variasi hidden layer dalam pengenalan pola reptil dengan neuroph studio 9

Upload: ernes-josias

Post on 05-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    1/20

    Abstrak. Telah dilakukan percobaan

    variasi Hidden Layer dalam pengenalan

    pola reptil dengan neuroph studio 2.9.

    dalam percobaan ini, dilakukan dengan 6

    tahap yaitu dengan variasi Hidden Layer

    5, 10, 15, dan 20 hasil percobaan

    menunjukan bahwa jumlah Hidden

    Layer sangat mempengaruhi respon dari

    sistem. Semakin banyak Hidden Layer

    yang digunakan maka Respon Sistem

    akan semakin baik dan sebaliknya.Begitu juga variasi Hidden Layer juga

    mempengaruhi tingkat error dari sistem.

    Semakain banyak Hidden Layer yang

    digunakan maka semakin mengurangi

    error dari sistem. Namun jika Hidden

    Layer yang digunakan berlebihan maka

    Error Sistem akan semakin besar pula.

    I.  PENDAHULUAN

    Jaringan Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yangterinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi,

    sama seperti otak yang memproses suatu

    informasi. Elemen mendasar dari paradigma

    tersebut adalah struktur yang baru darisistim pemrosesan informasi. Jaringan

    Syaraf Tiruan, seperti manusia, belajar dari

    suatu contoh. Jaringan Syaraf Tiruandibentuk untuk memecahkan suatu masalah

    tertentu seperti pengenalan pola atau

    klasifikasi karena proses pembelajaran.

    Jaringan Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir. Jaringan

    Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebelum

    adanya suatu komputer konvensional yangcanggih dan terus berkembang walaupun

     pernah mengalami masa vakum selama

     beberapa tahun.

    1.  Perbandingan Jaringan Syaraf Tiruan

    dengan Konvensional

    Jaringan Syaraf Tiruan memiliki endekatan

    yang berbeda untuk memecahkan masalah

     bila dibandingkan dengan sebuah komputer

    konvensional. Umumnya komputerkonvensional menggunakan pendekatan

    algoritma (komputer konvensional

    menjalankan sekumpulan perintah untuk

    memecahkan masalah). Jika suatu perintahtidak diketahui oleh komputer konvensional

    maka komputer konvensional tidak dapat

    memecahkan masalah yang ada. Sangat penting mengetahui bagaimana

    memecahkan suatu masalah pada komputer

    konvensional dimana komputerkonvensional akan sangat bermanfaat jika

    dapat melakukan sesuatu dimana pengguna belum mengatahui bagaimana

    melakukannya.

    Gambar 1. Sebuah Sel Saraf Sederhana

    Jaringan Syaraf Tiruan dan suatu algoritma

    komputer konvensional tidak saling bersaing

    namun saling melengkapi satu sama lain.Pada suatu kegiatan yang besar, sistim yang

    diperlukan biasanya menggunakan

    kombinasi antara keduanya (biasanyasebuah komputer konvensional digunakan

    MENENTUKAN KUALITAS ANGGUR DENGAN METODE RADIAL BASIC

    FUNCTION (RBF) MENGGUNAKAN NEUROPH STUDIO 2.9

    Ernes Josias Blegur

    1114201017 

    Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    2/20

    untuk mengontrol Jaringan Syaraf Tiruan

    untuk menghasilkan efisiensi yang

    maksimal. Jaringan Syaraf Tiruan tidakmemberikan suatu keajiban tetapi jika

    digunakan secara tepat akan menghasilkan

    sasuatu hasil yang luar biasa.

    2.  Model Dasar Jaringan Syaraf Tiruan 

    Mengadopsi esensi dasar dari system syaraf

     biologi, syaraf tiruan digambarkan sebagai berikut : Menerima input atau masukan baik

    dari data yang dimasukkan ataudari output

    sel syaraf pada jaringan syaraf. Setiap input

    datang melalui suatu koneksiatau hubunganyang mempunyai sebuah bobot (weight ).

    etiap sel syaraf mempunyai sebuah nilai

    ambang. Jumlah bobot dari input dandikurangi dengan nilai ambang kemudian

    akan mendapatkan suatu aktivasi dari selsyaraf ( post synaptic potential , PSP, dari sel

    syaraf). Signal aktivasi kemudian menjadifungsi aktivasi / fungsi transfer untuk

    menghasilkan output dari sel syaraf.

    Jika tahapan fungsi aktivasi digunakan (

    output sel syaraf = 0 jika input = 0) maka tindakan sel syaraf sama

    dengan sel syaraf biologi yang dijelaskan

    diatas (pengurangan nilai ambang dari jumlah bobot dan membandingkan dengan 0

    adalah sama dengan membandingkan jumlah

     bobot dengan nilai ambang). Biasanyatahapan fungsi jarang digunakan dalan

    Jaringan Syaraf Tiruan. Fungsi aktivasi (f(.))

    dapat dilihat pada Gambar 2.

    Gambar 2. Fungsi Aktifasi

    Bagaimana sel syaraf saling berhubungan?Jika suatu jaringan ingin digunakan untuk

     berbagai keperluan maka harus memiliki

    input (akan membawa nilai dari suatu

    variabel dari luar) dan output (dari prediksiatau signal kontrol). Input dan output sesuai

    dengan sensor dan syaraf motorik seperti

    signal datang dari mata kemudian diteruskanke tangan, Dalam hal ini terdapat sel syarafatau neuron pada lapisan tersembunyi

     berperan pada jaringan ini. Input, lapisan

    tersembunyi dan output sel syarafdiperlukan untuk saling terhubung satu sama

    lain. Berdasarkan dari arsitektur (pola

    koneksi), Jaringan Syaraf Tiruan dapat

    dibagi kedalam dua katagori :

    a.  Struktur feedforward

    Sebuah jaringan yang sederhana mempunyaistruktur feedforward  dimana signal bergerak

    dari input kemudian melewati lapisantersembunyi dan akhirnya mencapai unit

    output (mempunyai struktur perilaku yangstabil).

    Tipe jaringan  feedforward mempunyai sel

    syaraf yang tersusun dari beberapa lapisan.

    Lapisan input bukan merupakan sel syaraf.Lapisan ini hanya member pelayanan

    dengan mengenalkan suatu nilai dari suatu

    variabel. Lapisan tersembunyi danlapisanoutput sel syaraf terhubung satu sama lain

    dengan lapisan sebelumnya. Kemungkinan

    yang timbul adalah adanya hubungandengan beberapa unit dari lapisan

    sebelumnya atau terhubung semuanya

    (lebih baik).

    Gambar 3. Jaringan Saraf Tiruan

     Feedforward  

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    3/20

    Yang termasuk dalam struktur  feedforward  

    yaitu Single-layer perceptron, Multilayer

     perceptron, Radial-basis function networks,

     Higher-order networks dan Polynomial

    learning networks

    b. 

    Struktur recurrent (feedback)

    Jika suatu jaringan berulang (mempunyai

    koneksi kembali dari output ke input) akanmenimbulkan ketidakstabilan dan akan

    menghasilkan dinamika yang sangat

    kompleks. Jaringan yang berulang sangatmenarik untuk diteliti dalam Jaringan Syaraf

    Tiruan, namun sejauh ini structure

     feedforward sangat berguna untuk

    memecahkan masalah. Yang termasukdalam stuktur recurrent (feedback)  yaitu

    Competitive networks, Self-organizing maps, Hopfield networks dan Adaptive-resonanse

    theory models

    Gambar 4. Jaringan Saraf Tiruan Feedback  

    Ketika sebuah Jaringan Syaraf digunakan.

    Input dari nilai suatu variable ditempatkan

    dalam suatu input unit dan kemudian unit

    lapisan tersembunyi dan lapisan outputmenjalankannya. Setiap lapisan tersebut

    menghitung nilai aktivasi dengan

    mengambil jumlah bobot output dari setiapunit dari lapisan sebelumnya dan kemudian

    dikurangi dengan nilai ambang. Nilai

    aktifasi kemudian melalui fungsi aktifasiuntuk menghasilakan output dari sel syaraf.

    Ketika semua unit pada Jaringan Syaraf

    telah dijalankan maka aksi dari lapisan

    output merupakan output dari seluruh

     jaringan syaraf.

    3.  Lapisan pada Jaringan Syaraf Tiruan

    Jaringan Syaraf Tiruan biasanya mempunyai3 group atau lapisan yaitu unit-unit : lapisan

    input  yang terhubung dengan lapisan

    tersembunyi  yang selanjutnya terhubungdengan lapisan output.

    a.  Aktifitas unit-unit lapisan input

    menunjukkan informasi dasar yangkemudian digunakan dalam Jaringan

    Syaraf Tiruan.

     b. 

    Aktifitas setiap unit-unit lapisantersembunyi ditentukan oleh aktifitas dari

    unit-unit input dan bobot dari koneksiantara unit-unit input dan unit-unit

    lapisan tersembunyic.  Karakteristik dari unit-unit output

    tergantung dari aktifitas unit-unit lapisan

    tersembunyi dan bobot antara unit-unit

    lapisan tersembunyi dan unit-unit output.

    4.  Perceptron

    Perceptron termasuk kedalam salah satu

     bentuk Jaringan Syaraf Tiruan yangsederhana. Perceptron biasanya digunakan

    untuk mengklasifikasikan suatu tipe pola

    tertentu yang sering dikenal dengan istilah

     pemisahan secara linear. Pada dasarnya perceptron pada Jaringan Syaraf dengan satu

    lapisan memiliki bobot yang bisa diatur dan

    suatu nilai ambang. Algoritma yang

    digunakan oleh aturan perceptron ini akan

    mengatur parameter-parameter bebasnyamelalui proses pembelajaran. Fungsi

    aktivasi dibuat sedemikian rupa sehinggaterjadi pembatasan antara daerah positif dan

    daerah negatif. Perceptron dapat dilihat di

    gambar 5.

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    4/20

     

    Gambar 5. Bentuk Percepton

    5.  Radial Basic FunctionModel jaringan ini neuron-neuron

    keluarannya adalah hasil kombinasi linear

    fungsi basis neuron-neuron pada hiddenlayer. Sebagai fungsi basis yang umum

    digunakan adalah Gaussian pada Hidenlayer RBF, sedangakan jaringan MLP

    menggunakan fungsi sigmoid.pada prinsipnya RBF addalah emulasi sifat

     jaringan biologi yang umumnya neuron

    yang paling aktif adalah neuron yang palingsensitive menerima rangsangan sinyal

    masukan.sehingga orientasi sensitivitas

    respo tersebut hanaya terhadap beberapa

    daerah dalam wilayah masukan. JST denganhidden layer tunggal pada dasranya lapisan

    tersebut berisi neuron-neuron yang sensitiveatau aktif secara local. Sedangakankeluaranya terdiri dari unit-unit linear.

    Pada unit-unit hidden layer respon unit

     bersifat local dan berkurang sebagai fungsi jarak masukan dari pusat unit penerima

    rangsangan

    6.  Proses PembelajaranUmumnya, jika menggunakan Jaringan

    Syaraf Tiruan, hubungan antara input dan

    output harus diketahui secara pasti dan jika

    hubungan tersebut telah diketahui makadapat dibuat suatu model. Hal lain yang

     penting adalah proses belajar hubungan

    input/output dilakukan dengan

     pembelajaran. Ada dua tipe pembelajaranyang dikenal yaitu : pembelajaran terawasi

    dan pembelajaran tak terawasi.

    Pada pembelajaran terawasi, metode ini

    digunakan jika output yang diharapkan telah

    diketahui sebelumnya. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan

    menggunakan data yang telah ada. Pada

    contoh diatas misalnya data pasar sahamyang ada pada DOW, NASDAQ atauFTSE, data yang ada sebelumnya mengenai

    aplikasi kredit yang berhasil termasuk daftar

     pertanyaan atau posisi sebuah robot dan

    reaksi yang benar.

    Pada metode pembelajaran yang tidak

    terawasi, tidak memerlukan target output.

    Pada metode ini tidak dapat ditentukan hasil

    seperti apa yang diharapkan selama proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran,

    nilai bobot disusun dalam suatu rangetertentu tergantung pada nilai input yang

    diberikan. Tujuan pembelajaran ini adalah

    mengelompokkan unit-unit yang hampirsama dalam suatu area tertentu.

    Pembelajaran seperti ini biasanya sangat

    cocok untuk pengelompokkan (klasifikasi)

     pola.

    7.  Fungsi Transfer

    Karakter dari Jaringan Syaraf Tiruantergantung atas bobot dan fungsi inputoutput

    (fungsi transfer) yang mempunyai ciritertentu untuk setiap unit. Fungsi ini terdiri

    dari 3 katagori yaitu :

    Untuk linear units, Aktifitas output adalah

    sebanding dengan jumlah bobot output.Untuk threshold units, Output diatur satu

    dari dua tingkatan tergantung dari apakah

     jumlah input adalah lebih besar atau lebih

    kecil dari nilai ambang.

    Untuk sigmoid units, Output terus menerus berubah-ubah tetapi tidak berbentuk linear.

    Unit ini mengandung kesamaan yang lebih besar dari sel syaraf sebenarnya

    dibandingkan dengan linear dan threshold  

    unit, namun ketiganya harusdipertimbangkan dengan perkiraan kasar.

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    5/20

    Untuk membuat Jaringan Syaraf Tiruan

    untuk melakukan beberapa kerja khusus.

    Harus dipilih bagaimana unit-unitdihubungkan antara satu dengan yang lain

    dan harus mengatur bobot dari hubungan

    tersebut secara tepat. Hubungan tersebutmenentukan apakah mungkin suatu unitmempengaruhi unit yang lain. Bobot

    menentukan kekuatan dari pengaruh

    tersebut.Dapat dilakukan pembelajaran terhadap 3

    lapisan pada Jaringan Syaraf Tiruan untuk

    melakukan kerja khusus dengan

    menggunakan prosedure dibawah ini :a.  Memperkenalkan Jaringan Syaraf Tiruan

    dengan contoh pembelajaran yang terdiri

    dari sebuah pola dari aktifitas untuk unit-unit input bersama dengan pola yang

    diharapkan dari aktifitas untuk unit-unit

    output.

     b.  Menentukan seberapa dekat outputsebenarnya dari Jaringan Syaraf Tiruan

    sesuai dengan output yang diharapkan.

    c.  Mengubah bobot setiap hubungan agarJaringan Syaraf Tiruan menghasilkan

    suatu perkiraan yang lebih baik dari

    output yang diharapkan.

    Ilustrasi dari prosedure pembelajaran diatasdapat dilihat dibawah ini :Diasumsikan bahwa suatu Jaringan Syaraf

    Tiruan dapat mengenali digit dari tulisan

    tangan. Dapat digunakan suatu arraydengan 256 sensor, setiap sensor merekam

    ada tidaknya tinta pada suatu digit. Jaringan

    Syaraf Tiruan memerlukan 256 unit-unit

    input (satu untuk setiap sensor), 10 unit-unitoutput (satu untuk setiap digit) dan sebuah

    nomor dari unit-unit tersembunyi.

    Untuk setiap digit yang direkam oleh sensor,Jaringan Syaraf Tiruan akan menghasilkanaktifitas yang tinggi pada unit output yang

    cocok dan aktifitas yang rendah pada unit-

    unit output yang lain.Untuk pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan,

    ditampilkan sebuah gambar dari sebuah digit

    dan membandingkan aktifitas sebenarnya

    dari 10 unit-unit output dengan aktifitas

    yang diharapkan. Kemudian menghitung

    error, dimana ditentukan sebagai persegiyang berbeda antara aktifitas sebenarnya dan

    aktifitas yang diharapkan. Selanjutnya

    mengubah bobot setiap hubungan untukmengurangi error. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan banyak gambar yang

     berbeda.

    Untuk mengimplementasikan prosedure inidiperlukan perhitungan error derivative 

    untuk bobot (EW) supaya perubahan bobot

    oleh sebuah jumlah yang sesuai pada nilai

    dimana error berubah karena bobot diubah.Suatu cara untuk menghitung EW adalah

    mengubah bobot sedikit dan meneliti

     bagaimana error dapat berubah. Namunmetode ini kurang efisien karena

    membutuhkan gangguan yang berbeda untuk

    setiap dari sekian banyak bobot.

    Cara lain yang sering digunakan untukmenghitung EW adalah dengan

    menggunakan algoritma back-propagation.

    Saat ini merupakan metode yang pentinguntuk pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan.

    Metode ini dikembangkan secara mandiri

    oleh 2 tim yaitu Fogelman-Soulie, Gallinari

    dan Le Cun dari Prancis dan Rumelhart,

    Hinton dan Williams dari Amerika.

    8.  Faktor Keberhasilan Jaringan Syaraf

    Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan mengalami“booming” dan diminati beberapa tahun

    terakhir ini, dan sangat sukses digunakan

    untuk memecahkan berbagai masaalah

    dalam berbagai disiplin ilmu seperti : bidangfinansial, kedokteran, teknik, geologi dan

    fisika. Lebih jauh lagi, bahwa sesuatu

    masaalah dengan menggunakan JaringanSyaraf Tiruan dapat diprediksi,dikelompokkan dan dikontrol.

    Ada beberapa faktor yang mendukung

    keberhasilan tersebut antara lain :

    Handal.  Jaringan Syaraf Tiruan adalahteknik pemodelan yang sangat memuaskan

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    6/20

    yang dapat membuat model suatu fungsi

    yang sangat kompleks. Khususnya Jaringan

    Syaraf Tiruan nonlinear. Sejak beberapatahun, model linear umumnya digunakan

    dimana model linear dikenal dengan strategi

    optimasi. Jaringan Syaraf Tiruan jugamenggunakan model nonlinear dengan

     berbagai variabel.

    Mudah digunakan. Jaringan Syaraf Tiruan

    dipelajari dengan contoh. Pengguna Jaringan

    Syaraf Tiruan mengumpulkan data danmelakukan pembelajaran algoritma untuk

    mempelajari secara otomatis struktur data,

    sehingga pengguna tidak memerlukan

     pengetahuan khusus mengenai bagaimanamemilih dan mempersiapkan data,

     bagaimana memilih Jaringan Syaraf Tiruanyang tepat, bagaimana membaca hasil,

    tingkatan pengetahuan yang diperlukanuntuk keberhasilan Menggunakan Jaringan

    Syaraf Tiruan tidak lebih dari pemecahan

    masalah yang menggunakan metode statistik

    nonlinear yang telah dikenal.

    9.  Aplikasi Jaringan Syaraf TiruanJaringan Syaraf Tiruan mampu

    menggambarkan setiap situasi adanya

    sebuah hubungan antara variabel  predictor(independents, inputs)  dan variabel

     predicted (dependents, outputs),  ketika

    hubungan tersebut sangat kompleks dantidak mudah untuk menjelaskan kedalam

    istilah yang umum dari “correlations” atau

    “differences between groups”. 

    II. METODE PERCOBAAN

    Eksperimen ini dilakukan dengan

    menggunakan pola atau gambar yang sama

    yaitu pola atau gambar reptile dengan pola

     pengganggunya berupa pola warna, dengan

    4 tahap dengan variasi Hidden Layer yang

     berbeda yaitu pengambilan data

    menggunakan Hidden Layer 5, 10, 15, dan

    20 sehingga hasilnya dapat dibandingkan.

    Berikut adalah diagram alir dalam

    ekperimen ini:

    Gambar 6. Diagram Alir Eksperimen

    III.  HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan hasil ekperimen diperoleh data

    hubungan antara variasi jumlah Hidden

    Layer, Respon Sistem serta dan Error

    Sistem.

    Hidden

    LayerRespon Sistem Error Sistem

    5 920 iterasi 0,254173

    10 420 iterasi 0,245572

    15 280 iterasi 0,243321

    20 275 iterasi 0,24707125 - 0,264414

    Tabel 1. Hubungan antara Variasi Hidden

    Layer, Respon Sistem dan Error Sistem

    Dapat dilihat jaringan saraf tiruan pada

    ekperimen dengan 10 Hidden Layer

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    7/20

     

    Gambar 6. Jaringan pada eksperimen dengan

    10 Hidden Layer

    Berdasarkan tabel 1 maka dapat dianalisis bahwa jumlah Hidden Layer mempengaruhi

    Respon Sistem, keduanya memiliki

    hubungan linearitas atau berbanding lurus,

    dimana jika input Hidden Layer semakin

     banyak maka akan mempercepat Respon

    Sistem dalam menganalisis pola yang

    diinputkan.

    Dari grafik juga dapat dilihat perbandingan

    Respon Sistem berdasarkan jumlah inputanHidden Layer

    Gambar 7. Respon Sistem pada eksperimen

    dengan 5 Hidden Layer

    Gambar 8. Respon Sistem pada eksperimen

    dengan 10 Hidden Layer

    Gambar 9. Respon Sistem pada eksperimen

    dengan 20 Hidden Layer

    Demikian juga dari table 1 dapat dianalisis

     bahwa jumlah Hidden Layer, berbanding

    terbalik dengan error sisitem dimana jika

    input Hidden Layer semakin banyak maka

    tinggkat Error Sistem dalam menganalisis

     pola atau gambar semakin kecil namun jika

    terlalu banyak atau input Hidden Layer yang

     berlebihan maka Error Sistem akan semakin

    meningkat.

    IV.  KESIMPULAN

    Bedasarkan hasil eksperimen dapat

    disimpulkan bahwa:

    1.  Variasi Hidden Layer berpengaruh

    terhadap Respon Sistem, dimana semakin

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    8/20

     banyak input Hidden Layer maka Respon

    Sistem semakin cepat dalam

    menganalisis pola da sebaliknya semakin

    sedikit input Hidden Layer maka Respon

    Sistem akan semakin lama.

    2. 

    Variasi Hidden Layer berpengaruh

    terhadap Error Sistem dimana semakin

     banyak input Hidden Layer maka error

    system semakin semakin kecil dalam

    menganalisis pola da sebaliknya semakin

    sedikit input Hidden Layer maka Error

    Sistem akan semakin besar. Namun jika

    input Hidden Layer berlebihan maka

    Error Sistem akan semakin besar pula.

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    9/20

     

    LAMPIRAN

    1.  POLA INPUTAN

    2.  HASIL PERCOBAAN

    A.  PERCOBAAN 1 (REPTIL 5)

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    10/20

     

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    11/20

     

    B.  PERCOBAAN 2 (REPTIL 10)

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    12/20

     

    C.  PERCOBAAN 3 (REPTIL15)

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    13/20

     

    D.  PERCOBAAN 4 (REPTIL20)

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    14/20

     

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    15/20

     

    E.  PERCOBAAN 5 (REPTIL25)

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    16/20

     

    F.  DATA NILAI OUTPUT TIAP GAMBAR DENGAN VARIASI LAYER

     NO

    PERCOBAAN REPTIL 5

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1

    REPT

    046 :

    0.0063REPT

    045 :

    0.028

    REPT044 :

    0.0011

    REPT043 :

    0.0044

    REPT

    049 :0.0026

    REPT

    048 :0.0808

    REPT

    047 :

    0.0004REPT

    REPT

    046 :

    0.2808REPT

    045 : 0

    REPT

    044 :0.0451

    REPT

    043 :0.0019

    REPT

    049 :

    0.3035REPT

    048 :

    0.0327REPT

    047 :

    0.0095

    REPT042 :

    REPT

    046 :

    0.0075REPT

    045 :

    0.0221

    REPT044 :

    0.0742

    REPT043 :

    0.0198

    REPT

    049 :0.0069

    REPT

    048 :0.0001

    REPT

    047 :

    0.4917REPT

    REPT

    046 :

    0.0089REPT

    045 :

    0.0201

    REPT044 : 0

    REPT

    043 :0.8511

    REPT

    049 :

    0.007REPT

    048 :

    0.0882REPT

    047 :

    0.0316

    REPT042 :

    REPT

    046 :

    0.0526REPT

    045 :

    0.0074

    REPT044 :

    0.8924

    REPT043 :

    0.0003

    REPT

    049 :0.0365

    REPT

    048 :0.0038

    REPT

    047 :

    0.0758REPT

    REPT

    046 :

    0.0001REPT

    045 :

    0.9386

    REPT044 :

    0.0021

    REPT043 :

    0.0406

    REPT

    049 : 0REPT

    048 :

    0.0003REPT

    047 :

    0.0325

    REPT042 :

    REPT

    046 :

    0.2808REPT

    045 : 0

    REPT

    044 :0.0451

    REPT

    043 :0.0019

    REPT

    049 :

    0.3035REPT

    048 :

    0.0327REPT

    047 :

    0.0095

    REPT042 :

    REPT

    046 :

    0.0075REPT

    045 :

    0.022

    REPT044 :

    0.0737

    REPT043 :

    0.0198

    REPT

    049 :0.0069

    REPT

    048 :0.0001

    REPT

    047 :

    0.491REPT

    REPT

    046 :

    0.0632REPT

    045 :

    0.0069

    REPT044 :

    0.0038

    REPT043 :

    0.0969

    REPT

    049 :0.0377

    REPT

    048 :0.8183

    REPT

    047 :

    0.0028REPT

    REPT

    046 :

    0.2808REPT

    045 : 0

    REPT

    044 :0.0451

    REPT

    043 :0.0019

    REPT

    049 :

    0.3035REPT

    048 :

    0.0327REPT

    047 :

    0.0095

    REPT042 :

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    17/20

    042 :

    0.0001REPT

    041 :

    0.0037

    REPT040 :

    0.8801

    0.0052

    REPT041 :

    0.3231

    REPT

    040 :0.0021

    042 :

    0.7147REPT

    041 :

    0.0074

    REPT040 : 0

    0.0232

    REPT041 :

    0.0078

    REPT

    040 :0.0052

    042 :

    0.1278REPT

    041 :

    0.0431

    REPT040 :

    0.0003

    0.0589

    REPT041 :

    0.0001

    REPT

    040 :0.0481

    0.0052

    REPT041 :

    0.3231

    REPT

    040 :0.0021

    042 :

    0.7138REPT

    041 :

    0.0074

    REPT040 : 0

    042 :

    0.0014REPT

    041 :

    0.0463

    REPT040 :

    0.0963

    0.0052

    REPT041 :

    0.3231

    REPT

    040 :0.0021

    PERCOBAAN REPTIL 10

    2

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    REPT

    046 :

    0.0224REPT

    045 :

    0.0942REPT044 :

    0.0159

    REPT043 :

    0.0525

    REPT049 :

    0.0043

    REPT

    048 :0.0705

    REPT

    047 :0.0008

    REPT

    042 :

    0.0123REPT

    041 :

    0.002

    REPT040 :

    0.8851

    REPT

    046 :

    0.0201REPT

    045 :

    0.0015REPT044 :

    0.0107

    REPT043 :

    0.0407

    REPT049 :

    0.0607

    REPT

    048 :0.0005

    REPT

    047 :0.004

    REPT

    042 :

    0.0006REPT

    041 :

    0.9058

    REPT040 :

    0.0016

    REPT

    046 :

    0.0125REPT

    045 :

    0.0172REPT044 :

    0.0449

    REPT043 :

    0.0025

    REPT049 :

    0.028

    REPT

    048 :0.0081

    REPT

    047 :0.0459

    REPT

    042 :

    0.9072REPT

    041 :

    0.0002

    REPT040 :

    0.0083

    REPT

    046 :

    0.0422REPT

    045 :

    0.0083REPT044 :

    0.005

    REPT043 :

    0.8345

    REPT049 :

    0.0004

    REPT

    048 :0.0013

    REPT

    047 :0.1382

    REPT

    042 :

    0.0049REPT

    041 :

    0.0325

    REPT040 :

    0.0169

    REPT

    046 :

    0.0047REPT

    045 :

    0.0016REPT044 :

    0.9105

    REPT043 :

    0.0016

    REPT049 :

    0.0154

    REPT

    048 :0.0001

    REPT

    047 :0.0694

    REPT

    042 :

    0.0208REPT

    041 :

    0.0042

    REPT040 :

    0.0072

    REPT

    046 :

    0.0002REPT

    045 :

    0.8588REPT044 :

    0.0028

    REPT043 :

    0.0078

    REPT049 :

    0.0001

    REPT

    048 :0.0025

    REPT

    047 :0.0495

    REPT

    042 :

    0.0521REPT

    041 :

    0.0021

    REPT040 :

    0.0371

    REPT

    046 :

    0.8749REPT

    045 :

    0.0001REPT044 :

    0.0086

    REPT043 :

    0.0443

    REPT049 :

    0.0252

    REPT

    048 :0.0612

    REPT

    047 :0.0064

    REPT

    042 :

    0.004REPT

    041 :

    0.0114

    REPT040 :

    0.0318

    REPT

    046 :

    0.0098REPT

    045 :

    0.0476REPT044 :

    0.0311

    REPT043 :

    0.1117

    REPT049 :

    0.0001

    REPT

    048 :0.0002

    REPT

    047 :0.8101

    REPT

    042 :

    0.0296REPT

    041 :

    0.0051

    REPT040 :

    0.0018

    REPT

    046 :

    0.0544REPT

    045 :

    0.0007REPT044 :

    0.0002

    REPT043 :

    0.0026

    REPT049 :

    0.023

    REPT

    048 :0.8663

    REPT

    047 : 0REPT

    042 :

    0.0055

    REPT041 :

    0.0002

    REPT

    040 :0.0573

    REPT

    046 :

    0.0376REPT

    045 :

    0.0001REPT044 :

    0.019

    REPT043 :

    0.0014

    REPT049 :

    0.8965

    REPT

    048 :0.0369

    REPT

    047 :0.0001

    REPT

    042 :

    0.0325REPT

    041 :

    0.063

    REPT040 :

    0.0025

    PERCOBAAN REPTIL 15

    3

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

    REPT

    046 :

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    18/20

    0.0224

    REPT045 :

    0.0942

    REPT

    044 :0.0159

    REPT043 :

    0.0525

    REPT

    049 :0.0043

    REPT

    048 :

    0.0705

    REPT047 :

    0.0008REPT

    042 :

    0.0123REPT

    041 :

    0.002

    REPT040 :

    0.8851

    0.0201

    REPT045 :

    0.0015

    REPT

    044 :0.0107

    REPT043 :

    0.0407

    REPT

    049 :0.0607

    REPT

    048 :

    0.0005

    REPT047 :

    0.004REPT

    042 :

    0.0006REPT

    041 :

    0.9058

    REPT040 :

    0.0016

    0.0125

    REPT045 :

    0.0172

    REPT

    044 :0.0449

    REPT043 :

    0.0025

    REPT

    049 :0.028

    REPT

    048 :

    0.0081

    REPT047 :

    0.0459REPT

    042 :

    0.9072REPT

    041 :

    0.0002

    REPT040 :

    0.0083

    0.0422

    REPT045 :

    0.0083

    REPT

    044 :0.005

    REPT043 :

    0.8345

    REPT

    049 :0.0004

    REPT

    048 :

    0.0013

    REPT047 :

    0.1382REPT

    042 :

    0.0049REPT

    041 :

    0.0325

    REPT040 :

    0.0169

    0.0047

    REPT045 :

    0.0016

    REPT

    044 :0.9105

    REPT043 :

    0.0016

    REPT

    049 :0.0154

    REPT

    048 :

    0.0001

    REPT047 :

    0.0694REPT

    042 :

    0.0208REPT

    041 :

    0.0042

    REPT040 :

    0.0072

    0.0002

    REPT045 :

    0.8588

    REPT

    044 :0.0028

    REPT043 :

    0.0078

    REPT

    049 :0.0001

    REPT

    048 :

    0.0025

    REPT047 :

    0.0495REPT

    042 :

    0.0521REPT

    041 :

    0.0021

    REPT040 :

    0.0371

    0.8749

    REPT045 :

    0.0001

    REPT

    044 :0.0086

    REPT043 :

    0.0443

    REPT

    049 :0.0252

    REPT

    048 :

    0.0612

    REPT047 :

    0.0064REPT

    042 :

    0.004REPT

    041 :

    0.0114

    REPT040 :

    0.0318

    0.0098

    REPT045 :

    0.0476

    REPT

    044 :0.0311

    REPT043 :

    0.1117

    REPT

    049 :0.0001

    REPT

    048 :

    0.0002

    REPT047 :

    0.8101REPT

    042 :

    0.0296REPT

    041 :

    0.0051

    REPT040 :

    0.0018

    0.0544

    REPT045 :

    0.0007

    REPT

    044 :0.0002

    REPT043 :

    0.0026

    REPT

    049 :0.023

    REPT

    048 :

    0.8663

    REPT047 : 0

    REPT042 :

    0.0055

    REPT041 :

    0.0002

    REPT

    040 :0.0573

    0.0376

    REPT045 :

    0.0001

    REPT

    044 :0.019

    REPT043 :

    0.0014

    REPT

    049 :0.8965

    REPT

    048 :

    0.0369

    REPT047 :

    0.0001REPT

    042 :

    0.0325REPT

    041 :

    0.063

    REPT040 :

    0.0025

    PERCOBAAN REPTIL 20

    4

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    REPT

    046 :

    0.011

    REPT045 :

    0.0501

    REPT

    044 :0.0006

    REPT

    043 :0.0375

    REPT

    049 :0.0035

    REPT

    046 :

    0.0026

    REPT045 :

    0.0005

    REPT

    044 :0.0187

    REPT

    043 :0.0357

    REPT

    049 :0.057

    REPT

    046 :

    0.0274

    REPT045 :

    0.012

    REPT

    044 :0.0107

    REPT

    043 :0.0395

    REPT

    049 :0.005

    REPT

    046 :

    0.0478

    REPT045 :

    0.0229

    REPT

    044 :0.0019

    REPT

    043 :0.8649

    REPT

    049 :0.0014

    REPT

    046 :

    0.0001

    REPT045 :

    0.03

    REPT

    044 :0.9251

    REPT

    043 :0.0003

    REPT

    049 :0.0289

    REPT

    046 :

    0.0002

    REPT045 :

    0.8949

    REPT

    044 :0.0264

    REPT

    043 :0.0205

    REPT

    049 :0.0002

    REPT

    046 :

    0.8487

    REPT045 :

    0.0005

    REPT

    044 :0.0009

    REPT

    043 :0.0595

    REPT

    049 :0.0717

    REPT

    046 :

    0.0528

    REPT045 :

    0.0054

    REPT

    044 :0.0158

    REPT

    043 :0.0164

    REPT

    049 :0.0185

    REPT

    046 :

    0.043

    REPT045 :

    0.0111

    REPT

    044 :0.0007

    REPT

    043 :0.0052

    REPT

    049 :0.0248

    REPT

    046 :

    0.0383

    REPT045 :

    0.0001

    REPT

    044 :0.0097

    REPT

    043 :0.0007

    REPT

    049 :0.8585

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    19/20

    REPT

    048 :0.0918

    REPT

    047 :

    0.0003REPT

    042 :0.0059

    REPT

    041 :

    0.0009REPT

    040 :

    0.8553

    REPT

    048 :0.0105

    REPT

    047 :

    0.0336REPT

    042 :0.0003

    REPT

    041 :

    0.8885REPT

    040 :

    0.0003

    REPT

    048 :0.0003

    REPT

    047 :

    0.0538REPT

    042 :0.852

    REPT

    041 :

    0.0005REPT

    040 :

    0.0149

    REPT

    048 :0.003

    REPT

    047 :

    0.0193REPT

    042 :0.0846

    REPT

    041 :

    0.0316REPT

    040 :

    0.0685

    REPT

    048 :0.0019

    REPT

    047 :

    0.015REPT

    042 :0.0377

    REPT

    041 :

    0.0219REPT

    040 :

    0.0004

    REPT

    048 :0.0065

    REPT

    047 :

    0.0055REPT

    042 :0.0339

    REPT

    041 :

    0.0006REPT

    040 :

    0.0624

    REPT

    048 :0.0103

    REPT

    047 :

    0.047REPT

    042 :0.0336

    REPT

    041 :

    0.0044REPT

    040 :

    0.0318

    REPT

    048 :0.0174

    REPT

    047 :

    0.8641REPT

    042 :0.0775

    REPT

    041 :

    0.034REPT

    040 :

    0.0002

    REPT

    048 :0.8566

    REPT

    047 :

    0.0209REPT

    042 :0.0001

    REPT

    041 :

    0.0208REPT

    040 :

    0.0844

    REPT

    048 :0.0501

    REPT

    047 :

    0.0146REPT

    042 :0.0021

    REPT

    041 :

    0.0164REPT

    040 :

    0.0039

    PERCOBAAN REPTIL 25

    5

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    PERCOBAAN REPTIL 30

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

  • 8/15/2019 Variasi Hidden Layer Dalam Pengenalan Pola Reptil Dengan Neuroph Studio 9

    20/20