studi eksperimental pengaruh jumlah sudu inner fan terhadap peningkatan volumetric flow rate...

Upload: teguhpens

Post on 07-Jul-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU INNER FAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUMETRIC FLOW RATE V…

    1/4

    Seminar Nasional Teknik Mesin 7

     21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia

    K-8

    STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU INNER FAN  TERHADAP

    PENINGKATAN VOLUMETRIC FLOW RATE VENTILASI TURBINE VENTILATOR 

    Teguh Hady Ariwibowo1), Triyogi Yuwono2) 

    Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin ITS1) 

    Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin ITS 2) 

    Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Indonesia 

    Phone: 0062-852-3036-71291) 

    E-mail : [email protected]), [email protected] 2)

    ABSTRAK

    Turbine ventilator merupakan alat ventilasi yang telah diaplikasikan pada berbagai macam bangunan. Namun pengembangan turbine ventilator tidak mengalami banyak perubahan sejak pertamakali ditemukan.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah sudu inner fan terhadap peningkatan volumetric flow rateventilasi turbine ventilator dengan melakukan tinjauan eksperimen. Turbine ventilator yang diuji terpasang padasebuah cerobong yang terhubung dengan sebuah plenum. Inner fan dipasang di dalam cerobong. Sebuah blowerdipasang pada ketinggian yang sama dengan turbine ventilator. Aliran angin free stream pada kondisi riil

    diasumsikan dengan aliran angin free stream blower. Sudu yang dipergunakan tipe NACA 0015. Eksperimendilakukan pada variasi jumlah sudu 3, 4, 6, dan 8 dengan sudut sudu 30o dengan variasi kecepatan angin freestream 1.5, 3, 4.5, dan 6 m/s. Inner fan tersebut berputar pada 500 RPM. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah sudu inner fan dapat meningkatkan volumetric flow rate ventilasi turbine ventilator. Jikadibandingkan volumetric flow rate rata-rata jumlah sudu 3, jumlah sudu 4 menghasilkan volumetric flow raterata-rata lebih besar 1.073 kali, jumlah sudu 6 menghasilkan volumetric flow rate rata-rata lebih besar 1.136 kalidan jumlah sudu 8 menghasilkan volumetric flow rate rata-rata lebih besar 1.148 kali.

     Kata kunci: turbine ventilator, ventilasi, inner fan

    1. PENDAHULUAN

    Ventilasi bangunan merupakan bagian bangunan yang

     berguna mengatur aliran udara dalam bangunan sehinggaudara di dalam bangunan dapat mendukung aktivitas

    manusia dalam bangunan tersebut [2]. Ventilasi telahmenjadi salah satu ilmu yang diperlukan desainer sistem bangunan, ilmuwan dan engineer yang terlibat dalam

     pembuatan hunian yang sehat [2]. Beberapa lembaga telahmengeluarkan standar-standar tentang ventilasi berbagai

    macam bangunan. Lai [6] menyatakan standar tersebutdibuat berdasarkan variasi debit yang besar, kondisilingkungan, kualitas udara, faktor ekonomi, dan kebiasaanhidup penghuni.

    Turbine ventilator  merupakan alat ventilasi yang ditemu-

    kan Vaughn H. Meadows pada tahun 1929. Alat ini digerak-

    kan oleh aliran angin diluar bangunan. Turbin ini terdiri daridua bagian utama, yaitu: inner fan  dan turbine. Turbine menghasilkan gaya seret dan menyebabkan inner fan yang

    terhubung shaft dengan turbine dapat ikut berputar. Gerakanini menghasilkan tekanan negatif di dalam Turbine ventilator  sehingga udara terhisap dari dasar saluran.

    Lai [6] melakukan modifikasi untuk mengetahui pengaruh pemasangan inner fan  pada  flowrate turbine

    ventilator . Penelitian tersebut menunjukkan adanya kenaikan

     flow rate  pada turbine ventilator   yang memakai inner fan namun kenaikan flow rate  tersebut tidak signifikan. Hal ini

    dikarenakan karakter sudu tidak dikaji mendalam. NACA0015 dipergunakan sebagai sudu inner fan  dikarenakan

    karakter aerodinamikanya lebih unggul jika dibandingkanairfoil simetri lainnya [7].

    Istilah jumlah sudu biasanya dikenal dengan solidity ratio.Hansen [4] menyatakan bahwa solidity ratio  merupakan

     perkalian jumlah sudu dengan panjang korda sebuah airfoil pada jari-jari tertentu dibagi dengan keliling lingkaran pada

     jari-jari tersebut. Sehingga, berdasarkan pernyataan tersebut

    dapat ditulis 3 sudu memiliki solidity ratio  0.175, 4 sudumemiliki solidity ratio 0.234, 6 sudu memiliki solidity ratio 

    0.351, dan 8 sudu memiliki solidity ratio 0.467.Ahmed dkk [1] telah melakukan kajian numerik terhadap

     pengaruh solidity ratio  pada kasus cascade  airfoil NACA

    0012. Kajian ini menyimpulkan bahwa peningkatan solidityratio menyebabkan titik separasi maju mendekati leading

    edge. Peningkatan solidity ratio dapat menurunkan koefisientekanan sisi hisap trailing edge. Penurunan solidity ratio jugadapat menurunkan ketebalan boundary layer . Eftekhari dkk[3] telah meneliti pengaruh peningkatan solidity ratio pada

    airfoil axial compressor   NGTE 10C4/30C5. Didapatkan peningkatan solidity ratio dapat menurunkan tekanan,

    meningkatkan kecepatan aliran.Usaha pengoptimalan penggunaan inner fan  juga ditun-

     jukkan Shun dan Ahmed [8] dengan cara penambahan pho-tovoltaic sebagai energy generator inner fan. Akan tetapi,

     pada kecepatan aliran angin tertentu, penggunaan  photo-voltaic memiliki kinerja yang lebih buruk jika dibandingkan

    turbine ventilator  tanpa penambahan photovoltaic. Berdasar-kan pertimbangan tersebut maka pada penelitian ini difokus-kan untuk melakukan modifikasi jumlah sudu inner fan 

    turbine ventilator  agar diperoleh volumetric flow rate venti-lasi yang maksimal.

    2. METODOLOGI PENELITIAN

    Pada penelitian ini, dilakukan pengujian jumlah sudu inner fan  3, 4, 6 dan 8 pada variasi kecepatan angin free stream 1.5-6 m/s. Kecepatan angin blower   diatur menggunakan

  • 8/18/2019 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU INNER FAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUMETRIC FLOW RATE V…

    2/4

    Seminar Nasional Teknik Mesin 7

     21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia 

    K-9

    variable speed drive merek Altivar 312 yang telah dikalibrasisebelumnya dengan anemoneter. Adapun turbine ventilator  

    yang digunakan adalah tipe curved berdiameter dalam 45,7cm dan diameter luar 60,7 cm.

    Pada Gambar 1, inner fan  berada pada cerobongmenghubungkan plenum yang berukuran panjang 1 m, lebar

    1 m, dan tinggi 2,3 m.  Inner fan  berkecepatan angularkonstan 500 rpm. Sudu inner fan  menggunakan airfoil NACA 0015 dengan panjang cord  5 cm dan span 16 cm.

    Pengaturan kecepatan inner fan  menggunakan modul AVR Micro System  yang terhubung dengan  EMS 30 A H-Bridge sebagai actuator . Sedangkan, pengukuran tekananmenggunakan low pressure transmitter  merek omega tipe PTPX655-05BDI yang terhubung pada wall pressure tap dan

     pressure static tube. Pressure transmitter  tersebut dikalibrasiterlebih dahulu dengan inclined manometer  sebelum dilaku-kan pengujian. Adapun pengukuran debit menggunakankorelasi antara tekanan statik, tekanan dinamik dan tekanantotal pada pitot static tube yang terpasang di plenum.

    Gambar 1. Diagram Penelitian

    Keterangan:

    1.  Inner fan 6 Generator DC2. Turbine ventilator 7. Blower3. Pressure Transduser 8. Anemometer4.  Inlet 9. Plenum5  Rotary Encoder 10. Nozzle

    Pengaruh jumlah sudu inner fan terhadap volumetric flow

    rate dilakukan pengujian seperti Gambar 2. Agar pengaruh pengubahan jumlah sudut terhadap volumetric flow rate dapat diamati maka perlu kiranya memastikan plenum tidakmengalami kebocoran. Kebocoran tersebut dapat dideteksi

    dengan penurunan rendahnya penurunan tekanan statik di plenum. Gambar 2 menunjukkan terdapat 2 loop  dalam

     pengujian.  Loop 1 menunjukkan peningkatan aliran angin free stream  terhadap sebuah variasi jumlah sudu sedangkanloop  2 menunjukkan penambahan jumlah sudu jika variasikecepatan angin free stream pada loop 1 sudah selesai.

    Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gambar 3 menunjukkan penurunan tekanan statis plenum terhadap variasi kecepatan angin. Secara umum, penam-

     bahan jumlah sudu dapat menurunkan tekanan statis plenum.Tetapi, terkadang 3 sudu menghasilkan tekanan negatif yanglebih besar daripada 4 sudu. Hal ini dikarenakan pada kece-

     patan angin free stream yang tinggi 3 sudu mampu mengatasi

    blockage effect  yang diakibatkan turbine ventilator .

    Gambar 3. Tekanan statis plenum terhadap variasikecepatan angin

    Gambar 4 menunjukkan penurunan tekanan dinamik

     plenum  terhadap variasi kecepatan angin. Pada umumnya,

     peningkatan jumlah sudu dapat meningkatkan tekanandinamik. Tetapi, pada kecepatan angin 5-6 m/s, penggunaan6 sudu menghasilkan kenaikan tekanan dinamik yang lebih besar dari pada 8 sudu.

    Hasil pengukuran beda tekanan antara tekanan statiscerobong dengan tekanan statis  plenum  ditunjukkan pada

    Gambar 5. Gambar tersebut menunjukkan penambahan jumlah sudu mengakibatkan kenaikan beda tekanan. Tetapi, pada kecepatan 5,5- n 3 sudu lebih

     besar daripada 4 sudu. Pada kecepatan tersebut, 6 sudu

    Penyetingan

    Ruang Uji

    Pengesetan AlatUkur Eksperimen

    Pengesetan AlatUkur Eksperimen

    MenentukanJumlah Sudu

    Menentukan

    Kecepatan AnginFreestream

    Pengukuran

    Tekanan TotalPlenum

    Pengukuran

    Tekanan StatikPlenum

    Pengukuran

    Tekanan StatikCerobong

    Menyalakan Blower 

    Mematikan Blower 

    Selesai

    Menambah

    Jumlah Sudu

    Meningkatkan

    Kecepatan Angin FreeStream

    Loop 1

    Loop 2

  • 8/18/2019 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU INNER FAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUMETRIC FLOW RATE V…

    3/4

    Seminar Nasional Teknik Mesin 7

     21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia 

    K-10

    dikarenakan, pada kecepatan angin free stream yang tinggi

    blockage effect  ditimbulkan oleh aliran angin ventilasi inner fan lebih banyak dari pada dari pada kecepatan angin free

    stream  kecil. Masuknya tambahan angin  free stream  ke-dalam ruang plenum menjadikan beda tekanan antara

     plenum dengan cerobong menjadi sedikit.

    Gambar 4. Tekanan dinamik plenum terhadap variasikecepatan angin

    Gambar 5. Delta tekanan statis plenum dan cerobong terha-

    dap variasi kecepatan angin

    Hasil pengukuran debit dapat dilihat pada Gambar 6.Gambar tersebut menunjukkan debit meningkat seiring

    kenaikan kecepatan angin. Berdasarkan gambar tersebut, pada kecepatan angin 4,5 m/s, debit terbesar terjadi pada

    inner fan  bersudu 8 sedangkan debit terkecil terjadi padainner fan bersudu 3. Akan tetapi, pada kecepatan angin > 5

    m/s, debit terbesar terjadi pada inner fan bersudu 6.

    Gambar 6. Debit aliran ventilasi terhadap variasi kecepatan

    angin dan regulasi ventilasi

    Berdasarkan regulasi tentang batas terendah debit ven-tilasi untuk kamar mandi yang telah dikeluarkan beberapa

    lembaga, penggunaan inner fan  telah memenuhi kriteria batas minimum debit ventilasi seperti yang terlihat padaGambar 6. Perhitungan nilai batas tersebut menggunakanasumsi ukuran dan penggunaan kamar mandi dan yang telah

    dipaparkan Lai [5]. Gambar 7 menunjukkan penggunaaninner fan  memberikan peningkatan debit ventilasi yangsignifikan. Pada range kecepatan angin sama, penggunaan

    inner fan  meningkatkan debit ventilasi hampir 4 kali lebih besar jika dibandingkan turbin ventilator yang telah diteliti

    oleh Khana dkk [5].

    Gambar 7. Perbandingan debit ventilasi dengan penelitian

    Khana dkk [5]

    Penggunaan inner fan dapat menghasilkan debit ventilasiyang lebih besar dari pada tanpa menggunakan inner fan 

     pada kecepatan angin rendah. Gambar 8 menunjukkan penggunaan inner fan 3 sudu pada kecepatan angin rendah

    dapat menghasilkan debit aliran lebih besar dibandingkanturbine ventilator  pada tanpa menggunakan inner fan padakecepatan angin tinggi.

    Gambar 8. Perbandingan debit ventilasi penelitian saat ini

    dengan penelitian Lai [6]

    Berdasarkan Gambar 3-8, terjadi peningkatan volumetric flow rate hampir pada setiap penambahan jumlah sudu. Hal

    ini dikarenakan terjadi peningkatan gaya angkat pada suduinner fan secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan penamba-

    han jumlah sudu dapat menurunkan tekanan dan peningkat-kan kecepatan yang berujung pada peningkatan volumetric flow rate  ventilasi. Tetapi penambahan jumlah sudu perlu

    dilakukan dengan hati-hati, Ahmed dkk [1] dan Eftekharidkk [3] menyatakan penambahan jumlah sudu dapatmemajukan titik separasi pada sudu yang dapat berakibat

     pada sudu mengalamistall.

  • 8/18/2019 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU INNER FAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUMETRIC FLOW RATE V…

    4/4

    Seminar Nasional Teknik Mesin 7

     21 Juni 2012, Surabaya, Indonesia 

    K-11

    4. KESIMPULAN

    Empat variasi jumlah sudu inner fan  telah ditesmenggunakan alat uji dan variasi kecepatan free strem yangtelah ditentukan sebelumnya. Pada kecepatan angin  freestream  yang sama, penggunaan inner fan  dapat mening-

    katkan volumetric flow rate hampir empat kali dibandingkantanpa inner fan. Sedangkan, pada kecepatan angin  freestream  rendah, pemodifikasian jumlah inner fan  dapat

    meningkatkan volumetric flow rate  hampir dua kali jikadibandingkan penggunaan inner fan pada kecepatan angin

     free stream tinggi.Secara umum, penambahan jumlah sudu dapat mening-

    katkan volumetric flow rate  ventilasi. Dibandingkan volu-metric flow rate  rata-rata jumlah sudu 3, jumlah sudu 4menghasilkan volumetric flow rate rata-rata lebih besar 1.073kali, jumlah sudu 6 menghasilkan volumetric flow rate 

    rata-rata lebih besar 1.136 kali dan jumlah sudu 8 meng-hasilkan volumetric flow rate rata-rata lebih besar 1.148 kali.

    Sedikitnya penelitian yang meneliti pengaruh penggunaaninner fan  terhadap volumetric flow rate  ventilasi turbine

    ventilator   menjadi kendala dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian selanjutnya perlu mengkasi fenomena separasi

    aliran pada sudu-sudu inner fan perlu diamati secara detailagar dapat memberikan gambaran mendetail fenomena

    wake, stall  dan blockage effect   dalam penggunaan peng-

    gunaan inner fan pada turbine ventilator .

    4. DAFTAR PUSTAKA

    [1] 

    Ahmed, N., B.S. Yilbas dan M.O. Budair,

    ofComputer Method in Applied Mechanics and

    Engineering, 1998, hal. 17 32.[2]  Awbi, Hazim B, Renewable and Sustainable Energy

    Reviews 2 , Pergamon, Bab 7, 1998, hal. 157 188.[3]

     

    Eftekhari, Reza, Reza Taghavi, Ghodrat Ghassabi,

    Payam Hooshmand dan Farhud Shirinzadeh,

    incidence effects on aerodynamic performance of axial

    compressor suduScientific Research, TextRoad, 2012, hal. 1169 1179.

    [4]  Hansen, Martin O. L.,Aerodynamics of Wind Turbines,Second Edition, Earthscan, UK, 2008.

    [5] 

    Khana, Naghman, Yuehong Su, Saffa B. Riffat dan

    Colin Biggs, Performance testing and comparison ofturbine ventilators , Journal of Renewable Energy, Vol.33, 2008, hal. 2441 2447.

    [6] 

    Lai, Chi-efficiency of turbine ventilators used for building and

    Vol. 35, 2003, hal. 927 932.[7]  Sheldahl, Robert E. dan Paul C. Klimas , 1981,

    Aerodynamics charactheristics of seven symmetrical

    airfoil section through 180-degree angle of attack foruse in aerodynamics analysis of vertical axis windturbines, Technical report, Sandia National Labora-

    tories.[8] 

    solar energy as power sources for a hybrid ventilation

    hal. 1392 1397.