vi. masterplan dan siteplan kawasan agropolitan … bomberay... · kualitas tanah (karakteristik...

34
Laporan Akhir Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 1 VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN TERPADU BOMBERAY 6.1. Masterplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay 6.1.1. Kesesuaian Lahan Penilaian kualitas/karakteristik lahan terhadap persyaratan tumbuh tanaman yang dinilai dipisahkan dalam tiga kelompok yaitu: (1) persyaratan tumbuh tanaman (crop requirements) yang merupakan karakteristik lahan; (2) persyaratan pengelolaan [management pengelolaan (management requirements)] yang merupakan grup manajemen atau grup perbaikan lahan; (3) persyaratan pengawetan (conservation requirements) yang merupakan grup konservasi dan lingkungan. Khusus bagi peruntukan pengembangan peternakan terdapat satu kriteria lainnya, yakni (4) persyaratan faktor kenyamanan (freshness) bagi kehidupan ternak. Dalam penilaian kesesuaian lahan perlu ditentukan komoditas apa yang akan dinilai disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk pengembangan peternakan. Penentuan komoditas tersebut mempertimbangkan kondisi biofisik. Kondisi biofisik tersebut dipakai sebagai dasar penentuan kualitas dan karakteristik lahan dalam evaluasi lahan. Komoditas yang dinilai adalah tanaman pangan (padi sawah, jagung, dan kedelai), pakan ternak, dan tanaman tahunan (pala, tanaman hutan, dan kelapa sawit). 6.1.1.1. Hasil Kesesuaian Lahan Kesesuaian fisik merupakan evaluasi lahan yang didasarkan sifat biofisik. Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat pada unit lahan dibandingan dengan persyaratan tumbuh tanaman pada masing-masing komoditas tanaman.

Upload: dinhxuyen

Post on 10-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 1

VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN TERPADU BOMBERAY

6.1. Masterplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay

6.1.1. Kesesuaian Lahan

Penilaian kualitas/karakteristik lahan terhadap persyaratan tumbuh

tanaman yang dinilai dipisahkan dalam tiga kelompok yaitu:

(1) persyaratan tumbuh tanaman (crop requirements) yang merupakan

karakteristik lahan; (2) persyaratan pengelolaan [management

pengelolaan (management requirements)] yang merupakan grup

manajemen atau grup perbaikan lahan; (3) persyaratan pengawetan

(conservation requirements) yang merupakan grup konservasi dan

lingkungan. Khusus bagi peruntukan pengembangan peternakan terdapat

satu kriteria lainnya, yakni (4) persyaratan faktor kenyamanan (freshness)

bagi kehidupan ternak.

Dalam penilaian kesesuaian lahan perlu ditentukan komoditas apa

yang akan dinilai disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk

pengembangan peternakan. Penentuan komoditas tersebut

mempertimbangkan kondisi biofisik. Kondisi biofisik tersebut dipakai

sebagai dasar penentuan kualitas dan karakteristik lahan dalam evaluasi

lahan. Komoditas yang dinilai adalah tanaman pangan (padi sawah,

jagung, dan kedelai), pakan ternak, dan tanaman tahunan (pala, tanaman

hutan, dan kelapa sawit).

6.1.1.1. Hasil Kesesuaian Lahan

Kesesuaian fisik merupakan evaluasi lahan yang didasarkan sifat

biofisik. Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat

pada unit lahan dibandingan dengan persyaratan tumbuh tanaman pada

masing-masing komoditas tanaman.

Page 2: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 2

Kelas kesesuaian lahan fisik masing-masing komoditas pada setiap

unit lahan dikelompokan berdasarkan kelas dan subkelas. Klasifikasi

kesesuaian lahan dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu: sangat sesuai (S1),

cukup sesuai (S2), sesuai marginal (S3), tidak sesuai (N). Pada tingkat

subkelas dicantumkan faktor pembatas/penghambat bagi pertumbuhan

tanaman, ditulis dengan simbol yang diletakkan setelah simbol kelas

kesesuaian lahannya. Sebagai contoh: S2oa, yaitu lahan cukup sesuai

dengan faktor pembatas/penghambat ketersediaan oksigen.

Dari hasil evaluasi kesesuaian lahan beberapa komoditas

menunjukkan bahwa lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas

pertanian di kawasan Bomberay seluas 164,411 Ha (84,75%) sedangkan

sisanya seluas 29.581 Ha (15,25%) tidak dapat dikembangkan untuk

pertanian dikarenakan kondisi biofisik lahan tidak memungkinkan. Apabila

lahan-lahan tersebut dipaksakan untuk dikelola/dikembangkan, maka

kemungkinan akan terjadi degradasi lahan dan kerusakan lingkungan.

Lahan-lahan tersebut diarahkan sebagai kawasan konservasi. Peta arahan

pengembangan komoditas pertanian dan peta relief Kawasan Agropolitan

Pertanian Terpadu Bomberay dapat di lihat pada Tabel 6.1 dan 6.2.

6.1.1.1.1. Tanaman pangan dan pakan ternak

Lahan Tanaman pangan dapat dikembangkan di kawasan

Bomberay seluas 116.136 Ha (59,87%). Rincian kelas kesesuaian lahan

tanaman pangan disajikan pada Tabel 6.1 dan sebaran kesesuaian lahan

tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak disajikan pada Lampiran

6.3, 6.4 dan 6.5.

Pengembangan padi sawah dapat dilakukan di lahan basah, lahan

tersebut berpotensi untuk persawahan seluas 58.703 Ha (30,26%). Lahan

sesuai tersebut yang tergolong lahan cukup sesuai (S2) seluas 32.973 Ha

(17,00%) dan tergolong lahan sesuai marjinal (S3) seluas 25.730 Ha

(13,26%). Kondisi lahan yang sesuai untuk pengembangan sawah saat ini

Page 3: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 3

umumnya masih berupa semak belukar dan hutan dengan tanah kondisi

akuik. Lahan cukup sesuai dengan pembatas berupa retensi hara, yaitu pH

tanah kurang optimal bagi pertumbahan padi (5,0) dan kandungan hara P

dan K rendah, sehingga perlu pemupukan, sedangkan lahan sesuai

marjinal mempunyai kendala cukup berat, yaitu bahaya erosi seluas 8.930

Ha (4,60%) dan ketersediaan air seluas 16.800 Ha (8,66%).

Pengembangan padi sawah di kawasan ini dapat dilakukan 2 x setahun

pada sawah irigasi, bahkan ada yang 3 x setahun.

Tabel 6.1.

Kelas kesesuian lahan komoditas tanaman pangan dan pakan ternak

Keterengan : S1: sangat sesuai, S2: cukup sesuai, S3: sesuai marginal, N: tidak sesuai

Pengembangan jagung dapat dilakukan pada lahan kering dan

lahan basah, seluas 116.136 Ha (59,87%). Sebagian besar lahan yang

sesuai untuk pengembangan jagung (38,54%) tergolong cukup sesuai

(S2) dan sisanya seluas 41.370 Ha (21,33%) tergolong sesuai marjinal.

Lahan cukup sesuai mempunyai pembatas berupa retensi hara, yaitu: (1)

pH tanah kurang optimal bagi pertumbahan jagung (5,0), (2) kandungan

Simbol Kelas Kesesuaian Faktor PembatasLahan Ha % Ha % Ha % Ha %

S2eh Cukup Sesuai Bahaya erosi - - - - - - 24.515 12,64S2nr Cukup Sesuai Retensi hara 32.973 17,00 26.904 13,87 - - 16.800 8,66S2nr,eh Cukup Sesuai Retensi hara, bahaya erosi - - 24.515 12,64 - - - -S2nr,rc Cukup Sesuai Retensi hara, media perakaran - - - - - - 47.172 24,32S2oa Cukup Sesuai Ketersediaan oksigen - - 23.347 12,03 - - - -S3eh Sesuai marjinal Bahaya erosi - - 32.440 16,72 - - 32.440 16,72S3fh Sesuai marjinal Bahaya banjir 8.930 4,60 8.930 4,60 8.930 4,60 - -S3oa Sesuai marjinal Ketersediaan oksigen - - - - - - 9.626 4,96S3wa Sesuai marjinal Ketersediaan air 16.800 8,66 - - - - - -S3nr Sesuai marjinal Retensi hara - - - - 49.773 25,66 - -

58.703 30,26 116.136 59,87 58.703 30,26 130.553 67,30

Neh Tidak sesuai Bahaya erosi 84.978 43,80 28.022 14,45 84.978 43,80 28.022 14,45Nfh Tidak sesuai Bahaya banjir - - - - - - 8.930 4,60Noa Tidak sesuai Ketersediaan oksigen - - - - - - 23.347 12,03Nrc Tidak sesuai Media perakaran 1.626 0,84 48.320 24,91 48.798 25,15 1.626 0,84Nwa Tidak sesuai Ketersediaan air 47.172 24,32 - - - - - -Nxc Tidak sesuai Toksisitas 1.513 0,78 1.513 0,78 1.513 0,78 1.513 0,78

135.289 69,74 77.856 40,13 135.289 69,74 63.439 32,70 193.992 100,00 193.992 100,00 193.992 100,00 193.992 100,00

PakanKomoditas

Subjumlah

Lahan Sesuai (S)

Lahan Tidak Sesuai (N)

J u m l a hSubjumlah

Padi sawah Jagung Kedelai

Page 4: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 4

hara P dan K rendah, (3) drainase tanah yang terhambat, dan kelerengan

lahan agak landai (3-8%), sedangkan pada lahan sesuai majinal berupa

bahaya banjir dan genangan. Pengembangan jagung di lahan kering dapat

dilakukan pada musim hujan dan dapat dilakukan 1 x setahun, sedangkan

pengembangan di lahan basah (sawah) dapat dilakukan pada musim

kemarau.

Pengembangan kedelai dapat dilakukan pada lahan kering dan

lahan basah, seluas 58,703 ha (30,26%). Kedelai dapat dikembangkan di

kawasan Bomberay dengan kelas sesuai majinal (S3) dengan kendala

halan berupa bahaya banjir dan retensi hara. Mengingat lahan di kawasan

Bomberay mempunyai pH tanah umumnya masam (<5,0), maka

pertumbuhan dan perkembangan kedelai tidak akan optimal dan apabila

dipaksakan akan membutuhkan biaya tinggi, tetapi apabila bahan organik

dari kotoran sapi sudah produksi, maka tanaman kedelai dapat

dikembangkan di kawasan Bomberay. Pengembangan kedelai di lahan

kering dilakukan pada musim hujan dan dapat dilakukan 1 x setahun,

sedangkan di lahan basah dapat dilakukan pada musim kemarau.

Pengembangan kedelai dapat dilakukan secara tumpangsari dengan

jagung.

Pengembangan pakan ternak (rumput) dapat dilakukan pada lahan

kering dan basah, seluas 130.553 Ha (67,30%). Pakan ternak dapat

dikembangkan di kawasan Bomberay dengan kelas cukup sesuai (S2)

dengan kendala halan berupa retensi hara, media perakaran, dan bahaya

erosi, seluas 88.487 Ha (45,61%). Sedangkan lahan kelas sesuai marjinal

(S3) dengan kendala lahan berupa bahaya erosi dan ketersediaan oksigen,

seluas 42.066 Ha (21,68%). Pengembangan pakan ternak pada lahan,

sebelum pengembangan pakan ternak, lahan harus direhabilitasi dahulu

dengan penanaman cover crop dan penambahan bahan organik dan

pupuk terutama posfat, hal ini mengingat kondisi tanah yang yang kurang

mendukung untuk pengembangan rumput.

Page 5: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 5

6.1.1.1.2. Tanaman Tahunan/Perkebunan

Tanaman tahunan/perkebunan dapat dikembangkan pada areal

seluas 164.411 ha (84,75%). Pengembangan tahunan/perkebunan dapat

dilakukan lahan kering. Rincian kelas kesesuaian lahan tanaman

tahunan/perkebunan disajikan pada Tabel 6.2 dan sebaran kesesuaian

lahan untuk tanaman pala disajikan pada Lampiran. 6.6.

Tabel 6.2. Kelas kesesuaian lahan tanaman tahunan/perkebunan

Keterengan : S1: sangat sesuai, S2: cukup sesuai, S3: sesuai marginal, N: tidak sesuai

Pengembangan pala dilakukan di lahan kering seluas 155.687 Ha

(80,25%) dengan lahan sangat sesuai (S1) seluas 24.515 Ha (12,64%),

lahan cukup sesuai (S2) seluas 73.870 Ha (38,08%), lahan sesuai marjinal

(S3) seluas 57.301 Ha (29,54%). Pengembangan pala pada lahan cukup

sesuai dengan kendala lahan berupa kelerengan >15% dan kedalaman

tanah tergolong sedang (50-100 cm), sedangkan untuk lahan sesuai

Kelas Kesuaian Lahan

Ha % Ha % Ha %

S1 Sangat sesuai - 24.515 12,64 41.315 21,30 - -S2eh Cukup sesuai Bahaya erosi 57.574 29,68 57.574 29,68 32.440 16,72S2rc Cukup sesuai Media perakaran 16.297 8,40 - - - -S2fh Cukup sesuai Bahaya banjir - - 8.724 4,50 - -S2oa Cukup sesuai Ketersediaan oksigen - - - - 9.626 4,96S2nr Cukup sesuai Retensi hara - - - - 41.315 21,30S3fh Sesuai marjinal Bahaya banjir - - - - 8.930 4,60S3oa Sesuai marjinal Ketersediaan oksigen 9.626 4,96 9.626 4,96 10.008 5,16S3rc Sesuai marjinal Media perakaran 47.675 24,58 47.172 24,32 47.172 24,32

155.687 80,25 164.411 84,75 149.492 77,06

Neh Tidak sesuai Bahaya erosi 2.888 1,49 2.888 1,49 28.022 14,45Nfh Tidak sesuai Bahaya banjir 8.930 4,60 206 0,11 - -Noa Tidak sesuai Ketersediaan oksigen 23.347 12,03 23.347 12,03 13.338 6,88Nrc Tidak sesuai Media perakaran 1.626 0,84 1.626 0,84 1.626 0,84Nxc Tidak sesuai Bahaya toksisitas 1.513 0,78 1.513 0,78 1.513 0,78

38.305 19,75 29.581 15,25 44.500 22,94 193.992 100,00 193.992 100,00 193.992 100,00

KomoditasSimbol Faktor pembatas Pala Tan. Hutan Kelapa sawit

Subjumlah

SubjumlahJ u m l a h

Lahan Sesuai (S)

Lahan Tidak Sesuai (N)

Page 6: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 6

marjinal dengan kendala lahan berupa drainase agak terhambat dan

kedalaman tanah dangkal <50 cm.

Pengembangan tanaman hutan (akasia, benuang, dan nyatoh)

dapat dilakukan di lahan kering seluas 164.411 Ha (84,75%) dengan

lahan sangat sesuai (S1) seluas 41.315 Ha (21,30%), lahan cukup sesuai

(S2) seluas 66.298 Ha (34,18%), lahan sesuai marjinal (S3) seluas 56.798

Ha (29,28%). Pengembangan tanaman hutan pada lahan cukup sesuai

dengan kendala lahan berupa kelerengan >25% dan bahaya banjir,

sedangkan untuk lahan sesuai marjinal dengan kendala lahan berupa

drainase agak terhambat dan kedalaman tanah dangkal <50 cm.

Pengembangan tanaman kelapa sawit dilakukan di lahan kering

seluas 149.492 Ha (77,06%) dengan lahan cukup sesuai (S2) seluas

83,381 Ha (42,98%), lahan sesuai marjinal (S3) seluas 66,111 Ha

(34,08%). Mengingat lahan di kawasan Bomberay mempunyai pH tanah

umumnya masam (<5,0), maka pertumbuhan dan perkembangan kelapa

sawit tidak akan optimal sehingga pH perlu dinaikan menjadi pH 5,3

dengan pengapuran mengunakan kapur atau dolomit. Pengembangan

tanaman kelapa sawit pada lahan cukup sesuai dengan kendala lahan

berupa kelerengan 8-15%, drainase agak terhambat, retensi hara,

sedangkan untuk lahan sesuai marjinal dengan kendala lahan berupa

drainase terhambat dan kedalaman tanah dangkal <50 cm.

6.1.2. Zonasi Pewilayahan Komoditas Pertanian dan Kegiatan

6.1.2.1. Pewilayahan Komoditas Pertanian

Dalam konsep perencanaan pengembangan suatu kawasan

diperlukan pedoman pembagian kawasan ke dalam berbagai zonasi yang

mengacu pada kemampuan sumberdaya lahan dan peruntukkannya.

Penataan ruang merupakan konsep pembagian wilayah untuk tujuan

tertentu dengan mempertimbangkan aspek kemampuan sumberdaya

lahan/daya dukung lahan yang sesuai dengan peruntukannya, sehingga

Page 7: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 7

penggunaan lahan pada wilayah tersebut bisa berkelanjutan/lestari.

Penyusunan suatu kawasan pada hakekatnya merupakan usaha penataan

ruang yang berwawasan lingkungan dengan tujuan untuk mewujudkan

manfaat ruang secara optimal, seimbang, dan lestari agar dapat dihindari

terjadinya kerusakan/degradasi lingkungan sebagai akibat dari pengaruh

penggunaan lahan yang tidak terkendali.

Penyusunan pewilayahan komoditas pertanian merupakan

penjabaran lebih lanjut kesesuaian lahan. Sebagai wadah penilaian hasil

kesesuaian lahan diperlukan Tipe Penggunaan Lahan (Land Utilization

Types-LUTs). Penentuan LUTs mempertimbangkan kondisi bio-fisik. LUTs

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem usahatani berbasis

tanaman pangan, pakan ternak, dan tanaman tahunan/perkebunan.

Tanaman pangan terdiri dari: padi sawah, jagung, kedelai, singkong, dan

ubi jalar. Pakan ternak merupakan rumput untuk peternakan sapi.

Tanaman tahunan/perkebunan berupa pala, tanaman hutan (akasia,

benuang, nyatoh), dan kelapa sawit.

Pewilayahan komoditas pertanian diperoleh dari hasil evaluasi lahan

dan prioritas komoditas unggulan daerah. Rincian pewilayahan komoditas

pertanian tersebut disajikan pada Tabel 6.3 dan sebarannya disajikan

pada Peta Terpisah.

Dalam pewilayahan komoditas pertanian, lahan dibagi menjadi

beberapa zona pengembangan pertanian yang didasarkan pada kondisi

biofisik lahan dengan mempertimbangkan kelestarian sumberdaya lahan/

lingkungan, nilai kompetitif dan komperatif suatu tanaman. Zona IV

dengan kelerengan 0-8%, diprioritaskan untuk pengembangan pertanian

berbasis tanaman pangan. Zona III dengan kelerengan 8-15%,

merupakan sistem pengembangan wanatani dengan mengkombinasikan

antara tanaman tahunan dengan tanaman pangan. Zona II dengan

kelerengan 15-40%, diprioritaskan untuk pengembangan pertanian

berbasis tanaman tahunan/perkebunan. Zona I dan VI, VII merupakan

zona yang diperuntukan sebagai kawasan konservasi, mengingat kondisi

Page 8: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 8

biofisik lahan kurang mendukung, apabila dipaksakan maka akan terjadi

degradasi lahan dan menggangu kelestarian sumberdaya lahan.

Dalam legenda pewilayahan komoditas pertanian tercantum

beberapa komoditas yang disarankan. Prioritas pengembangan komoditas

pertanian yang disarankan sesuai dengan urutan komoditas yang tertulis

pada masing-masing subzona pewilayahan.

Tabel 6.3.

Rincian Pewilayahan Komoditas Pertanian di Kawasan Bomberay

Zona Sistem Pertanian/Alternatif Komoditas Luas

Ha %

Pertanian lahan basah

IV/Wr padi sawah 13.338 6,88

IV/Wrf padi sawah, jagung 9.626 4,96

IV/Wrfh padi sawah, jagung, sayuran 10.008 5,16

Pertanian lahan kering, tanaman pangan

IV/Df jagung, padi gogo 16.800 8,66

Pertanian lahan kering, tanaman pangan/tanaman tahunan/perkebunan

IV/Dfe jagung, pala, sawit 24.993 12,88

Pertanian lahan kering, tanaman tahunan/perkebunan

III/De pala, kelapa sawit 32.440 16,72

Tanaman pakan ternak

IV/Dp rumput pakan ternak 46.694 24,07

Tanaman hutan

II/Dk akasia, benuang, nyatoh, matoa 25.134 12,96

Hutan lahan basah

IV/Wj kawasan konservasi 8.930 4,60

VI/Wj kawasan konservasi 1.513 0,78

Hutan lahan kering

I/Dj kawasan konservasi 2.888 1,49

VII/Dj kawasan konservasi 1.626 0,84

J u m l a h 193.992 100,00

Keterangan:

I = zona I (lereng 25-40%); II = zona II (lereng 15-25%); III = zona III (lereng 8-15%); IV = zona IV (lereng <8%); VI = zona VI (tepi pantai); W = lahan basah; D = lahan kering; e = tahunan/perkebunan; j = hutan; r = padi sawah; h = hortikultura; f = tanaman pangan; p = pakan ternak; k = tanaman hutan.

Page 9: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 9

6.1.2.2. Pertanian lahan basah Sistem pertanian lahan basah yang disarankan mencakup luas

32.973 Ha (17,00%), termasuk dalam zona IV. Lahan tersebut disarankan

untuk persawahan yang sesuai untuk pengembangan padi sawah, jagung,

dan sayuran. Sistem pertanian lahan basah pada zona IV adalah lahan

berlereng <3%, menurunkan subzona IV/Wr, IV/Wrf, dan IV/Wrfh.

Subzona IV/Wr merupakan pewilayahan komoditas untuk tanaman

pangan lahan basah, berupa: padi sawah, seluas 13,338 Ha (6,88%).

Pembudidayaan padi sawah dapat dilakukan 2x setahun, mengingat

jumlah air mencukupi untuk dua/tiga kali tanam padi. Produksi padi dapat

mencapai 3,5-4,0 ton/ha.

Subzona IV/Wrf merupakan pewilayahan komoditas untuk tanaman

pangan lahan basah, berupa: padi sawah dan jagung, seluas 9.626 Ha

(4,96%). Pembudidayaan padi sawah dapat dilakukan 2x setahun,

mengingat jumlah air mencukupi untuk dua kali tanam padi, dan jagung

dapat ditanam pada musim tanam ke-3. Produksi padi dapat mencapai

3,5-4,0 ton/ha dan jagung mencapai 2,5-3,0 ton/ha.

Subzona IV/Wrfh merupakan pewilayahan komoditas untuk

tanaman pangan lahan basah, berupa: padi sawah, jagung, dan sayuran,

seluas 10.008 Ha (5,16%). Pembudidayaan padi sawah dapat dilakukan

1x setahun, mengingat jumlah air tidak mencukupi untuk dua kali tanam

padi, dan jagung atau sayuran dapat ditanam pada musim tanam ke-2/3.

6.1.2.3. Pertanian Lahan Kering

Sistem pertanian lahan kering, mencakup areal seluas 146.061 Ha

(75,29%), termasuk dalam zona IV, III, dan II. Komoditas pertanian yang

disarankan berupa komoditas tanaman pangan, pakan ternak, tanaman

tahunan/perkebunan, dan kehutanan. Pembudidayaan komoditas dapat

secara tumpangsari atau monokultur. Pertanian lahan kering terinci

menjadi :

Page 10: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 10

6.1.2.4. Tanaman Pangan

Sistem pertanian lahan kering, tanaman pangan mencakup luas

16.800 Ha (8,66%), termasuk dalam zona IV subzona IV/Df dengan

kelerengan lahan <3%. Komoditas yang disarankan berupa jagung dan

padi gogo. Untuk meningkatkan produktivitas lahan perlu pemupukan hara

P dan K supaya produksi jagung mencapai 2,5-3,0 ton/ha dan padi gogo

2,5 ton/ha. Pola tanam yang disarankan monokultur atau tumpang sari.

6.1.2.5. Tanaman Pangan dan Tanaman Tahunan/Perkebunan

Sistem pertanian lahan kering, tanaman pangan dan tanaman

tahunan/perkebunan mencakup areal seluas 24.993 Ha (12,88%),

termasuk dalam zona IV dengan kelerengan lahan 3-8%. Komoditas yang

disarankan untuk tanaman pangan berupa jagung; dan tanaman tahunan

berupa pala dan kelapa sawit. Pembudidayaan komoditas dapat secara

tumpangsari atau monokultur.

6.1.2.6. Tanaman Tahunan/Perkebunan

Sistem pertanian lahan kering, tanaman tahunan/perkebunan,

mencakup areal seluas 32.440 Ha (16,72%), termasuk dalam zona III

dengan kelerengan lahan 8-15%. Komoditas tanaman perkebunan yang

disarankan berupa pala dan kelapa sawit.

6.1.2.7. Tanaman Pakan Ternak

Sistem pertanian lahan kering, rumput pakan ternak, mencakup

areal seluas 46.694 Ha (24,07%), termasuk dalam zona IV dengan

kelerengan lahan <8%.

Page 11: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 11

6.1.2.8. Tanaman Kehutanan

Sistem pertanian lahan kering, tanaman kehutanan, mencakup

areal seluas 25.134 Ha (12,96%), termasuk dalam zona II dengan

kelerengan lahan 15-40%. Tanaman kehutanan antara lain: akasia,

benuang dan nyatoh.

6.1.2.9. Hutan Lahan Basah

Lahan-lahan yang disarankan sebagai hutan lahan basah, terdiri

dari lahan yang secara fisik harus dijadikan sebagai kawasan konservasi

yang diperuntukan sebagai kawasan penyangga pantai. Penyebaran

kawasan ini pada zone IV dan VI mencakup areal seluas 10.444 Ha

(5,38%).

6.1.2.10. Hutan Lahan Kering

Lahan-lahan yang disarankan sebagai hutan lahan kering, terdiri

dari lahan yang secara fisik harus dijadikan sebagai kawasan konservasi

yang diperuntukan sebagai kawasan penyangga daerah bawahnya.

Penyebaran kawasan ini pada zone I dan VII, seluas 4.515 Ha (2,33%).

6.1.3. Clustering pada Kawasan Agropolitan Terpadu Clustering pada kawasan Agropolitan Terpadu dilakukan dengan

mempertimbangkan kesesuaian lahan dan zonasi kegiatan. Pada Kawasan

Agropolitan terpadu akan dibagi menjadi 5 cluster dapat dilihat pada

Lampiran 6.7. Luasan lahan berdasarkan kesesuaian komoditas pada

setiap cluster dapat di lihat pada Lampiran 6.8-6.12. Didalam setiap

cluster akan dilakukan kegiatan VBC (Village Breeding Center), VFC

(Village Farming Center) dan CCO (Cow Calf Operation). Luas lahan,

Page 12: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 12

jumlah populasi dan produksi setiap komoditas pada setiap cluster dapat

dilihat pada Tabel 6.4. dan 6.5.

Tabel 6.4. Prediksi Populasi Ternak dari VBC,VFC dan CCO

Kawasan Bomberay VBC (ST)

VFC (ST)

CCO (ST)

Cluster 1 1453 3391 18349

Cluster 2 3132 7309 5725

Cluster 3 174 406 11224

Cluster 4 2193 5116 14167

Cluster 5 859 2004 1850

Total 7811 18226 51315

Total Populasi 77352

Prediksi dari populasi ternak di VBC, VFC dan CCO (Tabel 6.4)

berdasarkan ketersedian dari bahan baku pakan dan produktivitas yang

dihasilkan oleh setiap komoditas. Untuk kegiatan di VBC dan VFC

memerlukan bahan baku untuk pakan konsentrat berasal dari jagung pipil,

dedak halus, daun singkong, onggok dan silase jagung (Tabel 6.5) yang

akan disusun formula ransum dengan kandungan Protein 8.5 % dan TDN

sebesar 61.5 %. Untuk kegiatan di CCO memerlukan bahan baku pakan

hijauan berasal dari padang rumput, jerami padi dan jerami jagung (Tabel

6.5). Luasan lahan dan prediksi produksi tiap komoditas dan tiap cluster

dapat di lihat pada Lampiran 6.13.

Page 13: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 13

Tabel 6.5. Produksi dan Luasan Lahan tiap Komoditas

Jenis Komoditas Produksi (ton BK) luas (ha) Jagung pipil 29373 8639

Dedak padi 34622 32973

Daun singkong 10000 2000

Onggok 17160 2000

Silase Jagung 221300 6639

Padang Rumput 174423 46217

Jerami Padi 164865 32973

Jerami Jagung 57593 8639

6.1.4. Rencana Pengembangan Infrasruktur

Infrastruktur yang akan dikembangkan adalah jalan raya menuju

kawasan Bomberay yang belum menembus keseluruh wilayah. Jalan raya

yang diperlukan untuk transportasi ternak dan hasil komoditi pertanian.

Listrik sangat diperlukan untuk usaha peternakan, terutama untuk pabrik

pakan mini, rumah pemotongan hewan, dan usaha produksi hasil ternak

sepeerti bakso, naget , dendeng, kornet dan sosis. Sumber air diperlukan

dalam budidaya ternak dan pertanian pangan organik. Apabila sudah ada

sumber air alami maka perlu diketahui debit airnya. Air sangat diperlukan

dalam budidaya ternak dan harus memenuhi kriteria tidak tercemar dan

tidak mengandung logam berat.

Contoh siteplan pada Cluster 1 dengan luasan kawasan 1000 ha

dapat di lihat pada Gambar 6.1, Lampiran 6.14 dan luasan 7500 ha dapat

di lihat pada Lampiran 6.15. Pada siteplan terdapat : area penanaman

padi sawah, area penanaman jagung, area penanaman singkong, area

penanaman pala, area penggemukan sapi, area perumahan transmigran

baru, area emplacement, area penerimaan dan pelayanan dan area

padang penggembalaan. Lokasi tersebut berdekatan dengan area

transmigrasi SP3.

Page 14: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 14

Gambar 6.1. Contoh Siteplan pada Cluster 1 dengan luasan 1000 ha

6.1.4.1. Kebutuhan Tata Letak Fasilitas dan Sarana Produksi Peternakan

Fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam usaha peternakan

adalah :

1. Kandang berikut perlengkapannya (kandang induk dan anak,

kandang pejantan, dan kandang isolasi);

2. Pabrik dan Gudang Pakan;

Page 15: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 15

3. Koral untuk penanganan ternak;

4. Pos pelayanan Inseminasi Buatan;

5. Kantor;

6. Gedung Pertemuan/Pelatihan;;

7. Mess Karyawan;

8. Biogas dan Unit Pengolahan Limbah;

9. Dam;

10. Padang rumput untuk penggembalaan;

11. Kebun rumput potongan;

12. Silo;

13. Rumah potong hewan;

14. Pagar.

6.1.5. Pertanian Pangan Organik

Fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam usaha pertanian organik

adalah :

1. Traktor dan perlengkapannya;

2. Gudang Pupuk;

3. Kantor;

4. Gedung Pertemuan;

5. Mess karyawan;

6. Rumah Plastik untuk nursery.

6.1.6. Desain Fasilitas 6.1.6.1. Jenis Ternak dan Kapasitas Tampung Kawasan

Jenis ternak yang disarankan untuk dikembangkan pada kawasan

ini adalah sapi karena permintaan terhadap daging sapi di Kabupaten

Fakfak dan sekitar sangat tinggi. Bangsa sapi disarankan adalah sapi lokal

Indonesia (sapi Bali). Bangsa sapi impor seperti turunan Brahman

disarankan untuk skala industry. Kesesuaian lahan untuk padang

Page 16: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 16

penggembalaan yang terhampar sebagai savanna, akan ditentukan

holding ground dari usaha peternakan untuk setiap cluster. Rencana

penempatan fasilitas disesuaikan dengan potensi sumber daya pada setiap

Cluster.

6.1.6.2. Tata Letak Fasilitas Usaha Pembibitan Sapi Peternakan sapi potong dengan sistem ranch (padang rumput)

memerlukan fasilitas yang meliputi kandang terbuka yang dilengkapi

dengan peneduh (sheds), kandang beranak, kandang isolasi, pagar,

tempat penangan limbah dan areal pemanfaat limbah; kandang

penanganan (handling yard) yang dilengkapi dengan tempat bongkar

muat sapi (loading ramp), tempat penampungan sapi (holding pen)

tempat penangan sapi (working chute) dan timbangan (jika

memungkinkan); instalasi air, gudang pakan dan gudang peralatan.

Fasilitas penunjang yang dibutuhkan diantaranya adalah mess untuk

peserta pelatihan, ruang pertemuan (gazebo) dan kebun percontohan.

Fasilitas bangunan tersebut harus memiliki tata letak sedemikian rupa dan

terintegrasi dengan baik sehingga proses produksi dapat berjalan secara

efektif dan efisien serta tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

lingkungan sekitar (biosecurity).

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam perletakan fasilitas

bangunan adalah sebagai berikut :

• Fasilitas mess, tempat pertemuan dan gudang pakan dibangun pada

lokasi yang lebih tinggi dari pada fasilitas kandang dan penanganan

limbah dengan sistem drainase yang baik. Fasilitas tersebut perlu

juga diposisikan dekat denga jalan masuk dan pepohonan yang

berfungsi sebagai penahan angin (wind break);

• Fasilitas perkandangan sebaiknya diletakan dekat dengan pepohonan

yang berfungsi sebagai penahan angin (wind break) dan pada

tempat yang kompak, stabil, datar dengan drainase yang baik. Area

Page 17: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 17

kandang lebih disukai bila memiliki kemiringan 2 – 4 %; kemiringan

lantai kandang lebih dari 6 % kurang sesuai karena pergerakan

manure yang berlebihan pada waktu hujan. Kandangan penangan

(handling yard) sebaiknya tidak terlalu jauh dari pintu masuk utama

ranch, kecuali pembangunan fasilitas jalan dari pintu masuk utama

ke handling yard bukan merupakan kendala. Kandang isolasi

diletakan agak jauh dari kandang terbuka ± 25 m untuk

meminimisasi terjadinya penularan penyakit dari hewan yang sakit

dengan hewan yang sehat;

• Tempat penampungan limbah terletak lebih rendah dari pada

kandang sehingga pergerakan limbah kandang terjadi secara alami

(natural drainage);

• Topografi areal pemanfaatan limbah disesuaikan agar perkembangan

tanaman dan atau pastura serta pergerakan/ akses untuk

penyebaran limbah cair dan padat (manur) tidak terhambat. Areal

yang curam tidak dikehendaki tetapi areal yang datar lebih sesuai

asalkan akses ke lokasi tersebut tidak terhambat dan tidak terjadi

banjir pada waktu musim hujan. Areal pemanfaatan limbah cair

sebaiknya dekat dengan tempat penampungan limbah cair;

• Untuk menghindari pencemaran sumber air, kandang (pen), tempat

penampungan limbah padat dan cair tidak boleh terletak pada lokasi

yang rawan banjir;

• Areal pembuangan limbah cair dan padat harus dijauhkan dari

sumber air (embung) atau sumur bor pensuplai air konsumsi. Jarak

minimal sebaiknya 50 m antara kedua tempat tersebut dan posisi

sumur harus lebih tinggi dari areal pembuangan limbah;

• Perkandangan harus ditempatkan, dirancang dan dikelola sedemikian

rupa sehingga air permukaan dan air tanah tidak mengalami

penurunan kualitas oleh polusi limbah peternakan dan

mikriorganisme pathogen. Untuk itu, diperlukan buffer zone berupa

tanaman (kebun rumput atau tanaman hortikultura) antara kompleks

Page 18: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 18

perkandangan (kandang, tempat penampungan limbah dan areal

pemanfatan limbah) dengan sumber air tanah;

Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas diusulkan disain tataletak

fasilitas peternakan dengan sistem ranch seperti disajikan pada Gambar

6.2.

6.1.6.3. Disain Fasilitas Bangunan

Disain fasilitas perkandangan disesuaikan dengan pola

pemeliharaan dengan sistem ranch, yaitu perkandangan dengan sistem

terbuka atau semi terbuka. Konstruksi kandang dapat menggunakan

bahan dasar besi atau kayu yang banyak terdapat di wilayah Fakfak.

Persyaratan utama untuk bahan kayu untuk konstruksi kandang dan pagar

adalah bahan kayu tersebut harus anti rayap dan tahan air (pelapukan)

sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu lama.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun

perkandangan adalah :

• Dapat melindungi ternak dari hujan dan sengatan matahari (ada

peneduh);

• Memudahkan penangan ternak;

• Memiliki drainase yang baik;

• Konstruksi kandang harus kuat;

• Tidak terdapat benda tajam pada konstruksi kandang yang dapat

melukai ternak.

Secara garis besar, gambar sketsa fasilitas perkandangan dapat

dilihat pada Gambar 6.3 – Gambar 6.13.

Page 19: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 19

6.1.6.3.1. Holding Ground

Holding ground merupakan areal dalam kawasan yang digunakan

sebagai pusat kegiatan pemeliharaan ternak. Holding ground yang akan

dibangun seluas 20 000 m2 (2 ha), untuk total luasan kawasan

peternakan 100 ha, dapat di lihat pada Gambar 6.2. Luasan holding

ground disesuaikan dengan kapasitas tampung ternak. Holding ground

akan dibuat persis berada ditengah-tengah kawasan untuk memudahkan

akses. Holding ground akan dibatasi oleh pagar yang melingkarinya, dan

diberi pintu untuk akses ternak dari pedok.

Fasilitas yang perlu dibangun dalam holding ground adalah

kandang sapi dewasa, kandang isolasi, unit pengelolaan pupuk kandang

dan handling yard, serta bangunan untuk gudang pakan, gudang hijauan

pakan, kantor, pertemuan anggota dan asrama karyawan. Pada setiap

holding ground akan dibuat pintu yang menghubungkan dengan sub

pedok.

Page 20: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 20

Gambar 6.2. Tataletak Bangunan dan Perkandangan Sapi Potong di Holding

Ground Sistem Ranch

Page 21: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 21

6.1.6.3.2. Handling Yard atau Corral

Handling yard dibuat untuk penanganan ternak sebelum masuk

dan keluar kawasan peternakan, agar tidak terjadi penularan penyakit.

Dalam handling yard beberapa perlakuan seperti penyemprotan ternak,

pemberian vaksin, obat dan vitamin akan dilakukan. Selain itu, tata

laksana pemeliharaan lainnya seperti pembersihan kuku atau kulit jika ada

luka juga dilakukan di kandang jepit pada handling yard.

Fasilitas yang perlu disediakan dalam handling yard antara lain;

kandang jepit dan pintu multi arah serta lorong ternak (gang way).

Handling yard dibangun berdekatan dengan kandang. Luas handling yard

250 m2, dengan lebar gang way 1 m, letaknya berjejer seri dengan

kandang jepit. Sapi yang diberi perlakuan akan diperlakukan di kandang

jepit yang berada dalam handling yard. Pada kawasan ini akan dibangun

1 unit handling yard, yang dapat menangani 100 ST. Detail handling yard

dapat di lihat pada Gambar 6.3. Detail loading chute, pintu pagar dan

kandang jepit dapat di lihat pada Gambar 6.4, 6.5 dan 6.6.

6.1.6.3.3. Kandang

Kandang yang diperlukan dalam kawasan ini adalah kandang sapi

dewasa dan kandang isolasi. Kandang sapi dewasa terdiri dari kandang

sapi bunting dan kandang sapi yang tidak bunting, termasuk untuk

pejantan, detail kandang sapi dewasa dapat di lihat pada Gambar 6.7.

Kandang di kawasan terdiri dari kandang sapi dewasa dan kandang isolasi.

Kandang sapi dewasa dirancang untuk menampung ternak betina dan

jantan. Luas tiap unit kandang 112 m2 dengan ukuran 14 x 8 m dengan

kapasitas 11 ST, Luas kandang isolasi sekitar 112 m2 (14 x 8 meter)

dengan asumsi sapi sakit yang diisolasi mencapai 5 %, yaitu 5-10 ekor

untuk kapasitas 100 ST. Detail kandang isolasi dapat dilihat pada Gambar

6.8. Kandang isolasi sebagai tempat khusus penyembuhan sapi yang

sedang terserang penyakit.

Page 22: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 22

Kandang dirancang dengan terbuka agar sirkulasi udara baik dan

kandang bebas (free stall). Tiang kandang terbuat dari batang kayu

dengan atap asbes atau seng. Kandang dibuat untuk pemeliharaan

komunal, dimana setiap peternak dapat memelihara ternaknya dalam

kandang secara bersamaan. Keuntungan dengan sistem ini pengumpulan

bahan untuk pupuk akan lebih mudah. Ukuran setiap ekor ternak dewasa

memerlukan 3 m . Disain tempat makan secara detail dapat dilihat pada

Gambar 6.9.

Kandang akan dibangun di dalam area Holding Ground berdekatan

dengan handling yard dan unit pengelolaan limbah.

6.2. Kawasan dan Pagar Pedok

Pembagian area berdasarkan fungsi (peruntukan) areal dalam

menunjang produktivitas sebuah kawasan peternakan. Lokasi kawasan

Holding Ground akan dibagi menjadi beberapa fungsi area, yaitu: area

lahan padang rumput (Pedok) dan kebun rumput, area untuk kandang,

area untuk Handling yard, dan area untuk pengolahan limbah ternak

untuk pupuk. Lokasi kawasan secara fisik dibatasi oleh pagar yang

tersusun atas tiang pagar dan kawat berduri. Pagar terdiri dari pagar

dalam dan pagar luar. Pagar terbuat dari kawat berduri yang dipasang

paralel pada tiang pagar yang berjarak 5 meter. Jumlah kawat terbentang

sebanyak 4 buah dan diperkuat dengan kawat yang melintang diagonal

antara ujung tiang pagar. Tiang pagar disarankan terbuat dari kayu ulin

yang banyak tersedia di sekitar kawasan. Tinggi tiang kawat adalah 155

cm, dengan kedalaman tancap 30 cm di dalam tanah. Untuk

memperkokoh pagar, tanaman gamal (Glyricidia sepium) atau angsana

disarankan untuk ditanam antar tiang pagar dengan interval satu meter,

sehingga diantara dua tiang pagar terdapat 5 tegakan pohon gamal.

Keuntungan pemanfaatan tanaman gamal sebagai pagar adalah daunnya

dapat dimanfaatkan sebagai sumber hijauan. pakan berkualitas tinggi.

Page 23: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 23

Detail Pagar keliling dan pagar pedok dapat di Lihat pada Gambar 6.10

dan 6.11.

Gambar 6.3. Handling Yard/Corral

Gambar 6.4. Disain Loading Chute

Page 24: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 24

Gambar 6.5. Disain Pintu Pagar

Gambar 6.6. Disain Kandang Jepit

Page 25: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 25

Gambar 6.7. Kandang Induk/Pejantan/Pembesaran

Gambar 6.8. Kandang Isolasi

Page 26: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 26

Gambar 6.9. Disain Tempat Makan

6.3. Pedok Pedok merupakan unit lahan terkecil dalam kawasan peternakan

yang berfungsi sebagai tempat penggembalaan ternak. Jumlah pedok

disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara, luasan lahan kawasan,

lamanya periode penggembalaan (stay period) dan jenis tanaman pakan

yang dibudidayakan sebagai sumber hijauan pakan. Setiap pedok dibatasi

oleh pagar luar yang membatasi dengan areal bukan kawasan, sedangkan

antar pedok dibatasi oleh pagar dalam (internal fences) yang

menghubungkan antar pedok dan holding ground. Pagar antar pedok

yang berfungsi sebagai sekat diberi pintu untuk memudahkan pergiliran

ternak pada saat penggembalaan.

Pada kawasan yang direncanakan harus memiliki pedok. Selain itu

kawasan yang direncanakan mempunyai kebun rumput yang berfungsi

menyediakan hijauan pakan.

Untuk produksi hijauan pakan, jenis rumput yang perlu

dikembangkan adalah rumput yang dapat menghasilkan hijauan yang

Page 27: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 27

berkualitas. Sistem penggembalaan yang dianjurkan adalah sistem

penggembalaan bergilir.

Kebun rumput akan ditanami rumput raja dan rumput gajah dengan

minimal produksi sebanyak 110 ton/ha/tahun, sehingga mampu

memberikan pakan hijauan kepada ternak. Setelah pagi hari digembalakan

selama 6 jam, kemudian ternak akan masuk kandang. Hijauan pakan akan

diberikan di kandang berasal dari kebun rumput tersebut.

Keragaman jenis tanaman pakan sangat penting dilakukan dalam

kawasan, karena selain dapat saling memenuhi kebutuhan nutrisi, juga

merupakan pencegahan terhadap adanya gangguan alam yang dapat

menyerang spesies tanaman pakan tertentu. Konsep tiga strata yang

terdiri dari tanaman pakan berupa pohon seperti gamal, lamtoro dan jenis

lainnya, dikombinasi dengan tanaman pakan perdu dan tanaman rumput-

rumputan yang merambat (creeping grasses) merupakan salah satu cara

untuk mengatasi kekurangan hijauan pakan akibat musim kemarau.

Di tengah pedok dan kebun rumput akan dibangun holding ground.

Pada batas luar pedok, dan untuk menyekat tiap sub pedok dan holding

ground akan digunakan pagar kawat berduri dan tanaman Gliricidia

sepium.

Pada kawasan akan dibangun reservoar alami yang dapat

menampung air dan dapat digunakan untuk kebutuhan ternak maupun

tanaman pada kawasan tersebut. Agar reservoar tersebut terjaga

kelestariaannya maka dilakukan konservasi dengan memelihara pohon-

pohon disekitar area reservoar.

6.4. Unit Pengolahan Limbah

Unit pengolahan limbah akan dibuat berdekatan dengan kandang.

Unit ini terdiri dari 3 kompartmen (Gambar 6.13), yaitu untuk

penampungan feses segar, pengolahan (dekomposisi) feses melalui

perlakuan biokomposer, dan penampungan pupuk jadi. Unit pengolahan

Page 28: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 28

dikelilingi oleh tembok setinggi 70 - 80 cm. Unit pengolahan limbah terdiri

dari tiga kompartment, yaitu kompartmen I untuk pengolahan kotoran

segar, kompartmen II untuk pengolahan kotoran setengah jadi, dan

kompartmen III untuk pupuk matang yang tersusun secara berurutan

sehingga instalasi ini merupakan conveying system mulai dari kompartmen

pengolahan kotoran segar hingga kompartmen pupuk jadi. Ketiga

kompartmen ini berada dalam satu bangunan fisik yang berukuran netto

10 m x 30.6 m. Kompartmen I berukuran netto 10 m x 8.6 m,

kompartmen II berukuran 10 m x 18 m, dan kompartmen III berukuran

10 m x 4 m. Masing-masing kompartmen dipisahkan dengan sekat tembok

setinggi 70 - 80 cm. Lantai dasar bangunan tidak ditembok melainkan

langsung kontak dengan tanah.

Atap terbuat dari seng atau asbes yang memungkinkan terjadinya

pemanasan, sehingga suhu disekitar bahan berkisar antara 27 - 30oC pada

siang hari. Untuk kompartmen pengolahan kotoran segar, lantai tersusun

berturut turut dari bawah sampai permukaan atas lapisan batu atau ijuk,

kerikil, pasir dan tanah, yang bertujuan untuk mempercepat proses

penyerapan cairan feses. Dengan konstruksi seperti ini cairan kotoran

tidak akan tercecer kemana-mana, tetapi meresap ke dalam tanah.

Tujuan utama kompartmen ini adalah untuk mengurangi kadar air

dan meningkatkan aerasi permukaan kotoran yang sudah ditumpuk.

Kompartmen setengah jadi terletak diantara kompartment I dan

kompartmen III. Kompartmen ini merupakan tempat pengolahan lanjutan

feses yang kadar airnya mencapai 30 - 40%. Waktu yang diperlukan

untuk pengolahan dalam kompartmen ini lebih lama dibandingkan kedua

kompartmen lainnya, sehingga luasan kompartmen II lebih besar

dibandingkan dengan yang lainnya. Kompartmen III merupakan tempat

akhir dari proses pengolahan, sehingga diperlukan hanya dalam waktu

yang singkat, sebelum kemudian pupuk yang sudah jadi dikemas. Unit

pengemasan diperlukan untuk pengemasan pupuk organik yang sudah

siap digunakan. Unit ini sifatnya opsional bagi manajemen kawasan. Jika

Page 29: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 29

akan digunakan sebagai pupuk komersial maka unit ini diperlukan. Tetapi

seandainya manajemen kawasan merasa berat dengan adanya unit ini,

maka pupuk jadi dapat langsung didistribusikan kepada masyarakat yang

memerlukan tanpa harus dikemas terlebih dahulu

6.5. Gudang Pakan dan Gudang Hijauan Pakan

Bangunan untuk gudang pakan dan gudang hijauan pakan akan

dibuat di dalam kawasan letaknya berdekatan dengan kandang.

Bangunan ini berfungsi untuk penyimpanan bahan baku pakan dan untuk

tempat pencacahan hijauan pakan.

6.6. Gedung Pelatihan, Kantor dan Mess

Gedung pelatihan akan dibuat di dalam kawasan terdiri dari asrama

dan ruang kelas. Bangunan ini berfungsi untuk pelatihan dan diskusi antar

peternak dan petugas penyuluh lapang. Bangunan kantor dan garasi.

Seluruh fasilitas yang terdapat di holding ground dapat di lihat pada

Tabel 6.6.

Page 30: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 30

Tabel 6.6. Fasilitas Peternakan

No Jenis Fasilitas

1 Holding ground

- Kandang sapi dewasa

- Kandang jantan

- Kandang isolasi

- Pengolahan limbah

2 Handling yard

- Kandang jepit

- Loading cute

3 Kebun rumput

4 Pedok (Pastura)

5 Kantor dan garasi

6 Gudang pakan

7 Gudang hijauan pakan

8 Gedung pelatihan/mess

9 Tower Air

Page 31: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 31

Gambar 6.10. Pagar Keliling

Page 32: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 32

Gambar 6.11. Pagar Pedok

Page 33: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 33

Gambar 6.12. Disain Sheds (Peneduh)

Page 34: VI. MASTERPLAN DAN SITEPLAN KAWASAN AGROPOLITAN … Bomberay... · Kualitas tanah (karakteristik tanah dan lingkungan) yang terdapat ... tanaman padi sawah, jagung, dan pakan ternak

Laporan Akhir

Penyusunan Masterplan dan Siteplan Kawasan Agropolitan Terpadu Bomberay VI - 34

Gambar 6.13. Pengolahan Limbah dan Biogas