terapi manual pada regio pergelangan kaki

37
5/24/12 KELOMPOK 4 (Lagiii) Anggi ulin nuha Ardian Prisma Yudha Dirgahayu Mahardika Indartriasdita P.D. Lisa Lestari Moh. Syaiful Rohman

Upload: syaiful-rohman

Post on 21-Jul-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK 4 (Lagiii)

Anggi ulin nuha Ardian Prisma Yudha Dirgahayu Mahardika Indartriasdita P.D. Lisa Lestari5/24/12

Moh. Syaiful Rohman

PEMERIKSAAN GERAK DASAR REGIO PERGELANGAN KAKI (Ankle)

5/24/12

A. Pemeriksaan Gerak Pasif

5/24/12

1. Dorsi fleksi dan plantar fleksi upper anklea.

Posisi pasien: berbaring terlaentang dengan lutut sedikit fleksi Pegangan: satu tangan memegang tumit, tangan yang lain memegang kaki Gerakan : tes gerak pasif dorsi fleksi, tangan pada tumit memberi tarikan, tangan pada kaki mendorong ke arah dorsi fleksi. Tes garak pasif plantar fleksi, tangan pada tumit memberi dorongan, tangan pada kaki menarik ke arah plantar fleksi Tujuan : mengetahui ROM dan nyeri gerak

b.

c.

d.

5/24/12

2. Gerak pasif varus dan valgus lower anklea.

Posisi pasien: berbaring telentang dengan lutut sedikit fleksi dan pergelangan kaki dorsi fleksi dengan kaki ditahan badan pemeriksa Pegangan: tangan pasif memberi fiksasi pada tungkai bawah di atas pergelangan kaki, tangan aktif pada calcaneus (tumit) dari arah samping luar (varus) dan samping dalam (valgus) Gerakan : tangan aktif mendorong ke arah dalam/medial/varus dan ke arah luar/lateral/valgus Tujuan : mengetahui ROM dan nyeri gerak

b.

c.

d.

5/24/12

B. Pemeriksaan Gerak Isometrik

5/24/12

1. Dorsi fleksi dan plantar fleksi upper anklea.

Posisi pasien: berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi Pegangan: satu tangan memegang tumit, tangan yang lain memegang kaki Gerakan : tes isometrik dorsi fleksi, tangan pada tumit memberi tarikan ke arah plantar fleksi, pasien dimintanya menahannya. Tes isometrik plantar fleksi, tangan pada tumit memberi dorongan ke arah dorsi fleksi, pasien diminta menahannya Tujuan : mengetahui kekuatan otot dan rasa nyeri

b.

c.

d.

5/24/12

2. Gerak Isometrik proasi dan supinasi anklea.

Posisi pasien: berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi Pegangan : tangan pasif memberi fiksasi pada pergelangan kaki, tangan aktif pada kaki dan arah samping luar (pronasi) dan samping dalam (supinasi) Gerakan : isometrik pronasi tangan aktif mendorong ke arah dalam /medial /supinasi. Isometrik supinasi dorongan ke arah luar/ lateral/ pronasi Tujuan : mengetahui ROM dan nyeri gerak

b.

c.

d.

5/24/12

C. Pemeriksaan Stabilitas

5/24/12

1. Tes Laci Sorong ke depan upper anklea.

Posisi pasien: berbaring terlentang dengan lutut fleksi, kaki menumpu alas Pegangan: tangan pasif memegang kaki pada talus dan calcaneus, tangan aktif memegang tungkai bawah sedekat mungkin dengan pergelangan kaki Gerakan : tangan aktif mendorong tungkai bawah ke dorsal/ belakang, tangan pasif menahan kaki agar tidak ikut terdorong Tujuan : mengetahui mobilitas talus/ruptur lig.talofibulare anterior

b.

c.

d.

5/24/12

2. Tes click varus upper anklea.

Posisi pasien : berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi Pegangan : tangan pasif memberi fiksasi pada tungkai bawah di atas pergelangan kaki, tangan aktif pada calcaneus (tumit) dari arah samping luar (varus) dan samping dalam (valgus) Gerakan : tangan aktif mendorong ke arah dalam /varus dan luar/valgus bergantian secara cepat Tujuan : mengetahui mobilitas calcaneus/ruptur lig.laterale (lig.calcaneofibulare dan talofibulare anterior) serta lig mediale (lig.tibiocalcaneare, tibiotalare anterior et posterior, tibionaviculare)

b.

c.

d.

5/24/12

TERAPI MANUAL PADA PERGELANGAN KAKI (Ankle)

5/24/12

1. Translasi Non-Spesifik Fibula ke Dorsala.

Posisi pasien : Terlentang dengan kaki di luar beed dan lutut sedikit fleksi Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien dengan paha menyangga kaki pasien dengan art.talocruralis pada 10 plantar fleksi Fiksasi : tangan homolateral memegang dan memfiksasi ujung distal tibia Pelaksanaan : tangan heterolateral memegang malleolus lateralis dan memberi dorongan (translasi) ke arah dorsal sedikit medial

b.

c.

d.

e.

Indikasi : translasi non-spesifik pada keterbatasan gerak dorsi fleksi 5/24/12

Translasi nonspesifik fibula ke Gambar 1 dorsal

5/24/12

a.

Posisi pasien : terlentang dengan kaki di luar bed dan lutut sedikit fleksi Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari aki pasien dengan paha menyangga kaki pasien dengan art.talocruralis pada posisi dorsi fleksi Fiksasi : tangan homolateral memegang dan memfiksasi ujung distal tibia Pelaksanaan : tangan heterolateral memegang malleolus lateralis dan memberi dorongan (translasi) ke arah dorsal sedikit medial Indikasi : translasi spesifik pd keterbatasan gerak dorsi fleksi

2. Translasi Spesifik Fibula ke Dorsal

b.

c.

d.

e.

f.

Keterangan : Teknik dapat pula dilakukan pada posisi art. talocruralis lebih ke arah plantar fleksi (untuk keterbatasan gerak 5/24/12 plantar fleksi)

Translasi spesifik fibula ke dorsal Gambar 2

5/24/12

3. Translasi Non-Spesifik Fibula ke Ventrala.

Posisi pasien: tengkurap dengan kaki di tepi bed dan lutut sedikit fleksi Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien yg diterapi Fiksasi : tangan heterolateral memegang dan memfiksasi ujung distal tibia Pelaksanaan : tangan homolateral memegang malleolus lateralis an memberi dorongan (translasi) ke arah ventral sedikit lateral Indikasi : translasi non-spesifik pada keterbatasan gerak dorsi fleksi

b.

c.

d.

e.

5/24/12

Translasi nonspesifik fibula ke Gambar 3 ventral

5/24/12

4. Translasi Spesifik Fibula ke Ventrala.

Posisi pasien: tengkurap dengan kaki di tepi bed dan lutut sedikit fleksi Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien pada posisi dorsi fleksi Fiksasi : tangan heterolateral memegang dan memfiksasi ujung distal tibia Pelaksanaan : tangan homolateral memegang malleolus lateralis dan memberi dorongan (translasi) ke arah ventral sedikit lateral Indikasi : translasi spesifik pada keterbatasan gerak dorsi fleksi

b.

c.

d.

e.

5/24/12

Translasi spesifik fibula ke Gambar 4 ventral

5/24/12

a.

Posisi pasien: terlentang dengan kaki di luar bed dan lutut sedikit fleksi Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien yg diterapi Fiksasi : tungkai bawah difiksasi Pelaksanaan : kedua tangan terapis memegang kaki pasien (pada posisi 10 plantar fleksi) dari medial dan lateral seproksimal mungkin, dengan ibu jari pada telapak kaki. Lakukan tarikan (traksi) ke distal sedikit ventral Indikasi : traksi non-spesifik pada keterbatasan gerak dorsi 5/24/12 fleksi

5. Traksi Non-Spesifik talus

b.

c. d.

e.

Traksi non-spesifik Gambartalus 5

5/24/12

6. Traksi Spesifik Talusa.

Posisi pasien : terlentang dengan lutut dan panggul fleksi Posisi terapis : berdiri disebelah lateral dari kaki pasien yg diterapi Fiksasi : lengan atas heterolateral terapis mengempit bagian proksimal tungkai bawah pasien dan menyangga tungkai bawah pasien dengan badan terapis Pelaksanaan : kedua tangan terapis memegang talus pasien sedekat mungkin dengan kedua malleolus (pada posisi kaki dorsal fleksi). Kemudian kedua tangan tersebut mendorong (traksi) talus ke distal sedikit ventral Indikasi : traksi spesifik pada keterbatasan garak dorsi fleksi Keterangan : traksi talus dapat dilakukan pada posisi lebih plantar fleksi. Caranya tangan heterolateral memegang calcsneus dari lateral, tangan homolateral memegang dorsum pedis dari medial dan melakukan tarikan ke arah distal sedikit ventral. Indikasi untuk keterbatasan gerak plantar fleksi 5/24/12

b.

c.

d.

e.

f.

Traksi spesifik talus

Pada posisi plantar fleksi

5/24/12

7.Translasi Non-Spesifik Talus ke Dorsala.Posisi pasien : telentang dgn lutut sedikit fleksi, kaki di tepi bed. b.Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien yg diterapi. c. Fiksasi : pada tungkai bawah pasien bagian proksimal. d.Pelaksanaan : tangan heterolateral memegang collum tali dengan ibu jari di bagian medial dan jarijari pada sebelah lateral. Kemudian tangan tersebut mendorng (translasi) talus ke dorsal sedikit distal. Tangan heterolateral memegang tumit. e. Indkasi : traksi non-spesifik pada keterbatasan 5/24/12 gerak dorsi fleksi.

Translasi spesifik talus ke dorsal sedikit distal

5/24/12

a.

Posisi pasien : tengkurap dengan kaki di luar bed. Posisi terapis :berdiri di sebelah plantar kaki pasien yg diterapi Fiksasi : tungkai bawah pada alas bed. Pelaksanaan : tangan homolateral memegang talus dari dorsum pedis setinggi collum tali, tangan heterolateral memegang calcaneus(tumit) dengan ibu jari di lateral dan jari-jaridi medial,kemudian mendorong (translasi) talus ke ventral sedikit proksimal. Indikasi : traksi non- spesifik pada keterbatasan gerak plantar fleksi Keterangan : dapat pula dilakukan pada posisi 5/24/12 kaki lebih plantar fleksi, dengan cara yang sama.

8.Translasi Non- spesifik Talus ke Ventral

b.

c.

d.

e.

f.

Translasi non-spesifik talus ke ventral

5/24/12

9.Kombinasi Traksi dengan sirkumduksi pada talusa.

Posisi pasien : telentang dengan tumit di tepi bed, kedua lengan abduksi dan elevasi. Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien yang diterapi, dengan kedua kaki menjejak kaki bed. Fiksasi : pada kedua lengan ,dipegangi oleh assisten.

b.

c.

d.

Pelaksanaan : tangan heterolateral mememgang calcaneus(tumit) dan memfiksasi ke arah bed. Tangan homolateral memegang talus pada dorsum pedis dari arah medial. Dengan menggunakan seluruh berat 5/24/12 badan,lakukan tarikan(lengan terapis lurus) ke

Kombinasi traksi dgn sirkumduksi Gambar 12 talus pada

5/24/12

10. Traksi Non-Spesifik calcaneusa.

Posisi pasien : tengkurap dengan kaki di luar bed Posisi terapis : berdiri di sebelah lateral dan proksimal dari kaki pasien yang diterapi Fiksasi : tangan heterolateral memegang talus di antara ibu jari (lateral) dan jari-jari (medial) dari dorsum pedis. Pelaksanaan : tangan homolateral memegang calcaneus dan melakukan tarikan ke arah plantar sedikit proksimal Indikasi : traksi non-spesifik : dapat pula dilakukan pada posisi

b.

c.

d.

e.

f.

Keterangan 5/24/12

Traksi

Non-spesifik pada calcaneus Spesifik pada calcaneus

5/24/12

11. Kantelmanipulasi pada Talusa.

Posisi pasien : telentang dengan lutut dan panggul fleksi. Posisi terapis: berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien yang diterapi Fiksasi : tangan heterolateral memegang kaki bagian depan(pada metatarsal) dan mendorong calcaneus ke arah bed. Pelaksanaan : tangan homolateral mengenggam, pangkal tangan bagian palmar ulnar diletakkan pada talus. Dari posisi kaki inversi, tangan menekan /mendorong talusb ke arah lateral sedikit dorsal Indikasi :tehnik spesifik kantelmanipulasi(gerak guling) pada keterbatasan gerak inversi.5/24/12

b.

c.

d.

e.

f.

Keterangan : dapat pula dilakukan pada posisi kaki

kantelmanipulas i talus dari posisi inversi

kantelmanipulas i talus dari posisi eversi 5/24/12

12.Traksi spesifik pada calcaneusa.

Posisi pasien : tengkurap dengan kaki di luar bed. Posisi terapis : berdiri di sebelah plantar dari kaki pasien yang diterapi, kedua kaki menjejak kaki bed. Fiksasi : pasien aktif menfiksasi dirinya dengan kedua tangan memegang tepi bed Pelaksanaan :calcaneus dipegang diantara dua ibu jari kedua tangan ( ibu jari saling menyilang). Jari-jari kedua tangan pada naviculare dan menekan kannya ke bed. Art.talocruralis diposisikan maksimal dorsifleksi dgn jalan menggerakkan pergelangan tangan radial abduksi ,kemudian lakukan traksi sekuat mungkin dengan bantuan berat badan terapis(siku terapis pada posisi 90 derajat fleksi), kemudian ikuti gerakan ke varus /valgus secara cepat dgn jalan menggerakkan bahu abduksi-adduksi 5/24/12 (pergelangan tangan tetap rigic / tidak ada gerakan)

b.

c.

d.

Traksi dikombinasikan dgn varus/valgus Gambar 17 pada calcaneus

5/24/12

SEKIAN.....

DAN TERIMA KASIH

5/24/12