tentang sikap

24
SIKAP Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Psikologi Sosial Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. Sugiyo, M.Si 2. Sigit Hariyadi, S.Pd Oleh : Nurul Azizah Zain (1301414118) Retno Dian Pertiwi (1301414102) Nirmala Puspa Sari (1301414086) Muchamad Badarruddin (13014117) Roichatul Jannah (1301414123) JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Upload: unnes

Post on 30-Jul-2015

88 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tentang Sikap

SIKAP

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahLandasan Psikologi Sosial

Dosen Pengampu :1. Prof. Dr. Sugiyo, M.Si

2. Sigit Hariyadi, S.Pd

Oleh :Nurul Azizah Zain (1301414118)Retno Dian Pertiwi (1301414102)Nirmala Puspa Sari (1301414086)

Muchamad Badarruddin (13014117)Roichatul Jannah (1301414123)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014

Page 2: Tentang Sikap

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan

individu lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam

psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun

kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses

terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan

terhadap sikap kaitannya dengan efek dan perannya dalam pembentukan karakter

dan sistem hubungan antarkelompok.

Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan

kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap

stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu

kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negative terhadap

berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan

sebagainya (Howard dan Kendler, 1974;Gerungan, 2000).

Oleh karena itu kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap.

Untuk itu Dalam makalah ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian

sikap, proses dan komponen sikap, faktor – faktor yang mempengaruhi sikap,

teori- teori tentang sikapdan hubungan sikap dengan perilaku.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Pengertian Sikap

2.      Proses dan komponen Sikap

3.      Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap

4.      Fungsi Sikap

5.      Hubungan sikap dengan Perilaku

6.      Teori sikap

Page 3: Tentang Sikap

1.3  Tujuan

2.      Mengetahui Pengertian Sikap

3.      Mengetahui Proses dan Komponen Sikap

4.      Mengetahui Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap

5.      Mengetahui dan mengakaji teori tentang sikap

6.      Mengetahui korelasi sikap dengan perilaku.

SIKAP

1. PENGERTIAN DAN KOMPONEN KOMPONEN SIKAP

Berikut ini adalah beberapa definisi

Mental and neural state of readiness,organized through experience,exerting a

directive or dynamic influence upon the individual’s response to All objects

and situations to which it is related (Allport,dalam Roucek,1951)

a. Attitude is a psychological tendency that is expressed by evaluating a

particular entity with some degree of favor or disfavor

(Eagly&Chaiken,1993)

b. Attitude is favourable or unfavourable evaluative reaction to ward

something or someone,exhibited in one’s belief,feelings or intended

behavior (Myers,1996)

c. An attitude is a disposition to respend favourably or unfavourably to an

object,person,institution, or event (Azjen,1998)

Dibawah ini pengertian Sikap Menurut para Ahli:

1.      Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap

sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif

(ravorably) atau secara negatif (untavorably) terhadap obyek - obyek

tertentu.

Page 4: Tentang Sikap

2.      D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa

sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional ,

emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.

3.      La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola

perilaku , tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan

diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap

stimuli sosial yang telah terkondisikan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang

menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan

perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan

sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang

sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, tampak bahwa meskipun terdapat

perbedaan,semuanya sependapat bahwa ciri khas dari sikap adalah (1) mempunyai

objek tertentu (orang,perilaku,konsep,situasi,benda,dan sebagainya) dan (2)

mengandung penilaian (suka-tidak suka;setuju-tidak setuju)

Eagly dan Chaiken (1993) mendefinisikan sikap merupakan kecenderungan

sebagai kesatuan evaluasi derajat mendukung atau tidak mendukung pada suatu

objek tertentu. Eagly dan Chaiken menjelaskan lebih jauh bahwa sikap dinyatakan

pada wilayah internal pribadi dan evaluasi yang dinyatakan pada semua kelompok

evaluasi terhadap respon terdiri dan evaluasi yang dinyatakan pada wilayah

internal pribadi dan evaluasi yang dinyatakan pada semua kelompok evaluasi

terhadap respon terdiri dari yang tampak atau tidak tampak,kognitif,afektif,atau

perilaku. Melihat secara khusus pada evaluasi tersebut,Eagly dan Chaiken

menjelaskan bahwa sikap adalah tingkat pengambilan keputusan dari variasi

laporan diantara tanda-tanda stimuli,objek sikap,dan evaluasi terhadap respon

stimuli

Dari kesimpulan diatas , kita dapat menyimpulkan beberapa hal tentang sikap

Page 5: Tentang Sikap

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak,berfikir,berpresepsi dan merasa

dalam menghadapi objek,ide,situasi atau nilai. Sikap bukanlah

perilaku,tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan

cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap berupa

orang,benda,tempat,gagasan,situasi,atau kelompok. Dengan demikian,pada

kenyataannya,tidak ada istilah sikap berdiri sendiri

2. Sikap bukanlah sekadar rekaman masalampau,namun juga menentukan

apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap

sesuatu;menentukan apa yang disukai,diharapkan,dan diinginkan,dan

mengenyampingkan apa yang tidak diinginkan dan apa yang haruss

dihindari

3. Sikap relatif lebih menetap. Berbagai penelitian menunjukan bahwa sikap

politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami

perubahan

4. Sikap mengandung aspek evaluatif;artinya mengandung nilai

menyenangkan atau tidak menyenangkan

5. Sikap timbul dari pengalaman;tidak dibawa sejak lahir;tetapi merupakan

hasil belajar

6. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah

yang membedakan sikap ketimbang kecakapan atau pengetahuan yang

dimiliki orang

7. Sikap tidak berarti sendiri,melainkan senantiasa mengandung relasi

tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk dan

dapat dipelajari

2.2  Proses dan Komponen Sikap

Terdapat tiga komponen sikap, tiga komponen sikap itu adalah komponen

respons evaluative kognitif, komponen respons evaluative afektif, dan komponen

respons evaluative perilaku. Ketiga komponen itu secara bersama merupakan

Page 6: Tentang Sikap

penentu bagi jumlah keseluruhan sikap seseorang ( Manstead, 1996; Strickland,

2001)

a.      Komponen Respons evaluative kognitif

Gambaran tentang cara seseorang dalam mempersepsi objek, peristiwa

atau situasi sebagai sasaran sikap. Komponen ini adalah pikiran, keyakinan atau

ide seseorang tentang suatu objek. Dalam bentuk yang paling sederhana,

komponen kognitif adalah kategori-kategori yang digunakan dalam berpikir.

Aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian individu terhadap obyek

atau subyek. Informasi yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses

analisis, sintesis, dan evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan

diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada di dalam

otak manusia. Nilai – nilai baru yang diyakini benar, baik, indah, dan sebagainya,

pada akhirnya akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap

individu.

b.      Komponen Respons evaluative afektif

Adalah perasaan atau emosi yang dihubungkan dengan suatu objek sikap.

Perasaan atau emosi meliputi kecemasan, kasihan, benci, marah, cemburu,atau

suka. Dinegara Amerika Serikat, kemungkinan berpindahnya oaring kulit hitam

ke daerah perumahan orang kulit putih dapat menimbulkan rasa cemas banyak

warga kulit putih.

c.       Komponen Respons evaluative perilaku

Adalah tendensi untuk berperilaku pada cara-cara tertentu terhadap objek

sikap. Dalam hal ini, tekanan lebih pada tendensi untuk berperilaku dan bukan

pada perilaku secara terbuka. Misalnya, orang melakukan tendensi untuk

melakukan tindakan diskriminatif terhadap anggota dari sekelompok etnis

tertentu, namun karena tindakan itu secara social dan legal dilarang, maka ia tidak

melakukannya. Berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan perbuatan

sesuai dengan keyakinandan keinginannya.

Sikap seseorang terhadap suatu obyek atau subyek dapat positif atau

negatif. Manifestasikan sikap terlihat dari tanggapan seseorang apakah ia

menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap obyek atau subyek.

Page 7: Tentang Sikap

Komponen sikap berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari manapun kita memulai

dalam analisis sikap, ketiga komponen tersebut tetap dalam ikatan satu sistem.

komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak merupakan

suatu kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Ketiga

komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap dan Ketiga komponen

kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak secara bersama- sama membentuk

sikap.

Attitude

Pengertian attitude dapat kita terjemahkan dengan sikap terhadap objek tertentu

yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan,tetapi sikap tersebut

disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek itu.

Jadi,attitude bisa diterjemahkan dengan tepat sebagai sikap dan kesediaan beraksi

terhadap suatu hal. Attitude senantiasa terserahkan kepada sesuatu hal,suatu

objek. Tidak ada attitude tanpa ada ada objeknya

Manusia dapat mempunyai attitude terhadap bermacam-macam hal. Misalnya,bagi

kaum muslimin,daging babi adalah haram tidak disukai,dan dianggap kotor.

Mungkin sekali seseorang yang betul-betul bersikap demikian apabila dikatakan

bahwaia sedang makan babi ia akan memuntahkannya. Ini adalah contoh

mengenai sebuah attitude terhadap makanan

Attitude mungkin terarahkan pada benda-benda,orang-orang,tetapi juga peristiwa-

peristiwa,pemandangan-pemandangan,lembaga-lembaga,norma-norma,nilai-

nilai,dan lain-lain.

Attitude sosial dan Attitude individual

Manusia itu tidak dilahirkan dengan sikap pandangan atau sikap perasaan tertentu,

tetapi attitude-attitude tersebut dibentuk sepanjang perkembangannya. Peranan

attitude dalam kehidupan manusia berperan besar, sebab apabila sudah dibentuk

pada diri manusia,maka attitude-attitude itu akan turut menentukan tingkah

lakunya terhadap objek-objek attitudenya. Adanya attitude-attitude menyebabkan

bahwa manusia bertindak secara khas terhadap objek-objeknya

Page 8: Tentang Sikap

Attitude dapat dibedakan ke dalam attitude sosial dan attitude individual

Attitude sosial pernah dirumuskan sebagai berikut: suatu attitude sosial dapat

dinyatakan dengan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap

objek sosial. Attitude sosial menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang

dinyatakan berulang-ulang terhadap suatu objek sosial,dan biasanya attitude sosial

dinyatakan tidak hanya oleh seseorang, tetapi juga oleh orang lain yang

sekelompok atau semasyarakat. Misalnya : penghormatan yang berkali-kali

dinyatakan dengan cara khidmat oleh sekelompok orang terhadap

bendera,menunjukkan adanya attitude kelompok tersebut terhadap benderanya.

Perayaan-perayaan hari nasional seperti 17 Agustus bagi Indonesia menunjukkan

pula attitude tertentu bangsa kita terhadap hari istimewa itu.

Attitude individual berbeda dengan attitude sosial,yaitu:

1. Attitude Individual dimiliki seseorang saja, misalnya kesukaan

terhadap binatang-binatang tertentu

2. Attitude individual berkenaan dengan objek-objek yang bukan

merupakan objek perhatian sosial

Attitude Individual terdiri atas kesukaan dan ketidaksukaan pribadi

atas objek,orang,binatang,dan hal-hal tertetu

Ciri-ciri sikap:

Menurut walgito,1991 :113

A. Sikap tidak dibawa sejak lahir

Sikp terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Sikap

dibentuk dan dipelajari dalan hubungannya dengan objek-objek tertentu

sehingga pengalaman menjadi hal yang sangat berpengaruh pada

terbentuknya sikap individu

B. Sikap berhubungan dengan objek sikap

Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu

akan berpengaruh pada munculnya sikap individu terhadap objek tertentu.

Page 9: Tentang Sikap

C. Sikap tidak hanya tertuju pada satu objek tetapi juga dapat tertuju pada

sekumpulan objek

Hal ini berkaitan dengan hubungan individu terhadap objek sikap,

misalnya si A mempunyai sikap negatif pada si B maka si A akan

cenderung menunjukan sikap negatif pula kepada kelompok dimana si B

tergabung

D. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar

Sikap akan bertahan lama jika sikap yang telah terbentuk dan merupakan

nilai dalam kehidupan seseorang namun sikap akan mudah berubah jika

sikap tersebut belum begitu mendalam pada diri seseorang.

d. Sikap mengandung aspek perasaan dan motivasi

Sikap individu terhadap objek tertentu akan melibatkan perasaan apakah

bersifat postif ataupun negatif. Selain itu sikap juga mengandung motivasi.

Hal tersebut jelas bahwa sikap memang menjadi pendorong individu

menunjukan perilaku tertentu

Teori tentang sikap

Sears dkk (1994:145) mencoba menjalaskan sikap dengan menggunakan 3

pendekatan yaitu pendekatan belajar yang lebih menekankan pada sikap

sebagai kebiasaan,pendekatan insentif yang menyatakan bahwa sikap yang

diambil berdasarkan atas pertimbangan keuntungan,dan pendekatan

kognitif dimana individu akan selalu menyelaraskan dan menyesuaikan

sikap dan perilakunya. Berikut penjelasannya:

1. Pendekatan belajar

Sikap terbentuk sebagai kebiasaan yang dipelajari. Sikap dapat dipelajari

melalui asosiasi,peneguhan kembali dani imitasi. Asosiasi terbentuk jika

stimulus muncul pada saat dan tempat yang sama. Misalnya, si A

menyukai guru bk nya karena adanya nilai hangat dan ramah yang

diasosiakan dengan guru tersebut. Individu mempelajari suatu sikap

terhadap objek sikap dengan menggabungkan aspek kognitif (karakteristik

objek sikap) dan afektif (hasil penilaian atas objek sikap ).

2. Pendekatan insentif

Page 10: Tentang Sikap

Versi dari teori ini yang populer adalah teori respon kognitif yang

dikemukakan oleh Gren Wald (1968);Petty,ostrom&Brock (1981). Teori

ini menasumsikan bahwa individu merespon suatu komunikasi dengan

pikiran positif atau negatif,respon inilah yang akan menentukan sikap

individu selanjutnya.

Teori yang kedua adalah teori nilai-ekspentasi oleh edward (1954) dimana

ia menyatakan bahwa dalam mengambil sikap individu berusaha

memaksimalkan nilai dari hasil yang diharapkan

3. Pendekatan kognitif

Salah satu teori yang dikenal adalah teori yang dikenal adalah teori

konsistensi kognitif yang memandang individu sebagai makhluk yang

berusaha mempertahankan konsistensi antara berbagai sikap mereka,antara

afeksi dan kognitif mereka terhadap objek tertentu,dan antara sikap dan

perilaku mereka

2.3  Fungsi Sikap

Katz (Luthans, 1955) menjelaskan empat fungsi sikap, keempat fungsi sikap

itu adalah fungsi penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai,

dan fungsi pengetahuan.

Fungsi penyesuaian diri berarti bahwa orang cenderung mengembangkan

sikap yang akan membantu untuk mencapai tujuan secara maksimal. Sebagai

contoh, seseorang cenderung menyukai partai politik yang mampu memenuhi dan

mewakili aspirasi-aspirasinya. Di Negara Inggris dan Astralia, seorang

pengangguran akan cenderung memilih partai buruh yang kemungkinan besar

dapat membuka lapangan pekerjaan baru atau member tunjangan lebih besar.

Fungsi pernyataan kepribadian diri mengacu pada pengertian bahwa sikap

dapat melindungi seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan tentang

dirinya. Sebagai contoh fungsi ini adalah perilaku proyeksi. Proyeksi adalah

atribusi cirri-ciri yang tidak diakui oleh diri seorang dalam dirinya kepada orang

lain. Melalui proyeksi, ia seakan-akan tidak akan memiliki cirri-ciri itu.

Page 11: Tentang Sikap

Fungsi ekspresi(Fungsi Alat pengatur tingkah laku) nilai berarti bahwa

sikap membantu ekspresi positive nilai-nilai dasar seseorang , memamerkan citra

dirinya , dan aktualisasi diri. Si Fithra mungkin memiliki citra diri sebagai seorang

“ Konsevative” yang hal itu akan mempengaruhi sikapnya tentang demikrasi atau

sikapnya tentang perubahan social.

Fungsi pegantur pengalaman berarti bahwa sikap membantu seseoarang

menetapkan standar evaluasi terhadap sesuatu hal. Standar itu menggambarkan

keteraturan, kejelasan, dan stabilitas kerangka acu pribadi seseoarang dalam

menghadapi objek atau peristiwa disekelilingnya. Contoh fungsi pengetahuan

sikap misalnya adalah pemilik sepeda motor akan mengubah sikap positif

terhadap sepeda motor seiring dengan peningkatan status sosialnya. Ia sekarang

emutuskan untuk membeli mobil karena ia yakin bahwa mobil lebih sesuai

dengan status sosialnya yang baru, yaitu sebagai manager tingkat menengah

sebuah perusahaan level menengah.

2.4  Proses Pembentukan dan Perubahan Sikap

Sikapa dapat terbetuk atau berubah melalui empat macam:

a)      Adopsi

Kejadian- kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan

terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan

memengaruhi terbentuknya suatu sikap.

b)      Diferensiasi

Dengan berkem bangna intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan

bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang

dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk

sikap tersendiri pula.

c)      Integrasi

Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai

pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tentu sehingga akhirnya terbentuk

sikap menegenal hal tersebut.

d)     Trauma

Page 12: Tentang Sikap

Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan

kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman –pengalaman

yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap.

2.5  Faktor- Faktor yang mempengaruhi Sikap

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap

1) Faktor intern: yaitu manusia itu sendiri.

2) Faktor ekstern: yaitu faktor manusia.

Dalam hal ini Sherif mengemukakan bahwa sikap itu dapat diubah atau dibentuk

apabila:

a. Terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara manusia.

b. Adanya komunikasi (yaitu hubungan langsung) dan satu pihak.

a)      Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komoponen sosial

yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang

yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita,

seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus

bagi kita akan mempengaruhi pembentkan sikap kita terhadap sesuatu. Contoh :

Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan lain-lain.

b)      Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan sikap kita.

c)      Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,

radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu

hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.

d)     Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar

pengertian dan konsep moral dalam arti individu.

Page 13: Tentang Sikap

e)      Pengaruh faktor emosional

Tidak semua bentuk sikap dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan

pengalaman pribadi seseorang, kadang-kadang sesuatu bentuk sikap merupakan

pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai

penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

2.6  Hubungan sikap dengan perilaku

Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap

perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap

respon yang ditangkap ,kecenderungan individu untuk melakukan tindakan

dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan

tingkah laku.

         Pembentukan perilaku

Pembentukan perilaku dengan konsidioning atau kebiasaan, Cara ini

didasarkan atas teori belajar konsidioning yang dikemukakan oleh Pavlov,

Thorndike dan Skinner. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti

yang diharapkan, akan terbentuklah perilaku tersebut.

Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight). Disamping

pembentukan perilaku dengan kondisioning, pembentukan perilaku dapat

ditempuh dengan pengertian (insight). Cara ini berdasarkan atas teori belajar

kognitif, yaitu belajar yang disertai dengan adanya pengertian, seperti yang

dikemukakan Kohler.

Pembentukan perilaku dengan menggunakan model atau contoh. Jadi,

perilaku itu dibentuk dengan cara menggunakan model atau contoh yang

kemudian perilaku dari model tersebut ditiru oleh individu. Hal ini didasarkan atas

teori belajar sosial (sosial learning theory) atau observational learning theory yang

dikemukakan oleh Bandura

         Konsistensi Sikap dan Perilaku

Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian juga

memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah satu

Page 14: Tentang Sikap

teori yang bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang

dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku

terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat

(intention). Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias

konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut:

         Spesifikasi sikap dan perilaku

         Relevansi sikap terhadap perilaku

         Tekanan normatif

         Pengalaman

5.pengembangan sikap

Kreh dkk (1988:213) yang sedikitnya ada 4 cara:

1.sikap seseorang berkembang dalam rangka memuaskan suatu keinginan

2. sikap individu dibentuk melalui informasi yang diterima

3. kerjasama individu dalam kelompok membantu menentukan pembentukan

sikap seseorang terhadap objek sikap

4. sikap individu merupakan percerminan dan kepribadian

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk

bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam

menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap

juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif

terhadap obyek atau situasi.

Proses sikap terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan

kecenderungan untuk bertindak, komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan

bertindak merupakan suatu kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu

dengan lainnya. Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk

Page 15: Tentang Sikap

sikap dan Ketiga komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak secara

bersama- sama membentuk sikap.

Fungsi sikap diantaranya yaitu:

         Fungsi penyesuaian diri

         Fungsi pertahanan

         Fungsi ekspresi

         Fungsi pengatahuan

Adapun sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macam cara yaitu:

         Adopsi

         Diferensiasi

         Integrasi

         Trauma

Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap

perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap

respon yang ditangkap ,kecenderungan individu untuk melakukan tindakan

dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan

tingkah laku.

B.     SARAN

Semoga dengan adanya makalah ini yang membahas tentang sikap bisa lebih

mengontrol sikap yang ada dalam diri kita sendiri dan lebih memahami karakter

diri sendiri untuk menjadi diri yang lebih baik lagi dari sebelumnya. 

Page 16: Tentang Sikap

DAFTAR PUSTAKA

Gerungan,1991,Psikologi Sosial,Bandung:PT Eresco

Sugiyo,2009,Dikt. Psikologi Sosial,Semarang

Anonim a. 2008. Faktor – Faktor yang mempengaruhi sikap ( Online ) http: //

www. Sikap. Com,diakses 7 April 2010

Sri Utami Rahayuningsih . 2008. Sikap ( Attitude ) (Online ) http:// www.

Atttitude,blogspot. Com, diakses 7 April 2010

Fitri. 2008. Pengertian Sikap (Online ) http:// Blog dunia Psikologi. Com, diakses

7 April 2010