1 laporan tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id
TRANSCRIPT
1 Laporan Tahunan 2020
2 Laporan Tahunan 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya Laporan Tahunan 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram tepat pada waktunya.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berisi capaian
pelaksanaan kegiatan sepanjang tahun 2020. Laporan Tahunan ini disusun juga
sebagai pertanggungjawaban Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
terhadap pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsi karantina meliputi kegiatan
operasional perkarantinaan, pelaksanaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan
ketatausahaan.
Disadari bahwa Laporan Tahunan 2020 yang disusun belum sempurna
oleh karenanya tanggapan, koreksi, saran dan usul yang bersifat konstruktif dari
berbagai pihak sangat diharapkan untuk lebih sempurnanya laporan yang akan
datang.
Demikian Laporan Tahunan ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi perkembangan Badan Karantina Pertanian.
Mataram, Januari 2021 K e p a l a, drh. Arinaung, M.Si
NIP. 19651010 199201 1 0002
3 Laporan Tahunan 2020
IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam Penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram tahun 2020 telah berhasil melakukan pencegahan masuk dan
tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya seperti Rabies dan Nematoda Systa
Kuning (NSK). Sebagai pendukung terhadap suksesnya pencegahan masuk dan
tersebarnya HPHK/OPTK telah terimplementasi dalam program dan kegiatan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.
Dalam rangka menjalankan tupoksinya, tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas
I Mataram telah melakukan tindakan karantina pertanian antara lain Tindakan
Karantina Hewan berupa pemeriksaan hewan terdiri dari Domestik Masuk: 9.547
kali, Domestik Keluar: 12.373 kali, Impor: Nihil, Ekspor: Hewan 3 kali
Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya
Domestik Masuk: frekuensi 1.969 Kali. Domestik Keluar: frekuensi 8528 , NIHIL.
Dan untuk Impor : sebanyak 11 kali dan Ekspor : sebanyak 406 kali.
Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebut, petugas karantina melakukan
tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK, OPTK yang dilalulintaskan baik
masuk maupun keluar dari Pulau Lombok (antar area maupun ekspor/impor) di
tempat pemasukan/pengeluaran (Pelabuhan Laut dan Penyeberangan Lembar,
Bandara Internasional Lombok dan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan, namun dalam hal-hal tertentu tindakan karantina dapat dilaksanakan diluartempat
pemasukan/ pengeluaran (Pelabuhan Laut) yaitu di dalam instalasi maupun diluar
instalasi karantina karena :
1. Tidak tersedianya tempat, waktu dan fasilitas memadai untuk pelaksanaan
tindakan karantina di tempat pemasukan/pengeluaran.
2. Kondisi alat angkut (Truck) yang membawa media pembawa telah tertutup rapat
dengan terpal. Bila dilaksanakan tindakan karantina di pelabuhan akan
mengakibatkan terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut dan berdampak
terganggunya arus penyeberangan.
4 Laporan Tahunan 2020
3. Untuk komoditas tertentu seperti daging, DOC dan Tumbuhan/Hasil Tumbuhan
memerlukan pemeriksaan cepat dengan kondisi lingkungan sesuai.
Pemeriksaan karantina ditempat pemasukan/pengeluaran yang mengakibatkan
terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut akan berdampak terjadinya kerusakan
komoditas tersebut.
Peningkatan kualitas pelayanan karantina kepada pengguna jasa
memberikan jaminan bahwa komoditas yang diperiksa sehat dan layak dikonsumsi
dengan pemberian Sertifikat Kesehatan Hewan, Phytosanitary Certificate, Sertifikat
Sanitasi dan Sertifikat Pelepasan. Bila kondisi seperti ini tercapai, tentu komoditas
yang ada mampu bersaing di pasaran Domestik maupun Internasional yang pada
akhirnya pencapaian peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pelaku
usaha agribisnis dapat terwujud.
5 Laporan Tahunan 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Laporan Tahunan ini merupakan laporan yang rutin dibuat setiap tahun oleh
Unit Pelaksana Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan teknis operasional perkarantinaan dan
non teknis (administrasi) selama setahun. Kegiatanperkarantinaanmeliputi
pemeriksaan, pengasingan,pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,
pemusnahan danpembebasan. Pemberian sertifikasi merupakan salah satu
bentukfinal dari kegiatan perkarantinaansedangkan kegiatan non teknis(administrasi)
sebagai kegiatan penunjang meliputi pengelolaankeuangan, kepegawaian, IT,
kehumasan, pengadaan barang /jasa, perlengkapan dan rumah tangga.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram merupakan Unit Pelaksana Teknis
dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian merupakan hasil integrasi
2 (dua) Unit Pelaksana Teknis yaitu Balai Karantina Hewan Kelas II Lembar dan
Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Lembar. Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03 April 2008 dengan melaksanakan kegiatan
operasional perkarantinaan di Pulau Lombok dengan Wilayah Kerja Lembar,
Wilayah Kerja Labuhan Lombok, Labuan Haji, Tanjung Luar, serta Wilayah Kerja
Kantor Pos Besar Mataram.
Memahami Pulau Lombok memiliki garis pantai yang panjang, luas serta
merupakan transportasi lintasBali, Sumbawa, Flores-NTTmaka Karantina
Pertanianmemegang peran sangat strategis sebagai benteng terdepan Karantina
Pertanian dalam melindungi pulau Lombok dari resiko masuknyaHPHK/OPTK dari
Luar Negeri ke Indonesia, mencegah tersebarnya HPHK/OPTK dari satu area ke
area lain di Indonesia serta mencegah keluarnya HPHK/OPTK dari Indonesia ke
Luar Negeri.
Dalam pembangunan bidang pertanian di Pulau Lombok, peran institusi yang
menanganiaspek-aspek lalulintas pertanian dan kesehatan hewan menjadi sangat
penting. Karantina Pertaniansebagai salah satu institusi yang menjalankan mata
6 Laporan Tahunan 2020
rantai aspek-aspek tersebut bertugas untuk mencegah masuk-keluar dan
tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK) juga memiliki peran yang sangat penting dalam
menjaga pulau Lombok dari ancaman HPHK dan OPTK tersebut. Hal ini penting
dilaksanakan karena :
a. Mendukung Program PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) yang dicanangkan
oleh Pemerintah Provinsi NTB
b. Pulau Lombok merupakan salah satu sumber ternak potong dan bibit untuk
memenuhi kebutuhan daerah lainnya di Indonesia
c. Pulau Lombok masih dinyatakan bebas dari beberapa penyakit hewan yang
membahayakan seperti : Rabies, Penyakit Mulut dan Kuku, Brucellosis dan
Septicemia Epizootica dan beberapa penyakit tumbuhan seperti penyakit
Nematoda Sista Kuning pada kentang. Dengan keberadaan Pulau Lombok
diantara Pulau Bali dan Pulau Flores yang terjangkit penyakit Rabies dan
Septicemia Epizootica maka Pulau Lombok berpotensi tertular/ masuk dan
tersebarnya HPHK dan OPTK yang membahayakan
d. Kemajuan di bidang perhubungan dan pariwisata mengakibatkan kebutuhan
terhadap Hewan,Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan
(HBAH) dan produk pertanian lainnya menjadi meningkat seiring pemenuhan
kebutuhan hotel dan restoran yang ada serta dibukanya jalur-jalur
transportasi laut baru
e. Kejadian penyakit Rabies di Pulau Bali mulai Oktober 2008dan di pulau
Flores mulai tahun 1997 serta penyakit Anthraks di Kabupaten Bima
(NTB)memerlukan perhatian dan kewaspadaan tersendiri karena Pulau
Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan
pulau-pulau tersebut.
1.2. Maksud Dan Tujuan
Laporan Tahunan ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran terhadap
pelaksanaan kegiatan perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
dari Januari sampai dengan Desember 2019 baik yang menyangkut teknis maupun
non teknis, permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaannya,
perkembangan dari kegiatan yang telah dilakukan serta solusi/saran yang
7 Laporan Tahunan 2020
ditawarkan sehingga dapat dijadikan bahan untuk menentukan kebijakan
selanjutnya.
8 Laporan Tahunan 2020
BAB II STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
2.1. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian mempunyai wilayah
operasional di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan wilayah kerja sebagai
berikut :
a) Pelabuhan Laut/Penyebrangan Lembar.
b) Pelabuhan Laut Penyebrangan Lombok/Kayangan.
c) Labuhan Haji
d) Tanjung Luar
e) Bandara Internasional Lombok
f) Kantor Pos Besar Mataramdan
g) Pemenang
Adapun bagan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
RI No.22/Permentan/OT.140/4/2008 dapat dilihat pada lampiran 1.
2.2. Visi dan Misi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam melaksanakan kegiatan
penyelenggaraan perkarantinaan, mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
2.2.1. Visi “ Mewujudkan Karantina yang Tangguh dan Terpercaya”
Tangguh : Mampu bertindak secara tegas berdasarkan ketentuan perundangan
yang berlaku dan mampu mengikuti perkembangan zaman berbasis
teknologi.
Terpercaya : Penyelenggaraan pelayanan karantina didukung dengan pembuktian
ilmiah, memenuhi kaidah-kaidah, etika dan moral.
9 Laporan Tahunan 2020
2.2.2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
mengemban misi :
1. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumber daya hayati hewan dan
tumbuhan.
2. Mendukung keberhasilan program agribisisnis dan ketahanan pangan
nasional
3. Mengembankan dan meningkatkan teknologi perkarantinaan nasional dalam
rangka meningkatkan daya saing melalui standar sertifikasi karantina
internasional.
4. Memfasilitasi kelancaran perdagangan/pemasaran agribisnis
5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melului sumber daya manusia yang
profesional.
6. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan.
2.3. Tugas Pokok dan Fungsi 2.3.1. Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan
serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. 2.3.2. Fungsi
1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan
2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK)
3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK
4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK
5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati
6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional, pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati
7. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan
10 Laporan Tahunan 2020
8. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan
keamanan hayati hewani dan nabati
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
11 Laporan Tahunan 2020
BAB III CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASIONAL
KARANTINA HEWAN
1.1. Pemeriksaan dan Pembebasan
3.1.1 Impor Dalam tahun anggaran 2020, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan
Benda lain yang di impor, sehingga tidak ada tindakan karantina terhadap impor. 3.1.2 Ekspor
Dalam tahun anggaran 2020, terdapat komoditi Hewan, BAH, dan HBAH,
yang di ekspor, dengan rincian sebagai berikut Hewan 2 ekor dengan frekuensi 8
kali dan BAH sebanyak 6 Kg dengan frekuensi sebanyak 2 kali. Hewan berupa
Anjing peliharaan, sementara bahan Asal Hewan berupa Daging konsumsi
Rekapitulasi Data Ekspor Karantina Hewan tahun 2020
No Keterangan 2020 Satuan Frekuensi
(kali) 1 Hewan 2 Ekor 3
2 Bahan asal hewan
3 Kg 6 0 lbr 0 0 butir 0 0 tabung 0 0 Collie 0
3.1.3 Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk
Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi Hewan,
BAH, HBAH, dan Benda lain antar area dalam tahun anggaran 2020 adalah Berupa
Hewan sebanyak 20.810.000 Ekor dengan frekuensi 10.474 kali, Bahan Asal Hewan
(BAH) sebanyak 5.543.217,8 Kg dengan frekuensi 3.744 kali, dan 2 lembar dengan
frekuensi 2 kali, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 11.257.677,45 Kg
dengan frekuensi 1.848 kali dan Benda lain sebanyak 130 tabung dengan frekuensi
12 kali, 33.604 kemasan dengan frekuensi sebanyak 344 kali. Jenis media pembawa
HPHK yang dimasukkan ke pulau Lombok antara lain : Hewan terdiri dari Sapi
12 Laporan Tahunan 2020
potong, ayam, DOC, DOD, Kerbau potong, anjing, Kuda Potong, Kuda Kesayangan,
Kambing, tikus putih dan Kelinci, Bahan Asal Hewan (BAH) terdiri dari Daging ayam
beku, Daging Kambing beku, daging sapi, daging kerbau, daging sapi beku, jeroan
kerbau, jeroan sapi, Kulit sapi, kulit kerbau, kulit sapi, madu dan susu , telur
konsumsi, tulang kerbau, tulang sapi dan sarang burung walet, Hasil Bahan Asal
Hewan (HBAH) terdiri dari Butter, daging ayam olahan, daging sapi olahan, dan es
cream, Benda Lain terdiri dari pakan ternak, semen, Vaksin, prebiotik dan ulat
Hongkong. Sedangkan daerah asal dari media pembawa HPHK tersebut berasal
dari, Sulawesi, sumbawa, Bima , Dompu, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta.
Data Domestik Masuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2020:
No Keterangan 2020 Satuan
1 Hewan 22.501.870 Ekor 2 Bahan asal hewan 13.122.000 Kg
2 lbr - butir
4 Benda Lain - Kg 33,604 Kemasan
13 Laporan Tahunan 2020
3.1.4 Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa
Hama Penyakit hewan karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok
Berupa Hewan sebanyak 4.599.609 Ekor dengan frekuensi 7.888 kali, Bahan Asal
Hewan (BAH) sebanyak 1.863.354 kg dengan frekuensi 7.661 kali, sedangkan
Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 917.218 kg dengan frekuensi 1.580
kali. Benda lain sebanyak 132 tabung dengan frekuensi 4 kali, dan 137 kemasan
dengan frekuensi 16 kali.
Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, berupa
hewan terdiri dari anjing, ayam, ayam aduan,ayam petelur, ayam bangkok, ayam
potong, bebek, Kambing PE, Kambing bibit,kucing, kuda, burung, DOC, sapi bibit,
sapi potong dan babi. Bahan Asal Hewan terdiri dari kulit kambing, sarang burung,
madu, telur tetas dan telur serangga. Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah
Sumbawa, Jawa Timur, Bima, riau, Kupang, Ujung Pandang, Balik Papan,
Pontianak, samarinda, Papua, sorong, Jogyakarta, Jakarta, Barito kuala, Gorontalo,
dan Manokwari.
Data Domestik Keluar Balai Karantina Pertanian Kelas I MataramTahun 2020 :
Data Rekapitulasi Domestik Keluar Tahun 2020
No Keterangan 2020 Satuan
1 Hewan 14.744.291 Ekor 2 Bahan asal hewan 1,576.176 Kg
- lbr - butir
4 Benda Lain - Kg tabung
2 Kemasan
14 Laporan Tahunan 2020
1.2. Perlakuan
Dalam anggaran tahun 2020, terdapat tindakan perlakuan terhadap
komoditas yang dilalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan
14.744.291 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 1,576.176 kg.
1.3. Pengasingan dan Pengamatan
Dalam tahun anggaran 2020, telah dilakukan pengasingan dan pengamatan : Domestik Masuk dan domestik Keluar nihil. 1.4. Penahanan
Dalam tahun anggaran 2020 terjadi 160 kali tindakan karantina penahanan,
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 sebanyak 166 kali. Penahanan
dilakukan terhadap : Daging, madu, Ayam , Burung, dan tulang Sapi.
1.5. Penolakan Tindakan penolakan dilakukan 42 kali berupa burung, Ayam
1.6. Pemusnahan
Pada tahun 2020 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah
dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 166 kali, mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2019 dari 73 kali. Data penahanan, penolakan dan pemusnahan terlampir pada lampiran 3.
1.7. Intersepsi HPHK
Pemeriksaan laboratorium dalam rangka memantau hama penyakit hewan
karantina dilakukan terhadap komoditi karantina yang dilalulintaskan masuk maupun
keluar tidak dijumpai penyakit karantina yang membahayakan. Pada pemeriksaan
mikroskopis terhadap Hewan, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Benda
lain yang masuk telah dilakukan beberapa pengujian antara lain untuk
contoh/sampel yang berupa serum darah telah dilakukan uji serologi AI, terhadap
komoditi telur dilakukan uji mutu, untuk bahan asal hewan yang berupa daging
telah dilakukan uji organoleptik, PH daging, pemeriksaan awal kebusukan daging,
Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit Surra, Bacillus antraxis dan
Trypanosoma Sppada komoditas hewan ternak ( bibit, potong) yang akan
15 Laporan Tahunan 2020
dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif, terhadap sapi dan kerbau bibit yang akan
dikeluarkan, dilakukan pemeriksaan Brucellosis dengan uji RBPT cukup satu kali
oleh Dinas Peternakan Propinsi NTB sesuai Surat dari Dinas Peternakan Propinsi
NTB No.524.3/5708/Keswan tanggal 3 Oktober 2008 mengingat pulau Lombok sejak
tahun 2002 telah dideklarasikan bebas Brucellosis oleh Menteri Pertanian RI.
Intersepsi terhadap komoditas karantina berupa hewan yang dilalulintaskan masuk
antar area dilaksanakan intersepsi terhadap DOC berasal dari Bali dan dari Jawa.
Terhadap Bahan asal hewan dilakukan intersepsi masing masing untuk telur ayam
yang berasal dari Bali dan Jawa, daging ayam berasal dari Jawa dan Bali , daging
sapi dari jawa , daging kambing berasal dari Jawa dan untuk Hasil bahan asal
hewan dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain daging ayam olahan ,daging
sapi olahan.
Intersepsi dilakukan terhadap media pembawa HPHK yang akan dikeluarkan
dari pulau Lombok ke daerah lain terdiri dari sapi bibit tujuan Papua, Kalsel, Kalbar,
Kaltim, Jambi dan Gorontalo, sapi potong tujuan Bogor, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, dan Kambing tujuan pulau Jawa. Data intersepsi terlampir di
lampiran 4.
1.8. Penggunaan Formulir Formulir dokumen karantina hewan yang digunakan selama tahun 2020 di
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram untuk sertifikasi komoditas yang
masuk/keluar pulau Lombok , terdiri dari formulir utama (KH – 9 s/d KH –14)
formulir yang dikirim Badan Karantina Pertanian Jakarta sesuai dengan kebutuhan.
Dokumen penunjang (KH-1 s/d KH-8c) yang pengadaannya dilakukan di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Pencatatan dan pelaporan penggunaan
formulir telah dilakukan dengan baik. Hanya pemakaian form segel Karantina
Pertanian (KP – 1) belum dipakai dalam pelaksaan tindak karantina. Dan untuk perincian penggunaan formulir (KH) karantina hewan dapat dilihat
pada lampiran 5.
1.9. Laboratorium Karantina Hewan Dalam Tahun Anggaran 2020 Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram telah melaksanakan pengujian sebanyak 715 sampel
dengan frekuensi intersepsi sebanyak 162 kali.
16 Laporan Tahunan 2020
Data Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun 2020
Bulan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept. Okt. Nop. Des
Frekuensi 8 8 11 16 9 17 15 13 14 16 19 16 Grafik Pengujian Laboratorium Karantina Hewan
2.
Pada pemeriksaan terhadap hewan, bahan asal hewan (BAH), hasil bahan asal
hewan (HBAH) dan benda lain yang masuk telah dilakukan beberapa pengujian
antara lain untuk contoh/sampel yang berupa serum darah telah dilakukan uji
titer serologi Avian Influenza (AI), terhadap komoditi telur dan daging (ayam, sapi, kerbau dan kambing) telah dilakukan uji isolasi/identifikasi Salmonella sp
dan uji TPC (Total Plate Count). Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi
penyakit Surra (Trypanosomiasis) pada komoditas hewan ternak ( bibit dan
potong) yang akan dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
8 8
11
16
9
17
15
13 14
16
19
16
Frekuensi
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
17 Laporan Tahunan 2020
2.1. Kegiatan Pengambilan dan Pengiriman Sampel HPHK-PSAH
Pengambilan sampel dilaksanakan oleh petugas laboratorium di cold storage,
gudang penyimpanan dan kandang. Sampel diambil berupa ulas darah, sampel
pakan, sampel daging ayam beku, sampel daging sapi beku, sampel daging
kambing, sampel telur, sampel serum ayam. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji
HA-HI AI, uji residu antibiotika, isolasi dan identifikasi E.coli, colliform, Salmonella
sp., isolasi dan identifikasi cendawan dan kapang dan uji cepat (rapid test) AI.
2.2. Pembuatan dan pengelolaan Koleksi HPHK-PSAH Koleksi Laboratorium Karantina Hewan berupa koleksi preparat ulas darah
dari hewan yang terindikasi menderita sakit (Trypanosoma sp., Babesia sp., Theleria
sp.), koleksi foto cendawan/kapang dari hasil monitoring komoditi pakan hewan
(Aspergillus sp., Aspergillus flavus, Aspergillus niger), koleksi preparat eksternal
(Pthyarus pubis, Linognatus sp., Cytodectes sp.), koleksi parasit internal (Ascaris
sp., Taenia sp., Entamoeba sp.).
Sedangkan pengelolaan koleksi terdiri dari perawatan koleksi berupa
penggantian wadah, penggantian cairan alkohol, pelabelan, penataan dan
pendataan ulang koleksi.
18 Laporan Tahunan 2020
BAB III CAPAIAN KEGIATAN OPERASIONAL
KARANTINA TUMBUHAN
4.1 Pemeriksaan dan Pembebasan 4.1.1 Impor
Dalam tahun anggaran 2020 Impor terjadi 6 (enam) kali berupa Buah Kurma
yang berasal dari Malaysia dan Saudi Arabia. Buah Kurma yang didatangkan
seberat 55 Kilogram. Pelabuhan pemasukan di Wilayah Kerja Kantor Pos Mataram.
Persyaratan administrasi berupa dokumen Phytosanitary Certificate, SIPMENTAN,
Certificate of Origin, Bill of Leading telah dipenuhi dan persyaratan teknis berupa
pengujian laboratorium memiliki hasil nihil OPTK A1 sehingga diberi tindakan
karantina berupa pembebasan melalui penerbitan Sertifikat Pelepasan Karantina
Tumbuhan (KT-9). Lalulintas MP. OPTK impor hanya terdapat di Wilker Kantor Pos
Mataram sedangkan pada unit pelayanan wilker lainnya tidak ada.
Data Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Impor Tahun 2020
No. Nama Komoditas Negara Asal Pelabuhan Pemasukan Jumlah
Volume/Satuan
Frek. (kali)
1 BUAH KORMA SAUDI ARABIA, MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 55 Kg 6
2 WIJEN SAUDI ARABIA Wilker Kantor Pos Mataram 2
Kg 1
3 LADA BIJI MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 500
gram 1
4 ASAM JAWA MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 1
Kg 1
5 KAYU GAHARU SAUDI ARABIA Wilker Kantor Pos Mataram 11
Kg 1
6 TEH JEPANG Wilker Kantor Pos Mataram 301
Kg 2
7 BUBUK REMPAH MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 200
Gram 1
Jumlah : 370 Kg
13 700 Gra
m
4.1.2. Ekspor Kegiatan tindakan karantina tumbuhan terhadap ekspor MP-OPTK di dalam
wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun anggaran 2020
dilakukan sebanyak 406 kali MP-OPTK yang dilakukan ekspor berupa buah, Melon,
Jagung Manis, Buah Manggis, Kopi Biji, Vanili, Kopi Bubuk,. Negara tujuan ekspor
19 Laporan Tahunan 2020
adalah Hongkong, China, Thailand, Fhilipine, Korea, Japan, Taiwan, Singapura,
Germany dan Malaysia Pada tahun 2020 tidak terjadi keluhan ataupun
permasalahan di negara tujuan berupa Notification Non Compliance (NNC) berkaitan
dengan Phytosanitary Certificate (PC) yang diterbitkan oleh Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram.
Kegiatan tindakan karantina tumbuhan mengalami fluktuasi volume dan
frekwensi antara periode tahun 2020. Dari data diatas diketahui bahwa sekalipun
volume mengalami penurunan pada periode tahun 2019 ke 2020 namun frekwensi
ekspor justru mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan pada kecilnya volume MP-
OPTK yang dikirim namun frekwensinya tinggi. Pelayanan tindakan karantina
tumbuhan untuk MP-OPTK Ekspor hanya ada di unit pelayanan kantor induk Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Hal ini dikarenakan untuk memperlancar
akselerasi ekspor komoditas pertanian asal Lombok-NTB.
4.1.3. Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan MP-OPTK
antar area di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun
anggaran 2020 untuk tanaman hidup dan benih sebanyak 1297439 Kg, 331800 Btg., 1 meter kubik, 500 gram., dengan frekwensi 1743 kali. Untuk hasil tanaman hidup
bukan benih tahun anggaran 2020 sebanyak 1235242 Kg, 206999 btg., 1 gram.,
dengan frekuensi 1078 dan hasil tanaman mati sebesar 868076 kg., 280 btg., dengan
frekuensi 24 kali.
Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan berdasarkan Wilayah Kerja Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2020. Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Lembar tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih 1.186.038,00 ilogram
138 25.744,00 Batang
2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 1.027.459 ilogram
579 - Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 657.010 ilogram
11 - Batang
20 Laporan Tahunan 2020
4 D Benda Lain 0 ilogram 0 0 Batang
Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker BIL tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih 108.888 Kilogram 1175
215.971 Batang 2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 39.562 Kilogram
332 206.949 Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 47 Kilogram
3 - Batang
4 D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Kantor POS Mataram tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih 2.513 kilogram
411 26.331 batang
500 gram 1 meterkubik 2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 61.721 kilogram 138 50 batang 1 gram 3 C Hasil Tanaman Mati 19 kilogram, 4 280 batang
4 D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Kantor Labuhan Lombok tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih - kilogram 19
63.754 batang 2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 106.500 Kilogram 29 - Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 211.000 Kilogram
6 - Batang
4 D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
21 Laporan Tahunan 2020
Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Pemenang tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1. A Tanaman Hidup dan Benih 0 Kilogram 0 0 Batang
2. B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 0 Kilogram
0 0 Batang
3. C Hasil Tanaman Mati 0 Kilogram 0 0 Batang
4. D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
22 Laporan Tahunan 2020
Berikut Data Domestik Masuk Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2019 dan 2020 :
No Keterangan 2019 2020
Vol Sat Frek Vol Sat Frek
1 Tanaman Hidup dan Benih 9.446.417 Kg 1504 1.297.439 kg. 1743 378.709 Btg 331.800 btg. 1 mtr. Kubik 500 gram
2 Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih 20.855.502 Kg 16.005 1.235.242 kg. 1.078 11.250 Btg 206.999 btg. 1 gram
3 Hasil Tanaman Mati 4.030.239 Kg 254 868.076 kg. 24 0 Btg 280 btg.
4 Benda Lain 0 Kg
0 0 kg.
0 0 Btg 0 btg.
Grafik Domestik Masuk Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram tahun 2019 dan 2020
Jenis Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang
dimasukkan ke pulau Lombok antara lain, buah-buahan seperti : strawbery, jeruk,
dukuh, pir, anggur, buah rambutan, kemudian, buah anggur, bawang putih, buah
apel, buah salak, sayuran segar, tomat, wortel, kentang, kedelai, bawang merah,
sayuran kubis, beras, kacang hijau, bibit durian, bibit kakao, kayu sengon, bunga
kg btg
mtr
. Kub
ik
gram kg
.
btg.
gram kg
.
btg.
kg.
btg.
Tanaman Hidup danBenih
Hasil TanamanHidup Bukan
Benih
HasilTanaman
Mati
Benda Lain
20,17
94.464
3.787
- -
208.555
113
-
40.302
- - -
20,18
12.974 3.318
0
5 12.352
2.070
0
8.681
3
- - 2017
2018
23 Laporan Tahunan 2020
mawar, brocolli, benih kacang panjang, benih padi, buah jeruk, jahe, bibit
kelengkeng dan wijen, bunga potong segar, kelapa tempurung, pandan, paprika,
petai, kemiri, ubi jalar dan lain-lain.
Sedangkan daerah asal dari media pembawa organisme pengganggu
tumbuhan tersebut diantaranya adalah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Makasar,
Palembang, sumbawa, bima, dompu, Jakarta, sumba, dan Medan.
Data domestik masuk untuk masing-masing wilker tertuang dalam data tabel
dibawah ini. Data MP-OPTK yang dilalu-lintaskan dibagi ke dalam 4 kelompok besar
yaitu : tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman
mati dan benda lain. Data volume tertinggi wilker lembar terdapat pada hasil
tanaman hidup bukan benih sebesar 1186038 kg., 25744 btg., hasil tanaman hidup
bukan benih sebesar 1027459 kg., hasil tanaman mati dan benda lain (NIHIL),
Wilker bil volume tertinggi pada tanaman hidup dan benih sebesar 108888 kg.,
215971btg., hasil tanaman hidup bukan benih sebesar 39562 kg., 206949 btg., hasil
tanaman mati sebesar 47 kg., Wilker Pos Mataram, hasil tan. Hidup dan benih
sebesar 2513 kg., 26331 btg., 500 gram, 1 meterkubik, Wilker kayangan volume
tertinggi pada tanaman hidup dan benih sebesar 63754 btg., hasil tan. Hidup bukan
benih sebesar 106500 btg., hasil tan. Mati sebesar 211000 btg., Wilker pemenang
volume tertinggi pada hasil tanaman hidup dan benih, hasil tan. Hidup bukan benih,
dab hasil tan. Mati : NIHIL
4.1.4. Pemasukan Antar Area / Domestik Keluar Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan untuk pengeluaran MP-OPTK
antar area di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun
anggaran 2020 untuk tanaman hidup dan benih sebanyak 2019663 Kg dan 158384
Btg. dengan frekwensi 1855 kali. Untuk hasil tanaman hidup bukan benih tahun
anggaran 2020 sebanyak 20411767 Kg, 4568 btg., 2168 gram, dengan frekuensi
16393 kali., dan hasil tanaman mati tahun anggaran 2020 sebanyak 2890402 kg., 30
btg., 99 meter kubik, 777 gram, dengan frekuensi 2468 kali.
Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan berdasarkan Wilayah Kerja Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2020.
24 Laporan Tahunan 2020
Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Lembar tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih 369.938 kilogram 113 81.210 batang
2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 2.435.931 kilogram 829 3.800 batang 3 C Hasil Tanaman Mati 393132 kilogram 382 0 batang
4 D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker BIL tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih 814.607 kilogram 957 13.402 batang
2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 7.584.312 kilogram
9003 6 Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 801.902 Kilogram 437 12 batang
4 D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Kantor POS Mataram tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih 229.494 kilogram 570 18.244 batang
2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 3.725.307 kilogram 3991 62 batang 2.168 gram 3 C Hasil Tanaman Mati 1.359.581 kilogram 1311 18 batang 99 meterkubik
4 D Benda Lain
777 gram
0 kilogram 0 0 Batang
25 Laporan Tahunan 2020
Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Labuhan Lombok tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1 A Tanaman Hidup dan Benih 603624 Kilogram 215 45528 batang
2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 6.666.217 Kilogram 2570 700 batang 3 C Hasil Tanaman Mati 335787 kilogram 338 0 batang
4 D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Pemenang tahun 2020 :
No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi
1. A Tanaman Hidup dan Benih 0 Kilogram
0 0 Batang
2. B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 0 Kilogram
0 0 Batang
3. C Hasil Tanaman Mati 0 Kilogram
0 0 Batang
4. D Benda Lain 0 Kilogram
0 0 Batang
Berikut Data Domestik Keluar Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2019 dan 2020 :
No Keterangan Domestik Keluar 2019 Domestik Keluar 2020 Vol Sat Frek Vol Sat Frek
1 Tanaman Hidup dan Benih 4.711.109 Kg 1302 2.017.663 kg. 1.855 189.244 Btg 158.384 btg.
2 Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih 10.427.750 Kg 13.002 20.411.767 kg. 16.393 5.314 Btg 4.568 btg. 2.168 gram
3 Hasil Tanaman Mati 4.030.239 Kg 144 2.890.402 kg. 2.468 2.004.110 Btg 30 btg. 99 777
4 Benda Lain 0 Kg
0 0 kg.
0 0 Btg 0 btg.
26 Laporan Tahunan 2020
Grafik Domestik Keluar Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2019 dan 2020 :
Jenis Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang
dimasukkan ke pulau Lombok antara lain, buah-buahan seperti : strawbery, jeruk,
dukuh, pir, anggur, buah rambutan, kemudian, buah anggur, bawang putih, buah
apel, buah salak, sayuran segar, tomat, wortel, kentang, kedelai, bawang merah,
sayuran kubis, beras, kacang hijau, bibit durian, bibit kakao, kayu sengon, bunga
mawar, brocolli, benih kacang panjang, benih padi, buah jeruk, jahe, bibit
kelengkeng dan wijen, bunga potong segar, kelapa tempurung, pandan, paprika,
petai, kemiri, ubi jalar dan lain-lain.
Sedangkan daerah asal dari media pembawa organisme pengganggu
tumbuhan tersebut diantaranya adalah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Makasar,
Palembang, sumbawa, bima, dompu, Jakarta, sumba, dan Medan.
Data domestik masuk untuk masing-masing wilker tertuang dalam data tabel
dibawah ini. Data MP-OPTK yang dilalu-lintaskan dibagi ke dalam 4 kelompok besar
yaitu : tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman
mati dan benda lain. Data volume tertinggi wilker lembar terdapat pada hasil
tanaman hidup bukan benih sebesar 369938 kg., 81210 btg., hasil tanaman hidup
kg btg
mtr
. Kub
ik
gram kg
.
btg.
gram kg
.
btg.
kg.
btg.
Tanaman Hidup dan Benih Hasil Tanaman HidupBukan Benih
HasilTanaman
Mati
Benda Lain
47.111
1.892
-
-
104.248
53
-
40.302
20.041
- -
20.177
1.584
- -
204.118
46
22
28.904
0
- -
2017
2018
27 Laporan Tahunan 2020
bukan benih sebesar 2435931 kg., 3800 btg., hasil tanaman mati 393132 kg., dan
benda lain (NIHIL), Wilker bil volume tertinggi pada tanaman hidup dan benih
sebesar 814607 kg., 13402 btg., hasil tanaman hidup bukan benih sebesar 7584312
kg., 6 btg., hasil tanaman mati sebesar 801902 kg., 12 btg., Wilker Pos Mataram,
hasil tan. Hidup dan benih sebesar 229494 kg., 18244 btg.,hasil tanaman hidup
bukan benih sebesar 3725307 kg., 62 btg., 2168 gram., hasil tanaman mati sebesar
1359581 kg., 18 btg., 99 meterkubik, 777 gram., Wilker kayangan volume tertinggi
pada tanaman hidup dan benih sebesar 603624 kg., 45528 btg., hasil tan. Hidup
bukan benih sebesar 6666217 kg., 700 btg., hasil tan. Mati sebesar 335787 kg.,
Wilker pemenang volume tertinggi pada hasil tanaman hidup dan benih, hasil tan.
Hidup bukan benih, dab hasil tan. Mati : NIHIL
Data hasil pelaksanaan kegiatan tindak karantina terhadap MP OPTK tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran 6.
4.2. Perlakuan Dalam tahun anggaran tahun 2020, tidak terdapat kegiatan tindakan karantina
berupa perlakuan terhadap MP-OPTK yang di lalulintaskan baik impor, ekspor,
maupun antar area. Perlakuan yang dimaksud berupa fumigasi, perlakuan air panas (hot water treatment), perlakuan uap panas (vapor hot treatment) dan Heat
Treatment. Tidak adanya tindakan karantina perlakuan tidak ada disebabkan karena
tidak adanya persyaratan tambahan untuk perlakuan.
4.3 Pengasingan dan Pengamatan Dalam tahun anggaran 2020, tidak ada MP-OPTK yang dilakukan
pengasingan dan pengamatan. Hal ini dikarenakannya tidak adanya lalu lintas MP-
OPTK yang dipersyaratkan untuk tindakan pengasingan dan pengamatan. 4.4 Penahanan / Penangkapan
Dalam tahun anggaran 2020 terjadi 234 kali tindakan karantina penangkapan.
Penangkapan dilakukan terhadap bibit tanaman hias; bibit nangka; bibit pisang;benih
paria dan bibit pepaya dari negara malaysia dan singapura karena tidak dilengkapi
dengan Surat Ijin Pemasukan dari Menteri Pertanian (SIPMENTAN) dan surat kesehatan tanaman (Phytosanitary certifacate / PC) dari negara asal. Tindakan
28 Laporan Tahunan 2020
penangkapan ini terjadi karena adanya pengawasan dari petugas karantina di
Konter Internasional Bandara Internasional Lombok bukan melalui laporan dari
pengguna jasa. Oleh karena itu penanganan tindakan karantina dilakukan tanpa
prosedur permohonan dari pengguna jasa (SP-1) karena bukan merupakan bentuk
permohonan Karantina Tumbuhan. Tindkaan penangkapan ini terjadi karena bentuk
pelanggaran terhadap UU No. 16 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
serta PP No. 14 tentang Karantina Tumbuhan.
4.5 Penolakan Terdapat Tindakan karantina penolakan terhadap Media Pembawa
OPT/OPTK selama tahun 2020, sebanyak 206 kali. Penolakan ini tidak dilakukan
oleh petugas karantina dikarenakan tidak ada satupun dari pemilik MP-OPTK yang
memenuhi surat perintah penolakan terhadap MP-OPTK hingga batas waktu masa
penolakan selama 14 hari berakhir. Sehingga terhadap MP-OPTK tersebut akan
dilanjutkan ke tindakan pemusnahan dikarenakan belum dikeluarkan dari wilayah
Republik Indonesia hingga batas waktu yang ditentukan 14 hari).Mengingat bahwa
MP-OPTK yang ditangkap oleh petugas karantina maka pemilik tidak dapat
memenuhi persyaratan karantina baik dari aspek adminitrasi maupun teknis. Selain
itu lalu lintas MP-OPTK yang ditangkap merupakan pelanggaran terhadap UU No.
16 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan serta PP No. 14 tentang karantina
tumbuhan dan bukan permohonan terhadap pemeriksaan karantina.
4.6. Intersepsi OPT / OPTK Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram bredasarkan media pembawa yg
dilalulintaskan selama tahun 2020 ditemukan 4 (Empat) jenis organisme
pengganggu tumbuhan. Intersepsi OPT umumnya dari kelompok Cendawan,
Nematoda dan Bakteri.
Cendawan yang ditemukan antara lain: Aspergillus flavus; Cercospora
kikuchii; Fusarium sp; Curvularia lunata. Data hasil pelaksanaan kegiatan intersepsi
OPT/OPTK tahun 2020 disajikan dalam lampiran 8.
29 Laporan Tahunan 2020
4.7 Penggunaan Formulir Pelaksanaan kegiatan tindakan karantina tumbuhan di Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram ditandai dengan dilakukannya sertifikasi atas MP-OPTK
yang akan dilalulintaskan baik ke maupun dari dalam wilayah Pulau Lombok
Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Pada Tahun 2020P enggunaan Dokumen/Sertifikat atas MP-OPTK sebanyak
11947 (Sebelas ribu Sembilan ratus empat puluh tujuh) set yang terdiri dari Sertifikat
Pelepasan Karantina Tumbuhan/Keamanan PSAT (KT.9) sebanyak 1787 (Seribu
tujuh ratus delapan puluh tujuh) set, Penggunaan Dokumen Phytosanitary Certificate
(KT.10) sebanyak 128 (Seratus dua puluh delapan) set dan Penggunaan Dokumen /
Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area sebanyak 10032 (Sepuluh ribu tiga puluh
dua) set. Sedangkan Dokumen/ Sertifikat Ruak/ Batal di Tahun 2020 Sebanyak 63
Set Sertifikat terdiri dari Dokumen / Sertifikat Pelepasan Karantina
Tumbuhan/Keamanan PSAT (KT.9) sebanyak 17 (Tujuh belas) set, Dokumen
Phytosanitary Certificate (KT.10) sebanyak 11 (Sebelas) set dan Dokumen /
Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area sebanyak 35 (Tiga puluh lima) set.
Data perincian penggunaan formulir Karantina Tumbuhan (KT) tahun 2019
dapat dilihat padalampiran 9.
4.9 Pemantauan Daerah Sebar OPT /OPTK Kegiatan pemantauan OPT/OPTK merupakan suatu kegiatan pengumpulan
data OPT/OPTK yang ada di Pulau Lombok. Sasaran pemantauan OPTK tahun
2020 secara umum adalah OPTK kategori A1 maupun A2 seperti tercantum dalam
Permentan Nomor 51/Permentan/KR.010/9/2015 sedangkan secara khusus
berdasarkan
1. OPTK pada padi, jagung dan kedelai serta komoditi impor strategis di Pulau
Lombok,
2. OPT dan OPTK pada komoditi ekspor Pulau Lombok,
3. Hasil pemantauan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yaitu OPTK A1 dan
A2 yang ditemukan pada tahun 2014, 2015 dan 2019 yang perlu diverifikasi ulang
dalam rangka penetapan daerah sebar,
4. Lampiran Surat Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 005/KR.010/K/1/2020
tentang Arahan Pemantauan OPT/OPTK Tahun Anggaran 2020.
30 Laporan Tahunan 2020
Pemantauan OPT/OPTK dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni
2020. Pemantauan OPT/OPTK di lapangan dilaksanakan di pertanaman milik petani,
pasar tradisional, pasar modern, dan gudang penyimpanan di Kabupaten Lombok
Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok
Utara dan Kota Mataram.
Pengamatan laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Karantina Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, Jalan Raya Pelabuhan Lembar,
Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK
tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, ditemukan : 4 (empat) OPTK kategori A2 kelompok serangga yaitu Bactrocera occipitalis, Bactrocera musae,
Paraeucosmetus pallicornis, dan Aleurodicus dugesii, 3 OPTK kelompok tungau
terdiri dari 1 OPTK kategori A1 yaitu Brevipalpus californicus dan 2 OPTK kategori
A2 yaitu Calacarus carinatus dan Raoiella indica, 3 OPTK kategori A2 kelompok
cendawan yaitu Helminthosporium solani, Peronospora manshurica dan
Uromycladium tepperianum.
4.10 4.10 Laboratorium Ruang lingkup akreditasi Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina
Pertanian (BKP) Kelas I Mataram hingga tahun 2020 yaitu Identifikasi Morfologi Helminthosporium solanidan Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata,
Bactrocera carambolae,Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera
musae, Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactrocera umbrosa dengan
Metode Pengamatan Morfologi, Identifikasi Serangga Hama Gudang Spesies Tribolium castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercatordengan
Metode Pengamatan Morfologi.
Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Mataram telah mengikuti uji
profisiensi dan uji banding yaitu: 1. a. Uji profisiensi Identifikasi Cendawan Peronospora manshurica menggunakan
metode Pemeriksaan Langsung/ Microskofis yang diselenggarakan BBUSKP tanggal 26-27 Juni 2020 mendapatkan hasil Memuaskan.
2. a. Uji banding Identifikasi Serangga Tribolium castaneum secara Morfologi yang
diselenggarakan SKP Kelas I Timika tanggal 12 – 14 Maret 2020
mendapatkan hasil Memuaskan.
31 Laporan Tahunan 2020
b. Uji Banding Identifikasi Tungau Raoiella indica secara morfologi yang
diselenggrakan BKP Kelas II Tarakan tanggal 19-20 April 2020 mendapatkan
hasil Memuaskan. c. Uji Banding Identifikasi Cendawan Peronospora manshurica dan Uji Banding
Identifikasi Helminthosporium solani yang diselenggrakan BKP Kelas I
Kupang tanggal 16-17 Juli 2020 mendapatkan hasil Memuaskan. d. Uji Banding Identifikasi serangga Bactrocera spp yang diselenggrakan BKP
Kelas I Banjarmasin tanggal 20-24 Agustus 2020 mendapatkan hasil
Memuaskan.
Dalam tahun 2020 frekuensi pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram di tahun 2020 dilakukan sebanyak 328 kali.
Frekuensi pengujian tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,
dimana frekuensi pengujian di tahun 2019 mencapai 534 kali pengujian. Jumlah
pengujian setiap bulannya bervariasi.
Data Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan tahun 2019
dan Tahun 2020 Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Frekuensi 2019 4 64 232 143 8 7 10 25 21 5 11 4
2020 6 7 5 97 97 1 2 67 6 23 4 13
Untuk frekuensi pengujian laboratorium pada tahun 2020, di bulan April dan
Mei menunjukkan frekuensi pengujian tertinggi yaitu 97 kali dan pada bulan Juli
menunjukkan frekuensi pengujian terendah yaitu 1 kali. Pengujian yang dilakukan di
Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
meliputi pengujian media pembawa, pengujian hasil pemantauan OPT/OPTK serta
pengujian hasil pengambilan sampel (monitoring).
32 Laporan Tahunan 2020
Grafik Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan
Tahun 2020
Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai Golongan Target Pengujian Tahun 2020
Golongan Target Uji Frekwensi Persentase
Serangga 177 53,96%
Tungau 30 9,14%
Cendawan 69 21,03%
Bakteri 26 7,92%
Nematoda 26 7,92%
Virus 0 0%
Gulma 0 0%
Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan tahun 2020 Berdasarkan target permintaan pengujian, untuk tahun 2020 persentase tertinggi adalah pengujian serangga sebesar 53,96% sedangkan terendah adalah pengujian virus dan gulma sebesar 0 %.
6 7 5
97 97
1 2
67
6
23
4 13
Frekuensi
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
33 Laporan Tahunan 2020
Grafik Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai Target Pengujian
Tahun 2020
4.10.1. Monitoring dan Pengambilan Sampel
Kegiatan monitoring bertujuan untuk melakukan pengambilan sampel
dalam rangka peningkatan kompetensi personel laboratorium. Kegiatan monitoring
berupa pengambilan sampel kentang, serangga hama gudang dan lalat buah,
dimana merupakan target ruang lingkup pengujian laboratorium tumbuhan sesuai
ISO/IEC 17025:2019. Hasil kegiatan monitoring/pengambilan sampel telah
dirangkum dalam hasil pengujian laboratorium.
4.10.2. Koleksi OPT/OPTK
Kegiatan koleksi yang dilakukan yaitu melaksanakan pembuatan dan
pengelolaan koleksi OPT/OPTK, berupa koleksi kering dan slide preparat. Koleksi
kering dilakukan untuk koleksi media pembawa dan koleksi serangga. Sedangkan
slide preparat untuk koleksi cendawan serta koleksi tungau. Kegiatan koleksi ini
berdasarkan hasil intersepsi teknik operasional karantina, pemantauan daerah sebar
OPT/OPTK di Pulau Lombok serta monitoring/pengambilan sampel tahun 2020.
Sedangkan pengelolaan koleksi terdiri dari perawatan koleksi berupa
penggantian wadah ataupun silica gel, penggantian cairan alkohol, pelabelan,
penataan dan pendataan ulang koleksi.
020406080
100120140160180
177
30
69
26 26 0
Frekwensi
Serangga
Tungau
Cendawan
Bakteri
Nematoda
Virus
34 Laporan Tahunan 2020
a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025 : 2019 Dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi terhadap arus lalu lintas
HPHK dan OPTK antar negara dan antar area serta menjamin mutu hasil pengujian
laboratorium yang berstandarisasi. Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram berkomitmen menjalankan sistem laboratorium sesuai standar
internasional. Saat ini Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2019 yang sebelumnya
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2008. Laboratorium mampu
memperagakan kemampuannya dalam hal penerapan sistem manajemen mutu,
kompeten secara teknis dan mampu menyajikan hasil yang secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan surat Komite Akreditasi
Nasional (KAN) nomor 2203/3.a2/LP/04/15 tanggal 28 April 2015 yang memutuskan
untuk memberikan akreditasi kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
sebagai Laboratorium Penguji dengan nomor akreditasi LP-901-IDN yang
ditetapkan tanggal 22 April 2015 dan berlaku hingga 21 April 2020. Pada bulan
November 2020 laboratorium telah diasesmen oleh KAN dalam rangka reasesmen
reakreditasi dengan 23 temuan ketidaksesuaian. Ruang Lingkup Pengujian yang Terakreditasi
No. Jenis Ruang Lingkup
A Laboratorium Tumbuhan :
1. Identifikasi Morfologi Helminthosporium solani
2. Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata, Bactrocera carambolae,Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactrocera umbrosa dengan Metode Pengamatan Morfologi.
3. Identifikasi Serangga Hama Gudang Spesies Tribolium castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercatordengan Metode Pengamatan Morfologi.
B Laboratorium hewan :
1. Isolasi dan Identifikasi Salmonella sp. pada Daging dan Telur
2. Deteksi Titer Antibodi Virus Avian Influenza.
3. Identifikasi Trypanosoma sp. pada Preparat Ulas Darah secara Mikroskopis
Kebijakan Mutu Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yaitu:
35 Laporan Tahunan 2020
Kepala Balai menetapkan Panduan Mutu Laboratorium serta menyatakan kebijakan
dan keterkaitannya untuk:
1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui pemberian hasil pengujian
yang profesional dengan menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2019.
2. Laboratorium melaksanakan pengujian secara cepat, tepat, aman, konsisten,
transparan dan akun table sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan.
3. Laboratorium selalu meningkatkan standar mutu pelayanan untuk semua aspek
kegiatan guna memenuhi kepuasan pelanggan.
4. Laboratorium didukung oleh personel yang berkualitas, terlatih dan profesional
serta peralatan, bahan dan metode pengujian yang memadai.
5. Laboratorium berkomitmen melaksanakan dan meningkatkan efektivitas system
manajemen mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2019.
Sedangkan Sasaran Mutu Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
tahun 2020 yaitu:
Acuan Kebijakan
Mutu Uraian Sasaran Mutu Tahun 2020
1,2,3
• Kepuasan pelanggan laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan dengan criteria baik (2,51-3,25)
2,87-3,25
• Pengujian untuk deteksi dan identifikasi: a. OPTK dalam ruang lingkup pengujian
Helmintosporiumsolani diselesaikan dalam 14 (empatbelas) hari kalender.
b. HPHK dalam ruang lingkup pengujian HA – HI AI test diselesaikan dalam 1 (satu) hari kerja.
c. OPT dalam ruang lingkup pengujian lalat buah Bactrocera papayae, B. carambolae, B. umbrosa, B. albistrigata, B. cucurbitae, B.caudata, B. occipitalis, B. musae diselesaikan dalam 3 (tiga) hari kerja
d. HPHK dalam ruang lingkup pengujian Salmonella sp. Diselesaikan dalam 9 (sembilan) hari kerja
e. OPT dalam ruang lingkup pengujian hama gudang Tribolium castaneum, Rhyzopertha
Target waktu pengujian
laboratoriumKarantina
Hewan dan Karantina Tumbuhan
tercapai 95,60%.
36 Laporan Tahunan 2020
dominica, Oryzaephilus Mercator diselesaikan dalam 3 (tiga) hari kerja
f. HPHK dalam ruang lingkup pengujian Trypanosoma sp. untuk setiap 50 (lima puluh) sampel diselesaikan dalam 1 (satu) hari kerja
4,5 • Terlaksananya pelatihan personel sesuai dengan program yang direncanakan.
• Terlaksananya kalibrasi dan pemeliharaan alat yang digunakan untuk pengujian dalam ruang lingkup.
• Tersedianya bahan pengujian dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.
• Terlaksananya pengujian dengan metode yang tervalidasi.
1 kali /tahun
1 kali/tahun
1 kali /tahun 1 kali /tahun
Target waktu pengujian laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan
tahun 2020 tercapai 100%.
37 Laporan Tahunan 2020
BAB V
PENGAWASAN DAN PENINDAKAN
Dengan semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat,
tentu mempunyai konsekwensi logis terhadap perkembangan dan peningkatan arus
lalulintas alat angkut udara, laut maupun darat. Kondisi seperti itu tidak dipungkiri
membuat terjadinya peningkatan arus bongkar muat barang dan manusia. Bila
fungsi pengawasan tidak mendapat penanganan yang serius oleh petugas karantina
di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan Pemerintah, maka akan
memiliki potensi besar beresiko masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan Penyakit
Hewan Karantina) / OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) serta
terjadinya perdagangan satwa-satwa dilindungi. Kekayaan alam dan kelestarian
sumber daya alam yang tidak terjaga dan terawasi dengan baik dapat beresiko
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar dan berpengaruh terhadap kondisi
sosial masyarakat secara luas dan nyata.
Operasional pengawasan sebagai implementasi pelaksanaan fungsi
perkarantinaan dilaksanakan berdasarkan pada peraturan perkarantinaan antara
lain Undang-undang No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan; Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;
Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan dan
peraturan-peraturan lain yang relevan.
Sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada
Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Republik Indonesia, Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram diberikan mandat dan tanggungjawab strategis
sebagai instansi pelaksana fungsi pengawasan perkarantinaan lalulintas komoditas
pertanian dipintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan
Pemerintah di Pulau Lombok. Serangkaian tugas pokok tersebut dilakukan oleh
petugas karantina didalam upaya memberikan perlindungan pada sumber daya alam
hayati/hewani melalui tindakan mencegah masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan
Penyakit Hewan Karantina) serta OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina) dari Luar Negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia; antar
area/antar pulau di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia serta mencegah
38 Laporan Tahunan 2020
keluarnya HPHK (Hama dan Penyakit Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina) dari wilayah Negara Republik Indonesia ke Luar
Negeri.
Kegiatan pengawasan terkait pencegahan masuk dan tersebarnya
MPHPHK serta MPOTK dilakukan di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan Pemerintah. Tetapi resiko pelanggaran lalulintas bongkar muat
barang serta manusia yang berdampak masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK bisa
saja terjadi dengan alat angkut perairan melalui tempat-tempat
pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan disepanjang pantai Pulau Lombok.
Pengawasan pada tempat yang belum ditetapkan perlu mendapat perhatian dari
semua pihak termasuk instansi teknis terkait.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam mengemban
tanggungjawab fungsi pengawasan, berupaya melakukan pengawasan di tempat-
tempat pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan melalui kegiatan Patroli
secara reguler dengan tujuan untuk memberi keyakinan bahwa tempat
pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan tidak dipergunakan sebagai tempat
bongkar muat media pembawa yang beresiko mengancam kelestarian sumberdaya
alam hayati/hewani di Pulau Lombok melalui masuk dan tersebarnya penyakit
hewan/tumbuhan karantina. Pelaksanaan koordinasi dengan Instansi terkait dan
Pemerintah Daerah terus diupayakan meningkatkan fungsi pengawasan agar
program pemerintah khususnya program Pemerintah Daerah dibidang peternakan
dan pertanian dapat berjalan dengan optimal. Selain fungsi pengawasan untuk
pelaksanaan perkarantinaan, fungsi pengawasan juga mempunyai peran luas dan
melekat pada semua aspek kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah
melaksanakan berbagai kegiatan yang berdaya guna dengan penerapan SMM
(Sistem Managemen Mutu) Pelayanan 9001 : 2008, SMM Laboratorium 17025 :
2008, Standar Pelayanan Publik (SPP), Sistem Manajemen Anti Pnyuapan (SMAP),
serta penerapan SPIP (Sistem Pengendalian Internal Pemerintah) sebagai alat
kontrol dan evaluasi.
39 Laporan Tahunan 2020
Dalam meningkatkan peran pengawasan dan penindakan ada 3 (tiga)
kegiatan pokok yang diupayakan dilakukan seperti :
1. Sosialisasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan mendorong
peran serta masyarakat akan pentingnya pelaksanaan perkarantinaan dalam rangka
mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan/tumbuhan karantina
ke Pulau Lombok terutama penyakit Rabies dan Nematoda Sista Kuning pada
kentang.
Penyakit Rabies, salah satu penyakit hewan yang disebabkan oleh virus,
bersifat akut, menyerang susunan syaraf pusat dan dapat bersifat zoonosis. Anjing,
kucing, kera dan hewan sebangsanya sangat berpotensi sebagai hewan pembawa
rabies (HPR) kepada manusia lewat gigitan atau jilatan pada kulit terluka. Penyakit
ini juga merupakan penyakit yang sangat ditakuti para wisatawan setelah penyakit
malaria karena dapat menyebabkan kematian pada manusia yang tertular.
Menyebabkan tingkat keamanan dan kenyamanan masyarakat terganggu dengan
kerugian ekonomi yang sangat besar untuk program pemberantasannya.
Nematoda Sista Kuning (NSK) merupakan nematoda parasit tanaman dan
penyakit pada tanaman kentang, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan. Penyakit NSK ini dapat menyebabkan produksi kentang petani turun
hingga 70% dan sangat sulit dikendalikan sehingga menimbulkan kerugian ekonomi
yang sangat besar untuk program eradikasinya.
Nusa Tenggara Barat sampai saat masih bebas dari penyakit Rabies dan
NSK untuk itu terus diupayakan dapat dipertahankan melalui kegiatan sosialisasi
Karantina Pertanian dengan melibatkan Instansi terkait, masyarakat pendidikan,
masyarakat umum dan media masa dalam bentuk kegiatan pameran, pembuatan
banner, pemasangan baligho serta penyebarluasan brosur, leaflet dan sticker.
Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk meyakinkan bahwa masyarakat memahami
pelaksanaan perkarantinaan dan perlunya dilakukan upaya pencegahan penyakit
hewan/tumbuhan karantina.
2. Kegiatan Pre-emptif
Kegiatan Pre emptif berupa kegiatan sosialisasi Karantina Pertanian melalui :
a. Pemasangan Baliho di Tempat strategis untuk meningkatkan kewaspadaan
terhadap masuknya penyakit HPHK maupun OPTK ke Pulau Lombok
40 Laporan Tahunan 2020
b. Pemasangan stiker Karantina Pertanian di Kapal Ferry Penyeberangan
Pelabuhan Kayangan dan Pelabuhan Lembar.
3. Kegiatan Preventif
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran
tindakan perkarantinaan melalui pengawasan, supervisi pengawasan dan patroli di
tempat-tempat pemasukan/pengeluaran ditetapkan maupun yang belum ditetapkan.
Koordinasi internal maupun eksternal telah dilakukan pada berbagai kesempatan
melalui kegiatan pertemuan/rapat, donor darah, coffee morning dan senam bersama
dengan instansi terkait seperti Syahbandar, Pelindo III Lembar, Administrasi
Pelabuhan, KP3 Laut/Bandara, Bea Cukai dan BKSDA NTB.
4. Kegiatan Refresif
Komitmen pelaksanaan penegakan hukum oleh aparatur karantina dilakukan
dengan meningkatkan kwalitas SDM melalui pelatihan PPNS sebagai jaminan
kompetensi SDM dalam melaksanakan penegakan hukum serta melaksanakan
koordinasi dengan penyidik Polri selaku Korwas PPNS.
Kegiatan penegakan hukum terkait tindakan pelanggaran di bidang Karantina
Pertanian diupayakan secara terus menerus dilakukan sehingga adanya kesadaran
pengguna jasa untuk patuh terhadap peraturan perkarantinaan. Adapun data PPNS,
Polsus dan Intelejen Karantina pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran 10.
Kegiatan Penahanan Pada tahun 2020 terjadi pelaksanaan kegiatan penahanan Media Pembawa HPHK
dan OPTK sebanyak 161 kali, terdiri dari media pembawa HPHK sebanyak 161 kali
dan Media pembawa OPTK sebanyak 180 kali. Berikut data penahanan selama
tahun 2020. Kegiatan Penahanan Karantina Hewan.
Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
Hewan 13 4 7 5 0 10 3 10 3 4 1 3 BAH 15 5 13 13 0 4 6 7 11 11 7 2 HBAH 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 Benda Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 Laporan Tahunan 2020
Grafik Penahanan karantina Hewan 2020
Kegiatan Penahanan Karantina Tumbuhan
Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Hasil Tanaman Horti 0 4 37 23 2 20 19 39 24 8 19 6 Hasil Tanaman Pangan 0 1 0 1 0 0 0 1 2 3 0 1 Hasil Tanaman Perkebunan 0 3 1 3 0 3 2 3 2 6 0 1
13
4
7
5
0
10
3
10
3 4
1
3
15
5
13 13
0
4
6 7
11 11
7
2 1
0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0
Hewan
BAH
HBAH
Benda Lain
42 Laporan Tahunan 2020
KEGIATAN PENOLAKAN Pada tahun 2020 terjadi pelaksanaan kegiatan Penolakan Media Pembawa HPHK
dan OPTK sebanyak 161 kali, terdiri dari media pembawa HPHK sebanyak 161 kali
dan Media pembawa OPTK sebanyak 180 kali. Berikut data penahanan selama
tahun 2020.
Penolakan KH Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
Hewan 0 3 7 4 1 0 0 0 0 0 0 0 BAH 0 3 12 10 1 0 0 0 0 0 0 0 HBAH 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Benda Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
4
37
23
2
20 19
39
24
8
19
6
0 1 0 1 0 0 0 1 2 3 0 1 0
3 1
3 0
3 2 3 2
6
0 1
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
GRAFIK PENAHANAN KT
Hasil Tanaman Horti
Hasil TanamanPangan
Hasil TanamanPerkebunan
43 Laporan Tahunan 2020
Penolakan KT
Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
Hasil Tanaman Horti 0 16 25 24 13 15 5 19 37 9 4 6
Hasil Tanaman Pangan 0 2 0 1 3 0 0 1 1 2 0 0
Hasil Tanaman Perkebunan 0 4 0 1 1 2 4 2 1 7 1 0
0
3
7
4
1 0 0 0 0 0 0 0 0
3
12
10
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
GRAFIK PENOLAKAN KH
Hewan
BAH
44 Laporan Tahunan 2020
Kegiatan Pemusnahan Pada tahun 2020 terjadi pelaksanaan kegiatan Pemusnahan Media Pembawa HPHK
dan OPTK sebanyak 161 kali, terdiri dari media pembawa HPHK sebanyak 161 kali
dan Media pembawa OPTK sebanyak 180 kali. Berikut data penahanan selama
tahun 2020. Kegiatan Pemusnahan KH
Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Hewan 13 6 10 5 12 10 3 1 3 4 1 2 BAH 15 7 16 11 3 3 6 0 11 9 5 2 HBAH 0 0 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 Benda Lain 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 0 0
0
16
25 24
13 15
5
19
37
9
4 6
0 2
0 1 3
0 0 1 1 2 0 0 0
4
0 1 1 2 4
2 1
7
1 0
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
GRAFIK PENOLAKAN KT
Hasil TanamanHorti Hasil TanamanPangan Hasil TanamanPerkebunan
45 Laporan Tahunan 2020
Kegiatan Pemusnahan KT
Keterangan Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
Hasil Tanaman Horti 0 6 23 38 28 16 17 21 20 0 10 6 Hasil Tanaman Pangan 0 1 3 1 2 5 0 0 2 0 2 2 Hasil Tanaman Perkebunan 0 3 3 1 4 4 3 2 3 0 3 1
13
6
10
5
12
10
3
1
3 4
1 2
15
7
16
11
3 3
6
0
11
9
5
2
0 0 0 1
2
0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 1
0 0
2
0 0
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
GRAFIK PEMUSNAHAN KH
Hewan
BAH
0
6
23
38
28
16 17 21 20
0
10 6
0 1 3
1 2 5
0 0 2
0 2 2
0 3 3
1 4 4 3 2 3
0 3
1
Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
GRAFIK PEMUSNAHAN KT
Hasil TanamanHorti Hasil TanamanPangan
46 Laporan Tahunan 2020
BAB VI
CAPAIAN PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN
5.1. PENGELOLAAN KEUANGAN 6.1.1 Keuangan
Dalam tahun anggaran 2020 anggaran belanja yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan Karantina Pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
sebesar Rp. 14.869.740.000 ,- yang terdiri dari :
Belanja Pegawai ............................................. Rp. 6.641.929.000,-
Belanja Barang ................................................. Rp. 4,910,955,000,-
Belanja Modal ................................................ Rp.3.108.953.000,-
Dari dana tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 14.801.256.039,- atau
mencapai 99,54 % yang terdiri dari :
Belanja Pegawai ............................................. Rp. 6.609.971.086,00,-
Belanja Barang ............................................... Rp. 5.083.173.553,00,-
Belanja Modal ................................................ Rp. 3.108.111.400,00,-
Berikut Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2020 :
Akun Belanja
Anggaran Realisasi .%
Belanja Pegawai 6.641.929.000,00 6.611.236.408,00 99,54 Belanja Barang 5.118.858.000,00 5.083.473.553,00 99,31 Belanja Modal 3.108.953.000,00 3.108.111.400,00 99,97 Total Belanja Kotor 14.869.740.000,00 14.802.821.361,00 99,55 Pengembalian Belanja -1.565.322,00 0.00 Total Belanja 14.869.740.000,00 14.801.256.039,00 99,54
47 Laporan Tahunan 2020
Berikut data perbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2020 dan
Tahun Anggaran 2019.
6.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun 2020 adalah
penerimaan fungsional berupa jasa karantina sebesar Rp. 619.076.700 (enam ratus
Sembilan belas juta tujuh puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) dari target realisasi
sebesar Rp. 395.000.000,- atau mencapai 156,72 % dari target capaian.
Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2019 sebesar Rp.
572,732,791 (lima ratus tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus sembilan puluh satu rupiah) maka PNBP pada tahun 2020 mengalami
kenaikan sebesar 123,54 %, hal ini terjadi karena terjadi peningkatan frekuensi
lalulintas komoditas pertanian. Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) selama tahun 2020 dan tahun 2019 secara rinci dapat dilihat pada lampiran
12.
6.2 Perlengkapan 6.2.1 Sarana Dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram meliputi : A. Sarana Tidak Bergerak
1. Tanah a. Tanah di Lembar seluas 10.010 m2telah bersertifikat hak pakai nomor: 4
dipergunakan untuk Kantor Induk, Laboratorium Karantina Hewan, Kantor
Wilker Lembar, Musholla, Garasi/Parkir, Gudang Besar, Tempat Penyuntikan
Sapi, Kandang, Kelder, Bangunan Tempat Turun Hewan, Lapangan
Uraian Jenis Belanja Realisasi TA 2020 Realisasi TA 2019
Belanja Pegawai 6.611.236.408,00 6.566.385.605,00
Belanja Barang 5.083.473.553,00 5.448.438.731,00
Belanja Modal 3.108.111.400,00 3.774.026.991,00
Jumlah 14.801.256.039,00 15.788.851.327,00
Persentase Capaian Realisasi 99.54 % 97.98 %
48 Laporan Tahunan 2020
tenis/volly, Bangunan/Rumah Genset, dan Pos Jaga Satpam dan Pos Jaga
Lalu Lintas Komoditas. Tanah seluas 407 m2 dipergunakan untuk pos jaga
tanah telah berstatus hak pakai nomor: 19 tanggal 30 September 2009dan
tanah 1.000 m2dipergunakan untuk Laboratorium Karantina Tumbuhan.
b. Tanah di Seruni-Mataram seluas 530 m2 dipergunakan untuk gedung arsip
telah bersertifikat hak pakai nomor: 01 tanggal 31 Desember 2019; tanah
seluas 473m2 di Selaparang dipergunakan untuk Kantor Wilker Eks. Bandara
Selaparang bersertifikat hak pakai nomor: 97 tanggal 17 September 2019;
dan tanah rumah dinas seluas 452 m2 bersertifikat hak pakai nomor: 76
tanggal 31 Mei 1994.
c. Tanah di Lombok Timur seluas 2.934 m2 dipergunakan untuk bangunan Pos
Jaga Wilker Labuhan Lombok dengan sertifikat hak pakainomor: 3 tanggal 4
Mei 1985. Tanah seluas 3.278 m2 dipergunakan untuk gedung kantor Wilker
Labuhan Lombok, Kandang dan Pos Jaga dengan sertifikat hak pakainomor:
57 tanggal 17 April 2014.
2. Bangunan
Bangunan gedung kantor permanen sebanyak 6 unit, gudang tertutup
permanen sebanyak 1 unit, gudang bengkel/hanggar semi permanen sebanyak 1
unit, gedung laboratorium sebanyak 2 unit, tempat ibadah permanen sebanyak 1
unit, pos jaga keamanan sebanyak 7 unit, garasi/pool semi permanen sebanyak 1
unit, tempat pembakaran bangkai hewan permanen sebanyak 2 unit, lantai jemur
permanen sebanyak 1 unit, kandang sebanyak 2 unit, gedung tempat kerja lainnya
sebanyak 5 unit, tempat parkir terbuka permanen sebanyak 1 unit, rumah dinas 1
unit dan tugu/tanda batas administrasi kepemilikan sebanyak 2 unit.
2. Sarana Bergerak Untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan fungsi Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram ditunjang dengan 10 (sepiluh) unit kendaraan roda empat
dan 29 (dua puluh sembilan) unit kendaraan roda dua serta sarana dan prasarana
bergerak lainnya.Untuk lebih jelasnya daftar inventaris barang-barang milik kekayaan negara BKP Kelas I Mataram tahun 2020dapat dilihat pada lampiran 13.
49 Laporan Tahunan 2020
6.3 Sumber Daya Manusia 6.3.1 Keadaan Pegawai
Keadaan pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sampai dengan
tanggal 31 Desember 2020 seluruhnya berjumlah 121 (seratus dua puluh satu)
orang yang terdiri dari 5 orang pejabat struktural, 67 orang pejabat fungsional
khusus, 20 orang tenaga fungsional umum dan dibantu 29 orang tenaga harian
lepas.
Sedangkan ditinjau dari ruang gaji / golongan saat ini terdiri dari 3 orang
golongan IV/b;2 orang golongan IV/a; 8 orang golongan III/d; 15 orang golongan
III/c; 13 orang golongan III/b; 11 orang golongan III/a; 18 orang golongan II/d; 6orang
golongan II/c; 0 orang golongan II/b dan 13 orang golongan II/a; dan 1 orang
golongan I/c. Data pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dapat dilihat pada lampiran 14.
6.3.2 Mutasi / AlihTugas Dalam tahun anggaran 2020, Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram yang mutasi / alih tugas sebanyak 5 (lima) orang. Data mutasi / alih tugas dapat dilihat padalampiran 15.
6.3.3 Pendidikan dan Pelatihan Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
khususnya pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tiap tahunnya selalu
diikutkan dalam pelatihan-pelatihan baik yang dilakukan oleh Badan Karantina
Pertanian atau instansi lain.
Untuk tahun 2020 kegiatan pelatihan yang diadakan secara internal adalah
pelaksanaan inhouse training untuk tenaga laboratorium, kegiatan ini diikuti oleh 20
orang peserta dari laboratorium karantina hewan dan laboratorium karantina
tumbuhan.
6.4. Upaya-Upaya Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Sumber
Daya Manusia Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan kegiatan
perkarantinaan dan Kualitas Sumber Daya Manusia di lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram, telah dilakukan beberapa upaya berikut ini :
50 Laporan Tahunan 2020
b. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008
Kondisi dan dinamika lingkungan yang cenderung terus meningkat dengan
sangat cepat dan pesat di bidang ilmu pengetahuan teknologi transportasi dan
komunikasi membawa pengaruh meningkatnya volume dan frekuensi lalu lintas
manusia, barang, jasa, hewan dan produknya baik antar pulau di dalam suatu
negara maupun antar negara yang kemudian pada gilirannya dapat
menyebabkan ancaman terhadap resiko masuk dan menyebarnya hama
penyakit yang melampaui batas negara.
Oleh karena itu penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah upaya pencegahan
masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan dan tumbuhan dari luar
negeri, dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari
dalam wilayah Negara Republik Indonesia, perlu meningkatkan perannya sejalan
dengan perkembangan tersebut diatas dan prospek karantina kedepan yang
semakin strategis. Kondisi faktual ini secara sistematis perlu ditindaklanjuti
dengan menetapkan kebijakan yang programnya antara lain adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia karantina, peningkatan sarana dan prasarana,
serta penyelenggaraan pelayanan karantina dengan sistem manajemen mutu
yang berstandar internasional mengacu pada ISO 9001.
Penyelenggaraan pelayanan Karantina dengan sistem manajemen mutu sudah
merupakan tuntutan global yang perlu diterapkan sebagai wujud clean
governance dan good governance service. Upaya penyelenggaraan karantina
melalui clean governance dan good governance service dilaksanakan dimulai
penyiapan sarana prasarana baik hardware maupun software yang memadai dan
diikuti dengan penyiapan sumberdaya manusia yang kompeten memiliki
integritas dan profesional yang handal menjadi fokus dalam kebijakan dan
penerapannya.
Implementasi dari SMM ISO 9001:2008 tersebut diatas diselaraskan dengan
peraturan perundangan Karantina Hewan dan Tumbuhan agar sejalan dengan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah mendapatkan sertifikat
akreditasi SMM ISO 9001:2008 yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi
51 Laporan Tahunan 2020
Nasional (KAN) dengan Nomor Sertifikat: QMS/432 berlaku sampai dengan 21
September 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 18.
c. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025 : 2008 Dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi terhadap arus lalu lintas
HPHK dan OPTK antar negara dan antar area serta menjamin mutu hasil pengujian
laboratorium yang berstandarisasi SNI-ISO/IEC 17025:2008, Laboratorium Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram berkomitmen menjalankan sistem laboratorium
sesuai standar internasional SNI-ISO/IEC 17025:2008. Dengan menerapkan
ISO/IEC 17025:2008, laboratorium mampu memperagakan kemampuannya dalam
hal penerapan sistem manajemen mutu, kompeten secara teknis dan mampu
menyajikan hasil yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini telah
dibuktikan berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional (KAN) nomor
2203/3.a2/LP/04/15 tanggal 28 April 2015 yang memutuskan untuk memberikan akreditasi kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai Laboratorium
Penguji dengan nomor akreditasi LP-901-IDN yang ditetapkan tanggal 22 April
2015 dan berlaku hingga 21 April 2020. Pada tahun 2015 dan tahun 2019
laboratorium mengikuti asesmen surveilen dan asesmen penambahan ruang lingkup
dan telah berhasil menambah ruang lingkup pengujian sehingga menjadi 3 ruang
lingkup untuk masing-masing laboratorium. Ruang Lingkup Pengujian yang Terakreditasi
No. Jenis Ruang Lingkup
A Laboratorium Tumbuhan :
1. Identifikasi Morfologi Helminthosporium solani
2. Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata, Bactrocera carambolae,Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactrocera umbrosa dengan Metode Pengamatan Morfologi.
3. Identifikasi Serangga Hama Gudang Spesies Tribolium castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercatordengan Metode Pengamatan Morfologi.
B Laboratorium hewan :
1. Isolasi dan Identifikasi Salmonella sp. pada Daging dan Telur
2. Deteksi Titer Antibodi Virus Avian Influenza.
3. Identifikasi Trypanosoma sp. pada Preparat Ulas Darah secara Mikroskopis
52 Laporan Tahunan 2020
Pada tahun 2020 kembali Laboratorium BKP Kelas I Mataram mengikuti
Asesmen Surveilen ke II oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang dilaksanakan
tanggal 10 Oktober 2020. Hasil kegiatan asesmen oleh KAN secara umum
Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, telah menerapkan sistem
manajemen mutu laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 dengan baik dan konsisten
dalam melakukan kegiatan pengujian sesuai lingkup yang telah diakreditasi.
Penerapan sistem manajemen mutu tersebut didukung oleh sumberdaya manusia
yang kompeten, peralatan, metode pengujian dan dokumen yang memadai.
Komitmen pimpinan puncak dalam peningkatan pemahaman sistem manajemen
mutu dilaksanakan melalui sosialisasi, Audit Internal, kegiatan program peningkatan
kompetensi personel, uji banding, kegiatan lain yang mendukung. Namun demikian,
pada surveilen ini masih ditemukan 11 ketidaksesuaian terdiri dari 8 temuan kategori
2 dan 3 temuan kategori 3. Ketidaksesuian umumnya ditemukan pada pengendalian
dokumen, sistem manajemen, personel, akomodasi dan lingkungan, laporan hasil
uji, metode pengujian, peralatan, ketertelusuran pengukuran, pengambilan sampel,
penanganan barang yang diuji,Personel laboratorium telah melakukan persiapan
baik dari aspek teknis, manajemen maupun administrasi. Dokumentasi dan
rekaman telah dilengkapi dan diarsipkan pada masing- masing bagian.
Sesuai Kebijakan Mutu yang tertuang dalam dokumen Panduan Mutu, laboratorium BKP Kelas I Mataram berkomitmen untuk: 1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui pemberian hasil pengujian
yang profesional dengan menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2008.
2. Laboratorium melaksanakan pengujian secara cepat, tepat, aman, konsisten,
transparan dan akuntabel sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan.
3. Laboratorium selalu meningkatkan standar mutu pelayanan untuk semua aspek
kegiatan guna memenuhi kepuasan pelanggan.
4. Laboratorium didukung oleh personel yang berkualitas, terlatih dan profesional
serta peralatan, bahan dan metode pengujian yang memadai.
5. Laboratorium berkomitmen melaksanakan dan meningkatkan efektivitas sistem
manajemen mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008.
53 Laporan Tahunan 2020
Sasaran Mutu laboratorium yang dicapai tahun 2020:
1. Kepuasan pelanggan laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan
dengan kriteria baik (2,51-3,25).
Laboratorium telah melaksanakan survei kepuasan pelanggan laboratorium
dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pelanggan internal. Diperoleh nilai
rata-rata Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) mengalami peningkatan. Untuk
Laboratorium Hewanpada tahun 2019 nilai IKP sebesar 3,20mengalami
peningkatan pada tahun 2020 menjadi 3,32(kategori baik) dan untuk
Laboratorium Tumbuhannilai IKP pada tahun 2019 sebesar 3,17 mengalami
peningkatan pada tahun 2020 menjadi 3,20 (kategori baik). Dengan demikian menunjukkan bahwa mutu pelayanan laboratorium berpredikat BAIK dan telah
mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan serta mampu mempertahankan
kepuasan pelanggan. Sepanjang tahun 2020 tidak ada pengaduan yang bersifat
teknis maupun non teknis yang berhubungan dengan komitmen pelayanan
pengujian profesional dan terpercaya.
2. Target waktu pengujian laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan
tercapai 95,55 %.
Pencapaian sasaran mutu hasil pengujian tahun 2020 pada Laboratorium
Hewan sasaran mutu tercapai 100% untuk ruang lingkup pengujian HA – HI AI
test, Salmonella sp. dan Trypanosoma sp. Laboratorium Tumbuhan sasaran
mutu tercapai 100% untuk ruang lingkup pengujian Helminthosporium solani ,
lalat buah Bactrocera papayae, B. carambolae, B. umbrosa, B. albistrigata, B.
cucurbitae, B. caudata, B. occipitalis, B. musae dan hama gudang Tribolium
castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercator.
3. Terlaksananya pelatihan personel sesuai denganprogram yang direncanakan.
Laboratorium telah mengikuti magang di laboratorium lain dan telah
dilaksanakan evaluasi terhadap efektifitas pelatihan tahun 2020 oleh Manajer
Mutu setiap pelatihan selesai dilaksanakan. Personel Laboratorium Hewan telah
mengikuti pelatihan teknis sebanyak 1 kali yaitu magang pengujian
Trypanosoma sp. tanggal 22 sampai 23 Februari 2020 di BBVet Denpasar.
Personel Laboratorium Tumbuhan telah mengikuti pelatihan teknis sebanyak 1
kali yaitu magang di bidang Serangga (Mealy bug, Lalat buah), Nematoda dan
Cendawan di BBUSKP tanggal 15 sampai 19 Mei 2020. Pelatihan manajerial
54 Laporan Tahunan 2020
lain yang diikuti yaitu telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh KAN di
Bogor dan Surabaya.
4. Laboratorium secara rutin melakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan pada
tanggal 6-8 Juni dan 14-15 Juni 2020 oleh PT. Era Baru Akurasindo.
5. Tersedianya bahan pengujian dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.
Bahan pengujian telah terpenuhi sesuai dengan kualitas dan kuantitas
pengajuan pembelian.
6. Terlaksananya pengujian dengan metode yang tervalidasi.
Laboratorium menetapkan metode pengujian mengacu referensi sesuai masing-
masing ruang lingkup. Validasi metode dilakukan dengan cara melakukan
pengujian sesuai metode yang diacu dengan membandingkan unjuk kerja antar
analis dan melaksanakan uji banding antar UPT. Validasi metode bertujuan
untuk menjamin keabsahan metode dan mutu hasil pengujian.
Dukungan Pelaksanaan Akreditasi Laboratorium. Tujuan kegiatan
dukungan pelaksanaan akreditasi laboratorium adalah untuk meningkatkan dan
mempertahankan akreditasi laboratorium sesuai dengan ISO/IEC 17025-2008.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pengendalian mutu internal di
masing-masing laboratorium (hewan dan tumbuhan) secara terus menerus,
sosialisasi dokumen, uji banding antar laboratorium, asesmen sistematik faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil uji dan audit internal serta kaji ulang manajemen
minimal 1 tahun sekali. Kegiatan ini telah dilaksanakan mulai bulan Januari s/d
Desember 2020 dengan pencapaian 100%. Hasil kegiatannya adalah laporan
pengendalian mutu internal di laboratorium termasuk uji banding dan asesmen
sistematik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji, laporan sosialisasi dokumen,
laporan audit internal dan laporan kaji ulang manajemen yang berisi temuan
ketidaksesuaian kegiatan dibandingkan dengan dokumen kendali manajemen mutu
laboratorium sesuai ISO/IEC 17025-2008 dan laporan tindakan perbaikan yang telah
dilakukan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan sistem kemajuan mutu
laboratorium.
. 6.5. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Pelaksanaan SPI lingkup BalaiKarantina Pertanian Kelas I Mataram
dimaksudkan untuk peningkatan kinerja yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib;
55 Laporan Tahunan 2020
pengelolaan keuangan Balai Karantina Pertanian yang transparan, dan akuntabel;
mendorong ketaatan peraturan perundangan dan pengamanan aset negara. Dalam pelaksanaan SPI, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah
membentuk Tim Satlak SPI dan tim tersebut telah merancang dan melaksanakan
program yang direncanakan selama tahun 2019. Adapun program yang telah
dilaksanakan oleh tim Satlak PI Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram antara
lain : • Evaluasi tim Satlak PI tahun 2020
• Penyusunan rencana kerja Satlak PI 2020 dan anggaran
• Rapat koordinasi internal tim Satlak PI
• Pelaksanaan kegiatan audit internal
• Pemantauan kegiatan berkelanjutan
• Penyusunan laporan SPI
Kegiatan SPI selama tahun 2020, cukup efektif dalam melakukan
pemantauan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing penanggungjawab
dan pelaksana kegiatan, yaitu dengan adanya kegiatan audit internal dapat lebih
awal terdeteksi kekurangan atau ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya
dilaksanakan dengan kondisi riil pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya
hasil audit SPI dapat segera diperbaiki dalam waktu yang relatif lebih cepat oleh
penanggungjawab dan pelaksana kegiatan.
6.6. Pembinaan Mental Pegawai Dalam aspek manajemen sumber daya manusia, kualitas SDM dapat terjadi
peningkatan yang signifikan ketika tersentuh dalam beberapa hal, diantaranya
sebagai berikut : aspek ruhiyah (moral, etika, kedekatan dengan Tuhannya), aspek
jasadiyah (fisik, kesehatan fisik), Aspek sosial (Lingkungan kerja yang kondusif),
dan aspek ekonomi (kesejahteraan pegawai terpenuhi). Menyadari hal tersebut,
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram melakukan kegiatan pembinaan mental
dengan berbagai bentuk kegiatan sebagai berikut : 1. Pembinaan rohani
Kegiatan pembinaan rohani melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan
dilaksanakan dalam bentuk kajian keagamaan dengan mengundang
narasumber dari tokoh agama dengan memanfaatkan momentum bulan
56 Laporan Tahunan 2020
Suci Ramadhan tahun 2020. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada setiap
hari Jum’at selama satu bulan penuh.
2. Pembinaan Fisik
Kegiatan pembinaan fisik di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
secara rutin dilakukan dalam bentuk olahraga bersama setiap hari jum’at
pagi, olahraga bersama ini dapat berupa senam pagi, jalan santai, serta
diselingi juga denganolahraga lain seperti bulutangkis, bola voli, sepak
takraw. Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan instansi terkait yang
bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama.
3. Peningkatan Motivasi Kerja
Kegiatan peningkatan motivasi kerja dilaksanakan pada senin pagi melalui
upacara bendera, pengajian hari besar Islam dengan tema motivasi kerja
dan kegiatan-kegiatan lainnya. 4. Pembinaan Kerjasama Tim (Team Work) dan kedisiplinan
Kegiatan pembinaan kerjasama tim dan kedisiplinan dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan outbond training dengan menghadirkan trainer profesional.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2020 bertempat
di Taman Wisata Suranadi Lombok Barat dengan menghadirkan tim
Outbond dari Tim Taufik II
5. Pembinaan Disiplin Pegawai
Pembinaan disiplin pegawai di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram, dilakukan secara terus menerus baik melalui arahan-arahan
pimpinan dan juga melalui sarana-sarana seperti :
- Penggunaan Finger Print/absensi manual
- Pencatatan buku keluar-masuk pada saat jam kerja
- Kegiatan apel pagi setiap senin dan upacara bendera setiap tanggal 17
setiap bulan serta kegiatan senam pagi bersama yang dilaksanakan
setiap hari jumat.
57 Laporan Tahunan 2020
6.7. Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)
Salah satu wujud penyelenggaraan negara yang terbuka adalah
diimplemetasikannya “keterbukaan informasi publik” melalui penggunaan hak publik
untuk memperoleh informasi yang berdasar dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Hak atas informasi menjadi sangat penting dalam upaya menjadikan proses
keterbukaan penyelenggara Negara untuk terbuka kepada publik sehingga apa yang
dilakukan oleh penyelenggara atas kerja-kerja penyelenggaraan Negara dapat
diterima dan dipertanggungjawabkan kepada publik.
Mulai 1 Mei 2010, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai
Keterbukaan Informasi Publik akan efektif diberlakukan. Undang-Undang ini berlaku
setelah pemerintah diberikan kesempatan untuk mempersiapkan segala piranti
pelaksanaan selama dua tahun ini.
Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal
yang sangat penting dalam abad ke dua puluh satu di era milenium ketiga ini.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan
sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi
akan menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi.
58 Laporan Tahunan 2020
Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam kerangka
mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak
diperlukan.Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mendesaign aplikasi
Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website.Dengan adanya aplikasi
ESKI, informasi, komunikasi, dan transaksi antara pegawai dapat dilakukan via
internet.Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya,
komunikasi dalam sistem administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari
atau minggu. Artinya, pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi sangat
cepat, service dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam
seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun
tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen).Fungsi lainnya adalah
G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak hanya berfungsi
sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat
dinamis, sehingga fungsi dan peran website menjadi dua arah dan timbul efek timbal
balik. Seperti telah di jelaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, yang mana
berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam proses pemerintahan yang diyakini akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas,
transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dengan
terwujudnya aplikasi aplikasi Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website
yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal.
Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan aplikasi aplikasi Elektronik Sistem
Komunikasi Internal berbasis website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi
dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.
Kementerian Pertanian khususnya Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
sebagai lembaga pemerintah juga memanfaatkan teknologi informasi berbasis
website sebagai sarana menginformasikan kebijakan-kebijakan yang ada di
keluarkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Oleh karena itu untuk
meningkatkan keterbukaan informasi publik maka perlu adanya pembuatan aplikasi
Sistem Implementasi Manajemen berbasis website Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram.
59 Laporan Tahunan 2020
APLIKASI ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS WEBSITE
1. E-LABORATORIUM (E-LAB)
http://elab.karantina.pertanian.go.id/
Layanan e-Lab diperuntukkan bagi laboratorium rujukan yang ditunjuk untuk
melakukan pengujian PSAT oleh Badan Karantina Pertanian, hasil dari
pemeriksaan lab tersebut wajib dilaporkan secara online kepada Unit Pelaksana
Teknis yang memberi rekomendasi. 2. E-Cert Tumbuhan (Electronic System For Plant Quarantine)
https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/1/index.php
Sistem ini memberikan kemudahan2 bagi pengguna baik internal Badan
Karantina Pertanian maupun Pengguna Jasa Karantina dimanapun berada. 3. E-QVET (Electronic System For Animal Quarantine)
https://eqvet.karantina.pertanian.go.id/home/
Monitoring data opersional karantina hewan.
4. PPK ONLINE KARANTINA TUMBUHAN https://ppkonline.karantina.pertanian.go.id/
60 Laporan Tahunan 2020
PPK Online Aplikasi ini memudahkan para pengguna jasa untuk mendaftarkan
komoditi karantina Hewan dan tumbuhan yang akan dilalulintaskan untuk
disertifikasi serta dapat berkomunikasi langsung dengan petugas karantina secara
langsung melalui internet. Aplikasi PPK Online dan petunjuknya dapat di unduh
pada website Badan Karantina Pertanian. 5. PRIOR NOTICE (PSAT)
https://notice.karantina.pertanian.go.id/
Layanan Priority Notice (PSAT) diperuntukkan bagi pengguna jasa karantina yang
akan melaksanakan pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan, Prior Notice
wajib diisi oleh produsen di negara asal komoditas. 6.Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
http://lpse.pertanian.go.id/eproc/app
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan unit kerja
penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa yang di dirikan oleh
Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah untuk
memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan
barang/jasa pemerintah secara elektronik. Terhadap ULP/Pejabat Pengadaan
pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah
yang tidak membentuk LPSE,dapat melaksanakan pengadaan secara elektronik
dengan menjadi pengguna dari LPSE terdekat. 7. SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK)
sapk.bkn.go.id
61 Laporan Tahunan 2020
Prosedur Penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, Kenaikan Pangkat,
Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan Perpindahan
Antar Instansi Berbasis Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian secara On-Line
(SAPK-OnLine).
8. ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL (ESKI) eski.bkpmataram.org
Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor
atau organisasi. Sistem komunikasi internal adalah segenap kegiatan komunikasi
yang secara khusus diarahkan pengerjaannya kepada pegawai dalam lingkungan
organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website. Beberapa
Elektronik Sistem Komunikasi Internal Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
diantaranya Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK),
Elekstronik Sistem Komunikasi Internal (ESKI), Laporan Penerima Negara Bukan
Pajak (PNBP), Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian (IPORT), Elektronik
Short Message Services (ESMS), Elektronik Mata Anggaran Keuangan (EMAK). a. Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK)
Laporan Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari
setiap wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram Berbasis Website.
b. Elekstronik Sistem Komunikasi Internal(ESKI) Laporan catatan kinerja harian, bulanan dan tahunan secara
elektronik pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
berbasis website c. Laporan Penerima Negara Bukan Pajak(PNBP)
Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak di setiap
wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram Berbasis Website.
62 Laporan Tahunan 2020
d. Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian(IPORT)
Laporan Informasi arus komoditas domestik masuk dan
domestik keluar barang di setiap wilayah kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram Berbasis Website.
e. Elektronik Short Message Services(ESMS) Laporan layanan pesan singkat terhadap tarif jasa karantina
pertanian dan sebagai salah satu layanan pengaduan serta
informasi kepegawaaian lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram berbasis website.
f. Elektronik Mata Anggaran Keuangan(EMAK) Laporan pengelolaan mata anggaran keuangan lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website.
9. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat http://bkpmataram.org/main/indeks-kepuasan-masyarakat/
Pemerintah dan dunia usaha sangat membutuhkan informasi unit pelayanan
instansi pemerintah secara rutin. Untuk itu Pemerintah berupaya menyajikan
indeks kepuasan masyarakat secara rutin, yang diharapkan mampu memberikan
gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada
masyarakat. Indeks tersebut diperoleh berdasarkan pendapat masyarakat, yang
dikumpulkan melalui survei kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan publik.
Survei ini menanyakan pendapat masyarakat, mengenai pelayanan instansi
pemerintah atas penyelenggaraan pelayanan. Pertanyaan sengaja dirancang
63 Laporan Tahunan 2020
sesederhana mungkin, untuk tidak mengambil waktu Bapak/Ibu/Saudara yang
sangat berharga.
Pendapat Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan survei ini
sebagai dasar penyusunan indeks kepuasan masyarakat dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat.
Jawaban hanya dipergunakan untuk kepentingan survei.
10. E-SHIPMEN https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/sipmen/
Sistem Penerbitan Surat Ijin Pemasukan (SIPMEN) online yang terintegrasi
dilingkup Kementerian Pertanian. 11. E-FC https://efc.karantina.pertanian.go.id/
12. E-Legislasi http://karantina.pertanian.go.id/hukum/index.php
13. SABMN Online http://sislap.karantina.pertanian.go.id/bmn/
64 Laporan Tahunan 2020
14. Radio Barantan
65 Laporan Tahunan 2020
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan Dari rangkaian kegiatanyang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram selama tahun 2020, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Data Operasional Karantina Hewan : Domestik Masuk: Berupa Hewan sebanyak 15.687.337 Ekor dengan frekuensi
10.474 kali,Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 5.543.217,8 Kg dengan
frekuensi 3.744 kali, dan 2 lembar dengan frekuensi 2 kali, Hasil Bahan Asal
Hewan (HBAH) sebanyak 11.257.677,45 Kg dengan frekuensi 1.848 kali dan
Benda lain sebanyak 130 tabung dengan frekuensi 12 kali, 33.604 kemasan
dengan frekuensi sebanyak 344 kali. Tindakan Karantina Hewan berupa pemeriksaan hewan terdiri dari Domestik Masuk: 9.547 kali, Domestik Keluar: 12.373 kali, Impor: Nihil, Ekspor: Hewan 3 kali
2. Data Operasional Karantina Tumbuhan :
Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya
Domestik Masuk: frekuensi 1.969 Kali. Domestik Keluar: frekuensi 8528 ,
NIHIL. Dan untuk Impor : sebanyak 11 kali dan Ekspor : sebanyak 406
kali.Terjadinya peningkatan disiplin PNS dan peningkatan tata kelola
perkantoran dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2008., serta sertifikasi
Laboratorium SMM ISO 17025.
4. Nusa Tenggara Barat khususnya pulau Lombok Masih bebas Rabies.
5. Pelaksanaan tindakan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan perundang-
undangan karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati
hewani/nabati dapat berjalan secara optimal.
6. Meningkatnya kerjasama antara struktural, fungsional, PPNS maupun dengan
instansi terkait untuk mendukung peningkatan kinerja pelaksanaan operasional
perkarantinaan di lapangan.
7. Terjadinya tindakan Pelanggaran terhadap peraturan karantina selama tahun
2020, disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
66 Laporan Tahunan 2020
a. Ketidaktahuan pemilik tentang peraturan karantina.
b. Adanya unsur kesengajaan.
c. Modus menggunakan alat transportasi berupa perahu nelayan dan
berlabuh di tempat nelayan.
d. Modus oleh-oleh dari TKI yang datang dari Malaysia.
7.2. Saran Adapun saran-saran sebagai bahan masukan bagi perbaikan pada kegiatan
dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Untuk mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)dan
optimalisasi pengawasan terhadap komoditas hewan perlu adanya penambahan
anggaran dan peningkatan sumber daya manusia.
2. Perlunya komitmen seluruh pegawai dalam penerapan peraturan
perkarantinaan.
3. Tertibnya sistem pengarsipan dokumen pelaksanaan tindakan karantina serta
sistem/alur pelaporan ke Unit Pelaksana Teknis.
4. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.
5. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang
peraturan karantina kepada masyarakat dan stakeholder. 6. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara. 7. Meningkatkan dan memperketat pengawasan MPHPHK/MPOTK melalui
pengawasan terpadu dan patroli. 8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM mengenai peraturan perkarantinaan
dan penegakan hukum.