skripsi ikan bawal colossoma macropomum.pdf

Upload: naila

Post on 05-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    1/56

     

    PENGARUH PADAT PENEBARANBENIH IKAN BAWAL Colossoma macropomum YANG DIPELIHARA

    DALAM SISTEM RESIRKULASI TERHADAP

    PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP 

    Oleh :

    Dewi Yulianti

    C 14103027

    SKRIPSI 

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    2/56

     

    PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

    Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

    PENGARUH PADAT PENEBARAN BENIH IKAN BAWAL Colossoma

     macropomum YANG DIPELIHARA DALAM SISTEM RESIRKULASI

    TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

    Adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun

    kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal

    atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

    teks dan tercantum dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

    Bogor, Januari 2008

    Dewi Yulianti

    C 14103027

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    3/56

     

    RINGKASAN

    DEWI YULIANTI. Pengaruh Padat Penebaran Benih Ikan Bawal Colossoma

    macropomum yang dipelihara dalam Sistem Resirkulasi terhadap Pertumbuhan

    dan Kelangsungan Hidup. Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI dan  IRZAL

    EFFENDI

    Ikan bawal air tawar Colossoma macropomum  merupakan salah satu

    komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Pada mulanya bawalair tawar diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena memiliki pertumbuhan

    relatif cepat dan rasa daging yang enak, maka masyarakat menjadikan ikan

    tersebut sebagai ikan konsumsi. Meningkatnya kegemaran masyarakat

    mengkonsumsi ikan menyebabkan banyak konsumen mulai menyukai ikan bawal

    air tawar. Hal ini mendorong suplai ikan bawal untuk konsumsi semakin

    meningkat, sehingga suplai benih untuk pembesaran juga semakin meningkat.

    Kegiatan pembenihan ikan bawal sangat menujang kegiatan pembesaran. Suplai

     benih ikan bawal air tawar di Indonesia dipengaruhi oleh musim, dimana padamusim penghujan benih bawal melimpah sedangkan pada musim kemarau sangat

    sedikit selain hal tersebut, kendala yang sering terjadi pada pemeliharaan benih

    ikan bawal adalah serangan hama dan penyakit, hal ini sangat mempengaruhi

     produksi benih ikan bawal air tawar. Salah satu solusi untuk meningkatkan suplai

     benih ikan bawal air tawar adalah dengan cara pemeliharaan secara intensif

    melalui peningkatan padat penebaran dan perbaikan sistem budidaya yaitu melalui

    sistem resirkulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh padat penebaran 10, 20, 30 dan 40 ekor/liter benih bawal ukuran 1,78 cm, terhadap

     pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar   Colossoma

    macropomum yang dipelihara dalam sistem resirkulasi.

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2007, di

    Laboratorium Sistem dan Teknologi, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas

    Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan penelitian

    yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan

    dan 3 ulangan. Benih ikan bawal yang digunakan memiliki bobot 0,17 ± 0,01 gdan panjang 1,78 ± 0,04 cm (berumur 20 hari). Ikan bawal dipelihara dalam

    akuarium berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm berjumlah 12 unit yang disusun

    dalam sistem resirkulasi, setiap akuarium diisi air sebanyak 10 liter. Benih diberi

     pakan sekenyangnya dengan kadar protein 40% dan diberikan 3 kali sehari, yaitu

    pagi siang dan sore Pakan yang diberikan dari awal sampai akhir pemeliharaan

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    4/56

     

    PENGARUH PADAT PENEBARANBENIH IKAN BAWAL Colossoma macropomum YANG DIPELIHARA

    DALAM SISTEM RESIRKULASI TERHADAP

    PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

    Oleh :

    DEWI YULIANTI

    C 14103027

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat mendapat gelar

    Sarjana Perikanan

    pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Institut Pertanian Bogor

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    5/56

     

    Judul Skripsi : PENGARUH PADAT PENEBARAN BENIH IKANBAWAL Colossoma macropomum YANG DIPELIHARA

    DALAM SISTEM RESIRKULASI TERHADAP

    PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

     Nama Mahasiswa : Dewi Yulianti

     Nomor Pokok : C 14103027

    Disetujui

    Pembimbing I Pembimbing II

    Ir. Tatag Budiardi, M.Si Ir. Irzal Effendi, M.Si

     NIP. 132 169 277 NIP. 131 841 732

    Diketahui

    Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    6/56

     

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis pajatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

    melimpahkan segenap rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul ”  PENGARUH PADAT PENEBARAN

    BENIH IKAN BAWAL Colossoma macropomum YANG DIPELIHARA

    DALAM SISTEM RESIRKULASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

    KELANGSUNGAN HIDUP”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu

    Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

    Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1.  Kedua orang tua, mbak ika, eyang kakung, eyang putri dan segenap keluarga

    yang senantiasa memberikan semangat dan do’a sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini,

    2.  Ir. Tatag Budiardi, M.Si dan Ir. Irzal Effendi, M.Si selaku pembimbing skripsi

    yang senantiasa membimbing, mengarahkan, dan memberi nasehat selama

     penelitian hingga selesai penulisan skripsi,

    3.  Dr. Odang Carman selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan

    nasehatnya,

    4.  Segenap staf pengajar dan pegawai Departemen Budidaya Perairan atas

    dukungan dan bantuannya selama penulis menyusun skripsi,

    5.  Dian Saputra sebagai sahabat tercinta yang telah memberi dukungan dan

    semangat selama penelitian hingga selesai penulisan skripsi,

    6.  Rekan-rekan BDP’40 (Deti, Majaw, Ade, Yua, Wina, Bayu, Dila, Giri, Anita,

    Wika, Dawud, Epang, Bambang) atas bantuan dan kerja samanya dalam

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    7/56

     

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di kota Bondowoso, pada hari Rabu 17 Juli 1984,

    sebagai anak kedua dari dua bersaudara pasangan Mohammad Rejo dan Tri Harti

    E.S.

    Penulis memulai pendidikan di SDN Karang Melok 1 dan lulus pada tahun

    1997, kemudian tahun 1997 penulis melanjutkan di SLTPN 2 Tamanan dan lulus

     pada tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di SMU 1

    Tamanan dan lulus pada tahun 2003. Penulis diterima menjadi mahasiswa

    Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan

    Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003 melalui jalur Ujian

    Seleksi Masuk IPB (USMI).

    Selama perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan mahasiswa yaitu

    Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) tahun 2005-2006 sebagai

    anggota Departemen PSDM. Penulis pernah aktif dalam organisasi Koperasi

    Mahasiswa IPB (KOPMA) pada tahun 2003-2005.

    Dalam usaha menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang

    akuakultur, penulis pernah melaksanakan Praktek Pembenihan di PT Tirtamutiara

    Makmur Situbondo dan Praktek Pembesaran ikan di PT Surya Windu Kartika

    Banyuwangi pada tahun 2006. Tugas akhir yang ditempuh di perguruan tinggi ini

    diselesaikan dengan menulis Skripsi yang berjudul “PENGARUH PADAT

    PENEBARAN BENIH IKAN BAWAL Colossoma macropomum YANG

    DIPELIHARA DALAM SISTEM RESIRKULASI TERHADAP

    PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP “.

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    8/56

     

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR TABEL ………………………….…………………………….. II

    DAFTAR GAMBAR ………………………..…………………………… III

    DAFTAR LAMPIRAN …………………………………...……………... IV

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang …………………………………………...……..… 1

      1.2 Tujuan …………………………………………………………….. 2

     

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Biologi Ikan Bawal Air Tawar Colossoma macropomum ….....…. 3

      2.2 Pengaruh Padat Tebar terhadap Kualitas Air .................................. 4

      2.3 Pengaruh Padat Tebar terhadap Kelangsungan Hidup ……...……. 7

      2.4 Pengaruh Padat Tebar terhadap Pertumbuhan ................................ 7

      2.5 Sistem Resirkulasi……………………………………………….... 8

     III. BAHAN DAN METODE

    3.1 Waktu dan Tempat .......................................................................... 11

      3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 11

      3.3 Rancangan Percobaan ..................................................................... 11

      3.4 Perlakuan ......................................................................................... 12

      3.4.1 Persiapan Wadah .................................................................... 12

      3.4.2 Penebaran Benih ............... ..................................................... 12

      3.4.3 Pemberian Pakan .................................................................... 13  3.4.4 Pengelolaan Air ...................................................................... 13

      3.4.5 Pencegahan Hama dan Penyakit ............................................ 13

      3.5 Pengamatan ..................................................................................... 13

      3.5.1 Kelangsungan Hidup .............................................................. 14

      3.5.2 Laju Pertumbuhan Spesifik .................................................... 14

      3.5.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak ................................................ 14

      3.5.4 Efisiensi Pemberian Pakan ..................................................... 15  3.5.5 Koefisien Keragaman Panjang ............................................... 15

      3.5.6 Fisika Kimia Air ..................................................................... 15

      3.5.7 Efisiensi usaha ........................................................................ 16

      3.6 Analisis Data ................................................................................... 16

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    9/56

     

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan .................................................................................... 27  5.2 Saran .............................................................................................. 27

     

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 28

     

    LAMPIRAN ................................................................................................ 30

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    10/56

     

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1. Kualitas air yang optimal untuk ikan bawal air tawar Colossoma

    macropomum ......................................................................................... 4

    2. Fisika kimia air pemeliharaan benih ikan bawal dan gurame yang

    dipelihara dalam wadah akuarium dengan padat penebaran yang

     berbeda ................................................................................................... 5

    3. Pengacakan perlakuan padat penbaran benih ikan bawal Colosomma

    macropomum.......................................................................................... 11

    4. Prosedur pengukuran fisika dan kimia air pemeliharaan benih ikan

     bawal Colossoma macropomum  pada kepadatan 10, 20, 30, 40

    ekor/liter selama 40 hari ........................................................................ 16

    5. Kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan

     panjang mutlak, efisiensi pemberian pakan, dan koefisien keragaman

     panjang benih ikan bawal Colossoma macropomum yang di pelihara

    dengan kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekor/liter....................................... 17

    6. Kisaran parameter fisika kimia air selama penelitian ............................22

    7. Rata-rata total produksi, total penjualan, biaya produksi, dankeuntungan dari hasil penjualan benih ikan bawal Colossoma

    macropomum  yang dipelihara dalam sistem resirkulasi dengan

    kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekor/liter………………………………… 22

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    11/56

     

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    1. Histogram kelangsungan hidup (%) benih ikan bawal air tawar

    Colossoma macropomum yang dipelihara dengan kepadatan 10, 20,

    30 dan 40 ekor/liter ............................................................................. 19

    2. Histogram laju pertumbuhan spesifik (%) benih ikan bawal airtawar Colossoma macropomum  yang dipelihara dengan kepadatan

    10, 20, 30 dan 40 ekor/liter …………………………………………. 19

    3. Histogram pertumbuhan panjang mutlak (cm) benih ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum  yang dipelihara dengan kepadatan

    10, 20, 30 dan 40 ekor/liter …………………………………………. 20

    4. Histogram efisiensi pemberian pakan (%) benih ikan bawal airtawar Colossoma macropomum  yang dipelihara dengan kepadatan

    10, 20, 30 dan 40 ekor/liter …………………………………………. 21

    5. Histogram koefisien keragaman panjang (%) benih ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum  yang dipelihara dengan kepadatan

    10, 20, 30 dan 40 ekor/liter ………………………………………….21

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    12/56

     

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1. Derajat kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar Colossoma

    macropomum selama masa pemeliharaan............................................ 31

    2. Analisis ragam kelangsungan hidup benih ikan bawal Colossoma

    macropomum…………………………................................................ 31

    3. Uji lanjut Tukey untuk kelangsungan hidup benih ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum............................................................ 31

    4. Data sampling bobot benih ikan bawal selama masa pemeliharan ......32

    5. Analisis ragam laju pertumbuhan spesifik benih ikan bawal air tawar

    Colossoma macropomum...................................................................... 32

    6. Uji lanjut Tukey untuk laju pertumbuhan spesifik benih ikan bawal

    air tawar Colossoma macropomum …………………………………. 32

    7. Data rata-rata sampling panjang benih ikan bawal air tawar

    Colossoma macropomum selama masa pemeliharaan ......................... 33

    8. Analisis ragam pertumbuhan panjang mutlak benih ikan bawal airtawar Colossoma macropomum........................................................... 33

    9. Uji lanjut Tukey untuk laju pertumbuhan panjang mutlak ..................33

    10. Analisis ragam efisiensi pemberian pakan benih ikan bawal air tawar

    Colossoma macropomum………………….......................................... 34

    11. Uji lanjut Tukey untuk efisiensi pemberian pakan benih ikan bawal

    air tawar Colossoma macropomum .................................................... 34

    12. Koefisien keragaman panjang benih ikan bawal air tawar tiap

     perlakuan ............................................................................................. 35

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    13/56

     

    16. Grafik konsumsi pakan harian (g/ekor) benih ikan bawal air tawar

    Colossoma macropomum …………………………………………… 37

    17. Gambar benih ikan bawal yang dipelihara pada kepadatan 10, 20, 30

    dan 40 ekor/liter................................................................................... 37

    18. Sampling ke, padat penebaran, jumlah tebar, panjang rata-rata,

     pertumbuhan, jumlah total ikan, biomassa, kelangsungan hidup,

     jumlah pakan, efisiensi pakan, dan FCR ….........................................38

    19. Komposisi ukuran ikan bawal Colossoma macropomum hasil panen

    yang dipelihara dengan berbagai padat penebaran 10, 20, 30 dan 40

    ekor/liter dinyatakan dalam persen (%) ...............................................39

    20. Skema sistem resirkulasi yang digunakan dalam penelitian padat

     penebaran benih ikan bawal Colossoma macropomum ....................... 40

    21. Analisis usaha untuk kepadatan 30 dan 40 ekor/liter dengan asumsi

    semua perhitungan biaya berdasarkan volume aktif 1000 liter ........... 41

    22. Analisis usaha untuk kepadatan 30 dan 40 ekor/liter dengan asumsi

    semua perhitungan biaya berdasarkan volume aktif 1000 liter ……... 42

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    14/56

     

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Ikan bawal air tawar Colossoma macropomum  merupakan salah satu

    komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Pada mulanya ikan

     bawal air tawar diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena memiliki

     pertumbuhan relatif cepat dan rasa daging yang enak, maka masyarakat

    menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi. Meningkatnya kegemaran

    masyarakat mengkonsumsi ikan menyebabkan banyak konsumen mulai menyukai

    ikan bawal air tawar. Hal ini mendorong suplai ikan bawal untuk konsumsi

    semakin meningkat, sehingga suplai benih untuk pembesaran juga semakin

    meningkat.

    Kegiatan pembenihan ikan bawal sangat menujang dalam kegiatan

     pembesaran. Suplai benih ikan bawal air tawar di Indonesia dipengaruhi oleh

    musim, yaitu pada musim penghujan benih bawal melimpah sedangkan pada

    musim kemarau sangat sedikit. Selain hal tersebut, kendala yang sering terjadi

     pada pemeliharaan benih ikan bawal adalah adanya serangan hama dan penyakit,

    hal ini sangat mempengaruhi produksi benih ikan bawal air tawar. Salah satu

    solusi untuk meningkatkan suplai benih ikan bawal air tawar adalah dengan cara

     pemeliharaan secara intensif melalui peningkatan padat penebaran dan perbaikan

    sistem budidaya yaitu melalui sistem resirkulasi.

    Peningkatan padat penebaran akan diikuti dengan peningkatan jumlah

     pakan, buangan metabolisme tubuh, konsumsi oksigen dan dapat menurunkan

    kualitas air. Penurunan kualitas air akan mengakibatkan ikan stres sehingga

    pertumbuhan menurun dan ikan rentan mengalami kematian.

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    15/56

     

    ikan bawal air tawar secara intensif terutama di daerah dengan lahan dan air

    terbatas. Kegunaan lain dari sistem resirkulasi ini adalah untuk menghemat air dan

    mempermudah pengontrolan lingkungan budidaya.

    Peningkatan kepadatan yang melebihi carrying capacity akan menyebabkan

     penurunan laju pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hepher dan

    Pruginin (1981), bahwa peningkatan kepadatan akan diikuti dengan penurunan

     pertumbuhan dan pada kepadatan tertentu pertumbuhan akan terhenti. Untuk

    mencegah hal tersebut, maka dibutuhkan informasi padat penebaran yang

    optimum sehingga diharapkan dapat memberi hasil yang maksimal. Namun

    informasi mengenai kepadatan benih ikan bawal air tawar pada pemeliharaan

    sistem resirkulasi masih sangat sedikit, sehingga perlu dilakukan suatu percobaan

    mencari kepadatan yang optimum untuk hasil yang maksimal.

    1.2 Tujuan

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh padat penebaran

    10, 20, 30 dan 40 ekor/l benih bawal ukuran 1,78 cm terhadap pertumbuhan dan

    kelangsungan hidup benih ikan bawal Colossoma macropomum  yang dipelihara

    dalam sistem resirkulasi.

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    16/56

     

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Biologi Ikan Bawal Air Tawar Colossoma macropomum 

    Klasifikasi dan tatanama ikan bawal air tawar menurut Saanin (1984) adalah

    sebagai berikut :

    Filum : Chordata

    Subfilum : Craniata

    Kelas : Pisces

    Subkelas : Neopterigii

    Ordo : Cypriniformes

    Subordo : Cyprinoidea

    Famili : Characidae

    Genus : Colossoma 

    Species : Colossoma macropomum 

    Ikan bawal air tawar memiliki badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik

    kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup

    insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, serta

     perut putih abu-abu dan merah (Saint-paul dalam Supriatna, 1998).

    Ikan bawal air tawar memilki 2 buah sirip punggung yang letaknya agak

     bergeser ke belakang. Sirip perut dan sirip dubur terpisah, sedangkan sirip ekor

     berbentuk homocercal. Ikan bawal memiliki bibir bawah menonjol dan memiliki

    gigi besar serta tajam untuk memecah bibi-bijian atau buah-buahan yang

    ditelannya. Lambung ikan bawal air tawar berkembang baik dan memiliki 43-75

     buah cecapylorica. Panjang usus berkisar 2-2,5 kali panjang badan. Ikan bawal

    memiliki memiliki insang permukaan, sehingga permukaan pernapasannya lebih

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    17/56

     

    fase tersebut larva tidak boleh kekurangan makanan karena sifat kanibalnya akan

    muncul (Arie, 2000). 

    Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan secara konvensional dan intensif.

    Pada mulanya pemeliharaan ikan bawal di Indonesia dilakukan secara intensif,

    alternatif ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan

    sekaligus menekan resiko kegagalan. Benih ikan bawal sangat resisten terhadap

     perubahan lingkungan atau serangan musuh alami berupa hama dan penyakit.

    Pemeliharaan secara intensif lebih menekan pengelolaan pakan. Nilai FCR untuk

     pembesaran ikan bawal yang dianggap menguntungkan adalah 1 – 1,2 (Arie,

    2000).

    Pakan alami ikan bawal air tawar adalah plankton, rumput-rumputan, biji-

     bijian, buah-buahan dan padi-padian liar . Ikan bawal yang dipelihara dalam kolam

    cenderung ganas dan buas, suka menyerang ikan-ikan lain yang lemah dan

     berukuran kecil. Oleh karena itu pembesaran ikan bawal sebaiknya dilakukan

    secara monokultur di kolam air tenang tanpa pergantian air, kolam air mengalir

    (kolam air deras) dan jala apung yang dipasang di pinggir waduk atau danau

    (Djarijah, 2001).

    2.2 Pengaruh Padat Tebar terhadap Kualitas Air

    Ikan bawal termasuk ikan yang tidak banyak menuntut lingkungan bagus

    sebagai media hidupnya. Ikan bawal mampu bertahan pada perairan yang

    kondisinya jelek sekalipun, namun akan tumbuh dengan normal dan optimal pada

     perairan yang sesuai dengan persyaratan habitatnya. Tabel 1 menunjukkan kisaran

    kualitas air yang baik untuk ikan bawal air tawar :

    Tabel 1. Kualitas air yang optimal untuk ikan bawal air tawar Colossoma

    macropomum Parameter Nilai

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    18/56

     

    Parameter fisika kimia air yang memiliki peranan yang cukup penting

    dalam budidaya ikan adalah kadar oksigen terlarut dan amoniak. Pada Tabel 2 di

     bawah ini menunjukkan pengaruh padat penebaran terhadap beberapa jenis ikan

    terhadap fisika-kimia air.

    Tabel 2. Fisika kimia air pemeliharaan benih ikan bawal dan gurame yang

    dipelihara dalam wadah akuarium dengan padat penebaran yang

     berbeda.

    Parameter fisiks-kimia airJenis

    ikan

    Padattebar

    (ekor/l)

    UkuranpH O2 (mg/l)

    NH3 

    (mg/l)Suhu (oC)

    Sumber

    7.23-7.68 6.08-6.77 0.09-0.26 26

    7.29-7.75 5.91-6.34 0.09-0.24 2910 5.05±0.25mm

    7.32-7.78 5.61-6.09 0.14-0.30 32

    Bramantya(2006)Bawal

    air tawar

    1 3.04±0.18 cm 5.64-7.22 2.81-7.34 0.009-0.024 25.5-26Wulandari(2006)

    2.5 6.52-7.08 3.14-7.78 TD-0.005 30-34.3

    5 6.61-6.93 2.19-6.73 TD-0.005 30.2-33.5

    7.5

    13 mg

    6.53-6.94 2.10-6.60 TD-0.005 30-33

    Sarah(2002)

    6 7.22-7.60 3.02-5.04 0.01-0.16 28-29

    8 7.19-7.57 2.15-4.67 0.02-0.19 28-29

    Gurame

    10

    0.10 g

    7.12-7.51 1.21-5.19 0.01-0.17 28-29

    Bugri(2006)

    Keterangan : TD (tidak terhitung)

    Suplai oksigen di perairan harus seimbang antara kepadatan ikan dengan

     jumlah pakan yang dikonsumsi ikan (Stickney, 1979). Menurut Arie (2000)

    kebutuhan oksigen yang normal untuk ikan bawal hanya sampai 4 mg/liter.

    Berdasarkan Tabel 2, ikan bawal air tawar dapat bertahan hidup dengan kadar

    oksigen di bawah 4 mg/liter. Hal ini menunjukkan bahwa benih ikan bawal air

    tawar masih dapat mentolerir kandungan oksigen terlarut lebih kecil dari 4

    mg/liter (Wulandari, 2006). Menurut Djarijah (2001) bahwa di perairan alami ikan

     bawal air tawar mampu bertahan hidup dengan kadar oksigen sampai 2,4 mg/liter.

    Adanya peningkatan padat penebaran dalam suatu wadah yang terbatas dan

     pada kondisi padat penebaran ikan semakin tinggi maka konsumsi oksigen dan

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    19/56

     

    hasil metabolisme tersebut. Kebutuhan oksigen yang meningkat dapat dipenuhi

    dengan pemberian aerasi (Effendi, 2004).

     Nitrogen dalam perairan dibedakan menjadi dua macam yaitu berupa

    nitrogen anorganik dan nitrogen organik. Nitrogen anorganik terdiri atas amonium

    (NH4+), nitrit (NO2

    -), dan nitrat (NO3-). Nitrogen organik berupa protein, asam

    amino, dan urea. Amoniak dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air.

    Sumber amoniak di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan

    urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air berasal dari

    dekomposisi bahan organik (tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati) oleh

    mikroba dan jamur (Effendi, 2003).

    Amoniak adalah suatu produk hasil dari metabolisme protein dan disisi lain

    amoniak merupakan racun bagi ikan sekalipun konsentrasinya sangat rendah

    (Zonneveld, 1991). Amoniak dan nitrit yang tinggi dalam perairan bersifat

     berbahaya bagi ikan. Persentase amoniak bebas meningkat dengan meningkatnya

    nilai pH dan suhu perairan (Boyd, 1991). Reaksi berikut ini merupakan

    kesetimbangan yang terjadi dalam suatu larutan :

     NH3 + H2O↔ NH4+ + OH- 

    Dari persamaan ini ternyata bentuk yang tidak terionisasi dari konsentrasi

    total amoniak (NH3 dan NH4+) bergantung pada pH. Daya racun (NH3) tak

    terionisasi yang sangat tinggi pada nilai pH di atas 10 atau di bawah 7 sesuai bagi

     budidaya ikan dalam sistem resirkulasi karena intensitas proses produksi dalam

    sistem tersebut (Zonneveld, 1991). Prosesnya adalah, apabila terjadi penurunan

    terhadap nilai pH air, maka akan terjadi peningkatan konsentrasi H+ didalam air

    sehingga NH3-N dapat berubah menjadi NH4+. Apabila nilai pH air meningkat

    maka konsentrasi OH- dominan di dalam air dan NH3-N dapat masuk ke dalam

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    20/56

     

    methemoglobin (Hb + NO2- = Met-Hb). Adapun reaksi yang terjadi adalah unsur

     besi yang terdapat dalam haemoglobin akan dioksidasi dari ferro menjadi ferri dan

    akan membentuk Met-Hb. Methemoglobin  ini bersifat menurunkan kemampuan

    haemoglobin  dalam mengikat oksigen, sehingga dapat mengakibatkan stres dan

    kematian pada ikan. Darah yang mengandung methemoglobin  berwarna coklat

     biasa disebut dengan “brown blood disease” (Boyd, 1991).

    2.3 Pengaruh Padat Tebar terhadap Kelangsungan Hidup

    Kelangsungan hidup sebagai salah satu parameter uji kualitas benih adalah

     peluang hidup suatu individu dalam waktu tertentu, sedangkan mortalitas adalah

    kematian yang terjadi pada suatu populasi organisme yang dapat menyebabkan

    turunnya populasi (Royce, 1973).

    Peningkatan kepadatan mempengaruhi proses fisiologi dan tingkah laku ikan

    terhadap ruang gerak. Hal ini pada akhirnya dapat menurunkan kondisi kesehatan

    dan fisiologis ikan sehingga pemanfaatan makanan, pertumbuhan, dan

    kelangsungan hidup mengalami penurunan (Handajani dan Hastuti, 2002). Respon

    stres terjadi dalam 3 tahap yaitu adanya stres, bertahan, dan kelelahan. Ketika ada

    stres dari luar ikan mulai mengeluarkan energinya untuk bertahan dari stres.

    Selama proses bertahan ini pertumbuhan dapat menurun dan selanjutnya terjadi

    kematian (Wedemeyer, 1996).

    2.4 Pengaruh Padat Tebar terhadap Pertumbuhan

    Padat penebaran adalah jumlah (biomassa) benih yang ditebarkan per satuan

    luas atau volume. Padat penebaran benih akan menentukan tingkat intensitas

     pemeliharaan. Semakin tinggi tingkat padat penebaran benih yang berarti semakin

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    21/56

     

    yang terkontrol akan menyebabkan penurunan laju pertumbuhan ikan (critical

    standing crop) dan jika telah sampai pada batas tertentu pertumbuhan akan

     berhenti sama sekali (carrying capacity).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi carrying capacity  antara lain adalah

    kandungan oksigen terlarut dalam air, aliran atau arus air dan jenis pakan. Pada

    lingkungan yang baik dan pakan yang mencukupi, maka peningkatan kepadatan

    akan disertai dengan peningkatan hasil (Handajani dan Hastuti, 2002).

    Berdasarkan penelitian Bramantya (2005) pada perlakuan suhu 26oC, 29oC,

    dan 32oC yang dilakukan pada larva bawal berumur 5-20 hari, masing masing

    memiliki kelangsungan hidup sebesar 80,00%, 93,21% dan 85%, sedangkan

     pertumbuhan panjang mutlak adalah 3,83%, 4,48% dan 4,69%, dan untuk laju

     pertumbuhan harian adalah 9,5%, 10,88% dan 12,06%. Menurut Supriatna (1998)

    ikan bawal air tawar memiliki laju pertumbuhan harian yang tinggi yaitu sebesar

    5,7% pada bobot awal 5,5 gram.

    Ikan bawal air tawar yang dipelihara dalam jaring apung (5 m x 5 m x 2 m)

    selama 4-6 bulan dari ukuran benih dengan berat 25 g/ekor dapat mencapai

    ukuran panen 0,5 – 1 kg/ekor. Padat penebaran yang digunakan adalah 40

    ekor/m2. Selama pemeliharaan benih diberi pakan 3% dari bobot tubuhnya

    (Djarijah, 2001).

    2.5 Sistem Resirkulasi

    Sistem resirkulasi adalah memanfatkan air yang telah digunakan dalam

    suatu unit budidaya yang telah terpolusi kemudian dialirkan ke dalam suatu unit

     perlakuan. Setelah melalui proses, kemudian air yang keluar dialirkan kembali ke

    dalam unit budidaya semula. Dalam proses ini juga dilakukan penambahan air

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    22/56

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    23/56

     

     berlawanan melalui reduksi produk akhir nitrifikasi ke tingkat yang lebih rendah

    dari oksidasi, berikut ini merupakan proses nitrifikasi :

    Menurut Salle (1961) dalam  Taufik et al. (2005), bakteri Nitrisomonas

    memperoleh energi dari proses pengubahan amoniak menjadi nitrit, dan bakteri

    ini akan tumbuh baik jika pada media hidupnya terdapat komponen amoniak.

    Penurunan konsentrasi amoniak dalam air akibat aktivitas bekteri Nitrosomonas

    diimbangi oleh peningkatan konsentrasi nitrit yang merupakan bentuk peralihan

    dari amoniak.

    Bahan yang dapat dijadikan sebagai tempat hidup bakteri di dalam air

    adalah potongan paralon dan bioball, sedangkan filter fisik yang berfungsi sebagai

    filter kimia diantaranya zeolit untuk mengikat zat-zat logam dan arang aktif untuk

    menjernihkan air (Handajani dan Hastuti, 2002).

     Nitrosomonas 

     NH4+ + 1,5 O2  NO2

    - + 2 H+ + H2O NO2

    - + 0,5 O2  NO3-

     Nitrobakter  

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    24/56

     

    II. BAHAN DAN METODE

    3.1 Waktu dan Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli–September 2007, bertempat di

    Laboratorium Sistem dan Teknologi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan

    Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

    3.2 Alat dan Bahan

    Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah akuarium sebanyak 12

     buah berukuran masing-masing 25 cm x 25 cm x 25 cm, hi-blow untuk aerasi dan

     peralatan untuk sampling seperti bak kecil, penggaris sorong, serokan, timbangan

    digital. Perlengkapan resirkulasi meliputi pipa paralon 0,5 inci untuk saluran inlet ,

    talang air untuk saluran outlet, selang aerasi, selang air berdiameter 0,5 inci untuk

    menghubungkan pompa dengan pipa inlet, paralon berukuran 25 cm dengan

    diameter 6 cm untuk menampung sisa air sementara, selang berdiameter 0,25 inci

    untuk pintu outlet, serta 2 buah bak tandon bervolume 100 liter.

    Bahan-bahan yang diperlukan antara lain ikan uji yaitu benih ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum  berumur 15 hari, cacing sutra Tubifex  sp, pakan

    komersil sebagai pakan tambahan. Bahan membuat filter diperlukan kerikil kasar,

     pasir halus, zeolit dan potongan paralon kecil (media hidup bakteri) dengan

     perbandingan untuk kerikil kasar : pasir halus : zeolit adalah 35 kg : 28 kg : 14 kg.

    3.3 Rancangan Percobaan

    Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat

    l k d i i l k di i i l P l k

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    25/56

     

    3.4 Perlakuan

    3.4.1 Persiapan Wadah

    Sistem resirkulasi bekerja dengan cara, air yang berasal dari akuarium

     pemeliharaan ikan dialirkan ke bak tandon untuk memisahkan zat tersuspensi

    (kotoran ikan dan sisa pakan). Air yang telah difilter kemudian ditampung dalam

     bak (penampungan) air dan selanjutnya air dialirkan kembali ke dalam akuarium

     pemeliharaan ikan dengan pompa. Proses ini terjadi secara terus menerus. Air

    dalam sistem resikulasi distabilkan selama 2 minggu bertujuan untuk

    menumbuhkan bakteri nitrifikasi. Pertumbuhan bakteri dirangsang dengan

    menaburkan pakan ikan pada tandon filter sebanyak 5 g. Kebutuhan oksigen

    disuplai dengan cara pemberian aerasi di tandon penampungan air dan masing-

    masing akuarium. Untuk mempertahankan suhu pada 30oC maka dipasang

     pemanas air yang diletakkan di bak penampungan air bersih.

    Air yang telah stabil diuji kualitasnya seperti oksigen terlarut, pH,

    alkalinitas, amoniak, nitrit, kesadahan, suhu dan salinitas untuk menyesuaikan

    dengan kualitas air yang dibutuhkan untuk benih ikan bawal.

    3.4.2 Penebaran Benih

    Benih yang digunakan berasal dari daerah Parung, Bogor. Ukuran benih

    yang digunakan dalam penelitian berukuran kuku dengan bobot 0,17 ± 0,01 g dan

     panjang 1,78 ± 0,04 cm. Benih yang baru datang diadaptasikan dalam akuarium

     berukuran 60 cm x 30 cm x 25 cm 

    dengan kepadatan ± 40 ekor/liter selama 4 hari,

    adaptasi ini dilakukan untuk mengurangi stres akibat perubahan lingkungan dari

    wadah transportasi ke wadah akuarium. Penebaran benih dilakukan dengan

    mengaklimatisasi benih ikan bawal selama 15 menit atau sampai kantong

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    26/56

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    27/56

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    28/56

     

    Pm = Pt - Po 

    Keterangan : Pm  = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)

    Pt   = Panjang rata-rata akhir (cm)

    Po  = Panjang rata-rata awal (cm)

    (Effendi, 1979)

    3.5.4 Efisiensi Pemberian Pakan

    Efisiensi pemberian pakan menunjukkan seberapa banyak pakan yang

    dimanfaatkan oleh ikan dari total pakan yang diberikan, dihitung dengan

     persamaan :

    (Wt + Wd) – Wo EPP =

    W pakan x 100%

    Keterangan : EPP = Efisiensi pemberian pakan

    Wt  = Biomassa total ikan pada akhir penelitian

    Wd  = Biomassa total ikan yang mati

    Wo  = Biomassa awal pemeliharaan ikan

    W pakan = Total jumlah pakan yang diberikan

    (Zonneveld et al., 1991)

    3.5.5 Koefisien Keragaman Panjang

    Koefisien keragaman panjang menunjukkan seberapa besar ukuran panjang

    tubuh ikan dalam satu populasi menyebar dari nilai rata-ratanya, dihitung dengan

    rumus :

    =kk    ( ) %100/   ×γ  S   

    Keterangan : kk   = Koefisien keragaman panjang

    S   = Akar ragam contoh

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    29/56

     

    Tabel 4. Prosedur pengukuran fisika dan kimia air pemeliharaan benih ikan bawal

    Colossoma macropomum  pada kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekor/literselama 40 hari.Parameter Satuan Alat/metode

    SuhuoC Temperatur

    Salinitas ppt (g/kg) Salinorefraktofotometer

    Oksigen terlarut mg/liter DO-meter

     pH unit PH-meter

     NH4+/NH3  mg/liter Spektrofotometer/phenet

     NO2  mg/liter Spektrofotometer/ulfanilamidAlkalinitas mg/ liter CaCO3  Titimetri

    Kesadahan mg/ liter CaCO3  Titimetri

    3.5.7 Efisiensi Usaha

    Analisis usaha merupakan salah satu parameter yang perlu dikaji untuk

    mengetahui seberapa besar efisiensi suatu unit produksi. Adapun aspek yangdiperhitungkan dalam efisiensi usaha terdiri dari:

    Keuntungan = Total penerimaan – Total biaya produksi

    R/C Ratio = Biaya produksi / Total penerimaan

    HPP = Biaya produksi / Jumlah produksi

    Keterangan: HPP = Harga Pokok Penjualan

    R/C ratio = Perimbangan penerimaan

    R/C ratio > 1, maka dapat dikatakan produksi mengalami keuntungan.

    3.6 Analisis DataData yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan

     program SPSS 11.5 dan NSExel 2003yaitu meliputi :

    1. Analisis ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%,

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    30/56

     

    2. Analisis deskriptif, digunakan untuk menjelaskan kondisi parameter produksi

    dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan bawal selama

     penelitian, yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Data yang diamati

    secara deskriptif meliputi analisis kualitas air dan analisis usaha.

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    31/56

     

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil

    Berdasarkan hasil analisis penelitian didapat data berupa kelangsungan

    hidup (%), laju pertumbuhan spesifik (%), pertumbuhan panjang mutlak (cm),

    efisiensi pemberian pakan (%), koefisien keragaman panjang (%), seperti yang

    tertera pada Tabel 5, serta hasil analisis fisika kimia air dan hasil analisis efisiensi

    usaha selama pemeliharaan.

    Tabel 5. Kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan panjang

    mutlak, efisiensi pemberian pakan, dan koefisien keragaman panjang

     benih ikan bawal Colossoma macropomum  yang dipelihara dengan

    kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekor/liter

    Padat penebaran (ekor/liter)Parameter10 20 30 40

    Kelangsungan hidup (%) 99,07±0,00a  96,56±1,51

    ab  96,24±0,63

     ab  95,41±0,17

     b 

    Laju pertumbuhan spesifik (%) 7,53±0,17a  6,21±0,51

     b  5,49±0,18

     bc  4,94±0,30

    Pertumbuhan panjang mutlak (cm) 2,71±0,05a  2,20±0,08

     b  1,64±0,04

    c  1,48±0,12

    Efisiensi pemberian pakan (%) 87,81±4,74a  87,98±4,91

    a  84,00±7,03

    a  77,46±5,53

    Koefisien Keragaman panjang (%) 16,48±0,83a  16,23±1,72a  19,71±1,43a  17,70±2,35a 

    Keterangan : Huruf superscrip dibelakang nilai standar deviasi yang berbeda

     pada setiap baris menunjukkan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata

    (P

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    32/56

     

    96.24

    96.56

    95.41

    99.07

    93.00

    94.00

    95.00

    96.00

    97.00

    98.00

    99.00

    100.00

    10 20 30 40

    Padat pen ebaran (ekor/liter )

       K  e   l  a  n  g  s  u  n  g  a  n   h   i   d  u  p   (   %   )

    bababa

     

    Keterangan : Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan nyata

    Gambar 1. Histogram kelangsungan hidup (%) benih ikan bawal air tawar

    Colossoma macropomum yang dipelihara dengan kepadatan 10, 20, 30

    dan 40 ekor/liter

    4.1.2 Laju Pertumbuhan Spesifik

    Laju pertumbuhan spesifik benih ikan bawal tertinggi terjadi pada kepadatan

    10 ekor/liter sebesar 7,53±0,17% dan terendah terjadi pada kepadatan 40 ekor/liter

    sebesar 4,94±0,30% yang ditunjukkan pada Gambar 2.

    7.53

    6.21

    5.49

    4.94

    2.00

    3.00

    4.00

    5.00

    6.00

    7.00

    8.00

    9.00

    e  r   t  u  m   b  u   h  a  n   S  p  e  s   i   f   i   k   (   %   )

    a b bc c

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    33/56

     

    Analisis ragam padat penebaran memberi pengaruh nyata terhadap

     pertumbuhan bobot benih ikan bawal (P

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    34/56

     

    87.81  87.98 84.00

    77.46

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

    70.00

    80.00

    90.00

    100.00

    10 20 30 40

    Padat Penebaran (ekor/lite r)

       E   f   i  s   i  e  n  s

       i   P  e  m   b  e  r   i  a  n   P  a   k  a  n

       (   %   )

    a aaa

     

    Keterangan : Huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan nyata

    Gambar 4. Histogram efisiensi pakan (%) benih ikan bawal air tawar Colossoma

    macropomum  yang dipelihara dengan kepadatan 10, 20, 30 dan 40

    ekor/liter

    4.1.5 Koefisien Keragaman Panjang

     Nilai koefisien keragaman panjang benih ikan bawal tidak berbeda nyata

    antar perlakuan (P>0.05) (Lampiran 13). Nilai koefisien keragaman panjang

    dapat dilihat pada Gambar 5.

    16.48   16.23

    19.7117.70

    10.00

    15.00

    20.00

    25.00

       K  e  r  a  g  a  m  a  n   P

      a  n   j  a  n  g

       (   %   )

    aaaa

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    35/56

     

    4.1.6 Kualitas Air

    Pada Tabel 6 ditunjukkan nilai fisika dan kimia air selama masa

     pemeliharaan. Kualitas air selama penelitian masih dalam batas kelayakan bagi

    kehidupan ikan bawal.

    Tabel 6. Kisaran parameter fisika-kimia air selama pemeliharaan benih ikan

     bawal yang dipelihara pada kepadatan 10, 20, 30 dan 40 ekor/literFisika - kimia air

    PerlakuanpH

    O2(mg/l)

    NH3(mg/l)

    NO2 (mg/l)

    Alkalinitasmg/l CaCO3 

    Kesadahanmg/l CaCO3 

    Suhu(

    oC)

    Tandon 7,21-8,23 4,9-6,6 0,002-0,021 0,077-0,88 51,74-87,56 4,9-13,0 29-32

    10 ekor/L 8,23-7,21 3,7-6,8 0,004-0,018 0,181-0,916 60,50-87,56 11,0 - 26,0 29-32

    20 ekor/L 8,36-7,13 3,4-6,5 0,004-0,033 0,143-1,369 70,23-79,60 20,8-31,0 29-32

    30 ekor/L 8,35-7,15 3,4-6,7 0,006-0,053 0,214-0,874 67,66-79,60 15,7-23,0 29-32

    40 ekor/L 8,35-7,13 2,2-6,8 0,005-0,116 0,234-0,864 68,59-99,50 25,0-25,7 29-32

    3.1.7 Analisis Usaha

    Keuntungan yang dihasilkan dari perlakuan padat penebaran 10, 20, 30 dan

    40 ekor/liter pada benih ikan bawal yang dipelihara dalam sistem resirkulasi

    dengan asumsi volume aktif yang digunakan adalah 1000 liter memberi hasil yang

     berbeda (Tabel 7).

    Tabel 7. Rata-rata total produksi, total penjualan, biaya produksi, dan keuntungan

    dari hasil penjualan benih ikan bawal Colossoma macropomum  yang

    dipelihara dalam sistem resirkulasi dengan kepadatan 10, 20, 30 dan 40

    ekor/literPadat Penebaran (ekor/liter)

    Uraian10 20 30 40

    Total produksi (ekor) 9595 19249 28871 36329

    Rata-rata total penjualan (Rp) 1.271.340 2.048.279 2.514.146 2.922.275Biaya produksi (Rp) 1.407.100 1.820.116 2.260.823 2.644.095

    Keuntungan (Rp) -135.761 228.163 253.323 439.929

    R/C ratio 0,90 1,12 1,11 1,11

    HPP (Rp/ekor) 147 95 78 73

    Keterangan : R/C ratio adalah perimbangan penerimaan, HPP (Harga Pokok Penjualan).

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    36/56

     

    4.2 Pembahasan

    Kelangsungan hidup pada penelitian pemeliharaan benih ikan bawal dalam

    sistem resirkulasi ini tergolong baik yaitu berkisar antara 99,07% hingga 95,41%.

    Pada Lampiran 2 ditunjukkan, bahwa perlakuan padat penebaran mempengaruhi

    kelangsungan hidup (P

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    37/56

     

    spesifik diduga dipengaruhi oleh ruang gerak yang semakin sempit, sehingga

     peluang memperoleh pakan akan semakin kecil, walaupun pakan tersedia tetapi

    ikan tidak dapat menjangkau pakan karena keterbatasan ruang (Lampiran 17),

    sehingga akan menyebabkan ikan stres dan akan mengurangi nafsu makan ikan.

    Hal ini diperkuat berdasarkan data konsumsi pakan harian pada semua perlakuan

    semakin menurun dengan bertambahnya kepadatan ikan (Lampiran 16). Hal ini

    sesuai dengan pernyataan Handajani (2002) bahwa peningkatan kepadatan

    mempengaruhi proses fisiologi dan tingkah laku ikan terhadap ruang gerak yang

     pada akhirnya dapat menurunkan kondisi kesehatan dan fisiologis ikan. Hal ini

    menyebabkan pemanfaatan makanan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup

    mengalami penurunan.

    Efisiensi pemberian pakan benih ikan bawal pada perlakuan 10 sampai 40ekor/liter berkisar antara 77,46% sampai 87,98% (Tabel 5). Nilai efisiensi

     pemberian pakan ini cukup tinggi, yaitu semakin besar nilai efisiensi pakan maka,

     pakan yang dimakan oleh ikan dapat dimanfatkan secara efisien. Berdasarkan

    hasil analisis ragam, peningkatan padat penebaran tidak mempengaruhi efisiensi

     pakan (P>0,05) (Lampiran 10). Hal ini dikarenakan pakan diberikan secara adsatiation, sehingga diharapkan pakan yang diberikan efisien. Selain itu didukung

     pula dengan kualitas pakan cukup bagus (kadar protein 40%). 

    Pada umumnya, peningkatan padat penebaran akan menghasilkan

    keragaman ukuran dalam suatu populasi. Berdasarkan analisis ragam, koefisien

    keragaman antar perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05). Nilai koefisienkeragaman panjang pada perlakuan berkisar antara 16,48% sampai 19,71%. Nilai

    ini berada di bawah 20%, sehingga perlakuan padat penebaran benih ikan bawal

    air tawar 10 sampai 40 ekor/liter dalam sistem resirkulsi masih dianggap seragam.

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    38/56

     

    ikan bawal yang cenderung ganas dan suka menyerang ikan lain yang lemah dan

     berukuran lebih kecil (Djarijah, 2001). Perbedaan ukuran tubuh antar ikan dapat

    dilihat pada hasil pengukuran persentase keragaman yang didapat dalam satu

     perlakuan (Lampiran 19).

    Kadar amoniak untuk perlakuan 10, 20, 30 dan 40 ekor/liter selama

     pemeliharaan berkisar antara 0,002-0,116 mg/liter (Lampiran 15). Meningkatnya

    kadar amoniak disebabkan oleh sisa pakan yang tidak dikonsumsi dan tidak

    dicerna (feses) akan mengalami pembusukan oleh bakteri pengurai. Produk utama

    dari perombakan bahan organik tersebut adalah amoniak (NH3) dimana pada

    konsentrasi 0,2 mg/liter akan bersifat toksik terhadap jenis ikan rainbow trout  

    (Zonneveld, 1991).

    Kadar pH selama masa pemeliharaaan berkisar antara 7,13-8,37. Kisaran pH berada pada kisaran optimal untuk ikan bawal dapat dilihat pada Tabel 1,

    sedangkan kadar alkalinitas selama pemeliharaan berkisar antara 51,74 – 99,50

    mg/liter CaCO3. Menurut Effendi (2003), nilai alkalinitas yang baik berkisar

    antara 30-500 mg/l CaCO3 yang menujukkan alkalinitas dapat berperan sebagai

    sistem penyangga (buffer ) terhadap perubahan pH. Kadar nitrit dalam wadah pemeliharan berkisar antara 0,077-1,369 mg/liter. Kadar nitrit tinggi terjadi pada

    awal penelitian sebelum ikan ditebar (Lampiran 15). Hal ini terjadi karena dalam

    sistem resirkulasi (Lampiran 20) terjadi penurunan konsentrasi amoniak akibat

    aktivitas bakteri Nitrosomonas diimbangi oleh peningkatan konsentrasi nitrit yang

    merupakan bentuk peralihan dari amoniak (Taufik et al, 2005). Kadar nitrit yang baik untuk ikan adalah maksimal 1 mg/liter (Effendi, 2003). Nilai kesadahan

    selama pemeliharaan berkisar antara 4,9 – 26 mg/liter. Nilai kesadahan ini berada

    < 50 mg/l sehingga termasuk dalam klasifikasi air lunak dan tidak berbahaya bagi

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    39/56

     

    Salinitas selama pemeliharaan berkisar antara 0-3 ppt ditunjukkan pada

    Lampiran 15. Hal ini karena dalam wadah pemeliharaan diberikan garam untuk

    mencegah penyerangan parasit yang menyerang ikan bawal, karena pada

     pertengahan penelitian ditemukan beberapa ekor benih bawal terserang penyakit

    seperti jamur. Sebagai mencegah penularan jamur ini maka diberikan sejumlah

    garam krosok sampai dosis 3 ppt.

    Produksi dalam hal ini adalah keuntungan yang diperoleh dipengaruhi oleh

     pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Dengan bertambahnya kepadatan ikan

    maka, ukuran ikan yang dihasilkan cukup beragam (Lampiran 20). Pada perlakuan

    10 dan 20 ekor/liter persentase ukuran ikan dominan berkisar antara 3,75-5 cm

    yaitu di atas 60%, sedangkan pada perlakuan 30 dan 40 ekor/liter ukuran ikan

    yang paling dominan adalah berkisar antara 2,5-3,75 cm yaitu diatas 75%. Hal inimempertegas bahwa kepadatan mempengaruhi pertumbuhan, sehingga akan

     berpengaruh pula pada keuntungan yang diperoleh. Begitu pula pada

    kelangsungan hidup sangat berpengaruh pada keuntungan. Hal ini dapat dilihat

     pada Lampiran 21, bahwa kelangsungan hidup ikan mempengaruhi jumlah ikan

    yang dihasilkan. Pada perlakuan 10, 20, 30 dan 40 ekor/liter kelangsungan hidupikan berkisar pada 94,41% sampai 99,07%. Nilai ini cukup tinggi sehingga

    meskipun pada perlakuan 30 dan 40 ekor/liter menghasilkan ukuran ikan lebih

    kecil dan harga ikan lebih murah, akan tetapi karena jumlah ikan yang dihasilkan

    lebih banyak maka keuntungan yang dihasilkan juga lebih tinggi daripada

     perlakuan 10 dan 20 ekor/liter dapat dilihat pada Tabel 7.Harga benih ikan bawal ukuran 1-2 inci (2,5-3 cm) berkisar antara Rp 75-

    175/ekor (Anonim, 2002). Keuntungan yang diperoleh tertinggi adalah perlakuan

    40 ekor/liter yaitu sebesar Rp 439.929, dan pendapatan paling rendah adalah

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    40/56

     

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Perlakuan padat penebaran benih ikan bawal ukuran 1,78±0,04 cm pada

     padat penebaran 10 hingga 40 ekor/liter selama masa pemeliharaan 40 hari

    memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik,

    dan pertumbuhan panjang mutlak, namun tidak memberi pengaruh terhadap

    efisiensi pemberian pakan dan koefisien keragaman panjang.

    Hasil penelitian ini yang didukung oleh analisis usaha menunjukkan,

     bahwa padat penebaran 40 ekor/liter memberikan keuntungan yang lebih tinggi

     bila dibandingkan padat penebaran 10, 20 dan 30 ekor/liter benih ikan bawal yang

    dipelihara dalam sistem resirkulasi.

    4.2 Saran

    Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menggunakan padat penebaran

    40 ekor/liter dalam memproduksi benih ikan bawal pada sistem resirkulasi.

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    41/56

     

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2002. Harga Ikan. Http://bbat.tripod.com/ikan.html  [31 Des 2007].

    Arie U. 2000. Budidaya Bawal Air Tawar untuk Konsumsi dan Ikan Hias.

    Penebar Swadaya, Jakarta.

    Boyd CE. 1991. Water Quality Management and Aeration in Shirmp Farming.

    Fisheries and Allied Aquaculture Departement, Series No. 2, AuburnUniversity.

    Bugri. NJ. 2006. Pengaruh penebaran terhadap kelangsungan hidup dan

     pertumbuhan benih ikan gurami Ospronemus gouramy  lac. ukuran 2 cm.

    [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

    Bogor.

    Busacker GP, Adelman IR, Goolish EM. 1990. Growth. Di dalam: Schreck CB,

    Moyle PB, edition. Methods for Fish Biologi. USA: American Fisheries

    Society. hlm 363-387.

    Bramantya. AE. 2005. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum pada suhu media pemeliharaan 26oC, 29oC,

    dan 32oC. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut

    Pertanian Bogor. Bogor.

    Djarijah AS. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Kanisius: Yokyakarta.

    Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

    Lingkungan. Perairan. Kanisius: Yogyakarta.

    Effendi I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Effendi IM. 1979. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama: Yogyakarta.

    Handajani H, Hastuti SD. 2002. Budidaya Perairan. Penerbit: Bayu Media,

    Malang.

    http://bbat.tripod.com/ikan.htmlhttp://bbat.tripod.com/ikan.html

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    42/56

     

    Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta: Bandung.

    Sarah S. 2002. Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan dan

     pelangsungan hidup benih ikan gurame (Ospronemus gouramy) sistem

    resirkulasi. [Skripsi}. Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu

    Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

    Steel GD, Torrie JH. 1981. Prinsip-prinsip dan Prosedur Statistika. TerjemahanPT. Gramedia Pustaka: Utama Jakarta.

    Stickney RR. 1979. Prinsiples of Warmwater Aquacultur. John Wiley and Sons.

    Inc. A wiley-Interscience Publication. New York. UAS.

    Supriatna. 1998. Pengaruh Kadar Asam Lemak Omega 3 yang Berbeda pada

    Kadar Asam Lemak Omega 6 Tetap dalam Pakan terhadap Pertumbuhan

    Ikan Bawal Air Tawar Colossoma  macropomum Cuvier. [Tesis]. ProgramPaska Sarjana IPB. Bogor.

    Taufik I, Sutrisno, Parwatining Y, Hambali S, Siti S, Irvan M. 2005. Studi

     pengaruh suhu air terhadap aktifitas bakteri bioremidiasi (Nitrosomonas dan

     Nitrobacter) pada pemeliharaan benih ikan Patin Pangasius hypopthalmus:

    Jurnal Perikanan Indonesia volume II no 7: 59-66.

    Wedemeyer GA. 1996. Physiology of Fish in Intensive Culture Systems.

    Champman and Hall. New York.

    Wulandari AR. 2006. Peran salinitas terhadap kelangsungan hidup dan

     pertumbuhan benih ikan bawal air tawar. Colossoma  macropomum.

    [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

    Bogor.

    Zonneveld N, Huisman EA., Bonn JH. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan.

    Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, hlm 318.

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    43/56

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    44/56

     

    Lampiran 1. Derajat kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar Colossoma

    macropomum selama masa pemeliharaanHari ke-Padat

    Penebaran

    (ekor/liter)

    Ulangan0 10 20 30 40

    1 100,00 100,00 100,00 100,00 99,07

    2 100,00 100,00 100,00 100,00 99,07

    3 100,00 100,00 100,00 89,72* 89,72*

    Rataan 100,00 100,00 100,00 96,57 99,07

    10

    stdev 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

    1 100,00 99,53 98,12 98,59 97,182 100,00 96,24 96,24 94,37 94,84

    3 100,00 100,00 100,00 99,06 97,65

    Rataan 100,00 98,75 97,50 97,34 96,56

    20

    Stdev 0,00 1,90 1,90 2,59 1,51

    1 100,00 99,06 98,12 97,49 95,61

    2 100,00 98,43 97,81 97,49 96,24

    3 100,00 97,81 97,81 97,18 96,87

    Rataan 100,00 98,43 97,91 97,39 96,24

    30

    Stdev 0,00 0,18 0,18 0,18 0,63

    1 100,00 99,76 98,59 98,12 81,65*

    2 100,00 99,53 98,59 96,24 95,53

    3 100,00 99,06 98,12 99,06 95,29

    Rataan 100,00 99,45 98,43 97,80 95,41

    40

    stdev 0,00 0,14 0,14 1,44 0,17

    * Data dibuang karena berada diluar kisaran normalitas

    Lampiran 2. Analisis ragam kelangsungan hidup benih ikan bawal Colossoma

    macropomum 

    Sember keragaman DB JK KT Fhit P

    Perlakuan 3 15,2462 5,0821 5,6958 0,0344Galat 6 5,3535 0,8922

    Total 9 20,5996

    Kesimpulan : P < 0.05 menunjukkan rata-rata perlakuan padat penebaran berbeda

    nyata terhadap kelangsungan hidup.

    Lampiran 3. Uji lanjut Tukey untuk kelangsungan hidup benih ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    45/56

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    46/56

     

    Lampiran 7. Data rata-rata sampling panjang benih ikan bawal air tawar selama

    masa pemeliharaan

    Hari ke-PadatPenebaran

    (ekor/liter)

    Ulangan0 (tebar) 10 20 30 40

    1 1,78 2,16 2,99 3,75 4,44

    2 1,76 2,31 2,92 3,72 4,52

    3 1,84 2,16 2,98 3,78 4,54

    Rataan 1,79 2,21 2,96 3,75 4,50

    10

    stdev 0,04 0,09 0,04 0,03 0,06

    1 1,75 2,16 2,89 3,28 3,94

    2 1,72 1,97 2,61 3,29 3,85

    3 1,82 2,16 2,91 3,75 4,09

    Rataan 1,76 2,10 2,80 3,44 3,96

    20

    stdev 0,05 0,11 0,17 0,27 0,12

    1 1,76 2,12 2,67 3,23 3,42

    2 1,78 2,10 2,62 3,04 3,45

    3 1,70 2,09 2,49 2,99 3,30

    Rataan 1,75 2,10 2,59 3,09 3,39

    30

    stdev 0,04 0,01 0,09 0,13 0,08

    1 1,76 1,85 2,56 2,97 3,31

    2 1,80 2,10 2,66 2,97 3,37

    3 1,82 1,97 2,51 2,90 3,16

    Rataan 1,79 1,97 2,58 2,95 3,28

    40

    stdev 0,03 0,13 0,08 0,04 0,11

    Lampiran 8. Analisis ragam pertumbuhan panjang mutlak benih ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum 

    Sember keragaman DB JK KT Fhit P

    Perlakuan 3 2,7998 0,9333 144,6908 0,0000

    Galat 8 0,0516 0,0064

    Total 11 2,8514

    Kesimpulan : P < 0.05 menunjukkan rata-rata perlakuan padat penebaran berbeda

    nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak

    Lampiran 9. Uji lanjut Tukey untuk laju pertumbuhan panjang mutlak benih ikan

    bawal air tawar Colossoma macropomum

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    47/56

    Lampiran 10. Analisis ragam efisiensi pemberian pakan benih ikan bawal air

    tawar Colossoma macropomum 

    Semberkeragaman DB JK KT Fhit P

    Perlakuan 3 218,2091 72,7364 2,2983 0,1542

    Galat 8 253,1811 31,6476

    Total 11 471,3902

    Kesimpulan : P > 0.05 menunjukkan rata-rata perlakuan padat penebaran berbeda

    nyata terhadap efisiensi pakan.

    Lampiran 11. Uji lanjut Tukey untuk efisiensi pemberian pakan benih ikan bawal

    air tawar Colossoma macropomum 

    Selang Kepercayaan 95%(I)

    Kepadatan

    (ekor/liter)

    (J)

    Kepadatan

    (ekor/liter)

    (I-J)

     beda nilai

    tengah

    Std.

    ErrorP

    Batas bawahBatas

    atas

    20 6,9133 11,5188 0,9288 -31,2157 45,0424

    30 3,8133 10,3027 0,9813 -30,2903 37,917010

    40 5,9733 10,3027 0,9351 -28,1303 40,0770

    30 -3,1000 11,5188 0,9926 -41,2291 35,029120

    40 -0,9400 11,5188 0,9998 -39,0691 37,1891

    30 40 2,1600 10,3027 0,9964 -31,9437 36,2637

    * Nilai (P < 0.05) menunjukkan perbedaan kepadatan antar perlakuan benar-benar nyata.

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    48/56

    Lampiran 12. Koefisien keragaman panjang benih ikan bawal air tawar tiap

     perlakuan

    Padat Penebaran

    (ekor/liter)Ulangan Rataan stdev

    Koefisien

    Keragaman (%)

    1 4,44 0,57 17,03

    2 4,52 0,49 15,5310

    3 4,54 0,59 16,88

    1 3,94 0,38 15,62

    2 3,65 0,44 18,1720

    3 4,09 0,37 14,90

    1 3,42 0,38 18,09

    2 3,45 0,52 20,8430

    3 3,30 0,44 20,19

    1 3,31 0,30 16,47

    2 3,37 0,30 16,2340

    3 3,16 0,42 20,40

    Lampiran 13. Analisis ragam koefisien keragaman panjang benih ikan bawal airtawar Colossoma macropomum Sumber

    KeragamanDB JK KT Fhit P

    Perlakuan 3 22,6778 7,5593 2,7040 0,1159

    Galat 8 22,3651 2,7956

    Total 11 45,0429

    Kesimpulan : P > 0.05 berati perlakuan padat penebaran tidak berpengaruh nyata

    terhadap keragaman panjang.

    Lampiran 14. Uji lanjut Tukey untuk koefisien keragaman panjang benih ikan

     bawal air tawar Colossoma macropomum Selang Kepercayaan

    95%(I)

    Kepadatan

    (ekor/liter)

    (J)

    Kepadatan

    (ekor/liter)

    (I-J)

     beda nilai

    tengah

    Std.

    ErrorP

    Batas

     bawah

    Batas

    atas20 0,2500 1,3652 0,9976 -4,1218 4,6218

    30 -3,2267 1,3652 0,1623 -7,5985 1,145210

    40 -1,2200 1,3652 0,8085 -5,5918 3,1518

    30 -3 4767 1 3652 0 1260 -7 8485 0 8952

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    49/56

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    50/56

    Lampiran 16. Grafik konsumsi pakan harian (g/ekor) benih ikan bawal air tawar

    Colossoma macropomum 

    0.00

    0.10

    0.20

    0.30

    0.40

    0.50

    0.60

    0.70

    0.80

    0.90

    1.00

    0 10 20 30 40

    Waktu pemeliharaan (hari ke -)

       K  o  n  s  u  m  s

       i  p  a   k  a  n   h  a  r   i  a  n

       (  g

       /  e   k  o  r   )

    10 ekor/L 20 ekor/L 30 ekor/L 40 ekor/L

     

    Lampiran 17. Gambar benih ikan bawal yang dipelihara pada kepadatan 10, 20,

    30 dan 40 ekor/liter

    Padat penebaran 10 ekor/liter Padat penebaran 20 ekor/liter

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    51/56

    Lampiran 18. Sampling ke, padat penebaran, jumlah tebar, panjang rata-rata, pertumbuhan, jumlah total ikan, biomassa, kelangsungan

    hidup, jumlah pakan, efisiensi pakan, dan FCR

    Pertumbuhan Jumlah totalikan

    Jumlah PakanSampling

    ke-

    PadatPenebaran

    (ekor/liter)

    JumlahTebar

    HariBobotrata2

    Panjangrata2

    (cm) cm g/hari %Ikanhidup

    Ikanmati

    Biomassa(g)

    SR (%)Harian(g/e)

    Jumlah pakan

    EP(%)

    FCR(%)

    17/8/2007 107 1 0,17 1,78 - - - 107 - 17,77 100,00 - - - -

    107 1 0,16 1,76 - - - 107 - 17,10 100,00 - - - -10

    107 1 0,18 1,84 - - - 107 - 19,02 100,00 - - - -

    213 1 0,17 1,75 - - - 213 - 35,41 100,00 - - - -

    213 1 0,18 1,72 - - - 213 - 38,74 100,00 - - - -20213 1 0,18 1,82 - - - 213 - 39,07 100,00 - - - -

    319 1 0,17 1,76 - - - 319 - 54,88 100,00 - - - -

    319 1 0,16 1,78 - - - 319 - 52,14 100,00 - - - -30

    319 1 0,16 1,70 - - - 319 - 51,22 100,00 - - - -

    425 1 0,18 1,76 - - - 425 - 78,60 100,00 - - - -

    425 1 0,20 1,80 - - - 425 - 84,26 100,00 - - - -

    Awal

    tebar

    40

    425 1 0,17 1,82 - - - 425 - 71,00 100,00 - - - -

    28/8/2007 107 10 0,42 2,16 0,38 9,37 9,82 107 0 45,33 100,00 0,37 39,80 69,26 1,44

    107 10 0,40 2,31 0,55 9,23 9,67 107 0 43,01 100,00 0,41 43,98 58,93 1,7010

    107 10 0,57 2,16 0,31 11,59 12,28 107 0 60,59 100,00 0,34 36,40 114,21 0,88

    213 10 0,32 2,16 0,41 6,48 6,69 212 1 67,35 99,53 0,23 48,19 66,44 1,51

    213 10 0,27 1,97 0,24 3,97 4,05 206 7 55,72 96,71 0,17 35,57 48,99 2,0420

    213 10 0,58 2,16 0,35 11,57 12,27 213 0 124,32 100,00 0,24 51,30 166,17 0,60

    319 10 0,40 2,12 0,36 8,40 8,77 316 3 125,98 99,06 0,17 55,11 129,53 0,77

    319 10 0,33 2,10 0,32 6,93 7,17 314 5 102,61 98,43 0,18 56,84 89,64 1,1230

    319 10 0,34 2,09 0,39 7,56 7,86 312 7 106,71 97,81 0,17 51,87 108,72 0,92

    425 10 0,32 1,79 0,03 5,41 5,56 424 1 134,68 99,76 0,10 42,40 132,37 0,76

    425 10 0,38 2,10 0,30 6,50 6,71 423 2 160,60 99,53 0,13 56,45 135,44 0,74

    1

    40

    425 10 0,26 1,97 0,16 4,55 4,66 421 4 110,88 99,06 0,12 51,50 77,92 1,28

    5/9/2007 107 20 0,98 3,05 1,77 8,87 9,28 107 0 104,78 100,00 0,96 62,43 85,11 1,17

    107 20 1,00 2,92 1,84 9,18 9,61 107 0 107,21 100,00 0,98 60,81 85,99 1,1610

    107 20 0,99 3,07 1,71 8,57 8,94 107 0 105,51 100,00 0,87 56,56 93,04 1,07

    2

    20 213 20 0,69 2,89 1,42 7,08 7,34 210 3 144,00 98,59 0,57 72,53 90,14 1,11

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    52/56

    213 20 0,59 2,61 1,18 5,90 6,08 201 12 118,97 94,37 0,44 53,33 91,13 1,10

    213 20 0,97 2,91 1,66 8,31 8,67 213 0 206,03 100,00 0,63 82,81 124,50 0,80

    319 20 0,82 2,70 1,56 7,79 8,10 313 6 255,90 98,12 0,44 82,72 146,49 0,68319 20 0,60 2,64 1,30 6,49 6,70 312 7 186,68 97,81 0,46 85,88 94,68 1,0630

    319 20 0,72 2,49 1,49 7,47 7,76 312 7 223,13 97,81 0,41 76,39 134,73 0,74

    425 20 0,52 2,60 1,03 5,15 5,28 420 5 217,42 98,82 0,27 71,38 122,86 0,81

    425 20 0,75 2,75 1,33 6,64 6,86 421 4 314,91 99,06 0,32 77,90 171,95 0,5840

    425 20 0,71 2,49 1,45 7,25 7,52 421 4 299,61 99,06 0,31 79,89 174,18 0,57

    15/9/2007 107 30 2,11 3,75 2,54 8,47 8,84 107 0 225,41 100,00 0,77 81,96 112,73 0,89

    107 30 1,76 3,68 2,40 7,99 8,32 107 0 187,80 100,00 0,66 70,98 97,12 1,0310

    107 30 2,07 3,50 2,46 8,19 8,53 96 11 199,04 89,72 0,71 67,73 120,80 0,83213 30 1,54 3,28 2,23 7,43 7,71 210 3 324,10 98,59 0,39 82,86 141,92 0,70

    213 30 1,09 3,07 1,79 5,96 6,14 201 12 218,42 94,37 0,32 64,28 117,81 0,8520

    213 30 1,90 3,75 2,34 7,79 8,10 211 2 400,20 99,06 0,38 79,83 168,87 0,59

    319 30 1,44 3,26 2,12 7,08 7,34 311 8 447,84 97,49 0,31 97,62 168,10 0,59

    319 30 1,02 2,84 1,83 6,10 6,29 311 8 317,22 97,49 0,29 90,22 114,13 0,8830

    319 30 1,01 2,80 1,84 6,12 6,31 310 9 312,07 97,18 0,27 83,78 123,91 0,81

    425 30 1,11 2,97 1,79 5,97 6,16 417 8 462,87 98,12 0,21 88,11 192,05 0,52

    425 30 1,27 2,97 1,86 6,20 6,40 409 16 520,79 96,24 0,18 74,56 214,83 0,47

    3

    40425 30 1,14 2,90 1,92 6,39 6,60 421 4 478,54 99,06 0,19 81,27 191,75 0,52

    25/9/2007 107 40 3,16 4,44 2,95 7,37 7,65 106 1 246,10 99,07 0,68 72,31 90,27 1,11

    107 40 3,51 4,52 3,09 7,72 8,03 106 1 212,40 99,07 0,61 65,04 82,35 1,2110

    107 40 3,59 4,54 3,00 7,51 7,80 96 11 222,10 89,72 0,82 78,45 90,82 1,10

    213 40 2,23 3,94 2,60 6,49 6,70 207 6 293,00 97,18 0,33 68,74 88,97 1,12

    213 40 1,73 3,65 2,25 5,62 5,78 200 13 224,70 93,90 0,37 74,83 82,65 1,2120

    213 40 2,49 4,09 2,61 6,52 6,73 208 5 306,90 97,65 0,37 76,38 92,31 1,08

    319 40 1,35 3,42 2,06 5,15 5,28 305 14 321,30 95,61 0,24 73,85 88,89 1,12

    319 40 1,60 3,45 2,28 5,70 5,87 307 12 295,71 96,24 0,31 96,60 75,94 1,3230

    319 40 1,40 3,30 2,16 5,41 5,56 309 10 301,00 96,87 0,25 77,71 87,17 1,15

    425 40 1,25 3,31 1,91 4,77 4,88 347 78 255,60 81,65 0,19 66,43 81,65 1,22

    425 40 1,33 3,37 1,91 4,76 4,88 406 19 274,20 95,53 0,20 79,20 71,19 1,40

    4

    40

    425 40 1,39 3,16 2,12 5,29 5,43 405 20 288,00 95,29 0,20 82,10 79,54 1,26

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    53/56

    Lampiran 19. Komposisi ukuran ikan bawal Colossoma macropomum hasil panen yang dipelihara dengan berbagai padat penebaran 10,

    20, 30 dan 40 ekor/liter dinyatakan dalam persen (%)

    Padat penebaran benih bawal (ekor/liter)Ukuran ikan

    Harga ikan

    (Rp) 10 20 30 40

    2 inci (5 cm) 175 20 - - -

    1,5 inci (3,75 - 5 cm) 125 75 62,5 24,17 10,83

    1 inci (2,5 – 3,75) 75 5 37,5 75,83 89,17

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    54/56

    Lampiran 20. Skema sistem resirkulasi yang digunakan dalam penelitian padat penebaran benih ikan bawal Colossoma macropomum 

    Potongan paralon kecil

    media hidup bakteri

    Zeolit

    Pasir

    kerikil

    14:28:35 (kg)

    Talang air

    Akuarium 10 liter (25 cm x 25 cm x 25 cm) pipa paralondiameter 0,5

    inci

    pompa

    Tabungdiameter

    2 inci Selangdiameter 1,2

    cm

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    55/56

    Lampiran 21. Analisis usaha untuk kepadatan 30 dan 40 ekor/liter dengan asumsi semua perhitungan biaya berdasarkan volume aktif 1000

    literPadat Penebaran ekor/liter

    No Uraian10 (U1) 10 (U2) 10 (U3) 20 (U1) 20 (U2) 20 (U3)

    1 Benih 350.000 350.000 350.000 700.000 700.000 700.000

    2 Pakan 290.373 272.617 298.917 345.868 273.613 334.979

    3 Akuarium 8.333 8.333 8.333 8.333 8.333 8.333

    4 Pompa 66.667 66.667 66.667 66.667 66.667 66.667

    5 Filter set dan peralatan resirkulasi 150.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

    6 Heater 32.000 32.000 32.000 32.000 32.000 32.0007 Hi-blow 44.500 44.500 44.500 44.500 44.500 44.500

    8 Rak 53.333 53.333 53.333 53.333 53.333 53.333

    9 Listrik 112.320 112.320 112.320 112.320 112.320 112.320

    10 Tenaga kerja 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

    11 Sewa tempat 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

    12 Biaya panen 49.533 49.533 44.860 97.183 93.897 97.653

    13 Total biaya 1.457.059 1.389.303 1.410.930 1.860.205 1.784.663 1.849.785

    14 SR (%) 99.07 99.07 89.72 97.18 93.90 97.6515 Produksi (ekor)

    Ukuran 2" (> 5 cm) 1734 1981 2019

    Ukuran 1.5" (3.75 - 5 cm) 7678 7678 6280 12634 7042 16601

    Ukuran 1"(2.5 - 3.75) 495 248 673 6803 11737 2930

    Total produksi (ekor) 9907 9907 8972 19437 18779 19531

    16 Keuntungan (Rp)

    Ukuran 2" (Rp175/ekor) 303.388 346.729 353.271

    Ukuran 1.5"(Rp125/ekor) 959.696 959.696 785.047 1.579.225 880.282 2075.117Ukuran 1"(Rp75/ekor) 37.150 18.575 50.467 510.211 880.282 219.718

    17 Total pendapatan (Rp) 1.300.234 1.325.000 1.188.785 2.089.437 1.760.563 2.294.836

    18 Keuntungan Rp (17-13) -154.112 -61.755 -191.416 238.975 -7.400 452.914

    R/C RATIO 0,89 0,96 0,86 1,13 1,00 1,25

    HPP (Rp/ekor) 147 140 154 95 94 94

    Keterangan : U1 = Ulangan ke 1, U2 = Ulangan ke 2, U3 = Ulangan ke 3

     

  • 8/15/2019 skripsi ikan bawal Colossoma macropomum.pdf

    56/56

    Lampiran 22. Analisis usaha untuk kepadatan 30 dan 40 ekor/liter dengan asumsi semua perhitungan biaya berdasarkan volume aktif 1000

    literPadat Penebaran ekor/liter

    No Uraian30 (U1) 30 (U2) 30 (U3) 40 (U1) 40 (U2) 40 (U3)

    1 Benih 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000

    2 Pakan 365.084 386.421 337.572 462.453 340.623 349.350

    3 Akuarium 8.333 8.333 8.333 8.333 8.333 8.333

    4 Pompa 66.667 66.667 66.667 66.667 66.667 66.667

    5 Filter set dan peralatan resirkulasi 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

    6 Heater 32.000 32.000 32.000 32.000 32.000 32.0007 Hi-blow 44.500 44.500 44.500 44.500 44.500 44.500

    8 Rak 53.333 53.333 53.333 53.333 53.333 53.333

    9 Listrik 112.320 112.320 112.320 112.320 112.320 112.320

    10 Tenaga kerja 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

    11 Sewa tempat 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

    12 Biaya panen 143.417 144.357 145.298 163.294 191.059 190.588

    13 Total biaya 2.275.655 2.297.932 2.250.023 2.742.900 2.648.835 2.657.092

    14 SR (%) 95.61 96.24 96.87 81.65 95.53 95.2915 Produksi (ekor)

    Ukuran 2" (5 cm)

    Ukuran 1,5" (3,75 - 5 cm) 6454 8661 5812 3266 4776 3812

    Ukuran 1"(2,5 – 3,75) 22230 20210 23248 29393 33435 34306

    Total produksi (ekor) 28683 28871 29060 32659 38212 38118

    16 Keuntungan (Rp)

    Ukuran 2" (Rp175/ekor)

    Ukuran 1.5"(Rp125/ekor) 806.720 1.082.680 726.489 408.235 597.059 476.471Ukuran 1"(Rp75/ekor) 1.667.222 1.515.752 1.743.574 2.204.471 2.507.647 2.572.941

    17 Total pendapatan (Rp) 2.473.942 2.598.433 2.470.063 2.612.706 3.104.706 3.049.412

    18 Keuntungan Rp (17-13) 214.310 315.037 230.622 45.421 471.098 408.760

    R/C RATIO 1,09 1,14 1,10 0,98 1,18 1,15

    HPP (Rp/ekor) 79 79 77 81 69 69

    Keterangan : U1 = Ulangan ke 1, U2 = Ulangan ke 2, U3 = Ulangan ke 3