05 kolom perancangan struktur beton

16
Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur (KOLOM)

Upload: ganda-irza-harun-bustomi

Post on 09-Jul-2016

29 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

sipil

TRANSCRIPT

Page 1: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

(KOLOM)

Page 2: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

• Sub Pokok Bahasan :• Analisis dan Desain Kolom Pendek

Page 3: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

• Kolom adalah salah satu komponen struktur vertikalyang secara khusus difungsikan untuk memikulbeban aksial tekan (dengan atau tanpa adanyamomen lentur) dan memiliki rasio tinggi/panjangterhadap dimensi terkecilnya sebesar 3 atau lebih.

• Pada suatu struktur bangunan beton bertulang,sangat jarang dijumpai elemen kolom yang murnimemikul beban aksial saja.

• Namun dapat saja diasumsikan bahwa beban aksialbekerja dengan eksentrisitas, e, yang cukup kecilsekitar 0,1h atau kurang diukur dari pusat kolom

Page 4: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

Klasifikasi Elemen Struktur Kolom Beton Bertulang• Berdasarkan Beban Yang Bekerja

• Kolom dengan beban aksial, eksentris dan biaksial

• Berdasarkan Panjangnya• Kolom panjang dan kolom pendek

• Berdasarkan Bentuk Penampang• Bujursangkar, persegi, lingkaran, L

• Berdasarkan Jenis Tulangan Sengkang• Dengan sengkang persegi atau sengkang spiral

Page 5: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton
Page 6: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

• Kolom dengan sengkang persegi dan sengkangspiral menunjukkan perilaku yang sedikitberbeda pada saat keruntuhan.

• Pada kolom dengan sengkang persegi, pada saatbeban ultimit tercapai selimut beton akan pecahdan mengelupas.

• Peristiwa ini akan segera diikuti dengantertekuknya tulangan memanjang ke arah luardari penampang kolom, apabila tidak disediakantulangan sengkang dalam jarak yang cukup rapat.

• Gambar menunjukkan keruntuhan pada kolomdengan sengkang persegi. Bagian beton pada intikolom hancur setelah beban ultimit tercapai.

• Keruntuhan ini bersifat getas dan terjadi secaratiba-tiba, dan lebih sering terjadi pada strukturyang menerima beban gempa, tanpa detailingyang memadai.

Page 7: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

• Perilaku daktail akan ditunjukkan oleh kolom yangdiberi tulangan sengkang spiral.

• Pada saat beban ultimit tercapai, seperti halnyapada sengkang persegi, maka selimut beton punakan terkelupas dan pecah, namun inti beton akantetap berdiri.

• Apabila jarak lilitan sengkang dibuat cukup rapat,maka kolom ini masih akan mampu memikulbeban tambahan yang cukup besar di atas bebanyang menimbulkan pecah pada selimut beton.

• Tulangan spiral dengan jarak yang cukup rapat,bersama dengan tulangan memanjang akanmembentuk semacam sangkar yang cukup efektifmembungkus inti beton.

• Pecahnya selimut beton pada kolom dengansengkang spiral ini dapat menjadi tanda awalbahwa keruntuhan akan terjadi bila beban terusditingkatkan

Page 8: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

Persyaratan Peraturan ACI 318M-11 Untuk Kolom• Pasal 9.3.2.2, memberikan batasan untuk faktor reduksi kekuatan, , yaitusebesar 0,65 untuk sengkang persegi dan = 0,75 untuk sengkang spiral.

• Pasal 10.9.1, mensyaratkan bahwa persentase minimum tulangan memanjangadalah 1%, dengan nilai maksimum 8%, terhadap luas total penampang kolom

• Pasal 10.9.2, menyatakan bahwa minimal harus dipasang empat buah tulanganmemanjang untuk kolom dengan sengkang persegi atau lingkaran, minimal tigabuah untuk kolom berbentuk segitiga, serta minimal enam buah untuk kolomdengan sengkang spiral.

• Jarak antar tulangan memanjang tanpa kekangan lateral maksimal adalah 150mm, apabila lebih maka harus diberikan sengkang ikat (tie), sehingga jarak antartulangan memanjang yang tak terkekang lateral tidak lebih dari 150 mm

• Pasal 7.10.4, sengkang spiral harus memiliki diameter minimum 10 mm dan jarakbersihnya tidak lebih dari 75 mm, namun tidak kurang dari 25 mm. Untukpenyambungan batang spiral ulir tanpa lapisan dapat digunakan sambunganlewatan sepanjang 48db atau tidak kurang dari 300 mm. Sedangkan untuk batangspiral polos diambil sepanjang 72db atau 300 mm.

Page 9: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton
Page 10: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

Persyaratan Peraturan ACI 318M-11 Untuk Kolom• Pasal 7.10.5.1, tulangan sengkang harus memiliki diameter minimum 10 mmuntuk mengikat tulangan memanjang dengan diameter 32 mm atau kurang.Sedangkan untuk tulangan memanjang dengan diameter di atas 32 mm harusdiikat dengan sengkang berdiameter minimum 13 mm.

• Pasal 7.10.5.2, jarak vertikal sengkang atau sengkang ikat tidak boleh melebihi 16kali diameter tulangan memanjang, 48 kali diameter sengkang/sengkang ikat,atau dimensi terkecil dari penampang kolom

Page 11: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

g c

A

D S

Tulangan Sengkang Spiral• Dalam ACI 318M-11 rasio tulangan spiral disyaratkan dalam pasal 10.9.3, yaitu :

/ Ac adalah luas inti yang dihitungA f 0,45 1s

c f ythingga sis sengkang spiral terluar

• Nilai fyt tidak boleh diambil lebih dari 700 MPa. Hubungan s dengan jarak spiral,S, dapat dituliskan :

a D d 4a D d

volumespiral 1lilitan s s c s s c s

s

dengan :

volumeinti sejarak S 2 2

Dc S c

4

as adalah luas tulangan spiralDc adalah diameter inti beton, diukur hingga sisi luar diameter spiralD adalah diameter kolomds adalah diameter spiralS adalah jarak antar tulangan spiral

Page 12: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton
Page 13: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

c c

c c

• Persamaan Desain Kolom Dengan Beban Aksial

Pn = (0,80)[0,85f / Ag + Ast(fy – 0,85 f / )] sengkang persegi

Pn = (0,85)[0,85f / Ag + Ast(fy – 0,85 f / )] sengkang spiral

dengan : = 0,65 untuk sengkang persegi

= 0,75 untuk sengkang spiralAg adalah luas total penampang kolomAst adalah luas total tulangan tekan memanjang

Secara praktis pada praktek di lapangan dapat digunakan rasio tulanganmemanjang, g, sebesar 1% hingga maksimum 8% terhadap luas penampangkolom beton

Page 14: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

c

Contoh 1Tentukan kuat aksial tekan rencana, Pu, darisebuah penampang kolom bujur sangkardengan sisi 300 mm, yang memiliki tulanganmemanjang 4D29 serta sengkang persegi D10 –300 mm.Gunakan f / = 27,5 MPa dan fy = 400 MPa

Page 15: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

c

Contoh 2Desainlah sebuah kolom dengan penampang bujursangkar, untuk memikulbeban mati aksial tekan sebesar 1.200 kN dan beban hidup aksial tekan 800kN. Gunakan f / = 30 MPa dan fy = 400 MPa, serta rasio tulanganmemanjang, g = 2,5%. Desainlah pula tulangan sengkangnya

Contoh 3Ulangi Contoh 11.2 namun dengan menggunakan penampang persegi yangmemiliki b = 350 mm.

Page 16: 05 KOLOM Perancangan Struktur Beton

c

Contoh 11.4Desainlah sebuah kolom dengan penampang lingkaran dansengkang spiral, untuk memikul beban mati aksial tekan sebesar2.100 kN dan beban hidup aksial tekan 1.100 kN.Gunakan f / = 27,5 MPa dan fy = 400 MPa, serta rasio tulanganmemanjang, g = 3%. Desainlah pula tulangan sengkangspiralnya.