studi alternatif perencanaan fishway pada bendung welulang di
TRANSCRIPT
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN FISHWAY PADA BENDUNG
WELULANG DI DESA WELULANG KECAMATAN LUMBANG
KABUPATEN PASURUAN
JURNAL
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh:
LINTANG KARLINA NUR PRATIWI
NIM. 115060400111002 – 64
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2015
Studi Alternatif Perencanaan Fishway pada Bendung Welulang
di Desa Welulang Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan
Lintang Karlina Nur Pratiwi
1, Very Dermawan
2, Dian Sisinggih
2
1)Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
2)Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jln. MT.Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Fishway atau Laluan ikan merupakan saluran yang direncanakan untuk
mempermudah ikan melewati konstruksi melintang sungai yang dibuat manusia. Bangunan
melintang sungai yang tidak dilengkapi dengan fishway akan memberikan dampak bagi
keseimbangan ekosistem sungai, terutama ikan. Beberapa jenis ikan tidak dapat bermigrasi
dari satu bagian sungai ke bagian lainnya di fase tertentu dari siklus hidup ikan.
Studi Perencanaan ini bertujuan untuk memberikan alternatif dalam mengurangi
dampak bagi ekosistem sungai karena bendung. Bendung Welulang dibangun di Sungai
Lawean. Di Sungai Lawean hidup beberapa jenis ikan yang membutuhkan adanya
fishway. Terdapat tiga alternatif fishway yang dapat diterapkan pada Bendung Welulang,
yaitu Bypass Channel, Pool Passes dan Fish Ramp. Berdasarkan dari perhitungan teknis,
ekonomi dan kemampuan berenang ikan, dipilih fishway tipe Fish Ramp untuk Bendung
Welulang.
Kata kunci: bendung, ekosistem sungai, ikan, migrasi, fishway
ABSTRACT
A fishway is a waterway designed to allow some fish species pass by man-made
obstruction in river. The river construction which has not fishway give impacts for the
river ecosystem balance, especially fish. Some fish species are unable to migrate from one
part of the river to another at certain phases of their life cycles.
The purpose of this research is to give an alternative to reduce impact for river
ecosystem because of weir. Welulang Weir has built in Lawean River. In Lawean River,
there are live some fish spesies that need a fishway in there. There are three alternatives
which can be applied in Welulang Weir. The alternatives are Bypass Channel, Pool Passes
and Fish Ramp. Considered from result analysis, economy analysis and fish swimming
ability, Fish Ramp is choosen to be built in Welulang Weir.
Keyword: dam, river ecosystem, fish, migration, fishway
1. PENDAHULUAN
4.1 Latar Belakang
Bendung merupakan bangunan air
yang dibuat melintang sungai, mem-
bendung aliran sungai dan menaikkan
level muka air di bagian hulu. Kenaikan
level muka air sungai tersebut dapat di-
manfaatkan untuk irigasi. Namun dengan
dibangunnya bendung permanen ini, sifat
kemenerusan sungai akan terinterupsi, se-
hingga sungai menjadi terpotong-potong.
Alur yang terpotong ini menyebabkan
terjadinya perubahan keseimbangan alam
baik abiotik maupun biotik (Maryono,
2008:4).
Pembangunan bangunan air yang me-
lintang sungai pasti akan memberikan
dampak bagi wilayah sekitarnya. Salah
satu dampak dari pembangunan bendung
adalah perubahan ekosistem sungai, khu-
susnya ikan. Beberapa jenis ikan melaku-
kan migrasi dari hilir ke hulu untuk bere-
produksi, namun dengan adanya pem-
bangunan bendung ini dapat mengganggu
migrasi ikan tersebut. Oleh karena itu,
pembangunan bendung harus memperhati-
kan ekosistem yang ada di sungai tersebut.
Lumbang merupakan salah satu ke-
camatan di Kabupaten Pasuruan Jawa
Timur yang mempunyai daerah irigasi
Sungai Lawean dengan area pertanian
yang cukup luas. Pemerintah Daerah se-
tempat pada tahun 2014 membangun
Bendung Welulang yang melintang Su-
ngai Lawean, tepatnya di Desa Welulang,
Kecamatan Lumbang. Adanya Bendung
Welulang diharapkan dapat me-menuhi
kebutuhan irigasi penduduk sekitar, serta
dengan adanya bendung tersebut tidak
akan mengganggu keseimbangan eko-
sistem di sungai.
4.2 Identifikasi Masalah
Desa Welulang Kecamatan Lumbang
terletak di kaki Gunung Bromo dan me-
miliki lahan pertanian yang cukup luas.
Namun, Saat musim kemarau kebutuhan
air irigasi kurang terpenuhi dikarenakan
topografi desa tersebut berada di dataran
tinggi. Pembangunan Bendung Welulang
berfungsi untuk membantu menaikkan
muka air di Sungai Lawean sehingga ke-
butuhan irigasi dapat terpenuhi.
Sungai merupakan habitat ikan yang
harus dijaga keseimbangan ekosistemnya.
Sungai Lawean tergolong dalam sungai
kecil di kaki Gunung Bromo. Berbagai
jenis ikan yang hidup di sungai tersebut
antara lain Ikan Keting, Wader Pari,
Wader Cakul, Sepat dan Ikan Tawes.
Jenis-jenis ikan tersebut membutuhkan
migrasi atau perpindahan dari hilir ke
hulu atau sebaliknya untuk tujuan re-
produksi. Namun dengan adanya ben-
dung yang melintang sungai, ikan yang
akan berenang ke hulu atau se-baliknya
menjadi terganggu. Untuk itu diperlukan
adanya fishway (laluan ikan) yang di-
bangun disebelah bendung, sehingga
ikan dapat bermigrasi tanpa harus ter-
ganggu dengan adanya bendung dan ke-
seimbangan ekosistem sungai yang ada
masih tetap terjaga.
4.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari studi ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui perencanaan teknis
fishway pada bendung sehingga tidak
mengganggu bendung.
2. Untuk mengetahui anggaran biaya
konstruksi fishway pada bendung.
3. Untuk mengetahui tipe fishway yang
paling sesuai ditinjau dari segi teknis
dan anggaran konstruksi fishway.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Fishway (laluan ikan)
Fishway dalam Bahasa Indonesia
adalah jalan ikan, yaitu bangunan yang
dapat digunakan sebagai jalan ikan me-
lewati bangunan melintang sungai, seper-
ti bendung (Maryono, 2008:2).
Fishway membantu ikan untuk ber-
migrasi dari hilir ke hulu atau sebaliknya.
Ikan yang berenang dari hilir dapat
masuk ke inlet fishway yang berada di
hilir bendung. Kecepatan dan debit yang
ada di saluran fishway dibuat tenang agar
ikan tidak terbawa arus dan kembali ke
hilir lagi. Selain itu debit yang mengalir
di fishway harus disesaikan dengan ke-
mampuan beranang ikan dan ukuran ikan.
Terdapat kolam penenang untuk fishway
tipe teknis dan batuan-batuan pada
fishway tipe alami yang dpaat digunakan
ikan untuk beristirahat apabila kelelahan
berenang ke hulu. Outlet fishway merupa-
kan jalan keluar untuk ikan. Outlet
fishway berada di hulu bendung. Terdapat
pintu pada outlet fishway untuk mengatur
air yang masuk ke fishway, dengan buka-
an minimum maksimal 0,3 meter. Setelah
keluar melalui outlet fishway yang berada
di hulu bendung, ikan dapat meneruskan
berenang kembali ke hulu sungai.
2.2 Faktor Biotik Sungai
Setiap jenis ikan menempati daerah
masing-masing sesuai dengan kondisi
ekologi dan hidrologinya. Ikan akan me-
nempati habitat di sungai atau wilayah
keairan yang sesuai dengan kemiringan
memanjang alur sungainya dan ketinggi-
an lokasi habitatnya. Terdapat juga jenis-
jenis ikan yang memiliki daerah jelajah
cukup jauh dan jenis-jenis ikan yang
mempunyai kebiasaan migrasi, sehingga
kebutuhan untuk berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya juga tinggi.
Jenis ikan yang melakukan migrasi
pada suatu sistem sungai untuk tujuan re-
produksi disebut Potamodromus. Ikan
Potamodromus hidup pada habitat sungai
besar dan estuari. Ketika tiba waktunya
untuk berpijah, ikan tersebut berenang ke
hulu menuju habitat sungai kecil pada
sungai utama atau melaksanakan migrasi
lateral (berenang menuju anak-anak
sungai yang berukuran kecil, danau
oxbow, dan kubangan di bantaran sungai
yang terbentuk oleh banjir).
2.3 Persyaratan Umum Fishway
Ada dua pilihan letak fishway, yaitu:
1. Fishway dapat dibangun menyatu
dengan bendung atau bangunan
tenaga air.
2. Fishway dapat dibangun di sisi kanan
atau kiri bendung.
Agar letak pintu masuk atau inlet
fishway dapat dikenali oleh mayoritas
ikan dan organisme air yang lain, fishway
disarankan untuk dibangun pada tepi
sungai atau sisi kanan/kiri suatu bendung
pada bagian alur aliran air sungai utama.
Inlet Fishway adalah bukaan di bagi-
an hilir bendung. Inlet fishway dibuat de-
ngan jarak relatif jauh dengan inlet pintu
pengambilan bendung. Hal tersebut di-
lakukan agar ikan tidak terjebak masuk
ke aliran yang menuju saluran irigasi atau
menuju turbin
Outlet Fishway adalah bukaan di
bagian hulu bendung. Outlet fishway
harus diletakkan pada lokasi yang selalu
tergenang air, jika tidak maka perjalanan
ikan ke hulu akan terhalang, dengan kata
lain fishway tidak dapat berfungsi.
Waktu berfungsinya fishway atau
waktu ikan-ikan akan menaiki dan
menuruni fishway sangat bergantung dari
jenis ikan dan waktu migrasi ikan yang
ada di sungai tersebut. Pada jenis ikan
yang tidak ada kesamaan saat migrasi,
bahkan dalam kurun waktu tertentu dapat
bergeser. Oleh karena itu fishway harus
dapat berfungsi sepanjang waktu atau 24
jam. Namun, untuk kondisi banjir dan
kering maksimum (misalnya 30 hari
banjir tinggi dan 30 hari banjir kering),
fishway boleh tidak berfungsi, karena
memang pada saat banjir tinggi dan
kering maksimum aktivitas migrasi ikan
pada umumnya tidak berlangsung.
2.4 Tipe Fishway
Fishway dapat dibedakan menjadi 2
tipe, yaitu tipe alamiah dan tipe teknis.
Tipe Fishway alamiah yaitu:
1. Saluran melingkar bendung (bypass
channel Fishway)
2. Konstruksi Ramp Ikan (Fish Ramp)
3. Konstruksi Ramp dasar sungai dan
konstruksi Slope (bottom ramp and
slope)
Beberapa tipe Fishway teknis yaitu:
1. Tipe Pool Passes
2. Tipe Slot Vertikal (vertical slot
passes)
3. Tipe Denil (denil passes/counter flow
passes)
4. Tipe Lock (fish locks)
5. Tipe Lift (fish lifts)
A. Fishway Tipe Alamiah
1. Saluran melingkar bendung
(bypass channel Fishway)
Konstruksi tipe ini dibuat menye-
rupai sungai kecil. Pada bangunan ben-
dung intake saluran dibuat di bagian hulu.
Tipe ini selain berfungsi sebagai alur
migrasi juga bisa menjadi habitat baru
bagi flora dan faunan sungai (Maryono,
2008:54)
Gambar 1 Letak bypass pada bendung
Sumber: Anonim 1, 2002:31
Pada Gambar 1, tata letak bypass
channel pada bendung dibuat diluar
sistem sungai. Pada kondisi air sungai di-
gunakan untuk kebutuhan lain, jumlah air
yang melewati saluran bypass harus pada
debit tertentu. Pada saluran bypass
dipasang batuan berukuran relatif besar
untuk me-ngurangi efek loncatan hidrolis.
2. Konstruksi Ramp ikan (FishRamp)
Fish Ramp biasanya dibuat menyatu
dengan muka air bagian hulu pada
puncak bendung. Hal ini mempunyai ke-
untungan bahwa pada tahap konstruksi
dapat dipakai untuk mengalirkan air.
Lebar Fish Ramp tidak lebih dari seper-
empat lebar bendung.
Pada Gambar 2, tata letak fishway
tipe Fish Ramp menggunakan batu-batu-
an besar yang dipasang sedemikian se-
hingga dapat dilalui ikan dan sekaligus
dapat berfungsi sebagai peredam energi.
Gambar 2. Letak Fish Ramp pada
bendung Sumber: Anonim 1, 2002:31
3. Konstruksi ramp dasar sungai dan
konstruksi slope (bottom ramp and
slope)
Prinsip utama konstruksi ini adalah
mengganti perubahan tinggi dasar sungai
dengan kemiringan terjal menjadi ke-
miringan landai. Konstruksi ini pada
awalnya dipakai untuk meningkatkan
stabilitas dasar sungai, namun dalam per-
kembangannya konstruksi dapat di-
gunakan sebagai fishway.
Anonim 1 (1996) membedakan
konstruksi antara konstruksi ramp dan
konstruksi slope. Pada kemiringan 1:3
sampai 1:10 digolongkan sebagai
konstruksi ramp, sedang pada kemiringan
1:20 samapai 1:30 digolongkan ke dalam
konstruksi slope.
B. Fishway Tipe Teknis
1. Tipe Pool Passes
Prinsip fishway ini membagi saluran
dari hulu ke hilir dengan memasang
penghalang untuk membentuk rangkaian
beberapa kolam. Terdapat dua lubang
pada sekat penghalang yang terletak di
atas dan di bawah. Air akan mengalir me-
lalui lubang yang ada di bawah peng-
halang dan energi potensial dari air hilang
sedikit demi sedikit saat melewati kolam-
kolam tersebut.
Gambar 3. Fishway Tipe Pool Passes
Sumber: Anonim 1, 2002:69
Pada Gambar 3, dimensi dari saluran,
sekat dan kolam fishway tipe Pool
Passses disesuaikan dengan ikan yang
akan melewati fishway tersebut. Reko-
mendasi ukuran berdasarkan dengan jenis
ikan diuraikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekomendasi dimensi dengan
jenis ikan
Sumber : Anonim 1, 2002:72
Kemiringan yang ideal untuk kolam
dapat dihitung dari perbedaan tingkat air
dan panjang kolam. Nilai kemiringan 1:7
sampai 1:15 diperoleh untuk lereng jika
panjang kolam (lb) berkisar pada 1 m
sampai 2,25 m.
2. Tipe slot vertikal (vertical slot
passes)
Fishway tipe slot merupakan pe-
ngembangan dari fishway tipe Pool
Passes, dimana lubang bukaan pada sekat
melintang dibuat menerus hingga men-
capai dasar kolam (slot). Setiap sekat me-
lintang dapat memiliki satu atau dua slot
sesuai dengan besarnya debit yang di-
alirkan. Pada fishway dengan satu slot,
slot selalu berada pada posisi yang sama,
berbeda dengan fishway tipe Pool Passes
yang memiliki lubang bukaan berselang-
seling. Pada Gambar 4 digambarkan
kondisi sekat pada fishway tipe Slot Ver-
tikal.
Gambar 4. Fishway Tipe Slot
Sumber : Anonim 1, 2002:78
3. Tipe Denil (denil passes/counter
flow passes)
Konstruksi Fishway tipe Denil terdiri
dari saluran lurus dan sekat penghalang
melintang yang dipasang miring dalam
jarak pendek (baffle). Aliran diantara
baffle akan mengalami kehilangan energi
akibat penahanan aliran oleh baffle.
Pada Gambar 5, Fishway tipe Denil
menggunakan kemiringan relatif lebih
besar dibandingkan dengan fishway tipe
lainnya, sehingga jarak horizontal dari
hulu sampai hilir relatif pendek. Fishway
Denil tidak memerlukan area yang luas.
Gambar 5. Fishway Tipe Denil
Sumber : Anonim 1, 2002:87
4. Tipe Lock (fish locks)
Fish lock merupakan fishway tipe
alternatif apabila lokasi tersebut tidak
terdapat ruang yang cukup untuk fishway
yang lainnya dan beda tinggi antara hulu
dan hilir sangat tinggi. Fish lock di-
gunakan untuk kebanyakan jenis ikan
yang bermigrasi berkarakter lemah dalam
berenang atau berukuran besar namun
juga memungkinkan untuk ikan berukur-
an kecil. Berbagai peralatan mekanik,
motor, dan pintu-pintu pada fish lock me-
nyebabkan biaya operasional dan pe-
meliharaan lebih tinggi daripada fishway
tipe lainnya.
Jenis Ikan
yang
diperhatikan
Dimensi Kolam (m) Dimensi lubang
bukaan bawah (m)
Dimensi lubang
bukaan atas
(m)
Debit yang
melewati
Fishway
Beda
tinggi
muka air
maksimu
m (∆h) Panjang
(lb)
Lebar
(b)
Tinggi
Muka
Air (h)
Lebar
(bs)
Tinggi
(hs)
Lebar
(ba)
Tinggi
(ha) (m3/dt) (m)
Sturgeon 5 - 6 2.5- 3 1.5 - 2 1.5 1 - - 2.5 0.2
Salmon, Sea
trout,
Grayling
2.5 - 3.0 1.6- 2 0.8 - 1 0.4-0.5 0.3-0.4 0.3 0.3 0.20 - 0.5 0.2
Chub, Bream 1.4 - 2.0 1- 1.5 0.6-0.8 0.25 - 0.35 0.25 - 0.3 0.25 0.25 0.08 - 0.20 0.2
Jenis ikan
pada zona
trout hulu
> 1.0 >0.8 > 0.6 0.2 0.2 0.2 0.2 0.05 - 0.10 0.2
Gambar 2.16. Fishway Tipe Slot
Sumber : DVWK, 2002:78
Gambar 2.18. Fishway Tipe Denil
Sumber : DVWK, 2002:87
5. Tipe Lift (fish lifts)
Fishway tipe ini sesuai untuk
bangunan melintang sungai cukup tinggi
dan tidak memiliki ruang yang cukup di
sekitar untuk tipe fishway yang lain.
Karena tipe ini membutuhkan peralatan
mekanik seperti tipe fish lock, maka biaya
yang dibutuhkan untuk operasional dan
pemeliharaan jika akan tinggi (Anonim 3,
2002:100).
2.5 Bangunan Pelengkap
Pada perencanaan fishway dibutuh-
kan bangunan pelengkap untuk mem-
bantu mengoptimalkan fungsi dari fish-
way. Ada beberapa bangunan pelengkap
fishway, seperti pintu, saluran transisi dan
kolam penenang, dan lain-lain. Pemilihan
bangunan pelengkap ter-sebut berdasar-
kan kebutuhan dari bangunan fishway ter-
sebut.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Pada studi ini akan direncanakan tiga
tipe fishway yang dapat dibangun pada
Bendung Welulang. Ada beberapa data
yang dibutuhkan dalam perencanaan
ketiga alternatif tipe tersebut.
Data yang dibutuhkan dalam
perencanaan fishway adalah data teknis
bendung, data klimatologi, data eko-
sistem sungai, data topografi, dan data
harga satuan pekerja, alat, bahan dan
material.
Data teknis bendung yaitu berupa
debit banjir dan dimensi bendung yang
berfungsi untuk menentukan letak fish-
way dan untuk penentuan debit banjir
rancangan fishway. Data Klimatologi be-
rupa suhu digunakan untuk menentukan
kemampuan berenang ikan dan dimensi
fishway yang sesuai. Data ekosistem
sungai berupa jenis ikan dan perilaku
migrasi ikan digunakan untuk per-
hitungan dimensi fishway. Data topografi
dan data harga satuan pekerja, alat,
bahan, dan material digunakan untuk
perhitungan volume fishway dan untuk
perhitungan anggaran biaya konstruksi
fishway.
Adapun Langkah-langkah pengerjaan
studi perencanaan fishway diuraikan pada
Gambar 6.
Gambar 6. Diagram Alir Pengerjaan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Debit Banjir Rancangan
Pada perencanaan Bendung
Welulang digunakan kala ulang 5 tahun,
dengan debit maksimum 58,08 m3/dt.
Pada perencanaan Fishway digunakan
debit dominan dengan kala ulang 2 tahun
dengan debit maksimum 41,88 m3/dt, di-
karenakan Fishway tersebut akan kurang
efektif digunakan pada saat banjir.
Hidrograf banjir rancangan fishway
dengan kala ulang 2 tahun digambarkan
berupa grafik pada Gambar 7.
Data
Ekosistem
Sungai
Data
Klimatologi
Data
BendungData
Topografi
Data Harga Satuan
Pekerja,Bahan,Alat
dan Material
MULAI
Penentuan inlet
dan outlet
Kemampuan
Berenang IkanVolume
Fishway
Alternatif
Pemilihan Tipe
Perhitungan
Dimensi
Fishway
Rancangan
Anggaran Biaya
Pemilihan Tipe
Fishway yang
Sesuai
Kesimpulan
SELESAI
Gambar 7. Hidrograf Banjir Rancangan
Nakayasu Kala Ulang 2 Tahun Sumber : Anonim 3, 2014
4.2 Faktor Biotik Sungai Lawean
Perencanaan Fishway sangat ber-
gantung pada jenis, ukuran, dan perilaku
ikan yang diprediksi akan melalui
Fishway. Pada Sungai Lawean terdapat
beberapa jenis ikan yang hidup seperti
ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 2. Jenis Ikan di Sungai Lawean
Jenis
Ikan Spesies
Ukuran
(dewasa)
Kecepatan
Maksimum
(m/dt)
Keting Mystus nigriceps
19 cm 3.99
Wader
Bintik
Dua
Puntius
Binotatus 10 cm 2.69
Wader
Pari Rasbora Argyrotaenia
12 cm 3.01
Sepat Mutiara
Trichogaster
Leerii 10 cm 3.01
Sepat
Rawa Trichogaster
Trichopterus 12 cm 2.69
Sumber: Hasil Perhitungan
4.3 Penentuan Inlet dan Outlet
Fishway
Inlet fishway tipe pool passes terletak
pada jarak 20.50 m dari crest bendung.
Pada tipe bypass dan fishramp, inlet ter-
letak pada jarak 36,5 m. Pemilihan inlet
berdasarkan jarak yang tidak terlalu jauh
dari bendung dan berada pada aliran sub-
kritis.
Outlet fishway terletak di hulu
bendung Welulang dengan jarak 1,2 m
dari crest bendung. Pemilihan ini ber-
dasarkan pada jarak yang tidak terlalu
jauh dari crest dengan aliran subkritis.
4.4 Analisa Perencanaan Bangunan
Pengatur Muka Air Pada Fishway
Pada hilir sluice gate, direncanakan
terjadi penurunan dengan kemiringan (α)
sebesar 45ᵒ dan β sebesar 90ᵒ . Pada
bagi-an ini akan terjadi penurunan
hidrolis. Bukaan pintu direncanakan
setinggi 0,3 m. Berdasarkan perhitungan
loncatan hidrolis didapatkan Y2 sebesar
0,792 m dengan froude 0,345. Debit yang
di-rencanakan melewati sluice gate
sebesar 0,609 m3/dt.
4.5 Analisa Perhitungan Fishway
Hasil perhitungan dimensi untuk tiga
alternatif fishway adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Dimensi Fishway tipe Bypass
Fishway tipe Bypass Channel
Panjang Total (m) 3 36.5
Lebar Saluran (m) 1.0 1.0
Slope 1 : 86.7 1 : 21.3
Debit rencana (m3/dt) 0.184 0.250
Kecepatan Air (m/dt) 0.37 0.83
Kedalaman Air (m) 0.5 0.3
Jarak antar batu (m) 0.6 0.6
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 4. Dimensi Fishway tipe Pool Passes
Fishway tipe Pool Passes
Panjang Total (m) 21.7
Lebar Saluran (m) 0.8
Slope 1 : 7.33
Debit rencana (m3/dt) 0.048
Kecepatan Air (m/dt) 1.716
Kedalaman Air (m) 0.675
Jarak antar sekat (m) 1.10
Beda tinggi antar sekat (m) 0.15
hw inlet (m) 2.120
hw outlet (m) 1.189
hw antar kolam (m) 1.233
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 5. Dimensi Fishway tipe Fishramp
Fishway tipe Fish Ramp
Panjang Total (m) 38.5
Lebar Saluran (m) 2.0
Slope 1:11
Debit rencana (m3/dt) 0.261
Kecepatan Air (m/dt) 0.88
Kedalaman Air (m) 0.575
Jarak antar batu (m) 2.0
Sumber: Hasil Perhitungan
4.6 Pengaruh Fishway pada Fungsi
Bendung
Perencanaan fishway di Bendung
Welulang ini tidak akan mengganggu
ketersediaan air di sungai yang akan
dialirkan untuk irigasi. Adanya fishway
pada bendung membuat debit sungai ber-
kurang sebesar 0,98% dari debit
maksimum Q2th dengan debit yang meng-
alir untuk fishway sebesar 0,609 m3/dt
dan bukaan pintu 0,3 m
4.7 Perhitungan Rancangan Anggaran
Biaya
Biaya anggaran konstruksi dapat
dihutung berdasarkan dimensi saluran,
volume tanah galian dan timbunan,
volume pekerja serta harga satuan
pekerjaan yang disesuaikan dengan
standar Rancangan Anggaran Biaya dan
lokasi studi.
Pada konstruksi fishway tipe Bypass
Channel didapatkan perhitungan anggar-
an biaya sebesar Rp 51.130.000,00.
Bypass Channel direncanakan mengguna-
kan dasar saluran berupa tanah, sekat
yang ada berupa batu serta tanggul be-
rupa pasangan batu kosong dan gebalan
rumput.
Pada kostruksi fishway tipe Pool
Passes didapatkan perhitungan anggaran
biaya sebesar Rp 105.310.000,00.
Fishway tipe Pool Passes direncanakan
menggunakan dasar saluran berupa batu
kali, sekat kolam berupa kayu serta
tanggul berupa pasangan batu kali.
Fishway tipe Fish Ramp direncana-
kan menggunakan dasar saluran berupa
tanah, sekat kolam berupa batu serta
tanggul berupa pasangan batu kali.
Anggaran biaya konstruksi untuk fishway
tipe Fish Ramp adalah sebesar Rp
45.640.00,00.
1. KESIMPULAN
1. Ada tiga tipe Fishway yang dapat
digunakan pada Bendung Welulang
berdasarkan kondisi bendung, yaitu
tipe Bypass Channel, Pool Passes
dan Fish Ramp. Perencanaan fishway
di Bendung Welulang ini tidak akan
mengganggu ketersediaan air di
sungai yang akan dialirkan untuk
irigasi. Elevasi muka air di hulu juga
masih melebihi elevasi mercu, se-
hingga air masih bisa melimpas ke
bendung.
2. Berdasarkan dimensi saluran, pe-
nampang saluran dan material yang
digunakan, rancangan anggaran bi-
aya yang dibutuhkan untuk setiap
alternatif fishway berbeda-beda.
Rancangan Anggaran Biaya kon-
struksi tertinggi adalah fishway tipe
Pool Passes, yaitu sebesar Rp
105.310.000,00 dan untuk Bypass
Channel, sebesar Rp 51.130.000,00.
Sedangkan rancangan anggaran bi-
aya terendah adalah untuk Fish
Ramp, sebesar Rp 45.640.000,00.
3. Pada studi ini, dipilih alternatif
ketiga yaitu Fishway tipe Fish Ramp.
Tipe Fish Ramp yang digunakan
merupakan perpaduan dari tipe
Alami dan Tipe Teknis yang terdiri
dari kolam-kolam pembagi dengan
batu sebagai sekatnya. Alasan
pemilihan tipe tersebut yaitu
berdasarkan dari segi teknis,
perhitungan yang dilakukan masih
memenuhi ketentuan-ketentuan yang
ada pada tipe tersebut, dibandingkan
dengan tipe Pool Passes dan Bypass
Channel. Selain itu, pengerjaan tipe
tersebut tidak begitu rumit bila
dibandingkan dengan Fishway tipe
Poll Passes yang mengunakan sekat
pada setiap kolamnya. Ikan akan
berenang melalui fishway tipe pool
passes dengan nyaman karena
kecepatan aliran sebesar 0,88 m/dt
tidak melebihi kecepatan berenang
ikan terlemah (2,69 m/s).
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim 1. 2002. Fish Passes De-
sign, Dimensions, and Monitoring.
Terj. FAO (Food and Agriculture
Organization of The United Nations).
Rome: DVWK (Deutscher Verband
für Wasserwirtschaft und Kulturbau
e.V.).
2. Anonim 2. 2010. Environment
Agency Fish Pass Manual. United
Kingdom: Environment Agency.
3. Anonim 3. 2014. Laporan Akhir
Proyek Dinas Pengairan dan
Pertambangan Kabupaten Pasuruan.
Pasuruan.
4. Anonim 4. 2015. Analisis Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang
Sumber Daya Air. Jakarta:
Kementrian Pekerjaan Umum.
5. Beach, M.H. 1984. Fisheries
Research Technical Report No.78
(Fish Pass Design- Criteria for The
Design and Approval of Fish Passes
and Other Structures to Facilitate
The Passage of Migrator Fish in
Rivers). Directorate of Fisheries
Research.
6. Maryono, Agus. 2008. Rekayasa
Fishway (Tangga Ikan). Yogyakarta:
UGM Press.
LAMPIRAN GAMBAR
+ 437.60+ 440.00 + 441.00
0.25m
0.50m
0.40m
SALURAN I SALURAN II
ALTERNATIF 1:
DENAH BENDUNG DAN FISHWAY TIPE BYPASS CHANNEL
3.0m
+439.70 m +437.95 m
+437.60 m+440.00 m
+439.66 m
OUTLET BYPASS INLET BYPASS
36.5m
SKALA 1 : 200
DENAH LETAK FISHWAY TIPE POOLPASSES
DAN RESTING POOL
+ 437.60+ 440.00 + 441.00
0.25m
0.50m
0.40m
0.5mINLET POOL PASSES
OUTLET
POOL PASSES
+439.70 m
+440.00 m
+437.60 m
+437.60 m
0.8m
2.9m3.3m
2.5m
1.7m 15.5m
1.10m1.2m
SKALA 1 : 200
4.5m
2.1m
+ 437.60+ 440.00 + 441.00
0.25m
0.50m
0.40m
OU
TLE
T
FIS
H R
AM
P
INL
ET
FIS
H R
AM
P
+4
37
.60
m
+4
41
.00
m
PANJANG FISHRAMP (L) = 38.50m
2.0m
ALTERNATIF 3:
DENAH BENDUNG DAN FISHWAY TIPE FISH RAMP
SKALA 1 : 200