tata cara pengurusan jenazah

20
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH Kelompok 6 : YOGI ERKA JULYANSA PUTRA -

Upload: erka-dking-stars

Post on 20-Jan-2016

79 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ssss

TRANSCRIPT

Page 1: tata cara pengurusan jenazah

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI

WABARAKATUH

Kelompok 6 :

YOGI ERKA JULYANSA PUTRA -

Page 2: tata cara pengurusan jenazah

BAB 11PENGURUSAN JENAZAH

Memandikan Jenazah

Mengafani Jenazah

Menyalatkan Jenazah

Menguburkan Jenazah

Ketentuan Hukum Islam

Tata Cara Pengurusan Jenazah

Hal-hal yang berhubungan dengan Jenazah

• Waris• Wasiat• Utang• Takziah• Sakaratul maut• Ziarah kubur

Page 3: tata cara pengurusan jenazah

MEMANDIKAN JENAZAHMemandikan adalah kewajiban pertama yang harus

dilakukan terhadap jenazah sebagai upaya menyucikannya. Langkah-langkahnya menyiapkan air dgn sabun / wewangian . Setelah itu disiramkannya ke seluruh tubuh jenazah .

Syarat-syarat jenazah yang dimandikan :a) Beragama Islam (Muslim)b) Bukan bayi prematurc) Ada tubuhnya meskipun sedikitd) Bukan mati syahid dalam menegakkan agama Allah SWT

Syarat orang yang Memandikan Jenazah :1. Mayat laki-laki dewasa dimandikan oleh laki-laki dan mayat

perempuan dewasa oleh perempuan, kecuali muhrim atau suami/istri.

2. Yang memandikan adalah keluarga terdekat3. Jika muhrim tidak ada, jenazah dimandikan oleh orang yang

mengerti dan dipercaya4. Yang memandikan menjaga kebersihan mayat

Page 4: tata cara pengurusan jenazah

Cara memandikan jenazah

Dasar yang digunakan oleh ulama dalam berijtihad tentang tata cara memandikan jenazah adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ummu Atiah. Diriwayatkan dari Ummu Atiah r.a. Sewaktu Zainab binti Rasulullah saw wafat, “Rasulullah saw datang kepada kami ketika putrinya meninggal dunia. Nabi saw bersabda, “Mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali (siraman), atau lebih dari itu jika kalian pandang perlu, dengan air dan bidara. Hendaklah siraman terakhir dengan air kapur barus atau sejenis itu. Apabila kalian telah selesai memandikannya, “Kami memberitahunya, lalu memberikan kain kepadanya, kemudian Nabi saw bersabda, “Kenakan kain ini kepadanya” (HR Bukhari, 2/345 dan HR Muslim, 3/48)

Page 5: tata cara pengurusan jenazah

Adapun ketentuan lain dalam memandikan jenazah diantaranya sebagai berikut :1. Letakkan jenazah pada tempat yang lebih tinggi dan tertutup

auratnya2. Gunakanlah kain basah untuk menutupi aurat jenazah3. Berdoalah dan bacalah basmalah sebelum memulai memandikan4. Basuhlah anggota wudhu terlebih dahulu5. Urutlah dan tekanlah perut agar kotoran keluar kemudian

bersihkanlah6. Basuhlah seluruh tubuh jenazah dengan air yang bersih, suci dan

menyucikan7. Gungakanlah punggung tangan ketika menggosok tubuh jenazah8. Pakailah sarung tangan dalam memandikan9. Basuhlah rambutnya sampai bersih dan sisirlah dengan rapih10. Mandikan sekurang-kurangnya satu kali dengan membasuh

seluruh tubuh janazah dengan air yang suci menyucikan, sebaiknya dengan bilangan ganjil, misalnya tiga kali. Pertama dengan air bersih, kedua dengan air sabun, dan yang terakhir dengan air dicampur kapur kapur barus dan daun bidara.

Page 6: tata cara pengurusan jenazah

MENGAFANI JENAZAHMengafani merupakan kewajiban yang kedua setelah jenazah

dimandikan. Hukumnya adalah fardhu kifayah. Kain yang digunakan untuk mengafani jenazah sebaiknya kain kafan yang berwarna putih. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadist riwayat Bukhari sebagai berikut.

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., Rasulullah saw dikafani dalam tiga sahuliyyah (lembaran kain) katun putih Yaman. Dan dibaliknya tidak terdapat baju maupun serban (HR Bukhari, 2/345).

Ketentuan MengafaniMengafani jenazah ketentuannya adalah menggunakan kain kafan

yang berwarna putih. Apabila tidak di temui kain putih, boleh kain apa saja, dengan tikar atau daun lebar. Kain kafan yang digunakan sekurang-kurangnya menutupi seluruh jasad jenazah. Kain itu wajib diperoleh dengan harta khusus jenazah, yakni harta yang tidak bersangkutan dengan hak orang lain. Apabila jenazah tidak mempunyai harta khusus, maka yang wajib membiayai pengafanannya adalah orang yang berkewajiban menafkahinya semasa hidupnya. Jika orang yang wajib menafkahinya tidak mempunyai harta, biaya pengafanannya diambil dari Baitul Mal atau kaum muslimin yang mampu.

Page 7: tata cara pengurusan jenazah

CARA MENGAFANI JENAZAH

Berikut cara-cara mengafani Jenazah :1. Mengafani sekurang-kurangnya selembar kain kafan. Disunahkan bagi laki-

laki menggunakan 3 lembar kain kafan dan bagi wanita menggunakan 5 lembar kain kafan.

2. Bentangkan kain kafan yang dapat menutup seluruh tubuh, kemudian diatas kain kafan ditaburi kapur barus yang sudah dihaluskan.

3. Bantangkan kain kafan yang dapat menutup tubuh dari bahu hingga tumit diatas kain kafan pertama, kemudian taburkan kapur barus yang sudah dihaluskan.

4. Diatas kapur barus yang sudah dihaluskan diberi kapas , kemudian letakkan jenazah dan tutuplah lubang jenazah dan persendian dengan kapas.

5. Aturlah tubuh jenazah dengan baik dan letakkan tangannya diatas dada dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri. Tutupkan kain kafan sehingga menutupi seluruh tubuh jenazah dan ikatlah dengan kain. Sebaiknya menggunakan lima ikatan, yaitu di ujung kepala, bahu, pinggang, lutul, dan ujung kaki. Posisi ikatan ada di sebelah kiri atas

Page 8: tata cara pengurusan jenazah
Page 9: tata cara pengurusan jenazah

MENYALATKAN JENAZAH

Salat jenazah ialah salat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Jenazah yang disalatkan ini ialah yang telah dimandikan dan dikafani. Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah bagi semua orang muslim yang hidup.

Page 10: tata cara pengurusan jenazah

Dalam riwayat Bukhari muslim dari Abu Hurairah, diterangkan seagai berikut :

Aو Cه EFيA هJ عAل KFلى اللK ل AFص PىC Kب دA الن EFن Cا ع UFس Eو JFلJا ج KFنJ كZوE ا عAلAى ل AFFص Aا ل AFFة[ ق Aا ز AFFن AجC CىA ب J ت C ذE ا KمA ا ل AFFس. رواه البخا رى EمJ Cك ب Cا حAص

Artinya: Pada suatu saat kami duduk-duduk dekat Nabi Saw.Ketika itu dibawa seorang mayat, beliau berkata kepada kami,

‘shalakanlah teman kamu’.(riwayat Bukhari)

Page 11: tata cara pengurusan jenazah

Badannya suci, suci dari hadats kecil dan besar Jenazah diletakkan menghadap ke kiblat Menutupi aurat Dilakukan setelah mayat dimandikan dan dikafani

SYARAT SAH SHOLAT JENAZAH

Page 12: tata cara pengurusan jenazah

Adapun rukun salat jenazah sebagai berikut:a. Niatb. Berdiri bagi yang mampuc. Takbir empat kalid. Membaca surah Al Fatihahe. Membaca salawat nabif. Mendoakan jenazahg. Memberi salam

RUKUN SHOLAT JENAZAH

Page 13: tata cara pengurusan jenazah

TATA CARA SALAT JENAZAH Posisi kepala jenazah berada di sebelah kanan. Posisi Imam jika mayat laki-laki ke arah kepalanya, jik mayat perempuan

ke arah perutnya. Diusahakan dibuat tiga saf. Hadits rosulullah: Dari Malik bin Hurairah ia

berkata,rasulullah SAW bersabda, Tidak seorang mukmin pun yang meninggal kemudian disalatkan oleh umat Islam yang mencapai jumlah tiga saf, kecuali akan diampuni dosanya.” (HR Lima ahli hadis kecuali Nasai)

Syarat orang yang dapat melaksanakan salat jenazah adalah menutup aurat, suci dari hadas besar dan hadas kecil, bersih badan pakaian dan tempat dari najis, serta mneghadap kiblat

Jenazah telah dimandikan dan dikafani Letak jenazah berada di depan orang yang menyalatkan, kecuali pada

salat gaib

Page 14: tata cara pengurusan jenazah

Sholat jenazah terdiri dari 4 takbir , yaitu :

1. Takbir pertama , membaca surat Al – fatihah2. Takbir kedua , membaca salawat nabi3. Takbir ketiga , membaca doa jenazah4. Takbir keempat , membaca doa

Adapun niat sholat jenazah yaitu : Untuk jenazah laki-laki : لله تعالي Cتp Aمي JصAلPي علي هذا ال ا Untuk jenazah perempuan :اصلي علي هذه الميتة لله تعالي

Page 15: tata cara pengurusan jenazah

MENGUBURKAN JENAZAH

Menguburkan Jenazah adalah kewajiban terakhir setelah jenazah dimandikan ,dikafankan dan di shalatkan. Dalam menguburkan jenazah hendaknya dibuat dahulu lubang kubur. Dalam membuatkan lubang kubur

hedaknya diperhatikan kedalaman lubang kubur, lubang kubur yang disarankan dalamnya kira-kira setinggi dada orang dewasa atau sampai tidak tercium bau busuk dan tidak dapat digali oleh binatang buas.

Kemudian lubang kubur tersebut diarahkan ke arah kiblat.

Page 16: tata cara pengurusan jenazah

W2U (WARIS, WASIAT, UTANG)

Orang yang ditinggalkan terutama para ahli waris harus memperhatikan atau megurus harta benda yang ditinggalkan oleh pihak yang meninggal. Harta benda harus di bagikan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan hukum Islam setelah dipotong atau dikurangi untuk pengeluaran wasiat dan utangnya.

Page 17: tata cara pengurusan jenazah

TAKZIAH

Takziah (melayat) dilakukan dengan mendatangi keluarga jenazah dengan tujuan menghibur mereka yang ditinggalkan dan mendoakan jenazah. Hal ini sesuai dengan hadist riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw bersabda, barang siapa yang menghadiri jenazah hingga jenazah di salatkan, baginya pahala satu qirat dan jika menghadiri hingga penguburan, baginya pahala dua qirat. Para sahabat bertanya, berapa dua qirat itu ? “Rasulullah menjawab , “ Seperti dua buah gunung yang besar (HR Muslim, 3/51)

Page 18: tata cara pengurusan jenazah

Jika seorang yang terlihat sedang menghadapi kematian, setiap muslim yang lain disunahkan melakukan hal-hal berikut.a) Mengingatkan dan menuntun ucapan La ilaha

illallah.b) Membaca ayat-ayat al-Qur’an terutama Surah

Yasinc) Memejamkan matanya kalau terbukad) Menutupi sekujur tubuhnya dengan kaine) Menyegerakan pengurusan jenazahnya

SAKARATUL MAUT

Page 19: tata cara pengurusan jenazah

ZIARAH KUBUR

Artinya mengunjungi kuburan seseorang yang sudah meninggal, dengan maksud mengambil pelajaran dan mengingatkan diri kepada kehidupan akhirat. Dibolehkannya ziarah kubur berdasarkan sabda Rasulullah dalam hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Dulu saya larang ziarah kubur, tetapi sekarang ziarahlah...Kalian karena dapat mengingatkan kepada kematian (HR Muslim, 3/56)

Page 20: tata cara pengurusan jenazah

WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH