strategi marketing public relations pt. kirana …
TRANSCRIPT
i
STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIRANA
ANINDITA DALAM MEMASARKAN PRODUK KOSMETIK
HALAL
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Adinda Giffari Izani Putra
NIM : 11160510000094
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H/ 2020 M
i
LEMBAR PERNYATAAN
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
ABSTRAK
Nama : Adinda Giffari Izani Putra
Judul : Strategi Marketing Public Relations PT. Kirana
Anindita dalam Memasarkan Kosmetik Halal
PT. Kirana Anindita merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang kosmetik. Sebagai perusaahaan
manufaktur yang menjual kosmetik ke beberapa brand
kosmetik ternama di Indonesia perusahaan sudah mempunyai
sertifikat halal. PT. Kirana Anindita juga mempunyai strategi
tersendiri dalam proses menjual produk nya.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui strategi
Marketing Public Relations PT. Kirana Anindita dalam
memasarkan kosmetik halal dan media yang digunakan serta
kelebihan dan kekurangan nya.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi yang
digunakan dalam memarkan kosmetik halal adalah strategi
push, pull dan pass dari Thomas L. Harris. Pertama push
strategy, yaitu dengan menggunakan website dan juga media
sosial Instagram. Kedua pull strategy, yaitu dengan
memaksimalkan kegiatan seperti event/pameran kosmetik,
customizing cosmetic (made by order), menjaga hubungan baik
dengan customers (customer relationship), sales marketing,
dan juga sertifikasi halal. Ketiga pass strategy, yaitu dengan
mengikuti pelatihan halal dan juga CPKB sehingga dapat
membentuk opini publik khusus nya customers yang dapat
menguntungkan perusahaan. Dan dalam memasarkan dalam
memasarkan kosmetik halal PT. Kirana menggunakan media
berupa website dan juga instagram. Kelebihan dari kedua
media tersebut adalah sangat mudah untuk ditemukan dengan
bantuan koneksi internet efektif dan efisien dalam memberikan
informasi. Adapun kekurangan nya untuk website
membutuhkan biaya yang cukup mahal dalam pembuatan dan
pemeliharaan nya, sedangkan instagram sulit untuk
menentukan target pasar karna digunakan oleh banyak
kalangan.
Keywords: Strategi, Marketing, Public Relations,
Memasarkan, Kosmetik halal
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alaamin, segala puji dan syukur
bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia nya, serta
shalawat dan salam senantiasa dilimpahlan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Strategi Marketing Public Relations
PT. Kirana Anindita dalam Memasarkan Kosmetik Halal”
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus
diselesaikan sebagai persayarata untuk meraih gelar Sarjana
Sosial (S.Sos) di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis menyadari bahwa selama masa perkuliaha,
penelitian, penyusunan , penulisan sampai masa penyelesaian
skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak baik dari keluarga, sahabat, teman dan juga
berbagai pihak lain nya. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin me nyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc.,
M.A. Selaku rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Suprapro, M. Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi, Dr. Siti Anpsiah, S. Ag,
selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.
Sihabudin Noor, M.Ag Wakil Dekan II Bidang
vi
Administrasi Umum, serta Cecep Castrawijaya, M. A
selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si sebagai Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Dr. Edi Amin,
M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam
4. Drs. Jumroni, M.Si sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membantu peneliti sampai
selesai dalam memberikan arahan dan informasi
dalam proses penyusunan skripsi ini
5. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag selaku Dosen
Pembimbing Skripisi yang telah memberi arahan dan
pemahaman kepada peneliti dalam proses penyusunan
skripsi ini
6. Kepada seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas
Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, atas segala pengetahuan dan
pengalaman berharga
7. Kedua orang tua saya Bapak Hantomo Tri Sulistiyo
dan Ibu Siti Maemunah yang selalu memberi doa’a
dan kasih sayang kepada penulis agar dapat
menyelesaikan studi S1
8. Kakak dan adik saya yaitu Ananda Pratama Putri Ayu
dan Muhammad Ghazy Al-Ghifari yang selalu
mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis
vii
9. Ibu Titi Wulan Rezeki selaku Manajer Sales
Marketing dan juga Bapak Adi Wahyudi selaku
Manajer Legal yang telah bersedia menjadi
narasumber skripsi ini
10. Teman-teman seperjuangan KPI B, teman-teman
angkatan 2016 dan juga sahabat-sahabat terdekat saya
yaitu Friska Lenawati, Fiar Kibuana Hasan, Krisna
Mukti
11. Sahabat-sahabat seperjuangan saya JARPUL yaitu
Abhinaya Alief, Afidillah Daliansyah, Bagus Adji,
Bily Sinatrya, Davie Ahmad, Kenzi Riadhi, Mahar
Darmawan, Reza Maulana, Raihan Nabil, Rafif
Malik, Rifqi Arif Andrianto yang selalu memberi
semangat dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Semoga partisipasi mereka dalam menyelesaikan
skripsi ini mendapat kan balasan yang baik dari Allah SWT.
Jakarta, 20 Oktober 2020
Adinda Giffari Izani Putra
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................ iii
ABSTRAK .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................... 7
C. Batasan Masalah ............................................... 8
D. Rumusan Masalah ............................................ 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................... 8
F. Kajian terdahulu ............................................... 9
G. Metodologi Penelitian .................................... 14
H. Sistematika Penulisan ..................................... 21
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Marketing Public Relation Three Ways
Strategy Thomas L. Harris .............................. 24
ix
B. Pengertian Strategi ......................................... 27
1. Pengertian Strategi ..................................... 27
2. Manajemen Strategi ................................... 29
3. Jenis-jenis Strategi ..................................... 34
C. Public Relations Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Public Relations ....................... 35
2. Peran dan Fungi Public Relation ................ 36
3. Media Public Relations .............................. 38
D. Marketing ....................................................... 43
1. Pengertian Marketing ................................. 43
2. Keterkaitan antara Marketing dengan Public
Relations .................................................... 45
E. Marketing Public Relations ............................ 47
1. Konsepsi Marketing Public Relations ........ 47
2. Kegiatan Marketing Public Relations ......... 48
F. Kosmetik ........................................................ 50
1. Sejarah Kosmetik ....................................... 50
2. Pengertian Kosmetik .................................. 51
3. Penggolongan Kosmetik ............................ 52
G. Halal .............................................................. 56
1. Pengertian Halal ........................................ 56
x
H. Kerangka Berfikir ......................................... 599
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah singkat PT. Kirana Anindita ............... 60
B. Profil PT. Kirana Anindita ............................ 611
C. Pencapaian PT. Kirana Anindita ................... 611
E. Struktur Organisasi ....................................... 622
F. Kegiatan Umum Perusahaan ......................... 688
BAB IV DATA DAN HASIL TEMUAN
A. Stratategi Marketing Public Relation PT. Kirana
Anindita dalam Memasarkan Kosmetik Halal 711
B. Media Marketing Public Relations PT. Kirana
Anindita serta kelebihan dan kekurangan nya
dalam memasarkan kosmetik halal ........... Error!
Bookmark not defined.5
BAB V PEMBAHASAN
A. Strategi Marketing Public Relations PT. Kirana
Anindita dalam Memasarkan Kosmetik Halal.
932
xi
B. Media Marketing Public Relations PT. Kirana
Anindita serta kelebihan dan kekurangan nya
dalam memasarkan kosmetik halal .............. 1041
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................. 109
B. Saran ............................................................ 111
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 113
LAMPIRAN .................................................................. 1199
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo PT. Kirana Anindita .................................. 61
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Kirana Anindita ............ 63
Gambar 3. Global Networking Schwan Cosmetics .............. 73
Gambar 4. Pameran Kosmetik oleh PT. Kirana Anindita ..... 75
Gambar 5. Custumozing Cosmetics..................................... 76
Gambar 6. Sertikat Halal MUI ............................................ 81
Gambar 7. Pelatihan CPKB ................................................. 85
Gambar 8. Data Pengguna Internet di Indonesia ........... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 9. Website PT. Kirana Anindita ............................. 88
xiii
Gambar 10. Instagram PT. Kirana Anindita ........................ 90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sempurna. Dalam islam
mulai dari hal terkecil sampai terbesar dibahas dan diatur
dalam Al-Qur’an. Sebagai orang muslim kita diwajibkan
untuk mengkonsumsi segala sesuatu yang halal. Salah satu
nya yaitu penggunaan kosmetik yang halal. Hal ini menjadikan
salah satu dasar untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI)
mengeluarkan fatwa tentang standar kehalalan kosmetika dan
penggunaan nya, fatwa nomor 26 Tahun 2013. Adapun dalil
yang menjadi dasar penggunaan kosmetik halal yaitu:
أيه ي عدو لكمأ إنهۥ نط تٱلشيأ بعواخطو ضحلالاطي باولاتت رأ افيٱلأ اٱلناسكلوامم
بين م
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan; karena sesungguh nya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. al-Baqarah [2]: 168).
Dan juga hadits Nabi yaitu
تبهات أمور وبينهما بين وال حرام بين ال حلال فمن ال ناس من كثير لايعلمهن مش
ينه استبرأ فقد اتقىال شبهات )مس لم رواه( وعرضه ل د
"Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas;
dan di antara kedua nya ada hal-hal yang musyta-bihat
(syubhat, samar-samar, tidak jelas halal haram nya),
kebanyakan manusia tidak mengetahui hukum nya. Barang
2
siapa hati-hati dari perkara syubhat, sungguh ia telah menye-
lamatkan agama dan harga diri nya..." (HR. Muslim).
Kosmetik pada saat ini menjadi sesuatu yang sangat
penting bagi wanita maupun sebagian pria khusus nya makeup
baik dikalangan remaja ataupun orang dewasa. Masing-
masing dari mereka mempunyai alasan yang berbeda dari
penggunaan makeup tersebut. Beberapa alasan diantara nya
yaitu untuk meningkatkan rasa percaya diri , untuk
menunjukkan jati diri, untuk menutupi ketidak sempurnaan di
wajah, tuntutan pekerjaan, mengikuti tren yang sedang
berkembang, sebagai hobi dan yang terakhir untuk menarik
perhatian lawan jenis.
Dalam beberapa tahun ke belakang industri kosmetik
terus mencatat kenaikan. Berdasarkan data dari Kementrian
Perindustrian Republik Indonesia pada tahun 2018 Industri
kosmetik nasional mencatatkan kenaikan pertumbuhan 20%
atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada
tahun 2017.1 Lalu pada tahun 2019 pemerintah melalui
Kementrian Perindustrian kembali mencatat kenaikan 7%
sepanjang tahun dari tahun sebelum nya. Seiring dengan itu,
jumlah pemain (perusahaan) kosmetik di Indonesia juga
bertambah sebanyak 153 perusahaan pada 2017 sehingga total
saat ini mencapai lebih dari 760 perusahaan. Hal ini
1 Kementrian perindsutrian, Industri Kosmetik Nasional Tumbuh
20% (2018), diakses pada tanggal 12 Febuari 2020 dari
https://kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-
Tumbuh-2018?
3
disebabkan karena jumlah pasar di Indonesia yang
menggiurkan yakni 267 juta jiwa, dengan demografi populasi
wanita mencapai 130 juta jiwa dan sekitar 68 % nya
merupakan usia wanita produktif. Lalu berdasarkan data dari
State Of TheGlobal Islamic Economy Indicator Score
2018/19 Pasar industry halal di Indonesia berada di peringkat
10 dari 15 Negara dengan skor 45. Pada tahun 2017
pengeluaran muslim untuk kosmetik mencapai US$61 Bn di
mana Indonesia berada di posisi nomer 2 dengan pengeluaran
sebesar US$ 3.9 Bn.2
Seiring dengan perkembangan industri kosmetik yang
terus meningkat di Indonesia, masih terdapat banyak
peredaran kosmetik ilegal yang berbahaya. Berdasarkan data
dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam 3
tahun terakhir penemuan kosmetik ilegal yang berbahaya
mengingkat drastis. Di 2019, nilai kosmetik ilegal yang
ditemukan BPOM mencapai Rp 185,9 miliar, naik dari tahun
2018 sebesar Rp 78,2 miliar dan Rp 72,6 miliar di 2017.3
Tinggi nya persaingan industri kosmetik di Indonesia
membuat banyak perusahaan harus berinovasi atas produk
yang dijual nya. Salah satu perusahaan kosmetik yang ada
2 State of the Global Islamic Economy Report 2018/19 3 Dina Manafe, BPOM: Nilai Temuan Kosmetik Ilegal Meningkat
Drastis (2020), diakses pada tanggal 13 Januari 2020 dari
https://www.beritasatu.com/kesehatan/606211/bpom-nilai-temuan-
kosmetik-ilegal-meningkat-drastis
4
yaitu PT. Kirana Anindita yang sudah berdiri sejak 21 Oktober
2003. Seperti perusahaan pada umum nya PT. Kirana Anindita
juga mempunyai visi misi yang menjadi tujuan dari
perusahaan mereka. PT. Kirana Anindita berlokasi di BSD
City Sektor XI Taman Tekno Blok G1 No.62 Serpong,
Tangerang Selatan.
Pada tahun 2015 PT. Kirana Anindita resmi
mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI. Langkah
tersebut diambil untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen
atas jaminan produk yang dijual sehingga tidak akan
menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Ketentuan tentang
kosmetik harus halal dan bebas dari najis telah ditetapkan
secara legal-formal di dalam Undang-undang (UU) No. 33
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).4 Yang
dimaksud kosmetik halal disini adalah kosmetik yang dibuat
dari bahan (bahan baku, bahan tambahan) dan proses
pembuatan (alat, mesin tahapan produksi) yang tidak
mengandung unsur haram dan subhat dan telah mendapatkan
sertifikasi halal dari lembaga resmi LPPOM Halal MUI.5
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
kosmetik, PT. Kirana Anindita sendiri menjadi salah satu
4 Undang Undang Produk Jaminan Halal (UU PJH) mengatur
tentang sertifikasi jaminan halal pada semua produk yang beredar di
masyarakat 5 Fitria, Kosmetik Halal (2016) , diakses pada tanggal 17 Febuari
2020 https://adevnatural.com/kosmetik-halal-daftar-produsen-kosmetik-
halal-sertifikasi-lppom-mui/
5
perusahaan yang menyuplai kosmetik dalam bentuk produk
seperti eyebrow, eyeliner dan juga lipstik ke beberapa
perusahaan kosmpetik dengan brand kosmetik yang sangat
terkenal di Indonesia. Ditengah banyak nya perusahaan yang
bergerak di industri kosmetik PT. Kirana Anindita mampu
bersaing dengan perusahaan lain nya sebagai
produsen/supplier kosmetik. Salah satu keberhasilan
perusahaan yaitu mampu menjual produk nya ke beberapa
brand kosmetik ternama yang ada di Indonesia diantara nya
Wardah, Pixy, PAC, Revlon dan Purbasari. Seperti diketahui
bersama brand kosmetik dengan nama-nama tersebut
merupakan brand kosmetik yang sangat terkenal dikalangan
masyarakat Indonesia khusus nya perempuan. Adapun
harapan perusahaan yaitu agar semua brand kosmetik yang
ada di Indonesia menjadi customer perusahaan. Untuk
mencapai hal tersebut maka perusahaan memerlukan strategi.
Strategi pada hakikat nya adalah perpaduan antara
planning (perencanaan) dan management (manajemen) untuk
mencapai tujuan. Strategi tidak hanya berfungsi sebagai jalan
yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu
menunjukkan taktik operasional nya.6 Strategi dikatakan
sebagai langkah-langkah untuk mencapai suatu tujuan
keberhasilan. Dalam menjalankan langkah-langkah tersebut
6 Onong Uchjana Effendi. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 32.
6
dibutuhkan juga manajemen atau pengelolaan yang benar.
Dibutuhkan nya strategi dalam memasarkan kosmetik ke
beberapa brand kosmetik ini agar dapat bersaing dengan
perusahaan kosmetik lain nya yang bergerak sebagai
produsen/supplier karena perkembangan industri kosmetik
yang semakin kompetitif. Strategi juga sangat diperlukan
dalam me nyampaikan pesan dan informasi hal tersebut
bertujuan agar dapat menarik perhatian dan mempengaruhi
khalayak.
Public Relation pada dasar nya berfungsi untuk
menghubungkan publik-publik atau pihak-pihak yang
berkepentingan didalam suatu instansi atau perusahaan.
Hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang
berkempetingan itu adalah penting sekali demi tercapai nya
kepentingan dan kepuasan bersama.7 Salah satu perluasan
public Relations elations yang akan diangkat oleh peneliti
adalah marketing pulic relations.
Pada era globalisasi ini peran marketing public relation
sangatlah penting karena MPR sebagai suatu proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-
program yang memungkinkan terjadi nya pembelian dan
pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai
7 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah. ,2010. Public Relations 2.0
Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia
Publishing) hlm. 6
7
impresi dari perusahaan dan produk-produk nya sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen.
Dalam perkembangan nya MPR cukup efektif dan efisien
dalam penyebaran pesan atau informasi. Selain itu MPR
mengandung kekuatan membujuk (persuasive approach) dan
sekaligus mendidik (educated) masyarakat atau publik nya.8
Ketertarikan peneliti mengajukan penelitian ini adalah
karena PT. Kirana Anindita mempunyai konsep yang unik
dalam menjual produk nya yaitu dengan design sesuai
kemauan konsumen. PT. Kirana Anindita juga memiliki harga
jual yang cukup mahal untuk produk kosmetik nya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengkat penelitian secara khusus mengenai“STRATEGI
MARKETING PUBLIC RELATION PT. KIRANA
ANINDITA DALAM MEMASARKAN PRODUK
KOSMETIK HALAL”
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul skripsi ini maka masalah yang
dapat di identifikasi sebagai berikut :
Terus meningkat nya pasar industri kosmetik di
Indonesia membuat perusahaan sebagai produsen harus
mampu berinovasi dalam mejual produk nya. Perusahaan yang
mampu berinovasi dan mempunyai strategi yang baik
8 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, 2010. Public Relations 2.0
Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber, h. 84
8
dipastikan dapat terus bertahan menghadapi persaingan yang
ada baik dari perusahaan yang sudah lama berdiri maupun
yang baru didirikan. Dalam penelitian ini keberhasilan
perusahaan sebagai supplier kosmetik untuk beberapa brand
kosmetik ternama di Indonesia tidak lepas dari strategi
marketing public Relations yang bagus.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada seluruh aktivitas yang
terkait dengan strategi Marketing Public Relations PT. Kirana
Anindita dalam memasarkan produk nyan ke perusahaan
dengan brand ternama seperti Wardah, Pixy, PAC, Revlon dan
Purbasari.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi marketing public Relations PT.
Kirana Anindita dalam memasarkan produk kosmetik
halal?
2. Bagaimana penggunaan media oleh PT. Kirana Anindita
dalam memasarkan produk kosmetik halal serta kelebihan
dan kekurangannya?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, tujuan dari
penelitian ini adalah:
9
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi marketing public
relation PT. Kirana Anindita dalam memasarkan produk
kosmetik halal
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media oleh
PT. Kirana Anindita dalam memasarkan produk
kosmetik halal serta kelebihan dan kekurangannya
b. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Tulisan ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu
dan menambah wawasan dalam bidang marketing dan
public Relations bagi mahasiswa/i UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khusus nya jurusan komunikasi
dan penyiaran islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi
akademis dan juga mahasiswa yang ingin terjun ke
dalam dunia pemasaran
F. Kajian terdahulu
Dalam menyusun penelitian ini, penulis telah
melakukan tinjauan pustaka terhadap penelitian-penelitian
terdahulu yang hampir sama dengan penelitian ini.
Tabel 1 Kajian Terdahulu
10
No Nama Peneliti/Judul Hasil Penelitian
1 Mudillah-2012
Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fakultas
Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universtitas
Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Judul :
Strategi Marketing Public
Relations Jenahara dalam
Memasarkan Busana
Muslim
Hasil :
Strategi marketing public
relation yang digunakan oleh
Jenahara adalah
1. strategi pull (menarik)
memaksimalkan dalam
customers relations dan
melakukan pendekatan kepada
khalayak nya dengan
mengadakan events seperti
Hello Jenahara, Fashion
Business Class, Mini Trunk
Show, Fashion Show, Press
Release dan Bazar.
2. Strategi push (mendorong)
untuk merangsang pemasaran
Jenahara melakukan publikasi
mengenai produk Jenahara di
media sosial seperti Intagram,
Facebook dan Twitter. Selain
itu juga mengadakan promosi
melalui e-commerce atau
memberikan potongan harga
11
(discount) dan endorsement
melalui publik figur.
3. Strategi Pass dalam strategi
pass Jenahara yaitu dengan
melakukan memberikan award
kepada loyal customers dan
reward kepada 85 khalayak nya
melalui kompetisi, dan
melakukan kegiatan community
relations berupa OOTD dengan
#stealjenaharastyle di media
sosial, dan untuk mendapatkan
citra positif, Jenahara selalu
memperhatikan konten yang
akan di-posting di media sosial,
serta menjaga tampilan produk
busana muslim sesuai dengan
syariat Islam.
2 Bramantya Candrika-2014
Jurusan Komunikasi,
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universtitas Islam
Bandung.
Judul:
Hasil :
1. Perencanaanan yang
dilakukan Marketing Public
Relations Hotel California
Bandung dalam meningkatkan
jumlah customer dengan sales
call dengan membuat daftar
12
Strategi Marketing Public
Relation dalam
Meningkatkan Jumlah
Customers Hotel California
perusahaan yang akan
dikunjungi dengan sangat teliti
dan efektif.
2. Dalam pelaksanaan sales
call, Marketing Public
Relations Hotel California
Bandung menerapkan secara
rutin kegiatan sales call ke
berbagai perusahaan baik
swasta maupun pemerintahan,
yang bertujuan untuk
menjaring tamu-tamu group.
3. Menggunakan sales call
untuk mengenalkan,
meyakinkan, memberikan
kepercayaan kepada pelanggan
atau calon pelanggan Hotel
California Bandung. Sales call
dilakukan dengan cara face to
face maupun melalui telefon.
Marketing Public Relations
Hotel California Bandung
menjelaskan tentang product
knowledge Hotel secara
terperinci.
13
4. Pesan yang disampaikan
Marketing Public Relations
Hotel California Bandung
meliputi isi pesan, format
pesan, teknik pe nyampaian
pesan dapat disimpulkan baik.
3 Rizky Nurfajrianto-2014
Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi
Universtitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Judul :
Strategi Marketing Public
Relations PT. Wahana Mitra
Wisata dalam
Meningkatkan Penjualan
Produk Umrah
Hasil :
1. Strategi pull dengan
memaksimalkan kekuatan dan
menjaga komunikasi baik
dengan para alumni dengan
mengadakan acara awarding
untuk alumni, halal bi halal,
quiz untuk alumni juga untuk
umum, dan kajian islami yang
diberi nama “serambi nabi”
serta bekerjasama dengan
pihak lain.
2. Strategi push yaitu untuk
merangsang penjualan, wahana
haji umrah melakukan
publikasi mengenai produk
umrah melalui media sosial,
selain itu juga wahana haji
umrah mengadakan promosi
14
dengan potongan harga pada
waktu-waktu tertentu.
3. Strategi pass, yaitu dengan
mengikuti kegiatan-kegiatan
sosial yang ada di sekitar
lingkungan dan juga yang ada
ditempat-tempat kejadian
bencana alam dan aktif di
lingkungan sekitar untuk
manajemen perusahaan baik
owner, pembimbing ibadah,
dan public Relations.
G. Metodologi Penelitian
a. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma
konstruktivisme. Paradigma Konstruktivis menjelaskan
bahwa realitas tertampilkan dalam simbol-simbol melalui
bentuk-bentuk deskriptif serta pengetahuan diperoleh
tidak melalui indra semata karena pemahaman mengenai
makna adalah jauh lebih penting.9 Konstruktivisme juga
9 Poerwandari, Kristi. 2007. Pendekatan Kualitatif untuk
Penelitian Perilaku Manusia (Depok: LPS3P), hlm.23.
15
sebuah pengetahuan yang dapat digambarkan sebagai
hasil atau konsekuensi dari aktivitas manusia,
pengetahuan merupakan konstruksi manusia, tidak pernah
dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang tetap
tetapi sebagai permasalahan dan selalu berubah. Arti nya,
bahwa aktivitas manusia itu merupakan aktivitas
mengkonstruksi realitas, dan hasil nya tidak merupakan
kebenaran yang tetap, tetapi selalu berkembang terus.10
b. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan
kualitatif, yakni peneliti berusaha untuk memahami
fenomena sedalam-dalam nya dan membentuk pengertian
sesuai dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek
penelitian. Dalam hal ini peneliti mengamati gejala pada
keadaan alamiah dan tidak memanipulasi fenomena yang
diamati nya.11
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif. Metode analisis
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
10 Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori &
Praktik, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara), hlm 49. 11 Jumroni dan Suhaimi. 2006. Metode-metode Penelitian
Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press). h.28.
16
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.12
c. Jenis dan Sumber Data
1) Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang
disajikan dalam bentuk kata verbal dan bukan dalam
bentuk angka.13 Dalam penelitian ini data-data
kualitatif berupa gambaran umum subjek penelitian
meliputi sejarah perusahaan, letak geografis, visi dan
misi perusahaan, struktur organisasi dan strategi
Marketing Public Relations yang digunakan PT.
Kirana Anindita.
2) Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek darimana data dapat
diperoleh.14 Dalam penelitian ini menggunakan dua
jenis sumber data yaitu:
a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan
melalui pihak pertama, biasa nya dapat melalui
wawancara, jejak dan lain-lain.15 Adapun yang
12 Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi
Revisi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya). h. 6 13 Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta), h 129
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik), h. 129 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, h. 172
17
menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah pemilik ataupun staff di PT. Kirana
Anindita BSD Tanggerang Selatan.
b. Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari
tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang
telah tersedia sebelum penelitian dilakukan.16
Dalam penelitian ini data sekunder dapat berupa
company profile, brosur, website, invoice yang
menunjang data penelitian.
3) Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber tempat untuk
memperoleh informasi/keterangan.17 Adapun subjek
dalam penelitian ini adalah PT. Kirana Anindita.
Sedangkan objek adalah bagian dari subjek yang
diteliti secara terperinci. Adapun objek dalam
penelitian ini adalah strategi Marekting Public
Relations dalam memasarkan produk kosmetik halal.
4) Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan data
1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara ta nya jawab sambil bertatap muka
16 Ulber Silalahi.2012.Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT.
Refika Aditama, h. 289 17 Tatang M Arifin. 2003. Menyusun Rencana Penelitian,
(Jakarta:Rajawalih. 22
18
antara pena nya atau pewawancara untuk
memperoleh informasi dari responden
tersebut, dan data tersebut digunakan untuk
menilai keadaan seseorang misal nya untuk
mencari data terhadap sesuatu.18 Dalam
penelitian ini peneliti mewawancarai kepala
staff sales marketing dan kualiti kontrol via
zoom dan juga wawancara langsung.
2. Observasi
Observasi/Pengamatan ialah teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis, arti nya terdapat waktu
pelaksanaan, tempat pengamatan dan kapan
suatu subjek penelitian bisa diamati.19
Dalam penelitian ini peneliti langsung
meneliti dan mengamati PT. Kirana
Anindita secara langsung.
3. Dokumentasi
Pada penelitian ini, peneliti menampilkan
website, katalog brosur, invoice dan foto
sebagai sumber yang menunjang data
penelitian.
b. Teknik Pengolahan Data
18 Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktk, h.126 19 Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi
Revisi. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 5-6
19
Pada tahap ini, peneliti berusaha
menjawab perta nyaan penelitian kemudian
semua nya dilakukan untuk mencapai tujuan
penelitian dengan cara menyederhanakan data
ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan
dijelaskan.20
c. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.21
Dalam penelitian ini penulis
menganalisis data yang telah diperoleh baik
dari data primer meupun sekunder
menggunakan teori yang telah dipilih. Selanjut
nya agar data-data yang diperoleh bersifat
objektif maka diperlukan pengecekan data.
20 Atwar Bajari. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Prosedur,
Tren dan Etika, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media), hal 108 21 Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta), h.244
20
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi. Teknik triangulasi data adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap
objek penelitian.22
Beberapa langkah yang dilakukan
penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan hasil wawancara dengan
isi suatu dokumen yang berkaitan
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang
didepan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi.
d. Pedoman penulisan
Adapun pedoman penulisan yang
digunkanan pada penelitian ini adalah “ Surat
Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis dam Disertasi)”
22 Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif
(Bandung: Remaja Rosdakarya), hal 330
21
H. Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri atas latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, kajian terdahulu,
metodologi penelitian yang didalam nya
terdapat penjelasan mengenai paradigma
penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan
sumber data, subjek dan objek penelitian,
teknik pengumpulan data yang berupa
wawancara, observasi, dokumentasi, teknik
analisis data dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Dalam bab ini dibahas tinjauan teoritis yang
meliputi penjelasan tentang Pengertian
Strategi, Manajemen strategi, Jenis-jenis
Strategi, Pengertian Public Relations, Peran
dan fungsi Public Relations, Media Public
Relations, Pengertian Marketing, Keterkaitan
PR dan Marketing, Konsepsi Marketing Public
Relations, Kegiatan MPR. Dan adapaun
Konsepsi nya. Lalu penjelasan tentang
Kosmetik (pengertian kosmetik, penggolongan
kosmetik), Halal (Pengertian halal, pengertian
sertifikasi halal),
22
Bab III GAMBARAN UMUM LATAR
PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas dari mulai Sejarah, Logo
Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur
Organisasi, kegiatan dari karyawan
persusahaan, dan gambar produk yang di
keluarkan PT. Kirana Anindita.
Bab IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Semua data yang diperoleh dilapangan baik
melalui wawancara dengan narasumber,
observasi ataupun melalui dokumentasi
mengenai strategi Marketing Public Relations
PT. Kirana Anindita dalam memasarkan
kosmetik halal
Bab V PEMBAHASAN
Berisi mengenai pembahasan dan analisis :
1. Strategi marketing public relation PT.
Kirana Anindita dalam memasarkan
produk kosmetik halal dari teori strategi
marketing public realtion oleh Thomas L.
Harris
2. Bagaimana penggunaan media oleh PT.
Kirana Anindita dalam memasarkan
23
kosmetik halal serta kelebihan dan
kekurangan nya
Bab VI PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Marketing Public Relation Three Ways Strategy
Thomas L. Harris
Marketing Public Relations is the process of planning,
executing and evaluating programs, that encourage purchase
and customer satisfication through credible communication of
information and impression that identify companies and their
product with the needs,wants, concerns and interests of
consumers. 1
(Marketing Public Relations adalah sebuah proses
perencanaan, pelaksanakan dan pengevaluasian program yang
merangsang penjualan dan kepuasan pelanggan melalui
pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan
yang dapat menghubungkan perusahaan dan produk dengan
kebutuhan , keinginan serta minat konsumen).
Thomas dalam buku nya The Marketer’s Guide to
Public Relations mengatakan bahwa terdapat tiga pendekatan
baru MPR yang menggabungkan antara strategi pemasaran
tradisional dan dimensi megamarketing yang membutuhkan
komunikasi dengan bagian yang bukan bagian dari pemasaran
tradisional. Adapun strategi-strategi tersebut adalah:
1 Thomas L Harris. 1991. The Marketer’s Guide to Public
Relations: How Today’s Top Companies are Using The New PR to Gain a
Competitive Edge, (Canada: John Wiley & Sons, Inc), h. 12.
25
1. Push Strategy
A push strategy calls for using the sales force and trade
promotion to push the product through the channels.
The producer aggressively promotes the product to
wholesalers; the wholesaler aggressively promote the
product to retailers; and the retailers aggressively
promote the product to consumers.
(strategi push digunakan untuk mendorong pemasaran
dan promosi barang melalui saluran . Produsen secara
agresif mempromosikan produk kepada distributor;
distributor secara agresif mempromosikan produk ke
pengecer; dan pengecer agresif mempromosikan
produk kepada konsumen).
2. Pull Strategy
A pull strategy calls for spending a lot of money on
advertising and consumer promotion to build up
consumer demand. If the strategy is effective,
consumers will ask their retailers for the product, the
retailers will ask their wholesalers for the product, and
the wholesaler will ask the producers for the product.
(Strategi pull digunakan untuk menghabiskan banyak
uang untuk iklan dan promosi konsumen untuk
membangun permintaan konsumen . Jika strategi ini
efektif , konsumen akan meminta pengecer mereka
untuk produk, pengecer akan meminta grosir mereka
26
untuk produk, dan grosir akan meminta produsen untuk
produk).
3. Pass Strategy
Public Relations role is to devise strategies and conduct
programs that permit the marketers to “pass” the
gatekeeper and enter the market. In may view, both
CPR and MPR must play a role in what I call
“pass”strategic planning. When customers make
purchase decisions, they are in a very real sense
deciding to buy two things: the product and the
company. I strongly believe that people want to
business with companies they know and trust.
Consumer’s trust is earned by providing quality
product at a good value. It is also earned by sponsoring
activities and identifying with causes that demonstrate
the company’s appreciation of the consumers
patronage.
(Peran Public Relations adalah untuk merancang
strategi dan melakukan program-program yang
memungkinkan pemasar untuk "lulus" gatekeeper dan
memasuki pasar. Dalam pandangan saya, baik CPR dan
MPR harus memainkan peran dalam apa yang saya
sebut "lulus" perencanaan strategis. Ketika pelanggan
membuat keputusan pembelian, mereka dalam keadaan
sadar, memutuskan untuk membeli dua hal: produk dan
perusahaan. Saya sangat percaya bahwa orang ingin
27
berbisnis dengan perusahaan mereka kenal dan percaya.
Kepercayaan konsumen diperoleh dengan
menyediakan produk yang berkualitas dengan nilai
yang baik. Hal ini juga diperoleh dengan mensponsori
kegiatan dan mengidentifikasi penyebab yang
menunjukkan apresiasi perusahaan dari konsumen
tetap). 2
B. Pengertian Strategi
1. Pengertian Strategi
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia tertulis
pengertian dari strategi adalah; 1. Siasat perang, 2. Ilmu
siasat peran, 3. Tempat yang baik menurut siasat perang, 4.
Rencana rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran. Sedangkan pengertian strategi menurut
Iban Sofyan dalam buku nya “Teknik Penyusunan
Manajemen Strategis Pemerintah dan usaha” diartikan
sebagai suatu rencana kegiatan yang menyeluruh yang
disusun secara sistematis dan bersifat umum, karena itu dapat
diketahui oleh setiap orang dalam perusahaan maupun diluar
perusahaan.3 Akan tetapi dalam hal bisnis, strategi adalah
menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan
2 Thomas L Harris. 1991. The Marketer’s Guide to Public
Relations: How Today’s Top Companies are Using The New PR to Gain a
Competitive Edge, h. 48-50 3 Sofyan, Iban. 2015. Teknik Penyusunan Manajemen Strategis
Pemerintah dan usaha, (Yogyakarta: Graha Ilmu) h. 3
28
organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang
kompetitif.4
Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian strategi
diantara nya :
Menurut Cook “Strategi merupakan bagian akhir dari
bentuk pertama pelayanan pada pelanggan, misi, nilai,
tujuan, dan strategi. Untuk mengubah misi dan nilai-nilai ke
nyataan, pada saat tujuan pelayanan pada pelanggan pun
telah dibangun, manajemen perlu menciptakan strategi
pelayanan pada pelanggan”.5
Menurut Stephen Robbins (1990), yang dikutip oleh
Morrisan dalam buku nya “Pengantar Public Relations
strategi menjadi humas professional” mendefinisikan
strategi sebagai penentu tujuan jangka panjang perusahaan
dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.6
Menurut George Steiner dan John Miner dalam buku nya
“Management Strategic” Strategi adalah penetapan misi
perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan
meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, rumusan
4 Keith Butterick. 2012. Pengantar Public Relations: Teori dan
Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada) hlm.
153. 5 Cook, Sarah. 2002. Customer Care Excellence (Jakarta:
PPM.),h.53. 6 Morisan. 2006. Pengantar Public Relations Strateg Menjadi
Humas Profesional, (Jakarta: Ramdina Prakasa), h. 134.
29
kebiakan dan implementasi nya secara cepat sehingga tujuan
dan sasaran utama organisasi akan tercapai.7
Menurut Onong Uchjana dalam buku nya “Ilmu
Komunukasi Teori dan Praktek”, Strategi adalah suatu cara
perusahaan atau kegiatan akan berjalan ke arah tujua nyang
sudah direncanakan terlebih dahulu. Strategi pada hakikat nya
adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu
menunjukkan bagaimana taktik operasional.8
2. Manajemen Strategi
Manajemen Strategi merupakan serangkaian keputusan
dan tindakan manajerial9 yang dihasilkan dari proses
formulasi dan implementasi rencana dengan tujuan untuk
mencapai keunggulan kompetitif.10 Bila didefiniskan secara
terminologi ‘‘Manajemen”, maka manajemen strategi
didefinisikan sebagai : proses perencanaan, pengarahan
(directing), pengeroganisasian dan pengendalian berbagai
7 George Steiner dan John Miner. 2012. Manajemen Strategik,
(Jakarta: Erlangga), h. 70. 8 Onong Ucjhana. 1992. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya), h. 32. 9 Wheelen & hunger. 2004. Strategic Management and Bussines
Policy, (Prentice Hall), Ed. 9, h. 2 10 Pearce II & Robinson Jr. 2003. Strategi Management :
Formulation, Implementation and Control (McGraw-Hill) Ed. 9, H.3
30
keputusan dan tindakan strategis dengan tujuan untuk
mencapai keunggulan yang kompetitif.
Manajemen strageti berkenaan dengan dengan
pengelolaan berbagai keputusan strategi (strategic decision),
yakni berbagai keputusan manajerial yang akan
memepengaruhi keberadaan perusahaan dalam jangka
panjang.11
Lebih jelas nya Menurut Thomas Wheelen, David dan
Hunger J Manajemen strategi adalah serangkaian dari pada
keputusan manajerial dan kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan
tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi,
pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.12
Dari definisi tersebut menyebutkan bahwa manajemen
strategi terdiri atas 3 proses/tahapan, diantara nya :
1. Perumusan/perencanaan Strategi
Langkah pertama yang dilakukan adalah
perencanaan strategis (strategic planning) “proses
pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijaksanaan dan program-program strategik yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut dan penetapan
11 Solihin Ismail. 2012. Manajemen Strategik (Bandung:Erlangga),
h. 65 12 Thomas Wheelen, David, Hunger J, 2010, Manajemen Strategis,
h.89
31
metoda-metoda yang diperlukan untuk menjaga bahwa
strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan”13
Dalam perencanaan harus diputuskan ”Apa yang
harus dilakukan, kapan melakukan nya, bagaimana
melakukan nya, dan siapa yang melakukan nya”. Jadi
perencanaan yang baik dapat dicapai dengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang
dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana
dibuat.14
2. Pelaksanaan/implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah
keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi
strategis merupakan proses di mana beberapa strategi
dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur.
Walaupun implementasi biasa nya baru
dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan
tetapi implementasi merupakan kunci sukses nya dari
manajemen strategi. Perumusan strategi dan
13 T. Hani Handoko. 2003. Manajemen Edisi 2,
(Yogyakarta:BPFE), h. 92 14 Morrisan. 2008. Manajemen Strategi Penyiaran (Jakarta:
Kencana), h. 130
32
implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata
uang.15
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang
ditetapkan, maka langkah berikut nya melaksanakan
strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap
pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat
membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam
pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses formulasi
dan analisis strategi tidak memiliki tujuan yang
berguna.16
3. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dalam strategi ialah evaluasi
strategi. Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi adalah:
a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal
yang menjadi dasar strategi Ada nya perubahan
faktor eksternal seperti tindakan yang
dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi
suatu hambatan dalam mencapai tujuan begitu
pula dengan faktor internal yang diantara nya
strategi yang tidak efektif atau aktivitas
15Amir Taufiq. 2011. Manajemen Strategik ” Konsep dan
Aplikasi”( Jakarta :PT Raja Grafindo Persada), h.2 16 Fred R. David. 2015. Manajemen Strategik, alih bahasa Novita
Puspasari dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat), h. 4.
33
implementasi yang buruk dapat berakibat pula
bagi hasil yang akan dicapai.
b. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang
diharapkan dengan ke nyataan). Menyelidiki
penyimpangan dari rencana, mengevaluasi
prestasi individual dan menyimak kemajuan
yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang di
nyatakan. Kriteria untuk evaluasi strategi
haruslah dapat diukur dan mudah dibuktikan,
criteria yang meramalkan hasil lebih penting
dari pada kriteria yang mengungkapkan apa
yang telah terjadi.
c. Mengambil tindakan korektif untuk
memastikan bahwa prestasi sesuai dengan
rencana. Dalam mengambil tindakan korektif
tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah
ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi
harus dirumuskan. Tindakan korektif
diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai
dengan yang dibayangkan semula atau
pencapaian yang direncanakan, maka disitulah
tindakan korektif diperlukan. 17
17 Fred. R. David. 2002. “Manajamen Strategi Konsep”, Jakarta :
Prenhalindo), h. 104
34
3. Jenis-jenis Strategi
George A. Steiner mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi
atau pengelompokan strategi yang diterima secara umum.
Hanya saja dapat dilakukan penggolongan menurut dimensi
strategi nya:18
a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup, yakni strategi
dapat lebih luas atau lebih sempitsesuai dengan
pemahaman.
b. Klasifikasi berdasarkan hubungan nya dengan tingkat
organisasi, yakni startegi yang berdasarkan pada
jenjang setiap divisi yang memiliki strategi nya
masing-masing dan merupakan cabang dari strategi
utama sebuah badan.
c. Klasifikasi berdasarkan keterkaitan startegi dengan
sumber material atau bukan material, yakni dengan
melihat bentuk fisik seperti SDM yang tersedia atau
gaya manajemen, pola pikir atau falsafah perusahaan.
d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi, sebagai
contoh adalah pertumbuhan adalah sasaran utama dari
kebanyakan perusahaan dan terdapar banyak strategi
yang dapat dipilih untuk menjamin pertumbuhan
tersebut.
18 George A. Steiner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen,
(Jakarta: Penerbit Erlangga) h. 15-16.
35
e. Kalsifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer.
Semakin tinggi tingkat manajer, semakin penting
strategi ini bagi kehidupan organisasi.
C. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Dikutip Frank Jefkins dalam buku nya Public
Relations, menurut British Institute of Public Relations
(IPR), PR adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan
saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayak. Sedangkan menurut Frank Jefkins, PR adalah
sebuah bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan
semua khalayak nya dalam rangka mencapai tujuan-
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.19
Dikutip Wahidin dan Rulli, menurut Howard Bonham,
Vice Chairman American National Red Cross me
nyatakan: Public Relations adalah suatu seni untuk
menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang
dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap
seseorang atau sesuatu organisasi, badan, lembaga atau
perusahaan.
19 Frank Jefkins disempurnakan oleh Daniel Yadin. 2004. Public
Relations, Edisi 5, (Jakarta:Erlangga), h. 9-10.
36
Dari kedua penjelasan ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa public Relations adalah sebuah langkah yang
digunakan untuk membuat opini publik sesuai dengan apa
yang diharapkan suatu lembaga, organisasi atau
perusahaan.
2. Peran dan Fungi Public Relation
Menurut Rosady Ruslan, peranan Public Relations
dalam suatu lembaga atau organisasi dapat dibagi menjadi
empat peran, yakni:
a. Sebagai komunikator atau penghubung antara
organisasi atau lembaga.
b. Membina relationship, yaitu berupaya membina
hubungan yang positif dan saling menguntungkan
dengan pihak publik nya.
c. Peranan back up management, yakni sebagai
pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau
perusahaan.
d. Membentuk corporate image, arti nya peranan Public
Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi
atau lembaga nya yang diwakili dengan publik nya.20
Menurut Ralph Currier dan Allan C. Filley dalam buku
nya Principle of Management, public Relations dikatakan
berfungsi dalam suatu organisasi atau lembaga apabila
20 Rosady Ruslan. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada), h. 10.
37
telah menunjukan suatu kegiatan yang jelas dan dapat
dibedakan dari kegiatan lain nya.
Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A
dalam buku nya yang berjudul Hubungan Masyarakat
Suatu Komunikologis (1992), dalam konsep nya, fungsi
public Relations officer ketika menjalankan tugas dan
operasional nya, baik sebagai komunikator,
mediator,ataupun organisator sebagai berikut:
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan organisasi.
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan
publik internal dan eksternal.
c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik
nya dan me nyalurkan opini publik kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi
dengan kepentingan umum.
e. Operasional dan organisasi public Relations
bagaimana membina hubungan harmonis antara
organisasi dengan publik nya, untuk mencegah terjadi
nya rintangan psikologis baik yang ditimbulkan dari
pihak organisasi maupun pihak publik nya.21
21 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah. 2010. Public Relations 2.0
Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber, hlm. 49-50
38
3. Media Public Relations
Mengutip definisi PRSSA, Stanley J Baran (2004)
mendefinisikan media ralations sebagai “the public
Relations proffesional maintain good relations with
proffesional in the media, understand their deadlines and
orther restraint, and earn their trust”.
Menurut Linggar Anggoro, dalam Public Relations
terdapat media yang dapat menunjang kerja dalam
menjangkau khalayak dalam maupun luar perusahaan.
Media tersebut terbagi menjadi dua seperti media internal
dan media eksternal. Berikut contoh dari kedua media
tersebut:
a. Media Internal
1) Jurnal Internal. Jurnal internal merupakan
publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada
para anggota atau khalayak pendukung dari suatu
organisasi. Istilah jurnal diartikan sebagai bahan
cetakan yang diterbitkan secara teratur. Biasa nya
isi jurnal adalah uraian tentang hal-hal yang sudah
terjadi. Ideal nya, setiap jurnal memiliki ciri khas
tertentu yang berkaitan dengan isi nya.
2) Papan Pengumuman. Papan pengumuman standar
dapat ditempatkan di berbagai lokasi yang ramai
dan sering disinggahi agar segenap pegawai dapat
memperoleh informasi yang sama dalam waktu
yang bersamaan pula.
39
3) Kaset Video dan CCTV. Media modern ini
menghadirkan komunikasi tatap muka secara
artficial (seolah-olah penonton dan yang ditonton
dapat saling berkomunikasi secara langsung) yang
berpotensi besar untuk menumbuhkan pemahaman
yang baik antara pihak manajemen dan pegawai.
4) Stasiun Radio Sendiri. Stasiun radio menyiarkan
program-program siaran radio yang dibuat sendiri
oleh pihak perusahaan. Dengan ada nya siaran
radio tersebut, meskipun suasana perusahaan
bising suasana kerja menjadi lebih nyaman dan
menyenangkan.
5) Jaringan Telepon Internal. Bulletin berita
perusahaan dapat dikemas dalam bentuk kaset
rekaman dan setiap pegawai yang ingin menyimak
isi nya tinggal memutar nomor telepon unit Public
Relations langsung dan langsung dapat
“membaca” bulletin tersebut. melalui telepon itu
setiap pegawai juga dapat me nyampaikan gagasan
nya mengenai beberapa hal.
6) Kotak Saran. Dalam rangka memperoleh dan
menampung berbagai masukan dari para pegawai,
pihak manajemen, dapat menempatkan sejumlah
kotak saran di tempat-tempat tertentu di
perusahaan.
40
7) Intensif Bicara. Teknik “pintu terbuka” yang
dijalankan pihak manajemen juga bisa diwujudkan
melalui pembuatan semacam formulir aduan.
Setiap pegawai yang merasa perlu me nyatakan
sesuatu dapat menuangkan secara tertulis ke dalam
formulir tersebut, kemudian memasukan nya ke
kotak pos khusus.
8) Siaran Umum. Pihak manajemen juga dapat
memanfaatkan sistem siaran umum yang terdiri
dari sejumlah pengeras suara dan instalasi sentral
untuk me nyampaikan pesan-pesan kepada
segenap pegawai nya.
9) Obrolan Langsung. Pembicaraan tatap muka
secara pribdai dan langsung merupakan salah satu
cara yang paling efektif untuk memeperlihatkan
sikap terbuka manajemen.
10) Acara Kekeluargaan. Berbagai kegiatan dana
acara tidak resmi sangat besar manfaat nya untuk
merekatkan hubungan baik antara pihak
manajemen dan segenap pegawai nya
b. Media Eksternal
1) Jurnal Eksternal. Jurnal eksternal tidak harus
diartikan sebagai suatu bentuk terbitan tentang
suatu perusahaan yang dibagikan pada pihak luar.
Jadi sama hal nya dengan majalah atau terbitan
umum, jurnal eksternal harus dibuat sedemikian
41
rupa sehingga dapat menjangkau khalayak yang
ingin dituju.
2) Media Audiovisual. Media audiovisual adalah
media yang bercangkupan terbatas yang dimiliki
sepenuh nya dan dikendalikan oleh pihak tertentu
yang diarahkan kepada khalayak yang bersifat
terbatas pula. Tujuan dari media ini adalah untuk
menjangkau khalayak dalam rangka
mengkomunikasikan pesan khusus demi mencapai
tujuan-tujuan tertentu.
3) Literatur Edukatif. Literatur edukatif adalah semua
bahan cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau
mendorong digunakan nya suatu produk atau jasa
pelayanan, atau berbagai manfaat dan nilai dari
produk tadi.
4) Komunikasi Lisan. Beberapa perusahaan
mempekerjakan para pembicara secara permanen
dan diserahi tugas khusus untuk me nyampaikan
penjelasan mengenai perusahaan nya di berbagai
klub dan perkumpulan masyarakat.
5) Pameran. Tujuan dari penyelenggaraan pameran
adalah untuk memperkenalkan suatu produk
kepada masyarakat agar mereka lantas tertarik,
kemudian membeli nya. Dengan demikian
terdapat keterkaitan yang erat antara kegiatan
Public Relations dan acara pameran.
42
6) Seminar. Guna menunjang penggunaan berbagai
media, ada baik nya jika perusahaan
menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk
khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa
seminat atau konferensi. Tujuan nya adalah me
nyampaikan presentasi yang bersifat edukatif
kepada khalayak. Pembicara pada seminar tersebut
adalah bisa orang dalam perusahaan atau bisa
tokoh dari luar.
7) Sponsor. Sponsor adalah penyediaan dukungan
finansial untuk suatu acara, subjek, kegiatan,
lembaga atau individu yang dianggap memang
pantas menerima nya. Manfaat Public Relations
dari sponsor adalah tercipta nya suatu proses
pengakraban melalui media yang berlangsung
secara berulang-ulang. Sosok atau reputasi
perusahaan di mata khalayak pun positif karena ia
telah membuktikan ketersediaan nya turut
memikul tanggung jawab sosial. Kalau reputasi
perusahaan sudah baik, maka dengan sendiri nya
reputasi produk-produk nya juga akan sama baik
nya.
8) Internet. Internet merupakan jenis teknologi baru.
Terdapat potensi strategi dalam menggunakan
internet sebagai saluran informasi bagi praktisi
Public Relations untuk mendistribusikan berita,
43
membangun sebuah saluran komunikasi dan
sebagai saluran transaksi. Beberapa mediabentuk
interenet yang digunakan praktisi Public Relations
seperti Social Media, Website, Blog maupun E-
mail. Media bentuk internet tersebut harus selalu
diperbarui dalam menarik perhatian khalayak.22
D. Marketing
1. Pengertian Marketing
Marketing dalam bahasa Indonesia berarti Pemasaran.
Kata dasar dari pemasaran itu sendiri adalah pasar. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia arti dari kata pasar adalah
tempat orang berjual beli.23
Arti kata pemasaran sendiri menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) proses, cara, perbuatan
memasarkan suatu barang dagangan (2) perihal
menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat (3) cara
penawaran dan penjualan produk ataujasa melalui teknologi
siaran televisi atau telepon.24
Menurut Philip Kotler dalam buku nya yang berjudul
“Manajemen Pemasaran” marketing adalah “Marketing is
a societal process by which individualis and groups obtain
22 M. Linggar Anggoro, 2005, Teori dan Profesi Kehumasan Serta
Aplikasi nya di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara), h. 173-223. 23 W.J.S Poerdarminta, 2014. Kamus Umum Bahasa Indonesia,
(Jakarta Timur: PT Balai Pustaka), Cet. Ke 12, h. 846. 24 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi
Online/Daring (dalam jaringan), http://kbbi.web.id/pasar/ , diakses pada
tanggal 9 November pkl. 14.04.
44
what they need and want through creating, offering and
freely exchanging and services of value with other.” 25
(Marketing adalah suatu proses social dan manajerial yang
didalam nya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai
kepada pihak lain.)
Marketing dirancang berdasarkan tiga kombinasi
penting, yaitu:
a. Pemasaran pada tingkat kecerdasan intelektual fokus
nya adalah strategi, program (produk, tempat, harga,
promosi, campuran penjualan), diferensiasi, dan
selling.
b. Pemasaran pada tingkat kecerdasan emosianal atau
rasa ditandai dengan hadir nya konsep customer
relationship, emotional branding, dan experiantal
marketing yang inti nya adalah memasukkan value
emosional untuk memanjakan pelanggan dengan cinta
yang menciptakan pengalaman-pengalaman baru
dalam mengkonsumsi produk.
c. Pemasaran pada level kecerdasan spiritual pemasaran
yang dibimbing oleh nilai-nilai akidah yaitu kejujuran,
25 Philip Kotler, 2006, Manajemen pemasaran, jilid I, Edisi
kesebelas, (Jakarta:PT. Indeks Gramedia), h. 6
45
ammanah (kredibel, tanggung jawab), fathanah(cerdas,
bijaksana), komunikatif, dan sebagai nya.26
Dalam setiap kegiatan pemasaran, ada tiga kewajiban
dan tanggung jawab yang harus dimilik seorang
marketing, yaitu customer attact(menarik pelanggan),
customer acquaire(memperoleh pelanggan), dan
customer retain(mempertahankan pelanggan). Untuk
mencapai itu semua, Marketing perlu membangun
Mega Marketing. Model Mega Marketing(Soul
Marketing) bisa lebih sukses apabila seorang
marketing “Khatam” dalam memahami pendekatan
rasional marketing (positioning, segmenting, targeting,
marketing mix, differentiation, value, dan sebagai
nya).27
2. Keterkaitan antara Marketing dengan Public Relations
Dikutip dari Elvi Juliansyah dalam buku nya “Promosi
Public Relations” menurut Thomas L. Harris
mengelompokan ada lima macam keterkaitan antara bidang
Marketing dan Public Relations yaitu:
a. Separate but equale functions (fungsi yang terpisah
tapi sejajar)
26 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, 2010. (Bogor: Ghalia
Indonesia,), h. 9 27 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, h. 206
46
Pemasaran dan kehumasan/PR sebagai bidang
yang terpisah namun masing-masing menjalankan
fungsi nya secara sederajat.
b. Equal but overlapping functions (fungsi yang sejajar
namun tumpang tindih)
Pemasaran dan kehumasan/PR menjalankan
fungsi masing-masing secara setara dan terdapat satu
titik bersinggungan dan koordinasi fungsi kedua nya,
yakni sama-sama membangun citra positif.
c. Marketing as the dominant functions (pemasaran
sebagai fungsi dominan)
Pemasran korporat lebih dominan dan
mengkoordinasi fungsi kehumasan dalam memperkuat
citra perusahaan.
d. Public Relations as dominant functions (Public
Relations sebagai fungsi dominan
Kehumasan/PR justru lebih dominan dan
mengkoordinasi fungsi pemasaran korporat dan
produk.
e. Marketing and Public Relations as the same functions
(Marketing dan Public Relations melakukan fungsi
yang sama)
Pemasaran dan kehumasan/PR melakukan
fungsi yang bersamaan yakni berkomunikasi dengan
publik dan pasar, mulai dari segmentasi
pasar/khalayak, pemetaan persepsi dan citra,
47
menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan
program evaluasi nya.28
E. Marketing Public Relations
1. Konsepsi Marketing Public Relations
Konsep marketing public Relations merupakan
pengembangan dari konsep sebelum nya yang pertama
yaitu konsep Mega Marketing perpaduan antara kekuatan
PR dan Marketing Mix oleh Philip Kotler. Istilah
Marketing Public Relations (MPR) merupakan konsep
yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris (1991) melalui
buku nya yang berjudul The Marketer’s Guide to Public
Relations. Marketing Public Relations adalah sebuah
proses perencanaan, pelaksanakan dan pengevaluasian
program yang merangsang penjualan dan kepuasan
pelanggan melalui pengkomunikasian informasi yang
kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan
perusahaan dan produk dengan kebutuhan , keinginan
serta minat konsumen
Sedangkan secara umum pengertian Marketing Public
Relation merupakan suatu proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang
dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen
melalui pengkomunikasian informasi yang dapat
dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang
28 Elvi Juliansyah, 2008. Promosi Public Relations, (Bandung :
Bandar Maju), h. 107
48
ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan
atau produk nya sesuasi denga kebutuhan, keinginan,
perhatian dan kepentingan bagi para konsumen nya.29
Sementara itu, menurut Keith Butterick dalam
Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, me
nyatakan bahwa marketing Public Relation atau Public
Relations pemasaran adalah Public Relations yang secara
khusus mendukung aktivitas penjualan.30
Dari penjelasan diatas peneliti menarik kesimpulan
bahwa Marketing Public Relations adalah suatu kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program
dalam proses penyebaran informasi suatu produk untuk
merangsang daya tarik konsumen.
2. Kegiatan Marketing Public Relations
Menurut Kotler and Keller (2007) terdapat 7 hal utama
yang digunakan dalam aktivitas Marketing Public
Relations, yaitu:
a. Publications (Publikasi)
Perusahaan mempercayakan perluasan produk
berdasarkan dari publikasi materi untuk mempengaruhi
dan menarik pembeli yang dituju, termasuk didalam
nya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran
perusahaan, majalah dan materi audiovisual.
29 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori
dan Praktik Public Relations di Era Cyber, h. 77-78 30 Keith Butterick, 2012 ,Pengantar Public Relations Teori dan
Praktik, Cet.ke1, h. 55.
49
b. Identity Media
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal
oleh masyarakat dengan mudah. Misal nya: Logo
perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir
perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan
peraturan pakaian.
c. Event
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk
baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara
mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar,
pameran, kompetisi, kontes, dan ulang tahun dari
barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat luas.
d. News (Berita)
Salah satu tugas utama nya Public Relations adalah
untuk membuat ataupun menemukan acara yang sesuai
dengan perusahaan, produk nya, orang-orang nya atau
pegawai nya dan membuat media tertarik untuk
membuat berita press release dan hadir dalam press
confrence.
e. Speeches (Pidato)
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat
menjawab perta nyaan dari media atau memberikan
pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang
bertujuan untuk membicarakan soal penjualan dapat
membangun citra perusahaan.
50
f. Public-Service Activities (Berperan serta dalam
aktivitas sosial)
Perusahaan bisa membangun image yang positif
dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam hal
yang positif.
g. Sponsorship (Pensponsoran)
Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan
mensponsori acara olahraga atau acara kebudayaan
yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan.31
F. Kosmetik
1. Sejarah Kosmetik
Sejak zaman dahulu, ilmu kedokteran telah turut
berperan dalam dunia kosmetik dan kosmetologi (ilmu
pengetahuan yang mempelejari hukum-hukum kimia,
fisika, biologi maupun mikrobiologi tentang pembuatan,
penyimpanan dan penggunaan kosmetik). Data dari hasil
penyelidikan antropologi, arkeologi dan etnologi di Mesir
dan India membuktikan bahwa pemakaian ramuan seperti
bahan pengawet mayat dan salep aromatik yang dapat
dianggap sebagai bentuk awal kosmetik yang kita kenal
sekarang ini. Penemuan tersebut menunjukan telah
berkembang nya keahlian khusus di bidang kosmetik pada
masa lalu.
31 Lina Sinatra Wijaya. Krismiyati, Identifying Marketing Public
Relations Strategies Implemented in Private Universities for Increasing
Student Intake in Central Java – Indonesia, Vol – IV 2013, hal. 45.
51
Hipporates (460-370 S.M.) dan kawan-kawan nya
berperan penting pada awal perkembangan kosmetik dan
kosmetologi modern melalui dasara-dasar dermatologi,
diet dan olahraga sebagai sarana yang baik untuk
kesehatan dan kecantikan. Kemajuan ilmu kedokteran
ditunjang oleh ilmu botani, fisiologi dan lain-lain. Nama-
nama seperti Cornelius Celsus, Dioscorides, Galen adalah
ahli-ahli ilmu pengetahuan yang memajukan ilmu
kesehatan gigi, bedah plastik, dermatologi, kimia dan
farmasi.
Pada zaman Renaisanse (1300-1600) banyak
universitas didirikan di Inggris, Eropa Utata, Eropa Barat
dan Eropa Timur. Karena ilmu kedokteran bertambah luas
maka kosmetik dan kosmetologi dipisahkan dari ilmu
kedokteran (Henri De Modevili, 1260-1325). Kemudian
dikenal ilmu kosmetik untuk merias (decoratio) dan
kosmetik yang dipakai untuk pengobatan kelainan
patologi kulit. Pada tahun 1700-1900 pembagian tersebut
dipertegas lagi dengan ada nya Cosmetic Treatment yang
berhubungan dengan ilmu kedokteran dan ilmu
pengetahuan lain nya.32
2. Pengertian Kosmetik
Kosmetik berasal dari bahasa Yunani “Kosmetikos”
yang berarti keterampilan menghias atau mengatur.
32 Tranggono, R.I.S dan Latifah, F. Buku Pegangan Dasar
Kosmetologi, (Jakarta: CV Sagung Seto), h. 3
52
Definisi kosmetik dalam keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Nomor
HK.00.05.4.17458 TAHUN 2004 adalah sebagai berikut :
“Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian
luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik”.33
Tujuan utama dari penggunaan kosmetik pada
masyarakat modern adalah untuk kebersihan,
meningkatkan dan tarik melalui make up, meningkatkan
rasa percaya diri dan perasaan tenang, melingdungi kulit
dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor
lingkungan yang lain, mencegah penuaan dan secara
umum membantu seseorang lebih menikmati dan
menghargai hidup
3. Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetik menurut Peraturan Mentri
Kesehatan RI dibagi menjadi 3 golongan yakni menurut
sifat modern atau tradisional nya dan menurut kegunaan
nya bagi kulit.
33 Tranggono, R.I.S dan Latifah, F. Buku Pegangan Dasar
Kosmetologi, h. 4
53
a. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI, kosmetik
dibagi menjadi 13 kelompok:
1) Preparat untuk bayi, misal nya mi nyak bayi,
bedak bayi, dll.
2) Preparat untuk mandi, misal nya sabun mandi,
dll.
3) Preparat untuk mata, misal nya maskara,eye-
shadow, dll.
4) Preparat untuk rambut, misal nya hair foam, hair
spray, dll.
5) Preparat wangi-wangian, misal nya parfum, toilet
water, dll.
6) Preparat pewarna rambut, misal nya cat rambut,
dll.
7) Preparat make up (kecuali mata), misal nya
bedak, lipstik, dll.
8) Preparat untuk kebersihan mulut, misal nya pasta
gigi, mouth wash, dll.
9) Preparat untuk kebersihan badan, misal nya
deodorant, dll.
10) Preparat kuku, misal nya cat kuku, nail lotion,
dll.
11) Preparat perawatan kulit, misal nya pembersih,
pelembab, pelindung, dll.
12) Preparat cukur, misal nya sabun cukur, dll.
54
13) Preparat untuk suntan dan sunscreen, misal nya
sunscreen fondation, dll.
b. Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan
1) Kosmetik modern. Diramu dari bahan kimia dan
diolah secara modern (termasuk antara nya
adalah cosmedics
2) Kosmetik tradisional :
a) Betul-betul tradisional, misal nya mangir,
lulur, yang dibbuat dari baham alami dan
diolah menurut resep dan cara turun
temurun.
b) Semi tradisional, diolah secara alami dan
diberi bahan pengawet agar tahan lama.
c) Hanya nama nya saja tradisional, tetapi
bahan-bahan nya tidak diramu secara
tradisional dan juga tanpa ada komponen
yang tradisional, melainkan dibentuk
sedemikian rupa sehingga menyerupai
kosmetik berbahan tradisional
c. Penggolongan menurut kegunaan nya bagi kulit.
1) Kosmetik perawat kulit (skin cara cosmetics)
2) Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan
kesehatan kulit. Termasuk didalam nya adalah:
55
a) Kosmetik untuk membersihkan kulit
(cleaser): sabun, cleansing¸cream, cleansing
milk, dan penyegar kulit (freshener)
b) Kosmetik untuk melembabkan kulit
(moinstuizer), misal nya moinstuirizing
cream, night cream, anti wrinkle cream.
c) Kosmetik pelindung kulit, misal nya
sunscreen cream dan sunscreen foundation,
sun block cream/lotion.
d) Kosmetik untuk menipiskan atau
mengampelas kulit (peeling), misal nya scrub
cream yang berisika butiran-butiran bulat
halus berfungsi sebagai pengampelas
(abrasiver).34
d. Kosmetik Riasan (dekoratif atau make up)
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat
pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang
lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis yang
baik, seperti percaya diri (self confidence). Dalam
kosmetik riasan, peranan zat pewarna dan zat pewangi
sangat besar.
34 Tranggono, R.I.S dan Latifah, F. Buku Pegangan Dasar
Kosmetologi, h.5-7
56
G. Halal
1. Pengertian Halal
Halal berarti membebaskan, melepaskan, memecahkan
dan membolehkan. Dalam kaitan hukum syara’ halal
memiliki dua pengertian.35
كلشيئلايعاقبعليهباستعماله
Dan
ماأطلقالشرعفعلهمأخوذمنالحل
Pengertian pertama menunjukan bahwa kata halal me
nyangkut kebolehan menggunakan benda-benda atau apa
saja untuk memenuhi kebutuhan fisik, termasuk didalam
nya makanan, minuman, obat-obatan. Pengertian kedua
berkaitan dengan kebolehan memanfaatkan, memakan,
meminum dan mengerjakan sesuatu yang semua nya
ditentukan berdasarkan nash.36
1. Macam dan Penggolongan Benda dalam Perspektif
Halal-Haram
Dalam mensikap norma-norma syariat islam Imam
Al-Ghazali berusaha mengklasifikasikan benda-benda
dalam perspektif halal – haram. Secara umum ia
membagi menjadi benda menjadi dua macam.
35 Al-Jurjani Ali bin Muhammad, 1988. Kitab al-Ta’rifat, Cet. III,
Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut , hlm. 92 36 Abdul Azis Dahlan, et.al. (ed.), 1996. Ensiklopedi Hukum Islam,
Cet. I Jld. II,( Jakarta: Ikhtiar Baru van Hoeve), h.506
57
Pertama, suatu benda itu dikatakan haram karena
hakekat dan keadaan benda itu sendiri. Kedua, suatu
benda dikatakan haram karena sebab lain yang baru
datang atau cara memperoleh nya.37
Rincian harta benda yang keharaman nya karena
ada nya sifat yang terdapat dalam zat benda itu sendiri
yang ada di muka bumi ini ada tiga macam:
a. Hasil tambang, yakni bagian-bagian bumi atau
segala sesuatu yang dikeluarkan dari bumi (yang
berwujud benda mati). Benda-benda seperti ini
diharamkan memakan nya jika ia membahayakan
tubuh atau jiwa manusia seperti gas beracun.
b. Tumbuh-tumbuhan (benda nabati), dari golongan
benda ini dihalalkan memakan nya, kecuali
tumbuh-tumbuhan yang dapat menghilangkan akal
manusia atau merusak kesehatan manusia.
Tumbuh-tumbuhan yang menghilangkan akal
manusia seperti ganj, khamr, opim dan segala
tumbuhan yang memabukkan. Yang
menghilangkan nyawa manusia seperti racun
(tumbuh-tumbuhan beracun) dan yang merusak
kesehatan manusia adalah obat-obatan dari
tumbuh-tumbuhan yang digunakan tidak pada
waktu nya atau over dosis.
37 Al-Qasimi, Mau’idhah …., hlm. 80
58
c. Binatang atau benda hayawani, perihal ini dapat
dibagi menjadi dua yaitu yang boleh dimakan
(halal) daging nya dan binatang yang tidak boleh
dimakan (haram) daging nya. Binatang yang halal
tetap menjadi halal apabila cata penyembelihan
nya dilakukan dengan syariat tertentu yang
didalam nya wajib pula dijaga syarat-syarat
penyembelih, alat penyembelih dan tempat nya.
Jadi binatang yang tidak disembeli menurut aturan
syariat agama atau yang mati dengan sendiri nya
menjadi haram untuk dimakan melainkan dua
bangkai, yakni ikan dan belalang.
59
H. Kerangka Berfikir
PT. Kirana Anindita
BSD Tanggerang Selatan
Teori MarketingPublic Relation oleh Thomas
L. Harris (Three ways strategy)
Pull Strategy
(Strategi Menarik)
Push Strategy
(Strategi Mendorong)
Penjualan Produk Kosmetik Halal
Pass Strategy
60
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah singkat PT. Kirana Anindita
PT. KIRANA ANINDITA merupakan salah satu
cabang perusahaan kosmetik terbesar yaitu Schwan Kosmetik.
Sebagai produsen private label terkemuka pensil kosmetik dan
produk di seluruh dunia, Schwan Kosmetik menghitung
perusahaan kosmetik ternama di kalangan pelanggan.
Kelompok Schwan-Stabilo adalah perusahaan milik keluarga
dengan sejarah panjang. Didirikan pada tahun 1855,
perusahaan ini sekarang dijalankan oleh generasi kelima.
Schwan kosmetik memiliki global network di beberapa
negara. Salah satu nya berada di Indonesia yaitu PT. Kirana
Anindita. Sebagai salah satu perusahaan distributor kosmetik
untuk perusahaan dengan brand kosmetik terkenal yang ada di
Indonesia, PT. Kirana Anindita mempunyai lebih dari 70%
partner bisnis yang bergerak dibidang kosmetik juga. Sebagai
perusahaan B2B (Business to business) PT. Kirana Anindita
menjual produk hanya kepada perusahaan juga bukan kepada
konsumen individu.
PT. KIRANA ANINDITA berdiri pada 21 Oktober
2003 yang terletak di BSD City Sektor XI Taman Tekno Blok
G1 No.62 Serpong, Tangerang Selatan. Perusahaan ini
bergerak di bidang industri kosmetik. Bahan baku untuk
61
pembuatan kosmetik, diimpor langsung dari Jerman dengan
standar dan persentase yang aman untuk dibuat dan digunakan
nanti nya.
B. Profil PT. Kirana Anindita
Gambar 1. Logo PT. Kirana Anindita
Nama Perusahaan : PT. Kirana Anindita (Schwan
Cosmetics)
Slogan : TOMORROW’S BEUATY. NOW
Alamat kantor : BSD City Sektor XI Taman
Tekno Blok G1/60-62 Setu, Tangerang Selatan 15321
Indonesia
Kontak (office) : T +62 21 75875252-55, F +62 21
75875251
Kontak Marketing : M +62 816812053
C. Pencapaian PT. Kirana Anindita
PT. Kirana Anindita telah mendapatkan predikat halal
dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), PT. Kirana juga
mendapat sertifikat Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik
(CPKB) dari Badan POM. Selain itu PT. Kirana juga
62
mengikuti Event Fashion Color setiap tahun nya, PT. Kirana
diselenggarakan oleh Cosmoprof yang posisi nya sebagai
exhibitor atau peserta event.
D. Visi dan Misi
1. Visi PT. Kirana Anindita
“Menjadi perusahaan yang berguna bagi masyarakat dan
terus berkembang dengan menjadikan hari ini dan hari
esok yang lebih baik.”
2. Misi PT. Kirana Anindita
1) Mengembangkan karyawan yang berkompeten
dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik
untuk mendukungtercapain nya kepuasan pelanggan.
2) Secara berkesinambungan menyediakan produk dan
jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi
kebutuhan pelanggan melalui program produk,
produksi, dan program pemasaran yang baik.
3) Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat
dalam segala aspek.
4) Terus berinovasi, menguasai ilmu menerapkan
teknologi baru dan berinovasi demi kepuasan
pelanggan.
E. Struktur Organisasi
Setiap instansi pasti mempunyai struktur organisasi
yang tujuan nya untuk menunjang kelancaran operasi
perusahaan. Semakin berkembang kegiatan instansi atau
63
perusahaan maka semakin diperlukan pembagian kerja dan
kordinasi yang baik.
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Kirana Anindita
Komisaris
Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan khusus sesuai dengan anggaran dasar serta
memberi nasihat kepada Direksi. Tugas Utama Komisaris
adalah Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap
kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta
memberi nasihat keapada Direksi.
64
Direktur
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direktur
Perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan
kerugian perusahaan.
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan
perusahaan.
d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan
terbatas.
e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina
perusahaan secara efektif dan efesien.
f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-
perjanjian, merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada
perusahaan.
g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum
pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham).
h. Menetapkan besar nya deviden perusahaan.
Sales Head
Membuat Target penjualan dan Strategi pencapaian
nya, membuat Activity Plan bulanan dan Tahunan untuk
mencapai target penjualan (Identifikasi buyer di dalam
coverage area dan aktifitas yang akan dilakukan).
Tax Head
65
Tugas tax head :
a. Memonitor ketepatan waktu kewajiban pengajuan
pajak.
b. Menangani pajak penghasilan badan dan asset pajak
tangguhan.
c. Mengetahui tentang peraturan pajak internal.
d. Menangani tentang pengajuan data kepada otoritas
eksternal.
e. Memonitor data umtuk pengajuan pajak.
Accounting Head
Tugas accountig head :
a. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan
Akuntansi Manajemen, Keuangan, Sistem Informasi
Keuangan.
b. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan
laporan akuntansi manajemen perusahaan.
c. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang
keuangan sesuai dengan target yang ditentukan.
d. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP).
e. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan
keuangan yang memadai untuk pengembangan
sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentuk-
bentuk pelaporan.
f. Mengevaluasi dan me nyampaikan laporan keuangan
(neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang
66
auditable secara berkala beserta perincian nya
(bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai
dengan kebijakan akuntansi kepada Direksi.
g. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi dalam
surat-surat berharga, akuisisi, merger dan privatisasi.
h. Mengevaluasi dan me nyampaikan bahan-bahan
laporan untuk Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) kepada Direksi.
General and Purchasing
Tugas general and purchasing :
a. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang.
b. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui
perencanaan secara sistematis dan terkontrol ( FIFO
atau ERP/MRP )
c. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan
sesuai kriteria perusahaan.
d. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk
memastikan kelancaran operasional perusahaan.
e. Memastikan kesedian barang/material melalui
mekanisme audit / cotrol stock dll.
Production Head
Tugas production head :
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian
jadwal produksi
b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan
67
c. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran
dan rentang waktu dengan klien dan manajer
d. Menentukan standar kontrol kualitas
e. Mengawasi proses produksi
f. Me re-negosiasi rentang waktu atau jadwal yang
diperlukan
g. Melakukan pemilihan, pemesanan dan bahan
pembelian
h. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin
peralatan produksi
i. Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran
dan stafpenjualan
j. Mengawasi pekerjaan staf junior
Logistic Head
Tugas seorang manajer logistik adalah melakukan
manajemen logistik yaitu mengurus sistem untuk
mengawasi proses arus dari logistik dari mulai
penyimpanan, pengantaran yang strategis untuk material,
bahanbahan atau suku cadang , dan juga barang jadi atau
produk akhir agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Quality Head
Tugas quality head :
a. Memantau perkembangan semua produk yang
diproduksi oleh perusahaan.
b. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas
dalam produk dan jasa perusahaan nya.
68
c. Dalam produk material, harus memverifikasi kualitas
produk dengan bantuan parameter seperti berat
badan, tekstur dan sifat fisik lain dari perusahaan.
d. Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi
produk.
e. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang
jadi.
f. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-
produk berkualitas rendah.
g. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan
tes yang dilakukan pada produk dari sebuah
perusahaan.
h. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan
dokumentasi produk sebelum nya untuk referensi di
masa mendatang.
F. Kegiatan Umum Perusahaan
PT. Kirana Anindita merupakan cabang dari
perusahaan Schwan kosmetik yang berada di Jerman.
Kegiatan PT. Kirana Anindita mencakup pengolahan,
serta pemasaran dari industri kosmetik. Dalam
pengolahan kosmetik, PT. Kirana Anindita menyediakan
bahan baku yang diimpor langsung dari Jerman yaitu pada
perusahaan Schwan kosmetik. Bahan baku tersebut salah
satu nya berupa kayu yang dikualifikasi langsung untuk
69
21 pembuatan pensil alis. Dan juga peralatan kosmetik
lain nya yang digunakan untuk wadah kosmetik tersebut.
Dalam pengolahan pembuatan kosmetik yang telah
dipesan pelanggan, PT. Kirana Anindita akan
menjelaskan terlebih dahulu bahan apa saja yang
digunakan tingkat keamanan serta persentase bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik
sehingga aman ketika dipakai oleh para konsumen akhir.
Pada tahun 2015 PT. Kirana Anindita juga telah mendapat
sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
sehingga aman dan sudah terpercaya kualitas nya.
Dalam pembuatan kosmetik, pertama yaitu kosmetik
jenis apa yang sudah dipesan para pelanggan, lalu ketika
surat pemesanan masuk kosmetik akan dibuat sesuai
standar yang sudah ditetapkan PT. Kirana Anindita atau
sesuai dengan permintaan pelanggan tersebut namun
masih dalam lingkup standar keamanan.
Kosmetik yang sudah dipesan, akan masuk dalam
tahap pembuatan di divisi produksi. Disana sudah tersedia
alat-alat serta tenaga yang professional dalam pembuataan
nya. Kosmetik yang sudah selesai, akan masuk ke tahap
pengemasan namun sebelum dikemas, kosmetik akan
diperiksa terlebih dahulu apakah ada kecacatan dalam
tempat atau wadah yang disediakan (Quality Control).
Setelah diperiksa, kosmetik siap di kemas dan dikirim
kepada pelanggan. Akan tetapi sebelum dikirim ke
70
pelanggan, pelanggan harus melunasi sisa pembayaran
yang ditetapkan sebelum nya. Setelah administrasi
lengkap, barang siap untu dikirim. Beberapa pelanggan
setia yang menggunakan produk dari PT. Kirana Anindita
yaitu Wardah, Pixy, VivaQueen, Revlon, Purbasari dan
masih banyak lagi.
PT. Kirana Anindita selalu mengerjakan pekerjaan dan
pemesanan sesuai dengan tingkat waktu yang ditentukan
sebelum nya, maka dari itu PT. Kirana Anindita sudah
sangat profesional dalam tingkat kualitas, sehingga para
pelanggan sudah percaya akan kualitas yang baik dimiliki
oleh PT. Kirana Anindita. Semua bahan yang digunakan
KIRANA aman dan telah mendapat sertifikat Halal dari
MUI sehingga para pelanggan tidak perlu khawatir akan
kemanan pada kosmetik yang digunakan untuk para
konsumen akhir.1
1 Julistia, Lusi. 2017. Laporan Peranktik Kerja Lapangan Pada
Divisi Akuntansi di PT.Kirana Anindita.
71
BAB IV
DATA DAN HASIL TEMUAN
A. Stratategi Marketing Public Relation PT. Kirana Anindita
dalam Memasarkan Kosmetik Halal
Setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki suatu
tujuan baik itu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
ataupun produk. Kedua nya memiliki tujuan yang sama yaitu
untuk mendapatkan keuntungan dari jasa atau produk yang
dijual. Akan tetapi dalam proses mencapai tujuan atau
keinginan tersebut tidaklah mudah pasti akan banyak kendala
atau hambatan yang ditemukan. Untuk mengatasi hal itu setiap
perusahaan mempunyai cara nya masing-masing yaitu dengan
membuat struktur organisasi dan membagikan tugas kepada
karyawan yang bekerja sesuai dengan bidang nya. Selain itu
strategi juga dibutuhkan untuk mengatasi hambatan yang
kemungkinan akan muncul.
Menurut Onong Uchjana dalam buku nya “Ilmu
Komunukasi Teori dan Praktek”, Strategi adalah suatu cara
perusahaan atau kegiatan akan berjalan ke arah tujuan yang
sudah direncanakan terlebih dahulu. Strategi pada hakikat nya
adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
72
menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan
bagaimana taktik operasional.1
PT. Kirana Anindita adalah sebuah perusahaan
kosmetik yang sudah berdiri sejak tahun 21 Oktober 2003 yang
beralamat di BSD City Sektor XI Taman Tekno Blok G1
No.62 Serpong, Tanggerang Selatan. PT. Kirana Andita
sendiri merupakan salah satu Global Network dari Schwan
Cosmetics yang merupakan kelompok dari Schwan Stabilo
yang sudah sangat terkenal di dunia. Dengan moto perusahaan
yaitu “TOMORROW’S BEUATY. NOW” mengartikan
bahwa untuk menjadi cantik tidak harus menunggu besok tapi
mulai dari sekarang atau hari ini dengan produk unggulan yaitu
pensil alis. Motto tersebut sesuai dengan visi yang dimiliki
perusahaan yaitu “Menjadi perusahaan yang berguna bagi
masryarakat dan terus berkembang dengan menjadikan hari ini
dan esok yang lebih baik”.
“Mungkin bisa dibilang untuk di Indonesia hampir
belum ada perusahaan pensil alis yang sanggup untuk
me nyanggupi pesanan dalam jumlah banyak. Dengan
ada nya pemasok bahan baku yang ada sekarang
Kirana ini sudah hampir menjual kosmetik seperti
pensil alis dan kosmetik lain tentu nya ke beberapa
perusahaan dengan nama brand yang sudah terkenal.”2
1 Onong Ucjhana, 1992. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya), h. 32. 2 Wawancara dengan Bapak Komarudin (Manajer Produksi &
PPIC PT. Kirana Anindita) hari Senin 7 September 2020 pkl. 10.00
73
Gambar 3. Global Networking Schwan Cosmetics
Berdasarkan yang dikatakan Pak Komarudin selaku
Manajer Produksi & PPIC, berdiri nya PT. Kirana Anindita ini
melihat masih minim nya perusahaan produsen pensil
kosmetik karena bahan baku yang susah didapatkan maka dari
itu hingga saat ini perusahaan masih terus berdiri.
Selain menjadi perusahaan kosmetik degan produk
unggulan pensil alis tidak menutup perusahaan tidak
menggunakan strategi dalam proses penjualan nya. Seperti
yang dikatakan Thomas L. Harris ada tiga strategi Marketing
Public Relations untuk mencapai keberhasilan penjualan atau
yang biasa disebut sebagai Three Ways Strategy, strategi
tersebut yaitu:
1. Push Strategy
Strategi push/mendorong ini digunakan untuk
mendorong pemasaran dan promosi barang melalui
saluran.
74
2. Pull strategy
Strategi menarik ini digunakan untuk menghabiskan
banyak uang untuk iklan dan promosi konsumen untuk
membangun permintaan konsumen.
3. Pass Strategy
Strategi public ralations untuk merancang strategi dan
melakukan program-program untuk lulus “gatekeeper”
dan memasuki pasar.
Tentu nya dalam mencapai keadaan seperti sekarang
ini PT. Kirana Anindita butuh perjuangan dan usaha yang
keras disertai dengan rancangan strategi yang efektif agar
rencana berjalan dengan semeseti nya. Dalam menyusun
strategi tentu nya dibutuhkan kerjasama antara divisi. PT.
Kirana Anindita merupakan perusahaan yang tidak asing
dikalangan perusahaan kosmetik lain nya sebagai perusahaan
supplier kosmetik yang sekarang sudah menyuplai produk ke
hampir 70% brand kosmetik yang ada di Indonesia berupa
produk seperti Eyebrow, Eyeliner dan juga Lipstik. PT Kirana
Anindita dalam memasarkan produk-produk nya memiliki
beberapa langkah strategi pemasaran diantara nya sebagai
berikut:
1. Event/pameran
Menurut Evelina Lidia dalam buku nya yang berjudul
Event Organizer Pameran (2005) menyebutkan pameran
merupakan sebuah event masyarakat yang dapat
75
diselenggarakan oleh suatu organisasi independen dan
terbuka untuk umum.
Gambar 4. Pameran Kosmetik oleh PT. Kirana Anindita
Pada website Schwan Cosmetics menampilkan
dokumentasi berupa Event Fashion Colour Show yang
diselanggarakan oleh PT. Kirana Anindita. Hal ini
dilakukan untuk lebih mengenalkan siapa itu PT. Kirana
dan juga untuk menambah luas jangkauan customers
perusahaan seperti yang dikatan oleh Ibu Wulan selaku
Manajer Sales Marketing:
“kita pernah beberapa kali mengikutin event salah satu
nya mengadakan event fashion colour show jadi tuan
rumah yang diselenggarakan oleh COSMOPROF
(Cosmoprof adalah sebuah acara kecantikan paling
bergengsi dan trend di Asia yang menawarkan peluang
bisnis yang unik di seluruh wilayah) tahun 2011. Tapi
karena perusahaan kita ini perusahaan b2b (bussines to
bussines) kurang kena karena kebanyakan yang dateng
itu pemakai kosmetik bukan pengusaha.”3
3 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
76
Merujuk dari pada wawancara diatas event fashion show
merupakan salah satu cara perusahaan untuk mencari
customers.
2. Made by Order (Custom Cosmetics)
Gambar 5. Custumozing Cosmetics
Sebagai perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun
2003, PT. Kirana Anindita merupakan perusahaan
supplier kosmetik ke beberapa perusahaan kosmetik
dengan nama brand yang sudah dikenal oleh masyarakat
indonesia. Dalam proses menjual produk nya perusahaan
menerima pesanan kosmetik by request. Jadi pembeli bisa
menentukan sendiri kosmetik seperti apa yang diinginkan
dan juga dengan design beserta packaging yang
diinginkan.
Beberapa brand kosmetik yang merupakan customers
setia PT. Kirana Anindita diantara nya: Wardah,
77
Purbasari, Pixy, PAC, Mazaya, Rivera. Lebih jelas nya
Ibu Wulan mengatakan:
“untuk penjualan produk ke customer biasa nya saya
sendiri yang turun tangan , seperti ada customer baru
yang ingin mencoba produk baru kita tawarkan 3
contoh produk. Misalkan kita kasih 3 formula yaitu
barang A B dan C untuk yang A ini kelebihan nya
seperti ini loh terus yang B seperti ini dan yang C
seperti ini.”4
Bahan baku yang digunakanan diimpor langsung dari
Jerman oleh Schwan Cosmetics sehingga tidak perlu
diragukan karena bahan baku yang digunakan merupakan
standar internasional. Adapun beberapa daftar perusahaan
yang menjadi customers perusahaan diantara nya:
No Nama Perusahaan Nama Brand
1 PT. Rembaka SADA By Canthy Sharon
2 PT. Paragon Technology and
Innovation
Wardah Kosmetik, Make Over
3 PT. Vitapharm VIVA QUEEN
4 PT. Intisari Kreasi Lestari SADA
5 PT. Mugi Lancar Abadi SHANNEN
6 PT. Astoria Prima MIZZU
7 PT. Mandom Indonesia, Tbk PIXY
8 PT. Multi Rona Anugrah RANEE
4 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
78
9 PT. Immortal Cosmedika
Indonesia
MAZAYA
10 PT. Gloria Origita Cosmetics PURBASARI
11 PT. Rudy Soetadi ULTIMA
12 PT. Fabindo Sejahtera RIVERA
3. Menjaga hubungan dengan customer
Dalam dunia bisnis silaturrahim sangat perlu untuk
menjaga kelanggengan hubungan bisnis dengan mitra atau
pun pelanggan.5 Menjaga hubungan dengan para
pelanggan sangat diperlukan demi keberlanjutan bisnis
yang sudah ada. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Wulan:
“oh untuk itu si jelas harus ya, sejak pertama kami
meeting dengan pelanggan kita berusaha untuk
mengetahui produk apasih yang ingin mereka bikin,
dari situ nanti mereka akan order lalu repeat order.”6
Menjaga hubungan dengan pelanggan bisa juga
digunakan untuk menawarkan produk-produk baru yang
dijual oleh perusahaan. Selanjut nya Ibu Wulan
mengatakan.
“dalam konteks ini kita terus kontek by email saya akan
terus update produk baru, trend warna baru jadi mereka
(customers) tidak akan lepas kontak dengan kita. Saya
juga selalu ta nya bagaimana penjualan item baru yang
kemarin “oh bagus ko, nanti kita akan repeat order”
5 Kadar Nurjaman & Khaerul Umam, 2012, Komunikasi & Public
Relations (Bandung : Pustaka Setia), h. 373. 6 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
79
nah dari situ nanti customer akan menanyakan ada
produk baru apalagi.” 7
Dari pemaparan Ibu Wulan diatas selaku Manajer Sales
Marketing Kirana menjelaskan bahwa perusahaan selalu
menjaga hubungan dengan para pelanggan nya hal
tersebut bertujuan agar perusahaan tidak kehilangan
customer nya.
4. Sales Marketing
Disetiap perusahaan yang bergerak baik dibidang
penjualan jasa ataupun produk pasti ada divisi atau bagian
sales marketing. Sales marketing sendiri mempunyai
tugas salah satu nya yaitu untuk melakukan penjualan.
Target penjualan perusahaan tercapai atau tidak nya
berangkat dari divisi ini, bagaiman cara mereka dalam
menghadapi calon pembeli, komunikasi yang digunakan
dalam me nyampaikan kelebihan dari produk yang dijual
sehingga calon pembeli ini jadi menggunakan produk
yang dijual oleh perusahaan. Lebih lanjut nya Ibu Wulan
me nyampaikan:
“biasa nya dari awal kita sudah kasih tau kalo bisnis
dengan German ini sudah fix price. Kalo harga kita
pasti lebih mahal dibanding China, jadi saya kasih
ibarat “ibu mau beli Wuling atau Mercy” dari awal
saya kasih ibarat seperti itu dengan penekanan kalo ibu
beli Mercy, ibu pasti akan mendapatkan kualitas Mercy
7 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
80
itu seperti apa. Sama hal nya dengan kosmetik karna
German sangat mementingkan kualitas.”8
Sebagai global networking Schwan Cosmetics PT.
Kirana Anindita sanggup menggaransi bahwa produk
yang dijual merupakan produk yang terjamin kualitas nya.
Sehingga perusahaan memasang harga yang cukup tinggi
dalam menjual produk nya.
5. Sertifikat Halal
Seperti yang sudah dijelaskan diawal bahwa kosmetik
sekarang ini sudah diatur dalam Undang-undang dan juga
fatwa MUI harus berlabel halal. Hal ini dibahas dalam
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang jaminan
produk halal dan juga Fatwa MUI tentang Standar
Kehalalan Produk Kosmetika dan Penggunaa nya dalam
Fatwa MUI Nomor 26 Tahun 2013. Pada tahun 2015 PT.
Kirana Anindita telah mempunyai sertifikat halal dari
MUI. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan
para customer. Pak Adi Wahyudi Selaku Manajer Legal
mengatakan:
“untuk halal hampir semua produk yang kita punya
sudah disertifikasi, paling untuk beberapa produk baru
ada yang belum. Untuk harga sih kita ga membuat
lebih mahal karna harga dari kita sudah mahal, jadi
untuk sertifikat halal itu ya jadi satu keunggulan dari
perusahaan aja karena ga semua perusahaan bisa
sertifikasi halal untuk formula nya terus juga
8 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
81
perusahaan nya, itu sih yang jadi keunggulan Kirana
Schwan.”9
Gambar 6. Sertikat Halal MUI
9 Wawancara dengan Bapak Adi Wahyudi (Manager Legal PT.
Kirana Anindita), pada Hari Senin, 7 September 2020 Pukul 09.00
82
Adapun beberapa daftar produk dari perusahaan yang
tersertfikasi diantaranya:
No Nama Produk Nomor Sertifikat
1 Lip Liner Dn4lz-R
9000001647
00150073620815
2 Lipstick Diva-R 9000020717 00150073620815
3 Eyebrow Artz-Br 9000011663 00150073620815
4 Eyeliner Extralast1-S
9000017119
00150073620815
5 Eyeliner Slide2-B 908405 00150073620815
6 Eyeliner Slide2-Pb 909010 00150073620815
7 Eyeliner Slide2-Pgn 907949 00150073620815
8 Eyeliner Slide2z-Br 907853 00150073620815
9 Eyeliner Xplore-Bos
9000028853
00150073620815
10 Eyeliner Xplore-Br
9000029181
00150073620815
11 Eyeliner Xplore-Br
9000030848
00150073620815
12 Eyeliner Xplore-Pbr
9000030251
00150073620815
13 Lipstick Diva-R 9000014691 00150073620815
14 Lipstick Diva-R 9000020717 00150073620815
15 Eyeliner Extrasia-Br
9000009001
00150073620815
16 Eyeliner Extrasia-S
9000002961
00150073620815
17 Mascara Everproof-S
9000026970
00150073620815
18 Eyeliner Extrasia-Br
9000009001
00150073620815
19 Eyeliner Extrasia-S
9000002961
00150073620815
20 Conceal & Contour Hide + - Br
9000017781
00150073620815
83
21 Eyeshadow Pen Aquatic-Bopbr
9000020318
00150073620815
22 Eyeshadow Pen Smooth-Pb
9000008586
00150073620815
7. Pelatihan halal dan CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik
yang Baik)
Sebagai produsen kosmetik yang ada sudah lama, PT.
Kirana selalu mencoba untuk menjadi perusahaan
produsen kosmetik yang baik untuk para customers nya.
Hal ini dibuktikan dengan ruti nya perusahaan mengutus
karyawan untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Untuk pelatihan halal merupakan sebuah kegiatan yang
diadakan oleh MUI sedangkan untuk CPKB merupakan
program langsung dari Kemenperin. Adapun tujuan
CPKB sendiri yaitu agar para produsen skin care dan
kosmetik bisa menghasilkan produk yang memenuhi
tingkat mutu tertentu secara konsisten.10 Selanjut nya Pak
Komarudin menjelaskan:
“iya untuk pelatihan halal ini kita rutin mengikuti
setahun bisa 2 kali, yang pertama pelatihan internal dan
yang kedua eksternal. Lalu untuk yang CPKB ini kita
pernah ikut di tahun 2015. Peserta nya perusahaan-
perusahaan kosmetik yang lain juga, disana juga kita
ketemu dengan customer kita. Salah satu tujuan nya
10 PT. Indocare Citra Pasific, Penting nya Memiliki CPKB dan
Bagaimana Mengurus nya, https://indocareb2b.com/penting nya-memiliki-
cpkb-dan-bagaimana-mengurus nya/, diakses pada tanggal 26 November
2020 pkl.13.27
84
kita ya untuk membentuk opini pelanggan terhadap
perusahaan.”11
Berdasarkan penjelasan diatas tujuan dari
mengikuti pelatihan tersebut agar membentuk opini
publik khusus nya customers perusahaan yang dapat
menguntukan perusahaan.
11 Wawancara dengan Bapak Komarudin (Manajer Produksi &
PPIC PT. Kirana Anindita) hari Senin 7 September 2020 pkl. 10.00
85
Gambar 7. Pelatihan CPKB
B. Penggunaan media Marketing Public Relations PT. Kirana
Anindita dalam memasarkan kosmetik halal serta
kelebihan dan kekurangannya.
Penggunaan media online/sosial sebagai alat
penunjang dalam proses jual beli saat ini tidak dipungkiri
sangat membantu. Sebagai pelaku usaha memasarkan produk
menggunakan media dinilai mempermudah agar produk dapat
diketahui oleh khalayak. Khususnya pada masa pandemi
seperti ini masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan
gadgetnya untuk mencari apapun lewat internet. Mengutip dari
website Andi.link berdasarkan data dari Hootsuite dalam
86
mengakses media, pengguna di Indonesia menghabiskan
waktu yang bervariasi.12
Gambar 8. Gambar 8. Data Pengguna Internet di
Indonesia
Gambar diatas menjelaskan data tren internet dan media sosial
di Indonesia tahun 2020.
Saat ini media online/sosial memiliki peranan penting
dalam menyampaikan pesan atau informasi secara luas. Media
online dan sosial kini sangat membantu pekerjaan dari Public
Relations dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini penggunaan
media dinilai dapat sangat membantu dalam berinteraksi
dengan khalayak sehingga semua informasi yang disampaikan
oleh perusahaan dapat dengan mudah diketahui.
12 Andi.link, Hootsuite (We Are Social): Indonesia Digital Report
2020, diakses pada tanggal 20 November 2020 https://andi.link/hootsuite-
we-are-social-indonesian-digital-report-2020/
87
PT. Kirana Anindita untuk saat ini dalam memasarkan
produk kosmetika nya menggunakan dua media yaitu media
online dan media sosial. Sebagai perusahaan yang bergerak
dibidang kosmetik penggunaan kedua media ini dinilai cukup
untuk saat ini.
Media yang digunakan oleh perusahaan sekarang ini
ada dua yaitu Website di alamat www.kiranaanindita.com dan
juga dia media sosial instargram yaitu di akun dengan nama
kiranaaninditapt. Ibu Titi Wulan Rezeki selaku Manajer Sales
Marketing sekaligus Public Relations PT. Kirana Anindita
mengatakan:
“dizaman yang sudah sangat canggih ini semuanya
serba online, masyarakat juga sudah pintar dalam
menggunakan internet. Dari situ kita manfaatkan untuk
memasarkan produk kita, sebelumnya kita hanya
menggunakan website tapi sekarang kita juga sudah
mulai menggunakan instagram”.13
Peneliti juga menganalisa bahwa penggunaan media
sosial sebagai tempat publikasi karena melihat kondisi target
pasar PT. Kirana Anindita yaitu perusahaan-perusahaan
kosmetik yang aktif di media online/sosial sehingga kondisi
tersebut dimanfaatkan Kirana untuk memasarkan kosmetik
nya sekaligus untuk meminimalisir pengeluaran perusahaan,
dibandingkan dengan publikasi melalui media konvesional
13 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
88
seperti televisi yang memerlukan biaya yang tinggi dan itu pun
sangat dibatasi.
Adapun penjelasan kelebihan dan kekurangan media yang
diguanakan PT. Kirana Anindita dalam memasarkan
produknya:
1. Website
Gambar 9. Website PT. Kirana Anindita
Sebagai perusahaan yang sudah berdiri cukup
lama, Kirana seperti perusahaan pada umum nya
perlu menggunakan website sebagai alat untuk
mengenalkan diri kepada khalayak. Menurut Sibero
dalam buku nya yang berjudul Web Programing
Power Pack
“web adalah suatu sistem yang berkaitan
dengan dokumen digunakan sebagai media
89
untuk menampilkan teks, gambar, multimedia,
dan lain nya pada jaringan internet”. 14
Website dinilai sangat mudah untuk diakses
oleh siapapun karena hanya cukup mengetik sesuatu
yang berkaitan dengan perusahaan di internet maka
akan muncul.
“Kita punya media dalam membantu menjual
produk kita yaitu website, disana sudah tertera
dengan jelas produk apa yang kita jual, kontak
perusahaan, cara order dan juga apa yang
menjadi keunggulan perusahaan ini.”15
Adapun kelebihan dan kekurangan website
menurut Ibu Wulan lebih jelas nya:
“untuk sampai ini kelebihan nya website sangat
mudah untuk dijangkau oleh khalayak yang
ingin berbisnis dengan perusahaan dan juga
design menarik yang ditampilkan dapat dengan
mudah dipahami oleh calon pelanggan baru
khususya. Untuk kekurangan nya sendiri yaitu
untuk memelihara hosting website ini cukup
mahal karna setiap tahun nya kita harus bayar
agar website kita tetap aman dari hacker”.16
14 Alexander F.K Sibero. 2013. Web Programing Power Pack.
(Yokyakarta: MediaKom), h. 11 15 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom 16 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
90
2. Instagram
Gambar 10. Instagram PT. Kirana Anindita
Instagram adalah layanan jejaring sosial berbasis
fotografi.17 PT. Kirana mulai menggunakan media
sosial ini baru beberapa bulan ini. Melihat bahwa
penggunaan media sosial ini sangat tinggi pengguna
nya membuat perusahaan akhir nya mencoba untuk
17 Atmoko Dwi, Bambang. 2012. Instagram Handbook Tips
Fotografi Ponsel. (Jakarta: Media Kita), h. 3
91
memasarkan produk lewat instagram ini. Adapun
kelebihan dan kekurangan nya menurut Ibu Wulan
yaitu:
“Kelebihan dari instagram ini ya mungkin sudah
pada tau kalo akses dan penggunaan nya sangat
mudah sehingga kami berharap ada customers baru
yang kita temukan dari media sosial yang baru kita
gunakan ini. Jadi secara tidak langsung jankauan
pelanggan kita semakin luas. Dan juga lebih
gampang interaksi nya dengan pembeli. Lalu juga
tidak ada biaya pemeliharaan seperti website. Untuk
kekurangan nya sendiri kita harus sering-sering
update dan juga promosi ke akun yang lebih besar
agar nama dari perusahaan kita ini bisa lebih dikenal
lagi karena kita baru kan menggunakan media ini
untuk menjual produk perusahaan.”18
Melihat dari kedua media yang digunakan oleh PT.
Kirana Anindita sebagai suatu bentuk untuk perusahaan bisa
lebih dikenal oleh masyarakat khusus nya para pengusaha
kosmetik yang ada di Indonesia.
18 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
92
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam bab V ini peneliti akan membahas tentang
analisa data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian
melalui beberapa tahapan mulai dari observasi, wawancara
dan dokumentasi. Peneliti akan menganalisa mengenai data
Strategi Marketing Public Relations PT. Kirana Anindita
dalam menjual produk nya ke perusahaan Kosmetik dengan
nama brand yang cukup terkenal di Indonesia.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori
Marketing Public Relations dari Thomas L. Harris yaitu Three
Ways Strategy. Dalam hal ini strategi diturunkan menjadi
taktik dengan cara Push Strategy, Pull Strategy dan juga Pass
Strategy. Tujuan dalam hal ini adalah sesuatu yang ingin
dicapai, diraih yang mengarahkan kegiatan Public Relation
agar tidak melenceng dan tepat sasaran.1
Untuk mencapai keberhasilan penjualan tentu nya
diperlukan strategi yang tepat oleh perusahaan sebegai penjual
produk. Berdasarkan hal tersebut PT. Kirana Anindita
memiliki langkah-langkah strategi dalam menjual produk nya.
1 Rachmat Kriyantono. 2012. PR Writing: Teknik Produksi Media
Public Relation Korporat, (Jakarta: Kencana), h.9.
93
A. Strategi Marketing Public Relations PT. Kirana Anindita
dalam Memasarkan Kosmetik Halal.
Seperti yang dikatakan Thomas L. Harris dalam buku
nya yang berjudul The Marketes’s Guide to Public Relations
bahwa terdapat tiga pendekatan baru MPR yang
menggabungkan antara strategi pemasaran tradisional dan
dimensi megamarketing yang membutuhkan komunikasi
dengan bagian yang bukan.2 Ketiga pendekatan tersebut yaitu
staregi untuk mendorong pemasaran (Push Strategy), strategi
untuk menarik perhatian publik (Pull Strategy) dan yang
terakhir strategi untuk mencipatakan opini publik yang
menguntungkan (Pass Strategy).
Dengan demikian merujuk pada teori diatas Strategi
Marketing Publis Relations PT. Kirana Anindita dalam
Memasarkan Kosmetik Halal sebagai berikut:
1. Push Starategy (Strategi Mendorong)
Push Strategy merupakan kekuatan untuk
mendorong pemasaran. Dalam hal ini PT. Kirana
Anindita mempunyai Strategi Marketing Public
Relations yang bersifat persuasif.
1. Event/Pameran
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
kosmetik, pameran merupakan sebuah sarana yang
2 Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations, h.
48
94
dapat digunakan untuk mengenalkan perusahaan
kepada publik. Hal ini juga bertujuan agar
masyarakat mengetahui bahwa produk dalam negri
tidak kalah saing dengan produk luar.
Melihat industi kosmetik di Indonesia yang
terus meningkat setiap tahun nya, peneliti
berpendapat hal ini diiringi dengan meningkat nya
penggunaan kosmetik di masyarakat. Baik untuk
penggunaan sehari-hari maupun untuk kebutuhan
fashion.
Pada tahun 2011 PT. Kirana Anindita
menyelanggarakan Event Colour Fashion Show
yang ketiga kali nya bersama Schawn Cosmetic di
Jakarta. Hal ini dilakukan tujuan nya untuk lebih
mengenalkan siapa itu PT. Kirana kepada publik.
Apa yang menjadi keunggulan perusahaan dan juga
memberi pengetahuan mengenai trend warna yang
sedang berkembang.
Adapun salah tujuan perusahaan
menyelenggarakan pameran menurut analisa
peneliti adalah untuk menambah relasi bisnis
(networkings) dan juga menarik perhatian
khalayak/publik. Selain itu Analisa peneliti adalah
tujuan dengan mengadakannya pameran ini agar
perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan
para calon customernya sehingga bisa
95
meningkatkan ketertarikan para pelanggan kepada
perusahaan bahwa perusahaan tidak hanya sebatas
menjual produk tetapi juga selalu mencoba
uptodate dengan hal-hal baru di industri
perkosmetikan.
2. Pull Strategy (Strategi Menarik)
Pull Strategy merupakan sebuah cara untuk
menarik perhatian pelanggan. Dalam menarik perhatian
pelanggan tentu nya perusahaan harus mempunyai
sesuatu yang menarik sehingga calon pembeli merasa
tertarik dengan produk yang dijual. Karena pada zaman
sekarang ini, produk yang berbeda dan menarik akan
lebih banyak diminati oleh khalayak.
Setiap perusahaan pasti mempunyai strategi
yang berbeda satu sama lain. Dalam penelitian ini
peneliti menemukan beberapa hal yang dapat menarik
minat pelanggan sehingga mereka mau berbisnis
dengan perusahaan diantara nya:
1. Custom Cosmetic (Made by Order)
Tidak hanya dalam industri pakaian,
industri kosmetik pun sekarang sudah bisa kita
buat sesuai request dengan design dan bentuk
yang kita inginkan. Dalam hal ini PT. Kirana
Anindita sebagai penyedia jasa pembuat
kosmetik sesuai permintaan konsumen sudah
ada sejak tahun 2003.
96
“dari awal berdiri nya perusahaan kita
memang sebagai perusahaan pembuat
kosmetik yang fokus perusahaan kita itu
b2b atau bisnis ke bisnis. Jadi kita hanya
menerima pembuatan kosmetik untuk
penjual kosmetik, mungkin untuk
sekarang ini sudah hampir 90% brand
kosmetik yang ada di Indonesia
merupakan customer kita”.3
Melihat dari kutipan tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa karna fokus perusahaan
dari awal berdiri hingga sekarang yaitu supplier
kosmetik dengan produk unggulan pensil alis
maka sampai saat ini perusahaan masih terus
berdiri dengan konsumen yang saat ini sudah
ada hampir di seluruh Indonesia. Lainnya
menurut analisa peneliti adalah kenapa
perusahaan tidak membuat produk kosmetik
dengan nama brand sendiri dan menjual
langsung ke konsume akhir dikarenakan
perusahaan tidak ingin memonopoli pasar
kosmetik.
2. Sertifikat Halal
Pada tahun 2014 pemerintah
mengeluarkan peraturan perundang-undang
3 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
97
yang mengatur tentang jaminan produk halal
yang didalam nya juga dibahas tentang
kosmetika. Peraturan ini dapat dijumpai pada
BAB 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 1 bahwa
kosmetik disebutkan harus halal dalam undang-
undang tentang jaminan produk halal nomor 33
tahun 2014.
Walaupun telah adanya peraturan
Undang-undang yang mengatur tentang
kosmetik harus halal namun pada kenyataaanya
masih belum begitu banyak brand kosemtik
mensertfikasi produknya. Tercatat bahwa baru
10 brand kosmetik lokal yang sudah
mempunyai sertfikasi halal. Sampai saat ini
Wardah masih menjadi pelopor kosmetik halal
di Indonesia. Adapun beberapa brand kosmetik
indonesia yang sudah tersertfikasi sertifikasi
halal diantaranya:4
No Nama Brand Tahun Sertifikasi Halal
1 Wardah 1998
2 Sari Ayu 2012
3 By Lizzie Parra 2014
4 Zoya 2016
4 Daftar Produk Halal Produk Halal LPPOM MUI Pusat
98
5 ESQA 2015
6 AMARA Halal Cosmetic 2014
7 L’Oreal 2017
8 Beauty Story 2015
9 Make Over 1999
10 Silky Girl 2016
Lebih jelas nya seperti yang
disampaikan Pak Adi:
“untuk bahan baku kita ini semua import
dari Jerman langsung oleh Schwan
Cosmetics karna kita kan global
networking nya. Sedangkan dari
schwan sendiri bahan baku belum ada
sertifikat halal nya, jadi disini kita
sertifikasi karna sudah ada peraturan nya
juga, walaupun dikasih batas waktu
sampai tahun 2026”5
Selanjut nya Pak Adi menjelaskan:
“walaupun kita ini global networking
dari Schwan, untuk pengusaha kosmetik
yang ada di Indonesia gaboleh langsung
order kesana, jadi harus melewati kita
karna sudah ada perjanjian nya langsung
sama Schwan”6
Menurut analisa peneliti tujuan dalam
mensertifikasi bahan baku ini adalah agar
5 Wawancara dengan Bapak Adi Wahyud (Manager Legal PT.
Kirana Anindita), pada Hari Senin, 7 September 2020 Pukul 09.00 6 Wawancara dengan Bapak Adi Wahyud (Manager Legal PT.
Kirana Anindita), pada Hari Senin, 7 September 2020 Pukul 09.00
99
menambah kepercayaan kepada customers
bahwa produk yang dijual oleh perusahaan
aman untuk digunakan walaupun pemerintah
memberi batasan waktu hingga tahun 2026.
3. Sales Marketing
Sales dan marketing secara definisinya
yaitu berbeda Sales didefinisikan sebagai
bagian dari suatu perusahaan yang kegiatannya
menjual, memastikan produk yang terlihat
ataupun yang tidak terlihat laku dengan harga
yang sesuai dengan perencanaan awal yang
sudah ditetapkan tetapi juga dengan persetujuan
dan kesepakatan konsumen. Sedangkan
marketing adalah keseluruhan sistem dari
kegiatan bisnis seperti merencanakan produk,
menetapkan harga, mempromosikan produk dan
mendistribusikan barang dengan tujuan untuk
memuaskan konsumen. Secara singkat, sales ini
merupakan penjualan dan marketing merupakan
strategi untuk meningkatkan penjualannya.7
Namun dalam pengaplikasiannya sales
dan marketing ini menjalankan tugasnya secara
7 Widya Pangestika, Perbedaan Sales dan Marketing yang Perlu
Diketahui Pengusaha (2018), https://www.jurnal.id/id/blog/perbedaan-
sales-dan-marketing-yang-perlu-diketahui-pengusaha/ diakses pada
tanggal 17 Januari 2021
100
bersamaan. Pada perusahaan PT. Kirana
Anindita ini sales marketing bisa dikatakan
ujung tombak perusahaan dalam menjual
produk.
Dari hasil wawancara dengan Ibu
Wulan selaku manajer Sales Marketing PT.
Kirana peneliti menganalisa bahwa pada divisi
ini lah marketing public relations dijalankan
yang dimana seperti penjelasan definisi
marketing diatas bahwa merencanakan produk,
menetapkan harga, mempromosikan produk dan
mendistribusikan barang dengan tujuan untuk
memuaskan konsumen adalah tugas nya.
Marketing public relations sendiri
menurut analisa peneliti adalah sebuah strategi
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
pasar dan juga untuk membentuk opini para
pelanggan yang menguntungkan perusahaan.
4. Customer Relations (Menjaga hubungan dengan
pelanggan)
Menjaga hubungan dengan customers
memang sangat diperlukan bagi para pelaku
bisnis. Hal ini bertujuan untuk membangun
hubungan yang positif dengan customers dan
juga untuk menanamkan kesetiaan pada benak
101
mereka agar timbul kesetiaan pada produk
perusahaan.
Proses pendekatan dengan para
customers perusahaan dilakukan oleh bagian
sales marketing karena untuk semua penjualan
yang ada melalui divisi ini. Seperti itu yang
dikatakan Ibu Wulan:
“jadi bahkan saking akrab nya dengan
customer sudah seperti kayak temen.
Kita berteman di facebook terus
instagram dari situ mereka bisa tau
misalkan saya suka lari terus update,
mereka na nya ko bisa ga ilang pake
eyeliner nya nah dari perbincangan
seperti itu sih yang membuat kita lebih
dekat, inti nya pendekatan personal.”8
Dari kutipan wawancara diatas menurut
analisa peneliti adalah sebagai Manajer sales
marketing, Ibu Wulan untuk merangkul para
customers agar tidak ketinggalan update
kosmetik yang dijual oleh perusahaan. Selain
dari pendekatan di dunia kerja melalui email
marketing, Ibu Wulan juga melakukan
pendekatan personal kepada para customers
perusahaan.
8 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020 Pukul
10.00, Via Zoom
102
3. Pass Strategy
Pass strategi merupakan langkah untuk
membentuk opini publik khusus nya target pasar
perusahaan. Karena berdasarkan penjelasan Thomas L.
Harris pass strategi merupakan peran Public Relations
untuk merancang strategi dan melakukan program-
program yang memungkinkan pemasar untuk "lulus"
gatekeeper dan memasuki pasar.
Pada penelitian ini ditemukan data berupa
kegiatan pelatihan halal dan juga CPKB (Cara
Pembuata Kosmetik yang Baik). Dalam hal ini peneliti
menganalisa bahwa langkah tersebut diambil untuk
menimbulkan opini targer pasar perusahaan yang dapat
menguntungkan perusahaan. Berdasarkan apa yang
dikatakan Pak Komarudin seperti berikut ini:
“untuk pelatihan CPKB ini saya melihat masih
belum banyak perusahaan yang mengikuti nya,
jadi kita sebagai perusahaan yang bersistem
kekeluargaan mencoba untuk siapapun bagi
karyawan yang ingin mengikuti kegiatan ini ya
dibiayai penuh oleh perusahaan.”9
Melihat dari kutipan tersebut peneliti
berpendapat bahwa tujuan perusahaan untuk
membiayai karyawan dalam pelatihan ini agar
perusahaan memiliki SDM yang mempuni sehingga
ketika karyawan bertemu dengan masyaratakat di
9 Wawancara dengan Bapak Komarudin (Manajer Produksi &
PPIC PT. Kirana Anindita) hari Senin 7 September 2020 pkl. 10.00
103
lapangan bisa menjawab perta nyaan-perta nyaan
mengenai kosmetik. Sehingga tidak menutup
kemungkinan ada masyarakat yang mau mulai usaha
kosmetik menjadi customers perusahaan.
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dari
salah satu customer perusahaan yang pernah mengikuti
pelatihan yang sama dengan PT. Kirana.
“Menurut saya PT Kirana selalu
mengedepankan kualitas produknya, terbukti
dengan perushaan saya lihat tetap mengiktui
pelatihan untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas produk nya. Hal ini sangat penting pada
dunia kosmetik karena kandungan-kandungan
yang terdapat dalam kosmetik tersebut jika
tidak diteliti dengan baik dapat menyebabkan
hal-hal yang tidak diinginkan seperti iritasi
ringan sampai berat dan dapat merusak kulit
wajah. Oleh karna itu saya sangat mendukung
adanya pelatihan-pelatihan seperti ini sehingga
mengurangi dampak negative dr beredarnya
kosmetik2 berbahan dasar berbahaya”10
Berdasarkan wawancara tersebut peneliti
menganalisa bahwa dengan mengikuti pelatihan
tersebut memang dapat membuat opini publik
khususnya target pasar dari perusahaan terbentuk yang
akhirnya menguntungkan perusahaan. Dari satu opini
publik yang terbentuk bisa membawa dampak positif
10 Wawancara dengan Ibu Friska (Sales Marketing PT. PT.
Paragon Technology and Innovation), pada Hari Senin, 4 Januari 2021
Pukul 10.00, Via WhatsApp
104
yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi
obrolan kepada perusahaan kosmetik yang lainnya
sehingga akan membuat perusahaan PT. Kirana
Anindita semakin terkenal di kalangan perusahaan
kosmetik.
B. Media Marketing Public Relations PT. Kirana Anindita
serta kelebihan dan kekurangan nya dalam memasarkan
kosmetik halal
Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat
digunakan dalam suatu proses pe nyajian informasi.11 Pada saat
ini penggunaan media khusus nya media online/sosial dinilai
sangat membantu dalam proses pemasaran suatu produk.
Perubahan yang pesat dalam dunia digital dan sumber
informasi yang tersedia melalui jaringan komputer dan
internet, telah menyebabkan perubahan dalam pemasaran
tradisional dan persepsi konsumen.12
Seiring dengan berkembang nya teknologi, saat ini
media online dan media sosial mulai dijadikan alat untuk
memasarkan produk bagi para pelaku usaha. PT. Kirana
Anindita merupakan salah satu perusahaan yang
memanfaatkan media online/sosial untuk memasarkan produk
11 AECT Task Force, 1977. The Definition of Educational
Technology. Washington:AECT. 12 Anderson, D. R., Sweeney, D. J., & Williams, A. T. 2008.
Statistic For Business and Economics. Tenth edition. Ohio: South Western
- Thomson Learning.
105
nya. Penggunaan kedua media ini dinilai dapat membantu
proses pemasaran karena berdasarkan data dari Hootsuite
penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia mencapai
175,4 juta jiwa dengan rata-rata menghabiskan waktu selama 8
jam setiap hari nya.
Untuk memasarkan produk nya hingga saat ini
perusahaan menggunakan 2 saluran promosi berupa media
online dan media sosial. Kedua saluran tersebut dipilih
perusahaan karena untuk saat ini kedua media tersebut mudah
sekali ditemukan. Media yang membantu dalam proses
pemasaran kosmetik perusahaan yang pertama yaitu:
1. Website
Sejauh ini PT. Kirana Anindita baru
menggunakan website dan juga instagaram dalam
memasarkan produk nya. Menurut analisa peneliti
website dipilih karna fungsi nya sendiri yang sangat
mudah untuk mempengaruhi publik dengan konsep dan
design yang dibuat semenarik mungkin oleh
perusahaan. Karna dalam satu halaman saja sudah
cukup untuk menjelaskan tentang perusahaan, produk,
keunggulan dan juga cara pemesanan nya. Seperti yang
dikatakan Ibu Wulan:
“tujuan kita memilih website sebagai jembatan
istilah nya ya antara calon customer dengan kita
adalah karna mudah ditemukan yang pertama
cukup cari nama perusahaan kita di internet
106
nanti akan muncul website perusahaan. Disana
juga sudah sangat jelas bagaiman cara berbisnis
dengan kami dan apa yang menjadi keunggulan
kami”.13
Melihat dari kutipan diatas, peneliti melihat
bahwa perusahaan sangat mengandalkan website dalam
mencari customer hal ini dibuktikan dengan ada nya
website yang sudah cukup lama. Adapun analisa
peneliti untuk kelebihan dan kekurangan kedua media
tersebut adalah:
1. Website
a. Website merupakan sebuah media online yang
mudah ditemukan oleh siapapun dalam proses
pencariaan nya di google.
b. Lalu yang kedua analisa peneliti adalah sudah
sangat umum untuk perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang penjualan jasa ataupun produk
menggunakan website karena konten yang ada
selalu up-to-date dan juga dapat diisi dengan hal-
hal yang menarik sehingga dapat mengikat calon
customers.
c. Adapun kekurangan nya adalah membutuhkan
koneksi internet untuk menemukan nya dan juga
13 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020
Pukul 10.00, Via Zoom
107
seperti yang dijelaskan Ibu Wulan membutuhkan
biaya yang cukup mahal dalam pembuatan nya.
2. Instagram
Instagram dipilih sebagai media untuk
memasarkan produk perusahaan karena melihat
penggunaan media sosial sekarang ini sangat banyak
pengguna nya. Hal tersebut yang membuat perusahaan
mencoba untuk mencari konsumen baru yang ingin
berbisnis kosmetik lewat media ini.
“ada nya kita sekarang di instagram ini dengan
harapan ya kita jadi bisa tambah customer baru.
Melihat juga masih masa-masa pandemi
sekarang ini ya pasti nya penjualan kita agak
menurun, jadi untuk sekarang kita ga menutup
kemungkinan untuk menerima order ga ha nya
dari perusahaan saja”.14
Berdasarkan wawancara tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa ada nya harapan perusahaan dari
penggunaan media sosial instagram untuk menambah
customers baru.
a. Pengguna media sosial yang ada di Indonesia
sangat tinggi mencapai 160juta jiwa. Dan
sebanyak 79% merupakan pengguna
Instagram dari jumlah populasi.
14 Wawancara dengan Ibu Titi Wulan Rezeki (Manager Sales
Marketing PT. Kirana Anindita), pada Hari Jum’at, 4 September 2020
Pukul 10.00, Via Zoom
108
b. Beberapa fitur yang ada di Instagram sangat
membantu dalam proses pemasaran suatu
produk.
c. Adapun kekurangan nya adalah sama-sama
memerlukan koneksi internet dalam
pengaplikasiaa nya
d. Untuk sekarang perusahaan sulit dalam
menentukan target pasar karena pengguna
Instagram dari banyak kalangan.
109
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dari Strategi Marketing Public
Relations PT. Kirana Anindita dalam memasarkan kosmetik
halal menggunakan teori Thomas L. Harris yaitu, Push
Strategy, Pull Strategy dan Pass Strategy. Maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi Marketing Public Ralations PT. Kirana
Anindita dalam Memasarkan Kosmetik Halal
PT. Kirana Anindita menggunakan strategi push, pull
dan strategi pass dalam menerapkan strategi Marketing
Public Relations dalam memasarkan kosmetik halal, yaitu:
a. Strategi push digunakan untung merangsang
pemasaran PT. Kirana Anindita unutk melakukan
publikasi produk yaitu dengan mengadakan
pameran kosmetik yang dimana sejauh ini
perusahaan sudah 3 kali mengadakan nya.
b. Strategi pull digunakan untuk menarik minat
perhatian calon customers atau pun customers yang
sudah berbisnis dengan perusahaan dengan
mengandalkan beberapa cara, diantara nya:
mengadakan event yang diselenggarakan
110
COSMOPROF, Customer Relationship
(merangkul/menjaga hubungan dengan
pelanggan), Customizing cosmetic, menggunakan
Sales marketing dan juga Sertifikat halal.
c. Dan yang terakhir strategi pass agar perusahaan
mempunyai citra yang bagus di mata publik khusus
nya customers adalah dengan mengikuti pelatihan-
pelatihan mengenai kehalalan dan juga CPKB.
Karena sejauh ini fokus perusahaan adalah bisnis
antar perusahaan.
2. Media Public Relations yang digunakan PT. Kirana
Anindita serta kelebihan dan kekurangan nya dalam
memasarkan kosmetik halal
Media Public Relations yang digunakan PT. Kirana
Anindita dalam memasarkan kosmetik halal adalah media
online dan juga media sosial baru ini. Adapun kelebihan
kedua media tersebut dalam memasarkan komsetik halal
sebagai berikut.
a. Website, adapaun kelebihan website sangat
membantu perusahaan dalam proses memasarkan
kosmetik halal karna sangat mudah ditemukan
dalam proses pencarian nya di internet. Kedua,
sangat efektif efisien karna pada satu halaman
website dapat menjelaskan tentang perusahaan,
produk yang dijual, cara order, kontak perusahaan
111
dan keunggulan perusahaan. Sedangkan
kekurangan nya yang pertama adalah website tidak
bisa diakses saat tidak ada koneksi internet
sehingga akan menghambat dalam proses
pencarian, yang kedua biaya pembuatan dan juga
pemeliharan website cukup mahal.
b. Instagram, adapun kelebihan media sosial
instagram adalah untuk saat ini fitur-fitur yang ada
dapat memudahkan proses penjualan dalam
mencari customer baru, selain itu bisa berinteraksi
dengan mudah antara admin dan juga calon
pembeli. Adapun kekurangan nya untuk sekarang
perusahaan sulit untuk menentukan target pasar
nya karna pengguna media sosial Instagram
digunakan oleh banyak kalangan dan sulit untuk
dibatasi.
B. Saran
Terkait dengan hasil penelitian ini, peneliti ingin
memberikan saran kepada PT. Kirana Anindita BSD
Tanggerang Selatan yang pertama yaitu untuk menggunakan
iklan (advertising) agar perusahaan bisa lebih terkenal
sehingga bisa mencakup penjualan ke seluruh brand kosmetik
yang ada di Indonesia. Yang kedua yaitu menggunakan media
sosial lain nya seperti Facebook dan juga Twitter agar
masyarakat atau khusus nya para pengusaha kosmetik bisa
112
lebih mengetahui tentang perusahaan dan juga bisa lebih
interaktif melihat data pengguna media sosial di Indonesia
sangat tinggi.
113
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, D. R. (2008). Statistic for Business and economics.
Tenth editons. Ohio: Thomson Learning.
Anggoro, M. L. (2005). Teori dan Profesi Kehumasan Serta
Aplikasi nya di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arifin, A. (1984). Strategi Komunikasi Suatu Pengantar
Ringkas. Bandung: Armico.
Arifin, T. M. (2003). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta:
Rajawali.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Armstrong, P. K. (Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1).
2012. Jakarta: Erlangga.
Bajari, A. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Prosedut,
Tren dan Etika. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bambang, A. D. (2012). Instagram Handbook Tips Fotografi
Ponsel. Jakarta: Media Kita.
Butterick, K. (2012). Pengantar Public Relations; Teori dan
Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
114
Cook, S. (2002). Customer Care Excellence. Jakarta: PPM.
Dahlan, A. A. (1996). Ensiklopedia Hukum Islam. Jakarta:
Ikhtiar Baru van Hoeve.
David, F. R. (2002). Manajemen Strategi Konsep. Jakarta:
Prenhalindo.
David, F. R. (2015). Manajemen Strategik alih Bahasa Novita
Puspasari dan Liza Nurbani Puspitasari. Jakarta:
Salemba Empat.
Effendy. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Effendy, O. U. (1992). Dinamika Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Effendy, O. U. (1997). Komunikasi : Teori dan Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
F, R. T. (2014). Buku Pegangan Dasar Kosmetologi. Jakarta:
CV Sagung Seto.
Fitria. (2016, November Selasa). Kosmetik Halal. Retrieved
from adevnatural.com:
https://adevnatural.com/kosmetik-halal-daftar-
produsen-kosmetik-halal-sertifikasi-lppom-mui/
Force, A. T. (1977). The Definition of Educational Technology.
Washington: AECT.
115
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori&
Praktik . Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Handoko, T. H. (2003). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
Harris, T. L. (1991). The Marketer's Guide to Public Relations:
How Today's Top Companies are Using The New PR to
Gain Competitive Edge. Canada: John Wiley & Sons,
Inc.
Hasan, A. (2010). Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Ismail, S. (2012). Manajemen Strategik. Bandung : Erlangga.
Jefkins, F. (2004). Public Relations. Jakarta: Erlangga.
Jr, P. I. (2003). Strategy Management : Formulation,
Implementation and Control. McGraw-Hill.
Juliansyah, E. (2008). Promosi Public Relations. Bandung:
Bandar Maju.
Julianti, L. (2017). Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada
Divisi Akuntansi di PT. Kirana Anindita. Tanggerang
Selatan.
Keller, P. K. (2008). Manejemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
116
Komarudin. (2020, September Senin). Strategi Ilha PT. Kirana
Anindita dalam Memasarkan Kosmetik Halal. (Giffari,
Interviewer)
Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2.
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, P. (2006). Manajemen Pemasara Jilid 1, Edisi 11.
Jakarta: PT Indeks Gramedia.
Kriyantono, R. (2012). PR Writing: Teknik Produksi Media
Public. Jakarta : Kencana.
Link, A. (2020). Hootsuite (We Are Social) : Indonesia Digital
Report 2020. Retrieved from Andi.link:
https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-
digital-report-2020/
Miner, G. S. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.
Moleong, L. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi
. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Morisan. (2006). Pengantar Public Relations Strategi Menjadi
Humas Profesional. Jakarta: Ramdina Prakasa.
Morisan. (2008). Manajemen Strategi Penyiaran. Jakarta:
Kencana.
117
Muhammad, A.-J. A. (1988). Kitab al-Ta'rifat Cet III. Beirut:
Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah.
Nasrullah, W. S. (2010). Public Relation 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramedia
Publishing.
Nasrullah, W. S. (2010). Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramedia
Publishing.
Nugroho, R. D. (2004). Kebijakan Publik, Formulasi,
Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: Gramedia.
Pasific, P. I. (2020). Penting nya Memiliki CPKB dan
Bagaimana Mengurus nya. Retrieved from Indocare
b2b Service: https://indocareb2b.com/penting nya-
memiliki-cpkb-dan-bagaimana-mengurus nya/
Perindustrian, K. (2018, Maret Selasa). Berita Industri.
Retrieved from kemenperin.go.id:
https://kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-
Kosmetik-Nasional-Tumbuh-2018
Rezeki, T. W. (2020, September Jum'at). Strategi Marketing
Public Relations PT. Kirana Anindita dalam
Memasarkan Kosmetik Halal. (Giffari, Interviewer)
Ruslan, R. (2005). Kiat dan Strategi Kampanye Public
118
Sibero, A. F. (2013). Web Programing Power Pack.
Yogyakarta: Mediakom.
Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Sofyan, I. (2015). Teknik Penyusuna Manajemen Strategis
Pemerintah dan Usaha. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suhaimi, J. d. (2006). Metode-metode Penelitian Kualitatif
Komunikasi. Ciputat: UIN Jakarta Press.
Thomas Wheelen, D. H. (2010). Manajemen Strategis.
Yogyakarta: ANDI.
Ucjhana, O. (1992). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarta.
Wahyudi, A. (2020, September Senin). Strategi Marketing
Public Relations PT. Kirana Anindita dalam
Memasarkan Kosmetik Halal. (GIffari, Interviewer)
119
LAMPIRAN
Narasumber : Titi Wulan Rezeki
Jabatan : Manajer Sales Marketing PT. Kirana Anindita
Waktu : Jum’at, 04 September 2020
Tempat : Via Zoom
1. Ada perbedaan strategi tidak saat masa Covid dan sebelum
Covid?
Untuk masa-masa normal sih sebetul nya semua perusahaan
kosmetik akan selalu perlu seperti eyebrow, eyeliner sebagai
pelengkap range nya mereka jadi untuk menggunakan strategi
tertentu engga juga karna semua perusahaan (yang bergerak
dibidang kosmetik) memang memerlukan item-item ini.
Sedangkan untuk masa Covid seperti ini ya paling kita update
produk ke mereka by email seperti produk baru atau trend
warna baru yang ada
2. Strategi peruasif apa yang digunakan oleh perusahaan
Karena semua perusahaan (yang bergerak dibidang kosmetik)
pasti membutuhkan biasa nya mereka yang akan cari
perusahaan kami ini untuk buat item tersebut yang diinginkan.
Nah untuk peruasif atau membujuk nanti biasa nya kita
tawarkan produk yang lain, kita kasih tau tentang trend warna
juga jadi wawasan mereka lebih terbuka jadi bisa bikin item
pelengkap mereka nanti-nanti nya. Jadi untuk yang kayak kita
120
mengejar-ngejar customer itu tidak karna mereka yang
membutuhkan kita.
3. Untuk media yang digunakan apa saja?
Untuk media yang kita gunakan agar calon customer tau
tentang kita itu iya kita ada website, terus kita juga pernah
beberapa kali 1 atau 2 mengikuti pameran tapi karena waktu itu
yang dateng ke pameran bukan company sedangkan kita kan
sasaran nya B2B jadi kurang kena tapi mungkin kalo sekarang
kita mengikuti pameran lagi mungkin akan kena sasara nya
karena customer mikir kalo mau cari supplier ya harus datang
ke pameran.
4. Bagaiman sih strategi merangkul customer agar mereka selalu
membeli barang ke kirana?
Oh itu pasti sih itu harus, sejak pertama kali kita kenal atau
meeting dengan customer. kita berusaha untuk mengetahui
produk apasih yang ingin mereka bikin, dari situ nanti mereka
akan order lalu repeat order dalam konteks ini kita terus kontek
by email saya akan terus update produk baru, trend warna baru
jadi mereka (customers) tidak akan lepas kontak dengan kita.
Saya juga selalu ta nya bagaimana penjualan item baru yang
kemarin “oh bagus ko, nanti kita akan repeat order” nah dari
situ nanti customer akan menanyakan ada produk baru apalagi.
Pasti nya dari situ mereka akan berkembang engga hanya
membeli 1 produk terus udah, nanti mereka akan membeli
produk-produk lain sehingga customer mereka ini ga akan
pindah ke brand yang lain. Bahkan saking akrab nya dengan
121
customer sudah seperti kayak temen. Kita berteman di
facebook terus instagram dari situ mereka bisa tau misalkan
saya suka lari terus mereka ko bisa ga ilang pake eyeliner nya
nah dari perbincangan seperti itu sih yang membuat kita lebih
dekat, inti nya pendekatan personal
5. Bagaimana cara mencegah penolakan saat negosiasi harga
dengan customer?
Biasa nya dari awal kita sudah kasih tau kalo bisnis dengan
German ini sudah fix price. Kalo harga kita pasti lebih mahal
dibanding China, jadi saya kasih ibarat “ibu mau beli Wuling
atau Mercy” dari awal saya kasih ibarat seperti itu dengan
penekanan kalo ibu beli Mercy, ibu pasti akan mendapatkan
kualitas Mercy itu seperti apa. Sama hal nya dengan kosmetik
karna German sangat mementingkan kualitas.
6. Apakah dengan punya setifikat Halal dari MUI untuk bahan
baku yang digunakan membuat harga lebih jadi mahal?
Untuk halal hampir semua produk yang kita punya sudah
disertifikasi, paling untuk beberapa produk baru ada yang
belum. Untuk harga sih kita ga membuat lebih mahal karna
harga dari kita sudah mahal, jadi untuk sertifikat halal itu ya
jadi satu keunggulan dari perusahaan aja karena ga semua
perusahaan bisa sertifikasi halal untuk formula nya terus juga
perusahaan nya, itu sih yang jadi keunggulan Kirana Schwan.
7. Bagaimana kalau saat proses negosiasi dengan customer tidak
jadi membeli karna harga yang ditetapkan terlalu tinggi
122
Sejauh ini sih belum ada yang gajadi beli produk di kita karna
harga nya yang mahal. Hal seperti itu pasti terjadi dalam nego
ya. Biasa nya saya kasih opsi lain seperti kuantitas produk nya
ditambahin dari harga 5000pcs gamasuk nih harga nya terus
kita kasih harga yang untuk 10000pcs oke masuk harga nya tapi
kuantitas nya kebanyakan. Terus saya bilang untuk kuantiti
yang banyak jangan khawatir produk tidak akan laku terjual
misal nya seperti pensil alis, inikan masa expired nya 36 bulan
masa sih selama 36 bulan ibu tidak menjual produk segitu.
Secara itu merupakan salah satu barang yang diperlukan atau
sudah menjadi bagian dari wanita Untuk hal ini saya yang nego
langsung ke Schwan.
8. Media apa yang saat ini digunakan perusahaan untuk
memasarkan produk?
Sebagai peerusahaan yang sudah ada sejak lama, pertama kali
kita menggunakan website sebagai media pemasaran kita.
Seiring berjalan nya waktu sekarang kita menggunakan
instagram juga.
9. Alasan menggunakan kedua media tersebut?
Untuk website sendiri seperti nya sudah sangat umum bahwa
perusahaan untuk menggunakan nya. Karna kita kan ga
mengiklankan produk dan perusahaan jadi pasti kalo ada calon
pembeli yang mencari tau tentang kita langsung cari di internet
dan pasti langsung ketemu. Untuk instagram kita baru-baru ini
menggunakan nya, tujuan nya kita sih untuk lebih memperluas
customer kita. Soal nya untuk sekarang siapa sih yang tidak
123
mempunyai instagram mau yang muda atau yang tua pasti
punya. Jadi kita melihat peluang tersebut terus coba untuk
menggunakan nya sekarang.
10. Apa kelebihan dan kekurangan dari kedua media tersebut?
Untuk kelebihan website sendiri sudah saya jelaskan tadi,
ditemukan nya gampang di internet soal nya memang cuman
ada 1 perusahaan dengan nama PT. Kirana Anindita sendiri.
Jangkauan nya juga luas bisa sampe seluruh indonesia. Lalu
juga tampilan nya juga bisa mencakup banyak informasi
tentang perusahaan, produk, kontak kita terus juga alamat
perusahaan jadi efektif secara ga langsung. Kekurangan nya
sendiri sih biaya pembuatan nya ya cukup mahal terus juga kita
harus rutin bayar biar website kita aman dari hacker. Untuk
instagram sendiri saya lihat kelebihan nya banyak fitur-fitur
penunjang untuk berjualan, terus juga gampang update tentang
produk/perusahaan juga gampang. Kemudian juga bisa
interaktif dengan calon pembeli. untuk kekurangan nya sih ya
kita kan baru di intagram jadi masih susah untuk nentuin target
pasar kita, karna pengguna nya dari berbagai kalangan usia.
124
Wawancara 2
Narasumber : Adi Wahyudi
Jabatan : Legal Head PT. Kirana Anindita
Waktu : Senin, 07 September 2020
1. Berapa lama proses mendapatkan sertifikat Halal?
Pada tahun 2015 kita sudah setrifikasi halal dari MUI untuk
bahan baku yang kita punya, proses sertifikasi ini kita datang
ke kantor MUI lalu formula atau bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan kosmetik di uji disana. Kurang lebih selama
3 bulan akhir nya sertifikat halal nya keluar. Jadi bahan yang
dikirim dari German oleh schwan bahan baku nya kita
sertifikasi disini. Sebener nya untuk perusahaan kosmetik yang
ada di Indonesia tidak bisa order langsung ke Schwan, karena
kita yang sudah menjadi global networking Schwan Cosmetics
maka harus order lewat kita.
2. Sebenar nya apa tujuan dari mensertifikasi bahan baku
kosmetik?
Untuk itu sebener nya karna peraturan Undang-undang yang
mengatur kosemtik halal sudah keluar pada tahun 2014 tentang
produk jaminan halal. Untuk sertifikasi nya diperpanjang setiap
2 tahun sekali. Sebenar nya dari dikeluarkan nya UU tentang
Kosmetik harus berlabel halal dikasih batas waktu sampai
tahun 2026 jadi masih tidak apa-apa kalo kita belum
mempunyai sertifikasi halal karna tidak akan dikenakan sanksi.
125
Tapi untuk menambah kepercayaan dan kepuasan customers
kita dengan cepat memproses sertifikasi halal.
126
Wawancara 3
Narasumber : Komarudin
Jabatan : Manajer Production & PPIC PT. Kirana
Anindita
Waktu : Selasa, 07 September 2020
1. Sejarah awal beridiri nya perusahaan?
Sebenar nya PT. Kirana ini merupakan PT peralihan dari PT.
Gamaes dulu nya. Perusahaan tersebut sama bergerak dibidang
kosmetik dan juga mendapat suply bahan baku dari Schwan
Cosmetics tapi karna suatu alasan perusahaan ditutup. Ibu Lena
yang saat ini sebagai komisaris perusahaan dulu nya kerja
disana jadi bagian marketing, nah kebetulan Ibu Lena ini udah
akrab dan kenal juga sama orang Schwan. Semenjak PT.
Gamaes tutup Ibu Lena diminta untuk ngelanjutin bisnis ini,
untuk dulu sih masih di rumah produksi nya, terus tahun 2008
baru punya pabrik sendiri yang sekarang ini kurang lebih
seperti itu.
2. Apakah kedepan nya ada rencana untuk membuat brand
sendiri?
Rencana sih belum ada untuk saat ini, kalaupun nanti ada
mungkin kita branding produk seperti lipstik ataupun kosmetik
yang lain kecuali pensil alis. Soal nya kalo kita punya brand
pensil alis sendiri nanti kita ga enak sama customer kita sendiri,
nanti yang ada kita malah jadi monopoli pasar. Mungkin bisa
127
dibilang untuk di Indonesia hampir belum ada perusahaan
pensil alis yang sanggup untuk me nyanggupi pesanan dalam
jumlah banyak. Dengan ada nya pemasok bahan baku yang ada
sekarang Kirana ini sudah hampir menjual kosmetik seperti
pensil alis dan kosmetik lain tentu nya ke beberapa perusahaan
dengan nama brand yang sudah terkenal. Maka dari itu kita
sebagai global network Schwan Cosmetics masih bisa berdiri
karna kita punya bahan baku yang berkualitas dan selalu ada
untuk memenuhi permintaan konsumen.
3. Apakah perusahaan mengikuti kegiatan sosial?
Sampai saat ini paling cuman ngasih tukang sapu jalanan
sekitar perusahaan sih rutin setiap bulan. Untuk kegiatan yang
sama publik paling kita mengikuti pelatihan halal dan juga
CPKB. Untuk pelatihan halal ini merupakan program dari MUI
untuk para pelaku usaha di dibidang kosmetik. Untuk CPKB
ini merupakan program pemerintah. Kita rutin mengikuti kedua
nya, salah satu tujuan nya sih untuk membentuk opini publik
yang menguntungkan buat perusahaan. Biasa nya kita
menanyakan ke karyawan juga siapa yang mau ikut pelatihan
ini, kalo ada yang mau biaya nya full ditanggung oleh
perusahaan.