rencana agung penginjilan

Upload: asianinteriormission

Post on 18-Oct-2015

166 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Penginjilan

TRANSCRIPT

  • Kata PengantarPendahuluan -- Tuhan Yesus dan Rencana-NyaMasalah dalam Metoda PenginjilanTujuan Menentukan CaraMencari Prinsip-Prinsip DasarPenyelidikan dari Sumber LainRencana Penyelidikan KitaKristuslah Teladan yang SempurnaTujuan-Nya JelasIa Merencanakan untuk MenangPenyelidikan yang Tepat

    1. PemilihanOrang-Orang adalah Metoda-NyaOrang-Orang yang Ingin BelajarMemusatkan Perhatian kepada Pribadi-PribadiPrinsip yang DitekankanTidak Melalaikan Orang BanyakOrang Banyak DibangkitkanTampaknya Hanya Sedikit Saja yang Saya MengertiStrategi-NyaPenerapan Prinsip-Nya Dewasa IniSatu Demonstrasi ModernSekaranglah Waktunya untuk Bertindak

    2. PersekutuanIa Tinggal Bersama MerekaBersekutu untuk MengertiPrinsip yang DitekankanMakin Lama Makin EratYesus Mengajar Sambil Melayani Orang BanyakCara Ini Memakan WaktuPrinsip Tindak LanjutGereja sebagai Tempat PersekutuanMasalah KitaPenerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    3. PenyediaanIa Menghendaki KetaatanJalan SalibHarus Memperhitungkan Harga Penyerahan DiriHanya Sedikit yang Rela Berkorban

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    1 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • Taat adalah BelajarBukti dari KasihYesus Menunjukkan KetaatanPrinsip yang DitekankanPenerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    4. PengurapanIa Menyerahkan Diri-Nya Bagi MerekaKeharusan untuk Memberitakan InjilPengudusan-NyaMeterai Pelayanan-NyaPekerjaan Roh KudusPenghibur yang LainRahasia Hidup yang BerkemenanganKebenaran yang tidak Terlihat oleh Orang-orang yang Belum PercayaMasalah Pokok Dewasa Ini

    5. PercontohanIa Memperlihatkan Cara Hidup-NyaPeranan DoaMenggunakan AlkitabYang Terutama: Memenangkan JiwaMengajar dengan WajarKelas Latihan yang Terus-Menerus BerjalanPrinsip yang DitekankanPenerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    6. PengutusanYesus Memberi TugasPengutusan Pertama Terhadap Kedua Belas MuridMemberi Petunjuk-petunjuk KerjaMencontoh Metoda-NyaKesulitan Pasti akan DialamiInjil akan MemisahkanSatu dengan KristusBerdua-DuaPengutusan Terhadap Ketujuh Puluh MuridAmanat-amanat Setelah KebangkitanPrinsip-Nya Telah JelasPenerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    7. PengawasanIa Mengawasi MerekaTerus-Menerus Ditinjau Kembali dan DiterapkanIa Mengajar Murid-Murid-Nya Bersabar HatiPrinsip yang DitekankanPenerapan Prinsip-Nya Dewasa IniTujuan Harus Selalu Jelas

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    2 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • 8. PelipatgandaanYesus Mengharapkan Supaya Mereka Melipatgandakan DiriKemenangan Melalui KesaksianPrinsip yang DitekankanUjian Terhadap Pelayanan-NyaAmanat AgungBerdoa bagi Para PenuaiPenerapan Prinsip Ini dalam Hidup KitaGereja Kristen Telah Menjadi BuktinyaJalan Pintas Membawa KegagalanMasalah yang Dihadapi Dewasa Ini

    Kesimpulan -- Tuhan Yesus dan Rencana AndaSetiap Kehidupan Mempunyai RencanaMetoda akan BerbedaPrioritas ManusiaMulailah dengan Beberapa Orang SajaBersekutu Setiap HariBerilah Waktu yang Cukup kepada MerekaPersekutuan KelompokHarapkan Sesuatu dari MerekaDoronglah MerekaBantulah Mereka dalam Memikul Tugas-tugasKita Harus Rela Melepaskan DiriYang Paling Penting: Pengalaman RohaniKemenangan yang Mahal HarganyaApakah Ini Telah Menjadi Kerinduan Anda

    Info: RENCANA AGUNG PENGINJILAN

    [Indeks 18332] [Hak Cipta 18331] [Pengantar 18333]

    Setiap kehidupan mempunyai tujuan. Kita perlu menyusun rencana yang mantap untuk mencapai tujuanitu. Rencana kerja adalah suatu prinsip yang mengatur terwujudnya tujuan hidup seseorang.

    Tujuan yang jelas memungkinkan kita mengetahui cara kerja yang tepat untuk melaksanakan rencanaAllah yan sempurna dalam kehidupan kita. Inilah yang harus kita perhatikan dalam menyusun rencanauntuk memberitakan injil.

    Buku ini bukanlah suatu penafsiran mengenai metoda-metoda penginjilan Tuhan Yesus, melainkan suatupenyelidiksn mengenai prinsip pelayanan-Nya yang mendasari Rencana Agung Penginjilan-Nya. Prinsip-prinsip ini perlu kita ketahui, juga cara menerapkannya dalam pelayanan setiap anak Tuhan untukmelaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus, yaitu memberitakan Injil Keselamatan kepada dunia.

    BIBLIOGRAFI : E. Coleman, Robert. 1996. Rencana Agung Penginjilan. Bandung: Yayasan KalamHidup.

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    3 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • DESKRIPSI :

    Buku Rencana Agung Penginjilan karangan Dr. Coleman ini sangat menolong, khususnya untukmengembangkan pelayanan kita. Buku ini dapat memberi petunjuk tentang bagaimana melaksanakan suatuprogram latihan kaum awam yang bermutu. Dengan menyelidiki kehidupan Tuhan Yesus serta prinsip-prinsip pelayanan-Nya terhadap kedua belas murid- Nya, Dr. Coleman telah menyusun buku mengenaiprinsip-prinsip serta metode untuk melatih tenaga yang dibutuhkan ini.

    - Yayasan Kalam Hidup -

    Halaman Judul

    RENCANA AGUNG PENGINJILAN

    Robert E. Coleman

    YAYASAN KALAM HIDUPJalan Naripan 67Bandung 40112

    Buku asli: THE MASTER PLAN OF EVANGELISM

    Copyright: (c) 1963, 1964 by Robert E. ColemanFleming H. Revell Company, Westwood, New Jersey, USA

    Hak pengarang dilindungi Undang-UndangDiterjemahkan oleh: Ir. G.J. Tiendas dan W. Stanley Heath, Ph. D., M. Div.Diredaksi oleh: Bestiana Simanjutak dan Dra. Lina Maria

    KH/VI/22R,3R/19960443000-010-008Cetakan ke-6 Juli 1996Anggota IKAPI, 051-JBA/5 Okt' 93

    Indeks: DAFTAR ISI

    [Info 18330] [Hak Cipta 18331]

    18333 KATA PENGANTAR18334 PENDAHULUAN -- Tuhan Yesus dan Rencana-Nya18334 Masalah dalam Metoda Penginjilan18335 Tujuan Menentukan Cara18336 Mencari Prinsip-Prinsip Dasar18337 Penyelidikan dari Sumber Lain18338 Rencana Penyelidikan Kita18339 Kristuslah Teladan yang Sempurna

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    4 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • 18340 Tujuan-Nya Jelas18341 Ia Merencanakan untuk Menang18342 Penyelidikan yang Tepat

    18343 1. PEMILIHAN18343 Orang-orang adalah Metoda-Nya18344 Orang-orang yang Ingin Belajar18345 Memusatkan Perhatian kepada Pribadi-Pribadi18346 Prinsip yang Ditekankan18347 Tidak Melalaikan Orang Banyak18348 Orang Banyak Dibangkitkan18349 Tampaknya Hanya Sedikit Saja yang Saya Mengerti18350 Strategi-Nya18351 Penerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini18352 Satu Demonstrasi Modern18353 Sekaranglah Waktunya untuk Bertindak

    18354 2. PERSEKUTUAN18354 Ia Tinggal Bersama Mereka18355 Bersekutu untuk Mengerti18356 Prinsip yang Ditekankan18357 Makin Lama Makin Erat18358 Yesus Mengajar Sambil Melayani Orang Banyak18359 Cara ini Memakan Waktu18360 Prinsip Tindak Lanjut18361 Gereja sebagai Tempat Persekutuan18362 Masalah Kita18363 Penerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    18364 3. PENYEDIAAN18364 Ia Menghendaki Ketaatan18365 Jalan Salib18366 Harus Memperhitungkan Harga Penyerahan Diri18367 Hanya Sedikit yang Rela Berkorban18368 Taat Adalah Belajar18369 Bukti dari Kasih18370 Yesus Menunjukkan Ketaatan18371 Prinsip yang Ditekankan18372 Penerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    18373 4. PENGURAPAN18373 Ia menyerahkan Diri-Nya bagi Mereka18374 Keharusan untuk Memberitakan Injil18375 Pengudusan-Nya18376 Meterai Pelayanan-Nya18377 Pekerjaan Roh Kudus18378 Penghibur yang Lain18379 Rahasia Hidup yang Berkemenangan

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    5 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • 18380 Kebenaran yang tidak Terlihat oleh Orang-orang yangBelum Percaya18381 Masalah Pokok Dewasa Ini

    18382 5. PERCONTOHAN18382 Ia Memperlihatkan Cara Hidup-Nya18383 Peranan Doa18384 Menggunakan Alkitab18385 Yang Terutama: Memenangkan Jiwa18386 Mengajar dengan Wajar18387 Kelas Latihan yang Terus-menerus Berjalan18388 Prinsip yang Ditekankan18389 Penerapan Prinsip-Nya Dewasa ini

    18390 6. PENGUTUSAN18390 Yesus memberi Tugas18391 Pengutusan Pertama terhadap Kedua Belas Murid18392 Memberi Petunjuk-Petunjuk Kerja18393 Mencontoh Metoda-Nya18394 Kesulitan Pasti akan Dialami18395 Injil akan Memisahkan18396 Satu dengan Kristus18397 Berdua-dua18398 Pengutusan terhadap Ketujuh Puluh Murid18399 Amanat-amanat setelah Kebangkitan18400 Prinsip-Nya Telah Jelas18401 Penerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    18402 7. PENGAWASAN18402 Ia Mengawasi Mereka18403 Terus-Menerus Ditinjau Kembali dan Diterapkan18404 Ia Mengajar Murid-Murid-Nya Bersabar Hati18405 Prinsip yang Ditekankan18406 Penerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini18407 Tujuan Harus Selalu Jelas

    18408 8. PELIPATGANDAAN18408 Yesus Mengharapkan Supaya mereka Melipatgandakan Diri18409 Kemenangan melalui Kesaksian18410 Prinsip yang Ditekankan18411 Ujian terhadap Pelayanan-Nya18412 Amanat Agung18413 Berdoa bagi Para Penuai18414 Penerapan Prinsip Ini dalam Hidup Kita18415 Gereja Kristen Telah Menjadi Buktinya18416 Jalan Pintas Membawa Kegagalan18417 Masalah yang Dihadapi Dewasa Ini

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    6 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • 18418 KESIMPULAN -- Tuhan Yesus dan Rencana Anda18418 Setiap Kehidupan Mempunyai Rencana18419 Metoda akan Berbeda18420 Prioritas Manusia18421 Mulailah dengan Beberapa Orang Saja18422 Bersekutu Setiap Hari18423 Berilah Waktu yang Cukup kepada Mereka18424 Persekutuan Kelompok18425 Harapkan Sesuatu dari Mereka18426 Doronglah Mereka18427 Bantulah Mereka dalam Memikul Tugas-Tugas18428 Kita Harus Rela Melepaskan Diri18429 Yang Paling Penting: Pengalaman Rohani18430 Kemenangan yang Mahal Harganya18430 Apakah Ini Telah Menjadi Kerinduan Anda

    KATA PENGANTAR

    [Info 18330] [Hak Cipta 18331] [Indeks 18332]

    Dalam perkembangan gereja-gereja di Indonesia selalu dirasakan kurangnya tenaga untuk pelayananrohani. Sering seorang pendeta begitu sibuk dengan pelayanan kebaktian-kebaktian umum, pernikahan,dan penguburan, sehingga ia tidak mempunyai waktu untuk mengunjungi anggota-anggota jemaatnya,apalagi untuk membimbing mereka yang mengalami kesulitan rohani.

    Telah lama kami menyadari perlunya mengetengahkan peranan kaum awam dalam tugas pelayanan gereja.Kita tahu bahwa kalau kaum awam dalam tugas pelayanan gereja. Kita tahu bahwa kalau kaum awamdapat diikutsertakan dalam pelayanan rohani, maka taraf kerohanian jemaat akan meningkat, dan gereja-gereja akan berkembang lebih pesat.

    Buku Rencana Agung Penginjilan karangan Dr. Coleman ini sangat menolong, khususnya untukmengembangkan pelayanan kita. Buku ini dapat memberi petunjuk tentang bagaimana melaksanakan suatuprogram latihan kaum awam yang bermutu. Dengan menyelidiki kehidupan Tuhan Yesus serta prinsip-prinsip pelayanan-Nya terhadap kedua belas murid-Nya, Dr. Coleman telah menyusun buku mengenaiprinsip-prinsip serta metoda untuk tenaga yang dibutuhkan ini. Kami harap Anda dapat memahami danmempraktekkan rencana ini.

    Kami bersyukur dapat mencetak ulang buku ini disertai beberapa perbaikan bahasa dan disesuaikan denganayat-ayat Alkitab terjemahan baru.

    Kami mempersembahkan buku Rencana Agung Penginjilan ini kepada Anda dengan harapan bahwa bukuini akan sangat bermanfaat dalam pelayanan Anda. Penerbit

    PENDAHULUAN

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    7 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • [Info 18330] [Hak Cipta 18331] [Indeks 18332]

    Tuhan Yesus dan Rencananya "Akulah jalan" (Yohanes 14:6).

    Masalah dalam Metoda Penginjilan

    Setiap usaha penginjilan harus diuji dengan dua ukuran: Pertama, apakah usaha itu mempunyai tujuantertentu; kedua, apakah usaha ini mempunyai arti bagi dunia sekarang ini. Kedua hal ini salingberhubungan, dan keserasian hubungan keduanya akan menentukan makna segala kegiatan kita.Kecakapan ataupun kesibukan dalam mengerjakan sesuatu belum berarti bahwa kita telah menghasilkansesuatu. Karena itu, dalam setiap kegiatan, kita harus selalu bertanya, "apakah usaha ini sangat penting?","Apakah usaha ini akan mencapai tujuannya?"

    Demikian pula, semua usaha penginjilan di gereja-gereja harus terus-menerus diuji: "Apakah segala usahakita telah dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi amanat Yesus?", "Sebagai hasil usaha ini,apakah kita melihat kader pekerja-pekerja rohani yang semakin bertambah jumlahnya untuk memberitakanInjil?" Memang kita sibuk dengan berbagai program penginjilan, tetapi apakah usaha kita sedang mencapaitujuan yang benar?

    Tujuan Menentukan Cara

    Apabila kita menggunakan kedua ukuran itu -- tujuan dan arti -- kita perlu menyusun rencana kerja yangmantap untuk dilaksanakan hari demi hari dalam usaha mencapai tujuan jangka panjang. Jika kita inginmengalami sukacita dalam melaksanakan rencana kerja yang sudah jelas ada manfaatnya itu, kita harustahu cara bertindak yang sesuai dengan rencana Allah yang menyeluruh bagi kehidupan kita itu. Inilahyang harus kita perhatikan dalam menyusun rencana ataupun cara untuk memberitakan Injil. Sepertisebuah gedung yang dibangun menurut rencana penggunaannya, demikian pula halnya dengan sesuatuyang kita kerjakan harus mempunyai tujuan. Kalau tidak, segala usaha kita sia-sia dan kacau.

    Mencari Prinsip-Prinsip Dasar

    Itulah tujuan penulisan buku itu. Untuk menyesuaikan usaha-usaha kita dengan ukuran yang benar, terlebihdahulu kita harus melihat prinsip-prinsip dasar yang telah mempengaruhi metoda Tuhan Yesus. Karena itu,buku ini bukanlah suatu penafsiran mengenai metoda-metoda penginjilan khusus yang dipergunakan olehTuhan Yesus, baik secara pribadi maupun massal, melainkan suatu penyelidikan mengenai prinsip-prinsipdasar pelayanan-Nya, yaitu prinsip-prinsip yang menentukan metoda-Nya. Buku ini dapatlah disebutkanpenyelidikan mengenai strategi penginjilan-Nya ditinjau dari cara Yesus hidup dan melayani selama Ia adadi dunia.

    Penyelidikan dari Sumber Lain

    Buku-buku dalam bidang ini jarang ditemukan. Memang hampir setiap karangan tentang kehidupan TuhanYesus menjelaskan juga prinsip-prinsip dasar penginjilan-Nya. Buku-buku penyelidikan mengenai metoda-

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    8 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • metoda pengajaran Tuhan Yesus dan buku-buku yang menceritakan kehidupan serta pekerjaan-Nya,biasanya mengandung prinsip-prinsip dasar ini juga. Sebuah buku yang paling berfaedah bagi kita ialah"The Training of the Twelve (Latihan terhadap Kedua Belas Murid) oleh A.B. Bruce. Buku inipertama-tama diterbitkan tahun 1871, dan diredaksi kembali tahun 1899, mengisahkan pertumbuhanmurid-murid di bawah asuhan Tuhan Yesus. Sebuah buku yang lain, yaitu Pastor Pastorum (PelayananPendeta) oleh Henry Lathan, ditulis tahun 1890, mengupas cara Tuhan Yesus melatih orang-orang.Kemudian terbit beberapa buku kecil yang menguraikan pekerjaan Yesus.

    Baru-baru ini ditambah beberapa buku lagi mengenai kehidupan dan pelayanan gereja, khususnya,mengenai pertumbuhan kelompok-kelompok kecil dan kesaksian kaum awam. Walaupun pengarangbuku-buku itu kurang menekankan strategi penginjilan, namun kita harus berterima kasih atas penjelasanmereka mengenai prinsip-prinsip dasar dari pelayanan dan pekerjaan Tuhan kita.

    Bagaimanapun juga prinsip-prinsip dasar penginjilan yang dipergunakan Tuhan Yesus ini merupakan pusatperhatian kita, karena itu kita memerlukan penyelidikan dan penjelasan lebih lanjut, khususnya dariAlkitab.

    Rencana Penyelidikan Kita

    Untuk dapat memahami dengan baik rencana kerja Tuhan Yesus, kita harus mempelajari Kitab PerjanjianBaru, khususnya keempat Kitab Injil. Hanya kitab-kitab inilah sebenarnya yang memberikan kesaksianyang benar mengenai Yesus dan pekerjaanNya (Luk 1:2-3; Yoh 20:30; 21:24; 1Yoh 1:1).

    Keempat Kitab Injil itu pertama-tama ditulis untuk menunjukkan kepada kita bahwa Yesuslah Mesias.Anak Allah, dan supaya kita oleh iman memperoleh hidup dalam nama-Nya (Yoh 20:31). Tetapi, kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa pernyataan itu juga mencakup cara hidup-Nya sendiri dan cara hidupyang diajarkan-Nya kepada orang lain. Para penulis Kitab Injil bukan sekedar melihat cara hidup Yesusyang benar, namun kehidupan merekapun telah diubah oleh kebenaran itu. Itulah sebabnya merekamenuliskan hal-hal yang telah membuat mereka meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus. Tentusaja tidak semua hal diceritakan. Seperti halnya para penulis sejarah, para penulis Injilpun melukiskansuatu gambaran yang lengkap dengan menonjolkan beberapa pribadi pilihan serta pengalaman mereka, danperistiwa yang penting. Akan tetapi, kita yakin bahwa segala sesuatu yang telah dengan cermat dipilih dandituliskan di bawah pimpinan Roh Kudus itu bertujuan untuk mengajar kita bagaimana mengikut Yesus.Itulah sebabnya riwayat kehidupan Tuhan Yesus di dalam Alkitab merupakan penuntun yang terbaikmengenai metoda penginjilan.

    Rencana penyelidikan ini juga dimaksudkan untuk mengikuti langkah-langkah yang dipergunakan TuhanYesus seperti yang ditunjukkan dalam keempat Injil -- meneliti riwayat hidup-Nya dari berbagai sudutuntuk memahami cara pelayanan-Nya, dan menganalisa rencana pelayanan-Nya secara umum untukmenanggapi makna yang lebih luas dari metoda-metoda yang dipakai-Nya dalam pelayanan. Memangtugas ini tidak mudah dan masih banyak yang harus dipelajari. Kesempurnaan Tuhan yang mulia tidakdapat dibatasi oleh pengertian manusia. Makin lama kita memandang Dia, makin jelas kita melihatkebenaran itu.

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    9 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • Kristuslah Teladan yang Sempurna

    Tidak ada penyelidikan yang lebih menguntungkan selain penyelidikan mengenai kehidupan Kristen.Walaupun kita mendapat memahami seluruhnya, kita tahu bahwa Yesuslah Guru yang sempurna. Ia tidakpernah berbuat salah. Sebagai manusia, Ia sering dicobai seperti kita, tetapi Ia tidak pernah berbuat dosa. Iatidak dibatasi oleh keadaan tubuh manusiawi yang diterima-Nya demi kita. Sekalipun Ia tidakmempergunakan sifat keilahian-Nya, namun pikiran-Nya jernih. Ia senantiasa tahu apa yang benar, dansebagai Manusia yang sempurna, Ia hidup sebagai Allah yang hidup di antara manusia.

    Tujuan-Nya Jelas

    Sejak semula, tujuan hidup-Nya di dunia ialah untuk menyatakan rencana Allah. Inilah yang senantiasadipikirkan-Nya. Ia bertujuan untuk menyelamatkan bagi-Nya suatu bangsa, dan membangun suatu jemaatrohani yang tidak akan binasa. Ia menantikan Kerajaan-Nya yang akan datang dalam kemuliaan dan kuasa.Ia menciptakan dunia ini, tetapi Ia bertujuan bukan untuk menjadikan dunia ini tempat tinggal-Nya yangkekal. Rumah-Nya adalah surga. Di sana Ia menyediakan tempat bagi umat-Nya.

    Tidak ada seorang pun yang luput dari tujuan-Nya yang penuh kasih karunia. Ia mengasihi semua orang.Jangan kita salah paham tentang kasih-Nya yang besar itu. Ia adalah "Juruselamat dunia" (Yoh 4:42). Allahmenghendaki "supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran" (1Tim2:4). Untuk itulah Yesus menyerahkan diri-Nya bagi orang-orang berdosa. Ia mati untuk satu orang danuntuk semua orang. Cara berpikir-Nya sangat berbeda dengan kita. Ia tidak membedakan pemberitaan Injildi dalam maupun di luar negeri, karena bagi Dia seluruh dunia harus diinjili.

    Ia Merencanakan untuk Menang

    Tujuan hidup Yesus hanya satu, yaitu menebus dunia ini bagi Allah. Tujuan inilah yang menjadi dasar darisetiap kata dan perbuatan-Nya. Tujuan inilah yang mengatur langkah-langkah-Nya. Perhatikanlah hal ini.Tidak pernah sedikit pun Yesus menyimpang dari tujuan-Nya.

    Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk meneliti cara kerja Yesus yang merupakan cara Allah untukmemenangkan dunia ini. Ia yakin akan masa yang akan datang, sebab Ia hidup sesuai dengan rencana itu.Tidak ada sesuatu kebetulan yang terjadi dalam hidup-Nya. Ia tidak pernah membuang tenaga dankata-kata-Nya dengan percuma. Ia hanya melakukan pekerjaan Allah. Ia hidup, mati, dan bangkit kembalisesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh Allah. Seperti seorang jendral yang merencanakan siasatpeperangan, demikian pula Anak Allah merencanakan untuk menang. Dengan mempertimbangkan setiapkemungkinan dan keadaan yang berubah-ubah dalam pengalaman manusia, Ia telah membuat suaturencana yang tidak mungkin gagal.

    Penyelidikan yang Tepat

    Banyak rahasia terungkap dengan menyelidiki rencana Yesus. Seorang murid Kristus akan memperoleh

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    10 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • kesimpulan-kesimpulan yang dalam, dan mungkin pula beraneka-ragam dengan merenungkan pokok inisungguh-sungguh, walaupun kesimpulan-kesimpulan ini datangnya lambat dan terasa sukar. Mula-mulatampaknya Yesus tidak mempunyai rencana apa pun. Dengan pendekatan lain, mungkin tampak bahwaYesus menggunakan suatu teknik tertentu, tetapi pola dasar teknik inipun tetap tersembunyi. Carakerja-Nya demikian sederhana dan tenang, sehingga tidak akan mungkin tampak oleh petugas gereja yangselalu tergesa-gesa. Akan tetapi, apabila murid-murid menyelidiki metoda ini dengan pikiran yang jernihdan terbuka, mereka pasti merasa heran akan kesederhanaan rencan-Nya yang tidak mereka sadarisebelumnya. Namun, bila rencana-Nya ini dipikirkan, tampak bahwa prinsip dasar dari rencana-rencanakerja-Nya berbeda sekali dengan prinsip dasar dari rencana gereja masa kini, dan jelas bahwa implikasi-implikasi-Nya benar-benar revolusioner.

    Pasal-pasal yang berikut menerangkan delapan prinsip dasar dari rencana Yesus. Sebenarnya, semualangkah itu tidak selalu harus dilakukan secara beruntun. Misalnya, pasal terakhir tidak selalu harusdilakukan setelah pasal-pasal sebelumnya. Demikian pula, kita tidak selalu harus mulai dari pasal pertama.Garis besar ini dimaksudkan untuk memberikan susunan mengenai rencana-Nya. Dengan mempelajaripasal-pasal selanjutnya, maka prinsip-prinsip atau langkah- langkah itu akan makin jelas.

    1. PEMILIHAN

    [Info 18330] [Hak Cipta 18331] [Indeks 18332]

    "Ia...memilih dari antara mereka dua belas orang" (Lukas 6:13).

    Orang-Orang Adalah Metoda-Nya

    Pelayanan Tuhan Yesus dimulai pada saat Ia memanggil beberapa orang untuk mengikut Dia. Hal inilangsung menyatakan strategi penginjilan-Nya. Perhatian-Nya tidak ditujukan kepada cara-cara untukmendekati orang banyak, tetapi mendekati beberapa orang yang kemudian akan diikuti oleh orang banyak.Tampaknya cukup mengherankan bahwa Yesus mulai mengumpulkan orang-orang ini sebelum Iaberkeliling memberitakan Injil ataupun mengadakan suatu kampanye penginjilan, atau berkhotbah di mukaumum. Pribadi-pribadi itulah metoda-Nya untuk memenangkan dunia ini bagi Allah.

    Tujuan utama dari rencana Tuhan Yesus ialah untuk memilih orang-orang yang dapat memberi kesaksiantentang hidup-Nya, dan melanjutkan pekerjaan-Nya sesudah Ia kembali kepada Bapa. Yohanes danAndreas adalah orang-orang yang pertama yang dipanggil oleh Tuhan Yesus sewaktu Ia meninggalkanBetania, di seberang Sungai Yordan, tempat Yohanes Pembaptis membaptiskan orang (Yoh 1:35-40).Kemudian Andreas membawa Petrus, saudaranya (Yoh 1:41-42). Keesokan harinya, dalam perjalanan-Nyake Galilea, Tuhan Yesus bertemu dengan Filipus; dan kemudian, Filipus bertemu dengan Natanael (Yoh1:43-51). Ia memilih murid-murid-Nya dengan terburu-buru. Yakobus, saudara Yohanes, baru disebutmurid yang tergabung dalam kelompok itu, beberapa bulan kemudian setelah keempat nelayan itudipanggil kembali untuk kedua kalinya (Mat 4:21; Mar 1:19). Tidak lama kemudian, Matius (Lewi)dipanggil untuk mengikut Tuhan Yesus ketika Ia melalui Kapernaum (Mat 9:9; Mar 2:13-14; Luk 5:27-28).Cara Yesus memanggil murid-murid yang lain tidak dijelaskan dalam Alkitab, tetapi diperkirakan bahwasemuanya dipanggil pada tahun pertama pelayanan-Nya.1

    Tampaknya usaha-usaha pertama untuk memenangkan jiwa ini hanya mempunyai sedikit pengaruh bagikehidupan rohani orang-orang pada masa itu. Walaupun demikian, Tuhan Yesus tidak bertidak dengan

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    11 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • tergesa-tergesa. Ia tahu bahwa usaha ini memerlukan waktu. Kemudian ternyata bahwa beberapa orangyang pertama-tama bertobat kepada Tuhan inilah yang menjadi pemimpin-pemimpin gereja Tuhan, yangpergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil. Dipandang dari segi tujuan-Nya, pengaruh orang-orangyang pertama itu secara khusus dapat dirasakan untuk selama-lamanya.

    -----1. Salah satu syarat bagi seorang rasul seperti yang diterangkan dalam Kisah 1:21-22, ialah bahwa ia harussenantiasa berada bersama-sama dengan Yesus, "yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesusterangkat ke surga." Walaupun hal ini tidak menjelaskan mulai kapan kita harus menghitung (tentu tidakmulai dari permulaan baptisannya atau baptisan Yesus sendiri), namun cukup meragukan mengenai adanyapersekutuan pendahuluan antara semua rasul dengan Yesus, mungkin mulai dari masa Yohanes Pembaptisdi penjarakan. Lihat buku yang ditulis oleh Samuel J. Andrews, The Life of Our Lord, Grand Rapids,Zondervan, 1958, hal. 268; bandingkan dengan Alfred Edersheim, The Life and Times of Jesus theMessiah, I, New York, E.R. Herrick abd Co., 1886, hal. 521.

    Orang-orang yang Ingin Belajar

    Yang mengesankan mengenai orang-orang ini ialah bahwa tampaknya mereka bukanlah orang-orang yangsangat menonjol. Mereka bukan pemimpin sinagoga, bukan pula imam. Mereka adalah buruh-buruh biasa.Mungkin juga mereka bekerja tanpa melalui latihan atau pendidikan secara khusus sebelumnya. Memangada dari antara mereka berasal dari keluarga yang cukup berada, seperti Yakobus dan Yohanes, anak-anakZebedeus itu. Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat digolongkan kaya. Mereka tidak mempunyai gelardalam ilmu sastra ataupun filsafat. Seperti Guru mereka, mereka hanya tamatan sinagoga. Merekakebanyakan dibesarkan dalam lingkungan orang miskin di daerah Galilea. Dari kedua belas murid itu,hanya satu orang saja yang tampaknya lebih terkemuka, datang dari daerah Yudea, yaitu Yudas Iskarioat.Dinilai dari tingkat pendidikan, baik pada waktu itu maupun sekarang, mereka seharusnya dianggapsebagai kelompok orang-orang yang agak kasar. Sungguh mengherankan bahwa Tuhan Yesus dapatmemakai mereka. Mereka adalah orang-orang yang mudah dipengaruhi dan mudah tersinggung.Singkatnya, mereka yang dipilih oleh Tuhan menjadi pengikut-pengikut-Nya adalah orang-orang dariberbagai tingkatan dan golongan masyarakat pada waktu itu. Orang-orang pada waktu itu sedikit pun tidakmengira bahwa kelompok inilah yang kelak memenangkan dunia bagi Kristus.

    Meskipun demikian, Yesus melihat di dalam orang-orang yang sederhana ini suatu sumber kepemimpinanbagi kerajaan-Nya. Mereka sebenarnya adalah orang "orang biasa yang tidak terpelajar" menurut ukurandunia (Kisah 4:13), tetapi mereka mau diajar. Walaupun mereka sering mengambil keputusan yang salahdan lambat mengerti hal-hal rohani, namun mereka adalah orang-orang yang jujur dan berterus-terangmengenai kebutuhan mereka. Tata cara mereka sering kurang lembut dan kecakapan mereka sangatterbatas, tetapi mereka adalah orang-orang yang berjiwa besar, kecuali salah seorang murid-Nya yangkemudian menjadi pengkhianat itu.

    Yang paling menonjol dalam diri mereka adalah kerinduan mereka terhadap Allah dan terhadap hal-halyang nyata dalam kehidupan-Nya. Kedangkalan kehidupan agama di sekeliling mereka tidak menjadipenghalang bagi mereka untuk bertemu dengan Mesias (Yoh 1:41,45,49; 6:69). Mereka sudah bosandengan kemunafikan kaum ningrat yang memerintah pada masa itu. Sebagian dari mereka yang kemudianmenjadi murid-murid Tuhan Yesus, sebelumnya sudah menggabungkan diri dengan gerakan pemabaharuandari Yohanes Pembabtis yang memanggil orang berdosa untuk bertobat kepada Allah (Yoh 1:35). Mereka

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    12 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • sedang mencari seseorang yang dapat memimpin mereka kepada jalan keselamatan. Orang-orang yangdemikianlah yang dapat dibentuk menjadi ciptaan baru dalam tangan Yesus. Ia dapat memakai siapa sajayang mau dipakai-Nya.

    Memusatkan Perhatian kepada Pribadi-Pribadi

    Dalam hal ini, kita perlu mengamati kebenaran praktis dalam cara Yesus bekerja. Inilah kebijaksanaan darimetoda-Nya, dan dalam mempertimbangkan hal ini, kita kembali lagi kepada prinsip pokok mengenaipemusatan perhatian kepada mereka yang hendak dipakai-Nya. Dunia dapat diubah hanya apabilaorang-orang yang ada di dalamnya telah diubah lebih dahulu. Orang-orang itu hanya dapat diubah apabilamereka telah dibentuk menjadi ciptaan baru dalam tangan Tuhan Yesus. Jadi, jelaslah bahwa kita bukanhanya perlu memilih beberapa kaum awam saja, tetapi juga membatasi jumlah orang dalam kelompok itusupaya tidak terlalu banyak, sehingga kita dapat bekerja dengan mereka dan berhasil baik.

    Karena itu, ketika jumlah pengikut Yesus bertambah, pada pertengahan tahun kedua dari pelayanan-Nya Iamerasa perlu memperkecil kelompok pilihan-Nya ini menjadi satu kelompok inti, yang mudahdipimpin-Nya. Itulah sebabnya Yesus "memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antaramereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul" (Luk 6:13-17; bandingkan dengan Mar 3:13-19).Terlepas dari arti simbolik yang hendak kita kenakan pada angka dua belas ini, jelaslah bahwa Yesus inginsupaya orang-orang ini mempunyai hak istimewa yang unik serta kewajiban khusus dalam pekerjaanKerajaan-Nya.2

    Apabila Tuhan Yesus menjatuhkan pilihan-Nya hanya kepada kedua belas murid itu saja, bukan berartibahwa Ia menolak orang-orang lain yang ingin mengikut Dia. Seperti kita ketahui, banyak lagi yang lainyang mengikut Dia dan beberapa dari mereka menjadi mereka pekerja- pekerja yang baik di dalam gereja,misalnya: ketujuh puluh murid-Nya (Luk 10:1); Markus dan Lukas, penulis-penulis Kitab Injil; Yakobus,saudara Tuhan Yesus sendiri (1Kor 15:7; Gal 2:9,12; bandingkan dengan Yoh 2:13; 7:2-10). Namun kitaharus mengakui bahwa sedikit demi sedikit Tuhan Yesus mengurangi perhatian-Nya kepada orang-orang diluar kelompok murid-Nya yang dua belas orang itu.

    Prinsip yang sama ini masih terus dipakai di kalangan rasul-rasul yang terpilih itu. Petrus, Yakobus, danYohanes tampaknya mempunyai hubungan yang lebih istimewa dengan Tuhan daripada sembilan rasullainnya. Hanya ketiga orang yang mempunyai hak istimewa inilah yang diminta masuk ke dalam kamaranak Yairus yang sakit (Mar 5:37; Luk 8:51); mereka inilah yang naik bersama-sama dengan dengan TuhanYesus dan melihat kemuliaan-Nya di atas gunung (Mat 17:1; Mar 9:2; Luk 9:20); dan di tengah-tengahpohon zaitun di Taman Getsemani yang melemparkan bayangannya dalam fajar Paskah, ketiga orang inilahyang duduk paling dekat dengan Tuhan sementara Ia berdoa (Mat 26:37; Mar 14:33). Begitu jelas pilihanyang diberikan kepada ketiga orang ini, sehingga apabila murid-murid-Nya yang lain tidak tahu bahwaKristus tidak pernah mementingkan diri-Nya sendiri, tentu mereka tidak senang dengan adanya pemisahanini. Terbukti bahwa di dalam Alkitab tidak tercatat tentang keluhan apa pun dari murid yang lain mengenaikeistimewaan yang diberikan kepada ketiga orang ini. Walaupun mereka pernah menggerutu tetang hal-hal lain, namun ini adalah bukti bahwa apabila pilihan dinyatakan dalam cara dan untuk maksud yangbenar, tidak perlu ada hal yang menyinggung perasaan.

    -----2. Berbagai pendapat telah dikemukakan tentang alasan mengapa kedua belas murid diberi gelar rasul,

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    13 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • karena sebenarnya Yesus dapat memilih lebih dari jumlah itu, ataupun memilih jumlah yang lebih kecil.Tetapi mungkin teori yang paling dapat diterima ialah bahwa jumlah itu mengumpamakan hubungansecara rohani antara persekutuan rasuli dan Kerajaan Allah di bawah Mesias. Sebagaimana Edwin Schellmengatakan, "Dua belas adalah jumlah suku bangsa Israel secara rohani. Baik ditinjau dari adanya keduabelas kepala keluarga, kedua belas suku ataupun dari kedua belas dasar dari kedua belas pintu gerbangsurgawi Yerusalem Baru, angka dua belas selalu melambangkan berdiamnya Allah di antara manusia -pembauran dunia dalam ketuhanan, "Edwin A. Schell, Traits of The Twelve, Cincinnati, Jenning andGraham, 1911, hal. 26. Memang ada kemungkinan bahwa para rasul melihat jumlah itu secara harfiah yangberarti angka dua belas, dan membangun di atasnya harapan-harapan yang muluk-muluk tentangpemulihan kembali bangsa Israel dalam arti politis. Mereka pasti sadar akan kedudukan masing-masing didalam persekutuan yang berjumlah dua belas orang itu, dan berhati-hati untuk mengisi kekosongan yangditimbulkan oleh perginya Yudas (Kisah 1:15-26; bandingkan dengan Mat 19:28). Bagaimanapun juga adasatu hal yang pasti, yaitu bahwa angka itu menekankan pentingnya kedudukan mereka dalam pekerjaanKerajaan Allah yang akan datang.

    Prinsip yang Ditekankan

    Semuanya ini menjalaskan bagaimana cara Yesus dengan seksama membagi waktu-Nya kepadaorang-orang yang hendak dilatih-Nya. Hal ini juga menunjukkan satu prinsip pokok mengenai caramengajar. Lebih kecil jumlah orang-orang yang diajar, lebih besar kemungkinan untuk memberikanpengajaran yang berhasil baik.3

    Yesus mencurahkan sebagian besar dari sisa hidup-Nya di bumi kepada murid-murid pilihan ini. Untukmempersiapkan murid-murid-Nya, Ia mempertaruhkan seluruh kekuatan-Nya bagi mereka. Dunia bolehsaja bersikap acuh tak acuh terhadap Dia, namun sikap ini tidak dapat menggagalkan rencana-Nya. Iabahkan tidak merasa khawatir sama sekali pada waktu pengikut-pengikut-Nya mengundurkan diri danmereka tidak setia lagi pada waktu mereka diperhadapkan kepada arti yang sebenarnya dari Kerajaan Allah(Yoh 6:66). Tetapi Ia tidak dapat membiarkan murid-murid pilihan-Nya melepaskan diri dari tujuan-Nya.Mereka harus mengerti akan kebenaran itu dan mereka harus disucikan bagi Allah "bukan untuk dunia ini",tetapi untuk beberapa orang itu yang telah Allah berikan kepada-Nya "dari dunia ini" (Yoh 17:6,9).4Segalanya bergantung pada kesetiaan mereka apabila mereka ingin supaya dunia ini percaya kepada Yesus"oleh pemberitaan mereka" (Yoh 17:20).

    -----3. Prinsip pemusatan yang dipakai dalam pelayanan Yesus, bukanlah prinsip baru bagi-Nya, sebab hal itumerupakan cara Allah Bapa sejak bumi diciptakan. Perjanjian Lama menunjukkan bagaimana Allahmemilih bangsa Israel yang berjumlah sedikit untuk menyatakan maksud-Nya bagi seluruh umat manusia.Bahkan di dalam bangsa yang sedikit jumlahnya ini, biasanya kepemimpinan dipusatkan di dalam talikekeluargaan, khususnya keturunan Daud dari suku Yehuda.

    4. Doa Tuhan Yesus sebagai Imam Besar dalam Injil Yohanes pasal 17 mempunyai arti yang khusus didalam hubungan ini. Dari 26 ayat tentang doa itu, ada 14 ayat yang merupakan doa Tuhan Yesus bagikedua belas murid-Nya (Yoh 17:6-19).

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    14 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • Tidak Melalaikan Orang Banyak

    Berdasarkan apa yang telah ditekankan di sini, salah sekali kalau kita menganggap bahwa Tuhan Yesusmelalaikan orang banyak yang mengikut Dia. Ini tidak benar. Yesus melakukan segala sesuatu yangsiapapun dapat diminta untuk melakukannya - untuk menghubungi orang banyak. Hal-hal yang pertamadilakukan-Nya ketika Ia memulai pelayanan-Nya ialah memihak dengan berani kepada gerekankebangunan rohani pada zaman-Nya dengan memberi diri-Nya dibaptis oleh Yohanes (Mat 3:13-17; Mar1:9-11; Luk 3:21-22), dan kemudian di depan orang banyak Ia memuji pekerjaan nabi besar itu (Mat11:7-15; Luk 7:24-28). Ia sendiri tidak henti-hentinya berkhotbah kepada orang banyak yang mengikutipelayanan-Nya yang penuh kuasa. Ia mengajar mereka. Ia memberi makanan kepada mereka yang lapar. Iamenyembuhkan mereka yang sakit, dan mengusir setan dari dalam mereka. Ia memberkati anak-anakmereka. Kadang-kadang sepanjang hari Ia melayani keperluan mereka, sehingga "makan pun Ia tidaksempat" (Mar 6:31). Sedapat mungkin Tuhan Yesus berusaha menunjukkan perhatian yang sejati kepadaorang banyak. Untuk keselamatan merekalah Tuhan Yesus telah datang -- Ia mengasihi mereka, menangisimereka, dan akhirnya Ia mati untuk menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka. Tidak seorang pundapat menganggap bahwa Yesus mencoba menghindari penginjilan kepada orang banyak.

    Orang Banyak Dibangkitkan

    Sesungguhnya, kecakapan Tuhan Yesus untuk menarik perhatian orang banyak telah menimbulkanmasalah yang serius dalam pelayanan-Nya. Ia telah begitu dalam menyatakan rahmat dan kuasa-Nyakepada mereka, sehingga mereka pernah mencoba "membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Diaraja" (Yoh 6:15). Para pengikut Yohanes pembaptis melaporkan bahwa "semua orang" datang kepada-Nya(Yoh 3:16). Bahkan orang-orang Farisi sendiri mengakui bahwa seluruh dunia telah mengikuti Dia (Yoh12:19). Para imam pun menyadari bahwa jika hal ini terus-menerus dibiarkan, maka seluruh rakyat akanpercaya kepada-Nya (Yoh 11:47-48). Alkitab mengatakan bahwa Tuhan Yesus mempunyai banyakpengikut, meskipun mereka sering kurang setia. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhir. Sebenarnya,justru karena takut akan sikap orang banyak yang bersahabat terhadap Tuhan Yesus itulah yangmenyebabkan musuh-musuh-Nya berusaha mencari jalan untuk menangkap Dia pada waktu orang banyaktidak berada bersama- sama dengan Dia (Mat 21:26; Mar 12:12; Luk 20:19).

    Seandainya Yesus memberikan sedikit saja semangat kepada orang banyak untuk membuat diri-Nyaterkenal, tentu Ia dapat dengan mudah menguasai seluruh kerajaan manusia. Percobaan seperti itulah yangdiberikan oleh Iblis kepada Tuhan Yesus di padang gurun waktu Ia dibujuk untuk mengubah batu menjadiroti dan menjatuhkan diri-Nya ke bawah dari bubungan Bait Allah agar Allah menantang Dia di atastangan-Nya (Mat 4:1-7; Luk 4:1-4, 9-13). Seandainya Yesus menunjukkan kuasa-Nya yang besar itu, pastiIa akan memenangkan orang banyak itu. Sebenarnya Iblis tidak menawarkan sesuatu kepada Yesus ketikaia menjanjikan semua kerajaan dunia ini apabila Yesus mau menyembah dia (Mat 4:8-10). Kepala penipumanusia itu tahu pasti bahwa Tuhan Yesus mendapat segalanya dengan mudah jika Ia mau melepaskanperhatian-Nya dari hal-hal yang berkenaan dengan Kerajaan Allah yang kekal itu.

    Tetapi Tuhan Yesus tidak bermaksud hanya untuk menyenangkan hati rakyat jelata, melainkan sebaliknya.Berung kali dengan susah payah Ia menghadiri dukungan orang banyak yang digerakkan oleh kuasamukjizat-Nya (misalnya Yoh 2:23-3:3; 6:26-27). Sering Ia meminta orang-orang yang sudah disembuhkansupaya jangan menceritakan tentang kesembuhan itu kepada orang-orang lain. Itu dilakukan-Nya agartidak menimbulkan demonstrasi dari orang banyak yang mudah dibangkitkan itu.5 Demikian juga kepada

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    15 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • murid-murid yang melihat Dia dimuliakan di atas gunung, Yesus berpesan supaya mereka janganmenceritakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum anak manusia dibangkitkan dari antara orangmati (Mat 17:9; Mr 9:9). Pada peristiwa lain, waktu orang banyak bersorak-sorak memuji Dia, Yesuslangsung mengasingkan diri dengan murid-murid- Nya ke tempat lain.6

    Cara kerja-Nya yang demikian sering tidak disukai oleh para pengikut-Nya yang tidak mengertistrategi-Nya. Bahkan saudara-saudara-Nya yang perempuan dan laki-laki sendiri pun yang pada waktu itubelum percaya kepada-Nya, menganjurkan Dia agar melepaskan rencana-Nya ini dan menampakkandiri-Nya kepada dunia dengan terang-terangan, tetapi Ia menolak nasihat mereka (Yoh 7:2-9).

    -----5. Contoh-contoh mengenai hal ini ialah penyembuhan seorang yang sakit kusta (Mat 8:4; Mar 1:44-45;Luk 5:14-16); mereka yang disembuhkan dari kerasukan setan di Danau Galilea (Mar 3:11-12); Yairus,setelah anak perempuannya dihidupkan kembali (Mar 5:42-43; Luk 8:55-56); kedua orang buta yangdicelikkan (Mat 9:30); dan penyembuhan orang buta di Betsaida (Mar 8:25-26).

    6. Contoh-contoh mengenai hal ini terdapat dalam Matius 8:18,23; Mat 14:22-23; 15:21,39; 16:4; Mar4:34-36; 6:1; 45-46; 7:24-8:30; Lukas 5:16; 8:22; Yohanes 1:29-43; 6:14-15; dan lain-lain.

    Tampaknya Hanya Sedikit Saja yang Saya Mengerti

    Mengingat strategi-Nya ini, maka tidak heran kalau hanya sedikit yang benar-benar bertobat pada masapelayanan Kristus. Tentu saja, banyak yang percaya kepada-Nya dalam pengertian bahwa pelayanan-Nyadapat diterima, tetapi hanya sedikit yang mengerti arti Injil. Mungkin jumlah seluruh pengikut-Nya yangsetia pada akhir pelayanan-Nya di dunia ini hanya kira-kira 500 orang, kepada siapa Yesus menampakkandiri-Nya setelah Ia bangkit (1Kor 15:6), dan hanya kira-kira 120 orang yang tetap tinggal di Yerusalemuntuk menerima baptisan Roh Kudus (Kisah 1:15). Sekalipun jumlah ini bukanlah jumlah yang kecilmengingat pelayanan-Nya yang aktif hanya sekitar tiga tahun, namun jika seseorang ingin mengukur hasilpenginjilan-Nya atas dasar jumlah orang yang dibawa-Nya kepada pertobatan, pasti Yesus tidak akandigolongkan kepada penginjil-penginjil umum yang paling berhasil.

    Strategi-Nya

    Mengapa Yesus sengaja memusatkan perhatian-Nya hanya kepada beberapa orang saja? Bukankah Iadatang untuk menyelamatkan seluruh dunia ini? Dengan khotbah Yohanes Pembaptis yang membakarsemangat, yang terus berkumandang di telinga orang banyak, Sang Guru dengan mudah dapatmengumpulkan ribuan orang untuk segera mengikut Dia jika ia menghendakinya. Akan tetapi, mengapa Iatidak menggunakan kesempatan ini untuk mengumpulkan sepasukan besar petobat untuk merebut dunia inidengan suatu "serangan" yang mendadak? Tentu Anak Allah itu dapat memakai suatu rencana untukmengumpulkan orang banyak. Bukankah mengecewakan bila seorang yang memiliki segala kuasa di duniaini dalam tangan-Nya, yang hidup dan kemudian mati untuk menyelamatkan dunia ini, namun akhirnyahanya mempunyai beberapa murid saja sebagai hasil pekerja-Nya?

    Jawaban untuk pertanyaan ini segera menjelaskan maksud yang sebenarnya dari rencana penginjilan-Nya.Yesus bukan bermaksud untuk mempengaruhi orang banyak, melainkan untuk memproklamirkan

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    16 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • kedatangan suatu kerajaan. Ini berarti bahwa Ia membutuhkan orang-orang yang dapat memimpin orangbanyak. Apa gunanya tujuan-Nya yang terakhir untuk menggerakkan orang banyak supaya mengikut Dia,jika kemudian orang-orang ini tidak diperhatikan ataupun tidak diberi pengajaran dalam jalan itu? Telahdibuktikan dalam beberapa peristiwa bahwa orang banyak itu dapat dengan mudah beralih menyembahberhala-hala jika mereka tidak diperhatikan dengan baik. Orang banyak itu bagaikan domba-domba yangtidak mempunyai gembala (Mat 9:36; 14:14; Mar 6:34). Mereka bersedia mengikuti siapa saja yang datangkepada mereka dengan janji-janji yang muluk untuk kesejahteraan mereka, baik ia kawan maupun lawan.Keadaan itu sungguh menyedihkan -- cita-cita luhur dari orang-orang ini dapat dibangkitkan denganmudah oleh Tuhan Yesus, tetapi dengan cepat pula dipadamkan oleh pemimpin-pemimpin agama-agamapalsu yang menguasai mereka. Para pemimpin Yahudi yang buta rohani (Yoh 8:44; 9:39-41; 12:40;bandingkan dengan Mat 23:1-39), walaupun sedikit jumlahnya, dapat menguasai orang-orang itu.7 Olehsebab itu, jika para petobat itu tidak diberi pemimpin-pemimpin rohani yang Tuhan pilih untuk memimpindan melindungi mereka dari kebenaran, tentu mereka akan cepat jatuh kekacauan dan keputusasaan, danakhirnya keadaan mereka bahkan akan lebih menyedihkan dari keadaan semula. Jadi, sebelum dunia inidapat ditolong secara kekal, orang-orang harus dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dalam hal-halrohani.

    Yesus seorang yang realisitis. Ia sepenuhnya menyadari kelemahan manusia yang telah jatuh ke dalamdosa, serta adanya kuasa Iblis di dalam dunia ini yang selalu menyerang manusia. Dengan kesadaran inilahIa mendasarkan pemberitaan-Nya pada satu rencana yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.Orang-orang yang tadinya berselisih paham dan merasa bingung akhirnya bersedia mengikut Yesus.Namun demikian tidak mungkin Ia dapat memberikan bimbingan pribadi yang sesuai dengan kebutuhanmereka masing-masing. Jalan satu-satunya ialah memenuhi pribadi-pribadi itu dengan hidupnya sehinggamereka dapat melaksanakan amanat-Nya. Oleh sebab itu, Ia memusatkan perhatian-Nya kepada beberapaorang yang akan menjadi pemimpin-pemimpin yang pertama. Meskipun Ia berusaha sedapat mungkinuntuk membantu mereka semua, Ia harus memusatkan perhatian-Nya pertama-tama kepada beberapa orangpenting ("kunci"), supaya pada akhirnya semua orang dapat diselamatkan. Inilah kehebatan daristrategi-Nya.

    -----7. Orang Farisi dan orang Saduki adalah pemimpin-pemimpin utama bangsa Israel, di samping kekuasaanpemerintahan Romawi, dan seluruh kehidupan agama, sosial, dan pendidikan, sampai batas tertentu,kehidupan politik dari kira- kira 2.000.000 orang penduduk di Palestina pada waktu itu telah dibentuk olehtata cara mereka. Walaupun demikian, jumlah orang yang termasuk kelompok orang Farisi, kebanyakanterdiri dari guru-guru dan orang-orang golongan atas yang menurut perkiraan Josephus (Ant, XVII, 2,4)mencapai jumlah tidak lebih dari 6.000 orang. Sedangkan jumlah seluruh orang Saduki yang kebanyakanterdiri dari imam-imam kepala dan keluarga Sanhedrin di Yerusalem, mungkin tidak lebih dari beberaparatus orang saja. Lihat Anthony C. Deane, The World Christ Knew, Guild Books, 1944, hal. 57, 60;Edersheim, op. cit., I hal. 311. Apabila dianggap bahwa jumlah kelompok kecil yang istimewa ini tidaklebih dari dari 7.000 orang (kira-kira sepertiga dari satu persen penduduk Israel), tidaklah sukar untukmemahami mengapa Yesus begitu banyak membicarakan tentang mereka, sementara itu juga mengajarmurid-murid-Nya tentang kebutuhan yang mendesak bagi kepemimpinan yang lebih baik.

    Penerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    Yang mengherankan ialah bahwa prinsip-Nya ini kurang dipakai dalam kerja pemberitaan Injil dewasa ini.

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    17 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • Sebagian besar penginjilan gerejani dimulai dengan orang banyak dengan dugaan bahwa gereja sanggupmelayani mereka selanjutnya. Hasilnya ialah kita terlalu mementingkan statistik petobat-petobat baru,calon-calon yang minta dibaptis, dan berusaha menambah anggota-anggota gereja. Dengan demikian,perhatian untuk meneguhkan jiwa-jiwa ini dalam kasih dan kuasa Allah sangat sedikit.

    Sesungguhnya jika cara Yesus bekerja pada segi ini benar-benar berarti, maka hal ini mengajarkan bahwakewajiban utama seorang pendeta atau perhatian utama seorang penginjil ialah meletakkan dasarpenginjilan yang efektif dan terus-menerus kepada orang banyak. Tentu ini akan memerlukan lebih banyakpemusatan waktu dan bakat-bakat ke atas beberapa orang di dalam gereja tanpa melalaikan kepentinganorang banyak. Ini berarti akan berarti melatih pemimpin "bagi pekerjaan pelayanan" bersama pendetanya(Ef 4:12). Beberapa orang yang sudah menyerahkan dirinya sedemikian rupa itulah yang kelakmenggoncangkan dunia bagi Allah. Kemenangan tidak pernah dicapai secara massal.

    Mungkin ada orang yang menentang prinsip ini, karena seolah-olah kita lebih menghargai segolonganorang saja di dalam gereja. Meskipun demikian, itulah Cara yang Tuhan Yesus pakai dan cara ini perludipakai jika pemimpin-pemimpin yang mantap hendak dilatih. Apabila hal ini dipraktekkan dengan kasihyang murni demi kebutuhan orang banyak, keberatan-keberatan dapat diatasi.

    Sesungguhnya, tujuan pokok harus jelas bagi pekerja-pekerja yang bersangkutan. Orang-orang yanghendak dilatih harus dipilih dengan teliti dan dengan bijaksana, karena segala seuatu yang dikerjakanmelalui beberapa orang ini adalah untuk keselamatan orang banyak.

    Satu Demonstrasi Modern

    Prinsip pemilihan dan pemusatan perhatian kepada beberapa orang telah ditemukan di seluruh dunia inidan pasti akan membawa hasil, siapa yang mempraktekkannya, baik gereja mau menerimanya atau tidak.Yang penting kita ketahui adalah bahwa kaum komunis, yang selalu menaruh perhatian terhadap hal-halyang berhasil, telah mengambil alih metoda Tuhan ini. Dengan memakai cara ini untuk tujuan yangbengkok, sampai akhir abad kesembilan belas mereka telah berkembang dari satu satu kelompok kecilorang-orang fanatik menjadi satu komplotan besar yang memperbudak hampir setengah penduduk duniaini. Sekarang mereka telah membuktikan apa yang telah diperlihatkan oleh Yesus dengan jelas padazaman-Nya, bahwa orang banyak dapat dimenangkan dengan mudah jika mereka diberi pemimpin-pemimpin untuk diikuti. Bukankah penyebaran filsafat kaum komunis yang menyesatkan ini merupakansatu tempelakan terhadap gereja? Bukan saja terhadap penyerahan kita yang kurang untuk memberitakanInjil, tetapi juga terhadap cara kerja kita yang tidak sungguh-sungguh.

    Sekaranglah Waktunya untuk Bertindak

    Sudah waktunya menghadapi situasi ini dengan realistis. Saat kita bekerja dengan tidak sungguh-sungguhtelah lewat. Program penginjilan gereja mengalami hambatan hampir di setiap tempat. Yang lebih buruklagi, Injil yang diberitakan secara besar-besaran ke daerah-daerah baru, sebagian besar telah lumpuh. Dibanyak tempat, gereja yang lemah bahkan tidak dapat berkembang mengikuti pertambahan penduduk.Kekuatan Iblis dalam dunia ini selalu semakin buas dan semakin terang-terangan menyerangperkembangan gereja. Sungguh mengherankan bahwa dimasa sekarang di mana fasilitas komunikasi dan

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    18 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • transportasi yang cepat dapat dimiliki oleh gereja, namun kita orang-orang Kristen kurang berhasilmemenangkan dunia ini bagi Allah dibandingkan dengan kegiatan orang-orang Kristen pada masa sebelumfasilitas modern itu diciptakan.

    Dalam menilai keadaan yang menyedihkan pada masa ini, kita tidak perlu sekaligus membalikkan arahtujuan kita. Mungkin inilah masalah kita di masa lalu. Dulu kita berpendapat, dengan mengadakankebangunan rohani kita dapat mencapai orang banyak dengan firman Allah yang menyelamatkan. Tetapiapa yang tidak kita sadari dalam kegagalan kita ialah bahwa masalah yang sebenarnya bukanlah terletakpada orang banyak; bukan pada apa yang mereka percayai; bagaimana mereka diperlakukan; atau, apakahmereka diberi makanan yang menyehatkan atau tidak. Semua yang dianggap begitu penting itu akhirnyadapat dikerjakan oleh orang-orang lain. Itulah sebabnya, sebelum kita mengutamakan orang banyak, kitaharus memilih orang-orang yag kelak diikuti oleh orang banyak itu.

    Tentu saja berarti meletakkan prioritas memenangkan dan melatih mereka yang telah menjadi pemimpinjemaat. Tetapi, jika kita tidak dapat mulai dari golongan atas, sekarang marilah kita mulai dari tempat kitaberada dan melatih beberapa orang sederhana untuk menjadi orang-orang besar. Hendaknya kita juga ikutbahwa untuk dapat dipakai dalam Kerajaan Allah tidak perlu seseorang itu harus mempunyai kedudukanyang tinggi di dunia. Setiap orang yang rela mengikuti Kristus, dapat mempengaruhi dunia, asal ia dilatihdengan baik.

    Dari sinilah kita harus mulai, sama seperti yang Yesus lakukan. Memang hal itu akan berjalan perlahan-lahan, cukup meletihkan, susah, dan mungkin pada mulanya tidak diperhatikan oleh umum. Tetapi, hasilakhirnya akan mulia, sekalipun kita sudah tidak ada lagi di dunia untuk melihat hasil itu. Ditinjau darisudut ini, jelaslah bahwa dalam pelayanan dibutuhkan satu ketepatan hati. Setiap orang harus mengambilkeputusan di tempat manakah ia menginginkan pelayanannya berhasil - di dalam penerimaan orang banyakyang penuh sorak-sorai tetapi bersifat sementara, atau di dalam buah-buah kehidupannya yang tampakdalam beberapa orang pilihan yang akan meneruskan pekerjaannya setelah ia meninggal dunia.Sesungguhnya, persoalannya ialah apakah kita hidup untuk generasi sekarang atau untuk generasimendatang.

    Bagaimana juga, kita harus maju terus. Kita perlu melihat bagaimana Yesus melatih murid-murid-Nyauntuk melanjutkan pekerjaan-Nya. Seluruh pola kerja ini merupakan sebagian dari satu metoda yang utuh.Jika kita memisahkan satu tahap dari tahap yang lain, berarti kita merusak hasil kerjanya.

    2. PERSEKUTUAN

    [Info 18330] [Hak Cipta 18331] [Indeks 18332]

    "Aku menyertai kamu senantiasa" (Matius 28:20).

    Ia Tinggal Bersama Mereka

    Setelah Tuhan Yesus memanggil murid-murid-Nya, Ia tinggal bersama mereka, dan memberi kesempatankepada mereka untuk mengikuti Dia. Inilah inti rencana Tuhan Yesus dalam melatih murid-murid-Nya.

    Bila kita merenungkan hal itu, sesungguhnya cara ini sangat sederhana. Tuhan Yesus tidak mendirikansekolah ataupun pendidikan agama yang resmi dengan rencana pelajaran tertentu, atau dengan kelas-kelas

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    19 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • khusus menerima pendaftaran untuk menjadi pengikut-pengikut-Nya. Suatu sistem pendidikan yang teraturyang sekarang dianggap sangat penting, tidak terdapat dalam pelayanan-Nya. Sungguh mengagumkan caraYesus ini, karena yang Ia lakukan hanyalah mendekatkan mereka kepada-Nya. Diri-Nya sendiri sekaligusmerupakan sekolah dan mata pelajaran-Nya.

    Metoda pendidikan Yesus yang sederhana ini sangat berbeda dengan metoda para ahli Taurat. Guru-guruagama ini mengharuskan para pengikut mereka menaati cara-cara pendidikan tertentu, dan cara-cara itulahyang membedakan seorang guru dari yang lain. Tuhan Yesus hanya menghendaki supaya murid-murid-Nyamenaati Dia. Tuhan kita tidak mengajar melalui bentuk-bentuk hukum dan doktrin-doktrin, melainkanmelalui kepribadian-Nya sendiri yang memancarkan pengajaran-Nya itu. Murid-murid-Nya menjaditerkenal bukan karena mereka diharuskan menyesuaikan diri dengan cara-cara tertentu, melainkan karenapersekutuan mereka dengan Dia yang mengikutsertakan mereka dalam pengajaran-Nya (Yoh 18:19).

    Bersekutu untuk Mengerti

    Melalui persektuan ini, murid-murid-Nya dapat "mengetahui rahasia Kerajaan Allah" (Luk 8:10). Sebelumsuatu pelajaran dijelaskan, pelajaran itu sudah dimengerti melalui persekutuan mereka dengan Yesus.Misalnya, pada waktu seorang murid menanyakan, "Bagaimana kami tahu jalan ke situ?" pertanyaan itumenunjukkan bahwa ia tidak mengerti tentang Tritunggal yang kudus. Tuhan Yesus segera menjawabpertanyaan ini, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:5-6). Sebenarnya pertanyaan ini sudahterjawab apabila murid-murid mau melihat Pribadi yang secara nyata menjelma di tengah-tengah merekaitu.

    Cara mengajar yang sederhana itu telah diungkapkan sejak awal pelayanan-Nya, pada waktu Yesusmengajak murid-murid untuk mengikut Dia. Yohanes dan Andreas diajak melihat tempat tinggal-Nya,"Marilah dan kamu akan melihatnya" (Yoh 1:39). Alkitab tidak menceritakan lebih lanjut mengenai hal ini.Namun dapat dipastikan bahwa di dalam rumah, mereka sempat membicarakan segala sesuatu denganTuhan Yesus dan di situlah mereka masing-masing dapat menyaksikan sendiri dari dekat pribadi danpekerjaan Yesus. Filipus juga dipanggil dengan cara yang sama, "Ikutlah Aku" (Yoh 1:43). Karena tertarikoleh cara pendekatan yang sederhana ini, Filipus juga mengajak Natanael datang kepada Tuhan-Nya, "Maridan lihatlah" (Yoh 1:46). Sebuah khotbah yang hidup ini lebih berharga daripada seratus penjelasan.Kemudian, ketika Tuhan Yesus melihat Yakobus, Yohanes, Petrus, dan Andreas didapati sedangmemperbaiki pukatnya, Ia pun memanggil mereka dengan kata-kata lemah lembut yang sama, "Mari,ikutlah Aku." Hanya, kali ini Tuhan Yesus menambahkan maksud panggilan itu, ". . . dan kamu akanKujadikan penjala manusia" (Mar 1:17 bandingkan dengan Mat 4:19; Luk 5:10). Demikian pula caraTuhan Yesus memanggil Matius dari rumah cukai, "Ikutlah Aku" (Mat 9:9; Mar 2:14; Luk 5:27).

    Prinsip yang Ditekankan

    Lihatlah betapa hebat strategi-Nya! Sebenarnya dengan menjawab panggilan itu para pengikut-Nya telahmelibatkan diri dalam sekolah Tuhan di mana pengertian mereka dapat bertumbuh dan iman mereka dapatditeguhkan. Tentu saja masih banyak hal yang belum jelas bagi mereka - semua itu mereka kemukakandengan terus terang sewaktu mereka berjalan-jalan bersama Yesus; tetapi, sementara mereka mengikutYesus, segala sesuatu yang tadinya belum jelas, menjadi jelas. Dalam persekutuan dengan Dia, mereka

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    20 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • dapat mempelajari segala hal yang perlu mereka ketahui.

    Prinsip ini, yang sudah tampak sejak awal pelayanan-Nya, lebih ditekankan oleh Tuhan Yesus pada waktuIa memilih kedua belas murid-Nya. Ia memisahkan mereka dari satu kelompok yang agak besar, untukmenyertai Dia (Mar 3:14 bandingkan dengan Luk 6:13). Memang dikatakan, bahwa mereka diutus untuk"memberitakan Injil, dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan", tetapi sering kita melupakan langkahpersiapannya. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa sebelum orang-orang ini "memberitakan Injil" atau "diberikuasa untuk mengusir setan" mereka terlebih dahulu harus tinggal "bersama-sama dengan Dia."Sebenarnya penetapan pribadi untuk senantiasa bersama-sama dengan Dia itu merupakan bagian yangsama pentingnya dengan penetapan kuasa untuk menginjili, bahkan lebih penting lagi, karena dengandemikian mereka dipersiapkan untuk diutus.

    Makin Lama Makin Erat

    Tekad Yesus untuk melaksanakan rencana-Nya menjadi jelas apabila kita membaca Kitab-Kitab Injil.Dalam tahun pelayanan kedua dan ketiga Ia memberikan lebih banyak waktu kepada murid-muridpilihan-Nya. Hal ini bertentangan dengan cara berpikir biasa.

    Ia sering membawa murid-murid-Nya ke atas gunung, di mana Ia tidak dikenal orang, sekedar untukmenghindari perhatian umum. Mereka pernah berangkat bersama-sama ke Tirus dan Sidon (Mat 15:21;Mar 7:24) ke "daerah Dekapolis" (Mar 7:31; bandingkan dengan Mat 15:29) dan "ke daerah Dalmanuta" disebelah tenggara Galilea (Mar 8:10; bandingkan dengan Mat 8:10; bandingkan dengan Mat 15:39); dan ke"kampung-kampung sekitar Kaisarea Filipi" (Mar 8:27; bandingkan dengan Mat 16:13). Perjanjian itu jugadilakukan karena perlawanan orang Farisi dan kebencian Herodes, tetapi yang terpenting ialah karenaYesus merasa perlu mengasingkan diri dengan murid-murid-Nya. Kemudian Ia bersama-sama denganmurid-murid-Nya selama beberapa bulan di Perea, sebelah timur Sungai Yordan (Mat 19:1- 20:34; Mar10:1-52; Luk 13:22-19:28; Yoh 10:40-11:54). Ketika perlawanan semakin memuncak, Yesus "tidak tampillagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, melainkan Ia berangkat dari sana ke daerah dekatpadang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-Nya" (Yoh11:54). Ketika tiba waktunya untuk pergi ke Yerusalem. Ia "memanggil kedua belas murid-Nya" (Yoh11:54). Ketika tiba waktunya untuk pergi ke Yerusalem, Ia "memanggil kedua belas murid-Nya" dariantara orang-orang yang mengikuti Dia dalam perjalanan menuju ke kota (Mat 20:17; bandingkan denganMar 10:32).

    Dilihat dari sudut ini, tidaklah mengherankan bahwa pada Minggu Sengsara, Yesus hampir-hampir tidakmelepas murid-murid-Nya pergi jauh; bahkan pada waktu Ia berdoa di Taman Getsemani, murid-murid-Nya hanya kira-kira sepelempar batu jaraknya dari Dia (Luk 22:41). Bukankah demikian halnyaapabila waktu perpisahan dalam suatu keluarga sudah semakin dekat? Setiap menit menjadi lebih berhargasebab mereka mengetahui bahwa persekutuan yang sedemikian indah itu tidak akan berlangsung lebihlama lagi. Kata-kata yang diucapakan pada waktu itu dirasakan sangat berharga. Sesungguhnya, pada saatperpisahan hampir tiba, barulah murid-murid dapat melihat lebih dalam arti persekutuan mereka denganDia (Yoh 16:4). Tidak dapat disangsikan lagi mengapa penulis-penulis Injil, dengan sendirinyamencurahkan lebih banyak perhatian mereka pada hari-hari terakhir itu. Setengah dari apa yang tercatatmengenai Yesus adalah kejadian-kejadian menjelang bulan-bulan terakhir, bahwa bagian yang terbesaradalah mengenai minggu terakhir dari hidup-Nya.

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    21 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • Jalan yang ditempuh oleh Yesus dalam hidup-Nya telah digambarkan dengan sebaik-baiknya padahari-hari sesudah kebangkitan-Nya. Perlu dicatat bahwa Ia menampakkan diri-Nya hanya kepadamurid-murid pilihan-Nya saja. Alkitab mengatakan, bahwa tidak seorang pun yang belum percaya dapatmelihat Yesus dalam kemuliaan-Nya. Hal itu tidak mengherankan karena ada gunanya menggemparkanorang banyak dengan memperlihatkan diri-Nya. Apa gerangan yang telah mereka perbuat? Akan tetapi,kepada murid-murid-Nya yang melarikan diri pada waktu Ia disalibkan, Ia menampakkan diri untukmenghidupkan iman mereka dan menegaskan kembali tugas mereka, karena melalui merekalahpelayanan-Nya dapat berkembang.

    Demikianlah segala sesuatu terjadi menurut rencana-Nya. Tuhan Yesus menghabiskan lebih banyak waktuuntuk beberapa murid-Nya daripada untuk orang-oran lain. Ia makan bersama-sama mereka, tidurbersama-sama, dan bercakap-cakap dengan mereka sepanjang pelayanan-Nya. Mereka berjalanbersama-sama di sepanjang jalan yang sepi. Mereka bersama-sama mengunjungi kota yang ramai. Merekaberlayar dan menangkap ikan bersama-sama di Danau Galilea. Mereka berdoa bersama-sama, baik dipadang gurun maupun di atas gunung. Mereka beribadat bersama-sama, baik di dalam sinagoga maupun didalam Bait Allah di Yerusalem.

    Yesus Mengajar Sambil Melayani Orang Banyak

    Jangan kita lupa bahwa sebenarnya murid-murid-Nya senantiasa berada di dekat Dia, walaupun Ia sedangmelayani orang-orang lain. Pada waktu Ia berbicara dengan orang banyak yang mengerumuni Dia, ataudengan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang berusaha menjerat Dia, atau dengan seorang pengemisdi pinggir jalan, murid-murid-Nya berada di dekat Dia untuk ikut memperhatikan serta mendengarkanajaran-Nya. Dengan cara ini, Yesus mendapat hasil dua kali lipat dari waktu yang digunakan-Nya untukmelayani mereka. Dengan demikian, mereka bukan saja menerima pelajaran melalui percakapan atauperbuatan Yesus terhadap orang-orang lain, tetapi juga menerima bimbingan pribadi bagi mereka sendiri.

    Cara ini Memakan Waktu

    Persekutuan yang erat dan terus-menerus itu menunjukkan bahwa Yesus hampir tidak mempunyai waktuuntuk diri-Nya sendiri. Sama seperti anak-anak yang menuntut perghatian sang ayah, demikian pulamurid-murid senantiasa berada dekat Sang Guru. Bahkan pada waktu Ia mengasingkan diri untuk berdoa,Ia tidak luput dari gangguan atas kebutuhan murid-murid-Nya (Mar 6:46-48; bandingkan dengan Luk11:1). Namun, Yesus tidak mengubah cara-Nya, Ia ingin bersama-sama dengan mereka. Mereka adalahanak-anak rohani-Nya (Mar 10:24; Yoh 13:33; 21:5); dan satu-satunya cara seorang ayah mendidikkeluarganya adalah bersekutu dengan mereka.

    Prinsip Tindak Lanjut

    Tidak ada yang lebih jelas tetapi lebih sering diabaikan dari pada pelaksanaan prinsip ini. Prinsip begitusederhana sehingga orang cenderung untuk mengabaikannya. Sekalipun demikian Tuhan Yesus tidakmenghendaki murid-murid-Nya melalaikan hal ini. Dalam perjalanan-Nya yang terakhir, Tuhan Yesus

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    22 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • merasa sangat perlu menjelaskan kepada mereka tentang apa yang telah dilakukan-Nya selama ini. Sebagaicontoh, Yesus pernah berpaling kepada mereka yang sudah mengikut Dia selama tiga tahun dan berkata,"Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku" (Yoh 15:27).Tanpa menarik banyak perhatian, Yesus melatih orang-orang untuk menjadi saksi-saksi-Nya setelah iapergi nanti. Metoda-Nya hanya dengan tinggal "bersama-sama mereka." Seperti yang Ia katakan padakesempatan lain, bahwa karena mereka "tetap tinggal bersama-sama dengan Dia" pada saat Ia menderitasengsara, maka mereka diangkat menjadi pemimpin-pemimpin dalam kerajaan-Nya yang kekal, di manamereka akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel (Luk 22:28-30).

    Tidak benar kalau kita menganggap bahwa prinsip tindak lanjut secara pribadi yang demikian itu hanyaberlaku bagi murid-murid-Nya saja. Memang benar, Tuhan Yesus memusatkan perhatian-Nya padabeberapa orang pilihan-Nya kepada orang-orang lain yang mengikuti Dia. Sebagai contoh: Ia pulangbersama Zakheus yang telah bertobat di jalan menuju Yerikho (Luk 19:7), dan Ia tinggal untuk beberapawaktu di rumah Zakheus sebelum meninggalkan kota itu. Yesus juga menginap dua hari di Sikhar sesudahpertobatan perempuan Samaria itu, untuk membimbing orang-orang di situ yang "percaya kepada-Nyakarena perkataan perempuan itu." Dan karena persekutuan pribadi-Nya dengan mereka, maka "lebihbanyak lagi orang yang menjadi percaya." Hal ini bukan disebabkan oleh kesaksian perempuan itu, akantetapi karena mereka mendengar sendiri dari Sang Guru (Yoh 4:39-42).

    Sering terjadi bahwa orang yang sudah ditolong oleh Yesus diberi kesempatan untuk ikut dalam kelompokpengikut-Nya, misalnya Bartimeus (Mat 20:34; Mar 10:52; Luk 18:43). Dengan demikian, banyak yangikut dalam kelompok murid-murid-Nya, seperti halnya ketujuh puluh murid yang ikut dalam pelayanan-Nya di Yudea (Luk 10:1,17). Setiap petobat mendapat perhatian secara pribadi dari Yesus, tetapi tidaksebanding dengan perhatian yang Ia curahkan kepada kedua belas murid-Nya.

    Perlu juga disebutkan tentang sekelompok kecil perempuan yang dengan setia melayani Tuhan Yesus,misalnya seperti Maria dan Marta (Luk 10:38-42), Maria Magdalena, Yohana, Susana, dan "banyak lagiperempuan lain" (Luk 8:1-3). Beberapa dari mereka mengikut Yesus sampai akhir hidup-Nya di dunia. Iatidak menolak kebaikan mereka, bahkan Ia sering membantu mereka dalam iman. Tetapi Yesus sadar betulakan adanya dinding pemisah antara Dia sebagai laki-laki dan perempuan-perempuan itu. Walaupun Iamenyambut dengan senang hati bantuan mereka, Ia tidak memasukkan perempuan-perempuan ini ke dalamkelompok murid pilihan-Nya. Dalam tindak lanjut ada batas-batas yang harus kita akui dan taati.

    Akan tetapi, terlepas dari peraturan sopan santun, Yesus sebenarnya tidak mempunyai waktu terus-menerusmemberi perhatian secara pribadi kepada orang-orang ini, baik kepada perempuan maupun kepadalaki-laki. Sekalipun demikian, Ia sudah berusaha sedapat mungkin untuk memperhatikan murid-murid-Nyasecara pribadi sehingga mereka diyakinkan akan perlunya segera melayani para petobat baru secara pribadijuga. Yesus harus membatasi bimbingan-Nya pada berbagai orang saja, kemudian mereka inilah dengancara yang sama harus melayani orang-orang lain.

    Gereja sebagai Tempat Persekutuan

    Seluruh masalah pelayanan pribadi kepada para petobat baru dapat diatasi jika gereja mengerti akanhakikat dirinya dan tugasnya. Perlu diperhatikan di sini, bahwa sesungguhnya rencana Yesus bagi gerejaadalah supaya setiap petobat baru dapat dibawa ke dalam persekutuan dengan orang-orang percaya yanglain. Hal ini sama dengan apa yang dilakukan oleh Yesus denga kedua belas murid-Nya, hanya gereja dapat

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    23 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • mencakup pelayanan yang lebih luas.8 Gereja adalah tempat untuk menampung orang-orang percaya yangmau mengikut Dia selanjutnya. Orang-orang percaya ini menjadi tubuh Kristus, yang saling melayani, baiksecara perorangan maupun kelompok.

    Setiap anggota gereja memegang peranan dalam pelayanan ini. Ini hanya dapat mereka kerjakan jikamereka dididik dan di penuhkan oleh kuasa Roh Kudus. Selama Yesus tinggal bersama-sama denganmurid-murid-Nya secara manusia, Ia menjadi Pemimpin mereka. Akan tetapi, kemudian di dalam gereja,merekalah yang harus melanjutkan kepemimpinan itu. Jadi, Yesus harus melatih-melatih mereka dalamtugas ini. Artinya, Ia harus terus-menerus bersekutu dengan mereka yang sudah dipilih-Nya itu.

    -----8. Setiap orang tidak dapat tidak akan menemukan dalam hubungan ini, bahwa penunjukan kepada "murid-murid" sebagai kelompok yang bersatu itu lebih banyak ditulis di dalam keempat Injil daripada penunjukankepada seorang murid sebagai pribadi. R. Ralph Morton bahkan menerangkan hal ini lebih lanjut, danmenegaskan bahwa penunjukan kepada pribadi-pribadi mengarah kepada kekalahan- kekalahan dari pihakmereka, sedangkan penunjukkan kepada kelompok sebagai satu kesatuan sering berarti kesukaran,pengertian, atau prestasi mereka. Ketika diingatkan bahwa hal ini ditulis dengan ilham oleh para murid,dan bukan oleh Yesus, jelaslah berarti bahwa mereka akan menegaskan tempat mereka dalam artidemikian. Lihat T. Ralph Morton, The Twelve Together Glasgow, The Iona Community, 1956, hal. 24-30,103. Mengenai hal ini, kita tidak perlu menarik kesimpulan bahwa para murid tidak dipandang pentingsebagai pribadi-pribadi. Ini menyatkan kepada kita bahwa para murid memahami Tuhan mereka yangmemandang mereka sebagai satu tubuh yang terdiri dari orang-orang beriman yang dilatih bersama untukdiutus kepada dunia. Mereka memandang diri mereka sendiri melalui Kristus, pertama sebagai sebuahgereja, dan kedua sebagai pribadi-pribadi di dalam tubuh itu.

    Masalah Kita

    Bilakah gereja mau memakai cara Yesus ini? Sekalipun berkhotbah kepada orang banyak itu perlu,tidaklah cukup untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin untuk memberitakan Injil. Juga pertemuan doayang sekali-kali dilakukan, dan kelas latihan bagi para pekerja Kristen, belum dapat memenuhi kebutuhan.Mempersiapkan orang tidaklah semudah itu, melainkan membutuhkan perhatian secara pribadi yang terus-menerus, sama seperti perhatian seorang ayah kepada anak-anaknya. Ini tidak dapat dikerjakan oleh suatuorganisasi atau kursus, sama seperti anak-anak tidak dapat dididik secara baik dengan diwakilkan kepadaorang lain. Apa yang telah Tuhan Yesus lakukan, mengajarkan kepada kita bahwa tugas ini hanyaterlaksana jika para pemimpin bersekutu dengan orang-orang yang hendak dipimpinnya.

    Ternyata gereja telah gagal sama sekali dalam tugas ini. Banyak pembicaraan tentang penginjilan danpelayanan Kristen, akan tetapi hanya sedikit perhatian yang diberikan kepada persekutuan secara pribadi.Kebanyakan gereja ingin membawa para petobat baru melalui semcam kelas sidi yang berkumpul satu jamsatu minggu untuk jangka waktu satu bulan atau lebih. Tetapi selanjutnya para petobat baru itu tidakmungkin kontak sama sekali dengan acara pendidikan Kristen yang tertentu, selain mengikuti kebaktian-kebaktian gereja dari Sekolah Minggu. Dengan demikian, ia diperhadapkan seorang diri kepada masalah-masalah hidup yang dapat menghancurkan imannya, kecuali jika ia mempunyai orang tua atauteman-teman yang dapat menolong dia.

    Dengan cara tindak lanjut yang teratur itu, maka tidaklah mengherankan bahwa hampir separuh dari

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    24 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • orang-orang yang sudah percaya dan menjadi anggota gereja akhirnya murtad. Yang terus bertumbuhdalam pengetahuan dan kasih karunia untuk melayani bagi Kerajaan Allah semakin berkurang. Apabilakebaktian-kebaktian hari Minggu dan kelas-kelas sidi dianggap sudah cukup untuk membangun petobat-petobat baru dan menjadikan mereka murid-murid yang dewasa, maka gereja gagal dalam tugasnya. Jikakita mengikuti cara ini, kita juga ikut merusak para petobat baru itu. Tidak ada cara lain untukmempersiapkan pemimpin-pemimpin dalam pemberitaan Injil kecuali melalui persekutuan orang-orangpercaya. Hanya dengan keajaiban cara inilah kita dapat membangun kepemimpinan Kristen yang kuat. JikaYesus, Anak Allah menganggap perlu secara terus-menerus bersekutu dengan murid-murid-Nya selamatiga tahun lamanya, namun masih juga ada seorang dari mereka yang terhilang, bagaimana mungkin gerejadapat mengerjakan ini hanya dengan cara berkumpul beberapa hari saja dalam setahun?

    Penerapan Prinsip-Nya Dewasa Ini

    Dengan jelas Yesus mengajarkan kepada kita bahwa metoda tindak lanjut apa pun yang dipakai olehgereja, perlu didasarkan atas bimbingan pribadi. Jika hal itu tidak dilakukan, maka ini berarti seolah-olehmenyerahkan petobat-petobat baru kepada si Iblis.

    Bimbingan pribadi berarti bahwa setiap petobat baru diberi seorang teman Kristen untuk membimbing diasampai pada tahap di mana ia juga dapat membimbing orang lain. Si pembimbing harus bersekutu dengandia secara teratur dalam jangka waktu yang lama, mempelajari Alkitab dan berdoa bersama-sama,menjawab pertanyaan-pertanyaan, menjelaskan kebenaran-kebenaran, dan bersama-sama menolong oranglain. Jika gereja tidak mempunyai pembimbing-pembimbing yang demikian, maka gereja harus menunjukpemimpin-pemimpin untuk mendidik beberapa orang dalam tugas itu.

    Cara ini telah menjawab persoalan tadi. Akan tetapi, kita harus menyadari bahwa cara ini hanya dapatberhasil apabila para pengikut mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari. Karena itu, prinsip dasarlain yang dipakai oleh Sang Guru harus juga dipahami.

    3. PENYEDIAAN

    [Info 18330] [Hak Cipta 18331] [Indeks 18332]

    "Pikullah kuk yang Kupasang" (Matius 11:29).

    Ia Menghendaki Ketaatan

    Yang Yesus kehendaki dari pengikut-pengikut-Nya ialah ketaatan. Mereka tidak perlu cerdas, asal setia.Inilah sifat yang menjadi tanda pengenal mereka. Mereka disebut "murid-murid", sebab mereka adalah"pelajar-pelajar" dari Sang Guru. Tidak lama sesudah itu, mereka mulai disebut orang-orang Kristen(Kisah 11:26). Bagaimanapun juga, akan tiba waktunya bagi para pengikut yang setia itu untuk menjadiseperti pemimpin mereka.

    Cara pendekatan yang sederhana ini sangat mengagumkan. Tidak ada seorang pun dari murid-murid iniyang diminta untuk membuat suatu "Pengakuan Iman" atau menyatakan suatu ikrar tertentu, walaupunsudah jelas bahwa mereka mengakui Yesus sebagai Juruselamat (Luk 5:8; Yoh 1:41,45,49). Pada mulanya

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    25 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • mereka hanya diminta untuk mengikuti Yesus. Dalam panggilan yang pertama ini sudah jelas bahwamereka dipanggil kepada iman akan pribadi Yesus dan taat kepada perintah-Nya. Jika pada mulanyamereka tidak mengerti, melalui persekutuan dengan Tuhan lambat laun mereka akan menyadarinya. Tidakseorang pun mau mengikuti dan menaati seorang pemimpin, kecuali bila ia dapat mempercayainya danmenaruh iman kepadanya.

    Jalan Salib

    Pada mulanya mengikut Yesus tampaknya mudah sekali, karena mereka belum cukup lama mengikutYesus. Kemudian semakin nyata, bahwa hidup sebagai murid Yesus bukan berarti hanya menerima janjiKristus, melainkan dituntut dari mereka suatu penyerahan diri secara mutlak, tanpa syarat dan tanpakompromi. "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akanmembenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidakmengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Luk 16:13).Dosa harus ditinggalkan seluruhnya! Semua pemikiran, kebiasaan, dan keinginan duniawi harusdisesuaikan dengan hukum-hukum Kerajaan Allah (Mat 5:1-7:29; Luk 6:20-49). Kasih yang sempurnamerupakan ukuran satu-satunya (Mat 5:48) dan kasih ini harus tampak dalam ketaatan kepada Kristus (Yoh14:21,23) serta dalam pelayanan kepada sekalian bangsa karena untuk keselamatan merekalah Kristussudah mati (Mat 16:24-26; 20:17-28; Mar 8:34-38; 10:32-45; Luk 9:23-25; Yoh 12:25-26; 13:1-20).

    Tuntutan ini cukup berat. Tidak banyak pengikut-Nya yang dapat melaksanakannya. Mereka mau ikut padawaktu Yesus memberi roti dan ikan, tetapi pada waktu Ia mulai berbicara tentang nilai rohani yangsebenarnya dari Kerajaan Surga dan pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkannya (Yoh 6:25-59),banyak murid-murid-Nya "mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia" (Yoh 6:66). Murid-murid-Nyaberkata, "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (Yoh 6:60). Yang mengherankanadalah bahwa Yesus tidak memaksa mereka untuk tinggal tetap bersama Dia. Ia sedang mendidik parapemimpin bagi Kerajaan Surga; dan jika mereka siap untuk melayani, mereka harus siap untuk berkorban.

    Harus Memperhitungkan Harga Penyerahan Diri

    Mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat ini satu per satu akan memisahkan diri. Mereka memisahkandari kelompok murid pilihan karena sifat keakuan mereka. Yudas, yang dinyatakan sebagai Iblis (Yoh6:70) mengikut Yesus sampai akhir, tetapi kemudian ketamakannya membinasakan dia (Mat 26:14-16,47-50; Mar 14:10-11; 43-44; Luk 22:3-6, 47-49; Yoh 18:2-9). Tidak seorang pun dapat begitu sajamengikut Yesus tanpa melepaskan ikatan duniawi, dan mereka yang hanya berpura-pura akanmendatangkan siksaan dan kesedihan bagi jiwanya sendiri (Mat 27:3-10; Kisah 1:18-19).

    Mungkin inilah sebabnya mengapa Yesus berbicara dengan keras kepada seorang ahli Taurat yang datangdan berkata kepada-Nya "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Kepada orangini, dan dengan terus terang Tuhan Yesus berkata bahwa hal itu tidaklah mudah "Serigala mempunyai liangdan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkankepala-Nya" (Mat 8:19-20; Luk 9:57-58). Murid yang lain minta agar dibebaskan dari keharusan untukmengikut Yesus karena ia bermaksud untuk menguburkan ayahnya dulu. Akan tetapi, Yesus tidakmengizinkannya. "Ikutlah Aku," kata-Nya. "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau,

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    26 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana" (Mat 8:21- 22; Luk 9:59-60). Yang lainmenyatakan mau mengikut Yesus, tetapi dengan caranya sendiri. Ia mau diri dahulu kepada keluarganyamungkin dengan harapan untuk mengadakan pesta perpisahan, tetapi Yesus dengan terus terangmengatakan, "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untukKerajaan Allah" (Luk 9:62). Yesus tidak ingin menghabiskan waktu dan tidak bersedia memberikandiri-Nya kepada orang-orang yang hanya mau menjadi murid-murid-Nya menurut cara mereka sendiri.

    Karena itu, seorang calon murid Tuhan harus membuat perhitungan semasak-masaknya. "Sebab siapakahdi antara kamu yang kalau mendirikan sebuah menara, tidak duduk dahulu membuat rencana dahulu, makahal itu sama dengan mengharapkan ejekan dunia di kemudian hari. Sama halnya dengan seorang raja yangpergi berperang tanpa menghiraukan kalah atau menang sebelum pertarungan dimulai. Sebagaikesimpulan, Yesus berkata, "Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, tidak melepaskan dirinyadari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku" (Luk 14:33; bandingkan dengan Mat 19:21; Mar10:21; Luk 18:22).

    Hanya Sedikit yang Rela Berkorban

    Setelah kaum "opportunis" meninggalkan Tuhan di Kapernaum karena keinginan mereka tidak dipenuhi,maka pengikut-Nya tinggal beberapa orang saja. Kemudian, Ia berpaling kepada kedua belas murid-Nyadan berkata, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" (Yoh 6:67). Pertanyaan ini sangat penting. Jika merekameninggalkan Dia, apakah yang akan terjadi dengan pelayanan-Nya? Tetapi Simon Petrus menjawab,"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kamitelah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah" (Yoh 6:68-69). Sudah pastikata-kata Petrus ini telah memuaskan hati Sang Guru, karena mulai saat itu Yesus lebih banyakbercakap-cakap dengan rasul-rasul-Nya untuk menjelaskan tentang sengsara dan kematian-Nya.9

    -----9. Paling sedikit enam belas kali sebelum Tuhan Yesus ditangkap, Ia membicarakan tentang penderitaandan kematian-Nya. Mula-mula hal ini masih merupakan rahasia, tetapi maksudnya jelas sekali -perbandingan antara tubuh-Nya dan perombakan Bait Allah (Yoh 2:19); tentang Anak Manusia yangditinggikan sama seperti Musa meninggikan ular tembaga (Yoh 3:14); pernyataan tentang hari pada saatmana Ia, sebagai mempelai laki-laki, akan diambil dari mereka (Mat 9:15; Mar 2:20; Luk 5:35);perumpamaan tentang diri-Nya sebagai roti hidup yang harus dipecah-pecahkan dan dimakan (Yoh 6:51-58); dan juga tentang pengalaman Nabi Yunus yang menjadi suatu tanda (Mat 16:4). Sesudah pernyataanyang tegas dari Petrus di Kaisarea Filipi, Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya dengan lebihtegas, bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua,imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Mat 16:21; Mar8:21; Luk 9:22). Kemudian Ia memberitahu tentang kematian-Nya dan kebangkitan-Nya secara terperincidalam perjalanan-Nya di Galilea dengan murid-murid-Nya (Mat 17:22-23; Mar 9:30-32; Luk 9:43-45);juga dalam perjalanan-Nya yang terakhir ke Yerusalem sesudah perjalanan-Nya di Perea (Mat 20:18-19;Mar 10:33-34; Luk 18:32-33). Kematian-Nya merupakan pokok pembicaraan-Nya dengan Musa dan Eliadi atas gunung ketika Ia dimuliakan (Luk 9:31). Pernyataan-Nya juga menunjukkan tentang seorang nabiyang tidak boleh dibunuh di luar Yerusalem (Luk 13:33). Begitu pula penunjukkan Yesus kepadapenderitaa dan penolakan orang-orang sebelum kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan (Luk 17:25). Iamengumpamakan diri-Nya sebagai Gembala yang baik "yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yoh 10:11,18), dan seperti biji gandum yang jatuh ke dalam tanah dan mati sebelum ia

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    27 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • menghasilkan buah banyak (Yoh 12:24). Beberapa hari sebelum hari raya paskah, Tuhan Yesus sekali lagimengingatkan murid-murid-Nya bahwa Ia akan "diserahkan untuk disalibkan" (Mat 26:2), dan kemudianpada hari itu juga di rumah Simon yang kena penyakit kusta, Ia menerangkan bahwa minyak narwastuyang dicurahkan Maria ke atas kepala-Nya adalah persiapan untuk penguburan-Nya (Mat 26:12; Mar14:8). Akhirnya, dalam perjamuan yang terakhir dengan murid- murid-Nya, Tuhan Yesus menceritakantentang penderitaan-Nya (Luk 22:15), dan kemudian Ia menetapkan tanda peringatan atas kematian-Nyadengan makan roti dan minum anggur (Mat 26:26-29; Mar 14:22-25; Luk 22:17-20).

    Taat Adalah Belajar

    Ini sama sekali bukan berarti bahwa murid-murid-Nya dengan cepat dapat mengerti apa yang dikatakanoleh Tuhan. Kecakapan mereka untuk memahami lebih dalam tentang pelayanan penebusan Tuhan sangatdibatasi oleh kelemahan-kelemahan mereka sebagai manusia. Setelah pengakuan Petrus mengenai Mesiasdi Kaisarea Filipi, mereka tidak mengerti ketika Yesus memberitahukan kepada mereka bahwa Ia akandibunuh oleh pemimpin-pemimpin agama di Yerusalem, Petrus bahkan menegur Dia, "Tuhan, kiranyaAllah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau" (Mat 16:22; bandingkan denganMar 8:32). Di situ juga Yesus terpaksa membicarakan kematian-Nya dan menerangkan artinya kepadamereka, tetapi hal itu baru mereka mengerti setelah Ia dikhianati dan jatuh ke tangan musuh-musuh-Nya.

    Karena berita salib itu tidak jelas, pada mulanya murid-murid merasa ragu-ragu tentang tempat mereka didalam Kerajaan Allah. Mereka agak sukar menerima ajaran tentang merendahkan diri untuk kepentinganorang lain (Luk 22:24-30; Yoh 13:1-20). Mereka bertengkar mengenai siapa yang terbesar di dalamKerajaan Surga (Mat 18:1-5; Mar 9:33-37; Luk 9:46-48). Yakobus dan Yohanes ingin menduduki tempat-tempat yang paling utama (Mat 20:24; Mar 10:41). Mereka terlalu keras dalam menghakimi orang-orangyang tidak sepaham dengan mereka (Luk 9:51-54). Mereka "memarahi" para orang tua yang minta agarTuhan Yesus memberkati anak-anak mereka (Mar 10:13). Semua sikap mereka ini menunjukkan bahwamereka belum memahami sepenuhnya apa arti mengikut Kristus itu.

    Sekalipun demikian, Yesus dengan sabar menerima semua kekurangan murid-murid pilihan-Nya itu,karena mereka masih mau mengikut Dia. Tidak lama setelah panggilan pertama, mereka kembali lagimencari ikan (Mat 4:18; Mar 1:16; Luk 5:2-5; bandingkan dengan Yoh 1:35-42). Akan tetapi, merekakembali kepada pekerjaan mereka bukan karena mereka tidak taat. Mereka belum menyadari maksudTuhan untuk menjadikan mereka pemimpin, atau mungkin mereka belum diberitahu tentang hal itu.Ternyata sejak Tuhan memperlihatkan diri di tempat mereka bekerja dan memanggil mereka untukmengikut Dia dan untuk menjadi "penjala manusia", mereka pun meninggalkan semuanya lalu mengikutDia (Luk 5:11; bandingkan dengan Mat 4:22; Mar 1:20). Kemudian, walaupun masih banyak yang harusmereka pelajari, mereka dapat mengatakan bahwa mereka masih tetap setia kepada Kristus (Mat 19:27;Mar 10:28; Luk 18:28). Dengan orang-orang ini, Yesus rela memikul segala akibat dari ketidak-matanganiman mereka. Ia tahu bahwa kekurangan- kekurangan ini dapat diatasi apabila mereka sudah bertumbuhdalam kasih karunia dan pengetahuan. Kecakapan dalam menerima Wahyu akan bertumbuh, asal merekamau terus-menerus melatih diri dengan kebenaran yang sudah mereka pahami.

    Dengan demikian, ketaatan kepada Kristus adalah satu-satunya jalan bagi pengikut-pengikut-Nya untukbelajar lebih banyak tentang kebenaran. Ia tidak meminta murid-murid-Nya untuk mengikut apa yangmereka anggap tidak benar, karena tidak seorang pun mau mengikut Dia jika ia tidak yakin akankebenaran-Nya (Yoh 7:17). Karena itu, Yesus tidak menyuruh murid-murid-Nya berpegang teguh pada

    Rencana Agung Penginjilan http://misi.sabda.org/book/export/html/1191

    28 of 63 4/3/2014 10:33 PM

  • satu ajaran, melainkan membiarkan mereka terus mendengarkan perkataan-Nya sehingga merekamemahami kebenaran itu (Yoh 8:31-32).

    Bukti dari Kasih

    Ketaatan yang sungguh-sungguh adalah pancaran kasih. Ajaran inilah yang ditekankan pada malammenjelang kematian-Nya. Pada waktu murid-murid berkumpul dengan Dia di ruangan atas setelahperjamuan malam berakhir, Yesus berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segalaperintah-Ku. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Danbarangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akanmenyatakan diri-Ku kepadanya. Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku, dan Bapa-Kuakan mengasihi dia dan firman yang kamu dengar itu bukanlah daripada-Ku, melainkan dari Bapa yangmengutus Aku. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku. Inilahperintah-Ku, supaya kamu saling mengasihi, seperti aku mengasihi kamu" (Yoh 14:15,21, 23-24;15:10,12).

    Yesus Menunjukkan Ketaatan

    Ketaatan yang mutlak kepada kehendak Allah adalah prinsip yang menguasai seluruh kehidupan SangGur! Dalam sifat kemanusiaan-Nya Ia tidak pernah menentang kehendak Bapa, sehingga hidup-Nyadipakai sepenuhnya oleh Allah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan-Nya. Ia senantiasa berkata,"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mentutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya"(Yoh 4:34). "Sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutusAku" (Yoh 5:30; bandingkan dengan Yoh 6:38). "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggaldi dalam kasih-Ku" (Yoh 15:10; bandingkan dengan Yoh 17:4). Ini dapat disimpulkan dalam seruan-Nya diTaman Getsemani, "Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi" (Luk 22:42;bandingkan dengan Mat 26:39, 42-44; Mar 14:36).

    Salib merupakan puncak kemenangan dari ketaatan Tuhan Yesus untuk melakukan kehendak Allah. Prinsipinilah yang menguasai seluruh kehidupan-Nya - ketaatan yang tidak mengenal kompromi, sampai padakematian-Nya.

    Para pemimpin agama yang