan kedermawanan-Nya.”

Selesai dari “Al Minnatul Ilahiyyah Bi Syarhil ‘Aqidatis Safariniyyah”/hal. 152-

153/cet. Darul Kitab Was Sunnah).

Arofat dan para pewarisnya menduga bahwasanya Asy Syaikh Yahya

dengan ucapan beliau: “(أ��ن) Lebih bagus dari bait ini adalah ucapan Ath

Thohawiy � ��ر…” bahwasanya beliau berkeyakinan bahwasanya ucapan As

Safariniy itu bagus.

Maka ketahuilah bahwasanya fi’l tafdhil (dengan wazan أ-,ل) terkadang

memang menunjukkan persekutuan dalam asal makna disertai dengan adanya

nilai tambah untuk salah satu pihak, sebagaimana diketahui bersama. Tapi

terkadang juga menunjukkan pada asal makna pada salah satu pihak tanpa

yang lainnya. Dan ini juga dikenal Al Qur’an dan As Sunnah. Alloh ta’ala

berfirman:

Page 22: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

21

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

﴿ J4 أ���&� اوأ ���: �S)X:�'.&/��<� .]24: ا�.�;$ن[ ﴾=

“Para penduduk Jannah pada hari itu lebih baik tempat menetapnya, dan

lebih bagus tempat istirahatnya.”

Al Imam As Sa’diy � ر��� berkata: “Yaitu: tempat menetap mereka di

Jannah dan istirahat mereka yaitu qoilulah (istirahat siang), itulah tempat

menetap yang bermanfaat, dan istirahat yang sempurna, karena mencakup

kesempurnaan yang tidak dicampuri oleh kekeruhan, berbeda dengan

penduduk Neraka, karena sesungguhnya Jahannam itu adalah tempat menetap

dan istirahat yang paling buruk. Dan ini masuk dari bab penggunaan af’al

tafdhil dalam perkara yang pihak yang lain tidak punya sifat dari itu sedikitpun,

karena tiada kebaikan pada tempat istirahat dan menetap bagi penduduk

Neraka. Seperti firman Alloh ta’ala:

�ن آ��#﴿Q'� أ:�_﴾.

“Apakah Alloh yang lebih baik ataukah sesuatu yang mereka persekutukan?”

Selesai dari “Taisirul Karimir Rohman” (hal. 580).

Adapun berdasarkan cara pandang ahli ahwa semisal Arofat Al Bashiriy

dan Luqman Ba Abduh: tempat tinggal penduduk Neraka ada kebaikannya,

tempat istirahat mereka bagus, dan bahwasanya berhala-berhala musyrikun

itu ada kebaikan pada mereka.

Dan semisal itu pula firman Alloh ta’ala:

﴿ "&6.<���U�)&: Q��UX�?j#�Y#��ا #&F�&�#����k�و�6"ا دةوا�_&�ز'����#&��FR�#��F�Ha� 4�� �وأF�K&��اءا��?�U: QUX�وI��a﴾ ]ة�E$60: ا�[.

"Katakanlah: maukah kuberitahukan pada kalian perkara yang lebih jelek

balasannya dari itu di sisi Alloh? Yaitu orang yang dilaknat oleh Alloh,

dimurkai oleh-Nya, dan Dia menjadikan sebagian dari mereka sebagai

monyet-monyet dan babi-babi serta penyembah thoghut. Mereka itulah

yang lebih jelek kedudukannya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus."

Ayat ini berdasarkan cara pandang ahli ahwa semisal Arofat Al Bashiriy

dan Luqman Ba Abduh menunjukkan bahwasanya: keadaan Rosululloh � ��� ��� و��م dan para Shohabat م�� � �� itu buruk, hanya saja kondisi Yahudi ر

lebih buruk lagi daripada kondiri mereka. Dan makna ini buruk sekali, akan

tetapi kebanyakan ahli ahwa itu berbicara tanpa memikirkan sejauh mana

Page 23: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

22

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

bahaya ucapan mereka, dengan sebab kezholiman mereka terhadap

Ahlussunnah. Makna yang benar adalah apa yang dikatakan oleh para imam

.ر���م �

Al Imam Ibnu Katsir � ر��� berkata dalam ayat ini: “Dan ini masuk dalam

bab mempergunakan af’al tafdhil dalam perkara yang pihak lainnya tidak

bersekutu dalam perkara tadi, seperti firman-Nya: “Para penduduk Jannah

pada hari itu lebih baik tempat menetapnya, dan lebih bagus tempat

istirahatnya.” (“Tafsirul Qur’anil ‘Azhim”/3/hal. 144).

Contohnya lagi juga adalah: firman Alloh ta’ala:

�����ى﴿< Yة[ ﴾ا6"��اھ�أ�E$8: ا�[.

“Dan berbuat adillah sesungguhnya dia itu lebih dekat kepada ketaqwaan.”

Al Imam Ibnu Katsir � ر��� berkata: “Karena itulah Alloh berfirman:

“Dan berbuat adillah sesungguhnya dia itu lebih dekat kepada ketaqwaan.”

Yaitu: keadilan kalian itu lebih dekat kepada ketaqwaan daripada jika

meninggalkan keadlilan. Fi’ilnya menunjukkan pada mashdar yang mana

dhomir kembali kepadanya, sebagaimana yang semisal dengan itu dari Al

Qur’an dan yang lainnya, sebagaimana dalam firman-Nya:

﴿ �U� اھ�أز�FRر���رFR�ا7U����?28: ا��4ر[ ﴾ وإ [.

“Dan jika dikatakan pada kalian kembalilah, maka kembalilah kalian, yang

demikian itu lebih suci untuk kalian.”

Dan firman-Nya: “dia itu lebih dekat kepada ketaqwaan.” Masuk dalam bab

penggunaan af’al tafdhil dalam posisi yang tidak ada pada sisi yang lain

sedikitpun dari sifat tadi, seperti firman-Nya: “Para penduduk Jannah pada

hari itu lebih baik tempat menetapnya, dan lebih bagus tempat

istirahatnya.” Dan seperti ucapan sebagian Shohabiyyat pada Umar: :Engkau

lebih bengis dan lebih keras daripada Rosululloh و��م ��� � ��� . (“Tafsirul

Qur’anil ‘Azhim”/3/hal. 62).

Ayat ini berdasarkan cara pandang ahli ahwa semisal Arofat Al Bashiriy

dan Luqman Ba Abduh menunjukkan bahwasanya: kezholiman itu dekat pada

ketaqwaan, hanya saja keadilan itu lebih dekat pada ketaqwaan daripada

kezholiman. Dan makna ini buruk sekali dan batil.

Dan semisal dengan itu firman Alloh ta’ala:

أ:V ا�����ا��&�?,'&.ا�=� ﴿�Sو� 6&"ر>�U�ا>�_��=�� ������Y��وا���? �ةا�"﴾ ]F�>46: ا�[.

Page 24: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

23

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Dan amalan yang

lestari yang sholih itu lebih baik pahalanya di sisi Robbmu dan lebih baik

harapannya.”

Al Imam Asy Syaukaniy � ر��� berkata: “Yaitu: bahwasanya amalan-

amalan sholihah ini untuk pelakunya harapannya lebih utama daripada apa

yang diharapkan oleh pemilik harta dan anak-anak, karena mereka dengan

amal sholih tadi mendapatkan di akhirat lebih utama daripada apa yang

diharapkan oleh orang-orang kaya di dunia. Dan tidak ada di dalam perhiasan

dunia kebaikan sehingga akhirat diutamakan di atasnya, akan tetapi

pengutamaan ini berjalan di atas pola firman Alloh ta’ala: “Para penduduk

Jannah pada hari itu lebih baik tempat menetapnya.” (“Fathul Qodir”/4/hal.

396).

Dan semisal dengannya adalah firman Alloh ta’ala:

﴿ ��C:���?I� I:��� ��� �&Iو�� �F� �C���I#>"ا���/"أ5G ﴾],��5108: ا�[.

“Janganlah engkau sholat di dalamnya (masjid dhiror) selamanya. Masjid

yang dibangun di atas asas ketaqwaan sejak awal harinya itu lebih berhak

untuk engkau sholat di dalamnya.”

Masjid dhiror itu tidak punya hak untuk ditegakkan sholat di situ. Akan

ayat ini memakai pola bahasa yang ma’ruf (telah dikenal). Atau dia itu memang

berjalan di atas bab af’al tafdhil, akan tetapi dinilai dari sudut pandang orang

yang membangun masjid itu, karena dia berkeyakinan bahwa masjidnya

berhak juga untuk ditegakkan sholat di situ, walaupun sebenarnya dia itu batil.

Al Imam Al Qurthubiy � ر��� berkata: “Dan kata “ahaqq” (lebih benar

atau lebih berhak) itu adalah af’al dari “haq” (benar/berhak). Dan af’al itu tidak

masuk kecuali di antara dua perkara yang berserikat, salah satunya punya

kelebihan daripada yang lainnya di dalam makna yang mereka berdua

berserikat di dalamnya. Maka masjid Dhiror sekalipun batil, tak punya

kebenaran di dalamnya, tapi keduanya berserikat di dalam kebenaran dari sisi

keyakinan orang yang membangunnya, atau dari sisi keyakinan orang yang

mengira bahwasanya sholat di dalamnya itu boleh karena dia itu tetap masjid

juga. Akan tetapi salah satu keyakinan tadi itu batil secara hakikatnya di sisi

Alloh, dan yang lainnya benar lahiriyyah dan bathiniyyah. Dan semisal ini

adalah firman Alloh ta’ala: “Para penduduk Jannah pada hari itu lebih baik

tempat menetapnya, dan lebih bagus tempat istirahatnya.” Dan telah

diketahui bahwasanya kebaikan itu dijauhkan dari neraka, akan tetapi berjalan

di atas keyakinan setiap kelompok bahwasanya kelompoknya itu di atas

Page 25: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

24

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

kebaikan, dan bahwasanya tempat kembalinya itu juga baik, karena setiap

kelompok bangga dengan apa yang ada pada diri mereka.” (“Al Jami’ Li

Ahkamil Qur’an”/8/hal. 261).

Dan contoh lain yang masuk dalam pembahasan kita adalah: hadits Anas

�� � �� ��� و��م yang berkata: Rosululloh ر � ��� bersabda:

��5اھ��و«��#��\�`I#��5ر�#���?�U&:�#��G\�='Gء ����=�?�U&�?��'n��Fط"R�#�C&U&�@V@�&�#��� >F"أ?I?�(ھCU���CFR �?I&�#��\�`رأ�&���C ���?I?�U&:«.

“Ada tiga perkara yang barangsiapa perkara tadi ada padanya, dia akan

mendapatkan citarasa keimanan: orang yang mencintai seseorang, tidaklah

dia mencintainya kecuali karena Alloh. Dan barangsiapa Alloh dan Rosul-Nya

lebih dia cintai daripada keduanya. Dan barangsiapa lebih senang untuk

dilemparkan ke dalam api daripada kembali kepada kekufuran setelah Alloh

menyelamatkannya darinya.” (HR. Muslim (43) dengan lafazh ini. Asalnya dari

riwayat Al Bukhoriy (16)).

Al Imam Ibnu Rojab � ر��� berkata: “Adapun apa yang dituntut oleh

lafazh hadits bahwasanya perkara tadi (dilemparkan ke dalam api) dia sukai

karena perkara yang lain (agar tidak kembali kepada kekufuran). Maka yang

pertama: ini tidak harus terjadi –berdasarkan pendapat ahli Kufah yang tidak

memandang bahwasanya af’al tafdhil itu selalu mengharuskan adanya

perserikatan-. Maka bisa saja menurut mereka dikatakan: “Es itu lebih dingin

daripada api.” Adapun menurut pendapat ahli Bashroh, telah berdatangan

nash-nash yang banyak dari Al Kitab dan As Sunnah yang tidak mungkin adanya

perserikatan di dalam kalimat tadi. Dan mereka menta’wilkan af’al dengan fa’il.

Maka demikian pula kalimat tadi dita’wilkan di sini.” (“Fathul Bari”/Ibnu

Rojab/1/hal. 29).

Dan termasuk darinya adalah hadits:

�ل ' «Rل ر�< ��ب هللا :� �7 �ن :9 � ط �� ��ب هللا، :� �7 L��� � ط�ن � وط�Q، و� ط هللا أو@o، وإ?�� ا�G�ء �9� o �ء هللا أHY ،ط � .p��ط4، وإن �ن :< �#7

o� ).�� �$KE, رIJ هللا ��4$) 1504(و���� ) 2168(أ�C%� ا��H$ري . (»أ6

“Ada apa orang-orang membikin syarat-syarat yang tidak ada di dalam

Kitabulloh? Syarat apapun yang tidak ada di dalam Kitabulloh maka dia itu

batil, sekalipun seratus syarat. Keputusan Alloh itu lebih benar, dan syarat

Alloh itu lebih kuat, dan hanyalah wala itu bagi orang yang memerdekakan.”

(HR. Al Bukhoriy (2168) dan Muslim (1504) dari Aisyah "�� � �� .(ر

Page 26: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

25

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Al Qodhiy Badruddin Al ‘Ainiy � ر��� berkata: “Sabda beliau:

“Keputusan Alloh itu lebih benar” yaitu: hukum Alloh lebih berhak untuk

diikuti daripada syarat-syarat yang menyelisihinya. Sabda beliau: “dan syarat

Alloh itu lebih kuat” yaitu: dengan mengikuti batasan-batasannya yang Alloh

tetapkan. Dan di sini af’al tafdhil bukan pada babnya, karena tiada perserikatan

antara kebenaran dan kebatilan. Dan sering af’al datang bukan untuk sebagai

perbandingan.” (“Umdatul Qori”/20/hal. 59).

Dan ini telah ma’ruf di ucapan orang-orang Arob sebagaimana kalian

lihat. Dan termasuk di antaranya adalah hadits Abu Usaid As Sa’idiy ر�� � �� :

...�::;$��ا. :;$�M؟أ-�ر)49�4ا:/6$��ا��$NH3$ء��������#���$?�B��� ھ9ار��.M�$;:?6"أ$*Q548

:�94�).�%�Cريأ$H� )).)2007و���� 5637 (($�

“… maka mereka berkata pada wanita itu: “Tahukah engkau siapa ini?” Dia

menjawab: “Tidak.” Mereka berkata: “Ini adalah Rosululloh و��م ��� � ���,

datang untuk melamarmu.” Dia berkata: “Saya lebih celaka daripada untuk

mendapatkan itu.” (HR. Al Bukhoriy (5637) dan Muslim (2007) dari Aisyah ��ر"�� �).

Ibnu Hajar � ر��� berkata: “Ucapannya: Dia berkata: “Saya lebih celaka

daripada untuk mendapatkan itu.” Bukanlah af’al tafdhil di sini sesuai

lahiriyyahnya, tapi maksudnya adalah penetapan kecelakaan untuk wanita itu

karena luput darinya pernikahan dengan Rosululloh و��م ��� � ���.” (“Fathul

Bari”/10/hal. 99).

Dalil-dalil tentang pola ini banyak sekali, dan orang yang pintar cukup

dengan sedikit isyarat.

Kesimpulan: bahwasanya pola ini banyak dipakai dan telah terkenal dari

ucapan orang Arob, dikenal oleh orang-orang Arob dan yang lainnya juga yang

mempelajari bahasa Arob. Hanya saja ahlul ahwa terhalangi dari taufiq dengan

sebab hawa nafsu mereka.

Kemudian sesungguhnya Asy Syaikh Yahya � ظ��� telah membantah As

Safariniy, dan menyebutkan sebagian dalil-dalil yang menunjukkan batilnya

ucapan Asya’iroh dalam bab ini –yaitu bolehnya Alloh untuk menyiksa para

hamba tanpa karena suatu dosa-.

Syaikh kami Yahya � ر��� berkata: “Dan telah berlalu penyebutan hadits

qudsiy:

Page 27: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

26

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

����ا«q� V7 �: =: �U&��#��F/C��C& �F��q���: �6�د'\?�=�'«.

“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharomkan terhadap diri-Ku

kezholiman, lalu Aku menjadikannya harom di antara kalian, maka

janganlah kalian saling menzholimi.”

Maka Alloh memerintahkan untuk berbuat keadilan dan menolong

kebenaran. Alloh ta’ala berfirman:

﴿ ?I?���F'و#��� 9����� ،]25: ا��4ر[ ﴾#�ا�=�

“Dan mereka mengetahui bahwasanya Alloh itulah Yang Mahabenar dan

Maha Menjelaskan.”

Dan Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

��ن ﴿ n�ا�"F��< :I�#��� ،]90: ا���4[﴾ إ?

“Sesungguhnya Alloh memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan.”

Dan Alloh ��",$رك و"($ berfirman:

﴿0< Yا)?��6"��او��C���Yم[ ﴾وإذا$#*S152: ا[،

“Dan jika kalian berkata maka adillah, sekalipun dari sanak kerabat.”

Dan Alloh 0ه ل -� berfirman:

ا:�& ﴿ �Y?�ا�ا�('&<:&�ا��أ'#'#�� r���� .]8: ا�$�Eة[﴾ Q#"اء>

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian para penegak persaksian

dengan keadilan karena Alloh.”

Maka Alloh ��",$و ��"�(� mensucikan diri-Nya dari menyiksa orang yang tidak

berhak disiksa. Dan dalil-dalil tentang itu banyak, di antaranya adalah: dalil

yang datang dalam “Shohihain” dari Mu’adz bin Jabal �� � �� bahwasanya ر

Nabi و��م ��� � ��� bersabda:

» o`و ،�X�� �< ا� Q' Gوه و"�F' د أن��F�هللا 0�6 ا o` 0�6 د��F�ا G 9: ب)F' G هللا أن�X�� �< ا� Q'«.

“Hak Alloh terhadap para hamba adalah mereka menyembah-Nya dan tidak

menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya. Dan hak para hamba terhadap

Alloh adalah Dia tidak menyiksa orang yang tidak menyekutukan sesuatu

apapun dengan-Nya.” [HR. Al Bukhoriy (2856) dan Muslim (30)].

Page 28: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

27

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Dan ini adalah hak yang Alloh jadikan terhadap diri-Nya sendiri sebagai

karunia untuk mereka. Alloh ta’ala berfirman:

�أ>"ا﴿#�C&'"��_�&#Rر�&#�?\C#��5�ر#����F�&:�#�G����#�ر5&:�aV< G23: ا��3[ ﴾إ[.

“Hanya saja itu adalah penyampaian dari Alloh dan risalah-Nya. Dan

barangsiapa durhaka pada Alloh dan Rosul-Nya, maka sungguh dia akan

mendapatkan api Jahannam, mereka kekal di dalamnya selamanya.”

Dan Alloh ��"�(� berfirman:

�: ���? 9�&:b��4 ا��5 �a ������9 �� ا�#"ى و' �: "F< 9: �5ل �oY ا�Q' 9:و﴿ �&#R ���?0 و��� .و5�ءت :�� ا﴾

“Dan barangsiapa yang menentang Rosul sesudah jelas kebenaran baginya,

dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia

leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan

ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat

kembali.”(QS. An Nisa: 115).

Alloh ta’ala berfirman:

﴿s� ھ" �&�D�اھ�#F���& ���KI&:��ھ�اءھI?�F��'��?I��6�CU��ا��/�����?\7﴾ ]TB6ا� :50[،

"Maka jika mereka tidak memenuhi seruanmu maka ketahuilah bahwasanya

mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan siapakah yang lebih

sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari

Alloh?" (QS. Al Qoshshoh 50).

Alloh subhanah wata'ala berfirman:

﴿ ���7 9��5�C��:����'"#'V#����ا#<���#���aاأزا�aزا﴾ ]FB5: ا�[.

“Maka manakala mereka menyimpang, Alloh simpangkan hati-hati mereka.

Dan Alloh tidak memberikan petunjuk pada kaum yang fasiq.”

Maka ini menunjukkan bahwasanya Alloh ل ز و tidak menyiksa kecuali

orang yang berhak mendapatkan siksaan.”

Selesai ucapan Asy Syaikh Yahya � ظ��� dalam “Al Minnatul Ilahiyyah Bi Syarhil

‘Aqidatis Safariniyyah” (hal. 152-154/cet. Darul Kitab Was Sunnah).

Page 29: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

28

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Ini adalah dalil yang jelas bahwasanya Asy Syaikh Yahya � ظ���

membantah ucapan As Safariniy � ر��� yang mengandung ucapan Asy’ariyyah.

Akan tetapi beliau membantah As Safarini dengan adab yang indah karena Al

‘Allamah As Safariniy � ر��� adalah sunniy salafiy, hanya saja jarang sekali

orang yang selamat dari pengaruh Asy’ariyyah di berbagai zaman.

Dan dalil-dalil yang dipaparkan oleh Asy Syaikh Yahya � ظ��� adalah janji

bagi pelaku kebaikan, ancaman terhadap pelaku kejelekan, dan penjelasan

bahwasanya Alloh telah mewajibkan terhadap diri-Nya sendiri rohmat, dan

mengharomkan diri-Nya sendiri untuk berbuat zholim, maka Dia tidak

membolehkan diri-Nya untuk menyiksa seorang hamba tanpa suatu dosa. Ini

semua adalah bantahan terhadap Asya’iroh, bukan seperti yang disangka oleh

Arofat Al Bashiriy dan para pewarisnya bahwasanya Asy Syaikh Yahya � ظ���

berdalilkan dengan dalil-dalil Asya’iroh. Arofat Al Bashiriy memotong-motong

kalimat-kalimat Asy Syaikh Yahya � ظ��� , jauh sekali dari kejujuran dan

keadilan.

Adapun ucapan dia terhadap Asy Syaikh Yahya � ظ�� : “Kemudian dia

menambah basah tanah liat ketika mencocoki si penyair dalam ucapannya:

4�/� ��F�#&:���U7 #،لI�'V#�FC&F#?W

“Maka segala apapun yang datang dari-Nya ta’ala adalah bagus, karena Dia

tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya.”

Lalu dia - Asy Syaikh Yahya � ظ�� – berkata: maknanya adalah: bahwasanya

segala apapun yang datang dari Alloh ta’ala adalah bagus, karena Dia tidak

ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya.”

Berbeda dengan Ibnu Utsaimin yang mengetahui tempat terselisihan Sunniy

dengan Asy’ariy. Beliau telah mengingkari bait ini semuanya. Dan sebelum

beliau adalah para imam dakwah sebagaimana dalam komentar-komentar

mereka terhadap As Safariniyyah.”

Maka jawaban kami –dengan taufiq dari Alloh semata- adalah:

Ucapan Al Imam Ibnu Utsaimin � ر��� tentang itu secara keseluruhan

tertulis di kitab “Syarhul ‘Aqidatis Safariniyyah” (hal. 266-268/cet. Dar Ibnil

Jauziy). Beliau berbicara dengan bagus dan memberikan faidah.

Akan tetapi apakah orang yang tidak menempuh metode beliau itu

berhak untuk dihinakan dan dicerca sebagaimana yang dikerjakan oleh Arofat

Al Hizbiy terhadap Asy Syaikh Yahya � ظ���?

Page 30: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

29

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Adapun ucapan Arofat: “Dan sebelum beliau adalah para imam dakwah

sebagaimana dalam komentar-komentar mereka terhadap As Safariniyyah.”

Kami katakan –dengan taufiq dari Alloh-:

Bahkan syarh Asy Syaikh Yahya dan bantahan beliau terhadap As

Safariniy � ر��� itu lebih bagus dan lebih jelas daripada syarh dan bantahan

Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Abdil Aziz bin Mani’ � ظ���. Apakah

engkau mengatakan bahwasanya Asy Syaikh Al Allamah Muhammad bin Abdil

Aziz bin Mani’ � ظ��� tidak mengetahui tempat perselisihan sunniy-asy’ariy?

Rujuklah dengan jujur dan adil dalam kitab “Jami’ Syuruhil ‘Aqidatis

Safariniyyah” (hal. 383-384/cet. Daru Ibnil Haitsam).

Adapun Asy Syaikh Al Allamah Abdurrohman bin Muhammad bin Qosim

beliau mendatangkan bantahan yang kuat terhadap ucapan As Safariniy ر��� �

Dan boleh bagi Al Maula untuk menyiksa para makhluk tanpa ada“ : ر��� �

dosa ataupun kejahatan yang berlangsung.”Semoga Alloh membalas beliau

dengan kebaikan. Adapun syarh beliau terhadap ucapan As Safariniy � ر��� :

“Maka segala apapun yang datang dari-Nya ta’ala adalah bagus, karena Dia

tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya.” Alur beliau dekat sekali

dengan alur Asy Syaikh Yahya � ظ���. Apakah engkau mengatakan

bahwasanya Asy Syaikh Al Allamah Abdurrohman bin Muhammad bin Qosim

tidak mengetahui tempat perselisihan sunniy-asy’ariy? Rujuklah dengan ر��� �

jujur dan adil dalam kitab “Jami’ Syuruhil ‘Aqidatis Safariniyyah” (hal. 388-

389/cet. Daru Ibnil Haitsam).

Adapun Asy Syaikh Al Allamah Sholih Al Fauzan � ظ��� beliau terang-

terangan menyatakan bahwasanya ucapan As Safariniy � ر��� : “Dan boleh

bagi Al Maula untuk menyiksa para makhluk tanpa ada dosa ataupun

kejahatan yang berlangsung”adalah berjalan di atas madzhab Asya’iroh. Maka

semoga Alloh membalas beliau dengan kebaikan. Dan barangsiapa

merenungkan syarh Asy Syaikh Yahya � ظ��� terhadap ucapan As Safariniy

��� �ر tersebut, dia akan mendapati dengan taufiq dari Alloh bahwasanya Asy

Syaikh Yahya � ظ��� telah mendatangkan dalil-dalil yang banyak untuk

membantah As Safariniy itu, lebih banyak daripada pendalilan yang

didatangkan oleh Asy Syaikh Al Fauzan. Maka kenapa Arofat bergaya buta

terhadap kebaikan itu?

Adapun syarh Asy Syaikh Al Fauzan � ظ��� terhadap ucapan As Safariniy

,Maka segala apapun yang datang dari-Nya ta’ala adalah bagus“ : ر��� �

karena Dia tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya” maka di dalamnya

Page 31: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

30

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

ada bantahan yang bagus terhadap ucapan As Safariniy � ر���itu. Maka

semoga Alloh membalas beliau dengan kebaikan.

Rujuklah semuanya dengan jujur dan adil dalam kitab “Jami’ Syuruhil

‘Aqidatis Safariniyyah” (hal. 428-430/cet. Daru Ibnil Haitsam).

Inilah jawabanku, jawaban orang yang berusaha tetap pada objektivitas,

keadilan dan kejujuran, jauh dari fanatisme insya Alloh, dan hanya dengan

pertolongan Alloh saja kita mendapatkan taufiq.

Dan ucapan Asy Syaikh Yahya � ظ��� : “Maknanya adalah: bahwasanya

segala apapun yang datang dari Alloh ta’ala adalah bagus, karena Dia tidak

ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya.” Itu adalah ucapan yang benar,

karena semua perbuatan Alloh adalah bagus.

Syaikhul Islam � ر��� berkata: “Robb kita ��",$و ��"�(� telah meliputi

segala sesuatu dengan ilmu, qodrat-Nya, hukum-Nya, dan mencakup segala

sesuatu dengan rohmat-Nya dan ilmu-Nya, maka tiada satu dzarrohpun di

langit dan bumi, dan tiada satu maknapun kecuali dia itu sebagai saksi bagi

Alloh ta’ala akan kesempurnaan ilmu-Nya dan rohmat-Nya, dan kesempurnaan

qodrat dan hikmah-Nya. Dan tidaklah Dia menciptakan makhluk dengan sia-sia,

dan tidak pula melakukan sesuatu sekedar untuk bermain-main. Bahkan Dialah

Al Hakim (Yang meletakkan segalanya tepat pada tempatnya) dalam perbuatan

dan perkataan-Nya ��",$و ��"�(� , kemudian sebagian dari hikmah-Nya ada yang

diperlihatkan-Nya pada sebagian makhluk-Nya, dan sebagiannya dikhususkan

untuk diri-Nya sendiri ��"�(� ilmunya.” (“Majmu’ul Fatawa”/8/hal. 197).

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Dan Dia ��"�(� sebagaimana

tersifati dengan seluruh kesempurnaan, maka Dia tersucikan dari setiap

kekurangan dan cacat. Maka sebagaimana Dia tersifati pada setiap perbuatan-

Nya dengan setiap pujian, hikmah dan tujuan yang terpuji, maka Dia juga

tersucikan dalam perbuatan-Nya itu dari setiap aib, kezholiman dan

keburukan. Dan dengan ini Dia berhak untuk dipuji pada setiap keadaan, dan

terpuji pada perkara yang tidak disukai sebagaimana Dia terpuji pada perkara

yang disukai.” (“Ash Showa’iqul Mursalah”/2/hal. 316).

Maka ucapan Asy Syaikh Yahya itu benar, bahwasanya perbuatan Alloh

itu bagus semuanya, hanya saja Asy Syaikh � ظ��� –demikian pula sebagian

ulama زاھم � �1را – tidak membahas didatangkannya huruf Fa (ـ-) yang

dilakukan oleh As Safariniy � ر��� untuk menunjukkan benarnya aqidah

Asy’ariyyah bahwasanya Alloh boleh saja menyiksa para hamba-Nya tanpa

dosa apapun. Akan tetapi Asy Syaikh Yahya � ظ��� secara umum telah

Page 32: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

31

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

membantah ucapan Asya’iroh tadi dalam bab tersebut, maka beliau

mencukupkan diri dengan itu.

Kesimpulan: jalan para ulama Sunnah dalam mensyaroh dan

membantah bait syair tadi bermacam-macam, sebagiannya lebih baik daripada

yang lain, dan masing-masing mendatangkan faidah-faidah dalam mengajari

umat, menolong kebenaran, dan menghantam kebatilan-kebatilan

semampunya. Dan ini adalah sifat manusia. Dan semangat para ahli ahwa

untuk memvonis bahwa Asy Syaikh Yahya � ظ��� terkena Asy’ariyyah gagal.

���#وأ? ﴿ 9�&p� .]U'"#'V﴾ ]F��(: 52�"ا�_

“Dan bahwasanya Alloh tidak memberi petunjuk pada tipu daya para

pengkhianat.”

Adapun ucapan Arofat al fasiq: “Dan perkataan Al Hajuriy dalam As

Safariniyyah hal. 153: “Maka Alloh و����� ����� mensucikan diri-Nya dari

menyiksa orang yang tidak berhak disiksa…” Lalu dia mendatangkan

sekumpulan dalil-dalil. Aku –Arofat- katakana: barangsiapa mengira

bahwasanya ucapan tadi bisa memberikan syafaat untuk Al Hajuriy, maka dia

itu bodoh, tidak mengetahui tempat perselisihan antara kita dengan

Asya’iroh. Maka ini adalah ucapan yang dikatakan oleh para Asya’iroh.

Sesungguhnya perselisihan antara kita dengan mereka adalah pada bolehnya

penyiksaan tadi, bukan pada terjadinya penyiksaan tadi. Oleh karena itulah

maka Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah � ��ر dalam Minhajus Sunnah (3/90)

berkata: “Sesungguhnya perselisihan mereka adalah pada masalah bolehnya

penyiksaan tadi, bukan pada terjadinya penyiksaan tadi.”.”

Kami –dengan taufiq dari Alloh semata- menjawab:“Bahwasanya

Asya’iroh dan seluruh Qodariyyah Jabriyyah meyakini bahwasanya Alloh ta’ala

mustahil secara dzat-Nya untuk berbuat zholim. Adapun Ahlussunnah mereka

meyakini bahwasanya Alloh mampu untuk berbuat itu, akan tetapi Dia

mengharomkan diri-Nya berbuat zholim, dan mensucikan diri-Nya. Hadits yang

disebutkan oleh Syaikh kami Yahya � ظ��� : hadits qudsiy:

����ا«q� V7 �: =: �U&��#��F/C��C& �F��q���: �6�د'\?�=�'«.

“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharomkan terhadap diri-Ku

kezholiman, lalu Aku menjadikannya harom di antara kalian, maka

janganlah kalian saling menzholimi.” Adalah dalil Ahlussunnah untuk

membantah Asya’iroh. Dan Alloh ta’ala itu terpuji dari segala sisi, di antaranya

adalah Dia itu terpuji karena dia meninggalkan kezholiman padahal Dia mampu

Page 33: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

32

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

untuk berbuat itu. Adapun Asya’iroh maka mereka itu merampas pujian dari

Alloh dalam sisi ini tanpa mereka sadari, karena sesuatu yang mustahil berbuat

zholim secara dzatnya, dia tidak terpuji dengan sebab itu. Maka tidaklah dia

terpuji atas sesuatu yang dia secara dzatnya mustahil untuk berbuat itu.

Syaikhul Islam � ر��� berkata: “Dan perkara yang tidak mungkin ada

qodrat (kemampuan) di situ, tidak pantas dia dipuji karena dia tidak

menginginkannya. Tapi hanyalah yang terpuji itu jika dia meninggalkan

perbuatan-perbuatan dalam keadaan dia sanggup mengerjakannya. Maka

dengan ini diketahuilah bahwasanya Alloh itu punya kesanggupan untuk

mengerjakan perbuatan yang Dia mensucikan diri dari perbuatan tadi seperti

kezholiman dan yang lainnya, bahwasanya Dia tidak melakukan kezholiman.

Dan dengan itu menjadi sahlah firman-Nya: “sesungguhnya Aku

mengharomkan terhadap diri-Ku kezholiman,” dan bahwasanya tahrim

(pengharoman) adalah pelarangan, dan itu tidak boleh untuk perkara yang

mustahil secara dzatnya. Maka tidak pantas untuk dikatakan: (Aku

mengharomkan atas diri-Ku atau Aku melarang diri-Ku untuk menciptakan

sesuatu yang semisal dengan diri-Ku), atau menjadikan para makhluk sebagai

pencipta, yang perkara-perkara mustahil yang lain.” (“Majmu’ul

Fatawa”/18/hal. 144).

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Adapun Qodariyyah Jabriyyah

maka definisi kezholiman menurut mereka adalah sesuatu yang tidak punya

hakikat. Bahkan itu adalah sesuatu yang mustahil secara dzatnya, yang tidak

masuk ke dalam kemampuan Alloh. Maka Ar Robb ta’ala tidak mampu

menurut mereka untuk melakukan sesuatu yang mereka namakan sebagai

kezholiman sampai dikatakan: “Meninggalkan kezholiman, dan mengerjakan

keadilan.” –sampai pada ucapan beliau:- dan berdasarkan ucapan mereka,

maka Alloh itu tidak terpuji karena meninggalkan kezholiman, karena sesuatu

itu tidak dipuji karena meninggalkan sesuatu yang memang mustahil secara

dzatnya. Dan tiada faidahnya firman-Nya: “sesungguhnya Aku mengharomkan

terhadap diri-Ku kezholiman,” atau mereka mengira maknanya adalah:

“Sesungguhnya aku mengharomkan terhadap diriku melakukan perkara yang

tidak masuk ke dalam kesanggupan-Ku.” Yaitu perkara-perkara yang mustahil.

Dan tiada faidahnya firman-Nya:

﴿��HھGو���q7�_'V7﴾

“Maka dia tidak takut terzholimi ataupun dikurangi haknya.”

Karena setiap orang itu tidak takut terhadap perkara yang memang mustahil

secara dzatnya untuk terjadi. Dan tiada faidahnya pada firman-Nya:

Page 34: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

33

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

�د﴿�F��� ،﴾و:�ا��#� '"ظ��

“Dan Alloh tidak menginginkan kezholiman kepada para hamba-Nya.”

Dan juga pada firman-Nya:

﴿"��F��:Vq<� ،﴾و:�أ?

“Dan Aku tidak menzholimi para hamba.”

Maka berlakunya hukum-Nya pada para hamba-Nya adalah dengan kekuasaan-

Nya, dan keadilan-Nya pada mereka adalah dengan pujian-Nya. Dan Dia ��"�(�

hanya milik-Nya sajalah kekuasaan dan pujian, dan Dia Maha mampu atas

segala sesuatu.”

(selesai dari “Syifaul ‘Alil”/hal. 511-512/cet. Darul Hadits).

Dan demikian pula ucapan syaikh kami Yahya � �4ظ�� : Alloh subhanah

wata'ala berfirman:

﴿ ���7 9��5�C��:����'"#'V#����ا#<���#���aاأزا�aزا﴾ ]FB5: ا�[.

“Maka manakala mereka menyimpang, Alloh simpangkan hati-hati mereka.

Dan Alloh tidak memberikan petunjuk pada kaum yang fasiq.”

Maka ini menunjukkan bahwasanya Alloh ل ز و tidak menyiksa kecuali

orang yang berhak mendapatkan siksaan.” Selesai.

Ini adalah keyakinan Ahlussunnah, berbeda dengan Asya’iroh, karena

hukuman terhadap orang yang zholim dengan menjadikan dia itu sesat dan

menyimpang adalah bagian dari keadilan Alloh, sebagaimana pahala orang

sholih dengan memberikan taufiq kepadanya dan meluruskanya adalah karunia

dari Alloh, dan bahwasanya Dia itu Al Hakim, meletakkan segalanya tepat pada

tempatnya yang sesuai untuknya. Dan ini berbeda dengan Asya’iroh,

pengingkar hikmah, yang mengatakan bolehnya Alloh menyiksa orang sholih

tanpa dosa apapun, dan memberikan pahala pada penjahat tanpa dia berbuat

kebaikan apapun.

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Seluruh ketetepan-Nya adalah

adil untuk para hamba-Nya karena Dia meletakkan untuknya pada tempatnya

yang tidak bagus pada tempat yang lain, karena Dia meletakkan hukuman dan

meletakkan ketetapan dengan sebabnya dan dengan perkara yang memang

mengharuskan itu di tempat itu, karena sesungguhnya Alloh ��"�(�

sebagaimana Dia membalas dengan hukuman, maka sungguh Dia juga

Page 35: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

34

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

menghukum dengan taqdir dosa itu sendiri, sehingga jadilah hukuman yang

berupa terjadinya dosa itu adalah hukuman terhadap dosa yang sebelumnya

karena sesungguhnya dosa itu sebagiannya menyeret sebagian yang lain. Dan

dosa yang sebelumnya adalah hukuman bagi lalainya hati terhadap Robbnya,

dan berpalingnya dia dari Robbnya. Sementara kelalaian dan keberpalingan

tadi ada pada asal cetakan dan pertumbuhan. Barangsiapa Alloh menginginkan

untuk menyempurnakan dia Alloh memusatkan konsentrasi hati orang itu

pada-Nya, menariknya kepada-Nya, Dia memberinya ilham untuk lurus, dan

memberikan padanya sebab-sebab kebaikan. Tapi barangsiapa tidak diinginkan

oleh-Nya untuk menyempurnakan, Dia meninggalkannya bergelimang dengan

tabiatnya dan membiarkan antara dirinya dengan nafsunya karena dia tidak

pantas untuk mendapatkan penyempurnaan, dan bukanlah tempat dia itu

pantas dan menerima kebaikan untuk diletakkan di situ. Dan di sini puncak dari

ilmu para hamba tentang taqdir.

Adapun bahwasanya Alloh ta’ala menjadikan orang yang ini bagus dan

diberinya dengan apa yang pantas untuknya, sementara orang yang itu tidak

bagus, dan mengghalanginya dari perkara yang tidak pantas untuknya, maka

yang demikian itu merupakan keharusan dari Rububiyyah-Nya, Uluhiyyah-Nya,

ilmu-Nya dan hikmah-Nya, karena sesungguhnya Dia ��"�(� adalah pencipta

perkara-perkara dan lawan-lawannya. Dan ini adalah tuntutan dari

kesempurnaan-Nya dan kejelasan nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya

sebagaimana telah lewat penetapannya.

Maksudnya adalah: bahwasanya Alloh itu adalah Dzat Yang paling adil

dalam ketetapan-Nya dengan sebab, dan ketetapan-Nya dengan akibat-Nya.

Maka tidaklah Dia menetapkan pada hamba-Nya dengan suatu taqdir kecuali

dia itu terjadi pada tempatnya yang memang tidak pantas untuknya perkara

yang lain, karena Alloh itulah Hakim Yang Adil Yang Mahakaya Yang

Mahaterpuji.”

(“Syifaul ‘Alil”/hal. 512-513/cet. Darul Hadits).

Maka perbedaan antara keyakinan Asya’iroh dan keyakinan Ahlussunnah

dalam masalah keadilan Alloh adalah jelas: Asya’iroh berkeyakinan

bahwasanya penyiksaan tanpa dosa itu adalah keadilan, demikian pula

mengerjakan seluruh perkara yang mungkin adalah keadilan juga bagi Alloh.

Dan melakukan perkara yang mustahil adalah kezholiman.

Adapun Ahlussunnah, maka mereka meyakini bahwasanya Alloh mampu

berbuat apapun, akan tetapi Dia telah mewajibkan terhadap diri-Nya sendiri

keadilan, hikmah, dan mengharomkan atas diri-Nya kecurangan dan

Page 36: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

35

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

kezholiman serta kesia-siaan. Maka tidak muncul dari diri-Nya kecuali keadilan,

keutamaan, dan hikmah, Dia memberikan pahala pada yang berhak

mendapatkannya karena telah memenuhi syarat-syarat-Nya, sebagai karunia

dari-Nya, dan menghukum orang yang berhak mendapatkannya karena

melanggar larangan-larangan-Nya, sebagai keadilan dari-Nya. Dia telah

mewajibkan diri-Nya untuk meletakkan semuanya pada tempatnya. Dengan itu

dan sebab-sebab yang lainlah seluruh yang di langit dan di bumi memuji-Nya.

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata tentang Asya’iroh: “Dan mereka

memegang pendapat ini dengan konsekuensi-konsekuensi yang batil, seperti

ucapan mereka: “Sesungguhnya Alloh ta’ala boleh bagi-Nya untuk menyiksa

para Nabi-Nya, para Rosul-Nya, para malaikat-Nya, para wali-Nya, dan orang-

orang yang taat pada-Nya, dan mengekalkan mereka di dalam siksaan yang

pedih, dan memuliakan para musuh-Nya dari kalangan orang-orang kafir,

musyrikin, setan, dan mengkhususkan mereka dengan jannah-Nya dan

kemuliaan-Nya. Dan kedua perkara ini adalah keadilan dan boleh untuk-Nya” –

sampai pada ucapan beliau:- “Dan mereka juga komitmen bahwasanya boleh

bagi Alloh untuk menyiksa para bayi yang tidak punya dosa sama sekali itu, dan

mengekalkan mereka ke dalam Jahim. Dan terkadang mereka berpendapat

bahwasanya itu terjadi.” (“Miftah daris Sa’adah”/2/hal. 107).

Adapun Ahlussunnah berkata bahwasanya keadilan itu adalah:

meletakkan sesuatu pada tempatnya, memuliakan orang yang mulia, dan

menghinakan orang yang jahat.

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata menukilkan ucapan Ahlussunnah:

“Yang benar, yang ditunjukkan oleh nash-nash adalah: bahwasanya kezholiman

yang Alloh haromkan terhadap diri-Nya sendiri dan Dia mensucikan diri-Nya

dari kezholiman tadi secara perbuatan dan keinginan, adalah apa yang

ditafsirkan oleh Salaful Ummah dan para imamnya, yaitu: Alloh tidak

memikulkan pada seseorang kejelekan orang lain, dan tidak menyiksanya

dengan dosa yang tidak dikerjakannya dan tidak diupayakannya. Dan juga tidak

mengurangi kebaikannya. Maka dia tidak diberi pahala dengan kebaikannya

tadi atau sebagiannya, jika kebaikannya itu diiringi atau dikenai perkara yang

menuntut pembatalan kebaikan tadi atau yang menuntut qishosh bagi orang

yang terzholimi. Inilah kezholiman yang Alloh tiadakan rasa takut dari para

hamba-Nya dengan firman-Nya:

﴿��HھGو���q7�_'VC&:b:ت،وھ��=�����&���F�&:و﴾

“Dan barangsiapa mengamalkan amalan sholih dalam keadaan dia mukmin,

maka dia tidak takut terzholimi ataupun dikurangi haknya.”

Page 37: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

36

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Para salaf dan ahli tafsir berkata: “Dia tidak takut akan dipikulkan

kepadanya kejelekan orang lain, dan juga dikuranginya kebaikannya yang

dipikulnya. Maka inilah makna kezholiman yang bisa dipahami oleh akal dan

makna tidak takutnya dia.” (“Miftah Daris Sa’adah”/2/hal. 107).

Maka kebenaran itu bersama Ahlussunnah. Syaikhul Islam � ر���

berkata: “Dan telah diketahui bahwasanya Alloh ��"�(� itu adalah Hakim Yang

Adil, tidak meletakkan perkara-perkara kecuali pada tempat-tempatnya.

Meletakkannya bukan pada tempatnya itu tidak mustahil secara dzatnya,

bahkan dia itu mungkin, akan tetapi Alloh tidak melakukannya, karena Dia

tidak menginginkannya, bahkan Dia membencinya dan tidak menyukainya,

karena Dia telah mengharomkan itu atas diri-Nya.” (“Majmu’ul

Fatawa”/18/hal. 145).

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Maka meninggalkan kezholiman

itulah yang namanya keadilan, bukannya keadilan itu adalah mengerjakan

setiap perbuatan yang mungkin dilakukan. Dan berdasarkan inilah tegaknya

hisab, dan diletakkannya timbangan-timbangan keadilan, dan ditimbangnya

kebaikan dan kejelekan, dan derajat-derajat yang tinggi bertingkat-tingkat bagi

pemiliknya, juga lapisan-lapisan yang rendah itu bertingkat-tingkat bagi

pemiliknya. Alloh ta’ala berfirman:

��(رة﴿�����q'V#��� ﴾إ?

“Sesungguhnya Alloh tidak menzholimi keukuran dzarrohpun.”

Yaitu: tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan, sekalipun

seukuran dzarroh. Maka ini menunjukkan bahwasanya penyia-nyiaannya dan

tidak dibalasnya kebaikan itu padahal tidak ada faktor yang membatalkannya

merupakan suatu kezholiman yang Alloh meninggikan diri dari perbuatan itu.

Dan telah diketahui bahwasanya Alloh mampu untuk tidak membalas

kebaikan, tapi Alloh mensucikan diri itu karena kesempurnaan keadilannya dan

hikmah-Nya. Dan ayat ini sama sekali tidak mengandung makna yang bisa

dipahami selain itu.

Dan Alloh ta’ala:

﴿"��F��:Vq�U<ر��و:#��F7ء�5I&:�#�C&�7�=�����F&:﴾

“Barangsiapa beramal sholih, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan

barangsiapa berbuat jelek, maka akan menimpa dirinya sendiri, dan Aku

tidak menzholimi para hamba.”

Page 38: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

37

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Yaitu: tidak menghukum hamba tanpa dirinya berbuat jelek, dan Dia tidak

menghalanginya mendapatkan pahala dari kebaikannya. Dan telah diketahui

bahwasanya itu semua mampu dikerjakan oleh Alloh ta’ala.”

(“Miftah Daris Sa’adah”/2/hal. 108).

Kesimpulannya: Alloh itu mampu untuk berbuat zholim sebagaimana Dia

mampu untuk berbuat adil, bahkan Dia mampu terhadap segala sesuatu. Akan

tetapi Dia meninggikan Diri dan mensucikan Diri dari menzholimi seorangpun.

Dan meninggalkan kezholiman yang dimampui itulah yang namanya keadilan

yang Alloh mensifati diri-Nya dengan itu. Dan inilah makna ucapan Asy Syaikh

Yahya ظ��� � : “Maka Alloh و����� ����� mensucikan diri-Nya dari menyiksa

orang yang tidak berhak disiksa.”Alloh mensucikan diri-Nya dari melakukan

sesuatu yang buruk yang mungkin yang dimampui, bukan dari sesuatu yang

mustahil terjadi. Maka ucapan Asy Syaikh Yahya � ظ��� adalah ucapan sunniiy

salafiy, dan dalil-dalil yang beliau datangkan adalah dalil-dalil Ahlussunnah,

akan tetapi Arofat memang sesuai dengan ucapan dirinya sendiri: “bodoh,

tidak mengetahui tempat perselisihan antara kita dengan Asya’iroh.”

Al Imam Ibnul Qoyyim � ر��� berkata: “Dan bahwasanya dia tidak

berhak kecuali apa yang diusahakannya, dan bahwasanya inilah keadilan yang

Alloh mensucikan diri-Nya dari menyelisihinya.

�W`,ا>���"أ>��:&�`�6�دو@��دوا�(﴿:������U��F7�SI�?I:�Y��&:>')�G�Yو '&�&�F"ھ��:�ا��#��د�F��� ﴾'"ظ��

“Dan orang yang beriman itu berkata: Wahai kaumku, sungguh aku takut

kalian akan tertimpa seperti hari Ahzab, seperti adzab yang menimpa kaum

Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang yang setelah mereka. Dan Alloh tidak

menginginkan kezholiman kepada para hamba-Nya.”

Dia menjelaskan bahwasanya hukuman ini bukanlah kezholiman dari Alloh

kepada para hamba, akan tetapi itu adalah karena dosa-dosa mereka dan

mereka berhak mendapatkannya. Dan telah diketahui bahwasanya perkara

yang mustahil, yang tidak mungkin terjadi, dan tidak ada di bawah qodrat sama

sekali itu tidak pantas dzat tadi tipuji dengannya, karena dia tidak

menginginkannya dan tidak melakukannya. Dan tidak dipuji berdasarkan yang

demikian itu. Dan hanyalah ada pujian dengan sebab meninggalkan perbuatan-

perbuatan yang dirinya memang mampu mengerjakannya tapi sengaja

membersihkan diri dari perbuatan macam itu, karena kesempurnaannya,

ketidakbutuhannya dan keterpujian dirinya. Dan berdasarkan ini sempurnalah

ucapan Alloh:

Page 39: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

38

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

�6�د'«�'��C& �F��q���: =�?\«.

“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharomkan terhadap diri-Ku

kezholiman,”

Dan nash-nash yang senada dengan itu.”

(selesai dari “Miftah Daris Sa’adah”/2/hal. 108).

Adapun perkataan Asy Syaikh Yahya � ظ��� :Alloh ta’ala berfirman:

�'�FC�ھ��I���ن ﴿ �F�I�'G﴾ ]ء���?W23: ا[،

“Dia tidak ditanya terhadap apa yang dikerjakan-Nya, dan mereka itu yang

ditanya.”

Itu bukan untuk memperkuat Asya’iroh, karena itu adalah Kalamulloh, dan

Kalamulloh itu tidak menolong kecuali kebenaran, bukan untuk memperkuat

kebatilan, akan tetapi maknanya adalah: bahwasanya Alloh itu dikarenakan

kesempurnaan keadilan-Nya, hikmah-Nya, dan keutamaan kedermawanan-

Nya, tidaklah Dia melakukan kecuali perbuatan yang sesuatu pada tempatnya

dan indah dan terpuji, tanpa ada kecacatan di dalamnya dari sisi manapun,

memberikan pahala pada orang yang berbuat kebaikan, menghukum orang

yang berbuat kejelekan. Maka Dia tidak ditanya terhadap apa yang dikerjakan-

Nya, berbeda dengan keadaan para hamba.

Maka barangsiapa merenungkan perkataan Asy Syaikh Yahya � ظ���

dalam syaroh tersebut, tahulah dia bahwasanya beliau telah mendatangkan

makna yang benar untuk ayat tersebut, dan jadilah itu bantahan terhadap

Asya’iroh pengingkar hikmah.

Syaikhul Islam � ر��� berkata: “Dan Dia Yang Mahasuci adalah Pencipta

segala sesuatu, Robb dan Penguasa bagi segalanya, dan Dia dalam apa yang

diciptakan-Nya punya hikmah yang mendalam, nikmat yang tercurah, dan

rohmat yang umum dan khusus. Dan Dia tidak ditanya terhadap apa yang

dikerjakan-Nya, dan mereka itu yang ditanya. Bukan karena sekedar

kemampuan dan pemaksaan-Nya, tapi karena kesempurnaan ilmu-Nya,

kemampuan-Nya, rohmat-Nya, dan hikmah-Nya. Maka sungguh Dia ��",$و ��"�(�

Hakim Yang Paling sempurna hikmah-Nya, Penyayang Yang paling sempurna

kasih sayang-Nya, dan Dia lebih sayang pada para hamba-Nya daripada

seorang ibu kepada anaknya, dan Dia telah memperbagus penciptaan segala

sesuatu.” (“Majmu’ul Fatawa”/8/hal. 79).

Page 40: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

39

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Adapun perkataan Asy Syaikh Yahya � ظ���: “Maka andaikata Alloh

menyiksa para hamba semuanya, tidaklah Dia zholim terhadap mereka. Dan

jika Dia merohmati mereka, maka itu dengan karunia-Nya dan

kedermawanan-Nya.”Ini bukanlah dalil untuk Asya’iroh jika diteliti. Dan

tidaklah penyebutan ucapan itu menunjukkan bahwasanya orang yang

menyebutkan itu adalah terpengaruh Asy’ariyyah, karena asal dari ucapan itu

adalah dari hadits Nabi و��م ��� � ��� , maknanya diselewengkan oleh

Asya’iroh.

Dan makna yang shohih adalah apa yang disebutkan oleh Al Imam Ibnul

Qoyyim � ر��� : “Andaikan Alloh menyiksa para penduduk langit-Nya dan

bumi-Nya niscaya Dia berhak berbuat itu terhadap mereka, dan mereka

memang pentas mendapatkan siksaan ketika disiksa, kareba amalan mereka

tidak cukup untuk keselamatan mereka. Sebagaimana sabda Nabi ��� � ��� : و��م

»���F�U&:ا"`I /&�&�«

“Tidak akan salah seorang dari kalian bisa diselamatkan oleh amalannya.”

Mereka bertanya: “Apakah Anda juga demikian wahai Rosululloh?”

Beliau menjawab:

»4H7�#&:.�` �#����?"�D� .»وGأ?�إGأ?�

“Akupun demikian, kecuali bahwasanya Alloh meliputiku dengan rohmat dan

karunia dari-Nya.”

Maka rohmat-Nya untuk mereka itu bukanlah bayaran dari amalan mereka

ataupun juga sebagai harga untuk amalan mereka, karena rohmat-Nya itu lebih

baik daripada amalan mereka, sebagaimana dalam hadits itu sendiri:

»�#���6I&��#�ا �_�#�#��` �?�U��#�`و��ر«

“Dan seandainya Dia merohmati mereka niscaya rohmat-Nya itu lebih baik

daripada amalan mereka,”

Yaitu: menggabungkan antara dua perkara dalam hadits ini bahwasanya Alloh

andaikata Dia menyiksa mereka niscaya Dia menyiksa mereka karena mereka

memang berhak disiksa, dan tidaklah Alloh menzholimi mereka, dan

bahwasanya Dia andaikata merohmati mereka niscaya yang demikian itu

adalah semata-mata karunia-Nya dan kedermawanan-Nya, karena rohmat-Nya

itu lebih baik daripada amalan mereka. Maka semoga sholawat dan salam

Page 41: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

40

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Alloh tercurah pada orang yang ucapan tadi keluar dari bibirnya pertama kali,

karena sungguh beliau adalah makhluk yang paling mengenal Alloh dan hak-

Nya, dan paling mengetahui tentang-Nya, keadilan-Nya, karunia-Nya dan

hikmah-Nya, dan apa saja yang menjadi hak Dia terhadap para hamba-Nya.

Dan ketaatan para hamba semua itu tidaklah menjadi pembayaran

untuk kenikmatan Alloh pada mereka, dan tidak setara dengan kenikmatan-

Nya pada mereka. Bahkan tidak setara dengan sedikit dari kenikmatan-Nya itu.

Maka bagaimana mereka dengan amalan mereka berhak menuntut agar Alloh

menyelamatkan mereka sementara ketaatan orang yang taat itu tidak

sebanding dengan satu kenikmatan dari kenikmatan-kenikmatan Alloh pada-

Nya? Maka tersisalah seluruh kenikmatan itu menuntut dirinya untuk

bersyukur, sementara sang hamba dengan kemampuannya tidak

melaksanakan kewajiban dirinya yang menjadi hak Alloh terhadapnya? Maka

seluruh hamba-Nya itu adalah di bawah pemaafan-Nya, rohmat-Nya dan

karunia-Nya. Maka tiada seorangpun yang selamat dari mereka kecuali dengan

maaf-Nya dan ampunan-Nya, dan tiada yang berhasil mendapatkan Jannah

kecuali dengan karunia-Nya dan rohmat-Nya. Dan jika keadaan para hamba

adalah demikian, maka andaikata Dia menyiksa mereka, niscaya Dia menyiksa

mereka tanpa Dia zholim terhadap mereka. Bukan karena Dia berkuasa

terhadap mereka karena mereka adalah milik Dia, tapi karena mereka memang

berhak untuk disiksa. Dan andaikata Dia merohmati mereka pastilah yang

demikian itu adalah dengan karunia-Nya, bukan karena amalan-alaman

mereka.” (“Miftah Daris Sa’adah”/2/hal. 109).

Ini adalah bantahan yang jelas terhadap Asya’iroh, dan peletakan hadits

pada tempatnya.

Page 42: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

41

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Bab Duapuluh Delapan: Antara Istilah “Akhrojahu”

Dan “Khorrojahu”

Arofat Al Bashiriy telah mengejek Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy � ظ��

dalam penggunaan ungkapan “Akhrojahu” (أ�ر��) dan “Khorrojahu” (ر���), di

sebagian tempat dalam kitab “Tahqiq Ishlahil Mujtama’”. Arofat berkata: “Al

Muhaddits Al ‘Allamah, kemudian datang dalam hadits berkata: “Akhrojahu

Abdurrohman bin Hasan dalam “Fathul Majid”.” Lihat pada si muhaddits ini,

muhaddits yang pintar. Dia bilang “Akhrojahu Ibnu Katsir,” “Akhrojahu Al

‘Ijluniy” Di manakah engkau belajar, wahai Muhaddits? Asy Syaikh Muqbil?

Beliau tidak di atas metode ini. Ini dia muhaddits yang benar-benar

muhaddits asli. Bacalah kitab-kitab Asy Syaikh Muqbil dalam bidang hadits,

dan bacalah kitab-kitab si bodoh ini, beda besar sekali antara orang yang

Alloh ز و�ل� jadikan kitab-kitab beliau diterima umat, dengan orang tolol

yang sok tahu.”

Dan Abdulloh Al Bukhoriy mengikuti Arofat dalam serangan yang

buruk itu dengan berkata: “Apakah kitab itu tadi adalah kitab rujukan dasa

sehingga engkau merujuk kepadanya dan engkau berkata: “Abdurrohman bin

Hasan dalam Fathul Majid”? Dia tak tahu makna takhrij.”

Mereka berdua menjadikan perkara itu sebagai tangga untuk

menghina Asy Syaikh Yahya � ظ��.

Jawaban kami –dengan upaya dan kekuatan pemberian dari Alloh-

adalah:

Dan Arofat telah dibantah oleh saudara kita yang mulia Abu Isa Ali bin

Rosyid Al ‘Afriy � ظ��� dalam risalahnya “Muhaddits Khothir”, semoga Alloh

membalas beliau dengan kebaikan. Dan saya mengambil faidah dari beliau dan

saya tambahkan dalam jawaban ini beberapa tambahan jawaban yang lain

yang Alloh bukakan untuk saya.

Maka hendaknya orang-orang yang adil mengetahui bahwasanya

perkara ini tidaklah harom ataupun makruh, lebih-lebih lagi bahwasanya

sebagian ulama telah mendahului Asy Syaikh Yahya dengan ungkapan tadi, dan

ulama yang lain tidak menjadikan hal itu sebagai sebab untuk menghina. Akan

tetapi orang-orang tadi manakala terbongkar akan banyaknya penyelewengan

manhajiyyah mereka, mereka berupaya untuk memalingkan perhatian manusia

kepada perkara lain yang mereka namakan sebagai “Kesalahan-kesalahan Al

Page 43: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

42

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Hajuriy” dengan harapan agar orang-orang lupa akan kebatilan-kebatilan para

hizbiyyun tadi.

﴿ "�=�VY���ن ��#وF�� �F�7�D�U<ر��و:#?�7 F�C#��'>�U' .]93: ا�4�[ ﴾��

“Dan ucapkanlah: segala pujian bagi Alloh dan Dia akan memperlihatkan

pada kalian ayat-ayat-Nya sehingga kalian akan mengenalinya, dan Robbmu

tidak lalai terhadap apa yang kalian amalkan.”

�د ﴿J �����U< .]14: ا�.�3[ ﴾إ?

“Sesungguhnya Robbmu benar-benar mengawasi.”

Maka dari sisi bahasa, perbedaan antara ikhroj (ا16راج) dan takhrij

adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Ar Roghib Al Ashfahaniy (ا�$1ر�7)

:Ikhroj paling banyak untuk benda seperti“ :ر��� �

�Rن(_��U?أ(

“Bahwasanya kalian akan dikeluarkan.”

Dan Alloh ل ز و berfirman:

)o=���U���&�U< UR Sأ��(

“Sebagaimana Robbmu mengeluarkan engkau dari rumahmu dengan

benar.”

)�<��.:�����:��#�R )و?_

“Dan Kami akan mengeluarkan untuknya pada hari Kiamat sebuah kitab”

)�U�C?اأ�R Sأ(

“Keluarkanlah nyawa-nyawa kalian.”

)�U�' �Rاآ���ط�&�Sأ(

“Keluarkanlah keluarga Luth dari kampung kalian.”

Dan dikatakan dalam penciptaan yang mana itu adalah bagian dari perbuatan

Alloh ta’ala:

)�U��#:I?�k�&��UR SI#��وا(

“Dan Alloh mengeluarkan kalian dari perut-perut ibu-ibu kalian.”

Page 44: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

43

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

)0�Q���&&:�RزواI#<�&R SI7(

“Maka Kami mengeluarkan dengannya pasangan-pasangan dari berbagai

macam tumbuhan.”

�أ��ا?�(C��_:� �R#,ر6_?(

“Kami mengeluarkan dengannya tanaman dengan warna-warna yang

berbeda.”

Sedangkan takhrij paling banyak diucapkan dalam ilmu-ilmu dan produksi.”

(“Mufrodat Ghoribil Qur’an”/hal. 145).

Dan dari segi istilah, Al Imam As Sakhowiy � ر��� berkata: “Takhrij

adalah: sang muhaddits mengeluarkan (ikhroj) hadits-hadits dari dalam juz-juz

kitab, kitab-kitab daftar riwayat para masyayikh dan kitab-kitab yang lainnya

dan memaparkan sanadnya dari riwayat-riwayat dirinya atau sebagian

syaikhnya atau teman sejawatnya atau semisal itu, membicarakannya, dan

menyebutkan rujukannya dari ulama yang meriwayatkannya dari kalangan

pengarang kitab-kitab, dewan-dewan sambil menjelaskan badal, muwafaqoh,

dan semisalnya dari istilah-istilah yang akan datang definisinya. Terkadang

istilah ini dipakai secara meluas sampai pada sekedar pengeluaran,

penyusunan dan penyebutan rujukan, serta menjadikan setiap jenis

dikelompokkan sendiri-sendiri.” (“Fathul Mughits”/As Sakhowiy/3/hal. 318/cet.

Maktabah As Sunnah).

Al Imam Zakariyya Al Anshoriy ر� ��� berkata dalam definisi takhrij:

“Yaitu sang muhaddits mengeluarkan (ikhroj) hadits-hadits dari dalam kitab-

kitab, dan memaparkan sanadnya dari riwayat-riwayat dirinya atau syaikhnya

atau teman-teman sejawatnya.” (“Fathul Mughits”/Al Anshoriy/hal. 263/cet. Al

Maktabatul ‘Ashriyyah).

Al Imam Muslim � ر��� berkata dalam muqoddimah Shohih beliau:

“Kemudian kami insya Alloh akan mulai mentakhrij apa yang engkau minta,

dan memulai menyusunnya berdasarkan syaratnya.” (“Shohih Muslim”/hal. 4).

Asy Syaikh Al ‘Allamah Jamaluddin Al Qosimiy � ر��� berkata: “Takhrij

dalam lidah para ahli hadits punya dua makna: makna yang pertama:

periwayatan hadits dengan sanadnya. Maka dikatakan misalkan: “Khorrojahul

Bukhoriy dalam Shohih beliau.” Dan dikatakan: “Hadits ini termasuk dari takhrij

Al Bukhoriy dalam Shohih beliau.” Dan yang dimaukan adalah bahwasanya

beliau meriwayatkannya di dalam Shohih beliau secara bersanad. Maka kalimat

Page 45: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

44

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

“Khorrojahu” di sini sama dengan kalimat “Akhrojahu.” Dan dia dipakai

dengan makna ini sejak dulu dan sekarang. Dan makna ini menurut generasi

pertengahan dan generasi akhir bercabang darinya makna yang lebih khusus

darinya, maka jadilah termasuk dari makna takhrij menurut mereka adalah:

proses seorang muhaddits mengeluarkan (ikhroj) hadits-hadits dari juz-juz

kitab, kitab-kitab daftar riwayat para masyayikh dan kitab-kitab yang lainnya

dan memaparkan sanadnya dari riwayat-riwayat dirinya atau sebagian

syaikhnya atau teman sejawatnya atau semisal itu, membicarakannya, dan

menyebutkan rujukannya dari ulama yang meriwayatkannya dari kalangan

pengarang kitab-kitab, dewan-dewan sambil menjelaskan badal, muwafaqoh,

dan semisalnya dari jenis-jenis ketinggian yang nisbi. Dan terkadang pemakaian

istilah ini diperluas pada sekedar proses ikhroj (pengeluaran). Dan jadilah

makna ini tersebar dan terkenal di kalangan generasi pertengahan dan

generasi akhir.” (“Lisanul Muhadditsin”/3/hal. 227).

Asy Syaikh Bakr Abu Zaid � ر��� berkata: “Di sana ada perbedaan antara

ikhroj (mengatakan akhrojahu) dan takhrij (mengatakan khorrojahu). Jika

engkau merujukkan hadits ke salah seorang ulama yang menyebutkan sanad

dirinya, semisal para pengarang Al Kutubus Sittah, dan Ahmad, Asy Syafi’iy dan

Malik di dalam karya tulis hadits mereka, kita berkata: “Akhrojahul Bukhoriy”

dan kita tidak mengatakan: “Khorrojahu”. Adapun orang-orang yang

merujukkan hadits kepada orang yang sebelum mereka seperti Az Zaila’iy

dalam “Nashbur Royah”, Al Hafizh Ibnu Hajar dalam “Bulughul Marom” dan “At

Talkhishul Habir” dikatakan: “Khorrojahu –huruf ro dobel- Az Zaila’iy” dan

semisal itu. Yaitu: menisbatkannya kepada orang yang mengeluarkannya

dengan sanadnya. Dan terkadang salah satu dari kedua istilah ini dipakai

pada posisi istilah yang satunya, dan ini didapatkan dari Al Murtadho dalam

“Syarhul Ihya”, Ibnul Atsir dalam “Usdul Ghobah” dan Al Hafizh Ibnu Rojab.

Dan ini menyelisihi ahli istilah. Dan sekelompok ulama mentanshih yang

demikian itu, di antaranya adalah Al Hafizh Abul Abbas Ad Dawudiy, Abun Nur

Al Manshuriy, Abul Fadhl Al Idrisiy, Syihabud Din Al Manshuriy dalam kitabnya

“Ath Tafrij Bi Ushulil Bahts Wat Takhrij”. Selesai catatan kaki ini secara ringkas

dari jawaban-jawaban tulisan tangan yang ada pada Asy Syaikh Ahmad ibnush

Shiddiq Al Ghumariy, dan darinya aku mengambilnya secara munawalah.

Dan barangsiapa melihat kitab-kitab generasi akhir, dia akan melihat

mereka tidak tidak mementingkan pembedaan antara kedua lafazh tadi. Dan

barangkali hal itu dikarenakan perkara tadi adalah termasuk perkara yang

diketahui secara praktek, sehingga tidak diketahui dan tidak ditetapkan secara

tertulis dari kalangan generasi pendahulu untuk bisa diketahui, sehingga

Page 46: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

45

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

jadilah pembedaan kedua istilah ini hampir-hampir ditinggalkan, seperti

pembedaan antara lafazh “khilaf” dan “ikhtilaf” di kalangan ahli fiqih. “Khilaf”

itu terlarang, sementara “ikhtilaf” itu boleh. Akan tetapi jadilah pembedaan

antara kedua istilah ini tidak lagi dipentingkan di kalangan para penukil fiqh.

Dan lihatlah “Al Muwafaqot” karya Asy Syathibiy. Wallohu a’lam.”

(selesai dari kitab “Al Hiwalat”/hal. 15/Bakr Abu Zaid/cet. Darul ‘Ashimah).

Penjelasan ini cukup untuk membantah gaya sok tahu dari Arofat Al

Bashiriy dan Abdulloh Al Bukhoriy, dan bahwasanya mereka berdua itulah yang

kurang belajar dalam ilmu hadits.

Adapun penghinaan Arofat dengan ucapannya terhadap Asy Syaikh

Yahya � ظ��� : “Tolol, sok tahu, lihatlah pada si muhaddits ini, dari manakah

engkau belajar wahai muhaddits?”

Maka jawabannya kembali pada persaksian Al Imam Al Wadi’iy � ر���.

Al Imam Al Wadi'iy -rahimahulloh- berkata di muqoddimah kitab

"Ahkamul Jum'ah Wa Bida’uha": "Aku telah melihat kitab “Al Jum’ah” karya

Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuriy maka aku mendapatinya sebagai kitab yang

agung, di dalamnya ada faidah-faidah yang didapatkan dengan perjalanan

serius. Disertai dengan hukum terhadap setiap hadits dengan apa yang pantas

didapatkannya, dan pembahasan yang menyeluruh terhadap perkara-perkara

yang terkait dengan bab itu. Bagaimana tidak demikian sementara Syaikh

Yahya -hafidhahulloh- berada pada puncak kehati-hatian dalam menentukan

pilihan, taqwa, zuhud, wara', dan takut pada Alloh. Dan beliau adalah orang

yang sangat berani dalam mengemukakan kebenaran, tidak takut -karena

Alloh- akan celaan orang yang mencela. Dan beliau –semoga Alloh menjaga

beliau- mewakili diriku dalam dars-dars di Darul hadits di Dammaj, dan

menyampaikannya dengan bentuk yang terbaik yang diinginkan, …"

(muqoddimah kitab "Al Jum'ah wa Bida'uha"/ karya Syaikhuna Yahya

hafidhahulloh-).

Al Imam Al Wadi'iy -rahimahulloh- berkata di muqoddimah kitab “Ash

Shubhusy Syariq”: “Saya telah melihat risalah saudara kita yang mulia Yahya

bin Ali Al Hajuiry ��"4,$ � �4ظ��maka saya dapati beliau telah berbuat bagus dan

memberikan faidah dalam bantahannya terhadap Abdul Majid Az Zindaniy.

Maka alangkah pintarnya beliau, seorang penelusur yang melingkupi risalahnya

Page 47: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

46

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

dengan catatan-catatan kaki faidah-faidah yang berupa aqidah, fiqih, hadits

dan tafsir. ”Benarlah Robb kita manakala berfirman:

U� 4F/' ��ا هللا��� ا�('9 آ:&�ا إن #'I'﴿﴾�?�Y 7 �

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa pada Alloh Dia

akan menjadikan untuk kalian pembeda.”

Dan berfirman:

،﴾وا���ا هللا و'�U��F هللا﴿

“Dan bertaqwalah kalian, dan Alloh akan memberikan ilmu pada kalian.”

Dan berfirman:

� ا�uu('9 آ:&�uuا ا��uu�ا uu#'أ �uu'﴿را هللا�uu? �uuU� 4uuF/'و �uu�� � �Uuu�C�9uu: 9 رbuu' ���uu5 وآ:&�uuا > .]28: ا���)�[ ��Q�ن >�﴾

“Wahaiorang-orang yang beriman, kalian bertaqwalah pada Alloh dan

berimanlah pada Rosul-Nya, niscaya Dia akan memberikan pada kalian dua

kali lipat dari rohmat-Nya dan menjadikan untuk kalian cahaya yang

dengannya kalian berjalan.”

“Maka Asy Syaikh Yahya � �4ظ��dibukakan oleh Alloh ilmu dengan sebab

beliau berpegang dengan Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh �4 و��4م�� � ��4�

dan beliau telah selesai mentahqiq “Ishlahul Mujtama’” dan risalah-risalah

yang lain di dalamnya ada faidah-faidah yang didapatkan dengan perjalanan

serius.

﴿﴾��qF�4 اHC�ء وهللا ذو ا�Q' 9: ���b' 4 هللاH7 8�ذ

“Yang demikian itu adalah karunia Alloh yang diberikan-Nya pada orang

yang dikehendaki oleh-Nya. Dan Alloh adalah Pemilik karunia yang besar.”

Kita mohon pada Alloh agar memberikan taufiq pada kami dan dirinya

untuk melayani sunnah Rosululloh � ��4�4 و��4م��� dan membelanya, dan agar

melindungi kita dari fitnah kehidupan dan kematian, sesungguhnya Dia Mampu

atas segala sesuatu.” (masuk dalam kandungan kata pengantar terhadap kitab

“Ash Shubhusy Syariq”).

Page 48: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

47

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Al Imam Al Wadi'iy -rahimahulloh- berkata di muqoddimah kitab “Al

Arba’unul Hisan” “Saya telah membaca beberapa tempat dari apa yang ditulis

oleh Asy Syaikh Al Fadhil Al Muhaddits Al Faqih Yahya bin Ali Al HAjuriy dalam

“Al Arba’unul Hadits yang terkait dengan berkumpul untuk makan, maka saya

dapati beliau ـ������ telah berbuat bagus dan memberikan faidah, bahkan

mendatangkan faidah yang didapatkan dengan perjalanan serius. Maka

semoga Alloh memberikan beliau balasan kebaikan. Maka semoga Alloh

memudahkan dicetaknya kitab ini agar faidahnya menyeluruh, dan agar

merealisir apa yang mendorong Asy Syaikh yang mulia ini untuk menulis kitab

tersebut. Semoga ALloh memberikan taufiq pada semuanya kepada apa yang

dicintai-Nya dan diridhoi-Nya. (Taqdim kitab “Al Arba’unal Hisan Fi Fadhlil

Ijtima’ ‘Alath Tho’am”).

Maka ilmu Asy Syaikh Yahya diakui di sisi syaikh beliau, bahkan di sisi

Fadhilatusy Syaikh Ahmad An Najmiy ر����� berkata: “Asy Syaikh yang

agung, saudara kita di jalan Alloh Yahya bin Ali Al Hajuriy telah mengirimkan

kepadaku kitabnya yang bersemangat tinggi untuk membantah Abdul Majid Az

Zindaniy, yang dengannya beliau bermaksud untuk membantah igauan-

igauannya yang ditulisnya –sampai pada ucapan beliau:- Asy Syaikh Yahya Al

Hajuriy semoga Alloh membalasnya dengan kebaikan telah membantahnya di

baris-baris ini dan yang lainnya dengan bantahan yang membungkam, dengan

dalil-dalil yang bercahaya dari Al Kitab dan sunnah yang shohih. Maka semoga

Alloh membalasnya dengan kebaikan dan memberkahinya, dan semoga Alloh

memperbanyak orang-orang semisalnya para pembela kebenaran, para

penolong tauhid, para penjaga wilayahnya,… dan Allohlah yang memberikan

taufiq.” (Muqoddimah “Ash Shubhusy Syariq” karya Syaikh Yahya -

hafizhohulloh-/hal. 7-10/Darul Atsar).

Page 49: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

48

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Bab Duapuluh Sembilan: Kasus Bantahan Terhadap

Kaidah Al Imam Asy Syafi’iy ر`�� هللا

Dan di antara perkara yang dipakai sebagai dalil oleh Luqman

bahwasanya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy � ظ�� terhadap para ulama

adalah: bahwasanya di antara kaidah fiqh yang disebutkan oleh Al Imam Asy

Syafi’iy dalam kitab tersebut adalah:

�ل '&,ل :&,�. ا���Fم �7 ا����ل��`Gا ��ورد 7 ��ل 7���C�5Gك ا �.

Lalu Luqman menyebutkan contoh dari sumber pendalilan kaidah tadi, lalu

dia berkata: bahwa kalau ada dalil yang tidak meminta rincian, tidak

menyebutkan rincian berarti dalil itu bersifat umum, mengenai pria, wanita,

tua, muda dan yang lainnya, sesuai dengan permasalahannya masing-masing.

Bersifat umum. Rupanya Al Hajuriy tidak setuju dengan kaidah ini, kaidah Al

Imam Asy Syafi’iy – hikayatan ‘anhu. Dia berkata: “Wa’iyadzu billah, hadzihil

qo’idah bulu ‘alaiha. Kencingi saja.” Dan Luqman menuduh Asy Syaikh Yahya

tidak membantah Al Imam Asy Syafi’iy secara ilmiyyah.

Jawaban kami –dengan taufiq dari Alloh semata-:

Saya telah menulis dalam risalah saya “Inbi’atsut Tanabbuh Bi Inkisyafi

Hizbiyyati Luqman Ba Abduh” tanggal 11 Dzil Hijjah 1429 H: “Dan Syaikhuna

Syaikh Abdulloh Al Iryany -ــ������- telah mengunjungi kami, lalu beliau

menuliskan buat Akhuna Abu Saif -Al Indonesy- ������, bahwasanya Luqman

telah menempuh jalan para hizbiyyin dalam mengambil bantuan dari senjata-

senjata para hizbiyyin pendahulu, dalam upayanya untuk “memukul”

Ahlussunnah. Atau kurang lebih demikian.

Maka wahai Luqman, seakan-akan aku teringat sebuah kisah

bahwasanya penduduk Dammaj telah selesai memakamkan jenazah di

pekuburan mereka. Ketika mereka pulang datanglah seekor binatang

menggalinya lagi lalu mengambil mayat tadi dan memakannya.” Selesai.

Nah sekarang si Luqman mengulang lagi ucapan ini sekitar tanggal 2

Jumadats Tsaniyyah 1434 H , yang menunjukkan pada kebiasaan Luqman yang

busuk: menggali kasus-kasus lama yang para Salafiyyun telah berhenti

membicarakannya, dan telah sempurna penghancurannya sehingga musnah di

bawah tanah. Ini adalah kebiasaan orang yang sangat pendendam.

Page 50: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

49

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Sesungguhnya Sholih Al Bakriy yang fasiq –yang Luqman dengan

kelembekannya mengatakan: dia orang yang bermasalah juga- telah

memperbesar masalah tadi.

Asy Syaikh Yahya � �4ظ��telah membantah kaidah Al Imam Asy Syafi’iy

� ر���4 tadi dengan bantahan yang ilmiyyah sekali dalam kandungan kitab

beliau yang agung “Syarhul Muntaqo Li Ibnil Jarud”. Dan beberapa imam telah

mendahului beliau dalam membantah kaidah tadi.

Asy Syaikh Yahya � �4ظ�� terkadang –bahkan jarang sekali- jika melihat

kuatnya pengaruh suatu kalimat yang keliru di tengah masyarakat, beliau

melaksanakan ucapan Al Imam Asy Sya’biy � �4ر�� yang berbicara tentang

ro’yu para tabi’in dan yang setelah mereka:

�� . ���� �$��9H.��� ����$��Q4#8�U��،و�$;$��ا/����أ)�.

“Apa yang mereka ceritakan dari para Shohabat Rosululloh, maka

ambillah dia. Dan apa yang mereka ucapkan dalam masalah itu dengan

pendapat mereka, maka kencingilah pendapat mereka itu.” (“Jami’ Bayanil

Ilmi”/Ibnu Abdil Barr/no. (912)/shohih).

Yang demikian itu dikarenakan kebaikan itu adalah dengan atsar bukan

dengan ro’yu. Al Imam Muhammad bin Sirin � ر��� berkata:

�USدا��ا ��� ا $� W(�N8$*�ا )�ون أ*�� ��� ا�.

“Dulu mereka berpandangan bahwasanya mereka itu tetap ada di atas jalan

yang lurus selama mereka ada di atas atsar.”(“Jami’ Bayanil Ilmi”/Ibnu Abdil

Barr/1/hal. 783/shohih).

Al Imam Al Auza'iy -rohimahulloh- berkata:

���: �]U$ر �� ��F وإن ر/Z: ا�4$س، وإ)$ك وآراء ا��%$ل وإن ز�C/�ه �: �$��6ل

"Wajib atasmu untuk mengikuti jejak-jejak para pendahulu (Salaf) walaupun

orang-orang menolakmu. Dan hindarkan dirimu dari pendapat-pendapat para

tokoh walaupun mereka menghiasinya dengan perkataan untuk menipumu."

("Asy Syari'ah"/Al Ajurriy/hal. 67/Darul Kitabil ‘Arobiy/atsar shohih).

Page 51: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

50

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Ungkapan Asy Syaikh Yahya tersebut bukanlah di dalam kitab “Syarhul

Muntaqo Li Ibnil Jarud”, akan tetapi ketika mengulang membahas kaidah tadi

dalam dars beliau.

Asy Syaikh Yahya � �4ظ�� telah rujuk dari ungkapan yang diarahkan pada

kaidah Al Imam Asy Syafi’iy �4ر�� � tadi, akan tetapi si fasiq Sholih Al Bakriy

tetap memperbesar masalah tadi dan pergi ke para ulama untuk merusak

hubungan persaudaraan antar ulama. Asy Syaikh Robi’ � �4�-و telah meminta

agar Asy Syaikh Yahya diam terhadap Sholih Al Bakriy, maka Asy Syaikh Yahya

lama mendiamkan perbuatan Sholih. Manakala Sholih justru bertambah

kurang ajar, terpaksa Asy Syaikh Yahya � �44ظ�� mengeluarkan bantahan

terhadap Sholih Al Bakriy.

Termasuk dari apa yang ditulis oleh Asy Syaikh Yahya � �4ظ�� dalam

bantahan tersebut adalah sebagai berikut:

“Yang kesebelas: termasuk dari keributan yang dibikin oleh orang-orang

yang diteladani oleh Al Bakriy adalah: perbincangan kami dan saudara-saudara

kami seputar kaffaroh untuk orang yang mendatangi istrinya dalam keadaan

lupa, di siang hari Romadhon, tentang hadits Abu Huroiroh riwayat Al Bukhoriy

dan Muslim. Ini adalah nash dari syarh kami terhadap hadits tersebut, dalam

kandungan kitab “Syarhul Muntaqo Li Ibnil Jarud � �4ر��”, dan ini adalah nash

pembahasan tersebut:

Pembahasan yang ketiga: jika kondisi jima’nya itu disengaja, bukan lupa. Jika

dia lupa maka dia tidak diwajibkan kaffaroh. Maka di dalam hadits itu sendiri

bahwasanya orang tadi mendatangi Nabi �44 و��44م�� � ��44� seraya berkata:

“Wahai Rosululloh, saya binasa,” dalam riwayat yang lain: “Saya terbakar. Saya

menggauli istri saya dalam keadaan saya berpuasa.”

Al Hafizh Ibnu Hajar � �4ر�� berkata: “Didalilkan dengan itu bahwasanya

dia waktu itu sengaja, karena kebinasaan dan terbakar itu adalah gaya bahasa

dari kedurhakaan yang menyebabkan kebinasaan dan terbakar. Dan jika itu

telah tetap, maka tidak ada di dalam hadits tadi hujjah terhadap wajibnya

kaffaroh terhadap orang yang lupa. Dan itu terkenal dari ucapan Malik dan

mayoritas ulama. Dan dari Ahmad dan sebagian Malikiyyah: kaffaroh itu wajib

bagi orang yang lupa. Dan mereka berpegang dengan sikap Rosululloh yang

Page 52: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

51

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

tidak meminta penerangan pada orang tadi, sementara tidak meminta

perincian dalam posisi yang masih mengandung kemungkinan perbuatan ini

dan itu diletakkan pada posisi umum dalam pembicaraan, sebagaimana telah

terkenal. Dan jawaban untuk itu adalah: telah jelas kondisi orang tadi

dengan perkataannya “saya binasa” dan “saya terbakar” maka itu

menunjukkan bahwasanya dirinya dulu sengaja dan tahu tentang haromnya

perkara tadi.” (selesai yang diinginkan dari “Fathul Bari” (4/hal. 164) pada

hadits no. (1936)).

Saya –yaitu Asy syaikh Yahya- berkata: Yang saya yakini adalah

bahwasanya kaidah “tidak meminta perincian dalam posisi yang masih

mengandung kemungkinan perbuatan ini dan itu diletakkan pada posisi

pembicaraan” adalah batil karena syariat itu telah sempurna. Alloh ta’ala

berfirman:

���F? �U��6 L���V5م د'&�﴾﴿ا���م أU� L��� د'&U� وأ nا �U� L�Kة[ور�E$3:ا�[،

"Pada hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kalian agama kalian, dan

Aku telah menyempurnakan untuk kalian kenikmatan-Ku dan Aku telah

meridhoi Islam sebagai agama bagi kalian."

Maka kita tidak butuh menambahi ke dalam agama ini perkara yang

tidak Alloh dan Rosul-Nya idzinkan. Alloh ta’ala berfirman:

� �� 'Iذن >� : 9' �ء � �6ا �#� :9 ا�" .]21:ا��Kرى[﴾هللا﴿أم �#� �

“Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu yang mensyariatkan untuk mereka

dari agama ini yang tidak diidzinkan oleh Alloh?”

Nabi و��م ��� � ��� bersabda:

»�C6 �#7 �&6 LU5 � .»و:

“Dan perkara yang Alloh diamkan darinya maka itu adalah pemaafan.”

Alloh ta’ala berfirman:

< ��IkSأ ��ح 7��&R �U��6 "ت U<��Y�﴾﴿و�� �F� �: 9U�اب[� و^�S5:ا[.

Page 53: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

52

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

“Kalian tidak berdosa di dalam perkara yang kalian tidak sengaja keliru di

situ, akan tetapi kalian berdosa dalam perkara yang disengaja oleh hati-hati

kalian.”

Alloh ta’ala berfirman:

h�U� Gو﴿﴾�#��6 Gإ C? 4]م$#*S164:ا[،

“Dan setiap jiwa tidak berbuat kecuali balasannya akan menimpa dirinya

sendiri.”

Dan Nabi و��م ��� � ��� bersabda:

»��U���4�F أو �� �: �#�C?أ �< L@"` �: ���وز �� 96 أ:/� .»إن هللا

“Sesungguhnya Alloh memaafkan untukku dari umatku perkara yang

dibicarakan oleh jiwa-jiwa mereka selama belum mengerjakannya atau

mengucapkannya.”

Diriwayatkan oleh Al Bukhoriy dan Muslim dari hadits Abu Huroiroh.

Dan Nabi ا��0ة وا��0م ��� bersabda:

�ت«�&���6�ل >Wا � .»إ?�

“Hanyalah amalan-amalan itu berdasarkan niat-niat.”

Dan Nabi ا��0ة وا��0م ��� bersabda:

� هللا �� `�&. «#�� �#��F' ��7 .&�=< �9 ذ�8، 9�7 ھ�ت @� >�X���ت وا�إن هللا �h ا�=�&�ف FKإ�0 أ yFK .p��F�5 0�ت إ�&�` Q6 �� هللا �#�� �#��F7 ��:�.، وإن ھ� >#

�� .X�5 هللا �#�� �#��F7 �� هللا �� `�&.، وإن ھ� >##�� �#��F' ��7 .X��< �ة، وإن ھ .ا���)_ �W.5 ����. »وا`"ة

“Sesungguhnya Alloh mencatat kebaikan dan kejelekan, kemudian Dia

menjelaskannya. Maka barangsiapa berkeinginan untuk berbuat suatu

kebaikan tapi dia tidak mengerjakannya, Alloh mencatatnya untuknya satu

kebaikan yang sempurna. Dan jika dia berkeinginan untuk berbuat suatu

kebaikan lalu dia mengerjakannya, Alloh mencatatnya untuknya sepuluh

kebaikan sampa tujuh ratus kebaikan sampai lipatan-lipatan yang banyak.

Page 54: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

53

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Tapi jika dia berkeinginan untuk berbuat suatu kejelekan tapi dia tidak

mengerjakannya, Alloh mencatatnya untuknya satu kebaikan. Dan jika dia

berkeinginan untuk berbuat kejelekan dan dia mengerjakannya, Alloh

mencatatnya satu kebaikan.”

Alloh ta’ala berfirman:

﴾��6 �< 8� �� �: y�� G36:ا`��اء[﴿و[،

“Dan janganlah engkau mengikuti apa yang engkau tak punya ilmu

tentangnya.”

Alloh ta’ala berfirman:

9k< �� و:#&: � ظ#: z م ر>� ا�C�ا � �ا ﴿4Y إ?�Q� ا�=o وأن �D< �D��وا �@ nوا��F��ن﴾ G �� وأن �����ا 0�6 هللا :?�k�5 �< ل ,&' �� �: s� .]33:ا��Sاف[>

“Katakanlah: Hanyalah Robbku mengharomkan kekejian-kekejian yang

nampak dan yang tidak nampak, dan dosa, dan kezholiman pada orang lain

tanpa kebenaran, dan kalian menyekutakan dengan Alloh sesuatu yang Alloh

tidak menurunkan dengan itu hujjah, dan kalian mengatakan atas nama

Alloh perkara yang kalian tidak tahu.”

Dan kaidah ini dinukilkan dari Al Imam Asy Syafi’iy � ر���, dan juga telah

dinukilkan dari beliau ucapan yang menentang kaidah tadi yaitu ucapan beliau:

.»�<$), ا��$ل إذا -�Nق إ���$ ا �5$ل 8�$ھ$ �Uب ا`%$ل و�b6 ��4$ ا ��5 ل«

“Cerita tentang suatu keadaan jika masih terkena kemungkinan-kemungkinan,

dia terliputi baju globalitas yang dengan sebab itu gugurlah pendalilan.”

Kesimpulannya adalah: bahwasanya itu tadi adalah ucapan manusia dan

bukan wahyu dari Dzat Yang Penuh hikmah dan Maha Terpuji. Dan kaidah tadi

tidak punya dalil yang jelas. Al Imam Ash Shon’aniy � ر��� telah berkata dalam

“Al ‘Uddah” (1/hal. 374): “Aku tidak melihat kaidah tadi punya dalil. Dan telah

dinukilkan dari Hanafiyyah bahwasanya mereka tidak berpendapat dengan

kaidah tadi.”

Aku –Asy Syaikh Yahya- katakan: dan puncak yang aku lihat mereka

berdalilkan untuk kaidah tadi adalah kisah Ibnu Ghoilan … bahwasanya beliau

Page 55: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

54

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

ketika masuk Islam beliau dalam keadaan punya sepuluh istri, Rosululloh ��4�

���4 و��4م � memerintahkan beliau untuk memegang empat orang dari sepuluh

istrinya tadi, dan menceraikan yang lainnya. Dan Rosul tidak menanyainya

gambaran akad nikahnya dengan mereka: apakah dia membentuk ikatan nikah

dengan mereka semua bersamaan ataukah secara berurutan satu persatu.

Maka sikap Rosululloh yang tidak meminta penerangan padanya itu

menunjukkan bahwasanya tidak ada bedanya antara apakah akad tadi

bersamaan ataukah tidak bersamaan, dan bahwasanya dia boleh untuk

mencerikan siapapun yang diinginkannya dari mereka.

Al ‘Allamah Asy Syaukaniy � �4ر�� berkata dalam “Irsyadul Fuhul” (229):

“Dan ini di dalamnya perlu diperiksa lagi karena ada kemungkinan bahwasanya

beliau �4 و��4م�� � ��4� mengetahui keadaan nikah Ibnu Ghoilan secara khusus,

maka beliau menjawab berdasarkan pengetahuan beliau.” Selesai yang

dikehendaki.

Saya –Asy Syaikh Yahya- katakan: berdalilkan dengan hadits ini hanyalah

sekedar perkiraan, tidak boleh dalil-dalil yang jelas tadi (tentang dimaafkannya

oleh yang lupa, dan bahwasanya agama telah sempurna) ditentang dengan itu.

Tidak boleh mewajibkan seseorang tanpa dalil syar’iy dan tidak boleh

membebaninya dengannya, maka renungkanlah.

Bacalah jika engkau menginginkan, pembahasan tentang kaidah ini, sumber-

sumber rujukan berikut ini:

1- "Al Bahrul Muhith" (3/hal. 148-154) karya Az Zarkasyiy

2- "Irsyadul Fuhul" (hal. 227) karya Asy Syaukaniy

3- "Al Kaukabul Munir Syarh Mukhtashorit Tahrir" (3/172-174) beliau telah

menyebutkan suatu kaidah yang menentangnya yaitu yang telah kami

sebutkan sebelum itu dari Asy Syafi’iy � ر���.

4- "Mausu’atul Qowa’idil Fiqhiyyah" (3/hal. 228) karya Abul Harits Al

Ghuzaiy

5- "Adhwaul Bayan" karya Asy Syinqithiy (5/100 dan 581) dan (6/516 dan

574).

6- "Ma’alim Ushulil Fiqh" (hal. 425) karya Al Jaizaniy

Page 56: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

55

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Maka jika telah diketahui batilnya kaidah ini , kita kembali kepada

pembahasan inti kita tentang penetapan ulama bahwasanya orang yang lupa

tidak wajib kaffaroh.

An Nawawiy � �4ر�� berkata : "Adapun orang yang mendatangi istrinya

dalam keadaan lupa maka dia tidak batal puasanya dan tidak wajib kafarroh.

Inilah yang benar dari madzhab kami, dan dengan itu mayorita ulama berkata.

Dan dalil kami adalah bahwasanya hadits itu shohih bahwasanya orang yang

makan tapi lupa maka dia tidak batal puasanya. Dan jima’ adalah semakna

dengan lupa.

Adapun hadits-hadits yang datang tentang kaffaroh jima’ maka itu

hanyalah bagi orang yang sengaja. Oleh karena itulah berkata dalam sebagian

riwayat : "Saya binasa" dan dalam riwayat lain "Saya terbakar". Dan ini tidak

terjadi kecuali pada orang yang sengaja karena orang yang lupa itu tidak

berdosa, dengan kesepakatan ulama."

(selesai dari "Syarh Shohih Muslim"/7/hal. 233).

Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah � �4ر�� berkata: "Tentang orang yang

menggauli istrinya dalam keadaan lupa puasanya ada tiga pendapat dalam

madzhab Ahmad dan yang lainnya: yang pertama: dia tidak wajib membayar

puasa dan tidak wajib kaffaroh. Dan ini adalah pendapat Asy Syafi’iy, Abu

Hanifah dan mayoritas ulama.

Yang kedua: dia wajib membayar puasa tanpa kaffaroh, dan ini pendapat

Malik.

Yang ketiga: dia wajib dua perkara tadi. Dan ini terkenal dari Ahmad.

Pendapat yang pertama kebih kuat sebagaimana dijelaskan pada tempat

pembahasannya, karena telah tetap dengan dalil Al Kitab dan As Sunnah

bahwasanya barangsiapa melakukan perbuatan yang terlarang karena tidak

sengaja berbuat keliru atau lupa, Alloh tidak menghukumnya dengan itu. Dan

ketika itu dia seperti orang yang tidak mengerjakan perbuatan itu, sehingga dia

tidak terkena dosa. Dan barangsiapa tidak berdosa, dia tidak durhaka. Dan

orang semisal ini tidaklah batal ibadahnya."

Selesai dengan peringkasan dari ”Majmu’ul Fatawa" (25/hal. 226).

Dan dengan ini Ibnu Daqiq Al ‘Id dan Ash Shon’aniy berpendapat. Bacalah "Al

‘Uddah Hasyiyatu Ihkamil Ahkam" (3/hal. 348).

Page 57: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

56

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Dan telah datang nash dalam masalah ini yang mendukung ucapan

jumhur: diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (8/no. 3521/Ihsan), dan Ibnu

Khuzaimah dalam "Shohih" beliau (no. 1990), dan Ad Daroquthniy dalam

"Sunan" (2/hal. 178) dari jalur Muhammad Marzuq Al Bahiliy dari Muhammad

bin Abdillah Al Anshoriy, dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu

Huroiroh, dan diriwayatkan oleh Al Hakim (1/hal. 430) dan Al Baihaqiy dalam

"Al Kubro" (4/hal. 229), dari jalur Muhammad bin Idris Abu Hatim Al Imam, dari

Muhammad bin Abdillah Al Anshoriy, dari Muhammad bin Amr, dari Abu

Salamah, dari Abu Huroiroh bahwasanya Nabi و��م ��� � ���:

�رة«C Gو ��ء �6�HY V7 ��5��ن ?H:ر ر�#? �7 k7اھـ. »:9 أ

"Barangsiapa berbuka puasa di siang hari Romadhon dalam keadaan lupa,

maka dia tidak wajib membayar puasa dan tidak wajib kaffaroh."

Sanadnya hasan, poros edar sanadnya ada pada Muhammad bin Abdillah Al

Anshoriy sebagaimana yang engkau lihat.

Al Imam Al Baihaqiy telah menetapkan itu dengan berkata: "Menyendiri

dengan hadits ini Muhammad bin Abdillah Al Anshoriy, dari Muhammad bin

Amr, dari Abu Salamah,mereka semua tsiqot." Selesai dari "Al Kubro" (4/hal.

229).

Dan Az Zaila’iy menukilkan itu dari beliau dalam "Nashbur Royah" (2/hal.

445-446) dan dishohihkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam "Bulughul Marom"

dan Al Majd Ibnu Taimiyyah dalam "Al Muntaqo" (4/206), dan mereka

menyebutkan untuk hadits ini satu pendukung dari riwayat Abu Sa’id Al

Khudriy diriwayatkan oleh Ad Daroquthniy (2/178), beliau berkata: haddatsani

Muhammad bin Abi Bakr: haddatsana Hasyim ibnul Qosim Al Harroniy:

haddatsana Muhammad bin Salamah: ‘anil Fazariy: ‘an ‘Athiyyah: ‘an Abi Sa’id

Al Khudriy �� � �� ��� و��م yang berkata: Rosululloh ر � ��� bersabda:

�ء �6��، إن هللا أط��F و�5�ه«HY V7 ��5��ن ?H:ر »:9 أ�7 4 �#

“Barangsiapa makan di bulan Romadhon dalam keadaan lupa maka dia

tidak wajib qodho, karena sesungguhnya Alloh memberinya makan dan

minum.”

Al Fazariy adalah Muhammad bin Ubaidillah Al ‘Arzamiy, matruk. Dan

‘Athiyyah lemah.”

Aku –asy Syaikh Yahya- berkata: Al ‘Arzamiy tidak pantas dalam jajaran

pendukung. Maka perkataan Al Hafizh di “Fath” dan diikuti oleh Asy Syaukaniy

Page 58: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

57

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

bahwasanya: “Sanadnya lemah tapi dia bisa untuk mutaba’ah,” ini menurutku

tidak benar, karena rowi yang matruk tidak boleh untuk pendukung.

Kemudian Asy Syaukaniy berkata: “Maka derajat paling rendah dari

hadits ini dengan tambahan ini menjadi hasan sehingga pantas untuk sebagai

hujjah. Dan telah dipakai sebagai hujjah di banyak masalah rowi yang lebih

rendah kekuatannya daripada dia. Dan didukung juga bahwasanya sekelompok

Shohabat telah berfatwa dengan kandungan hadits tadi tanpa ada yang

menyelisihi, sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm dan yang

lainnya, di antara para Shohabat tadi adalah: Ali, Zaid bin Tsabit, Abu Huroiroh,

dan Ibnu Umar م��44 � �44� Kemudian dia itu sesuai dengan firman Alloh .ر

ta’ala:

﴾�U<��Y L�� ��< �)Sاb' 9U��6ة[﴿و� .]225:ا�

“Akan tetapi Alloh menghukum kalian disebabkan apa yang dikerjakan oleh

hati-hati kalian"

Lupa itu bukan termasuk dari apa yang dikerjakan oleh hati, dan

mayoritas ulama telah berpendapat ini dan berkata: “Barangsiapa makan

dalam keadaan lupa, puasanya tidak rusak, dia tidak wajib membayar puasa

dan tidak wajib kaffaroh." Selesai dari "Nailul Author" (4/hal. 206).

Abu Abdirrohman –Asy Syaikh Yahya- berkata: Adapun hadits Abu

Huroiroh dari jalur Al Anshoriy maka dia adalah hadits hasan sebagaimana

telah lewat. Andaikata bukan karena Al Bukhoriy dan Muslim meninggalkan

tambahan ini sehingga ada suatu pengaruh di dalam hati.

Al Anshoriy ini adalah Muhammad bin Abdillah ibnul Mutsanna bin

Abdillah bin Anas bin Malik. Ibnu Ma’in berkata tentang dia: “Tsiqoh”, Abu

Hatim berkata: “Shoduq”, dan di tempat lain berkata: “Aku tidak melihat dari

para imam kecuali Ahmad bin Hanbal, Sulaiman bin Dawud Al Hasyimiy, dan

Muhammad bin abdillah Al Anshoriy.” Maka diketahui dari biografinya

bahwasanya dia itu tsiqoh imam.

Muhammad bin Amr bin Alqomah bin Waqqosh adalah shoduq.

Abu Salamah bin Abdirrohman bin ‘Auf adalah imam.

Dan lafazh hadits ini umum mencakup setiap orang yang berbuka puasa

dalam keadaan lupa, dengan sebab jima’ atau yang lainnya. Dan bahwasanya

dia tidak wajib membayar puasa dan tidak wajib kaffaroh. Dan itu sesuai

dengan firman Alloh ta’ala:

Page 59: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

58

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

﴾�U<��Y ت" �F� �: 9U�و �< ��IkSأ ��ح 7��&R �U��6 ،]5:ا�S^اب[﴿و��

“Kalian tidak berdosa di dalam perkara yang kalian tidak sengaja

melakukannya, akan tetapi dosa itu adalah apa yang disengaja oleh hati-

hati kalian, dan Alloh itu senantiasa Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang.”

Dan firman-Nya ta’ala:

﴾�?IkSأو أ �� إن ?��&?)Sاb� G � .]286:ا���6ة[﴿ر>&

"Wahai Robb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau

tidak sengaja keliru."

Dan datang dalam Shohih Muslim no. (127) dari hadits Abu Huroiroh

bahwasanya Nabi و��م ��� � ��� berdoa pada Robbnya seraya berkata:

»�?IkSأو أ �� إن ?��&?)Sاb� G � ر>&

"Wahai Robb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau

tidak sengaja keliru."

Maka Alloh ‘Azza Wajalla menjawab:

L�F7 "Y«.

"Aku telah mengerjakannya."

Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad beliau (2/308/540) dan Ibnu Hibban

(8/no. 3222) dari beberapa jalur dari Ja’far bin Burqon: dari Yazid ibnul

Ashomm: dari Abu Huroiroh �44� � �44� ���44 و��44م bahwasanya Nabi ر � ��44�

bersabda:

» 9uU�و �C�ا �U��6 0QSأ �: 0uQS9 أuU�و Iuk_�ا �U�u�6 0uQSأ �u:و @�uU�أu�6 0uQS��U ا�"�F�ا �U��6«

“Aku tidak mengkhawatirkan terhadap kalian kemiskinan, akan tetapi aku

mengkhawatirkan terhadap kalian berlomba-lomba memperbanyak

duniawi. Dan aku tidak mengkhawatirkan terhadap kalian kesalahan yang

tidak disengaja, akan tetapi aku mengkhawatirkan terhadap kalian

kesengajaan.”

Dan sanad hadits ini shohih.

Ja’far bin Burqon adalah Abu Abdillah Al Kilabiy itu tsiqoh dalam

riwayatnya terhadap selain Az Zuhriy. Adapun riwayatnya terhadap Az Zuhriy

itu goncang. Dinashkan tentang itu oleh Ibnu Numair. Dan riwayat beliau

Page 60: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

59

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

terhadap Az Zuhriy dilemahkan oleh sekelompok ulama, sebagaimana dalam

biografi beliau di “Tahdzib” dan yang lainnya.

Yazid ibnul Ashomm adalah Ibnu Ukhti Maimunah bintil Harits Ummil

Mukminin. Dikatakan bahwasanya beliau melihat Rosululloh, tapi berita itu

tidak tetap. Beliau itu tsiqoh. Demikianlah dikatakan di “Taqrib”, dan memang

seperti yang dikatakan.

Dan telah tetap dari hadits Ibnu Abbas bahwasanya Nabi �4 و��4م�� � ���

bersabda:

ھ�ا �6��«U��وز �� 96 أ:�� ا�_Ik ا�&���ن و:� ا5/� .»إن هللا

“Sesungguhnya Alloh memaafkan untukku dari umatku kekeliruan yang

tidak disengaja, lupa dan perkara yang mereka dipaksa atasnya.”

Al Imam Ibnu Rojab memaparkan jalur-jalur hadits ini dalam kitab beliau

“Jami’ul Ulum Wal Hikam” hadits (39), dan bahwasanya setiap jalur tidak

kosong dari penyakit. Dan dengan gabungan jalur-jalur tadi pantas untuk

berhujjah, terutama karena dia itu punya pendukung yang sebagiannya telah

kami sebutkan:

Di antaranya adalah hadits Abu Huroiroh sebelumnya.

Dan di antaranya adalah hadits Abu Huroiroh diriwayatkan Muslim (127)

bahwasanya Nabi و��م ��� � ��� ketika berdoa pada Robbnya seraya berkata:

»�?IkSأو أ �� إن ?��&?)Sاb� G � ر>&

"Wahai Robb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau

tidak sengaja keliru."

Maka Alloh ‘Azza Wajalla menjawab:

L�F7 "Y«.

"Aku telah mengerjakannya."

Dan itu mencocoki firman Alloh ل ز و:

��ن﴾' n�< 9X�k: ���Yه و .]106:ا���4[﴿إG :9 أ

“Kecuali orang yang dipaksa dalam keadaan hatinya tenang dengan

keimanan.”

Dan Al Imam Al Bukhoriy meriwayatkan dalam “Shohih” beliau no.

(1933) dan Muslim (1155) dari hadits Abu Huroiroh �4� � �4� bahwasanya ر

Nabi و��م ��� � ��� bersabda:

Page 61: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

60

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

7\?�� أط��F هللا و�5�ه:9 ?�� وھ« �:�J ���I7 �p4 أو � ب �7�J �«.

“Barangsiapa lupa dalam keadaan dia puasa lalu dia makan atau

minummaka hendaknya dia menyempurnakan puasanya, karena

sesungguhnya Alloh memberinya makan dan minum.”

An Nawawiy � �44ر�� berkata dalam “Syarh Muslim” (8/184): “Di

dalamnya ada dalil untuk madzhab mayoritas ulama bahwasanya orang puasa

jika makan atau menggauli istrinya dalam keadaan lupa maka dia tidak perlu

berbuka (membatalkan puasa).”

Al Khoththobiy � �44ر�� berkata: “Hampir semua ulama berpendapat

tentang gugurnya pembayaran puasa dan kaffaroh dari orang yang lupa,

kecuali Malik dan Robi’ah.” Selesai yang diinginkan dari “Ma’alimus Sunan”

(2/104).

At Tirmidziy dalam “Jami’” beliau setelah hadits no. (721) berkata: “Dan

amalan muslimin adalah berdasarkan hadits ini menurut kebanyakan ulama.”

Ibnul Arobiy berkata: “Seluruh ulama negri-negri berpegang dengan

hadits ini, yaitu: bahwasanya orang yang lupa itu tidak diwajibkan apa-apa

terhadapnya.” Selesai dari “Al ‘Uddah Hasyiyatu Ash Shon’aniy ‘Ala Ihkamil

Ahkam Li Ibnu Daqiq Al ‘Id" (2/339).

Barangkali sebagian orang yang berpendapat tentang wajibnya kaffaroh

bergaya pintar sehingga berkata: “Yang dimaksudkan adalah puasa sunnah.”

Dan ini batil dari beberapa segi:

Yang pertama: ibadah sunnah itu tidak harus dibayar.

Yang kedua: bahwasanyaibadah sunnah itu tidak harus kaffaroh di dalamnya

tanpa ada keraguan pada seorangpun. Maka penyebutan yang demikian itu

tiada faidahnya.

Yang ketiga: telah terdahulu nash-nash bahwasanya barangsiapa berbuka di

siang hari Romadhon dalam keadaan lupa maka dia tidak wajib membayar

puasa dan tidak wajib kaffaroh."

Asy Syaukaniy � �4ر�� berkata: “Sebagian dari mereka mengemukakan

udzur bahwasanya itu dibawa kepada puasa sunnah, dan itu adalah udzur yang

rusak, dan pemaknaan yang tidak benar, ditolak oleh isi hadits bab ini yang

terang-terangan menyebutkan pembayaran puasa." Selesai dari "Nailul

Author" (4/207).

Page 62: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

61

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Kesimpulannya: bahwasanya orang yang berbuka dalam keadaan lupa,

dengan jima’ atau yang lainnya dari pembatal puasa, di siang hari Romadhon,

dia tidak wajib kaffaroh, berdasarkan dalil-dalil dan ucapan ulama yang telah

kami jelaskan terdahulu. Dan telah kami jabarkan ucapan dalam masalah itu

karena ada perselisihan di dalamnya, dan karena perkara itu penting."

Selesai (selesai dari ucapan beliau di kitab “Syarhul Muntaqo Li Ibnil Jarud”).

Al Bakriy pergi berpindah-pindah dari satu ulama ke ulama yang lain

dengan makar dan tipu daya serta dendam terpendam yang dia rencanakan,

dalam keadaan aku tidak menyadarinya. Dan jika orang-orang bertanya

padaku tentangnya, aku bangkit membelanya. Dan dulu keadaan diriku

bersamanya adalah seperti dikatakan:

�f�g�$� �5�$6 �$ءك �$ ).�ي* رب �� -���ا ��)6$ و�� -�ىأ

“Ketahuilah, bisa jadi orang yang engkau panggil sebagai sahabat, andaikata

engkau melihat ucapannya ketika tidak bersamamu niscaya apa yang dia

kerjakan akan membikinmu sedih.”

Dan Al Bakriy berkata:

،)د��*$ *I�54 �� أ�I ا���� و�#�ه ا���3ري(

"Biarkan kami menyelesaikan Abul Hasan dulu, dan setelahnya adalah Al

Hajuriy."

Yang bersaksi tentang ucapan itu adalah para dai Ahlussunnah yang

mulia: Abdul Hadi Al Mathoriy, Ahmad bin Mushlih Al Mathoriy, Hamud Al

Wailiy pemilik studio Al Yaqzhoh, dan Mushthofa Mabrom.

Dan aku demi Alloh tidak peduli dengan igauan itu, akan tetapi kami

menyebutkannya agar orang-orang mengetahui pengkhianatan orang ini saja.

Bapak kita Al Allamah An Nashihul Amin Robi’ bin Hadi � �4ظ�� telah

mengirimkan surat pada kami yang maknanya: beliau ingin agar aku rujuk dari

tidak berpendapat dengan kaidah tadi. Maka aku rujuk dari ucapanku tentang

batilnya kaidah tadi, dalam rangka mendahulukan pemahaman beliau di atas

pemahamanku, dan percaya pada nasihat beliau, ilmu dan kecintaan beliau

untuk dakwah Salafiyyah, dan semangat beliau dalam menjaga dakwah ini.

Semoga Alloh membalas beliau dengan kebaikan.

Dan telah tetap dari Ibnu Mas’ud �� � �� :secara mauqufر

2��; ��/ $��� �$ رآه ا����ن ��4$ /�� ��4 هللا ��� و�$ رآه ا����ن ;

Page 63: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

62

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

“Apa yang dipandang muslimun baik, maka dia itu di sisi Alloh juga baik. Dan

apa yang dipandang muslimun buruk, maka dia itu di sisi Alloh juga buruk.”

Dan maknanya adalah muslimun yang sempurna yang tidak memandang

kebid’ahan itu baik. Ini diucapkan oleh Syaikh kami � ر���.

Dan para ulama sunnah � ظ�4م�� yang dahulu dan yang sekarang adalah

penduduk bumi yang terbaik, paling berbakti, paling taqwa, paling pintar,

paling bersih. Ini kitab-kitabku dan kaset-kasetku. Perkara yang di situ aku

menyelisihi Kitabulloh dan Sunnah Rosul-Nya ��44�44 و��44م��� � atas dasar

pemahaman Salafush Sholih م��� maka aku rujuk dari penyelisihan itu ر�وان �

di waktu hidupku dan setelah matiku.

Berikut ini adalah surat yang aku tulis kepada kedua bapak penasihat:

Asy Syaikh Al ‘Allamah Robi’ bin Hadi dan Asy Syaikh Al ‘Allamah Ahmad An

Najmiy. Aku menyebutkannya dalam bab ini:

Kepada bapak yang agung yang diberkahi Asy Syaikh Al ‘Allamah Robi’ bin Hadi,

semoga Alloh menjaga Anda.

.ا��hم ���<� ور�, و�<$-�

:أ�$ �#�

Maka wahai Syaikh, semoga Alloh menjaga Anda. Sungguh Al Bakriy

semakin bertambah lancang terhadap Ahlussunnah, terhadap dakwah mereka

dan markiz-markiz mereka dengan kedustaan, kengawuran, cercaan yang jahat

kepada para masyayikh yang Ahlussunnah yang lain, dengan perkara-perkara

yang saya kira tidak dilakukan oleh Ba Syumail dan semisalnya terhadap

Madinah, sampai bahkan Bakriy menggambarkan para dai sunnah yang keluar

dakwah ilalloh dan mengajari manusia dia gambarkan sebagai Jama’ah Tabligh,

sampai bahkan dirinya memancangkan untuk dirinya sendiri dakwah terpisah

yang dia berjalan di atasnya, dan bahwasanya seluruh Ahlussunnah di Yaman

berjatuhan di jalan karena mereka tidak di atas ilmu ataupun pemahaman

terhadap manhaj kecuali dirinya. Dulu si Bakriy setelah wafatnya Asy Syaikh

mendorong para pelajar asing untuk pergi dari Dammaj sebelum ر���44 �

mereka dituduh sebagai hizbiyyun, karena ma’had Dammaj dikuasai oleh

hizbiyyun. Sejumlah saksi dari pelajar asing bersaksi atas ucapan si Bakriy ini.

Dan setelah itu si Bakriy menasihati orang-orang Yafi’ yang ada di markiz

ini agar mereka keluar semua walaupun harus pergi menjual bawang atau

Page 64: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

63

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

membuka warung-warung makan. Maka orang-orang Yafi’ membenci si Bakriy

karena nasihat khianat tadi, dan karena kejahatannya yang lain.

Maka wahai Syaikh, demi Alloh, si Bakriy tidak peduli dengan nasihat

Anda ataupun juga nasihat para ulama yang lain. Dia telah dinasihati oleh Asy

Syaikh Muhammad bin AbdulWahhab � �4ظ�� tapi dia malah berkata: “Asy

Syaikh Muhammad punya kesalahan-kesalahan manhajiy, tashowwuf, dan

mensucikan tempat-tempat tertentu.”

Demikianlah kebiasaan si Bakriy. Dia dulu berkata tentang Syaikh kami

Beliau bersembunyi dari hizbiyyin tapi beliau memelihara hizbiyyun“ : ر���4 �

di ma’had beliau.”

Dan seluruh Ahlussunnah tahu bahwasanya Alloh tidaklah

menyelamatkan Sholih Al Bakriy ataupun Salafiyyun dari Yaman yang lain

kecuali dengan kerja keras Syaikh kami � �4ر�� , dan setelah itu dia justru

menentang manhaj Syaikh kami � �4ر�� sehingga jadilah kondisi dia seperti

dikatakan:

�K *�E$� :*�� 2( أ*C M.�, و;$ل ا���� ��B�� �%و;$ل ا��

“Si bintang kecil reduh itu berkata pada matahari: “Engkau tersamarkan,” dan

malam berkata pada subuh: “Warnamu terhalangi.”

Maka wahai Syaikh, demi Alloh andaikata bukan karena memuliakan

Anda dan mengambil perintah Anda, kami tidak akan diam terhadap si fajir ini.

Dan saya berpandangan tidak bolehnya mendiamkan dirinya karena dia telah

mempermainkan akal-akal orang awam dan sebagian pelajar baru, sehingga

dia menghalangi mereka dengan seluruh Ahlussunnah dan markiz-markiz

mereka dan dari mengambil faidah dari ceramah-ceramah mereka. Sungguh

dia telah mendorong sebagian orang yang terpedaya dengannya untuk

menghalangi para pelajar di markiz Dammaj dari ceramah di suatu desa di Yafi’

dan untuk mengusir orang yang keluar berdakwah ke tempat mereka. Orang-

orang tidak peduli pada gapaian tangan-tangan dan pemberontakan tadi.

Jika Anda berpandangan bahwasanya si Bakriy berhenti dari fitnahnya

dan beradab kepada para masyayikh, dan berjalan bersama saudara-

saudaranya serta bertobat pada Alloh dari kengawurannya dan bencananya

terhadap Ahlussunnah di Yaman (maka itu yang kami inginkan), jika tidak,

maka sungguh kami menilai bahwasanya penjelasan tentang kejahatan dan

Page 65: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

64

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

fitnah dirinya dalah wajib. Dulu Abul Hasan bisa mengambil sekelompok

penuntut ilmu disebabkan karena dia didiamkan beberapa waktu sehingga

perusak akal-akal mereka. Dan Bakriy sekarang sekalipun dibenci di kalangan

seluruh Ahlussunnah, hanya saja dia berupaya seperti upaya tadi.

Inilah yang saya ingin jelaskan kepada paduka yang mulia, karena kami

menganggap Anda adalah bapak bagi kami dan bagi dakwah ini. Dan kami,

kaset-kaset kami, dan kitab-kitab kami menaati pengarahan Anda yang

diberkahi dalam bentuk nasihat, penghapusan, pemajuan dan pengakhiran.

Adapun Bakriy maka saya menjadikan Alloh sebagai saksi dan juga saya

menjadikan Anda sebagai saksi bahwasanya Bakriy itu pengkhianat penipu

terhadap para tokoh dakwah ini dan para dainya di Yaman, di bawah tabir

kecemburuan dan dakwaan-dakwaan dusta.

Ditulis oleh anak Anda:

Yahya bin Ali Al Hajuriy

18 Romadhon 1423 H

Di Darul Hadits Dammaj semoga Alloh menjaganya dan merohmati

pendirinya.

Saya telah mengirimkan satu salinan juga kepada sang bapak Asy Syaikh

Ahmad An Najmiy � ظ��� dengan nama beliau.

(selesai penukilan dari risalah “Ar Rodd ‘Alal Bakriy”/hal. 13-26/karya

Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuriy � �4ظ��/ditulis di hari-hari di bulan Syawwal

1423 H).

Dengan segala pujian bagi Alloh fitnah Sholih Al Bakriy setelah dihantami

oleh para Salafiyyun menjadi padam, mereka memboikotnya, dan mereka

menguburkan kasus yang telah paripurna itu. Tiada yang tersisa bagi Luqman

dan semisalnya kecuali mencurahkan kerja keras untuk menghidupkan kasus

yang telah menjadi bangkai lapuk itu. Dan para ahli batil itu tidak punya hujjah

untuk memukul Ahlussunnah, sehingga mereka mengantung pada segala

sesuatu yang mereka pandang pantas untuk memukul padahal gantungan itu

tadi sudah rusak. Seakan-akan mereka dalam mengikuti langkah-langkah setan

tadi terpaksa menempuh segala macam cara –sekalipun harom- untuk

mencapai tujuan rusak mereka- memukul dakwah salafiyyah.

Page 66: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

65

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Al Imam Ibnul Qoyyim � �4ر�� berkata: “Karena sesungguhnya orang

yang terpaksa itu akan bergantung dengan segala sarana sekalipun di

dalamnya ada perkara yang dibenci.” (“Ighotsatul Lahfan”/hal. 204).

Bagaimana dia mengejek orang yang sudah bertobat dengan perkara dia

telah tobat darinya? Al Imam Abul Walid Al Bajiy � �4ر�� berkata: “Orang yang

sudah tobat dari maksiat, jika dia telah tobat dan baik tobatnya, maka tidak

pantas untuk dirinya dicela dari perkara tadi.” (“Al Muntaqo Syarhul

Muwaththo”/4/hal. 277).

Ibnu Baththol � �4ر�� berkata: Al Muhallab dan yang lainnya berkata:

“sabda: “Maka Adam mengalahkan hujjah Musa.” Yaitu: Adam mengalahkan

Musa dengan argumentasi. Al Laits bin Sa’d berkata: "Hanyalah berhujjah

dengan kisah ini adalah benar untuk Adam terhadap Musa dikarenakan Alloh

telah mengampuni kesalahan Adam dan menerima tobatnya. Maka Musa tidak

berhak untuk mengejek beliau dengan kesalahan yang telah Alloh ampuni

untuk beliau. Oleh karena itulah Adam berkata padanya: "Engkau Musa yang

diberi Alloh Tauroh, dan di dalamnya ada ilmu segala sesuatu. Maka apakah

engkau dapatkan di dalamnya bahwasanya Alloh telah menakdirkan

terhadapku maksiat tadi dan menakdirkan terhadapku tobat darinya. Dan

gugurlah dengan itu celaan dariku. Apakah engkau mencelaku sementara Alloh

tidak mencelaku?" ("Syarh Ibni Baththol ‘Ala Shohihil Bukhoriy"/5/hal. 488).

Dan Ibnu Hajar � �4ر�� berkata: “Al Qurthubiy berkata: “Hanyalah beliau

mengalahkan Musa dengan hujjah karena Musa telah mengetahui dari Tauroh

bahwasanya Alloh telah menerima tobat beliau. Maka jadilah celaan Musa

terhadap Adam atas dosa tadi menjadi suatu jenis kekasaran, sebagaimana

dikatakan: "Penyebutan kekasaran setelah terjadinya kejernihan adalah

kekasaran juga, karena bekas penyelisihan itu hilang setelah adanya pemaafan

sampai seakan-akan tidak pernah terjadi. Maka celaan dari orang yang

mencela itu tidak mendapatkan tempat." Selesai. Dan itu adalah kesimpulan

dari jawaban Al Maziriy dan yang lainnya dari kalangan ahli tahqiq, dan itulah

yang menjadi patokan." ("Fathul Bari"/11/hal. 510).

Maka kami mohon kepada Alloh agar memperlakukan Luqman Ba

Abduh, Abdulloh Al Bukhoriy, Arofat Al Bushiriy, dan yang semisal dengan

mereka dengan perlakuan yang mereka berhak mendapatkannya.

Page 67: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

66

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Dan risalah ini tersebar dengan bahasa Arob dan Indonesia, dan doa ini –

doa orang-orang yang terzholimi- insya Alloh diaminkan oleh banyak pembaca.

Dan tidak ada tabir antara doa orang-orang yang terzholimi dengan Robbul

alamin.

Dari Nafi’:

�#4�$4� $jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj�4� هللا IjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjJلر$jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj; :4��/4$د?��jjB-�/�#.6$ل�$������#���$?�B��� ر���#�:»�uuHC����#?� :&�"أ�����5QF:�'

���F�����uuu����#�Sرةأ�FF���&�#?\C�#����Fا�6را�Gوھ�� �F�G�&������ذوااb�V#��� �\?��'n�` 7�/�7���#=HC�#����#�FرF���&:�#�و*�kا�4#�)��$إ�?$���Q5وإ�?$�<#�j,/6$ل:;$ل.»�ھ�Fر

:.6&"ا��#�&8:=�q6I&:b��ا�U�: =�q6أ�U�q6أ�:).�%�C2032($�9��5يأ(/���.(

Dari Ibnu Umar "4��� � �4� ���4 و��4م yang berkata: Rosululloh ر � ��4� pernah

naik mimbar, lalu beliau berseru dengan suara keras seraya bersabda: “Wahai

orang-orang yang telah masuk Islam dengan lidahnya yang imannya itu

belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian menyakiti orang-orang

Islam,janganlah kalian mencerca aib mereka, dan janganlah kalian mencari-

cari aib mereka. Karena sesungguhnya barangsiapa mencari-cari aib

saudaranya muslim, maka Alloh akan mencari-cari aibnya. Sesungguhnya

barangsiapa yang Alloh cari aibnya, maka Dia akan membuka aib-aibnya

meskipun ia berada di bagian dalam rumahnya…”Nafi’ berkata: “Ibnu Umar

pada suatu hari pernah memandang ke Baitulloh atau Ka’bah lalu beliau

berkata: “Alangkah agungnya engkau, dan alangkah agungnya kehormatanmu.

Tapi seorang mukmin itu lebih agung kehormatannya daripada dirimu.” (HR. At

Tirmidziy (2032)/shohih).

Al ‘Allamah Al Mubarokfuriy � �444ر�� berkata: “janganlah kalian

mencerca aib mereka” yaitu mencerca dan membongkar aib mereka terhadap

dosa yang telah lalu, sama saja telah diketahui tobatnya ataukah belum.

Adapun mencerca aib ketika sedang berlangsung atau sudah lama tapi belum

nampak tobat dari itu, maka wajib dilakukan bagi orang yang mampu

melakukannya.” (“Tuhfatul Ahwadzi”/11/hal. 206).

Asy Syaikh Yahya telah tobat dari ungkapan yang buruk tersebut

terhadap kaidah ilmiyyah Al Imam Asy Syafi’iy � �4ر�� tersebut. Bahkan beliau

Page 68: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

67

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

rujuk dari menyalahkan kaidah ilmiyyah Al Imam Asy Syafi’iy � �4ر�� tersebut,

padahal mayoritas ulama juga menyelisihi kaidah tadi dalam kasus tadi.

Dan Al Imam Ibnu Muflih � �4ر�� berkata: “Dan di antara hak muslim

terhadap muslim yang lain adalah: menutupi kekurangannya, mengampuni

ketergelincirannya, menyayangi anak kecil, membebaskan keterpelesetannya,

menerima udzurnya, membantah orang yang mengghibahinya, melestarikan

nasihat untuknya, menjaga kecintaannya, memelihara tanggungannya,

memenuhi undangannya, menerima hadiahnya, membalaskan hadiahnya,

mensyukuri pemberiannya, memperbagus pertolongan untuknya, menunaikan

keperluannya, mensyafaati permintaannya, mendoakan bersinnya,

mengembalikan barangnya yang hilang, loyal padanya, tidak memusuhinya,

menolongnya terhadap orang yang menzholiminya, menahannya dari berbuat

zholim, terhadap yang lain, tidak menyerahkannya pada musuhnya, tidak

menelantarkannya saat butuh pertolongan, menyukai untuknya perkara yang

dicintai untuk dirinya sendiri, membenci untuknya perkara yang dibenci untuk

dirinya sendiri. Ini disebutkan dalam kitab “Ar Ri’ayah.” (“Al Adabusy

Syar’iyyah”/hal. 188/cet. Ar Risalah).

Ini semua cukup dengan seidzin Alloh untuk mematahkan rantau para

penjahat pewaris Haddadiyyah:Luqman Ba Abduh, Abdulloh Al Bukhoriy,

Arofat Al Bushiriy, dan yang semisal dengan mereka, dan penjelasan atas

kebodohan mereka dan rusaknya manhaj mereka. Dan terus-menerusnya

mereka dalam menggunakan syubuhat para pendahulu mereka dari kalangan

Haddadiyyah menambah kejelasan pada kita bahwasanya Mar’iyyun memang

pewaris Haddadiyyah.

Risalah ini sudah cukup panjang. Sisa-sisa syubuhat insya Alloh akan

dibahas pada risalah yang lain sesuai dengan keadaan, insya Alloh.

Dan ketahuilah bahwasanya syubuhat ahli batil tidak habis-habis, karena

para setan saling bantu dalam memberikan ide. Alloh ta'ala berfirman:

Q�� �U?��ھ� إ�F� وإن أطد���/�� �#p��ن إ�0 أو�� �ط�9 ���� Q�م[�ن وإن ا�F?W121/ا[

"Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menurunkan wahyu kepada

para wali mereka untuk mendebat kalian. dan jika kalian menaati mereka

sungguh kalian itu benar-benar orang yang musyrik." (QS Al An'am 121)

Page 69: Abu FairuzAbdurrohman bin SoekojoAlIndonesiy Al Jawiy · PDF fileburuk yang tidak dibicarakan oleh anak-anak dan bocah tauhid serta bayi- ... (mengosongkan dari Alloh nama atau shifat

68

ww

w.

as

hh

ab

ul

ha

di

ts

.w

or

dp

re

ss

.c

om

Maka jika Anda semua telah tahu bahwasanya mereka adalah para

pembawa syubuhat, dan Alloh telah membongkar untuk Anda semua sebagian

dari kebatilan sybuhat tadi, maka cukuplah itu sebagai dalil tentang wajibnya

untuk menjauhi mereka, dan jangan mencondongkan pendengaran untuk

menyimak ucapan-ucapan mereka.

Al Imam Ibnu Baththoh � �4ر�� berkata: “Maka demi Alloh wahai kaum

Muslimin, jangan sampai baik sangka salah seorang dari kalian terhadap dirinya

sendiri dan terhadap keshohihan madzhabnya yang diketahuinya membawa

dirinya untuk melakukan taruhan dengan agamanya, dengan duduk-duduk

dengan para pengekor hawa nafsu, lalu berkata: “Aku akan masuk kepadanya

untuk melakukan diskusi dengannya, atau akan kukeluarkan darinya

madzhabnya.” Karena sesungguhnya ahli hawa itu lebih besar fitnahnya

daripada dajjal. Ucapan mereka lebih lengket daripada kurap, dan lebih

membakar hati daripada gejolak api. Sungguh aku telah melihat sekelompok

orang yang dulunya melaknati ahli hawa, mencaci mereka. Lalu mereka duduk-

duduk dengan mereka untuk mengingkari mereka dan membantah mereka.

Terus-menerus berlangsung ramah-tamah di antara mereka, makar

tersembunyi, dan halusnya kekufuran tersamarkan hingga akhirnya orang-

orang tadi masuk ke madzhab ahli hawa tadi.” (“Al Ibanatul Kubro”/di bawah

no. (480)/cet. Darul Kutub wal Watsaiqil Qoumiyyah).

.وهللا -#$�� أ���، وا��� رب ا�#$���

Dammaj, 17 Jumadats Tsaniyyah 1434 H.