tinjauan pustaka

10
TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 2.1.1 DEFINISI Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes.RI) Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertautan darah adaptasi atau perkawinan (WHO.1969) Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat (Helvie.1981) 2.1.2 BENTUK-BENTUK KELUARGA a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. b. Keluarga Besar (Extended Family) adalah Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dsb. c. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) adalah Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. e. Keluarga Berkomposisi (Composite) adalah Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama. f. Keluarga Mobitas (Cahabitation) adalah Dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga. 2.1.3 FUNGSI KELUARGA 1.Fungsi biologis a. Untuk meneruskan keturunan

Upload: eka

Post on 11-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tinjauan

TRANSCRIPT

TINJAUAN PUSTAKAA. KONSEP KELUARGA2.1.1 DEFINISIKeluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes.RI)Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertautan darah adaptasi atau perkawinan (WHO.1969)Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat (Helvie.1981)2.1.2 BENTUK-BENTUK KELUARGAa. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.b. Keluarga Besar (Extended Family) adalah Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dsb.c. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) adalah Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.e. Keluarga Berkomposisi (Composite) adalah Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.f. Keluarga Mobitas (Cahabitation) adalah Dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

2.1.3 FUNGSI KELUARGA1.Fungsi biologisa. Untuk meneruskan keturunanb. Memelihara dan membesarkan anakc. Memenuhi kebutuhan gizi keluargad. Memelihara dan merawat anggota keluaraga2. Fungsi psikologisa. Memberikan kasih sayang dan rasa amanb. Memberikan perhatian diantara anggota keluargac. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluargad. Memberikan identitas keluarga3. Fungsi sosialisasia. Membina sosoialisasi pada anakb. Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anakc. Meneruskan nilai-nilai keluarga4. Fungsi ekonomia. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluargab. Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluargac. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang misalnya pendidikan anak,jaminan hari tua5. Fungsi pendidikana. Menyekolahkan anak-anak memberikan pengetahuan,ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikib. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasac. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan

Menurut Friedman (1998)1.Fungsi offectivea. Menciptakan lingkungan yang menyenangakan dan sehat secara mental saling mengasuh,menghargai,terikat dan berhubunganb. Mengenal identitas individuc. Rasa aman2. Fungsi sosialisasi perana. Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperanb. Fungsi dan peran di masyarakatc. Sasaran untuk kontak sosial di dalam atau di luar rumah3. Fungsi reproduksiMenjamin kelangsungan keluarga generasi dan kelangsungan hidup masyarakat4. Fungsi ekonomia. Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluargab. Menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian danac. Fungsi perawatan kesehatand. Konsep sehat sakit keluarga

2.1.4 TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN KELUARGA Menurut Duvail adalah sebagai berikut :1. Tahap pembentukan keluaraga,tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam membentuk keluaraga.2. Tahap menjelang kelahiran anak,tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus,melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.3. Tahap menghadapi bayi dalam hal ini keluarga mengasuh,mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orangtuanya,dan kondisinya masih sangat lemah.

4. Tahap menghadapi anak prasekolah,pada tahap ini anak sudah mengenal kehidupan sosialnya,sudah mulai bergaul dengan teman sebaya,tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatannya.Krena tidak mengetahui mana yang kotor mana yang bersih,dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan,norma agama,norma social.5. Tahap menghadapi anak sekolah,dalam tahap ini tugas keluarganya adalah bagaimana mendidik anak,mengajari anak,untuk mempersiapkan masa depannya.Membiasakan anak belajar secara teratur,mengontrol tugas-tugas sekolah anak,dan meningkatkan pengetahuan anak.6. Tahap menghadapi anak remaja,tahap ini adalah tahap yang paling rawan karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam bentuk kepribadiannya,oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat diperlukan.Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orangtua dengan anak perlu dipelihara dean dikembangkan.7. Tahap melepaskan anak ke masyarakat,setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke dalam masyarakat dalam memulai kehidupannya yang seungguhnya dalam tahap ini akan memulai kehidupan berumah tangga.8. Tahap berdua kembali,setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri,tinggalah suami istri berdua saja.Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.9. Tahap masa tua,tahap ini masuk ke lanjut usia,dan kedua orangtua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

2.1.5 PRINSIP-PRINSIP PERAWATAN KELUARGA Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga :1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.2. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan,keluarga sehat sebagai tujuan utama.3. Asuhan keperwatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga.4. Dalam memberikan asuahan keperwatan kesehatan keluarga perawat melibtakan peran aktif selruh keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif,preventif,serta tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.6. Dalam memberikan asuhan keperwatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin.7. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.8. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperwatan.9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperwatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan perwat dirumah.10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

2.1.6 LANGAKAH-LANGKAH DALAM PERWATAN KESEHATAN KELUARGA1. Membina hubungan kerjasama yang baik dalam keluarga.2. Merlaksanakan peningkatan untuk menentukan masalah-masalah kesehatan keluarga.3. Menganalisa data keluarga untuk menentukan masalah-masalah kesehatan dan perawatan keluarga.4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga berdasarkan sifat masalah keluarga.5. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas keluarga dalam bidang kesehatan.6. Menentukan atau menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.7. Menyusun rencana asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan urutan prioritas.

2.2 KEBUTUHAN GIZI PADA BALITA2.2.1 PENGERTIANSari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan yang sebaik-baiknya yang harus dikonsumsi balita agar tubuh selalu dalam kesehatan yang optimal untuk tumbuh kembang, menjaga kesehatan bayi atau mencegah berbagai penyakit. (Peath, EF. 2004)2.2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BALITA1. UmurUmur menentukan kebutuhan gizi pada balita. Hal ini karena perkembangan dan fungsi sistem pencernaan dan sistem organ lain dipengaruhi oleh umur. Contohnya bayi usia kurang dari 6 bulan belum bias mencerna makanan padat tetapi setelah usia 6 bulan boleh makan makanan tambahan dan bertingkat teksturnya mulai makan lumat, makanan lembek sampai makanan ornag dewasa.2. Berat BadanBerat badan yang lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan factor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar tumbuh kembang berjalan lancar.3. Suhu LingkunganSuhu tubuh dipertahankan pada 36,5 37,5C untuk metabolisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti denagan hasil metabolism tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukkan energy yang diperlukan.

4. AktifitasSetiap aktifitas memerlukan energi, semakinbanyak aktifitas yang dilakukan sedemikian banyak pula energi yang diperlukan.5. Status KesehatanPada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan, karena dalam kondisi sakit diperlukan nutrisi untuk membantu proses penyembuhan.

2.2.3 MANFAAT GIZI PADA BALITA1. Gizi penghasil energiZat gizi penghasil energi sebagian besar dihasilkan oleh makanan pokok seperti padi, umbi, sagu,jagung dll.2. Zat gizi pembangun selTerutama diperoleh dari protein yang dihasilkan dari ikan, ayam, telur, daging, susu,kacang-kacangan dan hasil olahanya seperti tahu, tempe,oncom, oleh karena itu, lauk pauk tergolong ke dalam zat pembangun sel.3. Zat gizi pengaturTerdiri dari atas vitamin dan mineral yang diperoleh dari sayuran dan buah buahan.( Wiboworini,B. 2007 )Seacara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energy, membangun dan memelihara jarinagan tubuh, serta mengatur proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas, disamping untuk kesehatan, gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktifitas fisik.

2.2.4 STATUS GIZI KURANG PADA BALITA2.2.4.1 Pengertian Status Kurang GiziSuatu keadaan tubuh yang mengalami kekurangan satu atua lebih zat zat gizi essential. ( Wiboworini, B. 2007 )Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengguna zat gizi. ( Al- Matsier, S. 2004 )Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara asupan (intake) dan kebutuhan (requirement) zat gizi. ( Soejianto, B.dkk. 2007 )2.2.4.2 Istilah Dengan Penilaian Status GiziPengertian menurut buku pedoman penanggulangan kurang energy protein (KEP) yang disusun oleh proyek perbaikan gizi masyarakat Dinkes Jatim (2001), sebagai berikut :a) Kurang energy protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG).b) Klasifikasi KEP :1. KEP ringan adalah jika berat badan menurut umur ( BB / U ) 70% 80% baku median WHO NCHS dan atau berat badan menurut tinggi badan ( BB / TB ) 80% 90% baku median WHO-NCHS .2. KEP sedang adalah jika berat badan menurut umur ( BB / U ) 60% 70% baku median WHO NCHS dan atau berat badan menurut tinggi badan (BB / TB ) 70% 80% baku median WHO NCHS.3. KEP berat adalah jika berat badan menurut umur ( BB / U ) < 70% baku median WHO NCHS dan atau berat badan menurut tinggi badan ( BB / TB ) < 70 % baku median WHO NCHS.c) KEP Nyata adalah istilah yang digunakan pengelola program gizi di lapangan meliputi : KEP tingkat sedang dan KEP tingkat berat atau gizi buruk ( jika dilihat pada kartu menuju sehat maka berat badan anak berada di bawah garis merah ).d) KEP Total adalah istilah yamh digunakan pengelola program gizi di lapangan yang meliputi : KEP tingkat rinngan, sedang, dan berat atau BB / U < 80% baku median WHO NCHS.e) Kwasiokor adalah gejala klinis dari KEP berat atau gizi buruk dengan tanda tanda sbb :1. Odema umumnya diseluruh tubuh terutama pada punggung kaki.2. Wajah bulat dan sembab.3. Pandangan mata sayu.4. Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, serta mudah rontok.5. Perubahan status mental, apatis dan rewel.6. Pembesaran hati.7. Otot mengecil ( hipotropi ) terlihat nyata jika diperiksa pada posisi berdiri atau duduk.8. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas.f) Marasmus adalahgejala klinis dari KEP berat atau gizi buruk dengan tanda tanda sbb :1. Tampak sangat kurus.2. Wajah seperti orang tua.3. Cengeng dan rewel.4. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada terlihat seperti celana longgar atau baggy pant.5. Perut cekung.6. Iga gambang.7. Sering disertai penyakit infeks, diare.g) Marasmus Kwasiokor adalah gejala klinis dari KEP berat atau gizi buruk dengan tanda tanda campuran dari beberapa gejala klinis kwasiokor dan marasmus, dengan BB / U 80% baku median WHO NCHS dan disertai denga odema yang tidak mencolok.h) BGM (Bawah Garis Merah ) adalah keadaan dimana letak titik berat badan balita dibawah garis merah pada kartu menuju sehat ( KMS ).i) Kejadian luar biasa ( KLB ) gizi buruk adalah ditemukannya satu atau lebih kasus KEP berat atau gizi buruk disuatu desa.j) Pelacakan KLB gizi adalah kegiatan penulusuran secara langsung ( investigasi ) kasus gizi buruk untuk menentukan penyebab dan ususlan tindakan.