program studi ilmu kesehatan masyarakat …

49
i STUDI KELAYAKAN SANITASI DAN HYGIENE PADA KOLAM RENANG GELORA INDAH GAMPONG KUALA BARO KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA S K R I P S I OLEH DIGO ASMARA NIM :09C10104136 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ALUE PEUNYARENG - ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

i

STUDI KELAYAKAN SANITASI DAN HYGIENE PADA KOLAMRENANG GELORA INDAH GAMPONG KUALA BARO

KECAMATAN KUALA PESISIRKABUPATEN NAGAN RAYA

S K R I P S I

OLEH

DIGO ASMARANIM : 09C10104136

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH

ALUE PEUNYARENG - ACEH BARAT

2013

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

i

STUDI KELAYAKAN SANITASI DAN HYGIENE PADA KOLAMRENANG GELORA INDAH GAMPONG KUALA BARO

KECAMATAN KUALA PESISIRKABUPATEN NAGAN RAYA

S K R I P S I

OLEH

DIGO ASMARANIM : 09C10104136

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH

ALUE PEUNYARENG - ACEH BARAT

2013

Page 3: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

i

Page 4: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri parawisata saat ini merupakan indutri terbesar di dunia dan salah

satu sektor jasa yang tingkat pertumbuhan paling pesat. Bersama industri

teknologi dan informasi, industri parawisata akan menjadi salah satu

perekonomian pada abat ke 21 ini. Sektor parawisata akan menjadi penghasil

terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Serta merupakan salah

satu sektor yang memberikan devisa bagi negara. (Muljadi, 2009).

Undang-Undang RI No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan

menjelaskan pengertian wisata sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk

tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik

wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat-tempat umum adalah

upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-

tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan prilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat

umum sehat. Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh

pemerintah atau swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi

masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana

perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya. (Depkes. RI. 2006).

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat-tempat umum yaitu :

Page 5: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

2

Menggunakan air bersih, menggunakan jamban, membuang sampah pada

tempatnya, tidak merokok di tempat umum, tidak meludah sembarangan,

memberantas jentik nyamuk.

Sanitasi tempat-tempat umum, merupakan masalah kesehatan masyarakat

yang cukup mendesak, karena tempat umum merupakan tempat bertemunya

segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat

tersebut. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk

keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang

sembarangan (Depkes RI, 2004).

Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi lingkungan dan kesehatan

lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua faktor yang ada pada

lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-hal yang

mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya

(Adisasmito, 2006).

Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan

bahwa kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air, dan udara, penanganan

limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi, dan kebisingan, pengendalian

faktor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya. Melihat luasnya ruang

lingkup kesehatan lingkungan, sangatlah diperlukan adanya multi disiplin agar

kegiatannya dapat berjalan dengan baik. Misalnya diperlukan tenaga ahli di

bidang air bersih, ahli kimia, ahli biologi, ahli teknik dan sebagainya (Mukono,

2006).

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

3

Hygiene dan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik,

biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana

lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang

merugikan diperbaiki atau dihilangkan (Entjang, 2000).

Menurut World Health Organization (WHO) sanitasi kolam renang

adalah upaya pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat

menimbulkan atau mungkin menimbulkan pengaruh yang merugikan

perkembangan jasmani, kesehatan dan ketahanan hidup. Ada begitu banyak

tempat objek wisata di Indonesia yang menjadi pusat perhatian dunia saat ini.

Menurut peraturan Menteri Kesehatan No.061/Menkes/Per/I/1991,

kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk

berenang, berekreasi, berolahraga, serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air

bersih yang telah diolah.

Beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut

baik secara fisik, kimia, dan juga mikrobiologi. Syarat fisik, antara lain: air harus

bersih dan tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, suhu tidak berbeda

lebih dari 3 °c dari suhu udara dan tidak meninggalkan endapan. Syarat kimiawi,

antara lain: tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun, tidak

mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium, pH air antara 6,5 – 8,5.

Syarat mikrobiologi, antara lain: tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti

disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit (Depkes RI, 2002).

Proses disinfeksi yang banyak digunakan adalah klorinasi, karena klor

efektif sebagai disinfektan dan harganya terjangkau. Tujuan klorinasi adalah

mengurangi dan membunuh mikroorganisme yang ada di dalam air baku.

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

4

Kaporit umumnya digunakan sebagai sumber klor. Salah satu kelemahan

desinfeksi menggunakan kaporit adalah terbentuknya senyawa trihalometan yang

merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik dan mutagenik. Ada korelasi positif

antara konsentrasi kaporit dengan terbentuknya trihalometan. Semakin tinggi

konsentrasi kaporit yang digunakan, semakin tinggi pula konsentrasi trihalometan

yang terbentuk (Sururi dkk, 2008).

Pada tahun 2006 kolam renang Gelora Indah bertempat di Gampong

Padang Rubek Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya, pada tahun

2006, kolam renang ini belum berfungsi dengan baik, karena lokasinya belum

memadai, dan pada tahun 2008 s/d 2010 kolam renang ini sudah mulai berfungsi

tetapi kolam renang atau tempat rekreasi ini belum memiliki izin baik itu dari

kepala desa maupun pemerintah. Memang masyarakat pada umumnya sangat suka

adanya kolam renang tersebut, dulunya tempat kolam renang ini belum memiliki

kolam yang besar, tetapi banyak dilengkapi fasilitas-fasilitas seperti, mainan anak-

anak, dan bagi anak-anak di sekitar lingkungan tersebut, bila masuk di tempat

rekreasi ini tidak di bebankan biaya apapun, itulah orang tua anak-anak tidak

melarang anaknya bermain di tempat tersebut. Seiring berjalannya waktu tempat

rekreasi ini di pindah ke Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya, karena sudah punya tempat sendiri. Dan mulai tahun

2011 tempat rekreasi ini sudah mulai di promosikan oleh pihak pengelola, dan

mulai tahun 2012 sudah banyak pengunjung yang datang bermain ketempat

rekreasi ini. (sumber wawancara dengan pihak pengelola).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang

kelayakan Sanitasi dan Hygiene di Taman Rekreasi Gelora Indah Gampong

Kuala Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian

ini adalah ``Bagaimanakah Kelayakan Sanitasi dan Hygiene pada Kolam Renang

Gelora Indah Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2013``

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diketahui

Kelayakan Sanitasi dan Hygiene pada Kolam Renang Gelora Indah

Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya.

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui Kelayakan di Kolam Renang Gelora Indah.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya Bakteriologi pada air Kolam

Renang Gelora Indah Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Dapat menjadi bahan perbandingan dalam rangka penelitian dan

pengembangan lebih lanjut bagi pengkajian Kelayakan Kolam

Renang Gelora Indah.

2. Bagi peneliti sendiri, dapat menambah pengetahuan tentang

Kelayakan pada Kolam Renang Gelora Indah.

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

6

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pengelola

Kolam Renang Gelora Indah Gampong Kuala Baro Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

2. Kita dapat mengetahui bagaimana cara mengelola kolam renang

dengan baik.

3. Sebagai masukan informasi bagi semua masyarakat di sekitarnya.

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hygiene

2.1.1. Pengertian Hygiene

Hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang

membantu atau mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan

maupun melalui masyarakat (Mukono, 2000).

Sedangkan menurut Azwar (2000) Hygiene adalah usaha kesehatan

masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan

manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh kondisi

lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan.

Hygiene dan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik,

biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana

lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang

merugikan diperbaiki atau dihilangkan (Entjang, 2000).

Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi lingkungan dan kesehatan

lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua faktor yang ada pada

lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-hal yang

mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya

(Adisasmito, 2006).

Sedangkan menurut Chandra (2007), sanitasi adalah bagian dari ilmu

kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat

untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya

bagi kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

8

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), sanitasi itu sendiri merupakan

perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah

manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya

lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan

manusia, sedangkan untuk pengertian dari sanitasi lingkungan, sanitasi

lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan,

pembuangan kotoran, penyedian air bersih dan sebagainya.

2.2. Hygiene dan Sanitasi

Hygiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh

kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya

penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi

lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan (Azwar,

2003).

Entjang (2000), mengemukakan usaha kesehatan pribadi (hygiene

perorangan) adalah upaya seseorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat

kesehatannya sendiri, meliputi (1) memelihara kebersihan, (2) makanan sehat, (3)

cara hidup yang teratur, (4) meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan

jasmani, (5) menghindari terjadi penyakit, (6) meningkatkan kecerdasan dan

rohaniah, (7) menglengkapi rumah dengan fasilitas yang terjamin hidup sehat, dan

(8) pemeriksaan kesehatan.

Hygiene perorangan sangat berhubungan dengan sanitasi lingkungan,

artinya apabila melakukan hygiene perorangan harus diikuti atau didukung oleh

sanitasi lingkungan yang baik, kaitan keduanya dapat dilihat misalnya pada saat

mencuci tangan sebelum makan dibutuhkan air bersih yang harus memenuhi

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

9

syarat kesehatan.

2.3. Kesehatan Lingkungan

Ditinjau dari luasnya ruang lingkup, maka masalah lingkungan dapat

dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok dasar :

1. Lingkungan rumah.

2. Lingkungan khusus atau lingkungan kerja.

3. Lingkungan luas.

Dengan membagi semua masalah lingkungan dalam tiga kelompok

diharapkan upaya penanganan dapat dilakukan dengan lebih terarah (Adisasmito,

2007).

Riyadi (2004) menyatakan bahwa lingkungan adalah sesuatu yang

berada disekitar manusia secara lebih terperinci, dapat dikategorikan dalam

beberapa kelompok, yaitu :

1. Lingkungan fisik, termasuk ke dalam kelompok ini adalah tanah dan

udara serta interaksi satu sama lainnya diantara faktor-faktor tersebut.

2. Lingkungan biologis, yang termasuk dalam hal ini adalah semua

organisme hidup, baik binatang, tumbuhan maupun mikroorganisme

kecuali manusia itu sendiri.

3. Lingkungan sosial, yaitu termasuk semua interaksi antara manusia

dari makluk semuanya yang meliputi faktor sosial, ekonomi,

kebudayaan dan psikologi.

Berdasarkan kategori tersebut, dapat diartikan bahwa lingkungan adalah

kumpulan dari semua kondisi atau kekuatan dari luar yang mempengaruhi

kehidupan dan perkembangan manusia (Riyadi, 2004).

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

10

Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan

lingkungannya yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatannya. World

Health Organization (WHO) mendenfinisikan kesehatan lingkungan adalah suatu

keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat

terjamin keadaan sehat dari manusia, keadaan sehat mencakup manusia

seutuhnya dan tidak hanya sehat fisik saja, juga sehat mental dan hubungan sosial

yang optimal di dalam lingkungan (Mawardi, 2002).

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat komplek yang

saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan itu sendiri.

Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari

segi kesehatannya sendiri, tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada

pengaruhnya terhadap masalah “sehat-sakit” atau kesehatan tersebut. Banyak

faktor yang mempengaruh kesehatan. H.L.Blum menggambarkan secara ringkas

adalah sebagai berikut (Notoatmodjo, 2003) :

Gambar 1. Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan

Keempat faktor tersebut (keturunan, lingkungan, prilaku dan pelayanan

kesehatan) disamping pengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling

berpengaruh satu sama lain. Status kesehatan akan tercapai secara optimal,

bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang

Keturunan

Lingkungan▪ Fisik▪ Sosial Ekonomi

Prilaku

PelayananKesehatan

StatusKesehatan

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

11

optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak

optimal), maka status kesehatan akan tergeser ke arah dibawah optimal

(Notoatmodjo, 2003).

Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan

bahwa kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, penanganan

limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor

penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya. Melihat luasnya ruang

lingkup kesehatan lingkungan, sangatlah diperlukan adanya multi disiplin agar

kegiatannya dapat berjalan dengan baik. Misalnya diperlukan tenaga ahli di

bidang air bersih, ahli kimia, ahli biologi, ahli teknik dan sebagainya (Mukono,

2006).

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,

memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha

pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan

penyakit menular, pendidikan kesehatan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007).

2.4. Pengertian Kolam Renang

Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi

dengan air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya.

Kolam renang pribadi adalah simbol status bagi pemiliknya, karena membutuhkan

banyak tempat dan biaya perawatan yang besar.

Kolam renang umum biasanya adalah bagian dari pusat kebugaran

jasmani atau taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya. Untuk

menjernihkan dan mendisfeksi air biasanya menggunakan kaporit.

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

12

Menurut Permenkes nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 yang dimaksud

dengan air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk

rekreasi, dan kualitas memenuhi syarat kesehatan, kualitas air kolam renang harus

selalu dijaga, karena air kolam renang yang tidak memenuhi syarat dapat

menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lainnya terhadap

perenang (pemakai). Penyakit yang dapat terjadi terutama iritasi mata dan

penyakit kulit, yang dapat menyebabkan iritasi pada mata diantaranya :

1. Pemberian kaporit yang berlebihan.

2. Air kolam renang yang terlalu Asam atau Basa (pH kurang dari 7 atau lebih

dari 8).

Penyakit yang berhubungan dengan kolam renang yang terpenting adalah :

1. Penyakit kulit

2. Infeksi mata

3. Penyakit perut (Typhus abdominalis)

4. Dysentri

5. Gastro enteritis

6. Polio melitis

7. Leptopirosis

Kegiatan pengawasan kualitas air kolam renang mencakup :

1. Pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air termasuk air pada proses

produksi dan distribusi.

2. Pemeriksaan contoh air.

3. Analisis hasil pemeriksaan.

4. Perumusan Saran dan cara pemecahan masalah yang timbul.

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

13

5. Kegiatan tindak lanjut berupa upaya, penanggulangan atau perbaikan

termasuk penyuluhan.

2.5. Sanitasi dasar Kolam Renang

Menurut peraturan Menteri Kesehatan No.061/Menkes/Per/I/1991, kolam

renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang,

berekreasi, berolahraga, serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air bersih

yang telah diolah. Kolam renang termasuk dalam tempat pemandian umum buatan

karena kolam renang dibangun atau dibuat oleh manusia. Syarat konstruksi kolam

renang adalah sebagai berikut :

1. Bahan

a. Dari bahan yang kuat, kedap air, keras, tetapi halus.

b. Di cat dengan warna muda.

c. Setiap sudut pertemuan dinding dibentuk sudut lengkung.

2. Bentuk

a. Lubang pengering (outlet drain) pada bagian yang terdalam.

b. Setiap dinding harus vertikal.

c. Dasar kolam renang yang kedalaman kurang dari 1.5 m kemiringan

maksimum 10% dan tidak boleh ada penurunan yang curam. Untuk

kedalaman yang lebih dari 1.5 m sampai 3 m penurunan maksimal 30

cm.

d. Untuk membedakan masing-masing wilayah (zone) harus diberikan

tanda yang jelas agar tidak menimbulkan kecelakaan.

3. Tempat berjalan

a. Pada sekeliling kolam renang harus ada tempat berjalan dengan lebar

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

14

minimal 1 m dengan kemiringan kearah luar kolam.

b. Sekeliling kolam renang di tepi tempat berjalan ada paret pengering.

4. Pipa pemasukan air (in let)

a. Saluran air yang masuk ke kolam harus terjamin tidak ada hubungan

silang (cross conection) dengan air kotor. Lubang pemasukan air

bersih berseberangan dengan lubang pembuangan/ pengering.

b. Pipa pembuangan dihubungkan dengan pipa penyedot. Bila lebar

kolam lebih dari 7 m harus dibuat beberapa lubang pembuangan. Pada

lubang pembuangan harus dilengkapi dengan jeruji yang dibuat dari

bahan yang tidak membahayakan bagi para perenang. Cara

pengeluaran air harus menghindari terjadinya pusaran air (fortex).

Pipa pembuangan tidak boleh berhubungan langsung dengan roil kota.

Lubang pipa pengering minimal berjarak 25 cm dari dinding, bila

dipisahkan atau dibuat lebih dari satu lubang pengering jarak lubang

satu dengan lainnya maksimal 50 cm.

5. Saluran peluap (Scum gutters)

a. Pada dua sisi dinding kolam harus ada saluran peluap.

b. Dalam saluran minimal 7.5 cm

c. Lubang saluran harus cukup besar agar mudah dalam membersihkan

d. Lubang pengering pada saluran peluap berjarak antara 3.5 m sampai

5.5m.

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

15

6. Tangga

a. Tangga harus vertical.

b. Dibuat dari bahan yang berbentuk bulat dan tahan karat.

c. Dipasang terutama pada bagian kolam.

2.6. Persyaratan Air Kolam Renang

Syarat air kolam renang sebagaimana persyaratan air bersih sesuai

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 416/Menkes/Per/IX/1990.

Bagi air kolam renang parameter yang paling penting diperhatikan adalah :

1. PH air, apabila menyimpang akan menimbulkan iritasi pada mata dan

proses koagulasi akan terganggu.

2. CO2 Agresif, harus tidak ada karena akan mengakibatkan karatan pada

pipa kesadahan dan berpengaruh pada daya pembersih air.

3. Zat, organik kelebihan zat organik menandakan air kotor.

Cara pengolahan air kolam renang yaitu :

1. Menjernihkan air dengan cara :

a. Membubuhkan zat koagulan seperti tawas (AL2SO4)3 Soda ash Na2Co3.

b. maksud dari pemberian zat koagulan pada air kolam renang adalah untuk

mengikat kotoran (zat organik) yang ada dalam air kolam menjadi keping

yang lebih besar agar dapat lebih mudah diambil atau disaring.

pembubuhan zat koagulan tergantung dari faktor : Jumlah kotoran yang

terdapat dalam air, keasaman air (pH), volume air dalam kolam renang.

c. Menyaring air melalui saringan (filtrasi)

d. Membasmi lumut

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

16

2. Disinfeksi air dengan cara memasukkan zat desinfeksia.

Mengapa desinfeksi air kolam renang perlu dilakukan karena setelah melalui

proses, penyaringan air kelihatan bersih, namun harus di curigai masih

adanya bakteri di dalam air tersebut.

pembubuhan zat koagulan tergantung dari faktor :

a. Jumlah kotoran yang terdapat dalam air.

b. Keasaman air (pH)

c. Volume air dalam kolam renang.

Kolam renang yang ideal adalah yang memenuhi syarat-syarat antara lain :

keamanan, kebersihan, kenyamanan.

Ada 3 syarat minimum yang harus dipenuhi :

1) Tidak bocor

2) Sirkulasi air dan sistem filtersi baik sehingga air selalu bersih

3) Aman bagi penggunanya

Bahan yang digunakan harus kedap air, setiap kolam renang harus

memiliki proses waterproofing untuk memberikan lapisan kedap air.

Tempat-tempat pemandian buatan (Artifical Pools)

Pemandian buatan terdiri atas :

1. Fill-draw tipe : air yang sudah nampak kotor diganti seluruhnya dengan

air yang baru dan bersih. Penentuan kotor tidaknya ditetapkan dari

keadaan fisiknya (kelihatan keruh, kotor), jumlah orang mandi didalamnya

2. Flow-through tipe : air kolam tersebut mengalir terus menerus setiap

waktu sehingga senantiasa air tidak akan keruh karena selalu diganti

dengan yang baru. Tipe ini yang baik membutuhkan banyak air.

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

17

3. Recirculating tipe : air yang telah dikotori disaring dalam filter-filter dan

dipompa kembali kedalam kolam pemandian yang setelah bersih.

Hubungan dengan kebersihan kolam renang sebaiknya kolam renang dilengkapi

dengan fasilitas sebagai berikut :

1. Loket tempat pakaian dan peralatan lainya.

2. Ruang tempat ganti pakaian.

3. Kebersihan tempat membasahi badan.

4. Kebersihan kolam renang.

5. Kamar mandi dan kakus.

2.7. Sumur Bor

Sumur bor adalah jenis sumur dengan cara pengeboran lapisan air tanah

yang lebih dalam ataupun lapisan tanah yang jauh dari tanah permukaan dapat

dicapai sehingga sedikit dipengaruhi kontaminasi. Umumnya air ini bebas dari

pengotoran mikrobiologi dan secara langsung dapat dipergunakan sebagai air

minum. Air tanah ini dapat diambil dengan pompa tangan maupun pompa mesin

(Depkes RI, 2005).

Air bawah tanah sering disebut dengan air tekanan yaitu air yang

tersimpan dalam lapisan tanah. Air bawah tanah adalah air sumur gali dan air

sumur bor (Gabriel, 2001).

2.8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Air Bawah Tanah

Secara teoritis, meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk akan

meningkatkan jumlah kebutuhan air bersih (demand). Kebutuhan air bersih

tersebut harus diimbangi dengan persediaan (supplai) yang cukup. Ditinjau dari

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

18

sisi kualitas, kuantitas dan biaya air bawah tanah merupakan alternatif yang

banyak dipilih. Mengingat air bawah tanah memiliki karakteristik yang baik serta

mudah diperoleh dan murah biaya memanfaatkannya, maka masyarakat lebih

cenderung memanfaatkan air bawah tanah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

(Soemarwoto, 2001).

Menurut Pratowo (2001) pemakaian air tanah yang melebihi potensi akan

menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan yang berakibat pada berkurangnya

cadangan bagi generasi mendatang serta terjadinya kerusakan lingkungan yang

akan sangat berpengaruh pada perkembangan kota dan penduduk kota itu sendiri.

Untuk itu diperlukan peran pemerintah di dalam pemanfaatan air bawah tanah,

khususnya untuk keperluan rumah tangga, utamanya dalam melaksanakan fungsi

pengawasan dan pengendalian.

2.9. Pengertian pH Meter

pH elektroda adalah suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk

pengukuran pH (kadar keasaman) suatu larutan (meskipun bisa juga digunakan

untuk pengukuran pH unsur semi-solid). Kadar keasaman suatu larutan dikatakan

netral apabila bernilai 7. Sealain pH meter, alat lain yang digunakan untuk

mengukur kadar pH antara lain fenolptali dan pH strip.

Sebuah pH meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk

mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari suatu cairan (meskipun probe

khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). pH meter yang

biasa terdiri dari pengukuran khusus probe (elektroda gelas) yang terhubung ke

meteran elektronik yang mengukur dan menampilkan pH membaca. Langkah-

langkah pemeriksaan pH, pH sebagai aktivitas ion hidrogen yang mengelilingi

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

19

berdinding tipis kaca bola lampu di ujungnya. Penyidikan menghasilkan tegangan

kecil (sekitar 0,06 volt per pH unit) yang diukur dan ditampilkan sebagai unit pH

meter. Untuk informasi lebih lanjut tentang pH probe, lihat gelas elektrode.

Rangkaian meteran tidak lebih dari sebuah voltmeter yang menampilkan unit

pengukuran pH bukan volt. Impedansi input dari meteran harus sangat tinggi

karena resistansi tinggi - sekitar 20-1.000 M_ - elektroda kaca probe biasanya

digunakan dengan pH meter. Rangkaian pH meter yang sederhana biasanya terdiri

dari penguat operasional dalam konfigurasi pembalik, dengan total gain tegangan

sekitar -17. Penguat pembalik mengubah tegangan kecil yang dihasilkan oleh

probe (0,059 volt / pH) ke dalam unit pH, yang kemudian diimbangi oleh tujuh

volt untuk memberikan bacaan pada skala pH.

pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat

keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal

memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki

sifat basa sedangkan nilai pH < 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan

derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.

Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang

berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya

rendah.

Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur

dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu

larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda

pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah pH

berasal dari "p", lambang matematika dari negative logaritma, dan "H", lambang

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

20

kimia untuk unsur Hidrogen. Defenisi yang formal tentang pH adalah negative

logaritma dari aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari power of

Hydrogen.

2.10. Penyediaan Air Bersih

Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh

manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan.

Apabila tidak diperhatikan maka air yang dipergunakan masyarakat dapat

mengganggu kesehatan manusia. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan

standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak

tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah

dari kegiatan industri dan kegiatan lainnya (Wardhana, 2004).

Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia

akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan

sebagainya. Menurut perhitungan World Health Organization (WHO) di negara-

negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di

negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara

30-60 liter per hari (Mubarak dan Chayatin, 2009)

Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air

bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih

yang terbatas yang memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-

rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40

galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim,

standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat (Chandra, 2007).

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

21

Air yang diperuntukkan bagi keperluan manusia harus berasal dari

sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman

tersebut, antara lain (Mubarak dan Chayatin, 2009) :

1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit.

2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun.

3. Tidak berasa dan tidak berbau.

4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah

tangga.

5. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh World Health

Organization (WHO) atau Departemen Kesehatan RI. Persyaratan

tersebut juga tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.416 Tahun

1990. Penyediaan air bersih harus memenuhi dua syarat yaitu kuantitas

dan kualitas ( Depkes RI, 2005).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MenKes/Per/IX/1990, yang di maksud air bersih adalah air bersih yang

digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih merupakan salah

satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat.

Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting

bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan. Sarana

sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang

menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat.

Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa

tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam, tempat penampungan air hujan,

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

22

penampungan mata air, dan perpipaan. Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-

sifat air memungkinkan terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara

khusus, pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak

langsung (Slamet, 2002).

1. Syarat Air Bersih

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua

syarat yaitu kuantitas dan kualitas (Depkes RI, 2005).

a. Syarat Kuantitatif

Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari

tergantung kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak aktifitas

yang dilakukan maka kebutuhan air akan semakin besar. Secara kuantitas

di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air sebanyak 138,5 liter/orang/hari

dengan perincian yaitu untuk mandi, cuci kakus 12 liter, minum 2 liter,

cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci

kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter (Slamet, 2007).

b. Syarat Kualitatif

Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktifitas, dan

mikrobiologi yang memenuhi syarat kesehatan menurut peraturan menteri

kesehatan RI Nomor 416/menkes/per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan

pengawasan kualitas air (slamet, 2007).

1. Parameter Fisik Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak

berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan dengan

suhu sebaiknya di bawah suhu udara sedemikian rupa sehingga

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

23

menimbulkan rasa nyaman, dan jumlah zat padat terlarut (TDS) yang

rendah

a. Bau

Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh

masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air.

b. Rasa

Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak tawar

dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan

kesehatan.

c. Warna

Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah

keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang

berwarna. Warna dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat yang

terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning muda, menyerupai

urin, oleh karenanya orang tidak mau menggunakannya. Selain itu, zat

organik ini bila terkena khlor dapat membentuk senyawa-senyawa

khloroform yang beracun. Warnapun dapat berasal dari buangan industri.

d. Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang

bersifat anorganik maupun yang organik. Zat anorganik biasanya berasal

dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari

lapukan tanaman atau hewan. Buangan industri dapat juga merupakan

sumber kekeruhan.

e. Suhu

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

24

pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat membahayakan

kesehatan, menghambat reaksi-reaksi biokimia di dalam saluran/pipa,

mikroorganisme pathogen tidak mudah berkembang biak, dan bila

diminum air dapat menghilangkan dahaga.

f. Jumlah Zat Padat Terlarut

Jumlah zat padat terlarut (TDS) biasanya terdiri atas zat organik, garam

anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan

naik pula. Selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan terhadap kesehatan

tergantung pada spesies kimia penyebab masalah tersebut.

2. Parameter Mikrobiologis Sumber-sumber air di alam pada umumnya

mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai dengan

tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu air yang

digunakan untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari bakteri pathogen.

Bakteri golongan coli tidak merupakan bakteri golongan pathogen, namum

bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri pathogen.

3. Parameter Radioaktifitas dari segi parameter radioaktivitas, apapun bentuk

radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada

sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan

komposisi genetik. Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel dapat

beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat

menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi.

4. Parameter Kimia dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang

tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi

kesehatan antara lain air raksa (Hg), alumunium (Al), Arsen (As), barium

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

25

(Ba), besi (Fe), Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat keasaman (pH), dan zat

kimia lainnya. Air sebaiknya tidak asam dan tidak basa (Netral) untuk

mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi

air. pH yang dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5 – 9.3.

Pengaruh air bagi Kesehatan Air dalam keadaan manusia, selain

memberikan manfaat yang menguntungkan dapat juga memberikan

pengaruh buruk terhadap kesehatan. air yang tidak memenuhi persyaratan

kesehatan merupakan media penularan penyakit karena air merupakan

salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut

(Slamet, 2002).

2.11. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga

dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berdasarkan keputusan Menteri

Kesehatan RI.No.1193/MENKES/SK/X2004 adalah salah satu kebijakan

nasional yaitu promosi kesehatan untuk mendukung pencapaian visi Indonesia

sehat 2014.

2.12. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan

prilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

26

menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang

kesehatan dan berperan aktif mewujudkan kesehatan masyarakat (Depkes. RI.

2006).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud pemberdayaan

masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Program PHBS

adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu

kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok masyarakat. Masyarakat diharapkan

dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan

masing-masing dan masyarakat agar dapat menerapkan cara hidup bersih dan

sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkat kesehatannya.

2.13. Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, berkerja,

bermain, berinteraksi dan lain-lain. Dalam hal ini ada 5 (lima) tatanan PHBS yaitu

rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat umum. Dalam

penelitian ini adalah pada tatanan tempat umum yang tujuannya untuk melihat

bagaimanakah kelayakan pada kolam renang tersebut. (Depkes. RI. 2006).

2.14. Indikator PHBS

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai

PHBS di Tempat-tempat umum yaitu :

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di tempat umum

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

27

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktifitas pokok yang

dijalankan telah sesuai dengan rencana dan menghasilkan dampak yang

diharapkan. Dengan demikian indikator merupakan suatu alat ukur untuk

menunjukkan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang

menjadi pokok perhatian. (Depkes. RI. 2006).

2.15. Kerangka Konsep

Gambar : 2 Kerangka Konsep Penelitian

JenisEscherichia coli

dan Coliform

Baku Mutu : Permenkes RINo.416/Menkes/Per/IX/1990

HygieneCemaran

Bakteriologipada air kolam

renang

Negatif

Sanitasi

Hasil Uji

Laboratorium

Positif

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

28

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

29

2.11 Hipotesis Penelitian.

Adanya Bakteriologi pada air kolam Renang Gelora Indah Gampong

Kuala Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

30

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat survei eksperiment murni

yaitu pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan contoh air untuk di uji

ke UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh, untuk mengetahui ada

tidaknya Bakteriologi pada Air Kolam Renang Gelora Indah Gampong Kuala

Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Rekreasi Gelora Indah Gampong Kuala

Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

3.2.2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 24 Mei 2013.

3.3. Sampel Penelitian

a. Sampel

Sampelnya adalah air kolam renang yang di ambil di 2 (dua) tempat yaitu

Kolam Renang Anak-anak dan Kolam Renang Dewasa, diambil pada pagi hari

sebelum digunakan oleh pengunjung.

3.4. Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui pengambilan sampel air langsung

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

29

dilapangan dan di uji ke UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh.

3.4.2. Data Skunder

Data yang diperoleh dari Taman Rekreasi Gelora Indah Gampong Kuala

Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya, serta literatur-literatur

yang berhubungan dengan judul penelitian.

3.5. Cara Pengambilan Data

Pengambilan data dan informasi yang diperlukan dilakukan dengan 4

(empat) macam cara yaitu :

1. Pengambilan sampel air di kolam renang Gelora Indah Gampong Kuala

Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

2. Observasi dengan mengamati langsung kegiatan-kegiatan yang

menyangkut tentang pengelolaan Taman Rekreasi Gelora Indah.

3. Wawancara langsung dengan pihak pengelola Taman Rekreasi Gelora

Indah dan pihak yang terkait.

4. Studi pustaka dari berbagai literatur yang menunjang penelitian.

3.6. Teknik Pengolahan Sampel

Setelah pemeriksaan selesai dilakukan maka hasil uji akan diolah secara

manual dan dijelaskan dalam bentuk deskriptif.

3.7. Pelaksanaan Penelitian

a. Alat-alat pada saat Pengambilan Sampel

1. Botol yang sudah di sterilkan 2 (dua) buah.

2. Alkohol 96 % 1 (satu) botol.

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

30

3. Hanscun 1 (satu) pasang.

4. Korek api 1 (satu) buah.

5. Tremos Es 1 (satu) buah.

6. Plastis 2 (dua) buah.

7. Tali putih 30 cm.

8. Alat Tulis.

9. Tas Lapangan.

10. Buku kecil 1 (satu) buah.

3.8. Instrumen Penelitian

1. Alat dan Bahan

a. Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah: tabung reaksi steril,

erlenmeyer 250 ml, tabung durham, autoclave, sendok atau tangkai pengaduk,

rak tabung, pipet ukur 10 ml, bunsen, timbangan, oven, incubator, ose bulat.

b. Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol 96%, aquadest, tali

pengikat, kertas pembungkus, korek api.

2. Media

Adapun media yang digunakan pada saat penelitian yaitu ; Media

Lactosa Broth (LB) dan Brilliant Green Lactosa Broth (BGLB).

3.9. Prosedur Kerja

1). Persiapan Alat

Alat-alat dari gelas yang akan dipakai pada saat penelitian harus

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

31

terlebih dahulu disterilkan dalam oven pada suhu 180 °C selama 15 menit.

2). Perlakuan Sampel

Sebelum diperiksa sampel diambil sebanyak 250 ml dengan

menggunakan botol yang sudah di sterilkan dan di ambil pada waktu pagi hari

sebelum digunakan oleh pengunjung lalu segera diperiksa di UPTD Balai

Laboratorium Kesehatan Banda Aceh.

Cara melakukan pemeriksaan

a. Tes Perkiraan (Presumtive Test)

1. Terlebih dahulu disediakan tujuh tabung reaksi steril yang di dalamnya berisi

tabung durham dan bertutup kapas.

2. Ke dalam lima tabung pertama diisi media LB 5 ml (3x kuat), dan ke dalam

masing-masing tabung dimasukkan sampel sebanyak 10 ml.

3. Ke dalam tabung ke enam berikutnya diisi media LB 10 ml (1x kuat) dan

ditambahkan sampel kedalamnya sebanyak 1 ml.

4. Ke dalam tabung ke tujuh diisi media LB 10 ml (1x kuat) dan ditambahkan

sampel kedalamnya sebanyak 0.1 ml.

5. Semua tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 °C selama 2 x 24 jam.

6. Kemudian diamati terbentuknya gas yang dapat dilihat pada tabung durham,

bila hasilnya positif dan tidak terbentuknya gas bila hasilnya negatif.

b. Tes Penegasan (confirmative Test)

1. Disediakan tabung reaksi steril yang telah dimasukkan tabung durham ke

dalamnya.

2. Setelah itu tabung ditutup dengan menggunakan kapas.

3. Kemudian dimasukkan media BGLB sebanyak 5 ml untuk 2 jenis seri media

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

32

yang akan dibuat.

4. Dari hasil tes perkiraan yang hasilnya positif, maka dilanjutkan tanam ke media

BGLB sebanyak satu ose bulat dan diinkubasi pada suhu 44 °C selama 1 x 24

jam.

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

33

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Taman Rekreasi Gelora Indah

Taman Rekreasi Gelora Indah Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya, merupakan tempat rekreasi yang pertama berada

di Kabupaten Nagan Raya yang berdiri sejak Tahun 2006, taman rekreasi ini

pertama dibangun sebagai tempat mainan anak-anak, kemudian taman rekreasi ini

menjadi tempat pemandian umum atau kolam renang, yang sekarang bertempat di

Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

4.2. Keadaan Geografis

Secara geografis Taman Rekreasi Gelora Indah Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya terletak di Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala

Pesisir, berjarak sekitar ± 26 Km dari Suka Makmue Ibu kota Kabupaten Nagan

Raya dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Ujung Fatihah

- Sebelah Selatan berbatas dengan Samudera Hindia

- Sebelah Timur berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Padang Rubek

- Sebelah Barat berbatas dengan kabupaten Aceh Barat

4.3. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada air kolam renang dewasa dan

kolam renang anak-anak, positif tercemar oleh bakteri jenis Escherichia coli dan

Coliform. Hasil uji sampel air di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda

Aceh dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

34

Tabel 1 : Hasil Pemeriksaan Bakteri pada Air Kolam Renang Gelora IndahGampong Kuala Baro Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten NaganRaya

No SampelUji Laboratorium

Jenis BakteriPositif Negatif

1. Kolam Renang Dewasa + - Escherichia colidan Coliform

2. Kolam Renang Anak-anak + - Escherichia colidan Coliform

Baku Mutu : Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990Sumber : UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh (Mei 2013).

Berdasarkan hasil uji sampel air di UPTD Laboratorium Kesehatan

Banda Aceh pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 2 (dua) sampel yang

diteliti, positif tercemar oleh bakteri jenis Escherichia Coli dan Coliform.

Tabel 2 : Hasil Pemeriksaan Parameter Kimia pada Air Kolam RenangGelora Indah Gampong Kuala Baro Kecamatan Kuala PesisirKabupaten Nagan Raya

No. Parameter Metoda Satuan Hasil Baku Mutu

1. pH Elektrometri - 7,3 6,5-8,5

2. Bau Organoleptik - Tidak Berbau Tidak Berbau

3. Kekeruhan Tulbidimetri NTU 6,02 5

4. TDS Elektrometri mg/L 324 500

5. Kesadahan Titrimetri mg/L 226 500

6. Sisa Chlor Photometri mg/L 0,197 0,-0,5

7. Al Photometri mg/L <0,05 0,2

Baku Mutu : Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990Sumber : UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh (Mei 2013).

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

35

Berdasarkan hasil uji beberapa parameter kimia di UPTD Laboratorium

Kesehatan Banda Aceh pada tabel di atas dapat dilihat bahwa beberapa jenis

parameter kimia seperti : kekeruhan dan sisa khlor yang melebihi baku mutu yang

telah ditetapkan oleh permenkes.

4.4. Pembahasan

Escherichia coli umumnya merupakan flora normal saluran pencernaan

manusia dan hewan. Sejak 1940 di Amerika Serikat telah ditemukan strain-strain

Escherichia coli yang tidak merupakan flora normal saluran pencernaan. Strain

tersebut dapat menyebabkan diare (Wikipedia, 2013).

Coliform adalah bakteri yang bersifat anaerob, termasuk kedalam bakteri

gram negatif, tidak membentuk spora dan dapat memfermentasi laktosa untuk

menghasilkan asam dan gas pada suhu 35 oC – 37 oC. Gangguan yang ditimbulkan

pada manusia adalah mual, nyeri perut, muntah, diare, berak berdarah, demam

tinggi, bahan pada beberapa kasus bisa terjadi kejang dan kekurangan cairan atau

dehidrasi. Bakteri coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim

digunakan sebagai indikator, dimana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk

menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak.

Definisi objek Waterboom adalah sebuah taman hiburan yang

menampilkan wilayah waterplay, seperti slide air (seluncuran air), splash

(bantalan air), spraygrounds (bermain air) atau mandi rekreasi lainnya, berenang

dan dilengkapi dengan beberapa jenis area selancar buatan atau bodyboarding

seperti kolam gelombang atau flowrider (Wikipedia, 2013).

Lokasi Taman Rekreasi Gelora Indah ini berada di Gampong Kuala Baro

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dengan luas lokasi ± 1 hektar,

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

36

lokasi Taman Rekreasi Gelora Indah ini dibuka untuk umum, jadi pemakai atau

pengunjung bervariasi, baik dari tingkatan umur, jenis kelamin. Dari hasil

observasi dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tahun 2013 diketahui rata-

rata pengunjung setiap harinya adalah 20-35 orang setiap harinya terdiri dari anak-

anak hingga orang dewasa. Kegiatan pengunjung meliputi rekreasi, berolahraga,

menikmati makanan dan minuman di kantin yang terdapat di dalam Taman

Rekreasi Gelora Indah. Pada penelitian ini, selain observasi juga dilakukan

pengujian sampel air di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh.

Pengambilan sampel yang diambil pada hari senin pagi jam 08.15 wib dan

lansung dibawa ke UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Banda Aceh. Walaupun

air kolam renang Gelora Indah sudah di berikan kaporit tetapi air tersebut belum

bisa membunuh bakteri yang ada di air kolam renang tersebut, karena pada saat

penggantian air di kolam renang, air kolam renang tersebut tidak semua dibuang

tetapi hanya penambahan saja, maka dari hal tersebut air kolam renang gelora

indah masih tercemar oleh bakteri jenis Escherichia coli dan Coliform.

Pemeriksaan sampel air kolam renang dengan menggunakan MPN adalah

untuk menentukan bakteri Escherichia coli dengan melewati tes perkiraan dan

penegasan seri 44 oC adalah uji untuk menentukan jumlah bakteri Escherichia coli

karena adanya zat Brilliant Green dan diinkubasi pada suhu 44 oC.

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil observasi dan uji sampel air di UPTD Balai Laboratorium

Kesehatan Banda Aceh, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kolam renang dewasa positif tercemar oleh bakteri jenis Escherichia coli

dan Califrom.

2. Kolam renang Anak-anak positif tercemar oleh bakteri jenis Escherichia

coli dan Califrom.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa kolam renang

dewasa positif tercemar oleh bakteri jenis Escherichia coli dengan hasil

130 dan Coliform 147, dan kolam renang anak-anak Escherichia coli

dengan hasil 10 dan Coliform 16, dengan jumlah per 100 ml minimum (-)

maksimum (0), hasil pemeriksaan beberapa parameter kimia menunjukan

bahwa pH 7,3 (baku mutu 6,5-8,8) bau, tidak berbau (baku mutu tidak

berbau), TDS 324 (baku mutu 500), kesadahan 226 (baku mutu 500), sisa

Chlor 0,197 (baku mutu 0,2-0,5), Al < 0,05 (baku mutu 0,2), dari hasil

yang terdapat di atas maka kolam renang gelora indah belum layak untuk

digunakan.

4. Kolam renang merupakan tempat berenang bagi umum oleh karena itu

kualitas air kolam renang harus cukup terpelihara secara teratur dan terus

menerus sehingga air dapat bebas dari pencemaran serta harus memenuhi

syarat-syarat kualitas air kolam renang sesuai dengan Permenkes

No.416/Menkes/IX/1990, disebutkan bahwa kualitas air kolam renang

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

38

harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika,

kimiawi, dan mikrobiologi.

5.2. Saran.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan saran sebagai

berikut :

1. Disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dan Dinas

Kesehatan agar lebih menjaga dan mensosialisasikan tentang pentingnya

kesehatan pada tempat-tempat umum dan objek wisata Taman Rekreasi

Gelora Indah Gampong Kuala Baro.

2. Disarakan kepada pengelola Taman Rekreasi Gelora Indah agar lebih

menjaga ketertiban pengguna, kebersihan lingkungan serta kualitas air

yang digunakan.

3. Disarankan kepada pengguna Kolam Renang Gelora Indah, supaya lebih

menjaga kesehatan dan kebersihan, serta mengetahui dampak negative dari

infeksi bakteri pencemaran air.

4. Kepada pihak pengelola Taman Rekreasi Gelora Indah dalam pengelolaan

kolam renang hendaklah memperhatikan penukaran air agar tidak

menimbulkan penyakit.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kelayakan sanitasi dan

hygiene pada kolam renang Gelora Indah Gampong Kuala Baro

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

39

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

39

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A, 2000. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Penerbit MutiaraSumber Widya, Jakarta.

Adisasmito, wiku 2006. Sistem Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo, Persada

Adisasmito, A 2007. Kesehatan. EGC, Jakarta.

Depkes RI, 2002. Kepmenkes RI No. 907/Menkes/VII/2002 Tentang Syaratsyaratdan Pengawasan Kualitas Air, Depkes RI, Jakarta. [Diakses tanggal 02Maret 2013].

Depkes RI, 2006. Perilaku hidup bersih dan sehat, Diperoleh :http://www.library.upnvj.ac.id//4s1kesmas/207313019/%20II.pdf.[Diakses tanggal 13 Mei 2013].

Depkes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional , Jakarta. [Diakses tanggal 04 Maret2013].

Depkes RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tentangKesehatan. [Diakses tanggal 07 Maret 2013].

Entjang, Indan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Penerbit Alumni,Bandung.

http://www. ziddu. com/download/kolam renang. [Diakses 02 Maret 2013].

http://dinkesprovkepri.org/profil/30-phbs [Diakses 22 Juli 2013].

http://en.wikipedia.org/wiki/PH_meter[Diakses 22 Juli 2013].

http://cahya-teknologikita.blogspot.com/2009/12/prinsip-kerja-ph meter.htmL[Diakses 22 Juli 2013].

http://juwilda.files.wordpress.com/2010/10/ph-meter. [Diakses 22 Juli 2013].

http://www.its.ac.id/personal/files/material/3072-mshovitri- Biokimia-[Diakses 22 Juli 2013].

Mubarak, Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Jakarta : SalembaMedika.

Mukono H. J, 2000 Prinsip Dasar Keshatan Lingkungan Airlangga UniversityPress. Diperoleh : http://repository.usu.ac.id/bitream/chapter [Diaksestanggal 08 Maret 2013].

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

40

Mukono, H.J. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya : AirlanggaUniversity Press. Diperoleh : http://repository.usu.ac.id/bitream/chapter[Diakses 02 Maret 2013].

Muljadi A, Nurhayati Sitti. 2002. Pengertian Pariwisata (Kursus TertulisPariwisata Tingkat Dasar Modul I). Jakarta : Badan PengembanganKebudayaan dan Pariwisata Pusat Pendidikan dan Pelatihan. [Diaksestanggal 20 Februari 2013].

Muljadi A, Nurhayati Sitti. (2009). Keparawisataan dan perjalanan, Jakarta:Rajawali Pers.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Kedua,Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : RinekaCipta.

Riyadi. S. 2004, Kesehatan Lingkungan, Usaha Offset Printing, Surabaya.[Diakses tanggal 04 April 2013].

Saiful, A. (2009). Pengertian Parawisata. Diperoleh : http//www. spidertube.com.[diakses tanggal 21 Maret 2013].

Slamet JS. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogjakarta : Gajah Mada UneversityPress.

Sururi, R. M., Rachmawati, S.Dj, Sholichah, M. 2008. Perbandingan EfektifitasKlor dan Ozon sebagai Desinfektan pada Sampel Air dari Unit FiltrasiInstalasi PDAM Kota Bandung. Prosiding Seminar Nasional Sains danTeknologi-II 2008 Universitas Lampung. Diperoleh :http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13278Bibliography.pdf. [Diakses tangga 28 Maret 2013].

Undang-undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup, Kantor Menteri Negara LH. Jakarta. [Diaksestanggal 02 Maret 2013].

Undang-undang RI No. 10 tahun 2009 tentang Keparawisataan. [Diakses tanggal02 Maret 2013].

Wardhana, Wisnu Arya, 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Edisi Revisi,Andi. Yogyakarta.

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT …

41