Zelundo, Bentuk Potensial Lumpur Lapindoerusakan lingkungan dan dampak sosial serta ekonomi muncul akibat semburan lumpur Lapindo. Sejauh ini, pemanfaatan lumpur hanya sebagai campuran bahan bangunan (paving block) maupun material keramik rumah saja.Namun, Ilham Azmy (21) dan Andhi Pradana (22) mencoba berpikir lain. Lumpur Lapindo mengandung banyak senyawa kimia, tentu ada manfaat berharga di balik itu semua. Nah, di antara senyawa kimia itu terdapat jenis silika dan alumina yang sama-sama mencapai 25 persen.Cukup dominan dibanding unsur-unsur lainnya. Itu artinya positif untuk dibuat zeolit sintetis, kata Ilham.Zeolit sintetis yang dimaksud Ilham ini biasanya digunakan sebagai katalisator dalam proses hydro cracking atau perengkahan minyak bumi mentah. Yaitu proses pemecahan gugus-gugus dalam minyak bumi sehingga menjadi apa yang dinamakan bahan bakar bensin, kerosene, solar, minyak gas, dan sebagainya.Selama ini, zeolit alami dari batu zeolit sangat terbatas persediaannya dan jumlah terbesar ada di China dan Jepang. Zeolit kan termasuk sumber alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga, industri minyak bumi memakai zeolit sintetis.Indonesia juga menggunakan zeolit alami tetapi itu pun terbatas hanya ada di Jogjakarta, Tasikmalaya dan Garut. Proses hydro cracking-nya dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) atau di negara lain.Jadi, Indonesia mengekspor minyak bumi mentah lalu mengimpor minyak bumi yang sudah diproses itu, ujar Ilham, mahasiswa semester lima Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknik Industri ITS Surabaya.http://surabaya.tribunnews.com/2013/01/27/zelundo-bentuk-potensial-lumpur-lapindo