sulfaguanidin baru

Upload: chichi2406

Post on 09-Oct-2015

466 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    1/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Salah satu sumbangan nyata ilmu kimia terhadap kesehatan ialah bidang

    pengobatan. Obat adalah suatu bahan kimia yang dapat memengaruhi organisme

    hidup dan dipergunakan untuk keperluan diagnosis, pencegahan, dan pengobatan

    suatu penyakit. Peranan ilmu kimia dalam sintesis obat mutlak diperlukan.

    Dewasa ini,obat-obat telah banyak sekali dibuat secara sintetik, semisintetik dan

    biosintetik. Obat adalah suatu bahan kimia, tetapi tidak semua bahan kimia adalah

    obat. Bahan kimia sebagai obat ada yang berupa senyawa organik, tetapi ada pula

    yang berupa senyawa anorganik; ada yang mempunyai struktur kimia sederhana

    dan ada yang strukturnya sangat kompleks. Dari sekian banyak obat yang kini

    telah dikenal, ada yang mempunyai fungsi sama, tetapi ada pula yang mempunyai

    fungsi berbeda, demikian pula mengenai efek samping atau pengaruh samping

    yang merugikan kesehatan.

    Pada awalnya, Para sulfonamida bernama Prontosil. Prontosil adalah

    sebuah prodrug. Percobaan dengan Prontosil mulai pada tahun 1932 di

    laboratorium Bayer AG yang merupakan perusahaan kimia yang terpercaya di

    Jerman. Obat tersebut dapat secara efektif mengobati berbagai infeksi bakteri

    dalam tubuh yang memiliki tindakan perlindungan yang kuat terhadap infeksi

    yang disebabkan oleh streptokokus, termasuk infeksi darah, demam nifas, dan

    erysipelas.

    Sulfonamid adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara

    sistemik untuk pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia.

    Penggunaan sulfonamide kemudian terdesak oleh antibiotik.

    Sulfonamid merupakan kelompok zat antibakteri dengan rumus dasar yang

    sama, yaitu H2N-C6H4-SO2NHR dan R adalah bermacam-macam substituen.

    Pada prinsipnya, senyawa-senyawa ini digunakan untuk menghadapi berbagai

    infeksi. Namun, setelah ditemukan zat-zat antibiotika, sejak tahun 1980an indikasi

    dan penggunaannya semakin bekurang. Meskipun demikian, dari sudut sejarah,

    senyawa-senyawa ini penting karena merupakan kelompok obat pertama yang

    digunakan secara efektif terhadap infeksi bakteri. Senyawa-senyawa sulfonamide

    juga digunakan sebagai diuretika.

    http://artikelterbaru.com/kesehatan/kebidanan/metode-ovulasi-billings-20125480.htmlhttp://artikelterbaru.com/kesehatan/kebidanan/metode-ovulasi-billings-20125480.html
  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    2/8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sulfonamida

    Sulfonamida adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara

    sistemik untuk pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia.

    Sulfonamida bersifat amfoter artinya dapat membentuk garam dengan asam

    ataupun basa. Daya larutnya sangat kecil dalam air, namun bentuk garamnya

    mudah larut dalam air walaupun sifatnya tidak stabil karena mudah terurai.

    Rumus umum sulfonamida:

    Banyak jenis sulfonamida yang berbeda misalnya dalam sifat klinisnya,

    toksisitasnya, dll.Sebagian besar turunan memiliki penyusun nitrogen dari grup

    sulfonamida (NH2.C6H4.SO2.NHR). Substitusi grup p-amino menghasilkan

    hilangnya aktifitas anti bakterial, namun turunan demikian dapat dihidrolisa in

    vivo menjadi turunan yang aktif. Sebagai contoh, p-Nsuccunylsulfatiazol dan

    fitalilsulfatiazol tidak aktif dan sulit diserap perut, namun mereka terhidrolisa

    pada usus bawah untuk melepaskan komponen aktif sulfatiazol, obat ini telah

    digunakan misalnya pada saat sebelum dan sesudah bedah perut.

    Berdasarkan penggunaan terapetik sulfonamida dibagi menjadi 6

    kelompok yaitu sulfonamida untuk infeksi sistemik, untuk infeksi usus, infeksi

    mata, infesi saluran seni, untuk pengobatan luka bakar dan untuk penggunaan lain.

    Sulfonamida berupa kristal putih yang umumnya sukar larut dalam air,

    tetapi garam natriumnya mudah larut. Rumus dasarnya adalah sulfanilamide.

    Berbagai variasi radikal R pada gugus amida (-SO2NHR) dan substitusi gugs

    amino (NH2) menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia dan daya antibaktreri

    sulfonamida.

    Kelarutan dari sulfonamida antara lain:

  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    3/8

    1. Umumnya tidak melarut dalam air, tapi adakalanya akan larut dalam air

    anas. Elkosin biasanya larut dalam air panas dan dingin.

    2.

    Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter,

    3.

    Larut baik dalam aseton

    4. Sulfa sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akan

    mudah larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafon tidak lariut dalam HCl

    encer.

    5. Sulfa sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam HCl,

    misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl, akan tetapi

    larut dalam NaOH

    6.

    Sulfa dengan gugusan SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak dengan

    asam kuat HCl atau HNO3.

    Mekanisme kerjanya berdasarkan pencegahan sintesis (dihidro)folat dalam

    kuman dengan cara antagonis saingan dengan PABA, suatu asam yang diperlukan

    untuk biosintesis koenzim asam dihidropteroat dalam tubuh bakteri atau protozoa.

    Karena strukturnya mirip asam para aminobenzoat (PABA), sulfonamida

    berkompetisi dengan subsrat ini dalam proses biosintesis asam dihidropteroat,

    sehingga melindungi sintesis asam folat dan pembentukan karbonnya yang

    membawa kofaktor. Secara kimiawi sulfonamide merupakan analog-analog dari

    asam p-aminobenzoat (PABA, H2N-C6H4-COOH). Banyak jenis bakteri yang

    membutuhkan asam folat untuk membangun asam intinya DNA dan RNA. Asam

    ini dibentuk sendiri dari bahan pangkal PABA (= para-aminobenzoic acid) yang

    terdapat di mana-mana dalam tubuh manusia. Bakteri salah menggunakan sulfa

    sebagai bahan untuk mensintesa asam folatnya sehingga DNA/RNA tidak

    terbentuk lagi dan pertumbuhan bakteri terhenti.

    Hubungan Struktur dan Aktivitas

    1. Gugus amino-primer aromatik sangat penting untuk aktivitas karena banyak

    modifikasi pada gugus tersebut ternyata menghilangkan aktivitas antibakteri,

    contoh- metabolit N4 asetilasi tidak aktif sebagai antibakteri. Oleh karena itu

    gugus amino harus tidak tersubstitusi (R= H atau mengandung substituent

    yang mudah dihilangkan pada in vivo).

  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    4/8

    2. Bentuk yang aktif sebagai antibakteri adalah bentuk garam N1 terionisasi (N1

    monosubstitusi, sedangkan N1 disubstitusi tidak aktif sebagai antibakteri).

    3.

    Penggantian cincin benzene dengan system cincin yang lain dan pemasukkan

    substituent lain pada cincin benzene akan menurunkan atau menghilangkan

    aktivitas.

    4.

    Penggantian gugus SO2NH2 dengan SO2-C6H4-(p)NH2 senyawa tetap aktif

    sebagai antibakteri. Penggantian dengan CONH- C6H4-(p)NH2 atau CO6H4-

    (p)NH2 akan menurunkan aktivitas.

    5.

    Dari studi hubungan nilai pKa, turunan sulfonamida dengan aktivitas

    antibakterinya secara in vitro, Bell dan Roblin mendapatkan bahwa aktivitas

    antibakteri yang cukup tinggi ditunjukkan oleh turunan sulfonamida yang

    mempunyai nilai pKa antara 6-7,4 dan terlihat bahwa aktivitas maksimal

    dicapai oleh senyawa yang mempunyai nilai pKa mendekati pH fisiologis.

    6. Dalam studi hubungan kuantitatif struktur dan aktivitas turunan sulfonamida,

    Hansch dan Fujita membuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara

    aktivitas antibakteri turunan sulfonamida dengan sifat lipofil (Log P) dan

    elektronik ( dan pKa).

    2.2 Sulfaguanidin

    Nama resmi Sulfaguanidinum

    Nama lain Sulfaguanidina

    Rumus molekul S.O

    Berat molekul 232,26

    Rumus struktur

    Pemerian hablur atau serbuk; putih atau hampir

    putih; tidak berbau atau hampir tidak

    berbau; oleh pengaruh cahaya lambat

    laun warna berubah menjadi gelap.

  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    5/8

    Kelarutan Mudah larut dalam air mendidih dan

    dalam asam mineral encer; sukar larut

    dalam etanol (95%) P dan dalam

    aseton P; sangat sukar larut dalam air;

    praktis tidak larut dalam larutan alkali

    hidroksida.

    Persyaratan Kadar Mengandung tidak kurang dari 98%

    dan tidak lebih dari 101,0 %

    C6H7N3O, dihitung terhadap zat yang

    telah dikeringkan

    Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung

    dari cahaya.

    Sulfaguanidin merupakan antibakteri untuk pengobatan infeksi yang

    disebabkan oleh mikroorganisme. Sulfaguanidin kompetitif menghambat

    paraaminobenzoic acid dan mencegah pembentukan asam folat oleh sel bakteri.

    Aktifitas bakteriostatik terhadap sejumlah patogen yang menyebabkan infeksi

    usus seperti Escherichia coli, Shigella, Salmonella. Obat ini kurang diserap di

    saluran pencernaan. Dalam konsentrasi tinggi obat ini memberikan efek

    antimikroba lokal. Sulfaguanidin bisa menembus barier plasenta dan janin dan

    juga bisa dieksresikan dalam ASI. Obat ini dieliminasi dalam jumlah kecil melalui

    ginjal.

    Sulfaguanidin adalah salah satu turunan sulfonamida dan merupakan

    sulfonamide pertama yang dirancang untuk mengobati infeksi enterik. Struktur

    sulfaguanidin mirip dengan sulfametoksazol yang merupakan turuna sulfonamide

    juga. Pemberiannya bisanya dikombinasikan dengan obat lain dalam pengobatan

    untuk infeksi gastrointestinal dan digunakan secara lokal untuk tenggorokan dn

    kulit. Akan tetapi, dikarenakan sulfaguanidin tidak larut dan sukar untuk

    diabsorpsi maka guanidine tidak digunakan lagi.

    Sulfaguanidinadalahsalahsatuturunansulfonamida%'anmerupakansulfonamidapertamayangdiran$anguntukmengo!atiinfeksienterikSulfaguanidinadalahsalahsatuturunansulfonamida%'anmerupakansulfonamidapertamayangdiran$anguntukmengo!atiinfeksienterikSulfaguanidinadalahsalahsatuturunansulfonamida%'anmerupakansulfonamidapertamayangdiran$anguntukmengo!atiinfeksienterikSulfaguani Sulfaguanidin diindikasikan untuk pengobatan infeksi usus seperti

    disentri, kolitis dan enterokolitis dengan diare, gastroenteritis, mencegah

    komplikasi preoperative dan postoperative usus. Sulfaguanin dapat menimbulkan

  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    6/8

    alergi pada orang yang alergi terhadap sulfonamide, diikuti dengan turunnya para

    aminobenzoic acid, ulcerative, kelainan ginjal dan hati, gagal jantung, leucopenia,

    defisiensi glucose-6-phosphat dehidrogenase.

    Efek samping obat ini yang paling umum adalah gangguan

    gastrointestinal, hilangnya nafsu makan, mual, disbiosis (hipovitaminosis B dan

    K) apabila digunakan dalam waktu yang lama, candidiosis. Efek samping lainnya

    adalah allergic rash pada kulit dan pengelupasan, photosensitisasi, leucopenia,

    methemoglobinemia, anemia hemolytic (individu yang defisiensi glucose-6-

    phosphat dehidrogenase), hiperbilirunemia pada neonates dan bayi premature,

    nefrotoksik, oliguria, albuminuria, obstruksi saluran kemih, pengendapan acetyl

    sulfaguanidin, shock endotoksin, cendrung terjadi pendarahan (Vitamin K).

    Efek antimicrobial obat ini berkurang apabila diaplikasikan bersamaan

    dengan administrasi anaesteticum local, ester para-aminobenzoic acid

    (anaesthesin, procain, gericaine), administrasi heksametilenatetramina sebelum,

    selama, dan setelah pengobatan dengan sulfaguanidin. Sulfaguanidin dapat

    diaplikasikan bersamaan dengan kloramphenicol, tetrasiklin, atau antibiotic lain.

    Tindakan pencegahan efek samping sulfaguanidin pada saluran kemih

    adalah dengan meningkatkan input cairan (2-3 liter) sehingga sulfagunidin cepat

    dieksresikan. Apabila digunakan dalam waktu lama maka harus disertai dengan

    pemberian vitamin B dan K. jika perlu dapat juga dikombinasikan dengan

    antibiotic agar penyerapannya lebih baik. Obat ini tidak boleh digunakan pada

    trimester pertama kebuntingan, satu minggu sebelum laktasi, dan pada neonates

    sampai usia 3-4 bulan. Gejala overdosis obat ini disebabkan karena miskinnya

    penyerapan disaluran cerna: mual, muntah, diare, gejala lainnya diantaranya

    reaksi alergi, oligouria, albuminuria, anuria, leucopenia, hemolytic anemia,hyperbilirubinemia. Sediaan obat sebaiknya disimpan dalam suhu 15-25C

    ditempat yang kering dan terlindung dari cahaya.

    Sulfaguanidin merupakan golongan sulfonamide yang digunakan untuk

    infeksi intestinal. Obat golongan ini dirancang agar sedikit diabsorpsi dalam

    saluran cerna, yaitu dengan memasukan gugus yang bersifat hidrofil kuat, seperti

    ptalil, suksinil atau guanil, membentuk turunan sulfonamida yang lebih polar. Di

  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    7/8

    usus besar, senyawa dihidrolisis oleh bakteri usus, melepaskan secara perlahan-

    lahan sulfonamida induk aktif.

    Efek antimikroba dari sulfonamide akan menurun dengan pemberian

    anastesi lokal, yaitu dari ester asam para aminobenzoat (anastesi, procain,

    gericain). Pemberian hexamethyllenetetramin (methenamin) sebelum, saat dan

    setelah treatmen dengan sulfaguanidin atau senyawa sulfonamide lainnya akan

    menyebabkan kerusakan ginjal. Sulfaguadinin dikombinasikan dengan

    chlorampenicol, tetracyclin atau antibiotik lainnya atau sulfonamida lainnya akan

    memberikan absorpsi yang lebih baik.

    2.2.1 Sintesis Sulfaguanidin

    Sintesis sulfaguanidin diperoleh dengan kondensasi p-aminobenzen sulfonil

    klorida dengan guanidin dan produk yang terbentuk dihidrolisis dengan NaOH.

    Adapun reaksi yang terjadi adalah:

    Senyawa ini digunakan secara luas untuk terapi infeksi intestinal lokal, khususnya

    bacillary dysentery.

  • 5/19/2018 sulfaguanidin baru

    8/8

    BAB III

    KESIMPULAN

    Sulfonamida merupakan salah satu kemoterapeutika yang pertama kali

    digunakan secara sistemik untuk melakukan pengobatan dan pencegahan

    terhadap penyakit infeksi pada manusia.

    Berdasarkan penggunaan terapetik sulfonamida dibagi menjadi 6 kelompok

    yaitu sulfonamida untuk infeksi sistemik, untuk infeksi usus, infeksi mata,

    infesi saluran seni, untuk pengobatan luka bakar dan untuk penggunaan lain.

    Sulfaguanidin merupakan antibakteri untuk pengobatan infeksi yang

    disebabkan oleh mikroorganisme.

    Sulfaguanidin kompetitif menghambat paraaminobenzoic acid dan mencegah

    pembentukan asam folat oleh sel bakteri. Aktifitas bakteriostatik terhadap

    sejumlah patogen yang menyebabkan infeksi usus seperti Escherichia coli,

    Shigella, Salmonella

    Sintesis sulfaguanidin diperoleh dengan kondensasi p-aminobenzen sulfonil

    klorida dengan guanidin dan produk yang terbentuk dihidrolisis dengan

    NaOH.