serat tekstil modern dari chitosan - …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf...negara....

3
BAMBANG RIYANTO | SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSAN Copyright Bambang Riyanto [email protected] http://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/tekstil-chitosan/ SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSAN Dahulu tekstil merupakan sarana untuk melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, sesuai dengan kebutuhan dasar manusia terhadap sandang, pangan dan papan. Sejarah perkembangan tekstil telah menjadi ciri tradisi, yang pada gilirannya berkembang menjadi teknologi busana, yang tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan, bahkan telah menjadi pilar industri yang dapat menghasilkan devisa negara. Cina adalah negara yang telah menjadikan tekstil sebagai indikator perkembangan industrinya. Penelitian dan aplikasi bioteknologi telah diarahkan untuk menunjang kemajuan tersebut seperti penggunaan enzim dan pewarna alami untuk tekstil. Cina merupakan negara pertama yang menggabungkan antara nilai seni tekstil dengan sentuhan bioteknologi. Maraknya revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi tekstil di pertengahan abad 20, telah memicu industri tekstil untuk menciptakan serat sintetik yang memiliki sifat khusus, misalnya tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki daya tahan yang kuat. Serat sintetik yang telah dikembangkan diantaranya adalah nylon, polyesters dan acrylics. Kemudahan dalam rekayasa teknologi serat sintetik telah menjadikannya sebagai potensi yang bisa diterapkan pada industri penerbangan (aerospace), industri perikanan (jaring, benang pancing), dan industri olahraga. Kemajuan yang penting saat ini adalah serat kain dengan bahan dasar alami atau dikenal dengan biofiber. Serat organik (biofiber) pada dasarnya memiliki kekuatan tarik yang lemah, namun dengan adanya metode gabungan (composite), serat alami bisa bersaing dengan serat sintetik. Departemen Perdagangan Amerika Divisi Patent dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) tahun 2005 telah memberikan paten (US Patent) dengan nomor 7.000.000 kepada peneliti senior DuPont, Jhon P. O”Brien atas temuannya ”Polysaccharide Fibers”. page 1 / 3

Upload: hathuan

Post on 07-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSAN - …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf...negara. Cina adalah negara yang telah menjadikan tekstil sebagai indikator perkembangan

BAMBANG RIYANTO | SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSANCopyright Bambang Riyanto [email protected]://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/tekstil-chitosan/

SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSAN

Dahulu tekstil merupakan sarana untuk melindungi tubuh dari pengaruhlingkungan, sesuai dengan kebutuhan dasar manusia terhadap sandang, pangandan papan. Sejarah perkembangan tekstil telah menjadi ciri tradisi, yang padagilirannya berkembang menjadi teknologi busana, yang tidak bisa dilepaskan darikebudayaan, bahkan telah menjadi pilar industri yang dapat menghasilkan devisanegara. Cina adalah negara yang telah menjadikan tekstil sebagai indikatorperkembangan industrinya. Penelitian dan aplikasi bioteknologi telah diarahkanuntuk menunjang kemajuan tersebut seperti penggunaan enzim dan pewarna alamiuntuk tekstil. Cina merupakan negara pertama yang menggabungkan antara nilaiseni tekstil dengan sentuhan bioteknologi.

Maraknya revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi tekstil di pertengahan abad 20,telah memicu industri tekstil untuk menciptakan serat sintetik yang memiliki sifatkhusus, misalnya tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki daya tahan yang kuat.Serat sintetik yang telah dikembangkan diantaranya adalah nylon, polyesters danacrylics. Kemudahan dalam rekayasa teknologi serat sintetik telah menjadikannyasebagai potensi yang bisa diterapkan pada industri penerbangan (aerospace),industri perikanan (jaring, benang pancing), dan industri olahraga.

Kemajuan yang penting saat ini adalah serat kain dengan bahan dasar alami ataudikenal dengan biofiber. Serat organik (biofiber) pada dasarnya memiliki kekuatantarik yang lemah, namun dengan adanya metode gabungan (composite), seratalami bisa bersaing dengan serat sintetik. Departemen Perdagangan Amerika DivisiPatent dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) tahun 2005 telah memberikanpaten (US Patent) dengan nomor 7.000.000 kepada peneliti senior DuPont, Jhon P.O”Brien atas temuannya ”Polysaccharide Fibers”.

page 1 / 3

Page 2: SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSAN - …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf...negara. Cina adalah negara yang telah menjadikan tekstil sebagai indikator perkembangan

BAMBANG RIYANTO | SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSANCopyright Bambang Riyanto [email protected]://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/tekstil-chitosan/

Serat alam, seperti kapas, wool, dan sutera serta berbagai serat lainnya, memilikinilai tambah yang luar biasa dalam aplikasinya sebagai pakaian dan karpet. Sejak100 tahun yang lalu, serat alam ini telah menjadi komponen utama industri tekstil,namun konversi polimer selulosa menjadi serat banyak mengalami masalah.Metode yang dilakukan, seringkali menimbulkan pencemaran air, antara lain masihdigunakannya larutan koagulan yang berbahaya seperti alcolart (alkali) dan copperammonium, dimana bahan tersebut tidak bisa dipecah oleh mikroorganisme.

Karakteristik dasar chitosan sebagai bahan serat (biofiber) sebagaimanadikemukakan oleh Tahlawy dan Hudson (2005) adalah bahwa chitosan sangatmudah larut dalam asam. Adanya pengaruh polielektrolit dan keberadaan grupamino bebas telah menyebabkan larutan yang ada memiliki viskositas yang tinggi,sehingga memberikan peluang yang besar sebagai bahan serat melalui metodepemintalan basah (wet spinning). Prashanth dan Tharanathan (2007) jugamenegaskan bahwa chitosan merupakan copolymer linier yang terdiri dari2-amino-2-deoxy-β-D-glucopyranose dengan konfigurasi β-1,4. Konfigurasi inimemiliki struktur tidak bercabang dan memiliki sifat kaku (rigidity). Selanjutnya Lidan Hsieh (2005) menyatakan bahwa pembentukan serat pada chitosandikarenakan strukturnya (D-glucosamine) yang mirip dengan selulosa dan tingginyakapasitas ikatan hidrogen diantara rantai molekulnya, sehingga memungkinkanuntuk membentuk serat. Namun biofiber yang terbuat dari bahan dasar chitosanmasih memiliki kuat tarik (tensile strenght) yang lemah, sehingga diperlukanadanya bahan gabungan (composite).

Kecenderungan perkembangan saat ini adalah adanya penggunaan polivinil alkoholsebagai bahan komposit pada pembuatan serat dengan bahan dasar chitosan. Polivinil alkohol telah menjadi bahan pengkajian dalam pembuatan serat (fiber)atau film. Pada tahun 1938, Universitas Kyoto, telah mengembangkan serat denganbahan dasar polivinil alkohol yang dikenal dengan “Synthese I”. Kemudian padatahun yang sama, Kanebo Co., Ltd. telah mengembangkan serat buatan denganbahan dasar polivinil alkohol yang dikenal dengan “Kanebian”. Selain itu,Hodgkinson dan Taylor (2000) menjelaskan bahwa  polivinil alkohol mempunyaikuat tarik (tensile strength) lebih tinggi dibandingkan dengan polivinil klorida (PVC)sehingga dalam aplikasinya dapat digunakan sebagai composite.

Tantangan terbesar teknologi tekstil berbahan dasar chitosan saat ini adalahterkonsentrasi pada teknik analisis termal yang mengarah kepada pembuatankomposit dengan menggunakan teknologi nano (electrospinning), bahan alam danbersifat multifungsi. Selain itu tuntutan industri tekstil saat ini adalah padakarakteristik kain seperti kemampuan bahan untuk dipintal (spinability),

page 2 / 3

Page 3: SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSAN - …anitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf...negara. Cina adalah negara yang telah menjadikan tekstil sebagai indikator perkembangan

BAMBANG RIYANTO | SERAT TEKSTIL MODERN DARI CHITOSANCopyright Bambang Riyanto [email protected]://bambangriyanto.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/tekstil-chitosan/

kemampuan dalam pewarnaan (dye ability), kemampuan selama pencucian (washability), anti lapuk, dan anti bau.

 

Terima Kasih Atas Kebersamaannya : Ichwan Dimas Permana

 

Silahkan Unduh dalam Bentuk pdf .

2010 JPHP 13 (1) Composite Biofiber Textile

 

 

page 3 / 3