ppt asam basa

Upload: edwin-bima-putra-lius

Post on 06-Jan-2016

75 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

wewe

TRANSCRIPT

  • GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA Denis Ari Kurnia (10700162)Winda Eka Sari (10700092)

    Dosen Pembimbing : dr. Ishak Suryaputradinata, Sp.PD

  • Analisis gas darah merupakan analisis yang mengukur pH arteri, tekanan parsial karbon dioksida dan oksigenKeseimbangan asam basa dan pertukaran gaspH, PaCO2, PaO2 dan bikarbonatKegawatdaruratan medisNamun tidak semua tenaga kesehatan mengetahui tentang gangguan asam basa dan masalah pada analisis gas darah itu sendiridi buat referat ini yang akan membahas definisi, nilai acuan gas darah arteri, indikasi, klasifikasi gangguan asam basa Ketidakseimbangan

  • DEFINISIAnalisis gas darah (AGD) adalah pengukuran pHPaCO2 PaO2 HCO3- SaO2 (Dorland, 2007, Kiessling, 2009 dan Verma, 2010).

  • pHMenentukan adanya asidemia atau alkalemiapH normal normal/kompensasi gangguan (Verma, 2010).

    AcidBase

  • PaCO2Mencerminkan keadaan ventilasi alveolar.

    PaCO2hipoventilasi alveolarPaCO2hiperventilasi alveolar

    pH PaCO2 asidosis respiratorik, pH PaCO2 asidosis metabolik. (Verma, 2010).

  • PaO2 Mencerminkan pertukaran gas di paru-paru dan PaO2 sesuai dengan usia.PaO2 (hipoksemia) disebabkan oleh hipoventilasi atau ketidakcocokan ventilasi dan perfusi. Jika ventilasi alveolar memadai (PaCO2 normal), maka hipoksemia disebabkan oleh gangguan ventilasi perfusi.Hipoksemia dapat dinilai tekanan oksigen alveolar dan arterial (Verma, 2010).

  • Gradient Oksigen Arterial Alveolar

    Keterangan :PaO2 = Tekanan oksigen arteri PAO2 = Tekanan oksigen alveolar

    Keterangan :FiO2= Fraksi oksigen dalam inspirasi udaraPB= Tekanan barometrik (760 mmHg di permukaan laut) PH2O= Tekanan uap air (47 mmHg pada 37C)

    Nilai normal

  • Bikarbonat (HCO3-)

    Basa lemah yang di atur oleh ginjal sebagai bagian dari keseimbangan asam-basa.

    HCO3- komponen metabolisme darah dalam arterial

    HCO3- dan CO2 bertindak sebagai penyangga metabolisme dan respirasi. (Verma, 2010).

  • Perubahan Kompensasi

    Kompensasi ginjal dalam gangguan metabolisme HCO3- dapat dipertahankan atau dikeluarkan.

    Kompensasi pernapasan dalam mempertahankan ventilasi atau membuang CO2 dengan mengubah laju pernapasan secara cepat dan dalam

    Pada hasil gas darah arteri : pH yang berubah ke arah asidosis atau alkalosis menunjukkan adanya ketidakseimbangan asam basa yang diikuti oleh kompensasi HCO3- dan PaCO2 (Verma, 2010).

  • Base Excess (BE)Komponen metabolik dari keseimbangan asam-basa tercermin pada BE

    BE pada alkalosis metabolikBE (atau menjadi lebih negatif) pada asidosis metabolik (Verma, 2010).

  • Anion Gap

    Perbedaan utama antara kation plasma (natrium dan kalium) dan anion (klorida dan bikarbonat)Mendiagnosis penyebab asidosis metabolik.

    Nilai normal anion gap adalah 8 sampai 16 mmol/L (Verma, 2010).

    Anion Gap = Na+ - (Cl- + HCO3-)

  • Anion GapAnion gap Pada peningkatan konsentrasi laktat maupun keton.Anion gap Kelaparan, uremia, overdosis salisilat, metanol atau etilen glikol.

    Anion gap yang normal terlihat pada asidosis metabolik yang dapat disebabkan oleh kehilangan bikarbonat. (Verma, 2010)

  • NILAI ACUAN GAS DARAH ARTERI

  • INDIKASI AGDMelihat nilai pH arteri, PaCO2 dan PaO2 memberikan informasi yang akurat tentang status keseimbangan asam-basa dan pertukaran gas

  • KLASIFIKASI GANGGUAN ASAM BASA

    Asidosis metabolik : Penurunan konsentrasi HCO3- dengan penurunan pH

    Asidosis respiratorik : Peningkatan konsentrasi HCO3- dengan penurunan pH

    Alkalosis metabolik : Peningkatan konsentrasi HCO3- dengan peningkatan pH

    Alkalosis respiratorik : Penurunan konsentrasi HCO3- dengan peningkatan pH

  • Ketidakseimbangan MetabolikKetidakseimbangan RespiratoripHPaCO2N (tidak ada kompensasi) (kompensasi)N (tidak ada kompensasi) (tkompensasi)HCO3-N (tidak terkompensasi) (terkompensasi)N (tidak terkompensasi) (terkompensasi)BEN/N/Gejala Klinis Tipe pernafasan kussmaul (pernafasan dalam dan cepat), syok, komaParestesia, tetani, kelemahanAkut : Sesak, disorientasi Kronis: hipoventilasi, hipoksia, sianosisAkut: hiperventilasi, parestesia, pusing Kronis : hiperventilasi, tetani yang latenPenyebab UmumPeningkatan anion gap: ketoasidosis diabetik, asidosis laktat, keracunn (mis. etilena glikol), overdosis narkoba, parasetamol, aspirin, isoniazid, alkohol

    anion gap normal: diare, adenoma sekresi, keracunan amonium klorida, nefritis interstitial, RTA, distribusi acetazolamide Muntah, terapi diuretik ( membuang kalium) atau steroid yang berkepanjangan, Cushings disease, overdosis natrium bikarbonat (mis. antasida)hipoventilasi - Penyakitt paru kronis dengan retensi CO2, mis. PPOK, depresi pernapasan karna obat-obatan (misalnya opioid, obat penenang), asma yang berat, edema paruhiperventilasi - anxietas, nyeri, demam, hipoksia, emboli paru, pada orang hamil, sepsis

  • Asidosis metabolik

    Asidosis metabolik : HCO3- diikuti PaCO2 di dalam arteri (Sudoyo et al, 2009)Penyebab Asidosis metabolikPenatalaksanaan Asidosis metabolik

    Gejala Klinis Asidosis metabolik

    Kegunaan pemeriksaan anion gap plasma dan urin

  • Penyebab Asidosis metabolikPembentukan asam yang berlebihan di dalam tubuhBerkurangnya kadar HCO3- di dalam tubuhAdanya retensi ion H di dalam tubuh (Sudoyo et al, 2009)

    Peningkatan muatan asam:Asidosis laktat, KetoasidosisKeracunan:Salisilat, Methanol, Etilen glikol, Paraldehyde, Sulfur, Asidosis ekstrarenal:Kehilangan HCO3- melalui saluran cerna: DiareFistula ususAsidosis renal Renal tubular acidosis (RTA) (Alexander, 2005)

    PENYEBAB KLINIS

  • ANION GAP PLASMA[Na+] [Cl-] + [HCO3-]

    normalnya 8-16 mEq/L (mmol/L)

    asidosis metabolik dengan anion gap plasma yang normal (asidosis metabolik hiperkloremia), (Alexander, 2005)

    ANION GAP URIN

    [Na+] + [K+] [Cl-]

    Analisa anion gap dari urin: Untuk membedakan aasidosis ekstrarenal dan renal

    Anion gap urin > 0 : Kegagalan eksresi muatan asam (ex. RTA)

    Anion gap urin < 0 : Berkurangnya bikarbonat ekstrarenal (ex.diare) (Alexander, 2005)

    Kegunaan pemeriksaan anion gap

  • Bila pH lebih dari 7,1

    Rasa lelahSesak Nafas (Kussmaul)Nyeri perutNyeri tulangMual Muntah (Sudoyo et al, 2009)

    GEJALA KLINISBila pH kurang dari atau sama dengan 7,1

    Semua gejala klinis asidosias metabolic dg pH > 7,1Efek inotropik negative,Konstriksi vena periferDilatasi arteri periferPenurunan tekanan darahAliran darah ke arteri menurunKonstriksi pembuluh darah paru (pertukaran O2 terganggu) (Sudoyo et al, 2009)

  • Anion gap Dengan hidrasi salineAsidosis laktat dan ketoasidosisPenggunaan bikarbonat pada ketoasidosis dan asidosis laktat masih kontroversielKeracunanEthanol atau fomepizole inhibisi kompetitif dari alkohol dehidrogenase.Asidosis metabolik berat hemodialisaRTA Identifikasi RTA : pH urin dan serum potassium Hitung jumlah deficit bicarbonate, ganti kebutuhan sesuai jumlah deficit bikarbonat dan lakukann perawatan sesuai dosis tipe RTA I,II, dan IV (Alexander, 2005)PENATALAKSANAAN

  • Alkalosis metabolik

    Alkalosis metabolik : peningkatan bikarbonat dalam arteri. Akibat peningkatan ini, rasio PaCO3 dan kadar HCO3- dalam arteri berubahPenyebab Alkalosis metabolikPengukuran klorida urin pada diagnosis alkalosis metabolikPenatalaksanaan Alkalosis metabolik

  • Penyebab Alkalosis metabolikTerbuangnya ion H melalui saluran cerna atau melalui ginjal dan berpindahnya ion H masuk ke dalam selTerbuangnya cairan bebas bikarbonat dari dalam tubuh (alkalosis kontraktif)Pemberian bikarbonat berlebihan

    Kehilangan hidrogen melalui saluran pencernaanGastric suctionMuntahKehilangan hidrogen melalui ginjalDiuretikHiperkalsemiaRetensi bikarbonatTransfusi darah yang masifAlkalosis kontraktifDiuretik

    PENYEBAB KLINIS

  • Urin Cl- 20 mEq/L (mmol/L) Pada hipertensiSindroma CushingHiperaldosteronisme primerHipokalemiaKeadaan kelebihan mineralokortikoidPada tekanan darah rendah/normal: Sindroma Bartter Sindroma Gitelman (Alexander, 2005)

    Pengukuran klorida urin pada diagnosis alkalosis metabolik

  • Alkalosis metabolik dengan klorida urin yang rendahNormal saline atau saline. HCO3- dalam plasma dengan memutar balikkan stimulus untuk retensi Na renal, menyebabkan ekskresi NaHCO3, dan transportasi Cl - yang akhirnya menyebabkan sekresi HCO3- (saline-responsive alkalosis)Alkalosis metabolik dengan klorida urin yang tinggi Pengobatan berdasarkan penyebab dasar (ex. Reseksi adenoma adrenal) dan replesi dari kalium. (Alexander, 2005)

    PENATALAKSANAAN

  • Antisipasi penyulit pasienpHDerajat hipoksemia Klafisikasi PaCO2 Klasifikasi metabolik Evaluasi kompensasi Klasifikasi gangguan asam basaLANGKAH INTERPRETASI

  • pHClassificationNormalAsidosisAlkalosispH7.35-7.45< 7.35>7.45

  • Derajat hipoksemia

    ClassificationHipoksemia Ringan Hipoksemia Sedang Hipoksemia Berat

    PaO2 (mmHg)60-7940-59

  • Komponen Respiratorik Asam BasaKlasifikasi Normal Asidosis RespiratorikAlkalosis Respiratorik

    PaCO2 (mmHg)35-45>45

  • Komponen Metabolik Asam BasaKlasifikasiNormalAsidosis MetabolikAlkalosis Metabolik

    BE (mmoL/L) 02< -2> +2HCO3- (mmoL/L) 24226

  • Langkah evaluasi dan klasifikasi kompensasi Evaluasi kompensasi Tentukan masalah utama Klasifikasikan derajat kompensasi

  • Tetapkan masalah utamapH 7.40-7.45

    pH 7.35-7.40

    Alkalosis (primer)Asidosis (kompensasi)

    Asidosis (primer)Alkalosis (kompensasi)

  • Klasifikasi Derajat KompensasipH7.35-7.457.45Derajat KompensasiPenuhSebagian Sebagian

  • 7,3545-2227,4535+226pHPaCO2BEHCO3-ACIDOSISALKALOSIS

  • Contoh : pH 7.21 PaCO2 40 mmHg HCO3- 14 mmoL/L Ini merupakan kasus?

  • pH : 7.21, PaCO2 : 40, HCO3- 147,3545-2227,4535+226pHPaCO2BEHCO3-ACIDOSISALKALOSIS7.211440Asidosis metabolik tanpa kompensasiHasanul-2003

  • Kompensasi yang diharapkanpHHCO3-PaCO2Kompensasi7.211440Tidak ada kompensasi7.211430Kompensasi sebagian7.371420Kompensasi penuh

  • TEKNIK AGDArteri yang dapat di pungsi untuk di lakukan AGD adalah arteri brakialis, arteri aksila, arteri tibialis posterior, arteri dorsalis pedis, dan arteri femoral.

    Urutan pilihan pungsi darah arteri adalah arteri radialis > arteri brakialis > arteri femoralis. (Virendra et al, 2013)

  • Allens test

  • Teknik pungsi darah arteriTempatkan lengan pasien dengan telapak tangan diatas pada permukaan yang datar, dengan pergelangan tangan dorsofleksi 45. Tempatkan handuk di bawah pergelangan tangan. Sterilisasi kulit yang akan di pungsi dengan alkohol atau yodium, dan berikan anestesi lokal (seperti lidocaine 2 %). Palpasi denyut nadi arteri radialis hingga teraba. Sebelumnya syringe jarum suntik di beri heparin cair. Gunakan ukuran jarum kecil yaitu antara 23 25. Tusuk pada sudut distal dari pulasasi yang teraba. Ambil darah secukupnya.

  • Setelah melakukan pungsi, kasa steril harus ditempatkan diatas lokasi yang telah di pungsi dan tekan dalam beberapa menit. Untuk memastikan akurasi, maka sampel harus segera di analisa. Komplikasi pungsi arteri jarang terjadi seperti perdarahan, infeksi, trombosis atau arteriospasme. (Verma, 2010)

  • Analisa gas darah : analisis yang dapat membantu dalam penilaian pertukaran gas, kontrol ventilasi pasien dan keseimbangan asam-basa.Gangguan keseimbangan asam basa merupakan kegawat daruratan medis, sehingga penanganan segera harus diberikan.Analisa gas darah biasa dilakukan pada arteri radialis, brachialis dan femoralis, tapi yang paling sering pada arteri radialis.

  • Indikasi utama untuk analisis gas darah adalah kebutuhan untuk mendapatkan nilai untuk tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida dan untuk pH arteri.Asidosis metabolik ditandai dengan turunnya kadar ion HCO3- diikuti dengan penurunan tekanan parsial CO2 di dalam arteri

  • Alkalosis metabolik merupakan suatu proses terjadinya peningkatan bikarbonat dalam arteri.Penyebab dari alkalosis metabolik adalah kehilangan hidrogen melalui saluran pencernaan, kehilangan melalui ginjal, retensi bikarbonat, dan alkalosis kontraktif.

  • Created by : Winzo - Denstroke

    ****