spm contoh senior

Upload: danu-kumara

Post on 11-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Standar Pelayanan Minimal

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL PENINJAUAN MANAJEMEN PROGRAM PUSKESMAS SALAMAN I DI KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG PERIODE JANUARI OKTOBER 2012

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Disusun Oleh:Danti Utami S030.07.056Imarita Ethafadluna030.07.112Nina Sania030.07. 187Roro Widyastuti030.07.228Sanfri Kefrina030.07.232Sarah Chaerany030.07.234Shisca Purnamasari030.07.240Vania Viestarila Zamri030.07.261Noraiman030.07.313

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIBAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA PERIODE 12 November 2012 5 Januari 20131

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami hanturkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Hasil Peninjauan Manajemen dan Mutu Pelayanan Puskesmas Salaman I Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang periode Januari Oktober 2012.Tugas ini kami kerjakan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Salaman I. Kami berharap pembuatan tugas ini dapat bermanfaat bagi pihak puskesmas Salaman I.Dalam usaha penyelesaian tugas laporan ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. dr. Heri Sumantyo, selaku pembimbing dan kepala Puskesmas dalam penulisan laporan selama berada di puskesmas Salaman I.2. dr. Hartoyo, M.Kes, selaku pembimbing selama berada di puskesmas Salaman I.3. Ibu ibu dan bapak - bapak perawat beserta seluruh karyawan Puskesmas Salaman I yang selalu menemani selami menjalani kepaniteraan klinik di puskesmas Salaman.4. Orang tua kami yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.5. Seluruh teman teman kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga kita semua mendapatkan hasil yang maksimal atas usaha kita.Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu kami menerima semua saran dan kritikan yang membangun guna penyempurnaan tugas laporan ini.

Salaman, Desember 2012.

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil peninjauan Manajemen dan mutu Puskesmas Salaman I Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang ini telah disajikan di depan pembimbing mahasiswa pada tanggal 3 Desember 2012 guna memenuhi syarat kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta.

Salaman, Desember 2012

Disahkan oleh:

Pembimbing IPembimbing II

dr. Heri Sumantyo dr. Hartoyo, M.Kes

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiLEMBAR PENGESAHANiiDAFTAR ISIiiiDAFTAR TABELviDAFTAR GAMBARixBAB I : PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang11.2. Perumusan Masalah61.3. Tujuan Penulisan61.4. Manfaat Kegiatan71.5. Metodologi Penelitian7BAB II. DATA UMUM PUSKESMAS SALAMAN 12.1. Keadaan Geografi dan Lingkungan92.1.1 Data Wilayah92.1.2 Keadaan Penduduk (Tahun 2012)112.1.3 Sosial Budaya122.1.4 Sosial Ekonomi132.1.5 Kesehatan Lingkungan142.2. Sumber Daya Puskesmas152.2.1Data Ketenegaan Puskesmas Salaman I152.2.2Sarana Fisik162.2.3Sarana Medis182.2.4Sumber Dana192.2.5Sarana Pelayanan Puskesmas202.2.6Jaringan Pelayanan Puskesmas 202.2.7Jenis Pelayanan dalam Gedung212.3. Data 20 Besar Penyakit Terbesar di Puskesmas Salaman I222.4. Derajat Kesehatan242.5. Visi, Misi, dan Strategi Puskesmas Salaman I242.5.1Visi Puskesmas Salaman I242.5.2Misi Puskesmas Salaman I252.5.3Filosofi Puskesmas Salaman I252.5.4Dimensi Mutu Puskesmas Salaman I252.5.5Definisi Mutu Puskesmas Salaman I262.6 Manajemen Puskesmas262.7 Deskripsi Kerja34BAB III : DATA KHUSUS PUSKESMAS SALAMAN I3.1. Program Pokok Puskesmas403.2. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas413.2.1Kesehatan Ibu dan Anak serta KB413.2.2Gizi443.2.3Kesehatan Lingkungan463.2.4Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit473.2.5Promosi Kesehatan513.2.6Upaya Pengobatan53BAB IV : ANALISA MASALAH.564.1.Cakupan Program Puskesmas yang Bermasalah594.2 Teknik Prioritas Masalah604.2.1Metode Hanlon Kuantitatif614.2.2Kriteria A : Besar Masalah614.2.3Kriteria B : Kegawatan Masalah654.2.4Kriteria C : Kemudahan dalam Penanggulangan684.2.5Kriteria D: PEARL Faktor694.2.6Penilaian Prioritas Masalah704.3. Urutan Prioritas Masalah72BAB V. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH5.1. Kegiatan/Indikator Kegiatan yang Bermasalah735.2 Analisis Penyebab Masalah735.3 Inventarisasi Penyebab Masalah745.4 Rekapitulasi Kemungkinan Penyebab Masalah795.5 Penyebab Masalah Yang Paling Mungkin805.6Penggabungan Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah815.7 Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah825.8 Strategi Pemecahan Masalah84BAB VI :PENUTUP6.1.Kesimpulan896.2Saran89DAFTAR PUSTAKA91LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I Tahun 2011(11)Tabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I(12)Tabel 3.Data Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I. (12)Tabel 4. Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I (10 tahun keatas)(13)Tabel 5. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman I(15)Tabel 6.Nama Ruang Perawatan, Kelas, dan Jumlah Tempat Tidur(16)Tabel 7. Data 20 Besar Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang, Bulan Januari Oktober 2012 (Diagnosis Berdasarkan ICD-X)(22)Tabel 8.Pola 20 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(23)Tabel 9. Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I(24)Tabel 10.Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(42)Tabel 11. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan UsiaSekolah di Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012.(43)Tabel 12. Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(43)Tabel 13.Hasil Kegiatan Pelayanan Usila Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(44)Tabel 14. Hasil Kegiatan Pemantauan dan Petumbuhan Balita Puskesmas Salaman I Bulan Januari- Oktober 2012(45)Tabel 15.Hasil kegiatan Pelayanan Gizi Puskesmas Salaman IBulanJanuari- Oktober 2012(45)Tabel 16. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Salaman IBulan Januari Oktober 2012(46)Tabel 17.Hasil kegiatan Pelayanan Higienis dan Sanitasi Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012 (47)Tabel 18.Hasil Kegiatan P2 Malaria Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(48)Tabel 19. Hasil Kegiatan P2 TB Paru Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(48)Tabel 20. Hasil Kegiatan P2 ISPA Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(49)Tabel 21. Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas Salaman IBulan Januari Oktober 2012(49)Tabel 22. Hasil kegiatan P2P Imunisasi Puskesmas Salaman IBulan Januari Oktober 2012(50)Tabel 23. Hasil Kegiatan Penyuluhan Kelompok dan Umum di Dalam Luar Gedung Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012....... (51)Tabel 24. Hasil kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Salaman I BulanJanuari Oktober 2012(52)Tabel 25.Hasil Kegiatan Perkembangan Sekolah Sehat Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(53)Tabel 26.Hasil Kegiatan Pengobatan Rawat Jalan Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(54)Tabel 27.Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Gigi Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(55)Tabel 28.Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012(55)Tabel 29. Hasil Kegiatan Puskesmas yang Bermasalah(59)Tabel 30. Program-Program yang Belum Mencapai Target(61)Tabel 31. Pembagian Interval Kelas(63)Tabel 32. Nilai Masalah Sesuai Kelas(64)Tabel 33. Daftar Masalah Puskesmas Salaman I Berdasarkan Kriteria B(66)Tabel 34. Daftar Masalah Puskesmas Salaman I Berdasarkan Kriteria C(68)Tabel 35. Daftar Masalah Puskesmas Salaman I Berdasarkan Kriteria D(69)Tabel 36. Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon Kuantitatif(70)Table 37. Inventarisasi penyebab masalah(75)Table 38. Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah yang Paling Mungkin.(80)Table 39. Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah(83)Tabel 40. Strategi Pemecahan Masalah(84)Table 41. Plan Of Action(POA) Peningkatan Cakupan K4(86)Tabel 42. Gann Chart(88)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsep Sehat Menurut Gordon & Le Richt....(5)Gambar 2. Konsep Sehat Menurut H.L. Bloem ....(6)Gambar 3. Peta Kecamatan Salaman Kabupaten Dati II Magelang....(9)Gambar 4. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I...(10)Gambar 5. Struktur Organisasi Puskesmas Salaman I..(32)Gambar 6. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem.........................................(56)Gambar 7. Siklus Pemecahan Masalah..(57)Gambar 8. Diagram Fish Bone..(74)Gambar 9.Diagram Fish Bone Cakupan K4 Puskesmas Salaman I Periode Januari Oktober 2012....(78)Gambar 10.Penggabungan alternatif pemecahan masalah..(81)

ix

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan.Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia memiliki dan ikut melaksanakan komitmen tersebut dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Jawa Tengah sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia juga ikut serta mendukung komitmen pemerintah tersebut, dengan melaksanakan program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai target MDGs.Memperhatikan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) dan Kesepakatan Dakkar untuk Pendidikan Untuk Semua (PUS); Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) dan pemberdayaan perempuan melalui pembentukan dan penguatan kelembagaan seperti Forum Komunikasi Pengarusutamaan Gender dan Forum Kajian Gender; penurunan Angka kematian anak dengan menekan terjadinya gizi buruk pada balita, meningkatnya angka kesehatan ibu dengan menekan angka kematian ibu melahirkan; meningkatnya angka kesakitan HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya; Cakupan pelayanan air bersih perkotaan dan perdesaan serta cakupan sanitasi dan persampahan sebanding dengan rata-rata nasional dan target Millenium Development Goals (MDGs); dan kerjasama sinergitas pengelolaan potensi sebagai tantangan pembangunan perwilayahan ke depan telah dirancang dan dilaksanakan dengan berbagai bentuk dan pola kerjasama.Tujuan pembangunan Millenium yang ditargetkan untuk dapat dicapai pada tahun 2015 dapat dijadikan sebagai salah satu pemacu dan semangat untuk dapat melakukan upaya yang lebih baik dalam penanganan permasalahan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. (1)WHO sebagai organisasi kesehatan dunia mencanangkan Millenium Development Goals (MDGs) sebagai langkah nyata pembangunan kesehatan. Terdapat 3 poin dari MDGs yang menerangkan pentingnya kesehatan pada pembangunan sumber daya manusia, yaitu pada poin 4, 5 dan 6 : (2)1. Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 4. Menurunkan Kematian Anak 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu 6. Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan (TB) 7. Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup 8. Mengembangkan Kemitraan Pembangunan Di Tingkat Global Salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah di bidang kesehatan, yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang tercermin sebagai berikut : 1. Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan, kualitas lingkungan, perilaku hidup sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan .2. Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat melalui peningkatan pemerataan, pemanfaatan serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang berkesinambungan.3. Terwujudnya upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit melalui surveilans, pengendalian faktor risiko dan penanganan serta penanggulangan KLB dan bencana. 4. Terwujudnya kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien, rasional dan akuntabel.5. Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas, merata dan dapat didayagunakan secara optimal.6. Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan dimanfaatkan secara rasional. Upaya mencapai kesehatan masyarakat memerlukan pendekatan yang bersifat pembinaan yang dalam jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam pemeliharaan kesehatan melalui peningkatan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Upaya kesehatan yang semula lebih terfokus pada kuratif dan rehabilitatif, secara berangsur berkembang ke arah promotif dan preventif, sehingga puskesmas merupakan ujung tombak untuk mencapai MDGs.Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia mulai dikembangkan sejak dicanangkannya pembangunan jangka panjang yang pertama tahun 1971. Didahului dengan beberapa proyek rintisan Puskesmas di beberapa provinsi. Tujuan dasar pemerintah mendirikan Puskesmas adalah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan. Pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan melalui 6 kegiatan pokok secara terpadu dan menyeluruh, meliputi: KIA/KB, Usaha Peningkatan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Pengobatan dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) serta ditambah lagi dengan program kesehatan pengembangan yaitu: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Perkesmas, sehingga dapat mewujudkan misi puskesmas. Secara operasional, Puskesmas berarti harus ada upaya yang berkelanjutan, menyeluruh, terpadu, sistematis dan objektif yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Untuk mengembangkan reformasi Puskesmas, ada 3 pendekatan yang dapat diterapkan yakni: 1. Penentuan prioritas program puskesmas 2. Pengembangan program menjaga mutu 3. Pengembangan swadana Ketiga pendekatan itu sebaiknya dilaksanakan bertahap dan berkelanjutan karena saling terkait satu sama lain. Dengan melakukan reformasi Puskesmas, diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama yang potensial berkembang di wilayah kerja Puskesmas.Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah Kab/Kota yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan, indikator dan nilai. Prinsip-prinsip SPM :1. Diterapkan pada kewenangan wajib.2. Diberlakukan untuk seluruh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota.3. Menjamin akses masyarakat mendapat pelayanan kesehatan dasar tanpa mengorbankan mutu, mempunyai dampak luas pd masyarakat.4. Merupakan indikator kinerja, bukan standar teknis.5. Dinamis 6. Dalam kerangka penyelenggaraan yang dasar.Pada tahun 1999, pemerintah menetapkan sebuah paradigma baru dalam kesehatan yang dikenal dengan PARADIGMA SEHAT. Paradigma sehat tersebut merupakan penyempurnaan dari paradigma sebelumnya yang lebih bersifat mengobati pada orang yang sakit saja tanpa melakukan intervensi pada orang yang sehat agar terhindar dari suatu penyakit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa paradigma sehat adalah : Suatu konsep atau cara pandang Dalam menyelenggarakan suatu pembangunan kesehatan Dalam pelaksanaannya sepenuhnya menerapkan pengertian dan atau prinsip prinsip pokok kesehatan.Secara Makro : Berarti bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan; harus memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat.

Secara Mikro :Berarti bahwa pembangunan kesehatan akan menekankan upaya promotif dan preventif dg tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Dengan kata lain, dalam paradigma sehat berarti : Mencegah lebih baik daripada mengobati Pemberdayaan pada masyarakat agar dapat berperilaku hidup sehat, hidup dalam lingkungan yang sehat.

Untuk dapat mewujudkan suatu Paradigma Sehat, diperlukan intervensi kesehatan yang tidak hanya terbatas pada manusia saja. Sesuai dengan konsep sehat menurut Gordon & Le Richt (1950), timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu: 1. Host (Pejamu)2. Agent (Bibit penyakit)3. Environment (Lingkungan)

Gambar 1. Konsep Sehat Menurut Gordon & Le Richt

Pemanfaatan konsep tersebut adalah untuk dapat melakukan pencegahan penyakit, penularan penyakit, pemberantasan penyakit, pengobatan penyakit yaitu dengan cara mengintervensi ketiga faktor tersebut. Sedangkan menurut H.L. Bloem, status kesehatan dari seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu : (Hartoyo, 2010)1. Lingkungan2. Perilaku3. Pelayanan kesehatan4. Biologik / keturunan

Gambar 2. Konsep Sehat Menurut H.L. Bloem

1.2. Perumusan MasalahMengetahui hasil kegiatan pelayanan di Puskesmas Salaman I dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berlaku periode Januari Oktober 2012.

1.3. Tujuan Penulisan1.3.1 Tujuan umum Mengetahui, menganalisa dan mendeskripisikan pelaksanaan manajemen program dan mutu pelayanan di Puskesmas Salaman I pada bulan Januari Oktober 2012 dalam rangka upaya perbaikan kinerja Puskesmas.

1.3.2. Tujuan khusus 1. Mengetahui proses P1, P2, dan P3 pada Puskesmas Salaman I.2. Mengetahui hasil pencapaian upaya kesehatan dasar dan pengembangan pada Puskesmas Salaman I pada bulan Januari s/d Oktober 2012.3. Mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan yang terjadi di Puskesmas Salaman I pada bulan Januari s/d Oktober 2012.4. Menentukan prioritas masalah yang ada pada Puskesmas Salaman I.5. Menentukan alternatif pemecahan masalah dari prioritas masalah yang terpilih dipuskesmas Salaman I.6. Menganalisa berbagai faktor yang menyebabkan masalah pencapaian upaya kesehatan Puskesmas Salaman I. 7. Menbuat rencana kegiatan dari pemecahan masalah terpilih di Puskesmas Salaman I

1.4. Manfaat Kegiatan1.4.1 Bagi Mahasiswa :1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian kepaniteraan klinik Ilmu kesehatan Masyarakat.2. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan.3. Mengetahui upaya upaya pokok maupun tambahan yang di puskesmas.4. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan didalam program puskesmas.1.4.2 Bagi Puskesmas :1. Mengetahui masalah atau upaya puskesmas yang belum memenuhi target standar pelayanan minimal (SPM).2. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya puskesmas yang belum memenuhi target standar pelayanan minimal (SPM).3. Membantu Puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian terhadap masalah tersebut.1.5. Metodologi PenelitianData diambil dari data primer dan data sekunder yang didapatkan di Puskesmas Salaman I. Data primer diperoleh dari wawancara dengan kepala puskesmas, staf, dan para pemegang program serta pengamatan langsung tentang pelaksanaan manajemen, yang berupa pelaksanaan proses manajemen (P1/Perencanaan, P2/ Penggerakkan dan Pelaksanaan, P3/Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian ). Data sekunder diperoleh dari SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) dan laporan hasil kegiatan Puskesmas.Data hasil kegiatan yang diperoleh kemudian dianalsa dengan membandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Hasil kegiatan yang pencapaian yang kurang dari 100% berdasarkan SPM merupakan masalah. Dari berbagai masalah tersebut dilakukan upaya pemecahan dengan menerapkan problem solving cycle, yaitu setelah dlakukan identifikasi masalah dengan membandingkan dengan SP tst diatas maka selnjutnya melakukan penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif. Kemudian diambil salah satu program bermasalah yang akan dipecahkan. Langkah selanjutnya dilakuan analisa penyebab dengan mempergunakan diagram fishbone berdasarkan pendekatan siste untuk mncari kemungkinan penyebab. Dari berbagai kemungkinan penyebab kemudian dilakukan konfirmasi untuk mencari penyebab yang paling mungkin. Kemudian ditentukan alternative pemecahan masalah berdasarkan masalah yang ditentukan. Berdasar penyebab asalah yan paling mungkin tersebut, ditentukan prioritas pemecahan masalah dengan menggunkan metode kriteria matriks. Setelah di dapatkan pemecahan masalah terpilih lalu dibuat rencana kegiatan.

BAB IIDATA UMUM PUSKESMAS SALAMAN I

2.1. KEADAAN GEOGRAFI DAN LINGKUNGAN32.1.1. Data Wilayaha. Batas-batas wilayah Puskesmas Salaman I adalah :Utara:Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.Selatan:Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, dan Kecamatan Samigaluh,Daerah Istimewa Yogyakarta.Barat:Wilayah kerja Puskesmas Salaman IITimur:Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang

Gambar 3. Peta Kecamatan Salaman Kabupaten Dati II Magelang 4

b. Luas Wilayah Kerja

Luas wilayah kerja Puskesmas Salaman I adalah 38,89 km2c. PembagianWilayahWilayah kerja Puskesmas Salaman I terdiri dari 10 desa (Salaman, Kalisalak, Menoreh, Kalirejo, Paripurno, Ngargoretno, Ngadirejo, Sidomulyo, Kebonrejo, Banjarharjo) dengan 65 dusun.

d. Kondisi GeografisDaerah dataran: 60% terdiri dari 5 Desa Pegunungan: 30% terdiri dari 3 desaDaerah bergelombang: 10% terdiri dari 2 desa

Gambar 4. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Salaman 3

e. TransportasiJarak puskesmas - RSU Tidar: 15 kmJarak puskesmas - Kantor Dinas Kabupaten: 20 kmJarak puskesmas - RSU Muntilan: 20 kmJarak puskesmas - desa terjauh: 10 kmSemua desa / balai desa dapat terjangkau dengan kendaraan bermotor roda dua. Angkutan umum berupa ojek, andong, angkudes, pick-up, dan bus umum.f. KomunikasiSarana komunikasi dari puskesmas ke luar : telepon, radio medis.

2.1.2. Keadaan Penduduk (Tahun 2012)Jumlah penduduk: 40.635 jiwaLaki-laki: 20.300 jiwa (49,96%)Perempuan: 20.335 jiwa (50,04%)Jumlah Rumah Tangga: 11.223 KKKepadatan penduduk: 1.045 jiwa/km2Jumlah pasangan usia subur: 7.925 pasangan

Data penduduk berdasarkan umur tampak pada tabel sebagai berikut:Tabel 1.Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I Tahun 2011UmurJumlahPersentase

0-43.3878,33 %

5-148.16520,1 %

15-4419.72748,54 %

45-647.02917,29 %

>651.7274,25 %

Total40.635100 %

Sumber : Data Statistik Kecamatan Salaman tahun 2011Dapat dilihat jumlah penduduk dengan umur 15-44 merupakan yang terbanyak, sedangkan penduduk berumur > 65 tahun merupakan jumlah yang paling sedikit.Komposisi penduduk menurut produktivitas (data Kecamatan Salaman bulan Desember tahun 2011) :0-14 tahun: 11.552 jiwa15-64 tahun: 26.756 jiwa> 65 tahun: 1.727 jiwa

2.1.3.Sosial Budayaa. Pemeluk AgamaTabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman IAgamaJumlahPersentase

IslamKristen protestanKatolikBudhaHindu40.2332071950099,0 %0,51 %0,49 %0 %0 %

Total40.635100 %

Sumber : Data statistik Kecamatan Salaman tahun 2011

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Salaman I mayoritas beragama Islam.b. Sarana Peribadatan :Berdasarkan data statistik Kecamatan Salaman tahun 2011 terdapat 87 rumah peribadatan di wilayah kerja Puskesmas Salaman I.c. Tingkat PendidikanTabel 3.Data Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman ITingkat Pendidikan Jumlah Persentase

Tidak/belum pernah sekolahTidak/belum tamat SDTamat SD/sederajatTamat SLTP/sederajatTamat SLTA/sederajatTamat akademi/PT 4324.54416.507 6.993 5.469 661 1,25 %13,13 %47,7 %20,21 % 15,80% 1,91 %

Total34.606100 %

Sumber : Data statistik Kecamatan Salaman tahun 2011

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Salaman I didominasi oleh penduduk yang tamat SD/sederajat, dan penduduk yang tidak/belum pernah sekolah berjumlah paling sedikit.d. Sarana Pendidikan :TK: 29SD / MI: 28SLTP / Mts: 9SLTA / MA: 5(Sumber : Puskesmas Salaman Itahun 2012)

2.1.4. Sosial Ekonomia. Mata PencaharianTabel 4. Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I(10 tahun ke atas)Mata PencaharianJumlahPersentase

Buruh taniTaniBuruhPNS / ABRISopir angkutanPedagangPensiunan PNS /ABRIPengusahaLain-lain7.8379.0064.6041.0731.2522,4975611.5374.64721,7 %25,58 %8,78 %2,82 %2,86 %4.76 %1,16 %3,03 %29,25 %

Total33014100 %

Sumber : Data statistik kecamatan salaman tahun 2011

b. Sarana PerekonomianKUD: 1 buahBank: 4 buahPasar umum: 3 buahIndustri rumah: 24 buahWarung makan: 37 buah Terminal: 1 buahSalon Kecantikan: 8 buahPenggilingan padi: 14 buahTotal : 92 buahDapat dilihat mata pencaharian penduduk tertinggi adalah di bidang pertanian dan yang terendah adalah pensiunan PNS/ABRI. Selain itu, sarana perekonomian di wilayah kerja Salaman I sebanyak 92 buah.

2.1.5. Kesehatan Lingkungana. Sarana Penyediaan Air BersihJenis dan jumlah sarana air bersih :Sumur gali : 13.870 pemakaiPerlindungan mata air : 10.275 pemakaiPerpipaan : 1.720 pemakaiPAM: 4.128 pemakaiSarana penyediaan air bersih di wilayah kerja Puskesmas Salaman I yang terbanyak adalah penggunaan sumur gali sebanyak 13.870 pemakai.b. Sarana jambanJenis dan jumlah sarana jamban keluarga :Cemplung leher angsa : 4.488 buahCemplung non leher angsa : 420 buahSeptic tank : 8.852 buahJenis sarana jamban keluarga yang terbanyak adalah penggunaan septic tank yang berjumlah 8.852 buah.c. Sarana Pembuangan Air LimbahJumlah sarana pembuangan air limbahJumlah rumah : 8.220 rumahJumlah rumah dengan sarana pembuangan air limbah : 1.853 rumahDari 8.220 rumah, 1.853 rumah (22,54%) sudah mempunyai saluran pembuangan air limbah.

2.2. SUMBER DAYA PUSKESMAS2.2.1. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman ITabel 5. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman INoKategori TenagaJumlah

1.Kepala Puskesmas 1

2.Kasubag TU1

3.Dokter Spesialis Dalam/Anak/Bedah/Obsgyn1 / 1 / - / 1

4.Dokter umum4

5.Dokter gigi2

6.Bidan desa PNS / PTT7 / 3

7.Bidan Puskesmas / bersalin2 / 4

8.Perawat PNS / THL17 / 8

9.Pelaksana Keperawatan5

10.Perawat Gigi2

11.Administrasi Kesehatan2

12.Promosi Kesehatan1

13.Perekam Medis1

14.Nutrisionis1

15.Sanitarian1

16.Pranata Labkes3

17. Apoteker / Ass.Apoteker1 / 1

18.Radiografi / Pelaksana1 / 1

19.Teknisi Elektromedis1

20.Pengadministrasian Umum-

21.Pengadministrasi Pelayanan Umum (KIA/Obat/loket)1 / 1 / 2

22.Verifikator Keuangan3

23.Pengadministrasi Kepegawaian1

24.Pengadministrasi Perlengkapan1

25.Petugas Kebersihan2

26.Pramu Kantor-

27.Penjaga Kantor (PNS / THL)4 / 2

28.Pengemudi (PNS / THL)1 / 1

29.Tenaga Dapur/THL/Kontrak1 / 5

30.Tukang Kebun PNS/Kontrak/Wiyata Bakti2/ 1/ 1

31.Petugas Cuci THL1

32.Cleaning Service 4

Total108

Sumber : Tenaga Kerja di Puskesmas Salaman I tahun 2012Dari tabel di atas terlihat bahwa pekerja terbanyak di Puskesmas Salaman I adalah perawat kesehatan.

2.2.2. Sarana Fisik Puskesmas Salaman I merupakan Puskesmas Rawat Inap, per tama kali didirikan sebagai Rumah Sakit Pembantu (RSP), dan semenjak adanya Puskesmas sekitar tahun 70-an, diberlakukan sebagai puskesmas dengan rawat inap. Luas tanah : 14.200 m2Luas gedung : 1.600 m2Jumlah tempat tidur : 50 buah

Tabel 6.Nama Ruang Perawatan, Kelas, dan Jumlah Tempat TidurNoBangsal / RuangJumlah Tempat Tidur (TT)

Status KelasTTTahun Perolehan Tempat TidurStatus KelasTTTahun Perolehan Tempat Tidur

1Teratai PutraII42007III8Bed Lama

2Flamboyan PutriII32006III7Bed Lama

3Dahlia PutriII4Bed Lama

4Melati AnakIII7Bed Lama

5AnggrekII22004

6MawarI72006

7BersalinII42007III2Bed Lama

8Boks Bayi2

3317

Total TT50 TT

Sumber: Jumlah BOR diambil dari data tahun 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa ruang perawatan dengan status kelas III adalah Ruang Flamboyan untuk pasien perempuan sebanyak 7 tempat tidur, Ruang Teratai untuk pasien laki-laki sebanyak 7 tempat tidur, Ruang Melati untuk pasien anak sebanyak 7 tempat tidur, dan ruang bersalin sebanyak 2 buah. Ruang perawatan dengan status kelas II adalah Ruang Flamboyan dan Dahlia untuk pasien perempuan sebanyak 7 buah, Ruang Teratai untuk pasien laki-laki sebanyak 4 tempat tidur, Ruang Anggrek sebanyak 2 tempat tidur, ruang bersalin sebanyak 4 tempat tidur. Ruang perawatan dengan status kelas I adalah Ruang Mawar sebanyak 7 tempat tidur. Dan terdapat tambahan boks bayi sebanyak 2 buah.Ruangan pelayanan yang tersedia :1. Ruang UGD: 1 ruang2. Ruang pendaftaran: 2 ruang3. Ruang radiologi: 1 ruang4. Kamar operasi minor: 1 ruang5. BP umum: 2 ruang 6. BP Gigi: 1 ruang7. Ruang poli Penyakit Dalam: 1 ruang8. Ruang poli Kebidanan dan Kandungan: 1 ruang9. Ruang KIA/KB: 4 ruang10. Ruang Laboratorium: 1 ruang11. Ruang Pelayanan Obat: 1 ruang12. Gudang Obat: 1 ruang13. Ruang Dapur: 1 ruang14. Ruang Gizi: 1 ruang

Sarana/upaya kesehatan lain : a. Puskesmas pembantu 4 buah (Ngargoretno, Kalisalak, Ngadirejo, Kalirejo), dengan jumlah tenaga medis yang terbatas.b. Polindes 1 buah (Ngadirejo)c. Poliklinik Kesehatan Desa 5 buah (Kalirejo, Sidomulyo, Paripurno, Kebonrejo, Banjarharjo)d. Dukun bayi 23 orang dengan dukun terlatih 20 orange. Posyandu 67 tempatKader Posyandu : - Terlatih 305 orang (rata-rata5 kader per posyandu)- Yang aktif305 orang (rata-rata 4-5 kader per posyandu)

2.2.3 Sarana Medisa. Penunjang medis1. Dental unit dan dental chair : dalam keadaan lengkap2. Perlengkapan medik umum :a. KIA set dan KBb. Poliklinik setc. IUD setd. Peralatan surgicale. Perlengkapan laboratoriumf. Alat UGD obstetri dan neonatalg. Radiologih. EKGb. Sarana Obat1. Obat yang tersedia dalam jumlah cukup, jenis terbatas, dan dalam keadaan baik.2. Obat-obatan berasal dari obat DAU Kabupaten, DAU Propinsi, Askes.3. Disamping itu ada dana obat dari APBD Kabupaten untuk suplemen.c. Sarana Penunjang Lain :1. Mobil ambulans: 2 buah2. Mobil Pusling:1 buah 3. Sepeda motor: 5 buah4. Lemari es dan freezer: 5 buah 5. Alat komunikasi radio medis, telepon, komputer dan alat-alat penyuluhan

2.2.4. Sumber DanaSumber pendanaan Puskesmas Salaman I berasal dari :a. Pendapatan Puskesmas1. Retribusi dan Biaya Pelayanan/Tindakan Medis2. Lain-lain : parkirb. PenerimaanDana puskesmas diperoleh dari :1. Dana dari APBD Kabupaten untuk operasional meliputi gaji, sarana dan prasarana aparatur serta sarana dan prasarana publik2. Dana dari APBD Kabupaten melalui Dinas Kesehatan untuk pemeliharaan kendaraan roda dua dan roda empat3. Dana dari JAMKESMASKuratif, rehabilitatif khusus untuk warga miskin4. JAMPERSALUntuk persalinan5. Dana dari pihak ketiga PT. Askes7. Bantuan Operasional Kesehatan Merupakan bantuan pemerintah kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

2.2.5. Sarana Pelayanan PuskesmasEnam program Kesehatan Dasar Puskesmas (Upaya Kesehatan Wajib) Salaman I, yaitu :a. KIA dan KBb. Gizic. Kesehatan Lingkungand. P2Me. Promosi Kesehatanf. PengobatanTiga Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Salaman I, yaitu:a. Perawatan Kesehatan Masyarakat.b. Usaha Kesehatan Sekolahc. Kesehatan Jiwa

2.2.6. Jaringan Pelayanan Puskesmas Salaman IDalam memenuhi tugas pokok tersebut, Puskesmas induk memiliki jaringan sarana pelayanan yaitu :a. Pustu (Puskesmas Pembantu) dan hari buka pustu berjumlah 4 yaitu :1. Ngargoretno : Rabu2. Kalisalak : Senin, Kamis3. Ngadirejo : Selasa , Kamis, Sabtu4. Kalirejo : Senin, Kamisb. Dukun bayi 25 orang, dan dukun terlatih 25 orangc. Polindes (Pondok bersalin desa), berjumlah satu yaitu di Ngadirejod. PKD (Poliklinik Kesehatan Desa), berjumlah 5 yaitu :1. Kalirejo2. Sidomulyo3. Paripurno4. Kebonrejo5. Banjarharjoe. Posyandu 67 Tempat, yaitu :1. Madya: 32. Purnama : 543. Mandiri : 3f. UKS dan UKGS (24 sekolah)g. Posyandu Lansia (48)h. Kader TB terlatih 20 orang, setiap desa memiliki 2 kader

2.2.7. Jenis Pelayanan Dalam GedungJenis pelayanan di dalam gedung yang ada di Puskesmas Salaman I adalah:a. BP (Balai Pengobatan)b. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)c. Pengobatan gigid. Klinik Gizie. UGDf. Klinik sanitasi g. Laboratorium

2.3.DATA 20 BESAR PENYAKIT TERBESAR DI PUSKESMAS SALAMAN ITabel 7.Data 20 Besar Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang, Bulan Januari- (Diagnosis Berdasarkan ICD-X)NODiagnosis penyakitjumlah kunjunganPersentase

1.infeksi akut saluran pernafasan atas584245,58%

2.hipertensi primer166512,99%

3.Penyakit gusi152011,86%

4.diare dan gastroenteritis non spesifik9257,21%

5.tipe 2 NIDDM5524,3%

6.TB anak2922,27%

7.Konjungtivitis2902,26%

8.gangguan gigi dan struktur penyangga lain seperti stain dan trauma2772,16%

9.Gangguanpertumbuhangigidanerupsi2762,15%

10.Influenza, virus tidak teridentifikasi2521,96%

11.Faringitis2321,81%

12.Bronkitis akut1801,4%

13.Otitis media1180,92%

14.Tipes perut 830,64%

15.Varisella650,5%

16.Skabies610,43%

17.Infeksi bakteri lain misalnya Disentri basiler540,42%

18.Wasir / haemorroid540,42%

19.Penyakit pulpa dan jaringan periapikal470,36%

20.Otitis eksterna310,24%

Total12816100%

(Sumber: SIMPUS Puskesmas Salaman I)

Berdasarkan data di atas, infeksi akut pada saluran napas bagian atas mempunyai frekuensi tertinggi sebesar 5842 penderita (45,58%) dari 12186 kasus.

Tabel 8.Pola 20 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Puskesmas Salaman I Bulan Januari-Oktober 2012NODiagnosis penyakitJumlahkunjunganPersentase

1.Gastroenteritis36815,7%

2.Thypoid30513,08%

3.Febris29812,78%

4.Hipertensi2229,52%

5.Dyspepsia2048,75%

6.ISPA1878,02%

7.CC1636,99%

8.BRPN1054,5%

9.Diabetes Melitus994,25%

10.Anemia773,3%

11.Colic Abdomen582,48%

12.Gastritis451,92%

13.ISK 421,8%

14.Vertigo/cephalgia301,28%

15.Hipertrigliserid251,07%

16.Decomp cordis241,02%

17.Hipercolesterol230,98%

18.Vomitus220,94%

19.Demam Berdarah190,8%

20.Stroke160,68%

Total 2332100%

(Sumber: Rawat Inap Puskesmas Salaman I Januari-Oktober tahun 2012)

Berdasarkan tabel di atas, kasus yang terbanyak pada pasien rawat inap di Puskesmas Salaman I pada bulan Januari sampai Oktober 2012 adalah Gastroenteritis yaitu 368 pasien (15,7%) dari 2332 kasus.2.4. DERAJAT KESEHATANDerajat kesehatan dapat dilihat dari jumlah kematian ibu dan anak. Pada bulan Januari-Oktober 2012, di Puskesmas Salaman I terdapat jumlah kematian ibu Sebanyak 1 orang dan jumlah kematian bayi sebanyak 1 bayi, sedangkan jumlah bayi lahir hidup adalah 114 .Untuk target kegiatan, kesehatan ibu dan anak Puskesmas Salaman I sebagian besar telah mencapai target bahkan ada yang melebihi target, namun terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai target.Keadaan gizi di wilayah kerja Puskesmas salaman I dapat dilihat pada tabel 9 berikut, dengan jumlah anak yang berusia 1-6 tahun sebanyak 3192. (Puskesmas Salaman I, Januari-Oktober 2012).Tabel 9. Satus Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman INoStatus Gizi BalitaJumlahPersentase

1.Gizi Baik 234973.59%

2.Gizi Kurang82125.72%

3.Gizi Buruk220.69%

Gambaran di atas menunjukkan sebagian besar status gizi balita dan anak usia hingga 6 tahun adalah baik, yaitu sebanyak 73,59%. Gizi kurang sejumlah 25,72% dan gizi buruk 0,69%.

2.5.VISI, MISI, DAN STRATEGI PUSKESMAS SALAMAN I2.5.1. Visi Puskesmas Salaman IVisi merupakan gambaran yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap komponen masyarakat, melalui pembangunan kesehatan, visi puskesmas Salaman I adalah Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang bermutu terjangkau dan dipercaya sehingga terwujud masyarakat Salaman sehat tahun 2015.Melalui visi ini pada tahun 2015 diharapkan masyarakat kecamatan Salaman telah mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat , baik jasmani, rohani, maupun sosial. Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mempunyai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.2.5.2.Misi Puskesmas Salaman Ia. Meningkatkan mutu pelayananb. Menjalin kemitraan dengan pelanggan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatanc. Meningkatkan mutu dan profesionalisme SDMd. Meningkatkan kesejahteraan karyawane. Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan Puskesmasf. Memelihara agar orang tetap sehat dengan membentuk lingkungan yang sehat, dengan mengikutkan peran serta masyarakat dan mendorong kemandirian untuk hidup sehatg. Memberikan pelayanan rawat inap yang berkualitas pada masyarakat setaraf dengan Rumah Sakit tipe D2.5.3. Filosofi Puskesmas Salaman Ia. Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin diperlakukanb. Mencegah lebih baik dari pada mengobatic. Kepuasan pelanggan adalah hal utama2.5.4.Dimensi Mutu Puskesmas Salaman Ia. Cepat, tepat dan akuratb. Efektif dan efisienc. Disiplin dan setia kawand. Jujur dan transparane. Biaya terjangkauf. Bersih, indah, aman dan nyamang. Ramah tamah dan peduli2.5.5. Definisi Mutu Puskesmas Salaman IPelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat, efektif dan efisien dengan biaya terjangkau, dalam lingkungan kerja yang bersih, indah, aman dan nyaman yang dilandasi dengan sikap karyawan yang jujur, disiplin dan setia kawan dengan memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur dan standar, sehingga memberikan hasil yang memuaskan.

2.6. MANAJEMEN PUSKESMASManajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang berkerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien (KepMenkes RI No.128/MENKES/SK/2004).Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal yakni P1, P2, dan P3.Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen di Puskesmas Salaman I, diperoleh data sebagai berikut :1. Perencanaan (P1)a. Tahap PersiapanKepala puskesmas membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris dan penanggungg jawab masing-masing unit. Bahan perencanaan mengacu pada buku Pedoman Perencanaan tingkat Puskesmas. Kepala Puskesmas memberikan bahan perencanaan kepada masing-masing penanggungjawab dan menjelaskan mengenai Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), kemudian mengadakan pengkajian bahan perencanaan tersebut untuk menentukan tujuan dan sasaran kegiatan. b. Tahap Analisis SituasiTim Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mengumpulkan data umum dan data pencapaian target. Data umum diantaranya adalah data kependudukan dan data wilayah yang diperoleh dari kantor kelurahan dan kecamatan. Data sekolah diperoleh dari kantor pendidikan nasional kecamatan. Sedangkan data pencapaian target diperoleh dari data Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas. Tiap unit mengumpulkan data hasil pencapaian kegiatan selama satu tahun kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dan peta. Data tersebut dianalisa dan dengan membandingkan dengan target yang mengacu pada SPM sebelumnya. Hasil analisa digunakan untuk laporan kegiatan tahunan dan acuan langkah berikutnya.c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Masing-masing tim mengajukan rencana usulan kegiatan ( RUK ) dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan penghambat untuk menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Prioritas masalah ditentukan oleh kepala Puskesmas beserta tim. Setelah prioritas ditentukan maka dipikirkan pemecahan masalah yang paling realistis dan logis. Alternatif pemecahan masalah harus memperhatikan biaya, sarana, tenaga, waktu serta teknologi yang ada. 1. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) disusun untuk setahun yang akan datang oleh pemimpin Puskesmas beserta tim dilaksanakan setelah dilakukan stratifikasi.RPK disusun berdasarkan priotitas masalah dan dirangkum dalam dokumen perencanaan. RPK disusun dengan memperhitungkan dana yang dimiliki dan dana yang didapatkan. Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Puskesmas Salaman I, kami belum melakukan pengamatan pada dokumen perencanaan Puskesmas yang seharusnya berisi : Persiapan, Analisis Situasi, Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ), Rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK )

2. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)a. Pengorganisasian Puskesmas sebagai organisasi fungsional didalam menjalankan fungsinya telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi Puskesmas dan uraian yang jelas mengenai target, wewenang dan tanggungjawab masing-masing staf, yang ditentukan pada lokakarya mini tahunan.Masing-masing staf mempunyai uraian yang jelas mengenai target, wewenang dan tanggung jawab yang ditentukan pada Lokakarya Mini Tahunan. Karena Puskesmas Salaman I merupakan Puskesmas rawat inap maka pembagian tugas agak berbeda dengan Puskesmas yang lain. Tenaga Puskesmas dibagi menjadi 3 kelompok tugas yaitu: Murni bertugas di lapangan Murni bertugas di rawat inap Campuran (bertugas di lapangan dan rawat inap)Untuk petugas rawat inap, jadwal kerja dibagi dalam 4 shift yaitu pagi, sore, malam dan libur.1. Kepemipinan dan Pengisian StafPemimpin Puskesmas Salaman I berfungsi sebagai manajer, konsultan medis, dan penggerak masyarakat. Sebagai manajer pimpinan mendelegasikan tugas-tugas kepada staf sesuai kemampuannya. Pengisian staf dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga tiap unit, kemudian diinventarisaikan sesuai dengan jenis tenaga yang dibutuhkan. Setiap staf yang mengalami kesulitan dapat berhubungan langsung dengan kepala Puskesmas.1. Kerjasama Lintas ProgramPenggalangan kerja sama lintas program dilaksanakan dalam bentuk Lokakarya Mini Tahunan. Pada lokakarya ini dibahas pembagian tugas masing-masing staf berupa:0. Tugas Pokok merupakan tugas pelayanan dan pembinaan kesehatan masyarakat, yaitu tugas yang berhubungan dengan fungsi Puskesmas dan berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan kesehatan masyarakat di Puskesmas yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pokok.0. Tugas integrasi merupakan tugas pengembangan peran serta masyarakat, yaitu tugas yang dibebankan kepada seseorang yang berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan peran serta masyarakat.Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap petugas berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah pimpinan. Masing-masing petugas sesuai tugas pokok, integrasi dan tambahan dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan pelaksanaan tugas dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian kerja yang berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibuatkan protap-protap baik medis teknis maupun teknis administrative.Lokakarya Mini Tahunan kemudian dilanjutkan dengan rapat kerja bulanan, yang membahas pencapaian kegiatan tiap bulan, masalah-masalah yang dihadapi serta rencana kegiatan pada bulan berikutnya. Pada rapat ini juga dibahas mengenai masalah individu berkaitan dengan motivasi kerja. Yang paling penting dari Lokakarya Mini tahunan ini adalah keluarannya, yaitu mengenai pembagian tugas dan masukan program.Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Puskesmas Salaman I, kami belum melakukan pengamatan pada dokumen Lokakarya Mini Puskesmas yang seharusnya berisi : Daftar hadir peserta, Materi / Agenda, dan Tindak lanjut.1. Kerjasama Lintas SektoralPuskesmas menjalin kerjasama lintas sektoral yang terkait dengan kesehatan dan mempunyai persamaan sasaran untuk merumuskan dan menetapkan tujuan-tujuan kegiatan kerjasama. Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan (konferensi desa) yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibahas program-program sektoral yang mempunyai kesamaan sasaran dengan program kesehatan, contoh kesehatan ibu dan anak. Bentuk hasil pertemuan tersebut dapat berupa informasi yang akan ditindaklanjuti oleh Puskesmas sendiri ataupun dalam bentuk kesepakatan dan pembentukan tim. Puskesmas yang menjalin kerjasama dengan Puskesmas Salaman I yakni Puskesmas disekitar Kawedanan Salaman yakni : Puskesmas Salaman II, Puskesmas Kajoran I, Puskesmas Kajoran II, Puskesmas Borobudur, Puskesmas Tempuran.e. Kerjasama Lintas WilayahPuskesmas menjalin kerjasama lintas wilayah dengan Puskesmas lain terkait dengan masalah kesehatan yang menuntut adanya kerja sama dan kesamaan dalam tujuan yang ingin dicapai. f. PembimbinganPembimbingan oleh kepala puskesmas dilakukan dalam bentuk penyampaian informasi kebijakan terbaru kepada para staf dan konsultasi jika staf menemui masalah dalam pelaksanaannya. Kepala puskesmas berusaha mencarikan jalan keluar, selain itu juga memberikan pembinaan dalam segi administrasi dan teknis serta peran serta masyarakat. Para staf dapat memperoleh peningkatan pengetahuan atau wacana dari kepustakaan yang dimiliki puskesmas.3. Pengawasan, Penilaian dan Pertanggungjawaban (P3) Adalah proses memperoleh kepastian, kesesuaian penyelenggaraan, dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan Undang- undang yang berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan langsung (Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan eksternal yang dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan terhadap kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas, dengan ruang lingkup administratif, keuangan, teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Salaman I. Penilaian dilakukan pada akhir tahun meliputi penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Untuk program KIA dan imunisasi, penilaian hasil kegiatan adalah dengan sistem Kewaspadaan Dini (SKD) yaitu pemantauan adanya kenaikan kasus.Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan pertanggungjawaban tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan, perolehan sumber dana (keuangan), dan penggunaan sumber daya. Laporan pertanggungjawaban dibuat oleh Kepala Puskesmas pada setiap akhir tahun anggaran yang mencakup didalamnya pelaksanaan kegiatan serta perolehan dan penggunaan berbagai sumber daya termasuk keuangan, disampaikan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak- pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat.

24

Gambar 5. Struktur Organisasi Puskesmas Salaman IKepala PuskesmasDr. Hery SumantyoKepala Sub Bagian TU Sri Wigati, SEUnit Pelayanan Kesehatan

Unit Penggerak Pembangunan Kesehatan

Unit Pemberdayaan Masyarakat dan KeluargaRawat Jalan Poli Umum : dr. Satoto UGD :dr. Siti Aimatus Spesialis:dr. Primahati, Sp.PD Poli Gigi: drg. Budi H KIA/KB:dr Nuria/Sri Riyandari/ Sumaryati Sanitarian: Woro W. P2M: Andang B UKS: drg. Saptaya Perkesmas: Sri Kustinah

PromKes: AhmadHumam Jamkesmas: Tri Setyowati Elnur Kesehatan Kel : Kasiyem, Sri Riyandari, Bidan Desa Peningkatan Gizi: Wahyu Sri LestariRawat Inap Rawat inap : dr. Fitri Dapur/Gizi: Wahyu Sri L

Penunjang Laboratorium : Sarkoyir Rontgen : Heri WibowoPuskesmas Pembantu Kalisalak: Eny Pujiati Kali rejo: Jamiatul B Ngargoretno: Andang B Ngadirejo : Sri Kustinah

Keuangan Titik , El Nur, Santoso

Kelompok Jabatan Fungsional

1.Imam Turmudi, A.Md1Teknisi Elektromedis1.Heri Wibowo, A.Md2Radiografer1.Han Wicaksono, A.Md2Perekam Medis1.Endaryanti W, S.Farm.Apt1Apoteker1.Wahyu Sri L., A.Md2Nutrisionis1.Woro Wiharyati, ST2Sanitarian1.A. Humam, A.Md.TL1Peny. Kes. Masyarakat1.Andang B, A.Md.Kep2.B Febriana E, A.Md.Kep3.Emsi Setyati, A.Md.Kep4.Himatul Kh, S.Kep.Ns5.Jamiatul B, S.Kep6.Magdalena, A.Md.Kep7.Minuk T B A, A.Md.Kep8.Nunik D, A.Md.Kep9.Nurul F, A.Md.Kep10.Putri M. , A.Md.Kep11.R. Suci H. , A.Md.Kep12.Siti Aminah13.Sri Kustinah, S.Kep14.Surini, A.Md.Kep15.Tugi Harini16.Warsiyati, A.Md.Kep25PerawatPenyakit Dalamdr. Primahati RR, Sp.PD1ObsGyndr. Heriono, Sp.OG1Bedah-1Anakdr. Salih, Sp.A1Dokter Spesialis1.Kasiyem, A.Md.Keb2.Sri R., A.Md.Keb3.Emmy R, A.Md.Keb4.Endang W, A.Md.Keb5.Erma N, A.Md.Keb6.Tutik Andriyani6Bidan PuskesmasDokter Umum1.dr. Siamsasi Roharni2.dr. Fitri Indriani3.dr. Nuria4.dr. Siti Aimmatus S.5.dr. M. Satoto5Fisiotherapis1.-1Asisten Apoteker1.Iwik M. Labibah2Dokter Gigi1.drg. Budi Handoyo2.drg. Saptaya2Administrasi Kesehatan1.Nika Maya A., SKM2.Nur Fauziah, SKM2Perawat Gigi1.Kamidjo, SKM2.Titik Isyati2Pranata Labkes1.Lilik Murniyati2.Retno S., A.Md3.Sarkoyir3Bidan DesaNgargoretnoUswatun khasanah1ParipurnoHimatul Khoiriyah1KalirejoTriomi Lidhamayanti1MenorehWiji Pangesti1NgadirejoDewi Eta Sari, A.Md.Keb1SidomulyoKasiyem, A.Md.Keb1KebonrejoPuji Astuti T1SalamanSiti Munitah Amd1KalisalakEny Pujiati, A.Md1BanjarharjoNur Latifah Amd1Kepala Puskesmasdr. Hery Sumantyo1Peta Jabatan Puskesmas Salaman I

Verifikator Keuangan1.Titik Kadarsih, S.Sos2.Tri Setyowati E. S.E3.Santosa3Petugas Kebersihan1.Rudi Prindarto2.Solikin2Pramu Kantor1.-1Pengadministrasi Perlengkapan1.Siti Aminah1Pengemudi1.Moch Tholib1Penjaga Kantor1.Maryanto2.Muh. Tasor3.Prihanto4.Waluyo4Pengadministrasi Umum1.-1Pengadministrasi Pelayanan Umum1.Gressi Tri Cahyani2.Luki Ariyani3.Nurul Makrifah4.Nurzimah4Pengadministrasi Kepegawaian1.Suratmi, S.Sos1Pelaksana Keperawatan1.Budi H2.Siti Koiriyah3.Sri Susilowati4.Sudaryono5.Sumandari Sri L5Pelaksana Gizi1.-1Pelaksana Kebidanan1.-1Pelaksana Radiografi1.Joko Sujono1Penata Boga1.-4KaSubBag TU1.Sri Wigati, SE1

2.7. DESKRIPSI KERJAa. Dokter/Kepala PuskesmasTugas pokok : Mengusahakan agar fungsi puskesmas terselenggara dengan baik.Fungsi : a. Sebagai seorang dokter :i. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di Puskesmasii. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral secara vertikal dan horizontaliii. Menerima konsultasi dari semua kegiatan di Puskesmas.b. Sebagai manager :i. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderitaii. Merujuk kasus yang tidak bisa diatasiiii. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada penderita dan masyarakatb. Dokter UmumTugas pokok:Mengusahakan agar pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik.Fungsi :a. Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmasb. Memberikan pelayanan pengobatan di wilayah kerjaPuskesmas baik di Puskesmas, Pustu atau Puslingc. Memberikan bimbingan, edukasi dan motivasi kepada penderita dan masyarakatd. Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran masyarakate. Melakukan pencatatan dan pelaporanc. Dokter GigiTugas Pokok: Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.Fungsi :a. Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di Puskesmasb. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja Puskesmas secara teraturc. Supervisi dan bimbingan teknis pada program gigi di Puskesmasd. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmase. Membantu dan membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakatf. Memberikan penyuluhan kesehatang. Melaksanakan pencatatan dan pelaporand. Perawat GigiTugas Pokok: Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas.Fungsi : a. Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di puskesmasb. Memeriksa, menambal, membersihkan karang gigi dan mengobati gigi yang sakitc. Merujuk kasus yang perlu ditindak lanjuti dari seorang dokter gigid. Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)e. Melaksanakan kunjungan kesehatan gigie. Tata UsahaTugas pokok: 1. Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan Puskesmas2. Menghimpun, mengatur dan menyimpan semua surat masukFungsi :1. Mengumpulkan, membuat surat yang masuk/keluar yang didisposisi2. Mengumpulkan laporan berkala setiap tugas Puskesmas3. Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas4. Melakukan laporan berkala ketatausahaanf. Petugas PerkesmasTugas Pokok: Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Perkesmas di wilayah kerja Puskesmas agar berjalan dengan baik.Fungsi :1. Melaksanakan kegiatan Perkesmas baik di dalam maupun luar gedung2. Menyiapkan blanko-blanko dan pencatatan untuk kegiatan Perkesmas3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan4. Memantau masyarakat/kasus-kasus rawan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas5. Melakukan pendataan sasaran secara periodikg. Petugas PengobatanTugas pokok :a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan di wilayah Puskesmas.b. Memeriksa dan mengobati penyakit menular secara pasif atas delegasi dari dokterc. Melaksanakan penyuluhan kesehatand. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasie. Melakukan pencatatan dan pelaporanf. Melakukan kegiatan Puskesmasg. Ikut dalam kegiatan Puskesling dan Pustuh. Petugas P2MTugas pokok: Melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas.Fungsi :1. Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja Puskesmas2. Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular4. Melakukanpenyuluhan, pencatatan dan pelaporan5. Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas delegasi dari dokter6. Melakukan kunjungan rumah7. Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang terkait P2P8. Memberikan penyuluhan kesehatan9. Melakukan pencatatan dan pelaporani. Petugas KIATugas Pokok: Melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.Fungsi :a. Melaksanakan pemeriksaan secara berkala ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anakb. Mengatur dan menjaga tempat kerja dengan rapic. Memberikan jelang imunisasi pada bayi dan ibu hamild. Melakukan pembinaan dukun bayie. Melakukan pembinaan kepada bidan desaf. Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang terkait dengan KIAg. Melakukan penyuluhan kesehatanh. Melakukan pencatatan dan pelaporani. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasij. Petugas GiziTugas pokok: Melaksanakan kegiatan dan mengkoordinir perbaikan gizi di wilayah kerja Puskesmas.Fungsi :a. Melaksanakan pemberian makanan tambahanb. Memantau keadaan gizi di masyarakat khususnya kasus-kasus kurang gizic. Membantu meningkatkan kerja sama lintas sektoral terkait dengan gizid. Memberikan penyuluhan gizi, melatih kader gizie. Melakukan pencatatan dan pelaporanf. Melakukan pembagian vitamin A secara periodikg. Melakukan monitoring garam beryodium secara periodikh. Melakukan pembinaan Posyandui. Melakukan rujukan kasus gizik. Petugas SanitarianTugas pokok: Merubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.Fungsi :a. Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan dan pekaranganb. Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air, penampungan air hujan dan sarana air bersih lainnyac. Pengawasan higiene, perusahaan dan tempat tempat umumd. Melakukan pencatatan dan pelaporane. Aktif memperkuat kerjasama lintas sektoralf. Ikut serta dalam Puskesling dan kegiatan terpadu yang terkait dengan H.S.g. Memberikan penyuluhan kesehatanh. Pengawasan, penyehatan perumahani. Pengawasan pembuangan sampahj. Pengawasan makanan dan minumank. Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)l. Pelayanan ImunisasiTugas pokok:Melaksanakan dan mengkoordinir imunisasi di wilayah kerja Puskesmas.Fungsi : a. Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan Puskesmasb. Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasic. Melakukan pencatatan dan pelaporand. Menyelenggarakan dan memonitor Cold Chain dari imunisasie. Menyediakan persediaan vaksin secara teraturf. Melakukan sweeping untuk daerah - daerah yang cakupannya kurangg. Memberikan penyuluhan kesehatanm. Petugas Unit Gawat DaruratTugas Pokok:Melaksanakan kegiatan untuk pelayanan kasus gawat darurat di Puskesmas.Fungsi :a. Menyiapkan ruang gawat darurat dalam keadaan siap untuk pelayananb. Melakukan pencatatan dan pelaporanc. Melakukan rujukan kasus gawat darurat bila tidak mampu ke Puskesmas yang lebih mampu atau ke Rumah Sakit.d. Melakukan penanganan kasus gawat darurat sesuai standar dan prosedurn. Petugas ApotekTugas pokok:Menerima resep, memeriksa, meracik dan membungkus dan memberikan obat. Fungsi :a. Melaksanakan sebagian kegiatan pengelolaan obat yang meliputi peresepan, pembungkusan dan pemberian obat pada pasien. b. Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obatc. Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotekd. Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKDe. Melakukan pencatatan dan pelaporan obatf. Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obato. Petugas LaboratoriumTugas Pokok:Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium.Fungsi :a. Membantu menegakkan diagnosa penyakitb. Melaksanakan pemeriksaan spesimenc. Membantu rujukan spesimend. Ikut membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan laboratoriume. Memberikan penyuluhan kesehatanf. Melakukan pencatatan dan pelaporanp. Petugas PendaftaranTugas Pokok:Melakukan proses pelayanan di loket pendaftaran pada semua pengunjung Puskesmas.Fungsi :a. Melakukan pelayanan pendaftaran secara berurutanb. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang proses pendaftaranc. Memberikan gambar status/catatan medis untuk setiap pasiend. Mencatat semua kunjungan pasien pada bukue. Menata kembali dengan rapi status yang sudah dipergunakan hari tersebutf. Melakukan pencatatan dan pelaporanq. Petugas Gudang ObatTugas Pokok:Mengelola obat-obat yang ada di puskesmasFungsi :1. Membantu dokter atau kepala puskesmas dalam pengelolaan obat di puskesmas2. Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas3. Mengatur penyimpanan obat4. Mengatur administrasi obat dan mengatur distribusi obat5. Menyediakan obat untuk Puskesling, Pustu, dan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) 6. Mengatur dan menjaga kerapihan, kebersihan dan pencahayaan dalam obat

BAB IIIDATA KHUSUS PUSKESMAS SALAMAN I

3.1. Program Pokok Puskesmas1. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah : a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakatc. Upaya Kesehatan Lingkungand. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)e. Promosi Kesehatanf. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemmapuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni :a. Upaya Kesehatan Sekolahb. Upaya Kesehatan Jiwac. Upaya Perawatan Kesehatan masyarakatd. Upaya Kesehatan Usia Lanjute. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisionalf. Upaya Kesehatan Olah Ragag. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Upaya Kesehatan Inovasia. Rawat Inapb. Laboratoriumc. EKGd. Apoteke. Radiologi f. Klinik Gizig. Klinik sanitasih. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan

3.2. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas3.2.1. Kesehatan Ibu dan Anak serta KBa. KIAPelayanan kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan dari program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu menuju NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.b. KBKeluarga Berencana (KB) merupakan perencanaan kehamilan, jarak antara kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki. Tujuan KB dapat dibagi 2, yaitu:1) Tujuan umumUntuk lebih meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS).

2) Tujuan khususa) Agar dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anakb) Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya memelihara kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan

Jenis Kegiatan KIA dan KB antara lain :a. Pelayanan Kesehatan ibu dan bayiTabel 10. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Puskesmas SalamanI Bulan JanuariOktober 2012IndikatorTarget (%)SasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Cakupan kunjungan bumil K110056353494,93%94,93%

Cakupan kunjungan bumil K49556349988,71%93,38%

Deteksi kasus resiko tinggi ibu hamil100113246218,67%218,67%

Ibu hamil resiko tinggi yang ditangani (PONED)100246246100,00%100,00%

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani (PONED)1001515100%100%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan95540550101,85%107,21%

Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam)100513548106,93%106,93%

Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (48 jam - 7 hari)95513544106,15%111,73%

Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hari - 23 hari)95513544106,15%111,73%

Cakupan kunjungan bayi90513530103,41%114,91%

BBLR yang ditangani1003939100,00%100,00%

Neonatal resti yang ada/ditemukan1004040100,00%100,00%

Neonatal resti atau komplikasi yang ditangani (PONED)1004040100,00%125,00%

Jumlah dukun bayi yang terlatih100252288,00%88,00%

Frekuensi pembinaan dukun1008,38,4100,80%100,80%

b. Pelayanan Kesehatan Anak Pra sekolah dan Usia SekolahTabel 11. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah di Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012IndikatorTarget(%)SasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian(%)

KegiatanPersen (%)

Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah953157300395,13%100,14%

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD & setingkat oleh tenkes atau terlatih/guru UKS/dokter kecil100320489152,81%152,81%

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa TK80669804120,18%150,22%

Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA atau sederajat)80178643360,56%450,70%

Jumlah TK yang dibina1002441169,66%169,66%

c. Pelayanan keluarga berencanaTabel 12. Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Salaman I Bulan JanuariOktober 2012IndikatorTarget(%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian(%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah seluruh peserta aktif KB806223572191,94%114,92%

d. Pelayanan UsilaTabel 13.Hasil Kegiatan Pelayanan Usila Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012IndikatorTarget(%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian(%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah posyandu pra usila dan usila yang ada1001042420,00%420,00%

Cakupan pelayanan pra usila dan usila707326142819,49%28%

3.2.2. GiziTujuan dari program perbaikan gizi adalah untuk menurunkan angka penyakit akibat kurang gizi yang umumnya diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah, terutama balita dan wanita. Kegiatan gizi terdiri dari konseling gizi, monitoring garam di pasar atau masayarakat, pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita dan ibu hamil, pemberian kapsul yodium pada ibu nifas dan anak, kunjungan rumah BGM dan gizi buruk.Jenis kegiatan :

a. PemantauandanPertumbuhanBalitaIndikator :1) Balita yang dating danditimbang (D/S) 2) Balita yang naik berat badannya (N/D) 3) Balita BGM

Tabel 14.Hasil Kegiatan Pemantauan dan Petumbuhan Balita Puskesmas Salaman I Bulan JanuariOktober 2012IndikatorTarget (%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Balita yang datang dan ditimbang (D/S)803412274980,57%100,71%

Balita yang naik berat badannya (N/D)802643207378,43%98,00%

Balita BGM< 1,52749200,73%206,18%

b. Pelayanan giziIndikator :1) Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberikapsul vitamin A dosistinggi 1 kali per tahun2) Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A 2 kali per tahun3) Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe 4) Cakupan bufas mendapat kapsul vitamin A 5) Balita gizi buruk mendapat perawatan

Tabel 15. Hasil kegiatan Pelayanan Gizi Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012IndikatorTarget(%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian(%)

KegiatanPersen (%)

Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis tinggi 1 kali per tahun9533332898,50%103,68%

Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A 2 kali per tahun952678251293,80%98,74%

Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe9056347283,91%93,23%

Balita gizi buruk mendapat perawatan1001414100%100%

Cakupan bufas mendapat kapsul vitamin A89540548101,48%114,02%

3.2.3. Kesehatan LingkunganUpaya kesehatan lingkungan ini bertujuan agar berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat dimana dapat memberikan pengaruh jelek terhadap kesehatan.Jenis kegiatan:a. Pelayanan kesehatan lingkunganIndikatornya:a) Institusi yang dibina b) Rumah sehat c) Penduduk yang memanfaatkan jamban d) Rumah yang mempunyai SPAL

Tabel 16. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Salaman IBulan Januari Oktober 2012IndikatorTarget (%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Institusi yang dibina70602542%60%

Rumah sehat7035314942%60%

Penduduk yang memanfaatkan jamban75192212111%147%

Rumah yang mempunyai SPAL6521317883%128%

b. Pelayanan higienis dan sanitasi di tempat umumIndikatornya:a) TTU yang diperiksa b) TTU yang memenuhi syarat sanitasi c) TP2M yang diperiksa d) TP2M yang memenuhi syarat sanitasi e) Rumah/bangunan bebas jentik Aedes

Tabel 17. Hasil kegiatan Pelayanan Higienis dan Sanitasi Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012IndikatorTarget(%)SasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian(%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa100826579,27%79,27%

Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat sanitasi80653553,85%67,31%

Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan (TP2M) diperiksa90514894,43%105%

TP2M yang memenuhi syarat sanitasi75482552,08%69,44%

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes100-

---

3.2.4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit.Jenis Kegiatan :a. P2 MalariaIndikator :1) Jumlah penderita yang di periksa Slide ACD Slide PCD 2) API (annual parasite incidence) 3) Jumlah slide ACD dan PCD positif (dalam wilayah)4) Penderita Malaria di obati

Tabel 18. Hasil Kegiatan P2 Malaria Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012IndikatorTarget (%)SasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian (%)

KegiatanPersen (%)

Jumlah penderita yang di periksa Slide ACD58703113413,03%260,59%

Jumlah penderita yang di periksa Slide PCD2870397011,15%557,26%

API (Annual Parasite Incidence) 15 th140/1000 pddk----

Kebutaan0.0147---

Kecelakaan Lalu Lintas4.1/100.000 pddk----

Diabetes Melitus1.6/1000 pddk----

Neoplasma0.5/1000 pddk----

1. UpayaKesehatan GigiTabel 27.HasilKegiatan UpayaKesehatan Gigi PuskesmasSalaman IBulanJanuari Oktober 2012IndikatorTarget(%)SasaranBulan BerjalanCakupanPencapaian(%)

KegiatanPersen (%)

UKGS tahap 350241874,48%148,97%

Jumlah kunjungan gilut di rawat jalan (dalam dan luar gedung)518776442823,58%471,66%

1. Kesehatan Jiwa

Tabel 28. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa Puskesmas Salaman I Bulan Januari Oktober 2012IndikatorTarget(%)Sasaran Bulan BerjalanCakupanPencapaian(%)

KegiatanPersen (%)

Pelayanan gangguan jiwa15264191300,49%3%

*Cakupan Program dan Data Pembanding (SPM): terlampir (lampiran 1)

BAB IVANALISIS MASALAHDari hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kegiatan Puskesmas Salaman I pada bulan Januari sampai dengan Oktober 2012, yang masih menjadi masalah dan perlu diupayakan pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem adalah sebagai berikut :

Gambar 6. Kerangka Pemikiran Pendekatan SistemCakupan masalah terdapat pada output dimana hasil kegiatan atau cakupan kegiatan tidak sesuai dengan pelayanan standar minimal yang telah ditetapkan targetnya. Hal penting pada upaya pemecahan masalah adalah bahwa kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut dimana berdasarkan pendekatan sistem penyebab masalah dapat terjadi pada input maupun proses.Adapun kerangka pemikiran pendekatan sistem dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma problem solving cycle di bawah ini:

Gambar 7. Siklus Pemecahan MasalahSiklus pemecahan masalah adalah seperti berikut :1. Identifikasi/ Inventarisasi masalahMenetapkan keadaan spesifik yang diharapkan dan yang ingin dicapai, kemudian menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Untuk hal ini digunakan format atau blanko SPM. Setelah itu adalah membandingkan antara hasil kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan sasaran dan target yang sudah ditentukan.

2. Penentuan prioritas masalahUntuk mengetahui permasalahan, dapat dilakukan berbagai cara. Diantaranya melakukan penelitian, mempelajari laporan, dan berdiskusi dengan para ahli. Namun dalam penentuan masalah ini, metode yang kami gunakan adalah metode Hanlon.3. Penentuan penyebab masalahAnalisis penyebab masalah merupakan kegiatan untuk mengaitkan masalah dengan faktor-faktor penyebabnya. Beberapa metode untuk menganalisis penyebab masalah antara lain fish bone analysis system (diagram tulang ikan), analisis sistem, pendekatan H.L.Bloem, analisis epidemiologi, dan pohon masalah. Dalam hal ini, kami menggunakan metode fish bone analysis untuk menentukan penyebab masalahnya.

4. Memilih penyebab yang paling mungkinBertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain dengan cara:a. menetapkan tujuan dan sasaranb. mencari alternatif pemecahan masalahPenyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang didukung oleh data atau konfirmasi.

5. Menentukan alternatif pemecahan masalahSeringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada alternatif pemecahan.

6. Penetapan pemecahan masalah terpilihSetelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa alternatif maka digunakan Hanlon kualitatif untuk menentukan atau memilih pemecahan terbaik.

7. Penyusunan rencana penerapanRencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan of Action atau Rencana Kegiatan).

8. Monitoring dan evaluasiAda dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.

KERANGKA PIKIR MASALAHMasalah adalah suatu kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan yang dihasilkan atau didapatkan, sehingga menimbulkan rasa tidak puas dan keinginan untuk memecahkannya.Suatu masalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:1. Menyatakan hubungan dua atau lebih variabel2. Dapat diukur3. Dapat diatasi Dengan demikian untuk memutuskan adanya masalah diperlukan tiga syarat yang harus terpenuhi, yaitu:1. Adanya kesenjangan2. Adanya rasa tidak puas3. Adanya rasa tanggung jawab untuk menanggulangi masalah tersebut

4.1. CAKUPAN PROGRAM PUSKESMAS YANG BERMASALAHDari hasil analisis data Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Salaman I mulai bulan Januari sampai dengan Oktober 2012 didapatkan 23 masalah karena pencapaiannya kurang dari 100 % yaitu:

Tabel 29. Hasil Kegiatan Puskesmas yang BermasalahNoProgramTargetCakupanPencapaian (< 100%)

1.Cakupan kunjungan bumil K1100%94,93%95%

2.Cakupan kunjungan bumil K495%88,71%93,38%

3.Jumlah dukun bayi yang terlatih100%88,00%88%

4.Cakupan pelayanan usila dan prausila70%19,49%28%

5.Balita naik berat badannya (N/D)80%78,43%98%

6.Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per tahun95%93,80%99%

7.Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe90%83,91%93%

8.Institusi yang dibina70%42%60%

9.Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa100%79,27%79%

10.Tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi80%53,85%67%

11.T2PM yang memenuhi syarat sanitasi75%52,08%69%

12.Rumah sehat70%42%60%

13.Cakupan suspek TB paru80%38,91%49%

14.Penemuan kasus TB BTA (+)70%44,16%64%

15.Cakupan balita dengan pneumonia yang ditemukan / ditangani (sesuai standar)100%0%0%

16.Jumlah bumil yang mendapat TT198%94,85%97%

17.Jumlah bumil yang mendapat TT295%87,57%92%

18.Rumah tangga sehat65%59%91%

19.Posyandu mandiri6%4,48%75%

20.Pembentukan dokter kecil100%36,71%37%

21.Pembinaan dokter kecil100%94,29%94%

22.PSN disekolah 90%30,65%34%

23.BOR (Bed occupancy rate)60%58,21%97%

24.Pelayanan gangguan jiwa15%0,49%3%

4.2. TEKNIK PRIORITAS MASALAHDari tabel diatas didapatkan 23 masalah pada Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Salaman I bulan Januari Oktober 2012. Dengan banyaknya masalah yang ditemukan, maka perlu dilakukan pemilihan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif.4.2.1. Metode Hanlon Kuantitatif Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas masalah, dengan rumus :(A + B) x C x DKeterangan :1. Kriteria A : Besar Masalah (nilai 1-6)2. Kriteria B: Kegawatan Masalah (nilai 1-5)3. Kriteria C: Kemudahan Penanggulangan(nilai 1-5)4. Kriteria D: PEARL Factor(nilai 0 atau 1)Adapun tujuan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dalam menentukan prioritas masalah : a. Identifikasi faktor-faktor luar yang dapat diikutsertakan dalam proses penentuan masalah.b. Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan skor terhadap kelompok faktor tersebut.c. Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai kebutuhannya.

4.2.2. Kriteria A : Besar MasalahMenetapkan faktor yang digunakan untuk menentukan besarnya masalah. Data yang digunakan bersifat kuantitatif. Untuk menetapkan besar masalah dapat dilihat dari populasi dan sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam menilai besar masalah maka hal yang perlu diperhatikan adalah penetapan range untuk menentukan nilai besarnya masalah.

Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi pencapaian dengan target 100%.

Tabel 30. Program-Program yang Belum Mencapai TargetNoProgramCakupanPencapaian (< 100%)Besar Masalah (100% -Pencapaian)

1.Cakupan kunjungan bumil K194,93%94,93%5,07%

2.Cakupan kunjungan bumil K488,71%93,38%6,62%

3.Jumlah dukun bayi yang terlatih88,00%88%12%

4.Cakupan pelayanan usila dan prausila19,49%28%72%

5.Balita naik berat badannya (N/D)78,43%98%2%

6.Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per tahun93,80%98,74%1,26%

7.Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe83,91%93,23%6,77%

8.Institusi yang dibina42%60%40%

9.Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa79,27%79,27%20,73%

10.Tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi53,85%67,31%32,69%

11.T2PM yang memenuhi syarat sanitasi52,08%69,44%30,56%

12.Rumah sehat42%60%40%

13.Cakupan suspek TB paru38,91%48,64%51,36%

14.Penemuan kasus TB BTA (+)44,16%63,08%36,92%

15.Cakupan balita dengan pneumonia yang ditemukan / ditangani (sesuai standar)0%0%100%

16.Jumlah bumil yang mendapat TT194,85%96,78%3,22%

17.Jumlah bumil yang mendapat TT287,57%92,18%7,82%

18.Rumah tangga sehat59%91%9%

19.Posyandu mandiri4,48%75%25%

20.Pembentukan dokter kecil36,71%36,71%63,29%

21.Pembinaan dokter kecil94,29%94,29%5,71%

22.PSN disekolah 30,65%34,05%65,95%

23.BOR (Bed occupancy rate)58,21%97,01%2,99%

24.Pelayanan gangguan jiwa0,49%3%97%

Langkah 2 : Menentukan kelas dengan menggunakan rumus SturgessKeterangan: n = jumlah masalahk = jumlah kelask = 1 + 3,3 Log nk = 1 + 3,3 Log 24k = 1 + 3,3 (1,38)k = 5,55 = 6 kelas

Langkah 3 : Menentukan interval dengan menghitung selisih persentase besar masalah terbesar dengan besar masalah terkecil kemudian dibagi dengan nilai kelas.Nilai besar masalah : Maksimal 100% Minimal 1,26%

Tabel 31. Pembagian Interval KelasKelasIntervalSkor

11,26 17,711

217,72 34,172

334,18 50,633

450,64 67,094

567,10 83,555

683,56 1006

Langkah 4 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnyaTabel 32. Nilai Masalah Sesuai Kelas

No

Masalah

Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian

Nilai

1,26 17,72 (1)

17,73 34,18(2)34,19 50,63(3)50,64 67,09 (4)67,10 83,55 (5)83,56 100 (6)

1. Cakupan kunjungan bumil K1X1

2. Cakupan kunjungan bumil K4X1

3. Jumlah dukun bayi yang terlatihX1

4. Cakupan pelayanan usila dan prausilaX5

5. Balita naik berat badannya (N/D)X1

6. Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per tahunX1

7. Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet FeX1

8. Institusi yang dibinaX3

9. Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksaX2

10. Tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasiX2

11. T2PM yang memenuhi syarat sanitasiX2

12. Rumah sehatX3

13. Cakupan suspek TB paruX4

14. Penemuan kasus TB BTA (+)X3

15. Cakupan balita dengan pneumoni ynag ditemukan / ditangani (sesuai standar)X6

16. Jumlah bumil yang mendapat TT1X1

17. Jumlah bumil yang mendapat TT2X1

18. Rumah tangga sehatX1

19. Posyandu mandiriX2

20. Pembentukan dokter kecilX4

21. Pembinaan dokter kecilX1

22. PSN disekolah X5

23. BOR (Bed occupancy rate)X1

24. Pelayanan gangguan jiwaX6

4.2.3. Kriteria B : Kegawatan MasalahKriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi, dan kecenderungan penyebaran dengan sistem skoring dengan skor 1- 5.Tingkat urgensi dengan skor : a. Sangat mendesak = 5b. Mendesak = 4c. Cukup mendesak = 3d. Kurang mendesak = 2e. Tidak mendesak = 1Kegawatan dengan skor :a. Sangat ganas = 5b. Ganas= 4c. Cukup ganas = 3d. Kurang ganas= 2e. Tidak ganas= 1Kecenderungan penyebaran dengan skor :a. Sangat mudah menyebar= 5b. Mudah menyebar = 4c. Cukup mudah menyebar = 3d. Kurang menyebar= 2e. Sulit menyebar = 1

Tabel 33. Daftar Masalah Puskesmas Salaman I Berdasarkan Kriteria BNoMasalah Urgency SeriousnessGrowthNilai

1.Cakupan kunjungan bumil K143411

2.Cakupan kunjungan bumil K445414

3.Jumlah dukun bayi yang terlatih1124

4.Cakupan pelayanan usila dan pra usila1113

5.Balita naik berat badannya (N/D)43411

6.Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per tahun3328

7.Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe3328

8.Institusi yang dibina2215

9.Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa1214

10.Tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi2327

11.T2PM yang memenuhi syarat sanitasi2327

12.Rumah sehat3339

13.Cakupan suspek TB paru45514

14.Penemuan kasus TB BTA (+)45514

15.Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan / ditangani (sesuai standar)2237

16.Jumlah bumil yang mendapat TT13328

17.Jumlah bumil yang mendapat TT244210

18.Rumah tangga yang sehat3238

19.Posyandu mandiri3317

20.Pembentukan dokter kecil1113

21.Pembinaan dokter kecil3317

22.PSN disekolah1214

23.BOR (Bed occupancy rate)2215

24.Pelayanan gangguan jiwa1113

4.2.4. Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan Kemudahan dalam penanggulangan masalah diukur dengan sistem skoring dengan nilai 1 5 dimana :1. Sangat sulit: 11. Sulit: 21. Cukup mudah: 31. Mudah: 41. Sangat mudah: 5

Tabel 34. Daftar Masalah Puskesmas Salaman I Berdasarkan Kriteria CNoMasalahNilai

1. Cakupan kunjungan bumil K12

2. Cakupan kunjungan bumil K43

3. Jumlah dukun bayi yang terlatih3

4. Cakupan pelayanan usila dan prausila1

5. Balita naik berat badannya (N/D)4

6. Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per tahun5

7. Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe5

8. Institusi yang dibina1

9. Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa3

10. Tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi3

11. T2PM yang memenuhi syarat sanitasi2

12. Rumah sehat2

13. Cakupan suspek TB paru3

14. Penemuan kasus TB BTA (+)3

15. Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan / ditangani (sesuai standar)2

16. Jumlah bumil yang mendapat TT13

17. Jumlah bumil yang mendapat TT24

18. Rumah tangga yang sehat3

19. Posyandu mandiri2

20. Pembentukan dokter kecil4

21. Pembinaan dokter kecil3

22. PSN disekolah3

23. BOR (Bed occupancy rate)3

24. Pelayanan gangguan jiwa1

4.2.5. Kriteria D: PEARL FaktorKelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan dengan skor nilai 1 bila jawaban ya dan 0 jika tidak. Faktor penentu tersebut adalah:a. Propriate (kesesuaian dengan program nasional/kesepakatan dunia/program daerah)b. Economic (secara ekonomi murah, kegiatan tersebut untuk\ dilaksanakan)c. Acceptability (dapat diterima oleh masyarakat, pemda)d. Resources Availability (tersedianya sumber daya alam dalam mendukung kegiatan)e. Legality (dasar/landasan secara hukum/etika kedokteran/ kesehatan/ ada/ benar)

Tabel 35. Daftar Masalah Puskesmas Salaman I Berdasarkan Kriteria DMasalahPropriateEconomicAcceptabilityResourcesLegalityHasil kali

1. 111111

2. 111111

3. 111100

4. 111111

5. 111111

6. 111111

7. 111111

8. 111111

9. 111111

10. 111111

11. 111111

12. 111111

13. 111111

14. 111111

15. 111111

16. 111111

17. 111111

18. 111111

19. 111111

20. 111111

21. 111111

22. 111111

23. 111111

24. 111111

4.2.6. Penilaian Prioritas MasalahSetelah nilai dari kriteria A, B, C, dan D didapat, hasil tersebut dimasukkan dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi:NPD = (A + B) x CNPT = (A + B) x C x D

Tabel 36. Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon KuantitatifNo Daftar masalahA B C D NPDNPTUrutan prioritas

11. Cakupan kunjungan bumil K1111212424XVI

22. Cakupan kunjungan bumil K4114314646IV

33. Jumlah dukun bayi yang terlatih1430150XXIV

44. Cakupan pelayanan usila dan prausila531188XXI

55. Balita naik berat badannya (N/D)111414848III

66. Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per tahun18514545V

77. Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe18514545VI

88. Institusi yang dibina351188XXII

99. Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa24311818XVII

110. Tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi27312727IX

111. T2PM yang memenuhi syarat sanitasi27211818XVIII

112. Rumah sehat39212424XIV

113. Cakupan suspek TB paru414315454I

114. Penemuan kasus TB BTA (+)314315151II

115.Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan / ditangani (sesuai standar)67212626XIII

115. Jumlah bumil yang mendapat TT118312727X

116. Jumlah bumil yang mendapat TT2110414444VII

117. Rumah tangga yang sehat18312727XI

118. Posyandu mandiri27211818XIX

119. Pembentukan dokter kecil43412828VIII

220. Pembinaan dokter kecil17312424XV

21. PSN di sekolah54312727XII

222. BOR (Bed Occupacy Rate)15311818XX

223. Pelayanan gangguan jiwa531188XXIII

4.3. URUTAN PRIORITAS MASALAH Berdasarkan tabel urutan prioritas masalah, didapatkan urutan masalah di Puskesmas Salaman sebagai berikut :1. Cakupan suspek TB paru2. Penemuan kasus TB BTA (+)3. Cakupan kunjungan bumil K44. Balita naik berat badannya (N/D)5. Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) yg diberi kapsul vit A 2 kali per tahun6. Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe7. Jumlah bumil yang mendapat TT28. Pembentukan dokter kecil9. Tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi10. Jumlah bumil yang mendapat TT111. Rumah tangga yang sehat12. PSN di sekolah13. Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan / ditangani (sesuai standar)14. Rumah sehat15. Pembinaan dokter kecil16. Cakupan kunjungan bumil K117. Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa18. T2PM yang memenuhi syarat sanitasi19. Posyandu mandiri20. BOR (Bed Occupacy Rate)21. Cakupan pelayanan usila dan prausila22. Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa23. Pelayanan gangguan jiwa24. Jumlah dukun bayi yang terlatih

BAB VANALISIS PEMECAHAN MASALAH

5.1. KEGIATAN/INDIKATOR KEGIATAN YANG BERMASALAH Berdasarkan prioritas masalah yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka ditemukan masalah dengan urutan prioritas utama adalah cakupan suspek TB paru. Namun berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas Salaman I kami akan membahas masalah yang berhubungan dengan Cakupan kunjungan bumil K4. Berdasarkan perhitungan yang Kami lakukan dalam menyusun SPM Puskesmas Salaman I pada bulan Januari sampai Oktober 2012, kami mendapatkan hasil Penemuan kasus Cakupan kunjungan bumil K4 adalah 88,71%. Sedangkan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah sebesar 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Cakupan kunjungan bumil K4 pada bulan Januari sampai Oktober 2012 belum mencapai target yang telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2012.

5.2. ANALISIS PENYEBAB MASALAHPenentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau kepustakaan dengan curah pendapat. Untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat dipergunakan diagram fish bone. Metode ini berdasarkan pada kerangka pendekatan sistem, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini :

Gambar 8. Diagram fish bone 5

5.3. INVENTARISASI PENYEBAB MASALAH Terdapat beberapa hal yang mendasari timbulnya kesenjangan antara target hasil yang ditetapkan dengan hasil nyata yang dicapai dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan penyebab masalah adalah dengan membuat diagram fish bone dengan menggunakan data yang telah diolah selama satu tahun terakhir. Cara menganalisis penyebab masalah digunakan pendekatan sistem yang meliputi input, proses, output, outcome, serta environment. Sehingga dapat ditemukan dan disimpulkan hal-hal yang menyebabkan munculnya permasalahan.Beberapa kemungkinan penyebab masalah yang ada adalah :

Tabel 37. Inventarisasi Penyebab MasalahINPUTKELEBIHANKEKURANGAN

Man Ketersediaan tenaga kesehatan seperti dokter, bidan desa dan bidan puskesmas, tersebar di 10 desa yang dibantu oleh 335 kader terlatih dan 335 kader aktif Kurangnya pengetahuan dan keaktifan kader dalam hal edukasi dan monitoring ibu hamil Kurang optimalnya bidan dalam membina kader.

Money Adanya dana jamkesmas dan jampersal untuk antenatal care. Adanya dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan biaya operasional puskesmas Adanya Dana Pengembalian Retribusi Tidak ada masalah

Method Adanya metode baku mengenai ANC (7T) : temu wicara, timbang badan, tinggi badan, tekanan darah, tinggi fundus, TT, tablet Fe. Penanganan resiko tinggi terhadap ibu hamil. Adanya Program Penanggulangan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar (PONED) Penemuan ibu hamil hanya didapatkan dari kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan Kurang penyuluhan mengenai pentingnya ibu hamil dalam memeriksakan kehamilan secara berkala hingga trimester ketiga.

Material Adanya 1 Puskesmas, posyandu dan, Pustu, PKD Kurangnya sarana ruang periksa di posyandu untuk melakukan pemeriksaan ibu hamil

Machine Tersedianya peralatan yang digunakan untuk ANC (tensimeter, stetoskop, metline, pengukur berat badan, tinggi badan, monoskop/dopler, pelvic metri, LiLA) Jadwal pelayanan kurang disosialisasikan dengan optimal Tersedianya obat-obatan TT, feros, vitamin C, vitamin B1, vitamin B6, kalsium Pemeriksaan Lab: Hb, proteinuria, golongan darah. Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) Status data ibu hamil SIP (Sistem Informasi Posyandu) Media promosi (poster, pamflet, spanduk) mengenai kesehatan ibu dan anak. Tidak ada masalah

PROSES

P1 Adanya penyusunan jadwal pelayanan untuk posyandu, PKD, polindes Perencanaan active finding pada ibu hamil selektif Jadwal pelayanan kurang disosialisasikan oleh pihak puskesmas

P2 Pelaksanaan sesuai jadwal Kurangnya koordinasi antara tenaga kesehatan dengan kader pada saat pelaksanaan

P3 Register Kohort dapat digunakan untuk mengawasi dan memantau ibu hamil yang melakukan pemeriksaan (kontrol) Kurangnya kunjungan rumah pada bumil selektif karena kurangnya pengawasan bidan koordinator terhadap bidan desa dalam pelaksanaan program antenatal care dari awal kehamilan hingga trimester ketiga.

LINGKUNGAN

Terdapat Bidan Praktek Swasta, poliklinik dan rumah sakit swasta Banyaknya jumlah bumil K1 akses Adanya kejadian abortus dan lahir prematur Tidak semua ibu hamil melakukan pemeriksaan pada tenaga kesehatan desa setempat. BPS sulit diajak koordinasi Jadwal pelayanan kurang disosialisasikan dengan optimal Kurangnya pemahaman bumil terhadap pentingnya pemeriksaan selama kehamilan. Tidak semua ibu hamil membawa buku KIA pada saat pemeriksaan. Waktu pelaksanaan yang sering terjadi bersamaan dengan rutinitas lainnya Ibu hamil merasa malu untuk melak