representasi gaya hidup remaja dalam film (a nalisis semiotika roland barthes dalam film...

81
REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Generasi Micin) Skripsi Oleh WILIS DESTIANA NINGRUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 22-Aug-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM(Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Generasi Micin)

Skripsi

Oleh

WILIS DESTIANA NINGRUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

ABSTRAK

REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM(Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Generasi Micin)

Oleh

WILIS DESTIANA NINGRUM

Film sebagai media massa mempunyai muatan pesan sosial, sebagai alat komunikasifilm dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat.Pesan yang terkandung dalam film tersebut memiliki pengaruh yang memungkinkanterjadinya suatu fenomena baru di kehidupan nyata, salah satunya adalah budaya kidszaman now yang ada di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama pada remaja.Gaya hidup sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi,fenomena gaya hidup yang sering muncul dalam kehidupan remaja yaitu kecenderunganuntuk lebih memilih hidup dengan berbagai kemudahan-kemudahan yang ditawarkanoleh perkembangan teknologi yang semuanya terasa begitu mudah dan instan. Sepertipada film generasi micin yang memunculkan berbagai macam representasi bagaimanakehidupan generasi anak yang lahir di tahun 2000 an. Tujuan Penelitian untukmengetahui Representasi Gaya Hidup Remaja dalam Film Generasi Micin. Tipepenelitian deskriptif kualitatif dengan menganalisis setiap tanda yang memunculkangaya hidup remaja menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang menggunakandua tahap denotasi dan konotasi. Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan, maka padapenelitian ini diperoleh kesimpulan yakni gaya hidup remaja dalam film Generasi Micindi representasikan melalui oleh siswa-siswi SMA Harapan Buana yang menggambarkankehidupan sehari-hari mereka yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi sepertidalam memanfaatkan website, menggunakan sosial media dalam hal ini live instagram,mencari alamat menggunakan maps, menulis pada blog serta membuat vlog di youtube.Sehingga remaja pada film ini disebut sebagai generasi micin. Istilah ini hadir dandikaitkan dengan mengkonsumsi micin atau MSG, Hal ini kemudian yang dikaitkandengan perilaku remaja yang menyukai hal-hal yang istan karena dirasa lebih praktis.

Kata Kunci : Analisis Semiotika, Representasi, Gaya Hidup, Remaja, RolandBarthes, Generasi Micin.

Page 3: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

ABSTRACT

REPRESENTATION OF THE TEENAGER'S LIFESTYLE IN A MOVIE

(Semiotics Analysis of Roland Barthes in Generasi Micin Movie)

By

WILIS DESTIANA NINGRUM

Movie as mass media has a lot of social messages, as a movie communication, as mediato communicate social messages to the people. The messages contained in the moviehave an impact that allowed for a new phenomenon to occur in real life, one of them isthe modern-day kids culture that runs in everyday society, especially in youth Life-stylesare closely related to the development of times and technologies, a lifestyle phenomenonthat is often present in adolescent life: they tend to choose a life with kinds of easinessthat offered by technological developments that are all so easy and instant. Just like inthe Generasi Micin movie, which gives rise to all sorts of representations of how thechildren are born in the 2000's. The aim of this research is to know representation ofthe teenager lifestyle in Generasi Micin movie. The type of this research is qualitativedescriptive with analyzing every sign which shows the teenagers lifestyle using semioticanalysis of Roland Barthes, which uses two stages of denotation and connotation.Based on representation of results and discussions, the conclusion drawn to this study isthe lifestyle of youth Generasi Micin representated through the students of SMAHarapan Buana which describe their daily life that are affected by technologicaldevelopment, such as using website, social media in this case such as live in instagram,using maps to search adresses, writing a blog and also creating a vlog in youtube. Sothe teenagers in this movie are called Generasi Micin. These terms are present andassociated with consuming micin or MSG. This was later linked to the behavior of teenswho love instant things because they feel more practical.

Key words: semiotics analysis, representation, lifestyle, teenagers, Roland barthes,Generasi Micin.

Page 4: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM(Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Generasi Micin)

Oleh

WILIS DESTIANA NINGRUM

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland
Page 6: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland
Page 7: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland
Page 8: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap Wilis Destiana

Ningrum Lahir di Bumi Raharjo pada tanggal 19

Januari 1997. Merupakan putri tunggal dari Bpk.

Suparman dan Ibu Sumi. Penulis menempuh

pendidikan di Taman Kanak-kanak Sumbangsih

Kec. Bumi Ratu Nuban yang diselesaikan pada

tahun 2003, SDN 01 Bumi Raharjo Kec. Bumi

Ratu Nuban yang diselesaikan pada tahun 2009, SMP Swasta Purnama Kec.

Trimurjo yang diselesaikan pada tahun 2012, dan SMAN I Trimurjo yang

diselesaikan pada tahun 2015. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui

Jalur SNMPTN pada tahun 2015. Selama penulis menjadi mahasiswa, penulis

aktif sebagai anggota HMJ Ilmu Komunikasi sebagai anggota bidang Jurnalistik

periode kepengurusan 2016-2017. Penulis mempraktekan kerja lapangan (PKL)

hasil dari bangku perkuliahan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan

Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) Kabupaten

Pringsewu selama satu bulan. Penulis mengabdikan ilmu dan keahlian yang

dimiliki kepada masyarakat dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus pada

periode Januari 2018.

Page 9: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

PERSEMBAHAN

BISMILLAHHIROHMANNIROHIM

Dengan menyebut nama Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang

Kepersembahkan sebuah karya kecilku ini untuk kedua orang

tua tercinta

Ayahku Suparman dan Ibuku Sumi

Serta Keluarga Besar yang selalu mendukungku.

Page 10: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

SANWACANA

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (Analisis

Semiotika Roland Barthes dalam Film Generasi Micin) sebagai salah satu

persyarakatan untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata sempurna dan tidak terlepas

dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, penulis berusaha semaksimal

mungkin dalam penyusunan skripsi ini dengan kemampuan dan pengetahuan yang

penulis miliki, serta berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Allah SWT, atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya. Terima kasih atas

segala petunjuk dan kemudahan yang Engkau berikan selama menjalani segala

cobaan dalam hidupku. Terima kasih Engkau yang tidak pernah

meninggalkanku dalam kondisi apapun.

2. Bapak. Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Lampung.

3. Ibu Dhanik S. S.Sos,M.Comn&MediaSt, selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,

Page 11: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia banyak

membantu penulis mengenai akademik kampus dari awal perkuliahan hingga

akhir perkuliahan.

4. Bapak Ahmad Rudy Fardiyan, S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan memberikan

banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bermanfaat dalam menyelesaikan

penelitian ini. Terima kasih atas segala kebaikan dan bimbingannya.

7. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku Dosen Pembahas. Terima kasih

atas kebaikanya dan keramahan bapak, yang telah memberikan bimbingan,

perbaikan, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses

menyelesaikan penelitian ini.

8. Seluruh dosen, staff, adminitrasi dan karyawan FISIP Universitas Lampung.

Khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis selama

berkuliah dan penelitian ini dilakukan.

9. Kedua orang tuaku tercinta. Terima kasih atas segala bentuk dukungan yang

ibu dan ayah berikan untuk ku. Terima kasih untuk semua doa kalian yang

tidak pernah putus sehingga aku selalu diberikan kemudahan dan kebahagiaan

melimpah di dunia ini. Terimakasih telah mendidik ku untuk menjadi pribadi

yang baik kepada semua orang, sederhana dan selalu bersyukur atas apa yang

kita miliki.

10. Kepada saudaraku Komaria, Prabowo Susilo, sepupu kecilku Nayla, Andin

dan Maul terimakasih atas dukungan dan bantuan, serta telah menjadi

penyemangat dan hiburan dalam keadaan apapun. Seluruh keluarga yang telah

Page 12: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

mendukung. Terimakasih untuk segala bentuk dukungan dan semangat yang

kalian berikan.

11. Terima kasih untuk sahabatku Rahma, Tina, Rere, Haya, Dinda, Nia, Aisyah,

Vio Astri, Bagiku kalian semua adalah teman sekaligus keluarga, dan juga

penyemangat serta penasehat yang memotivasiku untuk menjadi pribadi yang

lebih baik, semoga kita semua selalu diridhoi Allah SWT dan diberikan

kemudahan dalam mencapai kesuksesan Aamin.

12. Terima kasih kepada para penghuni kosan Tamado putri Yerli, Shara, Erlinia,

Agustina, kalian semua adalah teman sekaligus rumah kedua ku, penyemangat

selama masa kuliah, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

13. Teman-teman Angkatan 2015 yang juga telah memberikan kenangan

menyenangkan selama kuliah.

14. Almamaterku tercinta, Universitas Lampung. Terima kasih untuk segala

pembelajaran berharga di bangku perkuliahan yang telah membuatku menjadi

orang yang lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan

memberikan keluasan ilmu bagi semua pihak yang telah membantu. Terima kasih

banyak untuk segala bentuk doa dan dukungan yang kalian berikan, semoga Allah

SWT yang maha pengasih dan maha penyayang membalas kebaikan kalian.

Bandar Lampung, November 2019

Penulis

Wilis Destiana Ningrum

Page 13: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

MOTTO

“Allah Memberikan Gelap agar Cahaya Nampak Terang”

(Wilis Destiana Ningrum)

“...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan

boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;

Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

(QS. Al-Baqarah: 216)

Page 14: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................................ iiDAFTAR TABEL ............................................................................................... iiiDAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ................................................................................................11.2 Perumusan Masalah ........................................................................................101.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................101.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................10

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................112.2 Representasi .................................................................................................152.3 Gaya Hidup ..................................................................................................162.4 Remaja..........................................................................................................21

2.4.1 Ciri-Ciri Masa Remaja ........................................................................222.5 Semiotika .....................................................................................................25

2.5.1 Konsep Semiotika ...............................................................................252.5.2 Semiotika Menurut Roland Barthes ....................................................272.5.3 Semiotika Dalam Film ........................................................................29

2.6 Film ..............................................................................................................312.6.1 Pengertian Film ...................................................................................312.6.2 Jenis Film ............................................................................................332.6.3 Bahasa Film.........................................................................................36

2.7 Kerangka Pemikiran.....................................................................................38

III. METODE PENELITIAN3.1 Paradigma Penelitian....................................................................................403.2 Tipe Penelitian .............................................................................................413.3 Fokus Penelitian ...........................................................................................423.4 Metode Penelitian.........................................................................................433.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................433.6 Teknik Analisis Data....................................................................................443.7 Teknik Keabsahan Data ...............................................................................45

Page 15: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

ii

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN4.1 Deskripsi Film Generasi Micin .......................................................................47

4.1.1 Profil Film ...........................................................................................474.1.2 Profil Sutradara ...................................................................................484.1.3 Profil Perusahaan ................................................................................494.1.4 Karakter Pemain..................................................................................514.1.5 Sinopsis Film Generasi Micin.............................................................55

V HASIL DAN PEMBAHASAN5.1 Hasil Penelitian ...............................................................................................59

5.1.1 Makna Denotasi .................................................................................64A. Makna Denotasi Scene 1 ..............................................................64B. Makna Denotasi Scene 2 ...............................................................68C. Makna Denotasi Scene 3 ...............................................................73D. Makna Denotasi Scene 4 ...............................................................78

5.2.1. Makna Konotasi ..................................................................................80A. Makna konotasi scane 1 ................................................................80B. Makna konotasi scane 2 ................................................................82C. Makna konotasi scane 3 ................................................................83D. Makna konotasi scane 4 ................................................................85

5.2 Pembahasan............................................................................................... .....92

VI KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Simpulan .................................................................................................... ....996.2 Saran........................................................................................................... ...100

Page 16: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. PenelitianTerdahulu .......................................................................................132. Peta Roland Barthes .......................................................................................283. Scane 1 Gaya Hidup Remaja dalam Film Generasi Micin ............................614. Scane 2 Gaya Hidup Remaja dalam Film Generasi Micin ............................665. Scane 3 Gaya Hidup Remaja dalam Film Generasi Micin ............................716. Scane 4 Gaya Hidup Remaja dalam Film Generasi Micin ............................76

Page 17: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

iv

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pikir Penelitian ..............................................................................392. Poster Film Generasi Micin ...........................................................................473. Profil Sutradara ..............................................................................................484. Logo Perusahaan ............................................................................................495. Tokoh Kevin ..................................................................................................516. Tokoh Chelsea ...............................................................................................517. Tokoh Trisno..................................................................................................528. Tokoh Dimas..................................................................................................529. Tokoh Aldo ....................................................................................................5310. Tokoh Bonbon ...............................................................................................5311. Tokoh Johanna ...............................................................................................5312. Tokoh Cindy ..................................................................................................5413. Tokoh Papa Kevin..........................................................................................5414. Tokoh Mama Kevin .......................................................................................5415. Tokoh Haji Imron ..........................................................................................5516. Tokoh Guru Kevin .........................................................................................5517. Most Active Social Media Platforms..............................................................8818. Time Spent With Media ..................................................................................8819. Social Media Audience Profile ......................................................................89

Page 18: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Film adalah hasil seni yang fenomenal dalam kehidupan modern dan

berproses menjadi salah satu bagian dari kehidupan sosial karena

memberikan pengaruh signifikan pada manusia sebagai penonton. McQuail

(1987:13) menyatakan bahwa film berperan sebagai pembentuk budaya

massa, karena penonton tidak hanya terpengaruh ketika saat menonton tetapi

terus sampai waktu yang cukup lama. Film juga biasanya dikemas semenarik

mungkin, sehingga penonton tidak merasa bosan saat menyaksikan film

tersebut.

Film pada dasarnya juga sebagai bentuk pemberian informasi kepada

masyarakat dan memberi kebebasan dalam menyampaikan informasi atau

pesan-pesan dari seorang sineas kepada para penontonnya. Kebebasan dalam

hal ini adalah film seringkali secara lugas dan jujur menyampaikan sesuatu,

dipihak lain film juga terkadang malah disertai tendensi tertentu, misalnya

ingin mendeskripsikan suatu tema sentral. Film dikelompokkan menjadi dua

yaitu film cerita dan non cerita. Film cerita adalah film yang menyajikan

kepada penonton tentang sebuah cerita yang mengandung unsur-unsur yang

menyentuh perasaan manusia sehingga pesan didalam film tersampaikan.

Page 19: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

2

Film yang bersifat auditif visual, yang dapat disajikan kepada publik dalam

bentuk gambar yang dapat dilihat, dan suara yang dapat didengar. Film itu

sendiri mempunyai banyak unsur-unsur yang terkonstruksi menjadi kesatuan

yang menarik. Unsur-unsur kejahatan/kriminalitas, roman, kekerasan, rasisme

dan sejarah adalah unsur-unsur cerita yang dapat menyentuh rasa manusia,

yang dapat membuat publik terpesona, yang dapat membuat publik tertawa,

menangis, dan dapat membuat publik dongkol, marah, terharu, iba, bangga,

tegang dan lain-lain.

Film mempunyai dampak tertentu bagi penontonnya, dampak film terhadap

masyarakat, dipahami secara linier. Film yang ditayangkan di televisi atau

bioskop, selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan

muatan pesan (message) dibaliknya. Film juga memiliki kekuatan dan

kemampuan untuk menjangkau banyak segmen sosial, membuat para ahli

film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya. Media visual

seperti film dan televisi mempunyai kemampuan yang tinggi dalam

menirukan dunia nyata melalui duplikasi realitasnya, sehingga lebih mudah

memahami apa yang disampaikan olehnya daripada menjelaskannya.

Karakter film sebagai media massa mampu membentuk semacam visual

public consensus yang disebabkan karena isi film selalu bertautan dengan

nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan selera publik. Singkatnya, film

merangkum pluralitas nilai yang ada dalam masyarakat. Realitas yang

disajikan dalam film merupakan realitas sebenarnya, atau dapat juga berupa

realitas imajinasi. Film bisa dianggap mempresentasi citra atau identitas

Page 20: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

3

komunitas tertentu, bahkan juga bias membentuk komunitas sendiri karena

sifatnya yang universal.

Film mempunyai muatan-muatan pesan sosial, sebagai alat komunikasi film

dijadikan media untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Pesan

sosial tersebut didapat dari keseharian problem real yang dihadapi

masyarakat. Pesan yang disampaikan pun beranekaragam, tergantung dari

hasil gagasan sutradara. Gagasan ini menjadi tanda yang akan memberikan

suatu makna tersendiri yang akan bergantung dari masing-masing khalayak

yang menyaksikannya. Metode semiotika digunakan untuk mengetahui

makna dari tanda-tanda dalam menganalisis sebuah film, salah satu film yang

memunculkan berbagai macam semiotika atau nilai kehidupan adalah film

generasi micin.

Film tersebut memunculkan berbagai macam representasi seperti representasi

bagaimana kehidupan generasi anak yang lahir ditahun 2000 an. Marcel

Denasi (2010:24) mengatakan representasi adalah penggunaan sebuah tanda

(gambar, bunyi dan sebagainya) untuk menghubungkan, menggambarkan,

memotret dan memproduksi sesuatu yang dilihat, dibayangkan kedalam

bentuk fisik tertentu. Representasi juga dapat diartikan sebagai sebuah cara

yang digunakan untuk membentuk suatu pengetahuan yang dimungkinkan

oleh otak untuk dapat memaknai suatu tanda yang dilakukan oleh semua

manusia. Film generasi micin merupakan film keluarga yang bergenre

komedi, tokoh utama dalam film ini diperankan oleh Kevin yang diperankan

oleh Kevin Anggara. Diusianya yang kini menginjak bangku SMA, Kevin

Page 21: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

4

seolah tidak memiliki minat dan tujuan hidup, kevin hanya menghabiskan

waktunya untuk bermain game online setiap hari. Keluarganya pun semakin

khawatir karena ia kerap bertingkah aneh baik dirumah maupun di

lingkungan sekolahnya. Kevin anggara berperan sebagai anak SMA yang

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dalam keseharianya Kevin hanya

memiliki tiga orang teman , yakni Teuku Rizky Muhammad sebagai Bonbon,

Joshua Suherman sebagai Dimas, dan Kamasean Matthews sebagai Johanna,

kehidupanya terasa sangat membosankan sampai suatu hari Kevin

menemukan sebuah website yang berisi challange untuk melakukan hal iseng

di sekolah, Kevin melakukan tantangan-tantangan tersebut tanpa merasa

takut. Target dari kejailan kevin adalah siwa yang sombong seperti salah satu

siswa yang menjadi youtuber, property sekolah, hingga skandal korupsi di

sekolahnya. tidak hanya kebiasaan iseng yang dilakukan, selain itu dalam

film ini juga terdapat beberapa siswa yang menjadi youtuber dengan

membuat konten yang sesuai dengan keadaan yang ada di sekolah.

Pesan yang terkandung dalam film tersebut memiliki pengaruh yang

memungkinkan terjadinya suatu fenomena baru di kehidupan nyata, salah

satunya adalah budaya kids zaman now yang semakin nampak perwujudanya

di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama pada remaja. Manusia

sebagai sosial akan menampilkan tingkah laku tertentu, akan terjadi peristiwa

terpengaruh dan mempengaruhi antara individu satu dengan individu yang

lain. Hasil dari peristiwa saling mempengaruhi ini maka timbulah perilaku

sosial tertentu yang akan mewarnai pola interaksi tingkah laku setiap

individu. Perilaku sosial individu akan ditampilkan apabila berinteraksi

Page 22: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

5

dengan orang lain. Perilaku sosial adalah pola interaksi dan tindakan antara

individu satu dengan yang lainnya.

Maksudnya adalah sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan bantuan

orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga akan terjalin ikatan

saling ketergantungan dan kerjasama antara individu yang satu dengan yang

lainnya dalam hidup bermasyarakat. Jadi, perilaku sosial merupakan pola

interaksi yang berbentuk sikap dan tindakan yang ditunjukkan oleh individu

satu dengan individu yang lain dalam hidup bermasyarakat. Pola perilaku

sosial dapat ditunjukkan melalui perasaan, tindakan, sikap, rasa hormat

terhadap orang lain Perilaku sosial ini biasanya terjadi pada kaum remaja,

karena mereka menganggap bahwa masa remaja merupakan masa transisi.

Masa transisi merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa

dewasa. Hal ini dikarenakan para remaja dalam pergaulannya mudah

terpengaruh oleh teman teman sebayanya. Ketika seseorang melakukan atau

memakai sesuatu yang mereka anggap itu menarik, tanpa memikirkan fungsi

dan kegunaannya, seseorang akan mengikutinya. Pada masa remaja tak heran

jika ditemui adanya suatu pergaulan yang kental antara satu dengan yang

lainnya. Pergaulan ini yang menyebabkan identitas dan perilaku remaja dapat

berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya bergaul.

Pergaulan remaja terhadap peningkatan gaya hidup (life style) sangat

berpengaruh karena para remaja masa kini yang selalu ingin mengikuti zaman

dan tidak ingin ketinggalan zaman. Nas dan v.d. Sande dalam sobur (2017:167)

mengatakan gaya hidup merujuk pada frame of reference (kerangka acuan)

yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku. Dua aspek yang ditekankan

Page 23: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

6

disini adalah bahwa individu berusaha membuat seluruh aspek hidupnya

berhubungan dalam suatu pola tertentu, dan mengatur strategi bagaimana ia

ingin dipersepsi oleh orang lain. Dimana masa-masa remaja dapat dikatakan

masa yang paling menyenangkan. Kebanyakan remaja masih memiliki sifat

labil atau cenderung mengikuti perkembangan di sekitarnya. Mereka

beranggapan pada masa remaja, mereka dapat dengan bebas melakukan apa

yang mereka suka. Jika tidak mengikuti perkembangan, berarti mereka tidak

modern atau ketinggalan zaman. Adanya gaya hidup yang seperti ini

merupakan pengaruh dari arus globalisasi yang mengharuskan kita mengikuti

tuntutan zaman saat ini sehingga kita harus terus mengikuti perkembangan

teknologi di segala bidang kehidupan. Dengan adanya teknologi yang semakin

canggih serta arus globalisasi dapat dengan mudah masuk ke penjuru dunia,

tidak terkecuali di negara kita Indonesia. Banyak pengaruh-pengaruh yang

muncul dari globalisasi, baik itu pengaruh positif maupun negatif.

Namun dalam kenyataannya dampak globalisasi ini mengakibatkan para

remaja lupa akan jati diri mereka. Para remaja dengan mudahnya terpengaruh

dengan hal-hal yang sedang booming atau trend di negara lain, mulai dari gaya

hidup, berbicara, berpakaian dan pergaulan. Kenyataan pada saat ini yang

dapat kita lihat trend dan gaya hidup yang kebanyakan ditiru remaja-remaja

ialah mulai dari gaya hidup berkomunikasi, rekreasi, kuliner, dan berpakaian.

Selain itu, para remaja juga mempunyai perilaku-perilaku sosial yang biasa

terjadi pada usia mereka, seperti perilaku bergaul, berbagi, berpacaran dan

berkelompok. Hal ini banyak banyak dialami oleh para remaja-remaja SMA,

karena masa SMA merupakan masa dimana seseorang mempunya sifat yang

Page 24: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

7

sangat labil dan mudah terpengaruh oleh orang-orang di sekitarnya. Dari

sinilah remaja dituntut untuk berhati-hati dalam segala hal, baik dalam

pergaulan, maupun penerapan kehidupan. Karena belum tentu apa yang kita

tiru dari hasil perkembangan zaman itu baik dan cocok untuk kita dan

lingkungan kita. Untuk itu di zaman yang serba modern ini orang tua yang

mempunyai anak remaja harus memantau pergaulan, teman-teman, dan gaya

hidup yang mereka terapkan. Dan untuk para remaja harus berhati-hati dalam

menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter budaya dari luar secara

baik dan tepat. Dalam pencarian identitas diri para remaja tidak semua

menemukan identitas yang sebenarnya, tetapi mayoritas para remaja ketika

dalam proses pencarian identitas dirinya, mereka lebih mengikuti apa saja yang

dilakukan orang lain mulai dari gaya berpakaian, tutur kata, perbuatan, sifat

dan sikap tanpa memfilternya sehingga mereka hanya sekedar ikut-ikutan dan

tidak peduli itu baik atau buruk.

Pada saat remaja sedang terhimpit arus globalisasi dan mengalami krisis

identitas mengenai baik dan buruk, maupun salah atau benar, remaja sekarang

akan mengenal dunia mereka melalui lingkungan sekitarnya yang terkesan

dirangsang oleh pengaruh media. Remaja juga sangat antusias terhadap hal-hal

baru. Remaja mempunyai daya pikir yang sangat luar biasa, sehingga dalam

waktu singkat banyak bermunculan fenomena gaya hidup baru akibat faham

ini. Gaya hidup sendiri merupakan sebuah penggambaran tingkah laku, pola

dan cara hidup yang ditunjukkan dengan aktivitas seseorang, Minat dan

ketertarikan serta apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri

Page 25: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

8

sehingga membedakan statusnya dari orang lain dan lingkungan melalui

lambang-lambang sosial yang mereka miliki. Gaya hidup adalah seni yang

dibudayakan oleh setiap orang. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

menyatakan gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan

manusia dalam masyarakat, sedangkan dari sisi ekonomi, gaya hidup yaitu

perilaku seseorang dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana

mengalokasikan waktunya. Gaya hidup sangat berkaitan erat dengan

perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup menjadi upaya yang

digunakan untuk membuat diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan terlihat

berbeda dari orang lain.

Fenomena gaya hidup yang sering muncul dalam kehidupan remaja yaitu

kecenderungan untuk lebih memilih hidup dengan berbagai kemudahan-

kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi yang semuanya

terasa begitu mudah dan instan. Tayangan film mengandung banyak makna

yang mempengaruhi khalayak pada saat menonton film tersebut. Namun,

banyak yang menganggap bahwa film hanya berfungsi sebagai media hiburan

saja, tanpa berfikir ada makna yang tersembunyi di dalamnya yang dapat dikaji

dengan menggunakan semiotika. Rangkaian gambar pada sebuah film

menceritakan imaji dan sistem penandaan yaitu tanda-tanda ikonis. Tanda

ikonis merupakan tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu sehingga

rangkaian gambar yang ada di dalam film berbeda dengan fotografi statis.

Sobur (2017:15) menyatakan bahwa “Semiotika adalah suatu ilmu atau metode

analisis untuk mengkaji tanda, Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai

Page 26: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

9

dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan

bersama-sama manusia”. Semiotika atau dalam istilah Barthes Semiologi pada

dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai

hal-hal dan Barthes (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat

dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai

dimana objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal makna objek-

objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur

dari tanda.

Sobur (littlejohn 2017:16) Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya

sendiri, dan makna (meaning) ialah hubungan antara suatu objek atau ide dan

suatu tanda. Konsep dasar ini mengikat bersama seperangkat teori yang amat

luas berurusan dengan simbol, bahasa, wacana dan bentuk-bentuk nonverbal,

teori-teori yang menjelaskan bagaimana tanda berhubungan dengan maknanya

dan bagaimana tanda disusun. Representasi gaya hidup remaja dalam film

generasi micin dapat dikaji oleh peneliti menggunakan pandangan semiotika

Roland Barthes. Konsep yang diberikan Roland Barthes dalam menganalisis

tanda yaitu dengan menggunakan sistem pemaknaan tataran pertama yakni

denotatif dan sistem pemaknaan tataran ke dua yakni konotatif. Berdasarkan

uraian-uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah diatas,

maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. “Bagaimana

Representasi Gaya Hidup Remaja dalam Film Generasi Micin?”

Page 27: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

10

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimana Representasi Gaya Hidup Remaja dalam Film Generasi Micin?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Representasi Gaya Hidup

Remaja dalam Film Generasi Micin?

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

referensi yang bermanfaat dalam pengembangan penelitian Ilmu

Komunikasi, khususnya dalam pemahaman mengenai semiotika

dan kajian tentang budaya gaya hidup dan media yang digunakan

dalam menganalisis sebuah film.

2. Secara Praktis

Dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk lebih memahami

tentang representasi, gaya hidup dalam film.

Page 28: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini, penulis mengambil tiga penelitian terdahulu yang berhubungan

dengan tema judul peneliti. Penelitian pertama atas nama Dwi Dicky Febry

Rahardjo, Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman, 2016, Samarinda.

Penelitian ini berjudul Representasi budaya populer dalam film “ Slank nggak

ada matinya” karya Fajar Bustomi. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif, hasil dari penelitian ini yakni dalam film ini group band

Slank merupakan sosok idola bagi kaum muda, dimana unsur budaya populer

dalam film ini menunjukkan bahwa dari setiap ucapan, bahasa tubuh, dan

juga aksi dari bintang film Slank memberi efek yang kuat dalam masyarakat,

khususnya bagi Slankers. Maskulinitas dalam film ini ditampilkan sangat

menonjol bila dilihat dari sosok aktor Kaka, Bimbim, Ridho, Ivanka, Abdee

dari masing-masing aktor tersebut terlihat jantan. Film ini mengajarkan

bahwa manusia harus belajar dari kesalahan, dan juga memberi pembelajaran

untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Perbedaan dalam

penilitian ini yaitu pada objek penelitiannya. Sedangkan, pada penelitian ini

peniliti memfokuskan pada representasi budaya populer sedangkan penulis

memfokuskan penelitian pada representasi gaya hidup remaja,

Page 29: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

12

kontribusi yang dapat diambil oleh penulis yaitu membantu memberikan

gambaran analisis menggunakan pendekatan Roland Barthes.

Penelitian kedua atas nama Hani Taqiyya, Ilmu Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dengan judul penelitian Analisis Semiotik Terhadap Film In The

Name Of God, penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa representasi konsep jihad islam yang ditampilkan dalam

film In The Name Of God yaitu berupa jihad yang dimaknai dengan upaya

peperangan, jihad dari menuntut ilmu, jihad untuk mempertahankan diri dari

ketidakadilan yang menimpa seseorang. Perbedaan terletak pada fokus

penelitian, yang digambarkan dengan kaum muslim dalam mempertahankan

agama islam. Kontribusi yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu penulis

mendapatkan gambaran tentang penelitian yang terfokus pada cara

menganalisis sebuah film yang menggunkan analisis semiotika.

Penelitian ketiga atas nama Mutia Nur Ilmi, Ilmu Komunikasi, FISIP,

Universitas Hasanuddin, 2017. Penelitian ini berjudul Makna Waktu Dalam

Film In Time, penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Hasil dari

penelitian ini yaitu yang pertama makna "waktu" secara denotasi

menggambarkan belenggu kehidupan masyarakat zona Dayton. Sedangkan

yang kedua makna "waktu" secara konotasi adalah uang menjadi tolak ukur

kebahagiaan, keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat akumulasi modal

membentuk kelas utama dalam masyarakat (kelas borjuis dan proletar)

penindasan buruh oleh kapitalis menciptakan kesulitan ekonomi dan

Page 30: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

13

pengawasan terhadap masyarakat dilakukan demi menguatkan kekuasaan

kapitalis. Ketiga mitos-mitos dibalik makna "waktu", yaitu mitos perubahan

teori nilai-kerja ke teori nilai-utilitas, mitos logika kompetisi, mitos teori

seleksi alam Darwin, dan mitos pengawasan masyarakat demi keamanan

bersama. Keempat liberalisme merupakan ideologi yang melatar belakangi

kapitalisme. Perbedaan terletak pada fokus penelitian. Pada penelitian ini

makna waktu menjadi fokus penelitian. Kontribusi yang diperoleh dari

penelitian ini yaitu membantu penulis menganalisis sebuah film dengan

menggunakan pendekatan Roland Barthes. Berikut tabel mengenai penelitian

terdahulu:

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

NO ASPEK PENELITIAN KETERANGAN1. Peneliti Dwi Dicky Febry Rahardjo, Ilmu Komunikasi,

Universitas Mulawarman, 2016, Samarinda.Judul Representasi budaya populer dalam film “ slank

nggak ada matinya” karya Fajar BustomiMetode Penelitian Penelitian dekriptif kualitatifHasil Dalam film ini group band slank merupakan sosok

idola bagi kaum muda, dimana unsur budaya populerdalam film ini menunjukkan bahwa dari setiapucapan, bahasa tubuh, dan juga aksi dari bintangfilm slank memberi efek yang kuat dalammasyarakat, khususnya bagi slankers. Maskulinitasdalam film ini ditampilkan sangat menonjol biladilihat dari sososk Aktor Kaka, Bimbim, Ridho,Ivanka, Abdee dari masing-masing aktor tersebutterlihat jantan. Film ini mengajarkan bahwa manusiaharus belajar dari kesalahan, dan juga memberipembelajaran untuk tidak melakukan hal-hal yangmelanggar hukum.

Perbedaan Perbedaan dalam penilitian ini yaitu pada objekpenelitian. Pada penelitian ini peniliti memfokuskanpada representasi budaya populer sedangkan penulismemfokuskan penelitian pada representasi gayahidup remaja.

Kontribusi Memberikan gambaran analisis menggunakanpendekatan Roland Barthes.

Page 31: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

14

2. Peneliti Hani Taqiyya, Ilmu Komunikasi dan PenyiaranIslam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,2011.

Judul Analisis Semiotik Terhadap Film In The Name OfGod.

Metode Penelitian Kualitatif.Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi

konsep jihad islam yang ditampilkan dalam film inthe name of god yaitu berupa jihad yang dimaknaidengan upaya peperangan, jihad dari menuntut ilmu,jihad untuk mempertahankan diri dari ketidakadilanyang menimpa seseorang.

Perbedaan Perbedaan terletak pada fokus penelitian, yang di-gambarkan dengan kaum muslim dalammempertahankan agama islam.

Kontribusi Kontribusi yang dapat diambil dari penelitian iniyaitu penulis mendapatkan gambaran tentangpenelitian yang terfokus pada cara menganalisissebuah film yang menggunkan analisis semiotika.

3. Peneliti Mutia Nur Ilmi, Ilmu Komunikasi, FISIP,Universitas Hasanuddin, 2017.

Judul Makna waktu dalam film in time.

Metode Penelitian Kualitatif.Hasil Hasil dari penelitian ini yaitu yang pertama makna

"waktu" secaradenotasi menggambarkan belenggukehidupan masyarakat zona Dayton. Yang keduamakna "waktu" secara konotasi adalah: uang menjaditolak ukur kebahagiaan, keamanan dan kenyamananhidup masyarakat; akumulasi modal membentukkelas utama dalam masyarakat (kelas borjuis danproletar) penindasan buruh oleh kapitalismenciptakan kesulitan ekonomi; dan pengawasanterhadap masyarakat dilakukan demi menguatkankekuasaan kapitalis. Ketiga mitos-mitos dibalikmakna "waktu", yaitu mitos perubahan teori nilai-kerja ke teori nilai-utilitas, mitos logika kompetisi,mitos teori seleksi alam Darwin, dan mitospengawasan masyarakat demi keamanan bersama.Keempat liberalisme merupakan ideologi yangmelatar belakangi kapitalisme.

Perbedaan Perbedaan terletak pada fokus penelitian. Padapenelitian ini makna waktu menjadi fokus penelitian.

Kontribusi Kontribusi yang diperoleh dari penelitian ini yaitumembantu penulis menganalisis sebuah film denganmenggunakan pendekatan Roland Barthes.

Sumber: Peneliti

Page 32: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

15

2.2 Representasi

Representasi bersal dari bahasa inggris yakni Representation yang berarti

perwakilan, gambaran atau penggambaran. Representasi mengharuskan kita

mengeksplorasi pembentukan makna tekstual dan menghendaki penyelidikan

tentang bagaimana makna itu dihasilkan. Representasi merupakan sebuah

cara yang digunakan untuk membentuk suatu pengetahuan yang

dimungkinkan oleh pikiran untuk dapat memaknai suatu tanda yang

dilakukan oleh semua manusia. Representasi juga dapat dimaknai dengan

penggunaan tanda (suara/bunyi, gambar dan lain-lain) yang digunakan untuk

menghubungkan, memproduksi, menggambarkan, memotret sesuatu yang

dilihat, dibayangkan, dirasakan dalam bentuk fisik tertentu. Dengan kata lain

representasi dapat menghubungkan konsep dalam benak kita menggunakan

bahasa yang memungkinkan kita mengartikan objek yang kita lihat.

Marcel Denasi (2010:24) mengatakan representasi adalah penggunaan sebuah

tanda (gambar, bunyi dan sebagainya) untuk menghubungkan,

menggambarkan, memotret dan memproduksi sesuatu yang dilihat,

dibayangkan kedalam bentuk fisik tertentu. Representasi, suatu makna

diproduksi dan dipertukarkan antar individu. Representasi secara singkat

adalah satu cara untuk memproduksi makna representasi bekerja melalui

sstem representasi yang terdiri dari dua komponen penting, yakni konsep

dalam pikiran dan bahasa. Konsep dari sesuatu hal yang dimiliki dan ada

dalam pikiran, membuat manusia atau seseorang mengetahui makna dari

sesuatu hal tersebut. Namun makna tidak akan dapat dikomunikasikan tanpa

Page 33: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

16

bahasa, oleh karena itu yang terpenting dalam sistem representasi adalah

bahwa kelompok yang dapat berproduksi dan bertukar makna dengan baik

adalah kelompok tertentu yang memiliki suatu latar belakang pengetahuan

yang sama sehingga dapat menciptakan suatu pemahaman yang (hampir)

sama. Dalam penelitian ini representasi digunakan oleh penulis untuk

menafsirkan makna yang berkaitan dengan gaya hidup dalam film.

2.3 Gaya Hidup

Mempresentasikan suatu makna dalam sebuah film tentu harus mengetahui

makna dari gaya hidup itu sendiri. Gaya hidup tidak hanya istilah

menyeluruh yang meliputi cita rasa seseorang dalam fashion, mobil, hiburan

dan lain-lain. Pandangan gaya hidup dalam sinonim dengan subkultur

membuat deskripsi gaya hidup menjadi statis dalam pemahaman. Nas dan

v.d. Sande dalam sobur (2017:167) mengatakan gaya hidup merujuk pada

frame of reference (kerangka acuan) yang dipakai seseorang dalam

bertingkah laku. Dua aspek yang ditekankan disini adalah bahwa individu

berusaha membuat seluruh aspek hidupnya berhubungan dalam suatu pola

tertentu, dan mengatur strategi bagaimana ia ingin dipersepsi oleh orang lain.

Cara hidup manusia bisa terlihat dari kebiasaan, pandangan, dan pola tingkah

laku padakehidupan sehari-hari. Dalam merumuskan gaya hidup, Nas dan v.d

Sande menggunakan pendekatan analitis dan sintesis. Lewat pendekatan yang

pertama, konsep gaya hidup dirinci ke dalam lima dimensi yaitu :

1. Morfologi, sebagai aspek lingkungan dan geografi dari gaya hidup,

dimensi ini melihat sejauh mana individu menggunakan kota dan

Page 34: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

17

fasilitasnya. Dari dimensi ini dapat dilihat, apakah aktivitas individu itu

terbatas pada suatu bagian kota tertentu saja misalnya, selalu beebelanja

dipasar yang sama dalam memenuhi semua kebutuhanya atau dengan

melibatkan segala fasilitas perkotaan yang ada dengan berbelanja

keberbagai pusat perbelanjaan sesuai dengan barang yang sedang dicari.

2. Hubungan sosial, dimensi ini menggali pola hubungan sosial individu.

Seperti diketahui bahwa individu memiliki beberapa lingkaran

pergaulan. Berapa banyakkah lingkaran pergaulan individu, siapa

sajakah anggota di dalam lingkaran pergaulan, apa fungsi dari setiap

lingkaran pergaulan itu bagi individu, dan seberapa individu itu merasa

perlu membuat lingkaran-lingkaran pergaulanya bersentuhan.

3. Domain, lewat dimensi ini diperoleh informasi mengenai aktivitas yang

ditekankan di dalam jaringan sosial, serta peran yang dinilai berharga

oleh individu.

4. Makna, dimensi ini menggali bagaimana individu memberi makna pada

kegiatan-kegiatanya. Seperti diketahui bahwa individu dapat memiliki

tingkah laku yang sama walaupun world-view yang mendasari tingkah

laku tersebut berbeda.

5. Style, dimensi yang menampilkan aspek lahiriah dari gaya hidup ini

menggunakan simbol-simbol dan memberikan nilai simbolik pada objek-

objek di sekitarnya.

Nas dan v.d Sande tidak memberikan suatu aturan yang ketat mengenai

bagaimana bermacam-macam dimensi itu dirangkum, penekankan pada

fleksibilitas kelima dimensi itu. Gaya hidup juga sering digambarkan dengan

Page 35: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

18

kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities, interests, and opinions).

Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang

mungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena

menyesuakan dengan perubahan hidupnya. Gaya hidup juga bagian dari cara

hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan

waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya

(ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.

Susanto dalam Sobur (2017:171) menyatakan simbolisasi sebuah mobil di

kalangan eksekutif bukanlah gejala konsumtivisme, namun sudah merupakan

kebutuhan pokok . kesuksesan sebuah bisnis karena didukung oleh keharusan

untuk menampilkan dirinya secara profesional. Gaya hidup adalah pola hidup

seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas sehari-hari, berupa

minat dan opininya. Terdapat enam macam gaya hidup yang berkembang

pada masyarakat diantaranya:

1. Gaya Hidup Mandiri

Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada

orang lain. Kemampuan mengenali kekurangan dan kelebihan diri

sendiri diperlukan untuk berstrategi dengan kelebihan dan

kekurangan tersebut untuk mencapai tujuan. Nalar adalah alat untuk

menyusun strategi dan bertanggung jawab atas segala perubahan yang

dipilih. Manusia akan bebas untuk menentukan pilihanya, serta

menimbulkan inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian

tersebut.

Page 36: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

19

2. Gaya Hidup Modern

Jaman serba modern dan praktis menuntut masyarakat untuk tidak

ketinggalan dalam segala hal termasuk dalam idang teknologi. Gaya

hidup digital (digital lifestyle) adalah istilah yang sering digunakan

untuk menggambarkan gaya hidup modern yang sarat dengan

teknologi informasi. Teknologi informasi sangat berperan untuk

mengefisienkan segala sesuatu yang kita lakukan, baik di masa kini

maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu mencapai efisiensi dan

produktivitas maksimum. Teknologi informasi dalam hal ini sangat

berpengaruh dalam meningkatkan efisiensi dalam keidupan.

3. Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untuk

dijalankan. Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan

lingkungan yang sehat. Sehat dalam arti kata mendasar adalah segala

hal yang kita kerjakan memberikan hasil yang baik dan positif.

4. Gaya Hidup Hedonis

Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk

mencari kesenangan hidup, seperli lebih menghabiskan waktu diluar

rumah, lebih banyak bermain, senang dengan keramaian kota,

membeli barang mahal sesuai dengan keinginan serta selalu ingin

menjadi pusat perhatian.

Page 37: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

20

5. Gaya Hidup Hemat

Hidup hemat adalah mengurangi konsumsi saat ini guna dapat

mengosumsi lebih banyak di masa depan. Hidup sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhan. Gaya hidup hemat akan mengajarkan

disiplin dalam hal pengeluaran.

6. Gaya Hidup Bebas

Semakin pesatnya perkembangan kehidupan, semakin banyak

pengaruh yang akan didapat. Adanya globalisasi memberikan

pengaruh positif dan negatif. Secara positif globalisasi membantu

masyarakat dalam mencari informasi serta meudahkan pekerjaan

mereka, sedangkan dampak negatifnya seperti maraknya pergaulan

bebas dikalangan remaja.1

Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku meyimpang yaitu proses

transformasi budaya yang berkembang dimasyarakat yang mempengaruhi gaya

hidup terutama yang dialami oleh remaja, karena pada fase ini remaja akan

mencari hal baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya dan secara tidak

disadari hal ini akan berakibat kepada gaya hidup yang berbeda dari seharusnya.

Fokus dalam penelitian ini yaitu gaya hidup modern yang dialami oleh remaja

pada saat ini, David Chaney (2003:40) mengatakan gaya hidup merupakan pola-

pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang lain. Gaya hidup

diasumsikan merupakan ciri sebuah dunia modern, atau yang biasa juga di sebut

1 Dwi Kresdianto, “Hubungan Gaya Hidup Hedonis Dengan Perilaku Konsumtif FashionPakaian pada Mahasiswa di Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang”, Skripsi, h. 16.

Page 38: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

21

modernitas, maksudnya adalah siapapun yang hidup dalam masyarakat modern

akan menggunakan gagasan tentang gaya hidup untuk menggambarkan

tindakannya sendiri maupun orang lain. Gaya hidup modern atau kekinian

merupakan gaya hidup yang tidak lepas dari perkembangan teknologi yang cukup

pesat, misalnya kurangnya komunikasi tatap muka atau secara langsung karena

lebih memilih untuk menggunakan sosial media untuk berkomunikasi, karena

dirasa sangat mudah untuk dilakukan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk

mempresentasikan gaya hidup pada remaja dalam film.

2.4 Remaja

Gaya hidup erat kaitanya dengan remaja, seiring perkembagan teknologi yang

berjalan kian pesat mau tidak mau akan berdampak pada kehidupan individunya,

Banyak orang menggambarkan remaja adalah masa transisi dari fase anak-anak

menuju fase dewasa, atau orang-orang dengan usia belasan tahun, atau bisa juga

dengan pengertian seseorang yang menunjukan tingkah laku tertentu, seperti

susah diatur atau orang yang mudah terpancing emosinya. Periode remaja adalah

waktu untuk tumbuh dan berkembang serta bergerak dari ketidakmatangan masa

kanak-kanak menuju ke arah kematangan pada usia dewasa. Periode remaja

adalah periode transisi secara biologis, psikologis, sosiologi, dan ekonomi pada

individu. Ini adalah masa yang menyenangkan dalam rentang kehidupan. Para

remaja menjadi lebih sedikit bijak, serta lebih mampu untuk membuat keputusan

sendiri dibandingkan usia-usia sebelumnya yaitu pada masa kanak-kanak.

perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, dimana masa

remaja identik dengan dengan masa puber. Pubertas adalah suatu periode

Page 39: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

22

kedewasaan kerangka tubuh dan seksual yang cepat, terutama terjadi pada awal

masa remaja. Pada umumnya masa remaja memiliki ciri pertumbuhan fisik yang

relatif cepat. Organ-organ fisik mencapai taraf kematangan yang Masa remaja

identik dengan dengan masa puber. Pubertas adalah suatu periode kedewasaan

kerangka tubuh maupun seksual yang cepat, terutama terjadi pada awal masa

remaja.

WHO (World Health Organization). WHO memberikan definisi tentang remaja

lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu

biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut

berbunyi, Remaja adalah suatu masa dimana:

1. Individu berkembang dari saat pertama kali yakni ketika menunjukkan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa.

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relatif lebih mandiri.

2.4.1 Ciri-ciri Masa Remaja

Setiap masa perkembangan manusia memiiki ciri-ciri masing-masing,

begitu pula dengan masa remaja. Berikut penjelasan ciri- ciri masa

remaja menurut (Yudrik Jahja:2001) :

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja

awal yang dikenal sebagai masa strom and stress. Peningkatan

emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon

Page 40: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

23

yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan

emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru

yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan

dan tekanan yang ditunjukan pada remaja, misalnya mereka

diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka

harus lebih mandiri, dan bertanggung jawab. Kemandirian dan

tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan

akan tampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa

kuliah.

2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan

seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidka

yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik

yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem

sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan

eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat

berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan

dengan orang lain. selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik

bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal

menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan

adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, makan

remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka

pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam

hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya

Page 41: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

24

dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan

lawan jenis, dan dengan orang dewasa.

4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa

kanak-kanak menjadi kurang penting karena telah mendekati

dewasa.

5. Kebanyakan remaja bersikap ambivallen dalam menghadapi

perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan

kebebasan, tetapi disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang

menyertai kebebasan ini.

Remaja adalah masa transisi yang menghubungkan masa kanak-kanak

dengan masa dewasa. Pada periode ini teerjadi perubahan-perubahan

besar yang esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah,

jasmaniah, terutama fungsi seksual (kartono,1995:148). Masa remaja

ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja,

yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa pematangan

organ reproduksi manusia, dan sering disebut dengan masa pubertas.

Saat ini remaja lebih banyak berhubungan sosial lewat dunia maya,

mengisi kehidupan dengan penggunaan komputer, video games, digital

music players, video call, dan berbagai macam perangkat permainan

yang diproduksi oleh abad digital. Sejak kecil, generasi ini sudah

banyak dikenalkan dengan teknologi dan sangat akrab dengan

smartphone dan dikategorikan sebagai generasi yang kreatif. Remaja

saat ini sudah menganggap teknologi digital sebagai bagian yang tidak

Page 42: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

25

dapat dipisahkan dengan dirinya. Karakterisktik remaja yaitu

cenderung memiliki sifat tidak sabar, ingin menyelesakan masalah

menggunakan cara-cara instan, karena terbiasaberkomunikasi

menggunakan dunia maya yang cepat dan praktis, dengan demikian

untuk melihat gaya hidup remaja maka peneliti menggunakan analisis

semiotika.

2.5 Semiotika

2.5.1 Konsep Semiotika

Kaitanya dengan sosial dan budaya semiotika dapat digunakan untuk

mempelajari sederetan objek, peristiwa, kebudayaan, dan lain-lain

ditengah masyarakat sebagai sebuah tanda yang memiliki arti tertentu.

Semiotika berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti tanda”

(Sudjiman dan van Zoest, 1996:vii) atau seme, yang mempunyai arti

“penafsiran tanda” (Cobley dan Jansz, 1994:4). Semiotika berasal dari

studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorikam dan poetika

(Kurniawan, 2001:49 dalam Sobur, 2017). “Tanda” pada masa yang

dulu masih bermakna sesuatu hal yang menunjukan adanya hal lain.

Contohnya, asap yang menandai adanya api. Jika hal ini diterapkan

pada tanda-tanda bahasa, maka huruf, kata, kalimat, tidak akan

memiliki arti pada dirinya sendiri. Tanda-tanda itu hanya mengandung

rmakna arti (significant) dalam kaitannya dengan pembacanya.

Pembaca istilah yang digunakan untuk menghubungkan tanda dengan

apa yang ditandakan (signife) sesuai dengan konvensi dalam sistem

Page 43: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

26

bahasa yang bersangkutan. Tanda-tanda (signs) merupakan basis dari

keseluruhan komunikasi.

Manusia dengan perantara tanda-tanda, akan dapat melakukan

komunikasi dengan sesamanya. Banyak hal yang bisa dikomunikasikan

di dunia ini. sebuah tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri,

dan makna (meaning) merupakan hubungan antara suatu objek atau

idea dan suatu tanda. Konsep dasar ini mengikat bersamaan seperangkat

teori yang sangat luas berurusan dengan simbol, bahasa, wacana, dan

bentuk-bentuk non-verbal, teori-teori menjelaskan bagaimana tanda

berhubungan dengan maknanya dan bagaimana tanda tersebut disusun.

Secara umum, studi tentang tanda akan merujuk kepada semiotika

(Littlejohn, 1996:64 dalam Sobur 2013).

Semiotik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang tanda

dalam kehidupan manusia. Yang dimana, semua yang hadir di sekitar

kita dapat dilihat dari segi tanda, yakni sesuatu yang harus diberi

makna. Merujuk pada Ferdinand de Saussure (1916), melihat tanda

sebagai pertemuan antara bentuk (yang tercipta dalam kognisi

seseorang) dan makna atau isi, yakni yang dipahami oleh manusia

pemakai tanda (Hoed, 2011: 3). Semiotika adalah sebuah ilmu atau

metode analisis digunakan untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda

merupakan perangkat yang dapat pakai dalam upaya untuk mencari

jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama

Page 44: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

27

manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi pada

dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity)

memaknai hal-hal (things). Memaknai (to signify) hal ini tidak dapat

dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate).

Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa pesan

informasi saja , tetapi dimana objek-objek itu hendakberkomunikasi,

mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda (Kurniawan, 2001: 53).

Dengan kata lain bukan hanya informasi saja yang dibawa suatu objek

dalam memaknai, namun bagaimana onjek-objek tersebut saling terkait

satu sama lain.

2.5.2 Semiotika Menurut Roland Barthes

Teori Barthes mengemukakan dua tingkat pertandaan yaitu denotasi

dan konotasi. Denotasi merupakan hubungan eksplisit antara tanda

dengan referensi atau realitas dalam pertandaan, sedangkan konotasi

yaitu aspek makna yang berkaitan antara perasaan dan emosi serta nilai-

nilai kebudayaan dan ideologi (Piliang, 2003: 16 dan 18). pada salah

satu bukunya yang berjudul Sarrasine, Barthes merangkai beberapa

kode rasionalisasi atau suatu proses yang mirip dengan yang terlihat

dalam retorika tentang tanda.

Dalam kerangka Barthes, konotasi diidentikan dengan operasi ideologi,

yang disebut sebagai “mitos”, yang berfungsi untuk mengungkapkan

dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku

dalam suatu periode tertentu. Sedangkan Dalam mitos juga terdapat

Page 45: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

28

pola tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda, namun sebagai sistem

yang unik, mitos dibangun untuk suatu rantai pemaknaan yang sudah

ada sebelumnya atau dengan kata lain, mitos juga dapat dikatakan

sebagai suatu sistem pemaknaan tataran kedua. Barthes memahami

ideologi sebagai sesuatu hal palsu yang dapat membuat orang hidup di

dalam dunia berimajiner, meski realitas hidupnya sesungguhnya

tidaklah demikian. Ideologi akan tetap ada selama kebudayaan ada, dan

itulah sebabnya Barthes mengatakan bahwa konotasi ialah suatu

ekspresi budaya. Kebudayaan mewujudkan dirinya di dalam teks-teks

dengan demikian, ideologi mewujudkan dirinya melalui berbagai kode

yang dapat masuk ke dalam teks dalam bentuk penanda-penanda

penting, seperti tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain. (Sobur, 2017:

69). Barthes menciptakan peta tentang bagaimana sebuah tanda bekerja

(Cobley & Jansz,1999:51).

Tabel 2. Peta Roland Barthes

Dari peta diatas dapat terlihat jelas bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas

penanda (1) dan petanda (2) tetapi pada saat bersamaan, tanda denotatif

dapat berfungsi sebagai penanda konotatif (4). Dengan kata lain, hal

tersebut merupakan unsur material, hanya jika kita mengenal tanda

1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda)3. Denotative Sign (tanda Denotatif)

4. Conotative Signifier 5. Connotative signified(petanda konotatif)

6. Connotative sign (tanda konotatif)

Sumber: (Sobur ,2017:69)

Page 46: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

29

“singa”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian

menjadi mungkin. Dengan demikian sumbangan Barthes sangat berarti

bagi penyempurnaan semiologi Saussure mengenai tandakonotatif tidak

sekedar memiliki makna tambahan, namun juga mengandungkedua

bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaanya. Tidak hanya

memiliki makna denotasi dan konotasi, Perspektif Barthes tentang

mitos ini menjadi ciri khas semiologinya yang membuka ranah baru.

Mitos sendiri biasanya diasumsikan sebagai apa yang menjadi kegiatan

yang dilakukan sehari-hari yang sudah diyakini oleh orang-orang.

Terdapat 3 kategori yang dilakukan oleh Roland Barthes dalam buku

Alex sobur, yaitu:

1. Pesan linguistik, ialah semua kata dan kalimat pada frame.

2. Pesan ikonik tak terkodekan, denotasi dalam frame program yang

diteliti.

3. Pesan ikonik terkodekan, merupakan konotasi yang muncul dalam

frame yang memiliki fungsi jika dikaitkan dengan sistem tanda

lebih luas. Dalam penelitian ini penulis menggunkan semiotika

Roland Barthes dalam menganalisis film.

2.5.3 Semiotika Dalam Film

Film merupakan bidang kajian dalam analisis semiotika, karena film

dibangun menggunakan tanda semata-mata. Tanda-tanda tersebut

termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik agar

mencapai efek bersamaan dengan tanda-tanda yang terstruktur,

Page 47: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

30

terutama indeksikal dalam film digunakan tanda-tanda ikonis, yaitu

suatu tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.

Sistem semiotika lebih penting pada film yang menggunkan tanda

ikonis, dimana berupa tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu yang

dimaksud dalam penyampaian pesannya kepada audiens. Metz dalam

Sobur mengatakan walaupun ada upaya lain diluar pemikiran

kontinental tentang des Hautes Etudes et Sciences Sociales (EHESS)

Paris, merupakan figur utama dalam pemikiran semiotika sinematografi

sampai sekarang Sumbangan Metz pada teori film ialah usaha untuk

menggunakan peralatan konseptual linguistik struktural yang meninjau

kembali teori film yang ada. Salah satu area semiologi penting yang

ditekuni oleh Roland Barthes dalam studinya yakni tentang tanda

adalah peran pembaca (the reader). Konotasi, meskipun merupakan

sifat asli tanda, hal ini membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat

berfungsi dengan baik. Barthes secara panjang lebar menjelaskan apa

yang sering disebut dengan sistem pemaknaan tataran kedua, yang

dibangun diatas sistem lain yang dimana telah ada sebelumnya. Barthes

menyebut Sistem kedua ini dengan konotasi, yang didalam

mythologies-nya secara tegas ia telah bedakan dari denotasi atau sistem

pemaknaan tataran pertama. Barthes menciptakan peta tentang

bagaimana sebuah tanda bekerja (Cobley & Jansz,1999:51 dalam sobur

2017).

Page 48: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

31

Penerapan semiotika dalam film dalam hal ini harus memperhatikan

aspek medium film atau sinema yang berfungsi sebagai tanda. Film

umumnya dibangun dengan menggunakan banyak tanda. Tanda-tanda

itu termasuk dari berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik

dalam mencapai efek yang diharapkan, yang paling penting dalam

sebuah film adalah gambar dan suara (kata yang diucapkan maupun

suara-suara lain yang mengiringi gambar dan musik film). Sistem

semiotika yang penting dalam sebuah film adalah penggunaan tanda-

tanda ikonis yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.

Semiotika dalam film yaitu memandang setiap pesan yang disampaikan

dalam film meliputi pesan verbal dan non verbal yang bersifat simbolis

dan terdiri dari jaringan atau rangkaian tanda-tanda yang kompleks

serta memiliki arti.

2.6 Film

2.6.1 Pengertian Film

Pengertian film (sinema) secara harfiah ialah cinemathographie

yang berasal dari kata cinema dan tho atau phytos berarti cahaya serta

graphie atau graph yang berarti gambar. Jadi pengertian film yaitu

melukis gerak dengan cahaya. Gambar yang bergerak (film) adalah

bentuk dominan pada komunikasi massa visual dibelahan dunia ini

(Ardianto, 2004: 143). Film saat ini telah menjadi media komunikasi

audio visual yang akrab dinikmati oleh segenap masyarakat dari

berbagai usia dan latar belakang sosial. Kekuatan dan kemampuan film

Page 49: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

32

yang dapat menjangkau banyak segmen sosial. Hal ini lantas membuat

para ahli berfikir bahwa film memiliki potensi yang baik untuk

mempengaruhi khalayaknya. Film dapat memberi dampak pada setiap

penontonnya, baik dampak positif maupun dampak negatif. Melalui

pesan yang terkandung di dalam film.

Film mampu memberikan pengaruh bahkan mengubah pola pikir dan

karakter penontonnya. Film dapat mempengaruhi dan membentuk

masyarakat berdasarkan muatan pesan (message) di baliknya, tanpa

berlaku sebaliknya. Film dapat merekam realitas yang tumbuh pada

masyarakat, kemudian memproyeksikannya ke atas layar.

Agar pesan yang dimaksud dapat tersampaikan kepada khalayak,

sutradara menggunakan imajinasinya untuk mempresentasikan suatu

pesan melalui film dengan menggunkanan unsur-unsur yang

menyangkut eksposisi (penyajian secara langsung atau tidak langsung).

Tidak sedikit film yang mengangkat cerita kisah nyata atau sungguh-

sungguh terjadi dalam masyarakat. Banyak muatan pesan ideologis di

dalamnya, sehingga pesan dalam film akhirnya dapat mempengaruhi

pola pikir para penontonnya. Sebagai gambar yang bergerak, film

merupakan reproduksi dari kenyataan seperti apa adanya. pada dasarnya

semua film merupakan dokumen sosial maupun budaya yang

membantu mengkomunikasikan zaman ketika film itu dibuat bahkan

sekalipun ia tak pernah dimaksudkan untuk itu.

Page 50: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

33

2.6.2 Jenis Film

Pada perkembangannya, baik karena kemajuan teknologi yang semakin

canggih maupun tuntutan massa penonton, pembuat film semakin

bervariasi. Jenis-jenis film dapat digolongkan sebagai berikut

(Mudjiono, 2011: 133-135):

a. Teatrical Film (Film teaterikal)

Film teaterikal atau yang biasa disebut dengan film cerita,

merupakan ungkapan sebuah cerita yang dimainkan oleh manusia

yang menggunkan unsur dramatis dan memiliki unsur yang kuat

terhadap emosi penonton. Pada hakikatnya, film dengan unsur

dramatis bertolak belakang dari eksplorasi konflik dalam suatu kisah.

Misalnya konflik manusia dengan dirinya sendiri, manusia

dengan manusia yang lain maupun manusia dengan lingkungan

sosialnya, yang pada intinya menunjukkan pertentangan, lewat plot

kejadian-kejadian disampaikan secara visual. Cerita dengan unsur

yang dramatis ini dijabarkan kembali dengan berbagai tema. Lewat

tema inilah film teaterikal digolongkan menjadi beberapa jenis

yakni:

1) Film Aksi (Action film), film ini mempunyai ciri yakni penonjolan

filmnya pada masalah konflik. Hal ini dapat dilihat dalam film

yang mengeksploitasi peperangan atau pertarungan fisik,

semacam film perang, silat, koboi, kepolisian, gengster dan

semacamnya.

Page 51: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

34

2) Film Psikodrama. Film ini terlihat pada ketegangan yang

dibangun dari kekacauan antara konflik-konflik kejiwaan,

yang mengeksploitiasi karakter manusia, dapat dilihat dari film-

film drama yang mengeksploitasi penyimpangan mental maupun

dunia takhayul, semacam film horor.

3) Film Komedi. Film yang mengeksploitasi situasi yang dapat

menimbulkan kelucuan pada penonton. Situasi lucu ini ada yang

ditimbulkan oleh peristiwa fisik sehingga menjadi komedi. Selain

itu, adapula kelucuan yang timbul harus diinterpretasikan dengan

referensi intelektual.

4) Film Musik. Jenis film ini tumbuh bersamaan dengan adanya

teknik suara dalam film, Tidak setiap film dengan musik dapat

digolongkan sebagai film musik. Yang dimaksud di sini adalah

film yang bersifat musikal, yang dicirikanoleh musik yang

menjadi bagian internal cerita, bukan sekedar selingan.

b. Film Non-teaterikal (Non-teatrical film)

Film jenis ini merupakan film yang diproduksi dengan

memanfaatkan realitas asli, tidak bersifat fiktif. Selain itu tidak

dikmaksudkan sebagai alat hiburan. Film jenis ini lebih cenderung

untuk menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan informasi

(penerangan) maupun informasi pendidikan. Film non-teaterikal

terdiri dari:

1) Film Dokumenter, merupakan istilah yang dipakai secara luas

untuk memberi nama film yang sifatnya non-teaterikal. Jika

Page 52: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

35

dilihat dari subyek materinya film dokumenter berkaitan dengan

aspek faktual dalam kehidupan manusia, hewan dan makhluk

hidup lainnya yang tidak dicampuri oleh unsur fiksi.pada

dasarnya, film ini adalah drama ide yang dianggap dapat

menimbulkan perubahan sosial. Karena fil ini bukan untuk

kesenangan estetis, hiburan atau pendidikan. Tujuan film adalah

untuk menyadarkan penonton akan berbagai aspek kenyataan

hidup. Dengan kata lain, salah satu fingsi film yang berjenis

seperti ini adalah untuk membangkitkan perasaan masyarakat atas

suatu masalah, untuk memberikan ilham dalam bertindak,atau

membina standart perilaku yang berbudaya.

2) Film Pendidikan. Film ini dibuat bukan untuk massa, akan tetapi

untuk sekelompok penonton yang dapat diidentifikasikan secara

fisik. Film ini ditujukan untuk para siswa yang tertentu seagai

bahan pelajaran yang akan diikutinya. Sehingga film pendidikan

menjadi pelajaran ataupun instruksi belajar yang direkam dalam

wujud visual. Isi pesan yang disampaikan sesuai dengan

kelompok penontonnya, dan dipertunjukkan di depan kelas.

3) Film Animasi. Animasi atau kartun dibuat dengan

menggambarkan setiap frame satu persatu untuk kemudian

dipotret. Setiap gambar frame merupakan gambar dengan posisi

yang berbeda jika di-seri-kan akan menghasilkan kesan gerak.

Pioner dalam bidang ini adalah Emile Cohl (1905), yang semula

memfilmkan boneka lalu membuat gambar kartun di Prancis.

Page 53: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

36

Sedang di Amerika Serikat Winsor McCay mempelopori film

animasi (1909). Walt Disney menyempurnakan teknik pembuatan

film animasi dengan memproduksi seni animasi tikus-tikus, dan

kemudian membuat film serial yang panjang seperti “Snow White

and Seven Dwarfs” tahun 1937.

Dengan penggunaan gambar, pembuat film akan dapat menciptakan

gerak dan bentuk-bentuk yang tak terdapat dalam realitas. Apa saja

yang ada dalam pikiran, akan dapat difilmkan melalui gambar pada

dasarnya, film animasi tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga

digunakan sebagai illustrasi dalam film pendidikan. Film kemudian

diklasifikasikan sebagai berikut (Mudjiono, 2011: 125-138) :

a. “G” (General) : film untuk semua umur.

b. “PG” (Parental Guidance) : film yang didampingi orang tua.

c. “PG-13” : film dibawah 13 tahun dan didampingi orang tua.

d. “R” (Restriced) : film dibawah 17 tahun, didampingi orang dewasa.

e. ”X” : film untuk 17 tahun ke atas.

Film pada penelitian ini termasuk kedalam jenis film drama komedi,

dan dapat diklasifikasikan sebagai film PG atau film untuk anak usia 13

tahun keatas dan mendaptkan pendampingan orang tua saat sedang

menonton film.

2.6.3 Bahasa Film

Bahasa film adalah sebuah pesan yang disampaikan melalui sebuah film,

bahasa film terdiri dari sinematografi. Sinematografi secara umum dapat

Page 54: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

37

dibagi menjadi tiga aspek, yakni kamera dan film, framing, serta durasi

gambar. Kamera dan film menckup teknik-teknik yang dapat dilakukan

melalui kamera dan stok filmnya, seperti warna, penggunaan lensa,

kecepatan gerak gambar, dan sebagainya. Berikut ini salah satu aspek

framing yang terdapat dalam sinematografi, yakni jarak kamera terhadap

objek (type of shot), yaitu (Pratista, 2008:89):

1. Extreme long shot

Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari

objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak nampak. Teknik ini

umumnya menggunakan sebuah objek yang sangat jauh atau panora

yang luas.

2. Long shot

Pada long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar

belakang masih dominan. Long shot sering digunakan sebagai

estabilishing shot, yakni shot permbuka sebelum digunakan shot-

shot yang berjarak lebih dekat.

3. Medium long shot

Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai atas.

Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang.

4. Medium shot

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas.

Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai

dominan di dalam frame.

Page 55: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

38

5. Medium close-up

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas.

Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak

lagi dominan. Adeganpercakapan normal biasanya menggunakan

medium close-up.

6. Close-up

Umunya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek

kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah

dengan jelas serta gesture yang mendetail. Close up biasanya

digunakan untuk adegan dialog yang lebih intim. Close up juga

memperlihatkan detil sebuah benda atau objek.

7. Extreme close-up

Pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih mendetail

bagian dari wajah, seperti telinga, mata, hidung, dan lainnya atau

bagian dari sebuah objek.

2.7 Kerangka Pemikiran

Film merupakan karya seni yang menjadi sebuah fenomena kehidupan

modern, yang memiliki pengaruh yang signifikan bagi penonton. Film dapat

berperan sebagai media komunikasi massa dalam menyampaikan pesan atau

makna tertentu melalui bahasa film atau yang disebut dengan sinematografi.

Film juga dapat dijadikan sebagai sarana penggambaran dari sebuah

kenyataan atau peristiwa yang menyajikan suatu realitas. Kita dapat melihat

realitas objek suatu film sebagai suatu dinamika pemaknaan melalui

interpretasi dari subjektifitas penonton. Interpretasi menjelaskan proses

Page 56: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

39

dimana pemahaman itu terjadi agar dapat menjelaskan proses pemahaman

agar dapat menemukan makna dari suatu teks.

Makna yang dimaksud adalah sebuah representasi gaya hidup remaja dalam

film Generasi Micin yang menceritakan tentang kehidupan remaja yang

hidupnya tidak bisa dipisahkan dengan adanya teknologi, yang akan dianalisis

menggunakan pendekatan Roland Barthes. Pada pendekatan ini menggunakan

analisis, berupa pesan denotasi dan konotasi kemudian hasil dari kedua pesan

tersebut di spesifikasikan kembali dengan tiga aspek yaitu aspek visual, latar,

teks, oleh peneliti sesuai dengan yang didapatkan dari film. Dari hasil analisis

tersebut maka akan dihasilakan Representasi Gaya Hidup Remaja dalam Film

Generasi Micin.

Gambar 1 Kerangka Pikir PenelitianSumber: peneliti

Film Generasi Micin

Analisis Roland Barthes1. Pesan Denotasi2. Pesan Konotasi

Representasi Gaya Hidup Remaja

Aspek Visul Aspek Latar Aspek Teks

Page 57: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

40

III. METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas

dunia nyata. Paradigma menunjukkan apa yang penting, absah, dan masuk

akal. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivis, yaitu paradigma yang meletakkan pengamatan dan objektivitas

dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma

memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially

meaningfull action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap

perilaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau

mengelola dunia sosial mereka (Hidayat, 2003:9).

Paradigma konstruktivis memiliki beberapa kriteria yang membedakan

dengan paradigma lainya, yaitu ontologi sebagai hal yang ada tetapi realitas

bersifat majemuk memiliki makna yang berbeda bagi tiap orang. Epistimologi

merupakan pendekatan subjektif untuk menjabarkan pengkonstruksian makna

oleh individu, sedangkan metodologi menggunakan berbagai jenis

pengkonstruksian dan menggabungkanya dalam sebuah konsensus. Proses

ini melibatkan dua aspek yaitu hermeunetik adalah aktivitas dalam merangkai

teks maupun percakapan, tulisan dan gambar. Sedangkan dialetik adalah

penggunaan dialog sebagai pendekatan agar objek yang diteliti dapat ditelaah

Page 58: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

41

dan membandingkanya dengan cara berpikir peneliti. Dengan demikian

harmonitas komunikasi dan literasi dapat dicapai dengan maksimal (hidayat,

2003). Pada penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme karena

penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif, sebuah penelitian yang

bermaksud menggali makna perilaku yang ada dibalik tindakan manusia.

kajian ini menempatkan posisi peneliti sebisa mungkin masuk kedalam

subjeknya, dan berusaha memahami kemudian mengonstruksikan sesuatu

yang menjadi pemahaman pada subjek yang akan diteliti. Peneliti ingin

mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu proses interpretasi

suatu makna dalam hal ini yaitu untuk melihat representasi gaya hidup remaja

dalam film Generasi Micin.

3.2 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

dapat diartikan sebagai penelitian deskriptif yang merupakan suatu tipe

penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena tertentu

(Arikunto, 2002:112). Penelitian kualitatif menghasilkan data berupa uraian

atau kata-kata tertulis dan perilaku orang yang dapat diamati. Penelitian

kualitatif cenderung menggunakan analisis dan lebih menonjolkan proses

serta makna.

Sifat penelitian yang diambil adalah jenis deskriptif, yaitu penelitian yang

digunakan untuk meneliti objek dengan cara menuturkan, menafsirkan data

yang ada, dan pelaksanaanya melalui pengumpulan, penyusunan, analisa,

interpretasi data yang diteliti pada masa sekarang. Pertimbangan penulis

Page 59: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

42

menggunakan metode deskriftif karena memiliki tujuan yang sama dengan

keinginan penulis, yaitu hanya untuk melihat kondisi objektif yang terjadi

dilapangan, lalu memaparkan keadaan atau peristiwa tersebut apa adanya,

tidak untuk mencari atau menjelaskan. Tipe penelitian ini dianggap sangat

relevan untuk dipakai karena menggambarkan keadaan objek yang ada pada

masa sekarang secara kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari

penelitian. Penelitian deskriftif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

menganalisis representasi gaya hidup remaja dalam film Generasi Micin.

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini terletak pada cara menganalisis semiotika terhadap

simbol-simbol gaya hidup remaja dalam Film Generasi Micin. Data-data

kualitatif tersebut didapatkan dari potongan gambar atau scene yang

digunakan sebagai objek penelitian untuk memperkuat analisis data. Peneliti

memfokuskan batasan peneliatan dengan memilih empat scene berupa

adegan, dialog, dan latar mengandung unsur gaya hidup remaja. Potongan

gambar yang didapatkan oleh peneliti kemudian dianalisis menggunakan

metode semiotika Roland Barthes, potongan gambar kemudian dianalisis

untuk mengetahui makna denotasi dan makna konotasinya. Hasil dari analisis

ini di spesifikan kembali dengan mempertimbangkan tiga aspek, yang

pertama aspek latar yakni berupa suatu penggambaran mengenai waktu,

suasana, tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang mengandung unsur gaya

hidup remaja dalam film Generasi Micin. Kedua aspek visual yakni suatu

penggambaran visual yang digambarkan dengan adegan-adegan dalam film

Page 60: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

43

yang dapat dilihat oleh penonton dimana adegan tersebut mengandung unsur-

gaya hidup remaja dalam film Generasi Micin. Aspek yang ketiga yaitu aspek

teks berupa sederetan kata atau kalimat dalam dialog maupun teks yang

didapatkan dari sinopsis film yang menggambarkan gaya hidup remaja dalam

film Generasi Micin. Hasil dari penelitian menjawab bagaimana representasi

gaya hidup remaja dalam Film Generasi Micin, dengan menggungkapkan

makna dibalik simbol dan tanda yang digunakan.

3.4 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis semiotika.

Semiotika sendiri yakni ilmu yang mempelajari aturan-aturan, sistem-sistem

yang terdapat tanda-tanda yang mempunyai arti. Peneliti memilih analisis

semiotika Roland Barthes untuk digunakan dalam menganalisis film Generasi

Micin. Dalam semiotika model ini signifikasi terbagi kedalam dua tingkatan,

yang pertama denotasi sedangkan tingkat kedua yaitu konotasi yang

berhubungan dengan isi pesan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan berupa

dokumentasi dan studi kepustakaan. Dokumentasi yaitu proses pengumpulan

data-data melalui telaah dan mengkaji berbagai literature yang sesuai dan

berhubungan dengan bahan penelitian, kemudian dijadikan sebagai bahan

argumentasi. Hal lain yang perlu dilakukan dalam persiapan penelitian yang

pertama yaitu mempersiapkan data primer berupa data yang diperoleh dari

Page 61: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

44

film Generasi Micin, Sedangkan yang kedua adalah data sekunder dengan

menggunakan sumber informasi yang terdapat diperpustakaan berupa buku-

buku yang sesuai dengan fokus penelitian, maupun artikel pada situs internet.

Dalam hal ini menggunakan artikel yang didapatkan dari situs internet berupa

sinopsis film Generasi Micin.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang berhubungan

dengan data, mengorganisasikan data dan memilahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.Secara lebih rinci, uraian ringkas mengenai langkah-langkah

analisisnya diolah dari analisis semiotika, (Kriyantono, 2009:271-272)

1. Inventarisasi data, yaitu dengan cara mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya baik dari dokumentasi maupun studi kepustakaan.

2. Kategorisasi model semiotik, menentukan model semiotika yang

digunakan, yaitu model semiotika Roland Barthes.

3. Klasifikasi data, identifikasi teks (tanda), alasan-alasan tanda tersebut

dipilih, dan tentukan kekhasan wacananya dengan mempertimbangkan

elemen semiotika dalam scene yang dianggap sebagai budaya populer.

4. Penentuan scene tersebut menentukan penanda (signifer), petanda

(signified), makna denotasi dan makna konotasi.

5. Analisis data untuk membahas makna konotasi tahap kedua (connotative

sign 2) yang berdasarkan ideologi, interpretan kelompok, frame work

Page 62: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

45

budaya, aspek sosial, komunikatif, lapisan makna, kaitan dengan tanda

lain,hukum yang mengaturnya, serta berasal dari kamus.

6. Penarikan kesimpulan, penilaian terhadap data-data yang ditemukan

dibahas dan dianalisis selama penelitian.

Dari uraian diatas teknik analisis yang dipakai penulis, yaitu:

1. Peneliti menonton film Generasi Micin terlebih dahulu.

2. Kategori model semiotik, menentukan model semiotika yang digunakan

yaitu model semiotika Roland Barthes.

3. Melakukan pengamatan adegan maupun hal-hal yang ada dalam scene

tersebut.

4. Mengklasifikasi data dengan melakukan capture scene-scene yang

dianggap mewakili representasi gaya hidup remaja.

5. Penentuan scene tersebut menentukan penanda, makna denotasi pertama

yang merupakan makna konotasi tahap kedua berupa gambaran gaya hidup

remaja interpretan kelompok, frame work budaya, aspek sosial,

komunikatif, lapisan makna, kaitan dengan tanda lain, hukum yang

mengaturnya, serta berasal dari kamus.

6. Penarikan kesimpulan, penilaian terhadap data-data yang ditemukan

kemudian dibahas dan dianalisis selama penelitian.

3.7 Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah satu bagian yang

sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian

yang telah dilakukan, biasanya terjadi pada proses pengumpulan data-data

Page 63: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

46

dan analisis interpretasi sebuah data, jenis keabsahan data yang dipakai pada

penelitian ini yaitu triangulasi. Menurut sugiyono (2013:330) triangulasi

diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan

data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Peneliti menggunakan triangulasi sumber data berupa dokumen dan

kearsipan. Dokumen yang digunakan adalah dokumentasi dari film generasi

micin. Sedangkan untuk kearsipan, peneliti menggunakan beberapa buku

yang membahas tentang semiotika komunikasi, gaya hidup dan buku

pengantar semiotika tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer. Namun hal

tersebut disesuaikan kembali dengan proses perkembangan dalam penelitian

yang memungkinkan peneliti menggunakan buku-buku lainya yang sesuai

dengan fokus penelitian. Hal ini digunakan untuk menggali kebenaran data

penelitian agar fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga

diperoleh kebenaran jika dilihat dari berbagai sudut pandang.

Page 64: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

48

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1 Deskripsi Film Generasi Micin

4.1.1 Profil film

Ju

Judul Film : Generasi Micin

Tahun Produksi : 2018

Durasi : 88 menit

Sutradara : Fajar Nugros

Produser : Chand Parwez

Servia, Fiaz

Servia

Penulis naskah : Faza Meonk

Penata Kamera : Padri Nadeak

Gambar 2: Poster Film Generasi Micin

Sumber gambar : filmindonesia.or.id

Editor : Ryan Purwoko

Perusahan Produksi : Starvision

Negeri asal : Indonesia

Bahasa : Indonesia

Tanggal Rilis : 18 Oktober 2018

Page 65: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

48

Pemain : Kevin Anggara, Clairine Christabel, Morgan Oey, Joshua

Suherman, Teuku Ryzki, Kamasean Matthews, Ari Irham, Jennifer Coppen.

4.1.2 Profil Sutradara

G

Gambar 3: Profil Sutradara

Pria bernama lengkap Fajar Nugroho yang kerap disapa dengan

sapaan Fajar Nugros. Fajar Lahir di kota Yogyakarta tanggal 9 Juli

tahun 1979, Fajar Nugros tertarik pada dunia menulis. Selain menulis

cerita pendek, fajar nugros juga mengeluarkan beberapa buku seperti

nuku berjudul buaya jantan, labirin cinta dikilometer nol dan banyak

dari tulisanya yang berupa kumpulan cerita pendek yang diunggahnya

dalam sebuah blog. Lelaki yang hobby traveling ini telah

menyelesaikan sekitar 300 cerita pendek. Fajar pun berharap agar

kelak kumpulan cerita pendeknya dapat difilmkan. Sehingga dirinya

bisa menghabiskan waktu dimasa tuanya nanti untuk menonton film

Page 66: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

49

dari cerita pendek yang ditulisnya. Dalam film generasi micin ini

cerita seakan tidak lepas dari karakter fajar nugros. Mengingat

sutradara asal yogyakarta ini menjadikan filmnya sebagai alat

propaganda yang asik dan menyenangkan. Dimana tema dalam film

ini yakni kehidupan generasi “micin” tidak selalu dipandang negatif

oleh generasi sebelumnya.

4.1.3 Profil Perusahaan

Gambar 3: Logo Perusahaan

PT Kharisma Starvision Plus atau lebih sering disebut dengan

Starvision didirikanpada 10 Oktober 1995 oleh Chand Parwez

Servia setelah mendirikan PT. Kharisma Jabar Film melalui film Si

Kabayan Saba Kota yang dibintangi Didi Petet. Starvision Plus

terpandang di masyarakat sejak adanya Sitkom "Spontan" yang

ditayangkan di SCTV pada tahun 1996. Saat ini, Starvision Plus telah

Page 67: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

50

memproduksi lebih dari 50 sinetron dan lebih dari 100 film layar lebar

dalam berbagai genre. Starvision ingin selalu ada tuntunan dalam

karyanya agar menjadi hiburan di dunia entertainment. PT Kharisma

Jabar Film didirikan oleh Chand Parwez Servia pada tahun 1995.

PT Kharisma Starvision Plus, yang juga dikenal sebagai Starvision,

memproduksi berbagai program televisi yang mencapai Top Rating

Indonesia. Dari tahun 2004 sampai 2007, ia menjadi Ketua Persatuan

Perusahaan Film Indonesia (PPFI). Tahun 2015 Chand Parwez

menjadi salah satu pendiri dan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan

Film Indonesia (APFI), ia juga menjadi Ketua Umum Badan

Perfilman Indonesia (BPI) periode tahun 2017 - 2020. Selama 3 tahun

berturut-turut, film-filmnya mencapai Box Office : Virgin (2005),

Heart (2006) and Get Married (2007).

Karya Starvision sering menjadi trendsetter dengan genre beragam

dan meraih sukses seperti The Tarix Jabrix (2008), Perempuan

Berkalung Sorban, Get Married 2 (2009), Laskar Pemimpi, Kabayan

Menjadi Milyuner (2010), Purple Love, Get Married 3, Hafalan Shalat

Delisa (2011), Perahu Kertas (2012), Cinta Brontosaurus (2013),

Marmut Merah Jambu (2014), Ngenest (2015), Koala Kumal dan Cek

Toko Sebelah (2016), Critical Eleven dan Sweet 20 (2017). Karyanya

selain digemari juga memilki value dan meraih berbagai penghargaan

lokal juga internasional. Pada ulang tahun ke 22 Starvision meraih 22

Nominasi di Festival Film Indonesia 2017.

Page 68: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

51

4.1.4 Karakter Pemain

Gambar 5: Tokoh Kevin

Kevin Anggara sebagai Kevin, berperan

sebagai tokoh utama yang berperan sebagai

anak generasi sekarang yang selalu ingin

mencoba hal-hal baru dibalik rutinitas

sehari-hari. Remaja yang duduk di bangku

SMA selalu menginginkan hal yang tidak

biasa dalam hidupnya. Dalam film ini

Kevin sebagai remaja yang tertuduh micin

atau anak yang selalu ingin melakukan

sesuatu dengan mudah dan instan.

Gambar 6: Tokoh Chelsea

Clairine Christabel sebagai Chelsea,

memiliki peran sebagai tokoh pembantu

yang kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. Berperan

sebagai teman kecil Kevin yang tumbuh

menjadi remaja cerdas yang mengikuti club

bahasa inggris, Chelsea adalah sahabat

dekat sekaligus tetangga Kevin. Dalam film

ini chelsea selalu menentang tingkah jahil

Kevin karena dirasa tidak masuk akal.

Page 69: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

52

Gambar 7: Tokoh Trisno

Morgan Oey sebagai Trisno paman dari

Kevin, berperan sebagai tokoh pembantu

yang kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. Mempunyai

karakter yang sangat Rock N Roll dan tidak

pernah memikirkan hal lain seperti kuliah

dan kerja.Trisno merupakan generasi yang

lahir di era reformasi. Paman yang kerap

dipanggil asuh oleh Kevin, yang

menasehati Kevin untuk bangkit dari

keterpurukan karena telah melakukan

banyak kesalahan yang telah merugikan

orang lain.

Gambar 8: Tokoh Dimas

Joshua Suherman sebagai Dimas, tokoh

pembantu yang kemunculanya hanya ada

jika terdapat kaitan dengan tokoh utama.

berperan sebagai remaja yang menyukai

bahkan cenderung mengikuti gaya hidup K-

POP, Dimas merupakan sahabat Kevin

yang selalu ikut dalam misi kejahilan

Kevin.

Page 70: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

53

Gambar 9: Tokoh Aldo

Ari Irham sebagai Aldo, tokoh pembantu

yang kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. berperan

sebagai siswa yang mengikuti

ekstrakulikuler english club dan sebagai

remaja yang gemar membuat video live

instagram dan membuat konten youtube.

Gambar 10: Tokoh Bonbon

Teuku Ryzki sebagai bonbon sahabat

Kevin, memiiki peran sebagai tokoh

pembantu yang kemunculanya hanya ada

jika terdapat kaitan dengan tokoh utama.

Memiliki sifat pelupa dalam segala hal

sehingga harus selalu diingatkan teman-

temanya. Sama seperti Dimas, Bonbon juga

selalu ikut dalam aksi jahil Kevin.

Gambar 11: Tokoh johanna

Kamasean Matthews sebagai Johanna,

sahabat Kevin memiiki peran sebagai

tokoh pembantu yang kemunculanya hanya

ada jika terdapat kaitan dengan tokoh

utama. Memiliki sifat pengingat, sehingga

johanna sangat bermanfaat bagi bonbon

untuk selalu mengingatkan.

Page 71: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

54

Gambar 12: Tokoh Cindy

Jennifer Coppen sebagai Cindy, memiiki

peran sebagai tokoh pembantu yang

kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. remaja yang

gemar bermedia sosial sama seperti aldo,

Cindy juga senang melalukan goyang dua

jari untuk live instagram.

Gambar 13: Tokoh PapaKevin

Ferry Salim sebagai pak Anggara, memiiki

peran sebagai tokoh pembantu yang

kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. Dalam film ini

berperan sebagai papa dari Kevin. Keluarga

keturunan Tionghoa yang berprofesi

sebagai pedagang.

Gambar 14: Tokoh MamaKevin

Mellisa Karim sebagai bu Anggara,

memiiki peran sebagai tokoh pembantu

yang kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. Dalam film ini

berperan sebagai mama Kevin yang sama-

sama mempunyai garis keturunan

Tionghoa. Mama Kevin memiliki karakter

yang teliti dalam urusan bisnis.

Page 72: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

55

M

e

4.1.5 Sinopsis Film Generasi Micin

Film generasi micin berfokus pada kisah anak muda yang lahir pada tahun

2000 an, dimana anak yang lahir ditahun ini dianggap lebih jahil dari pada

generasi millennial generasi ini juga sering disebut dengan generasi micin.

Film ini mengisahkan anak-anak remaja yang duduk di bangku SMA.

Tokoh utama dalam film ini yaitu Kevin yang diperankan oleh Kevin

Anggara, sebagai anak muda Kevin selalu ingin mencoba hal-hal baru

Gambar 15: Tokoh HajiImron

Dicky Chandra sebagai pak Haji Imron,

memiiki peran sebagai tokoh pembantu

yang kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. Dalam film ini

haji imron menjadi pelanggan setia pak

Anggara untuk membeli tas para jamaah

haji.

Gambar 15: Tokoh GuruKevin

Dorman Borisman sebagai guru, memiiki

peran sebagai tokoh pembantu yang

kemunculanya hanya ada jika terdapat

kaitan dengan tokoh utama. Dalam film ini

Dorman berperan sebagai guru yang sudah

berumur dan menjadi korban dari aksi jahil

Kevin pada saat menagajar.

Page 73: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

56

dibalik rutinitas kehidupan sehari-hari, Kevin seharusnya dituntut untuk

bergairah dan bersemangat namun menurut Kevin sekolah hanya sebagai

tempat persinggahan dengan kegiatan yang sangat membosankan.

Kevin lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain game online dari

pada sinuk dengan urusan sekolah yang membosankan. Hingga pada

akhirnya kedua orang tua Kevin sudah tidak mengerti lagi dengan

keinginan anaknya yang tetap menjadi siswa papan tengah hingga akhir

sekolah berlangsung, tidak ada prestasi dan hal lain yang membuatnya

menonjol disekolah. Kedua orang tua Kevin terus bertanya apa tujuan

setelah ulus SMA, pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang membuat Kevin

semakin kesal, sehingga Kevin selalu bertingkah aneh baik di sekolah

maupun di rumah. Kevin selalu menciptakan hal-hal baru yang terkesan

aneh, seperti mengelabui guru ketika jam pelajaran sedang berlangsung,

hal ini membuat Kevin merasa ketagihan untuk melakukan kejahilan

selanjutnya.

Sampai suatu hari Kevin menemukan sebuah website yang berisi

tantangan-tantangan yang menurut Kevin akan membuat akhir tahunya

menjadi menyenangkan. Di sekolah, Kevin memiliki tiga orang sahabat

yakni bobon, dimas dan Johanna. Kevin mulai mengajak teman dekatnya

itu untuk ikut dalam menyelesaikan tantangan dari website tersebut tanpa

memberitahu mereka bahwa itu semua adalah tantangan yang diberikan

oleh sebuah website. Kejahilan selanjutnya yang dilakukan Kevin yaitu

dengan merusak suasana ketika teman sekolahnya sedang melakukan live

Page 74: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

57

instagram, setelah aksi ini Kevin kembali membuat tingkah jahil

denganmenumpahkan cat hijau pada baju seragam anak-anak club inggris.

Tingkah jahil Kevin tidak berhenti disitu aksi. Kevin berlanjut dengan rasa

penasaranya terhadap kepala sekolah yang dicurigai melakukan

penyalahgunaan dana atau diduga korupsi, hal pertama yang dilakukan

Kevin dengan teman-temanya yaitu membuat sekolah gagal menjadi

penyelenggara super student club dengan melakukan tindakan brutal

menyalakan petasan dibawah tribun sekolah pada saat berlangsungnya

sidak pantas tidaknya SMA harapan buana menjadi tuan rumah

penyelenggara super student club. Akibat dari peristiwa ini Kevin dan

ketiga temannya harus menanggung akibatnya dengan di skorsing, Kevin

merasa bersalah atas semua perbuatanya dan telah melibatkan teman-

temanya dalam hal ini, pada akhirnya Kevin kembali dengan melanjutkan

aktivitasnya menjadi seorang penulis di sebuah website pribadinya. Kevin

meminta maaf kepada semua teman yang telah menjadi korban

kejahilanya dan kembali berteman dengan ketiga sahabatnya setelah

kejadian rusuh yang mereka buat.

Kevin dan teman sekolahnya kembali kompak untuk memenangkan super

student club walaupun sekolahnya gagal menjadi tuan rumah dan benar

saja SMA Harapan Buana menjadi juara umum pada ajang super student

club hal ini membuat sekolah bangga atas pencapaian Kevin dan teman-

temannya. Kevin melanjutkan aktivitas menulisnya sampai suatu saat

terdapat penerbit yang tertarik hingga tulisan Kevin diterbitkan menjadi

Page 75: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

58

sebuah buku. Kevin menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak ingin

kembali menjadi remaja yang jahil dan Kevin memutuskan untuk

melanjutkan pendidikanya di bangku kuliah.

Page 76: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

99

6.1. Simpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan, maka pada penelitian ini diperoleh

kesimpulan Kevin sebagai tokoh utama menggambarkan gaya hidup generasi

micin atau generasi yang dekat dengan perkembangan teknologi modern yang

memudahkan segala aktivitas kesehariannya. Gaya hidup modern dalam film

generasi micin didominasi oleh penggunaan android, seperti tingkah laku Kevin

yang menjadi jahil akibat dari bermain game online. Selanjutnya yaitu

penggunaan google maps yang membedakan gaya hidup antara Kevin dan papa

Kevin yang berbeda generasi. Kemudian perubahan tingkah laku Kevin yang

sebelumnya jahil menjadi tidak jahil dengan kembalinya Kevin menjadi seorang

penulis blog atau blogger. Kevin sebagai tokoh utama memiliki gaya hidup yang

tidak pantang menyerah dengan berusaha memperbaiki kesalahannya dengan

mengajak teman-temannya agar tetap semangat mengikuti kompetisi super

student cup melalui vlog.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Page 77: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

100

6.2. Saran

Terkait dengan penelitian ini terdapat beberapa saran yang peneliti dapat

sampaikan:

1. Remaja hendaknya lebih bijaksana dalam menggunakan perkembangan

teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Penelitian ini dapat dikembangkan kembali dengan aspek lain seperti

analisa perbedaan gaya hidup lintas generasi dalam film generasi micin.

Page 78: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung:Simbiosa Rekatama Media.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Praktek, Jakarta : Asdi Mahasatya.

Berger, Arthur Asa. 2010. Pengantar Semiotika Tanda-Tanda DalamKebudayaan Kontemporer. Penerjemah M. Dwi Marianto dan Sunarto.Yogyakarta: Tiara Wacana.

Chaney, David.2003. Lifestyle. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar MengenaiSemiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Hidayat, Dedy N. 2003. Paradigma dan metodelogi penelitian sosial empirikklasik. Jakarta : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.

Hoed, Benny H. 2011. Semiotik & Dinamika Sosial Budaya, Edisi Kedua. Jakarta:Komunitas Bambu.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Kartini, Kartono.1995. Psikologi Anak(Psikologi Perkembangan). Bandung:Mandar Maju.

Kriyantono, Rachmat. 2005. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: KencanaPernada Media.

Kurniawan.2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesia Tera.

Mcquail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.

Marcuse, Herbert. 2016. Manusia Satu Dimensi. Yogyakarta: Narasi-PustakaPromethea.

Piliang, Y. A. 2003. Hipersemiotika Tafsir Cultural Atas Matinya Makna.Yogyakarta: Jalasutra.

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogya: Homerian Pustaka.

Page 79: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumarno, M. 1996. Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT Gramedia.

Sobur, Alex. 2017. Semiotika Komunikasi. Bandung: RemajaRosdakarya.

Jurnal

Hari Siswoko, K. (2017, April). Kebijakan Pemerintah Menyangkal Berita Palsuatau ‘Hoax’.Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni , 1(1), 16-17)diakses pada tanggal 20 Maret pukul 09:20 WIB.

Juitan lase, formas. 2014. McDonaldisasi Melalui Praktik Jurnalisme Hibrida DiKompasiana. Jurnal Ilmu komunikasi, Vol 11 No 2. diakses pada 25September 2019 pukul 15.00 WIB.

Mudjiono, Yoyon. 2011. Kajian Semiotika dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi,Vol. 1, No. 1, April, ISSN: 2088-981X, hal. 125-138. diakses 23 Maretpukul 16:30 WIB.

Neng, kokom komariah. 2015. Pengaruh gaya hidup remaja terhadapmeningkatnya perilaku melanggar norma di masyarakat. Jurnal sosiologi.Vol5, No 2. diakses pada 23 Maret 2019 pukul 16:50 WIB.

Skripsi

Ilmi, Mutia Nur. 2017. Makna Waktu dalam Film In Time. Makassar: UniversitasHasanuddin.

Rahardjo, Dwi Dicky Febry. 2016. Representasi Budaya Populer dalam Film“Slank nggak Ada Matinya” Karya Fajar Bustomi. Samarinda: UniversitasMulawarman.

Taqiyya, Hani. 2011. Analisis Semiotik Terhadap Film In The Name Of God.Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Internet

Sinopsis Film generasi micin.http://www.goegle.com.url?sa=tdansource=webdanrct=jdanurl=http://m.tribunnews.com//amp/section/. Diakses PadaTanggal 20 april 2019. Pukul 20.00 WIB.

Page 80: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

Gambar poster film generasi micin. https://www.google.com/search?=film+generasi+micin&safe. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2019. Pukul 10:40WIB.

Gambar sutradara Fajar Nugros. https://www.google.com/search?=gambar+fajar+nugros &safe. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2019. Pukul 10:45WIB.

Logo Starvision. http://www.goegle.com.url?sa=tdansource=webdanrct=jdanurl=http://id.m.wikipedia.org/wiki/. Diakses pada tanggal 9Agustus 2019. Pukul 10:48 WIB.

Gambar Kevin Anggara.https://www.google.com/search?q=gambar+kevin+anggara&tbm=isch&source. Diakses pada tanggal 9 Agustus. Pukul 10:50 WIB.

Gambar Clairine Cristabel.ttps://www.google.com/search?q=gambar+clairine+clay&tbm=isch&source.Diakses pada tanggal 9 Agustus. Pukul 10:52 WIB.

Gambar Morgan Oey.https://www.google.com/search?q=gambar+morgan+oey&oq=gambar+morgan+oey&aqs=. Diakses pada tanggal 9 agustus. Pukul 10:55 WIB.

Gambar Joshua Suherman.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fakurat.co%2Fhiburan%2Fid-298643-read-jonathan-christie-dapat-emas-joshua-suherman-saya-dapat-timah&psig. Diakses pada tanggal 10 Agustus. Pukul 19.00 WIB.

Gambar Ari Irham.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAri_Irham&psig=AOvVaw11umgZsLF-. Diakses pada tanggal10 Agustus. Pukul 19.10 WIB.

Gambar Teuku Ryzki.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fentertainment.kompas.com%2Fread%2F2018%2F10%2F18%2F084846110%2Fteuku-rizky-eks-cjr-jadi-linglung-dan-pelupa-karena-generasi-micin&psig=. Diakses padatanggal 10 Agustus. Pukul 19.13 WIB.

Gambar Kamasean Matthews.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwartakota.tribunnews.com%2F2018%2F10%2F14%2Fkamasean-matthews-tertantang-ke-dunia-akting&psig. Diakses pada tanggal 10 Agustus. Pukul 19.15 WIB.

Gambar Jennifer Coppen.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.co

Page 81: REPRESENTASI GAYA HIDUP REMAJA DALAM FILM (A nalisis Semiotika Roland Barthes dalam Film …digilib.unila.ac.id/60021/20/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analysis of Roland

m%2Fshowbiz%2Fread%2F3877159%2Fsyuting-film-tembang-lingsir-jennifer-coppen-dengar-suara-tawa-kuntilanak&psig. Diakses pada tanggal10 Agustus. Pukul 19.18 WIB.

Gambar Ferry Salim.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fkumparanhits%2Fcara-ferry-salim-jaga-keharmonisan-dengan-istri-jujur-dan-komunikasi&psig. Diakses pada tanggal 10 Agustus. Pukul 19.20 WIB.

Gambar Melisa Karim.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fkumparanhits%2Fmelissa-karim-resmi-menikah-dengan-endru-march-sukardi-. Diakses pada tanggal 10 Agustus. Pukul 19.25 WIB.

Gambar Dicky Chandra.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fbandungkita.id%2F2019%2F01%2F20%2Fcuitan-ridwan-kamil-yang-sebut-tol-cigatas-hadiah-jokowi-dibantah-dicky-candra-dan-netizen-dicky-direncanakan-jaman-sby-dan-gubernur-. Diakses pada tanggal 10 Agustus. Pukul 19.30 WIB.

Gambar Dorman Borisman.https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.boombastis.com%2Ffakta-dorman-borisman. Diakses pada tanggal 10 Agustus. Pukul19.32 WIB.