tinjauan pustaka serotinu

Upload: fred-djh

Post on 02-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    1/24

    1

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II. 1. Definisi

    Kehamilan postterm disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan

    lewat waktu, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, extended

    pregnancy, postdate/post datisme atau pascamaturitas.

    Menurut WHO 1977 kehamilan postterm adalah kehamilan ang

    berlangsung lebih dari !" minggu #"9! hari$ ang terhitung sejak hari pertama

    siklus haid terakhir #H%H&$ menurut rumus 'aegele dengan siklus haid rata(

    rata ") hari.

    Menurut de*inisi ang dirumuskan oleh American College of

    Obstetricians and Gynecologists #"++!$, kehamilan postterm adalah

    kehamilan ang berlangsung lebih dari !" minggu #"9! hari$ ang terhitung

    sejak hari pertama siklus haid terakhir #H%H&$. 1

    II. 2. Insiden

    Menurut tandar %elaanan Medik Obstetri dan -inekologi #%O-$,insidens kehamilan lewat waktu sangat ber/ariasi antara lain0 )

    nsidens kehamilan !" minggu lengkap 0 ! 1! 2, !3 minggu

    lengkap " 7 2.

    nsidens kehamilan post(term tergantung pada beberapa *aktor0

    tingkat pendidikan masarakat, *rekuensi kelahiran pre(term,

    *rekuensi induksi

    %ersalinan, *rekuensi seksio sesaria elekti*, pemakaian 4- untuk

    menentuka usia kehamilan.

    ecara spesi*ik, insidens kehamilan post(term akan rendah jika

    *rekuensi kelahiran pre(term tinggi, bila angka induksi persalinan

    dan seksio sesaria elekti* tinggi, dan bila 4- dipakai lebih sering

    untuk menentukan usia kehamilan.

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    2/24

    "

    %eningkatan mortalitas dan morbiditas secara signi*ikan berhubungan

    dengan distosia akibat makrosomia. ekitar 1+("52 janin ang lahir lewat

    waktu memiliki berat badan lebih dari !+++ gram dan 1,52 janin dengan berat

    badan sekitar !5++ gram. nsidens distosia bahu pada kehamilan lewat waktu

    adalah sebesar "2. 6esiko mengalami distosia akibat makrosomia adalah 3

    kali lipat dan peningkatan insiden distosia bahu sebesar " kali lipat pada

    kehamilan lewat waktu dibandingkan dengan wanita ang melahirkan bai

    pada kehamilan !+ minggu. "

    II. 3. Etiologi%enebab pasti dan poses terjadina kehamilan postterm sampai saat

    ini masih belum diketahui dengan pasti. &eori(teori ang pernah diajukan

    untuk menerangkan penebab terjadina kehamilan postterm antara lain0 "

    1. Teori progesteron. erdasarkan teori ini, diduga bahwa terjadina

    kehamilan postterm adalah karena masih berlangsungna

    pengaruh progesteron melewati waktu ang semestina.

    ". Teori oksitosin. 6endahna pelepasan oksitosin dari neurohipo*isis

    wanita hamil pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai

    salah satu *akor penebab terjadina kehamilan postterm.

    3. Teori kortisol/ACTH janin. Kortisol janin akan mempengaruhi

    plasenta sehingga produksi progesteron berkurang dan

    memperbesar sekresi estrogen. %roses ini selanjutna berpengaruh

    terhadap meningkatna produksi prostaglandin. %ada kasus(kasus

    kehamilan dengan cacat bawaan janin seperti anense*alus atau

    hipoplasia adrenal, tidak adana kelenjar hipo*isis janin akan

    menebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan baik

    sehingga kehamilan berlangsung lewat bulan.

    !. Teori saraf uterus. erdasarkan teori ini, diduga kehamilan

    postterm terjadi pada keadaan tidak terdapatna tekanan pada

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    3/24

    3

    ganglion ser/ikalis dari pleksus 8rankenhauser ang

    membangkitkan kontraksi uterus, seperti pada keadaan kelainan

    letak, tali pusat pendek, dan masih tinggina bagian terbawah

    janin.

    5. Teori heriditer. %engaruh herediter terhadap insidensi kehamilan

    postterm telah dibuktikan pada beberapa penelitian sebelumna.

    Kitska et al #"++7$ menatakan dalam hasil penelitianna bahwa

    seorang ibu ang pernah mengami kehamilan postterm akan

    memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kehamilan postterm

    pada kehamilan berikutna. Hasil penelitian ini memunculkan

    kemungkinan bahwa kehamilan postterm juga dipengaruhi oleh

    *aktor genetik. 5

    II. 4. Patofisiologi

    %ada kehamilan postterm terjadi berbagai perubahan baik pada cairan

    amnion, plasenta, maupun janin. %engetahuan mengenai perubahan(perubahan

    tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengelola kasus persalinan postterm.

    1. %erubahan %ada %lasenta

    is*ungsi plasenta merupakan *aktor penebab terjadina

    komplikasi pada kehamilan postterm dan meningkatna risiko pada janin.

    8ungsi plasenta mencapai puncakna pada kehamilan 3) minggu dan

    kemudian mulai menurun terutama setelah !" minggu. 6endahna *ungsi

    plasenta ini berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan

    risiko "(! kali lebih tinggi. %enurunan *ungsi plasenta dapat dibuktikan

    dengan penurunan kadar estriol dan plasenta laktogen. %erubahan ang

    terjadi pada plasenta sebagai berikut.

    %enimbunan kalsium. %eningkatan penimbunan kalsium pada

    plasenta sesuai dengan progresi/itas degenerasi plasenta. %roses

    degenerasi jaringan plasenta ang terjadi seperti edema, timbunan

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    4/24

    !

    *ibrinoid, *ibrosis, trombosis inter/illi, spasme arteri spiralis dan in*ark

    /illi. elapot /askulosinsial menjadi tambah tebal dan jumlahna

    berkurang. Keadaan ini dapat menurunkan metabolisme transport

    plasenta. &ransport kalsium tudak terganggu tetapi aliran natrium, kalium,

    glukosa, asam amino, lemak dan gamma globulin mengalami gangguan

    sehingga janin akan mengalami hambatan pertumbuhan dan penurunan

    berat janin. 1

    ". Oligohidramnion

    %ada kehamilan postterm terjadi perubahan kualitas dan kuantitas

    cairan amnion. :umlah cairan amnion mencapai puncak pada usia

    kehamilan 3) minggu, aitu sekitar 1+++ ml dan menurun menjadi sekitar

    )++ ml pada usia kehamilan !+ minggu. %enurunan jumlah cairan amnion

    berlangsung terus menjadi sekitar !)+ ml, "5+ ml, hingga 1;+ ml pada

    usia kehamilan !", !3, dan !! minggu. 1

    %enurunan jumlah cairan amnion pada kehamilan postterm

    berhubungan dengan penurunan produksi urin janin. ilaporkan bahwa

    berdasarkan pemeriksaan oppler /elosimetri, pada kehamilan postterm

    terjadi peningkatan hambatan aliran darah #resistance index/!$ arteri

    renalis janin sehingga dapat menebabkan penurunan jumlah urin janin

    dan pada akhirna menimbulkan oligohidramnion. Oleh sebab itu,

    e/aluasi /olume cairan amnion pada kasus kehamilan postterm menjadi

    sangat penting artina. ilaporkan bahwa kematian perinatal meningkat

    dengan adana oligohidramnion ang menebabkan kompresi tali pusat.

    %ada persalinan postterm, keadaan ini dapat menebabkan keadaan gawatjanin saat intra partum. "

    elain perubahan /olume, terjadi pula perubahan komposisi cairan

    amnion sehingga menjadi lebih kental dan keruh. Hal ini terjadi karena

    lepasna /ernik kaseosa dan komposisi *os*olipid. %elepasan sejumlah

    badan lamellar dari paru(paru janin akan mengakibatkan perbandingan

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    5/24

    5

    menjadi hijau atau kuning dan meningkatkan risiko terjadina aspirasi

    mekonium. 1

    =stimasi jumlah cairan amnion dapat diukur dengan pemeriksan

    4-. alah satu metode ang cukup populer adalah pengukuran diameter

    /ertikal dari kantung amnion terbesar pada setiap kuadran dari ! kuadran

    uterus. Hasil penjumlahan keempat kuadran tersebut dikenal dengan

    sebutan indeks cairan anmion #Amnionic "luid !ndex/A"!#$ila nilai >8

    telah turun hingga 5 cm atau kurang, maka merupakan indikasi adana

    oligohidramnion. 1

    3. %erubahan pada janin

    erat janin. ila terjadi perubahan anatomik ang besar pada

    plasenta, maka terjadi penurunan berat janin. 'amun, seringkali pula

    plasenta masih dapat ber*ungsi dengan baik sehingga berat janin

    bertmbah terus sesuai bertambahna umur kehamilan. 6isiko persalinan

    bai dengan berat lebih dari !+++ gram pada kehamilan postterm

    meningkat "(! kali lebih besar.

    elain risiko pertambahan berat badan ang berlebihan, janin pada

    kehamilan postterm juga mengalami berbagai perubahan *isik khas

    disertai dengan gangguan pertumbuhan dan dehidrasi ang disebut

    dengan sindrom postmaturitas. %erubahan(perubahan tersebut antara lain?

    penurunan jumlah lemak subkutaneus, kulit menjadi keriput, dan

    hilangna /ernik kaseosa dan lanugo. Keadaan ini menebabkan kulit

    janin berhubungan langsung dengan cairan amnion. %erubahan lainnaaitu? rambut panjang, kuku panjang, serta warna kulit kehijauan atau

    kekuningan karena terpapar mekonium. 'amun demikian, &idak seluruh

    neonatus kehamilan postterm menunjukkan tanda postmaturitas

    tergantung *ungsi plasenta. 4mumna didapat sekitar 1"("+ 2 neonatus

    dengan tanda postmaturitas pada kehamilan postterm. &anda postterm

    dibagi dalam 3 stadium0 "

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    6/24

    ;

    a. tadium 1 0 Kulit kehilangan /erniks kaseosa dan maserasi

    berupa kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas.

    b. tadium " 0 -ejala di atas disertai pewarnaan mekonium pada

    kulit.

    c. tadium 3 0 %ewarnaan kekuningan pada kuku, kulit, dan tali

    pusat.

    II. 5. Diagnosis

    Meskipun diagnosis kehamilan postterm berhasil ditegakkan pada !(

    192 dari seluruh kehamilan, sebagian diantarana kenataana tidak terbuktioleh karena kekeliruan dalam menentukan usia kehamilan. Oleh sebab itu,

    pada penegakkan diagnosis kehamilan postterm, in*ormasi ang tepat

    mengenai lamana kehamilan menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan

    karena semakin lama janin berada di dalam uterus maka semakin besar pula

    risiko bagi janin dan neonatus untuk mengalami morbiditas maupun

    mortalitas. 'amun sebalikna, pemberian inter/ensi@terminasi secara terburu(

    buru juga bisa memberikan dampak ang merugikan bagi ibu maupun janin.

    1. 6iwaat haid

    %ada dasarna, diagnosis kehamilan postterm tidaklah sulit untuk

    ditegakkan apabila keakuratan H%H& ibu bisa dipercaa. iagnosis

    kehamilan postterm berdasarkan H%H& dapat ditegakkan sesuai

    dengan de*inisi ang dirumuskan oleh American College of

    Obstetricians and Gynecologists #"++!$, aitu kehamilan ang

    berlangsung lebih dari !" minggu #"9! hari$ ang terhitung sejak hari

    pertama siklus haid terakhir #H%H&$. 1

    %ermasalahan sering timbul apabila ternata H%H& ibu tidak

    akurat atau tidak bisa dipercaa. Menurut Mochtar et al #"++!$, jika

    berdasarkan riwaat haid, diagnosis kehamilan postterm memiliki

    tingkat keakuratan hana A3+ persen. 6iwaat haid dapat dipercaa

    jika telah memenuhi beberapa kriteria, aitu0 #a$ ibu harus akin betul

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    7/24

    7

    dengan H%H&(na? #b$ siklus ") hari dan teratur, #c$ tidak minum pil

    anti hamil setidakna 3 bulan terakhir."

    Hasil penelitian a/itB, et al #"++"$ menunjukkan bahwa usia

    kehamilan ang ditentukan berdasarkan H%H& cenderung lebih sering

    salah didiagnosa sebagai kehamilan postterm dibanding dengan

    pemeriksaan 4-, terutama akibat o/ulasi ang terlambat. %enentuan

    usia kehamilan dengan H%H& didasarkan kepada asumsi bahwa

    kehamilan akan berlangsung selama ")+ hari #!+ minggu$ dari hari

    pertama siklus haid ang terakhir. %endekatan ini berpotensi

    menebabkan kesalahan karena sangat bergantung kepada keakuratan

    tanggal H%H& dan asumsi bahwa o/ulasi terjadi pada hari ke(1! siklus

    menstruasi. %adahal, o/ulasi tidak selalu terjadi pada hari ke(1! siklus

    karena adana /ariasi durasi *ase *olikular, ang bisa berlangsung

    selama 7("1 hari. Oleh sebab itu, pada ibu ang memiliki siklus ")

    hari, masih ada kemungkinan o/ulasi terjadi setelah hari ke(1! siklus.

    >kibatna, terjadi kesalahan dalam penentuan usia kehamilan ang

    seharusna dihitung mulai dari terjadina *ertilisasi sampai lahirna

    bai. &ingkat kesalahan estimasi tanggal perkiraan persalinan jika

    berdasarkan H%H& adalah A 1,37 minggu.6

    ". 6iwaat pemeriksaan antenatal

    Tes Kea!ilan. ila pasien melakukan pemeriksaan tes

    imunologik sesudah terlambat haid " minggu, maka dapat diperkirakan

    keamilan telah berlangsung ; minggu.

    "e#a$ Janin. -erak janin pada umumna dirasakan ibu padaumur kehamilan 1)("+ minggu. %ada primigra/ida dirasakan sekitar

    umur kehamilan 1) minggu, sedangkan pada multigra/ida pada 1;

    minggu. Keadaan klinis ang ditemukan ialah gerakan janin ang

    jarang, aitu secara subekti* kurang dari 7 kali@"+ menit, atau secara

    obekti* dengan C&- kurang dari 1+ kali@"+ menit.

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    8/24

    )

    Den%&t Jant&ng Janin 'DJJ(. engan stetoskop

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    9/24

    9

    taksiran persalinan.%ada usia kehamilan antara 1;("; minggu, ukuran

    diameter biparietal #biparietal diameter@%$ dan panjang *emur

    #femur length@8pabila jumlah sel ang

    mengandung lemak melebihi 1+2, maka kehamilan diperkirakan

    sudah berusia 3; minggu dan apabila jumlahna mencapai 5+2

    atau lebih, maka usia kehamilan 39 minggu atau lebih.

    b. &romboplastin cairan amnion #>&C>$. Hasil penelitian terdahulu

    berhasil membuktikan bahwa cairan amnion mempercepat waktu

    pembekuan darah. >kti/itas ini meningkat dengan bertambahna

    usia kehamilan. %ada usia kehamilan !1(!" minggu, >C&> berkisar

    antara !5(;5 detik sedangkan pada usia kehamilan D!" minggu,

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    10/24

    1+

    didapatkan >C&> E!5 detik. ila didapatkan >C&> antara !"(!;

    detik, ini menunjukkan bahwa kehaminan sudah postterm.

    c. %erbandingan kadar lesitin(spingomielin #

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    11/24

    11

    1. %emantanauan kesejahteraan janin

    Manning dkk #19)+$ telah mengajukan pemakaian kombinasi dari 5

    /ariabel bio*isik untuk menilai kesejahteraan janin dan menatakan

    bahwa kombinasi ini memberikan hasil ang lebih akurat dibandingkan

    pemakaian salah satu /ariabel saja. ecara umum, tes ini membutuhkan

    waktu sekitar 3+(;+ menit. Fariabel ang digunakan dalam penilaian

    pro*il bio*isik adalah? #a$ tes tanpa beban #non&stress test/()T$, #b$

    gerak na*as janin, #c$ gerakan janin, #d$ tonus janin, dan #e$ /olume

    cairan amnion. etiap /ariabel diberikan skor " bila normal dan skor +

    bila abnormal. Oleh sebab itu, seorang janin sehat akan memiliki skor

    1+ pada pemeriksaan pro*il bio*isikna.1

    a. &es &anpa eban #(on&)tress Test/()T$

    enut jantung janin secara normal meningkat maupun

    menurun sebagai akibat pengaruh dari sistem sara* simpatis(

    parasimpatis ang impulsna berasal dari batang otak. Menurut

    hipotesis, denut jantung janin ang tidak berada dalam keadaan

    asidosis akibat hipoksia ataupun depresi sara* akan mengalami

    akselerasi sementara sebagai respon terhadap gerakan janin. >dana

    akselerasi ini dipegaruhi oleh usia kehamilan. Menurut hasil

    penelitian, besarna tingkat akselerasi denut jantung akibat gerakan

    janin akan meningkat seiring dengan peningkatan usia kehamilan.1

    %enggunaan '& memiliki tujuan ang berbeda dengan tes

    beban kontraksi #contraction stress test/oxytocin stress test/O&$.

    ecara sederhana, '& adalah tes untuk mengetahui kondisi janin

    sedangkan O& digunakan untuk menilai *ungsi uteroplasenta.

    ampai saat ini, '& adalah tes utama ang paling sering digunakan

    untuk menilai kesejahteraan janin. 1

    b. %emeriksaan gerakan na*as janin #fetal breathing$

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    12/24

    1"

    alah satu *enomena menarik dari gerakan perna*asan janin

    adalah gerakan dinding dada ang paradoks #paradoxical chest %all

    mo'ement$. %ada janin, ketika proses inspirasi, dinding dada secara

    paradoks mengempis sedangkan dinding perut mengembung. Hal ini

    berkebalikan dengan proses inspirasi ang terjadi pada neonatus dan

    orang dewasa. -erakan ini dihubungkan dengan kemungkinan

    adana gerakan janin untuk mengeluarkan debris cairan amnion ang

    menerupai gerakan pada saat batuk.1

    eberapa peneliti telah mencoba melakukan penelitian mengenai

    adana keterkaitan antara gerakan na*as janin melalui pemeriksaan

    4- dengan proses e/aluasi kesejahteraan janin. Oleh karena

    gerakan na*as janin terjadi secara episodik, maka interpretasi hasil tes

    pada saat tidak ditemukan gerakan na*as menjadi tidak dapat

    dipercaa. %atrick dkk #19)+$ melakukan penelitian obser/asi selama

    "! jam menggunakan ultrasonogra*i real time untuk mendapatkan

    gambaran karakteristik gerakan na*as janin selama 1+ minggu

    terakhir kehamilan. Hasilna menunjukkan bahwa pada janin normal

    pun bisa saja tidak ditemukan gerakan na*as bahkan sampai 1""

    menit lamana. %enelitian ini mengindikasikan bahwa untuk dapat

    mendiagnosis tidak ditemukanna gerakan na*as membutuhkan

    waktu obser/asi ang panjang. Oleh sebab itu, untuk menilai

    kesejahteraan janin, pemeriksaan gerakan na*as sering digabungkan

    dengan pemeriksaan lain, misalna pemeriksaan denut jantung

    janin. 1

    c. %emeriksaan gerakan janin #fetal mo'ements$

    >kti/itas pasi* janin tanpa rangsangan sebenarna sudah mulai

    ada sejak minggu ke(7 dan akan menjadi lebih kompleks serta

    terkoordinasi pada akhir kehamilan. ahkan setelah minggu ke() usia

    kehamilan, gerakan janin tidak pernah berhenti dengan waktu lebih

    dari 13 menit. 'amun demikian, ibu hamil baru bisa merasakan

    pergerakan janin pertama kali sekitar usia kehamilan 1)("+ minggu.

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    13/24

    13

    Mula(mula gerakanna jarang, lemah, dan terkadang tidak dapat

    dibedakan dengan sensasi abdomen lainna seperti gerakan usus.1

    >ntara minggu ke("+ sampai ke(3+, gerakan tubuh umum

    menjadi lebih teratur dan janin mulai memperlihatkan siklus istirahat(

    akti/itas. %ada trimester ketiga, pematangan gerakan janin terus

    berlanjut sampai sekitar 3; minggu, saat sikap tubuh normal telah

    terbentuk pada )+2 janin. 1

    %ergerakan rata(rata harian janin selama kehamilan ber/ariasi.

    %ada umur kehamilan "+ minggu, pergerakan janin rata(rata adalah

    sekitar "++ gerakan per 1" jam. %ergerakan janin mencapai nilai

    maksimal sekitar minggu ke(3" kehamilan, aitu A 5++ gerakan per

    1" jam. etelah itu, pergerakan menjadi kurang dirasakan setelah

    minggu ke(3; karena janin tumbuh dan /olume cairan amnion

    berkurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berkurangna

    akti/itas pada kehamilan aterm mungkin juga disebabkan oleh

    pertambahan waktu tidur janin seiring dengan makin maturna janin.

    Keadaan ini merupakan hal ang terjadi secara *isiologis pada

    trimester ke( tiga. 1

    d. %emeriksaan tonus janin

    &onus janin dengan pemeriksaan 4- diketahui sebagai

    gerakan ekstensi ekstremitas atau tubuh janin, ang dilanjutkan

    dengan gerakan kembali ke posisi *leksi. &onus janin dapat juga

    dinilai dengan melihat gerakan jari(jari tangan ang membuka#ekstensi$ dan kembali ke posisi mengepal. alam keadaan normal,

    gerakan tersebut terlihat sedikitna sekali dalam 3+ menit

    pemeriksaan. &onus janin juga dianggap normal apabila jari(jari

    tangan terlihat mengepal terus selama 3+ menit pemeriksaan.

    e. %emeriksaan /olume cairan amnion

    %emeriksaan /olume cairan amnion telah menjadi bagian dari

    pemeriksaan antepartum pada kehamilan ang memiliki risiko

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    14/24

    1!

    kematian janin. %elaksanaan tes ini didasari pada pemikiran bahwa

    penurunan per*usi uteroplasenta akan menurunkan aliran darah ginjal

    janin, menurunkan produksi urin janin, dan pada akhirna akan

    menimbulkan oligohidramnion. 1

    =stimasi /olume cairan amnion dapat dilakukan dengan

    pemeriksaan 4- dengan cara menilai indeks cairan amnion

    #amniotic fluid index@>8$. %enilaian dengan indeks ini dilakukan

    dengan cara menambahkan ukuran kedalaman dari setiap kantung

    /ertikal terbesar pada tiap kuadran uterus. ila nilai >8 telah turun

    hingga 5 cm atau kurang, maka merupakan indikasi adana

    oligohidramnion. 1

    Metode lain adalah dengan cara mengukur salah satu kantung

    cairan amnion /ertikal ang terbesar #single deepest pocket$. Menurut

    pemeriksaan ini, /olume cairan amnion dikatakan berkurang bila

    didapatkan ukuran kantong G " cm. 1

    -ambar 10 >mniotic 8luid nde #Cunningham, et al., "+1+$

    erdasarkan penilaian kelima /ariabel ang telah dijelaskan di atas, maka

    didapatkanlah skor pro*il bio*isik dari janin ang dinilai kesejahteraana. kor

    pro*il bio*isik ang didapatkan berkisar antara nilai minimal + dan maksimal

    1+.

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    15/24

    15

    &abel 10 %enilaian kor %ro*il io*isik #Cunningham, et al., "+1+$

    %enatalaksanaan kehamilan berdasarkan skor pro*il bio*isik dapat berupa

    penanganan ekspektati* tanpa melakukan inter/ensi apapun sambil melakukan

    pemeriksaan ulangan. 'amun jika didapatkan gambaran keadaan as*iksia,

    maka penanganan diberikan secara akti* dengan terminasi kehamilan.

    %engeloloaan secara ekpetati* dipertahankan selama 1 minggu dengan

    pemantauan secara berkala. >pabila timbul suatu masalah seperti kegawatan

    janin dapat dilakukan pengelolaan akti*.

    ". nduksi persalinan

    Kehamilan postterm merupakan keadaan klinis ang sering menjadi

    indikasi untuk pelaksanaan induksi persalinan dengan pertimbangan

    kondisi bai ang cukup baik atau optimal. nduksi persalinan menjadi

    salah satu prosedur medis ang paling sering dilakukan di >merika

    erikat dengan proporsi ang meningkat dari 92 pada tahun 19)9

    menjadi 192 di tahun 199).)

    nduksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil angbelum inpartu, baik secara tindakan atau medisinal, untuk merangsang

    timbulna kontraksi uterus. %ematangan ser/iks adalah tindakan

    *armakologik atau cara lain untuk memperlunak atau meningkatkan

    dilatasi ser/iks dengan tujuan untuk meningkatkan keberhasilan induksi

    persalinan. &indakan induksi persalinan ini adalah untuk keselamatan

    ibu dan anak, tetapi walaupun dilakukan dengan terencana dan hati(hati,

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    16/24

    1;

    kemungkinan untuk menimbulkan risiko terhadap ibu dan janin tetap

    ada.7

    Kemungkinan keberhasilan induksi persalinan ditentukan oleh

    beberapa keadaan sebelum dilakukan induksi, salah satuna dari

    kematangan ser/iks #fa'orable$. %enilainan kematangan ser/iks ini

    dapat dilakukan dengan menggunakan skor ishop. kor ini dinilai

    berdasarkan lima *aktor ang didapatkan dari pemeriksaan dalam dan

    akan digunakan untuk memperkirakan keberhasilan induksi persalainan.

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    17/24

    17

    dilanjutkan in*us oksitosin, namun apabila setelah ; jam masih sama

    atau G ; maka dilanjutkan misoprostol dengan cara pemberian ang

    sama. ila dalam ; jam kemudian belum inpartu maka dilanjutkan in*us

    oksitosin.

    Oksitosin adalah Bat ang paling sering digunakan untuk induksi

    persalinan dalam bidang obstetri.Oksitosin mempunai e*ek ang poten

    terhadap otot polos uterus dan kelenjar mammae. Kepekaan terhadap

    oksitosin meningkat pada saat persalinan. nduksi persalinan dengan

    oksitosin ang diberikan melalui in*us secara titrasi ternata e*ekti* dan

    banak dipakai. &itrasi ini biasana dilakukan dengan cara memberikan

    1+("+ unit oksitosin #1+.+++("+.+++ m4$ ang dilarutkan dalam 1+++ cc

    larutan 6inger laktat. 6ejimen ini akan menghasilkan kadar oksitosin

    1+("+ m4@mpabila dengan pemberian dosis oksitosin 3+(!+

    m4@menit masih tidak didapatkan his ang adakuat, maka indusi tak

    perlu lagi dilanjutkan. %emberian dengan dosis ang lebih besar akan

    menebabkan ikatan oksitosin dengan reseptor /asopresin sehingga

    akan menimbulkan kontraksi ang tetanik atau hipertonik. elain itu,

    dapat juga muncul e*ek antidiuretik sehingga meningkatkan risiko

    terhadap keracunan air. nduksi dianggap berhasil kalau didapatkan

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    18/24

    1)

    kontraksi uterus ang adekuat, aitu his sekitar 3 kali dalam 1+ menit

    dengan kekuatan sekitar !+ mmHg atau lebih #"++ Monte/idio$.1

    Menurut Mochtar, et al #"++!$ pengelolaan persalinan pada kehamilan

    postterm mencakup0

    a. %emantauan ang baik terhadap kontraksi uterus dan kesejahteraan

    janin. %emakaian alat monitor janin secara kontinu sangat berman*aat.

    b. Hindari penggunaan obat penenang atau analgetika selama persalinan.

    c. %ersiapan oksigen dan tindakan seksio sesarea bila sewaktu(waktu

    terjadi kegawatan janin

    d. Cegah terjadina aspirasi mekonium dengan segera mengusap wajah

    neonatus dan penghisapan pada tenggorokan saat kepala lahir

    dilanjutkan resusitasi sesuai prosedur pada janin dengan cairan ketuban

    bercampur mekonium.e. %engawasan ketat terhadap neonatus dengan tanda(tanda postmaturitas

    -ambar "0 kema penatalaksanaan kehamilan postterm. #Cunningham,

    et al., "+1+

    II. ). Ko!*li$asi

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    19/24

    19

    Komplikasi ang terjadi pada ibu antara lain 0

    1. Korioamnionitis

    ". nak besar dapat menebabkan disproporsi se*alopel/ik

    ". Hipoksia

    3. Hipo/olemia

    !. >sidosis

    5. Hipo*ungsi adrenal

    ;. Ologohidramnion dapat menebabkan kompresi tali pusat, gawat janin,

    sampai bai meninggal

    III

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    20/24

    "+

    PE+BA,ASAN

    Kehamilan serotinus adalah kehamilan ang berlangsung !" minggu #"9!$

    hari atau lebih, dihitung dari H%H& menurut rumus 'aegele, dengan siklus haid rata(

    rata ") hari. %ada kasus, umur kehamilan dihitung dari H%H& tanggal +" :uli "+15

    dan seharusna tanggal +9 >pril "+1; sudah menunjukkan tanda(tanda akan adana

    persalinan.

    %enebab pasti belum diketahui, *aktor ang dikemukakan adalah 0

    1. Hormonal, aitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan

    telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang.". Herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.

    3. Kadar kortisol pada darah bai ang rendah sehingga disimpulkan kerentanan

    akan stress merupakan *aktor tidak timbulna his.

    !. Kurangna air ketuban5. nsu*isiensi plasenta.

    %ada pasien ini, dapat diduga karena hormonal aitu kadar progesteron tidak

    cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus

    terhadap oksitosin berkurang.

    nduksi persalinan adalah suatu upaa stimulasi mulaina proses persalinan,

    aitu dari tidak ada tanda(tanda persalinan, kemudian distimulasi menjadi ada dengan

    menimbulkan mulas@his. Cara ini dilakukan sebagai upaa medis untuk

    mempermudah keluarna bai dari rahim secara normal. %ada kasus ini, pasien juga

    tidak menunjukkan adana tanda(tanda persalinan seperti mulas(mulas, keluar air(air

    dan atau keluarna lendir bercampur darah dari kemaluan. ehingga disarankan untuk

    dilakukan induksi.

    ndikasi induksi persalinan bisa berasal dari anak atau dari ibu.

    1. ndikasi ang berasal dari ibu 0

    Kelainan hipertensi dalam kehamilan

    iabetes, wanita diabetik ang hamil mengalami risiko mengalami

    komplikasi

    %erdarahan antepartum, perdarahan antepartum ang bisa

    dilakukan induksi persalinan adalah plasenta pre/ia lateralis

    ". ndikasi ang berasal dari janin antara lain 0

    Kehamilan lewat waktu

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    21/24

    "1

    Ketuban pecah dini, ketika selaput ketuban pecah,

    mikroorganisme dari /agina dapat masuk ke dalam kantong

    amnion

    Kematian janin dalam rahim

    6estriksi pertumbuhan intrauteri, bila dibiarkan terlalu lama dalam

    kandungan diduga akan berisiko@membahaakan hidup

    janin@kematian janin

    %enakit kongenital janin ang maor, kelainan kongenital maor

    merupakan kelainan ang memberikan dampak besar pada bidang

    medis, operati*, dan kosmetik serta ang mempunai risiko

    kesakitan dan kematian tinggi, misalna0 anense*alus,

    hidrose*alus, hidrone*rosis.

    %ada kasus ini dapat disimpulkan bahwa indikasi dilakukan induksi adalah

    memacu pada indikasi janin ang telah lewat waktu dari taksiran persalinan, dan tidak

    adana tanda inpartu sehingga disarankan untuk dilakukan induksi persalinan untuk

    merangsang terjadina tanda(tanda persalinan.Kontraindikasi dari induksi persalinan ada ang absolut dan ada ang relati*.

    Kontraindikasi absolut adalah 0

    isproposi sepalopel/ik absolut -awat janin

    %lasenta pre/ia totalis

    Fasa pre/ia

    %resentasi abnormal

    6iwaat sectio sesarea klasik sebelumna

    %resentasi bokong

    Kontraindikasi ang si*atna relati* adalah 0

    %erdarahan antepartum

    -rande multiparitas

    6iwaat sectio sesarea sebelumna

    Malposisi dan malpresentasi

    %ada kasus tidak adana kontraindikasi absolut dan relati*. ehingga aman

    untuk dilakukanna induksi persalinan. >pabila kondisi(kondisi di samping terpenuhi

    maka induksi persalinan mungkin tidak memberikan hasil ang diharapkan. 4ntuk

    menilai keadaan ser/iks dapat dipakai skor bishop. :ika skor bishop kurang atau sama

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    22/24

    ""

    dengan ; maka angka kegagalan induksi mencapai lebih lebih dari "+2 dan berakhir

    pada sectio sesaria. ila nilai lebih dari ; induksi persalinan kemungkinan akan

    berhasil. >ngka ang tinggi menunjukkan kematangan ser/iks.

    Komplikasi induksi persalinan adalah 0

    &erhadap ibu 0

    Kegagalan induksi

    Kelelahan ibu dan krisis emosional

    nersia uteri

    n*eksi intrauterin

    &erhadap janin 0

    &rauma pada janin oleh tindakan

    %rolapsus tali pusat

    n*eksi intrapartal pada janin

    %ada kasus mengacu pada komplikasi terhadap ibu ang berupa kegagalan

    induksi. Karena tidak responna pemberian misoprostol. ehingga belum matangna

    ser/iks. ehingga pada kasus ini diindikasikan dilakukan sectio sesaria.

    ndikasi sectio caesarea pada ibu 0

    isproporsi dis*ungsi ce/alo pel/ik #ketidakseimbangan antar ukuran

    kepala dan panggul$

    is*ungsi uterus

    istosia jaringan lunak

    %lasenta pre/ia

    His lemah@melemah

    6upture uteri mengancam

    %rimigra/ida muda atau tua

    %artus dengan komplikasi

    %roblem plasenta

    ndikasi sectio caesarea pada anak 0

    :anin besar

    -awat janin

    :anin dalam posisi sungsang atau melntang

    8etal distress

    Kelainan letak

    Hdrochepalus

    Operasi sectio caesarea dilkukan jika kelahiran per/aginal mungkin akan

    menebabkan risiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal(hal ang

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    23/24

    "3

    perlu tindakan C proses persalinan normal lama@kegagalan proses persalinan

    normal. %ada kasus di atas induksi gagal, ditambah dengan *aktor umur janin ang

    sudah terlampau matur. :adi mempertimbangkan risiko janin dan ibu tersebut

    sehingga dilakukan sectio caesarea.

    DA-TA PUSTAKA

    1. Cunningham 8-, -ant 8',

  • 7/26/2019 tinjauan PUSTAKA SEROTINU

    24/24

    "!