beberapa ukuran dasar demografi

41
BEBERAPA UKURAN DASAR DEMOGRAFI DISUSUN OLEH: ESTERLINA YESSYINDAH (4123230010) FIRDAUS TARIGAN(4123230014) NINA DUMARIS SAGALA (4123230022) PENNY C LUMBANRAJA (4123230023) ROBIN SANJAYA HALAWA (4123230025)

Upload: penny-charity-lumbanraja

Post on 05-Apr-2017

123 views

Category:

Science


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Beberapa ukuran dasar demografi

BEBERAPA UKURAN DASAR DEMOGRAFI

DISUSUN OLEH:ESTERLINA YESSYINDAH (4123230010)FIRDAUS TARIGAN (4123230014)NINA DUMARIS SAGALA (4123230022)PENNY C LUMBANRAJA (4123230023)ROBIN SANJAYA HALAWA (4123230025)

Page 2: Beberapa ukuran dasar demografi

Apa kita yang pelajari Beberapa ukuran dasar demografi?

Pengukuran Struktur Demografi

•Bilangan Absolut

•Bilangan Relatif

•Perbandingan

•Rasio (Ratio)

Page 3: Beberapa ukuran dasar demografi

Pengukuran Struktur Demografi

Bilangan AbsolutPada awalnya data demografi disajikan dalam bentuk bilangan atau jumlah absolut. Dari bilangan absolut ini kemudian dikembangkan menjadi bilangan relatif, dengan maksud agar lebih mudah untuk mengadakan analisis dan ukuran satu dengan yang lain dapat diperbandingkan. jumlah mutlak suatu penduduk atau kejadian lain untuk suatu daerah dan waktu tertentu.Contoh paling sederhana bilangan absolut adalah jumlah penduduk. Dari berbagai hasil sensus dan survei, jumlah penduduk Indonesia menurut rincian pulau adalah sebagai berikut :

Page 4: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Page 5: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan... Bilangan Relatif

Beberapa pengukuran dengan bilangan relatif adalah sebagai berikut.Proporsi

Proporsi atau biasa disebut dengan menyatakan suatu perbandingan antara suatu kelompok penduduk tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk keseluruhan. Sebagai contoh, pada suatu kelas jumlah murid perempuan adalah a, sedangkan jumlah murid laki-laki adalah b. Proporsi murid laki adalah sebagai berikut :

dan proporsi murid perempuan adalah

Page 6: Beberapa ukuran dasar demografi

Persentase Persentase adalah proporsi dikalikan 100. Sebagai contoh seperti dibawah ini:

Distribusi Penduduk Menurut Daerah Tempat Tinggal Indonesia, Tahun 1990 dan 2000.

Dalam analisis data demografi atau data yang lain pada umumnya angka proporsi jarang dimunculkan, yang paling banyak digunakan adalah bentuk persentase.

Page 7: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Perbandingan

Contoh perbandingan murid laki-laki dengan perempuan

Rasio (Ratio)

Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Dalam pengerjaanya, rasio adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering digunakan. Berikut beberapa pengukuran rasio.

Page 8: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio = SR)

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatuwilayah pada suatu waktu tertentu.

Contoh:

Jumlahpenduduk Indonesia tahun 1990 sebesar 179,3 juta yang terdiri dari 89,4 juta laki-laki dan 89,9 juta perempuan.

Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia tahun 1990 adalah:

Page 9: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Ini berarti bahwa untuk setiap 99 penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan. Apabila angka tersebut jauh di bawah 100, dapat menimbulkan berbagai masalah, karena ini berarti di wilayah tersebut kekurangan penduduk laki-laki akibatnya antara lain kekurangan tenaga laki-laki untuk melaksanakan pembangunan, atau masalah lain yang berhubungan dengan perkawinan. Hal ini dapat terjadi apabila suatu daerah banyak penduduk laki-laki meninggalkan daerah, atau kematian banyak terjadi pada penduduk laki-laki.

Page 10: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan

Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur

Rasio jenis kelamin dapat pula dibuat berdasarkan kelompok umur.

berikut adalah Tabel Penduduk Menurut Kelompok umur dan jenis kelamin di Pulau Sumatera Utara, 2010

Page 11: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Rasio jenis kelamin (SR) menurut kelompok umur dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :

Page 12: Beberapa ukuran dasar demografi

RASIO JENIS KELAMIN MENURUT KELOMPOK UMUR DI INDONESIA, TAHUN 2005

Page 13: Beberapa ukuran dasar demografi

GRAFIK RASIO JENIS KELAMIN MENURUT KELOMPOK UMUR DI INDONESIA,TAHUN 2005

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

80

85

90

95

100

105

110

Sex Ratio

Page 14: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex Ratio at birth = SRB)

Rasio jenis kelamin kelahiran sering digunakan untuk menghitung jumlah kelahiran bayi laki-laki dan kelahiran bayi perempuan apabila hanya diketahui angka kelahiran total (laki-laki + perempuan).

Keterangan : SRB = Rasio jenis kelamin kelahiran

= Kelahiran bayi laki-laki

= Jumlah kelahiran bayi perempuan.

Page 15: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Contoh Soal: Pada tahun tertentu jumlah kelahiran total di suatu wilayah sebesar 300 bayi apabila SRB di wilayah tersebut sebesar 105, hitunglah berapa jumlah kelahiran bayi perempuan dan berapa jumlah kelahiran bayi laki-laki?Jawab :Jumlah kelahiran bayi perempuan adalah Jumlah kelahiran bayi laki-laki adalah

Page 16: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR)Rasio anak perempuan adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk dibawah usia lima tahun terhadap jumlah penduduk usia subur (usia melahirkan atau usia reproduksi) yaitu umur 15 tahun sampai dengan 49 tahun. Rasio anak perempuan merupakan salah satu ukuran kelahiran yang sederhana dan datanya didapat dari hasil sensus penduduk. Makin besar angka rasio anak perempuan memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran. Dalam bentuk rumus rasio anak perempuan dinyatakan sebagai berikut :

Page 17: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio = DR)

Kalau kelompok penduduk umur 0-14 tahun dianggap sebagai kelompok penduduk belum produktif secara ekonomis, kelompok penduduk umur 15-64 tahun sebagai kelompok produktif dan kelompok penduduk 65 tahun keatas sebagai kelompok penduduk yang tidak lagi produktif, maka Rasio Beban Tanggungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Sebagai contoh, pada tahun 1971 penduduk Indonesia yang berumur (0-14) tahun besarnya 52.454.000, sedangkan yang berumur (15-64)tahun dan 65+ masing-masing besarnya 63.180.000 dan 3.576.000 orang. Dari data ini dapat dihitung DR sebagai berikut:

Page 18: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

DR sebesar 88,7 berarti tiap 100 orang kelompok penduduk produktif harus menanggung 88,7 kelompok yang tidak produktif. Angka DR ini termasuk tinggi., tingginya angka Rasio Beban Tanggungan ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi Indonesia, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif. Negara-negara yang sedang berkembang dengan tingkat fertilisasi yang tinggi, mempunyai angka rasio beban tanggungan yang tinggi, dikarenakan besarnya proporsi anak-anak dalam kelompok penduduk tersebut.

Page 19: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...Kepadatan Penduduk (Man Land Ratio)Kepadatan Penduduk (KP) adalah jumlah penduduk per satuan unit wilayah, atau dapat ditulis dengan rumus :

Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

1. Kepadatan Penduduk Kasar (Crude Density of Population) atau sering pula disebut dengan Kepadatan Penduduk Aritmatika.

2. Kepadatan Penduduk Fisiologis (Physiological Density).3. Kepadatan Penduduk Agraris (Agricultural Density).4. Kepadatan Penduduk Ekonomi (Economical Density of Population)

Page 20: Beberapa ukuran dasar demografi

lanjutan...Kepadatan Penduduk Kasar

Kepadatan Penduduk Kasar, adalah banyaknya penduduk per satuan luas. Luas pulau yang digunakan sebagai penyebut dalam perhitungan kepadatan penduduk diatas ialah luas seluruh daratan pulau yang bersangkutan. Jadi tanpa membedakan daerah yang tandus, dan daerah yang subur. Kepadatan Penduduk Fisiologis

Kepadatan penduduk fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. Atau dengan rumus ditulis :

Kepadatan Penduduk Agraris

Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap-tiap tanah pertanian. Atau dengan rumus dapat tertulis

Page 21: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Kepadatan Penduduk Ekonomi

Kepadatan penduduk ekonomi berbeda dengan ketiga macam kepadatan penduduk yang telah dibicarakan di atas yaitu jumlah penduduk persatuan luas. Pada kepadatan penduduk ekonomi ialah besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan. Simon seorang ahli demografi bangsa Perancis mengusulkan rumus Kepadatan Penduduk Agraris sebagai berikut :

Page 22: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian

Kepadatan penduduk agraris bukanlah merupakan suatu indikator penting mengenai ada tidaknya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian di suatu wilayah kerena luas lahan pertanian yang digunakan sebagai penyebut kualitasnya tidak sama. Kualitas lahan pertanian antara wilayah satu dengan wilayah lain sangat bervariasi. Kualitas lahan pertanian (z) adalah fungsi dari unsur.

K = Standar hidup yang layak

L = Penggunaan lahan

T = Teknologi

H = Kandungan Hara

I = Intensitas tanaman

E= nilai ekonomi

Page 23: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Menurut Suyono (1996) ada tiga model tekanan penduduk yang dikaji oleh Sumarwoto.

Tekanan penduduk model I menganggap bahwa penduduk hanya hidup dari lahan pertanian yang digarapnya dengan rumus :

Page 24: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Model tekanan penduduk ke II merupakan pengembangan model I dengan menambahkan pendapatan penduduk dari sektor pertanian, ini berarti bahwa makin besar pendapatan penduduk dari sektor non pertanian, tekanan penduduk pada lahan pertanian berkurang. Rumus tekanan penduduk model II dapat dituliskan dalam rumus :

Page 25: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Tekanan penduduk model III menambahkan nilai manfaat lahan untuk petani penggarap. Makin tinggi produktivitas lahan, makin banyak pendapatan petani penggarap, dan makin besar pendapatan yang bekerja diluar sector pertanian makin rendah tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Model III ini dapat dilukiskan dengan rumus sebagai berikut:

Page 26: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...dimana :

tekanan penduduk terhadap lahan pertanian periode waktu perhitungan luas lahan yang diperlukan untuk mendukung kehidupan seorang petani pada tingkat hidup yang diinginkan (ha/orang). persentase petani di dalam populasi. besar nya penduduk pada waktu acuan waktu (orang) rata-rata tingkat pertambahan penduduk tahunan = luas lahan pertanian yang ada di wilayah yang bersangkutan fraksi pendapatan non pertanian bagian manfaat lahan yang dinikmati oleh petani atau penggarap =Pt

Page 27: Beberapa ukuran dasar demografi

Pengukuran proses Demografi

Pengukuran proses demografi digunakan tingkat (rate). Yang perlu diperhatikan di sini ialah penduduk yang mempunyai resiko (exposed to risk) dalam peristiwa tersebut yang digunakan sebagai pembagi. Sebagai misal, kita menghitung tingkat kematian untuk periode 1 tahun. Semua penduduk yang hidup dalam seluruh tahun di wilayah tersebut mempunyai resiko kematian. Kelompok penduduk ini digunakan sebagai pembagi dalam perhitungan tingkat mortalitas di atas. Bagi penduduk yang meninggal sebelum akhir tahun, tidak mempunyai resiko kematian untuk seluruh tahun, begitu juga untuk bayi-bayi yang lahir pada pertengahan tahun atau sebelumnya. Bagi penduduk yang pindah ke wilayah tersebut beberapa bulan sebelum akhir tahun, tidak mempunyai resiko kematian untuk seluruh tahun.

Page 28: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan... Penduduk yang hidup pada pertengahan tahun tersebut disebut dengan penduduk pertengahan tahun. Untuk menghitung jumlah penduduk pertengahan tahun (Pm), dapat dilaksanakan dengan membagi dua penjumlahan penduduk pada permulaan tahun (P1) dengan penduduk pada akhir tahun (P2). Atau dengan rumus dapat ditulis sebagai berikut:

Atau

Page 29: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan... Contoh perhitungan tingkat (rates) Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate) adalah sebagai berikut.

Misalnya jumlah penduduk di Indonesia pada 1979 sebesar 4.931.500, sedang jumlah penduduk pada pertengahan tahun sebesar 140.900.000 jiwa, maka besarnya Tingkat Kelahiran Kasar dihitung dengan rumus :

Tingkat Kelahiran Kasar sebesar 35 berarti bahwa tiap tahun, tiap 1000 penduduk terdapat 35 kelahiran bayi.

Page 30: Beberapa ukuran dasar demografi

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya kelahiran (Birth=B), kematian (Death=D), migrasi masuk (In Migration=IM), dan migrasi keluar (Out Migration=OM). Penduduk akan bertambah jumlahnya kalau ada bayi lahir (B) dan penduduk yang datang (IM) dan penduduk akan berkurang jumlahnya kalau ada yang mati (D) dan yang meninggalkan wilayah tersebut (OM).

Page 31: Beberapa ukuran dasar demografi

Persamaan Berimbang (The Balancing Equation)

Metode yang amat sederhana untuk

menghitung perubahan penduduk dari tahun ke tahun, yaitu dengan persamaan berimbang (The Balacing Equation) dengan rumus :

Page 32: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan... Dimana :

Page 33: Beberapa ukuran dasar demografi

Contoh : Dalam bulan Januari tahun 1990 jumlah penduduk Kecamatan X sebesar 214.300 orang ; julah kelahiran sebesar 3.165 orang dan jumlah kematian sebesar 1.912 orang. Pada tahun itu jumlah migrasi masuk sebesar 400 dan migrasi keluar jumlahnya 40 orang. Pada bulan Januari 1991 jumlah penduduk Kecamatan X adalah :

Jadi pada bulan Januari 1991 jumlah penduduk Kecamatan X besarnya 215.913 orang.

Page 34: Beberapa ukuran dasar demografi

Laju Pertumbuhan Penduduk Geometris(LPPG) (geometric growth)

Tingkat pertumbuhan penduduk geometris adalah pertumnbuhan penduduk bertahap (discrete), yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode.

Rumus: Dimana: banyaknya penduduk pada tahun akhir banyaknya penduduk pada tahun awal angka pertumbuhan penduduk jangka waktu

Page 35: Beberapa ukuran dasar demografi

Contoh : Jumlah penduduk Daerah istimewa Yogyakarta pada tahun 1961 sebesar 2.163.000, dan pada tahun 1971 meningkat menjadi 2.490.000 orang. Hitunglah besarnya laju pertumbuhan penduduk per tahun pada periode tahun 1961-1971.

Jawaban:

Page 36: Beberapa ukuran dasar demografi

Laju pertumbuhan penduduk eksponensial (LPPE) (Eksponential Growth)

Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung terus-menerus (countinous).

Rumus: = Dimana: banyaknya penduduk pada tahun akhir banyaknya penduduk pada tahun awal angka pertumbuhan penduduk jangka waktu angka eksponensial

Page 37: Beberapa ukuran dasar demografi

Contoh : Laju pertumbuhan penduduk per tahun suatu Negara sebesar 1 persen atau 0,01, setelah berapa tahunkah jumlah penduduk berlipat dua ?

Rumus: = Jumlah penduduk akan berlipat dua berarti: =2 Maka, = Sehingga, 2 =

Maka,

Atau .

Page 38: Beberapa ukuran dasar demografi

Angka pertumbuhan penduduk nol (Zero Population Growth = ZPG)

Angka pertumbuhan penduduk nol berarti bahwa jumlah suatu penduduk tidaklah bertambah maupun berkurang. Suatu penduduk dapat mencapai keseimbangan tersebut jika: Banyaknya kelahiran sama dengan banyaknya kematian dan migrasi neto sama dengan nol• Jumlah kelahiran melebihi jumlah kematian tetapi kelebihan tersebut diimbangi oleh migrasi keluar neto. Jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran tetapi kekurangan tersebut diimbangi oleh migrasi masuk neto.

Page 39: Beberapa ukuran dasar demografi

Laju Pertumbuhan Penduduk di Daerah Perkotaan

Laju pertumbuhan penduduk di perkotaan dipengaruhi oleh reklasifikasi. Reklasifikasi adalah perubahan status suatu wilayah dari pedesaan ke perkotaan.

Page 40: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Ciri-ciri perkotaaan: Kepadatan penduduk tinggi orang/km persegi Sekitar penduduk aktivitasnya di bidang non pertanian Tersedia fasilitas kota, misalnya: jalan beraspal, listrik,rumah sakit, supermarket, gedung bioskop, dll

Page 41: Beberapa ukuran dasar demografi

Lanjutan...

Ciri-ciri perkotaaan: Kepadatan penduduk tinggi orang/km persegi Sekitar penduduk aktivitasnya di bidang non pertanian Tersedia fasilitas kota, misalnya: jalan beraspal, listrik,rumah sakit, supermarket, gedung bioskop, dll