10 - bab ii landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-1-00185-if...

47
8 BAB II LANDAS AN TEORI 2.1 TEORI UMUM 2.1.1 Teori dasar database M enurut C.J.DATE (2000,p2), database adalah data–data tetap yang digunakan oleh sistem aplikasi yang diberikan oleh perusaahaan. M enurut connolly (2002,p14), database merupakan sebuah kumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan deskripsi dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi. M enurut Gerald V.Post (2002,p2) database adalah koleksi dari penyimpanan data yang memiliki format terstandarisasi. M enurut Rob dan Coronel (2002,p 7), database adalah struktur komputer yang terintegrasi dan saling berbagi yang memiliki kumpulan dari data akhir user yaitu,fakta mentah dari ketertarikan pengguna akhir. Sehingga pengertian database adalah suatu kumpulan data yang sudah terintegrasi dan digunakan untuk membuat sistem aplikasi. 2.1.2 Teori dasar database management system DBM S merupakan suatu perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, meran can g, memelihar a, dan menentukan akses kontrol ke dalam database . Biasanya, DBMS menyediakan beberapa fasilitas : DBMS memun gk inkan p enggun a untuk mendef inisikan database melalui Data Definition Language (DDL). Dimana DDL tersebut

Upload: doanque

Post on 13-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

8  

 

BAB II

LANDAS AN TEORI

2.1 TEORI UMUM

2.1.1 Teori dasar database

M enurut C.J.DATE (2000,p2), database adalah data–data tetap

yang digunakan o leh sistem ap likasi yang diberikan oleh perusaahaan.

M enurut connolly (2002,p14), database merupakan sebuah

kumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan

deskripsi dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

sebuah organisasi.

M enurut Gerald V.Post (2002,p2) database adalah koleksi dar i

penyimpanan data yang memiliki format terstandarisasi.

M enurut Rob dan Coronel (2002,p7), database adalah struktur

komputer yang terintegrasi dan saling berbagi yang memiliki

kumpulan dari data akhir user yaitu,fakta mentah dari ketertarikan

pengguna akhir.

Sehingga pengertian database adalah suatu kumpulan data yang

sudah terintegrasi dan digunakan untuk membuat sistem ap likasi.

2.1.2 Teori dasar database management system

DBM S merupakan suatu perangkat lunak yang memungkinkan

pengguna untuk mendefin isikan, merancang, memelihara, dan

menentukan akses kontrol ke dalam database. Biasanya, DBMS

menyediakan beberapa fasilitas :

• DBMS memungkinkan pengguna untuk mendef inisikan database

melalui Data Definition Language (DDL). Dimana DDL tersebut

Page 2: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

9  

 

memungkinkan pengguna untuk menentukan tipe data dan struktur

serta constraint pada data yang akan disimpan ke dalam database.

• DBMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengubah,

menghapus dan menampilkan data dari da tabase melalui DDL

dan DML dengan menggunakan query language yaitu Structu red

Query Language (SQL).

• DBMS menyediakan akses kontrol di dalam da tabase. Misalnya :

Security system, yaitu sistem yang dapat mencegah

pengguna yang tidak memiliki otoritas untuk

mengakses database.

Integrity system, yaitu sistem yang menjaga konsistensi

peny impanan data.

Concurrency con trol system, yaitu sistem yang

memungkinkan pengguna untuk mengakses database

bersamaan dengan pengguna yang lain.

Recovery control system, yaitu mengembalikan database

ke kondisi sebelumnya bila terjadi kerusakkan atau

kesalahan pada perangkat keras atau lunak.

User-accessible cata log, yaitu adanya deskripsi data di

dalam sebuah database.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut membuat DBMS

menjad i lebih berguna dan lengkap . Sayangnya, DBMS dapat

menyebabkan data dan field yang disimpan ke dalam database

menjad i lebih banyak dan lebih kompleks serta tidak semua pengguna

memer lukan semua data atau field tersebut. Untuk mengatasi masalah

Page 3: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

10  

 

tersebut, disarankan pengguna untuk menggunakan fungsi View. View

merupakan suatu fungsi yang memungkinkan pengguna untuk

menampilkan data dan field yang diperlukan dalam suatu database.

Selain itu view juga menyediakan beberapa fungsi :

• View menyediakan tingkat keamanan yaitu pengguna dapat

menentukan data dan field apa saja yang dapat dilihat atau diakses

oleh pengguna lain.

• Pengguna dapat customize tampilan dari database seperti

mengganti nama field sesuai keinginan pengguna.

• View memilik i sifat konsistensi. Walaupun terjadi perubahan pada

struktur database, field dan data yang d itampilkan pada view tidak

akan berubah.

2.1.3 Fungsi DBMS

Menurut Connolly (2002, p48), fungsi DBM S adalah sebagai berikut:

a. Penyimpanan, pengambilan dan pengubahan data

DBMS menyediakan kemampuan untuk menyimpan,

mengambil dan mengubah data dalam database. Ini merupakan

fungsi yang mendasar dari DBMS. Dalam menyediakan fungsi

ini, DBMS harus menyembunyikan detail implementasi fisikal

internal seperti organisasi file dan strukt ur penyimpanan dari

pengguna.

b. Katalog User-accesible

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah katalog yang

menyimpan deskripsi tentang item data dan m udah diakses pada

Page 4: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

11  

 

pengguna.

c. Mendukung transaksi

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang akan

memastikan bahwa semua kegiatan update yang dilakukan sesuai

dengan transaksi yang diberikan atau tidak ada kegiatan update

yang dibuat bagi transaksi tersebut. Transaksi merupakan

sederetan tindakan, yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau

program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi da tabase.

d. Layanan kendali konkurensi

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme

untuk memastikan bahwa da tabase di-update dengan benar ketika

banyak pengguna melakukan update database secara bersamaan.

Akses bersama relatif mudah jika semua pengguna hanya

membaca data, dimana tidak ada cara bahwa mereka dapat

mengganggu sat u sama lain. Namun ketika dua atau lebih

pengguna mengakses da tabase secara bersamaan dan paling

sedikit satu dari mereka melakukan pengubahan data, di sana

dapat terjadi gangguan yang menghasilkan ketidak-konsistenan.

e. Layanan perbaikan

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme

untuk memperbaik i database disaat database mengalami

kerusakan dengan berbagai cara. Kerusakan database dapat

diakibatkan karena kerusakan sistem, kesalahan media dan

kesalahan software atau hardware. Atau disebabkan karena

Page 5: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

12  

 

adanya kesalahan selama proses transaksi dan penyelesaian

transaksi yang tidak lengkap.

f. Layanan authorisasi

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme

untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berotoritas dapat

mengakses database. Hal ini untuk mencegah data yang

tersimpan tak terlihat oleh semua pengguna dan melindungi

database dari akses yang tidak berotoritas.

g. Mendukung bagi komunitas data

Sebuah DBMS harus mampu mengintegrasikan dengan

software komunikasi. Kebanyakan pengguna mengakses database

dar i workstation tersebut terhubung secara langsung ke komputer

DBMS. Dalam kasus yang lain, workstation berada pada lokasi

yang jauh dan berkomunikasi dengan komputer DBM S melalui

jaringan. Dalam hal ini, DBMS menerima permintaan sebagai

pesan komunikasi dan menanggapi dengan cara yang sama.

Semua pengiriman ini ditanggapi oleh Data Com munication

Manager.

h. Layanan integr itas

Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah arti untuk

memastikan bahwa data di dalam database dan perubahan pada

data mengikuti at uran tertentu. Integritas database dapat mengacu

pada kebenaran dan konsistensi data yang disimpan. Integr itas

berhubungan dengan kualitas data yang disimpan. Integr itas

biasanya diekspresikan dengan istilah batasan, yaitu berupa at uran

Page 6: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

13  

 

konsisten yang tidak boleh dilanggar oleh da tabase.

i. Layanan peningkatan keterbebasan data

Sebuah DBMS harus memasukkan sebuah fasilitas untuk

mendukung keterbatasan program dari struktur database yang

sebenarnya. Data independence biasanya dicapai melalui sebuah

view atau mekan isme subskema. Physical data independence

lebih mudah untuk dicapai karena terdapat beberapa jenis

perubahan yang dapat dibuat untuk karakteristik fisikal dari

database tanpa mempengaruhi view. Bagaimanapun data

independence log ical yang lengkap lebih susah unt uk dicapai.

j. Layanan utilitas

Sebuah DBMS harus menyediakan seperangkat layanan

utilitas. Program utilitas membant u DBA mengelola database

secara efektif. Beberapa utilitas beker ja pada tingkat eksternal,

dan konsekuensinya dapat dibuat oleh DBA, yang lainnya bekerja

pada tingkat internal dan dapat disediakan hanya dengan vendor

DBMS. Contoh dari utilitas antara lain:

• Fasilitas im port, untuk meng-load database dari fla t file, dan

fasilitas export, untuk meng-unload da tabase pada flat file.

• Fasilitas pemantauan, untuk memantau penggunaan dan

operasi database.

• Program analisis statistik, untuk memeriksa performa dan

penggunaan statistik.

• Fasilitas penyusunan indeks, untuk menyusun kem bali indeks

Page 7: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

14  

 

dan overflow mereka.

• Penempatan dan pengumpulan sampah, untuk menghilangkan

record yang dihapus secara fisik dari alat penyimpanan,

untuk menggabungkan ruang yang terlepas, dan unt uk

menempatkan kembali record tersebut dimana ia dibut uhkan.

2.1.4 Komponen DBMS

Menurut Connoly (2002, p18), DBM S terdiri dari 5 komponen

utama :

• Perangkat Keras

DBMS memerlukan perangkat keras untuk dapat dijalankan dan

setiap DBMS memiliki persyaratan terhadap perangkat keras agar

dapat dijalankan seperti jumlah memori, tipe komputer (PC,

mainframe, dan komputer yang terhubung dengan jaringan) dan

lain-lainnya.

• Perangkat Lunak

Komponen perangkat lunak terdiri dar i DBM S itu sendiri dan

ap likasi-ap likasi yang terdapat di dalam sistem operasi serta

ap likasi jaringan bila terhubung dengan jaringan.

• Data

Data yang berasal dari pengguna yang akan disimpan ke dalam

database. Biasanya suatu database terdapat satu tabel atau lebih.

Dimana setiap tabel tersebut terdiri dari field, atribut, tipe data

dan relasi.

• Prosedur

Page 8: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

15  

 

M erupakan suatu instruksi atau peraturan yang mengatur

perancangan dan penggunaan database agar pengguna dapat

mengoperasikannya seperti cara untuk login ke DBMS,

melakukan backup dan lain-lain.

• Orang

M erupakan orang-orang yang terlibat di dalam sistem seperti

data and da tabase administrator, database designer,

application developers, dan end-users.

2.1.5 Database Lifecycle

Menurut Connoly (2002, p272), unt uk merancang sebuah

aplikasi Database diperlukan tahapan-tahapan terstrukt ur yang harus

diikuti yang dinamakan dengan Database Lifecycle atau disingkat

dengan DBLC. Perlu diingat bahwa tahapan dalam DBLC tidak harus

berurutan, namun juga melibatkan beberapa pengulangan ke tahapan

sebelumnya melalui putaran balik (feedback loops).

Page 9: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

16  

 

Databas e Design

 

Gambar 2.1 Database Lifecycle

Su mber : Connoly. 2002 . Dat abase Systems : A Practical App rocach to Design , Implementation, and

Man agement (hal aman 272 )

Databas e Planning

Systems D efinition

Requirements Collection and Analysis

Conceptual Database Design

Logical Databas e Design

Physical Database Design

Application Design

DBMS Selection (Optional)

Prototyping Implementation

Data Conversion and Loading

Testing

Operational Mainten ance

Page 10: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

17  

 

2.1.5.1 Database Planning

Database Planning adalah kegiatan pengaturan yang

memungkinkan tahap-tahap dalam aplikasi database dapat

diwujudkan secara efisien dan secara efektif mungkin (Connoly,

2002, p273). Tahap database p laning juga harus menjelaskan :

• Mission statem ent dar i proyek database

Mission statem ent ini menjelaskan tujuan utama

aplikasi da tabase, juga membantu menjelaskan tujuan

proyek database, dan menyediakan maksud yang lebih

jelas dalam pembuatan aplikasi database secara efektif dan

efisien (Connolly, 2002, p274). Dengan merum uskan apa

sebenarnya yang menjadi tujuan dari proyek database ini

diharapkan dapat lebih memfokuskan peker jaan pada tahap

selanjutnya.

• Mission Objective

Selain merumuskan tujuan dar i sebuah proyek

database, harus diperhatikan juga mengenai tugas apa saja

yang harus didukung o leh da tabase tersebut. Setiap

mission objective akan menjelaskan t ugas tertentu yang

harus didukung database, dengan asumsi jika database

mendukung m ission objectives, maka mission statem ent-

nya juga akan sesuai (Connolly, 2002, p274).

2.1.5.2 System Definition

System definition menggambarkan ruang lingkup dan batasan

aplikasi database dan user view (Connolly, 2002, p274). Hal ini

Page 11: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

18  

 

sangat penting dilakukan dalam proses perancangan da tabase agar

lebih terfokus pada proyek da tabase yang dibuat.

User view sangat diper lukan unt uk mengidentifikasi

informasi-informasi yang dibut uhkan oleh pengguna. User view

menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi database dari

sudut pandang jabatan tertentu, seperti manajer atau pengawas,

maupun dari sudut pandang area aplikasi perusahaan, seperti

pemasaran, personalia, atau pengawasan persediaan, dalam

hubungannya dengan data yang akan disimpan dan transaksi yang

akan dijalankan terhadap data it u (Connolly, 2002, p275).

2.1.5.3 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis (Requirements Collection

and Analysis)

Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah pendefinisan sistem

adalah tahap pengumpulan kebutuhan dan analisis. Dalam tahap ini

dilakukan p roses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian

organisasi yang akan didukung oleh ap likasi database, dan

menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan

pengguna terhadap sistem yang baru (Connolly , 2002, p276).

Suatu p roses resmi dalam menggunakan teknik-teknik seperti

wawancara atau kuisioner untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang

sistem dan kebutuhan-kebutuhannya dinamakan dengan teknik fact-

finding (Connolly , 2002, p302).

Ada lima kegiatan yang d ipakai dalam teknik in i, yaitu:

a. Memeriksa dokumentasi

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat

Page 12: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

19  

 

diperoleh dengan memeriksa dokumen-dokumen, formulir, laporan,

dan berkas yang terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada

perusahaan. Dengan pemerikasaan in i diharapkan dapat mengetahui

data-data apa saja yang akan disimpan dalam database.

b. Wawancara

Wawancara bert ujuan untuk mengumpulkan fakta-fakta,

memeriksa kebenaran fakta yang ada dan mengklar ifikasinya,

membangk itkan semangat, melibatkan pengguna akhir,

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, dan mengumpulkan ide-ide

dan pendapat (Connolly, 2002, p306). Teknik ini memerlukan

kemampuan komunikasi yang baik untuk menghadapi pengguna yang

memiliki nilai, pr ioritas, pendapat, motivasi, dan kepr ibadian yang

berbeda-beda.

Keuntungan menggunakan teknik ini menurut Conno lly (2002,

p306), antara lain:

• Memungkinkan orang yang diwawancara unt uk menanggapi

pertanyaan dengan bebas dan terbuka.

• Memungkinkan orang yang diwawancara merasa bahwa ia

merupakan bagian dari proyek.

• Memungkinkan pewawancara untuk menindak lanjuti

komentar-komentar menarik yang dibuat oleh orang yang

diwawancara.

• Memungkinkan pewawancara untuk mengubah atau

menyusun kembali pertanyaan selama kegiatan wawancara.

Page 13: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

20  

 

• Memungkinkan pewawancara untuk mengamati bahasa

tubuh orang yang diwawancara.

Kerugian teknik ini menurut Connolly (2002, p306), yaitu:

• Sangat memakan waktu dan biaya, sehingga menjadi tidak

praktis.

• Keberhasilannya tergantung pada kemampuan komunikasi

pewawancara.

• Keberhasilannya tergantung pada keinginan orang yang

diwawancara unt uk ikut serta dalam wawancara.

c. Mengamati operasional perusahaan

Pengamatan ini memungkinkan unt uk ikut serta atau

mengamati seseorang melakukan kegiatan untuk mempelajari sistem.

Salah sat u faktor pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari

informasi sebanyak mungkin tentang aktivitas yang akan diamati serta

orang yang melakukan aktivitas tersebut.

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain :

• Validitas fakta dan data dapat diperiksa.

• Pengamat dapat melihat dengan jelas apa yang

dikerjakan.

• Pengamat juga dapat memperoleh data yang menjelaskan

lingkungan fisik dari tugas yang diber ikan.

• Relatif murah

• Pengamat dapat membuat pengukuran kerja

Kerugian teknik ini yaitu :

Page 14: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

21  

 

• Sangat memakan waktu dan biaya, seh ingga menjadi

tidak praktis.

• Dapat terlewat dalam mengamati tugas-tugas yang

melibatkan tingkat kesulitan yang lain.

• Beberapa tugas tidak selalu dilakukan dengan cara

seperti pada saat pengamatan.

d. Penelitian

Selain melakukan penelitian yang berasal dari dalam

organisasi it u sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan informasi

yang berasal dari luar organ isasi tersebut. Beberapa contoh sumber

informasi tersebut antara lain jurnal komputer, buku-buku referensi,

dan internet. Sum ber informasi tersebut juga dapat digunakan untuk

memecahkan masalah serupa.

Keuntungan menggunakan teknik in i antara lain :

• Dapat menghemat waktu jika solusinya telah tersedia.

• Peneliti dapat mengamati cara orang lain memecahkan

masalah yang sama atau menem ui kebutuhan yang serupa.

• Membuat para peneliti selalu up-to-date dengan

perkembangan baru.

Kerugian teknik ini yaitu :

• Dapat menjadi sangat memakan waktu.

• Membut uhkan akses ke sumber informasi yang tepat.

• Dapat saja tidak membantu memecahkan masalah

karena tidak didokumentasikan.

Page 15: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

22  

 

e. Kuesioner

Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

informasi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus yang

memungkinkan fakta-fakta dikumpulkan dari banyak orang sambil

menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan (Connolly, 2002,

p308).

Keuntungan menggunakan teknik in i antara lain :

• Orang dapat melengkap i dan mengembalikan kuisoner

pada waktu sebaik-baiknya.

• Tidak mahal untuk mengumpulkan data dari banyak

orang.

• Responden lebih mudah unt uk memberikan jawaban

yang benar karena jawaban yang diberikan dapat dijaga

kerahasiaannya.

• Tanggapan dapat ditabulasikan dan dianalisis dengan

cepat.

Kerugian teknik ini yaitu :

• Jumlah responden dapat saja rendah, sekitar 5% sampai

10%.

• Kerugian dapat saja dikembalikan dengan tidak lengkap.

• Tidak menyediakan kesempatan unt uk mengubah

pertanyaan yang salah diartikan.

• Tidak dapat mengamati dan menganalisis bahasa tubuh

Page 16: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

23  

 

responden.

• Memakan waktu unt uk menyiapkan kuisoner.

2.1.5.3.1 Database Design

Database Design adalah proses yang menghasilkan desain

sebuah database yang dapat mendukung operasi dan misi perusahaan

(Connolly , 2002, p279). Tujuan utamanya adalah :

• Mereprensentasikan data dan relasi antar data yang

dibutuhkan oleh seluruh area aplikasi utama dan user

group.

• Menyediakan model data yang mendukung segala

transaksi yang diperlukan pada data.

• Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat

disusun untuk memenuhi kebutuhan performa yang

ditetapkan pada sistem (misal : waktu respon).

Terdapat beberapa cara untuk mendesain suatu database antara

lain yang paling sering d igunakan adalah bottom-up approach, dan

juga top-down approach.

• Top-down

Diawali dengan pembentukan model data yang berisi beberapa

entitas high-level dan relasi, yang kemudian menggunakan

pendekatan top-down secara berturut-turut untuk mengidentifikasikan

entitas lower level, relasi dan atribut lainnya.

• Bottom-up

Page 17: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

24  

 

Dimulai dar i atribut dasar (yaitu sifat–sifat dasar entitas dan

relasi), dengan analisis dar i penggabungan antar atribut, yang

dikelompokan ke dalam suatu relasi yang merepresentasikan tipe dari

entitas dan relasi antar entitas.

Selain dari cara yang d isebutkan di atas, ada juga inside-out

approach yang berhubungan dengan bottom-up approach, dan juga

mixed-strategy approach yang merupakan gabungan dar i bottom-up

dan juga top-down approach.

• Inside-out

Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit

berbeda dengan identifikasi awal entitas utama dan kemudian

menyebar ke entitas, relasi, dan atribut terkait lainnya yang lebih dulu

diidentifikasi.

• Mixed

Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian

yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.

a. Perancangan database Konsept ual

Perancangan database konseptual adalah proses membangun

model informasi yang digunakan organ isasi, bebas dari semua

pertimbangan fisik (Connolly, 2002, p419). Pertimbangan fisik yang

dimaksud meliputi DBMS yang akan digunakan, program aplikasi,

bahasa pemrograman, platform perangkat keras, un juk kerja, dan

pertimbangan fisik lainnya.

Langkah-langkah dalam metodologi perancangan database

konseptual yaitu :

Page 18: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

25  

 

1. Mengidentifikasi Tipe Entitas

Untuk mengidentifikasi entitas utama yang dibutuhkan oleh view.

Mendef inisikan objek utama dimana pemakai mempunyai ketertarikan

dengan objek tersebut. Objek-objek ini adalah tipe entitas untuk model.

Salah satu metode untuk mengidentifikasi entitas adalah dengan menguji

spesifikasi kebutuhan dar i pemakai. Dar i spesifikasi ini diidentifikasikan

kata benda dan ungkapan kata benda (nouns phrases) yang disebutkan.

Juga dapat dilihat objek utama seperti orang, tempat atau konsep dari

ketertarikan di luar kata benda lainnya yang merupakan kualitas dari

objek lain.

2. Mengidentifikasi Tipe Relasi

Tujuannya untuk mengidentifikasikan relasi penting yang ada

antara tipe entitas yang telah diidentifikasikan. Dapat digunakan grammar

dar i spesifikasi kebutuhan tersebut untuk mengidentifikasi relasi,

biasanya relasi dinyatakan oleh kata kerja (verb) atau ekspresi verbal.

Secara langsung relasi tersebut adalah binary, dengan kata lain relasi

tersebut berada antara dua tipe entitas. Kita pun harus berhati-hati untuk

mencari relasi yang komplek yang dapat menghubungkan lebih dari dua

tipe entitas.

Langkah-langkah identifikasi tipe relasi:

• Gunakan Entity Relationsh ip Diagram (ERD)

• Cari batasan dari tipe relasi

• Periksa fan dan chams traps

• Periksa bahwa masing-masing entitas ikut serta setidaknya

Page 19: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

26  

 

dalam sat u relasi

• Dokumentasikan tipe relasi

3. Mengidentifikasi dan Menghubungkan Atribut dengan Entitas dan Relasi

Tujuannya untuk menghubungkan atribut dengan entitas atau tipe

relasi yang sesuai dan mendokumentasikan detail dari setiap atribut.

Atribut-atribut bisa diidentifikasikan dengan kata benda atau ungkapan

kata benda (nouns phrases) seperti property, kualitas, iden tifier, atau

karakterisitik dari satu entitas atau relasi. Atribut dapat dibagi menjadi 3

yaitu :

• Atribut simple atau com posite

Penting untuk mengetahui apakah sebuah atribut adalah

simple atau com posite. Composite attribute terdiri dari sim ple

attribute. Sebagai contoh atribut address dapat merupakan

atribut simpel dan menyimpan semua detail dari semua alamat

sebagai sebuah nilai tunggal, seperti, ‘115 dumbarton road,

Glasgow, G11 6YG’. Namun, atribut address juga dapat

merepresentasikan sebuah com posite attribute, yang terdiri dar i

simple attribute yang menyimpan detail alamat sebagai n ilai

yang terpisah dalam atribut street (‘115 dum barton road’), city

(‘Glasgow’), dan postcode (‘G11 6YG’). Pilihan unt uk

merepresentasikan detail alamat sebagai atribut simpel atau

composite ditentukan berdasarkan kebutuhan pemakai.

Dalam langkah ini, penting untuk mengidentifikasikan

semua simple attribute unt uk merepresentasikan ke dalam model

data konseptual termasuk atribut yang membentuk sebuah

Page 20: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

27  

 

composite attribu te.

• Atribut single-valued atau m ulti-va lued

Sebuah atribut juga dapat merupakan sing le-valued atau

m ulti-valued. Sebagian besar atribut yang dijumpai merupakan

single-valued, tapi kadang-kadang akan dijumpai atribut yang

m ulti-valued; yaitu atribut yang menyimpan nilai yang banyak

untuk sebuah entitas tunggal yang ada.

Sebagai contoh, dapat diidentifikasikan atribut telNo

(nomor telepon) dar i entitas Client sebagai m ulti-valued

attribute.

• Atribut Derived

Atribut yang nilainya tergantung pada nilai dari atribut

yang lain dinamakan derived attributes. Contoh dari derived

attributes termasuk :

- Umur seorang anggota dari staff

- Jumlah property yang dipimpin oleh seorang anggota

dar i staff

- Rental deposit (dihitung sebagai dua kali biaya sewa

per bulan)

4. Menentukan dom ain atribut

Tujuannya unt uk menetapkan domain atribut dalam model data

konseptual loca l dan mendokumentasikan setiap detail dar i dom ain.

Domain merupakan sekumpulan (pool) nilai-nilai dari satu atau lebih

atribut yang menggambarkan n ilainya. Model data yang dibuat

menspesifikasikan domain untuk tiap-tiap atribut dan menyertakan :

Page 21: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

28  

 

• Nilai yang diizinkan untuk atribut

• Ukuran dan format atribut

5. Menentukan prim ary key dan candidate key

Untuk mengidentifikasikan candidate key untuk setiap entitas dan

jika terdapat lebih dar i satu candida te key, maka p ilih satu sebagai

primary key.

Ketika memilih sebuah prim ary key di antara candida te key,

perhatikan petun juk berikut untuk membant u pemilihan:

• Candidate key dengan sekumpulan atribut yang minimal.

• Candidate key yang n ilainya paling jarang berubah.

• Candidate key dengan karakter paling sedik it.

• Candidate key dengan nilai maksimum yang paling kecil.

• Candidate key yang paling mudah digunakan dar i sudut

pandang pemakai.

6. Mempertimbangkan penggunaan dari enhance m odelling concep t

(Optiona l)

Maksud dar i langkah ini adalah untuk menentukan specia lization,

genera lization, agregation, composition.

Specialization merupakan suat u proses memaksimalkan

perbedaan-perbedaan antara anggota-anggota sebuah entitas dengan cara

mengidentifikasi karakteristik yang membedakan entitas tersebut

(Connolly, 2002, p362).

Generaliza tion merupakan suatu proses meminimalkan

perbedaan-perbedaan antara entitas-entitas dengan cara

Page 22: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

29  

 

mengidentifikasikan sifat umum entitas (Connolly, 2002, p363).

Agregration menggambarkan relationsh ip ‘has-a’ atau ‘is-a-

part-of’ antara tipe entitas dimana yang satunya mewakili ‘whole’

(seluruhnya) dan sat unya lagi mewakili ‘part’ (bagian) (Connolly, 2002,

p371) .

7. Memeriksa redudansi

Dalam langkah ini kita menguji model data konseptual local

dengan tujuan spesifik untuk mengidentifikasikan apakah ada redudansi

dalam data dan memindahkan data yang telah ada. Dua aktifitas dalam

langkah in i adalah :

• Menguji ulang relasi 1..1 (one-to-one )

• Menghilangkan relasi yang redundan

8. Validasi model konseptual lokal terhadap transaksi pemakai

Tujuannya untuk memastikan model konseptual lokal mendukung

transaksi yang dibutuhkan oleh view. Diuji dua pendekatan untuk

memastikan model data konseptual lokal mendukung transaksi yang

dibut uhkan, dengan cara:

• Menggambarkan transaksi-transaksi

Memeriksa seuruh informasi (entitas, relasi dan

atribut) yang dibut uhkan oleh setiap transaksi telah

disediakan oleh model, dengan mendokumentasikan

setiap kebutuhan transaksi.

• Menggunakan jalur-jalur transakasi

Untuk validasi model data terhadap transaksi yang

Page 23: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

30  

 

dibutuhkan termasuk representasi diagram jalur yang

digunakan o leh setiap transaksi langsung pada ER

diagram.

9. Memeriksa kem bali model data konseptual lokal dengan pemakai

Tujuannya unt uk me-review model data konseptual lokal dengan

pemakai untuk memastikan model tersebut adalah representasi

sebenarnya dar i view. Model data konseptual ini termasuk ER diagram

dan dokumentasi pendukung yang mendeskripsikan model data. Bila

ada kejanggalan (anomali) dalam model data. Bila kejanggalan

(anomali) dalam model data, maka harus dibuat perubahan yang sesuai

yang mungkin membutuhkan pengulangan langkah-langkah

sebelumnya.

b. Perancangan Database Logikal

Perancangan database logikal adalah proses membangun model

informasi yang digunakan organisasi berdasarkan model data tertentu, tetapi

tergantung dari Database Managem ent System (DBM S) dan pertimbangan

fisik lainnya (Connolly, 2002, p441). Langkah-langkah dalam metodologi

perancangan database logikal yaitu :

1. Hilangkan fit ur-fitur yang tidak sesuai dengan model relasional

Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki model data

konseptual lokal untuk menghilangkan fitur yang tidak sesuai dengan

model relasional.

Tujuan dari langkah ini adalah unt uk menghilangkan :

• Menghilangkan m any-to-many (*.*) binary rela tionship

types

Page 24: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

31  

 

• Menghilangkan m any-to-many (*.*) recursive rela tionship

types

• Menghilangkan tipe relasi yang kompleks

• Menghilangkan m ulti-valued attributes

2. Menghasilkan relasi untuk model data logikal lokal

Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat hubungan antara

model data logikal untuk merepresentasikan entitas, relasi, atribut yang

telah diidentifikasikan.

Relasi yang dihasilkan dar i kemungkinan struktur yang ada di

dalam data model yaitu :

• Tipe strong entity

• Tipe weak entity

• Tipe relasi biner one-to-m any (1:*)

• Tipe relasi biner one-to-one (1 :1)

• Relasi rekursif one-to-one (1 :1)

• Tipe relasi biner superclass/subclass

• Tipe relasi biner m any-to-many (*:*)

• Tipe relasi kompleks

• Atribut multi-valued

3. Validasikan relasi dengan menggunakan normalisasi

Normalisasi adalah suat u teknik untuk menghasilkan himpunan

relasi dengan properti yang diinginkan berdasarkan kebutuhan-

kebut uhan data suatu organ isasi (Connolly, 2002, p376).

Proses normalisasi dimulai dengan memindahkan data sumber ke

Page 25: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

32  

 

bent uk tabel dengan format baris dan kolom.Tabel ini berbent uk tidak

normal dan disebut unnorm alized table (Connolly, 2002, p388).

Unnormalized fo rm (UNF) adalah suatu tabel yang terdiri dar i

satu atau lebih kelompok yang berulang (repeating group) (Connolly,

2002,p387). Repeating group adalah sebuah atribut atau himpunan

atribut di dalam tabel yang memilik i lebih dar i satu nilai (m ultiple

value) untuk sebuah primary key pada tabel tersebut (Connolly, 2002,

p388).

Tingkatan normalisasi yang digunakan sebagai landasan

penulisan skripsi ada tiga tahap yait u :

a. First Norm al Form (1NF)

Suatu relasi dikatakan 1NF jika titik temu tiap baris dan

kolom pada relasi tersebut mengandung sat u nilai (Connolly,

2002,p388).

Sebuah relasi akan berada dalam bent uk 1NF jika repeating

group-nya sudah hilang. Ada dua pendekatan untuk

menghilangkan repea ting group pada tabel yang tidak normal,

yaitu :

• Dengan memasukkan data yang sesuai ke dalam

kolom yang kosong dar i baris yang mengandung data

berulang.

• Dengan menempatkan data yang berulang bersamaan

salinan atribut kunci pada relasi yang terpisah. Sebuah

primary key diidentifikasikan ke dalam relasi baru.

b. Second Normal Form (2NF)

Page 26: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

33  

 

Relasi dikatakan 2NF jika relasi tersebut berada pada 1NF

dan setiap atribut yang bukan primary key bergantung penuh

(fully functionally dependent) terhadap primary key (Connolly,

2002, p391).

Full functionally dependency terjadi jika A dan B

merupakan atribut dari suatu relasi, dan B dikatakan bergant ung

penuh terhadap A (B A), jika B bergantung terhadap A, namun

bukan subset dari A (Conno lly, 2002, p391).

Untuk menghasilkan relasi dalam bent uk 2NF melibatkan

pengh ilangan ketergantungan sebagian (partial dependency) dan

menempatkannya pada relasi yang baru bersama salinan atribut

penentunya (determinant attribute).

c. Third Normal Form (3NF)

Suatu relasi dikatakan 3NF jika relasi tersebut berada

dalam bentuk 1NF dan 2NF, dan tidak ada atribut bukan prim ary

key bergantung secara transitif (transitively dependen t) terhadap

primary key (Connolly, 2002, p394).

Transitive dependency ialah sebuah kondisi dimana A,B,

dan C merupakan atribut dari relasi B yang jika A B dan B

C maka C disebut bergantung secara transitif (transitively

dependent) terhadap A melalui B (A tidak functionally dependen t

terhadap B atau C) (Connolly, 2002,p394).

d. BCNF(Boyce-Codd Normal Form)

Relasi yang masuk pada tahap ini jika dan hanya jika

setiap determ inant adalah candidate key

Page 27: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

34  

 

e. Fourth Norm al Form (4NF)

Menampilkan ketergantungan antara atribut (A, B, dan C)

dalam suatu relasi, nilai yang ada di B dan nilai yang ada di C

merupakan bagian dari A. Oleh karena it u nilai pada B dan C

saling bergantung sat u sama lain.

f. Fifth Normal Form(5NF)

Properti dari dekomposisi yang memastikan tidak ada

keterkaitan berarti yang dihasilkan ketika relasi bersatu kem bali

melalui Natural Join Operation.

4. Validasikan relasi terhadap transaksi pemakai

Memastikan bahwa relasi yang telah dibuat memenuh i syarat

untuk mendukung transaksi yang dibut uhkan. Dalam langkah in i akan

dicoba operasi database secara manual, bila semua transaksi yang

dibut uhkan bisa berjalan semestinya, maka model data logikal terhadap

transaksi telah divalidasi.

5. Tentukan integrity constrain t

Integrity constrain adalah batasan yang ditentukan untuk

menghindar i data menjadi tidak konsisten. Integrity constrain t yang

umum adalah :

• Required data

Beberapa atribut tertentu harus memiliki data, dengan kata

lain tidak boleh kosong.

• Attribute domain constraint

Setiap atribut memiliki domain, batasan n ilai yang legal.

Misalnya pada jenis kelamin harus diisi dengan ‘ lelaki’

Page 28: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

35  

 

atau ‘perempuan’.

• Entity integrity

Primary key dari suatu entitas tidak boleh kosong.

• Referential in tegrity

Jika suatu foreign key memiliki nilai, maka nilai tersebut

harus menun juk ke sebuah bar is yang ada pada relasi

‘parent’.

• Enterprise integrity

Kegiatan update entitas dibatasi oleh perat uran atau

kebijakan organisasi yang mengatur transaksi yang

diwak ilkan oleh update yang dilakukan.

6. Tinjau kem bali model data logical local dengan pemakai

Untuk memastikan logical data model dan dokumentasi

pendukung yang menjelaskan model telah merepresentasikan

kebutuhan.

Langkah membuat dan menvalidasikan model data logical

global :

• Gabungkan model data logikal lokal menjadi model global

• Validasikan model data logikal global

• Periksa unt uk pengem bangan mendatang

• Tinjau kem bali model data logikal global dengan pemakai

c. Perancangan Database Fisikal

Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi da tabase

pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan

Page 29: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

36  

 

metode akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien

terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain f isikal merupakan cara

pembuatan menuju sistem DBM S tertentu.

• Menerjemahkan model data logikal global target DBMS :

- Desain hubungan dasar

- Desain representasi dari data yang dihasilkan

- Desain batasan-batasan perusahaan

• Mendesain representasi fisikal :

- Analisis transaksi-transaksi

- Pilihan organisasi file

- Pilih indeks-indeks

- Perkirakan kebut uhan penyimpanan (disk space)

• Mendesain user view

• Mempertimbangkan pengenalan dar i redudansi terkontrol

• Awasi dan atur sistem operasional

2.1.5.4 Application Design

Merupakan tahap perancangan dari user interface dan aplikasi

program yang akan digunakan dan proses dari database. Dalam

beberapa kasus, perancangan aplikasi tidak dapat dilakukan sampai

proses perancangan database selesai dilakukan.

Dalam melakukan perancangan aplikasi ini, harus diyakinkan

bahwa semua kebutuhan pengguna sudah didefin isikan dalam

perancangan ap likasi datiabase, sehingga aplikasi dapat ber jalan

sinkron dengan database yang telah dirancang.

Page 30: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

37  

 

Setelah proses sinkronisasi database dengan aplikasi,

maka kita beralih pada user interface yang harus menampilkan

informasi yang dibutuhkan dengan cara yang “user friendly”

dan tidak bertele – tele.

2.1.5.5 Prototyping

Membangun suatu model ker ja dar i aplikasi database. Tujuan

utama mengembangkan suat u pro totype aplikasi database adalah

mengijinkan pemakai untuk menggunakan pro totype guna

mengidentifikasi corak sistem apakah bekerja dengan baik jika

mungk in meningkatkan corak baru pada aplikasi database. Dengan

cara in i kita dapat memperjelas kebutuhan pemakai dan pengembang

sistem dalam mengevaluasi kelayakan desain sistem tertentu.

Prototype per lu mempunyai keunt ungan yang utama yang secara

relatif cepat dan m urah untuk dibangun.

Ada dua strategi yang digunakan saat ini yait u requirem ent

prototyping dan evolutionary proto typing. Requirement prototyping

digunakan unt uk menentukan kebut uhan suatu aplikasi database yang

diusulkan dan ketika kebutuhan terhadap suatu aplikasi database tidak

lengkap, maka proto type tersebut tidak digunakan lagi. Evolu tionary

prototyping digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaan yang

penting adalah bahwa pro totype tidak dibuang tetapi dengan

pengembangan lebih lanjut, prototype tersebut beker ja sama dengan

aplikasi da tabase.

Page 31: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

38  

 

2.1.5.6 Im plementasi

Merupakan realisasi fisik dari database dan desain aplikasi.

Setelah tahap desain database diselesaikan, maka da tabase dan desain

aplikasinya siap untuk diimplementasikan. Database

diimplementasikan dengan menggunakan Data Definition Language

(DDL) atau dengan menggunakan Graphical User In terface (GUI).

Statem ent DDL digunakan untuk membuat struktur database dan file

database kosong. Spesif ikasi dari view tiap user juga di lakukan pada

tahap ini.

Aplikasi program diimplementasikan dengan menggunakan

bahasa generasi ketiga atau keempat (3GL atau 4GL) bagian dari

aplikasi program yang termasuk dalam proses transaksi database

diimplementasikan dengan menggunakan Data Manipula tion

Language (DML) dengan menggunakan bant uan dari bahasa

pemrograman utama seperti PHP, ASP, Java, dan lain-lain. Kita juga

turut mengimplementasikan komponen-komponen dar i desain aplikasi

seperti layar menu, data entry form, dan laporan.

Aspek keamanan dan integritas data juga diimplementasikan

pada tahap ini. Beberapa dikontrol dengan menggunakan DDL, tapi

beberapa lainnya m ungkin di def inisikan dengan menggunakan

perantara lain seperti kontrol dari sistem operasi.

2.1.5.7 Data Conversion and Loading

Pada tahap ini, semua data yang dibutuhkan ditransfer ke

dalam database yang baru dan proses konversi dar i aplikasi yang

telah ada untuk dijalankan ke dalam database yang baru. Tahap ini

Page 32: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

39  

 

hanya dilakukan apabila database yang baru ingin menggantikan

database yang lama.

Pada saat ini, DBMS sudah memiliki kemampuan untuk

mengkonversi data yang berada di database yang lama untuk

disesuaikan dengan format dari database yang baru. Apabila tahap

ini dibut uhkan, maka proses konversi dan loading ini perlu

direncanakan dengan baik agar transisi data dari database yang lama

ke database yang baru dapat berjalan dengan mulus.

2.1.5.9 Testing

Pada tahap ini, aplikasi dijalankan dengan tujuan untuk

mencari kesalahan pada aplikasi sebanyak mungkin. Apabila proses

pengujian ini berjalan dengan baik, maka pengembang akan dapat

melihat masalah yang masih terjadi pada ap likasi maupun struktur

database. Dengan melakukan pengujian ini pula, pengembang dapat

menguji apakah aplikasinya telah berjalan dengan baik sebelum

aplikasi dan database dijalankan secara penuh. Hal ini juga member i

kesempatan bagi pengembang untuk mengetahui tingkatan kualitas

dar i so ftware yang dibuatnya.

2.1.6 Data Model dan Conceptual Modelling

Menurut Connolly (2002, p43), data model merupakan sekumpulan

konsep yang terintegrasi yang digunakan untuk mendeskripsikan dan

memanipulasi data, hubungan antar data dan data constraints dari sebuah

organisasi data. Data model mendeskripsikan skema database ke dalam

level yang lebih tinggi karena data model merepresentasikan objek dan

event secara real. Data model menyediakan konsep dasar dan notasi yang

Page 33: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

40  

 

memungkinkan perancang database dan pengguna untuk

mengorganisasikan data secara jelas, tidak ambigu dan akurat.

Tujuan dari model data adalah untuk mewakili data dan membuat

data dapat dimengerti, sehingga penggunaan model data dapat

mempermudah p roses perancangan database. Ada 3 data model

berdasarkan arsitektur ANSI – SPARC :

a. External Data Model

Digunakan untuk merepresentasikan data view untuk masing–

masing user, seringkali disebut Universe of Discourse (UoD).

b. Conceptual Data Model

Digunakan unt uk merepresentasikan logica l view, dimana model

ini tidak dapat berdir i sendiri tanpa DBM S.

c. Internal Data Model

Digunakan untuk merepresentasikan skema conceptual sehingga

data dapat dimengerti oleh DBMS.

Masih ada 3 kategori data model yang digunakan untuk

menjelaskan data model di atas, yaitu object–based data model, record–

based data model, dan physical data m odels, dimana 2 data model yang

pertama digunakan untuk menjelaskan data pada level konseptual dan

external, sedangkan physical da ta model digunakan untuk menjelaskan

data yang berada pada in ternal level.

2.1.7 Physical Data Model

Physical Data Model mendiskr ipsikan bagaimana data di

simpan di dalam komputer, termasuk informasi tentang, struktur

record, record ordering, dan access paths

Page 34: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

41  

 

2.1.8 Entity Relationship Diagram (ERD)

2.1.8.1 Entitas

Menurut Connoly (2002, p331), entitas adalah sekumpulan

objek yang diidentifikasi o leh sebuah perusahaan atau perorangan

yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan mempunyai keberadaan

yang independen. Sebuah entitas memiliki keberadaannya yang

bebas dan bisa menjadi objek dengan fisik atau menjadi objek

dengan keberadaan konseptual. Artinya perancang yang berbeda

mungk in mengidentifikasikan entitas yang berbeda pula. Sebuah

database biasanya berisi banyak tipe entitas yang berbeda pula.

Dalam UML, huruf pertama dar i entitas diawali dengan huruf

kapital.

Sedangkan menurut Connoly (2002, p333), entity occurrence

adalah sebuah objek unik yang dapat diidentifikasikan dari sebuah

tipe entitas.

2.1.8.2 Relationship

Menurut Conno ly (2002, p334), relationship adalah

sekumpulan hubungan yang berarti antara satu atau lebih entitas,

dimana setiap tipe relationship diber i nama yang menggambarkan

fungsinya.

Sedangkan relationship occurrence adalah hubungan yang

dapat diidentifikasi secara unik, yang termasuk satu kejadian dar i

setiap entitas yang berpartisipasi.

Selain it u juga terdapat recursive relationship yaitu jenis

relationship dimana entitas yang sama berpartisipasi lebih dari sat u

Page 35: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

42  

 

didalam peran yang berbeda.

2.1.8.3 Atribut

Menurut Connoly (2002, p338), atribut adalah sebuah

properti atau sifat dar i entitas atau relationship. Sebagai contoh,

entitas staff m ungkin dapat menjelaskan atribut sebagai berikut :

noStaff, nama, posisi, dan gaji. Setiap atribut menyimpan nilai

yang menjelaskan setiap entity occurrence dan menggambarkan

bagian utama dari data yang disimpan di dalam database.

Sedangkan domain attribute adalah sekelompok nilai yang

diperbolehkan bagi sat u atau lebih atribut. Domain mendefnisikan

nilai potensi yang atribut miliki. Sebagai contoh ruangan

berhubungan dengan property antara 1-15 untuk setiap entity

occurrence. Oleh karena itu, k ita mendef inisikan sekelompok nilai

bagi nomor ruangan/atribut rooms dar i entitas properti sebagai

sekelompok nilai integer antara 1-15.

a. Atribut Sim ple dan Composite

Menurut Connoly (2002, p339), atribut sim ple

adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal dengan

keberadaannya yang bebas. Atribut ini tidak dapat dibagi

lagi kedalam komponen yang lebih kecil. Sebagai contoh

adalah atribut posisi dan gaji pada entitas staff.

Sedangkan atribut composite adalah sebuah atribut

yang terdiri dari berbagai komponen, dengan

keberadaannya yang lebih kecil lagi. Sebagai contoh,

atribut alamat pada entitas cabang dengan nilai 163 Main

Page 36: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

43  

 

St, Glasgow, G119QX) yang kemudian dibagi kedalam

komponen jalan : 163 Main St, Kota : Glasgow, Kodepos :

G119QX.

b. Single Valued Attribute dan Multi Valued

Menurut Connoly (2002, p339), atribut single

valued adalah atribut yang berisi nilai tunggal bagi setiap

kejadian dari entitas cabang mempunyai nilai tunggal bagi

nomor cabang/atribut branchNo = B003. Oleh karena itu,

atribut branchNo mengacu pada nilai tunggal.

Sedangkan atribut multi valued adalah atribut yang

ber isi berbagai nilai bagi setiap kejadian dari setiap entitas.

Sebagai contoh, setiap kejadian dar i entitas cabang dapat

mempunyai berbagai atribut bagi atribut telpNo =

58043576, 58043578. Oleh karena itu, atribut telpNo

merupakan atribut multi value.

c. Atribut Derived

Menurut Connoly (2002, p340), atribut derived

adalah atribut yang menggambarkan sebuah nilai yang

dapat diperoleh dari nilai atribut yang berhubungan atau

sekelompok atribut, tidak perlu dalam entitas yang sama.

Sebagai contoh, nilai bagi atribut durasi dari entitas

pelepasan dihitung dari atribut rentstart dan rentfinish yang

juga dari entitas pelepasan. Oleh karena itu, atribut durasi

dianggap sebagai atribut derived.

Bisa juga nilai dari atribut tersebut diperoleh dari

Page 37: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

44  

 

entity occurrence di dalam entitas yang sama. Sebagai

contoh, jumlah total staf dar i entitas staff. Dapat dihitung

dengan menghit ung jumlah total dari entity occurrence

staff.

Atribut derived juga melibatkan hubungan atribut

dar i entitas yang berbeda. Sebagai contoh, atribut deposit

dar i entitas pelepasan dimaan nilai atribut deposit dihitung

dua kali berdasarkan sewa bulanan bagi properti. Oleh

karena itu, nilai dari atribut deposit dari entitas pelepasan

diperoleh dari atribut sewa dari entitas properti.

2.1.8.4 Structural Constraints

Ber isikan pembatasan (restriction) dari relasi entitas di “dunia

nyata” . Tipe utama dari constraint di dalam relationship disebut

multiplicity.

Menurut Connolly (2002, p344), m ultiplicity adalah jumlah

(jangkauan) dari kemungkinan kehadiran tunggal dar i suatu entity

yang berasosiasi melalui relationship tertentu. Multiplicity

menentukan cara dimana entity dihubungkan yang merupakan

representasi dari aturan bisn is yang ditetapkan oleh user di dalam

perusahaan.

Relasi antar entitas biasanya berupa binary rela tionship yang

terbagi menjadi one-to-one relationsh ip (1:1), one-to-m any (1:*), dan

many-to-m any (*:*)

Multiplicity mengandung dua constra int yang dipisahkan yang

dikenal sebagai Cardinality dan Participation.

Page 38: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

45  

 

2.1.8.5 Cardinality

Menggambarkan jumlah maksim um kemungkinan rela tionship

occurrence untuk sebuah entity pengikutsertaan (participating entity)

dalam rela tionship yang diberikan.

2.1.8.6 Participation

Menetapkan semua atau beberapa occurrence yang

diikutsertakan dalam sebuah tipe relationship. Sebuah participa tion

constraint yang menunjukkan semua entity occurrence terkait dalam

relationsh ip tertentu yang disebut sebagai mandatory participa tion.

Sedangkan yang menunjukkan hanya beberapa relationsh ip disebut

sebagai optional participation.

2.1.9 Data Flow Diagram

M enurut Edward Yourdon (1989, p139) Data flow diagram

adalah alat pemodelan yang mengijinkan untuk menggambarkan

sistem sebagai sebuah jar ingan dari p roses fungsional, yang saling

berhubungan melalui pipeline dan berisi data.

M enurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p344), Data

flow diagram adalah sebuah alat yang manggambarkan aliran data

dalam sebuah sistem dan bagaimana sebuah p roses ditampilkan oleh

sistem tersebut.

Komponen-komponen dalam DFD yaitu

1. Entity Eksternal (Terminal)

Page 39: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

46  

 

Entity ini menyediakan input dan mener ima output

data.

Simbol :

Gambar 2.2 Simbol En tity Eksternal

Sumber : Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p365)

2. Proses

Proses adalah kegiatan yang menggambarkan sistem atau p rosedur

yang berjalan.

Simbol :

Gambar 2.3 Simbol Proses

Sumber : Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p347)

3. Arus data

Terdiri dari sekelompok elemen data yang berhubungan secara logis

yang bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses lain.

Simbol :

Gambar 2.4 Simbol Arus Data Proses

Sumber : Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p357)

4. Penyimpanan data

Data store adalah suatu tempat penampungan data. Proses dapat

mengambil dan memasukkan data.

Page 40: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

47  

 

Simbol :

Gambar 2.5 Simbol Penyimpanan Data menurut Gane dan Sarson

Sumber : Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p366)

Gambar 2.6 Simbol Penyimpanan Data menurut DeMarco/Yourdon

Sumber : Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p366)

M enurut G.Shell dan McLeod (2004, p173) Tingkatan dalam DFD terdiri

dari :

1. Diagram Konteks

M erupakan tingkat tertinggi di dalam DFD yang hanya terdiri dari satu

simbol p roses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan.

2. Diagram Nol

DFD yang tingkatnya berada di bawah diagram konteks dan

mempresentasikan gambaran tingkat tertinggi dari fungsi utama di dalam

sistem.

2.1.10 State Transition Diagram

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p673), STD adalah

sebuah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari

layar-layar yang dapat muncul saat user menggunakan sistem.

Simbol-simbol yang digunakan dalam STD yaitu :

Page 41: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

48  

 

1. State adalah kumpulan keadaan atau atribut yang mencir ikan seseorang

atau suatu benda pada waktu tertentu pada kondisi tertentu.

Gambar 2.7 Simbol Sta te

Sumber : Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p673)

2. Transition state disimbolkan dengan panah berarah

Gambar 2.8 Simbol Transition Sta te

Sumber : Whitten, Bentley dan Dittman (2004,p673)

2.2 TEORI KHUSUS

2.2.1 Internet

Menurut Fred (2003,p2), internet adalah koneksi taraf dunia

yang menghubungkan lebih dari 109 juta komputer melalui internet

protocol untuk berkomunikasi.(page 2)

Menurut Fred (2003,p12), internet protocol adalah sebuah

penanda unik yang terdiri dari empat angka yang terp isahkan secara

periodik.(page 12)

2.2.2 WebDatabase

Menurut Barry (2001, p24), web adalah sebuah ap likasi untuk

internet.

Menurut Barry (2001, p38), web database sistem adalah

dimana kedua teknologi baik web maupun teknologi database

digunakan bersama.

Page 42: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

49  

 

2.2.3 E-learning

Menurut Turban (2005,p118), E-learning ialah proses belajar

yang di dukung oleh web, bisa d igunakan dalam kelas biasa atau kelas

virtual.

Menurut Effendi dan Zhuang (2005,p6) e-learning adalah

semua kegiatan pendidikan yang menggunakan med ia elektronik atau

teknologi informasi. Istilah yang sering digunakan untuk

menggantikan e-learning adalah web-based learning,online learning,

computer-based training /learning,d istance learning,computer-aided

instruction.

2.2.3.1 Keuntungan E-learning

Menurut Effendy dan Zhuang (2005,P9-14),

keuntungan e- learn ing adalah:

• E-learn ing mampu mengurangi biaya pelatihan

E-learn ing memungkinkan perusahaan atau seko lah

mengurangi b iaya untuk berbagai kebutuhan sewa pelatih,

transport pelatih, operasional kelas, dan biaya lainnya.

• Fleksibilitas Waktu

E-learn ing memungkinkan pelajar untuk menyenyuasikan

waktu belajarnya.Pelajar dapat mengakses e-learning secara

langsung kapanpun ia ingin mengaksesnya.

• Fleksibilitas Tempat

Page 43: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

50  

 

Proses pembelajaran dengan e-learning tidak memerlukan

kelas dan segala perlengkapannya. Dengan menggunakan

internet pelajar maupun pengajar dapat mengakses e-learning

untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar dimanapun

mereka berada.

• Fleksibilitas kecepetan pembelajaran

E-learn ing memungkinkan penyesuaian belajar bagi para

pelajar. Pelajar yang daya belajarnya tinggi dapat melanjutkan

ke materi yang selanjutnya dan berarti dapat menguasai

banyak materi. Sedangkan pelajar yang daya belajarnya

rendah, dapat memilih materi yang sesuai dengannya dan

mempelajarinya dengan perlahan. Selain itu, pengajar pun

memiliki waktu lebih banyak untuk men jawab pertanyaan-

pertanyaan yang muncul dar i para pelajar.

• Standarisasi Pengajaran

Dengan e-learning, semua pengajar memiliki kemampuan

mengajar dan metode pembelajaran yang sama, sehingga

kualitas pelajaran yang disampaikan kepada setiap pelajar

akan relatif sama.

• Efektivitas Pengajaran

E-learn ing sebagai teknologi baru, dapat memikat

perhatian para pelajar seh ingga jumlah peserta pembelajaran

dapat meningkat. Penyampaian materi pelajaran pun diiringi

simulasi dan kasus dalam bentuk permainan dengan

Page 44: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

51  

 

menerapkan teknologi an imasi yang canggih. Dengan

demikian, diharapkan pelajar dapat lebih mudah memahami

suatu materi.

• Kecepatan Distribusi

E-learn ing dapat diakses dari berbagai lokasi yang berada

di luar wilayah pusat. Jika suatu saat materi perlu diubah,

maka perusahaan atau perusahaan tersebut hanya perlu

merubah materi yang ada di pusat saja. Secara otomatis, ketika

pengajar maupun pelajar di deaerah mengakses e-learning,

materi yang tampil pun akan berubah sesuai revisi yang

dilakukan d i pusat.

• Ketersediaan On-Demmand

E-learn ing, karena mudah diakses, dapat dianggap sebagai

“buku saku” yang dapat membantu bekerja setiap saat.

Misalnya belajar mengalami suatu kesulitan dalam

penggunaan suatu ap likasi. Pelajar tersebut dapat mengakses

e-learn ing lalu membaca materi yang berhubungan dengan

kesulitannya. Dalam beberapa menit saja, ia dapat

mempraktekan materi pelajarannya dan sekaligus

menyelesaikan pekerjaannya.

• Otomatisasi Proses Administrasi

E-learn ing menggunakan suatu Learning M anagement

Sistem (LMS). LMS dapat membuat laporan tentang kegiatan

Page 45: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

52  

 

belajar seorang pelajar: pelajaran yang diambil, tanggal akses,

persentase pelajaran yang telah diselesaikannya, lamanya

suatu pelajaran diikuti, sampai hasil tes akhir. Pengajar

memiliki akses ke LMS yang memungkinkan mereka

mencetak sendiri laporan kegiatan pembelajaran tanpa harus

menunggu administrator.

2.2.3.2 Keterbatasan E-learning

Menurut Effendy dan Zhuang (2005), Keterbatasan e-learning

adalah sebagai berikut:

• Budaya

Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan komputer. E-learning menuntut budaya

self-learning, sedangkan siswa di Indonesia pada umumnya

masih bergantung pada guru. Pada pembelajaran di kelas, 60%

energi dari pengajar dan 40% energi dari siswa. Sedangkan

pada e-learning, 100% energi dari siswa.

• Investasi

Investasi awal untuk membangun e- learn ing cukup mahal.

Investasi tersebut dapat berupa biaya desain dan pembuatan

program learning menagement sistem, paket pembelajaran,

dan biaya lain-lain seperti p romosi dan change management

sistem serta infrastruktur seperti komputer, server, jaringan,

dan sebagainya.

• Teknologi

Page 46: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

53  

 

Beragamnya teknologi yang digunakan memungkinkan

terjadinya konflik teknologi, sehingga e-learning tidak berjalan

baik.

• Infrasutruktur

Infrastruktur belum menjangkau semua kota di Indonesia,

sehingga e-learning hanya dapat diakses dari kota-kota tertentu

saja.

• Materi

Ada beberapa materi yang tidak dapat diajarkan melalui e-

learning. Pelatihan yang memerlukan banyak kegiatan fisik

tidak dapat diajarkan melalui e-learning secara sempurna.

2.2.4 MySql

Menurut Mark (2000,p3) mysql adalah sebuah open

source,level enterp rise,multi-threaded,relational database management

sistem.

Menurut Larry (2005, p125), SQL adalah kumpulan dari kata-

kata special yang d igunakan secar eksklusif untuk berinteraksi dengan

basis data.

2.2.5 PHP

Menurut Welling (2001,p2), php adalah sebuah scripting pada

lingkunangan server yang dirancang khusus untuk web. Php dikenal

sebagai sebuah bahasa scripting yang mneyatu dengan tag-tag

html,dieksekusi di server ,dan digunakan untuk membuat halaman

Page 47: 10 - BAB II Landasan Teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00185-if 2.pdfkumpulan data berelasi secara logikal yang dipakai bersama dan ... kesalahan pada perangkat

54  

 

web yang dinamis seperti halnya active server pages(asp ) atau java

server pages(jsp).

2.2.6 Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008,326),

pendidikan adalah p roses perubahan sikap dan tata laku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan; p roses, cara, perbuatan mendidik.

2.2.7 Materi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008,888), materi

adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dip ikirkan,

dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya.

Menurut Effendy dan Zhuang materi adalah pelajaran e-

learning yang akan diikuti oleh anggota organisasi atau pelajar. (2005)