8.abstrak

2
xiii ABSTRAK Mubarok, Sodri. 2013. Konsep Etika Murid dalam Mencari Ilmu Menurut KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy ( Kajian kitab Tanbihu Al Muta’allim karangan KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy ). Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Drs.H.Ismail, M.Ag. Kata Kunci : Etika, Ilmu, KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy. Kitab Tanbihu Al Muta’allim. Dewasa ini Etika bukanlah permasalahan yang baru dalam kehidupan. Etika mempunyai kududukan dalam kehidupan manusia menempati tempat yang tertingi, baik Baik Hablun Mina Allah maupunn Hablun Mina An Annas. Di era globalisai ini terlihat gejala-gejala kemerosotan etika, di mana secara pasti sulit untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Bahkan peserta didik sendiri dalam belajar atau mencari ilmu kurang memperhatikan etikanya, baik itu etika kepada pendidik, etika kepada ilmu, etika kepada teman dan sebagainya. Padahal, banyak diantara tokoh pendidikan yang menyebutkan bagaimana etika murid dalam mencari ilmu, diantaranya yaitu KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy. Banyak diantara kita yang menemukan pernyataan yang mengilustrasikan erat kaitan antara murid, Etika dan Ilmu, serta signifikannya. “Kemegahan seorang ilmuwan terdapat pada keindahan etikanya.” KH. Hasyim asy’ari, Azzarnuji, Al Ghazali dan tokoh pendidikan yang lain mengatakan bahwa hubungan antara murid, etika dan ilmu ibarat tubuh yang satu.” Demikian juga Ibn Abd Rabbihi sebagaimana dikutip oleh Hasan Asari, mengatakan bahwa etika dan ilmu dalam seseorang merupakan dua kutub yang beredar amalan keagamaan dan amalan keduniaan, yang membedakan manusia dengan binatang, membedakan kebinatangan dengan kemalaikatan, substansi pemikiran rasional; merupakan lentera tubuh, sinar hati dan pilar jiwa manusia.Melihat hal yang demikian, sungguh sangat disayangkan. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat judul Konsep Etika Murid dalam Mencari Ilmu menurut KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy (kajian kitab kitab Tanbihu Al Muta’allim)., dengan rumusan masalah : 1. Bagaimana Konsep Etika Murid dalam mencari ilmu menurut KH. Ahmad Maisur sindy At Tursidy dalam kitab Tanbihu Al Muta’allim?. 2. Bagaimana relevansi konsep etika muriddalam mencari ilmu menurut KH. Ahmad Maisur sindy At Tursidy dalam kitab Tanbihu Al Muta’allim dengan pendidikan sekarang ?

Upload: fehlephi-ramadhan

Post on 01-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8.ABSTRAK

xiii

ABSTRAK

Mubarok, Sodri. 2013. Konsep Etika Murid dalam Mencari Ilmu Menurut KH.Ahmad Maisur Sindy At Tursidy ( Kajian kitab Tanbihu Al Muta’allim karangan KH.Ahmad Maisur Sindy At Tursidy ). Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi PAISekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan.Drs.H.Ismail, M.Ag.Kata Kunci : Etika, Ilmu, KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy. Kitab Tanbihu AlMuta’allim.

Dewasa ini Etika bukanlah permasalahan yang baru dalam kehidupan. Etikamempunyai kududukan dalam kehidupan manusia menempati tempat yang tertingi,baik Baik Hablun Mina Allah maupunn Hablun Mina An Annas. Di era globalisai initerlihat gejala-gejala kemerosotan etika, di mana secara pasti sulit untukmendefinisikan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Bahkan pesertadidik sendiri dalam belajar atau mencari ilmu kurang memperhatikan etikanya, baikitu etika kepada pendidik, etika kepada ilmu, etika kepada teman dan sebagainya.Padahal, banyak diantara tokoh pendidikan yang menyebutkan bagaimana etikamurid dalam mencari ilmu, diantaranya yaitu KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy.

Banyak diantara kita yang menemukan pernyataan yang mengilustrasikan eratkaitan antara murid, Etika dan Ilmu, serta signifikannya. “Kemegahan seorangilmuwan terdapat pada keindahan etikanya.” KH. Hasyim asy’ari, Azzarnuji, AlGhazali dan tokoh pendidikan yang lain mengatakan bahwa hubungan antara murid,etika dan ilmu ibarat tubuh yang satu.” Demikian juga Ibn Abd Rabbihi sebagaimanadikutip oleh Hasan Asari, mengatakan bahwa etika dan ilmu dalam seseorangmerupakan dua kutub yang beredar amalan keagamaan dan amalan keduniaan, yangmembedakan manusia dengan binatang, membedakan kebinatangan dengankemalaikatan, substansi pemikiran rasional; merupakan lentera tubuh, sinar hati danpilar jiwa manusia.Melihat hal yang demikian, sungguh sangat disayangkan. Makadari itu penulis tertarik untuk mengangkat judul Konsep Etika Murid dalam MencariIlmu menurut KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy (kajian kitab kitab Tanbihu AlMuta’allim)., dengan rumusan masalah : 1. Bagaimana Konsep Etika Murid dalammencari ilmu menurut KH. Ahmad Maisur sindy At Tursidy dalam kitab Tanbihu AlMuta’allim?. 2. Bagaimana relevansi konsep etika muriddalam mencari ilmu menurutKH. Ahmad Maisur sindy At Tursidy dalam kitab Tanbihu Al Muta’allim denganpendidikan sekarang ?

Page 2: 8.ABSTRAK

xiv

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena datayang dihasilkan berupa data deskriptif dalam bentuk pernyataan atau kata-katadeskriptif atau kata-kata tertulis yang berasal dari sumber data yang diteliti dandiamati agar lebih mudah dipahami. Adapun jenis penelitian yang penulis gunakanyaitu penelitian kepustakaan (library research), penelitian yang menggunakan datakualitatif, yakni penelitian yang diajukan atau tulisan-tulisan yang ditelusuri dari datasejarah serta dari buku-buku artikel.

Hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam kitabTanbihu Al Muta’allimterdapat banyak etika dalam mencari ilmu yang dapatdijadikan pedoman seorang murid dalam mencari ilmu, diantaranya yaitu SuciJasmani dan Rohani, Menyiapkan alat-alat untuk belajar, Mengikuti pembelajarandengan tenang, Memulai pembelajaran dengan berdo’a, Memperhatikan penjelasanguru serta menanyakan hal-hal yang belum dipahami, Menelaah kembali pelajaranyang telah dipelajari, Berakhlak mulia, Memakai sesuatu yang miliknya sendiri atauHalal, Menjauhkan dari perkara yang subhat,Membuat bagus kepada orang tua,Menghormati dan meluhurkan guru, Meminta ridha guru, Menjaga perasaan guru,Meminta izin apabila berhalangan, Semangat didalam belajar, Mempelajari ilmu dariawal atau urut, Bermusyawarah atau mudzakarah, Bertahap dalam menghafal ilmu,Membagi waktu dengan baik, Membuat agenda, Menjauhkan sifat malas dan bosan,Mempebanyak muthala’ah pada malam hari, Menghargai ilmu dengan tidakmeremehkan, Menjauhkan sifat malu, sombong dan penyakit hati yang lain,Membaguskan niat karena Allah, Konsisten dalam belajar, Mengamalkan ilmu,Mengajarkan ilmu kepada yang lain.