80890273 konep dasar demografi edit

44
MAKALAH DEMOGRAFI Disusun Oleh : Kelompok 1 kelas 3A Adhitya Indra Maulana( A0009001 ) Aditya Widyananda ( A0009002 ) Alfian Nur Faqih ( A0009004 ) Anisatul Arifa ( A0009005 ) Annisa Rizki Lestari ( A0009006 ) Arfat Rizanti ( A0009007 )

Upload: akhmad-ulil-albab

Post on 16-Feb-2015

52 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jfas

TRANSCRIPT

Page 1: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

MAKALAH DEMOGRAFI

Disusun Oleh :

Kelompok 1

kelas 3A

Adhitya Indra Maulana ( A0009001 )

Aditya Widyananda ( A0009002 )

Alfian Nur Faqih ( A0009004 )

Anisatul Arifa ( A0009005 )

Annisa Rizki Lestari ( A0009006 )

Arfat Rizanti ( A0009007 )

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES BHAMADA

Page 2: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

2011

BAB I

LATAR BELAKANG

Walaupun kebijakan kependudukan dan program pembangunan sosial dan ekonomi yang

dihasilkan Indonesia telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan kematian sehingga

menghambat laju pertumbuhan penduduk tetapi jumlah penduduk Indonesia masih akan terus

bertambah. Di daerah yang yang pertumbuhan penduduknya telah menurun, terjadi perubahan

struktur umur penduduk yang ditandai dengan penurunan proporsi anak-anak usia 15 tahun

disertai dengan peningkatan pesat proporsi penduduk usia kerja dan peningkatan proporsi

penduduk usia lanjut (lansia) secara perlahan.

Sedangkan di daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya masih tinggi, proporsi

penduduk usia 0-4 tahun masih besar sehingga memerlukan investasi social dan ekonomi yang

besarr pula untuk penyediaan sarana tumbuh kembang, termasuk pendidikan dan kesehatan.

Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan

sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi, aspek demografis

mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini.

Kesimpulannya adalah bahwa pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan

kesejahteraan masyarakat.

Page 3: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONEP DASAR DEMOGRAFI

1. Pengertian

Demografi berasal dari kata demos yang berarti rakyat atau penduduk dan

grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau

karangan-karangan mengenai penduduk. Menuruit A. Guillaerd (1985),

demoigrafi adalah elements de statistique humaine on demographic compares.

Definisi demografi antara lain sebagai berikut.

1. Demografi merupakan studi ilmiah yang menyangkut masalah

kependudukan, terutama dalam kaitannya dengan jumlah, struktur, dan

perkembangan suatu penduduk.

2. Demografi merupakan studi stastistik dan matematis tentang besar,

komposisi, dan distribusi penduduk, serta perubahan-perubahannya

sepanjang masa melalui komponen demografi, yaitu kelahiran, kematian,

perkawinan, dan mobilitas sosial.

3. Demografi merupakan studi tentang jumlah, penyebaran territorial dan

komposisi penduduk, serta perubahan-perubahan dan sebab-sebabnya.

2. Ruang lingkup

Demografi mencakup batasan-batasan umum kematian, kelahiran, migrasi,

dan perwakinan dengan proses penduduk dan hukum pertumbuhan penduduk.

Sedangkan menurut A. Laundry (1937), demografi formal bersifat analitnik

matematik dan teknik-teknik sosiologikal. Demografi atau studi populasi adalah

penghubungan antara penduduk dan sistem sosiel.

3. Tujuan dan kegunaan

1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam daerah tertentu.

2. Menjelaskan pertumbuhan, masa lampau, penurunannya, dan persebarannya.

3. Menggambarkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk

dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.

4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa akan datang dan

kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

4. Kebijakan penduduk

Page 4: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Kebijakan kependuduk merupakan gejala yang relatife baru. Kebijakan dapat

meliputi penyediaan lapangan kerja untuk penduduk yang menghendakinya,

memberikan kesempatan pendidikan, meingkatkan kesejahteraan, serta usaha-

usaha untuk menambah kesejahteraan penduduk lainnya. Berbagai kebijakan itu

mempengaruhi penduduk, naik mengenai besar komposisi, distribusi,

pertumbuhannya, maupun cirri-ciri penduduk yang lain. Kebijakan

kependudukan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan

langkah-langkah dan program-program yang membantu tercapainya tujuan-

tujuan ekonomi, sosial, demografi, dan tujuan-tujuan umum yang lain dengan

jalan mempengeruhi variabel-variabel demografi utama, yaitu besar dan

pertumbuhan penduduk, serta perubahan dan cirri-ciri demografi. Perlu

dibedakan antara kebijakan yang mempengaruhi variabel-variabel

kependudukan maupun yang menggapai perubahan-perubahan penduduk.

Kebijakan yang mempengaruhi variabel kependudukan, misalnya mengadakan

vaksinasi anak-anak dengan tujuan menyelamatkan mereka dari berbagai

penyakit yang berbahaya.

Kebijakan yang menggapai perubahan penduduk antara lain pendirian

sekolah-sekolah untuk menampung peningkatan jumlah anak-anak yang

disebabkan oleh penurunan angka kematian anak-anak. Kebijakan

kependudukan berhubungan dengan keputusan pemerintah. Dengan merujuk

pada kelahiran, kematian, dan perbesaran penduduk pemerintah menyusun

kebiakn yang mempengaruhi penduduk.

5. Ruang lingkup kebijakan penduduk

Kebijakan kependudukan berhubungan dengan dinamika kependudukan,

yaitu perubahan-perubahan terhadap tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

Kebijakan kependudukan dapat mempengaruhi fersilitas. Fersilitas sering hanya

hubungankan dengan penurunan fersilitas melalui Keluarga Berencana (KB).

Kebijakan mengenai mortalitas biasanya langsung dihubungkan dengan

kesehatan, bahkan sering dihubungkan dengan klinik, rumah sakit, dan dokter.

Mortalitas mempunyai hubungan yang erat dengan morbidilitas.

Migrasi merupakan mekanisme redistribusi penduduk. Urbanisasi sebagai

keadaan dan proses pemutusan penduduk di daerah urban (perkotaan) banyak

dipengaruhi oleh migrasi dari desa ke kota. Masalah yang dapat mempengaruhi

fersilitas ialah nuptialitas, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan.

6. Program – program kependudukan

Page 5: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Kegiatan nyata untuk melakukan kebijakan dengan dasar tertentu, batas

waktu, dan dana tertentu. Kegiatan KB adalah program kependudukan.

Peningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang akan menurunkan angka

kematian bayi juga merupakan program kepnduduk. Dalam kenyataannya,

program kependudukan di Indonesia diartikan sebagai beyond family planning

yaitu kegiatan-kegiatan yang menjangkau lebih jauh dari KB.

Transmigrasi merupakan kebijakn kependudukan mengenai migrasi.

Kebijakannya adalah redistribusi penduduk melalui migrasi yang diatur oleh

pemerintah sejak tahun 1972 dengan Undang-Undang No. 3 yang mengatur

tentang Pokok-pokok Penyelenggaraan Transmigrasi.

7. Kebijakan kependudukan diberbagai negara

Pengertian kebijakan kependudukan di banyak negera dihuungkan dengan

KB. Di negara-negara tersebut, usaha KB dilakukan oleh organisasi-organisasi

masyarakat dengan dana dari masyrakat pula. Dengan demikian, pengetahuan

dan sikap positif terhadap KB serta praktik KB dimulai dari golongan atas

menurun ke golongan menengah terus ke golongan buruh akhirnya mencapai

petani di desa-desa.

8. Berbagai kebijakan kependudukan

Kebiajakan yang banyak dianut di berbagai negara adalah kebijakan

antinatalis. Negara-negara yang menjalankan kebijakan KB bersifat antinatalis.

Alasan umum yang digunakan adalah untuk kesejahteraan ibu dan anak, baik

ditinjau dari kesehatan ibu dan anak maupun pertimbangan kesejahteraan sosial

ekonomi keluarga.

Sedangkan kebijaksanaan pronatalis tidak banyak diikuti. Contoh yang

sering digunakan adalah Perancis yang sudah kalah perang dengan Jerman pada

tahun 1871, keluarga-keluarga dianjurkan untuk memperbesar jumlah keluarga

dengan meningkatkan kelahiran. Sementara itu, pemerintahan Hongkong

menggalakkan memperbesar jumlah keluarga sebab tren ibu-ibu karier yang

tidak ingin mempunyai anak dulu. Macam kebijakan kependudukan dapat

bersifat nasional terpadu atau sektoral. Semua komponen yang mempunyai

hubungan dengan penduduk mempunyai orientasi yang sama.

Negara-negara Asia terbagi dua dalam kebijakan kependudukannya. Negara-

negara di Asia Selatan, Tenggara, dan Timur hampir semua mengikuti kebijakan

antinatalis. Dari Pakistan sampai Jepang, dengan perkecualian Birma dan

Vietnam, semuanya menjalankan KB. Cina bahkan sejak akhir-akhir ini

Page 6: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

mengusahakan keluarga dengan hanya satu anak setelah penduduk mendekati

jumlah satu miliar.

Program-program yang mempunyai akibat kependudukan lebih bersifat

sosial ekonomi atau sekadar menampung akbat-akibat negative tindakan

masyarakat. Di Amerika selatan kebijakan kepndudukan dapat dibagi dua, yaitu

kebijakan pronalitas di sebagaian besar negara-negara yang penduduknya

beragama Katolik dan antinatalis. Negara-negara Amerika Latin mengikuti

paham yang mengatakan bahwa apabila keadaan sosial ekonomi diperbaiki,

maka angka kelahiran akan turun, seperti halnya dalam teori transisi demografi.

9. Kebijakan kependudukan di indonesia

Kebijakan yang menyangkut distribusi penduduk sesudah diikuti sejak

permulaan abad ke-19 oleh pemerintah Hindia belanda. Jawa diperkirakan

hanya mampu menampung 30 juta penduduk dan selebihnya harus

ditransmigrasikan. Undang-undang No. 3 Tahun 1972 memberikan tujuan yang

luas pada transmigrasi di mana pertimbangan demografi hanya merupakan satu

dari 7 sasaran yang terdiri atas:

1. Peningkatan taraf hidup

2. Pembangunan daerah

3. Keseimbangan penyebaran penduduk.

4. Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia

5. Pemanfaatan sumber-sumber alam dan tenaga manusia

6. kesatuan dan persatuan bangsa

7. Memperkuat pertahanan dan keamanan nasional.

Kebijakan kependudukan telah dirumuskan dalam GBHN. Kebijakan ini

merupakan bagian dari kebijakan kependudukan yang meliputi:

1. Bidang pengendalian kelahiran

2. Penurunan tingkat kematian terutama kematian anak-anak;

3. Perpanjangan harapan hidup

4. Penyebaran penduduk yang lebih serasi dan seimbang;

5. Pola urbanisasi yang lebih berimbang dan merata

6. Perkembangan dan penyebaran angkatan kerja.

Kebijakan kependudukan utama di Indonesia adalah Kebijakan Keluarga

Berencana. Kebijaksanaan ini sudah diketahui oleh semua petugas KB maupun

masyarakat.

Page 7: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

1. Program KB sesuai dengan Deklarasi PBB mengenai kependudukan di mana

Presiden Soeharto ikut menandatangani deklarasi ini. Kebijaksanaan

pemerintah yang menjadi komitmen pimpinan teringgi untuk melaksanakan

program KB merupakan salah satu produk “Orde Baru” yang paling penting

dengan jangkauan yang jauh.

2. Kenyataan bahwa dukungan masyarakat cukup besar dari golongan maupun

secara prinsipil tidak ada terhadap program KB.

3. Indnesia dapat membuktikan nbahwa KB dapat di laksanakan di daerah

pedesaan secara efektif. Kegagalan program KB di negara-negara lain

karena dimulai pada aspek teknis medis, yaitu pengadaan klinik-klinik KB.

4. Menjadikan KB sebagai suatu lembaga atau pranata sosial, maka KB

diusahakan untuk menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dalam

bentuk Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

5. Usahakan untuk melaksanakan kegiatan beyond family planning. Konsep ini

sebenarnya sebagai usaha untuk mempertemukan tiga pandangan,

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pandangan yang menyatakan bahwa penurunan fertilitas hanya dapat

dicapai melalui pemangunan ekomomi. Apabila ekonomi terbangun,

fertilitas akan turun dengan sendirinya.

b. Pandanga bahwa perubahan nilai-nilai dalam masyarakat yang

mengurangi peranaan anak dalam kehidupan keluarga dan sebagai

jaminan hari tua maupun tenaga bantu untuk keluarga.

c. Pandangan bahwa dengan program KB yang dikelola dengan baik,

fertilitas akan dapat diturunkan.

Negara-negara yang berhasil menurunkan fertilitas dengan cepat dalam

masa dua dasawarsa terakhir adalah Korea Taiwan, Hongkong, dan Singapura.

Dalam hal transmigrasi masih perlu untuk mencari pendekatan yang

lebih mantap. Cara berpikir yang inovatif dan lebih efisien perlu dikembangkan

sehingga sasaran kuantiatif (500 ribu kepala keluarga) dalam Pelita III dapat

dicapai. Sesuai dengan Undang-undang No. 31 Tahun 1972, transmigrasi

swakarsa harus lebih didorong untuk memulai proses migrasi berantai.

Baik KB maupun transmigrasi mempunyai implikasi sosial, ekonomi,

budaya, dan politik. Mengingat pentingnya masalah kependudukan, sehingga

perlu adanya undang-undang yang mengatur pokok-pokok mengenai

kependudukan sebagai suatu sistem yang terpadu. Undang-undang yang

Page 8: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

mencakup aspek-aspek kependudukan secara menyeluruh akan menjadi

pegangan dalam menangani masalah penduduk yang kompleks secara terpadu.

10. Masalah kependudukan di indonesia

Berikut ini adalah masalah kependudukan yang ada di Indonesia.

1. Jumlah penduduk relative besar; pada tahun 2000 diperkirakan 200 juta.

2. Laju pertummbuhan penduduk tinggi, pada tahun 1971-1980 = 2,32% tahun.

3. Kepadatan penduduk penyebarannya tak merata.

4. Susunan usia penduduk tak seimbang.

11. Transisi demografi

Angka kelahiran dan kematian

50

40

30

Trransisi demografi

Keterangan :

1. Stabil tinggi : kelahiran tinggi, kematian tinggi.

2. Stabil rendah : kelahiran rendah, kematian rendah.

3. Dari stabil tinggi ke stabil rendah melalui tahapan transisi (tahap I-IV).

Tahap I : Pratansisi

Angka kelahiran tinggi, kematian tinggi. Mengapa? Manusia masih

sangat bergantung pada alam musim panen, disamping itu banyak peperangan,

penyakit, dan lain-lain. Jadi kelahiran tinggi merupakan kompensasi kematian

yang tinggi.

Tahap II

Ada keterlibatan pemerintah, angka kematian manurun, tetapi kelahiran

meningkat karena masyarakat tidak tahu adanya penurunan kematian. Shingga

terjadilah peledakan penduduk dan krisis pangan.

Tahap III

I II III IVTingkat kematian

tingkat kelahiran

Page 9: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Tahap ini pada garis dimulailah revolusi industri yang memperkerjakan

orang usia produktif laki-laki dan perempuan sehingga ada tahap ini kelahiran

menurun.

Tahap IV

Pada akhirnya industri membawa dampak penurunan pertambahan

kelahiran, karena orang sudah berubah pola pikinya. Mereka memilih tidak

punya anak/ tidak menikah karena dirasakan lebih menguntungkan atau bisa

dinikmati.

Transisi di Indonesia

Sebelum merdeka angka kelahiran tinggi, kematian tinggi (karena

budaya, seperti orang Jawa; adanya istilah anak ontang-anting, pendawa lima,

dan lain-lain). Transisi dimulai pada tahun 1966 dengan adanya angak kelahiran

yang tinggi dan kematian rendah. Program Keluarga Berencana dimulai pada

tahun 70-an.

12. Struktur dan persebaran penduduk

Struktur dan persebaran penduduk akan membahas terbatas pada komposisi

penduduk dan persebaran penduduk. Dalam demografi ada tiga fenomena yang

merupakan bagian penting dari penduduk, yaitu: 1) dinamika kependudukan

(change in population), 2) komposisi penduduk (population composition), 3)

besar dan persebaran penduduk (size and poplation distribution) .

Sebagaimana kita ketahui, penduduk dapat dibagi dalam berbagai cirri

atau karakteristik tertentu, baik sosial ekonomi maupun geografis.

Pengelompokan penduduk sanat berguna untuk berbagai maksud dan tujuan

sebagai berikut.

1. Mengetahui sumber daya manusia yang ada, baik menurut usia maupun

jenis kelamin.

2. Mengambil suatu kebijaksanaan yang berhubungan dengan kependudukan.

3. Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.

4. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui “proses

demografi” yang telah terjadi pada penduduk tersebut.

13. Komposisi penduduk

Page 10: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Pengelompokkan penduduk berdasarkan cirri-ciri tertentu dapat

diklasifikasikan sebagai berikut : 1) bilogis, meliputi: usia dan jenis kelamin; 2)

sosial, meliputi: tingkat pendidikan, status perkawinan dan sebagainya; 3)

ekonomi, meliputi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan,

jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebaginya; 4) geografis berdasarkan

tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, provinsi, dan kabupaten.

1. Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin

Usia dan jenis kelamin merupakan karakter penduduk yang pokok. Struktur

ini mempunyai pengaruh penting, baik terhadap tingakh laku demografis

maupun sosial ekonomi. Distribusi usia dalam demografi penduduk dapat

digolongkan menurut usia satu tahunan juga lima tahunan.

Tabel Distribusi Usia dalam Demografi

Contoh Usia Satu

Tahunan

Usia Lima

Tahunan

0

1

2 ….. dst

0 – 4

5 – 9

10 – 14 … dst

2. Pengelompokan penduduk berdasarkan cirri-ciri sosial.

Pengelompokan penduduk berdasarkan cirri-ciri sosial antara lain tingkat

pendidikan pendudukk, status perkawinan, dan sebaginya. Komposisi

penduduk menurut tingkat pendidikan tercermin pada kepandaian membaca,

menulis (literacy), dan tingkat pendidikan.

3. Penduduk berdasarkan cirri-ciri ekonomi

Penduduk berdasarkan ciri-ciri ekonomi meliputi: lapangan pkerjaan, jenis

pekerjaan, status pkerjaan, dan sebagainya.

4. Komposisi penduduk Indonesia berdasarkan tempat tinggalnya.

Berdasarkan data sensus tahun 1971 komposisi penduduk Indonesia adalah

sebagai berikut.

a. Penduduk yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 17,4%

b. Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan sebesar 72,6%.

14. Konsep, definisi, dan Ukuran-ukuran dalam Demograsi

Dalam membahas komposisi penduduk, terutama yang berhubungan dengan

komposisi menurut usia dan jenis kelamin, terdapat beberapa konsep, definisi,

dan ukuran-ukuran yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut.

Page 11: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

1. Usia Tunggul (Single Age)

Usia tunggal adalah usia sesorang yang dihitung berdasarkan hari ulang

tahun terakhirnya. Misalnya, jika sekarang berusia 11 ½ tahun, maka dalam

pengertian di atas dianggap berusia 11 tahun. Pada kenyataannya, baik dalam

survey maupun sensus menanyakan usia seseorang tidaklah mudah. Masih

banyak penduduk Indonesia yang tidak tahu sama sekali mengenai tanggal

kelahiran maupun tahunnya. Ada kecendurungan orang menyenangi usia-

usia 30 tahun, keadaan seperti itu disebut age heaping atau age preference.

Kesalahan pelaporan usia bisa terjadi, baik lapangan (sewaktu survey

ataupun sensus) maupun pada saat memproses data usia.

2. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk

perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam

banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Rumus :

Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki x k Jumlah penduduk

Perempuan

Pada tahun 2008 rasio jenis kelamin penduduk Indonesia 97. Ini berarti tiap

100 perempuan terdapat 97 laki-laki, yaitu jumlah penduduk laki-laki

58.338.664 dan jumlah penduduk perempuan 60.029.206

Sehingga sex ratio = dibulatkan menjadi 97.

3. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak

produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun ) dengan banyaknya

orang yang termasuk usia produktif (usia 15-64 tahun )

4. Usia Median (Median Age)

Usia median adalah usia yang membagi penduduk menjadi dua bagian

dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang

kedua lebih tua daripada medium age. Usia median ini ditentukan

berdasarkan usia dari sebagian penduduk yang lebih tua dan usia sebagian

penduduk pada kelompok-kelompok usia tertentu.

15. Persebaran penduduk

Page 12: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Secara garis besar, persebaran penduduk dapat digolongkan menurut

geografis serta adminiatrasi dan politik.

1. Geografis. Indonesia yang terdiri atas beberapa kepulauan besar dan kecil,

penduduknya tersebar secara tidak merata. Terdapat 922 pulau berpenghuni

dan 12.675 pulau tanpa penghuni. Pulau yang terdapat penduduknya adalah

pulau Jawa, lebih dari sepuluh (64%) penduduk Indonesia bertempat tinggal

di pulau tersebut, padahal luasnya hanya 6,6% dari luas wilayah Indonesia.

Sedangkan daerah Kalimantan yang luasnya 27,2 % hanya dihuni oleh 4,4%

dari seluruh penduduk Indonesia. Persebaran penduduk yang belum merata

ini tentu saja menimbulkan masalah sosial ekonomi yang serius bagi

pemerintah. Persebaran penduduk dunia secara geografis sebagaimana kita

ketahui penduduk tersebar di lima benua, yaitu : Asia, Afrika, Amerika,

Eropa, dan Oseania.

2. Administrasi dan politis. Secara administrasi dan politis penduduk Indonesia

tersebar di 27 provinsi; namun menjadi 26 provinsi setelah Timor-Timor

menjadi negara merdeka. Setela itu diadkan pemekaran untuk wilayah

administrasi provinsi, sihingga jumlah provinsi Indonesia saat ini banyak 33

provinsi. Selanjutnya di tiap-tiap provinsi secara administrasi dibagi dalam

Kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan. Dalam sistem administrasi

pemerintahan di Indonesia terdapat tiga daerah khusus atau istimewa yang

setingkat dengan provinsi, yaitu: Daerah Istimewa Aceh (Nanggroe Aceh

Darussalam), Daerah Istimewa Yogyakrta, dan Daerah Khusus Ibu Kota

Jakarta.

16. Piramida penduduk

Komposisi usia dan jeni kelamin suatu penduduk secara grafik dapat

digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berikut ini cara penggambaran

piramida penduduk.

1. Sumbu vertical untuk distribusi usia.

2. Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk, dapat absolute maupun

presentase.

3. Dasar piramida di mulai untuk usia muda ( 0 – 4) tahun, semakin ke atas

untuk usia yang lebih tua.

4. Puncak piramida untuk usia tua sering dibuat dengan sistem open end

interval , artinya untuk usia 75, 76, 77, 78 dan seterusnya cukup dituliskan

75 +

Page 13: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

5. Bagian sbelah kiri untuk penduduk laki-laki dan bagian sebelah kanan untuk

penduduk perempuan.

6. Besarnya balok diagram untuk masing-masing kelompokm usia harus sama.

17. Tiga ciri penduduk

Berdasarkan komposisi usia dan jenis kelamin,maka karakteristik penduduk

dari suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri(the three general population)

berikut ini.

1. Expansive, yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok usia

termuda, contoh negara indonesia.

2. Constrictive, yaitu sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok usia

muda, contoh negara Amerika Serikat.

3. Stationary, yaitu banyaknya penduduk tiap kelompok usia hampir sama

banyaknya dan mengecil pada usia tua kecuali pada kelompok usia tertentu,

contoh negara Swedia.

18. Faktor – faktor yang mempengaruhi struktur usia penduduk

Adapun faktor – faktor yang memengaruhi struktur usia penduduk adalah

fertilitas, mortalitas (kematian bayi atau infant mortality) , dan migrasi.

a. Fertilitas (Kelahiran)

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi

yang nyta dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain,

fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Sebaliknya, fekunditas

merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti kata

sterilitas.

Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas, hanya berbeda ruang ruang

lingkupnya fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk.

Sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk

dan reproduksi manusia.

Konsep – konsep yang terkait dengan fertilitas, antara lain sebagai berikut.

1. Lahir hidup (live birth). Menurut Perserikatan Bangsa – bangsa dan WHO

adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di

dalam kandungan, di mana bayi menunjukkan tanda – tanda kehiduan,

misalnya bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusat dan gerakan –

gerakan otot.

Page 14: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

2. Lahir mati (still birth). Adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang

berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda – tanda

kehidupan.

3. Abortus. Adalah kematian bayi dalam kandungan dengan usia kehamilan

kurang dari 28 minggu. Ada dua macam abortus, yaitu disengaja (induced)

dan tidak sengaja (spontaneous). Induced abortion dapat dilakukan

berdasarkan alasan medis, misalnya karena mempunyai peyakit jantung yang

berat, sehingga membahayakan jiwa ibu dan tidak berdasarkan alasan medis.

4. Masa reproduksi (CHILDBEARING AGE), yaitu masa dimana wanita

mampu melahirkan, disebut juga usia subur (15-49 tahun)

Langkah – langkah yang harus dulakukan untuk mengetahui tingkat

fertilitas penduduk adalah sebagai berikut.

1. Registrasi data yang tersedia, seperti statistikkelairan (birth statistics),

kelemahannya:

a. Ketepatan definisi yang dignakan dan aplikasinya.

b. Kelengkapan (completeness) registrasi

c. Ketepatan lokasi tempat

d. Ketepatan pengelompokan kelahiran berdasar karakteristik ekonomi

atau demografi.

Untuk negara maju, kelemahan – kelemahan tersebut seagian besar sudah

teratasi. Sedangkan di negara yang sedang berkembang kelemahan tersebut

masih terasa, yang paling menonjol adalah kelemahan dalam hal

kelengkapan registrasi. Hal ini disebabkan oleh penduduk, baik yang

mempunyai anak maupun petugas registrasi tidak menyadari pentingnya

registrasi kelahiran dan tidak mengerti bagaimana menjawab pertanyaan –

pertanyaan seperti tanggal kelahirannya anaknya, usia ibunya, dan

sebagainya.

2. Sensus data yang tersedia berupa hal – hal dibawah ini.

a. Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin.

b. Jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup.

c. Jumlah anak yang dilahirkan dalam suatu periode yang lalu (misalnya; 1

tahun yang lalu).

d. Data penduduk yang berhubungan dengan variabel fertilitas (misalnya

penduduk usia kawin).

Kelemahan – kelemahan sensus adalah sebagai berikut.

Page 15: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

a. Keterangan jumlah anak yang pernah dilahirkan sangat tergantung pada daya

ingat dari si ibu semakin tua usia ibu semakin besar kemungkinan

melupakan jumlah anak yang pernah dilahirkan. Hal ini dapat disebabkan

anaknya mungkin sudah menikah, meninggal, atau tinggal bersama dengan

salah satu keluarganya di tempat lain.

b. Keterangan mengenai banyaknya anak yang lahir setahun yang lalu

bergantung pada ketepatan dalam memperkirakan jangka waktu satu tahun

sebelum sensus. Perkiraan jangka waktu ini bisa terlalu panjang atau

sebaliknya terlalu pendek.

c. Keterangan – keterangan penduduk yang dikaitkan dengan variabel fertilitas

juga mengundang kesalahan pelaporan usia oleh penduduk, dan biasanya

sering terjadi di negara yang sedang berkembang.

3. Survei data yang tersedia berupa:

a. Sama dengan data yang tersedia dari sensus.

b. Keterangan tambahan mengenai fertilitas yang lebih terperinci.

c. Riwayat kelahiran (birth history atau pregnancy history), mulai dari

anak pertama hingga anak terakhir.

d. Status kehamilan (pregnancy status).

e. Kelemahan yang ditemui disensus juga berlaku di dalam survei, karena

kedua jenis sumber data tersebut berdasarkan informasi mengenai

kejadian kelahiran (birth event) yang sudah lampau.

Data fertilasi yang bersifat nasional adalah sebagai berikut.

1. Sensus penduduk 1961, BPS.

2. SUSENAS (survei sosial ekonomi nasional) tahap III, 1967, BPS.

3. Sensus penduduk 1971, BPS.

4. Survei fertilitas dan mortalitas indonesia 1973, LD FEUI.

5. SUPAS (survei penduduk antarsensus) tahap II dan III, 1967, BPS.

6. SUSENAS, 1979, BPS.

7. Sensus penduduk 1980, 1990, 2000, BPS.

Seperti halnya angka mortalitas, angka fertilitaspun diukur

berdasarkan pembagian jumlah kejadian (events) dengan penduduk yang

menanggung resik melahirkan (exposed risk). Walaupun demikian, ada

beberapa persoalan yang dihadapi dalam hal pengukuran fertilitas yang tidak

dijumpai dalam pengukuran mortalitas, yaitu:

Page 16: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

1. Suatu angka (rate) menunjukkan ukuran untuk jangka waktu. Angka fertilitas

menunjukkan dua pilihan jangka waktu, pertama untuk jangka waktu pendek

biasanya 1 tahun, sedangkan pilihan kedua adalah jumlah kelahiran selama

masa reproduksi.

2. Suatu kelahiran melibatkan kedua rangtuanya, sehingga memungkinkan

timbulnya keinginan untuk mengukur fertilitas berdasarkan sifat – sifat ibu,

ayah, atau kedua orangtuanya. Namun, informasi yang dikumpulkan

biasanya hanya berhubungan dengan si ibu. Sehingga dengan sendirinya

pengukuan fertilitas hanya berdasarkan sifat – sifat ibu saja. Walaupun

demikian, cara yang digunakan untuk pengukuran fertilitas terhadap wanita

seperti yang telah disebutkan sebenarnya dapat juga digunakan untuk

mengukur fertilitas dari pria.

3. Penentuan penduduk yang exposed to risk di dalam pengukuran fertilitas

sangat sulit. Tidak setiap orang mempunyai resiko melahirkan. Walaupun

yang masih kanak – kanak dan yang tua bisa dengan mudah dipisahkan,

tetapi tidak semua wanita yang berumur diantara kedua kelompok tersebut

menanggung resiko melahirkan.

4. Sangat sulit membedakan live birth (lahir hidup) dan still birth (lahir mati).

5. Melahirkan lebih dari satu kali adalah hal yang bisa terjadi pada seorang

istri. Oleh, karena itu ada unsur plihan antara melahirkan lagi atau tidak.

Pilihan ini bergantung pada bebarapa hal seperti pendidikan, status sosial

ekonomi, jumlah anak yang telah mereka miliki, dan lain – lain.

Ukuran Dasar Dalam Pengukuran Fertilitas

Ada dua macam pendekatan, yaitu yearly performance (current fertility) dan

reproductive history ( comulative fertility).

1. Yearly performace (current fertility)

Mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk untuk jangka waktu

satu tahun.

a. Crude birth rate (CBR) atau angka kelahiran kasar.

Rumus :

CBR = B x k R

Di mana; B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun. R = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun. k = bilangan konstanta, biasanya 1.000.

Contoh :

Page 17: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Banyaknya kelahiran di Gresik pada tahun 2008 adalah 182.880 orang bayi. Banyaknya penduduk Gresik pada pertengan tahun 2008 sebesar 4.546.942 orang.

Maka CBR = 182.880 x 1.000 = 40 per seribu penduduk 4. 546.942

b. Angka kelahiran umum atau General Fertiliti Rate (GFR)GFR adalah banyaknya kelahiran tiap seribu wanita yang berumur 15 – 49 atau 15 - 49 tahun.Rumus :

GFR = Pᶠ 4-49 K atau GFR = Pᶠ 15 - 44

Di mana :B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun.Pᶠ4-49 = banyaknya penduduk wanita yang berumur 14 – 49 tahun pada

pertengahan tahun.Pᶠ15-44 = banyaknya penduduk wanita yang berumur 14 – 44 tahun pada

pertengahan tahun.K = bilangan konstanta, biasanya 1000.

Kelebihannya adalah ukuran ini hanya memasukan wanita yang berusia 15 – 49 tahun, sedangkan kelemahan ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari berbagai kelompok usia.

c. Angka kelahiran menurut kelompok usia atau Age Specific Fertiliti Rate (ASFR)ASFR adalah banyaknya kelahiran tiap seribu wanita pada kelompok usia tertentu.Rumus:

ASFR N = b N k ( i = 1-7 ) p N

Di mana :b N = banyaknya kelahiran di dalam kelompok usia 1 selama 1 tahun.K = bilangan konstanta, biasanya 1000.

Kelebihannya adalah ukuran lebih cermat dari GFR dan ASFR dimungkinkan dilakukannya fertilitas menurut kohor, sedangkan kelemahannya tidak menunjukan ukuran fertilitas untuk keseluruhan wanita usia 15 – 49 tahun.

d. Total Fertility Rate (TFR)Jumlah dari ASFR, bahwa usia dinyatakan dalam satu tahunan.

TFR = 5 i=17 ASFR i ( i = 1,2 …… )

Di mana ;ASFR = angka kelahiran menurut kelompok usiaI = kelompok usia 5 tahunan di mulai dari 15 – 19

Kelebihan rumus ini adalah ukuran seluruh wanita usia 15 – 49 tahun yang di hitug berdasarkan angka kelahiran menurut kelompok usia.

Page 18: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

2. Reproductive History ( Cumulative Vertility )a. jumlah anak yang pernah di lahirkan

Mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok wanita selama reproduksinya,

Kelebihannya adalah mudah di dapatkan informasinya dan tidak ada referensi

Waktu, sedangkan kelemahannya adalah angka paritas kelompok usia akan Mengalamin kesalahan pelaporan usia penduduk dan angka kecenderungan Semakin tua semakin besar.

b. Child Woman Ratio (CWR)Hubungan dalam bentuk rasio antara jumlah anak di bawah 5 tahun.Rumus:

CWR = Pᵒ- 4 x k P15-44

atau

CWR = Pᵒ- 4 x k P15-49

Dimana:P0-4 = banyaknya penduduk usia 0-4 tahun.P15-44 = banyaknya wanita usia 15-44 tahun.P15-49 = banyaknya wanita usia 14-49 tahun.K = konstanta, biasanya 1000.

Kelebihan metode ini adalah data yang di perlukan tidak memerlukan pernyataan khusus, sedangkan kelemahanny langsung di pengaruhi oleh kekurangan pelaporan tentang anak serta di pengaruhi olehh tingkat moralitas anak di bawah 1 tahun lebih besar dari orang tua.

c. Menghitung GFR berdsarkan CWRAsumsi yang di gunakan tidak ada migrasi

Langkah - langkah - Hitung jumlah anak di bawah 5 tahun ( P0-4 ) misal : 431.658

- Hitung jumlah wnita usia 15 – 44 tahun ( Pᶠ 15-44 )- Hitung jumlah wanita usia ( Pᶠ 20-49 ) misal : 458.851

Hitung jumlah wanita usia 17½ - 47½Pᶠ 17½ - 47½ = ½ ( Pᶠ 15-44 + Pᶠ 20-49 ) = ½ ( 537.670 + 458.851 ) = 498.261Hitung rasio masih hidup ( survival ratio )0-4 : L0-4

Hitung Mencari Perkiraan GFR

Faktor – faktor yang mempengaruhi fertilitasAda 3 tahap penting dalam proses reproduksi

1. Tahap hubungan kelamin (intercourse)Pada tahap ini di prngaruhi oleh beberapa faktora. usia memulai kelamin b. selibat permanent, proporsi wanita tidak pernah mengadakan hubungan kelaminc. lamanya status pernikahand. abstinesti sukarela

Page 19: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

e. abstinensi terpaksa, misalnya sakit atau berpisah sementara

2. Tahap konsepsi (conseptio)Pada konsep ini di pengaruhi beberapa faktora. fekunditas atau infukunditas di sebabakan hal tidak di sengajab. pemakaian kontrasepsic. fekunditas terpaksa yang di sebabkan hal di sengaja, misalnya sterilisasi

3. Tahap kehamilanBerikut ini adalah hal yang mempengaruhi kehamilana. moralitas janin karena sebab tidak di sengajab. moralitas janin karena sebab yang di sengaja

Studi perbedaan fertilitas di indonesiaHasil studi yang pernah di lakukan ternyata di pengaruhi beberapa faktor penentu fertilitas tidak seperti yang di temukan dalam generalisasi yang telah ada.beberapa faktor penentu tersebut adalah1. Tempat tinggal wanit pada saat pencacahan2. Tingkat pendidikan3. Usia perkawinan pertama4. Pengalaman kerja.

b. Moralitas (kematian)Moralitas salah satu di antara komponen demografi yang mempengaruhi perubahan penduduk. Konsep yang terkait moralitas ada 3 keadaan vital yaitu ;

1. Lahir hidup, yaitu peristwa keluarnnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap

2. Mati, adlah keadaan menghilangnya semua tanda tanda kehidupan secara permanen3. Lahir mati, adalah peristiwa menghilangya semua tanda tanda kehidupan dari hasil

konsepsi sebelum hasil konsepsi itu di keluarkan dari rahim ibunya.

Sumber Data Kematian 1. Sistem Registrasi Kematian

Di indonesia belum ada sistem registrasi vital yang bersifat nasional, yang ada hanya bersifat lokal.

2. Sensus atau survai pendudukSensus merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan untuk mengumpulkan data penduduk. Data kematian yang di peroleh melalui sensus dapat di golongkan menjadi dua bentuk, yaitu bentuk langsung dan tidak langsung.

Ukuran Kematian (CDR)Ukuran kematian menunjukan suatu angka indeks untuk menentukan tinggi rendahnya angka kematian penduduk.

1. Anga kematian kasar Angka kematian kasar adalah jumlah kematian pada tahun tertentu di bagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

CDR = jumlah kematian pada tahun X x 1000 Jumlah kematian pada pertengahan X

= D x k P

Page 20: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Di mana: D =jumlah kematian pada tahun xP =jumlah penduduk padapertengahan tahunK =1.0002.Angka Kematian Menurut Usia Risiko kematianberbeda antara satu kelompok penduduk dan kelompok penduduk lainnya.3.Angka Kematian BayiAngka kematian bayi merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kesehatan masyarakat. jumlah kematian bayi berumur Angka kematian bayi == di bawah umur 1 tahun selama tahun X

Jumlah kelahiran selama tahun X

Angka kemaisebut kasar karena angka kematian tersebut tidak sepenuhnya

mencerminkan tingkat kematian.

Hubungan antara CDR dan ASDR dapat ditulis dengan rumus berikut:

CDR= i PiP [ ASDRi ]

Dimana:

P =Adalah penduduk pertengahan tahun pada usia i.

P =Adalah pendudk pertebgahan tahun.

ASDR =Adalah Age Specific Death Rate pada usia i.

c. Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap disuatu lain

melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi suatu negara.

Jenis – jenis migrasi

Berikut ini adalah beberapa jenis migrasi.

1) Migrasi masuk (in migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tem-

pat tujuan (area of destination).

2) Migrasi keluar (out migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu

daerah asal (area of origin).

3) Migrasi netto (net migration), yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk dan mi-

grasi keluar. Apabila migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi keluar,

maka disebut migrasi netto positif, tapi jika migrasi keluar lebih besar daripada

migrasi masuk disebut migrasi netto negatif.

4) Migrasi bruto (gross migration), yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.

5) Migrasi total (total migration), yaitu seluruh kejadian migrasi mencakup migrasi

semasa hidup (life time migration) dan migrasi pulang (return migration).

Page 21: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

6) Migrasi internasional (international migration), yaitu perpindahan penduduk

dari suatu negara ke negara lain. Migrasi yang merupakan masuknya penduduk

ke suatu negara disebut imigrasi (imigration) sedangkan jika migrasi itu kelu-

arnya penduduk dari suatu negara disebut emigrasi (emigration).

7) Migrasi semasa hidup (life time migration), adalah migrasi berdasarkan tempat

kelahiran, yaitu mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal

di daerah yang berbeda dengan daerah, yaitu tempat kelahirannya.

8) Migrasi parsial (partial migration), yaitu jumlah migran ke suatu daerah tujuan

dari satu daerah asal atau dari daerah asal ke suatu daerah tujuan. Migrasi ini

merupakan ukuran dari arus migrasi antara dua daerah asal dan tujuan.

9) Arus migrasi (migration stream), yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan

yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.

10) Urbanisasi (urbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam

di daerah kota disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota atau aki-

bat perluasan daerah kota.

11) Transmigrasi (transmigration/resettlement atau settlement), yaitu perpindahan

penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di

dalam wilayah republik indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau

karena alasan – alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ke-

tentuan yang diatur undang – undang tansmigrasi dan undang – undang no. 3

tahun 1972.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Migrasi

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor

pendorong dan faktor penarik.

1. Faktor pendorong migrasi :

a) Makin berkurangnya sumber – sumber alam, yaitu menurunnya permintaan

atas barang –barang tertentu yang bahan bakunya makin susah, seperti : hasil

tambang, bahan baku kayu, hasil pertanian, industri, dan lain – lain

b) Menyempitnya lapangan pekerjaan seperti di desa dengan masuknya

teknologi (mesin – mesin) sebagai pengganti tenaga manusia

c) Adanya tekanan – tekanan atau diskriminasi politik, agama, dan suku di

daerah asal.

d) Tidak cocok lagi dengan adat atau budaya di tempat asal

Page 22: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

e) Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa mengem-

bangkan karier pribadi.

f) Bencana alam

2. Faktor penarik migrasi

a) Adanya rasa superior di tempat baru atau kesempatan di lapangan kerja yang

cocok.

b) Kesmpatan untuk mendapatkan pendapat yang lebih

c) baik. 3.Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

d) Keadaan lingkungan dan hidup yang menyenangkan

e) Adanya ajakan orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung.

f) Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar.

B. PERAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN DEMOGRAFI

Komunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling

berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest

yang sama. (WHO).

Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi

yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama

dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama

(Linda Jarvis)

Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu

kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu upaya yang

esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan

pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna.

Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun

masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta bertanggung

jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian.

Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan dan

praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan

dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat.

Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam

upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:

Page 23: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

1. Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan

kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok,

pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership).

2. Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat

secara komprehensive.

Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip,

yaitu:

1. Kemanfaatan

Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang

besar bagi komunitas.

2. Kerjasama

Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan

serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.

3. Secara langsung

Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien

dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai

tujuan utama peningkatan kesehatan.

4. Keadilan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari

komunitas itu sendiri.

5. Otonomi

Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan

beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

Perawat komunitas dapat bekerja diberbagai tatanan:

1. Klinik rawat jalan

2. Kantor kesehatan

3. Kesehatan kerja

4. Sekolah

5. Rumah

6. Perkemahan

7. Institusi pemeliharaan kesehatan

8. Tempat pengungsian

Perawat di komunitas dapat bekerja sebagai:

1. Perawat keluarga

Page 24: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

2. Perawat sekolah

3. perawat kesehatan kerja

4. perawat gerontologi

3. Perawat keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan

masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat

dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan

Maglaya, 1978).Perawat keluarga adalah :

Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang dipersiapkan

untuk praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang

sehat sakit. Praktek ini mencakup pengambilan keputusan independen dan

interdependen dan secara langsung bertanggung gugat terhadap keputusan klinis.

Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga,

berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan

kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case managemen dan

konsultasi.

4. Perawat kesehatan sekolah

Keperawatan sekolah adalah: keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan

pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga

maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986)

Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktek keperawatan untuk

memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat sekolah.

Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan

yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk

hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. Fokus

utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan sasaran

penunjang adalah guru dan kader.

5. Perawat kesehatan kerja

Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam

memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan

(American Asociation of Occupational Health Nursing)

Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi

kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat di tatanan industri, pabrik,

tempat kerja, tempak konstruksi, universitas dan lain-lain.

Lingkup praktek keperawatan kesehatan kerja mencakup pengkajian riwayat

kesehatan, pengamatan, memberikan pelayanan kesehatan primer konseling,

Page 25: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

promosi kesehatan, administrasi management quality asurance, peneliti dan

kolaburasi dengan komunitas.

6. Perawat gerontologi

Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan

memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai

tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan

mempertahankan fungsi yang optimal.

Perawat gerontologi mengaplikasikan dan ahli dalam memberikan pelayanan

kesehatan utama pada lanjut usia dank keluarganya dalam berbagai tatanan

pelayanan. Peran lanjut perawat tersebut independen dan kolaburasi dengan

tenaga kesehatan profesional.

Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan

keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan

kemampuan atau kemandirian lanjuy usia, meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses

kematian yang bermartabat.

Perawat gerontologi dalam prakteknya menggunakan managemen kasus,

pendidikan, konsultasi , penelitian dan administrasi.

Page 26: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

C. QUESIONER

Formulir quesioner dalam pengkajian komunitas dengan demografi.

Berilah tanda centang ( √ ) pada pilihan yang menurut anda paling benar, dan isikan

jawaban anda sesuai yang anda ketahui.

Bagian 1Nama : ……………………………………………….Alamat : ………………………………………………. RT ……….. RW

………….Usia : …………. tahunJenis kelamin : …………………………….Status perkawinan : …………………………….Status pendidikan terakhir : SD SMP SMA

Sarjana Tidak SekolahPekerjaan : …………………………………………….Tinggi badan : ……….. cmBerat badan : ……….. kg

Bagian 21. Menurut anda kesehatan itu penting atau tidak ?

Ya Tidak

2. Bagaimana anda menjaga kesehatan saat ini ?

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………

3. Apakah anda mencuci tangan sebelum dan sesudah makan?

Ya Tidak Jarang Kadang - kadang

4. Hal apa yang anda lakukan dalam keadaan sakit?

Periksa ke dokter Minum obat warung

Periksa ke mantri terdekat Didiamkan saja

5. Apakah anda mengkonsumsi vitamin atau suplemen?

Ya Tidak

6. Apakah anda memeriksa kesehatan secara rutin?

Ya Tidak

7. Apakah bentuk pelayanan kesehatan yang terdekat dan bisa dijangkau?

Puskesmas Praktek dokter

Page 27: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Rumah sakit Lainnya : …………………………............................

8. Pola makan anda setiap hari?

1 kali 2 kali

3 kali Lebih dari 3 kali

9. Pola istirahat anda setiap hari?

Kurang dari 8 jam / hari 8 jam/ hari

Lebih dari 8 jam / hari

10. Apakah anda mengkonsumsi sayur – mayur & buah – buahan?

Ya Tidak Jarang Kadang - kadang

11. Bagaimana dengan upah kerja yang anda peroleh?

Memenuhi kebutuhan Tidak sesuai dengan kebutuhan

Tidak menentu

12. dalam sehari berapa kali anda menggosok gigi?

2 kali 3 kali lebih dari 3 kali Tidak pernah

13. Apakah anda merokok?

Ya Tidak

14. Apa anda merasa cemas saat ini ?

Ya Tidak

15. Apa yang menyebabkan anda merasa cemas?

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………

16. Apa yang anda lakukan saat anda merasa cemas?

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………

17. Hiburan apa yang menurut anda sukai untuk menghilangkan stress ?

Menyanyi Olah raga MemancingBerjoged Nonton tv lainnya :

………………………………………………………………….18. Setiap anda mendapat masalah, Apakah anda mampu mengatasinya?

Ya Tidak19. Menurut anda masalah yang anda hadapi dapat digambarkan sebagai pa?

Page 28: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Cobaan Akibat dari kesalahan/karmaTakdir Lainnya :

………………………………………………………………..20. Masalah apa yang biasanya anda hadapi?

Pekerjaan Mencapai prestasi Keluarga Percintaan Lainnya :

…………………………………………………………………21. Pada usia berapa anda bekerja?

Jawab : …………. tahun

22. Pada usia berapa anda menikah?

Jawab : …………. tahun

23. Bagaimana peran anda di masyarakat ?

Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………

24. Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat di sekitar lingkungan rumah anda???

Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………..

25. Apakah anda puas dengan diri anda saat ini? Jelaskan ?

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………........

……………………………………………………………………………………………………………………

26. Tindakan apa yang pertama kali anda lakukan saat terjadi wabah penyakit, setelah terjadi suatu bencana?

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………

27. Ketika musim penghujan tiba apa yang anda lakukan untuk mencegah penyakit DBD/Malaria?

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………

28. Bagaimana cara anda untuk menghadapi masalah perubahan cuaca yang tidak menentu?

Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………..

29. Menurut anda apa yang akan ditimbulkan akibat perubahan cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini?

Page 29: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………..…….

30. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan di lingkungan anda?

Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………

REVISI :

1. TOLONG QOESTIONER MENGARAH PADA APA YNG HARUS ADA PADA DATA DEMOGRAFI

2. PENGETIKAN KAITANNYA DENGAN BUB KALIMAT BELUM BETUL TOLONG DIBACA LAGI

3. PERBAIKI SEGERA INSYA ALLAH IBU DATANG HARI JUM’AT SILAHKAN KONSUL…..

Page 30: 80890273 Konep Dasar Demografi Edit

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Fery. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik

dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Iqbal Wahit, Mubarak. 2005. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan

Teori 1. Jakarta : Salemba Medika

Iqbal Wahit, Mubarak, dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Keperawatan

Komunitas 1. Jakarta : Salemba medika

www.maydwiyurisantoso.wordpress.com ( 9 – 10 -2011 (12.48) )

www.andaners.wordpress.com ( 9 -10 – 2011 (12.59) )

1. TOLONG PERBAIKI PENGETIKAN, SEMUA HARUS SESUAI DENGAN

SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAHNYA

2. QOESTIONER DISESUAIKAN DENGAN SISTEMATIKA DAN ILMU

DEMOGRAFI JGN ASAL MEMASUKKAN DAFTAR PERTANYAAN / HARUS

RUNUT