pp pelatkuat bkm thn4 ok

63
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN LOKASI SIKLUS TAHUN KE 4 PP.03 KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH

Upload: indray66

Post on 02-Jan-2016

61 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PROGRAMNASIONAL

PEMBERDAYAANMASYARAKAT

MANDIRI MANDIRI

P E R K O TA A N

LOKASI SIKLUS TAHUN KE 4PP.03

KUMPULAN PANDUANPEMANDUPELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 1

Modul 1 Topik: Target dan Indikator Capaian

1. Peserta memahami tentang Target dan Indikator Capaian 2. Peserta mampu menyusun RKTL

Kegiatan 1 : Memahami tentang Target dan Indikator Capaian

2 Jpl ( 90’)

Bahan Bacaan: 1. Road Mapp Siklus Tingkat Masyarakat

• Kertas Plano • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

2 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Memahami Road Map Siklus Tk. Masyarakat

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai dengan topik

bahasan “Target dan Indikator Capaian, kemudian uraikan apa yang ingin di capai dalam modul ini : • Peserta memahami tentang target dan indikator capaian

2) Pemandu mengajak kepada peserta untuk menyimak penjelasan tentang Road Mapp Siklus tingkat

masyarakat (Media Bantu) 3) Berilah kesempatan kepada peserta untuk menanggapi atau bertanya apabila ada yang belum

dipahami. 4) Penegasan oleh Pemandu tentang target dan indikator capaian ini terhadap tindaklanjut yang

harus dilakukan oleh BKM (OJT) 5) Penutup

1. BKM perlu Menemukenali tentang kondisi lembaganya sendiri sampai saat ini sudah seperti apa ?

2. BKM memiliki Perencanaan yang jelas termasuk didalamnya target yang akan dicapai.

3. BKM memiliki alat pengendalian yang baik

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 3

Memahami Kegiatan Dukungan terhadap Target dan Capaian Pelayanan Dasar

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai dengan topik

bahasan “Target dan Indikator Capaian Pelayanan Dasar”, kemudian uraikan apa yang ingin di capai dalam modul ini : a. Peserta memahami tentang target dan indikator capaian Pelayanan Dasar

2) Pemandu mengajak kepada peserta untuk menyimak penjelasan tentang target dan indikator

capaian Pelayanan Dasar (Media Bantu) 3) Berilah kesempatan kepada peserta untuk menanggapi atau bertanya apabila ada yang belum

dipahami.

4) Penegasan oleh Pemandu tentang target dan indikator capaian ini terhadap tindaklanjut yang harus dilakukan oleh BKM (OJT)

5) Pembahasan Hasil Kelompok kemudian ditanggapi oleh peserta yang lain 6) Pencerahan dari pemandu 7) Penutup

Diskusi Kelompok : 1. BKM perlu Menemukenali tentang persoalan pelayanan dasar yang terjadi di wilayahnya 2. Bagaimana usaha BKM, Masyarakat, Kelurahan dalam mendukung terhadap peningkatan

capaian Tingkat Pelayanan Dasar 3. Sudahkah PJM Pronangkis mendukung terhadap peningkatan capaian tingkat pelayanan

Dasar

4 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Modul 2 Topik: Pengelolaan Pengaduan Masyarakat (PPM)

Peserta memahami : 1. pengertian, prinsip-prinsip, dan tujuan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan. 2. mekanisme penanganan pengaduan masyarakat

Kegiatan 1 : Diskusi Memahami PPM

2 Jpl (90’)

Bahan Bacaan : 1. Apa itu Pengelolaan Pengaduan Masyarakat. 2. Penanganan Pengaduan 3. Proses Hukum Pidana dan Perdata Media Bantu – Pengelolaan Pengaduan Masyarakat (PPM) Lembar Kasus – Nasib BKM Bersama Kita Bisa

• Kertas Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar • Papan Tulis dengan perlengkapannya

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 5

Diskusi Memahami PPM

1) Jelaskan kepada peserta bahwa saat ini kita akan belajar mengenai pengelolaan pengaduan masyarakat (PPM).

2) Bagikan Lembar Kasus : Nasib BKM Bersama Kita Bisa. Beri kesempatan kepada peserta untuk membacanya.

3) Minta peserta untuk berdiskusi berpasangan: “Bagaimana sebaiknya kasus tersebut diselesaikan?”

4) Lakukan curah pendapat untuk menggali komentar peserta. Biarkan peserta untuk menggunakan berbagai mekanisme penyelesaian sengketa yang hidup di masyarakat.

5) Beri umpan balik. Jelaskan bahwa selain menggunakan berbagai mekanisme penyelesaian sengketa yang selama ini telah tumbuh dan berkembang di masyarakat, PNPM Mandiri Perkotaan memiliki mekanisme pengelolaan pengaduan masyarakat. Tayangkan dan jelaskan Media Bantu – Pengelolaan Pengaduan Masyarakat.

6) Diskusikan bersama peserta jika masih ada hal-hal yang belum dipahami. Fasilitator dapat juga mempertajam diskusi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti:

Apa yang sebaiknya dilakukan agar masyarakat menggunakan mekanisme PPM secara optimal?

7) Tutup diskusi. Ingatkan kepada peserta tentang pentingnya PPM sebagai ruang belajar bagi segenap pelaku PNPM Mandiri Perkotaan mempraktekkan prinsip-prinsip demokrasi.

6 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Modul 3 Topik: Pelayanan Publik dan Pelayanan Dasar

1. Menguatkan pemahaman mengenai Pelayanan Publik dan Pelayanan Dasar

Kegiatan 1: Pengertian Pelayanan Publik dan Pelayanan Dasar

1 JPL 45’

Bahan Bacaan:

1. Pelayanan Publik antara Idealisme dan Kenyataan

2. Susunan Standar Pelayanan Publik 1

• Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart

• LCD

• Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 7

Pelayanan Publik dan Pelayanan Dasar

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu memahami Pelayanan Publik

dan Pelayanan Dasar

2) Pemandu memberikan penjelasan mengenai pengertian pelayanan publik :

3) Bagikan kartu metaplan kepada peserta, mintalah seluruh peserta untuk menuliskan pendapatnya mengenai hak dan kewajiban masyarakat, pemerintah terhadap pelayanan, satu peserta satu pendapat. Kemudian mintalah setiap peserta untuk menyampaikan pendapatnya dan tempel kartu metaplan pada papan tulis, sepakati mana pendapat yang sama dan beda.

4) Lakukan penguatan mengenai hak dan kewajiban masyarakat dan pemerintah terhadap pelayanan dasar.

Hak dan Kewajiban Masyarakat : Masyarakat berhak: a. mengetahui kebenaran isi standar pelayanan;

1. Pelayanan Publik : diterjemahkan sebagai segala aktivitas yang dilakukan oleh petugas berwenang dalam melayani pemenuhan kebutuhan publik anggota masyarakatnya. Dalam konteks negara, pemenuhan kebutuhan publik tersebut diartikan sebagai pemenuhan hak-hak sipil seorang warga negara. Pelayanan publik umumnya tidak berbentuk barang melainkan layanan jasa, termasuk jasa administrasi. Pelayanan publik umumnya dibagi dalam dua kategori sesuai dengan tingkat kepentingan kebutuhan warga negara, yakni pelayanan publik primer dan pelayanan publik sekunder. Pelayanan publik primer merujuk kepada semua jenis layanan dari sebuah instansi baik pemerintah maupun swasta untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat mutlak dari seorang warga negara. KTP bersifat mutlak bagi setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat, terutama dari segi usia (18 tahun ke atas). Pemenuhan layanan air bersih, listrik, dan transportasi juga merupakan kebutuhan layanan publik yang bersifat mutlak bagi setiap orang. Sebaliknya, pelayanan publik sekunder merujuk kepada semua layanan yang tidak mutlak bagi seorang warga negara, semisal kebutuhan tata rias, hiburan, dan sejenisnya.

2. Pelayanan Dasar : Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Air bersih untuk masyarakat

8 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan; c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan; d. mendapat advokasi, perlindungan, dm/ atau pemenuhan pelayanan; memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memper baiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/ atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman; mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada Pembina penyelenggara dan ombudsman; dan mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan. Masyarakat berkewaji ban: a. mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan ddam standar pelayanan; b. ikut menjaga terpeliharanya sarana, prasarana, dm/ atau fasilitas pelayanan publik; dan c. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik. Hak dan Kewajiban Pemerintah Pelayanan Publik sesuai dengan Undang – Undang no 25 tahun 2009

5) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 9

Modul 4 Topik: Pelayanan Dasar dan Kemiskinan

Menguatkan pemahaman mengenai Pelayanan dan Kemiskinan

Kegiatan 1: Memahami mengenai Pelayanan Dasar dan Kemiskinan

1 jam (45’)

Bahan Bacaan:

1. Tujuan dan Target Pelayanan Dasar (MDGs)

2. MDGs di Indonesia

3. Suara Warga Miskin

• Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart

• LCD

• Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

10 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Konsep Pelayanan Dasar (MDGs) dan Indikator, Keterkaitan Pelayanan Dasar dalam Perencanaan

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki materiu konsep Pelayan Dasar dan

Kemiskinan, adapun tujuan materi ini : Menguatkan pemahaman mengenai Pelayanan Dasar dan Kemiskinan

2) Jelaskan kepada peserta bahwa pada kegiatan pelatihan sebelumnya, serta di pedoman-

pedoman PNPM Mandiri Perkotaan, bahwa kalimat Pelayanan Dasar sudah tidak asing lagi, Selanjutnya lakukan dialog dengan peserta, mengenai beberapa hal : • apa yang mereka ketahui tentang Pelayanan Dasar ? • Apa saja indicator Pelayanan Dasar ? • Apa kaitannya Pelayanan Dasar dengan Kemiskinan?

3) Tulislah beberapa pendapat peserta di dalam kertas plano

4) Tanyakan kepada peserta, kegiatan apa saja yang ada dalam PJM Pronangkis Desa/Kelurahan di wilayah dampingan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar?

5) Tulis seluruh pendapat peserta dalam kertas plano.

6) Berilah penguatan mengenai Pelayanan Dasar

7) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan mendiskusikan hal-hal yang masih belum dipahami. Sebagai pelaksanaan kesepakatan agenda Millenium, Pelayanan Dasar (MDGs) , telah diadopsi ke dalam rencana pembangunan nasional, sejak RPJMN 2004-2009 termasuk sekarang 2009 – 2014, yang di jabarkan ke dalam bidang-bidang (sektoral) pembangunan nasional. Demikian pula di dalam rancangan pembangunan jangka panjang yang sesuai peraturan Presiden No.7, Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sasaran Pelayanan Dasar telah diarusutamakan. Sejalan dengan itu, Indonesia secara reguler juga sudah memonitor dan melaporkan pencapaian MDGs. Dalam laporan ringkasan MDGs tahun 2009, Indonesia telah menunjukan kemajuan yang berarti dalam beberapa sasaran terutama dalam bidang pendidikan, kesetaraan gender, sanitasi, Namun tantangan cukup besar masih di hadapi dalam menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan, di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, data yang ada masih menunjukan tingkat pencapaian.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 11

Dengan demikian, tantangan saat ini adalah mendorong percepatan pencapaian MDGs di daerah-daerah terutama kota/kabupaten yang masih sangat tertinggal. Di sadari bahwa masing-masing daerah memiliki perbedaan karakteristik dan kuantitas serta kualitas sumberdaya, untuk itu perlu menggalang kerjasama dalam pencapaian sasaran MDGs, agar kualitas kehidupan manusia dapat terus meningkat. Capaian MDGs Kota/Kabupaten akan meningkat apabila perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan mengacu kepada target MDGs Pencapaian MDGs adalah tanggung jawab semua negara di dunia termasuk Indonesia, namun tantangan pencapaiannya terletak pada tingkat daerah yang memberi hasil secara nasional. Kini terdapat banyak solusi, teknologi, pengetahuan, sumberdaya yang memungkinkan pencapaiannya secara menyeluruh. Momentum solidaritas global oleh kesepakatan Deklarasi Milenium dapat didayagunakan untuk mendukung & mempercepat upaya pembangunan di seluruh Indonesia.

Identifikasi Isu – Isu Pelayanan Dasar Setempat

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki materiu mengidentifikasi isu – isu Pelayan Dasar yang ada di sekitar kita, adapun tujuan materi ini : Menguatkan pemahaman dan mampu menemukenali mengenai isu – isu Pelayanan Dasar di sekitar kita

2) Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk OJT (On The Job Training) yaitu : kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh fasilitator dan BKM dengan menentukan waktu yang telah disepakati dan tempat yang nyaman untuk diskusi.

3) Jelaskan kepada peserta bahwa pada kegiatan pelatihan sebelumnya, serta bahwa kalimat Pelayanan Dasar (MDGs) sudah tidak asing lagi, Selanjutnya lakukan dialog dengan peserta, mereview kembali mengenai beberapa hal :

a. apa yang mereka ketahui tentang Pelayanan Dasar ? b. Apa saja indicator Pelayanan Dasar ? c. Apa kaitannya Pelayanan Dasar dengan Kemiskinan?

4) Tulislah beberapa pendapat peserta di dalam kertas plano

5) Tanyakan kepada peserta, isu – isu yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang ada di

Desa/Kelurahan atau disekitar kita ?

12 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

6) Pemandu mengajak peserta untuk menemukenali isu – isu tentang pelayanan dasar dan tulis dalam kertas plano.

a. Layanan pendidikan b. Layanan kesehatan c. Layanan Sanitasi / air bersih d. dll

7) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan mendiskusikan hal-hal yang masih

belum dipahami. 8) Berilah penguatan mengenai Pelayanan Dasar 9) Penutup

Upaya Peningkatan Pelayanan Dasar untuk Warga Miskin

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki materi upaya peningkatan Pelayanan Dasar untuk Warga Miskin Menguatkan pemahaman dan mampu menemukenali mengenai upaya peningkatan pelayanan dasar untuk Warga Miskin

2) Tanyakan kepada peserta, tentang pelayanan dasar yang ada di Desa/Kelurahan atau

disekitar kita ?

3) Bagilah peserta menjadi 2 kelompok, Selanjutnya diskusikan mengenai beberapa hal : a. Upaya – upaya apa yang harus dilakukan oleh BKM untuk meningkatkan pelayanan

dasar bagi warga miskin ? b. Upaya – upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan dasar bagi warga miskin ?

4) Tulislah beberapa pendapat peserta di dalam kertas plano

5) Berilah penguatan mengenai Pelayanan Dasar

6) Penutup

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 13

Modul 5 Topik: Review Pemahaman Siklus PNPM Mandiri Perkotaan

3. Memperkuat pemahaman peserta terhadap siklus PNPM Mandiri Perkotaan

Kegiatan 1 : Menyusun Puzzle Siklus PNPM Mandiri Perkotaan

2 Jpl (90’)

Bahan Bacaan : PNPM Mandiri Perkotaan Sebagai Proses Pembelajaran Kritis

Bahan Bacaan : Siklus PNPM Mandiri Perkotaan, Implementasi Daur Program Pembangunan Partisipatif

• Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart

• LCD

• Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

14 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Menyusun Puzzle Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai

proses belajar untuk mereview pemahaman kita Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Uraikan apa tujuan modul ini

2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita selama ini sudah mendampingi masyarakat untuk

melaksanakan siklus penanggulangan kemiskinan, kita akan memulai kegiatan dengan mengecek pemahaman kita menganai siklus PNPM Mandiri Perkotaan.

3) Bagilah peserta ke dalam 4 kelompok dan tugaskan masing – masing kelompok untuk menyusun

puzzle (potongan kartu) siklus kelurahan yang sudah disediakan sebelumnya. (Lihat LK 1). Mintalah pada peserta untuk mendiskusikan tujuan pembelajaran dari masing – masing siklus.

4) Setelah diskusi kelompok selesai pasanglah masing – masing susunan siklus yang sudah dibuat

oleh setiap kelompok kemudian cermati bersama apakah ada yang tidak sama, apabila ada diskusikan.

Perhatikan apakah mereka memahami siklus hanya sampai kepada PJM saja atau sampai kepada tahapan kegiatan pelaksanaan dan review partisipatif (evaluasi tahunan)?. Tegaskan kepada peserta mengenai siklus sebagai implementasi dari daur program pembangunan partisipatif. Gunakan Media Bantu tahapan siklus apabila diperlukan.

5) Berdasarkan kepada hasil diskusi kelompok kemudian bahas bersama dalam pleno kelas

pembelajaran apa yang diharapkan dari setiap tahapan siklus. Untuk memudahkan pakailah tabel seperti di bawah ini sebagai acuan.

Siklus Metode yang digunakan Pembelajaran Yang

Diharapkan

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 15

Modul 6 Topik: Review Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang)

1. Peserta mampu memahami mekanisme perencanaan pembangunan daerah

(musrenbang). 2. Peserta mampu mereview tahapan siklus penanggulangan kemiskinan 3. Peserta memahami hubungan musrenbang dengan siklus penanggulangan kemiskinan

Kegiatan 1 : Simulasi Penyusunan tahapan perencanaan pembangunan daerah

(Musenbang) Kegiatan 2 : Review siklus penanggulangan kemiskinan

3 Jpl ( 135’)

Bahan Bacaan: 1. Apa dan mengapa musrenbang desa/kelurahan 2. Musrenbang Kecamatan 3. Gambaran umum perencanaan dan penganggaran daerah 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 66 Tahun 2007

• Kertas Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

16 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Simulasi Penyusunan Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang)

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai dengan Tema “

Mekanisme perencanaan pembangunan daerah (Musrenbang)” kemudian uraikan apa yang ingin dicapai dalam modul ini : • Peserta mampu memahami mekanisme perencanaan pembangunan daerah (musrenbang). • Peserta mampu mereview tahapan siklus penanggulangan kemiskinan • Peserta memahami hubungan musrenbang dengan siklus penanggulangan kemiskinan

2) Jelaskan kepada peserta bahwa sekarang kita akan memasuki kegiatan 1, yaitu simulasi

penyusunan mekanisme perencanaan pembangunan daerah (musrenbang). 3) Ingatkan kembali kepada peserta bahwa pada materi sebelumnya, telah dibahas mengenai

pengertian musrenbang. Dalam kegiatan ini kita akan membahas mekanisme musrenbang dari tingkat desa/kelurahan sampai tingkat kota/kabupaten.

4) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, berikan setiap kelompok media bantu diskusi kartu

musrenbang, tugaskan setiap kelompok untuk : a. Menyusun tahapan musrenbang dari tingkat desa / kelurahan sampai tingkat kota/kabupaten! b. Siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan ? c. Apa saja dokumen yang dihasilkan dari setiap tahapan tersebut ?

5) Pemandu sebaiknya mengamati proses simulasi setiap kelompok, dan memberikan penjelasan apabila ada peserta yang masih belum paham.

6) Berilah kesempatan kepada salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya, tanyakan

kepada kelompok lain, apakah ada yang berbeda dengan yang di presentasikan? Bahas bersama apabila ada yang berbeda.

7) Bahas kembali hasil simulasi penyusunan tahapan musrenbang di dalam diskus kelas, apabila hasil

dari setiap kelompok belum ada yang tepat, ajaklah seluruh peserta untuk menyusun tahapan musrenbang secara bersama-sama.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 17

Review Siklus Penanggulangan Kemiskinan 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 pada modul ini yaitu review siklus

penanggulangan kemiskinan. 2) Mintalah salah satu peserta untuk memfasilitasi review siklus dengan menyusun siklus

penanggulangan kemiskinan tingkat desa/kelurahan, dengan menggunakan kartu-kartu siklus nangkis yang telah disiapkan sebelumnya.

3) Lakukan dialog dengan peserta, apa saja tujuan dari setiap tahapan siklus nangkis tersebut. Dan

siapa yang terlibat dalam setiap tahapan. Agar lebih mudah, gunakanlah tabel berikut ini.

No Siklus Tujuan Peserta yang terlibat

4) Tanyakan kepada peserta, bagaimana hubungannya siklus penanggulangan kemiskinan dengan

msurenbang? Dimana BKM/LKM punya peluang untuk terlibat di dalam musrenbang?. Bahas kembali (cermati bersama) mekanisme musrenbang hasil diskusi dalam kegiatan 1.

5) Berilah tanda dimana BKM/LKM mempunyai peluang untuk berkontribusi. 6) Simpulkan bersama, berilah penguatan. 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 7) Tutup materi dan ucapkan terima kasih.

Masyarakat melalui proses perencanaan partisipatif telah menghasilkan dokumen PJM Pronangkis desa/kelurahan. Dokumen tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen musrenbang desa / kelurahan untuk diteruskan ke musrenbang ditingkat lebih lanjut, karena telah disusun dan dimusyawarahkan oleh masyarakat secara partisipatif berdasarkan persoalan dan kebutuhan riil, sehingga di dalam proses musrenbang tidak perlu lagi proses identifikasi persoalan dan potensi mengenai persoalan kemiskinan di wilayahnya, karena semuanya telah dilakukan oleh masyarakat dalam tahapan siklus penanggulangan kemiskinan.

18 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Modul 7 Topik: Informasi program nangkis cluster 1, 2 dan 3

Peserta memahami :

1. Program Penanggulangan Kemiskinan cluster 1, 2 dan 3

2. Program Daerah 3. Informasi PNPM Penguatan (Program Sektor)

Kegiatan 1: Informasi Program Penanggulangan Kemiskinan Cluster 1, 2 dan 3 Kegiatan 2: Informasi Program Daerah Kegiatan 3: Informasi PNPM Penguatan (Program Sektor)

4 Jpl ( 180 ’)

Bahan Bacaan: Harmonisasi dan Konsolidasi Program – Program Penanggulangan Kemiskinan

• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • VCD Player • Metaplan

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 19

Informasi Program Penanggulangan Kemiskinan Cluster 1 dan 2 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai program

penanggulangan Kemiskinan Cluster 1, 2 dan 3 dan apa yang akan dicapai melalui modul ini, yaitu :

Peserta memahami dan yakin tentang:

Program Penanggulangan Kemiskinan cluster 1 dan 2

2) Pemandu memulai materi ini dengan menjelaskan tentang harmonisasi dan konsolidasi program nangkis berdasarkan cluster – cluster kemiskinan.

3) Peserta diajak untuk curah pendapat tentang cluster kemiskinan dan program – program yang ada

4) Pemandu menegaskan kembali bahwa PNPM Mandiri Perkotaan akan mengintervensi terhadap warga miskin yang tergolong pada kelompok / cluster 2

5) Penutup

20 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Informasi Program Daerah 1. Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita sudah membahas mengenai

klaster 1,2 dan 3 dan sekarang akan membahas mengenai program penanggulangan Kemiskinan dilakukan di daerah (program daerah) dan apa yang akan dicapai melalui modul ini, yaitu : Peserta memahami dan yakin tentang: Program Penanggulangan Kemiskinan yang ada di Programkan Daerah

2. Pemandu mempersilahkan Narasumber dari Pemda Kota / Kabupaten (Pemandu Pemda) memulai materi ini dengan menjelaskan tentang program nangkis yang direncanakan di daerah. (Narasumber dari Pemda Kota/Kab setempat)

3. Peserta diajak untuk curah pendapat tentang cluster kemiskinan dan program – program nangkis daerah yang ada

4. Pencerahan dan Penutup

Informasi PNPM Penguatan (Program Sektor)

1. Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai program penanggulangan Kemiskinan Cluster 1, 2 dan 3 dan apa yang akan dicapai melalui modul ini, yaitu : Peserta memahami dan yakin tentang: Informasi PNPM Penguatan (Program Sektor)

2. Pemandu memulai materi ini dengan menjelaskan tentang harmonisasi dan konsolidasi program nangkis melalui PNPM Penguatan (Program Sektoral).

3. Peserta diajak untuk curah pendapat tentang program – program yang ada di PNPM Penguatan

4. Pencerahan dan Penutup

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 21

Modul 8 Topik : Kemitraan Dalam Penanggulangan Kemiskinan

1. Peserta memahami prinsip-prinsip yang harus ada dalam kemitraan nangkis

2. Peserta memahami pentingnya kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan

Kegiatan 1: Diskusi kelompok berbagi pengalaman tentang kemitraan

Kegiatan 2: Permainan bujursangkar berantakan

3 Jpl (135’)

Lembar kerja : membangun kerjasama kelompok – bujur sangkar berantakan

• Kertas Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart

• Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

22 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Diskusi Kelompok Berbagi Pengalaman tentang Kemitraan

1) Jelaskan kepada peserta bahwa pada materi-materi pada OJT ini merupakan kesatuan dari tema

utama: Membangun Kemitraan Dalam Nangkis, dimana selain tema ini, ada dua tema lagi yang sebetulnya merupakan satu kesatuan, yakni: pemasaran sosial, dan lobby dan negosiasi. Pada modul ini kita akan membahas alasan-alasan pentingnya kita membangun kemitraan dalam nangkis, dan apa yang akan dicapai dalam modul ini yaitu agar peserta : • Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip yang harus ada dalam kemitraan dalam nangkis • Mempunyai motivasi untuk membangun kemitraan

2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai dengan kegiatan pertama , yaitu membahas

kasus – kasus kemiskinan yang dihadapi di kelurahan/desa setempat 3) Bagilah peserta menjadi 2 kelompok, kemudian tugaskan masing – masing kelompok untuk

membahas : Satu atau dua kasus kemiskinan yang dialami oleh warga masyarakat berdasarkan hasil

temuan dalam pemetaan swadaya. Apa langkah – langkah BKM/LKM untuk memecahkan permasalahan tersebut? Apakah BKM/LKM dan masyarakat bisa memecahkan masalah tersebut tanpa dibantu oleh

pihak lain? Sebutkan alasannya ? 4) Setalah diskusi kelompok selesai, mintalah kepada perwakilan masing – masing kelompok untuk

mempresentasikan hasilnya. Bahas hasil presentasi tersebut bersama – sama, berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya.

5) Lakukan dialog dengan peserta, mengapa kemitraan itu penting untuk dilakukan ? 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan pendapatnya. 7) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas. Berilah masukan apabila dirasa masih kurang. 8) Berilah kesempatan bertanya kepada peserta. 9) Tutup sesi ini, dan lanjutkan ke kegiatan 2.

Berikan penekanan bahwa masalah kemiskinan tidak bisa ditanggulangi hanya oleh BKM /LKM dan masyarakat, akan tetapi harus dilakukan melalui kerjasama dan kemitraan antara mayarakat, pemerintah dan sektor swasta

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 23

Permainan Bujur Sangkar Berantakan

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 2 dalam modul ini dan akan

membahas prinsip – prinsip kemitraan. 2) Untuk lebih memahami prinsip – prinsip kemitraan, ajaklah peserta untuk menyusun “bujur

sangkar berantakan. 3) Bagilah peserta ke dalam 3 kelompok , kemudian tugaskan kepada setiap kelompok untuk

menyusun bujur sangkar dari potongan – potongan karton yang sudah disediakan. (lihat panduan dalam LK 1). Beri waktu masing – masing kelompok selama 2 menit.

4) Setelah habis waktunya, lihatlah apakah ada kelompok yang berhasil menyusun bujursangkatr

tersebut ataukah tidak. Diskusikan bersama peseta : Mengapa ada yang berhasil dan ada yang tidak ? Apa faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan? Apa faktor – faktor yang menyebabkan kegagalan? Bagaimana keterlibatan masing – masing anggota kelompok? Apakah masing – masing

anggota ingin memaksakan kehendaknya kepada anggota yang lain , adakah saling menghargai dan berbagi?

Bagaimana komunikasi di antara anggota kelompok?

Kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan diperlukan, karena beberapa alasan diantaranya :

Persoalan kemiskinan yang semakin kompleks dan kronis sehingga tidak ada satu pihak pun yang dapat mengklaim memahami persoalan yang dihadapi oleh pihak lain. Akibatnya tindakan sepihak/penyelesaian masalah secara sepihak saja tidak lagi memadai, termasuk misalnya meningkatkan pelayanan saja. Diperlukan kerjasama atau bentuk hubungan baru antar pihak (penyelenggara dan pelaku pembangunan) yang lebih intim untuk bersama – sama memecahkan masalah kemiskinan.

Pergeseran posisi pelaku utama dari pemerintah dan swasta (sebagai pemasok) ke masyarakat. Ini berarti masyarakatlah yang kini menentukan apa yang perlu dan bagaimana harus dipasok. Sering kali tuntutan masyarakat tidak mampu lagi dipenuhi oleh pola – pola pembangunan yang searah. Program – program yang diberikan oleh pemerintah atau swasta sering tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan hubungan baru antara pemerintah dan swasta sebagai pemasok dan masyarakat sebagai pemanfaat , yang lebih bersifat jangka panjang dan berorientasi pada pemecahan masalah.

Keterbatasan sumberdaya di semua pihak, baik di pihak pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan maupun di pihak pelaku pembangunan lainnya : swasta maupun masyarakat, sehingga perlu dilakukan sinergi untuk mencapai tujuan bersama.

24 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Apakah ada saling percaya di antara anggota kelompok? Mengapa percaya/tidak percaya terhadap anggota kelompok lainnya?

5) Tanyakan kepada peserta bagaimana dengan kerjasama yang harus dilakukan antara BKM /LKM dengan pihak lain agar berhasil?, prinsip – prinsip apa yang harus dipegang dalam melakukan kemitraan dengan pihak lain? Ajak peserta untuk berdiskusi secara mendalam.

6) Berikan pencerahan dengan acuan di bawah ini. 7) Tutup materi dan ucapkan terima kasih.

Agar kemitraan dapat berjalan sesuai dengan konsepnya, maka penerapan kemitraan harus mengikuti prinsip – prinsip dasar sebagai berikut :

Partisipasi, dimana semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapat, memutuskan hal – hal yang langsung menyangkut nasibnya dan bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah disepakati bersama.

Penerimaan, kehadiran setiap pihak harus dapat diterima oleh pihak lain apa adanya

dan dalam kesetaraan. Ini juga berarti bahwa tiap pihak memiliki fungsi masing – masing. Agar setiap pihak dapat diterima oleh pihak lain maka kepada setiap pihak dituntut untuk bersikap bertanggung jawab atau dapat diandalkan.

Komunikasi, masing – masing pihak harus mau dan mampu mengkomunikasikan

dirinya beserta rencana kerjanya sehingga dapat dilakukan koordinasi dan sinergi. Untuk itu setiap pihak dituntut mau leleburkan dirinya menjadi satu kesatuan/kolaborasi.

Percaya, masing – masing pihak harus dapat mempercayai dan dipercaya atau saling

percaya karena tidak mungkin suatu hubungan kerjasama yang intim dibangun di atas kecurigaan atau saling tidak percaya. Untuk itu setiap pihak dituntut untuk bersikap terbuka (transparant).

Berbagi, masing – masing harus mampu membagikan diri dan miliknya untuk

mencapai tujuan bersama dan bukan satu pihak saja yang harus berkorban atau memberikan segalanya sehingga tidak lagi proporsional.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 25

Modul 9 Topik : Manfaat Membangun Kemitraan Dalam Penanggulangan Kemiskinan

1. Peserta memahami manfaat utama dari kemitraan dalam nangkis

2. Peserta termotivasi untuk membangun kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan

Kegiatan 1: Permainan konsep kemitraan

Kegiatan 2: Peluang dari kemitraan

3 Jpl (135’)

Bahan bacaan: Sekolah lokal, citarasa internasional

Bahan bacaan: Paving terbangun, warga miskin tersenyum

Bahan bacaan: Padang rumput Ambungan untuk sapi bergulir

• Kertas Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart

• Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

26 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Permainan Konsep Kemitraan 1) Buka pertemuan dengan salam dan jelaskan tujuan dari modul ini, yaitu:

• Peserta memahami prinsip-prinsip kemitraan secara umum

• Peserta menyadari pentingnya kemitraan dalam penanggulangan kemiskinan

2) Jelaskan kepada peserta, bahwa untuk membuka sesi, akan dilakukan permainan. Selanjutnya, mintalah peserta untuk membentuk dua tim. Kemudian dari setiap kelompok, mintalah satu orang sukarelawan yang dianggap paling tangkas dalam hal fisik, untuk mewakili kelompoknya.

3) Setelah itu, sebarkanlah kartu-kartu nomer dari 1 sampai 20 di atas lantai secara acak (kecuali kartu nomer 1 di lokasi start, dan kartu 20 di lokasi finish)

Sebelum sesi dimulai, pemandu bisa mempersiapkan 20 lembar kartu yang sudah diberi nomer dari 1 sampai 20 (satu kartu satu nomer) menggunakan spidol, dengan ukuran besar. Pemandu juga harus sudah mempersiapkan stopwatch atau menggunakan stopwatch di jam tangan/telepon genggam, untuk menghitung waktu.

4) Kemudian jelaskan bahwa sukarelawan tersebut akan ditugaskan untuk melangkah/melompat dari satu kartu ke kartu lain, berdasarkan urutannya (1-2-3-4-5..dst). Pemandu akan menghitung waktunya menggunakan stopwatch (umumkan dan catat hasilnya pada papan tulis). Seluruh peserta, darinm kelompok manapun dilarang membantu/mengganggu dengan cara apapun. Jika ada langkah yang salah, sukarelawan tersebut harus mengulang dari awal.

5) Pada putaran kedua, persilakan seluruh peserta untuk membantu sukarelawan-sukarelawan tersebut. Catat waktu yang berhasil dicapai.

6) Berdasarkan hasil permainan tersebut, ajak peserta untuk mendiskusikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Apa perbedaan utama dari putaran pertama dan kedua?

b. Bagaimana perasaan para sukarelawan pada putaran pertama maupun kedua?

c. Jika kita tarik ke soal kemitraan BKM/LKM dengan pihak luar, Apa saja manfaat yang bisa diperoleh dengan bantuan pihak lain?

d. Apa saja syarat-syarat dari sebuah kemitraan yang bermanfaat?

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 27

7) Tuliskan jawaban-jawaban peserta di papan tulis, dan tutup sesi ini dengan kesimpulan tentang manfaat bermitra. Berikan masukan sebagai berikut:

8) Lanjutkan ke kegiatan kedua.

Peluang dari Kemitraan 1) Sebagai pembuka sesi ini, sampaikan kepada peserta bahwa akan disampaikan beberapa bahan

bacaan untuk dipelajari dan dipahami hikmahnya bagi pengembangan kemitraan.

2) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, kemudian bagikan bahan bacaan kepada seluruh peserta. Persilakan mereka untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

• Apakah perbedaan kemitraan yang terjadi pada pengalaman-pengalaman di Bogor, Blitar, dan Banjarmasin?

• Menurut kelompok anda, apakah kisah-kisah kemitraan tersebut sudah tergolong kategori sukses? Mengapa?

3) Berikan waktu bagi peserta untuk mempelajari bahan-bahan pelajaran tersebut. Minta mereka menuliskan kesepakatan kelompok pada kertas plano. Kemudian persilakan perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya.

4) Pandulah proses diskusi dan tuliskan hikmah-hikmah penting dari hasil diskusi pada papan tulis. Motivasi peserta, bahwa ada banyak cara untuk bermitra, dan ada begitu banyak manfaat yang mungkin bisa diperoleh.

5) Kemudian sebagai penutup dari sesi ini dan OJT, minta peserta menuliskan peluang dan hambatan mengembangkan kemitraan di wilayahnya masing-masing pada kartu metaplan (misalnya peluang pada kartu putih, dan hambatan pada kartu merah). Satu kartu satu peluang/hambatan. Persilakan peserta menempelkan kartunya masing-masing pada papan tulis, dipisahkan dalam kolom peluang dan hambatan.

6) Bacakan isi kartu-kartu tersebut. Kartu-kartu yang sama, digolongkan dalam satu kategori.

• Modal utama untuk membangun kemitraan adalah kepercayaan. Pihak–pihak luar komunitas (kelompok) akan memberikan dukungan, bantuan dan kerja-sama kepada kelompok apabila kelompok tersebut bisa dipercaya. Kepercayaan itu sendiri akan terjadi apabila dilandasi oleh kejujuran, keadilan, keterbukaan, saling peduli, saling menghargai, saling menolong di antara kelompok.

• Kemitraan yang baik adalah yang mampu memberi keuntungan atau nilai lebih bagi masing-masing pihak yang bermitra, dengan kata lain yang bisa memberi win-win solution. Nilai lebih ini tidak harus berupa materi, namun bisa pula dalam bentuk peningkatan kapasitas, bertambahnya akses, dan lain sebagainya.

28 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

7) Setelah selesai, pandu diskusi untuk membahas bagaimana cara mengatasi hambatan dalam bermitra.

8) Tutup sesi dengan menunjukkan bahwa pada dasarnya, tidak semestinya kemitraan tidak dikembangkan, karena peluang dari kemitraan sangat besar.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 29

Modul 10 Topik: Memasarkan PJM Pronangkis

1. Peserta mampu memahami konsep pemasaran sosial 2. Peserta mampu memahami langkah-langkah pemasaran sosial

Kegiatan 1 : Memahami pemasaran sosial Kegiatan 2 : Pembahasan langkah-langkah strategi pemasaran sosial

1 Jpl ( 45 ’)

1. Mendorong kemitraan dan kebijakan penanggulangan kemiskinan 2. Ramai-ramai kerjasama dengan BFI 3. BKM Gandeng PetroChina dan WKS

• Kertas Plano • Metaplan • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

30 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Memahami Pemasaran Sosial 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan membahas modul memasarkan gagasan sosial, dan apa

yang akan dicapai dalam modul ini yaitu agar peserta :

• Peserta mampu memahami konsep pemasaran sosial

• Peserta mampu memahami langkah-langkah pemasaran sosial

2) Ingatkan kembali peserta kepada hasil diskusi pada kegiatan sebelumnya, mengenai pentingnya

BKM/LKM untuk menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk mengimplementasikan gagasan sosial yang sudah dikembangkan warga. Untuk mendapatkan dukungan dari pihak luar, BKM/LKM perlu memperkenalkan gagasan-gagasan sosial tersebut kepada pihak lain agar mereka bukan hanya memahami akan tetapi mau ”membeli” gagasan-gagasan teresbut dalam bentuk kerjasama program atau dukungan kebijakan. ”Menjual” atau memasarkan gagasan-gagasan sosial yang berhubungan dengan tujuan perubahan sosial disebut dengan pemasaran sosial.

3) Ajaklah peserta untuk menceritakan pengalamannya pada saat relawan atau BKM/LKM

memfasilitasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penanggulangan kemiskinan yang diintervensi oleh PNPMMP. Tuliskan semua jawaban peserta pada kertas plano.

4) Tegaskan kepada peserta bahwa apa yang mereka lakukan adalah memasarkan gagasan sosial

dari PNPMMP kepada masyarakat, agar masyarakat berubah sikap dan perilaku serta meningkat kualitas hidupnya.

5) Beri penegasan kepada peserta agar mereka memahami dengan baik konsep pemasaran sosial.

Berdasarkan definisi para ahli, pemasaran social pada dasarnya merupakan aplikasi strategi pemasaran komersial untuk “menjual” gagasan (sosial) dalam rangka mengubah sebuah masyarakat terutama dalam dalam manajemen yang mencakup analisa, perencanaan, implementasi dan pengawasan. Pemasaran sosial yang berkembang selama ini dilakukan oleh berbagai lembaga untuk memasarkan gagasan-gagasan yang berhubungan dengan perubahan sosial kepada masyarakat dan juga berbagai pihak lain yang bertujuan agar masyarakat mau berubah sikap dan perilakunya dalam pembangunan. Dalam hubungannya dengan BKM/LKM, gagasan-gagasan sosial ini justru sudah dilakukan oleh BKM/LKM dan masyarakat, yang perlu dilakukan adalah perubahan-perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang sudah dilakukan oleh masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan kepada pihak luar agar para pihak dapat mendukung pelaksanaan gagasan-gagasan tadi.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 31

6) Berilah penjelasan mengenai Pemasaran sosial kepada peserta. 7) Lanjutkan ke kegiatan 2.

Pembahasan Langkah-langkah Strategi Pemasaran Sosial 1) Jelaskan kepada peserta untuk mendapatkan dukungan dari pihak luar, maka BKM/LKM dan

masyarakat harus mengambangkan strategi pemasaran sosial. 2) Untuk memahami strategi pemasaran sosial mintalah peserta untuk mempelajari bahan bacaan

”Mendorong kemitraan dan kebijakan nangkis: Upaya memasarkan gagasan sosial warga”. 3) Bahas bersama dalam pleno kelas bagaimana langkah-langkah untuk merumuskan strategi

pemasaran sosial yang dilakukan oleh BKM/LKM. 4) Simpulkan bersama hasil dari pendapat peserta tersebut.

Langkah – langkah pengembangan strategi komunikasi untuk pemasaran sosial BKM/LKM :

Penentuan gagasan sosial yang hendak ditawarkan kepada berbagai pihak (program yang sudah dikembangkan oleh BKM/LKM dalam PJM Pronangkis)

Identifikasi dukungan yang dibutuhkan dari berbagai pihak yang berupa dukungan pendampingan program, peningkatan kapasitas, dana ataukah dukungan kebijakan. Hasil identifikasi ini akan menjadi tujuan komunikasi.

Target adopter(kelompok sasaran) apakah pemerintah , swasta, LSM, lembaga donor dan sebagainya. untuk setiap kelompok target sebaiknya dirinci lebih detail. Misal , pemerintah : Dinas Kesehatan. Artinya BKM/LKM harus mempunyai data – data lembaga/komunitas tertentu dan program – program yang mereka kembangkan.

Berdasarkan pengalaman, penerapan strategi pemasaran dalam dunia sosial terbukti dapat memberdayakan organisasi dalam memperoleh dukungan sumberdaya manusia (berupa bantuan teknis) maupun sumber dana potensial yang berasal dari para pihak (masyarakat, pemerintah maupun sektor swasta). Lebih jauh lagi , pemasaran sosial berhubungan erat dengan kemitraan dan kebijakan. Upaya mendorong perubahan perilaku pada kalangan pengambil keputusan , baik itu lembaga pemerintah ataupun swasta yang pada akhirnya diharapkan mampu mendorong tersusunnya sebuah kebijakan. Ketika pemerintah “membeli” gagasan sosial yang ditawarkan oleh BKM/LKM, misal melibatkan masyarakat dalam pengembangan program, diharapkan pemerintah bisa mengadopsi dan membuat kebijakan perencanaan partisipatif untuk program – program pembangunan.

32 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

5) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 6) Tutup materi dan ucapkan terima kasih.

Pesan yang mau disampaikan kepada kelompok sasaran agar mereka mau memberikan dukungan yang didarapkan. Dalam hal ini pesan – pesan tersebut berupa : 1) promosi potensi yang dimiliki oleh BKM/LKM dan warga masyarakat 2) manfaat apa yang akan diperoleh oleh pihak lain apabila mereka mendukung gagasan sosial yang ditawarkan

Metode/cara , yang berupa saluran informasi/komunikasi yang akan dipakai dalam ”menjual” gagasan sosial , misalnya : lobby, dengar pendapat, diskusi dan lain – lain.

Media komunikasi, yaitu media – media yang digunakan dalam menyampaikan pesan (untuk mendukung metode yang sudah ditentukan).

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 33

Modul 11 Topik: Pengembangan Strategi Pemasaran Sosial

1. Peserta mampu memetakan lembaga/komunitas yang bisa diajak bermitra

2. Peserta mampu memetakan potensi BKM/LKM dan masyarakat

3. Peserta mampu merumuskan strategi pemasaran sosial

Kegiatan 1 : Analisa lembaga/komunitas luar

Kegiatan 2 : Analisa potensi sendiri (BKM/LKM)

Kegiatan 3 : Merumuskan srategi pemasaran sosial

1 Jpl ( 45 ’)

1. LK-2 Analisa lembaga/Komunitas sebagai target pemasaran

2. LK- 3 Analisa Potensi BKM/LKM , Relawan, UP, KSM

3. LK 4 – Strategi Pemasaran Sosial BKM/LKM

• Kertas Plano

• Kuda-kuda untuk Flip-chart

• Metaplan

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

34 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Analisa Lembaga /Komunitas dari Luar 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan membahas modul pengembangan strategi pemasaran

sosial, dan apa yang akan dicapai dalam modul ini yaitu agar peserta :

• Peserta mampu memetakan Lembaga atau komunitas yang bisa diajak bermitra

• Peserta mampu memetakan potensi BKM/LKM dan masyarakat

• Peserta mampu merumuskan strategi pemasaran sosial

2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan pertama, yaitu analisa lembaga/komunitas yang bisa diajak bermitra

3) Ajak peserta untuk membahas kembali hasil diskusi pada modul 1 mengenai gagasan sosial/PJM

Pronangkis dan dukungan yang diharapkan oleh BKM/LKM. 4) Bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok, ajaklah setiap kelompok untuk memetakan

lembaga/komunitas yang diharapkan dukungannya dalam mewujudkan gagasan sosial yang sudah tertuang dalam PJM Pronangkis. Gunakanlah LK-2 sebagai alat bantu untuk menganalisa.

Dalam menganalisa lembaga/komunitas ingatkan kembali kepada peserta kepada karakteristik setiap lembaga/komunitas yang akan diajak bekerjasama seperti yang sudah dibahas dalam Bahan Bacaan pada modul sebelumnya. 5) Berilah kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. 6) Simpulkan bersama hasil pembahasan diskusi. Berilah penegasan apabila dirasa masih kurang.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 35

Analisa Potensi Sendiri (BKM/LKM, Relawan, UP) 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai dengan kegiatan kedua, yaitu memetakan

potensi BKM/LKM yang bisa ”dipasarkan” kepada pihak luar yang merupakan kelompok sasaran untuk diajak bekerjasama.

2) Ajaklah peserta untuk memetakan potensi yang ada di BKM/LKM sesuai dengan karakteristik

lembaga/komunitas yang menjadi target sasran yang sudah diidentifikasi dalam kegiatan 1 modul ini. Tanyakan kepada peserta apa saja yang sudah dimiliki oleh BKM/LKM sebagai modal untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar dan bagaimana kualitasnya?. Gunakan LK 3 sebagai acuan.

3) Setelah selesai ajak peserta untuk berefleksi apakah dengan kondisi BKM/LKM yang sudah

didiskusikan, mereka sudah mempunyai modal yang cukup untuk menawarkan kerjasama kepada pihak luar? Apabila belum apa yang harus dilakukan dan apabila sudah apa yang harus dilakukan?

4) Tulislah semua jawaban peserta dalam kertas plano. 5) Simpulkan bersama hasilnya dan berilah pencerahan.

Pengembangan Strategi Pemasaran Sosial 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mencoba menyusun strategi pemasaran sosial

berdasarkan kepada PJM Pronangkis yang dikembangkan oleh BKM/LKM dan warga.

2) Ajak peserta untuk membahas kembali hasil diskusi pada modul – modul sebelumnya mengenai PJM Pronangkis dan dukungan yang diharapkan oleh BKM/LKM .

3) Mintalah peserta untuk mengembangkan strategi pemasaran sosial berdasarkan kepada hasil diskusi pada kegiatan 1 dan 2 pada modul ini yang sudah dibahas sebelumnya . Gunakan LK – 4 sebagai alat bantu

4) Setelah diskusi kelompok selesai , bahas bersama dan berikan masukan – masukan yang diperlukan.

36 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Modul 12 Topik: Peran BKM/LKM, UP dan Relawan dalam Pemasaran PJM Pronangkis

1. Peserta memahami perannya dalam pemasaran gagasan sosial

2. Peserta mempunyai komitmen untuk memasarkan gagasan sosial

3. Peserta mampu mengembangkan Rencana Kerja

Kegiatan 1 : Identifikasi hambatan Pengembangan Strategi

Kegiatan 2 : Memahami dan menyadari peran BKM/LKM, UP dan relawan

Kegiatan 3 : Menyusun Rencana Kerja

1 Jpl ( 45 ’)

1. LK- 5 Kualitas PJM Pronangkis

• Kertas Plano

• Kuda-kuda untuk Flip-chart

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 37

Identifikasi Hambatan Pengembangan Strategi 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan membahas modul peran BKM/LKM dan relawan dalam

pemasaran sosial, dan apa yang akan dicapai dalam modul ini yaitu agar peserta :

• Peserta memahami perannya dalam pemasaran gagasan sosial

• Peserta mempunyai komitmen untuk memasarkan gagasan sosial

2) Ingatkan kembali proses penyusunan strategi pemasaran sosial yang sudah dilakukan pada modul sebelumnya. Tanyakan kepada peserta apakah hambatan dalam penyusunan strategi pemasaran tersebut? Tuliskan jawaban peserta pada kertas plano.

3) Berdasarkan isu-isu yang berkembang untuk kebutuhan pengembangan strategi pemasaran sosial dan hambatan dalam penyusunan strategi komunikasi, mintalah peserta untuk membahas dalam diskusi kelompok , bagi peserta ke dalam 2 kelompok dan tugaskan masing – masing kelompok untuk membahas :

Kelompok 1 : Apakah kualitas PJM Pronangkis yang akan dipasarkan sudah cukup memadai ? apa yang

harus ditingkatkan ?, bagaimana caranya (gunakan LK-3) ? Bagaimana kapasitas BKM/LKM, UP dan Relawan sudah memadai untuk memasarkan

gagasan kepada pihak lain? Kapasitas apa yang ada, apa yang kurang dan bagaimana cara meningkatkan kapasitas mereka?

Kelompok 2 :

Apakah data-data pendukung untuk pesan promosi yang akan disampaikan kepada pihak lain sudah tersedia? Data-data apa yang dibutuhkan ? dari mana data tersebut bisa diperoleh?

Apakah data-data mengenai lembaga/komunitas yang menjadi kelompok sasaran sudah tersedia? Data-data apa yang dibutuhkan? Darimana data itu bisa didapat?

4) Bahas bersama hasil diskusi kelompok dalam pleno kelas.

38 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Memahami dan menyadari Peran BKM/LKM, UP dan Relawan 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai dengan kegiatan kedua, yaitu mendiskusikan

peran BKM/LKM dan relawan dalam pemasaran PJM Pronangkis 2) Diskusikan dalam pleno kelas beberapa hal berikut :

Apa peran BKM/LKM, UP-UP dan relawan dalam memasarkan PJM Pronangkis ?

3) Bahas bersama secara mendalam serta ajak untuk berkomitmen memasarkan PJM Pronangkis ini

berdasarkan perannya masing masing.

Menyusun Rencana Kerja 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai dengan kegiatan menyusun rencana kerja

untuk menggalang dukungan dari pihak luar terhadap pelaksanaan PJM Pronangkis.

Kegiatan menyusun rencana kerja dilaksanakan bersama antara BKM/LKM, Relawan dan UP

2) Untuk dapat melaksanakan strategi pemasaran yang sudah dibahas dalam modul sebelumnya ,

diskusikan bersama peserta : 1) persiapan apa yang harus dilakukan ; 2) bagaimana rencana pelaksanaannya .Tuliskan hasil diskusi dalam kertas plano.

Daftar hasil diskusi persiapan dan rencana pelaksanaan, akan menjadi kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pemasaran PJM Pronangkis kepada pihak luar

Diskusi berdasarkan kepada pembahasan dalam diskusi-diskusi pengembangan strategi pemasaran sosial dan hambatan-hambatan dalam pengembangan strategi yang sudah dibahas dalam kegiatan sebelumnya.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 39

3) Tugaskan pesaerta untuk membuat rencana kerja berdasarkan kepada daftar kegiatan yang harus dilakukan dalam point 2.

Kegiatan Keluaran yang diharapkan Waktu Tempat Penanggung

jawab

4) Bahas bersama hasilnya dan berikan masukan – masukan apabila diperlukan. 5) Sepakati bersama peserta bahwa rencanakerja ini menjadi acuan pemasaran sosial yang harus

dilaksanakan oleh BKM/LKM, UP, dan relawan.

40 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Modul 13 Topik: Mengapa Melakukan Lobby & Negosiasi?

1. Peserta mengenali proses lobby & negosiasi dalam kehidupan sehari-hari 2. Peserta menyadari pentingnya lobby & negosiasi dalam mewujudkan kemitraan 3. Peserta memahami tujuan dan prinsip-prinsip lobby & negosiasi

Kegiatan 1: Mengenali proses lobby & negosiasi Kegiatan 2: Memahami tujuan dan prinsip-prinsip lobby & negosiasi

1 Jpl (45’)

Bahan Bacaan: 1. Mengapa Melakukan Lobby & Negosiasi?

• Kerta Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart • Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar • Papan Tulis dengan perlengkapannya

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 41

Mengenali Proses Lobby & Negosiasi 1) Buka pertemuan dengan salam, lalu sampaikan kepada peserta bahwa selama beberapa waktu

mendatang kita akan bersama-sama belajar untuk memahami proses lobby dan negosiasi, mulai dari tujuan, prinsip, hingga teknik lobby dan negosiasi.

2) Ingatkan peserta bahwa sebelum ini kita sudah sama-sama belajar dan menyusun strategi melalui

modul Kemitraan Dalam Nangkis dan modul Pemasaran Sosial. Jelaskan bahwa lobby & negosiasi merupakan alat atau keterampilan yang mesti dikuasai agar kemitraan dan pemasaran sosial bisa kita wujudkan.

3) Mulailah mengajukan pertanyaan-pertanyaan ringan, misalnya dengan menunjuk 1-2 orang

peserta dan tanyakan, berapa kali dalam seminggu bapak/ibu ke pasar? Apa yang dilakukan di sana, menjual atau membeli? Bagaimana bapak/ibu menawar barang yang hendak anda jual/beli kepada pembeli/pedagang? Bagaimana pula reaksi mereka? Apakah dalam proses tersebut terjadi perubahan penawaran? Apakah bapak/ibu menerapkan cara yang berbeda terhadap orang yang berbeda? Mengapa?

4) Sampaikan bahwa apa yang baru saja kita perbincangkan/lihat adalah salah satu contoh kecil dari

suatu proses negosiasi. Lobby dan negosiasi sebenarnya bukanlah hal yang asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang pasti pernah, atau bahkan sering, melakukan proses lobby dan negosiasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Proses ini juga pasti kita alami dalam menjalankan program di lapangan.

5) Pasang gambar siklus PNPM Mandiri Perkotaan, lalu tanyakan kepada peserta, pada tahap mana

saja kita perlu melakukan lobby dan negosiasi? Gali pendapat peserta berdasarkan pengalaman mereka di lapangan, hingga akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa pada kenyataannya lobby & negosiasi selalu terjadi dan bahkan harus dilakukan dalam setiap tahap dalam siklus.

6) Lakukan refleksi dan beri penegasan atas hal-hal penting dari diskusi yang baru dilakukan, lalu

lanjutkan ke kegiatan kedua.

Pertanyaan pancingan ini bisa diubah, disesuaikan dengan karakter peserta. Misalnya jika peserta rata-rata masih tergolong muda, pertanyaan yang mungkin lebih menarik adalah : Berapa kali anda berpacaran? Lalu tanyakan lagi, bagaimana cara anda menunjukkan kepada si ‘dia’ bahwa Anda pantas menjadi pacarnya? Bagaimana pula reaksinya? Apa syarat yang dimintanya? Jika perlu, panggil 2 orang (laki-laki dan perempuan) maju ke depan dan minta yang laki-laki menyatakan cintanya kepada si perempuan, lalu persilakan keduanya berinteraksi.

42 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Memahami tujuan dan Prinsip-prinsip Lobby & Negosiasi 1) Jelaskan bahwa dalam kegiatan kedua ini kita akan bersama-sama memahami tujuan dan prinsip-

prinsip dalam lobby & negosiasi. 2) Bagikan bahan bacaan “Mengapa Melakukan Lobby dan Negosiasi?” dan minta peserta untuk

membacanya secara seksama. Beri kesempatan tanya jawab untuk memperjelas pemahaman peserta.

3) Untuk lebih memperjelas pemahaman, bagi peserta menjadi 4 kelompok. Beri tugas kepada

masing-masing kelompok untuk menyusun satu adegan drama yang menggambarkan 4 kemungkinan hasil lobby & negosiasi dan menentukan para pemeran dalam kelompoknya.

• Kelompok 1: menyusun adegan yang hasilnya kalah-kalah • Kelompok 2: menyusun adegan yang hasilnya menang-kalah • Kelompok 3: menyusun adegan yang hasilnya kalah-menang • Kelompok 4: menyusun adegan yang hasilnya menang-menang

4) Setelah skenario selesai disusun, minta setiap kelompok untuk memainkannya. Minta peserta lain

untuk mengamati. 5) Diskusikan bersama peserta, apa yang didapat dari permainan tersebut.

• Apakah setiap kelompok sudah menggambarkan 4 kemungkinan yang terjadi dalam lobby & negosiasi?

• Apa yang dirasakan oleh masing-masing pemeran dalam setiap situasi? • Situasi mana yang terbaik? Mengapa?

6) Beri penekanan atas hal-hal yang penting, tutup diskusi dan sampaikan bahwa di modul

berikutnya kita lebih jauh akan mengenal tahapan dan teknik-teknik lobby & negosiasi.

Permainan ini perlu diatur agar menyenangkan bagi peserta. Setting skenario bebas diciptakan oleh peserta, misalnya setting suami-istri, ibu-anak, penjual-pembeli, petani-tengkulak, pemain bola-wasit, PKL-petugas tramtib, dll. Selain para pemeran utama yang memainkan adegan lobby/ negosiasi, anggota kelompok lain bisa menjadi figuran atau pengantar cerita.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 43

Modul 14 Topik: Tahapan dan Teknik Dalam Lobby & Negosiasi

1. Peserta memahami tahapan-tahapan dalam lobby & negosiasi 2. Peserta memahami teknik-teknik yang umum digunakan dalam lobby & negosiasi

Kegiatan: Memahami tahapan dan teknik lobby & negosiasi

1 Jpl (45’)

Bahan Bacaan: 1. Tahapan dan Teknik Lobby & Negosiasi 2. 15 Hukum Negosiasi

• Kerta Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart • Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar • Papan Tulis dengan perlengkapannya

44 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Memahami Tahapan dan Teknik Lobby & Negosiasi 1) Pemandu menjelaskan kepada peserta bahwa sekarang kita akan lebih jauh mengenali tahapan

dan teknik dalam lobby & negosiasi. 2) Bagikan bahan bacaan dan minta peserta untuk membacanya dengan seksama. 3) Minta peserta untuk berdiskusi berpasangan dengan teman di sebelahnya, lalu beri kesempatan

mereka untuk mengungkapkan pemahamannya atas bahan bacaan. Pandu dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Berdasar pengalaman, adakah cara efektif untuk mendapat informasi mengenai lawan pada

masa persiapan? • Bisakah kita menilai, mana tipe negosiator yang lebih baik di tahap tawar-menawar?

Mengapa? • Jika ya, mana tipe yang lebih baik? Mengapa? • Perlukah kita menyesuaikan sikap/tipe dalam setiap konteks negosiasi? Mengapa?

4) Beri kesempatan peserta lain untuk memberi tanggapan. Minta peserta untuk memberi contoh,

misalnya berdasarkan pengalaman mereka sendiri, atas pemahaman mereka terhadap tahapan dan teknik yang disampaikan penulis.

5) Lakukan refleksi dan beri penegasan tentang hal-hal penting atas diskusi yang baru dilakukan.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 45

Modul 15 Topik: Memetakan Kondisi KSM

1. Peserta mampu memahami kondisi KSM yang ideal (mandiri) 2. Peserta mampu mengetahui hasil pemetaan dan analisis fasilitator terhadap kondisi

KSM yang ada di wilayahnya. 3. Peserta mampu memetakan lebih detail kondisi KSM yang ada di wilayahnya 4. Peserta mampu membandingkan kondisi KSM yang di wilayahnya dengan KSM ideal.

Kegiatan 1 : Memahami KSM Ideal Kegiatan 2 : Memetakan Kondisi KSM

1 Jpl ( 45 ’)

Bahan Bacaan 1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) 2. Kelayakan KSM (Peminjam) 3. Kelompok Tani Sri Bangun

• Kertas Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya

46 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Memahami KSM ideal

1) Berilah penjelasan kepada peserta bahwa kita akan memulai proses belajar dengan memetakan kondisi KSM, sampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini.

2) Jelaskan bahwa kita akan memasuki kegiatan 1, yaitu memahami KSM ideal. 3) Bagikan bahan bacaan KSM kepada peserta, ajaklah beberapa saat untuk membacanya. 4) Lakukan dialog dengan peserta mengenai, bagaimana sebaiknya peran dan fungsi KSM baik bagi

anggotanya maupun masyarakat ? Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 5) Tanyakan kembali apa saja faktor-faktor suatu KSM dapat dikatakan KSM ideal (mandiri)? 6) Simpulkan bersama, berilah penguatan.

Prinsip/nilai yang dianut KSM Kesetaraan Saling mempercayai dan saling mendukung / memperhatikan Bebas dalam membuat keputusan Bebas dalam menetapkan kebutuhan Mempunyai kewenangan / kebijakan sendiri Berpartisipasi nyata

KSM merupakan kumpulan orang yang menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu kepentingan dan kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 47

Peran dan fungsi KSM Sarana mendorong proses perubahan sosial Wadah pembahasan dan penyelesaian masalah Wadah untuk menyalurkan aspirasi Wadah menggalang tumbuhnya saling percaya Sebagai sumber ekonomi

Dalam perjalanannya, tidak sedikit KSM mengalami kegagalan dalam membangun kelompok, sehingga tidak mampu bertahan lama. Adapun faktor – faktor yang menjadikan KSM mandiri, diantaranya sebagai berikut : a. Keorganisasian :

• KSM memiliki tujuan dan program kerja yang jelas • Semua pengurus KSM mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara

profesional • KSM memiliki AD/ART atau aturan main • Semua anggota melaksanakan kewajiban dan haknya dengan baik • Solidaritas antar anggota semakin kuat • KSM mampu mengambil keputusan secara mandiri dan demokratis

b. Administrasi • KSM memiliki perangkat administrasi dan pembukuan yang lengkap • Pengurus KSM memiliki kemampuan dan trampil mengelola administrasi dan

pembukuan • KSM memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dilaporkan secara rutin ke anggota • KSM memiliki sistem informasi manajemen

c. Permodalan • Tabungan/iuran KSM beragam dan terus meningkat • kSM mampu mengelola dana dari luar • Dana kelompok mampu memenuhi kebutuhan anggotanya

d. Kegiatan • Kegiatan produktif anggota terus berkembang dan menguntungkan • Sarana kerja dan pelayanan semakin lengkap • KSM mampu membiayai operasional secara layak

e. Keberadaan • Keanggotaan KSM terus meningkat baik jumlah maupun mutunya • Pengetahuan dan keterampilan anggota semakin berkembang • Kehadiran KSM semakin dikenal dan diterima masyarakat • KSM ikut menentukan dalam pengambilan keputusan tingkat desa/kelurahan.

8) lanjutkan ke kegiatan 2.

48 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Memetakan Kondisi KSM

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki kegiatan 2, yaitu memetakan kondisi KSM. 2) Bagikan hasil pemetaan dan analisa kondisi KSM yang telah dibuat oleh fasilitator (bagan

kecenderungan dan perubahan) kepada peserta. Ajaklah beberapa saat untuk menganalisanya. 3) Tanyakan kepada peserta, apakah hasil pemetaan kondisi KSM tersebut, sudah sesuai dengan

kondisi yang sebenarnya atau masih ada yang kurang? 4) Kalau masih kurang, dan berbeda hasil pemetaannya, ajaklah peserta untuk memetakan kembali

kondisi KSM di wilayahnya, khususnya pada hasil pemetaan yang tidak sesuai saja. Dengan menggunakan bagan kecenderungan dan prubahan. (gunakan LK-1). Jelaskan sekilas mengenai teknik bagan kecenderungan dan perubahan.

5) Lakukan diskusi bersama dengan peserta untuk memperbaiki hasil pemetaan kondisi KSM yang ada di wilayahnya dengan menggunakan teknik bagan kesenderungan dan perubahan.

6) Setelah terjadi perbaikan, lanjutkan diskusi kelas, mengenai :

• Apakah ada perubahan dari dari setiap perkembangan KSM diatas dari tahun ke tahun ? • Apakah perubahan itu menurun atau meningkat ? jenis perkembangan KSM mana yang

menurun, dan mana yang meningkat ? • Mengapa perubahan – perubahan tersebut terjadi ? • Apa dampak-dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan tersebut ? • Siapa yang banyak terkena dampak (bandingkan grafik-grafik di setiap kelompok) ? • Bagaimana kemungkinan perkembangan KSM di masa mendatang apabila tidak ditangani?

7) Fasilitasi terjadinya dialog didalam diskusi kelas, dan simpulkan bersama hasilnya. 8) Tutup materi dan ucapkan terima kasih.

Bagan Kecenderungan dan perubahan adalah salah satu teknik yang bisa diterapkan untuk mengkaji tingkat perkembangan KSM, teknik ini digunakan untuk mengambarkan perubahan-perubahan keadaan KSM di wilayahnya dari waktu ke waktu, sehingga bisa dianalisa peningkatan atau penurunan kualitas perkembangan KSM, alasan-alasan dan upaya yang harus dilakukan apabila ada permasalahan

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 49

Modul 16 Topik: Analisa Pemecahan Masalah

1. Peserta mampu mengidentifikasi apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam mengembangkan dan memelihara KSM.

2. Peserta mampu mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan untuk memecahkan permasalahan perkembangan KSM.

3. Peserta mampu memetakan kebutuhan baik SDM maupun sumber daya lainnya dapat dapat mendukung terhadap pengembangan dan pemeliharaan KSM.

Kegiatan 1 : Identifikasi Pemecahan Masalah dan Pemetaan Kebutuhan

1 JPL (45’)

• Kertas Plano

• Kuda-kuda untuk Flip-chart

• Metaplan

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

50 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Identifikasi Pemecahan Masalah dan Pemetaan Kebutuhan 1) Berilah penjelasan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul Analisa Pemecahaan Masalah,

sampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini, yaitu : • Peserta mampu mengidentifikasi apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam

mengembangkan dan memelihara KSM. • Peserta mampu mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan untuk memecahkan permasalahan

perkembangan KSM. • Peserta mampu memetakan kebutuhan baik SDM maupun sumber daya lainnya dapat dapat

mendukung terhadap pengembangan dan pemeliharaan KSM. 2) Jelaskan bahwa pada kegiatan sebelumnya telah dibahas mengenai kondisi KSM yang ada

diwilayahnya dengar segara permasalahannya sehingga perlu didiskusikan bersama, bagaimana kita mengatasi persoalan – persoalan yang terjadi pada perkembangan KSM.

3) Kemudian bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, ajaklah mereka untuk mendiskusikan:

a. Apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar KSM yang ada diwilayahnya bisa menjadi KSM mandiri?

b. Kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk mendukung agar KSM menjadi mandiri? c. Apa saja sumber daya yang dibutuhkan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya

lainnya untuk mendukung terlaksananya kegiatan tersebut? d. Bagiamana kondisi sumber daya yang ada? e. Bagaimana upaya pemenuhannya agar sumber dayanya memadai? Untuk lebih memudahkan proses diskusi, gunakanlah tabel berikut ini :

No

Hal-Hal yang harus

diperbaiki & ditingkatkan

Kegiatan Pengembangan

KSM

Sumber daya Lain yang

dibutuhkan

Sumber daya yang ada

Upaya Pemenuhan Kebutuhan

Dalam melakukan diskusi, ajaklah peserta untuk melihat kembali hasil pemetaan kondisi KSM dan permasalahannya.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 51

4) Berilah kesempatan kepada wakil setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya, dorong

terjadinya diskusi apabila terjadi perbedaan pendapat. 5) Simpulkan bersama hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas. 6) Tutup materi dan ucapkan terima kasih.

52 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Modul 17 Topik: Tahapan Pembelajaran Masyarakat

Peserta memahami tahapan pembelajaran masyarakat

Kegiatan 1: Memahami Tahapan Pembelajaran Masyarakat Kegiatan 2: Peran Fasilitator dan Para Pihak

1 Jpl ( 45 ’)

Bahan Bacaan : Belajar dari Pengalaman

• Kertas Plano, Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan, Spidol, selotip kertas dan jepitan besar • Papan Tulis dengan perlengkapannya

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 53

Memahami Tahapan Pembelajaran Masyarakat

1) Nyatakan bahwa kita yang hadir di sini merupakan Fasilitator Pembaharuan . Kewajiban moral ini otomatis melekat karena kita berada di sini sekarang dan menerima fasilitas belajar ini dari negara. Kita akan bersama – sama untuk membahas tahapan belajar masyarakat yang kita dampingi

2) Tampilkan atau bagikan Media Bantu Pembelajaran Masyarakat. Jelaskan tahap demi tahap

secara garis besar saja karena diskusi lebih jauh akan kita lakukan dalam modul – modul selanjutnya

3) Beri kesempatan peserta untuk mengajukan satu dua pertanyaan. Diskusikan bersama seluruh

peserta 4) Tutup diskusi dengan menyampaikan kembali pokok-pokok pembelajaran yang telah diraih.

Peran Fasilitator dan Para Pihak 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mulai kegiatan 3 yaitu membahas mengenai peran

fasilitator dan para pihak dalam proses pembelajaran masyarakat.

2) Ingatkan kembali kepada tahapan pembelajaran yang sudah dibahas dalam kegiatan sebelumnya, kemudian diskusikan apa peran fasilitator dan para pihak dalam setiap tahapan. Gunakan tabel di bawah ini untuk mempermudah proses diskusi.

54 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Tahapan Kegiatan Belajar Peran fasilitator Peran pihak lain (sebutkan pihak mana saja yang diharapkan perannya)

Identifikasi Kebutuhan Belajar

Perencanaan Kegiatan Belajar

Pelaksanaan Kegiatan Belajar

Penilaian Perkembangan Belajar

3) Refleksikan hasil diskusi dan beri penegasan – penegasan apabila diperlukan, berikan informasi bahwa kita akan mendiskusikan lebih jauh bagaimana cara untuk mengidentiifkasi kebutuhan belajar pada coaching selanjutnya.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 55

Modul 18 Topik: Identifikasi Kebutuhan Belajar

Peserta memahami dan menyadari:

• Mengidentifikasi kebutuhan informasi/ pengetahuan belajar • Menseleksi dan membuat prioritas kebutuhan belajar

Kegiatan 1: Identifikasi kebutuhan pengetahuan BKM/UP/Relawan

Kegiatan 2: Prioritas materi belajar

1 Jpl ( 45 ’)

Bahan Bacaan:

1. Identifikasi Kebutuhan Belajar

• Kertas Plano

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

56 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Identifikasi Kebutuhan Pengetahuan BKM/UP/Relawan

1) Ingatkan kepada peserta mengenai tahapan perkembangan belajar yang sudah dibahas pada modul sebelumnya.

2) Sampaikan kepada peserta bahwa saat ini kita akan memasuki langkah pertama tahapan

pembelajaran masyarakat yaitu menemukan kebutuhan belajar masyarakat. Jelaskan pentingnya melakukan identifikasi kebutuhan belajar.

Identifikasi kebutuhan belajar dilakukan untuk mengetahui masalah dan kebutuhan warga belajar sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh warga belajar . Proses pembelajaran bersama masyarakat akan efektif bila: Materi yang dipelajari sesuai dengan minat dan kebutuhan hidup sehari-hari; Materi yang dipelajari menyelesaikan masalah paling penting dalam hidup warga; Materi atau pengetahuan baru agar bisa langsung dipraktekkan masyarakat.

3) Bagi peserta dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok akan mendiskusikan 1 kelompok

sasaran yaitu BKM, UP dan relawan . Gunakan matriks berikut untuk mendorong diskusi kelompok.

Kelompok sasaran

Tugas/Peran dalam nangkis

Kebutuhan Informasi / Pengetahuan/keterampilan Kebutuhan Lain

4) Setelah diskusi kelompok selesai, lakukan diskusi kelompok dengan teknik komedi putar untuk

memperkaya hasil diskusi. 5) Setelah selesai, persilahkan juru bicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya

serta tanggapan dari kelompok tamu. 6) Buka kesempatan peserta menambahkan atau memperkuat hasil diskusi kelompok.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 57

Komidi Putar―Jaga Warung. Disebut “komidi putar―jaga warung” karena para peserta dari satu kelompok diskusi akan mengunjungi kelompok diskusi lain dengan cara berputar (mirip komidi putar); sedangkan di kelompok yang dikunjunginya itu ada orang yang akan menerima kedatangan kelompok lain (seperti orang yang sedang jaga warung). Langkah-langkah untuk melakukan diskusi “komidi putar―jaga warung” ini adalah sebagai berikut :

a. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi kecil. Masing-masing kelompok itu ditugaskan untuk mendiskusikan topik yang berbeda; Setelah selesai diskusi di kelompok kecil, minta 2 anggota dari setiap kelompok untuk tetap tinggal di kelompoknya untuk jadi “penjaga warung”; sedangkan sisa anggota kelompok akan berputar mengunjungi kelompok-kelompok yang lainnya (“berkomidi putar”). Tugas dari penjaga warung adalah “menjelaskan hasil diskusi di kelompoknya, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh anggota kelompok lain yang berkunjung, dan sekigus juga mendiskusikannya.” Tugas dari anggota yang berkomidi putar adalah “meminta penjelasan dari penjaga warung kelompok yang dikunjunginya, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan sekaligus mendiskusikannya”;

b. Lakukan diskusi “komidi putar―jaga warung” ini sampai masing-masing kelompok itu terkunjungi semua;

c. Setelah selesai, bawa hasil diskusi “komidi putar―jaga warung” ini untuk dibahas lebih lanjut dan sekaligus dikaji ulang di kelompok besar (pleno).

Diskusi dengan cara “komidi putar―jaga warung” ini biasanya dipilih dan digunakan untuk membahas topik-topik yang relatif kompleks, dan ada sejumlah subtopik yang harus dibahas. Dengan menggunakan cara ini, hasil diskusi di setiap kelompok kecil akan memungkinkan untuk dipertukarkan satu sama lain, dibahas, serta diperdalam, tetap dalam kelompok kecil (tidak dalam kelompok diskusi besar/pleno); meskipun pada akhirnya, setelah diskusi ini selesai, baik hasil diskusi kelompok kecil maupun diskusi “komidi putar―jaga warung”, akan dikaji ulang dalam kelompok besar (pleno).

Penjaga W Pengunjung

58 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Prioritas Materi Belajar 1) Ajak peserta untuk kembali melihat daftar materi belajar. Ajak peserta untuk menyeleksi : mana

materi belajar yang mendesak untuk dipelajari? Biarkan peserta menilai sendiri ukuran kemendesakan itu. Salah satu ukuran yang bisa dipakai misalnya, kalau tidak segera dipelajari akan semakin menimbulkan atau memperparah kondisi masyarakat ’korban’.

Seberapa cepat proses belajar juga sangat ditentukan oleh frekuensi pertemuan . Pengalaman menunjukkan tidak mudah menggulirkan proses belajar secara rutin. Kunci sukses pertama adalah lakukan pertemuan belajar sesegera mungkin dan persiapkan sebaik mungkin. Ingat bunyi iklan berikut ”kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda”. Pertemuan pertama akan sangat menentukan minat orang untuk mengikuti proses belajar berikutnya.

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 59

Modul 19 Topik: Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

Peserta mampu menyusun evaluasi pembelajaran

Kegiatan 1 : Menilai Perkembangan Belajar

1 Jpl (45’)

Bahan Bacaan:

Menilai Proses dan hasil belajar

• Kertas Plano

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

60 PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4

Menilai Perkembangan Belajar

1) Sampaikan kepada peserta, sesuai dengan tahapan pembelajaran yang sudah dibahas sebelumnya , saat ini kita akan berdiskusi menyusun rencana penilaian perkembangan belajar

2) Lakukan curah pendapat dengan peserta ,tanyakan kepada meraka :

Mengapa kegiatan belajar perlu dinilai? Apa yang dinilai? Siapa yang menilai?

3) Refleksikan bersama – sama hasilnya dan beri penegasan – penegasan yang diperlukan 4) Ajaklah peserta untuk berlatih membuat penilaian berdasrkan kepada rencana belajar yang sudah

dibuat dalam pembahasan modul sebelumnyan

Rencana Belajar BKM “Gono Gini” Masalah

Topik Belajar

Waktu

Jumlah pertemuan

Tempat

Tujuan Belajar

Topik pertemuan 1

Topik Peretmuan 2

Topik Pertemuan 3

dst

PANDUAN PEMANDU | Pelatihan Penguatan BKM/UP/Relawan/Lurah – Tahun ke 4 61

Aspek yang dinilai Hasil

Keterampilan .............

Kemampuan Menganalisis Masalah

Perubahan – perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku

Proses pembelajaran

5) Diskusikan hasilnya dan beri masukkan yang diperlukan

Program NasionalPemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

KANTOR PUSAT

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia - 12110

KANTOR PROYEK

Jl. Penjernihan 1, No.19F, Pejompongan, Jakarta Pusat, Indonesia - 10210

SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRIwww.pnpm-mandiri.org

PENGADUAN P.O. Box 2222 JKPMT

SMS : 0817 148 048e-mail : [email protected]

www.p2kp.org l www.pnpm-perkotaan.org