tinjauan pustaka cap

Upload: dyansa

Post on 07-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    1/30

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Definisi CAP berdasarkan IDSA 2004 ( Infectious Disease Society Of 

     America) adalah infeksi akut dari parenkim paru dengan geala!geala infeksi akut"

    ditambah dengan adan#a infiltrat pada pemeriksaan radi$grafi atau suara paru

    abn$rmal pada pemeriksaan auskultasi pada pasien #ang tidak sedang dalam

     pera%atan rumah sakit ataupun panti pera%atan dalam kurun %aktu 14 hari

    sebelum timbuln#a geala. &eban#akan pasien memiliki geala #ang tidak spesifik 

    seperti fatigue" sakit kepala" mialgia" dan an$re'ia. eala dari pneum$nia dapat

    meliputi demam atau hip$termi" kekakuan $t$t!$t$t" dispneu" n#eri dada" batuk 

    #ang baru teradi dengan atau tidak adan#a pr$duksi sputum atau perubahan

    %arna sekret pada pasien dengan batuk kr$nik (Amrita" 2010).

    ambar 1 Anat$mi Pulm$

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    2/30

    enurut *erem# (200+)" Pneum$nia #ang didapat dari k$munitas

    (community acquired pneumonia" CAP) adalah pneum$nia #ang didapatkan di

    mas#arakat #aitu teradin#a infeksi di luar lingkungan rumah sakit. Infeksi saluran

     pernafasan ba%ah #ang teradi dalam 4, am setelah dira%at di rumah sakit pada

     pasien #ang belum pernah dira%at di rumah sakit selama - 14 hari.

    2.2 pidemi$l$gi

    Insidensi tahunan/ !11 kasus per 1.000 $rang de%asa 1!4 perlu di

    ra%at dirumah sakit (1!4 kasus)" dan !10 di$bati di IC3. Insidensi paling tinggi

     pada pasien #ang sangat muda dan usia lanut. $rtalitas/ !12 pada pasien

    #ang dira%at di rumah sakit 2!0 pada pasien IC3 (*erem#" 200+). Di 3nited

    States" insidensi untuk pen#akit ini menapai 12 kasus tiap 1.000 $rang de%asa.

    &ematian untuk pasien ra%at alan kurang dari 1" tetapi kematian pada pasien

    #ang dira%at di rumah sakit ukup tinggi #aitu sekitar 14 (Alberta edial

    Ass$iati$n" 2002). Di negara berkembang sekitar 10!20 pasien #ang

    memerlukan pera%atan di rumah sakit dan angka kematian diantara pasien

    tersebut lebih tinggi" #aitu sekitar 50!40 (Sainadi#asa" 2011). Di Ind$nesia

    sendiri" insidensi pen#akit ini ukup tinggi sekitar !5 dengan kematian

    menapai 20!0 (6armaia" 2007).

    Pneum$nia k$munitas menduduki peringkat keempat dan sepuluh pen#akit

    terban#ak #ang dira%at per tahun. Dari data Southeast Asia Medical Information

    Center (SEAMIC) Health Statistic  2001 pneum$nia merupakan pen#ebab

    kematian n$mer 7 di Ind$nesia" n$mer 8 di 9runei" n$mer + di ala#sia" n$mer 5

    di Singapura" n$mer 7 di :hailand" dan n$mer 5 di ;ietnam. Pneum$nia

    men#ebabkan kematian pada 2.+00 $rang sepanang tahun 200+ di Amerika

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    3/30

    Serikat. Insiden pneum$nia k$muniti pertahun rata!rata adalah 11 dari 1000

    $rang." dengan kasus terban#ak di musim dingin. Pada tahun 2007" sekitar 4"2 uta

     pasien ber$bat akibat pneum$nia k$muniti di Amerika Serikat" dengan pen#ebab

    utama disebabkan $leh Streptococcus neumoniae (:*" arrie. 2010). Di ampir 1 dari penderita #ang dira%at di rumah sakit mendapatkan pneum$nia

    selama dalam pera%atann#a. Demikian pula haln#a dengan penderita #ang

    dira%at di IC3" lebih dari 70 akan menderita pneum$nia (Supandi" 1882).

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    4/30

    . Pneum$nia aspirasi?anaer$b

    Infeksi $leh bakter$id dan $rganisme anaer$b lain setelah aspirasi $r$faringeal

    dan airan lambung. Pneum$nia enis ini biasa didapat pada pasien dengan status

    mental terdepresi" maupun pasien dengan gangguan refleks menelan (*erem#"

    200+).

    d. Pneum$nia $p$rtunistik 

    Pasien dengan penekanan sistem imun (misaln#a ster$id" kem$terapi" >I;)

    mudah mengalami infeksi $leh @irus" amur" dan mik$bakteri" selain $rganisme

     bakteria lain (*erem#" 200+).

    e. Pneum$nia rekuren

    Pneum$nia #ang disebabkan $rganisme aer$b dan ane$r$b #ang teradi pada

    fibr$sis kistik dan br$nkietaksis (*erem#" 200+).

    Pneum$nia k$munitas dibedakan menadi pneum$nia k$munitas tipikal

    dan atipikal" menurut eti$l$gi pneum$nia. Pneum$nia k$munitas tipikal

    disebabkan $leh bakteri Stept$$us pneum$nia" >aem$philus influena"

    Sterpt$$us aureus" $ra'ella atarrhalis" &lebsiella pneum$nia dan =egi$nella

     pneum$phila. Sedangkan Pneum$nia k$munitas atipikal disebabkan karena

    #$plasma pneum$nia" Chlam#dia pneum$nia" Chlam#dia psittai" Chlam#dia

    trah$matis" C$'iella burnetti"

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    5/30

    Pneum$nia ini teradi akibat bakteri akut #ang menginfeksi bagian dari l$bus

    atau satu l$bus. Seluruh l$bus #ang terinfeksi sering mengakibatkan inflamasi

    #ang men#ebar melalui saluran p$ri!p$ri &h$n dan =ambert" umumn#a

    Strept$$us pneum$niae" Staph#l$$us aureus" >aem$l#ti strept$$i

    dan #ang lebih arang >aem$philus influenae" &lebsiella pneum$nia sebagai

     pen#ebab pneum$nia l$baris

    2. 9r$nk$pneum$nia

    Infeksi bakteri akut pada br$nkhil$us terminalis dengan karakteristik eksudat

     purulen #ang mengalir melalui lingkungan al@e$li melalui rute end$br$nkial

    sehingga men#ebabkan k$ns$lidasi sedang. >al ini biasan#a terlihat pada usia

    #ang ekstrem dan berhubungan dengan k$ndisi kr$nis. 3mumn#a disebabkan

    $leh C$mm$nl# Strept$$i" Staph#l$$us aureus" >aem$l#ti

    strept$$i" >aem$philus influenae" &lebsiella pneum$nia dan

    Pseud$m$nas.

    5. Pneum$nia Interstitial

    Prubahan inflamasi sedang #ang disebabkan $leh @irus atau infeksi

    m#$plasma" keban#akan terbatas pada aringan interstitial paru tanpa eksudat

    al@e$lar. *enis ini memiliki karakteristik edema septal al@e$lar dan infiltrate

    m$n$nulear. 3mumn#a disebabkan $leh #$plasma pneum$niae"

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    6/30

    >aem$philus influenae (8)" #$plasma pneum$niae dan bakteri gram

    negatif enterik (masing!masing ,)" Chlam#dia psittai ()" Staph#l$$us

    aureus" =egi$nella speies dan #$baterium tuberul$sis (masing!masing 5).

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    7/30

    Dalam keadaan sehat" pada paru tidak akan teradi pertumbuhan

    mikr$$rganisme" keadaan ini disebabkan $leh adan#a mekanisme pertahanan

     paru. :erdapatn#a bakteri di paru merupakan akibat ketidakseimbangan antara

    da#a tahan tubuh" mikr$$rganisme dan lingkungan" sehingga mikr$$rganisme

    dapat berkembang biak dan berakibat timbuln#a sakit.

    Paparan k$nstan udara #ang terk$ntaminasi dan aspirasi fl$ra nas$faring

    sering membuat parenkim paru rentan terhadap mikr$$rganisme @irulen.

    &eban#akan mikr$$rganisme menapai saluran pernapasan bagian ba%ah dengan

    ara inhalasi langsung dari udara" aspirasi dari bahan!bahan #ang ada di

    nas$faring dan $r$faring" perluasan langsung dari tempat!tempat lain dan

     pen#ebaran seara hemat$gen. Interaksi k$mpleks antara @irulensi dan bahan

    #ang tersed$t atau mikr$$rganisme dihirup" #ang tiba di ba%ah saluran

     pernapasan" akan mempengaruhi integritas hambatan pertahanan dan kekebalan

    tubuh sehingga men#ebabkan teradin#a pneum$nia (Singh" Budh De@" 2012).

    Partikel dengan diameter lebih dari 100 m mengendap dengan mudah dan

    tidak terhirup. Partikel #ang lebih besar dari 10 um akan terebak pada sekret

    hidung. &eban#akan partikel bertambah besar karena humidifikasi di trakea dan

    terebak dalam br$nkus utama. Partikel dengan diameter kurang dari m

    menapai al@e$li. Partikel tersebut dapat mengangkut in$kulum bakteri sampai

    100 mikr$$rganisme tergantung pada ukuran bakteri. eskipun diameter dari

    keban#akan bakteri adalah 1 m atau lebih" #$plasma" Chlam#d$phila" dan

    C$'iella sampai 100 kali lebih keil (Singh" Budh De@" 2012).

    &eban#akan CAP disebabkan karena bakteri asaln#a dan sering

    mengikuti infeksi @irus saluran pernapasan bagian atas Dalam p$sisi tegak l$bus

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    8/30

     bagian ba%ah memiliki @entilasi terbaik. leh karena itu dep$sisi $rganisme

    mikr$ dihirup lebih besar pada l$bus ini. Inhalasi pneum$nia paling sering

    disebabkan $leh mikr$$rganisme (a) #ang dapat tetap ada di udara sehingga dapat

    Diangkut lebih auh" (b) bertahan ukup lama saat transit" () memiliki ukuran

    kurang dari m (d) memba%a in$kulum #ang tinggi" dan (e) menghindari

    mekanisme pertahanan h$st l$kal. Infeksi $leh intraseluler bakteri seperti

    #$plasma pneum$niae" Chlam#d$phila dan C$'iella burnetii teradi melalui

    rute aer$s$l inhalasi terk$ntaminasi. CAP karena Strept$$us pneum$niae"

    >aem$philus dan basil gram negatif teradi melalui aspirasi mikr$. 9eberapa

    m$de pat$fisi$l$gis penting dari pen#ebaran mikr$$rganisme diringkas dalam

    :abel 2 diba%ah ini (Singh" Budh De@" 2012).

    :abel 5.2. $del Pen#ebaran ikr$$rganisma Pen#ebab CAP

    (Sumber / Singh" Budh De@" 2012)

    Diketahui beberapa fakt$r #ang mempengaruhi teradin#a pneum$nia

    #aitu/

    a. ekanisme pertahanan paru

    Paru berusaha untuk mengeluarkan berbagai mikr$$rganisme #ang terhirup

    seperti partikel debu dan bahan!bahan lainn#a #ang terkumpul di dalam paru.

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    9/30

    9eberapa bentuk mekanisme ini antara lain bentuk anat$mis saluran napas"

    refle' batuk" sistem muk$silier" uga sistem fag$sit$sis #ang dilakukan $leh

    sel!sel tertentu dengan memakan partikel!partikel #ang menapai permukaan

    al@e$li. 9ila fungsi ini beralan baik" maka bahan infeksi #ang bersifat

    infeksius dapat dikeluarkan dari saluran pernapasan" sehingga pada $rang sehat

    tidak akan teradi infeksi serius.. Infeksi saluran napas berulang teradi akibat

     berbagai k$mp$nen sistem pertahanan paru #ang tidak bekera dengan baik.

    2. &$l$nisasi bakteri di saluran pernapasan

    Di dalam saluran napas atau ukup ban#ak bakteri #ang bersifat k$mnesal. 9ila

     umlah mereka semakin meningkat dan menapai suatu k$nsentrasi #ang

    ukup" kuman ini kemudian masuk ke saluran napas ba%ah dan paru" dan

    akibat kegagalan mekanisme pembersihan saluran napas" keadaan ini

     bermanifestasi sebagai pen#akit. ikr$$rganisme #ang tidak menempel pada

     permukaan muk$sa saluran anaps akan ikut dengan sekresi saluran napas dan

    terba%a bersama mekanisme pembersihan" sehingga tidak teradi k$l$nisasi.

    5. Pembersihan saluran napas terhadap bahan infeksius

    Saluran napas ba%ah dan paru berulangkali dimasuki $leh berbagai

    mikr$$rganisme dari saluran napas atas" akan tetapi tidak menimbulkan sakit"

    ini menunukkan adan#a suatu mekanisme pertahanan paru #ang efisien

    sehingga dapat men#apu bersih mikr$$rganisme sebelum mereka

     bermultiplikasi dan menimbulkan pen#akit. Pertahanan paru terhadap bahan!

     bahan berbaha#a dan infeksius berupa refle' batuk" pen#empitan saluran

    napas" uga dibantu $leh resp$n imunitas hum$ral.

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    10/30

    &egagalan pertahanan mekanisme tersebut diatas dan kehadiran fakt$r 

     predisp$sisi tertentu membuat sese$rang rentan terhadap infeksi men#ebabkan

    CAP. 9berapa k$ndisi ini dielaskan seara singkat seperti di ba%ah ini (Singh"

    Budh De@" 2012) .

    1. Perubahan fl$ra $r$faringeal n$rmal.

    &ehadiran dari imun$gl$bulin l$kal" khususn#a imun$gl$bulin A" k$mplemen

    dan fl$ra n$rmal uga menegah k$l$nisasi dari $r$faring $leh @irulen

    $rganisms. Diabetes" malnutrisi" alk$h$lisme dan gangguan sistemik kr$nis

    lainn#a menurunkan kadar fibr$nektin sali@a dan meningkatkan k$l$nisasi $leh

     basil gram negatif. Antibi$tik berhubungan dengan penekanan fl$ra n$rmal

    mulut uga memfasilitasi k$l$nisasi $leh tahan basil gram negatif.

    2. :ertahann#a 9atuk dan reflek gl$tis .

    >al ini memungkinkan aspirasi isi lambung khususn#a di usia tua" pada pasien

    dengan CPD" $perasi th$ra$abd$minal atau pen#akit neur$musular 

    5. Perubahan &esadaran.

    rang de%asa #ang sehat memiliki 10 sampai 100 uta bakteri per mililiter 

    sekresi $r$faringeal dan sampai 0 dari $rang de%asa #ang sehat malkaukan

    aspirasi @$lume keil dari sekresi faring selama tidur. Isi $r$faringeal dapat

    teraspirasi lebih sering dalam k$ndisi k$ma" keang" keelakaan

    serebr$@askular" alk$h$lisme dan $@erd$sis $bat depresan SSP.

    4. angguan mekanisme muk$siliar.

    Pembersihan muk$siliar efektif tergantung pada silia #ang bergerak dengan

    efektif dan sifat fisik lendir. &elenar submuk$sa dan sel epitel permukaan

    g$blet menghasilkan airan permukaan saluran napas. Cairan ini terdiri dari

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    11/30

    lapisan atas dari gel seperti musin dan lapisan #ang lebih rendah mengandung

    airan n$n gel. Silia akan membersihkan airan ini dan mend$r$ng gel ke

    mulut. Perlindungan #ang teradi dari lendir #ang tertutup epitel bersilia dari

    laring ke br$nki$lus terminal dapat terganggu pada berbagai situasi seperti

     per$k$k kr$nis" infeksi @irus pernapasan" paparan panas ? udara dingin atau gas

     berbaha#a lainn#a" sindr$m silia im$til" $bstruksi end$br$nkial dan usia tua.

    Situasi ini sehingga mendukung beralann#a mikr$$rganisme ke parenkim

     paru.

    :abel 5.5. ekanisme Pertahanan :raktus Pernapasan

    (Sumber/ Singh" Budh De@" 2012)

    2. 6akt$r

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    12/30

    A:S menekankan fakt$r!fakt$r #ang dapat meningkatkan risik$ keadian

    infeksi dengan resistensi $bat dan infeksi akibat pat$gen #ang tidak umum. 6akt$r 

    resik$ infeksi dengan Drug "esistant Streptococcus neumoniae  (D

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    13/30

    6$t$ t$raks (PA?lateral) merupakan pemeriksaan penunang utama untuk 

    menegakkan diagn$sis. ambaran radi$l$gis dapat berupa infiltrat sampai

    k$ns$lidasi dengan F air #roncogramF" pen#ebab br$nk$genik dan interstisial

    serta gambaran ka@iti. 6$t$ t$raks saa tidak dapat seara khas menentukan

     pen#ebab pneum$nia" han#a merupakan petunuk ke arah diagn$sis eti$l$gi"

    misaln#a gambaran pneum$nia l$baris tersering disebabkan $leh Stept$$us

     pneum$nia. Pseud$m$nas aerugin$sa sering memperlihatkan infiltrat bilateral

    atau gambaran br$nk$pneum$nia" sedangkan &lebsiela pneum$nia sering

    menunukkan k$ns$lidasi #ang teradi pada l$bus atas kanan meskipun dapat

    mengenai beberapa l$bus.

    Pada pemeriksaan lab$lat$rium terdapat peningkatan umlah leuk$sit"

     biasan#a lebih dari 10.000?ul kadang!kadang menapai 50.000?ul" dan pada

    hitungan enis leuk$sit terdapat pergeseran ke kiri serta teradi peningkatan =D.

    3ntuk menentukan diagn$sis eti$l$gi diperlukan pemeriksaan dahak" kultur darah

    dan ser$l$gi. &ultur darah dapat p$sitif pada 20!2 penderita #ang tidak di$bati.

    Analisis gas darah menunukkan hip$ksemia dan hikarbia" pada stadium lanut

    dapat teradi asid$sis respirat$rik.

    2.+ Diagn$sis

    Diagn$sa dari CAP ditegakkkan berdasarkan data klinis" lab$rat$rium"

    dan radi$l$gi. Selain melihat geala klinis (batuk" demam" n#eri dada pleuritik)"

     pemeriksaan fisik dilakukan untuk menari adan#a rales atau suara br$nki #ang

    tidak sensitif ataupun spesifik untuk mendiagn$sa pneum$nia. leh karena itu"

     pemeriksaan radi$graphi th$raks dibutuhkan untuk mendapatkan diagn$sis pasti

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    14/30

    (adan#a infiltrat) uga untuk membuat diagn$sis banding seperti efusi para

     pneum$nia" abses paru" dan keterlibatan multil$buler (Amrita" 2010).

    Pada pasien CAP #ang didiagn$sa dengan adan#a infiltrat abn$rmal

    dengan pemeriksaan radi$grafi" pemeriksaan ini perlu diulang dalam 7 sampai 10

    minggu untuk melihat res$lusi dari pneum$nia dan mengekslusi adan#a

    keganasan #ang men#erupai infiltrat infeksius terutama pada per$k$k usia

    lanut.Pemeriksaan radi$graphi lanutan" C: san th$raks" atau keduan#a harus

    dilakukan pada pasien #ang tidak menunukkan tanda!tanda perbaikan (misaln#a

    kesulitan bernapas atau demam #ang persisten) atau dengan adan#a k$ndisi klinis

    #ang memburuk untuk men#ingkirkan adan#a emph#ema atau abses.

    Apabila pada hasil pemeriksaan fisik atau radi$grafi tidak menunukkan

    adan#a fakt$r risik$ untuk teradin#a akibat #ang buruk maka pemeriksaan

    lab$rat$rium rutin pada pasien CAP tidak harus dilakukan. Pemeriksaan

    lab$rat$rium #ang dilakukan antara lain adalah hitung sel darah lengkap"

    elektr$lit" pemeriksaan fungsi li@er dan ginal" dan penilaian saturasi $ksigen.

    1. Pemeriksaan ikr$bi$l$gi

    Pemeriksaan untuk menentukan eti$l$gi pasti pen#ebab CAP sangatlah

    sulit karena terdapat lebih dari seratus mikr$ba pen#ebab pneum$nia dan

    kesemuan#a didapatkan dari is$lasi aringan paru!paru setidakn#a satu kali.

     Gamun mengambil aringan paru!paru tidak dapat dilakukan seara rutin $leh

    karena itu d$kter harus bergantung dari hasil pemeriksaan kultur darah" sputum"

    atau airan pleura dan tes ser$l$gi untuk mendiagn$sa eti$l$gi. &ultur darah

     p$sitif han#a pada 7!10 pasien pneum$nia dan airan pleura han#a bisa

    didapatkan pada pasien dengan efusi pleura. Sedangkan spesimen sputum untuk 

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    15/30

    kultur han#a didapatkan dari sepertiga pasien pneum$nia dan dikarenakan sputum

    mele%ati a@itas $ral #ang dik$l$nisasi ban#ak mikr$ba maka pat$gen #ang

    teris$lasi dari spesimen sputum belum dapat dipastikan sebagai pat$gen pen#ebab

     pneum$nia.

    Perlun#a melakukan pemeriksaan untuk menentukan pat$gen spesifik 

     pen#ebab CAP adalah terutama bila hasil pemeriksaan tersebut dapat mengubah

    terapi antibi$tik #ang diberikan. isaln#a bila dilakukan pada pasien #ang

    diurigai adan#a resistensi antibi$tik atau infeksi akibat pat$gen #ang arang

    misaln#a endemi fungi atau #$baterium tuberul$sis #ang membutuhkan

     perubahan terapi antibi$tik.

    a#$ritas pasien ra%at alan tidak dilakukan pemeriksaan mikr$bi$l$gi

    #ang spesifik. Sedangkan pada pasien ra%at inap" direk$mendasikan untuk 

    dilakukan pengeatan gram dan kultur bila tersedia sampel #ang adekuat (kurang

    dari 2 sel epitel skuamus" pemeriksaan dilakukan dalam 1!2 am setelah sampel

    didapat" pemeriksa #ang terlatih untuk menginterpretasi hasil). Pada pasien #ang

    dira%at IC3" direk$mendasikan untuk memeriksa sekret dari saluran napas ba%ah

    karena pasien dalam penga%asan dan mungkin diintubasi maka sampel lebih

    mudah diper$leh.15 &ultur darah dilakukan bila ada indikasi CAP berat dan

    sebaikn#a diambil sebelum pemberian antibi$tik karena hasil n#a #ang kurang

    $ptimal setelah pemberian antibi$tik.

    IDSA dan A:S memiliki rek$mendasi #ang berbeda dalam pemeriksaan

    mikr$bi$l$gi untuk menari eti$l$gi dari CAP. IDSA merek$mendasikan

     pemeriksaan sputum rutin dengan pengeatan gram untuk meng$ptimalkan terapi

    antibi$tik pada masing!masing pasien dan mem$nit$r adan#a resistensi path$gen

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    16/30

    terhadap $bat. Sedangkan A:S" tidak merek$mendasikan pengeatan gram pada

     pemeriksaan sputum (tidak adan#a keurigaan resistensi $bat) karena studi

    menunukkan bah%a pat$gen tidak teridentifikasi pada 40!0 pasien (Amrita"

    2010). =ebih lanut" tes!tes ini tidak dapat mendeteksi pat$gen atipikal #ang

    teradi pada 5 t$ 40 dari kasus CAP. rganisme atipikal ini didentifikasi

    dengan tes ser$l$gi terhadap #$plasma speies dan Chlam#dia speies" atau

    dengan antigen pada urin terhadap =egi$nella spesies.

    2. Sk$ring deraat keparahan pneum$nia pada pasien CAP

    Penatalaksanaan pertama pada pasien CAP setelah didiagn$sa adalah

     penentuan tempat pera%atan berdasarkan deraat keparahan pneum$nia dengan

    menggunakan sk$r prediksi antara lain PSI dan C3

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    17/30

    Pneum$nia Se@erit# Inde' (PSI)

      Sk$r prediksi PSI mengklasifikasikan pasien ke dalam kelas m$rtalitas

    dan keunggulan sk$r ini untuk memprediksi angka m$rtalitas telah dik$nfirmasi

    melalui berbagai penelitian. &riteria PSI terdiri dari 20 @ariabel #ang berbeda $leh

    karena itu sangat tergantung dari kelengkapan lembar penilaian" sehingga sulit

    diterapkan pada situasi pela#anan ga%at darurat #ang sibuk. Akan tetapi" sk$r ini

    sangat baik untuk mengkai penderita dengan risik$ m$rtalitas rendah #ang sesuai

    untuk mendapat penanganan ra%at alan daripada penderita dengan pneum$nia

     berat #ang membutuhkan pera%atan rumah sakit.

    9erdasarkan tingkat m$rtalitasn#a maka pasien dibagi menadi/ kelas

    risik$ I dan II dira%at alan (outpatient s) " pasien kelas risik$ III dira%at inap

    singkat atau dalam unit penga%asan" dan pasien kelas risik$ I; dan ; dira%at

    inap (inpatients). 9erdasarkan ped$man A:S" pasien dengan kelas risik$ III

    mungkin untuk dira%at alan atau dira%at inap singkat.

    *ika risik$ rendah (I) dan (II) t$tal sk$r H+0 maka diindikasikan ra%at

     alan" sedangkan resik$ rendah (III) t$tal sk$r+1 !80 maka diindikasikan untuk 

    dira%at inap atau ra%at alan. Sementara ika resik$ sedang dengan t$tal sk$r 81!

    150 dan berat dengan t$tal sk$r -150" maka diindikasikan untuk dira%at inap (S"

    Pri#anti" 200).

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    18/30

    :abel 5.4 Sistem Sk$r Pada Pneum$nia &$munitas enurut Pg

    ! Suhu tubuh H 5KC atau - 40KC

    ! Gadi - 12 kali?menit

    >asil lab$rat$rium? H +"5

    !93G - 50 mg?dl

    ! Gatrium H 150 meg?liter

    ! luk$sa - 20 mg?dl

    ! >emat$krit H 50

    ! P2 H 70 mm>g

    ! fusi pleura

    3mur (tahun)3mur (tahun!10

    L10

    L50

    L20

    L10

    L10

    L10

    L20

    L20L1

    L10

    L50

    L20

    L20

    L10

    L10

    L10

    L10

    (Sumber / S" Pri#anti" 200)

    C3

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    19/30

     pentingn#a penilaian epat terhadap $ksigenasi pada pasien saat datang ke ruang

    ga%at darurat.

    :abel 5. Sk$r &eparahan C3

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    20/30

    ambar 2 anaemen CAP pada Pasien Pneum$nia &$munitas(Sumber / 9:S" 2004)

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    21/30

    9erikut ini adalah tabel kriteria ma#$r dan min$r Pneum$nia &$munitas

    #ang berat/

    :abel 5.7 &riteria a#$r dan in$r Pneum$nia &$munitas 9erat/

    &riteria in$r &riteria a#$r &riteria IC3

    6rekuensi napas -

    50?menit

    Pa2?6i2 H 20

    mm>g

    g

    embutuhkan

    @entilasi mekanik 

    Infiltrat bertambah -

    0

    embutuhkan

    @as$press$r - 4

     am (septik sh$k)

    Serum kreatinin - 2

    mg?dl

    1 atau 2 geala ma#$r 

    embutuhkan @entilasi

    mekanik 

    @as$press$r - 4 am

    2 dari 5 geala min$r 

    Pa 2 ? 61 2 H 20

    mm >g

    g

    Sumber / S" Pri#anti" 200

    Sedangkan kriteria?indikasi ra%at pada pneum$nia k$munitas #aitu (1)

    sk$r Pg" f$t$ t$raks kelainan bilateral" f$t$

    t$raks melibatkan - 2 l$bus" tekanan sist$lik H 80 mm> dan tekanan diast$lik -

    70 mm>g" (5) Pneum$nia GAPA (S" Pri#anti" 200)

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    22/30

    2., Penatalaksanaan

    ambar 5 Alur :atalaksana Pasien dengan Pneum$nia &$munitas(Sumber/ PDPI 2005)

    1. Penderita ra%at alan

    Peng$batan sup$rtif?simpt$matik 

     J Istirahat di tempat tidur 

     J inum seukupn#a untuk mengatasi dehidrasi

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    23/30

     J 9ila panas tinggi perlu dik$mpres atau minum $bat penurun panas

     J 9ila perlu dapat diberikan muk$litik dan ekspekt$ran

    Peng$batan Antibi$tik / (1) tanpa fakt$r m$difikasi $l. b laktam atau b

    laktam L anti b laktamase. (2) dengan fakt$r m$difikasi $l. b laktam L

    anti b laktamase" flu$r$kuin$l$n respirasi" bila diurigai pneum$nia atipik 

    makr$lid baru (PDPI"2005).

    2. Penderita ra%at inap n$n IC3

    Peng$batan sup$rtif?simpt$matik 

     J Pemberian terapi $ksigen

     J Pemasangan infus untuk rehidrasi dan k$reksi kal$ri dan elektr$lit

     J Pemberian $bat simpt$matik 

    Peng$batan antibi$tika / (1) tanpa fakt$r m$difikasi $l. b laktam L anti b

    laktamase i@ atau Sefal$sp$rin 2" 5 i@ atau 6lu$r$kuin$l$n respirasi i@.

    (2) Dengan fakt$r m$difikasi Sefal$sp$rin 2" 5 i@ atau 6lu$r$kuin$l$n

    respirasi i@. (5) 9ila diurigai pneum$nia atipik makr$lid baru

    (PDPI"2005).

    5. Penderita ra%at inap di IC3

    Peng$batan sup$rtif?simpt$matik 

     J Pemberian terapi $ksigen

     J Pemasangan infus untuk rehidrasi dan k$reksi kal$ri dan elektr$lit

     J Pemberian $bat simpt$matik 

    Peng$batan antibi$tika/ (1) tidak fakt$r risik$ infeksi pseud$m$nas

    Sefal$sp$rin 5 n$n pseud$m$nas i@ L makr$lid baru atau flu$r$kuin$l$n

    respirasi i@. (2) ada fakt$r risik$ infekai pseud$m$nas Sefal$sp$rin

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    24/30

    antipseud$m$nas i@ atau karbapenem i@ L 6lu$r$kuin$l$n anti

     pseud$m$nas (sipr$fl$ksasin) i@ atau Amin$glik$sida i@ (5) 9ila uriga

    atipik Sefal$sp$rin antipseud$m$nas i@ atau karbapenem i@ L

    amin$glik$sida i@ L makr$lid baru atau flu$r$kuin$l$n.

    9ila ada indikasi penderita dipasang @entilat$r mekanik (PDPI" 2005)

    :uuan pemberian terapi antibi$tik adalah untuk mengeradikasi pat$gen

     pen#ebab infeksi. :erapi antibi$tik #ang diberikan pada penatalaksanaan a%al

    adalah terapi empirik karena pat$gen pen#ebab sulit untuk didiagn$sis seara

     pasti pada keban#akan pasien CAP. Pemberian terapi empirik sebagai

     penatalaksanaan a%al tidak akan berubah sampai met$de pemeriksaan #ang akurat

    dan epat tersedia #ang dapat mengidentifikasi pen#ebab pasti CAP. Pemberian

    terapi berdasarkan pat$gen pen#ebab ataupun terapi empirik pada pasien CAP

    terdapat perbedaan #ang tidak signifikan pada angka m$rtalitas maupun laman#a

    ra%at inap. Disarankan bah%a terapi antibi$tik diberikan sedini mungkin setelah

    diagn$sis pneum$nia #ang dapat menurunkan angka kematian.

    ambar 5 :erapi mpirik enurut Ped$man 9:S

    Pada pasien CAP dengan pen#akit k$m$rbid atau dengan ri%a#at

     penggunaan antibi$tik dalam 5 bulan terakhir teradin#a  Drug "esistant 

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    25/30

    Streptococcus pneumoniae  (D

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    26/30

    :abel 5., anaemen Penatalaksanaan CAP pada rang De%asa

    Keparahan

    Pneumonia

    Tempat

    Terapi

    Terapi Utama Terapi alaternatif  

    Low severity (eg!U"B#$ % &' or

    !"B#$ s)ore % &

    *+, mortality-

    >$me Am$'iillin 00 mgtds $rall#

    D$'##line 200 mgl$ading d$se then 100

    mg $rall# or  

    larithr$m#in 00 mg

     bd $rall#

    Low severity (eg

    !U"B#$ % &'  

    *+, mortality-

    .ut a/mission

    in/i)ate/ for

    reasons other than

    pneumonia severity

    (eg so)ial

    reasons0unsta.le

    )omor.i/ illness-

    >$spital Am$'iillin 00 mg

    tds $rall#If $ral

    administrati$n n$t

     p$ssible/

    am$'iillin 00 mg

    tds I;

    D$'##line 200 mg

    l$ading d$se then 100

    mg $d $rall# or  

    larithr$m#in 00 mg

     bd $rall#

    1o/erate severity

    (eg !U"B#$ % 2

    3, mortality-

    >$spital Am$'iillin 00 mg

     J1.0 g tds $rall#

     plus larithr$m#in

    00 mg bd $rall#If

    $ral administrati$nn$t p$ssible/

    am$'iillin 00 mg

    tds I; or  

     ben#lpeniillin 1.2

    g Ods I; plus 

    larithr$m#in 00

    mg bd I;

    D$'##ine 200 mg

    l$ading d$se then 100

    mg $rall# or  

    le@$fl$'ain 00 mg $d

    $rall# or  m$'ifl$'ain400 mg $d $rall#

    4igh severity (eg

    !U"B#$ % +'$

    $'5&, mortality-

    >$spital

    ($nsider

    ritialare

    re@ie%)

    Anti.ioti)s given

    as soon as

    possi.leC$!am$'ila@ 1.2 g tds

    I; plus 

    larithr$m#in 00

    mg bd I;(If

    legi$nella str$ngl#

    suspeted" $nsider

    adding

    le@$fl$'ainQ)

    9en#lpeniillin 1.2 g

    Ods I; plus either

    le@$fl$'ain 00 mg bdI; or  ipr$fl$'ain 400

    mg bd

    I;6" Cefur$'ime 1. g

    tds I; or  ef$ta'ime 1

    g tds I; or  eftria'$ne

    2 g $d I;" plus 

    larithr$m#in 00 mg

     bd I;(If legi$nella

    str$ngl# suspeted"

    $nsider adding

    le@$fl$'ainQ)

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    27/30

    (Sumber/ 9:S" 2008)

    2., &$mplikasi dan Pr$gn$sis

    &$mplikasi pada pneum$nia k$munitas #aitu abses paru" empiema"

     perikarditis" dan meningitis. Seara umum pr$gn$sis pada pneum$nia k$munitas

     pada umumn#a adalah baik tergantung pada fakt$r penderita" kuman pen#ebab"

     pemberian antibi$tika tepat dan adekuat" dan pera%atan #ang baik?intensif.

    2.8 Sepsis

    Sepsis merupakan resp$n sistemik peamu terhadap infeksi dimana

     pat$gen atau t$ksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga teradi akti@asi

     pr$ses inflamasi. 9erbagai definisi sepsis telah diaukan" namun definisi #ang saat

    ini digunakan di klinik adalah definisi #ang ditetapkan dalam consensus American

    College of Chest hysician  dan Society of Critical Care Medicine  pada tahun

    1882 #ang mendefinisikan sepsis" sindr$ma resp$n inflamasi sistemik ( systemic

    inflammatory response syndrome  ? SI

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    28/30

     pernapasan dan ur$genital adalah pen#ebab paling umum dari sepsis (Shapir$"

    2010).

    :abel 5.8 :ermin$l$gi Sepsis

    (Sumber/ Chen et.al" 2008)

    :abel 5.10. Pen#ebab 3mum Sepsis pada rang Sehat

    (Sumber/ $ss et.al" 2012)

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    29/30

    Sepsis adalah pen#akit #ang berk$ntribusi pada lebih dari 200.000

    kematian pertahun di Amerika Serikat. Insideni sepsis" sepsis berat dan s#$k 

    septik meningkat selama 20 tahun terakhir" dan umlah kasus -+00.000 per tahun

    (5 per 1000 penduduk). Sekitar dua pertiga kasus teradi pada pasien dengan

     pen#akit terdahulu. &eadian sepsis dan angka kematian meningkat pada penderita

    usia lanut dan sudah adan#a k$m$rbiditas sebelumn#a. eningkatn#a insiden

    sepsis berat di Amerika Serikat disebabkan $leh usia penduduk" meningkatn#a

     pasien usia lanut men#ebabkan meningkatn#a pasien dengan pen#akit kr$nis" dan

     uga akibat berkembangn#a sepsis pada pasien AIDS. eluasn#a penggunaan

    $bat antimikr$ba" $bat imun$supresif" pemakaian kateter angka panang dan

    @entilasi mekanik uga berperan. Infeksi bakteri in@asif adalah pen#ebab kematian

    #ang paling sering di seluruh dunia" terutama pada kalangan anak!anak. Setiap

    tahunn#a sekitar +0.000 kasus sepsis berlanut menadi sepsis berat atau s#$k 

    septik di Amerika Serikat (unf$rd" 200,).

    Pasien dalam fase a%al sepsis sering mengalami emas" demam"

    takikardi" dan takipnea (Dasenbr$$k R erl$" 200,). :anda!tanda dari sepsis

    sangat ber@ariasi. 9erdasarkan studi" demam (+0)" s#$k (40)" hip$termia

    (4)" ruam makul$papular" petekie" n$dular" @esikular dengan nekr$sis sentral

    (+0 dengan mening$$emia)" dan artritis (,). Demam teradi pada H70

    dari ba#i diba%ah 5 bulan dan pada $rang de%asa diatas 7 tahun ($ssman R

    Plant" 200,). Infeksi menadi keluhan utama pada pasien (>inds et.al"2012).

    Perubahan status mental #ang tidak dapat dielaskan (=a

  • 8/18/2019 Tinjauan Pustaka CAP

    30/30