75025293 nilai normal dan makna temuan abnormal hasil pemeriksaan laboratorium

6
1 Nilai normal dan makna temuan abnormal hasil pemeriksaan Laboratorium TES NILAI NORMAL MAKNA TEMUAN ABNORMAL TES SISTEM HEMATOLOGIKAL Eritrosit 3.6-5.0 juta/mm 3 (♀) 4.2-5.5 juta/ mm 3 (♂) Penurunan mengindikasikan anemia, pendarahan. Peningkatan mengindikasikan anoksia kronis. Leukosit 5.000-10.000/ mm 3 Penurunan mengindikasikan kegagalan bone marrow. Peningkatan mengindikasikan infeksi. Trombosit 150.000-450.000/mm 3 Penurunan mengindikasikan kegagalan sumsum tulang, hipersplenism atau accelerated consumption of platelets. Peningkatan mengindikasikan pendarahan, polycythemia vera atau keganasan. Hemoglobin 12-15 g/dL (♀) 14-16.5 g/dL (♂) Penurunan mengindikasikan anemia, pendarahan. Peningkatan mengindikasikan anoksia kronis Hematokrit 37%-45% (♀) 42%-50% (♂) Penurunan mengindikasikan anemia, pendarahan. Peningkatan mengindikasikan anoksia kronis Mean Corpuscular Volume (MCV) 80-90 μm 3 Penurunan mengindikasikan eritrosit makrositik. Peningkatan mengindikasikan eritrosit makrositik. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) 27-31 picogram Penurunan mengindikasikan anemia makrositik. Peningkatan mengindikasikan anemia makrositik.

Upload: melina-defita-sari

Post on 16-Apr-2015

100 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

1

Nilai normal dan makna temuan abnormal hasil pemeriksaan Laboratorium

TES NILAI NORMAL MAKNA TEMUAN ABNORMAL

TES SISTEM HEMATOLOGIKAL

Eritrosit 3.6-5.0 juta/mm

3 (♀)

4.2-5.5 juta/ mm3(♂)

Penurunan mengindikasikan anemia,

pendarahan.

Peningkatan mengindikasikan anoksia kronis.

Leukosit 5.000-10.000/ mm3

Penurunan mengindikasikan kegagalan bone

marrow.

Peningkatan mengindikasikan infeksi.

Trombosit 150.000-450.000/mm3

Penurunan mengindikasikan kegagalan

sumsum tulang, hipersplenism atau accelerated

consumption of platelets.

Peningkatan mengindikasikan pendarahan,

polycythemia vera atau keganasan.

Hemoglobin 12-15 g/dL (♀)

14-16.5 g/dL (♂)

Penurunan mengindikasikan anemia,

pendarahan.

Peningkatan mengindikasikan anoksia kronis

Hematokrit 37%-45% (♀)

42%-50% (♂)

Penurunan mengindikasikan anemia,

pendarahan.

Peningkatan mengindikasikan anoksia kronis

Mean

Corpuscular

Volume (MCV)

80-90 µm3

Penurunan mengindikasikan eritrosit

makrositik.

Peningkatan mengindikasikan eritrosit

makrositik.

Mean

Corpuscular

Hemoglobin

(MCH)

27-31 picogram

Penurunan mengindikasikan anemia

makrositik.

Peningkatan mengindikasikan anemia

makrositik.

2

Mean

Corpuscular

Hemoglobin

Concentration

(MCHC)

32-36 g/dL

(32%-36%)

Penurunan mengindikasikan sel-sel

hipokromik.

Peningkatan berkaitan dengan spherocytosis

Retikulosit 0.5%-2% dari total

eritrosit

Penurunan mengindikasikan produksi eritrosit

tidak adekuat.

Peningkatan mengindikasikan polycythemia

vera.

Iron (Fe) 60-90 µg/dL Penurunan mengindikasikan anemia defisiensi

ferro.

Total Iron-

Binding

Capacity (TIBC)

250-420 µg/dL Penurunan mengindikasikan anemia defisiensi

ferro.

Serum

Heptoglobin 100-150 mg

Penurunan mengindikasikan penyakit hati

hemolitik.

Peningkatan mengindikasikan penyakit

inflamasi.

Elektroforesis

Hemoglobin

Hb A1 95%-98%

Hb A2 2%-3%

Hb F 0.8%-2%

Hb S 0%

Hb C 0%

Variasi perubahan mengindikasikan

hemoglobinopati.

Direct Coombs’

& Indirect

Coombs’ test

Negatif Temuan positif mengindikasikan antibodi

terhadap eritrosit

3

TES NILAI NORMAL MAKNA TEMUAN ABNORMAL

SERUM CARDIAC ENZYME

Creatine kinase

CK-MM (CK3)

CK-MB (CK2)

CK-BB (CK1)

5-35 IU/L (♀)

5-50 IU/L (♂)

Peningkatan mengindikasikan injuri/nekrosis

jaringan otak, miokardiak dan otot skeletal.

95%-100% total CK Peningkatan terjadi pada injuri otot.

0%-5% total CK

Peningkatan terjadi pada injuri miokard atau

pasca-percutaneous transluminal angioplasty

dan infus streptokinaseintrakoroner.

0% Peningkatan terjadi pada injuri jaringan otak

Lactate dehydrogenase

LDH1

LDH2

LDH1/LDH2 ratio

80-120 wacker units

atau 70-207 IU/L

Peningkatan terjadi pada injuri jantung, hepar,

ginjal, otak dan eritrosit.

16%-33% total LDH Meningkat lebih tinggi dari LDH2 pada

kerusakan miokard.

28%-40 total LDH

˂ 1.0 Meningkat pada kerusakan miokard.

TES NILAI NORMAL MAKNA TEMUAN ABNORMAL

SERUM LIPID

Total Lipid 400-1000 mg/dL Peningkatan mengindikasikanresiko tinggi

Coronary Artery Disease (CAD).

Kolsterol

170-230 mg/dL (♀)

140-230 mg/dL (♂)

Rentang meningkat

sesuai usia.

Peningkatan mengindikasikan resiko tinggi

CAD.

Trigliserida

90-130 mg/dL (♀)

100-150 mg/dL (♂)

Rentang meningkat

sesuai usia.

Peningkatan mengindikasikan resiko tinggi

CAD.

4

Plasma Low-Density

Lipoprotein (LDL)

105-150 mg/dL (♀)

100-150 mg/dL (♂)

Rentang meningkat

sesuai usia.

Peningkatan mengindikasikan resiko tinggi

CAD.

Plasma High-Density

Lipoprotein (HDL)

55-60 mg/dL (♀)

45-50 mg/dL (♂)

Rentang meningkat

sesuai usia

Peningkatan dapat mencegah terjadinya CAD.

HDL/LDL ratio 3:1 Peningkatan rasio dapat mencegah terjadinya

CDA.

TES NILAI NORMAL MAKNA TEMUAN ABNORMAL

TES KOAGULASI

Prothrombin Time (PT) 11-12.5 detik

(85%-100%)

Peningkatan mengindikasikan defisiensi faktor

V dan VII.

Partial Thromboplastin

Time (PTT) 30-40 detik

Peningkatan mengindikasikan defisiensi faktor

II, V, VIII, IX, XI, atau XII.

Bleeding Time 1-9 menit

Peningkatan mengindikasikan trombositopenia,

peradangan sumsum tulang atau fungsi

trombosit tidak adekuat.

Euglobulin Lysis Time 90 menit – 6 jam Penurunan mengindikasikan fibrinolisis.

Fibrin Split Products

(FDPs) < 10 µg/mL

Peningkatan mengindikasikan Disseminated

Intravascular Coagulation (DIC) atau

fibrinolisis.

5

Table nilai pH, PaCO2, HCO3-, pada berbagai keadaan gangguan asam basa

JENIS GANGGUAN pH PaCO2 HCO3-

Asidosis Metabolic

(defisit bikarbonat/HCO3-)

Murni ↓ N ↓

Terkompensasi sebagian ↓ ↓ ↓

Terkompensasi peuh N ↓ ↓

Asidosis Respiratori

(peningkatan asam

karbonat/H2CO3)

Murni ↓ ↑ N

Terkompensasi sebagian ↓ ↑ ↑

Terkompensasi peuh N ↑ ↑

Asidosis Metabolic + Respiratori N ↑ ↓

Alkalosis Metabolik

(peningkatan Bikarbonat)

Murni ↑ N ↑

Terkompensasi sebagian ↑ ↑ ↑

Terkompensasi peuh N ↑ ↑

Alkalosis Respiratori

(defisit asam karbonat/H2CO3

plasma menurun)

Murni ↑ ↓ N

Terkompensasi sebagian ↑ ↓ ↓

Terkompensasi peuh N ↓ ↓

Alkalosis Metabolic + Respiratori ↑↑ ↓ ↑

NILAI NORMAL HASIL PEMERIKSAAN ANALISA ARTERIAL BLOOD GAS

TES NORMAL

pH 7.35-7.45

PaCO2 35-45 mmHg

PaO2 80-100 mmHg

HCO3- 20-26 mEq/L

O2 Saturasi 85-95 %

Base Excess

-2.5 - +2.5 (jumlah basa

kuat/asam kuat pada setiap

liter darah yang bertambah

akibat gangguan metabolic)

Sumber : Basten Ronald, 2011

6