Dalam pemeriksaan pH urin dapat dilihat derajat keasamannya atau kebasaan dengan menggunakan indikator universal, dengan mencocokan warna dengan standar warna. Tes glukosa urin merupakan tes atau pemeriksaan pada sampel urine untuk mengetahui ada/tidaknya glukosa yang terkandung di dalamnya. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis. Tujuan tes ini adalah untuk mendiagnosis ada atau tidaknya glukosa di dalam urine. Pemeriksaan glukosa pada urine menggunakan tes reduksi, dilakukan dengan memanfaatkan sifat glukosa yang mudah mereduksi zat lain. Untuk menyatakan adanya reduksi, zat yang paling sering digunakan adalah zat yang mengandung garam cupri dan reagen terbaik yang mengandung garam cupri adalah larutan Benedict.

Untuk menilai adanya protein dalam urin dapat dilakukan tes dengan metode rebua atau asam sulfosalisilat, prinsip dari pemeriksaan metode rebus adalah untuk menyatakan adanyaprotein dalam urie yang ditunjukkan dengan adanya kekeruhan dengan cara penambahan akan lebih mendekatkan ke titik isoelektris dari protein pemanasan selanjutnya mengadakan denaturasi sehingga terjadi presipitasi yang dinilai secara semi kuantitatif. Sedangkan prinsippemeriksaan asam sulfosalisilat adalah protein dindapkan oleh asam sulfosalisilat ( suatu asam kuat) dan diamati secara visual.Sacher, Ronald, Richard AM. 2004. Tinjauan Klinis hasil Pemeriksaan Laboratorium.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.