power point ira dr
DESCRIPTION
powerpointTRANSCRIPT
Slide 1
Oleh Ira martiniKonsulen dr.Retno M.Laila,Sp.A Demam Reumatik pada Anak
PENDAHULUANDemam reumatik merupakan suatu penyakit inflamasisistemik non supuratif yang digolongkan pada kelainanvaskular kolagen atau kelainan jaringan ikat.
Demam rematik akut adalah sinonim dari demam rematikdengan penekanan akut, sedangkan yang dimasuk demamrematik inaktif adalah pasien-pasien dengan demam rematiktanpa tanda-tanda radang.
90% serangan pertama pada umur 5-15 tahundibawah umur 5 tahun sangat jarang
Insidens di negara maju lebih daripada di negara berkembangDRA kelainan imunologik terjadi akibat reaksi lambat infeksi Streptococcus beta hemolyticus grup A3DefinisiDemam reumatik merupakan penyakitperadangan Akut yang dapat menyertai faringitisyang disebabkan oleh Streptococcus betahemolyticus grup A.EpidemiologiDi USA : o,6 per 100.000 pada usia 5-19 tahunSrilangka : 100-150 per 100.000India : 6-11 per 100 Indonesia:RSCM : 60-80 kasus per tahunJogjakarta: 30-60% dari pasien dirawat karena penyakit jantungEtiologiinteraksi individu, penyebab penyakit dan faktor lingkunganpe kadar antibodi terhadap StreptococcusInsidens demam reumatik = beta-Streptococcus hemolyticus grup A Serangan demam reumatik me bila penderita mendapat pencegahan dengan antibiotikaFaktor predisposisiFaktor genetik
Jenis kelamin
Golongan etnik dan ras
Umur
Keadaan gizi dan adanya penyakit lainFaktor lingkungan keadaan sosial ekonomi buruk
iklim dan geografi
cuaca
PatogenesisStreptokokus
StreptokokusProduk ekstraselimun tubuh yg mempunyai tingkat kepekaan berlebihancedera jaringanManifestasi klinis mayor karditis
artritis
korea Sydenham
eritema marginatum
nodulus subkutanManifestasi klinis minorDemam
Artralgia
Nyeri abdomen
Anoreksia, nausea, muntahDasar DiagnosisSangat mungkin2 mayor atau 1 minor+2 minorDisertai bukti infeksi SGAASTO meningkatKultur (+)Meragukan2 mayor1 mayor +2 minorTidak terdapat bukti infeksi SGAPengecualianDiagnostik DRA dapat ditegakan hanya ditemukan korea saja.n12DiagnosisDiagnosis didasarkan atas kriteria mayor dan minorKriteria WHO 2004Kategori DiagnosisKriteriaDR serangan pertama2 mayor+1 minor dan2 minor+bukti infeksi SGADR rekuren tanpa PJR2 mayor atau 1 mayor +2minor+bukti infeksi SGADR rekuren dengan PJR2 minor+bukti infeksi SGAKorea syendehanTidak perlu kroteria mayor atau infeksi SGAPemeriksaan LaboratoriumDiagnostik DR 3 kriteria :Bukti adanya infeksi Streptokokus yaitu dengan pemeriksaan ASTOReaksu fase (leukositosis,LED meningkat,dan CRP(+)Bukti adanya keterlibatan jantung (interval PR yang memanjang pada EKG,sinus takikardi),toraks foto (perikarditis)Gambaran EkokardiografiDiagnostik miokarditis dan perikarditisKontraktilitis miokardium (EF)Derajat regurgitasi katup mitral dan aortaDimensi venrikelDiagnosis BandingSLEPenyakit autoimun disebabkan oleh tissue-binding autoantibody dan kompleks imun radang
Diduga faktor genetik, infeksi dan lingkungan ikut berperan pada patofisiologi SLE
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi antinuklear
Seorang pasien diklasifikasikan menderita SLE apabila memenuhi minimal 4 dari 11 butir kriteria
Diagnosis bandingArtritis Reumatoid Juvennile
penyakit kronis pada anak
peradangan pada sinovium dan gejala sistemik
usia di bawah 16 tahun
Poliartritis lebih banyak pada anak
Rheumatoid factor + (IgM) - 75% penderita; 95% + pada penderita dengan nodul subkutan.Diagnosis bandingEndokarditis bakterialis subakut
infeksi pada endokardium (selaput jantung),epitel pembuluh darah dan katup jantung
terjadi secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan
hampir selalu menginfeksi katup abnormal maupun katup yang rusak
Streptococcus viridans (50-60%)
katup jantung normal, sel darah putih pada tubuh akan menghancurkan bakteri-bakteri yang beredar dalam aliran darah ataupun yang tersangkut pada katupDiagnosis bandingDemam reumatikArtritis reumatoidLupus eritomatosus sistemikUmur5-15 tahun5 tahun10 tahunRasio kelaminsamaWanita 1,5:1Wanita 5:1Kelainan sendiSakitBengkakKelainan RoHebatNon spesifikTidak adasedangNon spesifikSering (lanjut)Biasanya ringanNon spesifikKadang-kadangKelainan kulitEritema marginatumMakularLesi kupu-kupuKarditisyaJarangLanjutLaboratoriumLateksAglutinasi sel dombaSediaa sel LE-- 10% 10% 5%Kadang-kadangRespon terhadap salisilatcepatBiasanya lambatLambat / -PenatalaksanaanTerapi medikamentosa:
Eradikasi kuman Streptococcus beta hemolyticus grup A
Obat analgesik dan anti-inflamasi
Tabel 2. Obat Antiradang yang Dianjurkan pada Demam ReumatikMANIFESTASI KLINISPENGOBATANArtralgia Hanya analgesik (misal asetaminofen).ArtritisSalisilat 100 mg/kgBB/hari selama 2 minggu, dan 75 mg/kgBB/hari selama 4 minggu berikutnyaArtritis + karditis tanpa kardiomegaliSalisilat 100 mg/kgBB/hari selama 2 minggu, dan 75 mg/kgBB/hari selama 4 minggu berikutnyaArtritis + karditis + kardiomegaliPrednison 2 mg/kgBB/hari selama 2 minggu dan diturunkan sedikit demi sedikit (tapering off) 2 minggu; salisilat 75 mg/kgBB/hari mulai awal minggu ke 3 selama 6 mingguPenatalaksanaan-2Terapi non medika mentosa
Diet
Tirah baring dan mobilisasiTabel 3. Pedoman Istirahat dan Mobilisasi Penderita Demam ReumatikArtritisKarditis minimalKarditis tanpa kardiomegaliKarditis + kardiomegaliTirah baring2 minggu3 minggu6 minggu3-6 bulanMobilisasi bertahap di ruangan2 minggu3 minggu6 minggu3 bulanMobilisasi bertahap di luar ruangan3 minggu4 minggu3 bulan3 bulan atau lebihSemua kegiatanSesudah 6-8 mingguSesudah 10 mingguSesudah 6 bulanbervariasiKomplikasiGagal jantung
Aritmia jantung
Kelainan katup jantung
24PencegahanPencegahan sekunder oleh The American Heart Association dan WHOPENGOBATAN FARINGITIS (PENCEGAHAN PRIMER)PENCEGAHAN INFEKSI(PENCEGAHAN SEKUNDER)Penisilin benzatin G IM600 000-900 000 unit untuk pasien < 30 kg1 200 00 unit pasien > 30 kgPenisilin V oral:250 mg, 3 atau 4 kali sehari selama 10 hariEritromisin:40 mg/kg/hari dibagi dalam 2-4 kali dosis sehari (dosis maximum 1 g/hari) selama 10 hariPenisilin benzatin G IM600 000-900 000 unit untuk pasien < 30 kg setiap 3-4 minggu1 200 00 unit pasien > 30 kg setiap 3-4 mingguPenisilin V oral: 250 mg, dua kali sehari Eritromisin: 250 mg, dua kali sehariSulfadiazin: 0,5 g untuk pasien < 30 kg sekali sehari 1 g untuk pasien > 30 kg sekali sehariPrognosisPengamatan menunjukkan angka penyembuhan yang tinggi penyakit katup bila profilaksis dilakukan secara teraturProfilaksis sekunder yang efektif mencegah kumatnya demam reumatik akut hingga mencegah perburukan status jantungKesimpulanDemam reumatik adalah penyakit yang terjadi akibat adanya faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta hemolyticus grup AInsidens tertinggi penyakit ini ditemukan pada anak berumur 5-15
Manifestasi klinisnya terutama terkait dengan jantung, sendi, dan otak.
Prognosis baik apabila ditangani dini dan baik.27