qs at taubah 36 37

7
2.1 Ayat dan Terjemahan “Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu ialah agama yang betul lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar laranganNya); dan perangilah kaum kafir musyrik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa”. (At-Taubah 9:36) “Sesungguhnya perbuatan mengundurkan (kehormatan itu dari satu bulan ke satu bulan yang lain) adalah menambah kekufuran yang menjadikan orang-orang kafir itu tersesat kerananya. Mereka menghalalkannya pada satu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, supaya mereka dapat menyesuaikan bilangan (bulan-bulan yang empat) yang telah diharamkan Allah (berperang di dalamnya); dengan itu mereka menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah. Perbuatan buruk mereka itu dihias dan dijadikan indah (oleh Syaitan) untuk dipandang baik oleh mereka. Dan (ingatlah) Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (At-Taubah 9:37) 2.2 Asbabun Nuzul Surat at Taubah ayat 36 - Surat at Taubah ayat 37 Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah atsar melalui Abu Malik yang menceritakan, bahwa pada zaman jahiliah orang-orang menjadikan satu tahun menjadi tiga belas bulan. Maka mereka menjadikan bulan Muharam sebagai bulan Shafar, sehingga mereka menghalalkan banyak hal yang diharamkan pada bulan Muharam tersebut. Lalu Allah menurunkan firman-Nya, “Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambahkan kekafiran.” (Q.S. At-Taubah 37). 2.3 Tafsir (36) “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya

Upload: m-helmy-aditya

Post on 11-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

adw

TRANSCRIPT

2.1 Ayat dan TerjemahanSesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu ialah agama yang betul lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar laranganNya); dan perangilah kaum kafir musyrik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. (At-Taubah 9:36)Sesungguhnya perbuatan mengundurkan (kehormatan itu dari satu bulan ke satu bulan yang lain) adalah menambah kekufuran yang menjadikan orang-orang kafir itu tersesat kerananya. Mereka menghalalkannya pada satu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, supaya mereka dapat menyesuaikan bilangan (bulan-bulan yang empat) yang telah diharamkan Allah (berperang di dalamnya); dengan itu mereka menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah. Perbuatan buruk mereka itu dihias dan dijadikan indah (oleh Syaitan) untuk dipandang baik oleh mereka. Dan (ingatlah) Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (At-Taubah 9:37)2.2 Asbabun NuzulSurat at Taubah ayat 36-Surat at Taubah ayat 37Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah atsar melalui Abu Malik yang menceritakan, bahwa pada zaman jahiliah orang-orang menjadikan satu tahun menjadi tiga belas bulan. Maka mereka menjadikan bulan Muharam sebagai bulan Shafar, sehingga mereka menghalalkan banyak hal yang diharamkan pada bulan Muharam tersebut. Lalu Allah menurunkan firman-Nya, Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambahkan kekafiran. (Q.S. At-Taubah 37).2.3 Tafsir(36) Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(QS. 9:36)(36) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah menetapkan bilangan bulan itu dua belas semenjak Dia menciptakan langit dan bumi. Yang dimaksud dengan bulan di sini ialah bulan Qamariah karena dengan perhitungan Qamariah itulah Allah menetapkan waktu untuk mengerjakan ibadat yang fardu dan ibadat yang sunat dan beberapa ketentuan lain. Maka menunaikan ibadah haji, puasa, ketetapan mengenai idah wanita yang diceraikan dan masa menyusui ditentukan dengan bulan Qamariah.Di antara bulan-bulan yang dua belas itu ada empat bulan yang ditetapkan sebagai bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab. Keempat bulan itu harus dihormati dan pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan. Ketetapan ini berlaku pula dalam syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai kepada syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.Kalau ada yang melanggar ketentuan ini maka pelanggaran itu bukanlah karena ketetapan itu sudah berubah, tetapi semata-mata karena menuruti kemauan hawa nafsu sebagaimana yang telah dilakukan oleh kaum musyrikin. Biasanya orang-orang Arab amat patuh kepada ketetapan ini sehingga apabila seseorang terbunuh saudaranya atau bapaknya lalu ia bertemu dengan pembunuhnya pada salah satu bulan haram ini dia tidak akan berani menuntut balas, karena menghormati bulan haram itu. Padahal orang Arab sangat terkenal semangatnya untuk menuntut bela dan membalas dendam. Itulah ketetapan yang harus dipenuhi karena pelanggaran terhadap ketentuan ini sama saja dengan menganiaya diri sendiri karena Allah telah memuliakan dan menjadikannya bulan-bulan yang harus dihormati. Kecuali kalau kita dikhianati atau diserang pada bulan haram itu maka dalam hal ini wajib mempertahankan diri dan membalas kejahatan dengan kejahatan pula sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT yang Artimya:Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram, katakanlah: Berperang pada bulan itu adalah dosa besar tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan membuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran). (Q.S. Al-Baqarah: 217)Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin supaya memerangi kaum musyrikin karena mereka memerangi kaum Muslimin. Mereka memerangi kaum Muslimin bukan karena balas dendam, atau fanatik kesukuan atau merampas harta benda sebagaimana biasa mereka lakukan di masa yang lalu terhadap kabilah lain, tetapi maksud utama adalah menghancurkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan memadamkan cahayanya. Maka wajiblah bagi setiap muslim bangun serentak memerangi mereka sampai agama Islam itu tegak dan agama mereka hancur binasa. Hendaklah ditanamkan ke dalam dada setiap muslim semangat jihad yang berkobar-kobar serta tekad dan keyakinan bahwa mereka pasti menang karena Allah selamanya menolong orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.(37) Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(QS. 9:37)(37) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa pengunduran bulan haram kepada bulan berikutnya seperti pengunduran bulan Muharam ke bulan Safar dengan maksud agar pada bulan Muharam itu diperbolehkan berperang adalah suatu kekafiran. Di samping orang yang berani mengundurkan bulan haram itu telah kafir kepada Tuhan dia pun bertambah kekafirannya karena menganggap dirinya sama dengan Tuhan dalam menetapkan hukum.Telah jelas dan diakui semenjak Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bahwa pada bulan-bulan haram itu tidak dibolehkan berperang tetapi karena orang-orang musyrikin itu tidak dapat menguasai dirinya untuk meninggalkan berperang selama tiga bulan berturut-turut yaitu pada bulan Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam, maka bulan itu digeser ke bulan lain sehingga mereka mendapat kesempatan untuk berperang pada bulan Muharam.Hal ini biasa mereka lakukan ketika mereka berada di Mina. Ketika para jemaah haji berkumpul di sana berdirilah seorang pemimpin dari Bani Kinanah dan berkata: Sayalah orang yang tak dapat ditolak keputusannya. Para jemaah menjawab: Benarlah apa yang engkau katakan itu dan tangguhkanlah untuk kami bulan Muharam ke bulan Safar. Lalu pemimpin itu menghalalkan bagi mereka bulan Muharam dan mengharamkan bulan Safar, dan menamakan bulan Muharam itu dengan nama yang lain yaitu Nasik.Demikianlah watak orang musyrik, mereka karena didorong oleh keinginan dan hawa nafsu, berani menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan berani pula mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah, karena mereka telah dipengaruhi nafsu setan, dan tentu saja orang yang berwatak itu tidak akan mendapat petunjuk dari Allah swt. 2.4 Kaitan dengan Bidang PendidikanAl-Quran adalah kitab suci umat islam yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat jibril.Mempelajari al-Quran merupakam suatu kewajiban umat islam, dengan mempelajari kandungannya kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang kehidupan dunia dan pengetahuan menuju kehidupan kekal di akhirat kelak.Lebih jauh dari itu, mempelajari al-Quran dapat mendorong kita untuk lebih menyakini kebenaran dan kebesaran Allah Yang MAha Kuasa sebagai pencipta alam semesta bererta isinya.Kajian tentang surat at Taubah ayat 36-37 yang artinya Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa serta Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. Sangat berkaitan dengan bidang pendidikan yang saat ini kita pelajari yaitu tentang bulan-bulan islam serta empat bulang haram yang allah siratkan didalamnya. Serta dijelaskan pula bahwa Allah SWT sangat memurkai orang-orang yang melanggar aturannya (orang kafir).Ayat tersebut diatas menganjurkan ilmu pengetahuan yaitu tentang Bulan-bulan yang dihormati dan perintah untuk memerangi kaum musyrikin , Dengan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, akan menambah keimanan kepada Allah SWT Disamping itu pengetahuan tentang bulan-bulan islam itu dapat bermanfaat untuk kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia serta ketentraman umat manusia.Dari penjelasan ketiga Hadist tersebut di atas, jelaslah bahwa setiap kita (insan-insan beriman) diwajibkan untuk menuntut ilmu. Islam memang memerintahkan umatnya (Muslimin Muslimat) menuntut berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk pribadi, untuk masyarakat, bangsa dan untuk kepentingan umat manusia.Di era sekarag ini, tak heran sebagian orang lupa bahkan melupakan dengan sengaja bulan-bulan islam bahkan untuk memgingatnyapun sangat jarang di lakukan. Sebagai generasi bangsa serta sebagai umat islam kita wajib mwmpelajari serta mengetahui tentang bulan-bulan islamyang telah di tetapkan oleh allah SWT pada waktu ia menciptakan langit dan bumi. Bulan-bulan islan itu adalah Muharam al-Haram, Safar , Rabiulawal, Rabiulakhir, Jamadilawal, Jamadilakhir, Rajab, Syaaban, Ramadan, Syawal, Zulkaedah, dan ZulhijahSedangkan bulan haran ( yang di sucikan Allah) adalah:1. Bulan Dzulqadah2. Bulan Dzulhijjah3. Bulan Muharram4. Bulan RajabSerta allah juga menjelaskan bahwa mengulur bulan haram dan menghalalka bulan yang di haramkan itu sangat di benci oleh Allah SWT.Dengan ini marilah kita terapkan pengetahian ini dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang bermanfaat dapat membuat kita lebih bermanfaat.Uraian di atas menambah wawasan kita untuk menjadi lebih baik dan mendorong hidup lebih positif. Kajian ayat ini perlu di pelajari mengingat pentingnya pengetahuan tentang islam yang sangat bermanfaat. Tentunya kaitan dengan bidang pendidikan sangat penting karena segala sesuatu itu perilu reperensi atau acuan pada Al Quran. Sungguh luar biasa kebesaran serta keagungan Allah SWT. yang terdpat dalam Al Quran. Berbagai macam ilmu serta rahasia dunia dan akhirat di terangkan di dalamnya. Pengetahuan tentang islam sangat penting dalam bidang pendidikan untuk menciptakan generasi yang di ridhoi oleh Allah SWT.2.5 Hikmah yang dapat diambilHikmah yang dapat di ambil dari kajian ayat diatas bahwa:1. Allah SWT menetapkan 12 bulan dalan islam serta empat bulan haram (yang di sucikan Allah SWT) dengan mengetahui tentang hal itu umat manusia dapat mempunyai acuan untuk kehidupannya.2. Bulan-bulan yang di tetapkan Allah untuk memperoleh pahala yang sebesar-besarnya telah di jeslaskan maka dari itu sangat bermanfaat untuk acuan umat manusia meraih pahala yang sebesar-besarnnya.3. Dapat mengetahui orang-orang yang benci oleh allah sehingga kita dapat menjauhinya dengan tetap pada jalan yang lurus sesuai perintah-Nya.2.6 Ayat-ayat yang TerkaitQS. Al-Baqarah [2] : ayat 217[2:217] Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 2[5:2] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 97[5:97] Allah telah menjadikan Kabah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.QS. At-Taubah [9] : ayat 2[9:2] Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.QS. At-Taubah [9] : ayat 5[9:5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpa mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.Memuat...