106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

7
1 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com MEMBUAT BIOETANOL SENDIRI DI RUMAH Panduan praktis dan mudah membuat bioetanol untuk campuran bensin dari sisa minuman rumah tangga. Pendahuluan Rasanya semua orang sudah tahu jika ketersediaan BBM (Bahan Bakar Minyak) semakin menipis, harganya pun meningkat. Subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah sudah sedemikian tinggi. Bisa dipermaklum jika pemerintah sering menaikkan harga BBM, terutama premium. BBM juga disinyalir menjadi salah satu biang kerok penipisan lapisan ozon dan penyebab terjadinya pemanasan global. Padahal BBM sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Bayangkan jika tiba-tiba tidak ada BBM, aktivitas masyarakat bisa berhenti total. Salah satu solusi mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan BBN (Bahan Bakar Nabati) yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya BIOETANOL yang bisa mensubsitusi penggunaan premium. Salah satu keuntungan penggunaan bioetanol adalah bisa langsung ditambahkan ke premium dan digunakan untuk mesin bensin (motor atau mobil), tanpa perlu memodifikasi mesinnya. Campuran bioetanol:bensin yang banyak digunakan adalah 1:9 atau 2:8. Saya pernah menggunakan 100% bietanol pada motor saya, dan motor bisa berjalan dengan normal. Bioetanol untuk bahan bakar memang masih jarang di pasaran. Namun, bioetanol relative mudah dibuat oleh siapa saja dengan peralatan dan bahan baku yang mudah didapat. Bioetanol bisa dibuat dengan menggunakan bahan-bahan sisa/limbah. Sehingga dengan memanfaatkan limbah ini untuk pembuatan bioetanol kita membantu menyelamatkan bumi kita tercinta ini. Bahan baku utama pembuatan bietanol adalah gula. Secara teori, semua bahan yang mengandung gula, artinya rasanya manis bisa diolah menjadi bioetanol. Untuk membuat bioetanol sendiri di rumah, Anda bisa menggunakan gula pasir, gula jawa, gula batu, nira kelapa, nira aren, nira tebu, perasan buah-buahan, sisa buah, dan bahan-bahan lain yang manis. Salah satu sisa limbah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bioetanol antara lain adalah sisa air minum. Jarang sekali orang minum sampai habis-bis. Bisasanya tersisa sedikit digelas. Sisa minuman yang sedikit ini biasanya sangat manis, karena banyak gula yang mengendap di dasar gelas. Kalau dikumpulkan sisa minuman ini bisa dibuat bioetanol.

Upload: didin-orgcjr

Post on 11-Apr-2017

16 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

1 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com

MEMBUAT BIOETANOL SENDIRI DI RUMAH

Panduan praktis dan mudah membuat bioetanol untuk campuran bensin dari sisa

minuman rumah tangga.

Pendahuluan

Rasanya semua orang sudah tahu jika ketersediaan BBM (Bahan Bakar Minyak) semakin

menipis, harganya pun meningkat. Subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah sudah sedemikian

tinggi. Bisa dipermaklum jika pemerintah sering menaikkan harga BBM, terutama premium.

BBM juga disinyalir menjadi salah satu biang kerok penipisan lapisan ozon dan penyebab

terjadinya pemanasan global. Padahal BBM sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Bayangkan jika tiba-tiba tidak ada BBM, aktivitas masyarakat bisa berhenti total.

Salah satu solusi mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan BBN (Bahan Bakar

Nabati) yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya BIOETANOL yang bisa mensubsitusi

penggunaan premium. Salah satu keuntungan penggunaan bioetanol adalah bisa langsung

ditambahkan ke premium dan digunakan untuk mesin bensin (motor atau mobil), tanpa perlu

memodifikasi mesinnya. Campuran bioetanol:bensin yang banyak digunakan adalah 1:9 atau 2:8.

Saya pernah menggunakan 100% bietanol pada motor saya, dan motor bisa berjalan dengan

normal.

Bioetanol untuk bahan bakar memang masih jarang di pasaran. Namun, bioetanol relative mudah

dibuat oleh siapa saja dengan peralatan dan bahan baku yang mudah didapat. Bioetanol bisa

dibuat dengan menggunakan bahan-bahan sisa/limbah. Sehingga dengan memanfaatkan limbah

ini untuk pembuatan bioetanol kita membantu menyelamatkan bumi kita tercinta ini.

Bahan baku utama pembuatan bietanol adalah gula. Secara teori, semua bahan yang mengandung

gula, artinya rasanya manis bisa diolah menjadi bioetanol. Untuk membuat bioetanol sendiri di

rumah, Anda bisa menggunakan gula pasir, gula jawa, gula batu, nira kelapa, nira aren, nira tebu,

perasan buah-buahan, sisa buah, dan bahan-bahan lain yang manis.

Salah satu sisa limbah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bioetanol antara

lain adalah sisa air minum. Jarang sekali orang minum sampai habis-bis. Bisasanya tersisa

sedikit digelas. Sisa minuman yang sedikit ini biasanya sangat manis, karena banyak gula yang

mengendap di dasar gelas. Kalau dikumpulkan sisa minuman ini bisa dibuat bioetanol.

Page 2: 106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

2 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com

Coba kita hitung secara gampangan saja. Misalkan setiap orang minum setiap hari 5 liter air

minum. Andaikan dia menyisakan 15%, berarti sudah ada 750ml sisa air minum. Andaikan ada 5

orang yang tinggal di rumah, bisa terkumpul 3,75 liter. Sebulan 112.5 liter. Lumayan banyak.

Andaikan kadar gula dalam sisa air minum tersebut rata-rata 18% (orang Indonesia suka yang

manis-manis). Dalam sehari bisa diperoleh (secara teoritis) 350ml bioetanol per hari atau 10.5

liter per bulan. Memang tidak cukup banyak, tapi coba bayangkan jika orang se-RT membuatnya

atau orang se-Indonesia membuatnya. Belum ditambah sisa minuman yang di rumah makan atau

di hotel-hotel. Bisa berjuta-juta liter. Berapa banyak premium yang bisa dihemat. Berapa banyak

subsidi pemerintah yang bisa digunakan untuk masalah lain.

Jika Anda suka berekperimen, membuat bioetanol bisa menjadi kegiatan mengisi waktu luang

yang menyenangkan. Silahkan mencobanya.

Alur Proses Pembuatan Bioetanol

Sebelum memulai membuat bioetanol, pertama perlu dipahami terlebih dahulu alur utama proses

pembuatan bioetanol. Alur utama pembuatan bioetanol adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Alur utama proses pembuatan bioetanol

Ada empat proses utama, yaitu: pengumpulan bahan baku, kemudian dilanjutkan dengan

fermentasi. Hasil fermentasi kemudian didistilasi untuk menghasilkan bioetanol 90-96%.

Pengumpulan

Bahan Baku

Fermentasi Distilasi

Dehidrasi

Bioetanol 99%

Kadar gula 15-18%

Etanol ±9%

Etanol ±90-96%

Pencampuran dengan Bensin

1:9 atau 2:8

Page 3: 106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

3 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com

Bioetanol ini belum bisa digunakan sebagai bahan bakar, karena masih mengandung air yang

bisa merusak mesin. Proses salanjutnya adalah dehidrasi atau penghilangan air. Sampai tahap ini

bioetanol yang dihasilkan berkadar sekitar 99% dan bisa digunakan untuk bahan bakar.

Peralatan dan Bahan

Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat bioetanol cukup mudah diperoleh.

Sebagian besar bisa dibuat sendiri atau bisa dibeli dan dimodifikasi dari peralatan yang ada di

pasaran. Peralatan yang mungkin harus dibeli khusus antara lain, etanol meter (alat pengukur

kadar bioetanol), dan distilator. Distilator bisa dibuat dan dirancang sendiri jika memahami

proses dan cara kerjanya. Namun, lebih amannya beli saja yang sudah jadi.

Peralatan utama yang dibutuhkan antara lain:

1. Fermentor sederhana. Fermentor sederhana bisa dibuat dari gallon bekas air mineral atau

drum plastic yang ada penutupnya.

2. Distilator skala lab untuk memurnikan bioetanol. Distilator ini lengkap dengan selang

untuk pendingin air dan assesoris lainnya. Distilator ini bisa dirancang sendiri dengan

alat-alat gelas yang bisa dibeli di toko penjual peralatan laboratorium atau memesannya

di toko-toko yang peralatan distilasi.

3. Pemanas untuk distilator. Untuk pemanas bisa menggunakan kompor listrik kecil,

kompor gas kecil, hot plate, atau pemanas lainnya yang sesuai.

4. Galon dengan penutup untuk menampung bioetanol.

5. Etanol meter untuk mengukur kadar bietanol. Etanol meter bisa dibeli di toko peralatan

laboratorium atau toko bahan kimia. Harganya cukup murah.

Page 4: 106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

4 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com

Gambar 2. alcohol meter sederhana.

Bahan-bahan untuk pembuatan bioetanol:

1. Yeast atau ragi. Bisa menggunakan ragi roti yang banyak dijual di pasaran.

2. Pupuk Urea dan NPK. Bisa dibeli di toko-toko pertanian.

3. Asam sitrat dan soda api untuk membuat buffer pH. Asam sitrat bisa dibeli di toko

penjual bahan-bahan kue dan roti. Soda api bisa dibeli di toko bahan bangunan, toko

kimia, atau penjual bahan kimia dan laboratorium.

4. Kapur tohor untuk pemurnian bioetanol. Kapur tohor bisa dibeli di toko bahan bangunan.

Prosedur Pembuatan Bioetanol

A. Pembuatan starter awal

Karena bioetanol ini dibuat secara bertahap dan tidak sekaligus, maka diperlukan pembuatan

starter awal. Starter awal ini berfungsi untuk menumbuhkan yeas/khamir di dalam fermentor.

Pertama larutkan gula sebanyak 300 gr dengan 1700ml air matang. Aduk hingga tercampur

merata. Tambahkan kira-kira satu ujung sendok teh urea dan NPK. Aduk hingga tercampur

merata. Tambahkan satu sendok teh ragi roti. Aduk secara merata dan masukkan ke dalam

Page 5: 106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

5 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com

fermentor. Tutup fermentor dan beri selang plastic utuk aerasi. Dengan kondisi ini seharusnya

yeast sudah mulai tumbuh dalam beberapa hari.

B. Penampugan/pengumpulan bahan

Hampir sisa minuman bisa digunakan untuk pembuatan bioetanol, misalnya: teh, kopi, soft drink,

soda, jus buah, es krim, sari buah, coca-cola, sprite, fanta, oke jelly drink, atau minuman dalam

kemasan lainnya. Setiap ada sisa minuman langsung ditambahkan ke dalam fermentor. Setiap

beberapa hari sekali (tiga atau empat hari), tambahkan sedikit urea, NPK, dan yeast ke dalam

fermentor. Penambahan sisa minuman dihentikan jika volume cairannya sudah 2/3 dari volume

total fermentor. Gunakan fermentor lain, jika satu fermentor sudah terisi 2/3 bagian.

C. Fermentasi

Gambar 3. fermentasi dengan menggunakan drum bekas volume 200L.

Karena di dalam fermentor sudah berisi yeast dan nutrisinya, proses fermentasi langsung berjalan

ketika sisa minuman ditambahkan. Sesekali perlu dilakukan pengadukan sedikit agar cairan

tercampur. Misalkan dengan cara digoyang. Dalam proses yang normal fermentasi sudah selesai

dalam waktu kurang lebih 72 jam (sekitar 3 hari). Karena proses yang dilakukan adalah semi

continue (penambahan bahan dilakukan setiap hari), proses fermentasi juga berjalan terus.

Proses fermentasi ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung di dalam cairan fermentasi.

Kadang-kadang muncul juga busa. Fermentasi yang sudah selesai ditandai dengan tidak

munculnya lagi gelembung-gelembung tersebut. Selain itu, cairan yang telah terfermentasi juga

berbau khas bioetanol.

Page 6: 106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

6 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com

Setelah proses fermentasi selesai, cairan fermentasi bisa langsung didistilasi. Jika tidak

memungkinkan, gallon dapat disimpan untuk beberap lama sampai siap didistilasi.

Kandungan etanol di dalam cairan fermentasi kurang lebih 9%.

D. Distilasi

Gambar 4. distilator kecil vol. 2000-3000ml.

Distilasi adalah proses pemisahan etanol dengan air. Proses pemisahan ini didasarkan pada

perbedaan titik didih etanol dan air. Etanol mendidih dan menguap pada suhu 79oC, sedangkan

air mendidih pada suhu 100oC. Alat yang digunakan untuk proses distilasi disebut distilator.

Pada saat cairan fermentasi dipanaskan, etanol dan airnya menguap. Ketika melewati kolom

kondensor pertama, suhu dipertahankan pada suhu 80oC. Caranya dengan mengatur pemanas

dan mengatur debit air pendinginnya. Pada kondisi ini uap air akan mengembun dan uap etanol

akan tetap menguap. Kolom kondensor didesain sedemikian rupa sehingga uap air yang lebih

berat dari uap etanol akan tertahan dan mengembun. Tetesan air akan kembali ke dalam labu

evaporator.

Uap etanol akan menuju ke kondensor yang kedua. Di dalam kolom pendingin ini suhu

diturunkan sedingin-dinginnya, sehingga uap etanol akan mengembun. Tetesan etanol yang

mencair ditampung di dalam labu penampung.

Kadar bioetanol di dalam cairan hasil distilasi kurang lebih 90-96%. Masih ada sedikit air yang

terikut setelah proses distilasi. Bioetanol dengan kadar ini bisa digunakan sebagai bahan bakar

Page 7: 106570191 membuat-bioetanol-sendiri-di-rumah

7 | Panduan Membuat Bioetanol di Rumah V.1.0 http://isroi.com

kompor bioetanol. Kadar bioetanolnya bisa diturunkan hingga kadar sekitar 70% dengan

menambahkan air.

E. Dehidrasi

Bioetanol dengan kadar 96% belum bisa digunakan sebagai bahan bakar motor atau mobil

bensin. Kadar etanol ini harus ditingkankan hingga mendekati absolute 99%. Dengan proses

ditilasi biasa akan tetap selalu ada air yang terikut. Air bisa dihilangkan dengan cara direaksikan

dengan kapur tohor. Sisa air akan bereaksi dengan kapur tohor, sedangkan etanol tidak bereaksi

dengan kapur. Caranya adalah dengan menambahkan kapur tohor ke dalam bioetanol 96% dan

diaduk hingga tercampur merata. Kemudian campuran ini didiamkan sampai tidak muncul

gelembung gas dan semua kapur mengendap.

Bietanol kemudian didistilasi lagi seperti pada tahapan sebelumnya. Kadar bioetanol setelah

proses ini seharusnya sudah mendekati 100%.

F. Pencampuran dengan Bensin

Bioetanol 99% sudah siap digunakan sebagai bahan bakar nabati (biofuel). Caranya mudah saja,

tinggal masukkan ke dalam tangki bensin sesuai perbandingannya. Saya biasanya menambahkan

3 liter bensin dengan 1 liter bioetanol. Motor atau mobil bisa dijalankan seperti biasa. Bahkan

asapnya berbau lebih segar.

Informasi lebih lengkap tentang pembuatan bioetanol dan peralatan yang dibutuhkan, silahkan

kunjungi blog saya http://isroi.com/.

Dokumen ini akan terus diperbaiki dan disempurnakan. Silahkan kirimkan kritik, komentar,

saran, pertanyaan, dan complain anda melalui blog saya di http://isroi.com/

Disclaimer:

Perhatian, dokumen ini hanyalah petunjuk praktis berdasarkan pengalaman penulis. Kegagalan

atau penyalahgunaan penggunaan dokumen ini bukan tanggung jawab penulis.