1 laporan tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

66
1 Laporan Tahunan 2020

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

1 Laporan Tahunan 2020

Page 2: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

2 Laporan Tahunan 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

terselesaikannya Laporan Tahunan 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram tepat pada waktunya.

Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berisi capaian

pelaksanaan kegiatan sepanjang tahun 2020. Laporan Tahunan ini disusun juga

sebagai pertanggungjawaban Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

terhadap pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsi karantina meliputi kegiatan

operasional perkarantinaan, pelaksanaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan

ketatausahaan.

Disadari bahwa Laporan Tahunan 2020 yang disusun belum sempurna

oleh karenanya tanggapan, koreksi, saran dan usul yang bersifat konstruktif dari

berbagai pihak sangat diharapkan untuk lebih sempurnanya laporan yang akan

datang.

Demikian Laporan Tahunan ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kita

semua terutama bagi perkembangan Badan Karantina Pertanian.

Mataram, Januari 2021 K e p a l a, drh. Arinaung, M.Si

NIP. 19651010 199201 1 0002

Page 3: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

3 Laporan Tahunan 2020

IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam Penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram tahun 2020 telah berhasil melakukan pencegahan masuk dan

tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya seperti Rabies dan Nematoda Systa

Kuning (NSK). Sebagai pendukung terhadap suksesnya pencegahan masuk dan

tersebarnya HPHK/OPTK telah terimplementasi dalam program dan kegiatan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Dalam rangka menjalankan tupoksinya, tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas

I Mataram telah melakukan tindakan karantina pertanian antara lain Tindakan

Karantina Hewan berupa pemeriksaan hewan terdiri dari Domestik Masuk: 9.547

kali, Domestik Keluar: 12.373 kali, Impor: Nihil, Ekspor: Hewan 3 kali

Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya

Domestik Masuk: frekuensi 1.969 Kali. Domestik Keluar: frekuensi 8528 , NIHIL.

Dan untuk Impor : sebanyak 11 kali dan Ekspor : sebanyak 406 kali.

Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebut, petugas karantina melakukan

tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK, OPTK yang dilalulintaskan baik

masuk maupun keluar dari Pulau Lombok (antar area maupun ekspor/impor) di

tempat pemasukan/pengeluaran (Pelabuhan Laut dan Penyeberangan Lembar,

Bandara Internasional Lombok dan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan, namun dalam hal-hal tertentu tindakan karantina dapat dilaksanakan diluartempat

pemasukan/ pengeluaran (Pelabuhan Laut) yaitu di dalam instalasi maupun diluar

instalasi karantina karena :

1. Tidak tersedianya tempat, waktu dan fasilitas memadai untuk pelaksanaan

tindakan karantina di tempat pemasukan/pengeluaran.

2. Kondisi alat angkut (Truck) yang membawa media pembawa telah tertutup rapat

dengan terpal. Bila dilaksanakan tindakan karantina di pelabuhan akan

mengakibatkan terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut dan berdampak

terganggunya arus penyeberangan.

Page 4: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

4 Laporan Tahunan 2020

3. Untuk komoditas tertentu seperti daging, DOC dan Tumbuhan/Hasil Tumbuhan

memerlukan pemeriksaan cepat dengan kondisi lingkungan sesuai.

Pemeriksaan karantina ditempat pemasukan/pengeluaran yang mengakibatkan

terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut akan berdampak terjadinya kerusakan

komoditas tersebut.

Peningkatan kualitas pelayanan karantina kepada pengguna jasa

memberikan jaminan bahwa komoditas yang diperiksa sehat dan layak dikonsumsi

dengan pemberian Sertifikat Kesehatan Hewan, Phytosanitary Certificate, Sertifikat

Sanitasi dan Sertifikat Pelepasan. Bila kondisi seperti ini tercapai, tentu komoditas

yang ada mampu bersaing di pasaran Domestik maupun Internasional yang pada

akhirnya pencapaian peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pelaku

usaha agribisnis dapat terwujud.

Page 5: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

5 Laporan Tahunan 2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Laporan Tahunan ini merupakan laporan yang rutin dibuat setiap tahun oleh

Unit Pelaksana Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan teknis operasional perkarantinaan dan

non teknis (administrasi) selama setahun. Kegiatanperkarantinaanmeliputi

pemeriksaan, pengasingan,pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,

pemusnahan danpembebasan. Pemberian sertifikasi merupakan salah satu

bentukfinal dari kegiatan perkarantinaansedangkan kegiatan non teknis(administrasi)

sebagai kegiatan penunjang meliputi pengelolaankeuangan, kepegawaian, IT,

kehumasan, pengadaan barang /jasa, perlengkapan dan rumah tangga.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram merupakan Unit Pelaksana Teknis

dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian merupakan hasil integrasi

2 (dua) Unit Pelaksana Teknis yaitu Balai Karantina Hewan Kelas II Lembar dan

Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Lembar. Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor :

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03 April 2008 dengan melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan di Pulau Lombok dengan Wilayah Kerja Lembar,

Wilayah Kerja Labuhan Lombok, Labuan Haji, Tanjung Luar, serta Wilayah Kerja

Kantor Pos Besar Mataram.

Memahami Pulau Lombok memiliki garis pantai yang panjang, luas serta

merupakan transportasi lintasBali, Sumbawa, Flores-NTTmaka Karantina

Pertanianmemegang peran sangat strategis sebagai benteng terdepan Karantina

Pertanian dalam melindungi pulau Lombok dari resiko masuknyaHPHK/OPTK dari

Luar Negeri ke Indonesia, mencegah tersebarnya HPHK/OPTK dari satu area ke

area lain di Indonesia serta mencegah keluarnya HPHK/OPTK dari Indonesia ke

Luar Negeri.

Dalam pembangunan bidang pertanian di Pulau Lombok, peran institusi yang

menanganiaspek-aspek lalulintas pertanian dan kesehatan hewan menjadi sangat

penting. Karantina Pertaniansebagai salah satu institusi yang menjalankan mata

Page 6: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

6 Laporan Tahunan 2020

rantai aspek-aspek tersebut bertugas untuk mencegah masuk-keluar dan

tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK) juga memiliki peran yang sangat penting dalam

menjaga pulau Lombok dari ancaman HPHK dan OPTK tersebut. Hal ini penting

dilaksanakan karena :

a. Mendukung Program PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) yang dicanangkan

oleh Pemerintah Provinsi NTB

b. Pulau Lombok merupakan salah satu sumber ternak potong dan bibit untuk

memenuhi kebutuhan daerah lainnya di Indonesia

c. Pulau Lombok masih dinyatakan bebas dari beberapa penyakit hewan yang

membahayakan seperti : Rabies, Penyakit Mulut dan Kuku, Brucellosis dan

Septicemia Epizootica dan beberapa penyakit tumbuhan seperti penyakit

Nematoda Sista Kuning pada kentang. Dengan keberadaan Pulau Lombok

diantara Pulau Bali dan Pulau Flores yang terjangkit penyakit Rabies dan

Septicemia Epizootica maka Pulau Lombok berpotensi tertular/ masuk dan

tersebarnya HPHK dan OPTK yang membahayakan

d. Kemajuan di bidang perhubungan dan pariwisata mengakibatkan kebutuhan

terhadap Hewan,Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan

(HBAH) dan produk pertanian lainnya menjadi meningkat seiring pemenuhan

kebutuhan hotel dan restoran yang ada serta dibukanya jalur-jalur

transportasi laut baru

e. Kejadian penyakit Rabies di Pulau Bali mulai Oktober 2008dan di pulau

Flores mulai tahun 1997 serta penyakit Anthraks di Kabupaten Bima

(NTB)memerlukan perhatian dan kewaspadaan tersendiri karena Pulau

Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan

pulau-pulau tersebut.

1.2. Maksud Dan Tujuan

Laporan Tahunan ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran terhadap

pelaksanaan kegiatan perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

dari Januari sampai dengan Desember 2019 baik yang menyangkut teknis maupun

non teknis, permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaannya,

perkembangan dari kegiatan yang telah dilakukan serta solusi/saran yang

Page 7: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

7 Laporan Tahunan 2020

ditawarkan sehingga dapat dijadikan bahan untuk menentukan kebijakan

selanjutnya.

Page 8: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

8 Laporan Tahunan 2020

BAB II STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2.1. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian mempunyai wilayah

operasional di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan wilayah kerja sebagai

berikut :

a) Pelabuhan Laut/Penyebrangan Lembar.

b) Pelabuhan Laut Penyebrangan Lombok/Kayangan.

c) Labuhan Haji

d) Tanjung Luar

e) Bandara Internasional Lombok

f) Kantor Pos Besar Mataramdan

g) Pemenang

Adapun bagan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

RI No.22/Permentan/OT.140/4/2008 dapat dilihat pada lampiran 1.

2.2. Visi dan Misi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam melaksanakan kegiatan

penyelenggaraan perkarantinaan, mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

2.2.1. Visi “ Mewujudkan Karantina yang Tangguh dan Terpercaya”

Tangguh : Mampu bertindak secara tegas berdasarkan ketentuan perundangan

yang berlaku dan mampu mengikuti perkembangan zaman berbasis

teknologi.

Terpercaya : Penyelenggaraan pelayanan karantina didukung dengan pembuktian

ilmiah, memenuhi kaidah-kaidah, etika dan moral.

Page 9: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

9 Laporan Tahunan 2020

2.2.2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

mengemban misi :

1. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumber daya hayati hewan dan

tumbuhan.

2. Mendukung keberhasilan program agribisisnis dan ketahanan pangan

nasional

3. Mengembankan dan meningkatkan teknologi perkarantinaan nasional dalam

rangka meningkatkan daya saing melalui standar sertifikasi karantina

internasional.

4. Memfasilitasi kelancaran perdagangan/pemasaran agribisnis

5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melului sumber daya manusia yang

profesional.

6. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan.

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi 2.3.1. Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan

serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. 2.3.2. Fungsi

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK)

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional, pengawasan keamanan

hayati hewani dan nabati

7. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan

Page 10: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

10 Laporan Tahunan 2020

8. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan

keamanan hayati hewani dan nabati

9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Page 11: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

11 Laporan Tahunan 2020

BAB III CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA HEWAN

1.1. Pemeriksaan dan Pembebasan

3.1.1 Impor Dalam tahun anggaran 2020, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan

Benda lain yang di impor, sehingga tidak ada tindakan karantina terhadap impor. 3.1.2 Ekspor

Dalam tahun anggaran 2020, terdapat komoditi Hewan, BAH, dan HBAH,

yang di ekspor, dengan rincian sebagai berikut Hewan 2 ekor dengan frekuensi 8

kali dan BAH sebanyak 6 Kg dengan frekuensi sebanyak 2 kali. Hewan berupa

Anjing peliharaan, sementara bahan Asal Hewan berupa Daging konsumsi

Rekapitulasi Data Ekspor Karantina Hewan tahun 2020

No Keterangan 2020 Satuan Frekuensi

(kali) 1 Hewan 2 Ekor 3

2 Bahan asal hewan

3 Kg 6 0 lbr 0 0 butir 0 0 tabung 0 0 Collie 0

3.1.3 Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi Hewan,

BAH, HBAH, dan Benda lain antar area dalam tahun anggaran 2020 adalah Berupa

Hewan sebanyak 20.810.000 Ekor dengan frekuensi 10.474 kali, Bahan Asal Hewan

(BAH) sebanyak 5.543.217,8 Kg dengan frekuensi 3.744 kali, dan 2 lembar dengan

frekuensi 2 kali, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 11.257.677,45 Kg

dengan frekuensi 1.848 kali dan Benda lain sebanyak 130 tabung dengan frekuensi

12 kali, 33.604 kemasan dengan frekuensi sebanyak 344 kali. Jenis media pembawa

HPHK yang dimasukkan ke pulau Lombok antara lain : Hewan terdiri dari Sapi

Page 12: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

12 Laporan Tahunan 2020

potong, ayam, DOC, DOD, Kerbau potong, anjing, Kuda Potong, Kuda Kesayangan,

Kambing, tikus putih dan Kelinci, Bahan Asal Hewan (BAH) terdiri dari Daging ayam

beku, Daging Kambing beku, daging sapi, daging kerbau, daging sapi beku, jeroan

kerbau, jeroan sapi, Kulit sapi, kulit kerbau, kulit sapi, madu dan susu , telur

konsumsi, tulang kerbau, tulang sapi dan sarang burung walet, Hasil Bahan Asal

Hewan (HBAH) terdiri dari Butter, daging ayam olahan, daging sapi olahan, dan es

cream, Benda Lain terdiri dari pakan ternak, semen, Vaksin, prebiotik dan ulat

Hongkong. Sedangkan daerah asal dari media pembawa HPHK tersebut berasal

dari, Sulawesi, sumbawa, Bima , Dompu, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta.

Data Domestik Masuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2020:

No Keterangan 2020 Satuan

1 Hewan 22.501.870 Ekor 2 Bahan asal hewan 13.122.000 Kg

2 lbr - butir

4 Benda Lain - Kg 33,604 Kemasan

Page 13: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

13 Laporan Tahunan 2020

3.1.4 Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa

Hama Penyakit hewan karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok

Berupa Hewan sebanyak 4.599.609 Ekor dengan frekuensi 7.888 kali, Bahan Asal

Hewan (BAH) sebanyak 1.863.354 kg dengan frekuensi 7.661 kali, sedangkan

Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 917.218 kg dengan frekuensi 1.580

kali. Benda lain sebanyak 132 tabung dengan frekuensi 4 kali, dan 137 kemasan

dengan frekuensi 16 kali.

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, berupa

hewan terdiri dari anjing, ayam, ayam aduan,ayam petelur, ayam bangkok, ayam

potong, bebek, Kambing PE, Kambing bibit,kucing, kuda, burung, DOC, sapi bibit,

sapi potong dan babi. Bahan Asal Hewan terdiri dari kulit kambing, sarang burung,

madu, telur tetas dan telur serangga. Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah

Sumbawa, Jawa Timur, Bima, riau, Kupang, Ujung Pandang, Balik Papan,

Pontianak, samarinda, Papua, sorong, Jogyakarta, Jakarta, Barito kuala, Gorontalo,

dan Manokwari.

Data Domestik Keluar Balai Karantina Pertanian Kelas I MataramTahun 2020 :

Data Rekapitulasi Domestik Keluar Tahun 2020

No Keterangan 2020 Satuan

1 Hewan 14.744.291 Ekor 2 Bahan asal hewan 1,576.176 Kg

- lbr - butir

4 Benda Lain - Kg tabung

2 Kemasan

Page 14: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

14 Laporan Tahunan 2020

1.2. Perlakuan

Dalam anggaran tahun 2020, terdapat tindakan perlakuan terhadap

komoditas yang dilalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan

14.744.291 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 1,576.176 kg.

1.3. Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 2020, telah dilakukan pengasingan dan pengamatan : Domestik Masuk dan domestik Keluar nihil. 1.4. Penahanan

Dalam tahun anggaran 2020 terjadi 160 kali tindakan karantina penahanan,

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 sebanyak 166 kali. Penahanan

dilakukan terhadap : Daging, madu, Ayam , Burung, dan tulang Sapi.

1.5. Penolakan Tindakan penolakan dilakukan 42 kali berupa burung, Ayam

1.6. Pemusnahan

Pada tahun 2020 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 166 kali, mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2019 dari 73 kali. Data penahanan, penolakan dan pemusnahan terlampir pada lampiran 3.

1.7. Intersepsi HPHK

Pemeriksaan laboratorium dalam rangka memantau hama penyakit hewan

karantina dilakukan terhadap komoditi karantina yang dilalulintaskan masuk maupun

keluar tidak dijumpai penyakit karantina yang membahayakan. Pada pemeriksaan

mikroskopis terhadap Hewan, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Benda

lain yang masuk telah dilakukan beberapa pengujian antara lain untuk

contoh/sampel yang berupa serum darah telah dilakukan uji serologi AI, terhadap

komoditi telur dilakukan uji mutu, untuk bahan asal hewan yang berupa daging

telah dilakukan uji organoleptik, PH daging, pemeriksaan awal kebusukan daging,

Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit Surra, Bacillus antraxis dan

Trypanosoma Sppada komoditas hewan ternak ( bibit, potong) yang akan

Page 15: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

15 Laporan Tahunan 2020

dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif, terhadap sapi dan kerbau bibit yang akan

dikeluarkan, dilakukan pemeriksaan Brucellosis dengan uji RBPT cukup satu kali

oleh Dinas Peternakan Propinsi NTB sesuai Surat dari Dinas Peternakan Propinsi

NTB No.524.3/5708/Keswan tanggal 3 Oktober 2008 mengingat pulau Lombok sejak

tahun 2002 telah dideklarasikan bebas Brucellosis oleh Menteri Pertanian RI.

Intersepsi terhadap komoditas karantina berupa hewan yang dilalulintaskan masuk

antar area dilaksanakan intersepsi terhadap DOC berasal dari Bali dan dari Jawa.

Terhadap Bahan asal hewan dilakukan intersepsi masing masing untuk telur ayam

yang berasal dari Bali dan Jawa, daging ayam berasal dari Jawa dan Bali , daging

sapi dari jawa , daging kambing berasal dari Jawa dan untuk Hasil bahan asal

hewan dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain daging ayam olahan ,daging

sapi olahan.

Intersepsi dilakukan terhadap media pembawa HPHK yang akan dikeluarkan

dari pulau Lombok ke daerah lain terdiri dari sapi bibit tujuan Papua, Kalsel, Kalbar,

Kaltim, Jambi dan Gorontalo, sapi potong tujuan Bogor, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, dan Kambing tujuan pulau Jawa. Data intersepsi terlampir di

lampiran 4.

1.8. Penggunaan Formulir Formulir dokumen karantina hewan yang digunakan selama tahun 2020 di

lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram untuk sertifikasi komoditas yang

masuk/keluar pulau Lombok , terdiri dari formulir utama (KH – 9 s/d KH –14)

formulir yang dikirim Badan Karantina Pertanian Jakarta sesuai dengan kebutuhan.

Dokumen penunjang (KH-1 s/d KH-8c) yang pengadaannya dilakukan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Pencatatan dan pelaporan penggunaan

formulir telah dilakukan dengan baik. Hanya pemakaian form segel Karantina

Pertanian (KP – 1) belum dipakai dalam pelaksaan tindak karantina. Dan untuk perincian penggunaan formulir (KH) karantina hewan dapat dilihat

pada lampiran 5.

1.9. Laboratorium Karantina Hewan Dalam Tahun Anggaran 2020 Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram telah melaksanakan pengujian sebanyak 715 sampel

dengan frekuensi intersepsi sebanyak 162 kali.

Page 16: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

16 Laporan Tahunan 2020

Data Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun 2020

Bulan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept. Okt. Nop. Des

Frekuensi 8 8 11 16 9 17 15 13 14 16 19 16 Grafik Pengujian Laboratorium Karantina Hewan

2.

Pada pemeriksaan terhadap hewan, bahan asal hewan (BAH), hasil bahan asal

hewan (HBAH) dan benda lain yang masuk telah dilakukan beberapa pengujian

antara lain untuk contoh/sampel yang berupa serum darah telah dilakukan uji

titer serologi Avian Influenza (AI), terhadap komoditi telur dan daging (ayam, sapi, kerbau dan kambing) telah dilakukan uji isolasi/identifikasi Salmonella sp

dan uji TPC (Total Plate Count). Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi

penyakit Surra (Trypanosomiasis) pada komoditas hewan ternak ( bibit dan

potong) yang akan dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

8 8

11

16

9

17

15

13 14

16

19

16

Frekuensi

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Page 17: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

17 Laporan Tahunan 2020

2.1. Kegiatan Pengambilan dan Pengiriman Sampel HPHK-PSAH

Pengambilan sampel dilaksanakan oleh petugas laboratorium di cold storage,

gudang penyimpanan dan kandang. Sampel diambil berupa ulas darah, sampel

pakan, sampel daging ayam beku, sampel daging sapi beku, sampel daging

kambing, sampel telur, sampel serum ayam. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji

HA-HI AI, uji residu antibiotika, isolasi dan identifikasi E.coli, colliform, Salmonella

sp., isolasi dan identifikasi cendawan dan kapang dan uji cepat (rapid test) AI.

2.2. Pembuatan dan pengelolaan Koleksi HPHK-PSAH Koleksi Laboratorium Karantina Hewan berupa koleksi preparat ulas darah

dari hewan yang terindikasi menderita sakit (Trypanosoma sp., Babesia sp., Theleria

sp.), koleksi foto cendawan/kapang dari hasil monitoring komoditi pakan hewan

(Aspergillus sp., Aspergillus flavus, Aspergillus niger), koleksi preparat eksternal

(Pthyarus pubis, Linognatus sp., Cytodectes sp.), koleksi parasit internal (Ascaris

sp., Taenia sp., Entamoeba sp.).

Sedangkan pengelolaan koleksi terdiri dari perawatan koleksi berupa

penggantian wadah, penggantian cairan alkohol, pelabelan, penataan dan

pendataan ulang koleksi.

Page 18: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

18 Laporan Tahunan 2020

BAB III CAPAIAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA TUMBUHAN

4.1 Pemeriksaan dan Pembebasan 4.1.1 Impor

Dalam tahun anggaran 2020 Impor terjadi 6 (enam) kali berupa Buah Kurma

yang berasal dari Malaysia dan Saudi Arabia. Buah Kurma yang didatangkan

seberat 55 Kilogram. Pelabuhan pemasukan di Wilayah Kerja Kantor Pos Mataram.

Persyaratan administrasi berupa dokumen Phytosanitary Certificate, SIPMENTAN,

Certificate of Origin, Bill of Leading telah dipenuhi dan persyaratan teknis berupa

pengujian laboratorium memiliki hasil nihil OPTK A1 sehingga diberi tindakan

karantina berupa pembebasan melalui penerbitan Sertifikat Pelepasan Karantina

Tumbuhan (KT-9). Lalulintas MP. OPTK impor hanya terdapat di Wilker Kantor Pos

Mataram sedangkan pada unit pelayanan wilker lainnya tidak ada.

Data Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Impor Tahun 2020

No. Nama Komoditas Negara Asal Pelabuhan Pemasukan Jumlah

Volume/Satuan

Frek. (kali)

1 BUAH KORMA SAUDI ARABIA, MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 55 Kg 6

2 WIJEN SAUDI ARABIA Wilker Kantor Pos Mataram 2

Kg 1

3 LADA BIJI MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 500

gram 1

4 ASAM JAWA MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 1

Kg 1

5 KAYU GAHARU SAUDI ARABIA Wilker Kantor Pos Mataram 11

Kg 1

6 TEH JEPANG Wilker Kantor Pos Mataram 301

Kg 2

7 BUBUK REMPAH MALAYSIA Wilker Kantor Pos Mataram 200

Gram 1

Jumlah : 370 Kg

13 700 Gra

m

4.1.2. Ekspor Kegiatan tindakan karantina tumbuhan terhadap ekspor MP-OPTK di dalam

wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun anggaran 2020

dilakukan sebanyak 406 kali MP-OPTK yang dilakukan ekspor berupa buah, Melon,

Jagung Manis, Buah Manggis, Kopi Biji, Vanili, Kopi Bubuk,. Negara tujuan ekspor

Page 19: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

19 Laporan Tahunan 2020

adalah Hongkong, China, Thailand, Fhilipine, Korea, Japan, Taiwan, Singapura,

Germany dan Malaysia Pada tahun 2020 tidak terjadi keluhan ataupun

permasalahan di negara tujuan berupa Notification Non Compliance (NNC) berkaitan

dengan Phytosanitary Certificate (PC) yang diterbitkan oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

Kegiatan tindakan karantina tumbuhan mengalami fluktuasi volume dan

frekwensi antara periode tahun 2020. Dari data diatas diketahui bahwa sekalipun

volume mengalami penurunan pada periode tahun 2019 ke 2020 namun frekwensi

ekspor justru mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan pada kecilnya volume MP-

OPTK yang dikirim namun frekwensinya tinggi. Pelayanan tindakan karantina

tumbuhan untuk MP-OPTK Ekspor hanya ada di unit pelayanan kantor induk Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Hal ini dikarenakan untuk memperlancar

akselerasi ekspor komoditas pertanian asal Lombok-NTB.

4.1.3. Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan MP-OPTK

antar area di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun

anggaran 2020 untuk tanaman hidup dan benih sebanyak 1297439 Kg, 331800 Btg., 1 meter kubik, 500 gram., dengan frekwensi 1743 kali. Untuk hasil tanaman hidup

bukan benih tahun anggaran 2020 sebanyak 1235242 Kg, 206999 btg., 1 gram.,

dengan frekuensi 1078 dan hasil tanaman mati sebesar 868076 kg., 280 btg., dengan

frekuensi 24 kali.

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan berdasarkan Wilayah Kerja Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2020. Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Lembar tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih 1.186.038,00 ilogram

138 25.744,00 Batang

2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 1.027.459 ilogram

579 - Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 657.010 ilogram

11 - Batang

Page 20: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

20 Laporan Tahunan 2020

4 D Benda Lain 0 ilogram 0 0 Batang

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker BIL tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih 108.888 Kilogram 1175

215.971 Batang 2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 39.562 Kilogram

332 206.949 Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 47 Kilogram

3 - Batang

4 D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Kantor POS Mataram tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih 2.513 kilogram

411 26.331 batang

500 gram 1 meterkubik 2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 61.721 kilogram 138 50 batang 1 gram 3 C Hasil Tanaman Mati 19 kilogram, 4 280 batang

4 D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Kantor Labuhan Lombok tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih - kilogram 19

63.754 batang 2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 106.500 Kilogram 29 - Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 211.000 Kilogram

6 - Batang

4 D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Page 21: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

21 Laporan Tahunan 2020

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Wilker Pemenang tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1. A Tanaman Hidup dan Benih 0 Kilogram 0 0 Batang

2. B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 0 Kilogram

0 0 Batang

3. C Hasil Tanaman Mati 0 Kilogram 0 0 Batang

4. D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Page 22: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

22 Laporan Tahunan 2020

Berikut Data Domestik Masuk Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2019 dan 2020 :

No Keterangan 2019 2020

Vol Sat Frek Vol Sat Frek

1 Tanaman Hidup dan Benih 9.446.417 Kg 1504 1.297.439 kg. 1743 378.709 Btg 331.800 btg. 1 mtr. Kubik 500 gram

2 Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih 20.855.502 Kg 16.005 1.235.242 kg. 1.078 11.250 Btg 206.999 btg. 1 gram

3 Hasil Tanaman Mati 4.030.239 Kg 254 868.076 kg. 24 0 Btg 280 btg.

4 Benda Lain 0 Kg

0 0 kg.

0 0 Btg 0 btg.

Grafik Domestik Masuk Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram tahun 2019 dan 2020

Jenis Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang

dimasukkan ke pulau Lombok antara lain, buah-buahan seperti : strawbery, jeruk,

dukuh, pir, anggur, buah rambutan, kemudian, buah anggur, bawang putih, buah

apel, buah salak, sayuran segar, tomat, wortel, kentang, kedelai, bawang merah,

sayuran kubis, beras, kacang hijau, bibit durian, bibit kakao, kayu sengon, bunga

kg btg

mtr

. Kub

ik

gram kg

.

btg.

gram kg

.

btg.

kg.

btg.

Tanaman Hidup danBenih

Hasil TanamanHidup Bukan

Benih

HasilTanaman

Mati

Benda Lain

20,17

94.464

3.787

- -

208.555

113

-

40.302

- - -

20,18

12.974 3.318

0

5 12.352

2.070

0

8.681

3

- - 2017

2018

Page 23: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

23 Laporan Tahunan 2020

mawar, brocolli, benih kacang panjang, benih padi, buah jeruk, jahe, bibit

kelengkeng dan wijen, bunga potong segar, kelapa tempurung, pandan, paprika,

petai, kemiri, ubi jalar dan lain-lain.

Sedangkan daerah asal dari media pembawa organisme pengganggu

tumbuhan tersebut diantaranya adalah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Makasar,

Palembang, sumbawa, bima, dompu, Jakarta, sumba, dan Medan.

Data domestik masuk untuk masing-masing wilker tertuang dalam data tabel

dibawah ini. Data MP-OPTK yang dilalu-lintaskan dibagi ke dalam 4 kelompok besar

yaitu : tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman

mati dan benda lain. Data volume tertinggi wilker lembar terdapat pada hasil

tanaman hidup bukan benih sebesar 1186038 kg., 25744 btg., hasil tanaman hidup

bukan benih sebesar 1027459 kg., hasil tanaman mati dan benda lain (NIHIL),

Wilker bil volume tertinggi pada tanaman hidup dan benih sebesar 108888 kg.,

215971btg., hasil tanaman hidup bukan benih sebesar 39562 kg., 206949 btg., hasil

tanaman mati sebesar 47 kg., Wilker Pos Mataram, hasil tan. Hidup dan benih

sebesar 2513 kg., 26331 btg., 500 gram, 1 meterkubik, Wilker kayangan volume

tertinggi pada tanaman hidup dan benih sebesar 63754 btg., hasil tan. Hidup bukan

benih sebesar 106500 btg., hasil tan. Mati sebesar 211000 btg., Wilker pemenang

volume tertinggi pada hasil tanaman hidup dan benih, hasil tan. Hidup bukan benih,

dab hasil tan. Mati : NIHIL

4.1.4. Pemasukan Antar Area / Domestik Keluar Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan untuk pengeluaran MP-OPTK

antar area di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun

anggaran 2020 untuk tanaman hidup dan benih sebanyak 2019663 Kg dan 158384

Btg. dengan frekwensi 1855 kali. Untuk hasil tanaman hidup bukan benih tahun

anggaran 2020 sebanyak 20411767 Kg, 4568 btg., 2168 gram, dengan frekuensi

16393 kali., dan hasil tanaman mati tahun anggaran 2020 sebanyak 2890402 kg., 30

btg., 99 meter kubik, 777 gram, dengan frekuensi 2468 kali.

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan berdasarkan Wilayah Kerja Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Tahun 2020.

Page 24: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

24 Laporan Tahunan 2020

Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Lembar tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih 369.938 kilogram 113 81.210 batang

2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 2.435.931 kilogram 829 3.800 batang 3 C Hasil Tanaman Mati 393132 kilogram 382 0 batang

4 D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker BIL tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih 814.607 kilogram 957 13.402 batang

2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 7.584.312 kilogram

9003 6 Batang 3 C Hasil Tanaman Mati 801.902 Kilogram 437 12 batang

4 D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Kantor POS Mataram tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih 229.494 kilogram 570 18.244 batang

2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 3.725.307 kilogram 3991 62 batang 2.168 gram 3 C Hasil Tanaman Mati 1.359.581 kilogram 1311 18 batang 99 meterkubik

4 D Benda Lain

777 gram

0 kilogram 0 0 Batang

Page 25: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

25 Laporan Tahunan 2020

Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Labuhan Lombok tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1 A Tanaman Hidup dan Benih 603624 Kilogram 215 45528 batang

2 B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 6.666.217 Kilogram 2570 700 batang 3 C Hasil Tanaman Mati 335787 kilogram 338 0 batang

4 D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Data Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Wilker Pemenang tahun 2020 :

No. Kode Golongan Media Pembawa OPTK Jumlah Satuan Frekuensi

1. A Tanaman Hidup dan Benih 0 Kilogram

0 0 Batang

2. B Hasil Tanaman Hidup bukan Benih 0 Kilogram

0 0 Batang

3. C Hasil Tanaman Mati 0 Kilogram

0 0 Batang

4. D Benda Lain 0 Kilogram

0 0 Batang

Berikut Data Domestik Keluar Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2019 dan 2020 :

No Keterangan Domestik Keluar 2019 Domestik Keluar 2020 Vol Sat Frek Vol Sat Frek

1 Tanaman Hidup dan Benih 4.711.109 Kg 1302 2.017.663 kg. 1.855 189.244 Btg 158.384 btg.

2 Hasil Tanaman Hidup Bukan Benih 10.427.750 Kg 13.002 20.411.767 kg. 16.393 5.314 Btg 4.568 btg. 2.168 gram

3 Hasil Tanaman Mati 4.030.239 Kg 144 2.890.402 kg. 2.468 2.004.110 Btg 30 btg. 99 777

4 Benda Lain 0 Kg

0 0 kg.

0 0 Btg 0 btg.

Page 26: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

26 Laporan Tahunan 2020

Grafik Domestik Keluar Gabungan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2019 dan 2020 :

Jenis Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang

dimasukkan ke pulau Lombok antara lain, buah-buahan seperti : strawbery, jeruk,

dukuh, pir, anggur, buah rambutan, kemudian, buah anggur, bawang putih, buah

apel, buah salak, sayuran segar, tomat, wortel, kentang, kedelai, bawang merah,

sayuran kubis, beras, kacang hijau, bibit durian, bibit kakao, kayu sengon, bunga

mawar, brocolli, benih kacang panjang, benih padi, buah jeruk, jahe, bibit

kelengkeng dan wijen, bunga potong segar, kelapa tempurung, pandan, paprika,

petai, kemiri, ubi jalar dan lain-lain.

Sedangkan daerah asal dari media pembawa organisme pengganggu

tumbuhan tersebut diantaranya adalah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Makasar,

Palembang, sumbawa, bima, dompu, Jakarta, sumba, dan Medan.

Data domestik masuk untuk masing-masing wilker tertuang dalam data tabel

dibawah ini. Data MP-OPTK yang dilalu-lintaskan dibagi ke dalam 4 kelompok besar

yaitu : tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman

mati dan benda lain. Data volume tertinggi wilker lembar terdapat pada hasil

tanaman hidup bukan benih sebesar 369938 kg., 81210 btg., hasil tanaman hidup

kg btg

mtr

. Kub

ik

gram kg

.

btg.

gram kg

.

btg.

kg.

btg.

Tanaman Hidup dan Benih Hasil Tanaman HidupBukan Benih

HasilTanaman

Mati

Benda Lain

47.111

1.892

-

-

104.248

53

-

40.302

20.041

- -

20.177

1.584

- -

204.118

46

22

28.904

0

- -

2017

2018

Page 27: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

27 Laporan Tahunan 2020

bukan benih sebesar 2435931 kg., 3800 btg., hasil tanaman mati 393132 kg., dan

benda lain (NIHIL), Wilker bil volume tertinggi pada tanaman hidup dan benih

sebesar 814607 kg., 13402 btg., hasil tanaman hidup bukan benih sebesar 7584312

kg., 6 btg., hasil tanaman mati sebesar 801902 kg., 12 btg., Wilker Pos Mataram,

hasil tan. Hidup dan benih sebesar 229494 kg., 18244 btg.,hasil tanaman hidup

bukan benih sebesar 3725307 kg., 62 btg., 2168 gram., hasil tanaman mati sebesar

1359581 kg., 18 btg., 99 meterkubik, 777 gram., Wilker kayangan volume tertinggi

pada tanaman hidup dan benih sebesar 603624 kg., 45528 btg., hasil tan. Hidup

bukan benih sebesar 6666217 kg., 700 btg., hasil tan. Mati sebesar 335787 kg.,

Wilker pemenang volume tertinggi pada hasil tanaman hidup dan benih, hasil tan.

Hidup bukan benih, dab hasil tan. Mati : NIHIL

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindak karantina terhadap MP OPTK tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran 6.

4.2. Perlakuan Dalam tahun anggaran tahun 2020, tidak terdapat kegiatan tindakan karantina

berupa perlakuan terhadap MP-OPTK yang di lalulintaskan baik impor, ekspor,

maupun antar area. Perlakuan yang dimaksud berupa fumigasi, perlakuan air panas (hot water treatment), perlakuan uap panas (vapor hot treatment) dan Heat

Treatment. Tidak adanya tindakan karantina perlakuan tidak ada disebabkan karena

tidak adanya persyaratan tambahan untuk perlakuan.

4.3 Pengasingan dan Pengamatan Dalam tahun anggaran 2020, tidak ada MP-OPTK yang dilakukan

pengasingan dan pengamatan. Hal ini dikarenakannya tidak adanya lalu lintas MP-

OPTK yang dipersyaratkan untuk tindakan pengasingan dan pengamatan. 4.4 Penahanan / Penangkapan

Dalam tahun anggaran 2020 terjadi 234 kali tindakan karantina penangkapan.

Penangkapan dilakukan terhadap bibit tanaman hias; bibit nangka; bibit pisang;benih

paria dan bibit pepaya dari negara malaysia dan singapura karena tidak dilengkapi

dengan Surat Ijin Pemasukan dari Menteri Pertanian (SIPMENTAN) dan surat kesehatan tanaman (Phytosanitary certifacate / PC) dari negara asal. Tindakan

Page 28: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

28 Laporan Tahunan 2020

penangkapan ini terjadi karena adanya pengawasan dari petugas karantina di

Konter Internasional Bandara Internasional Lombok bukan melalui laporan dari

pengguna jasa. Oleh karena itu penanganan tindakan karantina dilakukan tanpa

prosedur permohonan dari pengguna jasa (SP-1) karena bukan merupakan bentuk

permohonan Karantina Tumbuhan. Tindkaan penangkapan ini terjadi karena bentuk

pelanggaran terhadap UU No. 16 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan

serta PP No. 14 tentang Karantina Tumbuhan.

4.5 Penolakan Terdapat Tindakan karantina penolakan terhadap Media Pembawa

OPT/OPTK selama tahun 2020, sebanyak 206 kali. Penolakan ini tidak dilakukan

oleh petugas karantina dikarenakan tidak ada satupun dari pemilik MP-OPTK yang

memenuhi surat perintah penolakan terhadap MP-OPTK hingga batas waktu masa

penolakan selama 14 hari berakhir. Sehingga terhadap MP-OPTK tersebut akan

dilanjutkan ke tindakan pemusnahan dikarenakan belum dikeluarkan dari wilayah

Republik Indonesia hingga batas waktu yang ditentukan 14 hari).Mengingat bahwa

MP-OPTK yang ditangkap oleh petugas karantina maka pemilik tidak dapat

memenuhi persyaratan karantina baik dari aspek adminitrasi maupun teknis. Selain

itu lalu lintas MP-OPTK yang ditangkap merupakan pelanggaran terhadap UU No.

16 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan serta PP No. 14 tentang karantina

tumbuhan dan bukan permohonan terhadap pemeriksaan karantina.

4.6. Intersepsi OPT / OPTK Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram bredasarkan media pembawa yg

dilalulintaskan selama tahun 2020 ditemukan 4 (Empat) jenis organisme

pengganggu tumbuhan. Intersepsi OPT umumnya dari kelompok Cendawan,

Nematoda dan Bakteri.

Cendawan yang ditemukan antara lain: Aspergillus flavus; Cercospora

kikuchii; Fusarium sp; Curvularia lunata. Data hasil pelaksanaan kegiatan intersepsi

OPT/OPTK tahun 2020 disajikan dalam lampiran 8.

Page 29: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

29 Laporan Tahunan 2020

4.7 Penggunaan Formulir Pelaksanaan kegiatan tindakan karantina tumbuhan di Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram ditandai dengan dilakukannya sertifikasi atas MP-OPTK

yang akan dilalulintaskan baik ke maupun dari dalam wilayah Pulau Lombok

Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Pada Tahun 2020P enggunaan Dokumen/Sertifikat atas MP-OPTK sebanyak

11947 (Sebelas ribu Sembilan ratus empat puluh tujuh) set yang terdiri dari Sertifikat

Pelepasan Karantina Tumbuhan/Keamanan PSAT (KT.9) sebanyak 1787 (Seribu

tujuh ratus delapan puluh tujuh) set, Penggunaan Dokumen Phytosanitary Certificate

(KT.10) sebanyak 128 (Seratus dua puluh delapan) set dan Penggunaan Dokumen /

Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area sebanyak 10032 (Sepuluh ribu tiga puluh

dua) set. Sedangkan Dokumen/ Sertifikat Ruak/ Batal di Tahun 2020 Sebanyak 63

Set Sertifikat terdiri dari Dokumen / Sertifikat Pelepasan Karantina

Tumbuhan/Keamanan PSAT (KT.9) sebanyak 17 (Tujuh belas) set, Dokumen

Phytosanitary Certificate (KT.10) sebanyak 11 (Sebelas) set dan Dokumen /

Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area sebanyak 35 (Tiga puluh lima) set.

Data perincian penggunaan formulir Karantina Tumbuhan (KT) tahun 2019

dapat dilihat padalampiran 9.

4.9 Pemantauan Daerah Sebar OPT /OPTK Kegiatan pemantauan OPT/OPTK merupakan suatu kegiatan pengumpulan

data OPT/OPTK yang ada di Pulau Lombok. Sasaran pemantauan OPTK tahun

2020 secara umum adalah OPTK kategori A1 maupun A2 seperti tercantum dalam

Permentan Nomor 51/Permentan/KR.010/9/2015 sedangkan secara khusus

berdasarkan

1. OPTK pada padi, jagung dan kedelai serta komoditi impor strategis di Pulau

Lombok,

2. OPT dan OPTK pada komoditi ekspor Pulau Lombok,

3. Hasil pemantauan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yaitu OPTK A1 dan

A2 yang ditemukan pada tahun 2014, 2015 dan 2019 yang perlu diverifikasi ulang

dalam rangka penetapan daerah sebar,

4. Lampiran Surat Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 005/KR.010/K/1/2020

tentang Arahan Pemantauan OPT/OPTK Tahun Anggaran 2020.

Page 30: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

30 Laporan Tahunan 2020

Pemantauan OPT/OPTK dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni

2020. Pemantauan OPT/OPTK di lapangan dilaksanakan di pertanaman milik petani,

pasar tradisional, pasar modern, dan gudang penyimpanan di Kabupaten Lombok

Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok

Utara dan Kota Mataram.

Pengamatan laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Karantina Tumbuhan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, Jalan Raya Pelabuhan Lembar,

Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK

tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, ditemukan : 4 (empat) OPTK kategori A2 kelompok serangga yaitu Bactrocera occipitalis, Bactrocera musae,

Paraeucosmetus pallicornis, dan Aleurodicus dugesii, 3 OPTK kelompok tungau

terdiri dari 1 OPTK kategori A1 yaitu Brevipalpus californicus dan 2 OPTK kategori

A2 yaitu Calacarus carinatus dan Raoiella indica, 3 OPTK kategori A2 kelompok

cendawan yaitu Helminthosporium solani, Peronospora manshurica dan

Uromycladium tepperianum.

4.10 4.10 Laboratorium Ruang lingkup akreditasi Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina

Pertanian (BKP) Kelas I Mataram hingga tahun 2020 yaitu Identifikasi Morfologi Helminthosporium solanidan Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata,

Bactrocera carambolae,Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera

musae, Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactrocera umbrosa dengan

Metode Pengamatan Morfologi, Identifikasi Serangga Hama Gudang Spesies Tribolium castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercatordengan

Metode Pengamatan Morfologi.

Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Mataram telah mengikuti uji

profisiensi dan uji banding yaitu: 1. a. Uji profisiensi Identifikasi Cendawan Peronospora manshurica menggunakan

metode Pemeriksaan Langsung/ Microskofis yang diselenggarakan BBUSKP tanggal 26-27 Juni 2020 mendapatkan hasil Memuaskan.

2. a. Uji banding Identifikasi Serangga Tribolium castaneum secara Morfologi yang

diselenggarakan SKP Kelas I Timika tanggal 12 – 14 Maret 2020

mendapatkan hasil Memuaskan.

Page 31: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

31 Laporan Tahunan 2020

b. Uji Banding Identifikasi Tungau Raoiella indica secara morfologi yang

diselenggrakan BKP Kelas II Tarakan tanggal 19-20 April 2020 mendapatkan

hasil Memuaskan. c. Uji Banding Identifikasi Cendawan Peronospora manshurica dan Uji Banding

Identifikasi Helminthosporium solani yang diselenggrakan BKP Kelas I

Kupang tanggal 16-17 Juli 2020 mendapatkan hasil Memuaskan. d. Uji Banding Identifikasi serangga Bactrocera spp yang diselenggrakan BKP

Kelas I Banjarmasin tanggal 20-24 Agustus 2020 mendapatkan hasil

Memuaskan.

Dalam tahun 2020 frekuensi pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram di tahun 2020 dilakukan sebanyak 328 kali.

Frekuensi pengujian tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,

dimana frekuensi pengujian di tahun 2019 mencapai 534 kali pengujian. Jumlah

pengujian setiap bulannya bervariasi.

Data Frekuensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan tahun 2019

dan Tahun 2020 Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Frekuensi 2019 4 64 232 143 8 7 10 25 21 5 11 4

2020 6 7 5 97 97 1 2 67 6 23 4 13

Untuk frekuensi pengujian laboratorium pada tahun 2020, di bulan April dan

Mei menunjukkan frekuensi pengujian tertinggi yaitu 97 kali dan pada bulan Juli

menunjukkan frekuensi pengujian terendah yaitu 1 kali. Pengujian yang dilakukan di

Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

meliputi pengujian media pembawa, pengujian hasil pemantauan OPT/OPTK serta

pengujian hasil pengambilan sampel (monitoring).

Page 32: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

32 Laporan Tahunan 2020

Grafik Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Tahun 2020

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai Golongan Target Pengujian Tahun 2020

Golongan Target Uji Frekwensi Persentase

Serangga 177 53,96%

Tungau 30 9,14%

Cendawan 69 21,03%

Bakteri 26 7,92%

Nematoda 26 7,92%

Virus 0 0%

Gulma 0 0%

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan tahun 2020 Berdasarkan target permintaan pengujian, untuk tahun 2020 persentase tertinggi adalah pengujian serangga sebesar 53,96% sedangkan terendah adalah pengujian virus dan gulma sebesar 0 %.

6 7 5

97 97

1 2

67

6

23

4 13

Frekuensi

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Page 33: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

33 Laporan Tahunan 2020

Grafik Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai Target Pengujian

Tahun 2020

4.10.1. Monitoring dan Pengambilan Sampel

Kegiatan monitoring bertujuan untuk melakukan pengambilan sampel

dalam rangka peningkatan kompetensi personel laboratorium. Kegiatan monitoring

berupa pengambilan sampel kentang, serangga hama gudang dan lalat buah,

dimana merupakan target ruang lingkup pengujian laboratorium tumbuhan sesuai

ISO/IEC 17025:2019. Hasil kegiatan monitoring/pengambilan sampel telah

dirangkum dalam hasil pengujian laboratorium.

4.10.2. Koleksi OPT/OPTK

Kegiatan koleksi yang dilakukan yaitu melaksanakan pembuatan dan

pengelolaan koleksi OPT/OPTK, berupa koleksi kering dan slide preparat. Koleksi

kering dilakukan untuk koleksi media pembawa dan koleksi serangga. Sedangkan

slide preparat untuk koleksi cendawan serta koleksi tungau. Kegiatan koleksi ini

berdasarkan hasil intersepsi teknik operasional karantina, pemantauan daerah sebar

OPT/OPTK di Pulau Lombok serta monitoring/pengambilan sampel tahun 2020.

Sedangkan pengelolaan koleksi terdiri dari perawatan koleksi berupa

penggantian wadah ataupun silica gel, penggantian cairan alkohol, pelabelan,

penataan dan pendataan ulang koleksi.

020406080

100120140160180

177

30

69

26 26 0

Frekwensi

Serangga

Tungau

Cendawan

Bakteri

Nematoda

Virus

Page 34: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

34 Laporan Tahunan 2020

a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025 : 2019 Dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi terhadap arus lalu lintas

HPHK dan OPTK antar negara dan antar area serta menjamin mutu hasil pengujian

laboratorium yang berstandarisasi. Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram berkomitmen menjalankan sistem laboratorium sesuai standar

internasional. Saat ini Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2019 yang sebelumnya

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2008. Laboratorium mampu

memperagakan kemampuannya dalam hal penerapan sistem manajemen mutu,

kompeten secara teknis dan mampu menyajikan hasil yang secara teknis dapat

dipertanggungjawabkan. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan surat Komite Akreditasi

Nasional (KAN) nomor 2203/3.a2/LP/04/15 tanggal 28 April 2015 yang memutuskan

untuk memberikan akreditasi kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebagai Laboratorium Penguji dengan nomor akreditasi LP-901-IDN yang

ditetapkan tanggal 22 April 2015 dan berlaku hingga 21 April 2020. Pada bulan

November 2020 laboratorium telah diasesmen oleh KAN dalam rangka reasesmen

reakreditasi dengan 23 temuan ketidaksesuaian. Ruang Lingkup Pengujian yang Terakreditasi

No. Jenis Ruang Lingkup

A Laboratorium Tumbuhan :

1. Identifikasi Morfologi Helminthosporium solani

2. Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata, Bactrocera carambolae,Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactrocera umbrosa dengan Metode Pengamatan Morfologi.

3. Identifikasi Serangga Hama Gudang Spesies Tribolium castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercatordengan Metode Pengamatan Morfologi.

B Laboratorium hewan :

1. Isolasi dan Identifikasi Salmonella sp. pada Daging dan Telur

2. Deteksi Titer Antibodi Virus Avian Influenza.

3. Identifikasi Trypanosoma sp. pada Preparat Ulas Darah secara Mikroskopis

Kebijakan Mutu Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yaitu:

Page 35: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

35 Laporan Tahunan 2020

Kepala Balai menetapkan Panduan Mutu Laboratorium serta menyatakan kebijakan

dan keterkaitannya untuk:

1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui pemberian hasil pengujian

yang profesional dengan menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2019.

2. Laboratorium melaksanakan pengujian secara cepat, tepat, aman, konsisten,

transparan dan akun table sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan.

3. Laboratorium selalu meningkatkan standar mutu pelayanan untuk semua aspek

kegiatan guna memenuhi kepuasan pelanggan.

4. Laboratorium didukung oleh personel yang berkualitas, terlatih dan profesional

serta peralatan, bahan dan metode pengujian yang memadai.

5. Laboratorium berkomitmen melaksanakan dan meningkatkan efektivitas system

manajemen mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2019.

Sedangkan Sasaran Mutu Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

tahun 2020 yaitu:

Acuan Kebijakan

Mutu Uraian Sasaran Mutu Tahun 2020

1,2,3

• Kepuasan pelanggan laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan dengan criteria baik (2,51-3,25)

2,87-3,25

• Pengujian untuk deteksi dan identifikasi: a. OPTK dalam ruang lingkup pengujian

Helmintosporiumsolani diselesaikan dalam 14 (empatbelas) hari kalender.

b. HPHK dalam ruang lingkup pengujian HA – HI AI test diselesaikan dalam 1 (satu) hari kerja.

c. OPT dalam ruang lingkup pengujian lalat buah Bactrocera papayae, B. carambolae, B. umbrosa, B. albistrigata, B. cucurbitae, B.caudata, B. occipitalis, B. musae diselesaikan dalam 3 (tiga) hari kerja

d. HPHK dalam ruang lingkup pengujian Salmonella sp. Diselesaikan dalam 9 (sembilan) hari kerja

e. OPT dalam ruang lingkup pengujian hama gudang Tribolium castaneum, Rhyzopertha

Target waktu pengujian

laboratoriumKarantina

Hewan dan Karantina Tumbuhan

tercapai 95,60%.

Page 36: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

36 Laporan Tahunan 2020

dominica, Oryzaephilus Mercator diselesaikan dalam 3 (tiga) hari kerja

f. HPHK dalam ruang lingkup pengujian Trypanosoma sp. untuk setiap 50 (lima puluh) sampel diselesaikan dalam 1 (satu) hari kerja

4,5 • Terlaksananya pelatihan personel sesuai dengan program yang direncanakan.

• Terlaksananya kalibrasi dan pemeliharaan alat yang digunakan untuk pengujian dalam ruang lingkup.

• Tersedianya bahan pengujian dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.

• Terlaksananya pengujian dengan metode yang tervalidasi.

1 kali /tahun

1 kali/tahun

1 kali /tahun 1 kali /tahun

Target waktu pengujian laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan

tahun 2020 tercapai 100%.

Page 37: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

37 Laporan Tahunan 2020

BAB V

PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Dengan semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat,

tentu mempunyai konsekwensi logis terhadap perkembangan dan peningkatan arus

lalulintas alat angkut udara, laut maupun darat. Kondisi seperti itu tidak dipungkiri

membuat terjadinya peningkatan arus bongkar muat barang dan manusia. Bila

fungsi pengawasan tidak mendapat penanganan yang serius oleh petugas karantina

di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan Pemerintah, maka akan

memiliki potensi besar beresiko masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan Penyakit

Hewan Karantina) / OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) serta

terjadinya perdagangan satwa-satwa dilindungi. Kekayaan alam dan kelestarian

sumber daya alam yang tidak terjaga dan terawasi dengan baik dapat beresiko

menimbulkan kerugian ekonomi yang besar dan berpengaruh terhadap kondisi

sosial masyarakat secara luas dan nyata.

Operasional pengawasan sebagai implementasi pelaksanaan fungsi

perkarantinaan dilaksanakan berdasarkan pada peraturan perkarantinaan antara

lain Undang-undang No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan; Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan dan

peraturan-peraturan lain yang relevan.

Sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada

Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Republik Indonesia, Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram diberikan mandat dan tanggungjawab strategis

sebagai instansi pelaksana fungsi pengawasan perkarantinaan lalulintas komoditas

pertanian dipintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Pemerintah di Pulau Lombok. Serangkaian tugas pokok tersebut dilakukan oleh

petugas karantina didalam upaya memberikan perlindungan pada sumber daya alam

hayati/hewani melalui tindakan mencegah masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan

Penyakit Hewan Karantina) serta OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina) dari Luar Negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia; antar

area/antar pulau di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia serta mencegah

Page 38: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

38 Laporan Tahunan 2020

keluarnya HPHK (Hama dan Penyakit Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina) dari wilayah Negara Republik Indonesia ke Luar

Negeri.

Kegiatan pengawasan terkait pencegahan masuk dan tersebarnya

MPHPHK serta MPOTK dilakukan di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran

yang telah ditetapkan Pemerintah. Tetapi resiko pelanggaran lalulintas bongkar muat

barang serta manusia yang berdampak masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK bisa

saja terjadi dengan alat angkut perairan melalui tempat-tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan disepanjang pantai Pulau Lombok.

Pengawasan pada tempat yang belum ditetapkan perlu mendapat perhatian dari

semua pihak termasuk instansi teknis terkait.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam mengemban

tanggungjawab fungsi pengawasan, berupaya melakukan pengawasan di tempat-

tempat pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan melalui kegiatan Patroli

secara reguler dengan tujuan untuk memberi keyakinan bahwa tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan tidak dipergunakan sebagai tempat

bongkar muat media pembawa yang beresiko mengancam kelestarian sumberdaya

alam hayati/hewani di Pulau Lombok melalui masuk dan tersebarnya penyakit

hewan/tumbuhan karantina. Pelaksanaan koordinasi dengan Instansi terkait dan

Pemerintah Daerah terus diupayakan meningkatkan fungsi pengawasan agar

program pemerintah khususnya program Pemerintah Daerah dibidang peternakan

dan pertanian dapat berjalan dengan optimal. Selain fungsi pengawasan untuk

pelaksanaan perkarantinaan, fungsi pengawasan juga mempunyai peran luas dan

melekat pada semua aspek kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

melaksanakan berbagai kegiatan yang berdaya guna dengan penerapan SMM

(Sistem Managemen Mutu) Pelayanan 9001 : 2008, SMM Laboratorium 17025 :

2008, Standar Pelayanan Publik (SPP), Sistem Manajemen Anti Pnyuapan (SMAP),

serta penerapan SPIP (Sistem Pengendalian Internal Pemerintah) sebagai alat

kontrol dan evaluasi.

Page 39: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

39 Laporan Tahunan 2020

Dalam meningkatkan peran pengawasan dan penindakan ada 3 (tiga)

kegiatan pokok yang diupayakan dilakukan seperti :

1. Sosialisasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan mendorong

peran serta masyarakat akan pentingnya pelaksanaan perkarantinaan dalam rangka

mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan/tumbuhan karantina

ke Pulau Lombok terutama penyakit Rabies dan Nematoda Sista Kuning pada

kentang.

Penyakit Rabies, salah satu penyakit hewan yang disebabkan oleh virus,

bersifat akut, menyerang susunan syaraf pusat dan dapat bersifat zoonosis. Anjing,

kucing, kera dan hewan sebangsanya sangat berpotensi sebagai hewan pembawa

rabies (HPR) kepada manusia lewat gigitan atau jilatan pada kulit terluka. Penyakit

ini juga merupakan penyakit yang sangat ditakuti para wisatawan setelah penyakit

malaria karena dapat menyebabkan kematian pada manusia yang tertular.

Menyebabkan tingkat keamanan dan kenyamanan masyarakat terganggu dengan

kerugian ekonomi yang sangat besar untuk program pemberantasannya.

Nematoda Sista Kuning (NSK) merupakan nematoda parasit tanaman dan

penyakit pada tanaman kentang, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan

lingkungan. Penyakit NSK ini dapat menyebabkan produksi kentang petani turun

hingga 70% dan sangat sulit dikendalikan sehingga menimbulkan kerugian ekonomi

yang sangat besar untuk program eradikasinya.

Nusa Tenggara Barat sampai saat masih bebas dari penyakit Rabies dan

NSK untuk itu terus diupayakan dapat dipertahankan melalui kegiatan sosialisasi

Karantina Pertanian dengan melibatkan Instansi terkait, masyarakat pendidikan,

masyarakat umum dan media masa dalam bentuk kegiatan pameran, pembuatan

banner, pemasangan baligho serta penyebarluasan brosur, leaflet dan sticker.

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk meyakinkan bahwa masyarakat memahami

pelaksanaan perkarantinaan dan perlunya dilakukan upaya pencegahan penyakit

hewan/tumbuhan karantina.

2. Kegiatan Pre-emptif

Kegiatan Pre emptif berupa kegiatan sosialisasi Karantina Pertanian melalui :

a. Pemasangan Baliho di Tempat strategis untuk meningkatkan kewaspadaan

terhadap masuknya penyakit HPHK maupun OPTK ke Pulau Lombok

Page 40: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

40 Laporan Tahunan 2020

b. Pemasangan stiker Karantina Pertanian di Kapal Ferry Penyeberangan

Pelabuhan Kayangan dan Pelabuhan Lembar.

3. Kegiatan Preventif

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran

tindakan perkarantinaan melalui pengawasan, supervisi pengawasan dan patroli di

tempat-tempat pemasukan/pengeluaran ditetapkan maupun yang belum ditetapkan.

Koordinasi internal maupun eksternal telah dilakukan pada berbagai kesempatan

melalui kegiatan pertemuan/rapat, donor darah, coffee morning dan senam bersama

dengan instansi terkait seperti Syahbandar, Pelindo III Lembar, Administrasi

Pelabuhan, KP3 Laut/Bandara, Bea Cukai dan BKSDA NTB.

4. Kegiatan Refresif

Komitmen pelaksanaan penegakan hukum oleh aparatur karantina dilakukan

dengan meningkatkan kwalitas SDM melalui pelatihan PPNS sebagai jaminan

kompetensi SDM dalam melaksanakan penegakan hukum serta melaksanakan

koordinasi dengan penyidik Polri selaku Korwas PPNS.

Kegiatan penegakan hukum terkait tindakan pelanggaran di bidang Karantina

Pertanian diupayakan secara terus menerus dilakukan sehingga adanya kesadaran

pengguna jasa untuk patuh terhadap peraturan perkarantinaan. Adapun data PPNS,

Polsus dan Intelejen Karantina pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran 10.

Kegiatan Penahanan Pada tahun 2020 terjadi pelaksanaan kegiatan penahanan Media Pembawa HPHK

dan OPTK sebanyak 161 kali, terdiri dari media pembawa HPHK sebanyak 161 kali

dan Media pembawa OPTK sebanyak 180 kali. Berikut data penahanan selama

tahun 2020. Kegiatan Penahanan Karantina Hewan.

Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Hewan 13 4 7 5 0 10 3 10 3 4 1 3 BAH 15 5 13 13 0 4 6 7 11 11 7 2 HBAH 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 Benda Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 41: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

41 Laporan Tahunan 2020

Grafik Penahanan karantina Hewan 2020

Kegiatan Penahanan Karantina Tumbuhan

Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Hasil Tanaman Horti 0 4 37 23 2 20 19 39 24 8 19 6 Hasil Tanaman Pangan 0 1 0 1 0 0 0 1 2 3 0 1 Hasil Tanaman Perkebunan 0 3 1 3 0 3 2 3 2 6 0 1

13

4

7

5

0

10

3

10

3 4

1

3

15

5

13 13

0

4

6 7

11 11

7

2 1

0 0 0 0 0 1 1

0 0 0 0

Hewan

BAH

HBAH

Benda Lain

Page 42: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

42 Laporan Tahunan 2020

KEGIATAN PENOLAKAN Pada tahun 2020 terjadi pelaksanaan kegiatan Penolakan Media Pembawa HPHK

dan OPTK sebanyak 161 kali, terdiri dari media pembawa HPHK sebanyak 161 kali

dan Media pembawa OPTK sebanyak 180 kali. Berikut data penahanan selama

tahun 2020.

Penolakan KH Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Hewan 0 3 7 4 1 0 0 0 0 0 0 0 BAH 0 3 12 10 1 0 0 0 0 0 0 0 HBAH 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Benda Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0

4

37

23

2

20 19

39

24

8

19

6

0 1 0 1 0 0 0 1 2 3 0 1 0

3 1

3 0

3 2 3 2

6

0 1

Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

GRAFIK PENAHANAN KT

Hasil Tanaman Horti

Hasil TanamanPangan

Hasil TanamanPerkebunan

Page 43: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

43 Laporan Tahunan 2020

Penolakan KT

Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Hasil Tanaman Horti 0 16 25 24 13 15 5 19 37 9 4 6

Hasil Tanaman Pangan 0 2 0 1 3 0 0 1 1 2 0 0

Hasil Tanaman Perkebunan 0 4 0 1 1 2 4 2 1 7 1 0

0

3

7

4

1 0 0 0 0 0 0 0 0

3

12

10

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

GRAFIK PENOLAKAN KH

Hewan

BAH

Page 44: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

44 Laporan Tahunan 2020

Kegiatan Pemusnahan Pada tahun 2020 terjadi pelaksanaan kegiatan Pemusnahan Media Pembawa HPHK

dan OPTK sebanyak 161 kali, terdiri dari media pembawa HPHK sebanyak 161 kali

dan Media pembawa OPTK sebanyak 180 kali. Berikut data penahanan selama

tahun 2020. Kegiatan Pemusnahan KH

Keterangan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Hewan 13 6 10 5 12 10 3 1 3 4 1 2 BAH 15 7 16 11 3 3 6 0 11 9 5 2 HBAH 0 0 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 Benda Lain 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 0 0

0

16

25 24

13 15

5

19

37

9

4 6

0 2

0 1 3

0 0 1 1 2 0 0 0

4

0 1 1 2 4

2 1

7

1 0

Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

GRAFIK PENOLAKAN KT

Hasil TanamanHorti Hasil TanamanPangan Hasil TanamanPerkebunan

Page 45: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

45 Laporan Tahunan 2020

Kegiatan Pemusnahan KT

Keterangan Jan

Peb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agust

Sept

Okt

Nop

Des

Hasil Tanaman Horti 0 6 23 38 28 16 17 21 20 0 10 6 Hasil Tanaman Pangan 0 1 3 1 2 5 0 0 2 0 2 2 Hasil Tanaman Perkebunan 0 3 3 1 4 4 3 2 3 0 3 1

13

6

10

5

12

10

3

1

3 4

1 2

15

7

16

11

3 3

6

0

11

9

5

2

0 0 0 1

2

0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 1

0 0

2

0 0

Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

GRAFIK PEMUSNAHAN KH

Hewan

BAH

0

6

23

38

28

16 17 21 20

0

10 6

0 1 3

1 2 5

0 0 2

0 2 2

0 3 3

1 4 4 3 2 3

0 3

1

Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

GRAFIK PEMUSNAHAN KT

Hasil TanamanHorti Hasil TanamanPangan

Page 46: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

46 Laporan Tahunan 2020

BAB VI

CAPAIAN PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN

5.1. PENGELOLAAN KEUANGAN 6.1.1 Keuangan

Dalam tahun anggaran 2020 anggaran belanja yang dialokasikan untuk

penyelenggaraan Karantina Pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebesar Rp. 14.869.740.000 ,- yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ............................................. Rp. 6.641.929.000,-

Belanja Barang ................................................. Rp. 4,910,955,000,-

Belanja Modal ................................................ Rp.3.108.953.000,-

Dari dana tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 14.801.256.039,- atau

mencapai 99,54 % yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ............................................. Rp. 6.609.971.086,00,-

Belanja Barang ............................................... Rp. 5.083.173.553,00,-

Belanja Modal ................................................ Rp. 3.108.111.400,00,-

Berikut Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2020 :

Akun Belanja

Anggaran Realisasi .%

Belanja Pegawai 6.641.929.000,00 6.611.236.408,00 99,54 Belanja Barang 5.118.858.000,00 5.083.473.553,00 99,31 Belanja Modal 3.108.953.000,00 3.108.111.400,00 99,97 Total Belanja Kotor 14.869.740.000,00 14.802.821.361,00 99,55 Pengembalian Belanja -1.565.322,00 0.00 Total Belanja 14.869.740.000,00 14.801.256.039,00 99,54

Page 47: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

47 Laporan Tahunan 2020

Berikut data perbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2020 dan

Tahun Anggaran 2019.

6.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun 2020 adalah

penerimaan fungsional berupa jasa karantina sebesar Rp. 619.076.700 (enam ratus

Sembilan belas juta tujuh puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) dari target realisasi

sebesar Rp. 395.000.000,- atau mencapai 156,72 % dari target capaian.

Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2019 sebesar Rp.

572,732,791 (lima ratus tujuh puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus sembilan puluh satu rupiah) maka PNBP pada tahun 2020 mengalami

kenaikan sebesar 123,54 %, hal ini terjadi karena terjadi peningkatan frekuensi

lalulintas komoditas pertanian. Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) selama tahun 2020 dan tahun 2019 secara rinci dapat dilihat pada lampiran

12.

6.2 Perlengkapan 6.2.1 Sarana Dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram meliputi : A. Sarana Tidak Bergerak

1. Tanah a. Tanah di Lembar seluas 10.010 m2telah bersertifikat hak pakai nomor: 4

dipergunakan untuk Kantor Induk, Laboratorium Karantina Hewan, Kantor

Wilker Lembar, Musholla, Garasi/Parkir, Gudang Besar, Tempat Penyuntikan

Sapi, Kandang, Kelder, Bangunan Tempat Turun Hewan, Lapangan

Uraian Jenis Belanja Realisasi TA 2020 Realisasi TA 2019

Belanja Pegawai 6.611.236.408,00 6.566.385.605,00

Belanja Barang 5.083.473.553,00 5.448.438.731,00

Belanja Modal 3.108.111.400,00 3.774.026.991,00

Jumlah 14.801.256.039,00 15.788.851.327,00

Persentase Capaian Realisasi 99.54 % 97.98 %

Page 48: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

48 Laporan Tahunan 2020

tenis/volly, Bangunan/Rumah Genset, dan Pos Jaga Satpam dan Pos Jaga

Lalu Lintas Komoditas. Tanah seluas 407 m2 dipergunakan untuk pos jaga

tanah telah berstatus hak pakai nomor: 19 tanggal 30 September 2009dan

tanah 1.000 m2dipergunakan untuk Laboratorium Karantina Tumbuhan.

b. Tanah di Seruni-Mataram seluas 530 m2 dipergunakan untuk gedung arsip

telah bersertifikat hak pakai nomor: 01 tanggal 31 Desember 2019; tanah

seluas 473m2 di Selaparang dipergunakan untuk Kantor Wilker Eks. Bandara

Selaparang bersertifikat hak pakai nomor: 97 tanggal 17 September 2019;

dan tanah rumah dinas seluas 452 m2 bersertifikat hak pakai nomor: 76

tanggal 31 Mei 1994.

c. Tanah di Lombok Timur seluas 2.934 m2 dipergunakan untuk bangunan Pos

Jaga Wilker Labuhan Lombok dengan sertifikat hak pakainomor: 3 tanggal 4

Mei 1985. Tanah seluas 3.278 m2 dipergunakan untuk gedung kantor Wilker

Labuhan Lombok, Kandang dan Pos Jaga dengan sertifikat hak pakainomor:

57 tanggal 17 April 2014.

2. Bangunan

Bangunan gedung kantor permanen sebanyak 6 unit, gudang tertutup

permanen sebanyak 1 unit, gudang bengkel/hanggar semi permanen sebanyak 1

unit, gedung laboratorium sebanyak 2 unit, tempat ibadah permanen sebanyak 1

unit, pos jaga keamanan sebanyak 7 unit, garasi/pool semi permanen sebanyak 1

unit, tempat pembakaran bangkai hewan permanen sebanyak 2 unit, lantai jemur

permanen sebanyak 1 unit, kandang sebanyak 2 unit, gedung tempat kerja lainnya

sebanyak 5 unit, tempat parkir terbuka permanen sebanyak 1 unit, rumah dinas 1

unit dan tugu/tanda batas administrasi kepemilikan sebanyak 2 unit.

2. Sarana Bergerak Untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan fungsi Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram ditunjang dengan 10 (sepiluh) unit kendaraan roda empat

dan 29 (dua puluh sembilan) unit kendaraan roda dua serta sarana dan prasarana

bergerak lainnya.Untuk lebih jelasnya daftar inventaris barang-barang milik kekayaan negara BKP Kelas I Mataram tahun 2020dapat dilihat pada lampiran 13.

Page 49: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

49 Laporan Tahunan 2020

6.3 Sumber Daya Manusia 6.3.1 Keadaan Pegawai

Keadaan pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sampai dengan

tanggal 31 Desember 2020 seluruhnya berjumlah 121 (seratus dua puluh satu)

orang yang terdiri dari 5 orang pejabat struktural, 67 orang pejabat fungsional

khusus, 20 orang tenaga fungsional umum dan dibantu 29 orang tenaga harian

lepas.

Sedangkan ditinjau dari ruang gaji / golongan saat ini terdiri dari 3 orang

golongan IV/b;2 orang golongan IV/a; 8 orang golongan III/d; 15 orang golongan

III/c; 13 orang golongan III/b; 11 orang golongan III/a; 18 orang golongan II/d; 6orang

golongan II/c; 0 orang golongan II/b dan 13 orang golongan II/a; dan 1 orang

golongan I/c. Data pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dapat dilihat pada lampiran 14.

6.3.2 Mutasi / AlihTugas Dalam tahun anggaran 2020, Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram yang mutasi / alih tugas sebanyak 5 (lima) orang. Data mutasi / alih tugas dapat dilihat padalampiran 15.

6.3.3 Pendidikan dan Pelatihan Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

khususnya pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tiap tahunnya selalu

diikutkan dalam pelatihan-pelatihan baik yang dilakukan oleh Badan Karantina

Pertanian atau instansi lain.

Untuk tahun 2020 kegiatan pelatihan yang diadakan secara internal adalah

pelaksanaan inhouse training untuk tenaga laboratorium, kegiatan ini diikuti oleh 20

orang peserta dari laboratorium karantina hewan dan laboratorium karantina

tumbuhan.

6.4. Upaya-Upaya Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Sumber

Daya Manusia Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan kegiatan

perkarantinaan dan Kualitas Sumber Daya Manusia di lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram, telah dilakukan beberapa upaya berikut ini :

Page 50: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

50 Laporan Tahunan 2020

b. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008

Kondisi dan dinamika lingkungan yang cenderung terus meningkat dengan

sangat cepat dan pesat di bidang ilmu pengetahuan teknologi transportasi dan

komunikasi membawa pengaruh meningkatnya volume dan frekuensi lalu lintas

manusia, barang, jasa, hewan dan produknya baik antar pulau di dalam suatu

negara maupun antar negara yang kemudian pada gilirannya dapat

menyebabkan ancaman terhadap resiko masuk dan menyebarnya hama

penyakit yang melampaui batas negara.

Oleh karena itu penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah upaya pencegahan

masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan dan tumbuhan dari luar

negeri, dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari

dalam wilayah Negara Republik Indonesia, perlu meningkatkan perannya sejalan

dengan perkembangan tersebut diatas dan prospek karantina kedepan yang

semakin strategis. Kondisi faktual ini secara sistematis perlu ditindaklanjuti

dengan menetapkan kebijakan yang programnya antara lain adalah peningkatan

kualitas sumber daya manusia karantina, peningkatan sarana dan prasarana,

serta penyelenggaraan pelayanan karantina dengan sistem manajemen mutu

yang berstandar internasional mengacu pada ISO 9001.

Penyelenggaraan pelayanan Karantina dengan sistem manajemen mutu sudah

merupakan tuntutan global yang perlu diterapkan sebagai wujud clean

governance dan good governance service. Upaya penyelenggaraan karantina

melalui clean governance dan good governance service dilaksanakan dimulai

penyiapan sarana prasarana baik hardware maupun software yang memadai dan

diikuti dengan penyiapan sumberdaya manusia yang kompeten memiliki

integritas dan profesional yang handal menjadi fokus dalam kebijakan dan

penerapannya.

Implementasi dari SMM ISO 9001:2008 tersebut diatas diselaraskan dengan

peraturan perundangan Karantina Hewan dan Tumbuhan agar sejalan dengan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah mendapatkan sertifikat

akreditasi SMM ISO 9001:2008 yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi

Page 51: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

51 Laporan Tahunan 2020

Nasional (KAN) dengan Nomor Sertifikat: QMS/432 berlaku sampai dengan 21

September 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 18.

c. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025 : 2008 Dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi terhadap arus lalu lintas

HPHK dan OPTK antar negara dan antar area serta menjamin mutu hasil pengujian

laboratorium yang berstandarisasi SNI-ISO/IEC 17025:2008, Laboratorium Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram berkomitmen menjalankan sistem laboratorium

sesuai standar internasional SNI-ISO/IEC 17025:2008. Dengan menerapkan

ISO/IEC 17025:2008, laboratorium mampu memperagakan kemampuannya dalam

hal penerapan sistem manajemen mutu, kompeten secara teknis dan mampu

menyajikan hasil yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini telah

dibuktikan berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional (KAN) nomor

2203/3.a2/LP/04/15 tanggal 28 April 2015 yang memutuskan untuk memberikan akreditasi kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai Laboratorium

Penguji dengan nomor akreditasi LP-901-IDN yang ditetapkan tanggal 22 April

2015 dan berlaku hingga 21 April 2020. Pada tahun 2015 dan tahun 2019

laboratorium mengikuti asesmen surveilen dan asesmen penambahan ruang lingkup

dan telah berhasil menambah ruang lingkup pengujian sehingga menjadi 3 ruang

lingkup untuk masing-masing laboratorium. Ruang Lingkup Pengujian yang Terakreditasi

No. Jenis Ruang Lingkup

A Laboratorium Tumbuhan :

1. Identifikasi Morfologi Helminthosporium solani

2. Identifikasi Lalat Buah Spesies Bactrocera albistrigata, Bactrocera carambolae,Bactrocera caudata, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis, Bactrocera papayae dan Bactrocera umbrosa dengan Metode Pengamatan Morfologi.

3. Identifikasi Serangga Hama Gudang Spesies Tribolium castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercatordengan Metode Pengamatan Morfologi.

B Laboratorium hewan :

1. Isolasi dan Identifikasi Salmonella sp. pada Daging dan Telur

2. Deteksi Titer Antibodi Virus Avian Influenza.

3. Identifikasi Trypanosoma sp. pada Preparat Ulas Darah secara Mikroskopis

Page 52: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

52 Laporan Tahunan 2020

Pada tahun 2020 kembali Laboratorium BKP Kelas I Mataram mengikuti

Asesmen Surveilen ke II oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang dilaksanakan

tanggal 10 Oktober 2020. Hasil kegiatan asesmen oleh KAN secara umum

Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, telah menerapkan sistem

manajemen mutu laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 dengan baik dan konsisten

dalam melakukan kegiatan pengujian sesuai lingkup yang telah diakreditasi.

Penerapan sistem manajemen mutu tersebut didukung oleh sumberdaya manusia

yang kompeten, peralatan, metode pengujian dan dokumen yang memadai.

Komitmen pimpinan puncak dalam peningkatan pemahaman sistem manajemen

mutu dilaksanakan melalui sosialisasi, Audit Internal, kegiatan program peningkatan

kompetensi personel, uji banding, kegiatan lain yang mendukung. Namun demikian,

pada surveilen ini masih ditemukan 11 ketidaksesuaian terdiri dari 8 temuan kategori

2 dan 3 temuan kategori 3. Ketidaksesuian umumnya ditemukan pada pengendalian

dokumen, sistem manajemen, personel, akomodasi dan lingkungan, laporan hasil

uji, metode pengujian, peralatan, ketertelusuran pengukuran, pengambilan sampel,

penanganan barang yang diuji,Personel laboratorium telah melakukan persiapan

baik dari aspek teknis, manajemen maupun administrasi. Dokumentasi dan

rekaman telah dilengkapi dan diarsipkan pada masing- masing bagian.

Sesuai Kebijakan Mutu yang tertuang dalam dokumen Panduan Mutu, laboratorium BKP Kelas I Mataram berkomitmen untuk: 1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui pemberian hasil pengujian

yang profesional dengan menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2008.

2. Laboratorium melaksanakan pengujian secara cepat, tepat, aman, konsisten,

transparan dan akuntabel sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan.

3. Laboratorium selalu meningkatkan standar mutu pelayanan untuk semua aspek

kegiatan guna memenuhi kepuasan pelanggan.

4. Laboratorium didukung oleh personel yang berkualitas, terlatih dan profesional

serta peralatan, bahan dan metode pengujian yang memadai.

5. Laboratorium berkomitmen melaksanakan dan meningkatkan efektivitas sistem

manajemen mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008.

Page 53: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

53 Laporan Tahunan 2020

Sasaran Mutu laboratorium yang dicapai tahun 2020:

1. Kepuasan pelanggan laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan

dengan kriteria baik (2,51-3,25).

Laboratorium telah melaksanakan survei kepuasan pelanggan laboratorium

dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pelanggan internal. Diperoleh nilai

rata-rata Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) mengalami peningkatan. Untuk

Laboratorium Hewanpada tahun 2019 nilai IKP sebesar 3,20mengalami

peningkatan pada tahun 2020 menjadi 3,32(kategori baik) dan untuk

Laboratorium Tumbuhannilai IKP pada tahun 2019 sebesar 3,17 mengalami

peningkatan pada tahun 2020 menjadi 3,20 (kategori baik). Dengan demikian menunjukkan bahwa mutu pelayanan laboratorium berpredikat BAIK dan telah

mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan serta mampu mempertahankan

kepuasan pelanggan. Sepanjang tahun 2020 tidak ada pengaduan yang bersifat

teknis maupun non teknis yang berhubungan dengan komitmen pelayanan

pengujian profesional dan terpercaya.

2. Target waktu pengujian laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan

tercapai 95,55 %.

Pencapaian sasaran mutu hasil pengujian tahun 2020 pada Laboratorium

Hewan sasaran mutu tercapai 100% untuk ruang lingkup pengujian HA – HI AI

test, Salmonella sp. dan Trypanosoma sp. Laboratorium Tumbuhan sasaran

mutu tercapai 100% untuk ruang lingkup pengujian Helminthosporium solani ,

lalat buah Bactrocera papayae, B. carambolae, B. umbrosa, B. albistrigata, B.

cucurbitae, B. caudata, B. occipitalis, B. musae dan hama gudang Tribolium

castaneum, Rhyzopertha dominica dan Oryzaephilus mercator.

3. Terlaksananya pelatihan personel sesuai denganprogram yang direncanakan.

Laboratorium telah mengikuti magang di laboratorium lain dan telah

dilaksanakan evaluasi terhadap efektifitas pelatihan tahun 2020 oleh Manajer

Mutu setiap pelatihan selesai dilaksanakan. Personel Laboratorium Hewan telah

mengikuti pelatihan teknis sebanyak 1 kali yaitu magang pengujian

Trypanosoma sp. tanggal 22 sampai 23 Februari 2020 di BBVet Denpasar.

Personel Laboratorium Tumbuhan telah mengikuti pelatihan teknis sebanyak 1

kali yaitu magang di bidang Serangga (Mealy bug, Lalat buah), Nematoda dan

Cendawan di BBUSKP tanggal 15 sampai 19 Mei 2020. Pelatihan manajerial

Page 54: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

54 Laporan Tahunan 2020

lain yang diikuti yaitu telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh KAN di

Bogor dan Surabaya.

4. Laboratorium secara rutin melakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan pada

tanggal 6-8 Juni dan 14-15 Juni 2020 oleh PT. Era Baru Akurasindo.

5. Tersedianya bahan pengujian dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.

Bahan pengujian telah terpenuhi sesuai dengan kualitas dan kuantitas

pengajuan pembelian.

6. Terlaksananya pengujian dengan metode yang tervalidasi.

Laboratorium menetapkan metode pengujian mengacu referensi sesuai masing-

masing ruang lingkup. Validasi metode dilakukan dengan cara melakukan

pengujian sesuai metode yang diacu dengan membandingkan unjuk kerja antar

analis dan melaksanakan uji banding antar UPT. Validasi metode bertujuan

untuk menjamin keabsahan metode dan mutu hasil pengujian.

Dukungan Pelaksanaan Akreditasi Laboratorium. Tujuan kegiatan

dukungan pelaksanaan akreditasi laboratorium adalah untuk meningkatkan dan

mempertahankan akreditasi laboratorium sesuai dengan ISO/IEC 17025-2008.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pengendalian mutu internal di

masing-masing laboratorium (hewan dan tumbuhan) secara terus menerus,

sosialisasi dokumen, uji banding antar laboratorium, asesmen sistematik faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil uji dan audit internal serta kaji ulang manajemen

minimal 1 tahun sekali. Kegiatan ini telah dilaksanakan mulai bulan Januari s/d

Desember 2020 dengan pencapaian 100%. Hasil kegiatannya adalah laporan

pengendalian mutu internal di laboratorium termasuk uji banding dan asesmen

sistematik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji, laporan sosialisasi dokumen,

laporan audit internal dan laporan kaji ulang manajemen yang berisi temuan

ketidaksesuaian kegiatan dibandingkan dengan dokumen kendali manajemen mutu

laboratorium sesuai ISO/IEC 17025-2008 dan laporan tindakan perbaikan yang telah

dilakukan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan sistem kemajuan mutu

laboratorium.

. 6.5. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pelaksanaan SPI lingkup BalaiKarantina Pertanian Kelas I Mataram

dimaksudkan untuk peningkatan kinerja yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib;

Page 55: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

55 Laporan Tahunan 2020

pengelolaan keuangan Balai Karantina Pertanian yang transparan, dan akuntabel;

mendorong ketaatan peraturan perundangan dan pengamanan aset negara. Dalam pelaksanaan SPI, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

membentuk Tim Satlak SPI dan tim tersebut telah merancang dan melaksanakan

program yang direncanakan selama tahun 2019. Adapun program yang telah

dilaksanakan oleh tim Satlak PI Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram antara

lain : • Evaluasi tim Satlak PI tahun 2020

• Penyusunan rencana kerja Satlak PI 2020 dan anggaran

• Rapat koordinasi internal tim Satlak PI

• Pelaksanaan kegiatan audit internal

• Pemantauan kegiatan berkelanjutan

• Penyusunan laporan SPI

Kegiatan SPI selama tahun 2020, cukup efektif dalam melakukan

pemantauan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing penanggungjawab

dan pelaksana kegiatan, yaitu dengan adanya kegiatan audit internal dapat lebih

awal terdeteksi kekurangan atau ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya

dilaksanakan dengan kondisi riil pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya

hasil audit SPI dapat segera diperbaiki dalam waktu yang relatif lebih cepat oleh

penanggungjawab dan pelaksana kegiatan.

6.6. Pembinaan Mental Pegawai Dalam aspek manajemen sumber daya manusia, kualitas SDM dapat terjadi

peningkatan yang signifikan ketika tersentuh dalam beberapa hal, diantaranya

sebagai berikut : aspek ruhiyah (moral, etika, kedekatan dengan Tuhannya), aspek

jasadiyah (fisik, kesehatan fisik), Aspek sosial (Lingkungan kerja yang kondusif),

dan aspek ekonomi (kesejahteraan pegawai terpenuhi). Menyadari hal tersebut,

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram melakukan kegiatan pembinaan mental

dengan berbagai bentuk kegiatan sebagai berikut : 1. Pembinaan rohani

Kegiatan pembinaan rohani melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan

dilaksanakan dalam bentuk kajian keagamaan dengan mengundang

narasumber dari tokoh agama dengan memanfaatkan momentum bulan

Page 56: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

56 Laporan Tahunan 2020

Suci Ramadhan tahun 2020. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada setiap

hari Jum’at selama satu bulan penuh.

2. Pembinaan Fisik

Kegiatan pembinaan fisik di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

secara rutin dilakukan dalam bentuk olahraga bersama setiap hari jum’at

pagi, olahraga bersama ini dapat berupa senam pagi, jalan santai, serta

diselingi juga denganolahraga lain seperti bulutangkis, bola voli, sepak

takraw. Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan instansi terkait yang

bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama.

3. Peningkatan Motivasi Kerja

Kegiatan peningkatan motivasi kerja dilaksanakan pada senin pagi melalui

upacara bendera, pengajian hari besar Islam dengan tema motivasi kerja

dan kegiatan-kegiatan lainnya. 4. Pembinaan Kerjasama Tim (Team Work) dan kedisiplinan

Kegiatan pembinaan kerjasama tim dan kedisiplinan dilaksanakan dalam

bentuk kegiatan outbond training dengan menghadirkan trainer profesional.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2020 bertempat

di Taman Wisata Suranadi Lombok Barat dengan menghadirkan tim

Outbond dari Tim Taufik II

5. Pembinaan Disiplin Pegawai

Pembinaan disiplin pegawai di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram, dilakukan secara terus menerus baik melalui arahan-arahan

pimpinan dan juga melalui sarana-sarana seperti :

- Penggunaan Finger Print/absensi manual

- Pencatatan buku keluar-masuk pada saat jam kerja

- Kegiatan apel pagi setiap senin dan upacara bendera setiap tanggal 17

setiap bulan serta kegiatan senam pagi bersama yang dilaksanakan

setiap hari jumat.

Page 57: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

57 Laporan Tahunan 2020

6.7. Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)

Salah satu wujud penyelenggaraan negara yang terbuka adalah

diimplemetasikannya “keterbukaan informasi publik” melalui penggunaan hak publik

untuk memperoleh informasi yang berdasar dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Hak atas informasi menjadi sangat penting dalam upaya menjadikan proses

keterbukaan penyelenggara Negara untuk terbuka kepada publik sehingga apa yang

dilakukan oleh penyelenggara atas kerja-kerja penyelenggaraan Negara dapat

diterima dan dipertanggungjawabkan kepada publik.

Mulai 1 Mei 2010, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai

Keterbukaan Informasi Publik akan efektif diberlakukan. Undang-Undang ini berlaku

setelah pemerintah diberikan kesempatan untuk mempersiapkan segala piranti

pelaksanaan selama dua tahun ini.

Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal

yang sangat penting dalam abad ke dua puluh satu di era milenium ketiga ini.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data

dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi

yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan

sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi

akan menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi.

Page 58: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

58 Laporan Tahunan 2020

Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam kerangka

mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak

diperlukan.Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mendesaign aplikasi

Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website.Dengan adanya aplikasi

ESKI, informasi, komunikasi, dan transaksi antara pegawai dapat dilakukan via

internet.Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya,

komunikasi dalam sistem administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari

atau minggu. Artinya, pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi sangat

cepat, service dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam

seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun

tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen).Fungsi lainnya adalah

G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).

Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak hanya berfungsi

sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat

dinamis, sehingga fungsi dan peran website menjadi dua arah dan timbul efek timbal

balik. Seperti telah di jelaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, yang mana

berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi

dalam proses pemerintahan yang diyakini akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas,

transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dengan

terwujudnya aplikasi aplikasi Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website

yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal.

Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan aplikasi aplikasi Elektronik Sistem

Komunikasi Internal berbasis website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi

dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.

Kementerian Pertanian khususnya Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebagai lembaga pemerintah juga memanfaatkan teknologi informasi berbasis

website sebagai sarana menginformasikan kebijakan-kebijakan yang ada di

keluarkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Oleh karena itu untuk

meningkatkan keterbukaan informasi publik maka perlu adanya pembuatan aplikasi

Sistem Implementasi Manajemen berbasis website Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram.

Page 59: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

59 Laporan Tahunan 2020

APLIKASI ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS WEBSITE

1. E-LABORATORIUM (E-LAB)

http://elab.karantina.pertanian.go.id/

Layanan e-Lab diperuntukkan bagi laboratorium rujukan yang ditunjuk untuk

melakukan pengujian PSAT oleh Badan Karantina Pertanian, hasil dari

pemeriksaan lab tersebut wajib dilaporkan secara online kepada Unit Pelaksana

Teknis yang memberi rekomendasi. 2. E-Cert Tumbuhan (Electronic System For Plant Quarantine)

https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/1/index.php

Sistem ini memberikan kemudahan2 bagi pengguna baik internal Badan

Karantina Pertanian maupun Pengguna Jasa Karantina dimanapun berada. 3. E-QVET (Electronic System For Animal Quarantine)

https://eqvet.karantina.pertanian.go.id/home/

Monitoring data opersional karantina hewan.

4. PPK ONLINE KARANTINA TUMBUHAN https://ppkonline.karantina.pertanian.go.id/

Page 60: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

60 Laporan Tahunan 2020

PPK Online Aplikasi ini memudahkan para pengguna jasa untuk mendaftarkan

komoditi karantina Hewan dan tumbuhan yang akan dilalulintaskan untuk

disertifikasi serta dapat berkomunikasi langsung dengan petugas karantina secara

langsung melalui internet. Aplikasi PPK Online dan petunjuknya dapat di unduh

pada website Badan Karantina Pertanian. 5. PRIOR NOTICE (PSAT)

https://notice.karantina.pertanian.go.id/

Layanan Priority Notice (PSAT) diperuntukkan bagi pengguna jasa karantina yang

akan melaksanakan pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan, Prior Notice

wajib diisi oleh produsen di negara asal komoditas. 6.Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

http://lpse.pertanian.go.id/eproc/app

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan unit kerja

penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa yang di dirikan oleh

Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah untuk

memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan

barang/jasa pemerintah secara elektronik. Terhadap ULP/Pejabat Pengadaan

pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah

yang tidak membentuk LPSE,dapat melaksanakan pengadaan secara elektronik

dengan menjadi pengguna dari LPSE terdekat. 7. SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK)

sapk.bkn.go.id

Page 61: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

61 Laporan Tahunan 2020

Prosedur Penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, Kenaikan Pangkat,

Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan Perpindahan

Antar Instansi Berbasis Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian secara On-Line

(SAPK-OnLine).

8. ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL (ESKI) eski.bkpmataram.org

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor

atau organisasi. Sistem komunikasi internal adalah segenap kegiatan komunikasi

yang secara khusus diarahkan pengerjaannya kepada pegawai dalam lingkungan

organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website. Beberapa

Elektronik Sistem Komunikasi Internal Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

diantaranya Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK),

Elekstronik Sistem Komunikasi Internal (ESKI), Laporan Penerima Negara Bukan

Pajak (PNBP), Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian (IPORT), Elektronik

Short Message Services (ESMS), Elektronik Mata Anggaran Keuangan (EMAK). a. Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK)

Laporan Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari

setiap wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

b. Elekstronik Sistem Komunikasi Internal(ESKI) Laporan catatan kinerja harian, bulanan dan tahunan secara

elektronik pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

berbasis website c. Laporan Penerima Negara Bukan Pajak(PNBP)

Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak di setiap

wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

Page 62: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

62 Laporan Tahunan 2020

d. Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian(IPORT)

Laporan Informasi arus komoditas domestik masuk dan

domestik keluar barang di setiap wilayah kerja lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Berbasis Website.

e. Elektronik Short Message Services(ESMS) Laporan layanan pesan singkat terhadap tarif jasa karantina

pertanian dan sebagai salah satu layanan pengaduan serta

informasi kepegawaaian lingkup Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram berbasis website.

f. Elektronik Mata Anggaran Keuangan(EMAK) Laporan pengelolaan mata anggaran keuangan lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website.

9. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat http://bkpmataram.org/main/indeks-kepuasan-masyarakat/

Pemerintah dan dunia usaha sangat membutuhkan informasi unit pelayanan

instansi pemerintah secara rutin. Untuk itu Pemerintah berupaya menyajikan

indeks kepuasan masyarakat secara rutin, yang diharapkan mampu memberikan

gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada

masyarakat. Indeks tersebut diperoleh berdasarkan pendapat masyarakat, yang

dikumpulkan melalui survei kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan publik.

Survei ini menanyakan pendapat masyarakat, mengenai pelayanan instansi

pemerintah atas penyelenggaraan pelayanan. Pertanyaan sengaja dirancang

Page 63: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

63 Laporan Tahunan 2020

sesederhana mungkin, untuk tidak mengambil waktu Bapak/Ibu/Saudara yang

sangat berharga.

Pendapat Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan survei ini

sebagai dasar penyusunan indeks kepuasan masyarakat dalam upaya

peningkatan mutu pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat.

Jawaban hanya dipergunakan untuk kepentingan survei.

10. E-SHIPMEN https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/sipmen/

Sistem Penerbitan Surat Ijin Pemasukan (SIPMEN) online yang terintegrasi

dilingkup Kementerian Pertanian. 11. E-FC https://efc.karantina.pertanian.go.id/

12. E-Legislasi http://karantina.pertanian.go.id/hukum/index.php

13. SABMN Online http://sislap.karantina.pertanian.go.id/bmn/

Page 64: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

64 Laporan Tahunan 2020

14. Radio Barantan

Page 65: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

65 Laporan Tahunan 2020

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan Dari rangkaian kegiatanyang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram selama tahun 2020, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Data Operasional Karantina Hewan : Domestik Masuk: Berupa Hewan sebanyak 15.687.337 Ekor dengan frekuensi

10.474 kali,Bahan Asal Hewan (BAH) sebanyak 5.543.217,8 Kg dengan

frekuensi 3.744 kali, dan 2 lembar dengan frekuensi 2 kali, Hasil Bahan Asal

Hewan (HBAH) sebanyak 11.257.677,45 Kg dengan frekuensi 1.848 kali dan

Benda lain sebanyak 130 tabung dengan frekuensi 12 kali, 33.604 kemasan

dengan frekuensi sebanyak 344 kali. Tindakan Karantina Hewan berupa pemeriksaan hewan terdiri dari Domestik Masuk: 9.547 kali, Domestik Keluar: 12.373 kali, Impor: Nihil, Ekspor: Hewan 3 kali

2. Data Operasional Karantina Tumbuhan :

Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya

Domestik Masuk: frekuensi 1.969 Kali. Domestik Keluar: frekuensi 8528 ,

NIHIL. Dan untuk Impor : sebanyak 11 kali dan Ekspor : sebanyak 406

kali.Terjadinya peningkatan disiplin PNS dan peningkatan tata kelola

perkantoran dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2008., serta sertifikasi

Laboratorium SMM ISO 17025.

4. Nusa Tenggara Barat khususnya pulau Lombok Masih bebas Rabies.

5. Pelaksanaan tindakan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan perundang-

undangan karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati

hewani/nabati dapat berjalan secara optimal.

6. Meningkatnya kerjasama antara struktural, fungsional, PPNS maupun dengan

instansi terkait untuk mendukung peningkatan kinerja pelaksanaan operasional

perkarantinaan di lapangan.

7. Terjadinya tindakan Pelanggaran terhadap peraturan karantina selama tahun

2020, disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

Page 66: 1 Laporan Tahunan 2020 - mataram.karantina.pertanian.go.id

66 Laporan Tahunan 2020

a. Ketidaktahuan pemilik tentang peraturan karantina.

b. Adanya unsur kesengajaan.

c. Modus menggunakan alat transportasi berupa perahu nelayan dan

berlabuh di tempat nelayan.

d. Modus oleh-oleh dari TKI yang datang dari Malaysia.

7.2. Saran Adapun saran-saran sebagai bahan masukan bagi perbaikan pada kegiatan

dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)dan

optimalisasi pengawasan terhadap komoditas hewan perlu adanya penambahan

anggaran dan peningkatan sumber daya manusia.

2. Perlunya komitmen seluruh pegawai dalam penerapan peraturan

perkarantinaan.

3. Tertibnya sistem pengarsipan dokumen pelaksanaan tindakan karantina serta

sistem/alur pelaporan ke Unit Pelaksana Teknis.

4. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.

5. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang

peraturan karantina kepada masyarakat dan stakeholder. 6. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara. 7. Meningkatkan dan memperketat pengawasan MPHPHK/MPOTK melalui

pengawasan terpadu dan patroli. 8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM mengenai peraturan perkarantinaan

dan penegakan hukum.