sejarah peradaban islam - bani umayyah dan abbasiyah

21
SEJARAH PERADABAN ISLAM PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH DISUSUN OLEH : NAMA : MUHAMMAD IQBAL NIM : 05 51 024 FAKULTAS DAKWAH

Upload: david-hunter

Post on 13-Jun-2015

34.948 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

SEJARAH PERADABAN ISLAM

PERADABAN ISLAM PADA MASA

BANI UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD IQBALNIM : 05 51 024

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2009

Page 2: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di kala umat manusia dalam kegelapan dn kehilangan pegangan hidupnya, lahirlah

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Ketika menginjak usia 40 tahun, Nabi

Muhammad SAW lebih banyak bertahannuts, yang pada malam 17 Ramadhan / 06

Agustus 610 M di Gua Hiro, datanglah malaikat Jibril dengan membawa wahyu

pertama, yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1-5. dengan wahyu tersebut beliau telah menjadi

rasul pilihan Allah yang bertugas menyampaikan perintah Allah kepada segenap umat

manusia. Semasa kerasulannya, beliau banyak membawa pengikut kepada ajaran Allah.

Hingga peradaban Islam pun tertanam pada hati segenap umatnya dan dalam

lingkungannya.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, kekhalifahan dipegang oleh Khulafaur-

Rasyidin. Banyak upaya yang dilakukan pada masa-masa tersebut hingga pada masa

kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Dengan meninggalnya Khalifah Ali bin Abi Thalib,

maka bentuk pemerintahan kekhalifahan telah berakhir. Berubahnya bentuk

pemerintahan dari khalifah ke dinasti (kerajaan) tidak membuat ajaran Islam berubah

pula, melainkan peradabannya mengalami perkembangan yang pesat. Kemudian

dilanjutkan dengan bentuk pemerintahan dinasti (kerajaan), yaitu dinasti Bani Umayyah

dan dinasti Bani Abbasiyah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskanlah permasalahan yang akan

dibahas dalam makalah ini, guna mempermudah pembahasan makalah ini.

1. Perkembangan kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah dan

Bani Abbasiyah.

1

Page 3: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

2. Kemunduran peradaban Islam pada masa Bani Umayyah dan Bani

Abbasiyah.

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah dan Bani

Abbasiyah

1. Perkembangan Pada Masa Bani Umayyah

Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin

Umayyah. Muawiyah dapat menduduki kursi kekuasaan dengan berbagai cara,

siasat, dan tipu muslihat yang licik, bukan atas dasar demokrasi yang berdasarkan

atas hasil pilihan umat Islam.1 Dengan demikian, berdirinya dinasti ini bukan

berdasarkan hukum musyawarah.

Dinasti Bani Umayyah berdiri selama ± 90 tahun (40 – 132 H / 661 – 750 M),

dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Dinasti Umayyah sangat bersifat

Arab Orientalis, artinya dalam segala hal dan segala bidang para pejabatnya berasal

dari keturunan Arab murni, begitu pula dengan corak peradaban yang dihasilkan

pada masa dinasti ini. Pada masa pemerintahan dinasti ini banyak kemajuan,

perkembangan, dan perluasan daerah yang dicapai, terlebih pada masa

pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik (86 – 96 H / 705 – 715 M).

Pada masa awal pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan ada usaha memperluas

wilayah kekuasaan ke berbagai daerah, seperti ke India dengan mengutus Muhallab

bin Abu Sufrah, dan usaha perluasan ke Barat ke daerah Byzantium di bawah

pimpinan Yazid bin Muawiyah. Selain itu juga diadakan perluasan wilayah ke

Afrika Utara. Juga mengerahkan kekuatannya untuk merebut pusat-pusat kekuasaan

di luar jazirah Arab, antara lain kota Konstantinopel.

1 Drs. Murodi, MA. Sejarah Kebudayaan Islam, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2003), h. 41.

2

Page 4: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

Adapun alasan Muawiyah bin Abi Sufyan untuk terus berusaha Byzantium.

Pertama, Byzantium merupakan basis kekuatan agama Kristen Ortodoks, yang

pengaruhnya dapat membahayakan perkembangan Islam. Kedua, orang-orang

Byzantium sering mengadakan pemberontakan ke daerah Islam. Ketiga, termasuk

wilayah yang mempunyai kekayaan yang melimpah.2

Walaupun keadaan dalam negeri bisa diatasi pada beberapa periode, akan tetapi

pada masa-masa tertentu seringkali dapat membahayakan keadaan pemerintah itu

sendiri. Pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65 – 86 H /

685 – 705 M) keadaan dalam negeri boleh dibilang teratasi. Begitu juga pada masa

Khalifah Walid bin Abdul Malik (86 – 96 H / 705 – 715 M), keadaan dapat teratasi.

Dengan keadaan yang demikian itu, kemajuan peradaban dapat dicapai, terutama

dalam bidang politik kekuasaan.

Khalifah Walid bin Abdul Malik berusaha memperluas daerahnya menuju

Afrika Utara, yaitu ke Maghrib Al-Aqsha dan Andalusia. Dengan kegigihan dan

keberanian panglima perang Musa bin Nushair, wilayah tersebut dapat dikuasai

sehingga ia diangkat sebagai gubernur Afrika Utara. Musa bin Nushair juga

mengutus Tharif bin Malik untuk mengintai keadaan Andalusia yang dibantu oleh

Julian. Keberhasilan dalam hal ini membuka peluang bagi Musa bin Nushair untuk

melakukan langkah berikutnya dengan mengirim Thariq bin Ziyad menyeberangi

lautan guna merebut daerah Andalusia. Tepat pada 711 M, Thariq bin Ziyad

mendarat di sebuah selat, yang kini selat tersebut diberi nama dengan namanya,

yakni Selat Jabal Thariq atau Selat Giblaltar.

Keberhasilan Thariq bin Ziyad memasuki Andalusia membuat peta perjalanan

sejarah baru bagi kekuasaan Islam. Sebab, satu persatu wilayh yang dilewatinya

dapat dengan mudah jatuh ke tangannya, seperti kota Cordova, Granada, dan

Toledo. Sehingga Islam dapat tersebar dan menjadi agama panutan bagi

penduduknya, walaupun tidak semua penduduk Andalusia masuk Islam. Tidak

hanya itu, Islam menjadi sebuah agama yang mampu memberikan motifasi para

pemeluknya untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang kehidupan sosial,

2 Ibid, h.41-42.

3

Page 5: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Andalusia pun mencapai kejayaan pada

masa pemerintahan Islam.

Kemajuan-Kemajuan yang Dicapai

Pertama, Bani Umayyah berhasil memperluas daerah kekuasaan Islam ke

berbagai penjuru dunia, seperti Spanyol, Afrika Utara, Suria, Palestina,

Semenanjung Arabia, Irak, sebagian kecil Asia, Persia, Afghanistan, Pakistan,

Rukhmenia, Uzbekistan dan Kirgis.3

Kedua, Islam memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat luas. Sikap

fanatik Arab sangat efektif dalam membangun bangsa Arab yang besar sekaligus

menjadi kaum muslimin atau bangsa Islam. Setelah pada saat itu bangsa Arab

merupakan prototipikal dari bangsa Islam sendiri.4

Ketiga, telah berkembang ilmu pengetahuan secara tersendiri dengan masing-

masing tokoh spesialisnya. Antara lain, dalam Ilmu Qiro’at (7 qiro’at) yang terkenal

yaitu Ibnu Katsir (120H), Ashim (127H), dan Ibnu Amr (118H).5 Ilmu Tafsir

tokohnya ialah Ibnu Abbas (68H) dan muridnya Mujahid yang pertama kali

menghimpun tafsir dalam sebuah suhuf, Ilmu Hadits dikumpulkan oleh Ibnu Syihab

Az-Zuhri atas perintah Umar bin Abdul Aziz, tokohnya ialah Hasan Al-Basri

(110H), Sa’id bin Musayyad, Rabi’ah Ar-Ra’iy guru dari Imam Malik, Ibnu Abi

Malikah, Sya’bi Abu Amir bin Syurahbil. Kemudian Ilmu Kimia dan Kedokteran,

Ilmu Sejarah, Ilmu Nahwu, dan sebagainya.

Keempat, perkembangan dalam hal administrasi ketatanegaraan, seperti adanya

Lembaga Peradilan (Qadha), Kitabat, Hajib, Barid dan sebagainya.

2. Perkembangan Pada Masa Bani Abbasiyah

Daulah Abbasiyah didirikan pada tahun 132 H / 750 M, Abbasiyah merupakan

kelanjutan dari pemerintahan daulah Umayyah yang telah hancur di Damaskus.

Dinamakan Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini merupakan

3 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya jilid I, (Jakarta: UI Press, 1985), cet V, h. 62A. Hasyimi, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), cet V, h. 155.

4 Ibid.5 Ibid, h. 184 – 185.

4

Page 6: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah di samping

bercorak Arab murni, juga terpengaruh dengan corak pemikiran dan peradaban

Persia, Romawi Timur, Msir, dan sebagainya. Juga dinasti Abbasiyah ini sistem

politiknya lebih bersifat demokratis dari pada dinasti Umayyah yang Orientalis.

Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Mahdi (158 – 169 H / 775 – 785 M),

dinasti Abbasiyah memperluas kekuasaan dan pengaruh Islam ke wilayah Timur

Asia Tengah, dari perbatasan India hingga ke China. Saat itu umat Islam berhasil

memasuki selat Bosporus, sehingga membuat Ratu Irene menyerah dan berjanji

membayar upeti. Pada masa dinasti ini pula wilayah kekuasaan Islam sangat luas

yang meliputi wilayah yang telah dikuasai Bani Umayyah, antara lain Hijjaz,

Yaman Utara dan Selatan, Oman, Kuwait, Iran (Persia), Irak, Yordania, Palestina,

Libanon, Mesir, Tunisia, Al-Jazair, Maroko, Spanyol, Afghanistan, dan Pakistan.

Juga mengalami perluasan ke daerah Turki, wilayah-wilayah Armenia dan daerah

sekitar Laut Kaspia, yang sekarang termasuk wilayah Rusia. Wilayah bagian Barat

India dan Asia Tengah, serta wilayah perbatasan China sebelah Barat.

Kemajuan-Kemajuan dan Perkembangan yang Dicapai

Secara garis besar ada 2 faktor penyebab tumbuh dan berkembangnya peradaban

Islam, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam

ajaran Islam bahwa ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits,

memiliki kekuatan yang luar biasa yang mampu memberikan motifasi bagi para

pemeluknya untuk mengembangkan peradabannya.

Sedangkan faktor eksternalnya, yaitu ajaran yang merupakan proses sejarah

umat Islam di dalam kehidupannya yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Islam. Faktor

penyebab tersebut adalah semangat Islam, perkembangan organisasi ketatanegaraan,

perkembangan ilmu pengetahuan, dan perluasan Islam.6

Bentuk-Bentuk Peradaban Islam dan Tokoh-Tokohnyaa. Kota-Kota Pusat Peradaban

6 Drs. Murodi, MA, Op, Cit, h. 56.

5

Page 7: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

1) Kota Baghdad, merupakan ibu kota negara kerajaan Abbasiyah

yang didirikan oleh Khalifah Abu Ja’far Al-Mansur (754 – 775 M) pada tahun

762 M. kota ini terletak di tepian sungai Tigris. Masa keemasan kota Baghdad

terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid (786 – 809 M), dan

anaknya Al-Makmun (813 – 833M).

2) Kota Samarra, letaknya di sebelah timur sungai Tigris yang

berjarak lebih kurang 60 km dari kota Baghdad. Di kota ini terdapat 17 istana

mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lain.7

b. Bangunan Tempat Pendidikan dan Tempat Peribadatan

1) Madrasah. Ada banyak madrasah, madrasah yang terkenal pada

zaman itu adalah Nizamiyyah, yang didirikan oleh Nizam Al-Mulk, seorang

perdana menteri pada tahun 456 – 486 H. Madrasah ini terdapat di banyak

kota, antara lain di Baghdad, Isfahan, Nisabur, Basrah, Tabaristan, Hara, dan

Musol.

2) Kuttab, yaitu sebagai lembaga pendidikan dasar dan menengah.

3) Majlis Muhadharah sebagai tempat pertemuan dan diskusi para

ilmuan.

4) Darul-Hikmah sebagai perpustakaan.

5) Masjid-masjid sebagai tempat beribadah dan sebagai tempat

pendidikan tingkat tinggi dan takahsush. Di antara masjid yang terkenal

adalah masjid Cordova, masjid Ibnu Touloun, masjid Al-Azhar, dan

sebagainya.

c. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Tokoh-Tokohnya

1) Filsafat, para tokoh filosuf pada masa itu adalah : Abu Ishak Al-

Kindi, Abu Nashr Al-Faraby, Ibnu Sina, Ibnu Bajah, Ibnu Thufail, Al-Ghazali,

dan Ibnu Rusydi.

2) Ilmu Kedokteran : Abu Zakaria Yuhana bin Masiwaih, Sabur bin

Sahal, Abu Zakaria Ar-Razy, dan Ibnu Sina.

7 Ibid, h. 58.

6

Page 8: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

3) Matematika, ahli matematika Islam yang terkenal ialah Al-

Khawarizmi, seorang yang menemukan angka nol (0), sedangkan angka 1, 2,

3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0, disebut juga “Angka Arab”.8

4) Farmasi dan Kimia, di antara para ahli farmasi dan kimia pada

masa pemerintahan dinasti Abbasiyah adalah Ibnu Baithar.

5) Ilmu Perbintangan : Abu Mansur Al-Falaky, Jabir Al-Batany, dan

Rayhan Al-Bairuny.

6) Ilmu Tafsir (Tafsir Al-Ma’tsur : Ibnu Jarir Ath-Thabari, Ibnu

‘Athiyah Al-Andalusy, As-Sudai, Muqatil bin Sulaiman; dan Tafsir bir-Ra’yi :

Abu Bakar Asam, Abu Muslim Muhammad bin Bahar Isfahany, dan Abu

Yunus Abdussalam).

7) Ilmu Hadits : Imam Abu Abdullah Muhammad bin Abi Al-Hasan

Al-Bukhari (Imam Bukhari), Imam Abu Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qushairy

An-Naishbury (Imam Muslim), Ibnu Majah, Abu Dawud, An-Nasa’i.

8) Ilmu Kalam, di antara aliran ilmu kalam yang berkembang adalah

Jabariyah, Qadariyah Mu’tazilah, dan Asy’ariyah. Para pelopornya adalah

Jahm bin Sofwan, Ghilan Al-Dimisyqi, Wasil bin ‘Atha’, Al-Asy’ari, dan

Imam Ghazali.

9) Ilmu Bahasa : Sibawaih, Al-Kisai, dan Abu Zakaria Al-Farra.

B. Kemunduran Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah dan Bani

Abbasiyah

1. Kemunduran Pada Masa Bani Umayyah

Ada 7 faktor penyebab kemunduran kekuasaan Bani Umayyah, yaitu :9

a. Persoalan suksesi kekhalifahan

b. Sikap glamor penguasa

c. Perlawanan kaum Khawarij

8 Ibid, h. 61.9 Ahmad Fadlali dkk, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka Asatruss, 2004), h. 54–58.

7

Page 9: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

d. Perlawanan dari kelompok Syi’ah

e. Meruncingnya pertentangan etnis

f. Timbulnya stratifikasi sosial

g. Munculnya kekuatan baru

Sedangkan kemunduran atau bahkan kehancuran peradaban Islam pada masa

Bani Umayyah ini oleh karena 2 sebab, yaitu :

a. Hancurnya kekuasaan Islam di Andalusia dan rendahnya semangat para

ahli dalam menggali budaya Islam

Kehancuran kekuasaan Islam di Andalusia pada 1492 M berdampak buruk

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Para ahli tidak

banyak memiliki motivasi untuk mengkaji ilmu pengetahuan lagi. Karena

mereka sudah merasa putus asa skibat serangan yang dilakukan oleh para

penguasa Kristen, dan tindakan para penguasa tersebut terhadap peninggalan

peradaban Islam di Andalusia, seperti penghancuran pusat-pusat peradaban

Islam dan sebagainya.

Terlebih lagi banyak para ahli ilmu pengetahuan Islam banyak yang tewas

dibantai oleh tentara Kristen di Spanyol, sehingga peristiwa itu sangat

membekas dalam benak mereka. Akibatnya, banyak di antara para ilmuwan

Islam yang punya andil besar dalam pembentukan peradaban Islam di

Andalusia, melarikan diri ke wilayah Afrika Utara. Dalam situasi ini, Barat

Kristen terus berusaha membangun kepercayaan diri untuk mengembangkan

peradaban Eropa, sehingga bangsa Barat mencapai kejayaannya.

b. Banyaknya orang Eropa yang menguasai ilmu pengetahuan dari Islam

Di lembaga-lembaga pendidikan tinggi, tidak hanya orang-orang Islam yang

diberikan kesempatan mempelajari ilmu pengetahuan, tetapi juga kesempatan

itu diberikan kepada semua orang, termasuklah orang-orang Kristen Barat yang

tertarik untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh umat

Islam.

8

Page 10: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

Ketertarikan karena metode ilmiah Islam, seorang pendeta Kristen Roma

anggota Ordo Fransiskan dari Inggris bernama Roger Bacon (1214 – 1292 M)

datang belajar bahasa Arab di Paris antara tahun 1240 – 1268 M. Melalui

kemampuan bahasa Arab dan bahasa Latinnya itu, ia dapat membaca naskah asli

dan terjemahan berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli

dan terjemahan dibawanya ke Inggris pada Universitas Oxford, lalu

diterjemahkannya dengan menghilangkan nama pengarang aslinya, yang

kemudian dikatakannya sebagai hasil karyanya sendiri. Sejak saat itulah mulai

banyak bermunculan orang Eropa yang menterjemahkan buku-buku yang

dikarang oleh tokoh-tokoh Islam sebagai hasil karyanya sendiri.

2. Kemunduran Pada Masa Bani Abbasiyah

Di antara sebab-sebab kehancuran dinasti Abbasiyah adalah :

a. Melebihkan bangsa asing daripada bangsa Arab.

b. Kebijakan ganda Harun Ar-Rasyid yang telah mewasiatkan tahta khalifah

kepada dua anaknya (Al-Amin dan Al-Makmun) yang ketika itu menjabat

gubernur Khurasan.

c. Pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh para oposan seperti

pemberontakan orang-orang Arab, Syi’ah, Khawarij, intern keluarga Abbasiyah

dan sebagainya.

d. Ketergantungan kepada tentara bayaran.

e. Timbulnya kerajaan-kerajaan kecil yang bebas dari kekuasaan Bani

Abbasiyah, seperti dinasti Idrisiyah di Maroko, dinasti Aghlabiyah, dinasti

Thuluniyah, dinasti Ikhsyidi, dinasti Hamdaniyah, dan dinasti Thahiriyah.

f. Penyerangan bangsa Mongol (Tartar) yanng dipimpin oleh Hulaku Khan

pada 1258 M, khalifah dan keluarganya dibunuh serta ia mengumumkan secara

sepihak berakhirnya pemerintahan Bani Abbasiyah di Baghdad.

Sedangkan kemunduran / kehancuran peradaban Islam pada masa dinasti

Abbasiyah disebabkan oleh :

a. Hancurnya kerajaan Islam oleh serangan bangsa Mongol.

9

Page 11: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

Selama ± 40 hari kota Baghdad dikepung pasukan Mongol yang dipimpin

oleh Hulaku Khan. Sehingga sejak bulan Februari 1258 M kota Baghdad

sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Hulaku. Sebagian kecil keluarga

khalifah berhasil melarikan diri ke Mesir. Jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa

Mongol bukan saja mengakhiri kekuasaan khalifah Abbasiyah, tetapi juga

merupakan awal dari masa kemunduran politik peradaban Islam.

Hal itu karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan Islam yang sangat kaya

dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh

pasukan Mongol. Kemudian pasukan Mongol banyak melakukan penyerangan

ke daerah kekuasaan Islam dan menguasainya, seperti Syria Utara, dengan

melakukan hal yang sama sebagaimana pada Baghdad.

b. Hancurnya kehidupan dan ekonomi masyarakat karena perang

berkepanjangan.

Kerugian besar yang ditimbulkan akibat peperangan yang berkepanjangan,

terjadi pada masa perang Salib. Peperangan ini memakan waktu selama ± 2 abad

(1096 – 1297 M). Perang tersebut banyak menguras anggaran belanja negara,

dan perekonomian nasional secara keseluruhan. Jika uang tersebut dimanfaatkan

secara baik, dalam artian bukan untuk peperangan, maka dapat dipastikan

kesejahteraan rakyat akan terjamin.

c. Kuatnya pengaruh paham sufi dan taqlid10

Ilmu tasawuf merupaka ilmu hakikat yang pada intinya mengajrkan

penyerahan diri kepada Tuhan, meninggalkan kesenangan dunia, dan hidup

menyendiri untuk beribadah kepada Allah. Ilmu ini banyak berpengaruh dalam

kehidupan masyarakat Islam setelah serangan bangsa Mongol dan hancurnya

pusat peradaban Islam di Baghdad. Praktik Tasawuf mereka banyak yang telah

terpangaruh dengan praktik mistik ajaran agama lain, sehingga di sana

ditemukan adanya penyimpangan ajaran. Begitu pula soal Taqlid. Karena

masyarakat Islam tidak mau berijtihad lagi, akhirnya terikat dengan ajaran para

tokoh sebelumnya dan bertaqlid buta.

10 Drs. Murodi, MA, Op, Cit, h. 97.

10

Page 12: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

---o0o---

KESIMPULAN

Bani Umayyah

Pada masa dinasti Bani Umayyah, peadaban Islam mengalami

perkembangan/kemajuan, yaitu :

1. Berhasil dalam memperluas daerah kekuasaan Islam ke

berbagai penjuru dunia, seperti Spanyol, Afrika Utara, Suria, Palestina,

Semenanjung Arabia, Irak, sebagian kecil Asia, Persia, Afghanistan, Pakistan,

Rukhmenia, Uzbekistan dan Kirgis.

2. Islam mempengaruh kehidupan masyarakat luas.

3. Ilmu pengetahuan, antara lain Ilmu Qiro’at, Ilmu Tafsir, Ilmu

Hadits, Ilmu Kimia dan Kedokteran, Ilmu Sejarah, Ilmu Nahwu, dan sebagainya.

4. Administrasi ketatanegaraan, seperti adanya Lembaga Peradilan

(Qadha), Kitabat, Hajib, Barid dan sebagainya.

Sedangkan kemunduran Bani Umayyah oleh karena : persoalan suksesi kekhalifahan,

sikap glamor penguasa, perlawanan kaum Khawarij, perlawanan dari kelompok Syi’ah,

meruncingnya pertentangan etnis, timbulnya stratifikasi sosial, dan munculnya kekuatan

baru. Hal tersebut membuat kemunduran pula pada peradaban Islam, seperti :

1. Hancurnya kekuasaan Islam di Andalusia dan rendahnya semangat para ahli dalam

menggali budaya Islam.

2. Banyaknya orang Eropa yang menguasai ilmu pengetahuan dari Islam.

11

Page 13: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

Bani Abbasiyah

Sedangkan pada masa dinasti Bani Abbasiyah, peradaban Islam yang berkembang

adalah :

1. Baghdad dan Samarra menjadi kota pusat peradaban Islam.

2. Pendirian bangunan pendidikan dan peribadatan, seperti madrasah, masjid, Kuttab,

Majlis Muhadharah, dan perpustakaan.

3. Ilmu pengetahuan, antara lain : filsafat, kedokteran, matematika, farmasi dan kimia,

perbintangan, tafsir, hadits, kalam, dan ilmu bahasa.

Sedangkan kemunduran/kehancuran yang terjadi pada masa Bani Abbasiyah adalah :

1. Hancurnya kerajaan Islam oleh serangan bangsa Mongol.

2. Hancurnya kehidupan dan ekonomi masyarakat karena perang berkepanjangan.

3. Kuatnya paham sufi dan taqlid.

12

Page 14: Sejarah Peradaban Islam - Bani Umayyah Dan Abbasiyah

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, Thomas. 1983. Sejarah Dakwah Islam. Jakarta: Wijaya.

Fadlali, Ahmad, dkk. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka Asatruss.

Hasyimi, A. 1995. Sejarah Peradaban Islam – Cetakan V. Jakarta: Bulan Bintang.

Mufrodi, Ali. 1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta: Logos.

Murodi. 2003. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya – Jilid I Cetakan V. Jakarta:

UI Press.

13