sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit syaraf

Upload: dion-prayoga

Post on 03-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    1/10

    1

    1. Pendahuluan

    Seiring dengan teknologi yang berkembang sangat pesat, dikembangkan

    pula suatu teknologi yang mampu berpikir seperti manusia yaitu teknologi Artificial

    Inteligence atau Kecerdasan Buatan. Sistem pakar adalah salah satu penerapan dari

    Kecerdasan Buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang

    dimasukan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu

    sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai

    masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan kesehatan syaraf

    manusia.

    Syaraf adalah bagian dari tubuh manusia yang sangat penting. Sebagian

    besar tubuh kita digerakan oleh syaraf. Terkadang orang tidak menyadari bahwa

    kesehatan syaraf kita sangatlah penting, karena jika ada salah satu syaraf kita yang

    rusak maka pasti ada satu bagian dari tubuh kita yang tidak berfungsi atau rusak,

    sebagai contoh jika syaraf keseimbangan kita rusak maka kita tidak akan dapat

    berdiri dengan tegak atau berjalan dengan baik.

    Kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar kesehatan

    syaraf sangatlah dibutuhkan. Hal inilah yang mendorong pembangunan sebuah

    sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit syaraf. Agar kita dapat mengetahui

    dengan cepat segala gejala yang kita rasakan yang berhubungan dengan penyakit

    syaraf.

    2. Landasan Teori

    2.1 Definisi Kecerdasan Buatan

    Rich and Knight [1991] mendefinisikan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai sebuah

    studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini

    dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

    2.2 Definisi Sistem Pakar

    Secara umum sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat

    penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalahtingkat manusia yang pakar.

    2.3 Konsep Umum Sistem Pakar

    Konsep dasar suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur atau elemen,

    yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, dan kemampuan menjelaskan

    (Turban 1995).

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    2/10

    2

    2.4 Manfaat Sistem Pakar

    Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang

    tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar. Penghematan waktu dalam

    menyelesaikan masalah yang kompleks. Memberikan penyederhanaan solusi untuk

    kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang. Pengetahuan dari seorang pakar

    dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu. Memungkinkan penggabungan

    berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan. Menjadikan

    pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat. Meningkatkan penyelesaian

    masalah, menerusi panduan pakar, penerangan, sistem pakar khas. Meningkatkan

    reabilitas (kepercayaan). Memberikan respon (jawaban) yang cepat. Merupakan

    panduan yang intelligence (cerdas).

    2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar

    Terbatas pada bidang yang spesifik. Dapat memberikan penalaran untuk data-

    data yang tidak lengkap atau tidakpasti. Dapat mengemukakan rangkaian alasan

    yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. Berdasarkan pada rule atau

    kaidah tertentu.

    Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. Outputnya bersifat nasihat

    atau anjuran. Output tergantung dari dialog dengan user. Knowledgebase dan

    inference engineterpisah.

    2.6 Tahapan Pengembangan Sistem Pakar

    Identifikasi, Konseptualisasi, Formalisasi, Implementasi.

    2.7 Representasi Pengetahuan

    Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk

    mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis

    pengetahuan.

    2.8 Mesin Inferensi

    Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan

    oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Terdapat dua pendekatan untuk

    mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke depan

    (forward chaining) dan pelacakan ke belakang (backward chaining).

    2.9 Perangkat Lunak (Software) yang digunakan

    2.9.1 Microsoft Access 2003

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    3/10

    3

    Microsoft Access 2003 yang biasa disingkat dengan Access 2003 merupakan

    salah satu program aplikasi basis data (database) paling lengkap dan canggih.

    2.9.2 Microsoft Visual Basic 6.0

    Pemrograman visual basic 6.0 merupakan pemrograman yang paling sering

    digunakan oleh seorang programmer, karena bahasa pemrogramannya tidak sulit

    dan mudah untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft Windows.

    2.10 Penyakit Syaraf

    Ensefalitis, Meningitis, Strok, Migren, Nyeri Kepala Klaster, Nyeri Kepala Pasca-

    Trauma, Neuralgia Trigeminus, Arteritis Temporalis, Vertigo, Spondilitis Tuberkulosis,

    3. Analisis dan Perancangan Sistem

    3.1 Identifikasi Kebutuhan

    Sistem pakar yang akan dibuat dapat digunakan oleh pemakai untuk melakukan

    diagnosis terhadap penyakit syaraf yang mungkin diderita. Sedangkan sistem pakar

    yang dibuat dijadikan bahan masukan dalam mengambil keputusan untuk

    menentukan tidakan yang akan diambil.

    3.1.1Spesifikasi Sistem

    Pada sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit syaraf pada manusia ini

    merupakan suatu sistem yang menganalisis data gejala yang teramati pada fisik

    manusia untuk menghasilkan diagnosis jenis penyakit yang menyerang atau diderita

    oleh manusia tersebut.

    3.1.2 Representasi Pengetahuan

    Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit syaraf membutuhkan basis

    pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan yang diperlukan sistem terdiri

    dari aturan jenis penyakit syaraf, gejala-gejala, dan cara pengobatannya. Data-data

    yang menjadi input bagi sistem adalah data gejala yang didapat dari pemeriksaan

    terhadap gangguan fisik seseorang. Data tersebut digunakan sistem untuk

    menentukan jenis panyakit yang menyerang atau diderita oleh seseorang.

    3.1.3 Inferensi

    Mesin inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran

    dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu.

    Selama proses konsultasi, mesin inferensi menggunakan metode runut maju

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    4/10

    4

    (forward chaining). Proses forward chainingdimulai dengan memberikan list indikasi

    atau keadaan yang sedang dialami pada saat melakukan konsultasi lalu diolah

    melalui proses penentuan solusi sehingga dapat diperoleh solusi yaitu cara

    pengobatan penyakit dari jenis penyakit syaraf dan gejala-gejala yang telah dipilih.

    3.2 Perancangan Sistem

    3.2.1 Perancangan Database

    Database merupakan bagian dari implementasi sistem pakar yang

    digunakan untuk menyimpan semua data, baik basis pengetahuan maupun basis

    aturan.

    3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

    ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat

    dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relasi) antar entitas. Penekanan

    pada ERD adalah tabel-tabel yang merepresentasikan entitas-entitas serta tabel-

    tabel yang merepresentasikan relasi antar entitas itu sendiri.

    3.3.3 Perancangan Tabel

    3.3.4 Diagram Alir Data (DAD)

    3.3.4.1 Diagram Konteks

    sistem pakar berinteraksi dengan 2 external entity, yaitu Pakar dan

    Pemakai. Seorang pakar dapat memasukkan data kepakaran ke dalam

    sistem serta dapat memperoleh informasi pakar melalui fasilitas akuisisi

    pengetahuan. Seorang pemakai hanya bisa melakukan konsultasi dengan

    sistem.

    3.3.4.2 DAD Level 1 Proses 1 Pengolahan Data Penyakit

    DAD Level 1 Proses 1 Pengolahan Data Penyakit menggambarkan

    mengenai pengolahan data yang ada di dalam sistem, seperti pengolahan

    data penyakit dan pengolahan aturan. Dalam pengolahan data dapat

    dilakukan : Tambah data, Edit data, dan Hapus data.

    3.3.4.3 DAD Level 1 Proses 2 Pengolahan Aturan

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    5/10

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    6/10

    6

    4. Pembahasan

    4.1 Struktur Aplikasi

    No Fungsi Fungsional Source

    01. Penelusuran

    Penyakit

    Mengecek Penyakit

    Syaraf

    FrmFakta.frm

    02. Penelusuran gejala Mengecek gejala

    penyakit

    FrmGejala.frm

    03. Penelusuran

    Diagnosa

    Mengecek Diagnosapenyakit

    FrmKonsultasi.frm

    04. Solusi Memberikan solusi

    dari segala penyakit

    yang diinputkan oleh

    pengguna

    FrmPengobatan.frm

    05. Penyakit Menambahkan,

    menghapus, danmengedit penyakit

    pada sistem

    FrmAturan_Fakta.frm

    06. Gejala Menambahkan,

    menghapus, dan

    mengedit gejala

    penyakit pada sistem

    FrmAturan_Gejala.frm

    07. Penjelasan Memberikan

    penjelasan

    bagaimana cara

    mengunakan aplikasi

    FrmPetunjuk.frm

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    7/10

    7

    4.2 Pengetesan Sistem

    Untuk melakukan pengetesan pada sistem penulis menggunakan metode black

    box testing, dimana sistem dilihat langsung pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui

    struktur programnya. Pengetesan ini dilakukan untuk menentukan bahwa program

    tersebut sudah layak atau belum untuk digunakan serta telah memenuhi kebutuhan

    yang diharapkan atau belum. Pengetesan ini terdiri dari empat macam pengetesan,

    yaitu: Tes Fungsionalitas, Tes Performance, Tes Stress, Tes Realibilitas.

    4.3 Pembahasan

    Terdiri dari program login, Program Pemasukan Data Basis Pengetahuan,

    Program Pemasukan Data Basis Aturan, Program Penelusuran Penyakit.

    4.4 Petunjuk Penggunaan

    4.4.1 Login

    Form login ini berfungsi memberikan keamanan dengan hak akses untuk

    user. Pada form login terdapat dua pilihan yaitu Pakar dan Pemakai. Jika user

    login dengan menu pemakai, maka tidak perlu memasukkan nama dan

    password. Pemakai tingggal memilih/klik OK. Sebaliknya, apabila user login

    dengan menu pakar, maka harus memasukkan nama dan password terlebih

    dahulu. Jika nama dan password yang dimasukkan benar maka akan masuk ke

    menu utama pakar, tetapi jika salah maka akan ditampilkan pesan kesalahan.

    Pakar dapat mengakses basis pengetahuan dan pakar dapat menambah,

    mengedit, menghapus data-datanya.

    4.4.2 Menu Untuk PemakaiJika dipilih pemakai maka menu yang akan di tampilkan hanya sebatas

    yang sekiranya dibutuhkan oleh pemakai biasa.

    4.4.3 Menu Utama PakarJika pada form login memilih pakar, maka menu yang akan tampil

    merupakan keseluruhan data yang dapat diakses oleh pakar. Pakar memiliki hak

    akses penuh seperti fasilitas yang ada pada sistem pakar ini, sesuai dengan

    wewenang.

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    8/10

    8

    4.4.4 Input Data Basis Pengetahuan

    Fasilitas ini menyediakan operasi pengelolaan data basis pengetahuan,

    meliputi data fakta dan data pengobatan.Status sebagai pakar atau admin.

    4.4.5 Input Data Basis Aturan

    Fasilitas ini menyediakan operasi pengelolaan data basis aturan,

    meliputi data aturan fakta dan aturan pengobatan. Untuk melakukan pengelolaan

    data basis aturan ini terlebih dahulu memilih jenis fakta yang akan dihubungkan

    dengan data basis aturan yang akan dikelola.

    4.4.6 Konsultasi

    Fasilitas konsultasi digunakan untuk melakukan diagnosa terhadap

    penyakit yang menyerang dengan memilih fakta yang ditawarkan oleh

    sistem.Fasilitas ini terdiri dari dua tampilan yaitu tampilan pemilihan fakta dan

    tampilan hasil diagnosa yang disertai dengan pengobatan penyakit sesuai

    dengan fakta yang telah dipilih.

    4.4.7 Bantuan Petunjuk Konsultasi

    Form ini merupakan penjelasan bagi pakar yang menjelaskan tentangbagaimana melakukan pengisian data pada basis pengetahuan dan basis

    aturan.

    4.4.8 Keluar

    Fasilitas keluar digunakan apabila pengguna (Pakar dan Pemakai) ingin

    mengakhiri program.

    5. Penutup

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

    bahwa:

    1. Penyakit syaraf dan gejala-gejalanya dapat dibentuk menjadi basis

    pengetahuan dalam bentuk kaidah produksi (IF THEN).

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    9/10

    9

    2. Metode penelusuran maju (forward chaining) dapat diimplementasikan pada

    mesin inferensi penyakit syaraf, hasilnya adalah diagnosa penyakit dan

    pengobatannya.

    3. Proses inferensi akan menghasilkan kesimpulan walaupun gejala yang

    dimasukkan oleh pemakai (user) tidak lengkap. Hasil yang diberikan berupa

    jenis penyakit serta saran pengobatan.

    5.2 Saran

    1. Untuk memudahkan pengguna dalam memahami istilah-istilah kedokteran

    maka program perlu memberikan fasilitas kamus istilah.

    2. Perlu ditambahkan data seperti jenis penyakit syaraf yang bisa di diagnosa,

    gejala-gejala penyakit serta pengobatannya.

    3. Sistem ini diharapkan nantinya dapat dikembangkan lagi sehingga

    menghasilkan informasi yang lebih baik dan lengkap, terutama untuk faktor

    kepastian karena dalam aplikasi ini tidak ada faktor kepastian untuk

    menyatakan jenis penyakit yang paling mendekati berdasarkan gejala-gejala

    yang ada.

  • 8/12/2019 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF

    10/10

    10

    DAFTAR PUSTAKA

    Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

    Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

    Tim Penerbit Andi. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic.

    Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Penerbit

    Media Aesbulapius.