Bayangkan jika sekarang anda bukanlah seorang dosen. Mungkin sekarang anda adalah seorang pelaut, atau mungkin anda seorang juru masak. Yang mungkin pada hari ini anda semua tidak berada di kelas ini, dan mungkin kini anda berada di planet lain.Saya teringat ketika saya pertama kali mengikuti tes menjadi dosen, tepatnya tahun 2012, saya berusia 2012.Entah mengapa saya memilih mengikuti tes tersebut. Mengingat pada waktu kuliah saya lelaki yang kadang tidak peduli terhadap pelajaran, saya juga bukan einsten dalam mempelajari sesuatu, bahkan mendapat nilai jelek tiap semester perkuliahan sudah biasa.Kalian semua tahu menjadi dosen itu tidaklah gampang, apalagi dengan ilmu yang pas-pasan seperti saya dengan otak saya.Ketika saya memutuskan untuk mengikuti seleksi menjadi dosen, banyak teman-teman saya yang tidak percaya dan pesimis dengan keputusan saya, yahh karena mereka tahu semenjak kuliah saya bukanlah mahasiswa dengan kepandaian khusus dalam suatu pelajaran, apalagi dalam bidang farmasi.Tetapi keputusan tetap saya ambil untuk mengikuti tes tersebut, segala persiapan telah saya lakukan walaupun saya sebenarnya entah mengapa merasa tidak terlalu berharap untuk lulus tes tersebut. Dan hingga akhirnya pengumuman tes telah keluar, kalian tahu saya dinyatakan tidak lulus untuk tes tersebut.Saya sadar persiapan saya masih minim dibandingkan dengan pesaing-pesaing saya. Setelah pengumuman tersebut saya kemabali bertekad dalam hati saya untuk mencoba lagi di lain kesempatan, iya mengejar mimpi yang tidak pernah dimimpikan sebelumnya itu merupakan hal yang sangat rumit.Kesempatan kedua pun telah datang, walaupun sebenarnya masih banyak orang yang berpikiran pesimis terhadap saya, namun saya tetap