tanah menurut ilmu geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8
Tanah Menurut Ilmu Geografi Tanah mempunyai berbagai macam pengertian sesuai dengan pandangan dan tujuannya. Misalnya, bagi seorang ahli geologi, tanah adalah hasil rombakan yang menutupi batuan-batuan atau mineral yang harus digali. Sementara itu, seorang petani memandang tanah sebagai tempat untuk kehidupan tumbuhan.  Walaupun pengertian tanah berbed-beda, pada umumnya, orang memendang bahwa tanah adalah bagian yang sangat penting dari lingkungan hidup. Oleh karena itu, dapat dikatakan tanah adalah bagian dari kehidupan terutama dalam fungsinya untuk pertanian, peternakan, dan permukiman. Menurut konsepi pedon, tanah adalah bagian dari lapisan permukiman lahan  yang tipis dan berubah-ubah menurut skala waktu yang tersusun dengan komposisi bahan mineral, bahan organic, air dan udara. Oleh karena itu tanah tidak bisa dianggap sebagai benda yang mati. PROSES PEMBENTUKAN TANAH 1. Pada siang h ari Pe rmuk aan ba tuan ter kena pa nas dan menge mban g (karena suhu yang tinggi) 2. Pada malam hari ba tuan me ndin gin dan menge rut (ka rena su hu dingin) 3. Hujan t urun mmngen ai batu an sehin gga ba tuan me nger ut kare na suhu turun 4. Kare na adany a peman asan dan pe nding inan se cara ber gant ian menyebabkan permukaan batuan retak mengalami pelapukan 5. Hancuran batu an ha sil p elapu kan menja di ta nah. Faktor-faktor Pembentuk Tanah  Ada beberapa faktor penting yang mempengar uhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor- faktor tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut: T = f (i, o, b, t, w)  Keterangan: t = tanah b = bahan induk f = faktor t = topografi

Upload: aan-safwandi-emoticore

Post on 10-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 1/8

Tanah Menurut Ilmu Geografi

Tanah mempunyai berbagai macam pengertian sesuai dengan pandangandan tujuannya. Misalnya, bagi seorang ahli geologi, tanah adalah hasil

rombakan yang menutupi batuan-batuan atau mineral yang harus digali.Sementara itu, seorang petani memandang tanah sebagai tempat untuk kehidupan tumbuhan.

 Walaupun pengertian tanah berbed-beda, pada umumnya, orangmemendang bahwa tanah adalah bagian yang sangat penting dari lingkunganhidup. Oleh karena itu, dapat dikatakan tanah adalah bagian dari kehidupanterutama dalam fungsinya untuk pertanian, peternakan, dan permukiman.

Menurut konsepi pedon, tanah adalah bagian dari lapisan permukiman lahan yang tipis dan berubah-ubah menurut skala waktu yang tersusun dengan

komposisi bahan mineral, bahan organic, air dan udara. Oleh karena itutanah tidak bisa dianggap sebagai benda yang mati.

PROSES PEMBENTUKAN TANAH

1. Padasiang hari Permukaan batuan terkena panas dan mengembang(karena suhu yang tinggi)

2. Pada malam hari batuan mendingin dan mengerut (karena suhudingin)

3. Hujan turun mmngenai batuan sehingga batuan mengerut karenasuhu turun

4. Karena adanya pemanasan dan pendinginan secara bergantianmenyebabkan permukaan batuan retak mengalami pelapukan

5. Hancuran batuan hasil pelapukan menjadi tanah.

Faktor-faktor Pembentuk Tanah

 Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukantanah,

antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor

tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:

T = f (i, o, b, t, w)

 Keterangan:

t = tanah b = bahan induk 

f = faktor t = topografi

Page 2: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 2/8

i = iklim w = waktu

o = organisme

Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Iklim

Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama

ada dua, yaitu suhu dan curah hujan.

a. Suhu/Temperatur 

Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila

suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga

pembentukan tanah akan cepat pula.

b. Curah hujan

Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian

tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah

menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).

2. Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme)

Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam

hal:

a. Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan

kimiawi.

Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup

(hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan

 yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.

 b. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan

dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di

Page 3: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 3/8

permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan

 jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.

c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di

daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan

dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan

dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah

 berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal

dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.

d. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh

terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsurunsur

kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di

 bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah

di bawah pohon jati.

3. Bahan Induk 

Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen

(endapan), dan batuan metamorf.

Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akanmengalami

pelapukan dan menjadi tanah.

Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat

(terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya

masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang

kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk akan

mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan

induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan

Page 4: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 4/8

kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam

silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu.

Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah

 yang warnanya lebih merah.

4. Topografi/Relief 

Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:

a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah

Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih

tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal

karena terjadi sedimentasi.

 b. Sistem drainase/pengaliran

Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan

tanahnya menjadi asam.

5. Waktu

Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibatpelapukan

dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi

semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah

habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk 

seperti

kuarsa.

Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah

 berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.

 Artinya waktu akan merubah induk tanah.

Profil tanah

Page 5: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 5/8

Tanah memiliki perlapisan-perlapisan sebagai berikut:

1. Horizon A (top soil = lapisan atas), yaitu lapisan yang telahmengalami pelapukan sepenuhnya. Tebal lapisan ini berbeda-beda,

umumnya ketebelanya adalah sekitar 30 cm. Bagian paling atas darihorizon A terdiri atas bahan organik yang disebut humus. Lapisan inisangat bermanfaat bagi manusia karena kehidupan tanaman sangattergantung pada lapisan ini.

2. Horizon B (sub soil ), yaitu lapisan di bawah horizon A. Horizon Badalah lapisan yang baru mulai mengalami pelapukan. Biasanya, bahan-bahan yang berasal dari horizon A di endapkan di horizon Boleh air. Peristiwa ini akan mempercepat proses pelapukan.

3. Horizon C (regolith), yaitu bahan induk tanah yang baru sedikitmengalami proses pelapukan. Regolith merupakan hasil pelapukan batuan dasar.

4. Bedrock 

Lapisan ini merupakan lapisan batuan induk yang masih padu/utuh.

Ketebalan setiap lapisan berbeda di setiap tempat. Demikian juga bataslapisan penyusun profil tanah tidak dapat ditentukan dengan tegas.

Tingat perkembangan tanah :

1. Tingkat awal. Pada tahap ini, bahan induk tanah yang masih utuh belum mengalami pelapukan. Bahan induk yang dimaksud adalahlapisan batuan dasar (bedrock).

2. Tingkat muda ( juvenil ). Pada tahap ini, bahan induk tanah sudahmulai mengalami pelapukan, tetapi sebagaian besar bahan induk tersebut belum di jamah atau masih utuh.

3. Tingkat remaja (viril ). Pada tahap ini, di lapisan tanah banayak terdapat pelikan (bahan tambang) yang telah mengalami pelapukan.Proses dekomposisi telah menghsilkan butiran liat.

4. Tingkat tengah tua (senil ). Pada tahap ini, proses dekomposisi telahmencapai tahap akhir. Pada lapisan tanah, biasanya hanya beberapapelikan batauan yang masih resisten.

5. Tingkat tua ( final stage). Pada tahap ini, perkembangan tanah telahmengalami pelapukan secara tuntas di bawah fisiografisnya.

1. sifat fisik 

1. Tekstur tanah

Merupakan suatu keadaan yang menunjukkan sifat halus dan kasarnya butiran-butiran tanah. Ukuran halus atau kasarnya ditentukan olehperbandingan kandungan antara pasir, debu, dan liat. Pengukuran teksturtanah dapat dilakukan dengan cara pipet.

Page 6: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 6/8

 2. Warna tanah

 Warna tanah tampak jelas pada permukaan tanah atau pada penampanghorison. Umumnya para petani membedakan tanah dari warnanya.

Misaknya, tanah hutan biasanya berwarna cokelat sampai hitam. Perbedaan warna tanah sangat dipengaruhi kandungan bahan organik, mineral, kadarkelembapan, dan pengaruh drainase. Kandungan bahan organik menyebapkan warna tanah menjadi gelap hingga hitam. Tamah yang banyak memiliki mineral besi warnanya bervariasi, seperti merah, merahkecokelatan, merah kekuningan, hingga kuning kemerahan. Jika tanah banyak mengandung mineral kuarsa atau feldspar, warna tanah menjaditerang.

 3. Struktur tanah

Merupakan cara pengikatan butir-butir tanah yang satu terhadap yang lain.Jika anda pernah melihat tanah yang digali dengan kedalaman lebih dari satumeter , akan tampak perbedaan gumpalan-gumpalan tanah.

Pada lahan rawa atau gurun, struktur tanah kurang atau tidak terbentuk,karena butiran tanah bersifat tunggal atau tidak terikat satu sama lain.

4. Konsistensi tanah

Merupakan sifat fisik tanah yang menyatakan besar kecilnya gaya kohesi danadhesi ndalam berbagai kelembapan. Konsistensi tanah dapat diketahuidengan mencoba memecah tanah tersebut, apabila sulit dipecah berarti bahwa tanah mempunyai konsistensi yang kuat.

 5. Drainase tanah

Merupakan kemampuan tanah mengalirkan kelembapan air, baik air tanahmaupun air air pada permukaan. Pada tanah yang drainasenya buruk, airakan cenderung menggenang.

2. Sifat kimia tanah

Ph tanah

Keadaan ph tanah merupakan unsur yang sangat penting dalampertumbuhan tanaman. Keadaan ph tanah adalah derajat keasaman larutan-larutan dalam tanah. Tinggi rendahnya derajat ph sangat dipengaruhi faktor-faktor pembentuk tanah dan kepekaan ion-ion hidrogen meningkat danhidrosil di dalam tanah. Semakin tinggi kadar ion hidrogen di dalam tanah,semakin tinggi pula tingkat keasaman tanah.

Misalnya, jika ph tanah lebih kecil dari 7, kepekatan ion hidogen meningkatdan cenderung menjadi asam sebaliknya, jika ph tanah lebih besar dari 7,

Page 7: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 7/8

kepekatan ion hidrogen menyusut, tetapi kepekatan ion hidroksil meningkatdan cenderung alkali (basa). Dalam keadaan kepekatan ion hidrogen dan ionhidroksil sama atau ph= 7, keadaan ph tanah dinyatakan netral (normal).

Jenis-jenis tanah

1. Tanah organosol atau tanah gambut 

Tanah jenis ini berasal dari bahan induk organik dari hutan rawa,mempunyai ciri warna coelat hingga kehitaman, tekstur debu-lempung, tidak  berstruktur, konsistensi tidak lekat sampai dengan agak lekat, dankandungan unsur haa rendah. Tanah ini terbentuk karena adanya prosespembusukan dari sisa-sisa tumbuhan rawa. Banyak terdapat di rawasumatera, kalimantan, dan papua, kurang baik untuk pertanian maupunperkebunan karena derajat keasaman tinggi.

 2. Tanah aluvial 

Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan. Bahnnya berasal dari material halus yang di endapkan oleh aliran sungai. Oleh karenaitu, tanah jenis ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai.

 3. Tanah regosol 

Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar.Penyebaran terutama pada daerah gunung api.

4. Tanah litosol 

Merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begitutebal. Bahnnya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami prosespelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini benyak ditemukan dilerenggunung dan pegunungan di seluruh indonesia.

 5. Tanah latosol 

Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300mm/thn, dan ketinggian tempat berkisar 300-1000 meter. Tanah initerbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukanlanjut.

6. Tanah grumosol 

Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah subhumid atau sub arid, dan curah hujan kurang dari 2.500 mm/thn.

7. Tanah podsolik

Page 8: Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

8/8/2019 Tanah Menurut Ilmu Geografi ateng paya cut matangglumpangdua bireuen aira net

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-menurut-ilmu-geografi-ateng-paya-cut-matangglumpangdua-bireuen-aira-net 8/8

Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tersebar didaerah beriklim basahtanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2.500 mm/thn. Tekstur lempunghingga berpasir, kesuburan rendah hingga sedang, warna merah dan kering.

8. Tanah podsol 

Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir. penyebaran di daerah beriklim basah, topografi pegunungan, misalnya di daerah kalimnatantengah, sumatera utara, dan papua barat. Kesuburan tanah rendah.

9. Tanah andosol 

Tanah jenis ini berasal dari bahn induk abu vulkan. Penyebaran di daerah beriklim sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm/thn tanpa bulankering. Umumnya di jumpai di daerah lerang krucut vulkan pada ketinggian

di atas 800 meter. Warna jenis tanah ini umumnya cokelat, abu-abu hinggahitam.

10. Tanah mediteran merah kuning

Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras (limestone). Penyebaran didaerah beriklim subhumid. Penyebaran pada topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 meter. Warna tanah cokelat hinggamerah

11. Hidrograf kelabu

Jenis tanah ini perkembangannya lebih di pengaruhi oleh faktor lokal yaitutopografi yang berupa ndataran rendah atau cekungan, hampir selalutergenang air, dan warna kelabu hingga kekuningan.

http://romihidayatullah.blogspot.com/2009/03/pedosfer.html