tentir praktikum

55
[TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013 ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 1 TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR Disusun Oleh : Amalia Azrina Anisa Tia Efitasari Desy Atmadika Rahim Gassani Amalia Jeffrey Christian Mahardika Rakhma Nur Aziza Tania Graciana FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2013

Upload: deajengss

Post on 22-Nov-2015

262 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Simulasi tes formatif praktikum IBD

TRANSCRIPT

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 1

    TENTIR PRAKTIKUM

    ILMU BIOMEDIK DASAR

    Disusun Oleh :

    Amalia Azrina

    Anisa Tia Efitasari

    Desy Atmadika Rahim

    Gassani Amalia

    Jeffrey Christian Mahardika

    Rakhma Nur Aziza

    Tania Graciana

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS INDONESIA

    2013

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 2

    TENTIR PRAKTIKUM MIKROSKOP DAN HISTOLOGI

    I. Mikroskop

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 3

    II. Hasil Pengamatan Praktikum Histologi

    1. Preparat Kulit Tebal (Perbesaran 100 x)

    Lapisan-lapisan Epidermis

    Squamosa Berlapis

    Terkeratinisasi (Tanduk)

    Badan Meissner

    Jaringan Ikat

    Areolar

    Lapisan Dermis

    Jaringan Ikat

    Sebenarnya Tidak

    Beraturan

    Jaringan Adiposa

    Jaringan Ikat

    Sebenarnya Beraturan

    (Fibrous)

    Papil Dermis

    Membran Basalis

    Korpuskula

    Meissner

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 4

    2. Preparat Saraf Pusat Spinalis (perbesaran 100 x)

    Kelenjar

    Keringat

    Korpuskula

    Meissner

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 5

    3. Preparat Saraf Pusat Spinalis (perbesaran 400 x)

    4. Preparat Medula Spinalis Substansia Grisea perbesaran 400 x

    Axon dan

    Selubung

    Myelin

    Canalis Centralis

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 6

    5. P

    r

    e

    p

    a

    r

    a

    6. Preparat Otot

    Skelet Perbesaran

    100 x

    6. Preparat Apus Darah Tepi Perbesaran 100 x

    Badan Sel

    Inti Sel

    Dendrit

    Axon Hillock

    Axon

    Inti Sel (berada di sisi)

    Jaringan Otot Lurik

    (tidak bercabang)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 7

    7. P

    r

    e

    p

    Eosinofil

    Neutrofil

    Segmen

    Monosit

    Limfosit

    Basofil

    Limfosit

    Netrofil

    Segmen

    Netrofil

    Segmen

    Netrofil

    Batang

    Monosit

    Eosinofil

    Eritrosit

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 8

    arat Sistem Saraf Perifer Perbesaran 100 x

    Axon

    Selubung

    Myelin

    Akson

    Keterangan: Selubung

    myelin adalah bagian

    berwarna putih dipinggir-

    pinggir akson yang

    berbentuk seperti benang

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 9

    8. Preparat Lidah

    Soal-soal Pertanyaan

    3

    2

    1 4

    Keterangan

    1: Otot Lurik Potongan Melintang

    2: Otot Lurik Potongan Memanjang

    3: Jaringan Adiposa

    4: Jaringan Ikat Areolar

    Keterangan:

    1. Akson adalah bintik

    hitam yang ada

    diantara selubung

    myelin (bentukan

    berwarna ungu yang

    mengelilingi titik

    tersebut)

    2. Perineurium adalah

    lapisan pembungkus

    berkas saraf,

    memiliki inti

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 10

    TENTIR PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN GENETIKA

    SPERMATOGENESIS PADA TIKUS

    Struktur testis :

    Tunika albuginea: selaput tipis yang membungkus testis berupa jaringan pengikat fibrosa

    yang tipis dan transparan. Jaringan ini masuk ke dalam testis membentuk septa (sekat) dan

    membagi testis dalam beberapa lobus.

    Tubulus seminiferus : Bentuk irisannya bulat, oval, atau menunjang berkelok-kelok, Tubulus

    seminiferus terdiri atas epitel seminiferus dan lumen, Epitel seminiferus terdiri dari berbagai

    tingkat pekembangan sel kelamin, dimulai dari sel spermatogononium sampai spermatozoa.

    Membran basalis : merupakan dinding tubulus yang disusun oleh sel gepeng

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 11

    Spermatogonium : sel ini terletak dekat dengan membran basalis (baris pertama). Ada dua

    macam sel spermatogonium, yaitu spematogonium A berinti lonjong agak jernih, sedangkan

    spermatogonium B berbentuk bulat, lebih kecil dan agak gelap.

    Spermatosit I : umumnya sel tersebut berada pada stadium profase, terletak di baris kedua

    dari membran basal yang terdiri dari sel-sel :

    a. Leptoten : Selnya berinti padat seperti benang wol

    b. Zigoten : Sel ini agak sulit dibedakan dari sel leptoten

    c. Pakhiten : Kromatin dalam inti sel membentuk jaring-jaring seperti jala, intinya

    bervariasi dari kecil sama besar sesuai dengan tingkat perkembangannya.

    Perkembangan sel pakhiten cukup panjang, sehingga selalu terdapat pada setiap

    potongan tubulus seminiferus.

    d. Diakinesis : Sel ini mudah ditemukan pada potongan tubulus yang banyak berisi sel-sel

    dalam keadaan mitosis. Kromatin tertarik ke pinggir, sehingga di bagian tengah selnya

    relatif nampak kosong seperti cincin.

    Spermatosit II : Sel ini ditemukan dalam tubulus pada stadium bersama-sama dengan

    diakinesis. Sel ini sulit/jarang ditemukan karena kehadiranya hanya sebentar, dan segera

    akan membelah lagi menjadi sel spermatid. Jumlah kromosom sel spermatosit II adalah

    haploid.

    Spermatid : Sel ini merupakan hasil pembelahan spermatosit II, intinya kecil, dan umumnya

    menempati baris ke tiga atau ke empat dari membran basal.

    Spermatozoa : Bentuk kepala yang seperti sabit terlihat kurang jelas, sedangkan ekornya

    jelas terlihat seperti rambut halus, dan banyak terdapat dekat sel sertoli atau dekat lumen

    tubulus seminiferus .

    Sel sertoli : Terletak pada baris pertama, berinti besar, bentuknya bulat atau segitiga yang

    mengarah ke lumen tubulus dan biasanya dikerumuni beberapa spermatozoa.

    Sel Leydig : Sel ini terletak di luar tubulus seminiferus, mudah ditemukan di antara beberapa

    tubulus seminiferus.

    Jawaban Panduan Praktikum

    1. Apa yang dimaksud dengan spermatogenesis dan spermiogenesis?

    Spermatogenesis adalah suatu proses gametogenesis yang terjadi pada laki-laki melalui

    pembelahan mitosis dan meiosis untuk menghasilkan sperma. Spermatogenesis terdiri dari 3

    tahapan yaitu spermatositogenesis, spermiogenesis, dan spermiasis. Spermatositogenesis adalah

    tahap awal dimana terjadi pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit primer melalui

    pembelahan mitosis. Selanjutnya spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis menjadi

    spermatosit sekunder dan spermatid. Spermiogenesis adalah peristiwa perubahan (perkembangan)

    spermatid menjadi sperma yang matang (fungsional) dimana terjadi pembentukan golgi, axonema

    dan kondensasi DNA. Selain itu jug aterjadi pembentukan cap akrosom, pembentukan bagian ekor,

    dan reduksi sitoplasma oleh sel sertoli (proses pendewasaan). Spermiasis adalah suatu peristiwa

    pelepasan sperma yang matag dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus dan selanjutnya ke

    epididimis.

    2. Apa perbedaan spermatogenesis dan oogenesis?

    Perbedaan Spermatogenesis Oogenesis

    Tujuan Pembentukan sperma Pembentukan ovum

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 12

    Tempat Testis Ovarium

    Hasil 4 sel fungsional 1 sel fungsional

    Pembelahan Pembelahan mitosisnya

    terjadi secara simetris

    Pembelahan meiosisnya

    terjadi secara asimetris

    Proses Spermatogenesis terjadi

    secara terus menerus

    Oogenesis memiliki periode

    istirahat yang panjang

    3. Apa makna dari pembelahan mitosis dan meiosis pada pembentukan kelamin?

    Pembelahan mitosis pada pembentukan sel kelamin (gametogenesis) adalah suatu proses yang

    menghasilkan sel anakan yang mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom yang

    sama dengan jumlah kromosom induknya. Sel anakan tersebut akan menyediakan persediaan

    berkelanjutan untuk sel germinal hasil pembelahan selanjutnya. Pembelahan mitosis ini juga terjadi

    pada proses pembentukan sperma dan ovum dimana sebelum pembelahan meiosis, terlebih dahulu

    terjadi pembelahan mitosis.

    Pembelahan meiosis pada pembentukan sel kelamin (gametogenesis) adalah suatu proses yang

    menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya setengah dari jumlah kromosom induknya.

    Terjadinya reduksi kromosom pada pembelahan meiosis bertujuan agar jika terjadi penyatuan gamet

    (sel kelamin jantan membuahi sel kelamin betina) tidak terjadi kelebihan jumlah kromosom (sel hasil

    pembuahannya tidak akan mengalami kelainan jumlah kromosom).

    4. Mengapa spermatozoa banyak terdapat di dekat sel sertoli?

    Spermatozoa banyak terdapat di dekat sel sertoli dikarenakan secara fungsional sel sertoli

    berfungsi memberikan nutrisi kepada spermatozoa sehingga spermatozoa banyak dijumpai di

    dekatnya.

    OOGENESIS PADA TIKUS

    Struktur Ovarium :

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 13

    Epitel germinativum, terdapat di bagian luar ovarium berupa selapis sel epitel kubis yang

    membungkus ovarium .

    Folikel primer : ovum yang dikelilingi oleh selapis sel folikel

    Folikel sekunder : ovum yang dikelilingi oleh dua lapis sel folikel

    Folikel tersier : ovum yang dikelilingi tiga atau lebih lapis sel folikel, seringkali terbentuk

    rongga di antara sel folikel yang disebut antrum folikuli, berisi cairan.

    Folikel de Graaf : merupakan ovum yang dewasa/matang. Antrum folikuli cukup besar,

    sehingga ovum terletak di tengah antrum folikel de Graaf. Folikel ini umumnya berada di

    bagian tepi ovarium

    Folikel atresia : sel-sel folikel atau ovum yang mengalami kerusakan, menunjukan gejala

    piknotis. Gejala ini dapat terjadi mulai dari tingkat pekembangan folikel primer sampai

    folikel de Graaf.

    Korpus haemoragikum, terbentuk setelah ovulasi dan agak sulit ditemukan dalam sediaan.

    Korpus luteum, terbentuk dari korpus haemoragikum yang terdiri dari sel-sel lutein dan

    berfungsi memproduksi hormon progesteron.

    Jawaban Panduan Praktikum

    1. Apa peranan hormon estrogen dan progesteron?

    Peran hormone estrogen :

    - Merangsang pertumbuhan seks sekunder pada anak perempuan seperti payudara.

    - Mengatur siklus menstruasi

    - Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya

    - Memproduksi cairan yang melembabkan vagina

    - Membantu menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita

    - Mendorong terbentuknya dinding endometrium di uterus sebelum ovulasi terjadi

    - Mendorong keluarnya hormone LH dan menghambat sekresi FSH

    - Mempertahankan fungsi otak

    - Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang

    feminim

    - Mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar

    tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpeliharan dan kencang serta mampu

    menahan air

    - Berperan dalam produksi sel pigmen kulit

    Peran hormone progesteron

    - Mempertahankan endometrium yang menebal

    - Meningkatkan aktivitas kelenjar susu

    - Mengatur siklus haid

    - Mengembangkan jaringan payudara

    - Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan

    - Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium

    - Pada fase luteal, menghambat sekresi LH dan FSH

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 14

    - Mengurangi kontraktilitas uterus agar tercipta lingkungan yang tenag untuk implantasi

    dan pertumbuhan mudigah

    - Mengentalkan secret vagina

    2. Uraikan mekanisme umpan balik hormon estrogen dan progesteron pada sistem reproduksi

    wanita!

    Pada awalnya, kadar estrogen dan progesteron dalam darah rendah memberikan umpan balik

    positif kelenjar hipofisis. Kelenjar hipofisis menyekresikan FSH yang kemudian memicu

    perkembangan folikel de graff dari folikel primordial. Kemudian folikel de graff menghasilkan

    hormone estrogen. Hormone estrogen memberikan umpan balik negatif pada hipofisis sehingga

    sekresi FSH turun. Selanjutnya hipofisis menyekresikan LH. Kadar estrogen dalam darah semakin

    meningkat dan memberikan umpan balik negatif dengan membentuk hormon GnRh untuk

    menurunkan kadar estrogen hingga pada suatu batas normal. Kadar hormone LH dalam darah

    meningkat, folikel pecah dan dan oosit sekunder keluar. Folikel yang pecah berkembang menjadi

    korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progesteron. Kadar progesteron

    dalam darah terus meningkat hingga memberikan umpan balik negatif pada hipofisis untuk

    mengurangi sekresi LH. Setelah produksi FSH dan LH turun, maka sekresi progesteron dan estrogen

    pun turun, dan kembali lagi memberikan umpan balik positif kepada hipofisis.

    3. Apa peranan hormon FSH dan LH pada proses oogenesis?

    Fungsi FSH:

    Merangsang pertumbuhan sel-sel folikel disekitar ovum pada fase folikuler

    Meningkatkan produksi estrogen

    Fungsi LH:

    Merangsang ovulasi

    Meningkatkan produksi progesteron

    Merangsang pembentukan korpus luteum

    MITOSIS

    Fase-fase dalam mitosis:

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 15

    KARIOTIP MANUSIA

    Dasar Penggolongan Kromosom:

    a. Kromosom dapat dikenali dengan cara memperhatikan ukuran, bentuk, letak sentromer dan

    satelit, dengan diwarnai terlebih dahulu.

    b. Kromosom manusia diberi nomor berdasarkan urutan besar kecilnya kromosom dan

    selanjutnya di kelompokan mulai dari golongan A sampai golongan G .

    c. Kromosom autosom (22 pasang), diberi nomer 1 untuk kromosom yang terbesar, sampai

    nomer 22 untuk kromosom yang terkecil.

    d. Kromosom seks jumlahnya sepasang terdiri dari XX atau XY. Kromosom X dimasukkan dalam

    golongan C, sedangkan kromosom Y termasuk golongan G.

    e. Tiap kromosom mempunyai lengan panjang (q) dan lengan pendek (p).

    f. Letak sentromer akan menentukan tipe kromosom. Kromosom metasentrik adalah

    kromosom yang mempunyai lengan p sama panjang dengan lengan q, sedangkan

    submetasentrik adalah kromosom yang mempunyai lengan p lebih pendek sedikit (secara

    mikroskopis) dibandingkan lengan q. Bila lengan p jauh lebih pendek dibandingkan dengan

    lengan q (1/3-1/4 q) disebut tipe kromosom akrosentrik.

    g. Biasanya kromosom tipe akrosentrik memiliki satelit, yaitu bagian ujung lengan kromosom

    seperti terpisah yang dihubungkan oleh bagian lengan yang sangat halus.

    Penggolongan Kromosom :

    1. Golongan A : Terdiri dari tiga pasang kromosom metasentrik paling bsar, yaitu kromosom 1,

    2 dan 3.

    2. Golongan B : Terdiri dari 2 pasang kromosom sub metasentrik yang lebih kecil daripada

    golongan A, yaitu kromosom nomor 4 dan 5.

    3. Golongan C : Kromosom berukuran lebih kecil dari golongan B. Pada wanita terdiri dari 8

    pasang kromosom metasentrik dan submetasentrik, sedangkan pada laki-laki terdiri atas 7

    pasang kromosom dari golongan C yang meliputi kromosom nomor 6- 12 dan kromosom X

    4. Golongan D : Merupakan kromosom akrosentrik besar (lebih kecil daripada golongan C) dan

    bersatelit. Ada tiga pasang, yaitu kromosom nomor 13, 14, dan 15

    5. Golongan E : Lebih kecil daripada golongan E dan terdiri dari 3 pasang kromosom, yaitu

    kromosom nomor 16. 17. Dan 18. Kromosom nomor 16 hampir metasentrik, sedangkan

    nomer 17 dan 18 hampir submetasentrik

    6. Golongan F : Terdiri dari 2 pasang kromosom metasentrik kecil (lebih kecil daripada

    kromosom golongan E), yaitu kromosom 19 dan 20

    7. Golongan G : Terdiri 2 pasang kromosom yaitu kromosom nomor 21 dan nommor 22 yang

    merupakan kromosom terkecil, akrosentrik dan bersatelit. Pada laki-laki kromosom G ada 5

    karena kromosom Y termasuk kelompok ini.

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 16

    KROMATIN SEKS

    Kromatin X dapat ditemukan pada inti sel epitel mukosa pipi wanita berupa satelit dan disebut

    badan barr (barr body) yang menempel pada membran inti. Selain itu, kromatin X dapat ditemukan

    pula pada leukosit netrofil, letaknya tidak menempel pada membran inti, tetapi justru keluar

    menonjol dari inti netrofil dan bentuknya seperti pemukul genderang (drum stick). Bentuknya kepala

    pemukul genderang bulat dan padat, berukuran 1,5 mikron

    Jawaban Panduan Praktikum :

    1. Apakah pada laki-laki terdapat badan barr dan drumstick?

    Barr body dan drumstick tidak ada pada laki-laki (hanya pada perempuan). Pada jenis

    kelamin wanita, memang ditemukan barr body yang berstruktur gelap pada tepi nukleus sel

    somatk dan juga drumstick yang berupa tonjolan berbentuk gendering pada membrane

    nukleus neutrofil. Munculnya barr body dan drumstick disebabkan oleh adanya inaktivasi

    kromosom X pada wanita.

    2. Jelaskan manfaat pemeriksaan kromatin seks?

    Salah satu manfaat dari pemeriksaan kromatin seks adalag untuk mengetahui apakah

    seseorang menderita kelainan genetik atau tidak. Manfaat lainnya adalah biasanya untuk

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 17

    mencegah terjadinya kecurangan pada lomba-lomba olahraga (dengan melakukan

    pemeriksaan jenis kelamin).

    3. Apa manfaat pemeriksaan kromatin seks yang dilakukan pada bayi yang baru lahir?

    Manfaat dilakukannya pemeriksaan kromatin seks pada bayi yang baru lahir yaitu untuk

    mengetahui apakah bayi tersebut terkena atau mengidap suatu kelainan genetik sehingga

    bagi orang tua ataupun dokter bisa melakukan penanganan dan perawatan dini bagi si bayi.

    GOLONGAN DARAH

    Berbagai sistem golongan terbentuk oleh karena pada lokus Isoaglutinogen (I), terjadi mutasi

    berulang-ulang sehingga menimbulkan alel berganda (multiple alel). Pada sistem ABO, seorang yang

    bergolongan A memiliki zat anti B/antibodi B (beta). Seorang yang bergolongan darah B memiliki

    antigen B pada permukaan eritrositnya dan pada plasma darahnya memiliki zat anti A (alfa). Namun

    seorang bergolongan darah AB memiliki zat anti A dan B pada plasma darahnya. Reaksi aglutinasi

    terjadi jika antigen A bercampur atau bertemu dengan zat anti A dan antigen B bercampur atau

    bertemu dengan zat anti B.

    Pada sistem Rhesus, terdiri dari Rhesus positif dan Rhesus negatif. Sebagian besar orang Asia

    termasuk Indonesia memiliki Rhesus positif sedangka Rhesus negatif banyak dimiliki oleh ras orang

    Kaukasia. Zat anti Rhesus secara alami tidak terdapat dalam plasma darah, namun berada dalam

    plasma darah hewan percobaan (kelinci) yang telah disuntik antigen Rhesus. Reaksi aglutinasi terjadi

    jika antigen Rhesus bercampur atau bertemu dengan zat anti Rhesus.

    Contoh pemeriksaan golongan darah :

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 18

    TENTIR SISTEM SARAF DAN INDERA

    SISTEM SARAF

    1. Sistem Saraf Pusat

    a. Cerebrum

    Aspek superior cerebrum

    Aspek Lateral Superior

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 19

    Aspek medial

    Bagian Fungsi

    Area Borca Pembentukan bicara (mengendalikan kemampuan bicara)

    Area Wernicke Pemahaman bicara/bahasa

    Gyrus pre centralis Area motorik

    Gyrus post centralis Area sensorik

    Gyrus transversus Pusat pendengaran primer

    Cuneus-gyrus lingualis Memproses informasi visual pada awalan dan tingkat lanjut, aspek pembelajaran dan ingatan

    Uncus Bagian dari sistem limbik yang berbentuk wedge shape

    Area fungsional cortex cerebri (lateral)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 20

    Area fungsional cortex cerebri (sagital)

    b. Batang Otak dan Cerebellum

    Aspek cerebellum dan batak otak (ventral)

    Bagian-bagian batang otak (ventral dan lateral)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 21

    Bagian-bagian batang otak (dorsal)

    Struktur Batang Otak Fungsi

    Mesencephalon - Sebagai penghubung pons dan cerebellum dengan cerebrum

    - Jalur penghantar dan pusat refleks

    Pons Sebagai pusat respiratorik dan mengatur frekuensi dan kedalaman pernapasan

    Medulla Oblongata Viscerl autonomic centre and relay centre

    c. Medulla Spinalis

    Medulla Spinalis yang terbungkus meninges

    Lokasi medulla spinalis

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 22

    d. Pembuluh Darah Sistem Saraf Pusat

    e. Sistem Ventrikel dan Aliran Liquor Cerebrospinalis (LCS)

    Aliran Liquor Cerebrospinalis

    Ventrikel lateral ke melalui foramen interventrikular ventrikel 3 kemudian menuju ventrikel 4

    melalui aqudauctus serebral, lalu ke vili araknoid ke dalam sinus vena pada durameter dan kembali

    ke aliran darah.

    Ventrikel lateral ventrikel 3 ventrikel 4 vili araknoid

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 23

    f. Pelindung Sistem Saraf Pusat

    Lapisan pelindung otak

    Lapisan pelindung otak terdiri dari SCALP (Skin, Connective tissue, Apponeurosis, Loose

    connective tissue, Pericarnium) , cranium, dan meninges.

    Gambar pelindung lapisan otak

    *Durameter= Periosteum +meninges

    Lapisan pelindung medulla spinalis

    Lapisan pelindung medulla spinalis terdiri dari vertebrata, meninges, dan kulit.

    Lapisan pelindung medulla spinalis

    2. Sistem Saraf Tepi

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 24

    a. Saraf Cranial

    No. Klasifikasi Saraf Kranial Fungsi

    I Neuron Olfaktori Penciuman

    II Neuron Optik Penglihatan tepatnya pada retina

    III Neuron Okulomotorik Gerakan otot bola mata

    IV Neuron Troklear Gerakan otot bola mata

    V Neuron Trigeminal Menginversi otot mastikasi

    VI Neuron Abdusen Menginversi otot rektus lateral mata

    VII Neruon Fasial Menginversi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva

    VIII Neuron Vestibukoklear Pusat keseimbangan

    IX Neuron Glosofaringeal Otot untuk berbicara, menelan, dan pengecap rasa bagian posterior

    X Neuron Vagus - Organ thoraks dan abdomen (motorik) - Faring, laring, trakea, esofagus, jantung

    (sensorik)

    XI Neuron Aksesori Spinal Otot volunteer faring, laring, medula spinalis, serviks, dan menginversi otot trapezius dan sternokleidomastoid

    XII Neuron Hipoglosal Otot lidah

    b. Saraf spinal

    Saraf spinal terdiri dari 31 pasang.

    Saraf serviks 8 pasang

    Saraf toraks 12 pasang

    Saraf lumbal 5 pasang

    Saraf sakral 5 pasang

    Saraf koksik (coccyx) 1 pasang

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 25

    c. Sistem Saraf Otonom

    Sistem saraf otonom terdiri dari parasimpatik dan simpatik

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 26

    SISTEM INDRA

    A. Penciuman

    m. olfactorius

    B. Pengecap

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 27

    C. Penglihatan

    Bola mata terdiri dari 3 lapisan:

    Tunica Fibrosa : lapisan terluar terdiri dari sclera dan kornea

    Tunica Vascularis: terdiri dari choroid, corpus ciliaris, dan iris

    Tunica Interna: lapisan neural yang dibentuk oleh retina

    Gambar bola mata

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 28

    D. Pendengaran dan Keseimbangan

    Struktur anatomi telinga

    Struktur telinga dalam

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 29

    Struktur cochlea

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 30

    TENTIR PRAKTIKUM MUSKULOSKELETAL

    Sistem muskuloskeletal terdiri atas sistem muskulo (otot) dan sistem skeletal (rangka)

    I. Sistem skeletal

    Pada tubuh manusia sistem skeletal terdiri atas tulang, tulang rawan, ligamen dan sendi.

    Tulang-tulang manusia tersebut membentuk rangka, yang terdiri atas rangka aksial (batang

    badan) dan rangka apendikular.

    Rangka akisal terdiri dari:

    a) Tengkorak

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 31

    Gambar 3: Bagian inferior tengkorak (Tortora)

    b) Columna vertebralis

    c) Sternum

    d) Costae

    Rangka Apendikular terdiri dari:

    1. Rangka anggota gerak atas

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 32

    2. Rangka angggota gerak bawah

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 33

    Persendian dan gerak sendi synovial

    Jawaban panduan praktikum bagian c. persendian dan gerak sendi

    Nama sendi Jenis sendi synovial

    a. Sendi bahu

    (art. humeri/art.glenohumeral)

    1. Ball and socket joint

    b. Sendi siku

    (art. cubiti)

    1. Hinge joint (sendi engsel), gerakannya

    fleksi/ekstensi

    2. Pivot joint, gerakannya rotasi

    c. Sendi pergelangan tangan

    (art. radiocarpea)

    1. Condyloid joint

    d. Sendi panggul

    (art. coxae)

    1. Ball and socket joint

    e. Sendi lutut

    (art. genu)

    1. Hinge joint

    II. Sistem muskular (otot)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 34

    a) Otot-otot anggota gerak atas menggerakkan sendi bahu (art.humeri), sendi siku(art.cubiti)

    dan sendi pergelangan tangan(art.radiocarpea)

    b) Otot-otot anggota gerak bawah menggerakkan sendi panggul(art.coxae), sendi

    lutut(art.genu), sendi pergelangan kaki dan jari kaki.

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 35

    TENTIR PRAKTIKUM SISTEM PENCERNAAN

    Sistem Pencernaan terdiri atas:

    1. Saluran pencernaan:

    a. Mulut dan rongga mulut

    b. Pharynx, esophagus dan Gaster

    c. Intestinum tenue (usus halus)

    d. Intestinum crassum (usus besar)

    2. Kelenjar-kelenjar pencernaan:

    a. Kelenjar ludah

    b. Pankreas, Hepar, dan Vesica felea (kantung empedu)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 36

    Saluran Pencernaan

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 37

    Kelenjar Pencernaan

    Pankreas (kelenjar ludah perut) secara anatomi terbagi menjadi bagian caput (kepala),

    collum (leher), corpus(badan) dan cauda (ekor).

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 38

    Hepar=kelenjar terbesar di tubuh manusia, terdiri atas:

    1. Lobus dextra

    2. Lobus sinistra

    3. Lobus caudatus

    4. Lobus quadratus

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 39

    Gambar : Hepar dan Vesica felea (kantung empedu)

    Pendarahan saluran pencernaan

    Pada sistem pencernaan, organ-organ visceral didarahi oleh aorta abdominalis dan cabang-

    cabangnya, seperti:

    1. A. Coeliaca

    2. A. Mesenterica superior

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 40

    3. A. Mesenterica inferior

    Sistem pada pembuluh darah nadi (balik) terdiri atas:

    1. Sistem vena porta

    2. Sistem vena cava

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 41

    TENTIR SISTEM KARDIOVASKULER

    Sistem Kardiovaskuler terdiri atas jantung dan pembuluh-pembuluhnya. Jantung berada di

    belakang corpus sterni dan cartilago costae. Tempatnya pada 1/3 lateral kanan dan 2/3 lateral kiri

    dari sternum. Titik ujung bawah jantung disebut apeks yakni di kerucutnya.Bagian dasarnya di

    superior dan disebut basis. Di jantung terdapat 4 ruang : atrium dexter, ventricle dexter (kanan),

    atrium sinester, dan ventricle sinester (kiri). Batas antara atrium dan ventricle ditandai dengan sulus

    longitudinalis (interverticularis)anterior dan sulcus coronarius. Sementara itu pemisah kedua atrium

    adalah septum atriorum; sekat antar ventricle adalah septum interventriculorom. Bukaan antara

    atrium dan ventricle disebut orificium atrioventriculorum yang dilengkapi katup. Katup kanan

    adalah valvula tricuspidalis; katup kiri disebut valvula bikuspidalis.

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 42

    Pembuluh darah :

    Arteri/ nadi berfungsi membawa darah dari

    jantung. Pembuluh nadi terbesar adalah

    aorta. Pintunya bermula pada basis

    ventricle aorta ascendens arcus aorta

    3 pembuluh darah (a. Carotis comunnis

    sinistra, a. Subclavia sinistra (anggota gerak

    atas), truncus brachiocepahlica.

    Anggota gerak bawah : a. Iliaca externa

    a.femoralis a. Tibialis anterior, a. Tibialis

    posterior, dan a. fibularis

    Ada beberapa lokasi denyut nadi di daerah

    ekstremitas, dan dapat dirasa jelas, yakni A.

    Axillaris (ketiak), A. Brachialis (lipat siku/

    fossa cubiti), A. Ulnaris dan A.radialis

    (pergelangan tangan), A. Femoralis (lipat

    paha), a. Poplitea (lipat lutut/ fossa

    poplitea), tibialis posterior (superior mata

    kaki, medial), a. Dorsalis pedis (punggung

    kaki)

    Vena membawa CO2 membawa darah

    menuju jantung. Dari kepala dan leher bermuara

    dari vena cava superior. Dari bagian bawah

    tubuh bermuara ke vena cava inferior. Keduanya

    masuk ke atrium dexter.

    Vena dangkal digunakan untuk memasukan

    cairan infus dan pengambilan darah. Contoh :

    vena Brachialis.

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 43

    TENTIR SISTEM RESPIRASI

    Terbagi atas saluran nafas atas (hidung dan faring) dan bawah (laring, bronkus, dan paru-paru)

    Adapun zona konduksi : jalannya aliran udara masuk (hidung brochiolus terminal); zona

    respirasi :tempat pertukaran gas (alveolus).

    Hidung faring (nasofaryng : terdapat tonsil; orofaryng : tuba eustachius, laryngopharynx)

    trachea (6-10 hialin berbentuk C, terbuka ke posterior) bronchus (principalis : primer; lobaris :

    sekunder) pulmo (rongga toraks, lateral mediastinum, hilus paru: tempat keluar masuknya

    bronchus, pembuluh darah, limfe, saraf)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 44

    TENTIR SISTEM PERKEMIHAN DAN REPRODUKSI

    SISTEM PERKEMIHAN

    Organ dalam sistem perkemihan

    Anatomi ginjal (tampak anterior)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 45

    Ureter, vesica urinaria, dan uretra pada wanita

    Potongan sagittal organ sistem perkemihan wanita

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 46

    Potongan sagittal organ sistem perkemihan pria

    Anatomi vesica urinaria dan uretra pada pria dan wanita

    Organ Fungsi Lokasi

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 47

    Ginjal - Mengatur volume, komposisi ion, komposisi glukosa, tekanan, pH, dan osmolaritas darah

    - Memproduksi 2 hormon: o Kalsitriol o Eritropoietin - Mengekskresikan zat buangan

    dalam urine - Glukoneogenesis (proses

    pembentukan glukosa dari senyawa non karbohidrat)

    - di rongga abdomen - di bagian retroperitonial pada kuadran superior kanan dan kiri - Ginjal kanan: Posterior hepar, duodenum, colon - Ginjal kiri: posterior gaster, pankreas, colon, jejunum Keterangan: ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri

    Ureter Mengalirkan urine dari ginjal ke vesica urinaria (dibantu gerak peristaltik, tekanan hidrostatik, dan gaya gravitasi)

    Jalur: Rongga abdomen rongga pelvis menembus sudut posterolateral dinding vesica urinaria

    Vesica urinaria Menyimpan urine - Rongga pelvis - Posterior simfisis pubis Pria: anterior rektum Wanita: anterior vagina, inferior uterus Ket.: dalam kondisi penuh, permukaan superiornya dapat menonjol ke rongga abdomen

    Urethra Tempat pengeluaran urine Ket.: pada pria, juga sebagai tempat pengeluaran semen

    Rongga pelvis (mulai dari inferior vesica urinaria) Pada pria: sepanjang penis Pada wanita: di depan vagina Ket.: uretra wanita lebih pendek daripada pria

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 48

    SISTEM REPRODUKSI

    Anatomi Sistem Reproduksi Pria

    Anatomi organ reproduksi pria

    Organ reproduksi pria (potongan frontal dan transversal)

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 49

    Anatomi penis

    Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

    Anatomi organ reproduksi wanita

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 50

    Anatomi uterus wanita (tampak posterior)

    Organ reproduksi eksternal wanita

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 51

    TENTIR UJI NUTRISI

    1. Uji Karbohidrat

    A. Uji Molish

    Untuk membedakan senyawa karbohidrat dengan senyawa bukan karbohidrat.

    Karbohidrat dengan asam sulfat pekat menghasilkan senyawa furfural.

    Senyawa furfural yang terbentuk dengan -naftol menghasilkan senyawa yang berwarna

    ungu.

    Yang termasuk karbohidrat :

    1. Fruktosa, glukosa, galaktosa (monosakarida)

    2. Laktosa, sukrosa, maltosa (disakarida)

    3. Pati, selulosa (polisakarida)

    B. Uji Iodium

    Untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida.

    Pati termasuk polisakarida karena mempunyai struktur 3 dimensi yang berupa spiral

    yang dapat mengikat molekul iodium secara fisik (dengan cara menempatkan iodium

    tersebut dalam spiral) sehingga dapat menghasilkan warna biru. warna biru

    menunjukkan polisakarida.

    Bila larutan pati dipanaskan, struktur spiral akan hilang sehingga molekul pati tidak

    dapat lagi mengikat iodium.

    C. Uji Barfoed

    Untuk membedakan monosakarida dan disakarida.

    Reduksi oleh karbohidrat dalam suasana asam.

    Uji ini mendeteksi adanya karbohidrat.

    Dengan penambahan pereaksi warna fosfomolibdat pada larutan monosakarida akan

    memberikan warna biru tua.

    D. Uji Seliwanoff

    Untuk membedakan karbohidrat yang mempunyai gugus keton dan aldehid.

    Karbohidrat atau turunannya (4-hidroksi metal furfural) dengan resorsinol menghasilkan

    senyawa yang berwarna merah.

    Jenis karbohidrat yang positif terhadap uji ini adalah fruktosa dan sukrosa sehingga bila

    kedua larutan tersebut diberikan pereaksi selliwanoff akan menghasilkan warna merah.

    Sukrosa dapat memberikan warna merah karena merupakan disakarida yang terdiri dari

    fruktosa dan glukosa. Laktosa dan glukosa tidak menghasilkan warna merah.

    Yang memiliki gugus aldehid adalah glukosa dan galaktosa. Yang memiliki gugus keton

    adalah fruktosa.

    Maltosa (glukosa+glukosa), laktosa (glukosa+galaktosa).

    E. Uji Benedict

    Untuk memperlihatkan sifat mereduksi dari karbohidrat.

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 52

    Larutan tembaga (Cu2+) dalam suasan basa akan direduksi oleh gula yang mempunyai

    gugus aldehid atau keton bebas, sehingga akan terbentuk endapan kupro-oksida yang

    berwarna hijau sampai merah bata.

    Glukosa dapat mereduksi larutan tembaga (Cu2+) dalam suasan basa karena

    menghasilkan endapan kupro oksida yang berwarna merah bata.

    Laktosa dan sukrosa tidak menghasilkan warna merah bata.

    2. Uji Protein

    A. Uji Buiret

    Untuk memperlihatkan bahwa protein mengandung ikatan peptida

    Gugus CO dan NH dari ikatan peptida dalam molekul protein membentuk warna

    lembayung (ungu) bila direaksikan dengan ion Cu2+ dalam suasana alkali.

    Gelatin dan putih telur mengandung ikatan peptida sehingga termasuk ke dalam protein.

    B. Reaksi Xantoprotein

    Untuk memperlihatkan bahwa protein tertentu mengandung asam amino dengan inti

    benzena.

    Nitrasi inti benzena dari asam amino dalam molekul protein (tirosin, fenilalanin,

    triptofan) menjadi senyawa nitro yang berwarna kuning. Dalam lingkungan alkalis

    terionisasi dan warnanya berubah lebih tua atau jingga.

    Putih telur termasuk protein yang mengandung asam amino dengan inti benzena.

    C. Reaksi Milon

    Untuk memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino dengan inti fenol

    (tirosin).

    Nitrasi derivate monofenol dari asam amino tirosin dalam senyawa protein.

    Terkandung lebih banyak protein (asam amino) dengan tirosin pada putih telur

    dibandingkan dengan gelatin karena putih telur menghasilkan endapan merah

    kecokelatan sedangkan gelatin menghasilkan warna merah muda.

    D. Reaksi Hopkins-Cole

    Untuk memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino triptofan.

    Asam amino triptofan yang terdapat dalam protein berkondensasi dengan asam

    glioksilat yang dengan asam pekat membentuk kompleks berwarna.

    Putih telur mengandung asam amino triptofan karena dapat membentuk kompleks

    warna.

    Asam amino yang terdapat dalam gelatin adalah asam amino tirosin, sedangkan yang

    terdapat pada putih telur adalah asam amino tirosin, triptofan, dan fenilalanin.

    Berdasarkan kandungan asam aminonya, sumber protein hewani yang paling baik

    digunakan adalah putih telur karena memiliki asam amino esensial yang lebih lengkap

    (banyak).

    3. Lipid (Lemak)

    A. Uji pengemulsian lemak

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 53

    Untuk memperlihatkan bahwa minyak dan air dapat dicampur secara merata dan stabil

    dalam bentuk emulsi, dengan bantuan suatu bahan pengemulsi.

    Suatu senyawa bersifat pengemulsi, bila dapat larut baik dalam air maupun dalam

    minyak.

    Adanya bahan pengemulsi ini menyebabkan minyak dapat tersebar merata dan stabil di

    antara molekul-molekul air.

    Salah satu pengemulsi yang dapat digunakan adalah sabun.

    B. Uji kejenuhan lemak

    Memperlihatkan bahwa minyak nabati, ada yang jenuh, tidak punya ikatan rangkap dan

    ada yang tidak jenuh, mempunyai ikatan rangkap.

    Minyak tidak jenuh (yang mempunyai ikatan rangkap) akan mengaddisi iodium (I2)

    sehingga ikatan rangkap hilang. Bersamaan dengan itu warna cokelat iodium juga hilang.

    Minyak kepala merupakan minyak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap ketika

    direaksikan dengan larutan Hubl minyak kelapa tidak dapat mengaddisi iodium sehingga

    warnya tetap cokelat.

    Minyak jagung baik yang tidak dipanaskan maupun yang telah dipanaskan dapat

    menghilangkan warna cokelat dari iodium sehingga termasuk minyak nabati yang tidak

    jenuh (punya ikatan rangkap).

    C. Uji kolesterol

    Untuk memperlihatkan bahwa kolestrol tidak terdapat dalam minyak nabati dan

    terdapat dalam sumber hewani.

    Kolesterol akan membentuk warna merah dan ungu bila direaksikan dengan H2SO4 pekat.

    Larutan kolesterol dan kuning telur mengandung kolesterol dan minyak kelapa tidak

    mengandung kolesterol.

    Larutan kolesterol dan kuning telur termasuk ke dalam sumber hewani, minyak kelapa

    termasuk ke dalam minyak nabati.

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 54

    TENTIR PRAKTIKUM PENGUKURAN TEKANAN DARAH DAN SUHU

    Alat yang diperlukan

    1. Sfigmomanometer air raksa

    2. Stetoskop

    3. Metronom

    Tata kerja

    1. Pasang manset sfigmomanometer pada lengan atas (kiri atau kanan).

    2. Carilah denyut a. brakhialis pada fosa kubiti dan denyut a. radialis pada pergelangan tangan.

    3. Siapkan stetoskop di telinga.

    4. Pompa manset sambil meraba a. radialis sampai tekanan di dalamnya melampaui tekanan

    sistolik 30 mmHg dan sampai denyutnya tidak teraba lagi.

    5. Pasang stetoskop tepat di tempat a.brachialis teraba.

    6. Putar turunkan tekanan dengan memutar kunci pada stetoskop dan dengarkan detak pada

    stetoskop sambil melihat angka yang ditunjukan di sfigmomanometer.

    7. Bunyi detak yang pertama adalah tekanan sistoliknya, sedangkan yang terakhir adalah

    tekanan diastoliknya.

    8. Catat hasilnya.

    Faktor yang menentukan besar tekanan darah arteri : kerja jantung, tahanan tepi, volume darah,

    kekenyalan dinding pembuluh darah, dan kekentalan darah.

    Saat duduk dan berdiri, tekanan darah sama/tidak berubah. Saat berbaring akan menurun dan

    sesudah melakukan kerja otot akan meningkat.

    Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

    Rumus-rumus

    Pulse Pressure (PP) = systole diastole

    MAP = diastole + 1/3 PP

    PENGKUKURAN SUHU TUBUH

    Perbedaan antara termometer maksimum/klinik (TM) dan termometer kimia (TK) : pada pipa

    kapiler TM, di atas reservoir terdapat penyempitan sehingga bila suhu reservoir meninggi, air

    raksa terdorong ke atas, sedangkan bila suhu reservoir menurun air raksa dalam pipa kapiler

    tidak dapat turun. Dengan demikian TM hanya menunjukkan suhu maksimum yang terukur.

    Pada TK, pipa kapilernya tidak memiliki penyempitan sehingga air raksa dapat turun naik secara

    bebas sesuai dengan suhu yang sedang diukur.

    Hasil pengukuran suhu mulut setelah 3 menit dan 6 menit diharapkan tidak ada perbedaan

    karena manusia temasuk golongan homoteirm.

    Suhu pada kahir 3 menit setelah berkumur dengan air es lebih rendah daripada suhu pada akhir

    3 menit setelah bernafas melalui mulut.

    Sebelum melakukan pengukuran suhu di ketiak, terlebih dahulu ketiak harus dikeringkan

    terlebih dahulu agar suhu ketiak tidak dipengaruhi oleh penguapan keringat.

  • [TENTIR PRAKTIKUM ILMU BIOMEDIK DASAR] FKUI 2013

    ABDI : Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Page 55

    Suhu di mulut lebih tinggi daripada suhu di ketiak karena suhu mulut lebih menunjukkan suhu

    inti tubuh. Sedangkan di ketiak bisa dipengaruhi oleh penguapan keringat yang terjadi diketiak.