2. bab i pendahuluan
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai acuan atau
referensi dalam pembelajaran. Hal itu menjadi suatu unsur yang memiliki peranan
penting dalam menentukan proses belajar sehingga pembelajaran menjadi efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan. Tanpa sumber belajar yang memadai, peserta didik
tidak akan mampu meningkatkan kualitas belajar mandirinya sehingga tujuan
pembelajaran pun tidak dapat tercapai dengan baik. Ketika ketertarikan menggunakan
sumber-sumber belajar belum optimal, fenomena itu perlu diteliti dan diungkap
secara transparan. Dalam pengembangan sumber daya manusia, termasuk mahasiswa
kedokteran, fenomena sumber-sumber belajar harus dipedulikan dengan sungguh-
sungguh.
Edgar Dale (dalam Karwono, 2007) mengemukakan sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi seseorang belajar.
Dalam hal ini, Association Comunication and Technology (AECT dalam Borneo,
2008) berpendapat bahwa sumber belajar berupa data, orang, dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi,
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Dalam rangka
meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar, mahasiswa sepatutnya
memberdayakan sumber belajar yang memadai, baik dalam arti kuantitas, kualitas,
keanekaragamannya maupun kebermanfaatannya. Sumber belajar yang dimaksudkan
seperti buku rujukan, jurnal, serta media elektronik yang mempunyai kaitan dan
hubungan dengan bahan dan metode pelajaran (Karwono, 2007).
Sebagai mahasiswa yang berkecimpung dalam pendidikan profesi, khususnya
di bidang kedokteran, sepatutnya sumber belajar dijadikan sebagai acuan dalam
menunjang produktivitas ilmu kedokteran melalui metode Student centered learning
(SCL). Dalam penerapan metode itu, sumber belajar berperan penting bagi
1
2
mahasiswa karena mereka dituntut lebih aktif dan mandiri dalam belajar, serta
bertanggung jawab atas prestasi belajarnya. Pada praktiknya, metode SCL lebih
terkonsentrasi pada self directed learning (SDL) yang dilakukan atas inisiatif individu
mahasiswa sendiri dalam mencari sumber-sumber belajar dan informasi sebagai
landasan pengetahuan medisnya (Zulharman, 2008).
Pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa kedokteran memiliki kemampuan
memperoleh sumber belajar dengan mudah. Hal itu disebabkan oleh tiga faktor, yaitu
buku-buku kedokteran yang relatif mahal sehingga sulit diakses oleh sebagian
mahasiswa yang tingkat ekonominya menengah ke bawah. Selain itu, kontribusi
perpustakaan sebagai sumber belajar hanya memungkinkan peminjaman dua buku
untuk setiap mahasiswa. Secara elektronis, akses jaringan internet kampus masih
menjadi kendala dalam mencari referensi yang relevan dengan pembelajaran.
Kenyataan itu menjadikan mahasiwa kurang tertarik ke perpustakaan.
Menurut hasil wawancara dengan pustakawan FKIK (10 Desember 2015) terungkap
bahwa antusiasme mahasiswa dalam mencari sumber belajar di perpustakaan FKIK
UNTAD masih tergolong rendah. Hal itu terbukti dari seluruh mahasiswa FKIK,
hanya 40% yang berkunjung dengan alasan mencari referensi yang sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan. Disamping itu, pustakawan juga menjelaskan bahwa
pengunjung tetap perpustakaan adalah mahasiswa yang sama setiap harinya. Hal itu
sesuai dengan pendapat Prastowo (2005) yang mengemukakan bahwa perpustakaan
belum difungsikan secara optimal sebagai pusat sumber belajar.
Berdasarkan hasil diskusi singkat dengan mahasiswa kedokteran angkatan
2012 UNTAD ditemukan adanya keluhan dalam hal memperoleh sumber belajar,
terutama akses informasi penelitian-penelitian terbaru di bidang kedokteran. Mereka
menjelaskan bahwa akses pencarian jurnal penelitian kedokteran di Indonesia masih
kurang sehingga informasi medis yang dibutuhkan lebih banyak dari jurnal penelitian
yang berbahasa asing. Dalam kondisi itu, akses internet sebagai tempat pencarian
informasi yang cepat masih belum memadai di lingkungan kampus sehingga
3
mahasiswa sulit memperoleh informasi dengan cepat. Akibatnya, sumber belajar
menghambat kemandirian mahasiswa belajar.
Dalam kondisi itu, penerapan SDL positif karena dapat melatih pikiran
mahasiswa dalam memecahkan masalah. Menurut Guglielmino (1977), disitasi oleh
Hoban, 2005) bahwa orang yang mampu melakukan SDL, yaitu orang yang
menunjukkan inisiatif, kemandirian, dan ketekunan dalam belajar, orang yang
bertanggung jawab atas proses belajarnya, bahkan menganggap masalah sebagai
tantangan, mendisiplinkan diri dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mempunyai
motivasi belajar yang tinggi, mau mengubah diri dan percaya diri, mampu
menggunakan keterampilan belajar dasar, mampu mengatur waktu belajar dengan
baik, memantapkan rencana untuk penyelesaian pekerjaan, menikmati proses
belajarnya, dan berorientasi pada cita – citanya. Jika tidak didukung dengan sumber
belajar yang memadai, proses berpikir mahasiswa dalam memecahan masalah sulit
dilakukan secara efektif.
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian mengenai sumber – sumber belajar
dalam SDL mahasiswa kedokteran angkatan 2012 Universitas Tadulako penting
untuk segera dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah penelitian berikut.
(1) Apa saja jenis-jenis sumber belajar yang digunakan oleh mahasiswa kedokteran
angkatan 2012 Universitas Tadulako dalam SDL?
(2) Bagaimana strategi mahasiswa kedokteran angkatan 2012 Universitas Tadulako
memperoleh sumber-sumber belajar dalam SDL?
(3) Mengapa sumber-sumber belajar diperlukan oleh mahasiswa kedokteran angkatan
2012 Universitas Tadulako dalam SDL?
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
(1) Untuk mengetahui jenis-jenis sumber belajar yang digunakan mahasiswa
kedokteran angkatan 2012 Universitas Tadulako dalam SDL.
(2) Untuk mendeskripsikan strategi mahasiswa kedokteran angkatan 2012 Universitas
Tadulako dalam memperoleh sumber-sumber belajar dalam SDL.
(3) Untuk mendeskripsikan alasan penggunaan sumber-sumber belajar dalam SDL
mahasiswa kedokteran angkatan 2012 Universitas Tadulako.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat pada tiga pihak berikut.
(1) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, serta
memperluas khasanah dan wawasan berpikir peneliti tentang pentingnya sumber-
sumber belajar dalam SDL.
(2) Bagi Mahasiwa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan acuan terhadap
mahasiswa kedokteran untuk menggunakan sumber belajar yang relevan dengan
tujuan SDL.
(3) Bagi Pembangunan Negara dan Bangsa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan untuk
memotivasi mahasiswa dalam penggunaan sumber-sumber belajar demi
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
E. K e asl i anP e n e l i tian
Penelitian tentang sumber-sumber belajar dalam SDL pernah dilakukan oleh
Ali Muhtadi, Umi Hani, dan Trisnawanta Asih. Ketiga penelitian itu memiliki
karakteristik berikut.
(1) Ali Muhtadi, 2011. Ia meneliti tentang Mobilitas Mahasiswa Teknologi
5
Pendidikan Mencari Sumber Belajar dalam Upaya Peningkatan Kualitas Proses
Pembelajaran. Populasi dalam penelitian itu adalah mahasiswa prodi Teknologi
Pendidikan FIP UNY sejumlah 200 mahasiswa. Pengambilan sampel sejumlah
100 orang dengan teknik random sampling. Analisis data yang digunakan adalah
statistik desktriptif sederhana yang diperkuat dengan teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat mobilitas mahasiswa Prodi
Teknologi Pendidikan dalam mencari sumber belajar berada dalam kategori
sedang dan cenderung rendah. Kunjungan ke perpustakaan cenderung hanya
memanfaatkan perpustakaan di seputar kampus, kepemilikan buku masuk dalam
kategori rendah, sebagian besar memiliki buku di bawah 20 eksemplar dan belanja
untuk pengadaan buku sebagian besar kurang dari Rp 25.000. Sementara itu,
frekuensi kunjungan ke situs internet belum begitu tinggi dan terdapat
kecenderungan lebih terdorong oleh motif rekreatif daripada motif edukatif.
(2).Umi Hani, 2008. Ia meneliti tentang Pemanfaatan Jurnal Elektronik sebagai
Sumber Belajar Mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel, yaitu mahasiswa UPT
perpustakaan UNY. Hasil penelitian menunjukkan 70% mahasiswa menggunakan
jurnal elektronik dan 50% mahasiswa menyatakan bahwa satu minggu sebanyak 4
kali kunjungan ke perpustakaan untuk menggunakan jurnal elektronik.
(3).Trisnawanta Asih, 2014. Ia meneliti tentang Hubungan Self Ddirected Learning
dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK Universitas Tadulako. Jenis penelitian pendekatan cross sectional.
Pengambilan sampel dengan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara SDLR dengan prestasi belajar mahasiswa
tahun pertama.
6
Berbeda dengan itu, penelitian tentang sumber-sumber belajar dalam SDL
memiliki karakteristik berikut. Dian Ricarianty Azis, 2015. Judul penelitian, yaitu
Sumber-sumber Belajar dalam Pembelajaran Mandiri (SDL) Mahasiswa Kedokteran
Angkatan 2012 Universitas Tadulako. Jenis penelitian deskripsi kualitatif dengan
subjek penelitian, yaitu mahasiswa kedokteran angkatan 2012.