prosiding - simdos.unud.ac.id · layu fusarium pada tanaman tomat secara in vitro ... diinokulasi...

13

Upload: truongphuc

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan
Page 2: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

PROSIDING

Page 3: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29-30 Oktober 2015 | iii

UDAYANA UNIVERSITY PRESS2015

SEMINAR NASIONALDAN TEKNOLOGI

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIANKEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 4: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

iv | Kuta, 29-30 Oktober 2015

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhDProf. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S.

Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si

Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D

Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.EngDra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D

Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes.Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D

dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.DDr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T.

Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D.

Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P.Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si

I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si

lUdayana University Press,

Lembaga Penelitian dan PengabdianKepada Masyarakat Universitas Udayana

2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7

SEMINAR NASIONAL SAINSDAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29 - 30 Oktober 2015

Page 5: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

xl | Kuta, 29-30 Oktober 2015

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK DAUN KAYU MANIS(CINNAMOMUM BURMANNI BLUME) DAN UJI EFEKTIVITASNYA DALAM MENGENDALIKANJAMUR FUSARIUM OXYSPORUM FORMA SPECIALIS LYCOPERSICI PENYEBAB PENYAKITLAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITROAnak Agung Ketut Darmadi .................................................................................................................2025

GASIFIKASI BIOMASA DAN LIMBAH PADAT SISTEM SIRKULASI FLUIDIZED BEDI Nyoman Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, I Wayan Gede Ariastina .........................................2033

STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MELALUI ZONING MAP DAN ZONING TEKSIndayati Lanya , N.Netera. Subadiyasa, Ketut Sardiana, dan G.P. Ratna Adi .....................................2039

PENINGKATAN PRODUKSI, MUTU, DAN PENDAPATAN USAHATANITANAMAN BUNGA GUMITIR MELALUI PEMUPUKAN MINERALN. Netera Subadiyasa, dan Indayati Lanya .......................................................................................2047

KEMAMPUAN DEGRADASI LIGNOSELULOSA DARI KONSORSIUMBAKTERI RUMEN SAPI BALI DAN RAYAPIB. G. Partama, I M. Mudita, I G. L. O. Cakra, I W. Wirawan .............................................................2055

MODEL TATA SPASIAL HUNIAN MASYARAKAT BALI PERKOTAANNgakan Putu Sueca ...............................................................................................................................2062

PENGEMBANGAN GELLING AGENT ALAMI DARI DAUN GALING-GALING (CAYRATIATRIFOLIA L.) YANG MEMENUHI UJI KARAKTERISTIK FARMASETISI G.N.A. Dewantara Putra, I G.N. Jemmy A. Prasetia ..........................................................................2070

HIDROLISA DENGAN ASAM DAN ENZIM DALAM PROSES KONVERSI ULVA LACTUCAMENJADI ETANOLTri Poespowati1, Ali Mahmudi Rini Kartika Dewi ...............................................................................2077

EVALUASI PENGGUNAAN TEMPAT PEMELIHARAAN(KONTAINER PLASTIK DAN JARING) UNTUK PENELTIAN RESPONFEEDING ABALON TERHADAP PAKAN SEGAR ALGA MAKRO.Deny S. Yusup .......................................................................................................................................2085

PROPAGASI CENDAWAN ENDOMIKORIZA GLOMUS, GIGASPORA DAN ACAULOSPORAPADA JENIS TANAH YANG BERBEDAMeitini W. Proborini .............................................................................................................................2089

VARIASI JENIS DIATOM DI DANAU TAMBLINGAN UNTUK KEPENTINGAN FORENSIKSEBAGAI INDIKATOR KEMATIAN AKIBAT TENGGELAMNi Made Suartini, I Ketut Junitha, Pararya Suryadipura, Ni Luh Watiniasihj ......................................2094

PERUBAHAN LUAS AREAL MANGROVE DI TAHURANGURAH RAI DARI DATA LANDSATI.W.Gede Astawa Karang, Abd. Rahman As-syakur, Elok Faiqoh dan I. G. B. Sila Dharma ..............2100

Page 6: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2089

PROPAGASI CENDAWAN ENDOMIKORIZA GLOMUS, GIGASPORADAN ACAULOSPORA PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA

Meitini W. Proborini**Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unud

Email: [email protected]

ABSTRAK

Endomikoriza adalah cendawan obligat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati(biofertilizer) pada tanaman di lahan kering. Untuk propagasi sporanya, cendawan mikoriza dapatdiinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan sebagaimedia untuk propagasi spora endomikoriza. Penelitian tentang propagasi endomikoriza indigenus Bali menggunakan tiga tipe tanah yang berbedadilaksanakan di laboratorium Taksonomi Tumbuhan (Mikologi) Jurusan Biologi dan Rumah kaca FakultasPertanian Universitas Udayana selama empat bulan. Parameter yang diamati adalah: jumlah spora ketigagenera endomikoriza, persentase kolonisasi hifa cendawan pada akar tanaman inang dan berat keringakar tanaman inang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa propagasi ketiga genera spora mikoriza memiliki variasi yangcukup tinggi pada ketiga media tanah yang digunakan. Secara keseluruahn, tanah pasir dan tanah campuranpasir dan lempung menghasilkan kolonisasi, berat akar dan jumlah spora yang tinggi disbanding dengantanah lempung. Spora Gigaspora terlihat memiliki kecepatan germinasi yang lebih lambat dibandingkedua genera spora yang lain yaitu Acaulospora dan Glomus. Tanah pasir menghasilkan kolonisasi danjumlah spora yang tertinggi dan tanah campuran menghasilkan kolonisasi, jumlah spora dan berat akartertinggi disbanding kedua jenis tanah lainnya.

Kata Kunci: Endomikoriza, propagasi, tanah, lokal Bali

Latar BelakangCendawan mikoriza arbuskula (CMA) adalah salah satu cendawan obligat yang hidup di dalam

tanah yang bukan bersifat parasit pada inangnya (Brundrett et al. 2008). Cendawan ini selalu hidup dengancara berasosiasi dengan tanaman tingkat tinggi dan keduanya saling memberikan keuntungan (Nuhamara1993; Hapsoh, 2008). Cendawan memperoleh karbohidrat dalam bentuk gula sederhana (glukosa) daritumbuhan dan sebaliknya cendawan menyalurkan air dan hara tanah untuk tumbuhan inangnya (Smith, etal., 2010).

Asosiasi antara akar tanaman dengan cendawan ini memberikan manfaat yang sangat baik dalammeningkatkan pertumbuhan tanaman (Hesti L dan Tata, 2009) sehingga penggunaan spora endomikorizadapat berfungsi sebagai pupuk hayati bagi tanaman,khususnya tanaman yang hidup pada tanah yang miskinakan phosphor dan Nitrogen (Smith, et al., 2010).

Perbanyakan spora endomikoriza memerlukan tanah sebagai media tumbuh. Beberapa jenis tanahyang dapat digunakan sebagai media tumbuh adalah yang memiliki porositas yang cukup baik terutamauntuk perbanyakan spora Glomus dan Gigaspora (Brundrett et. al., 2008), namun beberapa penelitianmengguakan tanah gambut untuk perbanyakan spora endomikoriza bahkan tanah yang bertekstur lempungatau lengket

Keunikan cendawan mikoriza adalah dalam proses perbanyakan atau propagasi spora, cendawanmikoriza memerlukan inang dan media tanah. Inang yang dipilih adalah inang yang cepat tumbuh danberakar banyak, salah satunya adalah jagung (Malti et al., 2011).

Page 7: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

2090 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

Metode PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk perbanyakan spora dari tiga genera endomikoriza. Penelitian

dilakukan di Rumah kaca Fakultas Pertanian Unud di jalan P. Moyo -Denpasar Bali. Tiga genera sporaendomikoriza (Glomus, Gigaspora dan Acaulospora) diinokulasikan pada tiga tipe tanah yang berbedauntuk perbanyakan spora. Tanah yang digunakan adalah tanah lempung (TL), tanah berpasir (TP) dancampuran dari tanah lempung dan pasir (TM). Masing-masing perlakuan diulang lima kali sehinggaterdapat 15 unit percobaan, tiap unit percobaan terdiri 3 tanaman. Jumlah polibag tanaman uji sebanyak45 polibag

Penempatan perlakuan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Variabel yangdiamati adalah jumlah spora, persentase (%) akar yang terkolonisasi pada umur 90 hari dengan mengambiltiga tanaman pada tiap unit percobaan. Tanaman yang digunakan sebagai inang adalah jagung (Z. mays).Pemilihan Jagung sebagai inang untuk memperbanyak spora endomikoriza karena jagung merupakantanaman inang yang sangat kompatibel dengan endomikoriza, memiliki banyak akar serabut danpertumbuhannya cepat (Proborini, 2014).

Prosedur perbanyakan spora pada tanaman JagungMedia tanah yang telah diayak dimasukkan kedalam polibag (@4 kg) kemudian disterilkan

menggunakan uap panas selama 3,5 jam pada suhu 105 0C. Biji jagung diseleksi, dicuci dan direndamaquades steril selama 5 jam. Setelah itu disterilkan dengan larutan hipoklorit 10% selama 10 menit, dicucidengan air mengalir, direndam kembali dengan air steril selama 60 menit, biji Jagung siap untuk ditanampada perbanyakan spora.

Spora-spora endomikoriza Glomus, Acaulospora, Gigaspora dipipet, disterilkan dengan larutanHipoklorit 10% selama 10 menit lalu dibilas dengan aquades steril. Spora sebanyak 10 butir dipipet dandimasukkan sedalam 5-6 cm ke lubang tanam sebelum benih jagung ditanam. Benih jagung ditanam padapolibag (2 biji per polybeg). Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan air tanah sesuai kapasitaslapang.

Hasil dan PembahasanJumlah spora endomikoriza arbuskula Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora yang dipropagasi pada

perakaran jagung(Zea mays L.

tanah yang berbeda

Page 8: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2091

TP: Tanah Pasir TM: Tanah Mix ( Campuran ) TL: Tanah Lempung

campuran semua spora yang dipropagasi mampu menginfeksi tanaman inangnya (Zea mays), namun terlihatbahwa pada tanah berpasir genus Gigaspora memiliki persentase tertinggi dalam menginfeksi inangnyayaitu 45,92 % pada tanah berpasir bahkan sampai 63, 59% pada tanah campuran pasir dan lempung.Namun infeksi Gigaspora menurun pada tanah lempung sebesar (24,88%). Hal yang menarik terjadi padaspora Glomus dan Acaulospora bahwa meskipun kemampuan infeksinya tidak sebesar Gigaspora namunhifa kedua spora tersebut relative konsisten pada ketiga media tanah yang digunakan.

Menurut Baon (1998) spora Gigaspora banyak terdapat pada tanah berpori karena kondisi tanah yangdemikian dapat memudahkan spora tersebut berkembang lebih cepat. Hal ini didukung oleh hasil penelitianProborini et al (2013) menunjukkan bahwa spora Gigaspora mempunyai ukuran lebih besar (200 μm ≤)dibandingkan spora Glomus dan Acaulospora (≤200 μm ), spora Glomus dan Acaulospora cenderung lebihcepat bergerminasi dan lebih adaptif pada jenis tekstur tanah yang berpasir ataupun liat sehingga keduajenis spora tersebut dapat cepat germinasi dan menghasilkan hifa yang cukup panjang. Dari hasil analisisstatistik interaksi antara perlakuan media tanam, jenis inokulum cendawan endomikoriza dan jenis larutanhara tidak nyata (P<0.05 terhadap jumlah spora. Hal ini sejalan dengan apa yang dilaporkan oleh Wood(1987). Lebih lanjut Wood (1987) melaporkan bahwa dengan menggunakan tanab sebagai media tanam,

umur tanaman, jumlah spora di dalam media tanah yang dicampur dengan pasir bangunan lebih banyak

Page 9: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

2092 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

1.68 kali (umur 3 bulan) sampai 3.40 kali (umur 5 bulan) dibandingkan dengan jumlah spora di dalammedia zeolit. Jumlah spora CMA maksimum pada media zeolit lebih hang dicapai pada umur 4 bulandengan jumlah spora sebanyak 1 957 spora per 50 g. Walaupun ada peningkatan jumlah spora CMA, namunpeningkatan jumlah spora hanya sedikit. Pada media tanah yang dicampur pasir jumlah spora maksimumdicapai pada umur 5 bulan dengan jumlah spora sebanyak 6 465 spora per 50 g media. Pada bulan ke enam,jnmlah spora CMA pada media tanah yang dicampur pasir berkurang. Dengan menggunakan tanah gambutsebagai media dan rumput Brachiaria decumbens sebagai tanaman inang, Sieverding (1991) melaporkanbahwa jumlah spora G. manihotis yang diperoleh mencapai 3 260 spora per 100 g tanah setelah 5 bulandan 7 722 spora setelah 7 bulan. Dengan demikian, produksi spora G. manihotis yang dihasilkan dalampenelitian ini lebih banyak disbanding Pertumbuhan sorgum yang lebih baik pada media tanah yangdicampur pasir dibandingkan dengan pada media tanam zeolit dapat dilihat dari perbandingan bobot akarsorgum. Menurut sieverding (1991) dan Simanungkalit (2003), bobot akar sorgum pada media tanah yangdicampur pasir berkisar antara 1.99 kali sampai 4.13 kali lebih berat dibandingkan dengan bobot akarsorgum pada media tanam zeolit. juga memungkinkan aerasi yang lebih baik. Sama Dengan demikian,suplai bahan organik yang diperlukan dengan cendawan lain pada umumnya, CMA oleh CMA untukpertumbuhannya termasuk juga untuk memedukan aerasi tanah yang lebih baik untuk memproduksi sporalebih banyak, sehingga memung- pertumbuhannya. Pencampuran tanah dengan pasir kinkan pertumbuhanCMA yang lebih baik dan produksi akan memperbaiki aerasi tanah. spora yang lebih banyak.

V. KESIMPULAN1. Persentase kolonisasi genus Gigaspora pada tanah pasir dan tanah mix menunjukkan persentase

tertinggi dan pada tanah lempung persentase tertinggi ada pada genus Acaulospora.2. Pada hasil berat akar jagung yang dikeringanginkan infeksi genus Gigaspora menunjukan bobot

tertinggi pada tanah mix dan tanah lempung sedangkan pada tanah pasir genus Glomus menunjukkanbobot tertinggi.

3. Pada jumlah spora mikoriza pada perbanyakan tanaman jagung baik di tanah pasir, tanah mixmaupun tanah lempung Acaulospora menunjukkan hasil tertinggi.

.VI. REFERENCEBrundrett, M., N. Bougher, B. Dell,. T. Grove, & N. Malajczuk. 2008. working with Mycorrhizas in

Forestry and Agriculture. ACIAR Monograph 32. Australian Centre for International AgriculturalResearch, Canberra

Chalimah, S., Muhadiono, L. Aznam, S. Haran, N., Toruan-Mathius. 2007. Propagation of Gigaspora spand Acaulospora by pot culture in green house. Biodiversitas. 7(4):12-19.

Hameeda, B., G. Harini, O.P. Rupela and G. Reddy 2007. Effect of composts or vermi-composts on sorghumgrowth and mycorrhizal colonization. African Journal of Biotechnology 6(1): 9 – 12

Hapsoh, 2008. Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula pada Budidaya Kedelai di Lahan Kering. Makalah.Pengukuhan Guru Besar. 14 Juni 2008. Kampus USU. Medan. pp 35

Maryeni, R. dan Dini Hervani; 2008. Pengaruh Jamur Mikoriza Arbuskula terhadap pertumbuhan tanamanSelasih (Ocium sanctum. L).Jurnal Akta Agrosia 11(1): 7-12

Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. JurnalLitbang Pertanian, 29(4).

Proborini,W.P (2011). Eksplorasi Jenis-Jenis Endomikoriza Indigenus Pada Lahan Kering diBali danPemanfaatannya Pada Pembibitan Mente (Anacardium Ocidentale L.). Laporan Penelitian HibahDoktor. (Unpublished data)

Rosliani, R. Y. Hilman dan N. Sumarni. 2006. Pemupukan Fosfat Alam, Pupuk Kandang Domba DanInokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman MentimunPada Tanah Masam. J. Hort. 16 (1): 21-30

Page 10: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2093

Simanungkalit, R. D. M. 2003. Teknologi jamur Mikoriza Arbuskuler: Produksi inokulan dan pen-gawasan mutunya. Program dan Abstrak Seminar dan Pameran: Teknologi Produksi dan Peman-faatan Inokulan Endo-Ektomikoriza untuk Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan. pp 11.

Sieverding, E. 1991. Vesicular-Arbuscular Mycorrhiza management in tropical agrosystem. GTZ.Eastborn.

Page 11: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

2092 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

1.68 kali (umur 3 bulan) sampai 3.40 kali (umur 5 bulan) dibandingkan dengan jumlah spora di dalammedia zeolit. Jumlah spora CMA maksimum pada media zeolit lebih hang dicapai pada umur 4 bulandengan jumlah spora sebanyak 1 957 spora per 50 g. Walaupun ada peningkatan jumlah spora CMA, namunpeningkatan jumlah spora hanya sedikit. Pada media tanah yang dicampur pasir jumlah spora maksimumdicapai pada umur 5 bulan dengan jumlah spora sebanyak 6 465 spora per 50 g media. Pada bulan ke enam,jnmlah spora CMA pada media tanah yang dicampur pasir berkurang. Dengan menggunakan tanah gambutsebagai media dan rumput Brachiaria decumbens sebagai tanaman inang, Sieverding (1991) melaporkanbahwa jumlah spora G. manihotis yang diperoleh mencapai 3 260 spora per 100 g tanah setelah 5 bulandan 7 722 spora setelah 7 bulan. Dengan demikian, produksi spora G. manihotis yang dihasilkan dalampenelitian ini lebih banyak disbanding Pertumbuhan sorgum yang lebih baik pada media tanah yangdicampur pasir dibandingkan dengan pada media tanam zeolit dapat dilihat dari perbandingan bobot akarsorgum. Menurut sieverding (1991) dan Simanungkalit (2003), bobot akar sorgum pada media tanah yangdicampur pasir berkisar antara 1.99 kali sampai 4.13 kali lebih berat dibandingkan dengan bobot akarsorgum pada media tanam zeolit. juga memungkinkan aerasi yang lebih baik. Sama Dengan demikian,suplai bahan organik yang diperlukan dengan cendawan lain pada umumnya, CMA oleh CMA untukpertumbuhannya termasuk juga untuk memedukan aerasi tanah yang lebih baik untuk memproduksi sporalebih banyak, sehingga memung- pertumbuhannya. Pencampuran tanah dengan pasir kinkan pertumbuhanCMA yang lebih baik dan produksi akan memperbaiki aerasi tanah. spora yang lebih banyak.

V. KESIMPULAN1. Persentase kolonisasi genus Gigaspora pada tanah pasir dan tanah mix menunjukkan persentase

tertinggi dan pada tanah lempung persentase tertinggi ada pada genus Acaulospora.2. Pada hasil berat akar jagung yang dikeringanginkan infeksi genus Gigaspora menunjukan bobot

tertinggi pada tanah mix dan tanah lempung sedangkan pada tanah pasir genus Glomus menunjukkanbobot tertinggi.

3. Pada jumlah spora mikoriza pada perbanyakan tanaman jagung baik di tanah pasir, tanah mixmaupun tanah lempung Acaulospora menunjukkan hasil tertinggi.

.VI. REFERENCEBrundrett, M., N. Bougher, B. Dell,. T. Grove, & N. Malajczuk. 2008. working with Mycorrhizas in

Forestry and Agriculture. ACIAR Monograph 32. Australian Centre for International AgriculturalResearch, Canberra

Chalimah, S., Muhadiono, L. Aznam, S. Haran, N., Toruan-Mathius. 2007. Propagation of Gigaspora spand Acaulospora by pot culture in green house. Biodiversitas. 7(4):12-19.

Hameeda, B., G. Harini, O.P. Rupela and G. Reddy 2007. Effect of composts or vermi-composts on sorghumgrowth and mycorrhizal colonization. African Journal of Biotechnology 6(1): 9 – 12

Hapsoh, 2008. Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula pada Budidaya Kedelai di Lahan Kering. Makalah.Pengukuhan Guru Besar. 14 Juni 2008. Kampus USU. Medan. pp 35

Maryeni, R. dan Dini Hervani; 2008. Pengaruh Jamur Mikoriza Arbuskula terhadap pertumbuhan tanamanSelasih (Ocium sanctum. L).Jurnal Akta Agrosia 11(1): 7-12

Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. JurnalLitbang Pertanian, 29(4).

Proborini,W.P (2011). Eksplorasi Jenis-Jenis Endomikoriza Indigenus Pada Lahan Kering diBali danPemanfaatannya Pada Pembibitan Mente (Anacardium Ocidentale L.). Laporan Penelitian HibahDoktor. (Unpublished data)

Rosliani, R. Y. Hilman dan N. Sumarni. 2006. Pemupukan Fosfat Alam, Pupuk Kandang Domba DanInokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman MentimunPada Tanah Masam. J. Hort. 16 (1): 21-30

Page 12: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 2091

TP: Tanah Pasir TM: Tanah Mix ( Campuran ) TL: Tanah Lempung

campuran semua spora yang dipropagasi mampu menginfeksi tanaman inangnya (Zea mays), namun terlihatbahwa pada tanah berpasir genus Gigaspora memiliki persentase tertinggi dalam menginfeksi inangnyayaitu 45,92 % pada tanah berpasir bahkan sampai 63, 59% pada tanah campuran pasir dan lempung.Namun infeksi Gigaspora menurun pada tanah lempung sebesar (24,88%). Hal yang menarik terjadi padaspora Glomus dan Acaulospora bahwa meskipun kemampuan infeksinya tidak sebesar Gigaspora namunhifa kedua spora tersebut relative konsisten pada ketiga media tanah yang digunakan.

Menurut Baon (1998) spora Gigaspora banyak terdapat pada tanah berpori karena kondisi tanah yangdemikian dapat memudahkan spora tersebut berkembang lebih cepat. Hal ini didukung oleh hasil penelitianProborini et al (2013) menunjukkan bahwa spora Gigaspora mempunyai ukuran lebih besar (200 μm ≤)dibandingkan spora Glomus dan Acaulospora (≤200 μm ), spora Glomus dan Acaulospora cenderung lebihcepat bergerminasi dan lebih adaptif pada jenis tekstur tanah yang berpasir ataupun liat sehingga keduajenis spora tersebut dapat cepat germinasi dan menghasilkan hifa yang cukup panjang. Dari hasil analisisstatistik interaksi antara perlakuan media tanam, jenis inokulum cendawan endomikoriza dan jenis larutanhara tidak nyata (P<0.05 terhadap jumlah spora. Hal ini sejalan dengan apa yang dilaporkan oleh Wood(1987). Lebih lanjut Wood (1987) melaporkan bahwa dengan menggunakan tanab sebagai media tanam,

umur tanaman, jumlah spora di dalam media tanah yang dicampur dengan pasir bangunan lebih banyak

Page 13: PROSIDING - simdos.unud.ac.id · LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT SECARA IN VITRO ... diinokulasi pada media tanah yang sesuai. Jenis-jenis tanah yang cukup gembur dapat digunakan

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

2090 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

Metode PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk perbanyakan spora dari tiga genera endomikoriza. Penelitian

dilakukan di Rumah kaca Fakultas Pertanian Unud di jalan P. Moyo -Denpasar Bali. Tiga genera sporaendomikoriza (Glomus, Gigaspora dan Acaulospora) diinokulasikan pada tiga tipe tanah yang berbedauntuk perbanyakan spora. Tanah yang digunakan adalah tanah lempung (TL), tanah berpasir (TP) dancampuran dari tanah lempung dan pasir (TM). Masing-masing perlakuan diulang lima kali sehinggaterdapat 15 unit percobaan, tiap unit percobaan terdiri 3 tanaman. Jumlah polibag tanaman uji sebanyak45 polibag

Penempatan perlakuan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Variabel yangdiamati adalah jumlah spora, persentase (%) akar yang terkolonisasi pada umur 90 hari dengan mengambiltiga tanaman pada tiap unit percobaan. Tanaman yang digunakan sebagai inang adalah jagung (Z. mays).Pemilihan Jagung sebagai inang untuk memperbanyak spora endomikoriza karena jagung merupakantanaman inang yang sangat kompatibel dengan endomikoriza, memiliki banyak akar serabut danpertumbuhannya cepat (Proborini, 2014).

Prosedur perbanyakan spora pada tanaman JagungMedia tanah yang telah diayak dimasukkan kedalam polibag (@4 kg) kemudian disterilkan

menggunakan uap panas selama 3,5 jam pada suhu 105 0C. Biji jagung diseleksi, dicuci dan direndamaquades steril selama 5 jam. Setelah itu disterilkan dengan larutan hipoklorit 10% selama 10 menit, dicucidengan air mengalir, direndam kembali dengan air steril selama 60 menit, biji Jagung siap untuk ditanampada perbanyakan spora.

Spora-spora endomikoriza Glomus, Acaulospora, Gigaspora dipipet, disterilkan dengan larutanHipoklorit 10% selama 10 menit lalu dibilas dengan aquades steril. Spora sebanyak 10 butir dipipet dandimasukkan sedalam 5-6 cm ke lubang tanam sebelum benih jagung ditanam. Benih jagung ditanam padapolibag (2 biji per polybeg). Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan air tanah sesuai kapasitaslapang.

Hasil dan PembahasanJumlah spora endomikoriza arbuskula Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora yang dipropagasi pada

perakaran jagung(Zea mays L.

tanah yang berbeda