silsilah sanad ulama

10
SILSILAH SANAD ULAMA' AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH (Termasuk NU) 1. Nabi Muhammad SAW 2. Sayidina Ali 3. Muhammad (Putra Sayidina Ali, dari istri kedua Kaulah bin Ja’far) 4. Wasil bin Ato’ 5. Amr bin Ubaid 6. Ibrohim Annadhom 7. Abu Huzail Al-Alaq 8. Abu Hasi Adzuba’i 9. Abu Ali Adzuba’i 10. Imam Abu Hasan Ala’asyari (Pendiri Faham “AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH”) 234 Karangannya : Kitab Maqolatul Islamiyin, Al Ibanah, Al Risalah, Al-Luma’, dll 11. Abu Abdillah Al Bahily 12. Abu Bakar Al Baqilany, karangannya : Kitab At Tamhid, Al Insof, Al bayan, Al Imdad, dll. 13. Abdul Malik Imam Haromain Al Juwainy, karangannya : Kitab Lathoiful Isaroh, As Samil, Al Irsyad, Al Arba’in, Al kafiyah, dll 14. Abu hamid Muhammad Al Ghozali. Karangannya : Kitab Ihya Ulumuddin, Misyakatul Anwar, Minhajul Qowim, Minhajul Abidin dll. 15. Abdul hamid Assyeikh Irsani. Karangannya: kitab Al Milal Wannihal, Musoro’atul Fulasifah, dll.

Upload: bilqis

Post on 11-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Silsilah Sanad Ulama

SILSILAH SANAD ULAMA' AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH (Termasuk NU)

1. Nabi Muhammad SAW

2. Sayidina Ali

3. Muhammad (Putra Sayidina Ali, dari istri kedua Kaulah bin Ja’far)

4. Wasil bin Ato’

5. Amr bin Ubaid

6. Ibrohim Annadhom

7. Abu Huzail Al-Alaq

8. Abu Hasi Adzuba’i

9. Abu Ali Adzuba’i

10. Imam Abu Hasan Ala’asyari (Pendiri Faham “AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH”) 234 Karangannya : Kitab Maqolatul Islamiyin, Al Ibanah, Al Risalah, Al-Luma’, dll

11. Abu Abdillah Al Bahily

12. Abu Bakar Al Baqilany, karangannya : Kitab At Tamhid, Al Insof, Al bayan, Al Imdad, dll.

13. Abdul Malik Imam Haromain Al Juwainy, karangannya : Kitab Lathoiful Isaroh, As Samil, Al Irsyad, Al Arba’in, Al kafiyah, dll

14. Abu hamid Muhammad Al Ghozali. Karangannya : Kitab Ihya Ulumuddin, Misyakatul Anwar, Minhajul Qowim, Minhajul Abidin dll.

15. Abdul hamid Assyeikh Irsani. Karangannya: kitab Al Milal Wannihal, Musoro’atul Fulasifah, dll.

16. Muhammad bin Umar Fakhruraazi, Karangannya: Kitab Tafsir Mafatihul Ghoib, Matholibul ‘Aliyah, Mabahisul Masyriqiyah, Al Mahsul Fi Ilmil Usul, dll

17. Abidin Al Izzy, karangannya: Kitab Al Mawaqit Fi Ilmil Kalam.

18. Abu Abdillah Muhammad As Sanusi, Karangannya: Kitab Al Aqidatul Kubro dll.

19. Al Bajury, karangannya: Kitab Jauhar Tauhuid, dll.

Page 2: Silsilah Sanad Ulama

20. Ad Dasuqy, karangannya: Kitab Ummul Barohin, dll.

21. Ahmad Zaini Dahlan, karanggannya: Kitab Sarah jurumiyah, Sarah Al Fiyah, dll.

22. Ahmad Khotib Sambas Kalimantan, Karangannya : Kitab Fathul ‘Arifin, dll.

23. Muhammad Annawawi Banten, Karangannya : Syarah Safinatunnaja, Sarah Sulamutaufiq, dll. Yang Mayoritas Ulama Di Indonesia memakai Karangan Syeikh Nawawi Albantaniy sebagai Kitab Rujukan.

24. Syech Mahfudz At-Termasi  (mursyid Hadist Budhori matan ke-23),  muridnya al :– Syech Arsyad Al-Banjari - Banjarmasin– Syaikhona Kholil - Bangkalan Madura– Abdul Shomad Al-Palembangi - Palembang

25. Hasyim Asy’Ari (Pendiri NU)

Sejumlah murid yang berhasil dicetak menjadi ulama besar oleh Syaikhona Kholil bangkalan adalah, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari (Tebu Ireng Jombang), KH Wahab Hasbullah (Tambak Beras Jombang), KH Bisri Syansuri (Denanyar Jombang), KH As’ad Syamsul Arifin (Sukorejo Situbondo), Kiai Cholil Harun (Rembang), Kiai Ahmad Shiddiq (Jember), Kiai Hasan (Genggong Probolinggo), Kiai Zaini Mun’im (Paiton Probolinggo), Kiai Abi Sujak (Sumenep), Kiai Toha (Bata-Bata Pamekasan), Kiai Usymuni (Sumenep), Kiai Abdul Karim (Lirboyo Kediri), Kiai Munawir (Krapyak Yogyakarta), Kiai Romli Tamim (Rejoso Jombang), Kiai Abdul Majid (Bata-Bata Pamekasan). Dari sekian santri Syaikhona Kholil pada umumnya menjadi pengasuh pesantren dan tokoh NU seperti Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dan Kiai Wahab Hasbullah. Bahkan Presiden pertama RI Soekarno, juga pernah berguru pada Syaikhona Kholil BangkalanSelain berhasil mencetak para santri-santrinya menjadi kiai, Syaikhona Kholil bangkalan adalah salah satu kiai yang menjadi penentu berdirinya organisasi terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama yang disingkat (NU). Dalam proses pendiriannya para kiai NU tidak sembarangan mendirikan sebuah organisasi, dalam jangka dua tahun Kiai Hasyim Asy’ari melakukan shalatistikharah (minta petunjuk kepada Allah), untuk mendirikan sebuah organisasi yang mewadahi para pengikut ajaranahlussunnah wal jama’ah. Meskipun yang melakukan istkharah adalah Hadratus Syaikh KH Hasyim As’ari, akan tetapi petunjuk (isyarah) tersebut tidak jatuh ke tangan Kiai Hasyim Asy’ari, melainkan isyarah tersebut melalui Syaikhona Kholil Bangkalan. Munculnya isyarah sebuah tongkat dan tasbih yang akan diberikan kepada Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari melalui perantara Kiai As’ad Syamsul Arifin, yang merupakan tanda akan berdirinya sebuah organisasi besar yakni jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU).Para ulama pendiri NU jelas bukan sembarang ulama. Mereka orang-orang khos yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa di zamannya. Salah satu pendiri jam’iyyah Nahdlatul Ulama, KH Abdul Wahab Hasbullah, selain pendirian NU kepada kepada KH Hasyim Asy’ari, beliau meminta persetujuan waliyullah tanah Jawa. Yaitu Kanjeng Sunan Ampel.Mari berflashback awal mulanya berdirinya Nahdlatul Ulama

Page 3: Silsilah Sanad Ulama

Rapat pembentukan NU diadakan di kediaman Kiai Wahab dan dipimpin oleh Kiai Hasyim. September 1926 diadakanlah muktamar NU yg untuk pertama kalinya yg diikuti oleh beberapa tokoh. Muktamar kedua 1927 dihadiri oleh 36 cabang. Kaum muslim reformis dan modernis berlawanan dgn praktik keagamaan kaum tradisional yg kental dgn budaya lokal. Kaum puritan yg lebih ketat di antara mereka mengerahkan segala daya dan upaya utk memberantas praktik ibadah yang dicampur dgn kebudayaan lokal atau yg lbh dikenal dgn praktik ibadah yg bid’ah. Kaum reformis mempertanyakan relevansinya bertaklid kepada kitab-kitab fiqh klasik salah satu mazhab. Kaum reformis menolak taklid dan menganjurkan kembali kepada sumber yg aslinya yaitu Alquran dan hadis yaitu dgn ijtihad para ulama yg memenuhi syarat dan sesuai dgn perkembangan zaman. Kaum reformis juga menolak konsep-konsep akidah dan tasawuf tradisional yg dalam formatnya dipengaruhi oleh filsafat Yunani pemikiran agama dan kepercayaan lainnya. Bagi banyak kalangan ulama tradisional kritikan dan serangan dari kaum reformis itu tampaknya dipandang sebagai serangan terhadap inti ajaran Islam. Pembelaan kalangan ulama tradisional terhadap tradisi-tradisi menjadi semakin ketat sebagai sebuah ciri kepribadia.Mazhab Imam Syafii merupakan inti dari tradisionalisme ini . Ulama tradisional memilih salah satu mazhab dan mewajibkan kepada pengikutnya krn di zaman sekarang ini tidak ada orang yg mampu menerjemahkan dan menafsirkan ajaran-ajaran yg terkandung di dalam Alquran dan sunah secara menyeluruh.Nah, inilah kenapa kita harus bermazhab salah satu dari mahzab 4.

Sejak abad dua belas Hijriah yang lalu, dunia Islam dibuat heboh oleh lahirnya gerakan baru yang lahir di Najd. Gerakan ini dirintis oleh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najdi dan populer dengan gerakan Wahabi. Dalam bahasa para ulama gerakan ini juga dikenal dengan nama fitnah al-wahhabiyah, karena dimana ada orang-orang yang menjadi pengikut gerakan ini, maka di situ akan terjadi fitnah.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa aliran Wahabi berupaya keras untuk menyebarkan ideologi mereka ke seluruh dunia dengan menggunakan segala macam cara. Di antaranya dengan mentahrif kitab-kitab ulama terdahulu yang tidak menguntungkan bagi ajaran Wahhabi. Hal ini mereka lakukan juga tidak lepas dari tradisi pendahulu mereka, kaum Mujassimah yang memang lihai dalam men-tahrif kitab.sahabatku semua yang dirahmati Allah, NU ADALAH SALAH SATU BENTENG AHLISUNNAH WALJAMAAH DI INDONESIAAdapun Ahlussunnah Wal-Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadits dan ahli fiqih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi SAW  dan sunnah Khulafaur Rasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang selamat (al-firqah al-najiyah). Mereka mengatakan, bahwa kelompok tersebut sekarang ini terhimpun dalam madzhab yang empat, yaitu pengikut Madzhab al-Hanafi, al-Syafi’i, al-Maliki dan al-Hanbali. Sedangkan orang-orang yang keluar dari madzhab empat tersebut pada masa sekarang adalah termasuk ahli bid’ah.”Dari definisi ini, dapat dipahami bahwa Ahlussunnah Wal-Jama’ah bukanlah aliran baru yang muncul sebagai reaksi dari beberapa aliran yang menyimpang dari ajaran Islam yang hakiki. Tetapi Ahlussunnah Wal-Jama’ah adalah Islam yang murni sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi saw dan sesuai dengan apa yang telah digariskan serta

Page 4: Silsilah Sanad Ulama

diamalkan oleh para sahabatnya. Kaitannya dengan pengamalan tiga sendi utama ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, golongan Ahlussunnah Wal-Jama’ah mengikuti rumusan yang telah digariskan oleh ulama salaf.1. Dalam bidang aqidah atau tauhid tercerminkan dalam rumusan yang digagas oleh Imam al-Asy’ari dan Imam al-Maturidi.

2. Dalam masalah amaliyah badaniyah terwujudkan dengan mengikuti madzhab empat, yakni Madzhab al-Hanafi, Madzhab al-Maliki, Madzhab al-Syafi`i, dan Madzhab al-Hanbali.

3. Bidang tashawwuf mengikuti Imam al-Junaid al-Baghdadi (w. 297 H/910 M) dan Imam al-Ghazali.

Jika sekarang banyak kelompok yang mengaku sebagai penganut Ahlussunnah Wal-Jama’ah maka mereka harus membuktikannya dalam praktik keseharian bahwa ia benar-benar telah mengamalkan Sunnah Rasul dan Sahabatnya.

Pesan untuk para simpatisan, pengikut, bahkan da’i salafi/wahabi ;  mohon luangkan waktu sebentar, renungkan barang sejenak. Bahwa hati yang paling Allah kasihi ialah hati yang paling lembut terhadap saudaranya, paling bersih dalam keyakinannya dan paling baik dalam agamanya. InsyaAllah, jika hati tak sekeras batu, dada akan terasa lapang, pikiran pun tidak beku dan buntu. Semoga kita semua mendapat hidayah serta inayah dari Allah Subhanahu Wata’ala.Akeh kang apal Quran Hadise Seneng ngafirke marang liyane Kafire dewe dak digatekke Yen isih kotor ati akaleBanyak yang hafal Quran dan Hadist, suka mengkafirkan orang lain, kafirnya sendiri tidak diperhatikan, (gara-gara) masih kotor hati dan akalnya.semoga Allah swt meluhurkan setiap nafas kita dg cahaya istiqamah, dan selalu dibimbing untuk mudah mencapai tangga tangga keluhuran istiqamah, dan wafat dalam keadaan istiqamah, dan berkumpul dihari kiamat bersama ahlul istiqamahSemoga Allah SWT menggantikan segala musibah kita dg anugerah, wahai Allah sungguh firman Mu adalah sumpah Mu yg Kau sampaikan pada kami, bahwa : SUNGGUH BERSAMA KESULITAN ADALAH KEMUDAHAN, DAN SUNGGUH BERSAMA KESULITAN AKAN DATANG KEMUDAHAN (Al Insyirah 6-7)Disari dari beberapa sumber.semoga bermanfa'at, Amiin

Diposkan oleh sang salik   Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestLabel: Artikel Islam, Fiqih, Islami5 komentar:

1.

riswanto anto 4 Maret 2014 21.13

Page 5: Silsilah Sanad Ulama

yang sudah di buat gambar ada gak ?terima kasih

Balas

2.

erfan maulana 21 November 2014 10.45

Sedikit ralat gan, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ga sejaman dengan syekh mahfuz attarmisi karena syekh arsyad satu angkatan dengan syekh abdussamad al falimbani sewaktu berguru kepada syekh muhammad bin abdul karim assaman al madani bahkan salah satu anak syekh muhammad arsyad al banjari yaitu syekh syihabuddin al banjari merupakan guru dari syekh nawawi al bantani hal ini dapat dilihat dari sanad tarekat sammaniyah yg dipimpin syekh muhammad zaini al banjari (guru sekumpul martapura), guru sekumpul mengambil dari KH. M. Syarwani Abdan Bangil (Ponpes Datuk Kalampayan Bangil) dari Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari dari Syekh Zainuddin Assumbawi dari Syekh Nawawi bin Umar Al Bantani dari Syekh Syihabuddin Al Banjari dari ayahnya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dari pendiri tarekat sammaniyah Syekh Muhammad bin Abdul karim assaman al madani al hasani

Balas

3.

erfan maulana 21 November 2014 11.01

Yang kedua. Syekh Mahfuz attarmisi lahir pada tahun 1285 H sedangkan syekh muhammad arsyad al banjari wafat pada tahun 1222 H jd ada tenggat waktu 63 tahun antara kelahiran syekh mahfuz dengan wafatnya syekh muhammad arsyad al banjari

Balas

4.

ahmad hadid 27 Januari 2015 12.56

klw pengen lebih jelas lagi lihat aja akte kelahiran dari kedua ulama tersebut bro

Balas

5.

Page 6: Silsilah Sanad Ulama

Anonim22 Mei 2015 16.34

Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

Lebih dan kurang saya mohon maaf. 

Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

Bismillahirrahmaanirrahiim 

Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,ArrahmaanirrahiimMaaliki yaumiddiin,Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,Ihdinashirratal mustaqiim,Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

Aamiin

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.

ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.

Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah

Page 7: Silsilah Sanad Ulama

Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (QS. Al-Ahqaaf: 15)

Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

Ya Allaah, percepatlah kebangkitan KAUM MUSLIM. Pulihkanlah kejayaan KAUM MUSLIM, Lindungilah KAUM MUSLIM dari kesesatan dan berilah KAUM MUSLIM tempat mulia di akhirat. 

Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah. 

Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin. 

Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum. 

Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.

——(doa khusus untuk PARA NABI, PARA KELUARGANYA, PARA SAHABATNYA, SEMUA YANG BERJASA PADA (PARA) NABI, PARA SALAAF AL-SHAALIH, PARA WALI, PARA TOKOH YANG NAMANYA DISEBUT DALAM TULISAN BERJUDUL "SILSILAH SANAD ULAMA' AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH" DAN SEMUA YANG BERJASA PADA ISLAM, semoga Allaah selalu

Page 8: Silsilah Sanad Ulama

mencurahkan kasih sayang kepada mereka).

ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUMALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM———————

Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.

HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

Indra Ganie – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten