sejarah berdirinya dinasti umaiyah

26
1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah Nama dinasti umayyah dinisbatkan kepada umayyah bin abd syam bin abdu manaf. Ia adalah salah seorang tokoh penting di tengah qurays pada masa jahiliyah. Ia adalah pamannya hasyim bin abdu manaf selalu bertarung dalam memperebutkan kekuasaan dan kedudukan Sejarah daulah bani Umayyah erat berkait dengan sejarah sebelumnya, yaitu kemelut politik kepemimpinan umat islam paska terbunuhnya kholifah Usman, bibit konflik mulai muncul.umat islam mulai mengalami konflik internal yang mengantarkan pada perang jamal antar kelompok ummul mukminin Aisyah dan Zubair bin Awaam r.a dengan kelompok Ali Bin Abi Talib. Tidak lama setelah itu menyusul perang shiffin antara Muawwiyah dengan Ali. Perang shiffin ada dua golongan yang berseteru akibat krisis kepemimpinan tersebut yaitu golongan kholifah Ali dan golongan Muawiyah dengan dalih menuntut darah usman – menuntut Ali agar menyikapi dan menyelesaikan tragedi pembunuhan Usman menyusun kekuatan menentang pemerintahan Ali Muawiyah ibn abi sufyan, gubernur syiria, yang sejak awwal selalu berseberangan dengan Ali juga mengharapkan kekuasaan dan memanfaatkan keadaan yang ditimbulkan oleh pembunuh Utsman itu untuk kepentingan sendiri. Persaingan keduanya bahkan sudah terjadi sejak nenek moyang mereka, yakni bani Umayyah dan bani Hasyim Kedua pasukan itu berhadapan dimedan siffin. Khalifah Ali mau menghindari pertumpahan darah umat islam dan mau menyelesaikan itu dengan jalan damai. Karena penyelesaian dengan jalan damai menemukan kegagalan, pertempuran pun meletus. Pertempuran terjadi beberapa hari lamanya. Ali dengan kepribadiannya dapat membangkitkan semangat dan kekuatan laskarnya, sehingga kemenangan sudah membayang baginya. Muawiyah sudah cemas dan kehilangan akal. Muawiyah yang cerdik, atas nasihat Amr ibn Ash sekutunya yang cerdik, mengikatkan Al Quran pada ujung tombak tentaranya dan dengan demikian menuntut agar perselisihan itu diselesaikan menurut Al Quran

Upload: resasyukmatwentysixthunder

Post on 11-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sejarah ski

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Nama dinasti umayyah dinisbatkan kepada umayyah bin abd syam bin abdu manaf. Ia adalah salah seorang tokoh penting di tengah qurays pada masa jahiliyah. Ia adalah pamannya hasyim bin abdu manaf selalu bertarung dalam memperebutkan kekuasaan dan kedudukan

Sejarah daulah bani Umayyah erat berkait dengan sejarah sebelumnya, yaitu kemelut politik kepemimpinan umat islam paska terbunuhnya kholifah Usman, bibit konflik mulai muncul.umat islam mulai mengalami konflik internal yang mengantarkan pada perang jamal antar kelompok ummul mukminin  Aisyah dan Zubair bin Awaam r.a dengan kelompok Ali Bin Abi Talib. Tidak lama setelah itu menyusul perang shiffin antara Muawwiyah dengan Ali.

Perang shiffin ada dua golongan yang berseteru akibat krisis kepemimpinan tersebut yaitu golongan kholifah Ali dan golongan Muawiyah dengan dalih menuntut darah usman – menuntut Ali agar menyikapi dan menyelesaikan tragedi pembunuhan Usman – menyusun kekuatan menentang pemerintahan Ali

Muawiyah ibn abi sufyan, gubernur syiria, yang sejak awwal selalu berseberangan dengan Ali juga mengharapkan kekuasaan dan memanfaatkan keadaan yang ditimbulkan oleh pembunuh Utsman itu untuk kepentingan sendiri. Persaingan keduanya bahkan sudah terjadi sejak nenek moyang mereka, yakni bani Umayyah dan bani Hasyim

Kedua pasukan itu berhadapan dimedan siffin. Khalifah Ali mau menghindari pertumpahan darah umat islam dan mau menyelesaikan itu dengan jalan damai. Karena penyelesaian dengan jalan damai menemukan kegagalan, pertempuran pun meletus. Pertempuran terjadi beberapa hari lamanya. Ali dengan kepribadiannya dapat membangkitkan semangat dan kekuatan laskarnya, sehingga kemenangan sudah membayang baginya. Muawiyah sudah cemas dan kehilangan akal. Muawiyah yang cerdik, atas nasihat Amr ibn Ash sekutunya yang cerdik, mengikatkan Al Quran pada ujung tombak tentaranya dan dengan demikian menuntut agar perselisihan itu diselesaikan menurut Al Quran

Seruan lascar Muawiyah mendapat sambutan hangat dari lascar Ali. Banyak diantara mereka yang tadinya hendak meneruskan peperangan, akan tetapi oleh karena keadaan mereka telah morat-marit,lantas memperkenankan seruan itu.setelah pertempuran berhenti, diputuskan bahwa perselisihan itu harus diselesaikan oleh dua orang penengah sebagai wasit. Muawiyah mengangkat sahabatnya, Amr ibn ash yang cerdik, untuk menjadi peneng ah dari pihaknya. Pihak Ali diwakili oleh Abu musa Al Asy’Ari, yang bukan tandingannya. Kedua penengah itu massing – masing dibantu oleh 400 orang dan seandainya para penengah itu tidak bias tidak bias menyelesaikan persoalan, masalah itu akan diputuskan dengan suara mayoritas

Namun dengan siasat  dan tipu muslihat Amr ibn Ash, akhirnya pihak Ali keluar sebagai yang kalah, dan muawiyah keluar sebagai pemenang. Ali harus melepaskan kekhalifahannya, tetapi Muawiyah tidak demikian. Peristiwa itu membuat muawiyah seorang gubernur yang memberontak mempuntai kedudukan yang sama dengan kholifah Ali

Penyelesaian kompromi Ali dengan Muawiyah tidak menguntungkan bagi Ali, karena hal tersebut menimbulkan pecahnya kaum muslimin, sehingga kepemimpinan Ali semakin lemah dan Muawiyah semakin kuat. Selain itu, dalam hal keuangan, sumber-

Page 2: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

sumber kekayaan dan tenaga manusia pun muawiyah juga memiliki sumber-sumber yang kaya di syiria dan memiliki dukungan yang tangguh  dari keluarga

Pada tanggal 20 ramadhan 40 H. (660 M). Ali terbunuh oleh salah seorang anggota khawarij. Kemudian kedudukan Ali sebagai kholifah dijabat oleh anaknya Hasan selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata lemah, sementara Muawiyah semakin kuat, maka hasan mambuat perjanjian damai. Perjanjian ini dapat mempersatukan umat islam kembali dalam satu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah ibn Abi Sufyan. Disisi lain, perjanjian itu mnyebabkan muawiyah menjadi penguasa absolut dalam islam. Tahun 41 H/661 M.., tahun persatuan itu dikenal dalam sejarah sebagai tahun jamaah (am jama’ah) . jadi am jama’ah adalah tahun persatuan antara Hasan dan muawiyah, artinya bahwa antara mereka tidak terjadi perebutan kekuasaan dan berdamai serta menjalankan pemerintahan dalam satu kepemimpinan

Dengan demikian berakhirlah apa yang disebut dengan al khulafa’ar Rasyidin. Dan dimulailah kekuasaan bani umayyah dalam sejarah politik

1. Para kholifah dinasti umayyah

Masa kekuasaan Dinasti umayyah hampir satu abad, tempatnya selama 90 tahun, dengan 14 orang kholifah. Khalifah yang pertama adalah muawiyah bin abi Sufyan, sedangkan kholifah yang terakhir adalah Marwan bin Muhammad. Diantara mereka ada pemimpin-pemimpin besar yang berjasa di berbagai bidang sesuai dengan kehendak zamannya, sebaiknya ada pula kholifah yang tidak patut dan lemah. Adapun urutan kholifah Umayyah adalah sebagai :

1. Muawiyah I bin Abi Sufyan                                     :  41-60H/661-679M2. Yazid bin Muawiyah                                                : 60-64 H/679-683M3. Muawiyah II bin Yazid                                : 64H/683M4. Marwan I bin hakam                                                 : 64-65H/ 683-684 M5. Abdul Malik bin Marwan                             : 65-86H/ 683-705M6. Al Walid I bin Abdul Malik                         : 86-96H/705-7114M7. Sulaiman bin Abdul Malik                            : 96-99 H/ 714-717 M8. Umar bin Abdul Aziz                                               : 99-101H/717-719M9. Yazid II bin Abdul Malik                             : 101-105H/ 719-723M10. Hisyam bin Abdil Malik                               : 105-125H/723-742M11. Al Walid II bin Yazid II                              : 125-126H/742-743M12. Yazid bin Walid bin Malik                           : 126H/74313. Ibrahim bin Walid14. Marwan bin Muhammad

Para sejarawan umumnya sependapat bahwa para khaliafah terbesar dari bani Umayyah ialah Muawiyah, Abdul Malik dan Umar bin Abdul Aziz

1. Muawiyah I bin Abi Sufyan

Dinasti umayyah didirikan oleh muawiyah bin abu sufyan bin harb. Muawiyah disamping sebagai pendiri daulah bani abbasiyah juga sekaligus menjadi kholifah pertama. Ia memindahkan ibu kota kekuasaan islam dari kufah ke damaskus.

Muawiyah dipandang sebagai pembangun Dinasti yang oleh sebagian sejarawan awalnya dipandang negative. Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalam perang saudara di siffin dicapai melalui cara yang curang. Lebih dari itu, muawiyah juga dituduh sebagai penghianat prinsip-prinsip demokrasi yang

Page 3: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

diajarkan islam, karena dialah yang mula- mula mengubah pemimpin Negara dari seorang yang dipilih oleh rakyat menjadi menjadi kekuasaan raja yang diwariskan turun-temurun (monarchy heredity)

Muawiyah tumbuh sebagai pemimpin karier. Pengalaman politik telah memperkaya dirinya dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam memerintah, mulai dari menjadi salah seorang pemimpin pasukan dibawah komando panglima Abu ubaidah bin Jarrah yang berhasil merebut wilayah Palestina, Suriyah dan Mesir dari tangan Imperium Romawi yang telah menguasai ketiga daerah itu sejak tahun 63 SM. Kemudian Muawiyah menjabat kepala wilayah di Syam yang membawahi Syuriah dan Palestina yang berkedudukan di damaskus selama kira-kira 20 tahun semenjak diangkat oleh kholifah Umar. Kholifah Utsman telah menobatkannya sebagai “Amir Al Bahr” yang memimpin armada besar dalam penyerbuan ke kota konstantinopel walaupun belum berhasil

Diatas segala-galanya jika dilihat dari sikap dan prestasi politiknya yang menakjubkan, sesungguhnya muawiyah adalah seorang pribadi yang sempurna dan pemimpin besar yang berbakat. Di dalam dirinya terkumpul sifat- sifat seorang penguasa, politikus dan administrator. Namanya di sejajarkan dalam deretan khulafaur rasyidin. Bahkan kesalahannya yang mengkhianati prinsip pemilihan kepala negara oleh rakyat, dapat dilupakan orang karena jasa-jasa dan kebijaksanaan politiknya yang mengagumkan

Muawiyah dibaiat oleh umat islam di Kufah, sedangkan Hasan dan Husein dikembalikan ke Madinah. Hasan wafat di kota nabi itu pada tahun 50 tahun H. Di antara jasa jasa Muawayah ialah mengadakan dinas pos kilat dengan menggunakan kuda-kuda yang selalu siap di tiap pos. Ia pun berjasa mendirikan kantor Cap (percetakan mata uang ) Pada masa pemerintahnya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan islam yang sempat terhenti pada masa kholifah Utsman dan Ali. Ekspansi teritorial yang dijalankannya mengarah ke Afrika utara dibawah komando panglima Uqbah bin Nafi’. Selain itu ia juga melakukan ekspansi ke wilayah timur yakni khurasan dan berbagai daerah lainnya

Muawiyah adalah seorang politisi yang cukup paham strategi. Menjelang kematiannya pada tahun 60 H di usia 80 tahun. Ia mengajak keseluruh penduduk untuk bersedia menyatakan baiat kepada yazid putranya sebagai putra mahkota yang akan menggantikan kedudukannya setelah kematiannya dikemudian hari. Bahkan ia memerintahkan kepada seluruh pemerintah propinsi agar mengutus wakilnya untuk memberikan baiat kepada Yazid

Disalah satu bidang keagamaan, muawiyah membangun sebuah bilik khusus untuk imam sholat berjamaah. Ini dilakukannya sebagai antisipasi keamanan dirinya mengingat dua kholifah sebelumnya Umar dan Ali terbunuh oleh musuhnya masing masing yang mengerang dari belakang

1. Yazid bin Muawiyah

Kholifah yazid merupakan putra dari muawiyah. Beliau lahir pada tahun 22 H/643 M. Pada tahun 679 M, muawiyah mencalonkan anaknnya, yazid untuk mengantikan dirinya. Yazid menjabat sebagai kholifah dalam usia 34 tahun. Ketika Yazid naik tahta , sejumlah tokoh di madinah tidak mau mengangkat  baiat kepadanya. Kholifah yazid kemudian mengirim surat kepada gubernur Madinah dan memintanya untuk mengangkat baiat kepada yazid beserta warga hijaz secara keseluruhan. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk kecuali Husain bin Ali dan Abdulloh bin zubair

Page 4: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Bersamaan dengan itu, pengikut Ali melakukan rekonsidasi kekuatan. Perlawanan terhadap bani Umayyah dimulai oleh Husain bin Ali. Pada tahun 680 M, ia pindah dari Makkah ke Kufah atas permintaan pengikut Ali yang ada disekitar kufah dan mengangkat Husein sebagai kholifah. Akan tetapi, rombongan Husein yang tidak didukung oleh milisi atau tentara kemudian dihadang oleh pasukan kholifah Yazid.

Dalam pertempuran yang tidak seimbang di Karbala, sebuah daerah yang sekarang masuk ke wilayah Irak. Tentara Husein yang tidak bersenjata lengkap kalah dan husein sendiri mati terbunuh. Kepalanya dipenggal dan dikirm ke damaskus, sedang tubuhnya dikubur dikarbala

Lain halnya dengan dengan penduduk makkah, sebagian dari mereka membaiat Abdulloh bin zubair sebagai kholifah. Maka pasukan yazid yang telah menundukkan madinah meneruskan perjalanannya ke Makkah untuk menguasainya. Abdulloh bin Zubair selamat dari gempuran pasukan yazid karena ada berita bahwa yazid telah wafat sehingga ditariklah pasukannya kesuriah. Akan tetapi, kota mekkah menjadi porak poranda akibat perlakuan Yazid tersebut. Yazid meninggal pada tahun 64 H setelah memerintah 4 tahun dan digantikan oleh anaknya, Muawiyah II

1. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II)

Muawiyah bin yazid menjabat sebagai kholifah pada usia 23 tahun, berbeda dengan ayahnya, ia bukan seorang yang berwatak keras atau menyukai peperangan. Tak banyak literatur yang membahas tentang kholifah ini secara lengkap. Ia memerintah hanya selama enam bulan. Sumber lain mengatakan bahwa ia hanya memerintah kurang dari 40 hari dan meletakkan jabatannya sebagai kholifah. Ia mengalami tekanan  jiwa berat karena tidak sanggup memikul tanggung jawab jabatan kholifah yang sangat besar tersebut

1. Marwan bin hakam

Ketika muawiyah II wafat dan tidak menunjuk siapa penggantinya, maka keluarga besar Uamayyah mengangkatnya sebagai kholifah. Ia dianggap orang yang dapat mengendalikan kekuasaan karena pengalamannya.dan sebagian besar penduduk yaman yang berada di wilayah Syam menyatakan berada di pihak Bani Umayyah termasuk diantara mereka Husein bin Al Namir, panglima perang yang pernah memimpin pasukan untuk menyerang Adulloh bin zubair di Makkah. Dengan demikian, kendati tak mendapat dukungan dari wilayah Hijaz, Irak, Iran da bahkan mesir, namun dukungan sebagian penduduk Yaman itu, pihak bani Umayyah tak bisa diabaikan

Marwan bin Hakam bukanlah sosok baru dalam catur perpolitikan kala itu. Sebelumnya, ia pernah menjabat penasihat kholifah Usman bin Affan. Pengaruhnya tidak kecil terhadap kebijakan pemerintahan. Tak sedikit kebijakan yang ditelurkan khalifah Ustman kental aroma kekeluargaan. Beberapa gubernur kala itu banyak yang diganti dengan orang-orang dari pihak Umayyah. Misalnya jabatan gubernur di mesir yang dipegang oleh Amr bin Ash di ganti oleh Abdulloh bin Sa’id.

Namun demikian terdapat kemajuan untuk islam dimasa pemerintahannya adalah seorang dokter beragaman Yahudi asal Persia yang berhasil menerjemahkan naskah Suriyah tentang ilmu pengobatan kedalam bahasa Arab. Kenyataannya karya tersebut merupakan prestasi Ilmiyah yang pertama menggunakan bahasa Arab

Page 5: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Marwan meninggal pada usia 63 tahun. Ia hanya menjabat sebagai kholifah selama 9 bulan 18 hari. Masa pemerintahnnya tak membawa banyak perubahan bagi sejarah islam.

1. Abdul Malik Bin Marwan

Abdulloh bin Marwan dilantik sebagai kholifah setelah kematian ayahnya. Dibawah kekuasaannya pemerintahan Umayyah mencapai kejayaannya. Hal yang terlebih dahulu dilakukan oleh Abdul Malik adalah menyatukan kembali kekuasaan politik bani Umayyah yang sempat terpecah diera sebelumnya. Kholifah Abdul Malik kemudian mengorganisasi kekuatan militer untuk menghadapi kelompok Abdulloh bin Zubair yang menguasai Hijaz.

Pada akhirnya. Kekuatan abdulloh bin Zubair terdesak. Pasukan Bani Umayyah dapat menguasai kota Makkah, benteng pertahanan terakhir dari Abdulloh bin Zubair dan membunuh Abdulloh bin zubair. Dikuasainya Hijaz ini kemudian mengakhiri pemberontakan orang-orang Hijaz dan secara otomatis menyatukan kembali kekuatan bani Umayyah pada satu kepemimpinan.

Kholifah Abdul malik sebagai kholifah tegas, perkasa dan negarawan yang cakap dan berhasil memulihkan kembali kesatuan dunia islam. Ia memiliki kontribusi penting dalam tata moneter dunia islam, antara lain diperkenankannya Dinar dan Dirham yang dicetak oleh pemerintah pada waktu itu. Tata administrasi dan birokrasi pemerintahan juga dipertegas antar lain dengan dibentuknya berbagai lembaga pemerintahan yang kemudian mengatur urusan-urusan umat islam. Philip K. Hitti mencatat kontribusi yang ditanamkan oleh khalifah ini adalah rasional atau gerakan arabisasi di bidang administrasi pemerintahan, pembuatan keping mata uang arab untuk pertama kalinya. Ia juga membentuk layanan pos dan membangun berbagai monument yang diantaranya kubah batu di yerusalem

Kholifah Abdul Malik bin Marwan juga memiliki kontribusi dalam penyebaran islam. Politik luar Neger yang bebasis pada penyebaran Agama Islam keluar daerah juga menuai hasil yang cukup signifikan, antara lain dengan berhasil dikuasainya balkha, bukhara,khawarij, farghana dan samarkand di Asia kecil yang sekarang masuk ke teritori negara Uzbekistan serta kazhakhstan. Pasukannya juga meneruskan penyebaran islam ke timur antara lain balokhistan (khurasan sebelah timur) sind dan punjab (sekang pakistan). Prestasi lain kholifah Abdul malik bin marwan juga juga merencanakan penyebaran ke eropa dengan penunjukan Musa bin Nashair sebagai gubernur Afrika Utara dan menyiapkan armada untuk menyebrang ke andalusia, menghadapi kekaisaran gothik yang berada di daerah tersebut, namun, rencananya belum berhasil direalisasikan

1. Al Walid bin abdul Malik

Kholifah Abdul malik adalah orang kedua yang terbesar dalam deretan para kholifah Bani Umayyah yang disebut sebut sebagai “pendiri kedua “ bagi kedaulatan Umayyah.pada masa pemerintahannya, terjadi kemapanan politik yang mengakhiri periode transisi. Gerakan-gerakan oposisi dan kelompok penekan telah dipadamkan sehingga kekuatan kholifah Walid cukup kuat. Dengan adanya kemapanan ini, kebijakan kholifah Walid lebih berkonsentrasi pada konsolidasi politik dan pelaksanaan politik luar negeri dengan menyebarkan islam kedaerah lain dengan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki.ia memerintahkan penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa administrasi di wilayah Umayyah yang sebelumnya masih memakai bahasa yang bermacam-macam, seperti bahasa Yunani di Syam, bahasa Persia di

Page 6: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

persia, dan Bahasa Qibti di mesir. Ia juga memerintahkan untuk mencetak uang secara teratur, membangun beberapa gedung dan masjid serta saluran-saluran air

Pada masa ini, penyebaran islam mengalami momentumnya tersendiri. Tercatat suatu peristiwa besar yaitu perluasan wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, yaitu benua eropa, yaitu pada tahun 711 M. Perluasan wilayah kekuasaan islam sampai ke Andalusia (spanyol) di bawah pimpinan panglima Thariq bin Ziyad. Perjuangan panglima Thariq bin Ziyad mencapai kemenangan, sehingga dapat menguasai kota Cordoba, Granada dan Toledo yang merupakan wilayah kekuasaan Roderik, penguasa Gothik yang memerintah wilayah Spanyol dan Portugal

Kholifah walid  bin Malik juga berhasil menyebarkan Islam sampai ke India di bawah kepemimpinan Muhammad bin Qosim. Kemenangan pasukan islam di Punjab kemudian memberi peluang untuk masuk ke India yang sangat kental kekuatan Hindunya.

Selain melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam, Walid juga melakukan pembangunan internal selama pemerintahannya untuk kemakmuran rakyat. Kholifah Walid bin Malik meninggalkan nama yang sangat harum dalam sejarah daulah Bani Umayyah. Dalam kontribusi ini, al Walid membangun layanan-layanan kesehatan untuk rakyat diantaranya klinik khusus untuk penderita lepra, lumpuh dan orang buta. Ia juga mengeluarkan kebijakan perluasan Masjid Haram dam mempercantik serta merenovasi masjid Nabawi di Madinah. karena kekayaan melimpah maka ia sempurnakan pembangunan  gedung-gedung, pabrik-pabrik dan jalan-jalan yang dilengkapi dengan sumur untuk para kafilah yang berlalu lalang di jalur tersebut.ia membangun Masjid Al-Amawi yang terkenal hingga masa kini di Damaskus. Disamping itu, ia menggunakan kekayaan negerinya untuk meyantuni para yatim piatu, fakir miskin, dan penderita cacat seperti orang lumpuh, buta dan sakit kusta. Kholifah Al Walid bin Abdul Malik wafat tahun 96H dan digantikan oleh adiknya sulaiman

1. Sulaiman bin abdul Malik

Sulaiman bin  Abdul Malik menjadi kholifah pada usia 42 tahun. Masa pemerintahnnya berlangsung selama 2 tahun 8 bulan. Menjelang saat terakhir pemerintahannya beliau memanggil Guberrnur Wilayah Hijaz, yaitu Umar bin Abdul Aziz yang kemudian diangkat menjadi penasehatnya. Umar bin Abdul Aziz pada dasarnya adalah seorang ulama. Hal inilah yang menyebabkan posisinya cukup kuat di kalangan ulama Mekkah, di samping faktor nasab beliau yang juga merupakan cucu dari kholifah Umar bin Khattab.

Pada era pemerintahannya, penaklukan Romawi menemui kendala. Satu-satunya jasa yang dapat di kenangnya dari masa pemerintahannya ialah menyelesaikan pembangunan masjid yang diberi nama Jamiul Umawi yang terkenal megah dan Agung di Damaskus

1. Umar Bin Abdul Aziz

Nama lengkapnya adalah Umar bin abdul Azizi bin Marwan bin Hakam bin Harb bin Umayyah. Ayahnya Abdul Aziz pernah menjadi gubernur di mesir selama beberapa tahun. Ia masih merupakan keturunan Umar bin Al-Khottob melalui ibunya. Ia menghabiskan waktunya di Madinah untuk mendalami ilmu agama Islam, khususnya ilmu hadits dan ketika menjadi kholifah ia memerintahkan kaum muslimin untuk menulis hadits dan inilah perintah resmi pertama dari penguasa islam. Umar adalah orang rapi dalam berpakaian.

Page 7: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Umar meghabiskan sebagian besar hidupnya di madinah. Ketika ayahnya Abdul Aziz wafat, kholifah Adul Malik bin Marwan menyuruhnya ke damaskus dan menikahkan dengan putrinya Fathimah. Pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi gubernur Hijaz. Ketika itu usianya baru 24 tahun. Saat Masjid Nabawi di bongkar untuk direnovasi, Umar bin Abdul Aziz dipercaya sebagai pengawas pelaksana.

Langkah yang bisa dicontoh oleh para pemimpin saat ini adalah membentuk sebuah Dewan Penasihat yang beranggotakan sekitar 10 ulama terkemuka saat itu. Bersama merekalah Umar mendiskusikan berbagai masalh yang dihadapi masyarakat selama dalam pemerintahannya.

Karena beberapa tindakan beraninya memberantas kedhaliman atas hasutan Hajjaj bin Yusuf dan orang –orangnya. Umar di berhentikan dari jabatan gubernur. Namun ketika khalifah Sulaiman bin Abdul Malik berkuasa. Ia kembali diangkat sebagai katib

Pada masa pemerintahannya ia sangat berjasa ketika menerapkan kebijakan kondifikasi hadits-hadits Nabi Saw secara resmi untuk pertama kalinya. Lebih dari itu kholifah ini juga berperan sebagai aset dan mengambil bagian dalam kegiatan kodifikasi hadits. Menurut bebrapa riwayat. Umar bin Abdul Aziz turut terlibat mendiskusikan hadits-hadits yang tengah dihimpun, disamping ia sendiri memiliki beberapa catatan tentang hadits –hadits yang diterimanya

Umar juga mempunyai perhatian tinggi pada berbagai cabang ilmu, seperti kedokteran. Dialah yang mengusulkan pemindahan sekolah kedokteran di Iskandaria  Mesir ke Antakiya Turki . Umar juga bersikap agak lunak terhadap musuh-musuh politiknya. Ia melarang kaum muslimin mengecam Ali Bin Abi tholib

Dalam bidang militer, Umar tidak menaruh perhatian untuk membangun angkatan perang. Ia lebih mengutamakan pemakmuran kehidupan masyarakat karenanya. Ia memerintahkan Maslamah untuk menghentikan pengepungan Konstantinopel dan penyerbuan ke Asia Kecil.

Di bidang ekonomi, Umar membuat kebijakan-kebijakan yang melindungi rakyat kecil. Pada masanya, orang-orang kaya membayar zakat sehingga kemakmuran benar-benar terwujud. Konon, saat itu sulit menemukan para penerima zakat lantaran kemakmuran begitu merata.

Kholifah Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia di Dir Sim’an, sebuah kota di wilayah Hism pada 20 atau 25 Rajab 101 Hijriyah dalam usia 36 tahun 6 bulan. Manurut beberapa riwayat, Umar bin Abdul Aziz meninggal karena di racuni oleh internal oknum keluarga bani umayyah. Peristiwa itu terjadi disebabkan ketegasan, keberanian menentang ketidak adilan dan menjunjung tinggi kebenaran serta sikap zuhud yang dimiliki Umar. Konon sikap Umar tersebut menyebabkan anggota bani Umayyah tidak menjadi leluasa menyalah gunakan kekuasaan sebagai alat untuk memperkaya diri atau bertindak sewenang-wenang dengan berlindung di balik kekuasaan dinastinya.

1. Yazid bin Abdul Malik

Yazid bin Abdul Malik menjabat kholifah kesembilan Daulah Bani Umayyah pada usia 36 tahun. Kholifah yang sering di panggil dengan sebutan Abu kholid ini lahir pada 71 H. Ia menjabat kholifah atas wasiat saudaranaya, Sulaiman bin  Abdul Malik.ia dilantik pada bulan rajab 101 H.

Page 8: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Diantara tindakan yang dilakukan kholifah Yazid bin Abdul Malik adalah menumpas gerakan Yazid bin Muthallib. Sebelumnya, Yazid bin Muthollib menjabat sebagai gubernur wilayah Khurasan. Ia juga pernah menjabat gubernur Irak di Kufah dan Iran Bashrah. Jabatan itu di pangkunya sejak kholifah Sulaiman bin Abdul Malik hingga masa Umar bin Abdul Aziz. Karena dianggap melakukan gerakan-gerakan mencurigakan, kholifah Umar bin Abdul Aziz memintanya datang ke Damaskus dan menjatuhi tahanan  kota

Ketika Kholifah Umar bin Abdul Aziz wafat, Yazid bin Mutholib segera melarikan diri. Ia khawatir kholifah terpilih ,Yazid bin Malik akan mengambil tindakan tegas atas dirinya. Sejak awal memang sering terjadi pertentangan antara dua orang yang senama itu.Yazid bin Muhallib melarikan diri ke Irak. Karena pernah menjabat di wilayah itu, ia pun diteima oleh masyarakat.

Yazid bin Muhallab juga berhasil mengumpulkan dukungan rakyat Bashrah untuk memecat Yazid. Adanya gerakan itu sampai ke telinga sang kholifah di Damaskus. Yazid bin Abdul Malik segera meminta saudaranya, Maslamah bin Abdul Malik untuk berangkat dengan pasukannya ke lembah Irak guna memadamkan gerakan Yazid bin Muhallib.

Perang saudara kembali terjadi. Pasukan maslamah terus mengejar pasukan yazid bin Muhallib dari benteng ke benteng. Hingga akhirnya yazid tewas di medan perang yang terkenal di daerah Al Aqir, tak jauh dari karbala. Selanjutnya panglima Maslamah terus mengejar sisa-sisa pasukan lawannya. Hal yang tak mungkin dilupakan sejarah adalah tindakannya menghabisi seluruh keturunan dan keluarga muhallib

Untuk memperluas wilayah Islam, kholifah Yazid memerintahkan panglima tsabit An Nahrawani, gubernur Armania, untuk menaklukkan wilayah khazars, utara armenia antara laut Hitam dan laut Kaspia. Namun dalam sebuah pertempuran panglima Tsabit tewas dan pasukannya porak-poranda.

Kholifah Yazid menunjuk panglima Jarrah bin Ubaidillah untuk menjabat gubernur Armenia dengan tugas menaklukkan Kazars. Perintah itu di tunjang dengan pengiriman pasukan cukup besar dari Syiria. Pasukan Jarrah berhasil menerobos wilayah Khazars dan menduduki kota blinger dan beberapa kota lainnya.

Sementara itu sammah bin Abdul Malik Al Khaulani, gubernur andalusia yang berkedudukan di toledo, berhasil menaklukkan benteng Lerida dan Gerona, lalu mneyebrang ke pengunungan pyrenees bagian timur wilayah Prancis Selatan. Ia terus melebarkan kekuasaannya hingga berhasil menaklukkan Avignon, Toulun dan merebut kota Lyon. Namun dalam usaha penaklukkan benteng Toulouse, ia tewas dan pasukannya kembali ke Aquetane. Kholifah yazid mengangkat panglima Anbasa bin Syuhaim untuk mengantikan Sammah.

Kholifah yazid bin malik tidak berusia lama menyaksikan perluasan wilayah islam itu. Ia meninggal dunia pada usia 40 tahun. Masa pemerintahanya hanya berkisar 4 tahun satu bulan. Konon ia meninggal akibat tekanan batin di tinggal seorang wanita yang ia cintai.

Beberapa waktu sebelum yazid meninggal sempat terjadi konflik antar dirinya dan saudaranya, Hisyam bin Abdul Malik. Namun hubungan keduanya baik kembali setelah hisyam lebih banyak mendampingi sang kholifah hingga wafat

Page 9: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

1. Hisyam bin Abdul Malik

Kholifah Hisyam bin Abdul Malik perlu dicatat juga sebagai kholifah yang sukses. Ia memerintahkan dalam waktu yang panjang yakni 20 tahun . ia dapat pula dikategorikan sebagai kholifah Umayyah yang terbaik karena kebersihan pribadinya, pemurah, gemar kepada keindahan, berakhlak mulia dan tergolong teliti terutama dalam hal keuangan, di samping bertakwa dan berbuat adil. Para ahli sejarah menyebutnya negarawan yang ahli dalam strategi militer. Pada masa pemerintahannya, selain memadamkan kemelut internal, ia juga meluaskan wilayahnya keluar. Ketika Imperium Romawi Timur berada di bawah kekuasaan kaisar Leo III. Ia berhasil memulihkan wewenang pemerintahan pusatnya di daerah balkan. Kini kaisar leo III kembali ingin merebut wilayah Asia kecil dari kekuasaan daulah Umayyah yang sedang dipimpin Hisyam bi Abdul Malik.

Sementara sepeninggal Empress Wu yang mengalami kemelut berkepanjangan, Dinasti Tang di Tiongkok berhasil memulihkan diri dibawah kekuasaan kaisar Hsuan Tsung. Setelah kondisi internal pulih, ia bermaksud merebut daerah sinkiang (Turkistan Timur)yang berhasil di taklukkan oleh panglima Qutaibah bin Muslim

Di wilayah Andalusia, Kholifah Hisyam mengukuhkan Panglima Anbasa bin Syuhain sebagai gubernur mengantikan Sammah bin Malik Al Khaulani yang gugur. Dengan pasukan cukup besar, panglima Anbasa menyebrangi pegunungan Pyren dan menaklukkan wilayah Narbonne diselatan perancis, selanjutnya ia maju ke Marseilles dan Avignon serta Lyon, menerobos wilayah Burgundy.

Kemenangan itu membangkitkan semangat Anbasa. Ia terus maju ke arah Utara dan menaklukkan beberapa daerah sampai benteng Sens di pinggir sungai Seins yang jaraknya hanya sekitar 100 mil dari Paris, ibu kota wilaayah Neustria kala itu.

Karel yang menjadi pejabat wilayah Neustria, segera maju menghadang pasukan kaum muslimin. Terjadi pertempuran sengit. Panglima Anbasa gugur dan pasukannya bertahan di wilayah selatan Prancis.

Peristiwa itu segera sampai ke damaskus kholifah Hisyam segera mengangkat panglima besar Abdurrohman Al Ghafiqi untuk mengantikan panglima Anbasa. Dalam hal melanjutkan cita-cita pendahulunya, panglima Al Ghafiqi sangat hati-hati. Ia mempersiapkan pasukannya semaksimal mungkin. Tak hanya bekal makanan, tetapi juga fisik tentara untuk menghadapi cuaca dingin di daerah lawan.

Enam tahun kemudian, pasukan itu berangkat ke arah utara, mereka berhasil merebut touluse, ibu kota wilayah Aquitania kala itu. Karel amartel terpaksa mundur dan bertahan di benteng Aungoleme.

Nama panglima Al ghafiqi tersebar luas di daratan Eropa. Karel martel dan Raja Teodorick IV menyerukan selureuh rakyatnya untuk memberikan perlawanan. Sementara itu pasukan Islam berada dalam posisi tidak menguntungkan. Pasukan islam terlalu terbuai dengan harta rampasan. ketika perang pecah, pasukan muslim terdesak. Panglima Abdurrohman Al Ghofiqi gugur.

Sementara itu kemelut yang terjadi di Asia kecil   berhaasil dipadamkan. Pasukan Romawi Timur yang ingin merebut daerah itu bisa dihalau setelah kholifah Hisyam mengirim panglima Said Khuzainah dari wilayah Khurasan untuk membantu panglima Maslamah bin Abdul Malik, namun dalam suatu peperangan Said gugur

Page 10: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Kholifah Hisyam bin Abdul malik wafat dalam usia 55 tahun. Namanya cukup harum dalam sejarah. Dalam ketegasannya ia sengan menerima masukan dari para ulama.

1. Walid bi Yazid

Walid bin abdul Aziz bin Abdul Malik dilahirkan pada 90 hijriyah. Ketika ayahnya Yazid bin Abdul Malik diangkat sebagai kholifah, Walid baru berusia 11 tahun. Seperti yang dituturka At Tabari dalam tarikh Al Umam wa Al Muluk, ketika diangkat menjadi kholifah, Yazid bi Abdul Malik ingin mengangkat putranya, walid sebagai putra mahkota, namun saat itu Walid masih belum cukup usia. Yazid terpaksa mengangkat saudaranya, Hisyam bin Abdul Malik sebagai cikal penggantinya. Sedangkan walid sebagai putra mahkota kedua

Begitu Yazid meninggal Hisyam naik menjadi kholifah kesepuluh Daulah bani Umayyah. Sudah bisa ditebak terjadi pertentangan antara kholifah hisyam dan keponakannya, Walid bin yazid. Apalagi beberapa ahli sejarah menyebutkan, akhlak Walid tidak terlalu baik. Ia sering minum-minuman keras dan berfoya-foya.

Selama pemerintahan Hisyam, Walid lebih menghabiskan waktunya di luar Damaskus ketika kholifah Hisyam bin Abdul Malik meninggal dunia, Walid sedang berada di Azrak,utara Damaskus. Ia segera kembali ke Damaskus dan dibaiat menjadi kholifah kesebelas kholifah Bani Umayyah. Saat itu usianya sekitar 39 tahun.

Kebijakan pertama yang ia lakukan adalah melipat gandakan bantuan kepada orang-orang buta dan tua yang tidak memiliki keluarga untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran tersendiri untuk membiayai masalah itu,ia juga memerintahkan untuk memberikan pakaian kepada orang-orang miskin.

Pertentangan antara keluarga Yazid bin Abdul Malik dan Hisyam bin Abdul Malik agaknya tidak berhenti ketika keduanya meninggal. Ketika berkuasa ,Yazid menangkapi orang-orang yang dianggap dapat membahayakan kekuasaannya, termasuk keluarga Hisyam. Ketika terjadi penangkapan besar-besaran itu, Yazid bin Walid bin Abdul Malik sempat melarikan diri secara diam-diam. Yazid berhasil menghimpun kekuatan. Ia pun dibaiat oleh keluarga Yamani di daerah syiria dan Palestina

Mengetahui ada gerakan yang akan membahayakan kekuasaannya.  Kholifah walid bin yazid segera mengarahkan pasukan untuk menghancurkan pasukan Yazid. Namun terlambat, pasukan Yazid lebih dahulu bergerak menuju istana. Kholifah walid terkepung. Pada detik –detik menentukan itu, sebagian besar pasukan andalannya justru berbelok bersatu dengan musuh

Kholifah walid segera melarikan diri ke kediamannya. Namun sepuluh orang diantara pasukan musuh berhasil menemukan persembunyiannya. Ketika dikepung ia sempat berkata : “bukankah aku telah memberikan hadiah kepada kalian? Bukankah aku sering meringankan beban kalian yang berat? Bukankah aku telah memberi makan orang-orang miskin diantara kalian?”

Mereka yang mengepung menjawab . “kami tidak membenci dari diri kami sendiri. Kami mengepungmu karena engkau terlalu banyak melanggar batasan-batasan aturan Alloh. Engkau minum-minuman keras, menikahi istri ayahmu dan melecehkan perintah Alloh”. Ia meninggal pada usia 40 tahun dan kepalanya dipancung. Ia memerintah selama satu tahun dua bulan 22 hari saja.

1. Yazid bin Walid

Page 11: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Disamping gemar membaca Al Quran dan tekun beribadah. Kholifah yang satu ini memiliki budi pekerti seperti Umar bin Abdul Aziz dalam kezuhudannya terhadap dunia. Dialah satu-satunya kholifah yang dilahirkan didekat ka’bah. Masa pemerintahnnya tidak lama yaitu kurang dari dua tahun . tidak banyak literatur yang mengambarkan situasi politik dan pemerintahan ketika beliau memerintah

1. Ibrahim bin Walid bin Abdul malik

Ia menjabat sebagai kholifah ketiga belas Daulah bani Umayyah mengantikan saudaranya, yazid bin Walid. Karena kondisi saat itu mengalami guncangan. Naiknya ibrahim sebagai kholifah tidak disetujui oleh sebagian kalangan keluarga Bani Umayyah. Bahkan sebagian ahli sejarah menyebutkan dikalangan sebagian bagian Umayyah ada yang menganggap hanya sebagai gubernur, bukan kholifah.

Diantara mereka yang menolak kekholifahan Ibrahim bin Walid adalah Marwan bin Muhammad . saat itu ia menjabat gubernur empat wilayah yaitu Armenia, Kaukasus, Azerbaijan dan Mosul. Marwan tak hanya menolak baiat atas Ibrahim bin Walid, namun juga mengerahkan 80.000 dari Armenia menuju Suriah. Itulah gerakan terbesar yang dihadapi pemerintahan Ibrahim bi Walid. untuk menghadapi pasukan besar itu, ia meminta bantuan saudara sepupunya. Sulaiman bin Hisyam dan mengangkatnya sebagai panglima besar. Untuk menghadang kekuatan pasukan Marwan bin Muhammad, panglima Sulaiman segera mengadakan kunjungan keberbagai daerah dekat Syiria dan Palestina serta beberapa daerah lainnya. Akhirnya, dari Mesir, Irak dan Hijaz datang bala bantuan yang mencapai 120.000 orang . pasukan besar itu berangkat dari damaskus menuju utara untuk menghadang Marwan bin Muhammad,

Gubernur Marwan bin Muhammad bukan hanya pejabat terkenal didaerah Armenia dan sekitarnya , tetapi juga seorang panglima perang tangguh yang matang dimedan pertempuran. Berkali-kali ia memimpin pasukan perang dan menaklukkan sejumlah wilayah. Sedangkan panglima Sulaiman bin Hisyam sebaliknya. Meskipun seorang panglima, Sulaiman bin Hisyam dibesarkan dilingkungan istana, bergelut dengan kemewahan. Ia tak begitu menguasai medan peperangan. Karenanya, meski jumlah pasukannya diatas pasukan Marwan, Sulaiman tak mampu berbuat banyak. Ketika pertempuran pecah, pasuanya porak poranda. Medan perang dibanjiri darah tentara sulaiman. Melihat keadaan pasukannya, sulaiman buru-buru melarikan diri ke damaskus. Ia segera menghadap kholifah ibrahim bin Walid dan menceritakan apa yang terjadi.

Kholifah Ibrahim tak bisa berbuat banyak. Ia tak memiliki pasukan cadangan. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk menyerahkan diri kepada Marwan binMuhammad. Dengan diiringi keluarganya, ia menemui gubernur Marwan dan menyerahkan jabatan kholifahnya. Marwa biun Muhammad memberikan perlindunagan kepada Ibrahim bin Walid yang sempat hidup hingga 132 H

1. Marwan bin Muhammad

Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlwan. Pada awalnya, beliau adalah seorang gubernur di salah satu wilayah yang dikuasai oleh bani Umayyah. Delegetimasi politik yang dialami oleh kholifah Ibrahim serta keadaan yang sudah cukup mengkhawatirkan menyebabkan beliau dibaiat sebagai kholifah.

Pemberontakan dapat ditumpas oleh beliau,tetapi kholifah marwan tidak mampu menghadapi gerakan perlawanan gerakan bani Abbasiyah yang pendukungnya telah menguat. Gerakan Abbasiyah kemudian  mengonsolidasi diri mulai melancarkan

Page 12: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

serangkaian serangan ke damaskus yang telah lemah. Marwan bin Muhammad akhirnya berhasil dikudeta oleh kelompok Abbasiyah.

Beliau melarikan diri ke Hurah, dan akhirnya sampai ke Mesir. Kholifah Marwan terbunuh pada tanggal 27 Dzul hijjah 132 H. Dengan kudeta ini berakhirlah kedaulatan bani Umayyah dan terjadi transformasi kepemimpinan ke Bani Hasyim yang dipimpin oleh Abul Abbas As-Saffah, keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib paman nabi

1. Masa kemajuan Dunasti bani Umaiyah

Masa pemerintahan Bani umayyah terkenal sebagai era agresif dimana perhatian tertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan yang terhenti pada zaman kedua khulafaur Rosidin. Hanya dalam waktu 90 tahun, banyak bangsa di empat penjuru mata angin beramai-ramai masuk kedalam kekuasaan isam, yang meliputi tanah spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Syiria, Palestina, sebagian daerah Anatolia, Irak, Persia, Afghanistan, India dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan dan Kirginiztan yang termasuk Soviet Rusia

1. Politik / Pemerintahan / Militer 1. Politik

Kondisi perpolitikan pada masa awal Daulah Bani Umayyah cenderung stabil. Muawiyah dengan kemampuan politiknya mampu meredam gejolak-gejolak yang terjadi. Hingga ia mengangkat anaknya Yazid menjadi penggantinya, barulah terjadi pergolakan politik.

Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah terjadinya pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (spritual power) dengan kekuasaan politik Amirul Mu’minin hanya bertugas sebagai khalifah dalam bidang politik. Sedangkan urusan agama diurus oleh para ulama.

1. Pemerintahan

1)   Perubahan Sistem Pemerintahan

Bentuk pemerintahan Muawiyah berubah dari Theo-Demokrasi menjadi monarchi (kerajaan/dinasti) sejak ia mengangkat anaknya Yazid sebagai Putera Mahkota. Kebijakan ini dipengaruhi oleh tradisi yang terdapat di bekas wilayah kerajaan Bizantium

2)   Sentralistik

Daulah Bani Umayyah menerapkan konfederasi propinsi. Dalam menangani propinsi yang ada, Muawiyah menggabung beberapa wilayah menjadi satu propinsi. Setiap gubernur memilih Amir. Amir bertanggung jawab lansung kepada khalifah

3)   Administrasi pemerintahan

Setidaknya ada empat diwan (departemen) yang berdiri pada Daulah Bani Umayyah, yaitu:

a)        Diwan Rasail: Departemen ini mengurus surat-surat negara kepada gubernur dan pegawai di berbagai wilayah

Page 13: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

b)        Diwan Kharraj :sekertaris yang bertugas menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran negara.

c)        Diwan Jundi: Departemen ini mengurus tentang ketentaraan negara. Ada juga yang menyebut dengan departemen perperangan.

d)        Diwan Syurtah :sekertaris yang bertugas menyelenggarakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban.

e)        Katib Al-Qudat : seketaris yang berfungsi menyelenggarakan tertib hukum melalui badan-badan peradilan dan hakim setempat

4)   Lambang Negara

Muawiyah menetapkan bendera merah sebagai lambang negara di mana sebelumnya pada masa Khulafa Rasyidin belum ada. Bendera merah ini menjadi ciri khas Daulah Bani Umayyah

5)   Bahasa Resmi Administrasi Pemerintahan

Pada pemerintahan Abd Malik, bahasa Arab dijadikan bahasa resmi administrasi pemerintahan sehingga pembukuan dan surat menyurat harus menggunakan Bahasa Arab.

1. Militer

1)         Undang-undang Wajib Militer

Daulah Bani Umayyah memaksa orang untuk masuk tentara dengan membuat undang-undang wajib militer (Nizham Tajnid Ijbary). Mayoritas adalah berasal dari orang Arab.

2)         Futuhat/Ekspansi (Perluasan Daerah)

Perluasan ke Asia kecil dilakukan Muawiyah dengan ekspansi ke imperium Bizantium dengan menaklukkan pulau Rhodes dan Kreta pada tahun 54 H. Setelah 7 tahun, Yazid berhasil menaklukkan kota Konstantinopel

Perluasan ke Asia Timur, Muawiyah menaklukkan daerah Khurasan-Oxus dan Afganistan-Kabul pada tahun 674 M. Pada zaman Abd Malik, daerah Balkh, Bukhara, Khawarizan, Ferghana, Samarkand dan sebagian india (Balukhistan, Sind, Punjab dan Multan). Perluasan ke Afrika Utara, dikuasainya daerah Tripoli, Fazzan, Sudan, Mesir (670 M).

Perluasan ke barat pada zaman Walid mampu menaklukkan Jazair dan Maroko (89 H). Tahun 92 H Thariq bin Ziyad sampai di Giblaltar (Jabal Thariq). Tahun 95 H Spanyol dikuasai. Cordova terpilih menjadi ibukota propinsi wilayah Islam di Spanyol.

1. Ekonomi dan Perdagangan2. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah

Sumber uang masuk pada zaman Daulah Bani Umayyah sebagiannya diambil dari Dharaib yaitu kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara. Di samping itu,

Page 14: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

bagi daerah-daerah yang baru ditaklukkan, terutama yang belum masuk Islam, ditetapkan pajak istimewa.

Namun, pada masa Umar bin Abdul Aziz, pajak untuk non muslim dikurangi, sedangkan jizyah bagi muslim dihentikan. Kebijakan ini mendorong non muslim memeluk agama Islam

Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut adalah sebagai berikut:

1)  Gaji pegawai, tentara dan biaya tata usaha negara

2)   Pembangunan pertanian termasuk irigasi dan penggalian terusan

3)  Ongkos bagi terpidana dan tawanan perang

4)  Perlengkapan perang

5)  Hadiah bagi sastrawan dan ulama

1. Mata Uang

Pada masa Abd Malik, mata uang kaum muslimin dicetak secara teratur. Pembayaran diatur dengan menggunakan mata uang ini. Meskipun pada Masa Umar bin Khattab sudah ada mata uang, namun belum begitu teratur

1. Sosial Kemasyarakatan

a)        Panti Sosial Penyandang Cacat

Ketika Walid naik tahta, ia menyediakan pelayannan khusus. Orang cacat diberi gaji. Orang buta diberikan penuntun. Orang lumpuh disediakan perawat. Ia juga mendirikan bangunan khusus untuk pengidap penyakit kusta agar mereka dirawat sesuai dengan persyaratan standar kesehatan.

b)        Arab dan Mawali

Masyarakat dunia Islam begitu luas sedangkan orang-orang Arab merupakan unsur minoritas. Meskippun demikian, mereka memegang peranan penting secara sosial. Muslim Arab menganggap bahwa mereka lebih baik dan lebih pantas memegang kekuasaan dari muslim non Arab. Muslim non Arab kala itu disebut Mawali.

Mulanya mawali adalah budak tawanan perang yang dimerdekakan. Belakangan istilah mawali diperuntukan bagi semua muslim non Arab

1. Pendidikan

Daulah Bani Umaiyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan, karena mereka fokus dalam bidang politik. Meskipun demikian, Daulah Bani Umayyah memberikan andil bagi pengembangan ilmu-ilmu agama Islam, sastra dan filsafat.

Page 15: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Daulah menyediakan tempat-tempat pendidikan antara lain:

a)         Kuttab

Kuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Alquran serta belajar pokok-pokok ajaran Islam

b)        Masjid

Pendidikan di masjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan di masjid terdiri dari dua tingkat. Pertama, tingkat menengah diajar oleh guru yang biasa saja. Kedua, tingkat tinggi yang diajar oleh ulama yang dalam ilmunya dan masyhur kealimannya.

c)         Arabisasi

Gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Arab (arabisasi buku) pada masa Marwan gencar dilakukan. Ia memerintahkan untuk menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Yunani, Siria, Sansekerta dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab.

d)        Baitul Hikmah

Baitul hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan. Perhatian serta pelestarian berbagai sarana dan aktifitas di gedung ini terus menjadi perhatian dalam perjalanan Daulah Bani Umayyah hingga masa Marwan.

1. Kesenian

a)        Majelis Sastra

Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesusasteraan dan juga tempat berdiskusi mengenai urusan politik yang disiapkan dan dihiasi dengan hiasan yang indah. Majelis ini hanya diperuntukkan bagi sastrawan dan ulama terkemuka

b)        Arsitektur

Dalam bidang seni arsitektur, para khalifah mendukung perkembangannya, seperti pembuatan menara pada periode Muawiyah, kubah ash-Shakhra pada periode Abd Malik. Kubah ini tercatat sebagai contoh hasil karya arsitektur muslim yang termegah kala itu. Bangunan tersebut merupakan masjid yang pertama sekali ditutup dengan kubah.

1. Pemikiran dan Filsafat

Alam pemikiran zaman Daulah Bani Umayyah relatif berkembang pesat. Indikasinya adalah lahirnya Khawarij dan Murjiah, Jabariyah dan Qadariyah, serta Mu’tazilah. Aliran pemikiran ini tumbuh bak jamur di musim hujan.

Munculnya aliran-aliran ini patut diapresiasi sebagai khazanah bagi spektrum dunia pemikiran Islam. Indahnya keberagaman itu terasa apabila fokus pandangan kita kepada kelebihan aliran masing-masing dan tidak saling merendahkan satu sama lain. Bagaimanapun juga, para penganut aliran tersebut telah membuat sesuatu bagi peradaban Islam

Page 16: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

1. Pemahaman Keagamaan

Pemahaman keagamaan, khususnya di bidang Fiqh, terdapat dua golongan yaitu Ahlu Ra’yi dan al-Hadis. Ahlu Ra’yi mengembangkan hukum Islam dengan menggunakan analogi atau qiyas. Sedangkan al-Hadis lebih berpegang kepada nash-nash, bahkan mereka tidak akan memberikan fatwa jika tidak ada ayat Alquran dan Hadis yang menjelaskannya

Pada priode ini juga lahir sejumlah mujtahid fiqh. Di antaranya adalah lahirnya mazhab Imam Abu Hanifah di Irak dan Imam Malik bin Anas di Madinah.

Pada masa ini juga berkembang Ilmu tafsir. Ilmu tafsir memiliki peran yang strategis. Di samping karena daerah Islam semakin luas sampai di daerah luar Arab, juga karena semakin banyaknya pemeluk agama Islam.

Perluasan dan non arab ini, secara tidak lansung, dapat menyebabkan ‘tercemarnya’ bahasa Alquran. Karena tidak semua orang yang mempelajari Alquran pure untuk kebaikan..karena untuk memahami Al Quran sebagai kitab suci diperluka interpretasi pemahaman secara komprehensif. Minat untuk menafsirkan Al Quran Al Quran di kalangan umat islam bertambah. Pada masa perintisan ilmu tafsir, ulama yang membukukan ilmu tafsir yaitu Mujahid. (104 H)

Selain Ilmu Tafsir, Ilmu Hadis juga mendapatkan perhatian yang khusus. Umar bin Abul Aziz menjadi tokoh utama dibalik semuanya. Dengan memerintahkan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menulis dan mengumpulkan hadis Nabi Muhammad SAW telah melahirkan metode pendidikan alternative yaitu rihlah, di mana para ulama mencari hadis ke berbagai tempat dan orang.

Pada daulah inilah kitab tentang ilmu hadis disusun oleh para ulama muslim. Beberapa ulama yang terkenal pada masa itu adalah Ibnu Abi Malikah (Abdullah bin Abi Malikah at-Tayammami al-Makky), al-‘Auza’i Abdurrahman bin Amr, dan Hasan Basri as-Sya’bi dan Asya’bi Abu Amru Amir bin Syurahbil.

1. Kemunduran dan Keruntuhan Daulah Bani Umayyah

Meskipun kejayaan telah diraih oleh bani Umayyah ternyata tidak bertahan lebih lama, karena kelemahan-kelemahan internal dan semakin kuatnya tekanan daari pihak luar. Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz, kekuasaan Bani Umayyah dilanjutkan oleh Yazid bin Abd Malik (720-724M). Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketenteraman dan kedamaian, pada masa itu berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid bin Abd Malik cendrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat.

Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan khalifah berikutnya,Hisyam bin Abd Malik (724-743 M). Bahkan pada masa ini muncul satu kekuatan baru dikemudian hari menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golonganmawali. Walaupun sebenarnya Hisyam bin Abd Malik adalah seorang khalifah yang kuat dan terampil. Akan tetapi, karena gerakan oposisi ini semakin kuat, sehingga tidak berhasil dipadamkannya.

Setelah Hisyam bin Abd Malik wafat, khalifah-khalifah Bani Umayyah yang menjadi khalifah berikutnya bukan hanya lemah dalam politik, tetapi juga bermoral buruk. Hal ini semakin memperkuat golongan oposisi. Dan akhirnya, pada tahun 750 M, Daulah

Page 17: Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah

Umayyah digulingkan oleh Bani Abbasiyah yang merupakan bagian dari Bani Hasyim

Marwan bin Muhammad, khalifah terakhir Bani Umayyah, melarikan diri ke Mesir, namun kemudian berhasil ditangkap dan terbunuh di sana. Kematian Marwan bin Muhammad menandai berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah di timur (Damaskus) yang digantikan oleh Daulah Abbasiyah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Daulah Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah

1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidakjelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana.

2. Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Kelompok Syi’ah (para pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.

3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Di samping itu, sebagian besar golongan mawali (non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.

4. Lemahnya pemerintahan daulah Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan.

5. Kelemahan pemerintahan pusat dalam mengendalikan dan mengontrol wilayah yang amat luas.

6. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan Syi’ah, serta dukungan dari kaum mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.

Beberapa penyebab tersebut muncul dan menumpuk menjadi satu, sehingga akhirnya mengakibatkan keruntuhan Dinasti umayyah , disusul dengan berdirinya kekuasaan orang-orang bani Abbasiyah yang mengejara-ngejar dan membunuh setiap orang dari Bani Umayyah yang dijumpainya.

(Demikianlah, Dinasti Umayyah pasca wafatnya Umar bin Abdul Aziz berangsur-angsur melemah dan akhirnya hancur. Dinasti bani umayyah di runtuhkan oelh dinasti Bani Abbaasiyah pada masa kholifah Marwan bin Muhammad (Marwan II) pada tahun 127 H/744 M