jalan tambang

31

Upload: rizky-ashary

Post on 15-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


48 download

DESCRIPTION

perhitungan jalan tambang

TRANSCRIPT

JALAN TAMBANG

CIRI-CIRI KHUSUS: Road surface jarang

dilapisi aspal atau beton, karena sering dilalui alat-

alat berat Pada beberapa lokasi

bersifat temporer Utk jalan utama biasanya

lebar dengan perkerasan spt halnya pd jalan

umum

RUANG LINGKUP BAHASAN:

Geometri jalan Perkerasan jalan

Drainage jalan Keselamatan jalan

angkut

aws

GEOMETRI JALAN

LEBAR JALAN:

JARI-JARI TIKUNGAN & SUPERELEVASI

KEMIRINGAN JALAN CROSS SLOPE

aws

Pada jalan lurus dan belokan

Panjang jari-jari tikungan, bentuk busur lengkung pd tikungan dan superelevasi

LEBAR JALAN PADA JALAN LURUS ( 1 )

Lmin = n.Wt + (n+1)(½ Wt)

77 8 77 8

C A T E R P IL L A R

1/2 W t 1/2 W t 1/2 W t W t W t

L min

Parit

Tanggul

Bila lebar Cat773D = 5,076 m, maka untuk 2 lajur jalan:Lmin = 2 (5,076) + (2+1)(½ x 5,076) = 17,77 ~ 18 m

aws

LEBAR JALAN PADA JALAN LURUS ( 2 )

JML LAJUR TRUCK PERHITUNGAN L min

1

2

3

4

1 + (2 x ½)

2 + (3 x ½)

3 + (4 x ½)

4 + (5 x ½)

2,00

3,50

5,00

6,50

Bila lebar kendaraan (Wt) 1 satuan panjang, maka Lmin spt pada tabel berikut:

LEBAR JALAN PADA TIKUNGAN (1)

Penentuan lebar jalan pada tikungan (belokan) didasarkan pada:Lebar jejak banLebar juntai (overhang) bagian depan

dan belakang saat kendaraan belokJarak antar kendaraan saat

bersimpanganJarak dari kedua tepi jalan

LEBAR JALAN PADA TIKUNGAN (2)

Wmin = 2 (U+Fa+Fb+Z) + CZ = (U+Fa+Fb)/2

W

U

Fb

FaZ

Fa

FbU

Z

U = Lebar jejak roda (center to center tires), mFa = lebar juntai (overhang) depan, mFb = lebar juntai belakang, mZ = lebar bagian tepi jalan, mC = clearance antar kendaraan, m

Contoh perhitungan Wmin pada tikungan:Lebar jejak ban pada saat bermuatan = 0,70 mJarak antar pusat ban = 3,30 mSaat belok lebar jejak ban depan = 0,80 m; lebar

jejak ban belakang = 1,65 mJarak antar dua truck = 4,50 m

Z = (3,30+0,80+1,65)/2 = 2,875 mWmin = 2(3,3+0,8+1,65+2,875) + 4,5

= 21,75 m ~ 20 m

LEBAR JALAN PADA TIKUNGAN (3)

aws

JARI-JARI TIKUNGAN (1)

Perhitungan matematis berdasarkan kenampakan gambar disamping diperoleh jari-jari tikungan sbb:

Apabila:R= jari-jari belokan jalan, mW= jarak poros roda depan-belakang, m= sudut simpangan roda depan,

maka :

W

C

R

WR = sin

JARI-JARI TIKUNGAN (2)

Rumus sebelumnya tidak mempertimbangan kecepatan (V), gesekan roda (f), dan superelevasi (e). Bila

dipertimbangkan, maka rumusnya menjadi:

VR²Rmax = 127 (emak + fmak)

V²R = 127 (e + f)

25 x 360°D = 2 R

181913,53(emak+ fmak)Dmax = VR²

0 ,20

0 ,18

0 ,16

0 ,14

0 ,12

0 ,10

0 ,0820 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120

K e cepa tan (V R), k m /jam

Koe

fisie

n ge

sek

mel

inta

ng (f

)

Jari-jari tikungan minimum untuk emak = 10%

JARI-JARI TIKUNGAN (3)

VR, km/jamRmin, m

120 40100 90 80 60 50 30 20600 48370 280 210 113 77 27 13

Kurva harga f untuk emak 6%, 8% dan 10%

JENIS-JENIS BUSUR LENGKUNG PADA TIKUNGAN (1)

1. Lingkaran (Full Circle): Biasanya dirancang untuk tikungan besar

½ ½

E

T

L

R R

TS ST

PI

O

T = R Tan ½ ; E = T tan ¼ ; L = 0,01744 R

VR, km/jam Rmin, m

120

30

10080605040

20

25001500110070040030013060

JENIS-JENIS BUSUR LENGKUNG PADA TIKUNGAN (2)

2. Spiral-Lingkaran-Spiral (S-C-S):

Biasanya dirancang apabila jari-jari lingkaran lebih kecil dibanding harga lengkung FC

ss

Es

TS

SCCS

ST

Ts

PI

Rc Rc

O

s

Xs

k

Ys

p

Ltot = 2 Ls + Lc

VR³ VR.eLs = 0,022 – 2,727 R.C C

SUPERELEVASI

Badan jalan yang dimiringkan ke arah titik pusat pada belokan/tikungan

Fungsinya untuk mengatasi gaya sentrifugal kendaraan pada saat membelok

1 (e + en) B = m Ls

VR, km/jame

20 30 40 50 60 801/50 1/75 1/100 1/115 1/125 1/150

KEMIRINGAN JALAN

Kemiringan maksimum vs kecepatan

Jarak miring kritis (meter)

VR, km/jam, %

120 40110 100 80 60 50 < 40 3 10 3 4 5 8 9 10

80 km/jam60 km/jam

630 200460 360 270 230 230320 80210 160 120 110 90

V pada awal tanjakan 4 105 6 7 8 9

Kemiringan, %

CROSS SLOPE

Sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan thd bidang horizontal

aa

b

KETERANGAN :

1 Permukaan jalan angkut a Jarak horizontal2 Bidang horizontal b Tinggi vertikal pada poros memanjang jalan Cross slope

Cross slope sebaiknya 1/50 s.d 1/25 (20 mm/m s.d. 40 mm/m)

PERKERASAN JALAN• Perkerasan jalan ada 3 jenis, yaitu:

– perkerasan lentur (flexible pavement)– perkerasan kaku (rigid pavement)– perkerasan kombinasi lentur-kaku

(composite pavement)• Perkerasan jalan tersusun sbb:

– lapisan dasar (subgrade)– lapisan fondasi bawah (subbase course)– lapisan fondasi atas (base course)– lapisan permukaan (surface course)

LAPISAN PERKERASAN (1)

• Susunan lapisan perkerasan lentur

• Susunan lapisan perkerasan rigid

LAPISAN PERMUKAAN (SURFACE COURSE )

LAPISAN FONDASI ATAS (BASE COURSE )

LAPISAN FONDASI BAWAH (SUBBASE COURSE )

LAPISAN TANAH DASAR (SUBGRADE )

PLAT BETON (CONCRETE SLAB)

LAPISAN FONDASI BAWAH (SUBBASE COURSE )

LAPISAN TANAH DASAR (SUBGRADE )

LAPISAN PERKERASAN (2)

Karakteristik lapisan perkerasan lentur:– elastis jika menerima beban, shg nyaman bagi

pengguna jalan– umumnya menggunakan bhn pengikat aspal– seluruh lapisan ikut menanggung beban– penyebaran tegangan diupayakan tdk merusak

lapisan subgrade (dasar)– bisa berusia 20 tahun dgn perawatan secara rutin.

LAPISAN PERKERASAN (3)

Lapisan perkerasan rigid adalah lapisan per-mukaannya terbuat dari plat beton (concrete slab). Penentuan tebal lapisan ditentukan oleh:– kekuatan lap. Subgrade atau harga CBR atau Modulus Reaksi

Tanah Dasar– kekuatan beton yg digunakan utk lapisan perkerasan– prediksi volume dan komposisi lalulintas selama usia layanan– ketebalan dan kondisi lap fondasi bawah (sub-base) sgb

penopang konstruksi, lalulintas kendaraan, penurunan akibat air, dan perub volume lap tanah dasar (sub-grade)

LAPISAN DASAR SUB-GRADE (1)

• Merupakan lapisan asli bumi yang sangat menentukan kekuatan daya dukung terhadap kendaraan yang lewat

• Dalam mengevaluasi subgrade (di lab mektan) perlu diuji dan diketahui:– kadar air– kepadatan (compaction)– perubahan kadar air selama usia pelayanan– variabilitas tanah dasar– ketebalan lap perkerasan total yg dpt diterima oleh lap lunak yang

ada dibawahnya.

LAPISAN DASAR

SUBGRADE (2)

Salah satu cara mengukur daya dukung subgrade adalah dengan California Bearing Ratio)

3 4 5 6 7 8 9 10 15 20 25 30 40 50 60 70 80 1000

10

20

30

40

50

60

70

CALIFO RNIA BEARING RAT IO (CBR)at 0.1 inches penetration

4000

7000

12000

25000

4000

0

7000

010

0000

1200

00

G V

W<

100,

000

lbs

G V

W10

0,00

0 - 4

00,0

00 lb

sG

V W

> 4

00,0

00 lb

s

SUB

BAS

E TH

ICK

NES

S, IN

CH

ES

GWGP

GFGC

SFSC

SWSP

CLOHCH ML

OLMH

GR AVE L

SAND

C LAY & SILT

3 4 5 6 7 8 9 10 15 20 25 30 40 50 60 70 80 1002

2

Very poor Poor Fair G ood Excellent

Artifi

cial

soil

class

ifica

tion

Flexiblepavement

L E G E N D F O R G R O U P S Y M B O L S

C : C layF : F in es (m ater ial l ess than 0.1 m m )G : G r avelH : H i gh com pr essibi l i tyL : L ow to m edi u m com pr essibi l i tyM : M o v er y fi n e san d, si l t, r ock fl ou rO : O r gan icP : P oor ly gr adedP t : P eatS : S an dW : W el l gr aded

W hee l load , lbs

LAPISAN FONDASI BAWAH

Merupakan bagian perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar

untuk mengurangi tebal lapisan di atasnya krn material utk lapisan ini lebih murah dibanding dgn lapisan atasnya

sebagai lapisan peresapan air tanahmerupakan lapisan pertama yg hrs diselesaikan

agar kualitas lapisan tanah dasar tetap terjagamencegah partikel-pertikel halus dari tanah

dasar naik ke lapisan fondasi

LAPISAN FONDASI ATAS

• Bagian perkerasan utk menahan gaya melintang dari roda dan menyebarkan ke lapisan dibawahnya

• sebagai lapisan peresapan air dari bawah• sebagai bantalan bagi lapisan permukaan

LAPISAN PERMUKAANSebagai lapisan perkerasan penahan beban

roda yg memp stabilitas tinggi selama umur layanan

lapisan kedap air, shg air hujan dpt mengalir diatasnya dan tidak meresap kebawahnya serta tidak melemahkan lapisan tersebut

sebagai lapis aus (wearing course), krn lapisan ini dapat mengikis ban shg gundul

lapisan untuk menyebarkan beban ke lap bawah

ASPEK KESELAMATAN JALAN ANGKUT

Jarak pandang aman:– jarak pandang lengkung horizontal– jarak pandang lengkung vertikal– jarak pandang henti– jarak pandang mendahului

Rambu-rambu jalanLampu penerangan Jalur pengelak

Jarak pandang aman (1)• Jarak pandang henti (Jh)

VR²Jh = 0,278 VR.T + 254 (fp ± L) VR = kecepatan rencana, km/jam

T = waktu tanggap, ditetapkan 2,50 detfp = koef gesek memanjang ant ban dgn perkerasan jalan, menurut AASHTO = 0,28-0,45, Bina Marga = 0,35-0,55L = kemiringan jalan, %

VR, km/jam Jhmin, m

120

30

10080605040

20

2501751207555402716

Jarak pandang aman (2)• Jarak pandang lengkung horizontal

Jika: Jh < Lt

Jika: Jh > Lt

28,65 Jh Jh - Lt 28,65 JhE = R’ 1 - Cos + Sin R’ 2 R’

28,65 JhE = R’ 1 - Cos R’

R = Jari-jari tikungan, mR’ = jari-jari sumbu lajur dalam, mJh = jarak pandang henti, mLt = panjang tikungan, m

Jarak pandang aman (3)• Jarak pandang lengkung vertikal

Jika: Jh < L

A.Jh²L = 399

L = panjang lengkung parabola, mA = perbedaan kemiringan dua titikpengamatan, mJh = jarak pandang henti, m

Jika: Jh > Lt

399L = 2 Jh - A

Jarak pandang

Henti, Jh

Mendahului, Jd

Tinggi mata (h1), m

Tinggi objek (h2), m

1,05

1,05

0,15

1,05

TANDA-TANDA LALULINTAS

Speed limit signsStop signsCurve & intersection warning

signsCulvert crossing markersTraffic control signsLimited access designation

DRAINAGE JALAN DRAINAGE PERMUKAAN:

Saluran (di samping jalan)Gorong-gorong (culvert)Salurqn alam (sungai) memotong jalan

DRAINAGE BAWAH PERMUKAAN:Terjadi akibat adanya air tanah yang terkonsentrasi dibawah struktur perkerasan jalan