smpkpenaburkotawisata.files.wordpress.com · web viewtitik p disebut sebagai titik tangkap gaya,...
TRANSCRIPT
MATERI UTS FISIKA SEMESTER IGERAK PADA MAKHLUK HIDUP
GERAK1. Pengertian Gerak
Sebuah benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap
acuannya. Dengan demikian berpindahnya suatu benda dari kedudukan yang satu
pada kedudukan yang lain. Ketika kamu berangkat ke sekolah, pada saat itu kamu
bergerak terhadap rumah dan sekolah karena kedudukanmu terhadap rumah dan
sekolah berubah. Kamu makin jauh dari rumah dan makin dekat ke sekolah.
Rumah dan sekolah merupakan patokan. Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu
benda sangagt bergantung pada titk acuannya.
Lintasan gerak suatu benda dapat berupa lintasan lurus, lingkaran atau
parabola/melengkung. Gerak ada yang merupakan gerak nyata dan gerak semu.
Sebuah benda dikatakan mengalami gerak semu bila benda itu tampak seolah-olah
bergerak, padahal ia diam. Contohnya : matahari seolah-olah bergerak dari timur
ke barat, padahal sebenarnya Bumi yang berputar dari barat ke timur.
2. Kedudukan, Jarak, dan Perpindahan
Kedudukan atau posisi dalam fisika didefinisikan sebagai letak suatu benda
pada waktu tertentu terhadap acuan tertentu. Ketika suatu benda mengalami
perubahan kedudukan terhadap titik acuan tertentu, maka benda dikatakan
bergerak atau berpindah. Jarak merupakan besaran skalar yang menyatakan
panjang lintasan yang dilalui /ditempuh oleh suatu benda yang bergerak.
Perpindahan adalah perubahan kedudukan benda ( diukur dari titik awal sampai
titik akhir yang ditempuh oleh benda). Perpindahan merupakan besaran vektor
(memiliki arah dan nilai).
Contoh Soal dan Pembahasan :
1) Sebuah mobil berangkat dari terminal A menuju ke suatu sekolah C melewati
sebuah pasar B. Perjalanan dari terminal menuju ke pasar adalah sejauh 12 km,
dan perjalanan dari pasar menuju ke sekolah adalah sejauh 5 km, seperti pada
gambar berikut.
A = terminal B = pasar C = sekolah
Tentukan jarak dan perpindahan mobil tersebut dari titik awalnya !
Pembahasan :
a) Menentukan jarak :
Jarak AB = 12 km
Jarak BC = 5 km
Jarak yang ditempuh oleh mobil adalah
Jarak AC = AB + BC = 12 km + 5 km = 17 km
b) Menentukan perpindahan :
Mobil berpindah dari A ke C, untuk menentukan perpindahan AC, gunakan
Theorema Phytagoras :
AC2 = AB2 + BC2 = 122 + 52 = 169
AC = √169km = 13 km
3. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan merupakan jarak yang ditempuh benda tiap satuan waktu,
sedangkan kecepatan menyatakan perpindahan yang dialami benda tiap satuan
waktu. Kelajuan merupakan besaran skalar yang hanya mempunyai nilai saja,
AB
C
5 km
12 km
sehingga selalu bernilai positif. Akan tetapi kecepatan merupakan besaran vektor
yang mempunyai nilai dan arah. Nilai positif atau negatif besaran kecepatan
menyatakan arah vektor kecepatan tersebut.
Secara matematis kelajuan dan kecepatan dapat ditulis sbb :
Kelajuan = jarak (m)
waktu (s)
Kecepatan = perpindahan (m)
waktu (s)
Contoh :
1) Seorang siswa berjalan dengan lintasan ABC, seperti gambar berikut. Waktu
dari A ke C 10 sekon. Tentukan kelajuan dan kecepatan siswa tersebut.
Pembahasan :
Dik : jarak AC = 7 m
waktu = 10 s
perpindahan AC = 5 m
Dit : besar kelajuan dan kecepatan
Jb : perpindahan AC = √AB2 + BC2
= √32 + 42
= 5 m
Kelajuan = jarak = 7 m = 0,7 m/s
Waktu 10 s
Kecepatan = perpindahan = 5 m = 0,5 m/s
Waktu 10 s
CB
A
4 m
3 m
awal
akhir
4. Kelajuan Rata-rata dan Kecepatan Rata-rata
Kelajuan rata-rata adalah jarak total yang ditempuh benda tiap satuan wakt.
Secara matematis dapat dinyatakan :
Kelajuan rata-rata = Jumlah jarak yang ditempuh / waktu tempuh
v = s
t Kecepatan rata-rata adalah perubahan kedudukan tiap selang waktu tertentu atau
besarnya perpindahan tiap selang waktu.
Secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut.
Kecepatan rata-rata = perpindahan / selang waktu
Contoh :1) Sebuah mobil bergerak ke timur sejauh 250 m dari titik A ke B, kemudian
mobil tersebut kembali kea rah A menuju titik C sejauh 75 m dari B. Tentukan
kecepatan dan kelajuan rata-rata mobil tersebut jika dari A ke C ditempuh
selama 50 sekon.
Pembahasan :
Laju rata-rata = jarak total = 250 m + 75 m = 6,5 m/s
selang waktu 50 s
Kecepatan rata-rata = perpindahan = 250 m – 75 m = 3,5 m/s
selang waktu 50 s
2) Kereta listrik Bogor-Jakarta Kota memerlukan waktu 11,5 menit untuk
menempuh jarak 10 km dari stasiun Bogor ke stasiun Bojong Gede. Kereta api
berhenti selama 0,5 menit di stasiun Bojong Gede sebelum akhirnya
melanjutkan perjalanan ke stasiun Kota yang jaraknya 20 km yang ditempuh
dalam waktu 24 menit. Berapakah kelajuan rata-rata kereta listrik ini?
Pembahasan :
Kelajuan rata-rata = total jarak yang ditempuh = 10 km + 20 km
total waktu tempuh (11,5 + 0,5 + 24)menit
= 30 km = 30 km x 60 jam = 50 km/jam 36 menit 1 36
5. PercepatanPercepatan sebuah benda adalah perubahan kecepatan benda tersebut tiap satua
waktu. Percepatan merupakan besaran vektor, karenanya percepatan dapat
bernilai positif atau negatif. Percepatan yang bernilai positif, secara fisis
menyatakan gerak benda yang dipercepat sedangkan percepatan yang bernilai
negatif menyatakan gerak benda yang diperlambat.
Percepatan = kecepatan
Waktu
a = v
t
Nilai percepatan rata-rata dapat dinyatakan dengan persamaan:
6. Gerak Lurus Beraturan (GLB)Suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika lintasan yang
dilalui benda tersebut berupa bidang lurus dan memiliki kecepatan yang tetap
untuk setiap saat. Pada kenyataannya, gerak dengan kecepatan yang konstan
sulit ditemukan. Untuk materi dalam bab ini, digunakan pengandaian yang
lebih mendekati. Misalnya, sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan
rel yang lurus dan tanpa hambatan atau sebuah mobil yang bergerak di jalan tol
bebas hambatan.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t atau v = s
t
Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
Contoh :
1) Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 36 km/jam. Hitunglah jarak yang ditempuh mobil selama 10 sekon?
Pembahasan :
Dik: v = 36 km/jam = 10 m/s
t = 10 sekon
Dit : s …..?
Jb : s = v x t
s = 10 m/s x 10 sekon
s = 100 m
2)
Kapan dan dimana kedua benda tersebut akan
berpapasan ? (jarak = 200 m).
V = 6 m/s V = 4 m/s
7. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Sebuah benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan jika benda
bergerak dengan lintasan berupa garis lurus dan percepatannya tetap dan
kecepatan yang berubah secara teratur. GLBB dibagi menjadi dua macam, yaitu
GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat.
a. GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat,
contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah
Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat
b. GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat
Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat
Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :
Untuk menentukan kecepatan akhir
Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting
disini adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat
bernilai positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.
Persamaan jarak atau perpindahan dari GLBB dapat ditentukan sebagai
berikut :
s = 1 at2
2
s = s0 + vot + ½ at2
v2 = v02 + 2a (s-so)
Contoh :
1) Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 4 m/s2.
Tentukan : a. waktu yang diperlukan benda untuk mencapai kecepatan 20 m/s
b. jarak (perpindahan) selama waktu untuk mencapai kecepatan
20 m/s
Pembahasan :
a. v = vo + at
karena vo = 0, maka
t = v = 20 m/s = 5 s
a 4 m/s2
b. s = vot + 1 at2
2karena v0 = 0 , maka
s = 1 at2
2
s = ½ ( 4m/s2) (5s)2 = 50 m
2) Sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan dengan kecepatan awal 200
m/s. Setelah bergerak selama 3 detik, kecepatannya berubah menjadi 140 m/s.
Tentukan percepatan benda tersebut!
Pembahasan :
v = vo + at
140 m/s = 200 m/s + a 3s
a = (140 – 200)m/s = - 20 m/s2
3 s
GAYA
1. Pengertian Gaya
Sebuah benda dapat bergerak karena adanya gaya. Gaya adalah segala
tindakan atau pengaruh yang mempercepat suatu benda. Gaya dapat
diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Gaya yang bekerja pada suatu
benda dapat menyebabkan :
a) Perubahan bentuk dan ukuran benda
b) Perubahan arah gerak benda
c) Benda diam menjadi bergerak
d) Benda bergerak menjadi diam.
Dalam satuan SI, nilai gaya dinyatakan dengan satuan newton (N). 1 newton
sama dengan 1 kg m/s2. Gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca
pegas.
2. Jenis-Jenis Gaya
Jenis-jenis gaya berdasarkan penyebabnya :
a) Gaya listrik, yaitu gaya yang timbul karena adanya muatan listrik
b) Gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari kutub-kutub magnet,
berupa tarikan atau tolakan
c) Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas
d) Gaya gravitasi, yaitu gaya tarik yang berasal dari pusat bumi
e) Gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin
f) Gaya gesekan, yaitu gaya yang ditimbulkan akibar pergeseran
antara dua permukaan yang bersentuhan
g) Gaya otot, yaitu gaya yang duhasilkan oleh otot manusia atau
hewan untuk mendorong, menarik, mengangkat, menendang,
menggeser.
Macam-macam gaya berdasarkan sifatnya :
a) Gaya sentuh, adalah gaya yang terjadi melalui persentuhan antara
benda-benda yang berinteraksi. Contohnya gaya gesekan
b) Gaya tak sentuh, adalah gaya yang terjadi tanpa ada persentuhan
antara benda-benda yang berinteraksi. Contohnya gaya listrik, gaya
gravitasi, gaya magnet.
3. Menggambar Gaya
Gaya dapat dinyatakan atau dilukiskan dengan menggunakan diagram anak
panah, yang panajang anak panah menyatakan nilai atau besar gaya,
sedangkan arah anak panah menyatakan arah gaya.
Titik p disebut sebagai titik tangkap gaya, dan arah anak panah dari p ke q
menyatakan arah gaya, sedangkan besarnya gaya dinyatakan dengan panjang
anak panah pq.
4. Resultan Gaya
Gaya yang bekerja pada benda selalu lebih dari satu. Ketika
mendorong meja, maka bekerja gaya otot dan gaya gesek. Gaya-gaya yang
bekerja pada suatu benda dapat dipadukan/dijumlahkan sehingga menjadi
p q
satu gaya saja. Perpaduan dua gaya atau lebih disebut resultan (biasanya
dilambangkan dengan R atau Σ F). Biasanya untuk memudahkan perhitungan, diberikan tanda positif (+) untuk
gaya-gaya yang arahnya ke kanan atau ke atas dan tanda negative (-) untuk
gaya-gaya yang arahnya ke kiri atau ke bawah.
* Segaris dan SearahDua buah gaya yang garis kerjanya membentuk satu garis lurus, dengan
arah yang sama, memiliki gaya resultan yang searah dengan arah kedua
gaya. Besar gaya resultan sama dengan jumlah aljabar dari kedua gaya
tersebut.
R = F1 + F2
* Segaris dan Berlawanan Arah
Dua gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus, tetap arahnya
berlawanan memiliki gaya resultan yang searah dengan arah gaya terbesar.
Besar gaya resutan sama dengan selisih kedua gaya tersebut.
R = F2 – F1 atau R = -F1 + F2
* Segaris, berlawanan arah dan sama besar
Dua buah gaya dikatakan seimbang apabila besar kedua gaya tersebut
sam, tetapi arahnya berlawanan. Garis kerja kedua gaya terletak pada
sebuah garis lurus. Gaya yang seimbang tidak mempengaruhi keadaan
gerak suatu benda. Dalam hal ini, benda yang diam akan tetap diam
atau benda tetap stabil.
F1 F2
F1
F2
5. Gaya GesekanGaya gesekan terjadi pada permukaan dua buah benda yang
bersentuhan. Gaya gesek juga memiliki arah. Arah gaya gesekan adalah
berlawanan dengan arah gerak benda. Bila buku yang ada di atas meja
ditarik ke kanan, maka arah gaya gesekan ke kiri. Oleh karena arah gaya
gesek berlawanan dengan arah gerak benda, maka gaya gesekan cenderung
menghentikan gerak benda. Pada lantai yang licin, gaya gesekan antar
benda dengan lantai relatif kecil dibandingkan dengan gaya gesekan antara
benda dengan permukaan tanah. Gaya gesekan dinyatakan dengan simbol f
dan dibedakan menjadi gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis. Gaya
gesekan statis adalah gaya gesekan pada benda diam/akan bergerak,
sedangkan gaya gesek kinetis merupakan gaya yang terjadi pada benda
yang bergerak/setelah bergerak.
6. Gaya NormalJika dua buah benda saling bersentuhan satu sama lain, maka terdapat gaya
pada bidang batas kedua permukaan benda tersebut, dan gaya tersebut
disebut gaya normal. Jadi, gaya normal adalah gaya kontak yang bekerja
dengan arah tegak lurus terhadap bidang sentuh jika dua benda saling
bersentuhan satu sama lain.Gaya normal biasanya dinyatakan dengan
symbol N.
Jika benda diletakkan pada bidang datar tanpa gaya luar, maka
gaya normal sama dengan berat benda N=w, tetapi jika suatu gaya luar
dikerjakan pada benda, maka N ≠w.
Contoh :
B
A
NB
A
N
N
15 N
20 N
1)
Berdasarkan gambar, tentukan gaya normal balok pada A, B dan C jika m = 10 kg, g = 9,8 m/s2
Pembahasan :Balok A : karena balok A tidak mengalami gaya luar makaN = w = m g = 10 kg. 9,8 m/s2 = 98 NBalok B : Karena balok B mengalami gaya luar 20 N, makaN = Σ F = w + F = m g + F = 10 kg 9,8 m/s2 + 20 N = 118 NBalok C ; karena balok C mengalami gaya luar 15 N, makaN = ΣF = w – F = m g – F = 10 kg 9,8 m/s2 – 15 N = 83 N
7. BeratDalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan istilah
‘’berat’’ untuk menyatakan massa suatu benda. Dalam fisika berat dan
massa merupakan dua buah besaran fisika yang berbeda. Massa
menyatakan banaknya zat yang dimiliki oleh suatu benda, sedangkan berat
merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda yang berada di
dekat permukaan bumi. Semakin tinggi benda tersebut dari permukaan
bumi, maka semakin kecil gaya gravitasinya.
mA
mB
mC
N
www
N
Dalam fisika massa dinyatakan dengan simbol m, sedangkan berat
dinayatakan dengan sombol w (dari kata weight) dan keduanya memenuhi
persamaan sbb:
w = m gContoh :
1) Seorang astronot pergi ke bulan. Massa astronot tersebut adalah 65 kg,
berapakah beratnya ketika di bumi dan berapa beratnya di bulan jika
gbumi = 9,8 m/s2 dan gbulan = 1,6 m/s2?
Pembahasan :
Dik : m = 65 kg ; gbumi = 9,8 m/s2 ; gbulan = 1,6 m/s2
Dit : wbumi dan wbulan
Jb : Berat di bumi : wbumi = m x gbumi = 65 kg x 9,8 m/s2 = 637 N
Berat di bulan : wbulan = m x gbulan = 65 kg x 1,6 m/s2 = 104 N
8. Hukum NewtonSir Isaac Newton adalah orang pertama yang merumuskan masalah
gerak dan gaya gravitasi. Ada tiga Hukum Newton yang sangat terkenal
berkaitan dengan gerak, yaitu Hukum I, II dan III Newton.
a) Hukum I Newton
Hukum I Newton : ‘’jika resultan gaya yang bekrja pada benda sama
dengan nol atau tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda itu
akan diam ( tak bergerak)’’.
Setiap benda cenderung untuk mempertahankan keadaan diam atau
geraknya. Hukum I Newton ini dikenal juga dengan Hukum Inersia
/Kelembaman.
Σ F = 0b) Hukum II Newton
Hukum ini berkaitan dengan resultan gaya tidak sama dengan nol.
Sebuah benda hanya dipercepat jika terdapat suatu resultan gaya atau
gaya yang tidak seimbang bekerja padanya.
Hukum II Newton : ‘’ Percepatan suatu benda yang dihasilkan oleh
suatu resultan gaya adalah berbanding lurus dengan resultan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda’’.
Σ F ≈ a atau Σ F = m a
Contoh :
1) Sebuah gaya 20 N menghasilkan percepatan 4 m/s2 pada sebuah
benda. Hitunglah massa benda tersebut!
Pembahasan :
Dik : Σ F = 20 N
a = 4 m/s2
Dit : m
Jb: a = F / m
m = F / a
= 20 N / 4 m/s2
m = 5 kg
2) Berapa percepatan yang dihasilkan ketika suatu resultan gaya 12 N dikerjakan pada suatu benda yang bermassa 6 kg ?Pembahasan :Σ F = m a12 N = 6 kg . aa = 12 N / 6 kga = 2 m/s2
c) Hukum III Newton
Menurut Newton, ketika dua buah benda A dan B berinteraksi satu
sama lain, maka benda-benda saling mengerjakan gaya. Sebagai
contoh, ketika kita duduk di kursi, maka tubuh kita mengerjakan suatu
gaya ke bawah pada kursi dan kursi mengerjakan gaya ke atas pada
tubuh kita. Terdapat dua gaya yang dihasilkan dari interaksi tersebut,
yaitu sebuah gayayang bekerja pada kursi dan sebuah gaya yang
bekerja pada tubuh.
Hukum III Newton : ‘’ Jika benda pertama mengerjakan gaya pada
benda kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda
pertama, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan’’.
Faksi = -Freaksi
Faksi + Freaksi = 0
Sifat-sifat gaya aksi-reaksi adalah :
a. Gaya yang bekerja besarnya sama
b. Arahnya berlawanan
c. Terletak pada satu garis lurus
d. Bekerja pada dua benda yang berbeda.