product ingredients terhadap minat beli luwak white
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KESADARAN HALAL, ISLAMIC BRANDING DAN
PRODUCT INGREDIENTS TERHADAP MINAT BELI LUWAK WHITE
COFFIEPADA MASYARAKAT DESA DANAU KECAMATAN PELEPAT
ILIR KABUPATEN BUNGO
SKRIPSI
OLEH:
NIKMATUL ROHMAH
NIM : EES160507
PEMBIMBING :
Dr.NOVI MUBYARTO,M.E
REFKY FIELNANDA,M.Ei
PROGRAM STUDI EKOMONI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2020
ii
iii
iv
v
MOTTO
ا في الأرض حلالاطيب بعوا يا أيها الناس كلوا مم ا ولا تت
بين ﴾٨٦١﴿خطواتالشيطان إنه لكمعدو م
“...Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(Q.S Al-baqarah ayat 168).
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran
halal,islamic branding dan product ingredients terhadap minat beli produk Luwak
White Koffie pada masyarakat Ds. Danau kecamatan pelepat ilir kabupaten
bungo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan
menggunakan teknik pengumpulan data penelitian dan kuesioner. Sampel dalam
penelitian ini adalah 95 responden.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan metode non probability sampling. Analisis yang digunakan
menggunakan uji regresi linear berganda.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan Secara parsial, terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada variabel kesadaran halal, islamic branding
dan product ingredients terhadap minat beli luwak white coffie pada masyarakat
Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo.Dari hasil penelitian ini
menunjukkan nilai Adjusted R2Square sebesar 0,818 atau 81,8 %, arti dari
koefisien ini bearti berpengaruh terhadap kesadaran halal, islamic branding dan
product ingredients terhadap variabel minat beli sebesar 81,8%, sedangkan 18,2%
dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian.
Kunci : kesadaran halal, islamic branding, product ingredients
vii
ABSTRACT
This research aims to know the effects of halal awarenes, islamic branding
and procutt ingredients in interenst in buying white coffie products in village lake
districts Pelepat Ilir district Bungo. the king of research useng in this study is the
quantitative study. Dat in this study using primary data collection techniques of
research and questionnaires. The sample in this study is 95 respondens. Sampel
collection techniques in this study using non probality sampling. Analysis of this
study using multiple linear regresion tests.
Based on partial data analysis, there’s a positive and significant impact on
halal consciousness, islamic branding and product ingredients against buying
interest of luwak white coffie in the community of village lake districts pelepat ilir
district bungo. the results of this study indicate the adjusted r square value of
0.818 or 81,8%. The meaning of these coefficients effects will affect halal
consciousness, islamic branding and product ingredients against the buying
interenst variable is 81,8%. While the other 18,2% inspired by variables oudside
the study.
keywords : halal awareness, islamic branding, product ingredients
viii
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah Swt. Taburan cinta dan kasih sayang mu
telah memberikan ku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkan
ku dengan cinta. Atas karunia terta kemudahan yang engkau berikan akhirnya
skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.
Ayahanda Dan Ibunda Tercinta
Sebagai tanda bukti hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada ayah (Nizomudin) dan ibu (Halawiah)
yang telah memberikan kasih sayang, serta dukungan, ridho,dan cinta kasih yang
tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas
yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk
membuat ibu dan ayah bahagia karna aku sadar selama ini belum bisa membuat
lebih untuk ibu dan ayah yang selalu mebuatku termotivasi dan selalu menyirami
dengan kasih sayang serta mendoakanku agar menjadi lebih baik. terimaksih
ibu...termakasih ayah...
Kakak Dan Adikku Tersayang
Sebagai tanda terimakasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk kakak (Abi
Zahrin) dan adikku (Suci Ramadhani) yang telah memberikan semangat dan
inspirasi serta dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga doa dan
semua hal yang engkau berikan menjadikanku orang yang lebih baik pula..
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Bapak Dr.Novi Mubyarto,M.E selaku pembimbing I dan bapak Refky
Fielnanda,M.Ei Selaku pembimbing II, saya ucapkan terimakasih karena telah
banyak memberikan motivasi, solusi, serta membantu saya dalam menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik.
Teman-Teman
Buat teman-temanku yang selalu memberikan motivasi, nasihat, dukungan serta
material yang selalu membuatku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini,
ix
kepada teman sekampus Nurhalimah, Nur Azizah, Nabila Thahira Syaputri,
Novita Handriani, Nur Esti Lestari, Muhammad Sukron, Muhammad Alfin,
Muhammad Irvan Dan Novianto, serta kawan sepenanggunganku dari SMP
sampai kulyah Siti Haijir dan Bunga Imah kalian telah memberikan banyak hal
yang tak terlupakan olehku...
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah
subhanahuwata’ala yang mana dalam menyelesaikan skripsi ini penulis selalu
diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik. Disamping itu, tidak lupa pula iringan solawat serta salam penulis
sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Salallahhu Alaihi Wassalam.
Skripsi ini dengan judul: Pengaruh Kesadaran Halal, Islamic Branding
Dan Product Ingredients Terhadap Minat Beli Luwak White CoffiePada
Masyarakat Desa Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo. skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) program studi ekonomi syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kepada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Su’aidi Asy’ari, MA,Ph.D selaku rektor Universitas Islam Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi,
2. Dr.Rofiqoh Ferawati, SE.,M.EI selaku wakil rektor bidang akademik dan
kelembagaanUniversitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
3. Dr. As’ad, M.Pd selaku wakil rektor bidang administrasi umum,
perencanaan dan keuangan Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi,
4. Dr. Bahrul Ulum, MA selaku wakil rektor bidang kemahasiswaan dan
kerjasama Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
5. Dr.A.A. Miftah, M. Ag selaku dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
6. Dr. Rafidah, S.E, M.E.I selaku wakil dekan 1 Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
7. Dr. Novi Mubyarto, S.E,M.E selaku wakil dekan II Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
8. Dr. Sucipto, S.Ag,MA selaku wakil dekan III Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
9. Bapak dan ibu dosen serta asisten dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
10. Seluruh karyawan dan Karyawati Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan
pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai,
xi
11. Bapak dan ibu narasumber atau informasi yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini, yang mana sangat terbuka dalam kooperatif
mendukung penelitian hingga selesai,
12. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan serta semangat dan
limpahan dukungan kasih sayang sehingga skripsi ini diselesaikan dengan
baik, dan
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu kelancaran dalam menyusun skripsi ini.
Terimakasih sebesar besarnya kepada mereka atas jasa yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan
semoga amal kebajikan kalian semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Disamping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.
Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan
perbaikan untuk kedepannya yang lebih layak secara akademisi dan ilmiah.
Semoga penelitian ini dapat brmanfaat bagi semua pihak dan penelitian
selanjudnya.
Jambi, Februari 2020
Nikmatul Rohmah
EES160507
xii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ..........Error! Bookmark not defined.
NOTA DINAS ......................................................................Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ....................................................................Error! Bookmark not defined.
MOTTO ..............................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 12
E. Tijauan Pustaka ..................................................................................................... 42
F. Kerangka pemikiran .............................................................................................. 50
BAB II ............................................................................................................................... 39
Metode Penelitian ............................................................................................................. 39
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 39
B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 39
D. Instrument Pengumpulan Data .............................................................................. 44
E. Metode Analisis Data ............................................................................................ 45
F. Transformasi Data ................................................................................................. 47
G. Statistik Deskriftif ................................................................................................. 48
H. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 48
I. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................................... 51
J. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 51
BAB III ............................................................................................................................. 56
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.............................................................. 56
xiii
A. Profil Ds.Danau ..................................................................................................... 56
B. Sejarah Ds.Danau .................................................................................................. 58
C. Visi dan Misi ......................................................................................................... 61
D. Susunan Organisasi Pemerintah Ds.Danau ........................................................... 63
BAB IV ............................................................................................................................. 64
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ................................................................ 64
B. Hasil Analisis Data ............................................................................................... 65
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 70
D. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 74
E. Pembahasan ........................................................................................................... 78
BAB V .............................................................................................................................. 81
PENUTUP ........................................................................................................................ 81
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 81
B. Saran ..................................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 64
xiv
DAFTAR TABEL
1.1 Data Penjualan Luwak White Coffie Menurut Top Brand................................5
1.2 Data Jumlah Masyarakat....................................................................................7
1.3 Penelitian Terdahulu........................................................................................29
1.4 Kerangka Pemikiran.........................................................................................35
2.1 Opersional Variabel.........................................................................................40
3.1 Susunan Organisasi..........................................................................................61
4.1 Usia Responden...............................................................................................55
4.2 Jenis Kelamin..................................................................................................56
4.3 Hasil Uji Validitas Kesadaran Halal (X1).......................................................65
4.4 Hasil Uji Validitas Islamic Branding (X2)......................................................65
4.5 Hasil Uji Validitas Product Ingredients (X3)..................................................66
4.6 Hasil Uji Validitas Minat Beli (Y)..................................................................66
4.7 Hasil Uji Reabilitas Kesadaran Halal (X1)......................................................67
4.8 Hasil Uji Reabilitas Islamic Branding (X2)....................................................68
4.9 Hasil Uji Reailitas Product Ingredients (X3)...................................................68
4.10 Hasil Uji Reabilitas Minat Beli (Y)...............................................................69
4.11 Hasil Uji Normalitas......................................................................................70
4.12 Hasil Uji Multikolinearitas............................................................................70
4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas.........................................................................71
4.14 Hasil Uji Persamaan Regresi Linear Berganda.............................................72
4.15 Hasil Uji T......................................................................................................73
xv
4.16 Rekapitulasi Uji Hipotesis.............................................................................74
4.17 Hasil Uji F......................................................................................................75
4.18 Hasil Uji R Square.........................................................................................76
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian.......................................................................67
Lampiran II : Jawaban Responden.........................................................................71
Lampiran 111 : Uji Validitas..................................................................................75
Uji Validitas X1.........................................................................................75
Uji Validitas X2.........................................................................................75
Uji Validitas X3.........................................................................................76
Uji Validitas Y...........................................................................................76
Lampiran IV : Uji Reabilitas..................................................................................78
Uji Reabilitas X1........................................................................................78
Uji Reabilitas X2........................................................................................78
Uji Reabilitas X3........................................................................................78
Uji Reabilitas Y..........................................................................................78
Lampiran V : Uji Normalitas.................................................................................79
Lampiran VI : Heteroskedastisitas.........................................................................79
Lampiran VII : Uji T..............................................................................................80
Lampiran VIII : Koefisien Determinasi.................................................................80
Lampiran IX : Dokumen........................................................................................81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini perdagangan bebas, dengan dukungan ilmu
pengetahuan, teknologi dan informasi, maka semakin luas alur keluar masuknya
barang dan jasa melintas batas-batas negara. Hal ini mempermudah masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan akan produk barang dan jasa.1Dalam upaya
pemenuhan kebutuhannya, seseorang akan memilih produk yang dapat
memberikan kepuasan tertinggi. Secara khusus, faktor-faktor yang menciptakan
kepuasan tertinggi bagi setiap orang akan berbeda. Tetapi secara umum, faktor
Seperti produk itu sendiri, harga dari produk dan cara untuk mendapatkan produk
sering kali menjadi pertimbangan.
Seseorang konsumen yang rasional akan memilih produk dengan kualitas
baik, harga terjangkau atau lebih murah dan produk yang mudah didapat. Kualitas
produk yang diinginkan oleh konsumen menyangkut manfaatnya bagi pemenuhan
kebutuhan dan keamanannya bagi diri konsumen. Khusus untuk produk pangan,
perusahaan (produsen) harus mencantumkan keterangan-keterangan yang
berhubungan dengan produk, masa berlaku produk, cara penggunaan produk dan
keterangan-keterangan lain yang sekiranya dibutuhkan konsumen.Sejalan dengan
ajaran Islam, umat Islam menghendaki agar produk-produk yang akan dikonsumsi
tersebut dijamin kehalalan dan kesuciannya.Makanan olahan adalah makanan dan
1 Rizki,F, Yasin, H. (2014). Pengaruh promosi dan harga minat beli perumahan obama
pt.nailah adi kurnia sei mencirim medan. Jurnal manajemen dan bisnis vol 14 no.02 oktober 2014
issn 1693-7619.
2
minuman yang diolah berasal dari bahan baku dengan proses teknologi yang
sesuai dan ditambah dengan bahan pengawet atau bahan penolong serta tahan
untuk disimpan.2 Sehingga perlu kesadaran pada konsumen untuk mengetahui
bahan makanan atau minuman yang baik untuk digunakan.
Kesadaran adalah kemampuan untuk merasakan suatu kejadian serta objek,
konsep tentang menyiratkan pemahaman dan persepsi terhadap kejadian atau
subjek. Kesadaran telah dihipotesiskan sebagai peran penting dalam menentukan
minat untuk memilih. Menemukan dalam penelitian mereka bahwa kesadaran
akan prinsip halal dan produk makanan halal ditentukan oleh sikap positif.
Kesadaran halal merupakan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen
muslim untuk mencari dan mengkonsumsi produk halal sesuai dengan syariat
Islam. Kesadaran muslim ditandai dengan adanya pengetahuan mengenai proses
penyembelihan, pengemasan makanan, dan kebersihan makanan sesuai dengan
hukum Islam.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran halal
adalah suatu pengetahuan muslim tentang konsep halal, proses halal, dan
menganggap bahwa mengkonsumsi makanan halal merupakan hal yang penting
bagi dirinya.3
Kesadaran masyarakat tentang produk halal seolah dibangkitkan oleh
pemberitahuan adanya kasus yang terjadi pada tahun 1988, yaitu isu lemak babi
pada banyak produk pangan dan pada tahun 2000 tentang haramnya MSG
2 Ma’arif, T.N.,Ismoyowati, D.,wikarta,J.M.(2015). Analisis perilaku konsumen dalam
pembelian produk olahan ayam bersertifikat halal di provinsi D.I Yogyakarta. Prosiding seminar
agroindustri dan lokakarya nasional FKPT-ISBN: 978-7998-92-6. 3 Danang Wksito, pengaruh sertifikasi halal, kesadaran halal, dan bahan makanan halal,
skripsi manajemen, thn . (2015) hlm.14.
3
ajinomoto yang sebelumnya dinyatakan halal. Ditambah lagi peristiwa pada tahun
2013 mengenai status halal solaria dan beberapa produk resto terkenal lainnya
yang ternyata belum memiliki sertifikat halal dari MUI4
Saat ini dalam aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk
saja, namun akan lebih fokus pada pertempuran merek, produk atau jasa yang
sukses selalu memiliki merek yang kuat atau dominan dipasar, beberapa
perusahaan yang peka terhadap nilai suatu merek akan sepenuhnya menyadari
bahwa merek menjadi identitas diri dari perusahaan dan menjadi add value dalam
menjual produknya.
Praktik Islamic branding telah mendapatkan perhatian yang cukup luas
dikalangan akademisi dan praktisi dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa ahli
mengemukakan bahwa kosep Islamic branding semakin diminati oleh para
produsen. Hal ini mengingat populasi muslim didunia bertambah. Para produsen
sadar bahwa konsumen muslim merupakan sasaran empuk bagi pemasaran produk
mereka, salah satu strategi yang mereka terapkan adalah Islamic branding yaitu
menggunakan identitas Islam (dengan kata Islam,syariah, nama-nama Islam, label
halal) dalam pemasaran produk mereka, Islamic branding terdiri dari 3 klasifikasi
yaitu: Islamic brand by complience, by origen dan by customer.contoh Islamic
branding adalah: Nestle, KFC,CFC, yang berasal dari negara nonmuslim tapi
untuk dikonsumsi oleh muslim. Mereka rela mengeluarkan biaya tinggi untuk
mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat halal.Konsumen muslim
4 Bonus giwang pambudi.(2018). Pengaruh kesadaran halal dan sertifikat halal terhadap
minat beli produk mie instan (studi pada pemuda muslim bandarlampung. Skripsi administrasi
bisnis.
4
dituntut selektif dalam memilih produk untuk dikonsumsi. Label halal pada
bungkus produk belum tentu menjamin kehalalan produk.5
Konsumen muslim mencari sertifikat halal otentik yang dikeluarkan oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikasi ini memberikan kewenangan bagi
perusahaan dalam penggunaan logo halal untuk dicetak pada kemasan produk.
Mereka dapat memastikan produk mana yang aman dan jelas status kehalalannya
dengan adanya label halal MUI pada kemasan produk. Keharusan mengkonsumsi
produk yang bersifat halal adalah karena kita telah diperintahkan Allah untuk
mencari, memilih, dan mengkonsumsi makanan yang halal.
Sebagian masyarakat muslim yang kurang memperhatikan tentang
pentingnya mengetahui bahan-bahan pembuatan produk, baik yang berupa
makanan atau produk kecantikan, mengakibatkan banyaknya oknum-oknum yang
secara sengaja melakukan pencampuran antara bahan yang halal dan bahan yang
tidak halal. Masih banyak konsumen diindonesia yang tetap membeli makanan
ditoko atau warung makanan tanpa ada label halal yang dicantumkan pada produk
tersebut. Banyak produk makanan yang tidak halal atau belum sertifikat halal,
seharusnya menjadi PR bagi pemerintah untuk melindungi masyarakat Islam
indonesia, selain itu masyarakat Islam Indonesia juga harus pandai memilih jenis
makanan yang halal dan yang haram, sehingga dapat mengurangi kasus “makanan
haram”6
5 Muhammad Nasrullah. (2015). Islamic branding, religiustas dan keputusan konsumen
terhadap produk. Jurnal hukum islam, volume: 13, no 2,desember 2015, (97-87) 6 Ahmad Izzuddin. (2018). Pengaruh label halal, kesadaran halal dan bahan makanan
terhadap minat beli makanan kuliner.,jurnal penelitian ipteks, vol.3 No.2 juli 2018 (103)
5
Proses pengelolaan pangan dimana yang bertujuan untuk menghasilkan
produk pangan dalam jumlah besar, memiliki daya tahan yang lama dan memiliki
nutrisi yang baik serta bernilai ekonomis. Untuk mendapatkan produk yang susai
dengan penjelasan diatas maka dibutuhkan proses yang menambah bahan baku
dan bahan tambahan yang membantu proses pembuatan sehingga mendapatkan
kualitas yang baik.
Produk makanan dan minuman yang memiliki kualitas dan rasa aman yang
baik sehingga membuat konsumen percaya. Rasa aman untuk mengkonsumsinya
menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli produk Luwak White Coffie.
kopi adalah minuman yang terkenal diindonesia sejak dahulu kala, sehingga
mebuat perusahaan bersaing untuk memproduksi kopi putih atau yang lebih
dikenal dengan white coffie. Kopi merek “luwak” sebenarnya adalah permainan
kecil dalam produk kopi dalam kemasan diindonesia. Pemilik kopi merek “luwak”
mencoba membalikkan paradigma bahwa kopi pasti hitam warnanya dengan
membuat produk kopi putih atau white coffie sebenarnya sudah lama beredar di
Malaysia namun merupakan hal baru di Indonesia.7
Saat ini inovasi inovasi pada produk kopi adalah munculnya merek kopi
putih dalam kemasan yang digemari masyarakat. Para penikmat kopi mestinya
sudah tidak asing dengan merek luwak white coffie, munculnya merek luwak
white coffie yang cukup sukses dipasar membuat munculnya merek-merek kopi
7https://konsultansolusi.com/tag/persaingan-kopi/
6
putih. Top Brand Index kategori white coffie tahun 2017 sampai 2019 selalu
mengalami kenaikan setiap tahunnya.8
Tabel 1.1
data penjualan white coffie menurut Top Brand
Tahun Luwak White
Coffie
Abc White
Coffie
Top White
Coffie
2019 80,3% 8,0% 2,9%
2018 68,9% 7,8% 12,9%
2017 68,5% 12,9% 7,8%
Sumber data: www.topbrand.com
Perkembangan teknologi dan industri saat ini membuat persaingan
perusahaan atas suatu produk yang dihasilkannya, banyak perusaan yang bersaing
agar dapat menarik konsumen yang banyak atas barang-barang yang
ditawarkannya, dimana merek-merek atau nama sebuah produk sangat
mempengaruhi minat beli seorang konsumen, merek “Luwak” menjadi kata yang
sangat terpopuler dimata masyarakat dimana merek “luwak” tersebut adalah
merek kopi yang terpopuler dan memiliki harga yang tinggi, “luwak” adalah kopi
yang identik dengan kualitas kopi yang terbaik9
8Made Arya Dharmayana, Gede Bayu Rahanatha, Pengaruh Brand Equity, Brand
Preference, Dan Keputusan Konsumen terhadap niat membeli kembali., e-jurnal manajemen Unub
vol.6 no.4 2017-2018-2046 hlm.2-3 9 Janita,(2005:15), artikel skripsi
7
Beredar informasi mengenai kandungan lemak babi pada kopi luwak white
coffie. Hal tersebut disebabkan karena komposisi pada minuman kopi instan
tersebut menggunakan zat emulsifer berkode E471. Faktanya informasi ini
merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Mengenai berita ini LPPOM MUI
telah melakukan klarifikasi yang menyatakan bahwa krimer pada luwak white
coffie tersebut diperoleh dari krimer yang sudah memiliki sertifikasi halal
LPPOM MUI pusat. Bahan tersebut sudah dilakukan pengkajian secara mendalam
dan berasal dari bahan nabati yang halal.10
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) RI Lucky S Slamet menegaskan, bahwa produk Luwak
White Koffie layak di konsumsi. Bahkan, Luwak White Koffie memiliki dua
sertifikasi halal dari MUI Jawa Tengah. Menurutnya, produk Luwak White Koffie
sudah terdaftar sejak 25 Januari 2011 lalu, dengan nomor MD 649911013175.
Dalam proses pemberian nomor tersebut, sebuah prodak harus lolos beberapa
pemeriksaan yang dilakukan oleh BPOM. “Luwak White Koffie sudah terdaftar
BPOM sejak 25 Januari 2011 lalu,” 11
Maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) berusaha berperan untuk
mendamaikan umat Islam dalam masalah kehalalan produk dengan cara
mendirikan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LPOM
MUI). Selain itu perusahaan memproduksi Luwak White Koffie dengan berbagai
varian rasa,Produk-produk Luwak White Koffie juga dikatakan “halal” oleh
10
https://www.kominfo.go.id, di akses pada 11-03-2019 11
https://sindonews.com diakses pada 11-06-2020
8
LPPOM MUI dan ini memberikan keterangan yang jelas bagi konsumen tentang
isu adanya kandungan babi atau Emulsifier E471 yang digunakan Luwak White
Koffie.12
. Dalam penelitian ini digunakan studi kasus Luwak White Koffie sebagai
produk yang akan diteliti di Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten
Ma.Bungo.
Adapun jumlah masyarakat di Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten
Ma.Bungo dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 1.2
Jumlah Masyarakat Ds. Danau
No Kampung
1
Kampung
11
Kampung
III
Kampung
IV
Jumlah
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6 RT7 RT8
1 211 243 253 260 231 327 243 234 2002
Sumber: Kantor Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2.002 jiwa dimana terdapat
delapan RT, Dan pada kampung I terdapat 3 RT dengan jumlah 707 jiwa , pada
kampung II terdapat 1 RT dengan jumlah jiwa 260, pada kampung III terdapat 2
RT dengan jumlah 558 jiwa, dan pada kampung IV terdapat 2 RT dengan jumlah
477 jiwa.
Salah satu desa yang penduduknya mayoritas menyukai kopi terutama kopi
putih instan adalah Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma.Bungo
12
Ahmad Izzuddin. (2018). Pengaruh label halal, kesadaran halal dan bahan makanan
terhadap minat beli makanan kuliner., hlm. 5
9
dengan jumlah populasi adalah sebanyak 2.002 orang, berdasarkan hasil Pra-riset
sementara menemukan:
Gambar 1.1
Jumlah Pengguna Kopi Putih Instan
Luwak White Koffie
Kopiko White Coffe
Top White Coffee
ABC White Coffee
Kapal White Coffee
Sumber: https://docs.google.com/forms/d/1JRg7b
Menurut data diagram diatas merupakan hasil Pra survey penikmat kopi
putih instan Ds.Danau -Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma.Bungo
menggunakan google form sebanyak 100 orang. Dari hasil survey yang peneliti
lakukan, penikmat kopi putih instan yang paling dominan adalah produk luwak
white koffie sebanyak 50 orang atau 50,5%. Selanjutnya, untuk wilayah Ds.Danau
Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma.Bungo sendiri sekitar 50% penikmat kopi
putih instan berpresepsi bahwa dengan penikmat kopi putih instan yang
kehalalannya sudah terjamin maka tidak ada keraguan dan merasa aman saat
mengkonsumsinya, dan juga konsumen berpresepsi bahwa produk luwak white
koffie itu ringan dan tidak membuat kembung. Selanjutnya, adanya label halal
dimaksudkan untuk memberikan informasi atau keterangan bahwa produk
tersebut telah lulus uji kehalalan oleh LPPOMMUI. Namun berdasarkan pra-riset
10
peneliti tentang Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma.Bungo dalam
pengambilan keputusan pembelian produk luwak white koffie terungkap bahwa
adanya tulisan halal dan sertifikat MUI tidak menjadi kriteria utama dalam
pembelian luwak white coffie. Terkadang mereka tidak terlalu memperhatikan
adanya tulisan halal maupun sertifikat halal MUI. Hal ini sesuai dengan penelitian
Ali13
(2012) yang menyatakan bahwa penduduk muslim yang ada di Malaysia dan
Australia terkadang tidak semudah itu saja untuk mempercayai sebuah produk
yang bersertifikat halal. Selaian melihat dari aspek Islamic Branding, konsumen
juga mempertimbangkan faktor yang juga mempengaruhi keputusan pembelian
ialah pengetahuan produk. Pengetahuan mengenai suatu produk halal sangat
penting bagi masyarakat umum, terutama umat Islam, dan sangat berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan pembelian. Halal atau tidak merupakan suatu
keamanan yang sangat mendasar untuk umat Islam. Konsumen Islam cenderung
memilih produk yang telah dinyatakan halal oleh lembaga yang berwenang. Hal
tersebut dikarenakan, produk yang telah dinyatakan halal cenderung lebih aman
dan terhindar dari kandungan zat berbahaya14
.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut yang tidak konsisten, maka
diperlukan dilakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan data yang lebih
terbaru dengan objek penelitian yang juga berbeda serta dengan indikator tiap
variabel yang berbeda. Penulis terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut
untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih meyakinkan mengenai Pengaruh
13 Ali, Yunus. 2012. Halal Branding: A Study of Moslem Consumers Perspective. On
Proceedings of The 2nd Global Islamic Marketing Conference. Abum Dhabi. Pp 1-6 14 Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014), hal. 209.
11
Kesadaran Halal, Islamic Branding, dan Product Ingredients TerhadapMinat Beli,
kemudian mengangkatnya dalam tulisan berjudul: “Pengaruh Kesadaran Halal,
Islamic Branding, danvProduct Ingredients TerhadapMinat Beli Luwak White
CoffiePada masyarakat desa danau kecamatan pelepat ilir kabupaten
bungo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah kesadaran halal berpengaruh terhadap minat beliLuwak White
Coffiepada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo?
2. Apakah islamic branding berpengaruh terhadap minat beli Luwak White
Coffiepada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo?
3. Apakah product ingredients berpengaruh terhadap minat beli Luwak White
Coffiepada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir KabupatenBungo?
4. Apakah kesadaran halal, islamic branding, dan product ingredients
berpengaruh terhadap minat beli luwak white coffiepada masyarakat Ds.Danau
Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahuiapakah kesadaran halal berpengaruh terhadap minat beli
Luwak White Coffiepada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Muara Bungo?
12
2. Untuk mengetahui apakah islamic branding berpengaruh terhadap minat beli
Luwak White Coffiepada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Muara Bungo?
3. Untuk mengetahui Apakah product ingredients berpengaruh terhadap minat
beli Luwak White Coffiepada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Muara Bungo?
4. Untuk mengetahui Apakah kesadaran halal, islamic branding, dan product
ingredients berpengaruh terhadap minat beli luwak white coffie pada pada
masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Muara Bungo?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan kan memberikan beberapa kegunaan dan manfaat,
antara lain:
1. Bagi penulis
Penelitian ini menjadi media dimana dapat menambah pengalaman
danpengetahuan dalam tema yang di teliti, serta dapat memperdalam ilmu dalam
pidang pemasaran serta implementasi teori yang didapat selama perkuliahan.
2. Bagi pelaku usaha
Dengan adanya penelitian ini maka akan dapat menjadi pertimbangan para pelaku
usaha untuk lebih mengetahui produk-produk halal yang akan di pasarkan,
sehingga para pelaku usaha lebih teliti dalam proses pemasaran produknya.
13
A. Kerangka teori
1. Konsep halal
Suatu benda atau perbuatan itu tidak terlepas dari lima perkara, yaitu halal,
haram, syubhat, makruh dan mubah. Terhadap barang yang halal secara mutlak
kita disuruh oleh allah untuk memakannya; sedang terhadap yang haram kita
disuruh menjauhunya. Karena makanana yang halal itu dapat menambah cahaya
iman dan membuat terkabulnya doa, dan makanan yang haram dapat
menggelapkan hati, serta terdindingnya doa kita.
Memakan harta yang halal itu adalah baik, dan juga menghasilkan yang baik
pula. Seseorang yang selalu membiasakan memakan harta yang halal akan
menambah cahaya dan sinar keimanan pada hati, juga akan menimbulkan dan
kegentaran dan kekhusukan terhadap kebesaran allah ta’ala, menggiatkan seluruh
anggota badan untuk beribadat dan taat, mengurangkan kecenderungan hat pada
dunia serta menambah ingatan terhadap hari kiamat. Dengan demikian akan
diterimalah amal ibadah dan doa-doa kita.
Segala sesuatu yang diciptakan allah dimuka bumi ini pada asalnya adalah
halal dan mubah.tidak ada satupun yang haram kecuali ada nas yang sah dan tegas
dari syari’(yang membuat hukum itu sendiri), yaitu allah dan rasulnya yang
mengharamkannya. Kalau tidak ada nas yang sah minsalnya karena ada sebagian
hadis itu lemah atau tidak ada nas yang tegas (sharih) yang menunjukkan haram,
maka hal tersebut tetap sebagimana asalnya yaitu mubah.
Allah tidak akan membuat segala sesuatu yang ada dimuka bumi diserahkan
kepada manusia, kemudian dia sendiri mengharamkannya. Beberapa hal yang
14
diharamkan oleh allah itu, justru ada sebab dan hikmahnya, misalnya saja arak
(khomar).ia melarang untuk minumkhomar, karena didalam khomar itu ada unsur-
unsur yang membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia. Dengan demikian
karena haram dalam syariat Islam itu sebenarnya sangat sempit sekali; dan karena
halal malah samgat luas. Hal ini adalah justru nas-nas yang shahih dan tegas
dalam hal haram, jumlahnya sangat minim sekali. Sedang sesuatu yang tidak ada
keterangan halal haramnya, adalah kembali kepada hukum asalnya yaitu halal dan
termasuk dalam kategori yang dima’fuka allah.15
Halal berarti diperbolehkan (oleh hukum agama)dan tidak haram. Halal
dalam bahasa Arab berasal dari kata halla, yahillu, hillan, yang berarti
membebaskan, melepaskan, memecahkan, membubarkan dan membolehkan.
Sedangkan secara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan
karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang melarangnya,
Makanan halal berarti diperbolehkan atau sah oleh hukum syariat di man
harus memenuhi beberapa kondisi yakni:
1. Tidak terdiri dari bahan-bahan yang mengandung hewan yang tidak
diperbolehkan dalam huum slam yang disembelih tidak dengan aturan syariat.
2. Tidak mengandung bahan-bahan yang najis menurut syaruat
3. Aman dikonsumsi dan tidak berbahaya
4. Tidak diproduksi dengan alat-alat yang terkena najis menurut hukum syariat
5. Makanan dan komposisi yang terkandung didalamnya tidak mengandung
bagian dari makhluk hidu yang tidak diperbolehkan menurut hukum syariah
15 M.A. Asyahari, halal dan haram, (Gresik:5-juni-1989M)hlm.9-14.
15
6. Pada saat prsiapan atau proses, pengemasan, dan juga penyimpanan, makanan
secara fisik terpisah dari makanan lainnya seperti dijelaskan diatas, atau
apapun yang menurut hukum syariah didefinisikan sebagai najis.
Dilihat dari perspektif islam, mengkonsumsi produk halal merupakan
konsep yang vital bagi umat muslim, sebagaimana yang tercantum didalam Al-
Qur’an Surat Al-Baqarah :168 yang artinya “ hai sekalian manusia, makan lah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mngikuti
langkah-langkah setan, karena setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. Dari
dalil yang disebutkan memiliki makna yang kebalikan yaitu setiap muslimdilarang
untuk mengkonsumsi makanan yang haram.oleh sebab itu muslim yang taat pada
ajaran agamanya akan mencari produk untuk dikonsumsi sesuai dengan ajaran
agama yang telah diterimanya sehingga akan meningkatkan kesadaran yang makin
baik pada agama yang di anutnya.
Kesadaran merupakan pengetahuan atau pemahaman pada objek atau
situasi tertentu, kesadaran dalam konteks halal merupakan sebagai proses
menginformasikan untuk meningkatkan tingkat kesadaran terhadap apa yang
diizikan bagi umat islam untuk makan, minum, dan digunkan. Kesadaran muslim
menggambarkan persepsi dan reaksi kognitif mereka terhadap produk makanan
yang beredar dipasar. Dengan demikian, kesadaran mereka adalah keadaan intenal
atau perasaan mendalam dengan cara persepsi sensorik terhadap produk /
makanan yang digunkan atau dikonsumsi.
16
2. Kesadaran halal
Halal dalam istilah bahasa arab, didalam agama islam artinya “diizinkan”
atau “boleh”. Dalam kehidupan sehari-hari slogan halal ini bayak dijumpai di
produk makanan, minuman obat-obatan yang diizinkan untuk dikonsumsi
menurut islam / sertifikat halal (fatwa tertulis) adalah keterangan tertulis tentang
fatwa halalnya suatu produk yang dutetapkan dan dikeluarkan oleh MUI.
Penerbitan sertifikat halal oleh MUI akan mempertahankan kredibilitas dan
kepercayaan terhadap sertifikat halal yang selama ini diterima dan diakui secara
luas dilingkungan umat islam.16
Gambar 1.2
Logo Halal
Kesadaran menjadi harapan yang disandarkan pada konsumen muslim
diindonesia. Karena dengan kesadaran konsumen yang tinggi, diharapkan akan
mendorong produsen untuk lebih peduli akan produk/jasa yang halal. Dimana
pada akhirnya diharapkan kehalalan menjadi hal yang mutlak bagi produsen untuk
semua jenis produk yang ditujukan bagi konsumen muslim.
16
Dwi kirana windisukma, pengaruh keadaran halal terhadap sikap dan implikasinya
terhadap minat beli ulang, semarang (2015), hlm.13
17
Kesadaran adalah kemampuan untuk merasakan, dan sadar akan kejadian
dan objek. Ini adalah konsep tentang menyiratkan pemahaman dan persepsi
terhadap kejadian atau objek. Kesadaran telah dihipotesiskan sebagai peran
penting dalam menentukan niat untuk membeli. Kesadaran halal
dikonseptualisasikan untuk berkolerasi dengan niat untuk membeli. Ini menambah
tingkat pengetahuan konsumen tentang makanan halal. Dengan demikian pula,
sertifikasi halal ditambahkan kemodel. Penting untuk memasukkan sertifikasi atau
logo halal karena konsumen non muslim dibandingkan dengan umat
Islammemandangnya berbeda. Konsumen muslim mempersiapkan produk yang
tersertifikasi halal ini lebih enak, higienis, dan lebih aman.17
sumber utama munculnya kesadaran halal yaitu sebagai berikut:
1. Peran sertifikasi halal (logo/label)
Logo halal adalah sinyal bagi kaum muslim dalam mengkonsumsi produk
halal. Pengenalan logo halal telah menghasilkan banyak kesadaran di kalangan
umat muslim mengenai pentingnya mengkonsumsi produk-produk manufaktur
atau terlibat dalam layanan yang mengikuti panduan prinsip Islam.
2. Paparan
Salah satu cara terbaik untuk membuat orang sadar akan jenis makanan yang
mereka konsumsi dalam kondisi aman dan higienis yang merupakan tujuan utama
halal yaitu melalui pemaparan pendidikan dan pembelajaran. Ada berbagai media
untuk membuat orang sadar di era modern ini, yaitu pembelajaran melalui televisi,
radio, internet, dan lain sebagainya.
17
Premi wahyuni widyaningrum, pengaruh label halal, kesadaran halal, iklan, dan celebrity
endorser terhadap minat pembelian kosmetik melalu variabel persepsi sebagai mediasi, jurnal
ekonomi dan manajemen, volume 2, nomor 2, maret 2019.
18
3. Alasan kesehatan
Produk halal diakui sebagai simbol kebersihan, keamanan, dan kualitas yang
tinggi. Oleh karena itu, alasan kesehatan menjadi sumber informasi dimana
seseorang dapat mengetahui apa yang dikonsumsi. Penting bagi seorang
konsumen muslim jika berniat untuk membeli produk halal memahami apa itu
halal atau yang diperbolehkan oleh syariat agama Islam. Pemahaman mengenai
halal seorang muslim akan mempengaruhi niat seseorang untuk membeli suatu
produk.
Berdasarkan Global Islamic Report (2017), diketahui bahwa Negara
Indonesia menempati peringkat pertama sebagai konsumen terbesar produk halal
pada sektor makanan dan minuman, yaitu dengan jumlah pengeluaran sektor
makanan dan minuman sebesar USD 155 miliar. Dengan semakin meningkatnya
tingkat memilih serta belanja produk halal. Hal tersebut salah satunya didukung
dengan adanya kesadaran konsumen mengenai produk halal. Dengan mengetahui
banyaknya jumlah kebutuhan produk halal khususnya di Indonesia. Hal tersebut
tentu akan memberikan peluang yang besar bagi produsen khususnya produk
makanan dan minuman halal untuk semakin memperluas pasar produk halalnya.
3. Kesadaran halal intrinsik
Berdasarkan tentang konsep halal, tidak ada pendekatan tentang
keberagamaan yang memiliki pengaruh lebih besar ari pada studi empiris tentang
agama dibandingkan dengan konsep Golden W. Allport. (Allport, 1950) membagi
dua macam cara beragama, intrinsik dn ekstrinsik. Pertama, intrinsik artinya cara
beragama yang memasuki nilai-nilai agama kedalam dirinya, nilai dan agamanya
19
terhujam jauh kedalam jiwa penganutnya. Adanya internalisi nilai spiritual
keagamaan. Ibadah ritual bukan hanya praktik tanpa makna. Semua ibadah itu
memiliki pengaruh dalam sikapnya sehari-hari. ( Donahue, 1985) mereviw konsep
keberaragamaan Allport dan menemukan bahwa keberagamaan intrinsik
berkenaan dengan semua kehidupan, tidak berprasangka, toleran dan integratif.
Keberagamaan intrinsik membawa manusia dalam dimensi keyakinan, dimensi ini
bersikap pengharapan-pengharapan dimana seseorang yang religius berpegang
teguh pada pandangan teologis tertentu, mengakui kebenaran dokrin-dokrin
tersebut.
Orang yang memiliki kesadaran intrinsik, mereka memastikan apa yang
dimakannya adalah benar-benar halal. Yang mereka lakukan ini karena adanya
keyakinan bahwa makanan halal adalah makanan terbaik yang dikonsumsi
menurut islam. Kedua, keberagaman ektrinsik mendorong seseorang untuk
memanfaatkan agamanya. Agama dimanfaatkan sebagian rupa agar dia
memperoleh status darinya. Keberagamaan ekstrinsik, cra beragaman yang tulus
dan melahirkan egoism, (Donahue, 1985) mereviw konsep terkait dengan konsep
keberagamaan Allport dan menemukan bahwa keberagamaan ekstrinsik memiliki
mental terpisah, berprasangka, eksklusif, bergantungan dan mencari keamanan
dan kenyamanan. Keberagaman ekstrinsik membawa manusia dalam dimensi
praktik agama, dimensi ini mencangkup perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal
yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang
dianutnya.
20
Orang yang memiliki kesadaran ekstrinsik cenerung memiliki sesuatu dari
apa yang terlihat. Dalam mengkonsumsi makanan, mereka cenderung
memperhatikan keterangan-keterangan yang menunjukkan bahwa makanan
tersebut halal, misal logo halal, komposisi, dan lain-lain. Dengan melihat logo
halal mereka yakin apa yang dikonsumsinya sudah benar. Apa yang dilakukannya
ini karena ingin menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya.18
Faktor yang menjadi indikator kesadaran konsumen dalam memilih produk
halal adalah sebagai berikut:
a) Bahan baku halal
Bahan baku halal adalah salah satu faktor penting yang harus konsumen
pahami. Seorang konsumen dalam memilih produknya wajib memiliki
pengetahuan atas komposisi bahan baku yang digunakan untuk memastikan
kehalalan suatu produk.
b) Kewajiban agama
Kehalalan suatu produk menjadi prioritas serta kewajiban bagi konsumen
muslim dalam menjalankan ketaatan pada agamanya. Oleh sebab itu, kewajibab
untuk mengkonsumsi produk halal menjadi salah satu tolak ukur dari kesadaran
halal konsumen muslim.
c) Proses produksi
18
Dwi kirana windisukma, pengaruh keadaran halal terhadap sikap dan implikasinya
terhadap minat beli ulang, semarang (2015), hlm.14-16
21
Salah satu indikator dari kesadaran halal adalah pengetahuan akan
kehalalan proses produksi. Pengetahuan akan proses produksi dapat diketahui
melalui televisi ataupun media internet.
d) Kebersihan produk
Kebersihan produk merupakan salah satu tolak ukur dari kesadaran halal
yang dapat langsung kita cermati pada produk.
e) Pengetahuan produk halal internasional
Kesadaran halal akan suatu produk tidak hanya sebatas memahami produk
yang terdapat didalam negeri saja, lebih-lebih produk yang beredar dipasaran
tidak hanya produk dari dalam negeri melainkan produk luar negeri pun telah
banyak beredar dipasaran. Oleh karena itu, pengetahuan akan adanya produk yang
berasal dari luar negeri menjadi salah satu indikator dalam kesadaran halal.19
Tabel 1.3
Daftar Badan Sertifikasi Halal Aset yang Diakui MUI
No Name of Halal
Certification
Bodies
Country Status Logo
Asia
1 Majelis Ugama
Islam Singapore
(MUIS)
Singapore Expired
2020/06/08
2 Jabatan Kemajuan
Islam Malaysia
(JAKIM)
Malaysia Expired
2020/06/08
3 Bahagian Kawalan
Makanan Halal
Jabatan Hal Ehwah
Syariah
Brunei
Darussalam
Expired
2020/06/08
19
Bonus giwang pambudi, pengaruh kesadaran halal dan sertifikasi halal terhadap minat
beli produk mie instan, skripsi,( ilmu administrasi bisnis 2018).hlm.14-15.
22
4 Muslim
Professional Japan
Association
(MPJA)
Japan Expired
2021/10/16
5 The Japan Moslem
Association (JMA)
Japan Expired
2020/09/29
6 Taiwan Halal
Integrity
Development
Association
(THIDA)
Taiwan Expired
2020/09/27
7 Jamiat Ulama
Halal Foundation
India Expired
2020/06/08
8 Jamiat Ulama I-
Hind Halal Trust
India Expired
2020/06/08
9 Asia Pacifik Halal
Council Co Ltd
(APHC)
Hongkong Expired
2019/10/02
10 The Central
Islamic Council of
Thailand (CICOT)
Thailand Expired
2020/09/27
11 Halal Development
Insitute of the
Philipines (HDPI)
Philippines Expired
2021/10/16
12 Halal Certification
Agency (HCA)
Vietnam Expired
2021/10/16
13 Halal
Accreditation
Council
(Guarantee)
Limited
Sri Lanka Expired
2019/05/26
14 NPO Japan Halal
Associati
Japan Expired
2021/10/16
Australia & New Zealand
15 The Islamic
Coordinating
Council of Victoria
(ICCV)
Australia Expired
2020/06/08
23
16 Supreme Islamic
Council of Halal
Meat in Australia
Inc. (SICHMA)
Australia Expired
2020/09/27
17 Ustralian Halal
Development &
Accreditation
(AHDAA)
Australia Expired
2019/08/31
18 Global Halal Trade
Center Pty Ltd
(GHTC Pty.Ltd)
Australia Expired
2020/08/07
19 Westren Australian
Halal Authority
(WAHA)
Austraalia Expired
2020/08/08
20 Australian Halal
Authority &
Advisers (AHAA)
Australia Expired
1010/09/12
21 Global Autralian
Halal Certification
(GAHC)
Australia Expired
2020/09/18
22 Asia Pasifik Halal
Services-New
Zealand, Pty 2011
Limited (APHS-
NZ-Pty 2011 ltd)
New
Zealand
Expired
2020/06/08
23 New Zealand
Islamic
Development Trust
(NZIDT)
New
Zealand
Expired
2020/09/27
24 The Federation of
Islamic
Association of
New Zealand Inc
(FIANZ)
New
Zealand
Expired
2019/10/02
Europe
25 Halal Food
Council of Europe
(HFCE)
Belgium Expired
2020/09/28
26 The Muslim
Religious Union of
Poland (MRU)
Poland Expired
2020/06/08
27 Halal Quality
Control (HQC)
-Netherland
-Germany
-Denmark
-Austria
Expired
2020/06/08
24
28 Instituto Halal De
Junta Islamica
(Halal Institute of
Spain)
Spain Expired
2020/09/28
29 World Halal
Authority (WHA)
Italy Expired
2021/10/16
30 Total Quality Halal
Correct
Certification
(TQHCC)
-Netherland
-Germany
Expired
2021/10/16
31 Halal Certification
Europe (HCE)
England Expired
2020/09/27
32 Halal food
Authority (HFA)-
UK
UK Expired
2021/10/16
33 Halal Feed and
Food Inspection
Authority (HFFIA)
Netherland Expired
2021/03/28
34 Halal Certification
Services (HCS)
-
Switzerland
-Germany
-Spain
Expired
2020/09/27
35 Eurisa Halal
Services Center
Turkey Expired
2019/10/02
36 HAFSA Halal
Certification and
Food Imp&Exp
Ltd
Turkey Expired
2021/10/16
37 Islamic Foundation
of Ireland (IFI)
Ireland Expired
2020/09/11
America
38 Islamic Services of
America (ISA)
USA Expired
2020/09/27
39 Halal Transaction
of Omaha
USA Expired
2020/06/08
40 The Islamic Food
and Nutrition
Council of
USA Expired
2020/06/08
25
America
(IFANCA)
41 Halal Food
Council USA
(HFC USA)
USA Expired
2020/09/27
42 American Halal
Foundation (AHF)
USA Expired
2020/09/27
43 Federation of
Muslims
Association in
Brazil
(FAMBRAS)
Brazil Expired
2020/09/12
44 Islamic
Dissemination
Centre for Latin
America (CDIAL)
Brazil
Brazil Expired
2020/09/27
South Africa
45 National
Independent Halal
Trust (NIHT)
South
Africa
Expired
2019/05/26
Sumber: Lembaga Pengkajian Pangan Obat obatan dan Kosmetika Majelis
Ulama Indonesia (LPPOM MUI)
4. Teori brand
Branding adalah value yang dberikan kepada pelanggan sebagai kombinasi
dari desain, simbol(logo), tanda dan nama yang membedakan produk perusahaan
dari pesaing. Bicara tentang merek sring seseorang mempersepsikan bahwa ia
adalah nama yang memiliki nilai yang berbeda dengan nama lainnya. Bahkan,
ekuitas merek memiliki pengaruh pada keputusan pembelian sebuah produk.
Menurut kasali, membagi branding kedalam tiga kategori yaitu personal branding,
corporate branding, dan product branding. Personal branding adalah persepsi
tentang segala sesuatu bagaimana orang lain menerima anda atau diri sendiri.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan: (1) you (pribadi orang sendiri) yaitu siapa
26
dia dan apa spesialisasinya; (2) promose yaitu janji dan tanggung jawabnya untuk
memenuhi tahapan banyak orang; (3) relationship yaitu hubungan (relasi) yang
baik dia dengan orang lain.20
5. Perencanaan brand
Sebagian besar perusahaan mengembangkan perusahaan, rencana
penjualan, dan rencana strategi tetapi bukan rencana brand. Bidang yang terlewat
ini sering kali menjadi penyebab mengapa banyak brand tidak pernah sepenuhnya
dapat menjangkau potensi mereka. Agar perusahaan dan brand anda tetap fokus
perencanaan brand harus dimasuki kedalam perencanaan bisnis masa depan.
Masalah pokok dalam perencanaan brand termasuk mencapai keseimbangan yang
baik antara kontiunitas dan keterlibatan. 1) untuk mencapai kontinuitas dan
keterlibatan anda harus memadukan proses, langkah, dan prosedur berikut ini
kedalam organisasi anda yaitu membangun iklim yang berubah terus-menerus,
memberikan waktu bagi manajemen untuk mendiskusikan strategi brand. 2)
memiliki proses yang memberi informasi pada saat yang tepat, termasuk laporan
tentang kekuatan dan kelemahan, sinya peluang/ancaman tentang posisi brand,
identidas brand. 3) mengembangkan prosedur perencanaan terobosan yang cepat,
berdasarkan analisisi menyeluruh tentang situasi brand termasuk ukuran pasar,
potensi pertumbuhan, saluran distribusi, dinamika dan trend pasar, profil
customer, persaingan saat ini dan yang terakhir tetapi yang penting potensi
keungan. 4) memiliki format standar untuk mengomunikasi dan mengubah
rencana brand. Disinilah tempat score card bisnis menjadi sangat efektif. Dengan
20
Yunia wardani, membangun personal branding melalui iklan , (jurnal,
vol.5,no.1,2014)hlm.101
27
tujuan bisnis dan skenario yang jelas, mereka membantu dan mengidentifikasi
jalan yang dikenal dan yang tidak dikenal. 5) memiliki proses implementasi yang
kuat. Aktivitas dalam konteks keseluruhan harus dijadikan sumber daya ulang
sama baiknya dengan sumberdaya, dan harus diterapkan juga skema penghargaan
dan penyadaran.
6. Analisis brand
Pembangunan brand tidak dimulai dengan pemilihan langsung semua
elemen brand yang beragam yang didefinisikan. Pembangunan brand dimulai dari
riset pasar. Melaksanakan riset pasar secara menyeluruh adalah satu elemen
penting ketika membangun sebuah brand. Pengembangan identitas brand harus
selalu didukung oleh analisis customer, analisis pesaing, dan analisis diri sendiri.
Kekuatan brand terletak dalam cara berfikir customer. Oleh karen itu ekuitas
brand merupakan jembatan strategi yang sangat penting antara masa lalu dan masa
depan serta serangkaian nilai tersimpan yang di asosiasikan customer terhadap
produk atau jasa.
7. Strategi brand
Juck peddis mengungkapkan kunci untuk meningkatkan nilai produk anda
adalah kemampuan anda untuk bersaing dipasar. Strategi brand dibangun atas
positioning brand, misi, prosisi nilai (dan kepribadian), janji dan arsitektur brand.
Chuck pettis dari TechnoBrands menyatakan, jika orang tidak mengingat nama
brand anda sebagaimana mereka akan menemukan dan membeli produk anda?,
langkah pertama untuk mem-branding secara efektif suatu penawaran adalah
dengan mengerti apa yang diinginkan customer dari anda dan memberikanya
28
kepada mereka. Peddis juga menjelaskan bahwa anda perlu memahami perasaan
orang lain ketika berhasil menggunakan produk anda dan menggali emosi yang
terkait dengan hal itu Branding mengubah persepsi orang terhadap realitas.
Strategi branding suatu perusahaan dapat dideskripsikan sebagai susunan dari
angka, keadaan umum, dan elemen brand berbeda yang diterapkan perusahaan
diseluruh organisasinya.21
8. Islamic Branding
Islamic branding adalah sebuah konsep yang relatif baru. karaktek
branding Islam merek yang sesuai dengan prinsip syariah yang banyak
memunculkan nilai-nilai seperti kejujuran, hormat pada akuntabilitas da
pemahaman inti dengan prinsip- prinsip syariah. Tujuan dari branding Islam yang
menerapkan empati dengan nilai-nilai syariah untuk menarik konsumen muslim,
mulai dari perilaku dan komunikasi pemasaran yang dilakukan. Sebuah produk
dapat menarik konsumen jika mempunyao merek (brand). Branding memiliki
tempat untuk konsumen. Branding bukanlah pertarungan untuk menntukan siapa
yang dapat membuat produk lebih baik, akan tetapi siapa yang dapat menciptakan
presepsi lebih baik.Islamic branding dapat dimaknai sebagai penggunaan nama-
nama yang berkaitan dengan Islam atau menunjukkan identitas halal untuk sebuah
produk.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perkembangannya merek-merek
yang menggunakan istilah Islam atau merek-merek yang menerapkan prinsip-
psinsip syariah mendapat banyak hambatan dalam proses memasarkan produk-
21
Philip kotler and waldemar pfoertsch, B2B Brand Manajement Dengan Branding
membangun keuangan dan memenangi kompetisi, (jakarta: bhuana ilmu populer), hlm.179-187.
29
produk berlebelkan nama-nama Islam. Salah satu kendala yang paling mendasar
bagi pertimbuhan merek dunia muslim adalah bagamana mereka dapat mencapai
keuntungan konsumen untuk merek yang mereka tawarkan, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa saat ini sudah banyak merek-merek barat yang telah ada yang
memiliki ekuitas merek yang kuat.22
Muslim yang sadar tentang pandangan tentang halal dan haram memaksa
mereka untuk mempertimbangkan merek Islam sebagai pilihan mereka. Pada
tingkat yang paling ekslusif Islam secara tegas menempatkan peraturan pada
prinsip syariah (misalnya pada sektor pangan dan keuangan). Ada pula merek
yang dibuat oleh organisasi-organisasi Islam yang menggunakan Islamic brand
dalam hal yang lebih umum ( seperti penerbangan atau telekomunikasi). Karena
meningkatnya kesadaran bahwa produk berbasis syariah tidak hanya menawarkan
alternatif yang lebih aman, tetapi juga merupakan etika investasi yang adil, bersih
dan transparan.
Indonesia sebagai negara muslim berpotensi bagi para produsen. Para
produsen sadar bahwa para konsumen muslim merupakan sasaran bagi pemasaran
produk atau jasa mereka. Salah satu strategi yang mereka tetapkan adalah Islamic
branding yaitu menggunakan identitas Islam atau nama-nama Islam dalam produk
atau jasa tersebut.23
Landasan Islamic branding
22
http://www.ogolvynoor.com/index islamic brandinding diakses pada 10 maret 2018 pukul 11.07
23Muhammad Nasrullah, Islamic Branding, Religiusitas Dan Keputusan Konsumen
Terhadap Produk”, Pekalongan: Jurnal Hukum Islam, Vol.13, No.2, 2015, Hlm.80
30
Al-Qur’an
Dalam firman allah SWT yang artinya:
“mereka yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orag
yang memasukan setan karena gila, yang demikian itu karena mereka berkata jual
beli sama dengan riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba”. (Q.S Al-Baqarah :275).Dalam al-qur’an batas-batas halal
dan haram jelas disebutkan nabi muhammad SAW telah memberikan pedoman
mengenai hal yang subhat (yaitu hal yang belum diketahui halal dan haramnya
karena keterbatasan pengetahuan mukhalaf).
Hadist
Diriwayatkan oleh bukhari muslim abu daud ibn majah dan darimi sebagai
berikut : “yang halal jelas,. Dan apa yang haram juga jelas dan diatara kedua ada
daerah yang meragukan dimana banyak orang yang tidak tahu. Jadi
siapapunmenjauhkan diri dari itu ia jelas membebaskan dirinya (dari kesalahan).
Dan orang-orang yang jatuh kedalamnya ia telah jatuh kedalam keadaan haram”.24
Sebuah produk dapat menarik konsumen jika mempunayi merek (brand).
Branding memiliki tempat dibenak konsumen, bukan disunia nyata. Branding
bukanlah pertarungan untuk menentukan siapa yang dapat membuat produk lebih
baik, akan tetapi siapa yang dapat menciptakan persepsi lebih baik.
24
Dwi Alvin Hidayati, skripsi:”analisis pengaruh islamic branding dan nilai religiusitas
terhadap keputusan konsumen muslim dalam pemilihan hotel “(semarang:uin walisongo
semarang,tahun2018).hlm8-9.
31
Islamic branding dapat dimakai sebagai penggunaan nama-nama yang
berkaitan dengan Islam atau menunjukkan identitas halal untuk sebuah produk.
Sebagai contoh: hotel syariah, rumah sakit Islam, wardah, KFC, dan lain-lain.
Islamic branding diklasifikasikan dalam tiga bentuk yaitu:
1. Islamic brand by comlience
Islamic brand harus menunjukkan dan memiliki daya tarik yang kuat pada
konsumen dengan cara patuh dan taat kepada syariah Islam (jurnani:2012). Brand
yang masuk dalam kategori ini adalah produknya halal, diproduksi oleh negara
Islam, dan ditunjukkan untuk konsumen muslim.
2. Islamic brand by origin
Penggunaan brand tanpa harus menunjukkan kehalalan produknya karena
produk berasal dari negara asal produk tersebut sudah dikenal sebagai negara
Islam.
3. Branding brand by customer
Branding ini berasal dari negra non muslim tetapi produknya dinikmati
oleh konsumen muslim, branding ini biasanyamenyertakan label halal pada
produknya agar dapat menarik konsumen muslim.25
Islamic branding diperlukan sebagai suatu bentuk perubahan pola pikir
yang dahulu kerap berkiblat ke barat, serta menjadi suatu bentuk kesadaran umat
beragama terutama Islam dalam menerapkan syariat Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Islamic branding menawarkan filosofi sekaligus the way of life yang
25
Muhammad nasrullah, islamic branding, religiusitas dan keputusan konsumen terhadap
produk, (e-journal, volume 13, nomor 2, desember 2015) hlm 3-4.
32
berujung pada satu konsep yaitu ketaatan kepada allah Swt. Islamic branding juga
harus mengedepankan kualitas. Tidak ada istilah “atas nama tuhan” kemudian
tidak memikirkan kualitas produk.
Islamic branding tentunya harus diikuti pemasaran Islami(Islamic
marketing). Syariat Islam menuntun pemasar untuk melakukan usaha-usaha
dengan mengedepankan nilai-nilai akhlak yang mulia. Dengan hal ini, pemasaran
Islami harus memperhatikan beberapa hal antara lain dari segi produk, yaitu
produk tidak mengandung unsur atau bahan baku yang diharamkan; penetapan
harga, yaitu penetapan harga yang tidak mengandung judi, gharar, dan riba;
promosi, yaitu tidak menggunakan penipuan, sumpah palsu, dan sex appeal dalam
penayangan iklan produk; tempat, yaitu tidak berjualan ditempat yang dilarang
seperti masjid atau pada waktu yang dilarang seperti waktu sholat. Meskipun
terdapat berbagai larangan terkait Islamic branding, namun Islam tidak
mengekang kreatifitas umatnya.26
1. Tantangan yang dihadapi dalam islamic branding
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perkembangan merek-merek yang
menggunakan istilah islam atau merek-merek yang menerapkan prinsip-prinsip
syariah mendapat banyak hambatan dalam proses memasarkan produk-produk
berlabelkan nama islam. Menurut temporal salah satu kendala yang paling
mendasar bagi pertumbuhan merek dari dunia muslim atau islamic
brandingadalah bagaimana mereka dapat mencapai brand awareness dan
26 Prof. Dr. Veithzal rival zainal, S.E.,M.M.,M.B.A.,CRGP. Islamic marketing
manajement, (jakarta,16 oktober 2016)hlm.101-102.
33
preferensi keuntungan konsumen untuk merek yang mereka tawarkan, karena
tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini sudah banyak merek-merek barat yang telah
memiliki ekuitas merek yang kuat dan loyalitas. Selain itu, kesulitasn
mendapatkan akses dipasar, kesulitasn mendapatkan rak penempatan di rak-rak
yang ada di supermarket.
Khususnya pada kategori makanan, tantangannya adalah produsen harus
mendapatkan label halal dari lembaga terkait, agar produk yang dihasilkan mudah
diterima oleh kalangan muslim. Selain itu, tantangan yang lain berkaitan dengan
tenaga pemasar. Tenaga pemasar yang dibutuhkan tentunya harus mengetahui
aspek-aspek syariah yang digunakan oleh produk yang bersangkutan. Sebagai
contoh dunia perbankan, perusahaan yang menawarkan jasa keuangan syariah
harus menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menjelaskan produk atau
jasa yang dijual.
Tantangan selanjudnya adalah bahwa merek-merek global yang saat ini tidak
diragukan kekuatannya dalam membangun kesadaran merek mereka. Serangan
kompetitif dari merek global yang bergerak cepat ke pasar dan telah memiliki
posisi yang kuat, nama merek kuat, proposisi nilai yang baik, dan sudah dikenal.
Keberhasilan merek global yang berada di pasar muslim bukan lah karena mereka
memiliki keunggulan teknis dalam produk mereka, dan memenuhi kualitas yang
sangat tinggi, tetapi lebih karena merek begitu terkenal dan terpercaya serta
memiliki jaminan keberhasilan apabila dipasarkan.27
27
Dwi Wahyu Pril Ranto, Menciptakan Islamic Branding Sebagai Strategi Menarik Minat
Beli Konsumen, Jurnal, Akademi Manajemen Administrasi (AMA) “YKP” Yogyakarta , Jbma-Vol.
1, No.2, Februari 2013, Hlm.8
34
Adapun indikato-indikaror islamic branding adalah :
1) Pentingnya merek
2) Keakraban merek
3) Kepercayaan konsumen
4) Label halal
9. Product ingredients
Bahan makanan adalah bahan-apa saja yang terkandung didalam produk
makanan. Dalam perspektif Islam, bahan makanan terdapat beberapa masalah
yang perlu dipertimbangkan termasuk isu-isu pada bahan dan kualitas serta
keselamatan dari isis makanan tersebut, itulah sebabnya pengetahuan tentang
bahan-bahan produk makanan sangatlah penting karena hal itu merupakan proses
pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya sebuah makanan.
Dalam pemikiran Islam, makanan halal tidak hanya persoalan tentang
mengandung bagian hewan yang tidak halal untuk dimakan atau digunakan oleh
umat Islam. Namun ada juga kriteria tertentu yang harus dianggap seperti
makanan halal juga mencakup aspek keselamatan dan kualitas yang sangat terkait
dengan penanganan, mengelolahann peralatan, alat bantu olahan,pengemasan,
penyimpanan, alat transfortasi, distribusi dan ritel.
Landasan produc ingredients
Q.S Al-Maidah(5) :88
Artinya:
35
“dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah allah
rezekikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada allah yang kamu beriman
kepadanya” (Q.A Al-Maidah(5) :88).
Q.S Al-Maidah(5) :96
Artinya:
“dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut
sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang didalam
perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama
kamu dalam ihram.dan bertaqwalah kepada allah yang kepadanyalah kamu akan
dikumpulkan”.
Adapun indikator-indikator product igredients adalah
1) Informasi bahan produk
2) Istilah asing
3) Kualitas bahan
10. Minat Beli
b. Pengertian minat pembelian konsumen
Minat pembelian meripakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yng
dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatan bahwa minat pembelian
merupakan pertanyaan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana
pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh
36
para pemesan untuk mengetahui minat pembelian konsumen terhadap suatu
produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat
untuk memprediksi perilaku konsumen di masa yang akan datang.
Minat pembelian konsumen merupakan masalah yang sangat kompleks, namun
harus tetap menjadi perhatian pemasar. Minat konsumen untuk membeli dapat
muncul sebagai akibat adanya rangsangan (stimulus) yang ditawarkan oleh
perusahaan. Masing-masing stimulus tersebut diancang untuk menghasilkan
tindakan pemebelian konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut, maka minat pemelian merupakan pemusatan
perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang
tersebut, kemudian minat individu tersebut menimbulkan keinginan sehingga
timbul perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat
sehingga individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau
menukar dengan uang.28
Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang
mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan minat juga merupakan
sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang
mereka lakukan. Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah
sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam
membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih,
menggunakan dan mengkonsusi atau bahkan menginginkan suatu produk.29
28
Doni Juni Priansa, S,pd.,S.E.,MM.,QWP, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis
Kontenporer, Bandung 2017.hlm.164 29
Eko purnomo, Pengaruh harga Kualitas produk dan lokasi terhadap minat beli
konsumen dalam membeli beras lokal (studi kasus desa rambah utama),jurnal,2016,.hlm.8
37
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek
atau mengambil tindakan guna berhubungan dengan pembelian yang diukur
dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat beli
merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli
produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode
tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari
konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek
tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli
konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi
menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen di masa yang
akan datang. Minat beli masa mendatang sangat dipengaruhi oleh pengalaman
konsumen yang berkaitan dengan harga, merek, promosi, iklan, rantai pasokan,
kombinasi (mix) layanan, suasana, dan lokasi. Minat beli merupakan bagian dari
komponen perilaku konsumen dalam sikap mengonsumsi, kecenderungan
responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian
dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat
tersebut dengan disertai perasaan senang.
c. Tahapan minat pembelian konsumen
Tahapan minat pemebelian konsumen dapat dipahami melalui model
AIDA yang diuraikan oleh kotler dan keller (2012) sebagai berikut:
1. Perhatian (attention)
38
Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa sesuai
dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga mempelajari
produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Tertarik (interest)
Dalam tahap ini calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk atau
jasa yang ditawarkan, setelah mendapatkan informasi yang lebih terpencil
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Hasrat (desire)
Calon pelanggan mulai memikirkan serta berdiskusi mengenai produk atau
jasa yang ditawarkan, karna hasrat dan keinginan untuk membeli mulai timbul.
Dalam tahapan ini calon pelanggan sudah mulai berminat terhadap produk atau
jasa tang ditawarkan. Tahap ini ditandai dengan munculnya minat yang kuat dari
calon pelanggan untuk membeli dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.
4. Tindakan (action)Pada tahap ini calon pelanggan telah mempunyai
kemantapan yang tinggi untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa
yang ditawarkan.30
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat pembelian konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat memebeli berhubungan dengan
perasaan emosi, bila seseorang merasakan senang dan puas dalam membeli barang
atau jasa maka hal ini akan akan memperkuat minat membeli, kegagalan biasanya
menghilangkan minat. Tidak ada pembelian yang terjadi jika konsumen tidak
pernah menyadari kebutuhan dan keinginan. Pengenalan masalah (problem
30
Doni Juni Priansa, S,pd.,S.E.,MM.,QWP, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis
Kontenporer, Bandung 2017.hlm.164-165.
39
recognition) terjadi ketik konsumen melihat adanya perbedaan yang signifikan
antara apa yang dia miliki dengan apa yang dia butuhkan.
Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjudnya konsumen mencari
atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang dia
inginkan. Teradap dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu
kbutuhan fisik dan sumber infoemasi luar seperti persepsi konsumen lain.
Selanjudnya informasi-infoemasi yang telah diperoleh digabungkan dengan
informasi yang telah dimiliki seelumnya. Semua input berupa informasi tersebut
membawa konsumen pada tahap yang dimana dia mengevaluasi setiap pilihan dan
mendapatkan keputusan terbaik yang memuaskan dari perspektif dia sendiri.
Tahapan terakhir pada tahap dimana konsumen memutuskan untuk membeli atau
tidak membeli produk.31
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya minat. Crow and Crow
berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
1) Dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan untuk makan. Dorongan
untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan,
minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa
ingin tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu,
melakukan penelitian dan lain-lain.
2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian timbul
karena ingin mendapatkan persetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain.
31
Doni Juni Priansa, S,pd.,S.E.,MM.,QWP, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis
Kontenporer, Bandung 2017.hlm.168
40
Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin
mendapat penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu
pengetahuan cukup luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan
terpandang dalam masyarakat.
3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila
seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan
senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut,
sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.32
d. Dimensi minat pembelian konsumen
Minat pembelian konsumen dapat diukur dengan berbagai dimensi. Secara
umum, dimensi tersebut adalah berkenaan dengan empat dimensi pokok, yaitu:
1. Minat transaksional
Minat transaksional merupakan kecenderungan konsumen untuk selalu
membeli produk (barang dan jasa) yang dihasilkan perusahaan, ini didasarkan atas
kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.
2. Minat referensial
Minat referensial merupakan ecenderungan konsumen untuk mereferensikan
produknya kepada orang lain. Minat tersebut muncul setelah konsumen memiliki
pengalaman dan informasi tentang produk tersebut.
3. Minat preferensial
32
Hetty Sri Wardani, pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli konsumen
muslim pada jaizah boutique tlogosari semarang,skripsi, semarang 2015,.hlm.29-31
41
Merupakan minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang memiliki
preferensi utama terhadap produk-produk tersebut. Preferensi tersebut hanya dapat
diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4. Minat eksploratif
Merupaka minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi
untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.33
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya minat. Crow and Crow
berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
1) Dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan untuk makan. Dorongan
untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan,
minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa
ingin tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu,
melakukan penelitian dan lain-lain.
2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian timbul
karena ingin mendapatkan persetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain.
Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin
mendapat penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu
pengetahuan cukup luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan
terpandang dalam masyarakat.
33
Doni Juni Priansa, S,pd.,S.E.,MM.,QWP, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis
Kontenporer, Bandung 2017.hlm.168-169
42
3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila
seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan
senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut,
sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.34
E. Tijauan Pustaka
Tabel 1.3
Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
1. (Diah Retno
Sufi Fauziah,
Edriana
Pangestuti,
Dan Aniesa
Samira
Bafadhal)
Pengaruh
religiulitas,
sertifikasi halal,
bahan makanan
produk terhadap
minat beli dan
keputusan
pembelian35
Kuantitatif 1.Variabel
Religiusitas terbukti
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
variabel Minat Beli.
Secara keseluruhan
rata-rata skor jawaban
(grand mean) variabel
Religiusitas
dinyatakan baik,
dengan ratarata skor
indikator terbesar
adalah indikator
Kepercayaan yaitu
percaya kepada Allah
SWT menjadi dasar
pengambilan
keputusan untuk
mengkonsumsi
34
Hetty Sri Wardani, pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli konsumen
muslim pada jaizah boutique tlogosari semarang,skripsi, semarang 2015,.hlm.29-31 35
.Diah Retno Sufi Fauziah, Edriana Pangestuti, Dan Aniesa Samira Bafadhal, Pengaruh
religiulitas, sertifikasi halal, bahan makanan produk terhadap minat beli dan keputusan pembelian,
jurnal administrasi bisnis, vol.66 No.1 januari 2019.
43
produk halal.
2.Variabel Sertifikasi
Halal terbukti
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel Minat Beli.
Secara keseluruhan
rata-rata skor jawaban
(grand mean) variabel
Sertifikasi Halal baik,
dengan rata-rata skor
indikator terbesar
adalah indikator Logo
Halal Penting untuk
memilih coklat
Cadbury Dairy Milk.
3.Variabel Bahan
Produk terbukti
bepengaruh terhadap
variabel Minat Beli.
Secara keseluruhan
rata-rata skor jawaban
(grand mean) variabel
Bahan Produk baik,
dengan rata-rata skor
indikator terbesar
adalah indikator
Bahan Produk
Mencerminkan
Kualitas Produk. Hal
ini menunjukkan
bahwa item dengan
rata-rata skor terbesar
pada indikator Bahan
Poduk mencerminkan
kualitas produk coklat
Cadbury Dairy Milk.
4.Variabel Minat Beli
terbukti berpengaruh
terhadap variabel
44
Keputusan Pembelian.
Secara keseluruhan
rata-rata skor jawaban
(grand mean) variabel
Minat Beli baik,
dengan rata-rata skor
indikator terbesar
adalah indikator
Tertarik untuk
Mencoba dan Ingin
Memiliki Produk. Hal
ini menunjukkan
bahwa item dengan
rata-rata skor terbesar
pada indikator
Tertarik untuk
Mencoba yaitu tertarik
untuk mencoba coklat
Cadbury Dairy Milk
karena rasanya yang
enak dan teksturnya
yang lembut serta
indikator Ingin
Memiliki Produk yaitu
kualitas yang
ditawarkan.
5.Berdasarkan tiga
variabel yang diteliti
dalam mempengaruhi
Minat Beli, variabel
Bahan Produk
merupakan variabel
yang paling dominan
mempengaruhi
variabel Minat Beli.
2. Muhammad
Nasrullah
Islamic Branding,
Religiusitas dan
keputusan
konsumen
Kuantitatif 1.Islamic branding,
memiliki pengaruh
kontribusi terhadap
keputusan konsumen
45
terhadap produk36
pada sebuah produk
sebesar 9,4%. Sebesar
90,6% keputusan
konsumen dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain.
2.Islamic branding
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan konsumen
untuk membeli sebuah
produk.
3.religiusitas sebagai
variabel moderating
memperlemah
hubungan antara
variabel Islamic
branding dengan
keputusan konsumen.
3. Sari utami Pengaruh persepsi
kualitas, harga
dan Islamic
branding terhadap
minat beli produk
kosmetik halal.37
Kuantitatif kesimpulannya adalah
terdapat pengaruh
signifikan dari
variabel persepsi
kualitas terhadap
minat beli produk
kosmetik
halal,variabel harga
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap minat beli
produk kosmetik
halal,terdapat
pengaruh signifikan
dari variabel Islamic
branding terhadap
minat beli produk
kosmetik halal.
Penelitian ini terdapat
36
Muhammad nasrullah, islamic branding, religiusitas dan keputusan konsumen terhadap
prosuk,(jurnal hukum islam (jhi), volumen 13, nomor 02, 2015. 37
Sari utamu, pengaruh persepsi kualitas, harga dan islamic branding terhadap minat beli
produk kosmetik halal, skripsi (november 2017).
46
beberapa keterbatasan.
4. Bonus
Giwang
Pambudi
Pengaruh
kesadaran halal
dan sertifikasi
halal
Terhadap minat
beli produk mie
instan38
Eksplanatif 1) Secara parsial
diketahui bahwa
variabel kesadaran
halal mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
minat beli produk mie
instan.
2) Secara parsial
sertifikasi halal
berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli
produk mie instan.
Pengaruh yang
signifikan secara
parsial diperkuat
juga dengan adanya
temuan dari distribusi
jawaban responden
dimana
nilai rata-rata dari
sepuluh item
pernyataan bernilai
4,06 yang
mengindikasikan
bahwa responden
setuju adanya
pengaruh sertifikasi
halal terhadap minat
beli, walaupun
terdapat satu item
38
Bonus giwang pambudi, pengaruh kesadaran halal dan sertifikasi halal terhadap minat
beli produk mie instan(Studi pada Pemuda Muslim Bandar lampung), skripsi 2018.
47
pernyataan
yang memiliki nilai
persentase cukup
berminat lebih besar
tetapi
tidak mempengaruhi
hasil akhir dari
temuan ini.
3) Secara simultan
kesadaran halal dan
sertifikasi halal
berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli produk mie
instan pemuda muslim
di
Bandarlampung.
Besarnya pengaruh
kedua variabel
independent
terhadap dependen
dapat dilihat dari besar
Adjusted R Square
yaitu
sebesar 0,527.
5. Premi wahyu
widyaningru
m
Pengaruh label
halal, kesadaran
halal, iklan, dan
celebrity endorser
terhadap minat
Kuantitatif Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan
beberapa hal:
1.semua variabel yang
48
pembelian39
diuji dalam model
mempunyai hubungan
yang positif. Dapat
dikatakan bahwa jika
salah satu variabel
mengalami kenaikan,
maka memberikan
pengaruh kenaikan
juga dapat variabel
yang lain.
2.hasil penelitian
menunjukkan bahwa
penggunakaan label
halal, kesaaran halal,
iklan, dan celebrity
endroser secara tepat,
efektif dan efisien
akan memberikan
stimulus yang besar
pada persepsi
konsumen dalam
minat pembelian
kosmetik.
a. Perbedaan penelitian terdahulu
Dari penelitian diatas, penelitian yang dilakukan oleh A.A Ngurah Dianta Esa
Negara terdapat perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya
yaitu terletak pada study kasus yang ingin diteliti, dan variabel-yang berbeda
dimana penelitian sekarang melakukan penelitian pada study kasus yang diambil
39
Premi wahyu widyaningrum, pengaruh label halal, kesadaran halal, iklan dan celebrity
endorser terhadap minat pembelian kosmetik melalui variabel persepsi sebagai mediasi, jurnal
ekonomi dan manajemen, volume 2, nomor 2, maret 2019.
49
yaitu pada mayarakat Ds Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Muara Bungo,
Penelitian sekarang menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nasrullah terdapat perbedaan
penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada produk yang
diteliti dan variabel yang digunakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari Utami terdapat perbedaan pada penelitian
sekarang, dimana penelitian sari utami menggunakan variabel persepsi kualitas,
harga dan islamic branding terhadap minat beli, dan penelitian sekarang menggunakan
variabel kesadarn halal, islamic branding dan product ingredients terhadap minat beli,
kemudian terdapat perbedaan pada produk yang diteliti.
Penelitian yang dilakukan oleh Bonus Giwang Pambudi juga memiliki
perbedaan pada menelitian sekarang dimana selain terdapat perbedaan variabel,
juga terdapat perbedaan objek penelitiannya, begitupun penelitian yang dilakukan
oleh Premi Wahyu Widaningrum juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang
sekarang.
a. Hubungan penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan
dan selanjudnya untuk mencari inspirasi baru untuk penelitian selanjudnya selain
itu kajian terdahulu membantu peneliti dalam memposisikan penelitian serta
menunjukkan orsinalitas dari penelitian.
50
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan.
F. Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran didalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen
dan satu variabel dependen, dimana kesadaran halal, islamic branding, dan
product ingredients adalah variabel independen, sedangkan minat beli konsumen
adalah variabel dependen.
Gambal 1.4
Kerangka pemikiran
H1
H2
H3
G. Hipotesis
Pengajuan hipotesis adalah prosedur yang didasari pada bukti sampel yang
dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang
wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, dan atau hipotesis tersebut tidak wajar dan
oleh karena itu harus ditolak.
Kesadaran halal(X1)
Islamic Branding (X2)
Product
Ingredients(X3)
Minat Beli (Y)
51
Maka dari penjelasan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitianyang
diajukan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Pengaruh kesadaran halal terhadap minat beli
H1 : Kesadaran halal berpengaruh positif terhadap minat membeli produk
makanan halal.
2. Pengaruh islamic branding terhadap minat beli
H2 : islamic branding berpengaruh positif terhadap minat beli produk
makanan halal.
3. Pengaruh product ingredients terhadap minat beli
H3 : product ingredients berpengaruh positif terhadap minat beli makanan
halal.
39
BAB II
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.40
Menurut Sugiyono (metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan
tujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian atupun hasil penelitian.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk ke dalam
jenis data primer. Menurut Umar data primer merupakan sumber data penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, sedangkan data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara.41
Dalam penelitian ini data primer yang dikumpulkan
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 13. 41
Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 22.
40
diperoleh melalui survei hasil kuesioner yang disebar kepada masyarakat
Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.42
Populasi dalam penelitian ini adalah minat beli pada produk
luwak white coffie pada masyarakat ds.danau kecamatan pelepat ilir kabupaten
ma.bungo, dengan teknik penentuan sampel yaitu menggunakan rumus Solvin
sebagai berikut.
Teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
meawakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya43
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan krakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Untuk menentukan besar sampel peneliti menggunakan rumus Slovin. Oleh karena
itu mengingat waktu, tenaga dan dana kemungkinan adanya hambatan-hambatan,
maka penulis hanya mengambil sampel. Jumlah sampel yang diambil dengan
menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:44
Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 289
43
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif, hlm. 83
44
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 143.
41
penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih. Populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 maka sampe.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10% dari jumlah populasi
tersebut 2.002 jiwa.
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e =Presentrase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat diinginkan sekitar 10%.
Dengan jumlah populasi sebanyak 2.002jiwa pada masyarakat Ds.Danau
Kecamatan Pelapat Ilir Kabupaten Bungo, maka penentuan besaran sampelnya
dilakukan sebagai berikut.
( )
( )
42
Maka sampelnya adalah 95 orang. Sampel yang akan diambil dari populasi
menggunakan convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi
luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience sampling merupakan
pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia
memberikannya (Uma Sekaran, 2011). Pengambilan 95 sampel yaitu dengan
memberikan dan menjelaskan mengenai kuesioner pada penduduk yang terdapat
di Ds.Danau Kecamatan Pelapat Ilir Kabupaten Bungo.
Tabel 2.1
Operasional variabel
No Variabel Definisi Indikator
1 Kesadaran halal
Premi wahyuni
widyaningrum,(
volume 2, nomor 2,
maret 2019).
Kesadaran adalah
kemampuan untuk
merasakan, dan sadar
akan kejadian dan
objek. Ini adalah
konsep tentang
menyiratkan
pemahaman dan
persepsi terhadap
kejadian atau objek.
Kesadaran telah
dihipotesiskan sebagai
peran penting dalam
menentukan niat
untuk membeli.
Kesadaran halal
dikonseptualisasikan
untuk berkolerasi
dengan niat untuk
membeli.
1. Pemahaman
atau
Pengetahuan
2. Sadar akan
Halal
3. Kebersihan
dan
keamanan
produk
43
2 Islamic branding
(Dwi Alvin Hidayati)
Islamic branding
adalah karaktek
branding Islam merek
yang sesuai dengan
prinsip syariah yang
banyak memunculkan
nilai-nilai seperti
kejujuran, hormat
pada akuntabilitas da
pemahaman inti
dengan prinsip-
prinsip syariah.
1.Pentingnya
merek
2.Keakraban
merek
3.Kepercayaan
konsumen
4. Label Halal
3 Product
Ingredients(Diah
Retno Sufi Fauziah,
Edriana Pangestuti,
Dan Aniesa Samira
Bafadhal)
Product ingredient
(Bahan makanan)
adalah bahan-apa saja
yang terkandung
didalam produk
makanan. Dalam
perspektif Islam,
bahan makanan
terdapat beberpa
masalah yang perlu
dipertimbangkan
termasuk isu-isu pada
bahan dan kualitas
serta keselamatan dari
isis makanan tersebut,
itulah sebabnya
pengetahuan tentang
bahan-bahan produk
makanan sangatlah
penting karena hal itu
merupakan proses
pengambilan
keputusan diterima
atau ditolaknya
sebuah makanan.
1. Informasi
bahan
produk
2. Istilah asing
3. Kualitas
Bahan
44
4. Minat beli
( Sari Utami)
Minat beli
didefinisikan sebagai
kecenderungan
konsumen untuk
membeli sesuatu atau
mengambil tindakan
yang berhubungan
dengan membeli dan
diukur dengan tingkat
kemungkinan
konsumen melakukan
pembelian suatu
produk.
1. mencari informasi
2. pertimbangan
membeli
3. tertarik untuk
mencoba
4. ingin memiliki
produk
D. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian45
.
1. Angket (Kuesioner)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat
berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melalui pos atau internet46
. Adapun skala yang digunakan
adalah skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item yang menggunakan
45
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi. (Jambi : Syariah Press Fakultas Syariah IAIN
STS Jambi, Cet. Kedua, 2014), hlm. 37 46
Sugiyono, opcit., hlm. 142
45
Skala Likert mempunyai gradasi yang sangat positive sampai negative, dan untuk
keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor diantaranya.
SS : Sangat Setuju (5)
S : Setuju (4)
KS : Kurang Setuju (3)
TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data
sekunder yang telah tersedia dalam perpustakaan, dari instansi yang diteliti atau
dari tempat lain berupa dokumen-dokumen resmi seperti grafik dan arsip.
Sementara data yang diperoleh dari sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi,
buku-buku, artikel, dan sebagainya yang sesuai dengan masalah yang dikaji.
E. Metode Analisis Data
Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel dalam penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik.47
Analisis kuantitatif terdiri dari uji
kualitaas data dan uji asumsi klasik.
1. Uji kualitas Data
Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen
47
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 52
46
penelitian berupa kuesioner. Pengujian terhadap kualitas data penelitian ini dapat
dilakukan dengan uji validitas dan uji realibilitas.
2. Uji Validitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya. Alat ukur yang valid berarti
alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Tinggi rendahnya validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut dengan
koefisien validitas. Validitas dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan
r-tabel dengan ketentuan:
1) Jika r-hitung > r-tabel, maka data valid;
2) Jika r-hitung < r-tabel, maka data tidak valid.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai Crobanch Alpha
melalui program komputer yaitu SPSS 22 for windows.
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika memberikan nilai Cronbach Alpha di atas 0,6.48
Pengujian alpha akan
dilakuakan pada tiap bagian variabel independen dan variabel dependen.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 22 for windows.
48
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, , hlm. 55
47
F. Transformasi Data
Data pada penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner para responden
yang menggunakan skala likert. Dari skala pengukuran likert itu akan diperoleh
data ordinal. Agar dapat dianalisis secara statistic maka data tersebut harus
dinaikkan menjadi skala interval dengan menggunakan Methods of Successive
Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagaiberikut:
a. Mengelompokkan data berskala ordinal dalam masing-masing variabel
dihitung banyaknya pemilih pada tiap bobot yang diberikan pada masing-
masing variabel atau butirpertanyaan.
b. Untuk setiap butir pertanyaan tentukan frekuensi (f) responden yang
menjawab skor 1,2,3,4,5 untuk setiap item pertanyaan.
c. Selanjutnya menentukan proporsi (p) dengan cara setiap frekuensi dibagi
dengan banyaknyaresponden.
d. Menghitung kumulatif(PK)
e. Menentukan nilai skala (scale value = SV) untuk setiap skor jawaban dengan
formula sebagaiberikut:
Densyityatlowerlimit- Densyityatupperlimit
Areaatunderupperlimit-Areaatunderlowerlimit
Sesuai dengan nilai skala ordinal ke interval, yaitu scale value (SV) yang
nilainya terkecil (harga negative yang terbesar) diubah menjadi sama dengan
1(satu).
Transformed Scale Value = Y= SV + |SVmin| + 1
Keterangan:
SV=
48
Density atLower Limit = Kepadatan batas bawah Density at
Upper Limit = Kepadatan batasatas
Area UnderUpperLimit = Daerah di bawah batas atas Area
UnderLowerLimit = Daerah di bawah batasbawah
f. Nilai skala inilah yang disebut skala interval dan dapat digunakandalam
perhitungan analisisregresi
G. Statistik Deskriftif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).
H. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear
berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini.49
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi: uji normalitas, uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Adapun uji autokorelasi tidak
dilakukan dalam penelitian ini, karena data yang akan diikumpulkan dan diolah
merupakan data cross section (data lintas individu) bukan data time series (data
lintas waktu).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi secara
49
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, hlm. 52
49
normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data
pada sumber diagonal pada grafik NormalProbabilityPlotof Regression
standarlized residual atau Skewness & Kurtosis. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik NormalProbabilityPlotof
Regression standarlized residual. Distribusi normal akan membentuk garis lurus
diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya.
Menurut Ghozali bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas
dengan ProbabilityPlot yaitu sebagai berikut:50
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau
grafik histrogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal
atau grafik histrogramnya tidak menunjukkan distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan
korelasi antarvariabel independen, maka adanya masalah multikolinearitas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak menimbulkan masalah multikolinearitas
(Ghozali, 2011).51
Metode pengujian yang paling sering digunakan dengan melihat
nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
50
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, hlm. 163 51
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, hlm. 105
50
Menurut Ghozali (2011) bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji
multikolinearitas adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil
dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2) Jika nilai Tolerance variabel lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar
dari 10, maka terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Menurut Ghozali (2011) bahwa jika varian data residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik Scatter Plot. Adapun dasar
pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
51
I. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis liner berganda dengan persamaan:52
Y = a + b1X1+ b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y = minat beli
a = Konstanta
b1 = Koefisien
b2 = Koefisien
b3 = Koefisien
X1 = kesadaran halal
X2 = islamic branding
X3 = product ingredient
e = eror
J. Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, jika R2 = 100% berarti variabel
independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, demikian
sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen. Nilai R2 yang semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin
cocok variabel independen menjelaskan variabel dependen. Semakin kecil nilai R2
berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel independen untuk
52
Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, hlm. 74
52
menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai
koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R
2< 1)
2) Blia R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen
menjelaskan variabel dependen.
3) Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel independen
terhadap variable dependen.
Oleh karena dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih dari satu variabel
independen, maka nilai yang diambil adalah nilai Adjusted R-Square.
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji F (uji simultan) digunakan untuk mengetahui apakah mengetahui
apakah semua variable independen secara simultan (bersama-sama)
mempengaruhi terhadap variable dependen.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
H0 = kesadaran halal, islamic branding, dan product ingredients tidak
berpengaruh terhadap minat beli luwak white coffiepada masyarakat
Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma.Bungo
Ha1 = kesadaran halal, islamic branding, dan product ingredients berpengaruh
terhadap minat beli luwak white coffiepada masyarakat Ds.Danau
Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma.Bungo
53
Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk menguji
apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.
2) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:
Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha
Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha
3) Pengambilan keputusan
3. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable independen
secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variable dependen.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Perumusan hipotesis
H0 = kesadaran halal tidak berpengaruh terhadap minat beli luwak white coffie
pada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma Bungo
Ha2 = kesadaran halal berpengaruh terhadap minat beli luwak white coffie
padamasyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma Bungo
H0 = islamic branding tidak berpengaruh terhadap minat beli luwak white coffie
pada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma Bungo
Ha3 = islamic branding berpengaruh terhadap minat beli luwak white coffie
padamasyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma Bungo
H0 = product ingredients tidak berpengaruh terhadap minat beli luak white coffie
pada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma Bungo
54
Ha4 = product ingredients berpengaruh terhadap minat beli luak white coffie pada
masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma Bungo
2. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk menguji
apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.
3. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:
Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha
Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha
4. Pengambilan keputusan
1. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penyusunan dan pemahaman terhadap
menelitian ini maka penulis menguraikan sitematika penulisan menjadi beberapa
bab adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
masalah, dan manfaat penelitian.
BAB II KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang mendasari dan
yang berkaitan dengan pembahasan dalam proposal ini, digunakan
sebagai pedoman dalam menganalisis. Teori-teori yang digunakan
55
berasal dari literatur-literatur yang ada, baik dari perkuliahan
maupun dari sumber lain.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai pendekatan penelitian, jenis data
penelitian, sumber data penelitian, instrumen pengumpulan data,
definisi operasional, populasi dan sampel serta teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi gambaran umum tentang lokasi penelitian, uji asumsi
klasik, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian. Pada
bagian akhir penelitian ini akan dicantumkan daftar pustaka
yangmenjadi referensi dalam penyusunan beserta lampiran-
lampiran yang mendukung serta daftar riwayat hidup penulis.
56
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil Ds.Danau
a. Keadaan fisik / geografis dusun
1. Batas wilayah
- Sebelah Utara : Padang Palangeh Kecamatan Pelepat Ilir
- Sebelah Selatan : Koto Jayo Kecamatan Pelepat Ilir
- sebelah barat : kebun masyarakat kecamatan pelepat ilir
- sebelah timur : kebun masyarakat kecamatan pelepat ilir
2 Luas Wilayah
Luas wilayah : 4,520 ha
a). Tanah sawah : 1,115 ha
b). Tanah Pekarangan : 2,100 ha
c). Tanah Tegalan : 1, 305 ha
3. keadaan topografi dusun
Secara umum keadaan topografi dusun danau adalah merupakan merupakan
daerah datar.
b. Iklim
Iklim dusun danau, dimana dusun- dusun lain diwilayah indonesia mempunyai
iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam yang ada di dusun danau kecamatan pelepat ilir
57
c. Wilayah administrasi pemerintahan dusun
DUSUN KAMPUNG RT
1 4 8
A. Keadaan sosial ekomomi penduduk
a). jumlah penduduk 487 KK dengan jumlah jiwa
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1043 959 2002
b). Tingkat kesejahteraan masyarakat
Kaya Sedang Kurang Mampu
15 Kk / 82 Jiwa 310 Kk / 1219 Jiwa 136 Kk / 787 Jiwa
c). Tingkat pendidikan
Tdk Tamat SD SD SMP SLTA Sarjana
730 628 328 279 37
d). Mata pencarian
karena dusun danau merupakan dusun pertanian, maka sebagian besar
penduduknya bermata pencarian sebagai petani.
58
Usia Produktif 1544 Jiwa
Usia Non Produktif 544 Jiwa
e). Pola penggunaan
penggunaan tanah di dusun danau sebgaian besar diperuntukkan untuk tanah
pertanian sawah dan perkebunan sedangkan sisanya untuk tanah kering yang
merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Sedangkan kebutuhan pupuk
masyarakat : (dalam ton/thn).
Lahan basah Lahan kering
73,33 ton/ thn 47, 44 ton/ thn
f). Pemilikan ternak
jumlah kepemilikan kewan ternak oleh pendduk dusun danau berjumlah 555
ekor dimana terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan unggas.
B. Sejarah Ds.Danau
Konon kisah-kisah orang terdahulu ada serombongan orang menggunakan
perahu besar menyusuri sungai menuju kearah ulu sungai batang pelepat, dimana
menurut cerita yang turun temurun dari orang tua terdahulu, dimana rombongan
ini berasal dari kerajaan mataram. Rombongan yang berasal dari kerajaan
mataram tersebut terdiri dari dua orang temanggu yaitu tamenggu baju abang dan
59
tamenggu baju besi dan pengikut-pengikutnya kemungkinan keluarga dari
tamenggu serta ditambah dengan abdi setianya.
Dimana setelah berhari-hari menyusuri sungai rombongan tamenggu sampai
diteluk sentano kemudian mereka singgah dan naik kedaratan untuk beristirahat,
kemudian tamenggu baju besi menderita sakit setelah beberepa hari disana
tamenggu baju besi pu meninggal dunia, dimana jasat tamenggu baju besipun
dimakamkan di hutan teluk sentano. Setelah meninggalnya tamenggu baju besi
rombongan tamenggu baju abang melanjudkan perjalannnya kembali menyusuri
sungai kearah ulu, dan kemudian sampai akhirnya mereka menemukan daratan
yang dinilainya cocok untuk di tempati bertani dan berkebu, tepatnya sekarang
berada di Dusun Danau ilir atau teluk dusun. Kemudian merekapun memupuskan
untuk menetap disana dan mendirikan perkampungan (orang-orang menyebutnya
dengan sebutan dusun dusun tuo) sekarang tidak berpenghuni yang tersisa hanya
beberapa kuburan pada masa itu.
Seiring dengan berjalannya waktu penduduk penduduk diperkampungan
tersebutpun semakin ramai, mereka hidup rukun, damai dan tentram, untuk
kelangsungan hidupnya mereka pada saat itu dengan cara bertani dan berkebun
sebagaimana kehidupan masyarakat diperkampungan pada saat sekarang. Dari
hasil pertanian yang melimpah mereka hidup dengan berkecukupan seukuran
dengan masyarakat pada masa itu.
Pada saat mereka hidup damai dan tentram diperkampungan tersebut
dihebohkan dengan kedatangannya segerombolan penyamun, mereka datang
dengan bersenjatakan golok pisau bagaikan senjata api, mereka datang untuk
60
memeras dan merampas harta kekayaan masyarakat yang diperoleh dari hasil tani
dan perkebunan. Kejadian tersebut terus terulang kembali sehingga membuat
masyarakat merasa resah, para perampok tidak segan-segan melukai masyarakat
bagaikan membunuh, meeka datang dengan datang dengan tiba-tiba pada saat
penduduk sedang tidur pada malam hari dan keadaan perkmpungan pun sepi
sehingga penduduk tidak siap menghadapi para gerombolan penjahat yang
membawa senjata tersebut, karena penduduk sekitarpun merasa sudah tidak aman
lagi maka para orang tuo-tuo kampung mengadakan musyawarah dengan
keputusan yaitu mereka sepakat untuk meninggalkan perkampungan yang mereka
cintai dan mencari tempat yang lebih aman.
Setelah mengemasi barang-barang nya masing-masing penduduk kampung
berangkat meninggalkan kampung halamannya, mereka menyeberangi sungai
kemudian berjalan kearah mudik, setelah menempuh perjalanan kurang lebih
2.KM akhirnya mereka mendapatkan tempat untuk membuat perkampungan baru,
lama kelamaan mereka menyebutnya kampung tersebut dengan sebutan kampung
baru. Kemudian merekapun berpartisipasi kemungkinan datangnya kembali para
penyamun,sebagian laki-laki ditugaskan untuk menjaga arah tempat datangnya
penyamun, tempat penjagaan tersebut dinamakan koto yang artinya yaitu pagar,
sekarang tempat tersebutpun sudah menjadi perkampungan yang diduduki
masyarakat dimana nama perkampungan tersebut yaitu koto jayo yang terletak
disebelah mudik dusun danau yang sekarang.
Setelah sekian lama tinggal di kampung baru, penduduk kembali merasa tidak
nyaman, kali ini datangnya keresahan penduduk bukanlah dari gangguan
61
perampok akan tetapi mereka terusik oleh mahluk dimana mahluk tersebut adalah
ikan yang bernama ikan selimang yang begitu banyak, ikan tersebut selalu
mengganggu ketika warga sedang mandi disungai walaupun ikan tersebut tidak
berbahaya namun menbuat penduduk menjadi sangat risih. Dengan adanya
kejadian tersebut penduduk kampung kampung baru kembali memilih untuk
pindah kedaerah yang lain yaitu daerah yang bernama dusun tebal daerah tersebut
masih dipenuhi dengan perkebunan mereka sendiri yaitu terletak di Dusun Danau
ulu kampung 2 Ds. Danau sekarang. Disini mereka bebas dari gangguan ikan
selimang, pada saat mereka sedang mandi didanau, karena penduduk pada masa
itu rata-rata pergi mandi ke kadanau, maka sering disebut orang Dusun mandi ke
danau. Dan pada akhirnya perkampungan tersebut disebut dengan sebutan Dusun
Danau yaitu Dusun Danau yang artinya orang Dusun mandi kedanau.53
C. Visi dan Misi
1. Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diingankan dengan melihat potensi dan kebutuhan Dusun, penyusunan Visi Dusun
Danau ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan di Dusun Danau seperti pemerintah Dusun, BPD, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Masyarakat Dusun Danau dan Masyarakat
Dusun pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di dusun seperti satuan
kerja wilayah pembangunan di Kecamatan Pelepat Ilir mempunyai titik berat
sektor infrastruktur. Maka berdasarkan pertimbangan diatas Visi Dusun Danau
53
Aswani.N.J., sejarah dusun danau , Ds.danau,26-desember-2019
62
adalah : “Menjadikan Dusun Danau Sebagai Yang Masyarakatnya Makmur,
Aman, Damai Rakyatnya Sejahtera (Dusun Madrasah)”.
2. Misi
Selain penyusunan Visi dan juga telah ditetapkan misis-misi yang membuat suatu
pertanyaan yang harus dilaksanakan oleh dusun agar tercapainya Visi Dusun
tersebut, Visi berada diatas misi, pernyataan visi kemudian dijabarkan kedalam
misi agar dapat dioperasionalkan / dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi,
misi dalam penyusunannya juga menggunakan pendekatan partisipatif dan
pertimbangan potensi dan kebutuhan Dusun Danau, sebagaimana proses yang
dilakukan maka misi Dusun Danau adalah :
1. Meningkatkan kembali pengajian anta magrib dan isya dimushala dilingkungan
dusun danau untuk usia SMP kebawah dengan di gratisannya pembayaran dan
bulanannya
2. Meningkatkan kembali pengajian kaum ibu-ibu dan bapak-bapak yang ada
musholla dilingkungan Dusun Danau yang diadakan hari senin dan kamis
3. Menggerakkan masyarakat Dusun Danau untuk kembali bertani (menanam
padi dan sayur)
4. Meningkatkan adat istiadat dan budaya daerah Dusun Danau
5. Menggerakkan masyarakat dusun danau untuk menjauhi narkoba
63
D. Susunan Organisasi Pemerintah Ds.Danau
STRUKTUR PEMERINTAHAN DUSUN DANAU
KECAMATAN PELEPAT ILIR
KABUPATEN BUNGO
2018-2024
RIO
THAMRIN
KASI PELAYANAN &
KEMASYARAKATAN
TOBRI, S.Pd.I
KASI
PEMERINTAH
PADLI S.Pd
SEKDUS
H.M JAMIN S.Pd.I
KAUR
UMUM&PERENCA
NAAN
KAUR
KEUANGAN
INDRA
SYAHPUDI
KEP KAMPUNG 1
NAZORI
KEP KAMPUNG II
M. DONG
KEP KAMPUNG III
WAGIRAH
KEP KAMPUNG IV
MUHAMMAD.Z
64
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1) Karakteristik Responden
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kepada 95
responden yang merupakan konsumen luwak white coffie pada masyarakat Ds.
Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo Berikut ini adalah data
karakterisitik konsumen :
a. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia
Tabel 4.1
Usia Responden
No Usia Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
1 18-45 95 100 %
Jumlah 95 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa konsumen luwak white
coffie pada masyarakat Ds. Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo yang
berjumlah 95 responden yang berusia antara 18-45 tahun, maka dari itu
kebanyakan masyarakat Ds. Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo
yang merupakan konsumen luwak white coffie adalah konsumen yang berada
pada usia produktif, dimana hasil wawancara dengan konsumen pada usia tersebut
keinginan untuk mencoba suatu hal yang baru sangat tinggi.
b. Karakter konsumen berdasarkan jenis kelamin
65
65
Tabel 4.2
Jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah
Persentase
(%)
1 Laki-laki 69 orang
72,7
2 Perempuan 26 orang
27,3
Jumlah 100
100
Responden berdasarkan jenis kelamin dikelompokkan kedalam dua
jenis,yaitu laki-laki dan perempuan. Dari sebanyak 95 responden yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini, sebanyak 69 responden berjenis kelamin laki-laki
yang mewakili sebanyak 72,7% dari total sampel penelitian. Sedangkan sisanya
sebesar 26 responden berjenis kelamin perempuan dan mewakili sebanyak 27,3%
dari total responden. jadi, dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian
ini pada masyarakat Ds. Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo yang
mana merupakan konsumen luwak white coffie dominan pada yang berjenis
kelamin laki-laki.
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas data diukur dengan
membandingkan rhitung dengan rtabel (pearson product moment). Dengan kriteria
pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α = 0,05 maka alat ukur tersebut
66
66
dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung <rtabel maka alat ukur tersebut
dinyatakan tidak valid. Untuk uji validitas dengan 95 responden maka nilai
signifikannya adalah 0,201, dan berikut hasil perhitungan uji validitas yang
menggunakan SPSS versi 22.0.
a. Kesadaran halal (X1)
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas kesadaran halal (X1)
Item r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,982 0,201 Valid
2 0,975 0,201 Valid
3 0,981 0,201 Valid
4 0,259 0,201 Valid
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.3 setiap pertanyaan
Menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel. Dengan kata
lain instrument penelitian yang berjumlah 4 pertanyaan untuk pengalaman kerja
(X1) di nilai semua butir pertanyaan Valid.
b. Islamic branding (X2)
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas islamic branding(X2)
Item r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,620 0,201 Valid
2 0,529 0,201 Valid
3 0,547 0,201 Valid
4 0,454 0,201 Valid
67
67
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.4 kuesioner yang di sebarkan
kepada 95 responden setiap pertanyaan Menghasilkan koefisien korelasi Rhitung
yang lebih besar dari Rtabel. Dengan kata lain instrument penelitian yang berjumlah
4 pertanyaan untuk pengalaman kerja (X2) di nilai semua butir pertanyaan Valid.
c. Product ingredients (X3)
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas product ingredients(X3)
Item r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,792 0,201 Valid
2 0,624 0,201 Valid
3 0,612 0,201 Valid
4 0,792 0,201 Valid
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5 kuesioner yang di sebarkan
kepada 95 responden setiap pertanyaan Menghasilkan koefisien korelasi Rhitung
yang lebih besar dari Rtabel. Dengan kata lain instrument penelitian yang berjumlah
3 pertanyaan untuk pengalaman kerja (X3) di nilai semua butir pertanyaan Valid.
d. Minat beli (Y)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Minat beli(Y)
Item r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,696 0,201 Valid
2 0,537 0,201 Valid
3 0,627 0,201 Valid
4 0,600 0,201 Valid
5 0,542 0,201 Valid
68
68
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 kuesioner yang di sebarkan
kepada 95 responden setiap pertanyaan Menghasilkan koefisien korelasi Rhitung
yang lebih besar dari Rtabel. Dengan kata lain instrument penelitian yang berjumlah
5 pertanyaan untuk pengalaman kerja (Y) di nilai semua butir pertanyaan Valid.
2. Uji Reabilitas
Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Pengujian reabilitas instrument dilakukandengan menggunakan Cronbach's
Alpha. Cronbach's Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala
missal (1-5) atau skor rentang misal (0-20, 0-50). Dan untuk pengujian biasanya
menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Adapun
hasil ujian reabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.7
Tabel 4.7
Hasil pengujian Uji Reabilitas kesadaran halal
Hasil pengujian terhadap reabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach's Alpha sebesar 0,867> 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,867 4
69
69
pernyataan dari pengalaman kerja (X1) teruji reabilitasnya sehingga dinyatakn
realibel.
Tabel 4.8
Hasil pengujian Uji Reabilitas islamic branding
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,144 4
Hasil pengujian terhadap reabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach's Alpha sebesar 0,144> 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari pengalaman kerja (X2) teruji reabilitasnya sehingga dinyatakn
realibel.
Tabel 4.9
Hasil pengujian Uji Reabilitas product ingredients
Hasil
pengujian terhadap reabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach's Alpha
sebesar 0,648> 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua pernyataan dari
pengalaman kerja (X3) teruji reabilitasnya sehingga dinyatakn realibel.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,648 4
70
70
Tabel 4.10
Hasil pengujian Uji Reabilitas minat beli
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,562 5
Hasil pengujian terhadap reabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach's Alpha sebesar 0,562> 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari pengalaman kerja (Y) teruji reabilitasnya sehingga dinyatakn
realibel.
C. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu dilakukan untuk memenuhi
persyaratan analisis data.Uji dimaksudkan untuk melihat apakah model regresi
penelitian merupakan model yang baik atau tidak.Uji asumsi klasik yang
digunakan adalah uji normalitas, mulikolinieritas dan heteroskeditas. Alasan
peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi karena penetian ini menggunakan
data silang waaktu ( cross section ) bukan runtut waktu ( time series ). Menurut
Ghozali pada data cross section masalah autokorelasi relative jarang terjadi
karena “ gangguan “ pada observasi yang berbeda dari individu atau kelompok
yang berbeda.54
54
Eli Efriani,” pengaruh model E-Filing terhadap kuantitas wajib pajak ( studi pada kantor pelayanan pajak pratama kuala tungkal )”, Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. hlm.51.2018.
71
71
4. Uji Normalitas
Tabel 4.11
Uji Normalitas
Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,083
> 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi normal
5. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 95
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,76622444
Most Extreme Differences Absolute ,129
Positive ,129
Negative -,091
Kolmogorov-Smirnov Z 1,260
Asymp. Sig. (2-tailed) ,083
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3,649 ,935 3,904 ,000
totalx1 -,285 ,043 -,536 -6,662 ,000 ,315 3,170
totalx2 ,909 ,113 ,803 8,030 ,000 ,204 4,908
totalx3 ,415 ,084 ,363 4,944 ,000 ,379 2,639
a. Dependent Variable: totaly1
72
72
Dari table di atas dilihat bahwa ketiga variabel independen memiliki nilai
Tolerance Value diatas 0,1 dan VIF kurang dari 10. Jadi dapat di simpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebasdalam model regresi.
6. Uji Heterokedastisita
Gambar 4.13
Uji Heterokedastisitas
Dari data diatas, adapat diketahui bahwa :
● Titik-titk data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0.
● Titik-titik tidak hanya mengumpul diatas atau dibawah saja dan menunjukan
tidak ada pola yang jelas dan menandakan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
untuk variabel penelitian dengan demikian asumsi dasar bahwa variasi residual
sama untuk semua pengamatan terpenuhi.
D. Uji regresi linier berganda
Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS. dengan
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri
73
73
dari pengalaman kerja, keterampilan terhadap variabel terkait yaitu lama mencari
kerja (Y).
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda
Y= a + b1 (X1) +b2 (X2) + b3 (X3)+ e
Y= 3,649 + -285 (X1) + 0,909 (X2) + 0,415 (X3)+ e
Interprestasi model :
a) Konstanta (a) sebesar 3,649 artinya jika setiap variabel independent
konstanta bernilai 0 atau tidak ada pengaruh independent, maka akan
menaikkan pengaruh kesadaran halal (X1), islamic branding (X2), dan
product ingredients (X3) sebesar 3,649.
b) Koefisien regresi (X1) sebesar -285, berarti setiap peningkatan variabel
sesbesar 1% variabelkesadaran halal (X1) maka akan meningkat minat
beli sebesar -285 dengan asumsi variabel konstanta lainnya.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,649 ,935 3,904 ,000
totalx1 -,285 ,043 -,536 -6,662 ,000
totalx2 ,909 ,113 ,803 8,030 ,000
totalx3 ,415 ,084 ,363 4,944 ,000
a. Dependent Variable: totaly1
74
74
c) Koefisien regresi (X2) sebesar 0.909,berarti setiap peningkatan variabel
sebesar 1% variabel islamic branding(X2) maka akan meningkat minat
beli sebesar 0,909 dengan asumsi variabel konstanta lainnya.
d) Koefisien regresi (X3) sebesar 0.415,berarti setiap peningkatan variabel
sebesar 1% variabel product ingredients (X3) maka akan meningkatminat
beli sebesar 0,415 dengan asumsi variabel konstanta lainnya.
D. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (T)
Uji parsial ( t ) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing –
masing variabel independen ( kesadaran halal, islamic branding, da product
ingredients) secara individual ( parsial ) terhadap variabel dependen (minat
beli). Hasil pengujian T dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,649 ,935 3,904 ,000
totalx1 -,285 ,043 -,536 -6,662 ,000
totalx2 ,909 ,113 ,803 8,030 ,000
totalx3 ,415 ,084 ,363 4,944 ,000
a. Dependent Variable: totaly1
75
75
Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel
independen ( kesadaran halal, isamic branding dan product ingredients) terhadap
variabel dependen ( minat beli ), dapat dilihat dari nilai signifikansi setiap
variabel.
1. Hasil pengujian persial (Uji T) kesadaran halal terhadap minat beli
menunjukkan nilai thitung-6,662> ttabel0,201 serta memiliki nilai probabilitasnya
0,000 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti kesadaran halal (X1)
berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
2. Hasil pengujian persial (Uji T) islamic branding terhadap minat beli
menunjukkan nilai thitung 8,030< ttabel 0,201 serta memiliki nilai probabilitasnya
0,000 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti islamic branding (X2)
berpengaruh signifikan terhadapminat beli.
3. Hasil pengujian persial (Uji T) product ingredients terhadap minat beli
menunjukkan nilai thitung 4,844< ttabel 0,201 serta memiliki nilai probabilitasnya
0,000 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti product ingredients (X3)
berpengaruh signifikan terhadapminat beli.
Tabel 4.16
Rekapitulasi Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pertanyaan Hasil
H1 Kesadaran halal berpengaruh
signifikan terhadap minat beli.
Hipotesis
Diterima
76
76
H2 Islamic branding berpengaruh
signifikan terhadap minat beli.
Hipotesis
Diterima
H3 Product ingredients berpengaruh
terhadap minat beli
Hipotesis
Diterima
b. Uji Simultan (F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel – variabel independen
(kesadaran halal, isamic branding dan product ingredients) secara simultan atau
bersama – sama terhadap variabel dependen ( minat beli ). Pengujian ini
dilakukan dengan membandingkan fhitung dengan ftabel .Pengamatan nilai
signifikansi F pada tingkat ɑ yang digunakana yaitu 5 %.Hasil perhitungan Uji F
dapat dilihat pada tabelberikut.
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 247,613 3 82,538 136,098 ,000b
Residual 55,187 91 ,606
Total 302,800 94
a. Dependent Variable: TOTALY1
b. Predictors: (Constant), TOTALX3, TOTALX1, TOTALX2
Dari output SPSS diatas, diketahui nilai signifikan sebesar 0,000. Dengan
hasil analisis regresi dapat diketahui secara bersama-sama variabel independen
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dibuktikan
dari nilai fhitung sebesar 136,098> ftabel 0,202 dengan nilai signifikansi ( sig )
77
77
sebesar 0,000. Karena nilai sig jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi bahwa kesadaran halal, islamic branding dan
product ingredients secara simultan berpengaruh terhadap minat beli.
c. Uji Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Jika nilai R mendekati 1 ( satu ) berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi ( R Square ) dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 4.18
Hasil Pengujian R Square
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,904a ,818 ,812 ,779
a. Predictors: (Constant), TOTALX3, TOTALX1, TOTALX2
Dari hasil penelitian ini menunjukkan nilai Adjusted R2Square sebesar
0,818 yang berarti bahwa perubahan dari variabel independen dalam model dapat
menerangkan 81,8% dari variabel dependennya.
78
78
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Kesadaran Halal, Islamic
Branding Dan Product Ingredients Terhadap Minat Beli Luwak White Coffie Pada
Masyarakat Ds.Danau Kecamatan Peleat Ilir Kabupaten Bungo.Berdasarkan hasil
penelitian adalah sebagai berikut.
1. Pengaruh kesadaran halal terhadap minat beli
Hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwakesadaran halal
berpengaruh terhadap minat beli. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.2, diperoleh
nilai thitungsebesar -6,662 dengan nilai signifikan 0,000<0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kesadaran halal dengan minat beli
diterima.
Hasil dari analisis data pada hipotesis kesadaran halal ini dimana minat
beli dipengaruhi oleh kesadaran halal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bonus Giwang Pambudi (2018) yang berjudul: pengaruh
kesadaran halal dan sertifiksi halal terhadap minat beli produk mie instan,
menelitian tersebut menemukan bahwa variabel kesadaran halal mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk mie instan.
2. Pengaruh islamic branding terhadap minat beli
Hipotesis kedua pada penelitian ini menyatakan bahwa islamic branding
berpengaruh terhadap minat beli,Berdasarkan uji t pada table 4.2, diperoleh nilai
thitung sebesar 8,030 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. hal ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh antaraislamic branding dengan minat beli.
79
79
Hipotesis yang berbunyi islamic branding berpengaruh terhadap minat beli
diterima.
Hasil dari analisis data pada hipotesis islamic brandingyaitu minat beli
dipengaruhi oleh islamic branding, hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh sari utami (2017) yang berjudul : pengaruh persepsi kualitas, harga
dan isamic branding terhadap minat beli produk kosmetik halal. Penelitian
tersebut menemukan bahwa islamic branding berpengaruh secara signifikan
terhdap minat beli kosmetik halal.
3.pengaruh product ingredients terhadap minat beli
Hipotesis ketiga pada penelitian ini menyatakan bahwa product ingredients
berpengaruh terhadap minat beli. Berdasarkan uji t pada table 4.2, diperoleh nilai
thitung sebesar 4,944 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000< 0,05.hal ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara dengan product ingredients minat
beli. Hipotesis yang berbunyi product ingredients berpengaruh terhadap minat beli
diterima.
Hasil dari analisis data pada hipotesis product ingredients yaitu minat beli
dipengaruhi oleh product ingredients, hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh : Diah Retno Sufi Fauziah, Edriana Pangestuti, Dan Aniesa Samira
Bafadhal ( 2019) yang berjudul : pengaruh religiulitas, bahan produk terhadap
minat beli dan keputusan pembelian. Penelitian tersebut menemukan bahwa
variabel bahab produk terbukti bepengaruh terhadap minat beli.
80
80
3. Variabel yang paling dominan terhadap minat beli
hasil pengujian parsial ( uji T ) antara kesadaran halal, islamic branding
dan product ingredints, dimana dari ketiga uji variabel tersebut dapat kita lihat
bahwa hasil uji padaislamic branding nilainya jauh lebih besar dari pada nilai
kesadaran halal dan product ingredients.Dan dapat kita simpulkan bahwa variabel
islamic branding merupakan variabel yang paling dominan yang mempengaruhi
minat beli karena responden lebih mementingkan islamic branding sebelum
responden memutuskan untuk membeli..
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulandari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel kesadaran halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap minatbeli.
Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung, dimana hasil thitung terdapat hasil nilai
yang signifikan, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif. Maka artinya
dari variabel kesadaran halal mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap minat
beli luwak white coffie pada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Bungo.
2. Variabel islamic branding berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minatbeli. Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung,dimana hasil thitung terdapat hasil
nilai yang signifikan, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif. Maka
artinya dari variabel islamic branding mempunyai pengaruh yang tinggi
terhadap minat beli luwak white coffie pada masyarakat Ds.Danau Kecamatan
Pelepat Ilir Kabupaten Bungo.
3. Variabel product ingredients berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli. Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung,dimana hasil thitung terdapat hasil nilai
yang signifikan, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif. Maka artinya
dari variabel product ingredients mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap
minat beli luwak white coffie pada masyarakat Ds.Danau Kecamatan Pelepat
Ilir Kabupaten Bungo.
82
4. Variabel kesadaran halal, islamic branding dan product ingredients secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Hal ini
dapat dilihat pada nilai Fhitung yang memperoleh hasil yang signifikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dilakukan, penelitian ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang harus diperbaiki
dan diperhatikan lagi.Ada beberapa saran yang ditujukan kepada peneliti
selanjutnya.
1. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti dapat memperluas ruang
lingkup penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik dan
akurat serta penelitian ini dapat dijadikan acuan maupunbahan koreksi
penelitian selanjutnya.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa menemukan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat beli bagi masyarakat dan menambah variabel yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Izzuddin. (2018). Pengaruh label halal, kesadaran halal dan bahan
makanan terhadap minat beli makanan kuliner.,jurnal penelitian ipteks,
vol.3 No.2 juli 2018 (103)
Ali, Yunus. 2012. Halal Branding: A Study of Moslem Consumers Perspective.
On Proceedings of The 2nd Global Islamic Marketing Conference. Abum
Dhabi. Pp 1-6
Aswani.N.J.(2019). sejarah dusun danau., Ds.danau,26-desember-2019
A.A Ngurah Dianta Esa Negara, Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand Image
Terhapap Minat Beli, jurnal administrasi bisnis, Vol.61 No.2 Agustus 2018.
Anindhita yunianti rahayuningsih, analisis pengaruh kualitas produk dan brand
image terhadap keputusan pembelian pada produk luwak white coffie.
skripsi manajemen.
Bonus giwang pambudi.(2018). Pengaruh kesadaran halal dan sertifikat halal
terhadap minat beli produk mie instan (studi pada pemuda muslim
bandarlampung. Skripsi administrasi bisnis.
Dwi Alvin Hidayati, skripsi:”analisis pengaruh islamic branding dan nilai
religiusitas terhadap keputusan konsumen muslim dalam pemilihan hotel
“(semarang:uin walisongo semarang,tahun2018).
Dwi kirana windisukma, pengaruh keadaran halal terhadap sikap dan implikasinya
terhadap minat beli ulang, semarang (2015)
Doni Juni Priansa, S,pd.,S.E.,MM.,QWP, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan
Bisnis Kontenporer, Bandung 2017
Eko purnomo, Pengaruh harga Kualitas produk dan lokasi terhadap minat beli
konsumen dalam membeli beras lokal (studi kasus desa rambah
utama),jurnal,2016
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”,
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2011)
Hetty Sri Wardani, pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli
konsumen muslim pada jaizah boutique tlogosari semarang,skripsi,
semarang 2015
https://konsultansolusi.com/tag/persaingan-kopi/
http://www.ogolvynoor.com/index islamic brandinding diakses pada 10 maret
2018 pukul 11.07
https://www.kominfo.go.id, di akses pada 11-03-2019
Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi ke 13 Jakarta
Erlangga.
Made Arya Dharmayana, Gede Bayu Rahanatha, Pengaruh Brand Equity, Brand
Preference, Dan Keputusan Konsumen terhadap niat membeli kembali., e-
jurnal manajemen Unub vol.6 no.4 2017-2018-2046
Ma’arif, T.N.,Ismoyowati, D.,wikarta,J.M.(2015). Analisis perilaku konsumen
dalam pembelian produk olahan ayam bersertifikat halal di provinsi D.I
Yogyakarta. Prosiding seminar agroindustri dan lokakarya nasional FKPT-
ISBN: 978-7998-92-6.
Muhammad Nasrullah. (2015). Islamic branding, religiustas dan keputusan
konsumen terhadap produk. Jurnal hukum islam, volume: 13, no 2,desember
2015
M.A. Asyahari, halal dan haram, (Gresik:5-juni-1989M).
Prof. Dr. Veithzal rival zainal, S.E.,M.M.,M.B.A.,CRGP. Islamic marketing
manajement, (jakarta,16 oktober 2016)
Premi wahyuni widyaningrum, pengaruh label halal, kesadaran halal, iklan, dan
celebrity endorser terhadap minat pembelian kosmetik melalu variabel
persepsi sebagai mediasi, jurnal ekonomi dan manajemen, volume 2, nomor
2, maret 2019.
Philip kotler and waldemar pfoertsch, B2B Brand Manajement Dengan Branding
membangun keuangan dan memenangi kompetisi, (jakarta: bhuana ilmu
populer)
Rizki,F, Yasin, H. (2014). Pengaruh promosi dan harga minat beli perumahan
obama pt.nailah adi kurnia sei mencirim medan. Jurnal manajemen dan
bisnis vol 14 no.02 oktober 2014 issn 1693-7619.
Sari utamu, pengaruh persepsi kualitas, harga dan islamic branding terhadap minat
beli produk kosmetik halal, skripsi (november 2017).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2009),
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi. (Jambi : Syariah Press Fakultas Syariah
IAIN STS Jambi, Cet. Kedua, 2014)
Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014),
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi. 2007.
Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.
Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011).
Yunia wardani, membangun personal branding melalui iklan , (jurnal,
vol.5,no.1,2014)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
Lampiran : Kuesioner Penelitian
Perihal : Permohonan Bantuan Pengisian Kuestioner Penelitian
Kepada Yth
Bapak/Ibu masyarakat Ds.Danau Kec.Pelepat Ilir
Di
Kabupaten Ma.Bungo
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kesadaran Halal, Islamic Branding,dan Product Ingredient,
Terhadap Minat Beli Produk Luwak White Coffie Pada Masyarakat Ds.Danau
Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Ma.Bungo”, maka diperlukan data penelitian
sesuai dengan judul tersebut.
Identitas peneliti:
Nama : Nikmatul Rohmah
NIM : EES160507
Program Studi/Fakultas : Ekonomi Syariah/Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam
Peneliti menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu
aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala
kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kerahasiaan jawaban Bapak sepenuhnya
dijamin dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Atas perhatian serta kerjasama Bapak, Peneliti ucapkan Terima
Kasih.
Hormat saya,
(Nikmatul Rohmah)
Nama Responden
Umur
Jenis Kelamin *) Laki/Laki Perempuan
Pekerjaan
Lama Bekerja
Pendidikan Terakhir
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Pengaruh
kesadaran halal, islamic branding, product ingredients, dan minat beli produk
luwak white coffie. Mohon Bapak/Ibu menjawab pertanyaan dengan member
tanda silang (x) pada kotak jawaban yang dianggap tepat.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Kesadaran halal
No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS
1 Saya paham apa itu halal
2 Sebelum membeli produk luwak white
coffie label halal yang pertama
diperhatikan
3 Mengkonsumsi makanan halal adalah hal
yang penting bagi saya
4 Saya hanya akan membeli produk luwak
white coffie bila saya yakin produk
tersebut halal
Islamic branding
No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS
1 Merek yang sesuai dengan prinsip syariah
menjadi pilihan saya
2 Tujuan dari branding Islam yang
menerapkan empati dengan nilai-nilai
syariah digunakan untuk menarik
konsumen muslim
4 Brand atau merek mempunyai daya tarik
terhadap konsumen
5 Islamic branding merupakan identitas
halal dalam suatu produk.
Product ingredients
No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS
1 Informasi kandungan/komposisi bahan
yang ada dalam luwak white coffie adalah
sangat penting
2 Saya paham dengan komposisi dan bahan-
bahan yang digunakan dalam membuat
produk makanan.
3 Bahan-bahan yang dipakai dalam suatu
produk mencerminkan keamanan dan
kualitas produk halal
Minat beli
No Indikator Pernnataan STS TS N S SS
1 Saya memilih untuk membeli produk
halal meerupakan ide yang bagus
2 Saya akan merekomendasikan orang
disekitar dan kerabat saya untuk membeli
makanan halal
3 Kebanyakan masyarakat sekitar saya
memilih produk halal
4 Kerabat dan masyarakat sekitar saya lebih
suka dengan produk halal
5 Saya memlih makanan halal tentunya saya
juga berpikir bahwa harus memilih
produk halal
Lampiran II : Jawaban Responden
Butir Angket X1
Butir Angket X2
Total
Butir Angket X3
Total
Butir Angket Y
No Responden
Nama Responden
1 2 3 4 total x1
1 2 3 4 total x2
1 2 3 4 total x3
1 2 3 4 5
total y
1 Tobri 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18 5 5 4 4 18 4 4 4 4 5 21
2 Reka Putri Aliya
5 5 5 5 20
5 5 4 4 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 4 22
3 Sari Aisah 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 5 5 4 22
4 Padli 4 4 4 4 16
4 4 5 5 18 4 4 5 5 18 5 5 5 5 4 24
5 Patmawati 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20
6 Aswani.NJ 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21
7 Asmawanti 3 3 3 3 12
3 3 4 3 13 3 3 4 3 13 4 3 3 4 5 19
8 Julian Saputra
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21
9 Hidayat 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20
10 Indrawati 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 3 3 3 17
11 Hindun 3 3 3 3 12
3 3 5 4 15 3 3 5 4 15 5 4 5 4 4 22
12 A. Aziz 4 4 4 4 16
4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 5 3 4 4 20
13 Kaspulanwar
2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 2 2 4 4 12 4 4 4 4 5 21
14 Saripuddin 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 5 21
15 Syafaruddin 4 4 4 4 16
4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 5 4 4 5 5 23
16 Mahmuda 3 3 3 3 12
3 3 5 4 15 3 3 5 4 15 5 4 4 5 5 23
17 M. Hajri 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
18 Novita Sari 4 4 4 4 16
4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 5 5 5 5 24
19 Hasanah 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20
20 Jangcik 2 2 2 2 8 2 2 5 5 14 2 2 5 5 14 5 5 5 5 5 25
21 Al Misri 4 4 4 4 16
4 4 5 5 18 4 4 5 5 18 5 5 5 5 5 25
22 Adam Malik 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5 23
23 Antomi 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20
24 Uryani 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20
25 Afria Juita 3 3 3 3 12
3 3 4 5 15 3 3 4 5 15 4 5 4 4 4 21
26 siti suwaybah
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
27 M. Fajar Sanjaya
4 4 4 4 16
4 4 3 5 16 4 4 3 5 16 3 5 3 4 5 20
28 Muhammad Rido
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 21
29 sobirin 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
30 Didik Jun Saputra
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
31 Pendri 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
32 Dapid Nofrizon
2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 2 2 4 4 12 4 4 4 4 4 20
33 Sulaiman 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20
34 Muhammad 4 4 4 4 16
4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 5 4 4 4 4 21
35 Abosri 3 3 3 3 12
3 3 5 5 16 3 3 5 5 16 5 5 4 5 5 24
36 Mimi Mariati 2 2 2 2 8 2 2 5 4 13 2 2 5 4 13 5 4 5 4 5 23
37 Julina Wati 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18 5 5 4 4 18 4 4 4 5 5 22
38 Elisabet 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20
39 Zahratin Ikrima
4 4 4 4 16
4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 5 4 3 5 5 22
40 Ucok 2 2 2 2 8 2 2 4 5 13 2 2 4 5 13 4 5 4 4 4 21
41 Sapuan 5 5 5 5 20
5 5 3 4 17 5 5 3 4 17 3 4 4 4 4 19
42 Muhammad Haris
4 4 4 4 16
4 4 3 3 14 4 4 3 3 14 3 3 3 4 4 17
43 Abdullah 3 3 3 3 12
3 3 4 5 15 3 3 4 5 15 4 5 4 3 4 20
44 Gustina 2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 2 2 4 4 12 4 4 4 4 5 21
45 Atia Reza 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14
3 3 4 4 14
4 4 3 3 4 18
46 Rahmi Hidayati
3 3 3 3 12
3 3 4 5 15
3 3 4 5 15
4 5 4 4 4 21
47 Saidina Ali 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 5 5 4 22
48 Zainal 3 3 3 3 12
3 3 4 5 15
3 3 4 5 15
4 5 4 4 4 21
49 Mali 4 4 4 4 16
4 4 5 4 17
4 4 5 4 17
5 4 4 4 4 21
50 Edi Marhami
1 1 1 1 4 1 1 5 4 11
1 1 5 4 11
5 4 4 5 4 22
51 Al Toiri 4 4 4 4 16
4 4 5 5 18
4 4 5 5 18
5 5 4 4 4 22
52 Khairul Sabeh
5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 4 4 4 20
53 A. Kadir 4 4 4 4 16
4 4 3 4 15
4 4 3 4 15
3 4 5 5 5 22
54 Aziz Ridho Prasetyo
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
4 4 4 3 15
4 3 4 4 5 20
55 Dedek Anggraini
4 4 4 4 16
4 4 5 5 18
4 4 5 5 18
5 5 4 4 5 23
56 Ulfa Yanis Rahmi
4 4 4 4 16
4 4 4 5 17
4 4 4 5 17
4 5 4 5 4 22
57 Samsiah 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 20
58 Agus Sobra 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 4 4 4 20
59 Saripudin HZ
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 5 5 22
60 Kodri Setiawan
2 2 2 2 8 2 2 4 4 12
2 2 4 4 12
4 4 4 4 4 20
61 Samsinar 4 4 4 4 16
4 4 4 5 17
4 4 4 5 17
4 5 4 3 4 20
62 Hengki 2 2 2 2 8 2 2 4 4 12
2 2 4 4 12
4 4 4 4 4 20
63 Sulaiman 3 3 3 3 12
3 3 4 4 14
3 3 4 4 14
4 4 4 5 4 21
64 Nova Ermawati
5 5 5 5 20
5 5 4 3 17
5 5 4 3 17
4 3 4 4 4 19
65 Sahrul Gunawan
5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 4 4 4 20
66 Zakaria. D 4 4 4 4 16
4 4 3 3 14
4 4 3 3 14
3 3 3 3 3 15
67 Hermawati 4 4 4 4 16
4 4 3 3 14
4 4 3 3 14
3 3 4 4 4 18
68 Jaruni 4 4 4 4 16
4 4 3 4 15
4 4 3 4 15
3 4 4 4 4 19
69 Abd. Mutalib
5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 4 4 4 20
70 Bahtiar 5 5 5 5 20
5 5 3 3 16
5 5 3 3 16
3 3 3 3 4 16
71 Risa Wulandari
5 5 5 5 20
5 5 5 4 19
5 5 5 4 19
5 4 4 5 4 22
72 Elisda Utami Putri
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 3 4 19
73 Asiah 2 2 2 2 8 2 2 2 4 10
2 2 2 4 10
2 4 3 4 4 17
74 Afrizal 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 3 4 19
75 AL Hasimi 5 5 5 5 20
5 5 2 4 16
5 5 2 4 16
2 4 4 4 3 17
76 Izhan Saputra
4 4 4 4 16
4 4 3 4 15
4 4 3 4 15
3 4 4 4 5 20
77 Rosmani 5 5 5 5 20
5 5 2 4 16
5 5 2 4 16
2 4 4 5 3 18
78 M. Saleh 1 1 1 1 4 1 1 3 4 9 1 1 3 4 9 3 4 4 5 4 20
79 Abdul Mutholib
1 1 1 1 4 1 1 3 4 9 1 1 3 4 9 3 4 4 5 3 19
80 Kamin 5 5 5 5 20
5 5 5 4 19
5 5 5 4 19
5 4 3 4 4 20
81 Teti Mega Wati
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 3 3 5 19
82 Robaini 5 5 5 5 20
5 5 4 5 19
5 5 4 5 19
4 5 4 4 5 22
83 Hasbi 4 4 4 4 16
4 4 3 4 15
4 4 3 4 15
3 4 5 3 5 20
84 Abi Zahrin 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 5 3 5 21
85 Edi Kartono 2 2 2 2 8 2 2 4 3 11
2 2 4 3 11
4 3 5 4 5 21
86 Depi 2 2 2 2 8 2 2 4 4 12 2 4 4 1 4 4 4 3 5 20
Lampiran 111 :Uji Validitas
1. Uji Validitas (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 TOTALX1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,995** ,996
** ,074 ,982
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,478 ,000
N 95 95 95 95 95
X1.2 Pearson Correlation ,995** 1 ,982
** ,058 ,975
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,579 ,000
N 95 95 95 95 95
X1.3 Pearson Correlation ,996** ,982
** 1 ,089 ,981
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,392 ,000
N 95 95 95 95 95
X1.4 Pearson Correlation ,074 ,058 ,089 1 ,259*
Sig. (2-tailed) ,478 ,579 ,392 ,011
N 95 95 95 95 95
TOTALX1 Pearson Correlation ,982** ,975
** ,981
** ,259
* 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,011
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Susanto 2 2
87 Liswanto 5 5 5 5 20
5 5 4 5 19
5 5 4 5 19
4 5 5 4 4 22
88 Erna Eriyanti
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 5 4 4 21
89 M. Abuzar 4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 5 5 3 21
90 Herman 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 5 4 4 21
91 Yudinar 4 4 4 4 16
4 4 5 4 17
4 4 5 4 17
5 4 5 5 5 24
92 Abdul Somad
5 5 5 5 20
5 5 5 4 19
5 5 5 4 19
5 4 4 4 4 21
93
Nazori 1 1 1 1 4 1 1 5 5 12
1 1 5 5 12
5 5 4 4 4 22
94 Romaini 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 3 5 4 20
95 Romaini 5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 4 5 4 21
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Uji Validitas (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 TOTALX2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,015 -,082 -,104 ,620**
Sig. (2-tailed) ,884 ,427 ,318 ,000
N 95 95 95 95 95
X2.2 Pearson Correlation ,015 1 ,215* ,186 ,529
**
Sig. (2-tailed) ,884 ,036 ,071 ,000
N 95 95 95 95 95
X2.3 Pearson Correlation -,082 ,215* 1 ,297
** ,547
**
Sig. (2-tailed) ,427 ,036 ,003 ,000
N 95 95 95 95 95
X2.4 Pearson Correlation -,104 ,186 ,297** 1 ,454
**
Sig. (2-tailed) ,318 ,071 ,003 ,000
N 95 95 95 95 95
TOTALX2 Pearson Correlation ,620** ,529
** ,547
** ,454
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Uji Validitas (X3)
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 TOTALX3
X3.1 Pearson Correlation 1 ,186 ,144 1,000** ,792
**
Sig. (2-tailed) ,071 ,164 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
X3.2 Pearson Correlation ,186 1 ,330** ,186 ,624
**
Sig. (2-tailed) ,071 ,001 ,071 ,000
N 95 95 95 95 95
X3.3 Pearson Correlation ,144 ,330** 1 ,144 ,612
**
Sig. (2-tailed) ,164 ,001 ,164 ,000
N 95 95 95 95 95
X3.4 Pearson Correlation 1,000** ,186 ,144 1 ,792
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,071 ,164 ,000
N 95 95 95 95 95
TOTALX3 Pearson Correlation ,792** ,624
** ,612
** ,792
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Validitas (Y)
Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 TOTALY
Y1.1 Pearson
Correlation 1 ,297
** ,215
* ,200 ,297
** ,696
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,036 ,052 ,003 ,000
N 95 95 95 95 95 95
Y1.2 Pearson
Correlation ,297
** 1 ,186 ,144 ,075 ,537
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,071 ,164 ,469 ,000
N 95 95 95 95 95 95
Y1.3 Pearson
Correlation ,215
* ,186 1 ,330
** ,175 ,627
**
Sig. (2-tailed) ,036 ,071 ,001 ,090 ,000
N 95 95 95 95 95 95
Y1.4 Pearson
Correlation ,200 ,144 ,330
** 1 ,100 ,600
**
Sig. (2-tailed) ,052 ,164 ,001 ,334 ,000
N 95 95 95 95 95 95
Y1.5 Pearson
Correlation ,297
** ,075 ,175 ,100 1 ,542
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,469 ,090 ,334 ,000
N 95 95 95 95 95 95
TOTAL
Y
Pearson
Correlation ,696
** ,537
** ,627
** ,600
** ,542
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran IV : Uji Reabilitas
1. Uji Reabilitas (X1)
2. Uji Reabilitas (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,144 4
3. Uji Reabilitas (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,648 4
4. Uji Reabilitas (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,562 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,867 4
Lampiran V : Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 95
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,76622444
Most Extreme Differences Absolute ,129
Positive ,129
Negative -,091
Test Statistic ,129
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,076d
95% Confidence Interval Lower Bound ,071
Upper Bound ,081
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 299883525.
Lampiran VI : Heteroskedastisitas
Lampiran VII : Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constan
t) 3,667 ,927 3,957 ,000
TOTALX
1 -,292 ,043 -,542 -6,838 ,000 ,319 3,135
TOTALX
2 ,914 ,112 ,808 8,197 ,000 ,206 4,853
TOTALX
3 ,413 ,083 ,361 4,998 ,000 ,383 2,610
a. Dependent Variable: TOTALY
Lampiran VIII : Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mod
el R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
1 ,904
a ,818 ,812 ,779 ,818
136,09
8 3 91 ,000
a. Predictors: (Constant), TOTALX3, TOTALX1, TOTALX2
b. Dependent Variable: TOTALY
Lampiran IX : Dokumentasi
- Penyebaran kuesioner dan kunjungan kekantor desa
CURICULUM VITAE
Nama : Nikmatul Rohmah
Nim : EES.160507
Tempat Tanggal Lahir : Ds.Danau, 05-Oktober-1997
Alamat : Ds.Danau Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo
No Telepon : 0822-8227-6327
E-Mail : [email protected]
Nama Orang Tua :
Ayah : Nizomudin
Ibu : Halawiah
Hobi : Jalan-Jalan
Riwayat Pendidikan :
1. Taman Kanak-Kanak : Tahun 2002-2004 (TK, Kuamang Kuning, Ma.Bungo)
2. Sekolah Dasar : Tahun 2004-2010 ( SD 164/II Gapura Suci, Kuamang
Kuning, Ma. Bungo)
3. Madrasah Tsanawiyah : 2010-2013 ( Diniyyah Al-Azhar Ma. Bungo)
4. Madrasah Aliyyah : 2013-2016 : (Diniyyah Al-Azhar Ma. Bungo)
Jambi, Februari 2020
Nikmatul rohmah
EES.160507