82198532 gas tambang dan bahayanya

6
GAS TAMBANG DAN BAHAYANYA Udara pada kenyataannya merupakan kombinasi dari beberapa gas. Pada tambang bawah tanah, terdapat beberapa macam gas berbahaya. Gas – gas ini berasal dari proses – proses yang terjadi dalam tambang baik itu dari bahan galian ataupun batuannya. Selain itu gas – gas ini juga berasal dari mesin – mesin yang digunakan pada tambang bawah tanah. Beberapa macam gas berbahaya yang terdapat pada tambang bawah tanah : 1. Karbon Dioksida (CO 2 ) Karbon Dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi Karbon Dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (misalnya Coca Cola). Sumber CO 2 yang ada di tambang dalam, berasal dari lapisan batuan, pembakaran, peledakan, dan hasil pernafasan. Pada kandungan CO 2 = 0,5 % laju pernapasan manusia mulai meningkat. Pada kandungan CO 2 = 3 % laju pernapasan menjadi dua kali lipat

Upload: bobx-krocoo

Post on 12-Aug-2015

86 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

Page 1: 82198532 Gas Tambang Dan Bahayanya

GAS TAMBANG DAN BAHAYANYA

Udara pada kenyataannya merupakan kombinasi dari beberapa gas. Pada

tambang bawah tanah, terdapat beberapa macam gas berbahaya. Gas – gas ini

berasal dari proses – proses yang terjadi dalam tambang baik itu dari bahan galian

ataupun batuannya. Selain itu gas – gas ini juga berasal dari mesin – mesin yang

digunakan pada tambang bawah tanah.

Beberapa macam gas berbahaya yang terdapat pada tambang bawah tanah :

1. Karbon Dioksida (CO2)

Karbon Dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika

dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi Karbon Dioksida

di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan

tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan

saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat

dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat

(misalnya Coca Cola).

Sumber CO2 yang ada di tambang dalam, berasal dari lapisan batuan,

pembakaran, peledakan, dan hasil pernafasan. Pada kandungan CO2 = 0,5 %

laju pernapasan manusia mulai meningkat. Pada kandungan CO2 = 3 % laju

pernapasan menjadi dua kali lipat dari keadaan normal. Pada kandungan CO2

= 10 % manusia hanya dapat bertahan selama beberapa menit. Campuran CO2

dan udara dalam penambangan disebut “blackdamp”. Pada manusia, Karbon

Dioksida dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, seperti; asma,

bronkitis, radang paru-paru, dll.

2. Methane (CH4)

Metana adalah gas ringan, tidak berwarna, dan tidak berbau. Gas ini muncul

secara alami di tambang batubara bawah tanah sebagai akibat terbukanya

lapisan batubara dan batuan di sekitarnya oleh kegiatan penambangan. Dari

segi keselamatan tambang, keberadaan metan harus selalu dikontrol terkait

dengan sifatnya yang dapat meledak. Gas metana dapat terbakar dan meledak

ketika kadarnya di udara sekitar 5-15 persen dengan ledakan paling hebat

Page 2: 82198532 Gas Tambang Dan Bahayanya

pada saat konsentrasinya 9,5 % pada saat terdapat sumber api yang

memicunya.

Pembentukan gas Methan (CH4) sejalan dengan proses pembatubaraan.

Selama proses pembatubaraan itu gas-gas methan terperangkap dan

terkumpul dalam lapisan batubara (coal seam) dan juga dapat terjebak pada

batuan sampingnya. Pada waktu itu terjadi perobahan daya serapnya terhadap

oksigen dan sebaliknya terjadi peningkatan kandungan karbon. Pada tambang

batubara bawah tanah, kecelakaan kerja yang paling ditakuti adalah

kebakaran atau ledakan gas methan, karena gas methan adalah gas yang

paling mudah terbakar (the most common flammable gas). Gas methan tidak

berwarna, tidak berbau, lebih ringan dari udara, dan tidak beracun. Pada

konsentrasi 5% dari volume udara saja gas ini sudah dapat terbakar (lower

explosive limit), yang setara dengan 100% LEL, sedangkan batas ledakan

teratas (upper explosive limit) pada 300% LEL atau sekitar 15% volume

udara.

3. Karbon Monoksida (CO)

Adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu

atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam

ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi

antara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke

dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya

oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO

bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah.

Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :

Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)

Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)

Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau

waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap

manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Pengaruh

Page 3: 82198532 Gas Tambang Dan Bahayanya

karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama dengan

manusia yang satu dengan yang lainnya.

Berikut adalah gejala akibat keracunan Karbon Monoksida dalam berbagai

konsentrasi:

35 ppm (0.0035%) : Pusing jika terdedah lebih dari 6 jam

100 ppm (0.01%) : Pusing jika terdedah lebih dari 2 jam

200 ppm (0.02%) : Pusing dalam rentang 2-3 jam

400 ppm (0.04%) : Pusing hebat dalam rentang 1-2 jam

1,600 ppm (0.16%) : Pusing dalam 45 menit. Tak sadar dalam 2 jam.

3,200 ppm (0.32%) : Pusing dalam rentang 5-10 menit. Kematian dalam

30 menit.

6,400 ppm (0.64%) : Pusing dalam waktu 1-2 menit. Kematian kurang

dari 20 menit.

12,800 ppm (1.28%) : Tak sadar dalam 2-3 tarikan napas. Kematian dalam

3 menit.

4. Hidrogen Sulfida (H2S)

Gas Hidrogen Sulfida tidak berwarna, gas beracun, dan gas yang dapat

meledak. Merupakan hasil dekomposisi dari senyawa belerang. Gas ini sering

disebut “stinkdamp” (gas busuk) karena baunya yang seperti telur busuk.

Berat jenisnya sedikit lebih berat dari pada udara. Merupakan gas yang sangat

beracundengan ambang batas (TLV – TWA) sebesar 10 ppm. Untuk waktu

selama 8 jam terdedah (exposed) dan untuk waktu singkat (TLV – STEL)

adalah 15 ppm. Walaupun gas H2S mempunyai bau yang sangat jelas, namun

kepekaan terhadap bau ini akan rusak akibat reaksi gas H2S terhadap syaraf

penciuman. Pada kandungan H2S = 0,01 % untuk selama waktu 15 menit,

maka kepekaan manusia akan bau ini akan hilang.

5. Sulfur Dioksida (SO2)

Gas sulfur dioksida (SO2) atau disebut juga gas belerang terbentuk dari proses

peledakan atau pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur (sulfida).

Gas SO2 sangat beracun, tidak berwarna, berbau belerang. Jika terhirup dalam

jumlah yang cukup banyak, dapat menimbulkan sesak nafas dan pusing-

Page 4: 82198532 Gas Tambang Dan Bahayanya

pusing atau mual. Gas ini berasal dari pembakaran senyawa belerang,

misalnya pyrite, dan juga dari dalam motor bakar.

Gas SO2 lebih berat daripada udara. Pada konsentrasi yang sangat kecilpun,

dapat mengakibatkan iritasi terhasap mata hidung dan tenggorokan.

6. Nitrogen Oksida (NOx)

Gas Nitrogen sebenarnya merupakan gas inert, tetapi pada keadaan tertentu

dapat teroksidasi dan dapat menghasilkan gas yang sangat beracun.

Tebentuknya dalam tambang bawah tanah sebagai hasil dari peledakan gas

buang dari motor bakar. Gas Nitrogen Dioksida bersifat beracun dan cukup

berbahaya, berwarna coklat kemerahan, lebih berat dari udara.