tinjauan pustaka morbili2
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
1/10
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
2/10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut menular yang ditandai dengan " stadium
yaitu # a. stadium kataral, b. stadium erupsi dan c. stadium konvalesensi. $ama lain
morbili adalah campak, measles , atau rubeola .!
2.2 Etiologi
Morbili disebabkan oleh virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darahselama masa prodromal sampai %& jam setelah timbul bercak'bercak. (ara penularan
dengan droplet dan kontak. )irus ini tidak tahan panas tetapi dapat terawetkan dalam
jangka waktu lama dalam suhu rendah. % *umber lain menyebutkan virus ini dapat
dihancurkan oleh asam, sinar intensitas tinggi, dan pengeringan namun dapat bertahan
beberapa jam dalam droplet. %,"
2.3 Epidemiologi
Attack rate virus morbili sekitar + - pada individu yang rentan.",&
Kerentanan terhadapvirus morbili tidak tergantung umur. " Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan
kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secara pasif melalui plasenta
sampai umur &'0 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga
si bayi dapat menderita morbili. !,&
Morbiditas dan mortalitas pada negara berkembang lebih karena faktor malnutrisi
dan infeksi sekunder. Riwayat kontak dengan pasien morbili/curiga morbili mungkintidak ada karena penyebaran lewat udara yang efektif dan pasien yang sangat menular
selama masa prodromal. 1
2. P!tologi
*ebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat yang serous dan proliferasi sel
mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus di sekitar kapiler. Kelainan ini
terdapat pada kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus, dan konjungtiva. ! Reaksi selular
terutama adalah monositik. 2iperplasia limfoid yang luas pada adenoid, tonsil, timus,
%
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
3/10
limpa, Peyer’s patch , usus buntu dan limfonodus adalah karakteristik di mana
ditemukan sel raksasa berinti banyak. %
3ada kulit nekrosis hyaline dini sel epidermis diikuti oleh eksudasi perivaskular,
proliferasi sel endotel, dan nekrosis elemen epithelial. 4esi area pipi bintik Koplik
terbentuk dari nekrosis fokal epitel basal dari kelenjar submukosa dengan kumpulan
round cells dan pembentukan vesikel. %
2." P!togenesis
5nfeksi dimulai ketika orang yang rentan menghirup droplet berisi virus dari sekret
nasofaring pasien morbili. 6engan jangka waktu yang pendek saat virus bermultiplikasisecara lokal juga diikuti oleh viremia dengan titer yang rendah sehingga virus
terdistribusi ke seluruh tubuh terutama jaringan limfoid di mana virus bereplikasi.
*etelah periode multiplikasi pada sel retikuloendotelial nekrosis sel ini menyebabkan
viremia sekunder. )iremia sekunder yang lebih lama terjadi dihubungkan dengan onset
prodromal klinik antara lain batuk, coryza , dan konjungtivitis. *ekitar +'! hari setelah
paparan sampai mulai terjadinya ruam virus dapat dideteksi dalam tubuh. 3asien sangat
berpotensi menularkan virus pada jangka waktu 1'0 hari ini. 6engan mulainya ruam
sekitar !& hari setelah infeksi awal replikasi virus berkurang. %,"
2.# $e%!l! Klinis
Masa inkubasi ! '% hari. ! Masa inkubasi dapat memanjang pada orang dewasa dan
morbili yang dimodifikasi. " 3enyakit ini dibagi dalam " stadium, yaitu # !
!. *tadium kataral prodromal
Biasanya stadium ini berlangsung selama &'1 hari disertai panas, malaise , batuk,
fotofobia, konjungtivitis dan coryza . Konjungtivitis menyebabkan edema palpebra, lakrimasi, dan fotofobia. %5njeksi linear pada batas kelopak mata bawah
yang disebut Stimson line timbul sebelum injeksi yang lebih luas menutupi tanda
tersebut. %
Menjelang akhir stadium kataral dan %& jam sebelum timbul enantema,
timbul bercak Koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang
dijumpai. !,%,1 Bercak Koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan
dikelilingi oleh eritema. 4okalisasinya di mukosa bukalis berhadapan dengan
"
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
4/10
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
5/10
dari wajah dan menghilang secara lengkap dalam waktu 0 hari. Berikut gambaran
ruam pada morbili.
8ambar %. Ruam pada morbili ;
:erdapat pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandibula dan di daerah
leher belakang. 3ula terdapat sedikit splenomegali. !,% :idak jarang disertai diare
dan muntah. )ariasi dari morbili yang biasa ini adalah black measles yaitu morbiliyang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus. !,%
". *tadium konvalesensi
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
6/10
penyakit lebih singkat. )arian lain dari morbili adalah atypical measles ruam timbul
secara periferal dan berhubungan dengan demam tinggi, pneumonia, efusi pleura yang
jarang, dan hepatitis. Ruam pada varian ini bersifat petechiae atau vesikuler. 5ni
mungkin disebabkan respon host yang abnormal, di mana terbentuk titer antibodi
morbili yang sangat tinggi.
2.& Peme'i(s!!n L!)
4imfopenia adalah karakteristik. &,1 4eukosit total dapat turun hingga !1 /=4. 1 Metode
cepat yang berguna misalnya dengan deteksi langsung antigen morbili dengan antibodi
fluoresen terhadap pengecatan sel'sel nasofaring. :es 3(R dari sekresi orofaring dariurin sangat sensitif dan spesifik dan dapat mendeteksi infeksi hingga 1 hari sebelum
gejala. 1
2.* Pen+it'!!n
>oto toraks sering memperlihatkan hiperinflasi, infiltrat perihiler, parenchimal patchy ,
atau densitas halus. Konsolidasi sekunder atau efusi dapat terlihat. 1
2., Di!gnosis
?rutan teratur dari gejala prodromal, bintik Koplik, dan ruam menyeluruh dapat
membentuk diagnosis klinik dengan reliabilitas yang tinggi. 5solasi virus dan studi
antibodi adalah tidak perlu. %
2.1- Di!gnosis B!nding
1. German measles
3ada penyakit ini tidak ada bercak Koplik, tetapi ada pembesaran kelenjar di
daerah suboksipital, servikal bagian posterior, belakang telinga. !,% *everitas
penyakit oleh rubella lebih rendah dan tanpa batuk. %
%.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
7/10
2.11 Kompli(!si
3ada penyakit morbili terdapat resistensi umum yang menurun sehingga dapat terjadi
anergi uji tuberkulin yang semula positif berubah menjadi negatif . Keadaan ini
menyebabkan mudahnya terjadi komplikasi sekunder seperti otitis media akut,
ensefalitis, bronkopneumonia. ! Beberapa komplikasi yang terjadi pada penyakit morbili
antara lain # 1
a. Komplikasi Respirasi
Komplikasi ini terjadi pada !1- pasien. *uperinfeksi bakterial pada paru, telinga
tengah, sinus, dan nodus servikal paling sering terjadi. 6emam dan leukositosis
yang menetap setelah hari ke'" atau ke'& setelah ruam terjadi mengindikasikan
terjadinya komplikasi ini. Bronkospasme, se ere croup , dan pneumonia viral
progresif atau bronkiolitis pada bayi juga terjadi. 1 Bronkopneumonia adalah
penyebab tertinggi kematian pada pasien morbili. " Bronkopneumonia dapat
disebabkan oleh virus morbili atau oleh 3neumococcus, *treptococcus,
*taphylococcus. !," Bronkopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bayi yang
masih muda, anak dengan malnutrisi energi protein, penderita penyakit menahun
misal tuberkulosis , leukemia dan lain'lain. @leh karena itu pada keadaan tertentu
perlu dilakukan pencegahan. !
b. Komplikasi *erebral
Komplikasi neurologis pada morbili dapat berupa hemiplegia, paraplegia, afasia,
gangguan mental, neuritis optika dan ensefalitis.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
8/10
pada likuor serebrospinal tapi dapat pula normal. :erjadi kematian atau gejala sisa
neurologis pada & - kasus.
c. Komplikasi 4ainnya
Komplikasi lainnya antara lain morbili hemoragik penyakit berat dengan
perdarahan multiorgan, demam, dan gejala serebral , trombositopenia, apendisitis,
keratitis, miokarditis, dan persalinan prematur. 3eningkatan ringan li er function
test terdeteksi pada 1 - kasus pada dewasa muda. Morbili menyebabkan
imunosupresi sementara sehingga reaktivasi atau progresi tuberkulosis termasuk
anergi kutan sementara terjadi pada anak yang tidak diobati. 1 8astroenteritis dapat
sebagai komplikasi dari morbili dan ini dapat memperberat malnutrisi sehingga
pasien menjadi lebih rentan terhadap infeksi. "
2.12 Te'!pi
3emulihan biasanya terjadi ;'! hari setelah onset gejala. :erapi bersifat simtomatik
yaitu antipiretika asetaminofen, kompres hangat, hindari salisilat bila suhu badan
tinggi, pemeliharaan kesehatan mata, sedativum, obat batuk hindari penekan opioid
dan memperbaiki keadaan umum. :indakan lain ialah pengobatan segera terhadap
komplikasi yang timbul. !,1 5nfeksi bakteri sekunder harus ditangani dengan tepat.
ntibiotik profilaksis tidak diindikasikan. Ribavirin bersifat aktif in vitro dan dapat
digunakan pada anak dengan sistem imun tertekan. 1 :api sumber lain menyebutkan
ribavirin tidak memiliki efek pada pasien tersebut. " Ribavirin intravena dosis tinggi
dikombinasi dengan interferon'C intratekal dapat digunakan pada manajemen **3
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
9/10
a. 5munisasi ktif
5ni dilakukan dengan pemberian F li e attenuated measles accine F. *ekarang
digunakan strain *chwart9 dan Moraten. )aksin tersebut digunakan secara
subkutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama. 3ada penyelidikan
serologis ternyata bahwa imunitas tersebut mulai berkurang E'! tahun setelah
vaksinasi. 6iketahui dari penelitian 4innemann dkk. !+E% pada anak yang
divaksinasi sebelum umur ! bulan tidak ditemukan antibodiA begitu pula setelah
revaksinasi kadang'kadang titer antibodi tidak naik secara bermakna. ! 5munisasi
pada umur !1 bulan ke atas menghasilkan serokonversi +1- sedangkan imunisasi
pada umur ! bulan menghasilkan serokonversi ;1'E -. 3ada berbagai negara
berkembang penyakit morbili tetap timbul pada masa awal masa balita sehingga
vaksin diberikan pada umur ! bulan dengan dosis kedua diberikan pada umur !1
bulan. "
6i 5ndonesia saat ini masih dianjurkan memberikan vaksin morbili pada
anak berumur + bulan ke atas. )aksin morbili tersebut di atas dapat pula diberikan
pada orang yang alergi terhadap telur, karena vaksin morbili ini ditumbuhkan
dalam biakan jaringan janin ayam yang secara antigen berbeda dengan protein
telur. 2anya bila terdapat suatu penyakit alergi sebaiknya vaksinasi ditunda
sampai % minggu sembuh. )aksin morbili juga dapat diberikan pada penderita
tuberkulosis aktif yang sedang mendapat tuberkulostatika. )aksin morbili tidak
boleh diberikan kepada wanita hamil, anak dengan tuberkulosis yang tidak diobati,
penderita leukemia dan anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresif.
*umber lain menyebutkan vaksin morbili bukan kontraindikasi individu dengan
infeksi 25) karena tetap akan membentuk penyakit morbili berat sejak terpapar
dengan penyakit alamiah. " )aksin morbili dapat diberikan sebagai vaksin morbili
saja atau sebagai vaksin measles"mumps"rubella MMR .!
b. 5munisasi 3asif
3erlu diketahui bahwa morbili yang perjalanan penyakitnya diperingan dengan
pemberian globulin'gama dapat mengakibatkan ensefalitis dan penyebaran proses
tuberkulosis. !
DA/TA0 PUSTAKA
+
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA MORBILI2
10/10